Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Adit Fathurrahman

NIM : 233210546

KELAS: 1C

JUDUL BUKU : PSIKOLOGI KESEHATAN

PENULIS : BART SMET

PENERBIT : PT GRAMEDIA TAHUN 1994

STRESS

A.PENGERTIAN STRESS

Salah satu sumbangan pertama dalam penelitian tentang stress adalah deskripsi tentang respon
ketika organisme merasakan adanya suatu ancaman, maka secara cepat tubuh akan terangsang
dan termotivasi melalui sistem syaraf simpatetik dan endokrin. Respon fisiologis ini mendorong
organisme untuk menyerang ancaman tadi atau melarikan diri.

1. Pendekatan-pendekatan Stress

stress dapat dikonseptualisasikan dari berbagai macam titik /pandang.

a.Stress sebagai 'stimulus'

Pendekatan yang pertama menitikberatkan pada lingkungan dan menggambarkan stress sebagai
suatu stimulus (atau stress sebagai 'variabel bebas').

Secara historis, pendekatan yang mengungkap hubungan antara kesehatan dengan penyakit pada
kondisi tertentu di lingkungan eksternal, dilacak oleh Hipocrates, pada awal abad 15-an, B.C.
Hipocrates percaya bahwa karakteristik kesehatan dan penyakit dikondisikan oleh lingkungan
eksternal.

Pendekatan seperti ini biasanya digunakan individu ketika dia berbicara tentang stress dalam
kehidupan sehari- hari, seperti: "Banyak stress di tempat kerja." "Masalah saya disebabkan oleh
stress". ini He sebagai model awam tentang stress.

b. Stress sebagai 'respon'

Pendekatan yang kedua memfokuskan pada reaksi sese- orang terhadap stressor dan
menggambarkan stress sebagai suatu respon (atau stress sebagai 'variabel tergantung')

contoh sebagai berikut: seseorang akan merasa stress bila disuruh memberikan pidato di depan
suatu pertemuan. Respon yang dialami itu mengandung dua komponen, yaitu: komponen
psikologis, yang meliputi: perilaku, pola pikir, emosi dan perasaan stress; dan komponen fisiologis,
berupa rangsang- an-rangsangan fisik yang meningkat, seperti: jantung ber- debar-debar, mulut
menjadi kering, perut mules, badan ber- keringat. Respon-respon psikologis dan fisiologis terhadap
stressor ini disebut juga strain atau ketegangan.

c. Stress sebagai interaksi antara individu dengan lingkungan

Pendekatan ketiga menggambarkan stress sebagai suatu proses yang meliputi stressor dan strain
dengan menambah- kan dimensi hubungan antara individu dengan lingkungan. Interaksi antara
manusia dengan lingkungan yang saling mempengaruhi disebut sebagai hubungan transaksional .
Di dalam proses hubungan ini termasuk juga proses penyesuaian.

Di sini stress bukan hanya suatu stimulus atau sebuah respon saja, tetapi juga suatu proses di
mana seseorang adalah pengantara (agent) yang aktif yang dapat mempe- ngaruhi stressor melalui
strategi-strategi perilaku, kognitif dan emosional,

Individu akan memberikan reaksi stress yang berbeda pada stressor yang sama. Sebagai contoh,
kita bisa meng- amati perilaku orang di lalu lintas. Orang-orang yang ter- perangkap di lalu lintas
dan terlambat datang ke perte- muan-pertemuan penting, akan melihat jam sementara orang yang
lain akan tenang-tenang saja atau bahkan tidak jarang masih dapat menikmati musik.

Dari definisi di atas, kami medapatkan suatu konsep dasar yang sama, sebagaimana:

a.Penilaian kognitif (cognitive appraisal)

b.Pengalaman

c.Tuntutan

d.Pengaruh interpersonal

B.SUMBER SUMBER STRESS

1.SUMBER STRESS DARI DALAM DIRI SESEORANG

2.SUMBER STRESS DARI DALAM KELUARGA

3.SUMBER STRESS DI DALAM KOMUNITAS DAN LINGKUNGAN

4.PEKERJAAN DAN STRESS

5.STRESS BERDASAL DARI LINGKUNGAN

C. PENDEKATAN STRESS PERKEMBANGAN

Setiap tahap perkembangan manusia dihadapkan pada tuntutan lingkungan yang spesifik,
sehingga ada stres yang spesifik. Di samping itu, untuk tahap perkembangan yang berbeda, stress
yang sama dapat mempunyai arti yang berbeda.
Pada pertengahan masa kanak-kanak pengaruh lingkungan, khususnya keluarga, terus memainkan
peranan penting baik dalam melindungi anak dari kondisi stress atau pun menjadi penyebab
terjadinya stress.

Remaja seperti halnya mereka yang berada pada pertegahan masa kanak-kanak, juga diekspos
untuk kejadian hidup yang penuh stress. Bedanya adalah jenis kejadiannya lebih pribadi dan tidak
terlalu melibatkan anggota keluarga. Bagi remaja, meningkatnya perkembangan sosial merubah
keseimbangan orientasi individu antara keluarga dengan kelompok sebaya.

Orang dewasa mempunyai jenis tugas yang berbeda yang harus mereka hadapi. Tugas menjadi
orang tua (kehamilan, kelahiran, pertumbuhan anak-anak), bekerja dan kemudian pensiun,
kematian pasangan dan teman, adalah beberapa contoh yang cukup menonjol.

Daftar-daftar pengalaman yang dapat menimbulkan situasi kritis bagi anak-anak :

1. Kematian orang tua

2. Tidak naik kelas

3. Kekerasan fisik antara orang tua

4. Ketahuan karena mencuri

5. Dicurigai karena berbohong

6. Dihukum oleh guru

7. Mengalami operasi

8. Kehilangan

9. Ditertawakan di muka kelas

10. Pindah kelas

11. Mengalami mimpi buruk

12. Tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah

13. Dipilih sebagai anggota terakhir dalam suatu tim

14. Anggota tim yang mengalami kekalahan dalam suatu pertandingan


JUDUL BUKU : PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN

PENULIS: NS.ROYMOND H.SIMAMORA,M.Kep

TAHUN TERBIT: 2009

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN

Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku yang positif dari peserta didik, seperti perubahan
yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku yang dapat diamati melalui alat indra oleh
orang lain baik tutur kata, motorik, dan gaya hidupnya.

belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa peningkatan pengetahuan atau
kemahiran ber- dasarkan alat indra dan pengalamannya.

prinsip belajar lebih difokuskan pada aktivitas peserta didik yang menjadi dasar proses
pembelajaran baik di jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA), maupun Perguruan Tinggi.

Faktor-faktor yang memengaruhi belajar:

1. Faktor internal (faktor di dalam diri peserta didik), yaitu kondisi jasmani dan rohani peserta
didik.

2. Faktor eksternal (faktor di luar peserta didik), yaitu kondisi lingkungan di sekitar peserta didik.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar peserta didik yang
meliputi strategi dan metode yang di- gunakan pserta didik untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi ajar.
MOTIFASI

Secara sederhana, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan.

hal-hal yang memotivasi seseorang adalah:

1. Kebutuhan akan kekuasaan

2. Kebutuhan akan afiliasi/perkumpulan

3.Kebutuhan akan prestasi

Anda mungkin juga menyukai