Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MENGANALISA JURNAL

A. PENDAHULUAN

Pengaruh terapi tertawa Pengaruh terapi Analisis


terhadap stress psikologis reminiscence terhadap stres
pada lanjut usia lansia
1. Lansia 1. Lansia
Lansia akan mengalami Lansia dapat mengalami
berbagai masalah fisik, penurunan kemandirian
mental, sosial, ekonomi lansia oleh karena
dan psikologis (abstrak) keterbatasan mobilitas,
kelemahan, timbulnya
masalah mental dan fisik,
dan penurunan status
ekonomi oleh karena
pensiun, dan mengalami
kecacatan (WHO, 2013).

2. Stres
2. Stres
Stres adalah reaksi tubuh
Stres merupakan realita
terhadap sesuatu yang
kehidupan sehari-hari yang
menimbulkan tekanan,
tidak dapat dihindari. Stres
perubahan dan ketegangan
secara umum adalah
emosi (Sunaryo, 2004).
perasaan tertekan, cemas
dan tegang (Nasution,
2011).
3. Terapi tertawa
Menurut Yulianti (2004)
3. Terapi reminiscence
dalam Isnaeni (2010),
Terapi nonfarmakologis
untuk menghindari
yang dapat dilakukan untuk
dampak dari stres, maka
mengurangi stres yaitu
diperlukan adanya suatu
relaksasi, pendekatan
pengelolaan stres yang
perilaku dan kognitif.
baik. Dalam mengelola
Terapi dengan pendekatan
stres dapat dilakukan perilaku-kognitif salah
dengan terapi farmakologi satunya yaitu terapi
yang meliputi penggunaan Reminiscence atau terapi
obat cemas (axiolytic) dan kenangan. Terapi
anti depresi (anti Reminiscence merupakan
depressant), serta terapi salah satu intervensi yang
nonfarmakologi yang menggunakan memori
meliputi pendekatan untuk memelihara
perilaku, pendekatan kesehatan mental dan
kognitif, serta relaksasi. meningkatkan kualitas
Salah satu jenis terapi hidup. Dalam kegiatan
yang dapat menimbulkan terapi ini, terapis
relaksasi sehingga dapat memfasilitasi lansia untuk
mengurangi stres yaitu mengumpulkan kembali
terapi tertawa. memorimemori masa lalu
yang menyenangkan sejak
masa anak, remaja dan
dewasa serta hubungan
klien dengan keluarga,
kemudian dilakukan
sharing dengan orang lain.
(Syarniah, 2010).

B. SKENARIO KASUS DATA

Pengaruh terapi tertawa Pengaruh terapi Analisa


terhadap stress psikologis reminiscence terhadap stres
pada lanjut usia lansia
1. WHO -
Penggolongan lansia
menurut WHO dalam
Padila (2010), meliputi:
middle age (45-49 tahun),
elderly (60-74 tahun), old
(75-79 tahun), very old
(diatas 90 tahun).
Penduduk di 11 negara
anggota WHO kawasan
Asia Tenggara yang
berusia di atas 60 tahun
berjumlah 142 juta orang
dan diperkirakan akan
terus meningkat hingga 3
kali lipat di tahun 2050.

2. Indonesia
Jumlah penduduk lansia di
Indonesia pada tahun 2010
jumlah lansia sebanyak
14,439.967 jiwa (7,18%)
dan pada tahun 2010
mengalami peningkatan
menjadi 23.992.553 jiwa
(9,77%) sementara pada
tahun 2011 jumlah lansia
sebesar 20 juta jiwa
(9,51%), dengan usia
harapan hidup 67,4 tahun
dan pada tahun 2020
diperkirakan sebesar 28,8
juta (11,34%), dengan usia
harapan hidup 71,1 tahun
(Depkes, 2012).

3. Provinsi
Menurut data yang
diperoleh dari Dinas
Kesehatan Propinsi
Sulawesi Utara Tahun
2014 jumlah lansia dengan
usia >60 tahun di Propinsi
Sulawesi Utara berjumlah
665.279 jiwa, dan dikota
Manado jumlah lansia
66.565 jiwa.

