Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. W DENGAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK ETCAUSE


STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG MUKAROMAH RSU
MUHAMMADIYAH BUMIAYU

Dosen Pembimbing : Ns. Wahyu Riyaningrum, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

Hassan Akbar Pambudi

1911010011

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO
2021
Nama Mahasiswa : Hassan Akbar Pambudi

Ruangan & RS : Mukaromah & RS Siti Aminah Bumiayu

Tanggal Kelolaan : 09 Februari 2021

I. PENGKAJIAN
a. Identitas
1. Pasien / klien
Nama : Ny. W
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
Alamat : Citamiyang, Kec.Bantarkawung. Kab. Brebes
No Register : 00-25-68-90
2. Penanggung jawab
Nama : Ny. S
Umur :-
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Citamiyang, Kec.Bantarkawung. Kab. Brebes
Hub. dengan pasien: Anak
b. Riwayat
Alasan Masuk : Pasien mengatakan tangan lemas susah digerakan
Riwayat Penyakit sekarang : Tangan kanan lemes
Riwayat Penyakit Dahulu : Jatuh di derpan rumah
Riwayat Penyakit Keluarga :-

c. Pengkajian Fungsional
1) Persepsi dan pemeliharaan kesehatan :
- Melakukan pengkajian pandangan pasien/pengetahuan
- Pasien periksa kemana
- Pasien rutin di cek / tidak
2) Nutrisi dan metabolik
- Sebelum sakit makan secara mandiri
- Saat sakit pasien tidak mampu makan sendiri dibantu dengan
menggunakan NGT
3) Eliminasi
- Sebelum sakit pasien BAK secara kontinensia (teratur untuk lebih dari
7 hari)
- Saat sakit pasien BAK secara kontinensia (teratur untuk lebih dari 7
hari)
- Sebelum sakit pasien BAB secara kontinensia (teratur untuk lebih dari
7 hari)
- Sebelum sakit pasien BAB secara kontinensia (teratur untuk lebih dari
7 hari)
4) Tidur dan istirahat
- Sebelum sakit
- Saat sakit
5) Pola aktifitas dan latihan
- Sebelum sakit mampu melakukan mobilitas harian secara mandiri
- Saat sakit pasien tidak mampu melakukan mobilitas harian secara
mandiri
6) Presepsi sensorik
- Sebelum sakit pasien responnya baik dan nyambung saat diajak bicara.
- Saat sakit pasien bicara ngelantur dan tidak dapat berkomunikasi
dengan baik.
7) Persepsi diri dan konsep diri
-
8) Seksual dan reproduksi
- Pasien mengatakan sudah mempunyai anak
- Pasien sudah menopose
9) Pola hubungan peran
- Pasien sebagai ibu rumah tangga, hubungan baik dengan keluarga dan
tetangga
10) Pola pengelolaan koping dan stress
11) Sistem nilai dan keyakinan
- Pasien mengatakan selalu beribadah kepada Allah SWT
d. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
- Keadaan umum : Samnolen (mengantuk)
- Kepala : Rambut berwarna hitam, agak keriting, bersih
- Mata : Bentuk simetris, tidak ada sekret, pupil isokor, konjungtiva
tidak anemis, penglihatan normal
- Hidung : Bentuk simetris, tidak adanya polip, tidak adanya sekret,
penciuman baik.
- Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen dan pendengaran baik.
- Gigi dan mulut : Kebersihan baik, tidak memakai gigi palsu, ada gangguan
menelan akibat pemasangan NGT
- Daerah leher : Trakhea lurus dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe.
- Jantung :
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba
P : Terdengar bunyi pekak/datar
A: S1 dan S2 normal, tidak ada bunyi tambahan
- Paru-paru :
I: Bentuk simetris, pergerakan dada kanan dan dada kiri sama, tidak adanya
penggunaan otot bantu nafas
P: Fremitus pada dada kanan dan dada kiri sama
P: Terdengar sonor pada seluruh lapang paru
A:Terdengar vesikuler, tidak terdengar bunyi suara nafas tambahan (tidak
adanya wheezing, ronkhi, dan krekels)
- Abdomen :
I: Tidak adanya asites dan tidak adanya bekas jaringan perut
A: Terdengar bising usus 9 kali/i
P: Tidak ditemukan adanya hepatomegali/pembesaran hepar
P: Timpani
- Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan pada genetalia pasien
- Eksterimtas :Tangan sebelah kanan lemah tidak bisa bergerak
bebas,tangan sebelah kiri terpasang infus
- Tanda-tanda vital:
Kesadaran umum: Samnolen
Suhu : 36,0 derajat C Nadi :130x/mnt
RR : 20x/mnt TD :139/90mmHg
SpO2 : 98% + O2 nasal GCS = E:2, V=4, M=3
e. Data penunjang lain
Laboratorium :-
Ro (Hasil) :-
EKG (Hasil) :-
Terapi/obat-obatan:
- Injeksi Citiculin 2.500
- Injeksi Meco 2.500
- Asening 16 tpm
f. Analisa Data

Tgl/jam Data Problem Etiologi


09/02/2021 Data Subjektif: Hambatan mobilitas Gangguan
- Keluarga pasien mengatakan fisik neuromuskuler
pasien di rumah tidak sadar pada ekstremitas
kira-kira 3 jam sebelum bagian kanan
masuk Rumah sakit,mulut
sempat merot tetapi sekarang
sudah tidak.
- Keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien tidak bisa
beraktivitas secara mandiri.
Data Objektif
- TD : 139/90mmHg
- Nadi : 113/mnt
- RR:20X/mnt
- Suhu : 36 derajat C
- Mulut merot
- Mata tampak sayu
- Tatapan mata kosong
09/02/2021 Data Subjektif Gangguan perfusi Gangguan
- Keluarga pasien mengatakan jaringan serebal transport oksigen
tangan kanan pasien lemas
karena memiliki riwayat
terpleset di rumah kira-kira 7
bulan yang lalu.
Data Objektif
- TD : 139/90mmHg
- Nadi : 113/mnt
- RR:20X/mnt
- Suhu : 36 derajat C

II. Diagnosa Keperawatan


1. Hambatan mobilitas fisik b.d Gangguan neuromuskuler pada ekstremitas bagian
kanan.
2. Gangguan perfusi jaringan serebal b.d Gangguan transport oksigen.
III. Rencana Asuhan Keperawatan

NNnN Diagnosa Perencanaan


o. Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Hambatan Setelah diberikan - Kaji kekuatan - Mengidentifikasi
mobilitas fisik b.d asuhan keperawatan otot klien kelemahan dan
Gangguan selama 2 x24 jam - Anjurkan untuk dapat
neuromuskuler diharapkan hambatan mengubah memberikan
pada ekstremitas mobilitas fisik dapat posisi minimal informasi
bagian kanan. teratasi. 2 jam sekali mengenai
- Pantau TTV pemulihan.
klien (TD) - Menurunkan
terjadinya trauma
atau iskemia
jaringan.
- Hipertensi dapat
menjadi faktor
pencetus
2. Gangguan perfusi Setelah diberikan - Monitor - Memonitor
jaringan serebal asuhan keperawatan mekanika tubuh mekanisme
b.d Gangguan selama 2x24 jam pasien tubuh pasien
transport oksigen diharapkan hambatan - Bantu pasien - Membantu
mobilitas fisik dapat melakukan pasien
teratasi latihan fleksi melakukan fleksi
sederhana untuk
- Edukasi
penggunaan
matras/tempat
duduk/bantal
yang lembut,jika
diindikasikan
- Bantu untuk
mendemonstrasik
an posisi tidur
yang tepat
IV. Implementasi

No. Tgl/Jam Implemenetasi Respon Paraf


Dx
1. 09 - Mencoba mengkaji - Respon kurang
Februari kekuatan oto pada bagian baik karena
2021, ekstremitas kanan tangan pasien
08:30 lemas.
WIB - Mengukur TTV - Respon pasien
kooperatif.

2. 09 - Mengajak berkomunikasi - Respon kurang


Februari dengan pasien baik karena
2021, pasien berbicara
09:00 - Mengukur TTV tidak jelas.
WIB - Respon pasien
kooperatif
1. 10 - Membantu untuk - Respon pasien
Februari mendemonstrasikan tampak bingung
2021, fleksi sederhana - Respon pasien
12.00 - Mengukur TTV kooperatif.
WIB
2. 12.30 - Membantu - Respon pasien
WIB mendemonstrasikan baik di bantu
posisi tidur semi fouwer dengan keluarga

15:30 - Mengukur TTV - Respon pasien


WIB kooperatif
V. Evaluasi

No.D Tgl/Jam Evaluasi


x
1. Selasa, 09 Februari S : Keluarga pasien mengatakan anggota gerak bagian
2021
kanan lemas untuk digerakkan
09:00 WIB
O : pasien terlihat lemas dan kekuatan ekstremitas
bagian kiri menurun
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2 09:00 WIB S : Keluarga pasien mengatakan pasien ngelantur
O : pasien terlihat bingung saat berbicara dan
bicaranya tidak jelas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1 Rabu, 10 Februari 2021 S : pasien mengatakan tidak bisa makan secara
12:30 WIB
mandiri
O : pasien terlihat lemas, makan dibantu
menggunakan
NGT
A : Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
P:L
2 12:30 WIB S: Keluarga pasien mengatakan pasien sudah bisa
duduk
dengan posisi semifowler
O: Pasien tampak lebih baik dan bisa menggerakan
tangannya secar perlahan
A: Masalah sedikit teratasi
P: lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai