Anda di halaman 1dari 24

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING

A. IDENTITAS
Nama Sekolah

: SMA Negeri 10 Malang

Kelas/Semester

: X, XI , XII / I (Satu)

Waktu

: 1 x 45 menit

Tahun Ajar

: 2011 - 2012

B. Topik Bahasan
C. Tugas perkembangan
D.
E.
F.
G.
H.

Bidang bimbingan
Fungsi layanan
Jenis layanan
Standar kompetensi
Kompetensi dasar

I.

Indikator :

: Manajemen Stress
: Mempunyai kemampuan dalam mengatur pola pikir yang bisa
mengakibatkan stress dalam diri.
: Pribadi-sosial
: Pemahaman, pencegahan, perbaikan, dan pengembangan.
: Bimbingan pribadi
: Memiliki kemampuan dalam memanajemen stress
: Memanajemen stress dalam diri sehingga tidak mengganggu
dalam proses belajar.

No. INDIKATOR
KARAKTER YANG DIHARAPKAN
1.
Siswa dapat memanajemen stress diri dalam Semangat
belajar.
2.
Siswa dapat memanajemen stress dalam diri Tanggung jawab
dalam kegiatan sekolah.
J. Tujuan layanan
K. Metode

: 1. Agar siswa dapat memanajemen stress diri dalam belajar.


2. Agar siswa dapat memanajemen stress diri dalam kegiatan sekolah
: Klasikal (Ceramah)

L. Langkah-langkah kegiatan :
1. Pendahuluan : 5 menit
a. Mengucapkan salam
b. Mengabsen siswa
c. Menciptakan rasa aman dan nyaman (Rapport)
d. Menjelaskan tujuan kegiatan kepada siswa
1

2. Kegiatan inti : 35 menit


a. Konselor memberi pertanyaan kepada siswa mengeni materi yang akan
disampiakan
b. Konselor menyampaikan topik yang akan dibahas
3. Penutup : 5 menit
a) Kesimpulan : Konselor bersama sama dengan siswa membuat kesimpulan
dari topik yang baru saja disampikan

MATERI
PENDAHULUAN
Dalam sejarah manusia struktur sosial dan ekonomi kehidupan modern sekarang ini
telah menciptakan lebih banyak stress dibanding masa-masa sebelumnya. Broken home dan
ada beberapa sumber atau penyebab stress secara umum (yang oleh para psikolog disebut
stressor) bisa berupa bencana besar (angin badai / tsunami, gempa bumi), kejadian-kejadian di
dalam kehidupan individu (kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai karena
kematian atau putus cinta) kondisi yang tidak menyenangkan (tinggal di suatu daerah yang
pepat dan bising) dan masih banyak penyebab-penyebab stress yang lain.
PEMBAHASAN
Pengertian Stres
Stres adalah suatu kondisi dimana seseorang merasakan adanya suatu bahaya,
tekanan atau ancaman yang melampaui batas kemampuannya dan dapat membahayakan
kesejahteraan dirinya. Dari pengertian tersebut di atas, sumber stres dapat berasal dari luar diri
(misalnya kebakaran, lalu lintas macet) maupun dari dalam diri seseorang (misalnya tuntutan
diri untuk berprestasi tinggi, pengalaman buruk, pola kerja atau belajar yang tidak baik, dll.).
Apakah seseorang akan menganggap suatu hal sebagai stres atau tidak, itupun tergantung dari
ambang batas toleransinya. Ambang toleransi ini pada setiap orang berbeda-beda,
2

dipengaruhi oleh kekuatan psikis dan perkembangan kehidupannya. Tidak heran bila suatu
kondisi dipandang remeh oleh seseorang sementara yang lain menganggap hal itu sebagai
masalah besar.
Sebenarnya, stres adalah salah satu perangkat keamanan yang dimiliki manusia. Ia
bagaikan lampu kuning yang memperingatkan manusia untuk mempersiapkan diri
menghadapi sesuatu yang dapat mengganggu kesejahteraannya. Stres akan lebih
mengaktifkan kerja rangkaian syaraf dan organ di dalam tubuh manusia, agar manusia dalam
kondisi siaga. Misalnya jantung berpacu cepat agar sirkulasi darah lebih meningkat seiring
dengan bertambahnya kebutuhan oksigen bagi tubuh, pernafasan pun lebih cepat, panca
indera juga bertambah tingkat kepekaannya terhadap lingkungan, dan lain sebagainya.

