HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT

DENGAN KEPUASAN PASIEN

DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK.II DR. SOEPRAOEN

RATNA DWI AYUNINGTYAS

201510420311061
*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
ABSTRAKS
Latar Belakang: Perawat memerlukan komunikasi terapeutik yang baik dalam
membina hubungan saling percaya dengan pasien, sehingga perawat dapat
mengetahui apa yang sedang dirasakan dan dibutuhkan oleh pasien. Jika hal
tersebut dapat dipenuhi dengan baik oleh perawat, maka pasien akan merasakan
kepuasan. Agar dapat memunculkan kepuasan pasien, maka dibutuhkan
keterampilan perawat dalam penerapan komunikasi terapeutik yang baik kepada
pasien.

*Slide 11
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT
INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
ABSTRAKS
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan komunikasi
terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap kelas III Rumkit
Tk. II dr. Soepraoen.

Metode:
 Metode deskriptif korelasi dengan Pendekatan cross secsional
 Teknik sampling menggunakan Accidental Sampling.
 Pengumpulan data menggunakan observasi dan kuesioner
 Menggunakan uji korelasi spearman

*Slide 11
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT
INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 ABSTRAKS
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan komunikasi terapeutik
perawat sebagian besar (96.7%) dalam kategori baik dan secara keseluruhan hasil
kepuasan pasien sebagian besar (73.3%) dalam kategori puas. Hasil analisis bivariat
menggunakan korelasi spearman menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,016 (p <
0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,436.
 
Kesimpulan:Terdapat korelasi positif signifikan antara komunikasi terapeutik dengan
kepuasan pasien, artinya bahwa semakin baik komunikasi terapeutik yang dilakukan
perawat akan berdampak terhadap semakin meningkatkan kepuasan pasien dan

*Slide 11
dengan tingkat kekuatan korelasi berada pada tingkat cukup. Saran dari penelitian
ini yaitu, diharapkan Rumkit Tk. II dr. Soepraoen dapat mempertahankan dan terus
meningkatkan keterampilan komunikasi terapeutik perawat demi terciptanya
pelayanan kesehatan yang lebih optimal.
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT
INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 TUJUAN PENELITIAN

TUJUAN KHUSUS

1. Mengidentifikasi penerapan komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap

kelas III Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
2. Mengidentifikasi kepuasan pasien di di ruang rawat inap kelas III Rumkit Tk. II
Dr. Soepraoen
3. Menganalisis hubungan penerapan komunikasi terapeutik perawat dengan
kepuasan pasien di di ruang rawat inap kelas III Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
*Slide 4
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT
Your logo INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
Hi: Ada hubungan penerapan komunikasi perawat dengan kepuasan
pasien

HIPOTESIS *Slide 11
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR.
SOEPRAOEN
 HASIL

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 KARAKTERISTIK PASIEN DI RUANG RAWAT
INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN,
TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN PADA BULAN JUNI 2019
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Jenis Kelamin
Perempuan 18 60%
Laki-laki 12 40%
Tingkat Pendidikan
SD 13 43%
SMP 6 20%
SMA 8 27%
S1 3 10%
Pekerjaan
IRT 8 27%
Swasta 7 23%
Wiraswasta 9 30%
PNS
Mahasiswa
Tidak Bekerja
1
2
3
3%
7%
10%
*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 KARAKTERISTIK PASIEN DI RUANG RAWAT
INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN BERDASARKAN LAMA DIRAWAT
DAN USIA PADA BULAN JUNI 2019

  Lama dirawat Usia

Mean 3 46.4
Median 3 50
Standar Deviasi 0.98 17.8
Maksimal 5 70
Minimal 2 18

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 KARAKTERISTIK PERAWAT DI RUANG RAWAT
INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN,
TINGKAT PENDIDIKAN PADA BULAN JUNI 2019

Frekuensi (n) Persentase (%)

 
     
Jenis Kelamin
Perempuan 9 75%
Laki-laki 3 25%
Tingkat Pendidikan
D3 7 58%
S1 5 42%
     

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 KARAKTERISTIK PERAWAT DI RUANG RAWAT
INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN BERDASARKAN LAMA KERJA
DAN USIA PADA BULAN JUNI 2019

  Lama bekerja Usia

Mean 14.1 37.7
Median 13 38
Standar Deviasi 8.77 7.96
Maksimal 32 50
Minimal 4 27

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
ANALISA PENELITIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Gambaran komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap kelas III Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen pada bulan Juni 2019

  Frekuensi (n) Presentasi (%)

Baik 29 96.7%
Kurang Baik 1 3.3%
Total 30 100%

Nb: Dengan skor komunikasi terapeutik sebagai berikut:

