Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DI SUSUN OLEH :

GIGA ANISSA (1820022)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

TAHUN AJARAN 2018/2019


SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT ASMA

Topik : Penyakit Asma

Sub Topik : Perawatan Penyakit Asma

Hari/Tanggal : Jumat/ 13 Oktober 2019

Waktu / Jam : 30 Menit / 09.00 – 09.30 WIB

Tempat : STIKES HANGTUAH SURABAYA

Peserta : Mahasiswa Prodi D3-2 STIKES HANGTUAH SURABAYA

1. PENDAHULUAN

Data WHO tahun 2006, sebanyak 300 juta orang menderita asma
dan 225 ribu penderita meninggal karena asma di seluruh dunia. Angka
kejadian asma 80% terjadi di negara berkembang akibat kemiskinan,
kurangnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan fasilitas pengobatan.
Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit asma di seluruh dunia
diperkirakan akan meningkat 20 persen untuk sepuluh tahun mendatang,
jika tidak terkontrol dengan baik. Hasil penelitian International study on
asthma and alergies in childhood pada tahun 2006, menunjukkan bahwa di
Indonesia prevalensi gejala penyakit asma meningkat dari 4,2% menjadi
5,4%.

Selama asma menyerang, saluran napas akan mengalami


penyempitan dan mengisinya dengan cairan lengket yang diproduksi oleh
dinding bagian dalam yang menyebabkan jalan udara menyempit dan
mengurangi aliran keluar masuknya udara ke paru-paru. Pada asma
kambuhan sering menyebabkan gangguan seperti sulit tidur, kelelahan,
dan mengurangi tingkat aktivitas sehari-hari.
Walaupun asma merupakan penyakit yang dikenal luas oleh
masyarakat, namun penyakit ini kurang begitu dipahami, sehingga timbul
anggapan dari sebagian perawat dan masyarakat bahwa asma merupakan
penyakit yang sederhana serta mudah diobati dan pengelolaan utamanya
dengan obat-obatan asma khususnya bronkodilator.

2. TUJUAN
A. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, mahasiswa
Stikes Hang Tuah Surabaya Prodi D3 mampu memahami tentang
penyakit asma dan peserta penyuluhan diharapkan dapat mengerti,
menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan
kematian karena penyakit Asma dapat dicegah.
B. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30
menit diharapkan mahasiswa Stikes Hang Tuah Surabaya Prodi D3
dapat :
1. Memahami pengertian, tanda dan gejala dan penyebab penyakit
asma
2. Memahami pertolongan pertama bagi penderita asma
3. Memahami cara pencegahan kekambuhan penyakit asma

3. MATERI

Terlampir

4. METODE

Ceramah dan Tanya Jawab

5. MEDIA

1. Poster
2. LCD
6. Pengorganisasian
a. Penyaji : Giga Anissa
b. Bertugas sebagai memberi materi atau informasi kepada peserta dan
memberi pemahaman terhadap pertanyaan yang telah diajukan oleh
audience.
c. Moderator : Giga Anissa
Moderator bertugas sebagai mengatur dan memberi arahan kepada
para peserta.
d. Fasilitator : Giga Anissa
Fasilitator bertugas sebagai:
 Menyiapkan apa saja kebutuhan yang akan dipakai dalam
kegiatan penyuluhan.
 Mengarahkan peserta untuk duduk di tempat penyuluhan.
e. Observer: Giga
Observer bertugas untuk mengobservasi minat para peserta, tempat
dan kondisi pada saat kegiatan penyuluhan.
 Peserta hadir kurang lebih 10 orang.
 Dimulai dari jam 07.30 – 07.50.
 Analisis audience.
 Memastikan audience tetap duduk pada saat penyuluhan.

7. KEGIATAN PENYULUHAN

TAHAP KEGIATAN MEDIA KEGIATAN


PESERTA
1 Pembukaan 1. Perkenalan Poster Mendengarkan
. (5 menit) 2. Menjelaskan tujuan perkenalan
3. Kontrak waktu
4. Apresiasi dengan tentang
pengetahuan mahasiswa
tentang pemyakit asma
2 Pelaksanaa Menjelaskan tentang : Lcd, Mendengarkan
. n 1. Pengertian Asma Poster dan
(20 menit) 2. Penyebab Asma memperhatika
3. Tanda dan Gejala Asma n
4. Pencegahan Aasma
5. Penanganan Asma
 Mahasiswa
mendengarkan
materi
 Mahasiswa
menanyakan
pertanyaan tentang
materi
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi Menjawab
. (5 menit) 2. Mengevaluasi mahasiswa Pertanyaan
terkait materi penyuluhan
3. Mengakhiri penyuluhan
dengan mengucapkan
salam

8. Kriteria Hasil

No. Kriteria Hasil Hasil

1. Kriteria Struktur :
a. Peserta hadir minimal 55 orang a. Peseta hadir 55 orang.
b. Penyelenggara penyuluhan dilakukan b. Penyuluhan di Kelas M, Stikes
di Kelas M, Stikes Hang Tuah Hang Tuah Surabaya
Surabaya. c. Penyaji: Giga Anissa
c. Pengorganisasian penyelenggaraan Moderator: Giga Anissa
penyuluhan dilakukan sebelum dan saat Observer: Giga Anissa
penyuluhan.
2. Kriteria Proses :
a. Peserta antusias terhadap materi a. Peserta antusias dan
penyuluhan memperhatikan.
b. Peserta konsentrasi mendengar b. Peserta mendengarkan materi yang
penyuluhan. dijelaskan dengan baik.
c. Peserta mampu menirukan materi c. Peserta mampu mempraktekkan
penyuluhan. bagaimana penanganan pada
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan penyakit asma secara tepat.
menjawab pertanyaan dengan benar. d. Peserta mengacungkan jari dan
bertanya sebanyak 3 pertanyaan dan
dapat menjawab pertanyaan penyaji.
3. Kriteria Hasil : a. Peserta mampu menjelaskan cara
a. Peserta mampu menjelaskan cara perawatan dan penanganan
perawatan dan penanganan penyakit asma secara benar dan
penyakit asma secara benar dan tepat.
tepat . b. Peserta mampu mempraktikkan
b. Peserta mampu mempraktikkan kembali bagaimana penanganan dan
bagaimana penanganan dan perawatan pada penyakit asma
perawatan pada penyakit asma secara benar dan tepat.
secara benar dan tepat. c. Peserta mampu mengetahui kapan
c. Peserta mampu mengetahui kapan penanganan asma dan perawatan
penanganan asma dan perawatan asma secara benar dan dampak
asma secara benar dan dampak apabila kita telat dalam penanganan
apabila kita telat dalam pada pasien atau penderita asma .
penanganan pada pasien atau
penderita asma .
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Penyakit Asma

Asma berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ”Asthma” yang berarti
terengah-engah Asma adalah penyakit kronis (berlangsung lama) yang ditandai
oleh sesak napas disertai bunyi ngik-ngik (wheezing) dimana derajat keparahan
setiap orang berbeda-beda. Pada saat serangan, yang terjadi adalah menyempitnya
jalan napas kita akibat dari pengerutan bronkus yang menyebabkan udara sulit
keluar masuk paru.

Penyebab dari asma belum sepenuhnya dimengerti. Namun faktor risiko


yang dapat mencetuskan timbulnya asma adalah, allergen (zat yang menyebakan
alergi), merokok, dan iritasi zat kimia. Asma tidak dapat disembuhkan, namun
dapat di control dengan tata laksana yang tepat.

2. Gejala dan Tanda

Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara
napas yang berbunyi ngik-ngik atau mengidimana seringnya gejala ini timbul
pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan
hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.

Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu
bernafas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan
hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat bernafas.

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat


berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara
berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak
tersebut.
Pada asma, terjadi 3 (tiga) jenis proses yang bersamaan, yaitu :

 Peradangan (inflamasi) pada saluran nafas


 Penyempitan saluran nafas (bronkokonstriksi)
 Pengeluaran cairan mukus/lendir pekat secara berlebihan

Akibat dari tiga proses pada asma, maka pasien asma dapat mengalami
kesukaran bernafas atau sesak yang disertai batuk dan mengi. Bentuk serangan
akut asma mulai dari batuk yang terus-menerus, kesulitan menarik nafas atau
mengeluarkan nafas sehingga perasaan dada seperti tertekan, serta nafas yang
berbunyi. Umumnya serangan asma terjadi pada malam menjelang pagi hari.

