Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACUAN PENDIDIKAN KESEHATAN (SAP)

Mata Ajar : Keperawatan Anak I

Pokok Bahasan : Bayi dengan Sepsis

Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan Bayi Dengan Sepsis

Tanggal : April 2014.

Waktu : 30 Menit

Peserta : Masyarakat (ibu hamil) desa cianjur

Tempat : Kelurahan cianjur

Nama Mahasiswi :

1. Tujuan
 Tujuan Umum :

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1x30 menit tentang cancer lambung diharapkan
saudara-saudara dapat memahami dan mengetahui penatalaksanaan bayi dengan sepsis

 Tujuan Khusus :

Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan, saudara-saudara mampu mengamati


penatalaksanaan bayi dengan sepsis :

1. Menjelaskan pengertian bayi dengan sepsis.


2. Menguraikan penyebab bayi dengan sepsis.
3. Menguraikan tanda dan gejala bayi dengan sepsis.
4. Menguraikan komplikasi ibu hamil berisiko bayi dengan sepsis.
5. Menguraikan pencegahan bayi dengan sepsis.

2. Materi
1. Pengertian bayi dengan sepsis.
2. Penyebab bayi dengan sepsis.
3. Tanda dan gejala bayi dengan sepsis.
4. komplikasi ibu hamil berisiko bayi dengan sepsis.
5. Pencegahan bayi dengan sepsis.

3. Sasaran dan Target


Sasaran ditujukan pada masyarakat desa cianjur terutama pada ibu hamil.

4. Strategi pendidikan kesehatan.


Kegiatan Pendidikan Kesehatan
No Waktu
Fasilitator Peserta (Klien)
1. Pembukaan :  
  Memberi salam Menjawab salam
  Memberikan pertanyaan appersepsi Mengajukan pertanyaan 5 menit
  Mengkomunikasikan pokok bahasan Menjawab pertanyaan
  Mengkomunikasikan tujuan Menyimak
2. Kegiatan Inti : Menyimak
  Menjelaskan materi Mengajukan pertanyaan
Memperhatikan dan mengikuti saran yang
Memberi kesempatan bertanya 20 menit
  diberikan
  Menjawab pertanyaan Melakukan redemontrasi
  Memeberikan reinforment Menyimak dan menjawab pertanyaan
3. Penutup:  
  Menyimpulkan materi Menyimak
5 menit
  Melaksanakan evaluasi Menjawab pertanyaan
  Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

5. Metode
Ceramah, diskusi, dan tanya jawab.

6. Media
Leaflet, dan lembar balik.

7. Evaluasi
 Prosedur : tanya jawab
 Waktu : 5 menit
 Bentuk soal : esay
 Jumlah soal : 5 soal
 Butir soal atau pertanyaan :
8. Referensi

Gaya sehat. http://milissehat.web.id/?p=352 Diakses pada tanggal

07 April 2014.

Dongoes, Marlynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

Tucker Susan Martin, at al.,1999, Standar Perawatan Pasien, Proses Keperawatan. Diagnosis

dan evaluasi, EGC, Jakarta.


Mc Closkey, JC., Butcher, HK.,  Bulechek GM. 2008. IOWA Outcome Project: Nursing

Interventions Classification (NIC). 5h ed.Missouri; Mosby, Inc.

North American Nursing Diagnosis Association. 2010. Nursing Diagnoses : Definition &

Classification 2009-2011. Philadelphia

9. Lampiran
 Materi Pendidikan Kesehatan
 Leaflet

A. Pengertian bayi dengan sepsis.

Sepsis adalah infeksi berat yang umumnya disebabkan oleh bakteri yang
berasal dari organ-organ dalam tubuh sepert paru-paru, usus, saluran
kemih atau kulit yang menghasilkan toksin atau racun yang
menyebabkan kekebalan tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh
sendiri.

Sepsis adalah mikrooganisme patogen atau toksinnya didalam darah. (Dorland, 1998 hal
979).

Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi
yang parah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik. (Doenges, Marylyn
E. 2000)

Sepsis adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi pada bulan pertama
kehidupan. (Muscari, Mary E. 2005)

B. Penyebab bayi dengan sepsis.

Penyebab sepsis terjadi pada bayi baru lahir yang hampir selalu
disebabkan oleh bakteri seperti E.coli, Listeria monocytogenes,
neisseria meningitidis, septrokokus pneumonia, Haemophilus influenza
tipe b, salmonella dan septrokokus group B,
Adalah penyebab sepsis pada bayi baru lahir dan bayi < 3 bulan.

Bayi sepsis terjadi pada bayi prematur dalam perawatan intensif lebih
rentan mengalami sepsis karena sistem kekebalan tubuhnya
Yang belum sempurna dan mereka mendapat perawatan invansif seperti
infus, kateter, selang pernapasan (ventilator).
C. Tanda dan gejala bayi dengan sepsis.

Tanda dan gejala sepsis bayi baru lahir memiliki gejala yang bervariasi.
Tandanya pada bayi tidak terlihat biasanya. Gejala sepsis pada bayi
baru lahir, diantaranya :
1. Tidak mau minum AsI atau muntah
2. Suhu tubuh >380C (suhu tidak stabil)
3. Rewel
4. Lemas dan tidak responsif
5. Tidak aktif bergerak
6. Perubahan frekuensi jantung (cepat pada awal sepsis kemudian
pelan pada sepsis selanjutnya)
7. Ada saat bayi henti napas lebih dari 10 detik
8. Bernapas sangat cepat atau kesulitan bernapas
9. Perubahan warna kulit )pucat atau biru)
10. Kuning pada kulit dan mata
11. Ruam kemerahan
12. Kurang produksi urin

D. Komplikasi ibu hamil berisiko bayi dengan sepsis.

Beberapa komplikasi selama kehamilan yang meningkatkan risiko sepsis


pada bayi baru lahir :

1. Demam pada ibu saat persalinan


2. Infeksi pada uterus atau plasenta
3. Ketuban pecah dini ( sebelum usia kehamilan 37 minggu atau 18
jam sebelum dimulainya persalinan )

E. Pencegahan bayi dengan sepsis.

1. Pada masa antenatal. Perawatan antenatal meliputi pemeriksaan kesehatan ibu secara
berkala, imunisasi, pengobatan terhadap penyakit infeksi yang diderita ibu, asupan gizi
yang memadai, penanganan segera terhadap keadaan yang dapat menurunkan kesehatan
ibu dan janin, rujukan segera ke tempat pelayanan yang memadai bila diperlukan.
2. Pada saat persalinan perawatan ibu selama persalinan dilakukan secara aseptik dalam arti
persalinan diperlukan sebagai tindakan operasi. Tindakan intervensi pada ibu dan bayi
seminimal mungkin dilakukan (bila benar-benar diperlukan). Mengawasi keadaan ibu
dan janin yang baik selama proses persalinan melakukan rujukkan secepatnya bila
diperlukan dan menghindari perlukaan kulit dan selaput lendir.
3. Sesudah persalinan. Perawatan sesudah lahir mleiputi menerapkan rawat gabung bila
bayi normal, pemberian ASI secepatnya, mengupayakan lingkungan dan perlatan tetap
bersih, setiap bayi menggunakan peralatan sendiri. Perawatan luka umbilikus secara
steril. Tindakan invasif harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip aspetik.
Menghindari perlukaan selaput lendir dan kulit, mencuci tangan dengan menggunakan
larutan desinfektan sebelum dan sesudah memegang setiap bayi. Pemantauan keadaan
bayi secara teliti disertai pendokumentasian data-data yang benar dan baik semua
personel yang menangani atau bertugas di kamar bayi harus sehat. Bayi yang berpenyakit
menular harus diisolasi. Pemberian antibiotik secara rasional, sedapat mungkin melalui
pemantauan mikrobiologi dan tes resistensi.

Anda mungkin juga menyukai