Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT CACINGAN

Dosen Pembimbing : Ikdafila,S.Kep.,Ns.M.Kes

Disusun oleh :

Lutfia alma
Lisa lina
Misnah yana

Universitas puanggrimaggalatung sengkang


Fakultas ilmu kesehatan
Prodi s1 keperawatan
Tahun 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Cacingan pada Anak


Sasaran : orang tua pasien dan pasien
Tempat : ruangan anak
Hari/Tanggal : Senin, 25 juli 2022
Waktu : 25 menit
Penyuluh : Lutfia alma
Lisa lina
Misnah yana

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pada akhir penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengetahui
dan memahami pengertian, tanda gejala, penyebab, cara penularan,
dampak, serta cara pencegahan penyakit cacingan pada anak.
2. Tujuan Khusus
Pada akhir penyuluhan diharapkan sasaran dapat:
a. Mengulang kembali perawatan pada anak mengenai penyakit cacingan.
b. Menjelaskan penyebab penyakit cacingan pada anak.
c. Mengulang kembali cara penularan penyakit cacingan pada anak.
d. Menyebutkan jenis cacing penyebab cacingan.
e. Menyebutkan minimal empat gejala penyakit cacingan pada anak dari
sembilan gejala yang ada.
f. Menyebutkan minimal empat dampak yang ditimbulkan jika anak
terkena penyakit cacingan.
g. Menyebutkan minimal enam cara pencegahan penyakit cacingan pada
anak.
h. Memahami cara pengobatan penyakit cacingan pada anak.

B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian penyakit cacingan pada anak.
2. Tanda dan gejala penyakit cacingan pada anak.
3. Penyebab cacingan pada anak.
4. Jenis cacing penyebab cacingan.
5. Cara penularan penyakit cacingan pada anak.
6. Dampak peyakit cacingan pada anak
7. Cara pencegahan penyakit cacingan pada anak.
8. Cara pengobatan penyakit cacingan pada anak.

C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

D. Media
Media yang digunakan adalah PPT ,leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
Wa Kegiatan
Tahap Kegiatan Penyuluhan Metode Media
ktu Peserta
Pembu 5 1. Memberi salam dan memperkenalkan  Menjawa Ceramah -
kaan meni diri. b salam dan tanya
t 2. Menanyakan pengetahuan sasaran  Mendeng jawab.
mengenai penyakit cacingan. arkan
3. Menyampaikan tujuan peyuluhan.  Memperh
4. Menyepakati metode dan waktu atikan
penyuluhan.  Menjawa
5. Menarik perhatian sasaran untuk b
tertarik memulai belajar dengan pertanyaa
menyatakan pentingnya mengetahui n
penyakit cacingan.

Penyaji 12 Memberikan cermah dan tanya jawab  Mendeng Ceramah Ppt dan
an meni mengenai: ar dan dan tanya leaflet
t 1. Pengertian penyakit cacingan memperh jawab.
pada anak. atikan
2. Tanda dan gejala penyakit  Memberi
cacingan pada anak. kan
3. Penyebab cacingan pada anak. tanggapa
4. Jenis cacing penyebab cacingan. n dan
5. Cara penularan penyakit cacingan pertanyaa
pada anak. n
6. Dampak peyakit cacingan pada mengenai
anak hal yang
7. Cara pencegahan penyakit kurang
cacingan pada anak. dimengert
8. Cara pengobatan penyakit i.
cacingan pada anak.
Penutu 8 1. Merangkum materi yang sudah  Ceramah -
p meni diberikan dalam penyuluhan. Menjawab tanya
t 2. Melakukan evaluasi dengan pertanyaa jawab.
memberikan pertanyaan secara lisan. n
3. Menanggapi jawaban sasaran dan  Memberik
memberi pujian untuk jawaban yang an
bagus dan jawaban yang kurang tanggapan
dilengkapi. balik
4. Menanyakan kesanggupan sasaran
untuk mencegah penyakit cacingan
pada anak.
5. Menyampaikan ucapan terimakasih
dan salam penutup.
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Melakukan kontrak terlebih dahulu dengan orang tua pasien dan
pasien , mengenai kegiatan penyuluhan sebelum acara dilakukan.
b. Persiapan penyuluhan dilakukan oleh penyuluh .
c. Kegiatan berlangsung sesuai waktu yang ditentukan.
2. Evaluasi Proses
a. Orang tua pasien dan pasien ± 8 orang
b. Media yang digunakan adalah ppt
c. Waktu penyuluhan adalah ± 25 menit.
d. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi dan memperhatikan saat
pemberian materi.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta penyuluhan dapat mengetahui dan menjelaskan kembali
pengertian, tanda gejala, penyebab, cara penularan, dampak dan
cara pencegahan penyakit cacingan.
b. Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian,
tanda gejala, penyebab, cara penularan, dampak dan cara
pencegahan penyakit cacingan.
4. Evaluasi peserta
Bentuk : pilgan
Waktu : 5 menit
1. Apa yang dimaksud dengan cacingan?
a. Cacing yang ada diperut
b. Cacing yang ada di sawah
c. Cacing yang ada ditangan
2. Apa penyebab cacingan?
a. Tidak mandi
b. Tidak cuci tangan sebelum makan
c. Buang sampah sembarangan
3. Apa tanda-tanda cacingan?
a. Badan kurus
b. Badan gemuk
c. Sering batuk
4. Bagaimana cacing berkembangbiak?
a. Bertelur
b. Beranak
c. Membelah diri
5. Apa dampak cacingan?
a. Kurang pintar
b. Lemas
c. Mudah mengantuk

