PUSKESMAS TUREN
Disusun oleh :
Latar Belakang
Asma merupakan suatu penyakit yang targetnya adalah organ paru. Seorang penderita
asma dapat mengalami gejala intermitten dan bervariasi seperti batuk, produksi mukus,
mengi, dan sesak napas. Asma sangat umum dijumpai, teori yang sangat umum melibatkan
berbagai faktor lingkungan. Merokok bagi perempuan, misalnya. Bayi yang ibunya perokok
memiliki risiko berkembangnya mengi dan asma pada masa kanak-kanak. Peningkatan polusi
udara dan partikel yang ditemukan pada daerah perkotaan atau daerah industri juga
memainkan peranan penting.
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Pasien, pengunjung dan keluarga
pasien dapat mengetahui gejala penyakit asma dan cara penanganannya, terutama
mengobati asma secara tradisional.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan Penyakit Asma, diharapkan peserta dapat :
2.1 Mengetahui serta memahami penyakit asma terutama bagi anak
2.2 Mengetahui penyebab penyakit asma
2.3 Mengetahui serta memahami gejala penyakit asma
2.4 Mengetahui pencegahan penyakit asma
2.5 Dapat melakukan pengobatan Asma secara tradisional secara mandiri
B. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien, keluarga pasien dan pengunjung.
C. Metode
Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.
D. Media
Media yang digunakan saat penyuluhan adalah LCD, Laptop, Power Point, Layar,
Leaflet, Poster, dan Video
menjelaskantujuan
kegiatan
2. Penyampaia Menggali Mendengar,
n materi/ pengetahuan klien
Inti dan keluarga klien
Penyuluhan tentang pengertian
penyakit asma
Memberikan memperhatikan dan
reinforcement mengemukakakn
positif pendapat
Menjelaskan Mendengarkan
pengertian
penyakit asma
Menjelaskan tentan Mendengarkan
g tanda-tanda awal
penyakit asma
Menjelaskan Mendengarkan
tentang gejala 30
g penyebab
penyakit asma
Mendengarkan,
Menggali
memperhatikan dan
pengetahuan klien
mengemukakan
dan keluarga
pendapat
klien tentang cara
pertolongan
pertama pada
penderita asma
Mendengarkan
Memberikan
reinforcement
positif
Mendengarkan
Menjelaskan tentan
g cara pertolongan
pertama pada
penderita asma
Menjelaskan tentan Mendengarkan
g cara pencegahan
kambuhnya
penyakit asma
Menjelaskan Mendengarkan
tentang cara
pengobatan
tradisional penyakit
asma
Mengucapkan sala
m
F. Evaluasi
a. Persiapan
Pembentukan panitia dilaksanakan maksimal 1 bulan sebelum pelaksanaan.
Penentuan lokasi,tanggal,pembicara,pokok bahasan dan sasaran pada
pelaksanaan penyuluhan di bahas bersama oleh panitia sebelum pelaksanaan.
Berkoordinasi dengan pihak yang terkait
Perlengkapan dan PPT dipersiapkan maksimal H-7 sebelum pelaksanan.
Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan.
b. Proses
o Jumlah peserta penyuluhan minimal 10 peserta.
o Media yang digunakan LCD, Laptop, Layar, PPT, Leaflet, video dan Poster.
o Waktu penyuluhan kurang lebih 40 menit.
o Pembicara wajib menguasai materi dengan baik.
o Dibuka 3 sesi tanya jawab setelah penyampaian materi.
o Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
o Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan
berlangsung.
c. Hasil
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat mengerti mengenai penyebab,
resiko, pencegahan dan pengobatan penyakit Asma.
Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan ini masyarakat dapat mengetahi
dengan cepat penyakit Asma jika penyakit tersebut mengenai dirinya dan
segera menuju ke tempat pelayanan kesehatan agar diberikan tindakan
pengobatan atau dengan tindakan secara mandiri.
G. Materi (Lampiran 1)
MATERI PENYULUHAN
B. Penyebab Asma
Berikut adalah penyebab penyakit asma secara umum :
Alergi
Alergi dapat menjadi penyebab asma ketika seseorang menghirup
udara yang mengandung zat-zat tertentu. Sekitar 80 persen orang dengan asma
memiliki alergi yang disebabkan oleh bulu binatang, tungau debu, kecoa,
hingga serbuk sari dari pohon, rumput, dan bunga.
Dalam kasus yang jarang, alergi makanan juga dapat menjadi
penyebab asma. Gejala alergi makanan dapat berkisar dari ringan sampai
berat, dan mungkin datang tiba-tiba atau selama beberapa jam. Karena sistem
kekebalan tubuh seseorang mungkin bereaksi terhadap jumlah yang sangat
kecil dari alergen, alergi makanan sangat berbahaya dan berpotensi
mengancam nyawa terutama jika memengaruhi pernapasan. Karena itu, orang
dengan asma memiliki peningkatan risiko untuk memunculkan reaksi alergi
yang fatal terhadap makanan.
