Anda di halaman 1dari 14

PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASMA

DISUSUN OLEH :

NAMA : ZAM SALWA AZIZAH SALIM

NIM : 1914301024

PRODI : D4 KEPERAWATAN TINGKAT 2 REGULER 1

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN D4 KEPERAWATAN

TAHUN 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topic : Asma

Hari/tanggal : Jumat, 22 Agustus 220

Waktu : 1 x pertemuan (30 menit)

Tempat : Rumah Tn.Z

Sasaran : Tn.Z di Rt 09/Rw 09 Desa karunia indah

A. LATAR BELAKANG
Penyakit asma merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia, baik di
negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Saat ini, penyakit asma
juga sudah tidak asing lagi di masyarakat. Asma dapat diderita oleh semua lapisan
masyarakat dari usia anak-anak sampai usia dewasa. Penyakit asma awalnya
merupakan penyakit genetik yang diturunkan dari orang tua pada anaknya. Namun,
akhir-akhir ini genetik bukan merupakan penyebab utama penyakit asma. Polusi
udara dan kurangnya kebersihan lingkungan di kota-kota besar merupakan faktor
dominan dalam peningkatan serangan asma. Asma adalah penyakit kronis variabel
dari sistem pernapasan yang ditandai oleh penyempitan saluran pernapasan kecil
dan bronkiolus, meningkat bronkial sekresi atau lendir dan pembengkakan mukosa
atau peradangan, sering dalam menanggapi satu atau lebih memicu. Asma ditandai
dengan serangan sesak dada, batuk dan mengi akibat obstruksi jalan napas (Gibbs,
2008). Hasil penelitian International Study on Asthma and Alergies in Childhood
pada tahun 2008 menunjukkan, di Indonesia prevalensi gejala
2penyakit asma melonjak dari sebesar 4,2 persen menjadi 5,4 persen di jawa
tengah 1,5 persen menjadi 2,5 persen dan di surakarta meningkat dari 1,5 persen
menjadi 2 persen. Selama 20 tahun terakhir, penyakit ini cenderung meningkat
dengan kasus kematian yang diprediksi akan meningkat sebesar 20 persen hingga
10 tahun mendatang. WHO memperkirakan di tahun 2015 terdapat 255 ribu
penderita meninggal dunia karena asma. Asma dapat timbul pada segala umur,
dimana 30% penderita mempunyai gejala pada umur 1 tahun, sedangkan 80-90%
anak yang menderita asma, gejala pertamanya muncul sebelum umur 4-5 tahun.
Sebagian besar anak yang terkena kadang-kadang hanya mendapat serangan ringan
sampai sedang, yang relatif mudah ditangani. Sebagian kecil mengalami asma
berat yang berlarut-larut, biasanya lebih banyak yang terus menerus dari pada yang
musiman. Hal tersebut yang menjadikannya tidak mampu dan mengganggu
kehadirannya di sekolah, aktivitas bermain, dan fungsi dari hari ke hari (Sundaru,
2006). Asma juga salah satu diantara beberapa penyakit yang tidak bisa
disembuhkan secara total. Kesembuhan dari satu serangan asma tidak menjamin
dalam waktu dekat akan terbebas dari ancaman serangan berikutnya. Terutama
apabila pekerjaan dan lingkungannya serta faktor ekonomi, penderita harus selalu
berhadapan dengan faktor alergen yang menjadi penyebab serangan. Karena asma
merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara total, biasanya dokter
merujuk penderita asma kepada fisioterapi yang dapat membantu mengatasi
permasalahan yang

3ditimbulkan akibat asma. Fisioterapi membantu penderita asma untuk dapat tetap
aktif dan mendapatkan kebugaran tubuh yang optimal.Fisioterapi dapat membantu
mengatasi permasalahan yang ditimbulkan akibat asma. Fisioterapi membantu
penderita asma untuk dapat tetap aktif dan mendapatkan kebugaran tubuh yang
optimal. Dari berbagai macam modalitas fisioterapi untuk mengatasi asma, secara
umum paling banyak digunakan adalah latihan kontrol pernapasan (breathing
control), teknik pembersihan saluran napas (seputum clearance techniques), latihan
pola pernapasan (active breathing techniques). Berbagai penelitian telah
mengemukakan bahwa latihan pernapasa n memberikan perbaikan pada pasien
dengan kondisi asma. Fisioterapi mempunyai kemampuan penanganan asma yang
secara umum dengan langkah-langkah sebagai berikut: melakukan pemeriksaan
derajat asma, memaksimalkan fungsi paru, mempertahankan fungsi optimal paru
dengan menghindarkan dari faktor pencetus, mempertahankan fungsi optimal paru
dengan inhalasi, secara teratur melakukan evaluasi progra fisioterapi pada kondisi
asma (Sasanahusada, 2013).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang perawatan asma di rumah, maka
diharapkan klien mampu memahami dan mempraktikkan perawatan asma di
rumah.

2. Tujuan Khusus
a. Setlah mengikuti penyuluhan tentang asma pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian asma
2. Menjelaskan factor pencetus asma
3. Menjelaskan tanda dan gejala asma
4. Memahami cara perawatan dirumah

C. MATERI

Terlampir

D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Menyusun satuan acara penyuluhan
b. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Pelaksanaan

Tahap Waktu Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta Metode


Pembukaa 5 1.Menyiapkan materi 1. Ceramah
n menit dan lingkungan Memperhatikan
2.Memberikan salam 2.Memperhatika
3.Melakukan n
perkenalan 3. Memperhatika
4.Menjelaskan tujuan n4.Memperhatik
pemberlajaran an
5.Menjelaskan 5.Memperhatika
cakupan materi yang n
akan dibahas
6.Kontrak waktu
2.Apresias 3 1.Menanyakan 1.Mengutarakan Tanya Jawab
i menit pengertian asma pendapat

3.Tahap 30 1.Menjelaskan 1.Memperhatika 1.Ceramah


Informasi menit pengertian asma n 2. Mengutarak 2. Tanya
2. menanyakan tanda an pendapat jawab 3.
dan gejala asma 3.Memperhatikn Ceramah
3. menjelaskan tanda 4.Mengutarakan 4. Tanya
dan gejala asma pendapat Jawab 5.
4. Menanyakan factor 5.Memperhatika Ceramah
pencetus asma n 6. Tanya
5. Menjelaskan factor 6.Mengutarakan Jawab 7.
pencetus asma pendapat Ceramah 8.
6. menanyakan tentang 7.Memperhatika Demonstrasi 9.
perawatan asma n Tanya Jawab
dirumah 7. 8. Memperhatika 10. Ceramah
menjelaskan tentang n 9.
perawatan asma Mengutarakan
dirumah pendapat
8. Mempraktikan 10.Memperhatik
perawatan asma an
dirumah 9. Memberi
kesempatan kepada
klien dan keluarga
untuk bertanya 10.
menjawab pertanyaan
yang belum dimngerti
oleh klien dan
keluarga
4.Penutup 10 1. melakukan evaluasi 1. Menjawab 1. Tanya
menit dengan memberikan pertanyaan jawab
pertanyaan langsung 2. Memperhatika 2. Ceramah
2. Menyimpulkan n
materi yang telah
disampaikan 3.
mengucap salam

E. MEDIA PENGAJARAN
1. Leaflet
2. alat peraga
3. Power Point
4. Lcd
F. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. tanya jawab
3. demonstrasi

G. EVALUASI
Materi penilaian/tes :

1. Sebutkan pengertian dari penyakit asma ?


2. Sebutkan tanda dan gejala dari penyakit asma ?
3. Sebutkan faktor pencetus dari penyakit asma ?
4. Peragakan cara perawatan dari penyakit asma di rumah?

DAFTAR PUSTAKA

Sumantri. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem


Pernafasan. Jakarta. Salemba Medika

ASMA

 Pengertian

Suatu gangguan pada saluran bronchial dengan ciri bronchospasme periodik


(kontraksi spasme pada saluran nafas). Asma merupakan penyakit komplek yang
dapat diakibatkan oleh faktor biokimia, endokrin, infeksi, otonomik, dan psikologi.

 Tanda dan Gejala


o Pernafasan terasa sesak dan sulit
o Pada bagian tekak terasa tertekan
o Ruang dada agak mengembung
o Terdengar bunyi mengi (wheezing) saat mengeluarkan nafas
o Badan terasa lemah dan kadang-kadang wajahnya kebiruan

 Faktor Pencetus
o Debu rumah
o Bulu-bulu binatang, tungau
o Serbuk bunga
o Asap rokok/ asap pabrik atau kendaraan
o Makanan dan minuman tertentu
o Udara dingin
o Stress

 Perawatan di Rumah
o Jauhkan dari faktor pencetus
o Sirkulasi lingkungan rumah baik
o Melatih pernafasan
o Berjemur diri pada pagi hari dan mandi dengan air hangat
o Batasi aktivitas
o Kenakan baju hangat dan tebal bila cuaca dingin
o Kompres air panas di dada & Penghirupan uap air

A. KOMPRES DENGAN AIR PANAS

1. Bahan :

 Botol kosong yang tahan panas, misalnya botol bekas sirup, lengkap dengan
tutupnya
 Air mendidih secukupnya
 Karet gelang dan plastik pembungkus secukupnya
 Kain pembungkus secukupnya

2. Pemakaian
o Penuhi botol dengan air mendidih kemudian tutup rapat-rapat.
o Bungkuslah mulut botol yang telah ditutup tersebut dengan lembaran
plastik lalu ikat dengan karet gelang.
o Kemudian bungkuslah botol yang berisi air panas tersebut seluruhnya
dengan kain pembungkus beberapa lapis.
o Ukur temperatur panas botol tidak lebih tinggi dari temperatur badan
manusia agar terasa nyaman, tidak perlu terlalu panas.
o Pergunakan botol panas yang telah dilapisi kain tersebut untuk
menghangatkan badan penderita, terutama bagian dada dan
punggungnya. Bila panas botol mulai berkurang kain pembungkusnya
bisa dibuka selapis demi selapis hingga tinggal botol telanjang
o Menurut pengalaman, biasanya botol yang isinya 650 cc dapat dipakai
untuk menghangatkan tubuh penderita antara 7 – 10 jam.

B. PENGHIRUPAN UAP AIR/INHALASI SEDERHANA

1. Peralatan dan air:


o Botol kosong yang tahan panas, misalnya botol bekas sirup
o Kertas karton ± 30 cm
o Karet gelang
o Kain pembungkus
o Baskom kecil
o Sendok teh
o Corong kecil
o Balsem, minyak kayu putih, atau sejenisnya
o Air mendidih secukupnya
2. Pemakaian
o Tuangkan air mendidih sebanyak volume botol yang tersedia kedalam
baskom, kemudian ambil balsem seujung sendok teh atau secukupnya
dan campurkan ke dalam air mendidih lalu aduk sampai larut.
o Masukan air ke dalam botol dengan menggunakan corong.
o Gulung kertas karton sebesar ujung botol lalu masukan ujung botol ke
dalam gulungan kertas ± 10 cm lalu ikat dengan karet gelang.
o Bungkus botol dengan kain pembungkus.
o Hisaplah uap air yang keluar dari ujung kertas sampai terasa hangat
Leaflet Asma
Lembar Balik Asma

Anda mungkin juga menyukai