3. Penyebab Asma

A. Faktor Predisposisi

1. Genetik

Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga


dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini,
penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar
dengan foktor pencetus.

B. Faktor Presipitasi

a) Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri
dan polusi.
2. Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Seperti : makanan dan obat-obatan.
3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.
b) Perubahan cuaca.
c) Stress.
d) Lingkungan kerja.
e) Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.

Secara umum pencetusnya adalah:

1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila


makanan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi
alergi dan inflamasi/peradangan.
2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa
cukup istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan
mengalami batuk-batuk.
3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
a. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas
(ISPA). Batuk yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu
terjadinya asma.
b. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk,
asap rokok.
4. Cuaca(panas / dingin ).
5. Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau
cat yang menyengat, SO2, dan polutan udara lain).
6. Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau
manisnya buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
7. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
8. Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun
kronik, dapat memudahkan terjadinya asma.

4. Pencegahan Penyakit Asma

1. Pahami Seluk Beluk Penyakit Asma

2. Kenali Berat Ringan Penyakit


Kita harus mengetahui klasifikasi atau derajat asma, sebelum
melakukan tindakan yang lebih jauh. Derajat asma dapat dibagi
berdasarkan frekuensi dan berat ringan gejala yang terjadi. Pengobatan
tidak hanya dilakukan ketika serangan asma sedang berlangsung, tetapi
juga saat tidak dalam serangan.

3. Hindari Faktor Pencetus

Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya


adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia,
faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan.

4. Gunakan Obat yang Tepat


5. Mengatasi Serangan Akut

Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan
asma pada anaknya.

Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:

1. Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air
putih hangat untuk diminum.
2. Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
3. Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.

Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering tidak


menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran
napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan untuk
selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-mana.

6. Tingkatkan Kebugaran Fisik

Olahraga paling baik bagi anak penderita asma adalah berenang.


Disamping melatih otot bantu napas, renang juga memberikan kelembapan
udara ke dalam bronkus. Namun perlu diketahui, sebagian penderita asma
bisa mendapat serangan setelah berolahraga.

5. Penanganan Penderita Asma

Pengobatan pada penyakit asma perlu dibedakan antara pengobatan jangka


panjang untuk pencegahan asma dan pengobatan untuk serangan asma akut.

1. Tujuan dilakukannya pengobatan asma jangka panjang, yaitu:


a) Mengendalikan gejala asma, termasuk serangan pada malam hari
(nocturnal),
b) Mencegah eksaserbasi (serangan) asma dan kunjungan ke bagian awat
darurat,
c) Memelihara fungsi paru agar sedekat mungkin dengan nilai normal,
d) Menjaga agar akivitas tetap normal, termasuk bermain dan berolah
raga,
e) Mengurangi ketidakhadiran di sekolah,
f) Mencegah timbulnya efek samping pengobatan asma,
g) Meminimalkan penggunaan agonis beta-2 (obat antiasma), dan
h) Mencegah kematian karena asma.

2. Pengobatan untuk serangan asma

Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera


mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk
mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang
lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda

Mencegah terjadinya asma dapat dilakukan mulai dari rumah


dengan menjauhkan anak dari Alergen. seperti debu,serpih atau bulu
binatang, spora jamur. Cuaca (panas / dingin ). Zat kimia (obat nyamuk,
pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat, perhiasan, logam
dan jam tangan
DAFTAR PUSTAKA

http://www.askep-askeb.cz.cc/2009/08/askep-asthma-bronkhiale.html

http://manglufti.wordpress.com/2007/10/09/tips-untuk-penderita-asma/

https://www.academia.edu/10957843/SAP_asma_Prom_Kesh

https://www.academia.edu/11136668/DEFINISI_ASMA

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/penelitian/DEFINISI+ASMA.pdf

Anda mungkin juga menyukai