Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANSIA

KELOMPOK 4
DOSEN PEMBIMBING :
YUNI ASTINI
DISUSUN OLEH :

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Keluarga Lansia”.

Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa masih


banyak terdapat kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan,
pengalaman serta kehilafan yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendidik dan membangun.
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan,
bimbingan serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dan selalu melimpahkan rahmat
serta hidayahnya atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam
penyusunan makalah ini, akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu keperawatan serta bagi kita semua.

Bandar Lampung,
Penulis

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
2.1 Pengertian....................................................................................................2
2.2 Tujuan pemberian asuhan keperawatan...................................................... 2
2.3 Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga Lansia..........................................3
2.4 Ruang Lingkup Asuhan Keperawatan Keluarga Lansia.......................................4
2.5 Prinsip Dasar Asuhan Keperawatan Lansia..........................................................4
BAB III TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANSIA..............................................6
3.1 Askep keluarga lansia...........................................................................................6
BAB IV PENUTUP...................................................................................................2
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang

Menurut Dep Kes R.I (1988) dalam Komang (2012) mengungkapkan bahwa keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapaorang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun ke atas. Keluarga lansia adalah keluarga yang didalamnya terdapat anggota
yang lanjut usia keluarga yang seluruh anggotanya lansia. Dalam melakukan asuhan
keperawatan gerontik tentu kita perlu memahami bagaimana pengkajian, perumusan
diagnosis,penyusunan renpra, implementasi,evaluasi,dokumentasi pada keluarga lansia.
Sehingga makalah ini disusun untuk membantu memahami mengenai askep keluarga
lansia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga lansia?
2. Bagaimana contoh asuhan keperawatan keluarga lansia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan keluarga lansia.
2. Untuk mengetahui bagaimana contoh asuhan keperawatan keluarga lansia.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Keluarga lansia adalah keluarga yang didalamnya terdapat anggota yang lanjut usia
keluarga yang seluruh anggotanya lansia.
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua bukanlah
suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan
kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi
rangsangan dari dalam dan luar tubuh, seperti didalam Undang-Undang No 13 tahun 1998
yang isinya menyatakan bahwa pelaksanaan pembangunan nasional yang bertujuan
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UndangUndang
Dasar 1945, telah menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia
harapan hidup makin meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin bertambah. Banyak
diantara lanjut usia yang masih produktif dan mampu berperan aktif dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut
usia pada hakikatnya merupakan pelestarian nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa.
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah
yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua
(Nugroho, 2006).

2.2 Tujuan pemberian asuhan keperawatan


1. mempertahankan Kesehatan serta kemampuan melalui jalan perawatan
dan pencegahan
2. membantu mempertahankan serta mampu memperbesar semangat hidup keluarga
lansia
3. menolong dan merawat klien lansia yang menderita penyakit
4. meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan proses keperawatan
5. melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan upaya promotive, preventif,
dan rehabilatif.
6. membantu lansia menghadapi kematian dengan damai dan dalam lingkungan yang
nyaman

2
2.3 Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga Lansia
Memberikan bantuan, bimbingan ,pengawasan,perlindungan,dan pertolongan pada
lanjut usia secara individu maupun kelompok,seperti dirumah/lingkungan
keluarga,maupun puskesmas,dan dirumah sakit yang diberikan oleh perawat.
Sebagai sasaran pelayanan kesehatan, yang harus diperhatikan pada lanjut usia adalah
bahwa penyakit kronis dan kecacatan di usia tua mempengaruhi kualitas hidup secara
keseluruhan dan merupakan tantangan bagi keluarga, masyarakat dan pemerintah secara
nasional. Oleh karena itu, perlu dilakukan intervensi sejak dini sesuai dengan tahapan
siklus hidup, agar ketika memasuki masa lanjut usia, mereka tidak sakit-sakitan, lemah,
dan kurang mandiri.

2.4 Ruang lingkup Asuhan Keluarga Lansia


a. Peningkatan kesehatan (health promotion) Upaya yang dilakukan adalah
memelihara kesehatan dan mengoptimalkan kondisi lansia dengan menjaga
perilaku yang sehat. Contohnya adalah memberikan pendidikan kesehatan
tentang gizi seimbang pada lansia, perilaku hidup bersih dan sehat serta
manfaat olah raga.
b. Pencegahan penyakit (preventif) Upaya untuk mencegah terjadinya penyakit
karena proses penuaan dengan melakukan pemeriksaan secara berkala untuk
mendeteksi sedini mungkin terjadinya penyakit, contohnya adalah
pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol secara berkala, menjaga
pola makan, contohnya makan 3 kali sehari dengan jarak 6 jam, jumlah porsi
makanan tidak terlalu banyak mengandung karbohidrat (nasi, jagung, ubi) dan
mengatur aktifitas dan istirahat, misalnya tidur selama 6-8 jam/24 jam.
Mengoptimalkan fungsi mental. Upaya yang dilakukan dengan bimbingan
rohani, diberikan ceramah agama, sholat berjamaah, senam GLO (Gerak Latih
Otak) (GLO) dan melakukan terapi aktivitas kelompok, misalnya
mendengarkan musik bersama lansia lain dan menebak judul lagunya.
c. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum. Melakukan upaya kerjasama
dengan tim medis untuk pengobatan pada penyakit yang diderita lansia,
terutama lansia yang memiliki resiko tinggi terhadap penyakit, misalnya pada
saat kegiatan Posyandu Lansia.

3
2.5 Prinsip Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga Lansia
Beberapa prinsip etika yang harus dijalankan dalam pelayanan pada lansia adalah (Kane
et al, 1994, Reuben et al, 1996) :
a. Empati
istilah empati menyangkut pengertian “simpati atas dasar pengertian yang
dalam”artinya upaya pelayanan pada lansia harus memandang seorang lansia yang
sakit dengan pengertian, kasih sayang dan memahami rasa penderitaan yang dialami
oleh penderita tersebut. Tindakan empati harus dilaksanakan dengan wajar, tidak
berlebihan, sehingga tidak memberi kesan over protective dan belas-kasihan. Oleh
karena itu semua petugas geriatrik harus memahami peroses fisiologis dan patologik
dari penderita lansia.
b. Non maleficence dan beneficence.
Pelayanan pada lansia selalu didasarkan pada keharusan untuk mengerjakan yang baik
dan harus menghindari tindakan yang menambah penderitaan (harm). Sebagai contoh,
upaya pemberian posisi baring yang tepat untuk menghindari rasa nyeri, pemberian
analgesik (kalau perlu dengan derivat morfina) yang cukup, pengucapan kata-kata
hiburan merupakan contoh berbagai hal yang mungkin mudah dan praktis untuk
dikerjakan.
c. Otonomi
yaitu suatu prinsip bahwa seorang individu mempunyai hak untuk menentukan
nasibnya, dan mengemukakan keinginannya sendiri. Tentu saja hak tersebut
mempunyai batasan, akan tetapi di bidang geriatri hal tersebut berdasar pada keadaan,
apakah lansia dapat membuat keputusan secara mandiri dan bebas. Dalam etika
ketimuran, seringakali hal ini dibantu (atau menjadi semakin rumit ?) oleh pendapat
keluarga dekat. Jadi secara hakiki, prinsip otonomi berupaya untuk melindungi
penderita yang fungsional masih kapabel (sedangkan non-maleficence dan
beneficence lebih bersifat melindungi penderita yang inkapabel). Dalam berbagai hal
aspek etik ini seolah-olah memakai prinsip paternalisme, dimana seseorang menjadi
wakil dari orang lain untuk membuat suatu keputusan (misalnya seorang ayah
membuat keputusan bagi anaknya yang belum dewasa).
d. Keadilan
yaitu prinsip pelayanan pada lansia harus memberikan perlakuan yang sama bagi
semua. Kewajiban untuk memperlakukan seorang penderita secara wajar dan tidak
mengadakan pembedaan atas dasar karakteristik yang tidak relevan.

