Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN

PSIKOSOSIAL ANSIETAS PADA TN. H DIRUANG


SOFA RS ISLAM KENDAL

Disusun oleh :
ANA TRIWIJAYANTI
G3A020146

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020 - 2021
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. H DENGAN ANSIETAS

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Tn. H
2. Umur : 66 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Pensiunan
7. Tgl. Pengkajian : 11 Januari 2021

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengatakan cemas karena gula darahnya naik dan merasa pusing.

III. PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI


Predisposisi: Pasien mengatakan tidak ada gangguan jiwa dalam
keluarganya, pernah dirawat di rumah sakit beberapa hari karena penyakit
diabetesnya kambuh.
Presipitasi: Pasien mengatakan akhir-akhir ini, kurang lebih satu minggu,
mempunyai banyak pikiran mengenai penyakitnya, makan kurang teratur.

A. FAKTOR PRESIPITASI (STIMULASI PERKEMBANGAN)


1. Faktor biologis
Imunisasi (V) lengkap O tidak lengkap

Nutrisi (V) seimbang O tidak seimbang

Latihan fisik (V) cukup O kurang

2. Faktor-faktor Psikologis dan Sosial budaya


Psikosexual

 Pemenuhan kepuasan fase oral : O meneteki sendiri (V) dibantu orang


lain/pembantu
 Pemenuhan kepuasan fase anal : toilet traning (bladder & bowel training)
(V) ya O tidak
 Pemenuhan kepuasan fase phalik : (V) pengenalan identitas kelamin (V)
pakaian dan permainan sesuai jenis kelamin
 Pemenuhan kepuasan fase laten : (V) diberi kesempatan bergaul dengan
teman sebaya O tidak ada kesempatan bergaul
dengan teman sebaya
 Pemenuhan kepuasan fase genital: (V) diberikan kesempatan bergaul
dengan lawan jenis O tidak boleh bermain dengan
teman lawan jenis
Psikososial

 Membangun rasa percaya: (V) segera mambantu bila jiwa minta


pertolongan O menyuruh orang lain O membiarkan
 Meningkatkan otonomi : O tidak menggendong jiwa terus (V)
memberi kesempatan jiwa mengeksplorasi lingkungan
 Merangsang inisiatif : (V) merespon setiap pertanyaan jiwa
O memberi kesempatan ikut melakukan pekerjaan rumah
 Mengembangkan percaya diri : O mengikut sertakan jiwa dalam
perlombaan (V) diberi kesempatan bermain dengan teman
sebaya
 Pembentukan identitas : (V) memiliki cita-cita yag jelasa dan
realistis O punya idola yang baik
 Keintiman dengan orang lain : (V) memiliki calon/pasangan hidup yang
dikehendaki O tidak tertarik untuk mencari pasangan hidup
 Produktif (V) karir/pekerjaan sudah mapan O pekerjaan belum
mapan
 Kepuasan hidup (V) puas dengan kehidupannya, merasa berarti O
menyesal, merasa tidak berarti

Kognitif

 Merangsang sensori pada usia bayi : (V) melihatkan benda berwana


bergerak, O melatih mengenggam benda O meneteki O
mengajak bicara/bercanda
 Mengembangkan berfikir konkritl : (V) Mengenalkan warna, benda,
membaca, menulis, menggambar, berhitung O memberi
kesempatan jiwa bertanya, bercerita
 Formal operasional (V) melatih hubungan sebab akibat O melatih
berfikir abstrak
moral

 mengajarkan nlai-nilai : (V) agama (V) norma sosial dan


budaya
 memberikan hadiah terhadap ketaatan (V) ya O tidak
 hukuman terhadap pelanggaran (V) ya O tidak
 melatih disiplin diri (V) ya O tidak

