OLEH
1. Nabila Amanda Putri (2314901046)
2. Revina Lutfitawaliyah (2314901097)
3. Mulya Trianisa (2314901044)
I. PENDAHULUAN
ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik
dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada
masa dewasa.
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian
bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap
anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari
kunjungan di Posyandu adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang
disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah
karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk
pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan
menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat
mengakibat kematian.
Berdasarkan data kesehatan masyarakat khususnya anak-anak di Posyandu Metro
dihasilkan bahwa sebagian besar anak-anak yang menderita ispa. tingginya kasus
penderita ISPA pada anak-anak menjadi suatu hal yang harus ditindak lanjuti. Dengan
demikian perlunya dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan terhadap orang tua dan anak
terkait informasi ISPA agar orang tua dapat mengetahui dan memahami tentang ISPA dan
cara merawatnya..
II. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit diharapkan peserta dapat memahami
dan mengerti tentang penyakit ISPA.
III. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ISPA diharapkan masyarakat dapat:
1. Mengetahui apa itu penyakit ISPA
2. Mengetahui Etiologi/Penyebab ISPA
3. Mengetahui Gejala ISPA
4. Mengetahui Perawatan ISPA pada anak
5. Mengetahui Pencegahan ISPA pada anak
IV. Materi Penyuluhan
Terlampir
V. Metode
Ceramah, dan tanya jawab
VI. Media
Leaflet
VII. Kegiatan Penyuluhan
1. Susunan Acara
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan Audience Metode Media Waktu
Pembukaan :
1. Salam pembukaan Menjawab Ceramah - 1 menit
2. Tujuan salam
3. Kontrak waktu Menyimak
4. Evaluasi dan validasi Mendengarkan
Isi :
1. Menjelaskan pengertian Menyimak Ceramah 10 menit
Penyakit ISPA
2. Menjelaskan Penyebab Menyimak Ceramah Leaflet
ISPA
3. Menjelaskan Gejala Menyimak Ceramah
ISPA
4. Menjelaskan Perawatan Menyimak Ceramah
ISPA pada anak
5. Menjelaskan Pencegahan Menyimak Ceramah
ISPA pada anak
Evaluasi
Peserta peyuluhan dapat: Peserta dapat Diskusi 3 menit
1. Mengetahui Pengertian menjawab semua
Penyakit ISPA pertanyaan.
2. Mengetahui Penyebab
ISPA pada anak
3. Mengetahui Gejala ISPA
pada Anak
4. Mengetahui Perawatan
ISPA pada Anak
5. Mengetahui Pencegahan
ISPA pada anak
Penutup :
1. Evaluasi Peserta menjawab Ceramah 1 menit
2. Menyimpulkan salam dan
3. Salam penutup berterimakasih
A A : Penyampai materi
B : Peserta
B
IX. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Semua peserta hadir dalam acara penyuluhan.
b. Kesiapan materi penyaji.
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
a. Peserta hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
b. Peserta antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya.
c. Peserta menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.
3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
b. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Adanya tambahan pengetahuan tentang ISPA pada anak yang diterima oleh
audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah.
5. Prosedur : Tanya jawab
6. Waktu : 3 menit
7. Bentuk soal : Lisan
8. Jumlah Soal : 3 butir
Butir:
a. Apakah Peserta dapat menjelaskan kembali tentang pengertian Penyakit ISPA
b. Apakah Peserta dapat menyebutkan kembali Penyebab Penyakit ISPA pada
Anak
c. Apakah Peserta dapat menyebutkan perawatan ISPA pada Anak
X. Sumber
Moez. (2009). ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ). Jakarta: Salemba
Medika
Nursalam. (2005). Asuhan keperawatan anak. Jakarta: Salemba medika
Newman, W.A. Dorland. 2002. Kamus Kedoteran Dorland Edisi 29. Jakarta: ECG
Sumijatun, et al. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta :EGC
Lampiran Materi ISPA
1. Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini
diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI).
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan
pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia
dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara
anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah
(termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan
ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract)
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14
hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang
dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang
disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai
radang parenkim paru.(Vietha,2009)
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap
bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik
atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley
dan Wong, 2000 ).
3. Gejala ISPA
Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak :
Demam
Batuk
Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
Suara serak
Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
Lesu, lemas
Sesak napas
Frekuensi napas cepat
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak
bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa
minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang
biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan
dingin.
3. Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih
sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang
menyusu tetap diteruskan.
4. Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari
biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan
menambah parah sakit yang diderita.
5. Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat,
lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna
untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah.
Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan
tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka
dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang
mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh
tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang
mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali
kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.
Yang perlu diperhatikan dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA
1. Pemberian ASI jangan dIhentikan bila anak masih menyusui
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
2. Memasak makanan dengan cara yang benar
3. Memberi makanan yang bergizi dan seimbang
4. Gunakan sapu tangan khusus untuk penderita atau tisu sekali pakai sewaktu
membuang ingus
5. Menutup mulut saat batuk
Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:
1. Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
2. Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
3. Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
4. Bibir berwarna kebiru-biruan
5. Leher anak kaku
6. Kesulitan menelan
7. Muntah terus menerus
8. Anak tampak sangat lemah