JOMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Tujuan
Peserta mampu mengetahui dan memahami menejemen stres dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
2.2 Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman remaja tentang stres
2. Meningkatkan pemahaman dalam mengenali tanda dan gejala stres.
3. Mencegah dampak negatif dari stres
4. Meningkan kemampuan remaja dalam menejemen stres
BAB III
PELAKSANA KEGIATAN
1. Nafas dalam
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yang
dalam hal ini berperan sangat penting bagi tubuh kita seperti:
a. Memperlambat denyut jantung
b. Mengatur tekanan darah
c. Menghilangkan ketegangan otot
d. Mengembalikan keseimbangan mental dan emosional
Adapun cara untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut:
Tahap persiapan
a. Kaji dan berikan informasi terkait dengan pelaksaan tindakan
b. Sediakan waktu selama 5 – 10 menit
c. Atur posisi duduk/ berbaring yang nyaman
Tahap pelaksanaan
a. Putar musik dengan suara perlahan dan rileks
b. Tutup mata, dan letakkan satu tangan pada perut kanan atas
c. Tarik nafas dalam secara perlahan –lahan lewat hidung.
d. Hembuskan secara perlahan lewat mulut
e. Fokuskan pada pernafasan anda, dan rasakan pergerakan keluar masuknya udara
pada tubuh anda.
f. Ulangi sampai anda merasakan rileks
g. Buka mata perlahan-lahan
Tahap terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah prosedur dilakukan
b. Evaluasi manfaat yang dirasakan
2. Pijat (massage)
Pijat adalah rangsangan pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan tingkat tekanan
tangan yang berubah-ubah untuk menurunkan nyeri, memberikan relaksasi, dan/
atau memperbaiki sirkulasi.
Pelaksanaan :
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman, hangat, dan tenang.
b. Posisikan diri dengan nyaman untuk pemijatan
3.3 Sasaran
BAB IV
HASIL KEGIATAN
4.1 Hasil kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di MTSN Kesamben Jombang, Peserta dari kegiatan ini yaitu
remaja/siswa-siwi MTSN Kesamben Jombang. Respon peserta sangan antusias karena
kegiatan ini sangat bermanaat bagi mereka dan berharap kegiatan tersebut rutin untuk
dilaksanakan.
BAB V
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnyadapat diambil kesimpulan bahwa stress pada
remaja itu disebabkan oleh berbagai daktor, tetapi factor yang paling banyak
mempengaruhi remaja berhubungan dengan orang tua, akademi dan teman sebaya.
Kemudian sumber stress pada remaja laki – laki dan perempuan pada umumnya
sama,sedangkan pada remaja laki – laki cenderung lebihberperilaku agresif. Remaja
laki – laki yang mengalami stress akan melakukan perbuatan negative seperti
mengonsumsi rokok dan alqohol.
5.2 Saran
A. Remaja
1. Menjaga hubungan yang baik dengan orang tua, guru dengan cara mau
mendengarkan kata mereka dan bersikap lebih kooperatif.
B. Guru
1. Memberikan tugas – tugas yang tidak terlalu berat kepada murid – murid.
2. Dalam memberikan pelajaran, diharapkan dapat menerangkan pelajaran dengan
baik dan mudah dipahami oleh murid – muri
DAFTAR PUSTAKA
Suzani, Ns. Cherry,S.Kep. 2010. Diktat Keperawatan Untuk SMK Jurusan Kesehatan
Raflesia.
Depok: SMK Jurusan Kesehatan Raflesia.
http://makananantipenuaandini.blogspot.com/2012/05/10-dampak-stress-dan10
cara.html
http://mayangsari33.blogspot.com/2012/12/perkembangan-kognitif-pada-remaja.html
http://nahdamar.blogspot.com/2013/03/karakteristik-perkembangan-sosial
remaja.html
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Stres adalah pola adaptasi umum dan pola reaksi mengahadapi stressor, yang dapat
berasal dari dalam di individu maupun dari lingkungannya. Stresor dapat bersifat tunggal,
majemuk, berulang, mupun terus menerus. Salah satu stresor yang dialami siswa adalah
persiapan dalam menghadapi ujian nasional. Stresor tersebut dapat berupa persiapan
kenaikan standar kelulusan maupun tekanan dari diri sendiri (Kreitner dan Knicki, 2005).
Selain itu, meningkatnya tingkat pendidikan akan meningkat-kan tantangan pelajaran dan
mengakibatkan peningkatan stres akademis. Jika kondisi ini berlangsung terus maka siswa
akan mengalami masalah penyesuaian diri secara terus menerus (Southem & Jones, 1991).
Stres dapat menimbulkan dampak - dampak negatif, seperti meng-ganggu proses
pikir, mengurangi konsentrasi, dan mengganggu proses pembuatan keputusan (Kaplan,
1996). Stres juga dapat mengakibatkan efek-efek subjektif seperti kelelahan, harga diri
menurun; efek tingkah laku misalnya kehilangan nafsu makan dan tidak tenang; efek
fisiologi seperti tekanan darah meningkat, sulit bernafas; dan efek kognitif seperti kesulitan
berkonsentrasi (Cardwell, 1996).
Menghadapi stresor berarti memberi individu yang bersangkutan pelajaran agar
lebih terampil di kemudian hari dengan kemungkinan memperkembangkan berbagai
kemampuan dan strategi pengatasan stresor yang serupa. Penatalaksanaan terhadap stres
tentunya berjalan seiring dengan pemunculan keluaran dari stres tersebut. Terdapat tiga
penatalaksanaan stres yang dikemukakan oleh Potter dan Perry (2005), yaitu mengurangi
situasi yang mengangkan, menurunkan respon fisiologis terhadap stres dan meningkatkan
respon perilaku dan emosional terhadap stres dengan penerapan metode menejemen stres.
Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk menurunkan stres pada remaja selama
mempersiapkan diri dalam menghadapi Ujian Nasional dengan menggunakan teknik
menejemen stres.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Peserta mampu mengetahui dan memahami menejemen stres dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Khusus
1. Peserta memahami pengertian stres
2. Peserta memahami faktor penyebab stres (stresor)
3. Peserta mengetahui tanda dan gejala stres
4. Peserta mengetahui dampak stres
5. Peserta memahami cara menejemen stres
6. Peserta mampu mengaplikasikan manajemen stres terhadap berbagai stresor
dengan tepat
C. Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman siswa-siswi tentang stres
2. Meningkatkan pemahaman dalam mengenali tanda dan gejala stres.
3. Mencegah dampak negatif dari stres
4. Meningkan kemampuan siswa-siswi dalam menejemen stres
D. Sasaran
Remaja atau Siswa/Siswi MTSN Kesamben Jombang
E. Tempat dan Waktu
Tempat : Siswa atau siswi MTSN
Waktu : sabtu, 15 februari 2020
F. Metode
Metode yang digunkan adalah ceramah dan tanya jawab
G. Media
Media yang digunakan adalah leaflet
H. Kegiatan Penyuluhan
I. Evaluasi
a. Struktur
1. Adanya koordinasi dengan pihak sekolah MTSN Kesamben Jombang untuk
menentukan waktu dan tempat penyuluhan
2. Adanya persiapan yang baik terkait materi dan sarana yang digunakan
b. Proses
1. Jumlah peserta penyuluhan minimal 10 orang
2. Media yang digunakan adalah leaflet
3. Waktu penyuluhan 30 menit
4. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan dimulai
5. Pemateri diharapkan menguasai materi yang baik
6. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan
berlangsung
7. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
MATERI PENYULUHAN
A. Definisi
Stres adalah pola adaptasi umum dan pola reaksi mengahadapi stressor, yang dapat berasal
dari dalam di individu maupun dari lingkungannya. Dalam arti umum stres merupakan
pola reaksi atau respons penyesuaian seseorang terhadap situasi yang dipersepsikan
mengancam atau tekanan terhadap kesejahteraan orang yang bersangkutan (Kreitner dan
Knicki, 2005).
D. Dampak Stres
Penatalaksanaan stres yang tidap tepat dapat menimbulkan perubahan dalam hidup
seseorang. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan fisiologis, psikologis, dan perilaku.
4. Dampak Fisiologis
Secara umum gangguan fisik pada orang yang mengalami stres antara lain:
f. Mudah masuk angin
g. Kepala pusing
h. Kejang otot (kram)
i. Mengalami kegemukan atau penurunan berat badan
j. Menderita penyakit tertentu seperti penyakit jantung, hipertensi, gangguan
menstruasi, maupun gangguan pernafasan.
5. Dampak Psikologis
e. Keletihan emosi
f. Jenuh
g. Konsentrasi menurun
h. Gangguan mental
6. Dampak Perilaku
g. Prestasi belajar menurun
h. Tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran
i. Membolos
j. Suka mengantuk
k. Daya ingat menurun
l. Tidak mampu mengambil keputusan dengan tepat
E. Manajemen Stres
Manajemen stres merupakan kemampuan penggunaan sumber daya (manusia)
secara efektif untuk mengatasi ganguan atau kekacauan mental dan emosional yang mucul
karena tanggapan (respons). Tujuan dari manajemen stres adalah untuk memperbaiki
kualitas hidup individu agar menjadi lebih baik. Menejemen stres dapat dikatakan sebagai
kecakapan seseorang dalam menghadapi tantangan dengan cara mengendalikan tanggapan
secara proporsional.
Manajemen stres dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya melakukan
pernafasan dalam, mandi santai dalam bak, tertawa, pijat, membaca, kecanduan positif
seperti melakukan yang disukai secara teratur, istirahat teratur, dan ngobrol.
4. Nafas dalam
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yang
dalam hal ini berperan sangat penting bagi tubuh kita seperti:
e. Memperlambat denyut jantung
f. Mengatur tekanan darah
g. Menghilangkan ketegangan otot
h. Mengembalikan keseimbangan mental dan emosional
Adapun cara untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut:
Tahap persiapan
d. Kaji dan berikan informasi terkait dengan pelaksaan tindakan
e. Sediakan waktu selama 5 – 10 menit
f. Atur posisi duduk/ berbaring yang nyaman
Tahap pelaksanaan
h. Putar musik dengan suara perlahan dan rileks
i. Tutup mata, dan letakkan satu tangan pada perut kanan atas
j. Tarik nafas dalam secara perlahan –lahan lewat hidung.
k. Hembuskan secara perlahan lewat mulut
l. Fokuskan pada pernafasan anda, dan rasakan pergerakan keluar masuknya udara
pada tubuh anda.
m. Ulangi sampai anda merasakan rileks
n. Buka mata perlahan-lahan
Tahap terminasi
c. Evaluasi perasaan klien setelah prosedur dilakukan
d. Evaluasi manfaat yang dirasakan
5. Pijat (massage)
Pijat adalah rangsangan pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan tingkat tekanan
tangan yang berubah-ubah untuk menurunkan nyeri, memberikan relaksasi, dan/
atau memperbaiki sirkulasi.
Pelaksanaan :
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman, hangat, dan tenang.
d. Posisikan diri dengan nyaman untuk pemijatan