4. Tempat penelitian
stres yaitu terapi tertawa.
Berdasarkan studi
pendahuluan yang
dilakukan peneliti di
BPLU Panti Werdha Senja
Cerah Paniki Kecamatan
Mapanget Manado,
jumlah lansia 32 orang
yang terdiri dari 13 orang
laki-laki dan 19 orang
perempuan. Di Panti
Werdha Damai Ronomuut
jumlah lansia yaitu 37
orang yang terdiri dari 34
orang perempuan dan 3
orang laki-laki dari hasil
wawancara 20 orang
diantaranya mengalami
stres.

C. RUMUSAN MASALAH
P I C O
Pada pasien lansia Terapi tertawa Terapi reminiscence Menurunkan tingkat
stres

D. PENELUSURAN BUKTI
Jurnal A: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/7640
Jurnal B: https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/view/3693

E. VIA

No Nama Validity metodologi Important Applicable


Jurnal
1 Terapi  Desain/rancangan: Penelitian  Sesudah
tertawa Desain penelitian yang menggunakan Uji dilakukan
digunakan adalah pra T-Test Paired terapi tertawa,
eksperimental dengan Samples Test tingkat stres
One group pre-test-post- didapatkan nilai p lansia yang
test design. = 0,000 < α = 0,05 paling banyak
 Sampel: berada pada
Penelitian ini normal, dan
dilaksanakan di BPLU stres ringan.
Senja Cerah Paniki Tidak ada lagi
Kecamatan Mapanget lansia yang
Manado dan di Panti mengalami
Werdha Damai stres berat dan
Ronomuut Manado pada sangat berat.
bulan November 2014-  Terdapat
Maret 2015. Populasi pengaruh
pada penelitian ini adalah pemberian
semua lanjut usia yang terapi tertawa
mengalami stres di Panti terhadap stres
Werdha Kota Manado psikologis
yang berjumlah 37 orang. lansia di Panti
 Kriteria inklusi: Werdha Kota
- Manado.
 Uji:
Penelitian menggunakan
Uji T-Test Paired
Samples Test.
2 Terapi  Desain: Hasil analisis uji Terapi
reminiscence Jenis penelitian ini independent reminiscence
adalah quasi- sample t-test berpengaruh
experimental dengan dengan tingkat terhadap
desain nonequivalent kemaknaan 95% penurunan tingkat
control group design menunjukkan stres lansia. Terapi
dimana kelompok adanya pengaruh reminiscence
perlakuan dan kelompok yang signifikan merupakan
kontrol tidak dipilih terapi reminiscence kegiatan yang
secara acak. terhadap stres pada menarik bagi
 Sampel: lansia. lansia, sangat
Besar sampel dalam mudah untuk
penelitian ini adalah 34 dilakukan dan
orang. Sampel dibagi memiliki manfaat
menjadi dua kelompok, positif terhadap
yaitu 17 orang. untuk psikologis lansia
kelompok perlakuan dan sehingga
17 orang untuk kelompok diharapkan terapi
kontrol. ini dapat

 Kriteria inklusi: diterapkan dalam

Kriteria inklusi: (1) kehidupan sehari-

Berusia 60 – 90 tahun, hari lansia.


laki-laki maupun
perempuan, (2) Mampu
berkomunikasi secara
verbal, kooperatif dan
komunikatif, (3)
Mengalami stres ringan
dan sedang.
 Uji:
Teknik analisa data yang
digunakan adalah uji
statistik paired sample
ttest untuk melihat
pengaruh terapi
reminiscence terhadap
tingkat stres dan uji t dua
sampel tidak
berpasangan
(independent sample t-
test) untuk melihat
perbedaan tingkat stres
lansia pada kelompok
perlakuan dan kontrol.

Analisa:

