Anda di halaman 1dari 8

PENCEGAHAN CACINGAN PADA BALITA

 Topik                                      :          Promosi Kesehatan Untuk Bayi/Balita


Materi                                     :          Pencegahan Cacingan pada Balita
Sasaran                                   :          Ibu-ibu yang memiliki anak bayi/balita
Hari/tanggal                           :          Senin,  28 Februari 2022
Waktu                                     :          35 menit
Tempat                                   :          Posyandu Jorong Tanjung Alai

A.LATAR BELAKANG
Cacingan merupakan salah satu penyakit tergolong tinggi kejadiannya di Indonesia.
Penyebabnya hewan parasit berukuran mikro yang mengambil makanan dari usus yang berisi
banyak sari makanan. Cacing masuk ke tubuh dalam fase larva merupakan penyakit endemis
dan kronis yang bisa meningkat tajam pada waktu musim hujan dan banjir. Larva cacing
biasanya menyebar ke berbagai tempat untuk menginvasi tubuh manusia. Kedengarannya
memang menyeramkan, tapi sebenarnya kecacingan tidak mematikan.
Gangguan yang ditimbulkan lebih kepada penurunan kesehatan tubuh. Anak yang
menderita cacingan kondisi gizinya akan menurun, sehingga kondisi kesehatannya tidak
sebaik anak normal. Bila masih dalam taraf ringan, biasanya gejala kecacingan tidak tampak.
Yang terlihat hanya keterhambatan pertumbuhan fisik karena gizi yang masuk selalu diisap
lebih dulu oleh parasitnya. Bila kondisi ini didiamkan, sangat mungkin cacing akan
berkembang biak dengan cepat. Cacing biasanya berkembang lebih cepat pada daerah-daerah
dimana kebersihan masih diabaikan. Terutama bila seseorang buang air besar sembarangan
tidak pada jamban. Sehingga telur cacing pada kotoran manusia masuk ke dalam mulut orang
lain.Maka dari itu diperlukan penyuluhan tentang pencegahan kecacingan pada anak yang
sangat berpengaruh kepada pertumbuhan anak.

B.TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan penyuluhan, ibu mengetahui dan memahami
pentingnya pencegahan cacingan untuk anak-anak mereka.
2. Tujuan Khusus
 Ibu mengetahui gambaran umum mengenai cacingan
 Ibu mengetahui gejala yang muncul jika anak mereka mengalami cacingan
 Ibu mengetahui penyebab penyakit cacingan pada balita.
 Ibu mengetahui cara penularan penyakit cacingan pada balita.
 Ibu mengetahui cara pencegahan penyakit kecacingan pada balita
C.MATERI
1. Pengertian penyakit cacingan pada anak balita
2. Penyebab penyakit cacingan pada balita
3. Cara penularan penyakit cacingan pada balita
4. Gejala penyakit cacingan pada balita
5. Dampak penyakit cacingan pada balita
6. Cara pencegahan penyakit cacingan khususnya pada balita
D.MEDIA DAN ALAT
1. LeafLet
2. Laptop
3. LCD
4. Mikrophone
E.METODE
1. Ceramah dan tanya jawab
Mahasiswa menjelaskan mengenai Pencegahan Cacingan pada Balita, setelah itu ibu-ibu
bisa mengajukan pertanyaan tentang materi penyuluhan yang baru disampaikan
F. KEGIATAN

No Tahap Kegiatan dan Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta


Waktu
1 Pembukaan 1.Kata sambutan dari Menjawab salam
Moderator Mendengarkan
2.Kata sambutan dari Memperhatikan
Ketua Pelaksana
3. Menyampaikan tujuan
penyuluhan dan topik
yang akan disampaikan

2 Inti Menjelaskan tentang Memperhatikan


1. Pengertian Mengajukan tanggapan dan
penyakit cacingan pertanyaan jika ada yang
pada anak balita kurang paham
2. Penyebab penyakit
cacingan pada
balita
7. Cara penularan
penyakit cacingan
pada balita
8. Gejala penyakit
cacingan pada
balita
9. Dampak penyakit
cacingan pada
balita
10. Cara pencegahan
penyakit cacingan

3 Penutup 1. Merangkum materi Mendengarkan


yang sudah Memberikan tanggapan lagi
diberikan dalam jika ada
penyuluhan Menjawab salam
2. Melakukan
evaluasi secara
lisan dengan
mengajukan
pertanyaan
3. Menanggapi
jawaban sasaran
dan memberi
pujian untuk
jawaban yang
bagus dan jawaban
yang kurang
dilengkapi
4. Menanyakan
kesanggupan
sasaran untuk
mencegah
penyakit cacingan
pada anak balita
5. Menyampaikan
ucapan terima
dan penutup.