B. PENILAIAN TERHADAP STRESSOR

Penilaian klien terhadap stressor/stimulasi tantangan (V) Membaha


tum-bang menganca yakan
m

Perilaku sosial yang tampak pada klien

Merubah lingkungan yg penuh stressor Mencari Informasi

Lari dari stessor (V) Mengidentifikasi faktor yg berkontribusi

terhadap permasalahan

Mengabaikan kondisi-kondisi eksternal Membandingkan kemampuan diri

yang berakibat buruk dengan orang lain

Persepsi Individu terhadap masalah : Menganggap bahwa masalah itu mengancam


jiwanya

Persepsi keluarga terhadap masalah : menganggap bahwa masalah itu mengancam


keluarganya

C. SUMBER KOPING
KEMAMPUAN PERSONAL

Problem solving skill (V)Baik kurang

Semangat Tinggi (V)cukup Rendah

Sosial skill baik (V)Cukup kurang

Intelegensia Genius Superior (V)Rata-rata Perbatasan

Pengetahuan

Tumbuh kembang (V)baik Cukup Kurang

Sistem pendukung (V)baik Cukup Kurang

Koping Baik (V)cukup Kurang

Pola asuh (V)baik Cukup Kurang

Lainnya : ……………… baik Cukup Kurang

Konsep diri (V)Positif negatif

DUKUNGAN SOSIAL

1. Dukungan : keluarga , kelompok, masyarakat


Dukungan keluarga, kelompok dan masyarakat baik
2. Jaringan social (perkumpulan, organisasi,)
Pasien melakukan kegiatan seperti perkumpulan RT yang diadakan satu bulan
sekali
IV. FISIK
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Respiratory Rate : 20 x/mnt
Heart Rate : 96 x/mnt
Berat Badan : 63 kg
Gula Darah Sewaktu : 286
Keluhan fisik : Pusing, lemes.
Riwayat penyakit : Diabetes Mellitus kurang lebih selama 2 tahun

V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki : Perempuan

: Meninggal : Pasien

: Tinggal Serumah

B. Konsep Diri
1. Body Image
Pasien mengatakan suka dengan semua anggota tubuhnya, yang
paling disukai adalah bagian mata.
2. Identitas diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya anak bungsu dari kelima
bersaudara.
3. Peran
Pasien mengatakan saat ini sudah pensiun, ketika dirumah
aktivitasnya adalah berkebun karena kondisinya.
4. Ideal diri
Pasien mengatakan walaupun punya penyakit gula tetapi beliau
ingin agar tetap sehat supaya dapat beraktifitas lagi seperti biasa.
Pasien mengungkapkan bahwa semenjak usia bertambah ia merasa
mudah lelah, Adapun mengenai kematian, beliau berharap bisa
meninggal dengan tenang tanpa ada kekambuhan penyakit.
5. Harga diri
Pasien mengatakan ia memahami bahwa ia sudah lanjut usia
sehingga ia tidak bisa se-produktif dulu saat masih muda.

C. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti
Pasien mengatakan saat ini orang yang berarti adalah istri dan anak
- anaknya.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
Pasien mengatakan cukup aktif mengikuti kegiatan seperti
perkumpulan RT yang diadakan satu bulan sekali.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan jarang berhubungan dengan tetangga karena
tetangganya sibuk bekerja dan kebanyakan pulang di sore hari,
biasanya hanya bertemu saat ada acara pengajian di RT setempat.
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan semua yang dimiliki adalah pemberian dari
Tuhan, maka beliau wajib mensyukuri apapun yang terjadi dalam
kehidupannya.
2. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sholat lima waktu dengan tekun serta
mengikuti pengajian yang diadakan di RT setempat.

VI. STATUS MENTAL


A. Penampilan
Pasien nampak rapi, baju bersih rambut disisir dengan rapi
B. Pembicaraan
Pembicaraan jelas dan mudah dimengerti.
C. Aktifitas motorik
Pasien tampak lemes.
D. Alam perasaan
Pasien mengungkapkan rasa cemasnya karena gula darahnya yang naik
disertai dengan kepala pusing, pasien merasa sedih.
E. Afek
Sesuai.
F. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif, terlihat sedikit cemas dan gelisah ditandai dengan
ekspresi wajah yang sedih.
G. Persepsi
Tidak ada gangguan persepsi.
H. Proses fikir
Tidak ada gangguan proses fikir.
I. Isi fikir
Tidak ada gangguan pada isi fikir
J. Waham
Tidak ada waham.
K. Tingkat kesadaran
Composmentis.
L. Memori
Memori masih baik, mampu menceritakan pengalaman masa lalu.
M. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi dan berhitung masih baik.
N. Kemampuan penilaian
Pasien dapat memilih pilihan yang diinginkan seperti misalnya ketika
sakit ia memilih periksa ke tenaga kesehatan dan beristirahat terlebih
dahulu daripada mengerjakan pekerjaan yang berat.
O. Daya tilik diri
Pasien tahu bahwa ia mengalami kecemasan terhadap kondisi
kesehatannya dan terkait komunikasi dengan anak-anaknya.

VII. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


A. Makan
Pasien mengatakan makan tiga kali sehari dengan porsi nasi sedikit
yaitu satu centong, makan sayur dan daging porsi cukup. Sebelum
makan pasti minum obat diabetes.
B. BAB/BAK
BAK dalam satu hari kurang lebih 5 kali, BAB rutin 1 hari sekali.
C. Istirahat Tidur
Pasien mengatakan tidurnya sudah cukup nyenyak, tidur jam 9 malam,
dan jam 4 bangun untuk sholat malam dan dilanjut sholat subuh.
VIII. PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
Pasien mengatakan cukup teratur untuk kontrol di Petugas Kesehatan.
Setiap kali obat habis pasti kontrol kesehatan. Obat yang dikonsumsi
adalah glucodex, metformin, beliau tahu manfaat obat tersebut untuk
mengatur kadar insulin dalam darah. Klien rutin minum obat.