Kaitan Stres dengan kerja dan belajar


Bila melihat bagaimana stres membangkitkan kewaspadaan manusia terhadap
lingkungannya, maka sebenarnya selama stres tersebut dapat mendorong manusia untuk
bereaksi dengan tepat, maka stres akan berdampak positif. Berdasarkan penelitian, stres
sampai tahap tertentu justru dibutuhkan dalam kerja agar tercapai hasil optimal. Walaupun
memang, bila stres tersebut berlarut-larut dan tak dapat lagi dihadapi seseorang, maka
produksi kerjanya akan menurun. Jadi dapat dikatakan bahwa korelasi kadar stres dan
produksi kerja bagai grafik U terbalik.
Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang takut gagal akan bereaksi buruk bila
menghadapi stres. Sebaliknya, orang yang menganggap hambatan sebagai suatu tantangan
akan berusaha menghadapinya. Karakter atau kepribadian seseorang memang mempengaruhi
proses pemaknaannya terhadap segala sesuatu yang terjadi. Kelompok yang memiliki pola
perilaku kuat tipe A, umumnya memiliki tuntutan diri yang tinggi untuk berprestasi, dan ingin
mencapainya dalam waktu sesingkatnya. Kelompok ini lebih potensial mengalami stres
dibandingkan dengan kelompok yang memiliki pola perilaku tipe B, yaitu kelompok yang
lebih mengutamakan jalinan sosial yang hangat dibandingkan pencapaian prestasi
3
.

Stres dan Kesehatan


Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, stres membuat tubuh manusia dalam
keadaan siaga. Apabila stres tersebut berlarut-larut atau tidak dapat diatasi, tubuh akan
kelelahan karena harus terus bekerja ekstra. Manusia pada umumnya memiliki kelemahan
pada organ tertentu. Dampak kelelahan akibat stres, akan tampak terlebih dulu pada titik
kelemahan tersebut. Seseorang yang potensial memiliki penyakit asma, misalnya, dapat
mengalami sesak napas hebat bila mengalami stres. Sementara pada orang lain yang memiliki
faktor risiko tinggi untuk penyakit jantung, akan muncul keluhan nyeri dada, bila ia
menghadapi masalah. Berdasarkan penelitian, stres pun dapat menurunkan daya tahan tubuh
manusia. Pada derajat yang ekstrem, stres bahkan dapat mengakibatkan kematian mendadak.
Stres juga berdampak pada kesehatan jiwa seseorang. Pada orang yang sehat
mentalnya, umumnya stres dapat diatasi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama
(maksimal 3 bulan). Reaksi psikologis seperti frustasi, mudah tersinggung, berbohong, dsb,
mungkin saja terjadi namun tidak berlarut-larut karena ia terus berusaha mengatasinya.
Umumnya dukungan dari teman dekat atau keluarga pun dapat membantunya. Kelompok ini
disebut sebagai kelompok sehat bermasalah. Namun bila reaksi psikologis tersebut makin
menguat dan memiliki pola negatif tertentu, maka orang tersebut masuk dalam kategori
bermasalah dan membutuhkan bantuan khusus dari ahlinya.
Manajemen Stres
Di era ini, tampaknya stres semakin sulit dipisahkan dalam kehidupan kita. Sehingga
ia harus lebih dianggap sebagai teman daripada lawan. Terutama bila kita tidak menginginkan
dampak negatif stres. Dengan kata lain, lebih baik belajar bagaimana menghadapinya
dibanding menghindarinya. Manajemen Stres merupakan suatu rangkaian proses pengelolaan,
pencarian pemecahan masalah hingga individu mampu menghadapi masalah tersebut.
Pengertian ini mencakup upaya mengumpulkan informasi tentang apa sebenarnya sumber
masalah, bagaimana sumber daya (kekurangan dan kelebihan yang dimiliki) individu untuk
menghadapi masalah,
4

menentukan dan memulai pemecahan masalah, lalu terakhir namun penting, adanya
umpan balik.
Untuk menemukan sumber masalah dan sumber daya yang ada, dibutuhkan
keberanian dan kejujuran untuk membuka diri dan melepaskan topeng-topeng yang seringkali
kita gunakan untuk melindungi diri. Tahap ini tidaklah mudah namun akan sangat
mempengaruhi langkah selanjutnya. Misalnya saat menghadapi masalah, kebanyakan orang
akan berusaha mencari kesalahan di pihak luar seperti atasan atau dosen yang otoriter.
Padahal mungkin saja hal itu terjadi karena pola kerja atau belajar yang salah.
Dalam proses menghadapi masalah, seringkali muncul reaksi emosional dibandingkan
reaksi rasional. Hal ini sangatlah wajar, selama hal itu tidak berlarut-larut. Masalahnya, sering
kali orang mengalami kesulitan untuk mengalihkan reaksi emosional tersebut menjadi reaksi
rasional. Oleh karena itu, muncul berbagai teknik untuk mengatasinya, misalnya :
1. teknik relaksasi pernapasan
2. teknik relaksasi otot progresif
3. terapi musik
4. terapi respon emosi-rasional
5. yoga
6. pendekatan agamis
Berbagai tekhnik di atas merupakan suatu upaya meredakan ketegangan emosional
sehingga individu dapat berpikir lebih rasional. Sebagai warga Indonesia yang beragama,
tentunya pendekatan agamis pun tidak dapat dilupakan karena memang memiliki nilai
dukungan moral yang tinggi, namun akan lebih baik jika dikombinasikan dengan tekhnik lain.
Upaya pemecahan masalah yang dilakukan kadang tidak langsung berhasil meredakan
ketegangan. Untuk itu perlu umpan balik dari orang di sekitar maupun introspeksi diri,
sehingga penyelesaian masalah yang lebih baik dapat tercapai.