G. Lampiran-Lampiran
Lampiran 1 : Materi Penyuluhan
Lampiran 1

Materi Penyuluhan
Penyakit Cacingan Pada Anak

A. Pengertian
Pengertian cacingan merupakan salah satu jenis penyakit yang rentan
menyerang balita atau anak anak, karena masa ini mereka sudah mengenal
lingkungan dan senang bermain di luar rumah serta belum mengetahui
dengan benar menjaga kebersihan mereka. Penyakit ini masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat di negara tropis, termasuk Indonesia.
Helminth (cacing) adalah metazoan, organisme besar yang umumnya
dapat dilihat dengan mata telanjang pada bentuk dewasanya. Multiseluler,
mengadakan reproduksi seksual, umumnya dalam tubuh hospes, tetapi
mempunyai stadium pradewasa (telur, larva) yang dapat hidup internal (di
dalam tubuh hospes) atau eksternal (di luar hospes) yaitu di dalam tanah.
Cacing dapat menginfeksi bagian tubuh manapun yang ditempatinya
seperti pada kulit, otot, paru-paru, ataupun usus atau saluran pencernaan.
Kecacingan, atau cacingan dalam istilah sehari-hari, adalah kumpulan
gejala gangguan kesehatan akibat adanya cacing parasit di dalam tubuh.
Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk
dalam infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil
yang menyerang tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri baik di
luar atau di dalam tubuh dan mengambil nutrisi dari tubuh inangnya. Pada
kasus cacingan, maka cacing tersebut bahkan dapat melemahkan tubuh
inangnya dan menyebabkan gangguan kesehatan. Jadi, dapat disimpilkan,
penyakit cacingan pada anak merupakan suatu gangguan kesehatan akibat
adanya cacing di dalam tubuh anak tersebut sehingga menimbulkan
dampak- dampak yang dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak.
B. Tanda dan Gejala Cacingan
Gejala penyakit cacingan akan sulit dideteksi jika jumlah cacing
yang bersarang dalam tubuh masih sedikit. Pada kasus infeksi cacing
ringan, biasanya infeksi ditemui dalam keadaan tanpa gejala atau kadang
tidak menimbulkan gejala yang nyata. Gejala yang harus dikenali adalah:
1. Lesu dan lemas akibat kurang darah (anemia).
2. Berat badan rendah karena kekurangan gizi.
3. Batuk tak sembuh-sembuh.
4. Nyeri di perut.
5. Mengeluh gatal pada duburnya.
6. Wajah anak tampak pucat.
7. Sering mengantuk.
8. Badan kurus meski porsi makan melimpah.
9. Ditemukan cacing pada feses anak.