IX. KEGIATAN SEHARI-HARI


A. Kegiatan di dalam rumah
Pasien mengatakan istrinya menyiapkan makanan setiap hari dan
cukup memahami makanan mana yang boleh di makan agar kadar gula
darah dalam tubuh bisa stabil, semua pekerjaan rumah dan kebutuhan
sehari-hari diatur istrinya..
B. Kegiatan di luar rumah
Pasien mengatakan untuk aktivitas sehari-hari sendiri, apabila
bepergian naik kendaraan umum, menghadiri acara pengajian dan RT
setempat.

X. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan apabila ada permasalahan yang dihadapi, ia melakukan
refreshing dengan cara merawat tumbuhan yang ditanamnya dihalaman
rumah.

XI. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pasien mengatakan bersyukur punya istri yang selalu memperhatikan dan
juga anak – anak yang selalu perhatian kepada orang tuanya.
Hubungan dengan tetangga tidak ada masalah yang berarti.

XII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Pasien mengatakan tidak tahu bagaimana cara mengurangi kecemasan.
ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah


1 DS: Ansietas berhubungan dengan ancaman
- Pasien mengatakan cemas pada status kesehatan.
karena gula darahnya naik dan
merasa pusing.
- Pasien mengatakan akhir-akhir
ini, kurang lebih satu minggu,
mempunyai banyak pikiran
mengenai penyakitnya.
DO:
- Tekanan Darah : 140/90
mmHg
- Gula Darah Sewaktu : 286
- Keluhan fisik : Pusing,
lemes.
- Riwayat penyakit :
Diabetes Mellitus kurang lebih
selama 2 tahun

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas

POHON MASALAH

Resiko gangguan aktifitas Effect

Core Problem
ANCIETAS

Koping individu tidak efektif Cause


INTERVENSI KEPERAWATAN

No Dx. Kep Tujuan Intervensi Rasional


1 Ansietas Setelah dilakukan 1. Jadilah pendengar yang Dengan hubungan
tindakan keperawatan hangat dan responsi yang baik dengan
3x24 jam diharapkan 2. Beri waktu yang cukup pasien bisa
Ancietas teratasi pada pasien untuk berespon meningkatkan
dengan KH : 3. Beri dukungan pada pasien interaksi yang
Tujuan Umum : untuk berekspresikan lebih hangat
Ancietas berkurang perasaannya
atau hilang 4. Identifikasi pola perilaku
Tujuan Khusus: pasien atau pendekatan yang
Tuk 1 dapat menimbulkan perasaan
Pasien dapat menjalin negatif
hubungan saling 5. Bersama pasien mengenali
percaya perilaku dan respon sehingga
cepat belajar dan berkembang

Tuk 2 1. Bantu pasien untuk Dengan


Pasien dapat mengidentifikasi dan mengetahui jenis
mengenali ansietasnya menguraikan perasaannya ansietasnya lebih
2. Hubungkan perilaku dan memudahkan
perasaannya dalam mengambil
3. validasi kesimpulan dan tindakan untuk
asumsi terhadap pasien mengurangi
4. Gunakan pertanyaan ansietasnya
terbuka untuk mengalihkan
dari topik yang mengancam
ke hal yang berkaitan dengan
konflik
5. Gunakan konsultasi untuk
membantu pasien
mengungkapkan perasaannya
Tuk 3 1. Bantu pasien menjelaskan Dengan
Pasien dapat situasi dan interaksi yang mengetahui
memperluas dapat segera menimbulkan penyebab ansietas
kesadarannya terhadap ansietas dapat
perkembangan 2. Bersama pasien meninjau menghindari
ansietas kembali penilaian pasien faktor pencetusya
terhadap stresor yang
dirasakan mengancam dan
menimbulkan konflik
3. Kaitkan pengalaman yang
baru terjadi dengan
pengalaman masa lalu yang
relevan
Tuk 4 1. Gali cara pasien Dengan melihat
Pasien dapat mengurangi ansietas dimasa cara mengatasi
menggunakan lalu ansietas dimasa
mekanisme koping 2. Tunjukkan akibat lalu dapat
yang adaptif maladaptif dan destruktif dari mengambil
respon koping yang manfaat apakah
digunakan efektif atau perlu
3. Dorong pasien untuk dilakukan
menggunakan respon koping intervensi yang
adaptif yang dimilikinya baru
4. Bantu pasien untuk
menyusun kembali tujuan
hidup, memodifikasi tujuan,
menggunakan sumber dan
menggunakan ansietas sedang
5. Latih pasien dengan
menggunakan ansietas sedang
6. Beri aktifitas fisik untuk
menyalurkan energinya
7. Libatkan keluarga sebagai
sumber dan dukungan sosial
dalam membantu pasien
menggunakan koping adaptif
yang baru
Tuk 5 1. Ajarkan pasien teknik Untuk
Pasien dapat relaksasi untuk meningkatkan mengurangi
menggunakan tekhnik kontrol dan rasa percaya diri ansietasnya
relaksasi 2. Dorong pasien untuk
menggunakan relaksasi dalam
menurunkan tingkat ansietas

CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/ No Implementasi Evaluasi


Tanggal Dx
1 Senin, 1 Membina hubungan saling percaya. S:
11/1/21 1. Menjadi pendengar yang hangat - Pasien mengatakan
13.00 dan responsi bersedia untuk diberikan
2. Memberi waktu yang cukup untuk asuhan keperawatan
pasien berespon kesehatan mental.
3. Memberi dukungan pada pasien - Pasien mengatakan
untuk mengekspresikan senang bisa mengetahui
perasannya tentang masalahnya
4. Mengidentifikasi pola perilaku O :
pasien atau pendekatan yang dapat - Pasien kooperatif
menimbulkan perasaan negatif - Pasien dapat
5. Bersama pasien mengenali
mengungkapkan
perilaku dan dan respon sehingga
cepat belajar dan berkembang perasaannya
A : TUK 1 tercapai
P : Lanjutkan untuk TUK
2
2 Senin, 1 1. Membantu pasien untuk S :
11/1/21 mengidentifikasi dan menguraikan - Pasien Mengatakan
15.00 perasaannya senang ada yang
2. Menghubungkan perilaku dan
membantu
perasaan pasien saat ini
3. Memvalidasi kesimpulan dan menyelesaikan
asumsi terhadap pasien masalahnya
4. Menggunakan pertanyaan terbuka - Pasien mengucapkan
untuk mengalihkan dari topik yang terima kasih.
mengancam ke hal yang berkaitan O :
dengan konflik - Pasien kooperatif
5. Menggunakan konsultasi untuk
- Pasien menunjukkan
membantu pasien mengungkapkan
perasannya bahwa status mental
pasien masih dalam
kondisi baik.
A : TUK 2 tercapai
P : Lanjutkan TUK 3
3. Selasa, 1 1. Membantu pasien menjelaskan S :
12/1/21 situasi dan interaksi yang dapat - Pasien mengatakan
13.00 segera menimbulkan ansietas memang mudah
2. Bersama pasien meninjau kembali
tersinggung akhir –
penilaian pasien terhadap stresor
yang dirasakan mengancam dan akhir ini.
menimbulkan konflik O :
3. Mengaitkan pengalaman yang - Pasien kooperatif.
baru terjadi dengan pengalaman - Pasien tampak lebih
masa lalu yang relevan tenang.
A : TUK 3 tercapai
P : Lanjutkan TUK 4
4. Selasa, 1. Menggali cara pasien mengurangi S :
12/1/21 ansietas dimasa lalu - Pasien mengatakan
15.00 2. Menunjukkan akibat maladaptif kesehatan mental itu
dan destruktif dari respon koping sangat penting mbak,
yang digunakan tapi kadang melakukan
3. mendorong pasien untuk cara untuk
menggunakan respon koping meningkatkan kesehatan
adaptif yang dimilikinya mental itu tidak mudah
4. Membantu pasien untuk menyusun karena kadang sering
kembali tujuan hidup, terhanyut dengan
memodifikasi tujuan menggunakan masalah yang dihadapi.
sumber dan menggunakan ansietas O:
sedang - Pasien kooperatif
5. Melatih pasien dengan - Pasien mau melakukan
menggunakan ansietas sedang aktifitas
6. Memberikan aktifitas fisik untuk - Pasien tampak lebih
meyalurkan energinya tenang
7. Melibatkan keluarga sebagai A : TUK 4 tercapai
sumber dan dukungan sosial dalam P : Lanjutkan TUK 5
membantu pasien menggunakan
koping adaptif yang baru

5. Rabu, 1 1. Mengajarkan pasien tekhnik S :


13/1/21 relaksasi untuk meningkatkan - Pasien mengatakan akan
13.00 kontrol dan rasa percaya diri melakukan tekhnik
2. Mendorong pasien untuk
relaksasi.
menggunakan tekhnik relaksasi
dalam menurunkan tingkat ansietas O :
- TTV: TD: 130/90
mmHg, HR: 98 x/mnt,
RR: 19 x/mnt, GDS:
165
- Klien terlihat sangat
memperhatikan dan
antusias melakukan
latihan relaksasi
A : TUK 5 tercapai
P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai