Stress
Stres merupakan masalah umum yang terjadi dalam kehidupan umat manusia.Sekitar
awal abad keempat belas, istilah stres bisa ditemukan, namun pengertiannya masih
pada “kesulitan atau penderitaan yang begitu berat”. Istilah stress tersebut pun masih
berdasarkan penekanan yang belum secara sistematis .Kupriyanov dan Zhdanov
(2014) menyatakan bahwa stress yang ada saat ini adalah sebuah atribut kehidupan
modren. Hal ini dikarenakan stres sudah menjadi bagian hidup yang tidak bisa
terelakkan. Baik di lingkungan sekolah, kerja, keluarga, atau dimanapun, stres bisa
dialami oleh seserang. Stres juga bisa menimpa siapapun termasuk anak-anak, remaja,
dewasa, atau yang sudah lanjut usia. Dengan kata lain, Stres pasti terjadi pada
siapapun dan dimanapun. Yang menjadi masalah adalah apabila jumlah stres itu
begitu banyak dialami seseorang. Dampaknya adalah stres Itu membahayakan kondisi
fisik dan mentalnya. Stres rentan dialami oleh remaja. Stres merupakan respons dari
emosi yang tertekan yang dapat mengganggu kondisi kesehatan.
Ada tiga tahapan dalam manajemen stres, yaitu
1) Tahap pertama yaitu mengetahui dan mengenali stres dan sumber stres yang
mungkin muncul dalam kehidupan sehari-hari.
2) Tahap kedua yaitu mendapatkan dan mempraktekkan manajemen stres
keterampilan coping yang telah dipelajari sebelumnya.
3) Tahap ketiga yaitu mempraktekkan teknik manajemen stres dalam masalah dalam
kehidupan dan menilai Keefektifannya.Hasil analisis menyatakan bahwa teknik
manajemen stres memiliki banyak ragam.
Teknik kedua adalah Emotional Focus Coping. Emotional Focus Coping merupakan
teknik manajemen stres dengan cara mengalihkan rasa stres. Rasa stres ini dialihkan
dengan cara-cara yang mereka sukai. Umumnya Emotional Focus Coping digunakan
oleh anak jalanan yang biasanya sering dikucilkan dan mendapatkan perlakuan buruk
dari orang terdekat. Remaja yang mendapat perlakuan buruk menginginkan simpati
dari orang lain dan Emotional Focused Coping memungkinkan halItu. Remaja yang
menggunakan Emotional Focus Coping tergolong sebagai remaja yang masih belum
bisa menyelesaikan inti masalah yang dihadapi.
Teknik terakhir yang dianalisis adalah Teknik Guided Imagery. Teknik ini digunakan
dengan membayangkan hal-hal menyenangkan yang akan membuat perasaan kembali
gembira dan tertata. Teknik ini dimulai dengan relaksas selanjutnya pasien menutup
mata dan fokus pada bayangan dalam pikirannya. Teknik ini bertujuan untuk
merespon perubahan Psikofisologis yang kuat seperti peningkatan imunitas dan dapat
mengaktifkan saraf Parasimpatis.
A.Eustress
Stres yang memberikan dampak positif diistilahkan dengan Eustress,hasil reaksi tubuh
terhadap sumber-sumber stres merupakan Eustress. Ketika eustress (stres yang
berdampak baik) dialami seseorang, maka terjadilah peningkatan kinerja dan
kesehatan (Greenberg, 2006). Sejumlah peneliti telah melakukan penginvesitigasian
tentang dampak yang bisa ditimbulkan oleh stres terhadap manusia. Jarinto (2010)
menemukan bahwa eustress merupakan faktor penentu yang mendorong karayawan
untuk mencapai kinerja maksimal dan adanya peningkatan kepuasan kerja.
B.Distress
Stres yang memberikan dampak negatif distilahkan dengan Distress,ketika seseorang
mengalami distress (stres yang berdampak buruk), maka mengkibatkan semakin
buruknya kinerja, kesehatan dan timbul gangguan hubungan dengan orang
lain.Sejumlah peneliti telah melakukan penginvesitigasian tentang dampak yang bisa
ditimbulkan oleh stres terhadap manusia. Misalnya, Jarinto (2010) , distress yang
begitu banyak secara signifikan berkontribusi mendorong terjadinya penyakit baik
secara fisik maupun psikologis terhadap karyawan tersebut.
Referensi
Kupriyanov, R., & Zhdanov, R. (2014). The Eustress concept: Problems and out-
Looks. World Journal of Medical Sciences, 11(2), 179-185. Doi:
10.5829/idosi.wjms.2014.11.2.8433.
Jarinto, K. (2010). Eustress: A key to Improving job satisfaction and health Among
thai managers comparing us, Japanese, and thai companies using SEM analysis.
NIDA Development JourNal,
Berliana, Wardani IY. Stres dan Strategi Koping Anak Jalanan di Kota Depok. J Persat
Perawat Nas Indones JPPNI [Internet]. 31 Agustus 2018.Tersedia pada:
ppni.org/ojs/index.php/jppni/article/view/88