Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGENALAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT ASMA

“Pemberian Terapi Pernafasan Untuk Penanggulangan Penyakit Asma”

Dosen Pengampu: Sri Untari S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Syabina Rizky Aulya (202201054)
2. Putri Suhailah Rizqiyah (202201055)
3. M. Amir Syamsudin (202201057)
4. Anasta Amalia Prasasti (202201080)
5. Dela Rosalia (202201081)
6. Revalina Putri Amelysa (202201083)
7. Elza Zahwa Nawal Zaqiyah (202201084)
8. Oktavia Tri Setya Ningrum (202201089)
9. Martessya Aprilia Tiwery (202201091)
10. Dilla Mariana Talia (202201097)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO

2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN ASMA

Pokok Bahasan : Pengenalan Dan Pencegahan Penyakit Asma

Sasaran : Mahasiswa Universitas PPNI

Waktu : 09.30

Hari/Tanggal : Rabu, 29 November 2023

Tempat : Universitas Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan pada mahasiswa Universitas Bina Sehat PPNI,
dapat mengerti cara perawatan dan pencegahan penyakit asma dengan benar.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan mahasiswa Universitas Bina Sehat PPNI,
diharapkan mampu :
a. Menyebutkan pengertian asma
b. Menyebutkan penyebab terjadinya asmma
c. Menyebutkan tanda dan gejala asma
d. Menyebutkan bagaimana pertolongan pertama bagi penderita asma
e. Menyebutkan bagaimana cara pencegahan kekambuhan penyakit asma
3. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
- Menerapkan Pendidikan dan teori sebagai wahana dalam menambah
pengetahuan dan wawasan mahasiswa.
- Penyuluhan ini dapat menjadi informasi unutk memberikan
pengatahuan pada mahasiswa dalam cara perawatan dan pencegahan
asma.
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penanganan dan Pencegahan Asma
2. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian asma
b. Penyebab terjadinya asma
c. Tanda dan gejala asma
d. Pertolongan pertama bagi penderita asma
e. Cara pencegahan kekambuhan penyakit asma
3. Sasaran dan target
Mahasisa Universitas PPNI
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. Media dan alat
a. Alat
1) Pamflet
2) PowerPoint
6. Waktu dan tempat
Hari/Tanggal : Rabu, 29 November 2023
Jam : 09.30 wib
Waktu : 30 Menit
Tempat : Universitas Bina Sehat PPNI
C. Materi (terlampir)
D. Pengorganisasian
1. Moderator : Muhammad Amir Syamsudin
2. Presentator : Elza Zahwa Nawal Zaqiyah
3. Fasilitator : 1. Syabina Rizky Aulya
2. Putri Suhailah Rizqiyah
3. Anasta Amalia Prasasti
4. Revalina Putri Amelysa
5. Martessya Aprilia Tiwery
6. Dilla Mariana Talia
7. Oktavia Tri Setya Ningrum
4. Pembawa ice breaking : Dela Rosalia
E. Uraian Tugas
1. Tugas Moderator
a. Memperkenalkan diri, anggota kelompok
b. Mengkoordinasikan semua kegiatan
c. Membuka dan menutup kegiatan
d. Menjelaskan topik, kontrak waktu dan tujuan kegiatan
e. Mengarahkan jalannya kegiatan
f. Memberikan kesempatan kepada audience untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat
2. Tugas presentator
a. Menyusun rencana kegiatan SAP
b. Mengarahkan kelomopk dalam mencapai tujuan
c. Menjelaskan dan mendemonstrasikan kegiatan yang dilakukan kepada
audience
d. Memotivasikan anggota mengemukakan pendapat dan memberiakan
umpan balik
3. Tugas fasilitator
a. Memotivasi audience agar berperan aktif selama kegiatan
b. Memfasilitasi dalam kegiatan
c. Membuat dan menjalankan absensi kegiatan

4. Tugas pembawa ice breaking


a. Usahakn untuk memecahkan atau mencairkan suasana yang kak seperti es
agar menjadi lebih nyaman mengalir dan santai.
F. Kegiatan Penyuluhan

NO Tahapan Kegiatan Waktu


Penyuluhan Sasaran
1. Pembukaan -Mengucapkan Audien/Mahasiswa 5 menit
salam
-Perkenalan
-Menjelaskan
Tujuan
2. Penyampaian -Menyampaikan 10 menit
Materi :
- Pengertian asma
- Penyebab
terjadinya asma
-Tanda dan gejala
asma
- Pertolongan
pertama bagi
penderita asma
- Cara pencegahan
kekambuhan
penyakit asma

- ( Ice Breaking)
-Memberikan
kesempatan
Bertanya
-Menjawab
pertanyaan
3. Penutup -Kesimpulan Audien/Mahasiswa 5 menit
-Evaluasi
-Mengucapkan
Salam penutup