1. Melacak penyebab laten stress


Melampaui tekanan-tekanan stress dari luar (eksternal) yang berpengaruh besar
terhadap stress, ada sumber batin stress yang sering kali terlalaikan. Ketika ada
sumber stress yang diketahui pasti, seperti terdesak deadline rapat, kita sangat jelas
dan gampang melihatnya, namun, ketika seseorang merasa stress tanpa alasan yang
jelas, lalu apa penyebabnya.
Kita tahu kehidupan hanya dari simptom-simptomnya saja , kata Albert
Szent-eyorgyi, yang berarti bahwa kehidupan ini belum sepenuhnya teridentifikasi
kan. Apakah kehidupan itu, apakah kematian itu? Apakah saya dilahirkan hanya
untuk hidup dan mati ataukah ada tujuan yang lebih tinggi yang bisa kita capai dalam
hidup ini. Siapakah saya? ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang menjejali pikiranpikiran anak muda. Barangkali karena mereka tidak bisa menemukan jawabanjawabannya itulah penyebab mereka gampang marah, ngamuk, dan berontak. Apakah
tujuan hidup mereka? Apakah yang harus mereka perjuangkan? Apakah nilai mereka?
Prinsip? Fungsi?
Banyak orang mengalami stress serupa di dalam kaitannya, tetapi mereka tidak
bisa menyuarakan kebingungannya dan karenanya terkadang membahayakan dirinya
atau orang lain. Karena itu, berusaha hanya untuk mengobati efek-efek stress berarti
hanya melihat problem dari tataran permukaannya saja, karena penyebab problem
harus juga ditangani.
Para dokter mendedikasikan diri untuk mengobati pikiran dan emosi,
sedangkan biara merawat atau menangani penyembuhan jiwa dan roh. Karena
penyebab-penyebab batin stress inilah proses penyembuhan perlu melibatkan seluruh
pribadi, bukan hanya sebagiannya.
Ada beberapa penyebab stress, diantaranya :
1. Ketidak jelasan tujuan dalam hidup ini.
2. Pilihan-pilihan
6

3. Penerimaan masyarakat
4. Keterasingan
5. Nikah
6. Kekhawatiran finansial, pembayaran dan hutang
7. Deadline (jatuh tempo) atau ujian
8. Pekerjaan-pekerjaan kasar
9. Kekhawatiran-kekhawatiran kesehatan
10. Tempat tinggal yang amat padat
11. Kebisingan
12. Perpindahan
13. Lingkungan tetangga
14. Pertanggung jawaban
15. Harapan-harapan dan tuntutan (baik dirumah atau dimasyarakat
16. Kematian yang baru terjadi di keluarga
17. Pergaulan
18. Jalan raya
19. Peristiwa aktual
20. Fobia
7

21. Kompetisi
22. Tuntutan diri
23. Promosi (jabatan)
24. Pemecatan
25. Penampilan fisik
26. Kesepian
27. Rasa jemu
28. Adat kebiasaan
29. Problem berat
30. Penyakit
31. Merokok
32. Alkohol
33. Obat keras
34. Seks.
2. Hubungan Fikiran dan Tubuh
Kita telah mengatakan bahwa setip orang mempunyai cara yang tertentu dalam
merespon stress dengan menegangkan bagian - bagian tubuh tertentu dalam tubuhnya.
Dengan cara ini,fostur tubuh kita merefleksikan keadaan fisik dan mental kita. Satu
bagian tidak bisa dipisahkan dari bagian yang lainnya. Ternyata bekerja tidak saja
berdasarkan efek efek jejak yang telah ditinggalkan stress dalam tubuh,
8

