Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)

Antisipatory Guidance Pada anak usia todler

Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Promosi
Kesehatan yang diampu oleh Ns.Rakhmat Susilo, S.Kep., M.Kep

DOSEN PENGAMPU:
Ns. Rakhmat Susilo, S.Kep., M.Kep

Oleh:
Hassan Akbar Pambudi

1911010011

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Antisipatory Guidance Pada anak usia todler

Topik : Antisipatory Guidance Pada anak usia todler


Sub Topik :

-Pengertian anticipatory guidance pada usia toddler.

-Karakteristik khas anak usia toddler.

-Cara melatih anak buat mengontrol berkemih & defekasi.

-Cara mengenalkan pada anak tentang cara berkemih & defekasi dgn benar sesuai
kebudayaan & nilai keluarga.

-Pentingnya melatih anak buat berkemih & defekasi di tempat yg benar.

-Cara menggosok gigi dgn benar.

Sasaran : Orang tua yang mempunyai anak usia todler


Tempat : Posyandu Desa Senon RT 02/01
Hari/tanggal : Kamis , 17 Juni 2021
Waktu : 15 menit
Penyuluh : Hassan Akbar Pambudi

I. Analisa Data

Pada masa toddler (usia 12 sampai 36 bulan) perkembangan motorik anak berjalan lebih
cepat dari sebelumnya. Anak akan mulai belajar berjalan, belari dan menaiki tangga
(Susilawati, 2013). Kemampuan mobilitas dan kognitif pada anak yang meningkat akan
menyebabkan anak menjadi lebih mandiri dari sebelumnya, anak akan merasa puas saat
mendapatkan hasil berdasarkan hal-hal baru yang dilakukannya, keberhasilan yang
dilakukan oleh anak akan menyebabkan anak terus melakukan usaha-usaha lain untuk
mengendalikan lingkungan mereka, namun usaha yang gagal akan mudah merangsang
tempramen anak dan menimbulkan kebiasaan dan perilaku yang negatif (Potter & Perry,
2009).
Peran orang tua pada usia ini sangat dibutuhkan, ketidaktahuan dan kurangnya informasi
seringkali membuat orang tua keliru dalam mengasuh anak,hal ini apabila berlanjut akan
menyebabkan terjadinya trauma pada anak dan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya (Susilawati, 2013).

Pemahaman tentang tingkat perkembangan anak perlu diikuti dengan pemahaman


pentingnya antisipasi terhadap sesuatu apapun yang dapat terjadi pada anak usia toddler
(Kusbiantoro, 2014). Bimbingan antisipasi atau anticipatory guidance merupakan sebuah
petunjuk bimbingan yang penting dan perlu diberikan kepada orang tua untuk membantu
dalam mengatasi masalah- masalah yang mungkin terjadi pada setiap fase pertumbuhan dan
perkembangan anak. Anticipatory guidance dapat dijadikan pedoman bagi orang tua dalam
mendidik dan mengasuh anak yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan
perkembangannya, sehingga anak dapat melewati tahapan tumbuh kembang secara optimal
(Susilawati, 2013).

A. Kebutuhan peserta didik

Pengunjung posyandu di Desa senon membutuhkan penyuluhan tentang Antisipatory


Guidance Pada anak usia todler karena orang tua masih banyak yang belum tau tentang
Antisipatory Guidance Pada anak usia todler

B. Karakteristik peserta didik

Ciri peserta didik ialah para ibu yang mempunyai anak usia todler dengan latar
belakang pendidikan mayoritas SMP dan SMA

II. Tujuan Instruksional Umum

Sesudah mengikuti serangkaian penyuluhan diharapkan Ibu yg memiliki anak toddler bisa
memahami tentang anticiparory guidance (petunjuk antisipasi) pada usia toddler.
III. Tujuan Intruksional Khusus

dilakukan penyuluhan kesehatan selama 15 menit diharapkan dapat :

1.Menjelaskan pengertian anticipatory guidance pada usia toddler.

2.Mengetahui karakteristik khas anak usia toddler.

3.Melatih anaknya buat mengontrol berkemih & defekasi.

4.Mengetahui buat mengenalkan pada anak tentang cara berkemih & defekasi dgn

benar sesuai kebudayaan & nilai keluarga.

5. Menjelaskan tentang pentingnya melatih anak buat berkemih & defekasi di tempat yg
benar.

6.Mengajarkan pada anak tentang cara menggosok gigi dgn benar.