Komunikasi Terapeutik=>50% (=>14)
Komunikasi tidak terapeutik=<50% (=<14)
*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 ANALISA PENELITIAN
Penerapan Komunikasi Terapeutik Perawat di Ruang Rawat Inap
Kelas III Rumkit Tk. II dr. Soepraoen berdasarkan Aspek Komunikasi
Terapeutik pada bulan Juni 2019
100%
90% 87%

80% 77%

70% 63%
60% 57%
50% 50%
50% 43%
40% 37%

30% 23%
20% 13%
10%
Nb: Dengan Mean Score

*Slide 1
0%
Pre-Orientasi Orientasi Kerja Terminasi Respon
Pre-orientasi: 0.83
Orientasi: 0.63 Kurang baik Baik

Kerja: 0.90
Terminasi: 0.71
Dimensi Respon:0.97

HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN

DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
ANALISA PENELITIAN
  Ya (n) Tidak
(n)
Pre orientasi    
Mengumpulkan data tentang pasien (dari RM) 27 3
Menyiapkan alat yang dibutuhkan 30 -
Menilai kesiapan dari perawat 30 -
membuat rencara pertemuan 13 17
Orientasi    
Memberi salam dan tersenyum kepada pasien 26 4
Melakukan validasi (kognitif, afektif, psikomotor) 25 5
pada pertemuan lanjutan
Memperkenalkan nama perawat 9 21
Menanyakan nama panggilan kesukaan pasien 19 11
Menjelaskan tanggung jawab perawat-pasien 20 10
Menjelaskan peran perawat-pasien 16 14
Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan 24 6
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan kegiatan
14
12
16
18 *Slide 1
Menjelaskan kerahasiaan 25 5

HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN

DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
ANALISA PENELITIAN
Kerja    
Memberi kesempatan kepada pasien untuk 23 7
bertanya
Menanyakan keluhan utama 28 2
Memulai kegiatan dengan cara yang baik 28 2
Melakukan kegiatan sesuai dengan rencana 29 1
Terminasi    
Menyimpulkan hasil wawancara (evaluasi, proses 29 1
dan hasil)
Memberikan reinforcement positif 25 5
Merencanakan tindak lanjut dengan pasien 15 15
Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik) 9 21
Mengakhiri wawancara dengan cara yang baik 28 2
Respon    

*Slide 1
Berhadapan 30 -
Mempertahankan kontak mata 29 1
Tersenyum pada saat yang tepat 27 3
Membungkuk kearah pasien 30 -
Mempertahankan sikap terbuka 29 1

HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN

DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
ANALISA PENELITIAN KEPUASAN PASIEN

Gambaran kepuasan pasien di ruang rawat inap kelas III

Rumkit Tk. II dr. Soepraoen pada bulan Juni 2019

  Frekuensi (n) Persentase (%)

Sangat Tidak Puas - -
Tidak Puas - -

Puas 23 76.6%
Sangat Puas 7 24.3%
Total 30 100%

*Slide 1
Nb: Dengan skor kepuasan pasien sebagai berikut:
Sangat tidak puas= 23-40
Tidak puas= 41-58
Puas= 59-76
Sangat puas= 77-92

HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN

DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
ANALISA PENELITIAN KEPUASAN PASIEN

Gambaran Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumkit

Tk. II dr. Soepraoen berdasarkan Dimensi Kepuasan pada bulan
Juni 2019
80%
70%
70%

60% 57% 57%

50% 50% 50% 50%
50%
43% 43%
40%
30%
30%

20%

10%

*Slide 1
Nb: Mean score
reabilitty: 3.21 0%
Reliability Assurance Empathy Tangible Responsiveness
assurance : 3.22
Tidak Puas Puas
emphaty: 3.13
responsivenees: 3.22

HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN

DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
ANALISA KORELASI SPEARMAN
Hubungan penerapan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan
pasien di ruang rawat inap kelas III Rumkit Tk. II dr. Soepraoen

  Komunikasi Kepu
Terapeutik asan
Perawat Pasie
n
Spearman's rho Komunikasi Terapeutik Correlation 1.000 .436*
Perawat Coefficient
Sig. (2-tailed) . .016
N 30 30
Kepuasan Pasien Correlation .436 1.000
*

Coefficient
Sig. (2-tailed) .016 .
N 30 30

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
ANALISA KORELASI SPEARMAN

Hasil korelasi dengan uji Spearman antara komunikasi terapeutik dengan

kepuasan pasien diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,436 dengan
signifikansi sebesar 0,016 (p < 0,05) sehingga ada korelasi positif signifikan
antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien, artinya bahwa semakin
baik komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat akan berdampak terhadap
semakin meningkatkan kepuasan pasien. Koefisien korelasi sebesar 0,436
menunjukkan bahwa tingkat kekuatan korelasi berada pada tingkat cukup.

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 PEMBAHASAN

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 GAMBARAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT
* Dari hasil yang didapatkan secara * Dimana Didalam pelayanan
keseluruhan, Sebagian besar perawat keperawatan, komunikasi terapeutik
di ruang rawat inap kelas III Rumkit Tk. sangat berperan penting. Bagaimana
II dr. Soepraoen telah menerapkan seorang perawat dapat menyampaikan
komunikasi terapeutik perawat dengan informasi, menanggapi dan mengatasi
baik. Hal tersebut serupa dengan segala keluhan-keluhan dari pasien serta
penelitian Rafsanjani, (2013) memberikan informasi tindakan
Penerapan komunikasi terapeutik keperawatan yang akan dilakukan. Sikap
perawat dalam pemberian injeksi di dalam berkomunikasi juga dapat
Ruang Rawat Inap RSUD Panembahan mempengaruhi keberasilan komunikasi
terapeutik perawat (Alimul Hidayat,
Senopati Bantul mayoritas berada pada
2011).
kategori Baik.

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
GAMBARAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS
III RUMKIT TK.II Dr. SOEPRAOEN
*Dari hasil yang didapatkan Dengan sebagian besar pasien
secara keseluruhan, lebih yang merasakan sangat puas
banyak pasien yang merasakan adalah pasien dengan usia > 50
puas dibandingan sangat puas. tahun (lansia)

Hal tersebut berbeda dengan penelitian Ulinuha (2014), dengan hasil Assurance P:51% dan
tangibel 58%

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN
PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK.II DR. SOEPRAOEN

Terdapat hubungan yang signifikasan antara penerapan komunikasi terapeutik

perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap kelas III Rumkit Tk.II dr.
Soepraoen. Dengan arah hubungan positif, yaitu apabila semakin baik
komunikasi terapeutik perawat makan kepuasan pasien akan meningkat.

Hak tersebut memperkuat penelitian dari Anindita (2016), Terdapat

hubungan yang bermakna antara komunikasi efektif perawat dengan
kepuasan pasien di RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh.

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
KETERBATASAN, IMPLIKASI KEPERAWATAN, KESIMPULAN

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 KETERBATASAN

1. Perawat terkadang telah mengetahui apabila akan dilakukan observasi

2. Tahap pre-orientasi penerapan komunikasi terapeutik kurang valid apabila
hanya dinilai melalui observasi.
3. kelemahan dari skala Likert sendiri adalah penyataan dapat diinterpretasikan
secara berbeda oleh setiap responden, sehingga hal ini memungkinkan akan
didapatkan jawaban yang kurang tepat dari responden.

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 IMPLIKASI KEPERAWATAN

Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi pihak rumah sakit terutama untuk
para perawat pelaksana yang bertugas di ruangan rawat inap untuk
mempertahankan kualitas dari pelayanan keperawatan khususnya dalam
komunikasi terapeutik kepada pasien sehingga dapat terus meningkatkan
kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan rumah sakit.

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
• Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dalam penelitian ini sebagian besar
penerapan komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap kelas III Rumkit
Tk. II dr. Soepraoen kepada pasien adalah baik.
• tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap kelas III Tk. II dr. Soepraoen yang
merasakan sangat puas lebih sedikit dibandingkan dengan pasien yang
merasakan hanya sekedar puas.
• Ada hubungan antara penerapan komunikasi terapeutik perawat dengan
*Slide 1
tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap kelas III Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen.

HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN

DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
 DAFTAR PUSTAKA
• Al-Assaf, A. . (2009). Mutu Pelayanan Kesehatan Prespektif Internasional. Jakarta: EGC
• Anindita, S. (2016). Hubungan Penerapan Komunikasi Efektif Perawat dengan Kepuasan Pasien di RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh.
• Arham, A. H., & Hamidi, F. (2018). Persepsi Pasien Tentang Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Akan Pelayanan Keperawatan, 1.
Retrieved from https://jurnalkeperawatan.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk/article/download/58/31/
• Ariani, T. A. (2018). Komunikasi Keperawatan. Malang: UMM Press.
• Arwani. (2003). Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.
• Azlika M, A., Adisti A, R., & Febi K, K. (2015). Hubungan Antara Mutu Pelayanan Perawat Dan Tingkat Pendidikan Dengan Kepuasan Pasien Peserta Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam (Rsi) Sitti Maryam Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(2302–2493).
Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/view/10213/9800
• Azwar, A. (2009). Menuju Pelayanan Kesehatan yang Lebih Bermutu. Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia.
• Budianto, H. J., Tantra, E. C., & Harianto, A. (2016). Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Maxxiklin Surabaya. Jurnal Management\.
Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/85547-ID-pengaruh-kualitas-layanan-terhadap-kepua.pdf

*Slide 1
HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
THANK YOU

*Slide 11