Anda di halaman 1dari 8

RELAKSASI SEBAGAI KEGIATAN PENCEGAH

STRESS DI MASA PANDEMI

Dosen Pengampu : Marini S,Psi, M.Psi Psikolog

Nama : Novita Sari

NIM : 20181770007

Universitas Muhammadiyah Surabaya

Fakultas Psikologi

2021
A. Latar Belakang

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute


respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi
paru-paru, seperti pneumonia. Covid 19 juga berdampak untuk kesehatan mental
manusia, seseorang yang terjangkit ataupun tidak pada covid 19 sering mengalami
berbagai ganggguan psikologis seperti ketakutan, kecemasan,depresi dan
ketidaknyamanan dengan keadaan saat menghadapi masa pandemi. KPCPEN
mencatat bahwa sampai bulan Juni 2021, total kasus positif Corona di Indonesia
mencapai 2.033.421 pasien. (KPCPEN)

Untuk mencegah penularan langsung covid 19 pemerintah Indonesia


mengeluarkan beberapa kebijakan terutama dalam interaksi sosial, mulai dari anjuran
melakukan Social Distancing atau Physical Distancing hingga kebijakan resmi
seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dari kebijakan yang diberlakukan
pemerintah untuk masyarakat menyebabkan masyarakat menjadi tertekan karena
kegiatan yang mereka lakukan diluar rumah terbatas, hal tersebut dapat
mengakibatkan stress yang berkepanjangan. Lazarus (dalam Herdiana & Andrian,
2021) mengatakan konsep terkait stress, yaitu penilaian (appraisal). Lazarus
berkomentar bahwa stress melibatkan melibatkan transaksi antara individu dan dunia
luar, dan stres adalah respon yang muncul jika individu menilai kejadian yang
mungkin membuat stres sebagai kejadian yang memang membuat stres.

Untuk menghilangkan stress setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda.


Ada yang menangani stress dengan melakukan hal-hal yang positif , atau justru ada
yang menangani stress dengan melakukan hal-hal yang negative. Ballesteros dan
Janis Whitlock mengemukakan dua jenis cara mengatasi stress, yakni:
a. Strategi yang baik dalam menghadapi stres: berolahraga secara rutin, memiliki
alokasi waktu untuk beristirahat dan perawatan diri, menyeimbangi antara bekerja
dan bermain, membuat manajemen waktu dan meditasi.
b. Strategi yang tidak baik dalam menghadapi stress: Mengonsumsi alkohol dan
narkotika, melakukan kejahatan dan kriminal, menunda-nunda pekerjaan, menyakiti
diri sendiri dan makan/minum berlebihan. (Ballesteros & Whitlock 4:2009)

Untuk menangani stress salah satu metode yang digunakan adalah dengan
melakukan relaksasi, Richardson dan Rothstein (dalam Herdiana & Andrian, 2021),
menyatakan bahwa relaksasi adalah sebuah strategi perilaku yang termasuk dalam
intervensi perilaku kognitif, efektif dalam mengurangi stres
B. TEORI

a. Definisi

Menurut Lazzarus dan Folkman, coping stress merupakan suatu proses di


mana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan
(baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari
lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi
situasi penuh tekanan. Menurut teori Richard Lazarus terdapat dua bentuk
coping,yaitu yang berorientasi pada permasalahan (problem-focusedcoping) dan yang
berorientasi pada emosi (emotion-focused coping).

1. Problem-Focused
Coping Problem-focused coping adalah istilah Lazarus untuk strategi kognitif
untuk penanganan stres atau copingyang digunakan oleh individu yang
menghadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
2. Emotion-Focused Coping
Emotion-focused coping adalah istilah Lazarus untuk strategi penanganan
stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi stres dengan cara
emosional, terutama dengan menggunakan penilaian defensif.

b. Macam-macam strategi copping stress


1. Positive reappraisal (memberi penilaian positif) adalah bereaksi dengan
menciptakan makna positif yang bertujuan untuk mengembangkan diri
termasuk melibatkan diri dalam hal-hal yang religius.
2. Accepting responsibility (penekanan pada tanggung jawab) yaitu bereaksi
dengan menumbuhkan kesadaran akan peran diri dalam permasalahan yang
dihadapi, dan berusaha mendudukkan segala sesuatu sebagaimana mestinya.
3. Self controlling (pengendalian diri) yaitu bereaksi dengan melakukan regulasi
baik dalam perasaan maupun tindakan.
4. Distancing (menjaga jarak) agar tidak terbelenggu oleh permasalahan
5. Escape avoidance (menghindarkan diri) yaitu menghindar dari masalah yang
dihadapi.

c. Jenis-jenis relaksasi
1. Relaksasi otot
Tujuan relaksasi otot adalah mengurangi ketegangan dalam diri
seseorang dengan cara melemaskan badan. Dalam latihan relaksasi otot ini,
individu diminta untuk menegangkan otot dengan prosedur ketegangan
tertentu kemudian diminta  untuk mengendurkannya.
2. Relaksasi indera
Dalam teknik ini, individu diberi satu-persatu pertanyaan yang tidak
dijawab secara lisan namun dapt untuk dirasakan sesuai dengan apa yang
dapat atau tidak dapat dialami individu pada waktu intruksi diberikan.
3. Relaksasi melalui Hipnosa, Yoga, dan Meditasi
Metode ini adalah suatu teknik latihan yang digunakan untuk
meningkatkan kesadaran yang membawa proses mental dapat lebih terkontrol
secara dasar. Tujuan dari latihan ini ada dua, pertama agar seseorang dapat
memiliki insight yang paling dalam tentang proses mental didalamnya serta
insight tentang kesadaran identitas dan realitas.

 Hipnosa

Hipnosa adalah sebuah teknik yang lebih dikenal luas tetapi masih
kurang dipahami yakni kondisi yang menyerupai tidur lelap tapi lebih
aktif, saat seseorang memiliki sedikit keinginan tahu dari dirinya dan
bertindak menurut sugesti dari orang yang menyebabkan terjadinya
kondisi tersebut.

 Yoga
Yoga adalah  sebuah sistematika baru yang mampu menjelaskan
manusia secara utuh, bagaimana menjalani hidup secara berimbang serta
bagaimana cara bertahan hidup jika tidak ada keseimbangan dimana yoga
ini memerlukan disiplin fisik dan mental intens.

 Meditasi

Meditasi adalah salah satu jenis relaksasi yang paling digandrungi


akhir-akhir ini.mereka melakukan meditasi untuk untuk mendapatkan
kedamaian dan kekuatan jiwa, pengendalian diri, untuk mendapatkan
kekuasaan atas orang lain, untuk mendapatkan ketenangan, atau relaksasi
setelah keseharian kerja.

d. Manfaat Relaksasi

Manfaat yang dapat dirasakan setelah melakukan proses relaksasi antara lain
menurut (Utami, 2001) yaitu:
1. Membantu seseorang lebih mampu menghindari melakukan hal-hal yang
berlebihan akibat dari stress.
2. Berkurangnya masalah yang timbul akibat stres seperti sakit kepala,
tekanan darah tinggi, insomnia dan perilaku buruk lainnya.
3. Mengurangi kecemasan dan menunjukan efek psikologis yang positif pada
seseorang.
4. Meningkatkan semangat dalam menjalankan aktivitas.
5. Meningkatkan hubungan interpersonal.
C. KESIMPULAN

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa dalam masa pandemic


covid 19 ini sangat berdampak bagi Kesehatan mental seseorang baik dari kalangan
remaja ataupun dewasa, semua mengalami dampak dari covid 19. Upaya pemerintah
Indonesia untuk menangulangi covid 19 dengan menetapkannya WFH (Work From
Home) dan Sosial Distancing membuat Sebagian orang mengalami stress yang
berkepanjangan.

Untuk menangani stress seseorang membutuhkan strategi agar tidak


berlanjut menjadi depresi, salah satu strategi untuk menangulangi stress yaitu dengan
melakukan Teknik relaksasi. Teknik relaksasi sangat mudah dilakukan untuk individu
dan juga Teknik relaksasi dapat dilakukan didalam rumah sehingga kita tidak
melanggar aturan yang diberlakukan oleh pemerintah selama masa pandemic covid
19. Teknik relaksasi terdapat berbagai macam jenisnya seperti relaksasi otot, relaksasi
indra, yoga dan meditasi. Dengan melakukan Teknik relaksasi ini dapat membuat
individu menjadi lebih berpikiran positif, mengurangi kecemasan akan keadaan
selama masa pandemi, dan juga mampu meningkatkan semangat untuk menjalankan
aktivitas seehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Muslim, Moh. 2020. Manajemen Stress Pada Masa Pandemi Covid-19. Manajmen
Bisnis, 23(2).
Amggraini, Rachmi, dan Retnaningsih. 2018. Efektivitas Relaksasi Progresif Untuk
Mengurangi Stres Pada Penderita Purpura Henoch Sconlein (Phs) Kronis.
Jurnal Psikologi, 11(1).
Maharani, H.C., Pramadi, A., W.A.2021. Penyuluhan Manajemen Stres dan Teknik
Relaksasi pada Komunitas Rumah Singgah. KELUWIH: Jurnal Sosial dan
Humaniora, 2(1), 15 -22.
Aufar, Alma Fildzah, dan Santoso Tri Raharjo. 2020. Kegiatan Relaksasi Sebagai
Coping Stress di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik.
2(2), 157-163

Anda mungkin juga menyukai