IV. Materi (Terlampir)

1.Pengertian anticipatory guidance pada usia toddler.

2.Karakteristik khas anak usia toddler.

3.Cara melatih anak buat mengontrol berkemih & defekasi.

4.Cara mengenalkan pada anak tentang cara berkemih & defekasi dgn benar
sesuaikebudayaan & nilai keluarga.

5.Pentingnya melatih anak buat berkemih & dcfekasi di tempat yg benar.

6.Cara menggosok gigi dgn benar.

V. Metode

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

VI. Media dan Alat Pembelajaran


1.Mic

2.Power point

3.Proyektor

VII. Kegiatan

Kegiatan
Peserta
NO TAHAP KEGIATAN

1. Pembukaan  Memberikan salam dan perkenalan -Menjawab


 Menjelaskan TIU dan TIK salam
( 2 menit )
 Menyebutkan materi yang akan diberikan
Mendengarkan
dan
memperhatikan

2. Pelaksanaan -Menanyakan (rivew) kepada ibu-ibu -Menjawab

tentang anticipatory guidance pada usia toddler pertanyaanbpen


( 11 menit )
-Menjelaskan materi tentang materi yuluh

1.Pengertian anticipatory guidance pada usia Mendengarkan


toddler. dan
memperhatikan
2.Karakteristik khas anak usia toddler.

3.Cara melatih anak buat mengontrol berkemih


& defekasi.

4.Cara mengenalkan pada anak tentang cara


berkemih & defekasi dgn benar
sesuaikebudayaan & nilai keluarga.

5.Pentingnya melatih anak buat berkemih &


dcfekasi di tempat yg benar.

6.Cara menggosok gigi dgn benar.


3. Penutup  Menyimpulkan materi -Menjawab
 Mengevalusi tentang materi yang telah pertanyaan
( 2 menit)
diberikan
-
 Mengakhiri pertemuan dengan
Memperhatikan
mengucapkan salam
-Menjawab
salam

VIII. Evaluasi

Metode evaluasi yang digunakan adalah memberi pertanyaan :

1. APAKAH IBU TAHU TENTANG ANTICIPATORY GUIDANCE (BIMBINGAN)


UNTUK ANAK TODDLER ?

2. APAKAH IBU TAHU TENTANG KARAKTERISTIK KHAS PADA ANAK USIA


TODDLER ?

IX. Refrensi

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGCGuyton, A. C. and Hall, J. E.


1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9.Jakarta: EGC.

Mubarak, Wahid I., & Nurul C. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia:Teori dan
Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Nursalam, Utami. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawatdan Bidan).
Jakarta : Salemba MedikaPotter& Perry. 2005. Fundamental Keperawatan, Edisi 4.
Jakarta:EGC.