G.STRUKTUR ORGANISASI
Ketua Pelaksana : Rizaldi
Sekretaris : Fevi Wahyuni
Bendahara : Wesi Sundari
Moderator: Febi Rahma Aprilia
Pemateri : Siti Monitari
Roza Prazila
Febi Wulan Dari
Oyitra Lagesia
Perlengkapan : Essi Fadila Warni
Irza Aprilya
Ambar Kholifatun Hasanah
Dokumentasi : Aini Salmi Erdi
Putri Diana Akbar
Fitria Alfira

H.KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Melakukan perizinan kepada Kepala Puskesmas, petugas kesehatan
Puskesmas (bidan), dan peserta mengenai kegiatan penyuluhan
sebelum acara dilakukan.
 Persiapan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
 Kegiatan berlangsung sesuai waktu yang ditentukan.
 Penyuluh dapat menyediakan media atau alat – alat sesuai yang diperlukan
2. Evaluasi Proses
 Jumlah peserta penyuluhan minimal 20 peserta.
 Media yang digunakan adalah leaflet.
 Waktu penyuluhan adalah ±45 menit.
 Peserta penyuluhan antusias terhadap materi dan memperhatikan saat
pemberian materi.
 Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang
disampaikan penyuluh.
 Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas.
 Selama kegiatan berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Evaluasi Hasil
 Peserta penyuluhan dapat mengetahui dan menjelaskan kembali
pengertian,penyebab, cara penularan, tanda dan gejala, dampak dan cara
pencegahanpenyakit cacingan khususnya pada balita.
 Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan tentang
pengertian,penyebab, cara penularan, tanda dan gejala, dampak dan cara
pencegahan penyakit cacingan khususnya pada balita.Pengertian penyakit
cacingan pada anak balita.

I.LAMPIRAN MATERI

a. Pengertian
Cacingan merupakan salah satu jenis penyakit yang rentan menyerang balita,karena
masa ini mereka sudah mengenal lingkungan dan senang bermain di luar rumah serta belum
mengetahui dengan benar menjaga kebersihan mereka.Penyakit ini masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di negara tropis, termasuk Indonesia.Helminth(cacing) adalah
metazoan, organisme besar yang umumnya dapat dilihat dengan mata telanjang pada bentuk
dewasanya. Multiseluler, mengadakan reproduksi seksual, umumnya dalam tubuh hospes,
tetapi mempunyai stadium pradewasa (telur,larva) yang dapat hidup internal (didalam tubuh
hospes) atau eksternal(di luar hospes) yaitu di dalam tanah. Cacing dapat menginfeksi bagian
tubuhmanapun yang ditempatinya seperti pada kulit, otot, paru-paru, ataupun usus atau
saluran pencernaan.Kecacingan, atau cacingan dalam istilah sehari-hari, adalah kumpulan
gejala gangguan kesehatan akibat adanya cacing parasit di dalam tubuh.Infeksi cacing atau
biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk dalam infeksi yang di sebabkan oleh
parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang tubuh inangnya dengan cara
menempelkan diri baik di luar atau di dalam tubuh dan mengambil nutrisi dari tubuh
inangnya. Pada kasus cacingan, maka cacing tersebut bahkan dapat melemahkan
tubuh inangnya dan menyebabkan gangguan kesehatan. Jadi, dapat disimpilkan, penyakit
cacingan pada balita merupakan suatu gangguan kesehatan akibat adanya cacing di dalam
tubuh balita tersebut sehingga menimbulkan dampak-dampak yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan balita.
b. Penyebab Penyakit Cacingan pada Balita
Penyakit cacingan sering kali terjadi pada anak, hal ini disebabkan karena masa balita
merupakan masa bermain dimana pada usia ini anak lebih senang bermain dengan
lingkungannya seperti bermain dengan tanah, pasir atau hal-hal yang dianggapnya baru dalam
kehidupan mereka. Selain itu,kurangnya pengetahuan dari orang tua atau orang dewasa
mengenai manfaat keberhasihan baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan yang menjadi
salah satu penyebab timbulnya cacingan pada anak khususnya balita. Dengan kurangnya
pengetahuan ini, mereka tidak bisa mengajarkan hal-hal penting yang berkaitan dengan
kebersihan kepada anak mereka sehingga anak-anak terutama balita mudah terkena penyakit
cacingan
c. Cara Penularan
Cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman yang tercemar
telur-telur cacing. Umumnya, cacing perut tinggal di usus halus yang banyak berisi makanan.
Penularan penyakit cacingan ini dapat melalui berbagai cara dan telur cacing bisa masuk dan
tinggal dalam tubuh manusia. Ia bisa masuk lewat makanan atau minuman yang dimasak
menggunakan air yang tercemar. Jika air yang telah tercemar itu dipakai untuk menyirami
tanaman, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air mengering, mereka menempel pada butiran
debu. Telur yang menumpang pada debu itu bisa menempel pada makanan dan minuman
yang dijajakan di pinggir jalan atau terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang manusia
dan pada akhirnya akan menginfeksi manusia. Mereka juga bisa berpindah dari satu tangan
ke tangan lain.Setelah masuk ke dalam usus manusia, cacing akan berkembang biak,
membentuk koloni dan menyerap habis sari-sari makanan. Cacing mencuri zat gizi, termasuk
protein untuk membangun otak.
d. Gejala Penyakit Cacingan
Gejala penyakit cacingan akan sulit dideteksi jika jumlah cacing yang
bersarang dalam tubuh masih sedikit.Pada kasus infeksi cacing ringan, biasanya infeksi
ditemui dalam keadaan tanpa gejala atau kadang tidak menimbulkan gejala yang nyata.
Gejala yang harus dikenali adalah
 Lesu dan lemas akibat kurang darah (anemia).Disebabkan oleh cacing
tambang, membuat tubuh menjadi lemas kekurangan darah karena dihisap
cacing.
 Berat badan rendah karena kekurangan gizi. Nutrisi yang seharusnya diserap
oleh tubuh juga menjadi makanan cacing.
 Batuk tak sembuh-sembuh
 Cacing yang dapat hidup di paru-paru sehingga menyebabkan batuk yang tak
sembuh-sembuh.
 Nyeri di perut
 Mengeluh gatal pada duburnya
 Wajah anak tampak pucat
 Sering mengantuk
 Badan kurus meski porsi makan melimpah
 Ditemukan ada cacing pada feses balita.
e. Dampak yang Ditimbulkan
Gangguan yang ditimbulkan mulai dari yang ringan tanpa gejala hingga sampai yang
berat bahkan sampai mengancam jiwa.Adapaun dampak yang dapat ditimbulkan oleh cacing
ini pada balita diantara lainnya adalah anemia pada balita yang bisa menyebabkan suplai
oksigen ke otak terganggu, kondisi ini bisa mempengaruhi tingkat kecerdasan
balita,menurunnya berat badan sampai dengan gangguan gizi yang berat karena
kehilangan protein akibat cacing sehingga pertumbuhan balita jadi terhambat akibat
kurang gizi,pneumonia yang ditimbulkan akibat larva cacing memasuki paru-
paru,penyumbatan saluran pencernaan akibat kumpulan cacing,gangguan kecerdasan pada
anak balita,cacing dapat bermigrasi ke organ lain yang menyebabkan peritonitis,
akibat perforasi usus dan ileus obstruksi akibat bolus yang dapat berakhir dengan
kematian,dan daya tahan tubuh menurun, sehingga memudahkan terjadinya infeksi penyakit
lain.