tetapi juga berdasarkan sebabsebab stress.sangat menakjubkan bagaimana


pikiran mempengaruhi tubuh dan bagai mana kita cenderung bereaksi terhadap situasi
stress dengan menegangkan otot-otot kita. Kebanyakan, kalau bukan semuanya,
ketegangan otot-otot diciptakan sendiri (self-produced). Namun, bukan hanya situasi
negatif yang dapat menyebabkan stress. Stress pun bisa yang positif. Pernikahan
adalah salah satu contoh stress yang positif: contoh lainnya liburan, sesuatu yang telah
anda rencanakan dan anda tunggu sejak lama. Tubuh tidaklah membedakan antara
stress negatif dan stress positif , tetapi menganggap seluruh tekanan stress
sebagai tuntutan-tuntutan terhadap tubuh, pikiran, dan energi. Bahkan tubuh tidak
membedakan akibat stress yang masih ada dan stress yang dalam ingatan saja.
Beberapa lama, setelah situasi stress usai, seseorang nampak masih mempertahankan
reaksi-reaksi stress yang dikenal sebagai Momentum stress Reaksi stress yang
seperti hantu ini tidaklah memiliki tujuan kecuali untuk menambah kerusakan tubuh
dan menyia-nyiakan energi. Untuk membuat supaya tahan stress (stress restated), anda
harus berusaha berkomunikasi dengan tubuh anda dan menyadari sinyal-sinyal yang
dikirimkan tubuh.
3. Terapi Mengatasi Stress:
a. Relaksasi
Relaksasi adalah keheningan total. Ia adalah kemampuan untuk melampaui
pikiran, waktu, ruang, dengan mencapai momen kedamaian dan ketenteraman batin.
Relaksasi hanya bisa terjadi ketika pikiran dan tubuh hening, ketika ritme otak
berubah dari sebuah peta awas ke sebuah ritme alpha relaks. Dalam keadaan begitu,
kimia yang menyebabkan kegelisahan menurun dan aliran darah ke otak-otak
menurun, malah sebaliknya, darah mengalir ke otak dan kulit, memproduksi rasa
hangat dan kalem. Belajar rileks adalah langkah positif untuk tidak bereaksi secara
berlebihan terhadap berbagai situasi stress. Relaksasi tidak terjadi secara spontan
tetapi harus dipelajari. Secara klinis telah terbukti bahwa efek-efek relaksasi
sangatlah berbeda dari efek-efek obat tidur, alkohol dan obat-obat keras. Relaksasi
adalah salah satu teknik dalam terapi perilaku.
9

1) Kegunaan relaksasi
- Burn (dikutip oleh Beech dkk, 1982) melaporkan beberapa keuntungan yang
diperoleh dari latihan relaksasi antara lain:
a) Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang
berlebihan karena adanya stres.
b) Masalah-masalah yang berhubungan dengan stres seperti hipertensi, sakit
kepala, insomnia dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi.
c) Mengurangi tingkat kecemasan.
d) Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan stres.
e) Meningkatkan penampilan kerja, sosial dan ketrampilan fisik. Hal ini
mungkin terjadi sebagai hasil pengurangan tingkat ketegangan.
f) Kelelahan, aktifitas mental, dan atau latihan fisik yang tertunda dapat
diatasi lebih cepat dengan menggunakan ketrampilan relaksasi
g) Relaksasi merupakan bantuan untuk menyembuhkan penyakit tertentu
dan operasi
h) Meningkatkan hubungan interpersonal. Orang-orang yang rileks dalam
situasi interpersonal yang sulit akan lebih berpikir rasional.
- Macam-macam relaksasi
a) Relaksasi otot
Bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan dengan cara
melepaskan otot-otot badan (Bernstain dan Borkovec, 1975 Golbfried dan
Davison, 1976, Walker dkk, 1981). Dalam latihan relaksasi otot, individu
diminta untuk menegangkan otot dengan ketegangan tertentu dan
kemudian diminta mengendorkannya.
10

Sebelum dikendorkan penting dirasakan antara otot yang tegang dan otot
yang lemas. Instruksi relaksasi otot dapat diberikan melalui tape recorder,
dengan demikian individu dapat mempraktekkannya di rumah.
b) Relaksasi kesadaran indera
Relaksasi ini dikembangkan oleh Golbfried yang dipelajari dari Weitzman
(Goldfried dan Davison, 1976). Dalam teknik ini individu diberi satu seri
pertanyaan yang tidak untuk dijawab secara lisan, tetapi untuk dirasakan
sesuai dengan apa yang dapat atau tidak dapat dihalangi individu pada
waktu instruksi diberikan. Seperti pada relaksasi otot, instruksi relaksasi
kesadaran indera juga dapat diberikan melalui tape recorder, sehingga
dapat digunakan untuk latihan di rumah.
c) Relaksasi melalui hipnosa.
d) Relaksasi melalui yoga
e) Relaksasi melalui meditasi.
Menghentikan aktifitas mental untuk sementara adalah jenis relaksasi
yang paling baik, begitu aktifitas mental dimulai lagi, relaksasi berakhir. Terkadang
ada begitu banyak masalah yang memadati rumah tangga mental anda, sehingga
pikiran menjadi bingung dan gelisah, karena pikiran tidak dapat membuat
keputusan yang benar, dan ia menjadi mentok cobalah jaga jarak dari segala
sesuatu barang beberapa menit, dan beri istirahat dirimu. Setelah beberapa menit
menjalankan relaksasi mental ini, menjadi lebih awas atas segala sesuatu yang akan
menjadi jelas. Fikiran anda tentu akan lebih awas, segar, dan bahkan kreatif, dan
anda mampu mengatasi problem anda dengan jauh lebih banyak energi.
Istirahat alami:
1. Diamlah di tempat tenang dimana anda tidak akan terganggu.
11