4
e. Kesungguhan hati
Suatu prinsip untuk selalu memenuhi semua janji yang diberikan pada seorang lansia.
Ruang Lingkup Askep Lansia

5
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANSIA
3.1 KasusPENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. S
2. Umur : 68 tahun
3. Alamat : Dusun V Bumi Agung Kec. Tegineneng
4. Komposisi keluarga : Suami dan Istri

No Nama Sex Hubung Umur Pendidikan Pekerja Status


an (TTL) an kesehatan
1 Ny. L P Istri 65 tahun, SD IRT Sakit Asam
Way Kanan, Urat
20-02- 1953

Genogram

Keterangan :
: laki- laki
: perempuan

: meninggal
: tinggal serumah
: menikah

5. tipe keluarga : keluarga inti


6. suku : Jawa
7. agama : Islam
8. status sosek keluarga :
Status sosial dan ekonomi keluarga Tn.S cukup baik, Tn.S bekerja sebagai
petani
 Pemasukan : Rp 2.000.000/bulan

6
 Pengeluaran : Rp 1.000.000/bulan
Dan sisa dari pemasukan Tn.S digunakan untuk menabung.
9. Aktivitas rekreasi : Keluarga mengaku duduk bersama di ruang keluarga
dan mengobrol menceritakan kegiatan sehari-hari yang telah dilakukan.

B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


10. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga dalam tahap tumbuh kembang usia lanjut, pasangan suami
istri di atas 65 tahun yang tinggal bersama dalam satu rumah. Adapun tugas
perkembangan yang harus dipenuhi yaitu:
a. mempertahankan hubungan perkawinan
b. mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
c. menyesuaikan terhadap perkembangan yang menurun
d. menciptakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan

11. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Menciptakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan, hal ini karena Tn.S
dan Ny.L belum mengetahui cara menciptakan lingkungan yang sehat

12. Riwayat keluarga inti


Tn.S memeliki riwayat gastritis sejak 3 tahun lalu, pernah dibawa berobat
sekali ke puskesmas. Ny.L memiliki asam urat sejak 5 tahun lalu dan rutin
kontrol ke pelayanan kesehatan. Tn.S dan Ny.L memiliki kebiasaan BAB di
kali walaupun sudah memiliki jamban.

13. Riwayat keluarga sebelumnya


Tn.S mengatakan anggota keluarga/saudara kandung serta orang tua dari Tn.S
tidak memiliki riwayat gastritis. Ny.L menyatakan juga tidak memiliki
riwayat asam urat dari keluarganya.

C. Lingkungan
14. Karakteristik rumah
a. Luas rumah : 10 x 14 m2
b. Tipe rumah : konvensional
c. Kepemilikan : milik sendiri
d. Jumlah kamar / ruangan : 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur,
1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 gudang
e. Ventilasi / jendela : 6 jendela dan 5 ventilasi.
f. Septic tank : ada, letaknya disamping rumah
berjarak 10 meter dari sumur.
g. Kebersihan lingkungan : lingkungan didalam rumah nampak
bersih begitu pula lingkungan di luar rumah
h. Pengolahan sampah : dibakar

7
i. Atap : genteng, dan plafon
j. Lantai : Keramik
k. Dinding : Semen
l. Air : air yang digunakan air sumur
m. Peliharaan : klien memiliki peliharaan ayam

15. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Tetangga yang berada di sekitar rumah Tn.S semuanya ramah-ramah dan suka
berbaur. Tetangga keluarga Tn.S kebanyakan bersuku jawa, dan ada juga
sebagian orang yang bersuku Lampung. Tetangga Tn.S mayoritas beragama
Islam. Setiap satu minggu sekali diadakan acara pengajian bapak-bapak
maupun ibu-ibu,

16. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn.S sudah tinggal di rumah tersebut selama 40 tahun. Keluarga
Tn.S tinggal di desa sukodadi dan tidak berpindah-pindah.

17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.


 Di dalam keluarga Tn.S selalu mengadakan perkumpulan keluarga
besar setiap sebulan sekali.
 Tn.S mengikuti pengajian bapak-bapak dan ronda malam
 Ny.L mengatakan sering mengikuti pengajian ibu-ibu.
18. Sistem pendukung keluarga.
Keluarga Tn.S mempunyai tabungan di salah satu bank negeri, tabungan
tersebut digunakan untuk biaya tak terduga.

D. Struktur Keluarga

19. Pola komunikasi keluarga


Tn.S dapat menerapkan komunikasi yang baik di dalam keluarga. Walaupun
Tn.S sibuk dalam mengurus sawahnya mereka tetap saja dapat membagi
waktu untuk bersama dengan baik seperti selalu menyempatkan waktu untuk
berbincang membicarakan kegiatan keseharian mereka. Terkadang mereka
juga bercanda untuk menghilangkan penat.

20. Struktur kekuatan keluarga.


Dalam keluarga Tn.S yang membuat keputusan tentang apapun itu harus
mendapatkan persetujuan dari Tn.S terlebih dahulu karena Tn.S merupakan
kepala keluarga di rumah tersebut. Dalam keluarga Ny.L sebagai bendahara
yang mengatur keuangan di dalam keluarga atas persetujuan Tn.S.

21. Struktur peran.

8
Tn. S : sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk keluarga
Ny.L : sebagai ibu rumah tangga sekaligus pengatur keuangan dalam
keluarga

22. Nilai Dan Norma Budaya


Tn.S selalu membiasakan untuk berpamitan kepada Ny.L ketika akan
meninggalkan rumah untuk bekerja. Keluarga Tn.S menerapkan nilai-nilai
ajaran agama dalam keluarganya. Tn.S dan Ny.L mengatakn selalu
menjalankan kewajiban beribadah.
E. Fungsi Keluarga
23. Fungsi
afektif
 Keluarga Tn. S termasuk keluarga yang harmonis.Hal ini dikarenakan
Tn. S dan Ny.L saling membantu dalam urusan rumah
tangga,walaupun terkadang Tn.S sudah capek sehabis bekerja.Tn.S dan
Ny.L saling berbincang-bincang ketika sedang duduk berdua.

24. Fungsi sosialisasi.


 Keluarga Tn. S adalah keluarga yang mudah berbaur dengan
lingkungan sekitar, dibuktikan Tn.S selalu mengikuti ronda
mala,gotong royong,dan pengajian.Sedangkan Ny.L juga mengikuti
pengajian.

25. .Fungsi reproduksi


 Ny.L sudah mengalami monoupose

26. Fungsi perawatan keluarga


Pemeriksaan fisik Head To Toe
Pemeriksaan fisik Tn.S Ny.L
Kepala dan leher Bentuk simetris,tidak Bentuk simetris,tidak
terdapat benjolan, rambut terdapat benjolan,rambut
beruban,leher tidak terdapat beruban,leher tidak terdapat
pembesaran vena jugularis pembesaran vena
dan pembengkakan kelenjar jugularis,dan pembengkakan
tirod kelenjar tiroid
Mata Bentuk simetris,konjungtiva Bentuk simetris,konjungtiva
tidak anemis,penglihatan tidak anemis,penglihatan
baik,tidak memakai kaca baik,tidak memakai kaca
mata mata
Hidung Bentuk simetris,penciuman Bentuk simetris,penciuman
baik,tidak terdapat sumbatan baik,tidak terdapat sumbatan
Mulut dan faring Bentuk bibir simetris,mukosa Bentuk bibir simetris,mukosa
bibir lembab,kemampuan bibir lembab,kemampuan
menelan baik. menelan baik.
9
Dada Bentuk simetris,tidak ada Bentuk simetris,tidak ada
jejas,tarikan dinding dada jejas,tarikan dinding dada
simetris,suara nafas vesikuler simetris,suara nafas vesikuler
Punggung Tidak ada kelainan pada Tidak ada kelainan pada
tulang belakang tulang belakang
Ekstermitas Tidak ada edema,turgor kulit Tampak edema pada bagian
elastic,akral hangat kaki,akral hangat,turgor kulit
elastic,skala nyeri 5 pada
sendi kaki dan tangan
TD: 130/100 mmHg TD: 100/70 mmHg
TTV Nadi: 92 x/menit Nadi:86 x/menit
Pernafasan: 20 x/menit Pernafasan: 20 x/menit
Suhu: 36,70C Suhu: 36,50C
Asam urat:11 mg/dl

E. Stress Dan Koping Keluarga

27. Stressor jangka pendek


Dalam waktu 3 bulan terakhir Tn.S memiliki masalah tentang kesehatan satu
anggota keluarga yaitu Ny.L. Selain penyakit asam urat Ny.L,Tn.S
terkadang bersikap tidak peduli dengan kesehatan Ny.L saat penyakitnya
kambuh.

28. Stressor jangka panjang


Dalam keluarga Tn.S tidak memiliki stressor jangka panjang yang dapat
mengganggu kelangsungan hidup keluarga Tn.S.

29. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah.


Keluarga mampu merespon stressor dengan baik,apabila keluarga mendapat
Masalah keluarga selalu menyelesaikan dengan baik.

30. Strategi koping yang digunakan


Keluarga selalu dapat menerima dengan lapang dada jika ada hal-hal yang
kurang baik terjadi.Kebiasaan keluarga dalam menghadapi masalah
adalah berdoa dan berusaha.

31. Strategi adaptasi disfungsional.


Didalam keluarga Tn.S tidak ada koping yang disfungsional,hanya saja Tn.S
akan menegur Ny.L apabila melakukan hal yang salah.

H. Harapan Keluarga

1
Keluarga berharap dengan adanya mahasisw kesehatan yang berkunjung
kerumah bisa membantu mengenal penyakit Ny.L.

ANALISIS DATA

Data senjang Masalah keperawatan Etiologi


Ny.L Nyeri akut pada keluarga Ketidakmampuan
DS : Tn.S khususnya Ny.L keluarga mengenal
 Klien mengatakan masalah (asam urat)
sakit pada bagian
kaki dan tangan .
 Klien mengatakan
sakit asam urat sejak
5 tahun.
 Keluarga
mengatakan tidak
tahu tentang asam
urat.
DO :
 TD : 100/70 mmHg
 Nadi : 86 x/menit
 Suhu : 36,50C
 RR : 20 x/menit
 Asam urat : 11 mg/dl
 Tampak jejas merah
ditangan dan kaki
Tn.S Resiko kambuhnya Ketidakmampuan
DS : gastritis pada Tn.S keluarga dalam
 Klien mengatakan mengenal masalah
pernah sakit maag 3 gasritis
tahun yang lalu.
 Klien mmengatakan
sering makan mie
instan
 Keluarga
mengatakan tidak
tahu tentang gastritis
 Klien mengatakan
sering telat makan
jika bekerja di sawah
DO:
 TD: 130/100 mmHg

1
 Nadi: 92 x/menit
 Pernafasan: 20 x/menit
 Suhu: 36,70C.
DS : Prilaku kesehatan Ketidakmampuan
 Tn.S mengatakan cenderung beresiko pada keluarga mengenal
tidak tahu tentang keluarga Tn.S PHBS
prilaku hidup
bersih dan sehat
 Ny.L mengatakan
jarang menjemur kasur
 Tn .S
mengatakan
masih BAB dikali
 Ny.L mengatakan
masih BAB dikali

DO :
 Kasur dijemur 1
kali sebulan
 Tn.S dan Ny.L masih
BAB dikali pada pagi
dan malam hari

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Nyeri akut pada keluarga Tn.S khususnya Ny. L b.d ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah asam urat.
2. Resiko kambuhnya gastritis pada T.S b.d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah gastritis
3. Prilaku kesehatan cenderung beresiko pada keluarga Tn.S
b.d ketidakmampuan keluarga mengenal PHBS

PRIORITAS MASALAH

1
Kriteria Bobot Skor Masalah
Asam urat Gastritis PHBS
Sifat Masalah 1 Aktual 3
X1 2
X1 2
X1
3 3 3
(3)
Resiko
(2)
Potensial
(1)
Kemungkinan 2 Mudah 1
X2 1
X2 2
X2
2 2 2
Diatasi (2)
Sedang
(1)
Sulit
(0)
Potensi 1 Tinggi 3
X1 2
X1 2
X1
3 3 3
Dicegah (3)
Sedang
(2)
Sukar
(1)
Menonjolkan 1 Ya, Segera 2
X1 1
X1 1
X1
2 2 2
Masalah (2)
Ya, Tidak
(1)
Tidak
(0)
Total Skor 4 5 5
26 36

1
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Tujuan Khusus Kriteria Intervensi
Keperawatan Umum
Evaluasi Standar
(A, V, P)
1. Nyeri akut Nyeri akut Setelah dilakukan Respon verbal: Penyakit asam urat 1. Gali pengetahuan
pada pada tindakan Keluarga adalah nyeri pada tentang asam urat.
keluarga keluarga Tn keperawatan mampu sendi yang dapat 2. Beri motivasi
Tn. S S khususnya selama 1 kali menyebutkan menyebabkan Keluarga/individu
khususnya Ny.L dapat pertemuan pengertian, kemerahan dan untuk
Ny.L b.d teratasi diharapkan penyebab serta pembengkakan. mengemukakan
ketidakmam keluarga mampu tanda dan pendapatnya
puan mengenal masalah gejala Asam Penyebab asam tentang asam urat.
keluarga asam urat urat urat: 3. Diskusikan
mengenal 1. Mengkonsumsi bersama Keluarga
masalah makanan yang Individu mengena
asam urat banyak Pengertian
mengandung penyebab dan
purin. gejala asam urat.
2. Pembentukan 4. Bimbing keluarga/
asam urat Individu untuk
berlebih menjelaskan ulang
3. Kurangnya pengertian,
pengeluaran Penyebab, tanda
asam urat dan gejala asam
melalui ginjal. urat.
5. Beri reinforcemen
Tanda dan gejala positif atas
asam urat: jawaban yang
1. Nyeri sendi saat diberikan.
bangun
tidur/pagi hari.
2. Sendi bengkak
dan lunak
3. Sendi
kemerahan.
4. Rasa panas
disekitar sendi

keluarga mampu Respon Verbal Akibat asam urat: 1. Gali pengetahuan


mengambil : 1. Penumpukan tentang akibat
keputusan untuk Keluarga Kristal asam asam urat.
menangani asam mampu urat yang 2. Beri motivasi
urat pada Ny.L menyebutkan membentuk Keluarga/individu