F. REFERENSI
1. Jurnal Pengaruh terapi tertawa terhadap stress psikologis pada lanjut usia
 Azizah. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
 BPLU Panti Werdha Senja Cerah Paniki Kecamatan Mapanget Manado
 Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara 2014. Jumlah lansia kota manado.
 Departemen Kesehatan. (2012). Pedoman Pembinaan Kesehatan Jiwa Usia
Lanjut Bagi Petugas Kesehatan.
http://www.depkes.go.id/downloads/keswa_lansia. Pdf diakses tanggal 24
oktober 2010 jam 20.00
 Firmanto, M. (2006). Pengaruh Terapi Tawa Untuk Menurunkan Stres Kerja
Pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya Di Desa Kebon
Anggur ecamatan Porong. Universitas Airlangga.
 Hidayat, A. A. A. (2012). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia-Aplikasi dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
 Hidayati, L.N. (2009). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi
Pada Lansia Di Kelurahan Daleman Tulang Klaten, (online), Skripsi. Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
 (http://etd.eprints.ums.ac.id/6425/J210050063.pdf, diakses 10 Oktober 2014)
 Indriana. (2010). Tingkat Stres Lansia Di Panti Werdha Punncak Gading
Semarang. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=22042&val=1286. Di
akses pada tanggal 18 februari 2015).
 Isnaeni, D.N. (2010). Hubungan antara stres dengan pola menstruasi pada
mahasiswa D IV kebidanan jalur reguler universitas sebelas maret surakarta,
(online), Karya Tulis Ilmiah. fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
 (http://eprints.uns.ac.id/192/1/165240109201010581.pdf, diakses 10 Oktober
2014)
 Iting. (2012). Efektifitas Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Gejala Depresi
Pada Lansia di Panti Werdha Hisosu Binjai.
(http://etd.eprints.ums.ac.id/6425/J210050063.pdf, diakses 10 Oktober 2014)
 Kataria, M. (2004). Laugh for no reason (Terapi Tawa). Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
 Nasution,H. (2011). Gambaran Coping Stres Pada Wanita Madya Dalam
Meghadapi Pramenopaus. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera
Utara. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24670/4/Chapter%-
2011.pdf . diakses tanggal 17 januari 2015)
 Nursalam, (2008). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
 Padila. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika.
 Panti Werdha Damai Ronomuut Manado
 Plutchik, R. (2002). Emotion and life perspective from psychology, biology and
evolution. Washington, DC: American Psychological Association
 Prasetyo. (2012). Pengaruh Penerapan Terapi Tertawa Terhadap Penurunan
Tingkat Stress Kerja Pada Pegawai Kereta Api. Skripsi Fakultas Psikologi
Universitas Diponogoro. (http://download.portalgaruda .org/article.php?
article=22042&val=1286). Di akses tanggal 20 Februari 2015.
 Potter & Perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
 Saam, Z & Wahyuni, S. (2013). Psikologi keperawatan. Jakarta: Rajawali Pers.
 Safari, T. & Saputra, NE. (2009). Manajemen Emosi. Jakarta: Bumi Aksara
 Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta:
Graha Ilmu
 Shelly, Tailor, et. Al. (2009). Psikologi Sosial Edisi keduabelas. Jakarta: Media
Group
 Sriati . A. (2008). Tinjauan tentang stres.Universitas padjajaran: Jatinagor.
 Subakti, E.P. (2008). Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun, (online),
Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
 (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14286/1/ 09E01612.pdf,
diakses tanggal 12 Oktober 2014)
 Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran.
EGC.
 Suyanto. (2011). Metodologi Dan Aplikasi Penelitian Keperawatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
 Widyanto. (2014). Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan Praktis.
Yogyakata: Nuha Medika.
 World Health Organization (WHO). (2012). Ageing and Life Course.
http://www.who.int/ageing/about/facts/en/. Diakses Tanggal 29 September 2014
jam 22.00
 Wulandari. (2012). Pengaruh Pemberian Terapi Tertawa Terhadap Tingkat
Kecemasan Pada Lanjut Usia Di PSTW Wana Saraya Denpasar.
(http://journal.unair.ac.id/filerPDF/ijchnfad7c40937full.pdf). Di akses tanggal
20 Februari 2015

2. Jurnal Pengaruh terapi reminiscence terhadap stres lansia


 World Health Organization. (2013). Mental Health And Older Adults, (online),
(http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs381/en/ diakses tanggal 10
November 2014)
 Thong, D. (2011). MemanusiakanManusia: Menata Jiwa MembangunBangsa.
Jakarta: Gramedia
 Nasution, H. (2011). Gambaran Koping Stres pada Wanita Madya dalam
Menghadapi Pramenopause. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara,
(online),(repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24670/4/Chapter%20II.pdf
diakses tanggal 20 Desember 2014)
 Indriana, Y. (2010). Tingkat Stres LansiaDi Panti Werdha Pucanggading
Semarang.Jurnal Psikologi Undip. Vol. 8, no. 2.
 Putri, R.D. (2012). Perbedaan Tingkat Stres Pada Lansia Yang Bertempat
Tinggal di Rumah Dan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bondowoso.
Jember: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember
 Yosep, H.I. dan Sutini, T. (2009). Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance
Mental Health Nursing. Bandung: PT Refika Aditama
 Puspasari, S. (2009). Hubungan Antara Kemunduran Fungsi Fisiologis Dengan
Stres Pada Lanjut Usia di Keluarahan Kaliwiru Semarang. Semarang:
Universitas Muhammadiyah Semarang, (online),
(http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-septikapus-5189-2-
bab2.pdf diakses tanggal 20 Desember 2014) Yulianti, D. (2004). Manajemen
Stres. Jakarta: EGC
 Isnaeni, D.N. (2010). Hubungan Antara Stres dengan Pola Menstruasi pada
Mahasiswa D IV Kebidanan Jalur Reguler Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
 Devi, P.S. (2012). Pengaruh Terapi WarnaHijau Terhadap Stres Pada Lansia
di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya Denpasar. Denpasar: Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Udayana.
 Videbeck, S.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC Muhlbauer,
V., Chrisler, J.C., dan
 Denmark, F.L. (2014). Woman and Aging: An International, Intersectional
Power Prespective. Springer International Publishing, (online),
(https://books.google.co.id/books?
id=M8flBAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
diakses tanggal 10Desember)
 Chen, T.J., Li, H.J., dan Li, J. (2012). The effects of reminiscence therapy on
depressive symptoms of Chinese elderly:Study protocol of a randomized
controlled trial. BMC Psychiatry, 12, 189.
 Syarniah. (2010). Pengaruh Terapi Kelompok Reminiscence Terhadap Depresi
Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Provinsi
Kalimantan Selatan. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
 Hegner, B.R. (2003). Asisten Keperawatan: Suatu Pendekatan Proses
KeperawatanEd.6. Jakarta: EGC
 Banon, E. (2011). Pengaruh Terapi Reminiscence dan Psikoedukasi Keluarga
Terhadap Kondisi Depresi dan Kualitas Hidup Lansia Di Katulampa Bogor.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
 Brody, C.M. dan Semel, V.G. (2006). Strategies For Therapy With The Elderly:
Living With Hope And Meaning 2nd ed,
(online),(https://books.google.co.id/books?
id=5V1mRUno0FgC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
diakses tanggal 20 Desember 2014)
 Sapkota, A. dan Pandey, S. (2012). Stress level among the geriatric population
of urban area in eastern Nepal. Nepal Med Coll J 2012; 15(2): 91-94
 Chou, Y.C., Lan, Y.H., dan Chao, S.Y. (2008). Application of Individual
Reminiscence Therapy to Decrease Anxiety In An Elderly Woman with
Dementia. National Library of Medicine, National Institutes of Health, (online),
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/186 68489 diakses tanggal 20 Desember
2014)
 Ono, E., Nozawa, T., Ogata, T., Motohashi, M., Higo, N.,Kobayashi, T.,
Ishikawa, K., Ara, K., Yano, K., Miyake, Y. (2011). Relationship between
Social Interaction and Mental Health. SI International 978-1- 4577-1524-
2/11/$26.00 ©2011 IEEE, (online), (http://www.myk.dis.titech.ac.jp, diakses 30
Mei 2015)
 Utami, M.S.S. (2012). Terapi Reminiscence dan Snoezelen Untuk Kesehatan
Lanjut Usia. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.
 Chiang, K. J. (2009). The Effect of Reminiscence Therapy On Psychological
Well-Being, Depression, and Loneliness Among The Institutionalized
Aged.International Journal of GeriatricPsychiatry.
 Sharif, F., Mansouri, A., Jahanbin, I., dan
 Zare, N. (2010). Effect of Group Reminiscence Therapy on Depression in Older
Adult Attending a Day Centre in Shiraz, Southern Islamic Republic of Iran.
Eastern Mediterranean Health Journal. Vol.16.No.7.
 Pratiwi, M.M.S. dan Pribadi, A.S. (2013). Stres Pada Lansia. Psycho Idea,
Tahun 11 No.1, Februari 2013 ISSN 1693-1076
 Shwu, J.L., Chouh, J.L., Yuh, M.C., Xuan, Y.H. (2007). The effect of
reminiscence group therapy on self esteem, depression, loneliness and life
satisfaction of elderly people living alone. Taiwan: School of Nursing, China
Medical University
 Potter dan Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
 Iskandar, M. (2010). Health Triad (Body, Mind, and System. Jakarta: Elex
Media Komputindo, Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai