Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERTOLONGAN PERTAMA SESAK NAFAS PADA ASMA

DISUSUN OLEH:

KRISDIYANTI
202102040039

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN


PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit asthma merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh
dunia, baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang
contohnya Indonesia. Saat ini, penyakit asthma juga sudah tidak asing lagi di
masyarakat. Polusi udara dan kurangnya kebersihan lingkungan di kota-kota
besar merupakan faktor dominan dalam peningkatan serangan asthma. Asthma
dapat diderita oleh semua lapisan masyarakat dari usia anak-anak sampai usia
dewasa.
Tingginya kasus asthma dan komplikasinya yang dapat mengakibatkan
kematian apabila penanganannya tidak segera dilakukan sehingga perlunya
penyuluhan tentang pertolongan pertama asma pada masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan klien
mengetahui tentang pertolongan pertama dan pengaturan posisi pada pada
penderita asma.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan klien mampu:
a. Mengetahui tentang pengertian asma
b. Mengetahui gejala serangan asma
c. Mengetahui dan memahami apa saja langkah-langkah yang harus
dilakukan ketika terjadi serangan asma.
C. Sasaran
Sasaran pendidikan kesehatan ini adalah keluarga klien yang memiliki asama.
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik Sasaran
1. Keluarga yang mempunyai anggota keluarga memiliki asma
2. Keluarga dan klien yang mempunyai kurang pengetahuan tentang
pertolongan pertama asma
B. Analisis Kasus
Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradngan) kronik
saluran napas yang menyebabkan hipersensivitas bronkus terhadap berbagai
rangsang yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi, batuk,
sesak napas dan rasa berat di dada tertama pada malam dan atau dini hari yang
umumnya bersifat revesibel baik dengan atau tanpa pengobatan.
Asma bersifat fluktuatif (hilang timbul) yang artinya dapat tenang
tampa gejala tidak mengganggu aktifitas tetapi dapat eksaserbasi dengan gejala
ringan sampai berat bahkan sampai menimbulkan kematian jika tidak diitangani
dengan benar.

C. Prinsip Belajar Menurut Teori


Prinsip belajar dari pendidikan kesehatan ini adalah untuk menambah
pengetahuan klien dan keluarga terhadap pengaturan posisi dan pertolongan
pertama asma yang diharapkan penanganan kekambuhan asma semakin
meningkat.
D. Karakteristik Media Belajar Menurut Teori
1. Sesuai dengan materi pendidikan kesehatan yang diberikan
2. Menarik
3. Mudah dipahami oleh audience atau sasaran
4. Bahasa sederhana dan mudah dimengerti
5. Tidak melelahkan/menghemat energi
6. Dapat dipraktekan oleh audience
BAB III
METODOLOGI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Deskriptif Media BelajaR


Pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media berupa leaflet.
Informasi dalam media tersebut meliputi pengertian asma, tanda gejala serangan
asam, dan pengaturan posisi dan pertolongan pertama pada asma.

B. Tujuan Belajar
Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga cara memberikan pendidikan
kesehatan mengenai pengaturan posisi dan pertolongan pertama asma.

C. Ketrampilan yang Diperlukan


Ketrampilan yang diperlukan dalam pendidikan kesehatan ini adalah
ketrampilan dalam berkomunikasi terutama menyampaikan informasi kepada
sasaran, sehingga mudah diterima dan dimengerti oleh sasaran dan ketrampilan
dalam mendemonstrasikan dengan baik sehingga tidak salah persepsi oleh audience.

D. Jenis Media
Ceramah dan tanya jawab

E. Alat yang Digunakan


a. Leaflet
b. Materi pengajaran (SAP)
c. Lembar balik
F. Kegiatan

No Materi Kegiatan

a) Membuka pertemuan dengan salam


b) Menjelaskan tujuan umum dan khusus penyuluhan
c) Memberi gambaran tentang informasi yang akan

1 Pembukaan (2 menit) disampaikan dalam penyuluhan


d) Menyampaikan alokasi waktu yang akan digunakan
dan mendiskusikannya dengan audiens
e) Apersepsi

a) Menjelaskan tentang pengertian asma.


b) Menyebutkan dan menjelaskan tentang tanda dan
Materi Utama (12 gejala yang muncul jika terjadi serangan asma.
2
menit) c) Menyebutkan dan menjelaskan langkah-langkah
penanganan jika terjadi serangan asma.