2. Cuci kaki, wajah, tangan anda dengan air hangat-hangat kuku atau paling
tidak percikan sedikit ke wajah anda.
3. Duduk dengan paha menyilang dan nyamankan diri anda dengan senyaman
mungkin.
4. Letakkan kedua tangan anda di pangkuan anda dengan nyaman.
5. Pejamkan mata anda selama waktu ini.
6. Mulailah tarik nafas dalam-dalam dan lebih penuh.
7. Berkonsentrasilah terhadap suara nafas anda ketika anda menghirup dan
menghembus secara lembut dan merata.
8. Perhatikan kaki anda coba rasakan kaki dan kemudian rilekslah
9. perhatikan paha anda sekarang dan lenturkan secara sadar
10. Bagaimana perut anda terasa? Coba lenturkan sepenuhnya
11. Sekarang lenturkan dada dan sekali lagi perhatikan nafas anda Rasakan
bahu, lengan, dan tangan serta lenturkan semuanya
12. Rasakan leher dan lenturkan
13. Rasakan kepala dan lenturkan
14. Perhatikan wajah anda sekarang dan lenturkan
15. Berikan perhatian khusus pada otot-otot sangat kecil di sekitar mata anda
dan lenturkan.
16. Lenturkan sekitar pelipis
17. Pastikan gigi anda tidak gemeretak dan lenturkan otot-otot rahang anda
12

18. Di mana lagi anda merasakan tegang? Maka rilekslah


19. Letakkan seluruh tubuh (sekalipun begitu, hati-hati jangan sampai tubuh
bungkuk dan tetaplah tegak).
Hal ini hanya akan berlangsung beberapa menit saja, barangkali selama
coffee break, tetapi efek-efeknya akan sangat terasa berbeda sekedar meneguk
secangkir kopi, merokok, minum alkohol, mengunyah permen, karena ini semua
adalah pantangan-pantangan bagi diet dan pencegahan stres. Cobalah istirahat alami
ini! Dan coba sejam untuk happy alami setelah kerja. Ini akan menyegarkan dan
memberikan energi baru buat anda dan memberi jauh lebih banyak efek permanen
dan positif.
b. Afirmatif
Menurut Covey, bahwa afirmasi atau ketegasan memiliki lima dasar
yaitu: pribadi, positif, masa sekarang, visual dan emosi. Jadi saya dapat menulis
contoh seperti ini: sangat menyenangkan (emosi) bahwa saya (pribadi) berespon
(masa sekarang) dengan kebijakan, kasih, ketegasan, dan kendali diri (positif).
Apabila saya terjemahkan dalam shalat, maka kekuatan afirmasi shalat adalah
sangat membahagiakan dan menenteramkan (emosi). Bahwa saya (pribadi)
berespon (masa sekarang) dengan sifat Rahman dan Rahim, adil dan bijaksana
(asmaul husna) dan melaksanakan sunnah-sunnah Rasul dengan mengendalikan diri
melalui puasa (positif).
Lakukan afirmasi setiap hari setiap saat selalu every day in everyway I
am Getting better and better setiap hari saya semakin sehat dan semakin baik.
Ingatkan diri kita bahwa tubuh kita dapat sembuh secara alami dan dapat
memperbaiki diri sendiri. Afirmasikan senantiasa bahwa my body is a healing
mechanism
Contoh afirmasi:
Hadapkan wajah anda kepada Allah , karena Dialah kebenaran
13

Berikan loyalitas anda kepada Allah


Dialah penolong yang terbaik
- Khalid Muhammad Khalid
Kulawan semua ketakutan. Akulah pemenang
Wajib bagimu untuk menyayangi dan memperhatikan sesama manusia karena
mereka adalah hamba-hamba dan makhluk-makhluk-Nya, meskipun mereka
telah berbuat durhaka. Jika kamu dapat melakukan hal seperti itu maka kamu
akan mendapat pahala.
- Ibnu Arab
Yang pertama dipanggil ke surga mereka yang selalu memuji kepada Allah
dalam segala hal
- Nabi Muhammad
c. Shalat dan membaca al Qur'an
1. Terapi Shalat
Kaum muslimin tidak ikut-ikutan orang lain untuk mencari ketenangan
hidup dengan melakukan meditasi segala macam, seperti diketahui belakangan ini
bermunculan kelompok meditasi di berbagai kota. Tujuan organisasi ini tidak lain
adalah untuk menjaring para eksekutif yang ini makin banyak ditimpa penyakit
modern, seperti stres dan gelisah.
Sungguh sangat disayangkan kalau ada kaum muslimin yang
tertarik pada tata cara pengobatan seperti ini. Sebab cara syari bukan
saja telah terjadi pelanggaran, karena bercampurnya lelaki dan
perempuan dalam satu ruangan tanpa aturan yang jelas. Sebenarnya
shalat jauh menerapkan terapi yang lebih efektif dan ampuh untuk
penyakit-penyakit gelisah seperti itu.
14

Tentunya apabila shalatnya yang ada ditegakkan dengan cara


baik dan khusyu sayangnya yang kita

lakukan selama ini shalat bukan dianggap sebagai suatu kewajiban, akan
tetapi terkadang sebagai suatu beban, teori pengobatan berkata, apabila kita yakin,
maka sebagian dari penyakit itu telah disembuhkan.
Shalat bahkan bukan hanya akan memberikan kesembuhan terhadap bebanbeban rohani akibat lelahnya menghadapi pertarungan hidup. Tapi juga akan
memberikan kemenangan di dunia dan di akhirat. Orang yang shalatnya benar
tenteram karena baru bertemu dengan Allah, penguasa segala sesuatu. Bertemu
kepada Dzat yang menciptakan segala sesuatu di alam ini, termasuk jalan yang
terbaik untuk hamba-Nya. Orang yang ketika menghadapi Tuhan mempunyai
perasaan penghambaan seperti ini akan enteng hidupnya. Shalat akan dijadikan
sebagai media memohon bimbingan di pasrahkan kepada-Nya, tawakkal.
Rahasia dalam shalat:
1. Mengingatkan kita kepada Allah, menghidupkan rasa takut kepada-Nya
menghidupkan khudlu dan tunduk kepada-Nya dan menumbuhkan di dalam
jiwa, rasa kebesaran dan rasa ketinggian Allah swt serta mengesakan
kebesaran dan kekuasaan-Nya.
2. Mendidik dan melatih kita menjadi orang yang tenang, orang yang dapat
menghadapi segala kesusahan dengan hati yang tetap dan tenang.
3. Menjadi penghalang untuk mengerjakan kemungkaran dan keburukan.
2. Membaca al Qur'an

Al Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi


Muhammad saw
15

sebagai salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi alam semesta.
Di dalamnya terkumpul wahyu ilahi yang menjadi petunjuk pedoman dan
pelajaran bagi siapa yang mempercayai serta mengamalkannya.
Setiap mumin yakin, bahwa membaca al Qur'an saja, sudah termasuk amal
yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, sebab yang
dibacanya itu adalah kitab suci ilahi. Al Qur'an adalah sebaik-baik bacaan bagi
orang mumin, baik di kala senang maupun di kala susah, di kala gembira atau di
kala sedih. Malahan al Qur'an itu bukan saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga
menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya.
Pada suatu ketika datanglah seseorang kepada sahabat Rasulullah yang
bernama Ibnu Masud ra meminta nasihat kepadanya: Wahai Ibnu Masud,
berilah nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam
beberapa hari ini aku merasa tidak tenteram, jiwaku gelisah, pikiranku kusut,
makan tidak enak tidur pun tak nyenyak.
Maka Ibnu Masud menasihatinya, katanya: Kalau penyakit itu yaitu
menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, atau engkau dengan
baik-baik orang yang membacanya, atau engkau dengar baik-baik orang yang
membacanya, atau engkau pergi ke majelis pengajian yang mengingatkan hati
kepada Allah, atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau
berkhalwat menyembah Allah, umpama di waktu tengah malam buta, di saat orang
sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta
kemurnian hati. Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan cara ini, engkau
minta kepada Allah, agar diberi-Nya hati yang lain, sebab hati yang kamu pakai itu
bukan lagi hatimu.
Setelah orang itu kembali ke rumahnya, diamalkanlah nasihat Ibnu Masud
ra itu.
16

Dia memanggil wudhu kemudian diambilnya al Qur'an, terus dia baca


dengan hati yang khusyu.
Selesai membaca al Qur'an berubahlah kembali jiwanya, menjadi jiwa yang
aman dan tenteram, pikirannya tenang, kegelisahannya hilang sama sekali.
Selanjutnya apabila mendengarkan bacaan al qur'an dengan baik, dapat
menghibur perasaan sedih, menenangkan jiwa yang gelisah dan melunakkan hati
yang keras, serta mendatangkan petunjuk. Itulah yang dimaksudkan dengan
rahmah Allah, yang diberikan kepada orang yang mendengarkan bacaan al Qur'an
dengan baik.
Dan bagi seorang mumin membaca al Qur'an telah menjadi kecintaannya.
Pada waktu membaca al Qur'an, ia sudah merasa seolah-olah jiwanya menghadap
ke hadirat Allah yang maha kuasa, menerima amanat dan hikmat suci, memohon
limpah karunia serta rahmat dan pertolongan-Nya. Membaca al Qur'an telah
menjadi wiridnya (kebiasaannya) yang tertentu, baik siang ataupun malam.
Dibacanya sehalaman demi sehalaman, satu surat demi satu surat dan satu jus demi
satu jus, akhirnya sampai khatam (tamat). Tidak ada suatu kebahagiaan di dalam
hati seseorang mumin melainkan bila dia dapat membaca al Qur'an sampai
khatam. Bila sudah khatam, itulah puncak dari segala kebahagiaan hatinya.
Etika dalam membaca al Qur'an dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Etika yang berhubungan dengan batin
Yang termasuk di dalam etika ini adalah:
a. Memahami arti / asal kalimat
b. Cara hati membesarkan kalimat Allah
c. Menghadirkan hati di kala membaca sampai ke tingkat memperluas
d. Memperluas perasaan dan membersihkan jiwa
17

Dengan demikian kandungan al Qur'an yang dibaca dengan perantaraan


lidah, dapat bersemi dalam jiwa dan meresap ke dalam hati sanubari. Kesemuanya
ini adalah etika yang berhubungan dengan batin, yaitu dengan hati dan jiwa.
2. Etika yang berhubungan dengan lahir.
Adapun yang termasuk dalam etika ini adalah:
a. Disunnatkan membaca al Qur'an sesudah berwudlu, dalam keadaan bersih,
sebab yang dibaca adalah wahyu Allah.
b. Disunnatkan membaca al Qur'an di tempat yang bersih, seperti di rumah,
surau, di mushalla dan ditempati-tempat lain yang dianggap bersih, tapi
yang paling utama ialah di masjid.
c. Disunnatkan membaca al Qur'an menghadap kiblat. Membacanya dengan
khusyu dan tenang, sebaiknya dengan berpakaian yang pantas.
d. Ketika membaca al Qur'an, mulut hendaknya bersih, tidak berisi makanan,
sebaiknya sebelum membaca al Qur'an mulut dan gigi dibersihkan terlebih
dahulu
e. Sebelum membaca al Qur'an, disunnatkan membaca taawudl, kemudian baru
membaca basmalah.
f. Disunnatkan membaca al Qur'an dengan tartil
g. Bagi orang yang sudah mengerti arti dan maksud ayat-ayat al Qur'an,
disunatkan membacanya dengan penuh perhatian dan pemikiran tentang
ayat-ayat yang dibacanya itu.
h. Sedapat-dapatnya membaca al Qur'an janganlah diputuskan hanyalah karena
hendak berbicara dengan orang lain.

18

Banyak para ulama berpendapat bahwa beberapa ayat al Qur'an memiliki


keutamaan/khasiat

tersendiri.

Ayat-ayat

tersebut

apabila

dibaca

mampu

memberikan ketenangan jiwa, terhindar dari berbagai godaan dan ancaman,


bahkan bisa menyembuhkan penyakit.
Pada hakikanya, surat al Fatihah, apabila dibaca menyebabkan tertolaknya
murka Allah swt. Nabi bersabda: Barang siapa yang membaca sepuluh ayat
tertentu: Empat ayat dalam permulaan surat al Baqarah ayat 2-5 dan ayat kursi
(surat al Baqarah ayat 255, lalu dua ayat 284, 285, 286) maka setan (keburukan)
tidak akan memasuki; rumah hingga pagi hari. (diriwayatkan oleh hakim dan juga
riwayat Thabrani, dari Ibnu Masud ra).
Banyak para ulama mengatakan bahwa ayat kursi mempunyai banyak
keutamaan apabila dibaca rutin setiap hari, di antaranya:
1. Dapat menghindarkan gangguan syaitan dan orang yang dhalim.
Caranya: Bacalah ayat kursi pada setiap permulaan siang dan setiap
permulaan malam.
2. Dapat mendatangkan hajat
Caranya: bacalah ayat kursi ini 100 kali pada tengah malam setelah sholat
hajat
3. Menyembuhkan orang gila
Caranya : bacalah ayat kursi pada kepala orang yang gila sambil ditiuptiupkan.
Surat-surat lain dalam al Qur'an yang memberi manfaat apabila dibaca
secara rutin antara lain adalah:
1. Surat yasin yang menyebabkan tertolaknya haus dan dahaga pada hari
kiamat
19

2. Surat al- waqiah yang menyebabkan terhindar dari kefakiran kemiskinan di


dunia
3. Surat ad- duhan yang dapat menyebabkan tertolaknya huru-hara ketika hari
kiamat
4. Surat al- Mulku menolakkan azab kubur
5. Surat al- Kautsar menolak segala dendam kesumat dan permusuhan
6. Surat al- kafirun, yang menolak kekufuran ketika sakarotul maut
7. Surat al- Ikhlas, menolak sifat kemunafikan
8. Surat al- falaq, yang sifat hasud, dengki serta iri hati
9. Surat an- naas menolak segala macam was-was yang ada dalam hati
Demikianlah manfaat beberapa ayat dalam al Qur'an, jika ingin terhindar
dari malapetaka, maka amalkanlah ayat-ayat al Qur'an tersebut diatas seserinhg
mungkin, tinggal bagaimana caranya membagi waktu.