https://www.scribd.com/document/465210124/SAP-ANTICIPATORY-GUIDANCE-
ANAK-USIA-TODDLER
MATERI PENYULUHAN
Anticipatory guidance pada masa toddler (1-3 tahun)
A.Toilet training
-Merupakan aspek penting dalam perkembangan anak usia toddler
-Latihan untuk bekemih dan defekasi adalah tugas anak usia toddler
-Pada tahap usia toddler, kemampuan sfingter uretra untuk mengontrol rasa ingin
berkemih dan sfingter ani untuk mengontrol rasa ingin defekasi mulai berkembang
-Wong (2000) mengemukakan bahwa biasanya sejalan dengan anak mampu
berjalan,kedua sfingter tersebut semakin mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan
defekasi
-Sensasi untuki defekasi lebih besar dirasakan oleh anak, dan kemampuan untuk
mengkomunikasikannya lebih dahulu dicapai oleh anak, sedangkan kemampuan untuk
mengontrol berkemih biasanya baru akan tercapai sampai usia 4-5 tahun.
-Toilet training pada anak merupakan usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol
dalm melakukan buang air kecil dan buang air besar.
-Tolet training ini dapat berlangsung pada fase kehidupan anak: 18 bulan-2 tahun.
-Keberhasilan toilet training tergantung pada: Persiapan fisik, Persiapan
psikologis,Persiapan intelektual
-Toilet training sebagai sex education
-Dalam proses toilet training diharapkan terjadi pengaturan impuls atau rangsangan dan
instink anak dalam melakukan buang air besar atau buang air kecil.
-Defekasi merupakan suatu alat pemuasan untuk melepaskan ketegangan toilet
usaha penundaan pemuasantraining
-Suksesnya toilet training tergantung kesiapan yng ada pada diri anak & keluarga, seperti
kesiapan fisik, dimana kemampuan anak secara fisik sudah kuat dan mampu
-Indikator anak kesiapan fisik: anak mampu duduk atau berdiri
-Indikator kesiapan psikologis: adanya rasa nyman sehingga anak mampu mengotrol dan
-konsentrasi dalam merangsang BAK dan BAB
-Indiklator kesiapan intelektual: anak paham arti BAK atau BAB memudahkan
pengontrolan anak dapat mengetahui kapan saatnya harus BAB & BAK anak memiliki
kemandirian dalam mengontrol BAB & BAK
-Pelaksanaan toilet training sejak dini melatih respon terhadap kemampuan untuk
BAK/BAB.
Cara toilet training pada anak:
Teknik lisan
Cara: pemberian instruksi pada anak dengan kata-kata sebelum & setelah BAK/BAB
Teknik ini mempunyai nilai yang cukup besar dalam memberikan rangsangan untuk
BAK/BAB mengapa?
persiapan psikologis anak semakin matang mampu dengan baik BAB/BAK
Teknik modelling
Cara: meniru untuk buang air besar atau memberikan contoh
Dampak jelek cara ini apabila contoh yang diberikan salahkebiasaan yang salah pada
anak
Indikasi Kesiapan Orang Tua Untuk "Toilet Training"
Mengenal tingkat kesiapan anak untuk berkemih/defekasi Ada keinginan untuk
meluangkan waktu yang diperlukan untuk latihan berkemih atau defekasi Tidak
mengalami konflik atau stres keluarga yang berarti.
Kesiapan anak:
1.Fisik
A.Usia 18-24 bulan, Pengontrolan saraf volunter spinkter ani dan uretra
B.Mampu untuk tetap kering (mena han BAK) se lama 2 jam.
C.Perkembangan ketrampilan motorik kasar: duduk, jongkok, berjalan.
D.Perkembangan ketrampi lan motorik halus: mampu membuka celana dan
berpakaian.
2. Psikologis
A. Mengenai adanya dorongan untuk miksi dan defikasi.
B. Kemampuan berkomunikasi: verbal dan non verbal mengindikasikan dorongan
untukmiksi atau defikasi.
C. Kemampuan kognitif: meniu dengan tepat tingkah laku dan mengikuti pengarahan.
D. Mengekspresikan keinginan untuk menyenangkan orang tua.
E. Mampu duduk atau jongkok diatas toilet 5- 10 menit tanpa cerewet atau turun.
F. Mengikuti tingkat kesiapan anak.
G. Keinginan untuk meluangkan waktu: perlu kesabaran dan pengertian.
H. Tidak ada stress keluarga atau perubahan seperti : perceraian, pindah rumah,mendapat
adik baru atau akan berlibur.
1.Memberi pujian jika anak berhasil.

3.Kesiapan mental
A.Mengenal rasa yang datang
B.Komunikasi secara verbal dan nonverbal.
C.Ketrampilan kognitif untuk mengikuti perintah atau mengikuti orang lain.
Petunjuk bimbingan usia toddler
1) Petunjuk bimbingan usia 12-18 bulan
-Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi adanya perubahan tingkah laku dari
toddler,terutama negativistic dan ritualisme. Negativistic adalah perilaku yang
bertentangan dengan kebiasaaan.
-Mengkaji kebiasaan makan sekarang dan menganjurkan penyapıhan dari botol secara
bertahap, serta meningkatkan pemasukan makanan padat.
-Menyediakan makanan kecil/selingan diantara 2 waktu makan dengan rasa yang
disukai,serta adanya jadwal waktu makan yang rutin.
-Mengkaji pola tidur malam, terutama kebiasaan minum malam memakai botol yang
merupakan penyebab utama gigi berlubang dan perilaku menunda yang memperlambat
jam tidur.
-Menyiapakan orang tua untuk mencegah bahaya yang potensial terjadi di rumah, seperti
kecelakaan kendaraan bermotor dan bahaya/kecelakaan jatuh.
-Berikan saran yang sesuai untukpengamanan di rumah.
-Mendiskusikan kebutuhan akan adanya ketentuan-ketentuan atau aturan yang disertai
dengan disiplin yang lembut dan cara-cara yang mengatasi negativistic dan
tempertantrum,Serta menekankan pada keuntungan yang positif dari disiplin yang tepat
atau sesuai.
-Mendiskusikan mainan baru yang dapat mengembangkan motorik halus, motorik
kasar,bahasa, pengetahuan dan keterampilan social.

2) Petunjuk bimbingan usia 18-24 bulan


-Menekankan pentingnya persahabatan sebaya dalam bermain.
-Menggali kebutuhan untuk menyiapan kehadiran saudara kandung/adiknya dan
menekankan tentang pentingnya persiapan anak terhadap kehadiran bayi baru.
-Menekankan kebutuhan akan pengawasan terhadap gigi dan tipe kebersihan di
rumah,serta kebiasaan makan yang merupakan factor penyebab gigi berlubang dan
menyarankan pentingnya penambahan fluoride untuk memperkuat pertumbuhan tulang.
-Mendiskusikan metode disiplin yang ada dan keaktifannya serta menggali perasaan
orang tua mengenai negativistic anaknya dengan menekankan bahwa negativistic adalah
aspek penting dari perkembangan self assertion (penonjolan/tntutan diri) dan
independensi dan bukan merupakan tanda kemanjaan.
-Mendiskusikan tanda-tanda kesiapan untuk toilet training dan menekankan pentingnya
menunggu kesiapan fisik dan psikologi anak.
-Mendiskusikan berkembangnya rasa takut, seperti yang timbul ketika ada kegelapan
atau suara keras, dan kebiasaan seperti membawa selimut atau mengisap jari.
-Menekankan bahwa hal ini normal dan merupakan perilaku yang bersifat sementara.
-Menyiapkan orang tua akan adanya tanda-tanda regresi ketika anak mengalami
stress.Mengkaji kemampuan anak untuk berpisah sesaat dengan mudah dari orang tuanya
di bawah asuhan keluarga.
-Memberikan kesempatan kepada orang tua untuk mengekspresikan perasaan lelah,
frustasi dan jengkel dalam merawat balita.
-Menunjukkan harapan akan adanya perubahan pada anak di tahun mendatang seperti
lingkup perhatian anak yang semakin luas dan berkurangnya negativistic serta adanya
perhatian yang menyenangkan orang lain.
3) Petunjuk bimbingan usia 24-36 bulan
-Mendiskusikan pentingnya kebutuhan anak untuk meniru dan dilibatkan dalam kegiatan.
-Mendiskusikan kegiatan yang dilakukan dalam toilet training terutama dengan harapan-
harapan dan sikap yang realistis dalam menghadapi keadaan-keadaan, seperti
mengompol dan buang air besar di celana.
-Menekankan keunikan dari proses berpikir anak toddler, terutama melalui bahasa yang
ia gunakan, pemahamannya terhadap waktu, dan ketidakmampuannya untuk melihat
kejadian dari perspektif yang lain.
-Menekankan disiplin dengan tetap terstruktur secara benar dan nyata, ajukan alas an
yang rasional, serta hindari kebingungan dan salah pengertian.
Mendiskusikan adanya taman kanak-kanak atau pusat penitipan anak pada siang hari
(play group).
4) Petunjuk bimbingan usia Usia 3 tahun
-Menyiapkan orang tua untu meningkatkan minat anak terhadap hubungan yang luas
Menganjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke taman kanak-kanak.Menekankan
pentignya batas-batas/tata cara/peraturan-peraturan.
-Menyiapakan orang tua untu mengantisipasi tingkah laku yang berlebihan sehingga
dapat menurunkan tension/ketegangan.
-Menganjurkan ornga tua untuk menawarkan kepada anaknya alternative-alternatif
pilihan ketika anak dalam keadaan bimbang.
-Memberikan gambaran mengenai perubahan pada usia 3.5 tahun katika anak berkurang
koordinasi motorik dan emosiaonalnya, merasa tidak aman serta menunjukkan emosi dan
perkembangan tingkah laku yang ekstrim seperti gagap.
-Menyiapkan orang tua untuk mengekspetasi tuntutan-tuntutan akan perhatian ekstra dari
anak, yang merupakan refleksi dari emosi tidak aman dan ketakutan akan kehilangan
cinta.
-Mengingatkan kepada orang tua bahwa keseimbangan pada usia 3 tahun akan berubah
ke tingkah laku agresif di luar batas pada usia 4 tahun.
-Mengantisipasi selera makan yang menjadi tetap dengan pemilihan makanan yang lebih
luas.
Jenis kecelakaan Masa Toddler
a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b. Tenggelam.
c. Keracunan atau terbakar.d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan:
a. Awasi jika dekat sumber air.
b. Ajarkan berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.

Anda mungkin juga menyukai