Olahraga
Pekerjaan menentu
Orang yang paling rentan mengalami asma okupasi adalah para pekerja
konstruksi, peternak hewan, perawat, tukang kayu, petani, dan pekerja lain
yang dalam kesehariannya mengalami paparan polusi udara dan zat kimia
serta rokok yang bisa menimbulkan gejala asma.
Malam hari
Penelitian menunjukkan bahwa kasus kematian akibat asma paling
banyak terjadi pada malam hari. Kondisi ini terjadi karena meningkatknya
paparan alergen, suhu udara, posisi tidur yang berbaring, atau bahkan produksi
hormon tertentu yang mengikuti jam biologis tubuh. Selain itu, umumnya
gejala sinusitis dan asma sering muncul di malam hari, terutama apabila lendir
paru menyumbat saluran napas dan memicu gejala batuk khas asma.
Udara luar
Bau-bauan yang kuat
Emosi
C. Tanda dan Gejala Timbul Asma
Gejala awal serangan asma mungkin saja muncul beberapa hari atau beberapa jam
sebelum serangan asma terjadi. Berikut ini tanda-tandanya:
Batuk yang tidak sembuh-sembuh, terutama di malam hari
Angka peak flow meter yang rendah atau menurun
Napas tersengal-sengal
Sangat lemas, terutama saat olahraga
Batuk atau mengi (suara napas berbunyi seperti peluit lirih) saat olahraga
Tidak bisa bernapas setelah olahraga
Mudah lelah
Susah tidur di malam hari
Perubahan mood, misalnya jadi lebih banyak diam atau mudah marah
Muncul gejala-gejala mirip pilek atau alergi seperti hidung meler atau tersumbat,
bersin, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala
Dada terasa sesak seperti ada yang menindih keras
Dagu gatal
Muncul kantong mata gelap
Haus terus
Mata gatal atau berair
Sakit perut
Sakit kepala
Demam
Gelisah
Warna wajah berubah jadi kemerahan atau malah pucat
Sering berdeham
Eksim kumat
1. Tetap tenang
Menurut Ruiz Huidoboro, seorang pakar alergi (imunologi) dari Allergy and
Asthma Healthcare di Missouri, Amerika Serikat, langkah pertolongan pertama pada
asma tidak akan efektif apabila seseorang terkena panik. Panik malah akan membuat
tubuh makin stres sehingga makin sulit bernapas. Maka begitu asma menyerang, tetap
tenang. Jika berada di pusat keramaian, coba untuk melipir ke tempat yang agak sepi.
2. Duduk
Setelah bisa tenang, langsung duduk serileks mungkin sambil coba mengatur
napas perlahan. Coba tarik napas dalam-dalam dengan 10 ketukan dan hembuskan
perlahan dengan hitungan yang sama. Ulangi berkali-kali sampai napas jadi teratur.
Misal apabila serangan asma dipicu oleh asap rokok, segera pergi dari area
tersebut untuk cari udara segar atau minta perokok itu untuk segera berhenti
merokok dan matikan puntungnya.
Apabila asma kambuh setelah olahraga atau melakukan aktivitas fisik tertentu,
misalnya bolak-balik angkat barang berat, tandanya tubuh sudah kewalahan. Maka,
segera hentikan segala aktivitas dan istirahat. Duduk atau berbaring santai untuk
mengatur napas.
Bagi yang memiliki hubungan erat dengan orang yang mengidap asma, penting
untuk mengetahui apa pemicu asma mereka. Dengan begitu, perlu adanya upaya
untuk membantu mereka menghindari atau menyingkirkannya agar gejala asma tidak
kambuh.
Pengidap asma kronis seharusnya punya lembar catatan rencana aksi asma yang
mudah dijangkau. Di dalamnya ada sejumlah informasi terkait daftar pemicu gejala,
obat-obatan yang dipakai (inhaler, obat minum, nebulizer, dst), hingga langkah
darurat pertolongan pertama pada asma.
Ketika membantu orang yang terkena asma, baca baik-baik rencana asma mereka
untuk cari tahu langkah apa selanjutnya yang harus dilakukan. Jangan lupa untuk baca
label obat guna menentukan dosis obat yang tepat. Pertimbangkan juga untuk selalu
bawa inhaler, bronkodilator atau alat pernapasan darurat lainnya sebagai pertolongan
pertama pada asma yang bisa kambuh kapan saja.
Bila orang lain yang terserang asma, penting untuk mengetahui seberapa parah
asma yang mereka alami. Informasi ini nantinya akan berguna bagi mereka ketika
melaporkan serangan asmanya ke dokter.
Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA
Plottel. 2010. 100 Tanya-Jawab Mengenai Asma. Jakarta : Indeks . Edisi Kedua
Notoatmojoyo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta