Disusun Oleh :
Mersiana Dadi
Meyrina
Ansar
Frits Maugo
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan
Rahmatnya saya berhasil menyusun makalah tentang “Respon Biologis Terhadap
Stress” ini demi terpenuhnya tugas dari mata kuliah “Keperawatan Jiwa 1” yang
dibina oleh Ibu Ns. Siti Hajar Salawali, M.Kep. Sp.Kep.J. Pada penulisan makalah
ini, saya berusaha menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah di mengerti
sehingga para pembaca lebih mudah untuk memahami materi tersebut.
Dalam penulisan makalah ini, saya telah berusaha sekuat kemampuan yang
maksimal dan mencurahkan segala pikiran yang saya miliki. Namun, saya sadar
dalam pembuatan makalah ini tentu masih banyak kekurangan. Baik dalam segi
bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunan. Untuk itu, saya mohon maaf atas
kekurangan dalam penyusunan makalah ini dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca yang bersifat membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan dalam
memenuhi penyusunan makalah ini dan dapat di jadikan acuan bagi tugas-tugas yang
akan datang. Terimakasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………
A. Latar Belakang…………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
A. Respon Biologis Terhadap Stress………………………………………….
B. Gejala Biologis Terhadap Stress…………………………………………..
C. Faktor Terjadinya Respon Biologis Terhadap Stres………………………
D. Tahap Reaksi Biologis Terhadap Stress……………………………………
E. Cara Mencegah Terjadinya Reaksi Biologis Dari Stress……………………..
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stres merupakan masalah gangguan emosi yang berdampak serius
dalamkehidupan seseorang bila berkepanjangan dan tidak teratasi. Gangguan
emosi ini dapat hadir dalam setiap pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak
bayi, anak-anak, orang dewas dan orang tua. Penelitian menunjukan stres kronis
pada usia muda dapat memiliki dampak seumur hidup pada respons biologis,
psikologis, dan perilaku terhadap stres di kemudian hari (Miller et.all,2009).
Gangguan kesehatan akibat stres tidak selalu di alami sama oleh setiap orang,
ada perbedaan individu dalam kerentanan terhadap efek patogen potensial stres,
perbedaan individu dalam kerentanan muncul karena faktor genetic dan
psikologis. Selain itu, usia dimana stres di alami dapat menentukan pengaruhnya
terhadap kesehatan (Miller et.all,2009).
Stress adalah suatu keadaan yang di sebabkan oleh karena seseorang
mempersepsikan secara berbeda antara tuntutan fisik atau psikologis darin suatu
situasi dan sumber daya biologis, psikologis, atau sosialnya (E.P. Sarafino and
Smith, 2012). Ketika situasi tersebut memberikan rangsangan, maka individu
akan melakukan appraisal (penilaian) dan coping (penanggulangan). Oleh karena
itu, stres dapat berlanjut ketahap yang lebih parah atau sedikit demi sedikit
semakin berkurang. Hal tersebut di tentukan bagaimana usaha seseorang
berurusan dengan sumber stres.
Jika tekanan stres melampaui kemampuan daya tahan tubuh seseorang, maka
akan menimbulkan gejala fisik dan mental. Respon tubuh terhadap stres di
pengaruhi oleh beberapa besar tekanan, di jelaskan dalam teori model stres
general adaptation syndrome (GAS). Saat seseorang menghadapi suatu tekanan,
ancaman, atau perubahan, karena pikiran atau situsi tertentu yang menimbulkan
rasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat, tubuh akan memberikan respon
berupa napas dan detak jantung menjadi cepat, otot menjadi kaku, dan tekanan
darah meningkat. Tahapan ini dalam teori GAS di sebut dengan alarm (Rice, 2011
dan Nasib 2016).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Respon Biologis Terhadap Stress
2. Apa Saja Gejala Biologis Terhadap Stress
3. Apa Saja Faktor Terjadinya Respon Biologis Terhadap Stres
4. Apa Saja Tahap Reaksi Biologis Terhadap Stress
5. Bagaimana Cara Mencegah Terjadinya Reaksi Biologis Dari Stress
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biologi Stress
Stres biologis adalah respon organisme terhadap stressor seperti
kondisi lingkungan. Stimuli yang mengubah lingkungan suatu organisme
direspon oleh berbagai sistem dalam tubuh (Ulrich-Lai dan James,2009).
Sistem saraf otonom dan aksis hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) adalah
dua sistem utama yang merespon stres. Akses HPA mengatur pelepasan
kortisol yang mempengaruhi banyak fungsi tubuh seperti fungsi metabolisme,
psiologis dan imunologis (Ulrich-Lai dan James,2009). Stress dan penyakit
memiliki komponen yang saling bersilangan. hubungan stres dan penyakit
menunjukkan bahwa stres akut (terjadi dalam jangka pendek) dan kronis
terjadi (dalam jangka panjang) dapat menyebabkan penyakit dan mengarah
pada perubahan perilaku dan fisiologi (Ogden, 2007).
Hubungan antara stres dan penyakit Kompleks kerentanan terhadap
stres bervariasi dan setiap orang. faktor-faktor yang mempengaruhi
kerentanan seseorang adalah genetik, kemampuan menyesuaikan tipe,
kepribadian, dan dukungan sosial. Studi menunjukkan bahwa stres jangka
pendek dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh tetapi stres kronis
memiliki efek signifikan pada sistem kekebalan tubuh, tetapi stress kronis
memiliki efek signifikan pada sistem kekebalan tubuh yang pada akhirnya
akan memanifestasikan suatu penyakit. Stres kronis dapat meningkatkan
tingkat sel katekolamin dan sel T yang menekan sistem kekebalan tubuh.
(Salleh, 2008). Penekanan ini dapat meningkatkan risiko infeksi virus. Stres
juga menyebabkan pelepasan histamin yang dapat memicu penyempitan
bronkus pada penderita asma. Stres meningkatkan risiko diabetes melitus,
terutama pada individu yang kelebihan berat badan karena stres mengubah
kebutuhan insulin. Korelasi antara peristiwa kehidupan yang penuh stres dan
penyakit kejiwaan atau mental lebih kuat dari pada korelasi dengan penyakit
medis. Korelasi stres kronis dengan kondisi mental biasanya diikuti oleh
depresi (Salleh 2008).
PENUTUP
A. SIMPULAN
Stress adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang di
sebabkan oleh faktor luar yang menyebabkan ketegangan. Dengan demikian, stres
merupakan suatu respon tubuh yang psikis yang terjadi karena adanya tekanan
yang menyebabkan ketegangan dalam diri individu.
Stres dapat terjadi karena berbagai faktor atau sumber yang muncul dari
dalam diri atau pun luar individu. Adapun tiga sumber yang dapat memicu
kehadiran stress adalah (1) faktor lingkungan, (2) faktor organisasi, dan (3) faktor
pribadi.
B. SARAN
Saran-saran yang dapat di berikan yaitu;
1. Jangan terlalu menganggap hal-hal sepele menjadi hal-hal yang berat,
karena akan menambah beban pikiran bagi kita.
2. Jagalah kesehatan dengan rajin berolahraga agar tubuh tetap sehat dan
bugar
3. Apabila anda merasa stres, hindari aktivitas yang dapat menyebabkan
kejenuhan dalam berfikir, dan sebaliknya anda harus melakukan liburan
bersama orang-orang terdekat anda
4. Anda harus memiliki dukungan yang bagus terhadap karir atau pekerjaan
anda.
DAFTAR PUSTAKA
Gaol, Nasib Tua Lumban. "Teori stres: stimulus, respons, dan transaksional." Buletin
psikologi 24.1 (2016): 1-11.
Musabiq, Sugiarti, and Isqi Karimah. "Gambaran stress dan dampaknya pada
mahasiswa." Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi 20.2 (2018): 75-83.