Anda di halaman 1dari 3

ASKEP GANGGUAN ISTIRAHAT TIDUR

A. KONSEP TEORI
1. PENGERTIAN
Istirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya takanan
emosional,bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas saja akan tetapi
istirahat juga membutuhkan ketenangan. Tidur meerupakan suatu kondisi
tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori
yang sesuai.(Guyton, 1986).
Tidur merupakan suatu kebutuhan bukan suatu keadaan istirahat yang
tidak bermanfaat, tidur merupakan proses yang dipeerlukan manusia untuk
pembentukan sel-sel tubuh baru ,perbaikan sel-sel tubuh yang
rusak,memberi waktu organ tubuh untuk istirahat maupun nuntuk menjaga
keseimbangan metabolisme dan biokimiawi tubuh.(mass,2002)
Gangguan tidur adalah kondisi yang jika tidak diobati secar umum akan
menyebabkan gangguan tidur malam, yang mengakibatkan munculnya
salah satu dari ketiga masalah, seperti insomnia ,gerakan atau sensasi
abnormal dikala tidur dan rasa mengantuk disiang hari.
2. ANATOMI FISIOLOGI
Fisiologi tidur merupakan pengaturan tidur yang melibatkan hubungan
mekanisme serebral secara bergantian agar mengaktifkan dan menekan
pusat otak untuk dapat tidur dan bangun. Salah satu aktivitas tidur ini diatur
diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis. Sistem tersebut mengatur
seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan
kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan kewaspadaan tidur terletak
dalam mesensefalon dan bagian atas pons. Dalam keadaan sadar ,neuron
dalam reticular activating sistem (RAS) akan melepaskan katekolamin
seperti norepineprin . selain itu RAS dapat memberikan rangsangan visual,
pendengaran , nyeri, dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dari
korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir.pada saat
tidur terdapat pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di
pons dan batang otak tengah,yaitu bulbar synchronizing regional (BSR),
sedangkan saat bangun bergantung pada keseimbangan impuls yang
diterima di pusat otak dan sistem limbic. Dengan demikian yang mengatur
siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR.
Selama tidur , dalam tubuh seorang teerjadi perubahan proses fisiologis,
yaitu:
- Penurunan tekanan darah dan denyut nadi.
- Dilatasi pembuluh darah perifer.
- Kadang –kadang terjadi peningkatan aktivitas traktus gastrointestinal.
- Relaksasi otot-otot rangka.
- Basal metabolism rate menurun.
3. ETIOLOGI
Jenis gangguan tidur:
a. Insomnia
Insomnia merupakan suatu keadaan yang menyebabkan individu tidak
mampu mendapatkan tidur yang adekuat baik secara kualitas maupun
kuantitas, sehingga individu tersebut hanya tidur sebentar atau susah
tidur . proses gangguan tidur ini disebabkan adanya rasa khawatir dan
tekanan jiwa.
b. Hipersomia
Hipersomia merupakan gangguan tidur dengan criteria tidur berlebihan.
Pada umumnya lebih dari 9 jam pada malam hari yang disebabkan oleh
kemungkinan masalah psikologis, depresi, cemas, gangguan susunan
sistem saraf pusat, ginjal, hati, dan gangguan metabolism.
c. Enuresis
Enuresis merupakan buang air kecil yang tidak disengaja pada waktu
tidur. Enuresis ada dua macam enuresis nocturnal dan enuresis diurnal.
Enuresis nocturnal merupakan mengompol waktu tidur, umumnya
terjadi sebagai gangguan tidur NREM. Enuresis diurnal merupakan
mengompol pada saat bangun tidur.
d. Somnabulisme
e. Narkolepsi
4. TANDA & GEJALA
Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan
menimbulkan gejala seperti adanya perubahan – perubahan pada tidur
biologiknya, daya tahan tubuh menurun serta menurunkan prestasi keerja,
mudah tersinggung,depresi, kurang konsentrasi,kelelahan, yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Gejala tidur REM adalah sebagai berikut:
- Biasanya disertai mimpi aktif.
- Lebih sulit dibangunkan dari pada selama tidur nyenyak NREM
- Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan yang menunjukkan
inhibisi kuat proyeksi spinal atas sisrema pengaktivasi retikularis.
- Frekuensi jantung dan peernafasan menjadi tidak teratur pada otot
perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.
- Mata cepat tertutup dan terbuka.

Pemeriksaan fisik :

a. Kaji penampilan wajah pasien adakah lingkaran hitam disekitar mata,


mata sayu, konjungtiva merah, kelopak mata bengkak, wajah terelihat
kusut dan lelah.
b. Kaji perilaku pasien: cepat marah ,gelisah, perhatian menurun, bicara
lambat, postur tubuh tidak stabil.

I. PENGKAJIAN
A. Data pasien : Tn K
B. No RM : 00299617
C. Tgl Lahir : 01 Desember 1954
D. Alamat : Sidomulyo 1/3 Cepiring

II. DATA FOKUS


A. Data subyektif
Pasien mengatakan mbesesek tidak bisa BAB sejak 2 hari seblum
masuk rumah sakit sampai sekarang tiak bisa tidur
B. Data obyektif
Pasien nyeri perut, pasien tidak bisa tidur, badan terasa panas,
lingkungan terasa panas
TD : 140/90
HR : 90 x / menit
RR : 24 x / menit
S: 37,8 C
C. Diagnosa keperawatan
Intoleran aktifitas
III. PERENCANAAN
INTERVENSI
Observasi
a) Monitor pola dan jam tidur
b) Monitor lokasi an ketidaknyamanan selama melakukan aktifitas
Terapiutik
a) Sediakan lingkungan yang nyaman
b) Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
Edukasi
a) Anjurkan tirah baring
b) Anjurkan melakukan aktfitas bertahap
c) Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang

IMPLEMENTASI

a) Menganjurkan tirah baring


b) Menganjurkan mengoles minyak kayu putih di sekitar area nyeri
c) Anjurkan memakai oksigen

EVALUASI

S:
- Pasien mengatakan sudah bisa tidur walau sebentar
- Mbesesek berkurang
- Sudah tenang
O:
- TD:130/90
- HR:82x/mnt
- SPO2 95%
- Tampak tenang
A:

P:
a) Peningkatan kulitas tidur
b) Tekanan darah membaik

Anda mungkin juga menyukai