1
akibat jika benjolan untuk
asam urat dibawah kulit mengemukakan
diabaikan (thopi) pendapatnya
2. Asam urat yang tentang akibat
menumpuk asam urat.
menyebabkan 3. Diskusikan
batu ginjal. bersama Keluarga
3. Asam urat akibat asam urat
menyebabkan 4. Bimbing keluarga
jaringan sendi Untuk
menjadi rusak. menjelaskan
4. Asam urat dapat akibat asam urat.
membuat 5. Beri reinforcemen
penyakit ginjal positif atas
yang jawaban yang
mengakibatkan diberikan.
gagal ginjal.
5. Mengakibatkan
peningkatan
resiko diabetes.
6. Kurang tidur
7. Membuat susah
berjalan hingga
mengakibatkan
cacat permanen.
Keluarga mampu Respon Verbal Cara mengarasi 1. Gali pengetahuan
merawat Ny. L Keluarga asam urat: tentang
yang menderita mampu 1. Menghindari pencegahan asam
asam urat menyebutkan makanan yang urat.
cara-cara mengandung 2. Beri motivasi
mengatasiasam purin tinggi. Keluarga/individu
urat 2. Perbanyak untuk
minum air mengemukakan
putih. pendapatnya
3. Menghindari tentang
minuman mengatasiasam
beralkohol. urat.
4. Minum kopi 3. Diskusikan
secukupnya. bersama
5. Konsumsi Keluarga/
buah yang individu
memiliki mengatasi asam
antioksidan urat.

1
tinggi. 4. Bimbing
6. Konsumsi keluarga/ Individ
vitamin untuk
tambahan. menjelaskan
7. Menjaga pola mengatasi asam
makan agar urat.
tidak obesitas. 5. Beri
8. Rajin reinforcement
berolahraga positif atas
jawaban yang
diberikan.
Keluarga Verbal : Makanan dan 1. Gali pengetahuan
mengetahui cara Keluarga minuman yang keluarga dan
memodifikasi mampu harus dihindari: individu tentang
lingkungan agar menyebutkan 1. Jeroan yang memodifikasi
tidak terjadi asam cara-cara terdiri dari lingkungan agar
urat mencegah asam limpa, hati, tidak terjadi asam
urat. usus, paru, urat.
jantung yang 2. Beri motivasi
Psikomotor : mengandung Keluarga/individu
Keluarga tinggi purin. untuk
mampu 2. Seafood atau mengemukakan
membuat menu jenis hewan laut pendapatnya
makanan yang 3. Jenis sayuran tentang
sehat dan tidak hijau seperti memodifikasi
menyebabkan sawi, kankung lingkungan agar
gastritis dan daun tidak terjadi asam
melinjo. urat.
4. Jenis kacang- 3. Diskusikan
kacangan bersama Keluarga
seperti kacang individu
hijau, kacang memodifikasi
merah dan lingkungan agar
kacang kedelai. tidak terjadi asam
5. Jenis minuman urat.
yang besoda. 4. Bimbing keluarga/
6. Minuman Individu untuk
beralkohol menjelaskan
memodifikasi
lingkungan agar
tidak terjadi asam
urat.
5. Beri reinforcemen

1
positif atas
jawaban yang
diberikan
Keluarga Verbal : Pelayanan 1. Gali pengetahuan
mengetahui Keluarga Kesehatan keluarga dan
pelayanan mampu individu tentang
kesehatan apabila menyebutkan 1. Penderita pelayanan
terjadi asam urat jenis-jenis gastritis ringan kesehatan apabila
pelayanan cukup dilakukan terjadi asam urat.
kesehatan yang perawatan di 2. Beri motivasi
dapat rumah tidak Keluarga/individu
digunakan perlu dibawa ke untuk
untuk anggota dokter atau mengemukakan
keluarga puskesmas. pendapatnya
dengan asam Perawatan di tentang pelayanan
urat. rumah dapat kesehatan apabila
diberikan obat terjadi asam urat.
pereda nyeri 3. Diskusikan
yang dijual di bersama Keluarga
toko obat atau individu tentang
apotik terdekat, pelayanan
mengatur pola kesehatan apabila
makan dan terjadi asam urat.
melakukan 4. Bimbing keluarga/
olahraga secara Individu untuk
teratur. menjelaskan
Akan tetapi jika tentang pelayanan
nyeri atau sakit kesehatan apabila
yang dirasakan terjadi asam urat.
makin parah 5. Beri
makan penderita reinforcement
dibawa ke positif atas
dokter atau jawaban yang
puskesmas. diberikan.
2. Untuk
penatalaksanaan
asam urat
sedang maka
harus segera
periksa ke
pelayanan
kesehatan
masyarakat

1
untuk
mendapatkan
terapi obat.
3. Untuk
penatalaksanaan
asam urat berat
harus segera
dirawat di
rumah sakit atau
puskesmas
untuk
mendapatkan
perawatan
khusus yang
dapat
memepercepat
proses
penyembuhan.

1
RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Tujuan Khusus Kriteria Intervensi


Keperawatan Umum
Evaluasi Standar
(A, V, P)
2. Perilaku Perilaku Setelah dilakukan Respon verbal: Pengertian Hidup 1. Gali pengetahuan
kesehatan kesehatan tindakan Keluarga Bersih Dan Sehat tentang PHBS.
cenderung cenderung keperawatan mampu adalah perilaku 2. Beri motivasi
beresiko beresiko selama 1 kali menyebutkan kesehatan yang Keluarga/individu
pada pada pertemuan pengertian, dilakukan atas untuk
keluarga keluarga diharapkan indicator, kesadaran, mengemukakan
Tn.S b.d Tn.S dapat keluarga mampu manfaat serta sehingga keluarga pendapatnya
ketidakmam teratasi mengenal masalah pengertian dari beserta semua yang tentang PHBS.
puan PHBS jamban ada didalamnya 3. Diskusikan
keluarga dapat menolong bersama Keluarga
mengenal dirinya sendiri. Individu mengena
PHBS Pengertian,
Indicator PHBS: indikaator,
1. Persalinan manfaat serta
ditolong oleh pengertian
tenaga jamban..
kesehatan. 4. Bimbing keluarga/
2. Member asi Individu untuk
ekslusif. menjelaskan ulang
3. Menimbang Pengertian,
bayi dan balita indikaator,
4. Menggunakan manfaat serta
air bersih. pengertian
5. Mencuci jamban..
tangan dan
dengan air 5. Beri reinforcemen
bersih dan positif atas
sabun. jawaban yang
6. Menggunakan diberikan.
jamban sehat.
7. Memberantas
jenti nyamuk
dirumah
8. Makan buah
dan sayur
tiap hari.
9. Melakukan

1
aktifitas fisik
setiap hari.
10. Tidak
merokok di
dalam rumah.

Manfaat PHBS
1. Setiap anggota
keluarga
menjadi sehat
dan tidak
mudah sakit.
2. Anak tumbuh
sehat dan
cerdas.
3. Anggota
keluarga giat
bekerja.
4. Pengeluaran
biaya rumah
tangga dapat
ditunjukan
untuk
memenuhi gizi
keluarga,
pendidikan dan
modal usaha
untuk
menambah
pendapatan
keluarga.

Pengertian jamban
adalah suatu
ruangan yang
mempunyai
fasilitas
pembungan
kotoran manusia
yang terdiri atas
tempat jongkok
atau tempat duduk
dengan leher angsa

2
atau tanpa leher
angsa (cemplung)
yang dilengkapi
dengan unit
penampungan
kotoran dan air
untuk
membersihkannya.
keluarga mampu Respon Verbal Akibat ODF atau 1. Gali pengetahuan
mengambil : bua air besar tentang akibat
keputusan untuk Keluarga sembarangan: ODF atau buang
menangani PHBS mampu 1. Penyakit diare air besar
pada Tn.S menyebutkan 2. Kolerea sembarangan
akibat yang disentri. 2. Beri motivasi
terjdi bila ODF 3. Thypus. Keluarga/individu
(buang air 4. Kecacingan untuk
besar 5. Penyakit mengemukakan
sembarangan) saluran pendapatnya
pencernaan. tentang akibat
6. Penyakit kulit. ODF atau buang
7. Keracunan. air sembarangan.
3. Diskusikan
bersama Keluarga
akibat ODF atau
buang air besar
sembarangan
4. Bimbing keluarga
Untuk
menjelaskan
akibat ODF atau
buang air besar
sembarangan.
5. Beri
reinforcement
positif atas
jawaban yang
diberikan.
Keluarga mampu Respon Verbal Syarat jamban 1. Gali pengetahuan
merawat keluarga Keluarga sehat: tentang syarat
Tn.S dengan ODF mampu 1. Tidak jamban yang
atau buang air menyebutkan mencemari sehat.
besar syarat jamban sumber air 2. Beri motivasi
sembarangan. sehat minum (jarak Keluarga/individu

2
antara sumber untuk
air minum mengemukakan
dengan lubang pendapatnya
penampungan tentang syarat
minimal 10 jamban sehat.
meter) 3. Diskusikan
2. Tidak berbau. bersama
3. Kotoran tidak Keluarga/
dapat dijamah individu syarat
oleh serangga jamban sehat.
dan tikus. 4. Bimbing
4. Tidak keluarga/ Individ
mencemari untuk
tanah menjelaskan
disekitarnya. Pencegahan asam
5. Mudah urat.
dibersihkan dan 5. Beri
aman reinforcement
digunakan. positif atas
6. Dilengkapi jawaban yang
dinding dan diberikan.
atap pelindung
7. Penerangan dan
ventilasi cukup.
8. Lantai kedap air
dan luas
ruangan
memadai.
9. Tersedia air,
sabun, dan alat
pembersih.
Keluarga Verbal : Cara memelihara 1. Gali pengetahuan
mengetahui cara Keluarga jamban sehat: keluarga dan
memodifikasi mampu 1. Lantai jamban individu tentang
lingkungan untuk menyebutkan hendaknya memodifikasi
jamban sehat cara-cara selalu bersih lingkungan cara
memelihara dan tidak ada memelihara
jamban sehat. genangan air. jamban sehat.
2. Bersihkan 2. Beri motivasi
Psikomotor : jamban secara Keluarga/individu
Keluarga teratur untuk
mampu sehingga ruang mengemukakan
melakukan car jamban dalam pendapatnya

2
memelihara keadaan bersih. tentang
jamban sehat 3. Didalam memodifikasi
jamban tidak lingkungan
ada kotoran memelihara
yang terlihat. jamban sehat
4. Tidak ada 3. Diskusikan
serangga bersama
(kecoa dan Keluarga/
lalat), dan tikus individu
berkeliaran. memodifikasi
5. Tersedia lat lingkungan
pembersih memelihara
(sabun, sikat jamban sehat.
dan air bersih) 4. Bimbing
6. Bila ada keluarga/ Individ
kerusakan untuk
segera menjelaskan
perbaiki. memodifikasi
lingkungan
memelihara
jamban sehat.
5. Beri
reinforcement
positif atas
jawaban yang
diberikan
Keluarga Verbal : Fasilitas pelayanan 1. Gali pengetahuan
mengetahui Keluarga kesehatan: keluarga dan
pelayanan mampu 1. PUSTU individu tentang
kesehatan untuk menyebutkan (puskesmas pelayanan
meningkatkan fasilitas pembantu) kesehatan yang
kesehatan. pelayanan 2. Puskesmas dapat dikunjungi
kesehatan setempat dan
untuk 3. Dokter atau memanfaatkanny.
meningkatkan Bidan 2. Beri motivasi
kesehatan dan setempat Keluarga/individu
memanfaatkan 4. Klinik untuk
pelayanan mengemukakan
kesehatan. Memanfaatkan pendapatnya
pelayanan tentang fasilitas
kesehatan setiap pelayanaan
satu bulan sekali kesehatan dan
untuk pemeriksaan memanfaatkanny.

2
kesehatan dan 3. Diskusikan
konsultasi masalah bersama
kesehatan keluarga. Keluarga/
individu tentang
pelayanan
kesehatan untuk
meningkatkan
kesehatan.
4. Bimbing
keluarga/ Individ
untuk
menjelaskan
tentang fasilitas
pelayanaan
kesehatan dan
memanfaatkanny
.
5. Beri
reinforcement
positif atas
jawaban yang
diberikan.

2
RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Tujuan Khusus Kriteria Intervensi


Keperawata Umum
Evaluasi Standar
n
(A, V, P)
3 Resiko Resiko Setelah Verbal : Gastritis merupakan 1.
Gali pengetahuan
terjadinya kambuh rasa dilaksanakan Keluarga kondisi ketika lapisan
tentang gastritis.
gastritis nyeri (maag) kunjungan mampu lambung mengalami 2.
Beri motivasi
pada pada keluarga penyuluhan 1 kali menyebutkan iritasi dan Keluarga/individu
keluarga Tn. M pertemuan pengertian, peradangan. untuk
Tn.S b.d khususnya Keluarga mampu penyebab serta mengemukakan
ketidakma Tn.S dapat mengenal masalah tanda dan Penyebab gastritis: pendapatnya
mpuan teratasi gastritis 1. Stress
gejala gastritis tentang gastritis.
keluarga 2. Usia 3. Diskusikan
mengenal 3. Pola makan yang bersama
masalah tidak baik. Keluarga/
gastritis. 4. Merokok Individu
5. Mengkonsumsi mengenai
alkohol atau Pengertian
minuman penyebab dan
berkafein gejala gastritis.
6. Mengkonsumsi 4. Bimbing
obat-obatan keluarga/
dalam dosis Individu untuk
yang tinggi. menjelaskan
7. Keracunan ulang pengertian,
makanan Penyebab, tanda
dan gejala
Tanda dan Gejala gastritis.
Gastritis : 5. Beri
1. Mual dan reinforcement
muntah positif atas
2. Kembung jawaban yang
3. Nyeri diberikan.
4. Nafsu makan
menurun
5. Terkadang
disertai sakit
kepala.
Keluarga mampu Verbal : Akibat dari gastritis 1. Gali pengetahuan
memutuskan Keluarga tentang akibat
tindakan yang mampu 1. Kehilangan gastritis.
tepat untuk menyebutkan darah akibat 2. Beri motivasi

2
anggota keluarga akibat jika pendarahan Keluarga/individu
dengan gastritis gastritis lambung untuk
diabaikan 2. Kanker lambung mengemukakan
3. Borok pada pendapatnya
lambung tentang akibat
4. Terjadi gastritis.
pengikisan pada 3. Diskusikan
lambung bersama Keluarga
akibat gastritis
4. Bimbing keluarga
Untuk
menjelaskan
akibat gastritis.
5. Beri
reinforcement
positif atas
jawaban yang
diberikan.
Keluargamampu Verbal : Cara mencegah 1. Gali
merawat anggota Keluarga gastritis : pengetahuantenta
keluargadengan mampu 1. Jaga pola makan ng pencegahan
gastritis menyebutkan secara baik dan gastritis
cara-cara teratur. 2. Beri
mencegah 2. Makan makanan motivasiKeluarga
gastritis yang bersih, sehat individu
dan bergizi. untukmengemuka
3. Hindari makanan kanpendapatnyate
yang merangsang ntang pencegahan
kerja lambung. gastritis
4. Hindari stress 3. Diskusikan
yang berlebihan. bersamaKeluarga
5. Tidak merokok individu
6. Tidak pencegahan
mengkonsumsi gastritis
alkohol. 4. Bimbing
7. Hindari keluarga/Individu
penggunaan obat- untuk
obatan terutama menjelaskanPenc
yang mengiritasi gahan gastritis.
lambung misalnya5. Beri
aspirin reinforcementpos
tif atas jawaban
yang diberikan.

2
Keluarga Verbal : Makanan dan 1. Gali pengetahuan
mengetahui cara Keluarga minuman yang keluarga dan
memodifikasi mampu harus dihindari : individu tentang
lingkungan agar menyebutkan 1. Makanan memodifikasi
tidak terjadi jenis-jenis pedas lingkungan agar
gastritis makanan dan 2. Makanan tidak terjadi
minuman yang yang asam gastritis.
harus dihindari 3. Minuman 2. Beri motivasi
beralkohol Keluarga/individu
Psikomotor : dan untuk
Keluarga berkafein mengemukakan
mampu pendapatnya
membuat menu tentang
makanan yang memodifikasi
sehat dan tidak lingkungan agar
menyebabkan tidak terjadi
gastritis gastritis
3. Diskusikan
bersama
Keluarga/
individu
memodifikasi
lingkungan agar
tidak terjadi
gastritis.
4. Bimbing
keluarga/ Individ
untuk
menjelaskan
memodifikasi
lingkungan agar
tidak terjadi
gastritis.
5. Beri
reinforcement
positif atas
jawaban yang
diberikan.
Keluarga Verbal : Pelayanan 1. Gali pengetahuan
mengetahui Keluarga Kesehatan keluarga dan
pelayanan mampu individu tentang
kesehatan apabila menyebutkan 1. Penderita pelayanan
terjadi gastritis jenis-jenis gastritis ringan kesehatan apabila

2
pelayanan cukup dilakukan terjadi gastritis.
kesehatan yang perawatan di 2. Beri motivasi
dapat rumah tidak Keluarga/individu
digunakan perlu dibawa ke untuk
untuk anggota dokter atau mengemukakan
keluarga puskesmas. pendapatnya
dengan gastriti Perawatan di tentang pelayanan
rumah dapat kesehatan apabila
diberikan obat terjadi gastritis
penurun panas 3. Diskusikan
yang dijual di bersama
toko obat atau Keluarga/
apotik terdekat. individu tentang
Akan tetapi jika pelayanan
dalam 2 hari kesehatan apabila
gejala belum terjadi gastritis.
hilang makan 4. Bimbing
penderita dibawa keluarga/ Individ
ke dokter atau untuk
puskesmas. menjelaskan
2. Untuk tentang pelayanan
penatalaksanaan kesehatan apabila
gastritis sedang terjadi gastritis.
maka harus 5. Beri
segera periksa ke reinforcement
pelayanan positif atas
kesehatan jawaban yang
masyarakat diberikan.
untuk
mendapatkan
terapi obat.
3. Untuk
penatalaksanaan
gastritis berat
harus segera
dirawat di rumah
sakit atau
puskesmas untuk
mendapatkan
perawatan
khusus seperti
oksigen dan
infus.

2
Implementasi dan Evaluasi
NO DIAGNOSA TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
1 1 18/4 1. Menggali pengetahuan tentang S:
TUK 1: 2018 asam urat.  keluarga menyatakan
Keluarga 2. Memberikan motivasi sudah mengerti tentang
mengenal Keluarga/individu untuk asam urat.
masalah asam mengemukakan pendapatnya  Keluarga mengatakan
urat tentang asam urat. sudah mengerti tentang
3. Melakukan diskusikan penyebab asam urat.
bersama Keluarga/ Individu  Keluarga mengatakan
mengenai Pengertian penyebab sudah mengerti tentang
dan gejala asam urat. tanda tanda asam urat.
4. Melakukan bimbing O:
keluarga/ Individu untuk  keluarga mampu
menjelaskan ulang menyebutkan kembali
pengertian, Penyebab, tanda pengertian, penyebab,
dan gejala asam urat. tanda gejala, dan tingkat
5. Beri reinforcement positif keparahan asam urat.
atas jawaban yang diberikan.
A: keluarga mampu
mengenal masalah asam
urat.

P: Diskusi bersama keluarga


tentang cara mengambil
keputusan asam urat.

1 18/4 1. Menggali pengetahuan tentang S:


TUK 2: 2018 akibat asam urat.  keluarga mengatakan
keluarga 2. Memberikan motivasi sudah paham tentang
mengambil Keluarga/individu untuk akibat asam urat.
keputusan untuk mengemukakan pendapatnya  Keluarga mengatakan
menangani asam tentang akibat asam urat. sudah tau tentang cara
urat 3. Melakukan diskusikan mengatasi asam urat.
bersama Keluarga/
Individu

2
mengenai akibat asam urat. O: keluarga sudah memilih
4. Melakukan bimbing cara mengatasi asam urat.
keluarga/ Individu untuk
menjelaskan ulang akibat A: keluarga mampu
asam urat. mengambil keputusan.
5. Beri reinforcement positif
atas jawaban yang diberikan. P: diskusi dengan keluarga
cara merawat Ny.L yang
mederita asam urat.

1 18/4 1. Menggali pengetahun tentang S:


TUK 3: 2018 cara mengatasi asam urat.  keluarga menyatakan
Mendiskusikan 2. Memberikan motivasi sudah tahu tentang cara
cara mengatasi Keluarga/individu untuk merawat Tn.L Yang
asam urat mengemukakan pendapatnya menderita asam urat dan
tentang mengatasi asam urat. nyeri.
3. Melakukan diskusikan  Keluarga sudah tau cara
bersama Keluarga/ Individu mengatasi asam urat
mengenai cara mengatasi asam
urat. O:
4. Melakukan bimbing  keluarga mampu
keluarga/ Individu untuk menyebutkan bagaimana
menjelaskan ulang cara cara mengatasi asam
mengatasi asam urat. urat
5. Beri reinforcement positif atas
jawaban yang diberikan. A: keluarga mampu merawat
Ny.L dengan asam urat.

P: diskusikan dengan
keluarga tentang cara
menciptakan lingkungan
rumah yang mendukung
bagi Ny.L
1 18/4 1. Menggali pengetahuan tentang S: keluarga mengatakan
TUK 4: 2018 cara mencegah asam urat. sudah tau cara mencegah
Keluarga dapat 2. Membeerikan motivasi asam urat
memodifikasi Keluarga/individu untuk
lingkungan mengemukakan pendapatnya O: Keluarga mampu
bagai penderita tentang caramencegah asam menyebutkan apa saja
asam urat urat. yang harus dihindari pada
3. Melakukan diskusikan asam urat.
bersama Keluarga/
Individu mengenai A: keluarga mampu
pencegahan asam memodifikasi lingkungan
urat.
3
3
4. Melakukan bimbing bagi Ny.L
keluarga/ Individu untuk
menjelaskan ulang cara P: diskusi dengan keluarga
pencegahan asam urat. tentang fasilitas kesehatan
5. Beri reinforcement positif untuk asam urat.
atas jawaban yang diberikan.

1 18/4 1. Menggali pengetahua tentang S:


TUK 5: 2018 pelayanan kesehatan.  keluarga mengatakan
Keluarga dapat 2. Memberikan motivasi sudah paham tentang
memanfaatkan Keluarga/individu untuk fasilitas kesehatan yang
pelayanan mengemukakan pendapatnya dapat di gunakan.
kesehatan tentang pelayanan kesehatan  Keluarga mengatakan
bagi asam urat. sudah paham tentang
3. Melakukan diskusikan manfaat fasilitas
bersama Keluarga/ kesehatan.
Individu mengenai
pemanfaatan pelayanan O:
kesehatan.  keluarga mampu
4. Melakukan bimbing memilihrujukan ke
keluarga/ Individu untuk pelayanan kesehatan
menjelaskan manfaat untuk Ny.L
pelayanan kesehatan bagi  Keluarga mampu
penderita asam urat. mengunjungi pelayanan
5. Beri reinforcement positif kesehatan sebulan sekali
atas jawaban yang diberikan. untuk konsul tentang diit
asam urat.

A: keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan.

P: Intervensi selesai.
2. 2 19/4 1. Menggali pengetahuan tentang S:- keluarga mengatakan
TUK 1: 2018 PHBS. sudah paham tentang
Keluarg 2. Memberikan motivasi PHBS.
mengenal Keluarga/individu untuk - Keluarga mengatakan
masalah PHBS mengemukakan pendapatnya sudah paham tentang
tentang PHBS. 10 indikator PHBS.
3. Melakukan diskusikan - Keluarga mengatakan
bersama Keluarga/ sudah paham manfaat
Individu mengenai dari PHBS.
Pengertian, - Keluarga mengatakan
indicator, manfaat serta

3
pengertian jamban. tentang pengertian
4. Melakukan bimbing jamban.
keluarga/ Individu untuk O: keluarga mampu
menjelaskan ulang menyebutkan kembali
Pengertian, indicator, materi yang sudah di
manfaat serta pengertian sampaikan.
jamban. A: keluarga mampu
5. Beri reinforcement positif mengenal PHBS.
atas jawaban yang diberikan. P: diksusi bersama keluarga
tentang cara mengambil
keputusan menangani
PHBS.

2 19/4 1. Menggali pengetahuan tentang S:


TUK 2: 2018 akibat ODF.  keluarga mengatakan
Keluarga dapat 2. Memberikan motivasi sudah paham tentang
mengambil Keluarga/individu untuk akibat ODF.
keputusan mengemukakan pendapatnya
mengenai PHBS tentang akibat ODF. O: Keluarga dapat
3. Melakukan diskusikan menyebutkan akibat dari
bersama Keluarga/ ODF.
Individu mengenai akibat
ODF. A: keluarga mampu
4. Melakukan bimbing mengambil keputusan.
keluarga/ Individu untuk
menjelaskan ulang akibat P: Diskusi dengan keluarga
ODF. cara merawat keluarga
5. Beri reinforcement positif Tn.S yang ODF.
atas jawaban yang diberikan
2 19/4 1. Menggali pengetahuan tentang S:
TUK 3 : 2018 syarat jamban sehat.  Keluarga mengatakan
Keluarga dapat 2. Memberikan motivasi sudah tau cara
merawat kelurga Keluarga/individu untuk mengatasi ODF.
yang ODF mengemukakan pendapatnya
tentang syarat jamban sehat. O: keluarga dapat
3. Melakukan diskusikan menyebutkan cara mengatasi
bersama Keluarga/ Individu ODF yang tepat
mengenai syarat jamban sehat.

3
4. Melakukan bimbing A: keluarga mampu
keluarga/ Individu untuk merawat tentang PHBS
menjelaskan ulang syarat
jamban sehat. P: Diskusi dengan keluarga
5. Beri reinforcement positif cara memodifikasi
atas jawaban yang diberikan lingkungan

2 19/4 1. Menggali pengetahuan tentang S:


TUK 4: 2018 cara memelihara jamban sehat  Keluarga mengatakan
Keluarga dapat 2. Memberikan motivasi sudah paham tentang
memodifikasi Keluarga/individu untuk syarat jamban sehat.
lingkungan mengemukakan pendapatnya  Keluarga mengatakan
tentang cara memelihara sudah paham cara
jamban sehat. memelihara jamban
3. Melakukan diskusikan sehat.
bersama Keluarga/
Individu mengenai cara O:
memelihara jamban sehat.  keluarga mampu
4. Melakukan bimbing keluarga/ mengulangi materi yang
Individu untuk menjelaskan sudah di sampaikan.
ulang cara memelihara jamban  Keluarga mampu
sehat. mempraktekan cara
5. Beri reinforcement positif memelihara jamban.
atas jawaban yang diberikan  Jamban tampak bersih
dan sesuai syarat jamban.

A: keluarga mampu
memodifikasi lingkungan.

P: diskusikan dengan
keluarga tentang fasilitas
kesehatan dan manfaat
fasilitas kesehatan.

2 1. Menggali pengetahuan tentang S:


TUK 5: pelayanan kesehatan.  mengatakan sudah paham
Keluarga 2. Memberikan motivasi tentang fasilitas
dapat Keluarga/individu untuk kesehatan yang dapat di
memanfaatkan mengemukakan pendapatnya gunakan.
fasilitas tentang pelayanan yang  Keluarga mengatakan
pelayanan dapat digunakan. sudah paham tentang
kesehatan 3. Melakukan diskusikan manfaat fasilitas
bersama Keluarga/ kesehatan.
Individu

3
3
mengenai pelayanan kesehatan
yang dapat digunakan. O:
4. Melakukan bimbingan  keluarga mampu memilih
keluarga/ Individu untuk fasilitas kesehatan.
menjelaskan pelayanan  Keluarga mampu
kesehatan yang dapat memanfaatkan fasilitas
digunakan. kesehatan.
5. Beri reinforcement positif
atas jawaban yang diberikan A: keluarga mampu
menggunakan dan
memanfaatkan fasilitas
kesehatan.

P: intervensi selesai.
3 3 20/4 1. Menggali pengetahuan tentang S:
TUK 1: 2018 gastritis.  keluarga menyatakan
Keluarga 2. Memberi motivasi sudah mengerti tentang
mampu keluarga/individu untuk gastritis.
mengenal mengemukakan pendapatnya  Keluarga mengatakan
masalah gastritis tentang gastritis. sudah mengerti tentang
3. Mendiskusikan bersama penyebab gastritis
keluarga/ individu mengenai  Keluarga mengatakan
pengertian, penyebab dan sudah mengerti tentang
gejala gastritis. tanda gejala gastritis
4. Membimbing keluarga/
Individu untuk menjelaskan O:
ulang pengertian, penyebab,  keluarga mampu
tanda dan gejala gastritis. menyebutkan kembali
Memberi reinforcement positif pengertian, penyebab,
tanda gejala,

A: keluarga mampu
mengenal masalah gastritis.

P: diskusi bersama keluarga


tentang cara mengambil
keputusan grastritis.

3 20/4 1. Menggali pengetahuan tentang S:


TUK 2: 2018 akibat gastritis.  Keluarga mengatakan
Keluarga 2. Memberi motivasi sudah mengerti tentang
mampu keluarga/individu untuk akibat dari gastritis
menyebutkan mengemukakan pendapatnya

3
akibat jika tentang akibat gastritis. O:
gastritis 3. Mendiskusikan bersama  keluarga mamou
diabaikan keluarga akibat gastritis. menyebutkan kembali
(keputusan) 4. Membimbing keluarga untuk akibat dari gastritis.
menjelaskan akibat gastritis.
Memberi reinforcement positi A: keluarga mampu
atas jawaban yang diberikan. megambil keputusan
masalah gastritis.

P: diskusi bersama keluarga


tentang cara merawat
grastritis.

3 20/4 1. Menggali S:
TUK 3: 2018 pengetahuantentangpencegaha  keluarga mengatakan
Keluarga n gastritis sudah paham tentang
mampu 2. Memberi motivasi penyakit gastritis.
menyebutkan keluarga/individu  Keluarga mengatakan
cara-cara untukmengemukakanpendapat sudah tau cara mencegah
mencegah nya tentang pencegahan terjadinya gastritis
gastritis gastritis
(merawat) 3. Mendiskusikan bersama O: Keluarga dapat
keluarga/individu pencegahan meyebutkan bagaimana
gastritis cara merawat penyakit
4. Membimbing gastritis.
keluarga/individu
untukmenjelaskan pencegahan A: keluarga mampu merawat
gastritis. keluarga yang gastritis.
Memberi reinforcementpositif
atas jawaban yang diberikan. P: Diskusi dengan keluarga
cara memodifikasi
lingkungan keluarga Tn.S
yang beresiko terkena
gastritis.

3 20/4 1. Menggali pengetahuan S:


TUK 4: 2018 keluarga dan individu tentang  Keluarga mengatakan
Keluarga memodifikasi lingkungan agar sudah paham tentang cara
mampu tidak terjadi gastritis. mencegah gastritis..
menyebutkan 2. Memberi motivasi  Keluarga mengatakan
hal-hal yang keluarga/individu untuk sudah paham cara
dapat mengemukakan pendapatnya memilih makanan dan

3
memengaruhi tentang memodifikasi minuman yg harus
timbulnya lingkungan agar tidak terjadi dihindari untuk mecegah
gastritis gastritis terjadinya gastritis.
(modifikasi 3. Mendiskusikan bersama
lingkungan) keluarga/ individu O:
memodifikasi lingkungan agar  keluarga mampu
tidak terjadi gastritis. mengulangi materi yang
4. Membimbing keluarga/ sudah di sampaikan.
Individu untuk menjelaskan  Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan agar mempraktekan cara
tidak terjadi gastritis. memilih makanan yg
Memberi reinforcement positi dapat mecegah
atas jawaban yang diberikan. terjadinya gastritis.

A: keluarga Tn.S mampu


menjelaskan cara
mencegah terjadinya
gastritis.

P: diskusikan dengan
keluarga tentang fasilitas
kesehatan dan manfaat
fasilitas kesehatan.

3 20/4 1. Menggali pengetahuan S:


TUK 5: 2018 keluarga dan individu tentang  mengatakan sudah paham
Keluarga pelayanan kesehatan apabila tentang fasilitas
mampu terjadi gastritis. kesehatan yang dapat di
menyebutkan 2. Memberi motivasi gunakan.
jenis-jenis Keluarga/individu untuk  Keluarga mengatakan
pelayanan mengemukakan pendapatnya sudah paham tentang
kesehatan yang tentang pelayanan kesehatan manfaat fasilitas
dapat digunakan apabila terjadi gastritis kesehatan.
untuk anggota 3. Mendiskusikan bersama
keluarga dengan Keluarga/ individu tentang O:
gastritis pelayanan kesehatan apabila  keluarga mampu memilih
(pelayanan terjadi gastritis. fasilitas kesehatan.
kesehatan) 4. Membimbing keluarga/  Keluarga mampu
Individu untuk menjelaskan memanfaatkan fasilitas
tentang pelayanan kesehatan kesehatan.
apabila terjadi gastritis. A: keluarga mampu
Memberi reinforcement positi menggunakan dan
atas jawaban yang diberikan. memanfaatkan fasilitas

3
kesehatan.

P: intervensi selesai.

3
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur


mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh, seperti didalam Undang-
Undang No 13 tahun 1998 yang isinya menyatakan bahwa pelaksanaan pembangunan
nasional yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
dan UndangUndang Dasar 1945, telah menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang
makin membaik dan usia harapan hidup makin meningkat, sehingga jumlah lanjut usia
makin bertambah. Pendekatan Fisik Perawatan Pada lansia juga dapat dilakukan dengan
pendekatan fisik melalui perhatian terhadap kesehatan, kebutuhan, kejadian yang dialami
klien lansia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang
masih dapat dicapai dan dikembangkan, dan penyakit yang dapat dicegah atau
progresifitas penyakitnya. Tugas perkembangan di tahap ini antara lain mempertahankan
suasana rumah yang menyenangkan, Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan,
teman, kekuatan fisik dan pendapatan, mempertahankan keakraban suami/istri dan saling
merawat, mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat, melakukan life
review, Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga
pada tahap ini. I (1988) dalam Komang (2012) mengungkapkan bahwa keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapaorang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawh satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.

4
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryo,dkk.2016.Asuhan Keperawatan Gerontik.Yogyakarta:CV. ANDI
OFFSET
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2016.Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia.Edisi 1.Jakarta Selatan:Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2018.Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia.Edisi 1.Jakarta Selatan:Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2019. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia.Edisi 1.Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI

Anda mungkin juga menyukai