f. Pencegahan Penyakit Cacingan pada Balita


Untuk dapat mengatasi infeksi cacing secara tuntas, maka upaya pencegahan dan
terapi merupakan usaha yang sangat bijaksana dalam memutus siklus penyebaran
infeksinya. Berikut merupakan cara-cara pencegahan penyakit cacingan pada anak
 Mencuci tangan sebelum makan
 Mengajarkan anak untuk memakai alas kaki jika menginjak tanah.
 Gunting dan bersihkan kuku anak secara teratur
 Mengajarkan anak untuk tidak membuang air besar sembarangan dan cuci tangan
saat membasuh.
 Peduli dengan lingkungan,
 Tidak memberikan anak balita untuk memakan makanan mentah atau setengah
matang, karena bisa mengandung terlur dan larva cacing.
 Pencegahan dengan rutin memeriksakan tinja anak ke laboratorium setiap 6 bulan
sekali
J. DAFTAR PUSTAKA
P Shelov,Steven. 2005. Perawatan untuk Bayi dan Balita.Jakarta:Arcan.
Dokter Sehat. 2012. Bahaya cacingan.[Internet] 12 Januari, Diakses pada tanggal
18 Agustus 2015.
Regina,Mytha. 2012. Penyuluhan Balit. [Internet] 7 Juli, Available from:
Lampiran-2-Satuan-Penyuluhan-tentang- Balita-Sehat.Diakses pada tanggal 18
Agustus 2015.
Rhomianty,Enny. 2011. Balita Cacingan.[Internet] 27 Mei, Available from:
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/09/21/15-kilogram-
cacing- bersarang-diperut-seorang-balita. Diakses pada tanggal 18 Agustus
2015.
Ayah Bunda. 2012. Kesehatan Balita.[Internet] 1 Januari, Available from:
http://www.ayahbunda.co.id/Balita Gizi dan Kesehatan Balita. Diakses
pada tanggal 18 Agustus 2015.

Anda mungkin juga menyukai