NOMOR : 100/PER/RSI-SA/I/2014
TENTANG
KEBIJAKAN PENETAPAN KRITERIA RISIKO AKIBAT DAMPAK RENOVASI ATAU
PEKERJAAN PEMBANGUNAN (KONSTRUKSI) BARU
DAN PENETAPAN PEMANTAUAN KUALITAS UDARA
1
Bismillaahirrahmaanirrohiim
2
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.07.06/III/2371/09 tentang Ijin Penyelenggaraan Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang.
4. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di Indonesia, Dirjen P2M &
Penyehatan Lingkungan Dan Diejen Pelayanan Medik Depkes R1, 2002
5. Buku Pedoman dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, DEPKES RI, 2007.
6. Buku Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, DEPKES RI, 2007
7. Surat Keputusan RSI Sultan Agung nomor : 99/PER/RSI-SA/I/2014
Tentang Kebijakan Pengendalian Infeksi Nosokomial Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : 1. Kriteria Risiko Akibat Dampak Renovasi Atau Pekerjaan Pembangunan
(Konstruksi) Baru Dan Penetapan Pemantauan Kualitas Udara di
Rumah Sakit Islam Sultan Agung sebagaimana terlampir dalam Surat
Keputusan ini.
2. Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, sampai
ada ketetapan selanjutnya.
3. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan
ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Semarang
Tanggal : 09 Rabiul Awwal 1435.H
10 Januari 2014.M
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Unit terkait
3. Arsip
3
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
NOMOR : 100/PER/RSI-SA/I/2014
TANGGAL : 10 JANUARI 2014
PENGERTIAN :
Penetapan kriteria risiko akibat dampak renovasi atau pekerjaan pembangunan
(konstruksi) baru adalah kebijakan yang digunakan untuk merencanakan pembongkaran,
pembangunan, atau renovasi, rumah sakit menggunakan kriteria yang mengatur dampak
dari renovasi atau pembangunan baru terhadap persyaratan kualitas udara, pencegahan
dan pengendalian infeksi, persyaratan utilisasi, kebisingan, getaran dan prosedur
emergensi (kedaruratan).
TUJUAN :
untuk mencegah penyebaran dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui udara di
lingkungan rumah sakit maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya.
KEBIJAKAN :
B. Pengukuran Kelembaban
1. Lokasi pengukuran
a. Ruang operasi
b. Ruang bersalin
c. Ruang pemulihan/perawatan pasien
d. Ruang observasi
4
e. Ruang perawatan bayi
f. Ruang perawatan prematur
g. Ruang ICU
2. Titik pengukuran
Jumlah titik pengukuran minimal 10 % dari jumlah masing-masing ruangan
3. Waktu pengukuran
Waktu pengukuran dilakukan pada siang hari
C. Pengukuran Pencahayaan
1. Lokasi pengukuran
a. Ruang perawatan pasien
b. Ruang operasi
c. Ruang bersalin
d. Ruang anestesi dan ruang pemulihan
e. Ruang endoscopy dan laboratorium
f. Ruang X-Ray
g. Koridor
h. Tangga
i. Kantor/lobi
j. Ruang alat/gudang
k. Ruang perawatan prematur
l. Ruang farmasi
m. Dapur
n. Ruang cuci
o. Toilet
p. Ruang kohorting khusus penyakit tetanus
2. Titik Pengukuran
Jumlah titik pengukuran minimal 10 % dari jumlah masing-masing ruangan
3. Waktu Pengukuran
a. Waktu pengukuran dilakukan pada siang hari, kecuali untuk koridor
dilakukan pada malam hari
b. Pada ruang perawatan, pengukuran dilakukan baik pada saat pasien
sedang tidur maupun tidak tidur
5
2. Titik pengukuran
a. Jumlah titik pengukuran minimal 10 % dari jumlah masing-masing ruangan
b. Jumlah titik pengukuran sekurang-kurangnya 1 untuk tiap jenis ruangan
3. Waktu Pengukuran
Siang hari (10.00 – 13.00 WIB)
E. Pengukuran Kebisingan
1. Lokasi pengukuran
a. Ruang perawatan pasien
b. Ruang isolasi
c. Ruang radiologi
d. Ruang operasi
e. Poliklinik/poli gigi
f. Bengkel
g. Laboratorium
h. Ruang cuci
i. Dapur
j. Ruang boiler
k. Ruang tunggu
2. Titik pengukuran
Pada masing-masing ruangan minimal 10 % dari jumlah ruangan
3. Waktu pengukuran
Pengukuran dapat dilakukan pada waktu kerja, kecuali pada ruang perawatan
dan isolasi di luar jam kunjungan
6
III. Pengambilan Sampel Mikrobiologi
1. Lokasi pengambilan sampel
a. Ruang operasi
b. Ruang perawatan
c. Instalasi isolasi
d. Ruang cuci
e. Dapur
2. Titik Pengambilan Sampel
Jumlah titik sampel minimal 10 % dari jumlah masing-masing ruangan
3. Waktu pengambilan sampel
a. Ruang operasi dilakukan menjelang operasi (ruangan siap digunakan)
b. Ruang perawatan dan isolasi dilakukan setelah dilakukan pembersihan
ruangan