Terkadang dalam melakukan kegitan dan perkerjaan sehari hari sering timbul rasa jenuh dan
bosan. Perasaan bosan dan jenuh ini jika tidak dimanagemen dengan baik bisa berdampak
timbulnya stress.
20

Dari hasil survei 8 dari 10 orang sering merasa jenuh dan bosan dalam melakukan rutinitas
yang itu-itu saja.
Perasaan jenuh dan bosan tersebut biasanya timbul akibat manajemen stress yang tidak
dilakukan dengan benar.
Berikut ini ada sedikit tips manajemen stress yang dapat Anda lakukan utnuk
menghilangkan jenuh dan bosan dalam berkerja :
1. Bermain game kecil diwaktu senggang. Mainlah game-game kecil yang disediakan
Windows seperti Solitaire, Spider Solitaire, atau Pinball. Jangan main game yang
terlalu berat karena dapat menyita banyak waktu Anda.
2. Nonton film/video humor. Nontonlah film/video komedi disela-sela waktu senggang.
Ini dapat menyegarkan pikiran Anda yang sedah jenuh.
3. Tidur sejenak. Manfaatkan waktu istirahat Anda untuk menutup mata sebentar. Pasang
alarm agar Anda tidak tidur terlalu lama. Saat Anda bangun dari alam mimpi, pasti
Anda akan lebih segar dan berpikir lebih jernih.
4. Jalan-jalan keliling kantor. Berbincanglah sejenak dengan teman kantor Anda.
Ceritakan pengalaman Anda, gosip terbaru, atau topik-topik ringan lainnya. Kalau
perlu, ceritakan masalah kantor Anda.
5. Olahraga kecil. Lakukan senam kecil. Regangkan tangan,kaki, dan leher Anda. Jalanjalan kecil di kantor juga dianjurkan.
6. Makan di cafetaria. Makan makanan berat atau snack cukup dianjurkan. Lupakan
sejenak perkerjaan dan nikmati makanan Anda. Hitung-hitung refreshing. Minum teh,
kopi, atau es krim juga dianjurkan.
7. Relaks. Turun ke taman kantor Anda. Nikmati pemandangan. Kalau perlu, ajak teman
Anda dan lakukan obrolan seperti di tips no 3.
Semoga sedikit tips manajemen stress diatas dapat membuat Anda lebih segar dalam
menghadapi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya

21
NB:
Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Steven Covey mengangkat segelas
air dan bertanya kepada para siswanya: Seberapa berat menurut anda kira-kira segelas air
ini?
Para

siswa

menjawab

mulai

dari

200

gr

sampai

500

gr.

Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya.
kata

Covey.

Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama
1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh,
mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi
semakin

lama

saya

memegangnya,

maka

bebannya

akan

semakin

berat.

Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu
membawanya

lagi.

Beban

itu

akan

meningkat

beratnya.

lanjut

Covey.

Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum
mengangkatnya lagi.
Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu
membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban
pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada
di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa.
KESIMPULAN
Dalam memanajemen stres dapat di terapi dengan berbagai cara seperti relaksasi,
afirmasi, shalat, membaca al Qur'an dan lain-lain. Tetapi sebelum menerapi harus mengecek
terlebih dahulu apa yang membuat orang tersebut stres, agar lebih cepat dan tepat dalam
mengatasinya.

22

DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ari Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosional dan Spiritual
ESQ Emosional Spiritual Quotient Berdasarkan Enam Rukun Iman dan Lima Rukun
Islam, Jakarta, Argha, 2001.
Al Kumayi, Sulaiman, Kecerdasan dengan Cara Meraih Kemenangan dan Ketenangan
Lewat Penerapan Dengan Nama Allah, Bandung, Hikmah, cet. 1, 2003.
ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Pedoman Shalat, Semarang, PT. Pustaka Rizki
Putra, cetakan IV, 2000.
Behbehani, Soraya Hasan, Ada Nabi dalam Diri, diterjemahkan oleh Cecep Fandi Bihar
Anwar, Jakarta, PT. Serambi Alam Semesta, cet I, 2003.
Hasan,Maimunah, al Qur'an dan Pengobatan Jiwa, Yogyakarta, Bintang Cemerlang, cet. II,
2001.
http://www.moslemsourcess.com.id/NEWS/detail.php.cetIdanII=100
http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri.2002/03/3/manol.html
Utami,. Muhanna Sofiati, Psikoterapi Pendekatan Konvensional dan Kontemporer,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, cet 1, 2003.
http://artikel-motivasi.blogspot.com/

23

Anda mungkin juga menyukai