G. Evaluasi

1) Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet, powerpoint
d. Peserta hadir ditempat penyuluhan
2) Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3) Evaluasi Hasil
Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan pengertian Asma
b. Menjelaskan penyebab Asma
c. Menjelaskan gejala Gejala Asma
d. Menjelaskan Penatalaksanaan Asma
e. Menjelaskan Pencegahan Asma
f. Menjelaskan Penerapan Terapi Pernafasan pada Asma

H. Sumber

Damayanti, A. (2022). Satuan Acara Penyuluhan Penyakit Asma. Jurnal Keperawatan


Indonesia, 8.5.2017, 2003–2005.
//efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://repository.poltekkes-
tjk.ac.id/id/eprint/2310/11/11. LAMPIRAN.pdf
LAMPIRAN MATERI

1. PENGERTIAN ASMA
Asma adalah jenis penyakit jangka Panjang atau kronis pada saluran pernapasan
yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan
sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalamij
gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua
golongan usia, baik muda atau tua.

Kebanyakan pasien berupaya mengatasi asma dengan baik. Namun begitu, pasien
yang mengidap penyakit asma perlu ditangani secara serius karena reaksi asma bisa
mengarah pada gagal nafas dan akhrinya menyebabkan kematian.(Damayanti, 2022)

2. PENYEBAB TERJADINYA ASMA


a. Alergi dari debu rumah
b. Polusi udara
c. Obat-obatan
d. Lingkungan kerja yang normal
e. Kegiatan jasmani yang berlebihan
f. Perubahan cuaca yang ekstrim
g. Ketegangan jiwa
h. Emosi
i. Infeksi saluran nafas

3. TANDA DAN GEJALA ASMA


a. Sesak napas
b. Adanya suara mengi dan wheezing
c. Nafas cepat dan dalam
d. Kadang disertai nyeri dada
e. Gelisah
f. Batuk
4. PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PENDERITA ASMA
1) Carilah tempat yang nyaman dan sejuk kemudian bawa penderita ke tempat tersebut.
2) Posisikan si penderita dalan keadaan setengah duduk dan sambal bersandar di tembok.
Pada bagian leher, berikan bantal agra terasa lebih nyaman. Jangan sekali-kali
memposisikan penderita dalam keadaan berbaring/tidur. Kendurkan pakaian.
3) Anda jangan merasa panik sehingga tidak memperburuk keadaan yang diperlukan
hanyalah rileks dan santai
4) Jangan banyak bertanya
5) Berikan minum air hangat walaupun hanya sedikit, ini akan membantu.
6) Jika keadaan penderita asma ini tidak kunjung sembuh, kurang lebih dalam waktu 15
menit. Segeralah bawa ke dokter terdekar untuk menjalani pengobatan yang cocok.

5. CARA PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA


Dengan mengidentifikasi apa penyebab asma itu muncul, jika sudah mengetahui
penyebab maka kita akan mudah untuk mencegah agar tidak kambuh. Hindari factor
pencetus kemudian bina suasana hormonis dalam keluarga dan kenali gejala awal serangan
Asma dan selalu tersedia obat.

Kekambuhan Asma terjadi karena terpapar factor pencetus, yaitu :


a. Emosi (keadaan sedih, banyak pikiran, kaget)
b. Cuaca (hujan, udara dingin, udara terlalu panas)
c. Infeksi (flu, nyeri tenggorokan)
d. Udara kotor (asap dapur, asap rokok, asap obat nyamuk, debu rumah, kapuk, bulu
kucing, kecoa, dll)
e. Makanan (coklat, kacang tanah, es, bumbu masak, tomat, minyak goreng, dll)

Manajemen terapeutik difokuskan pada aturan pengobatan, penyuluhan ekstensif bagi


pasien dan keluarga mengenai penanganan penyakit asma, perubahan gaya hidup dan
terapi pernafasan.
TERAPI PERNAPASAN

Latihan pernafasan yaitu bernafas lambat dan berirama dengan cara yang rileks untuk
memperbaiki pertukran udara.

Caranya :

a. Pernafasan diafragma
1. Letakan satu tangan diatas perut tepat dibawah iga dan tangan lainnya pada Tengah-
tengah dada.
2. Nafaslah dengan lambat dan dalam melalui hidung biarkan perut mengembang
menonjol sebesar mungkin
3. Hembuskan nafas melalui bibir yang dirapatkan sambal mengencangkan otot-otot
perut
4. Tekan dengan kuta ke arah dalam dan ke atas pada perut sambil menghembuskan
nafas
5. Ulangi selama 5 menit, beberapa kali sehari pada saat sebelum makan dan waktu
mau tidur
b. Pernafasan bibir mengerucut :
Pernapasan Bibir Mengerucut biasanya dilakukan dalam posisi duduk,
berbaring, atau berdiri. Bibir Mengerucut Pernafasan 5 menit dengan 8 sampai 10
repetisi dengan gerakan Menarik nafas melalui hidung dan dan hembuskan melalui
mulut dengan bibir mengerucut secara perlahan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PURSE LIPS BREATHING

Pengertian Purse lips breathing adalah latihan pernapasan dengan menghirup udara
melalui hidung dan mengeluarkan udara dengan cara bibir lebih dirapatkan
atau dimonyongkan dengan waktu ekshalasi lebih di perpanjang. Terapi
rehabilitasi paruparu dengan purse lips breathing ini adalah cara yang
sangat mudah dilakukan, tanpa memerlukan alat bantu apapun, dan juga
tanpa efek negatif seperti pemakaian obat-obatan
Tujuan Meningkatkan kemampuan otot-otor pernapasan, meningkatkan ventilasi
paru, memperbaiki oksigenisasi
Prosedur : 1. Jam Detik
Persiapan alat 2. Buku catatan
3. Alat tulis
Pra interaksi 1. Cuci tangan
2. Siapkan alat yang diperlukan
Tahap orientasi 1. Lakukan kebersihan tangan sesuai dengan SOP
2. Sampaikan salam dan memperkenalkan diri
3. Lakukan identifikasi pasien sesuai dengan SOP
4. Sampaikan maksud dan tujuan tindakan
5. Jelaskan langkah dan prosedur tindakan
6. Kontrak waktu dengan pasien
7. Tanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan
8. Berikan privasi untuk pasien jika pasien membutuhkan
Tahap kerja 1. Atur posisi dalam posisi senyaman mungkin.
2. Instruksikan untuk mengambil napas dalam, kemudian
mengeluarkannya secara perlahan-lahan melalui bibir yang
membentuk seperti huruf O
3. Ajarkan bahwa pasien perlu mengontrol fase ekhalasi lebih lama
dari fase inhalasi.
4. Menarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik sampai dada
dan abdomen terasa terangkat lalu jaga mulut agar tetap tertutup
selama inspirasi dan tahan napas selama 2 detik
5. Hembuskan napas melalui bibir yang dirapatkan dan sedikit
terbuka sambil mengkontraksikan otot-otot abdomen selama 4
detik. Lalukan inspirasi dan ekspirasi selama 5 sampai 8 kali
latihan
6. Selama prosedur, tingkatkan keterlibatan dan kenyamanan
Tahap 1. Beritahukan bahwa tehnik pernapasan purse lips breathing yang
terminasi dilakukan telah selesai
2. Berikan afirmasi positif
3. Bereskan alat-alat
4. Cuci tangan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
DEEP BREATHING atau PERNAFASAN DIAFRAGMA

Pengertian Deep breathing merupakan latihan pernapasan dengan tehnik bernapas


secara perlahan dan dalam, menggunakan otot diafragma, sehingga
memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang
penuh
Tujuan a. untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta
mengurangi kerja pernapasan
b. meningkatkan inflasi alveolar maksimal, relaksasi otot dan
menghilangkan ansietas
c. mencegah pola aktifitas otot pernapasan yang tidak berguna,
melambatkan frekuensi pernapasan, mengurangi udara yang
terperangkap serta mengurangi kerja bernafas
Prosedur : 1. Bantal sesuai kebutuhan dan kenyamanan
Persiapan alat 2. Tempat tidur
3. Kursi duduk
4. kenyamanan klien
5. Tissue
6. Tempat sampah
Persiapan 1. kontrak topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan latihan
pasien nafas/ deep breathing exercise
Persiapan 1. ciptakan lingkungan yang nyaman
lingkungan
Pelaksanaan 1. Mencuci tangan sesuai dengan prosedur.
2. Melakukan pemeriksaan terhadap status pernapasan
3. Mengidentifikasi kondisi nyeri yang disertai
4. Memastikan dalam kondisi sadar dan dapat mengikuti perintah
dengan baik
5. Mengatur posisi apabila di tempat tidur kepala lebih tinggi, bila
memungkinkan dengan posisi semi fowler atau fowler/duduk.
6. Mengatur posisi bantal sesuai kebutuhan untuk kenyamanan
7. Apabila terdapat akumulasi sekret. Mengajarkan batuk efektif
(dengan menarik nafas dalam dan secara perlahan melalui hidung
dan mulut, tahan 1-5 hitungan, kemudian mulai batuk dengan
hentakan lembut, tampung dahak pada tempat sampah).
8. Mengajarkan agar menghirup nafas secara perlahan dan dalam
melalui mulut dan hidung, sampai perut terdorong
maksimal/mengembang. Menahan nafas 1-6 hitungan, selanjutnya
menghembuskan udara secara hemat melalui mulut dengan bibir
terkatup secara perlahan.
9. Meminta untuk melakukan latihan secara mandiri dengan 30 kali
latihan nafas dalam selama 30 menit dengan diselingi istirahat 30
menit. Latihan dilaksanakan sebanyak 6 kali sehari pada siang hari
selama 4 hari. Setiap latihan dibagi dalam 3 fase masingmasing
selama 10 menit sesuai toleransi dengan jeda batuk efektif.
10. Melakukan pengawasan keteraturan kemampuan latihan serta
antisipasi terhadap toleransi kemampuan dan perkembangan
kondisi klien
11. Melakukan pemeriksaan status pernapasan
12. Membereskan alat dan mencuci tangan sesuai prosedur.

Anda mungkin juga menyukai