a) Memberikan kesempatan kepada audiens untuk


bertanya
b) Memberikan soal lisan mengenai materi penyuluhan
Evaluasi dan Tanya untuk menguji apakah audiens memahami isi
3
Jawab (5 menit) penyuluhan
c) Audiens memberi respon dengan menjawab
pertanyaan penyuluh

a) Mengucapkan terimakasih atas perhatian dan

4 Penutup (1 menit) kerjasama audiens


b) Menutup penyuluhan dengan salam

G. Waktu Pelaksanaan
Tanggal : Jum,at, 10 September 2021
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Tempat : Ruang Demonstrasi Kampus FIKES

H. Hal-hal yang Perlu Diwaspadai


1. Kelelahan klien dan keluarga selama diberikan pendidikan kesehatan
2. Kebosanan klien dan keluarga
3. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai
4. Tingkat pendidikan keluarga dan klien

I. Antisipasi Untuk Meminimalkan Hambatan


1. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
2. Waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan tidak terlalu lama
3. Menggunakan media yang menarik
4. Melibatkan peran serta dari audience

J. Pengorganisasian
Pelaksana : Krisdiyanti

K. Sistem Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Klien mengikuti penyuluhan sampai selesai
2. Evaluasi Proses
a. Klien antusias
3. Evaluasi Penyuluh
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peran dengan baik
4. Evaluasi Waktu
a. Penyuluhan berjalan sesuai waktu yang ditentukan
5. Evaluasi Hasil
Dari beberapa pertanyaan diberikan kepada klien dengan rentang nilai:
Baik jika standar nilai >70%-100%, bisa menjawab semua pertanyaan
Cukup jika standar nilai >50%-70%, bisa menjawab empat pertanyaan
Kurang jika standar nilai <50%, bisa menjawab tiga atau <3 pertanyaan
PENUTUP

Pendidikan kesehatan diperlukan pada keluarga yang mempunyai masalah


terhadap pengetahuan pemberian posisi dan pertolongan pertama penderita asma.
Diharapkan dapat merubah terhadap kemampuan kognitif, affektif dan psikomotor.
Setelah diberikan pendidikan kesehatan secara efektif, keluarga dan klien bisa
mengetahui tentang pemberian posisi dan pertolongan pertama pada asma.
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Penyakit Asma


Asma dalah penyakit obstruksi saluran pernafasan akibat penyempitan saluran nafas
yang disebabkan oleh hiperreaktivitas saluran pernafasan terhadap beberapa stimulus.

B. Tanda dan Gejala Serangan Asma


1. Sesak nafas dan frekuensi bernafas mengalami peningkatan (Dewasa > 20x/menit,
anak >30x/menit).
2. Daerah sekitar bibir dan ujung-ujung jari berwarna kebiruan.
3. Terdapat suara tambahan ketika bernafas seperti mengi, ngorok, atau serak.
4. Adanya penggunaan otot nafas tambahan, ditandai dengan gerakan tarikan dinding
dada yang lebih dalam.

C. Langkah-langkah Penanganan Serangan Asma


1. Pastikan penolong aman, lalu amankan korban dan lingkungan. Bawalah korban
tersebut ke tempat yang tenang jika berada di keramaian.
2. Bawalah korban menjauh dari pemicu serangan asma. Misalnya, gangguan asap
kendaraan, debu, serbuk sari bunga. Carilah tempat dengan udara terbuka yang
menyegarkan.
3. Cek respon korban dengan cara menekan kuku ibu jari kaki korban. Hal tersebut
dilakukan untuk merangsang nyeri, mengecek apakah korban masih sadar atau
tidak.
4. Bantulah korban untuk memposisikan diri setengah duduk (semi fowler). Posisi
tersebut bisa membantu memaksimalkan udara yang masuk ketika bernafas,
melegakan lapang dada.
5. Longgarkan seluruh benda atau pakaian korban yang ketat, seperti sabuk, dasi,
kancing baju, catutan kerudung di depan leher.
6. Apabila korban memiliki inhaler, bantu korban untuk menghirup inhaler.
Frekuensinya dua kali dalam dua menit sampai merasa lebih baik. Alternatif lain,
berikan air hangat.
7. Jika pertolongan pertama tidak berhasil, korban tetap tidak berespon dan tidak
sadarkan diri, segera rujuk ke rumah sakit terdekat.
DAFTAR PUSTAKA

Djojodibroto, Darmanto. (2009). Respirologi (respiratory medicine). Jakarta : EGC.


Muttaqin, Arif. (2008). Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.
Keputusan kesehatan republik indonesi nomor 1023/MENKES/SK/XI/2008

Anda mungkin juga menyukai