C. Penyebab Cacingan pada Anak


Penyebab cacingan pada anak dapat terjadi karena :
1. Personal hygiene : memotong dan membersihkan kuku anak jika
sudah kotor saja.
2. Jarang cuci tangan setelah dan sebelum makan atau setelah dari kamar
mandi.
3. Tidak mengunakan alas kaki ketika bermain.
4. Masih menggunakan sumber air dari sumur.
D. Jenis Cacing Penyebab Cacingan
1. Cacing cambuk

2. Cacing gelang

3. Cacing tambang

4. Cacing kremi
E. Cara Penularan Cacingan pada Anak
Cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman
yang tercemar telur-telur cacing. Umumnya, cacing perut tinggal di usus
halus yang banyak berisi makanan. Penularan penyakit cacingan ini dapat
melalui berbagai cara dan telur cacing bisa masuk dan tinggal dalam
tubuh manusia. Ia bisa masuk lewat makanan atau minuman yang
dimasak menggunakan air yang tercemar. Jika air yang telah tercemar itu
dipakai untuk menyirami tanaman, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air
mengering, mereka menempel pada butiran debu. Telur yang menumpang
pada debu itu bisa menempel pada makanan dan minuman yang dijajakan
di pinggir jalan atau terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang
manusia dan pada akhirnya akan menginfeksi manusia. Mereka juga bisa
berpindah dari satu tangan ke tangan lain. Setelah masuk ke dalam usus
manusia, cacing akan berkembang biak, membentuk koloni dan menyerap
habis sari-sari makanan. Cacing mencuri zat gizi, termasuk protein untuk
membangun otak. Pada anak khususnya balita, cacingan menyebar
dengan mudah dari satu anak ke anak yang lainnya dengan perpindahan
telur. Cacing dewasa, yang tinggal dalam anus, meletakkan telur-telurnya
pada kulit sekitar anus dan bokong. Tangan anak yang cacingan akan
terkontaminasi telur kecil-kecil saat dia menggaruk atau membersihkan
daerah anus setelah buang air besar, atau telur-telur tersebut akan
tertinggal di tempat duduk toilet, dan menempel pada orang berikutnya
yang menggunakan toilet tersebut. Jika anak tidak mencuci tangannya
yang mengandung telur, dia akan memindahkannya ke mulut atau ke
benda lain yang disentuhnya, termasuk tangan atau mulut orang lain.
Setelah telur tertelan, telur tetap berada dalam musus halus sampai
menetas, dan cacing kecil tersebut akan berjalan ke ujung usus halus, di
sana cacing menjadi dewasa dan berkembang biak. Cacing yang betina
kemudian mengeluarkan telurnya di sekitar anus dan siklus hidup tiga
puluh lima hari siap untuk diulangi.
F. Dampak Cacingan pada Anak
1. Anemia pada anak yang bisa menyebabkan suplai oksigen ke otak
terganggu dan dapat mengganggu kecerdasan otak.
2. Menurunnya berat badan sampai dengan gangguan gizi yang
berat karena kehilangan protein.
3. Pneumonia yang ditimbulkan akibat larva cacing memasuki paru-paru.
4. Penyumbatan saluran pencernaan akibat kumpulan cacing.
5. Gangguan kecerdasan pada anak.
6. Cacing dapat bermigrasi ke organ lain yang menyebabkan peritonitis,
akibat perforasi usus dan ileus obstruksi akibat bolus yang dapat
berakhir dengan kematian.
7. Daya tahan tubuh menurun, sehingga memudahkan terjadinya infeksi
penyakit lain.

G. Cara Mencegah Cacingan pada Anak


1. Mencuci tangan sebelum makan.
2. Mengajarkan anak menggunakan alas kaki saat menginjak tanah.
3. Gunting dan bersihkan kuku anak secara teratur.
4. Mengajarkan anak untuk tidak membuang air besar sembarangan dan
cuci tangansaat membasuh.
5. Peduli dengan lingkungan.
6. Tidak memberikan anak balita untuk memakan makanan mentah atau
setengah matang.
7. Membuang kotoran hewan pada tempat pembuangan khusus.
8. Pencegahan dengan rutin memeriksakan tinja anak ke laboratorium
setiap 6 bulan sekali.
9. Ajari anak untuk tidak terbiasa memasukkan tangan ke dalam
mulutnya.
10. Cuci bahan makanan dengan air bersih yang mengalir dan tutup
makanan di atas meja.
11. Tidak jajan atau membeli makanan di tempat sembarangan.
12. Menjaga kebersihan sanitasi lingkungan.

H. Cara Mengobati Cacingan pada Anak


Sebaiknya orangtua konsultasikan terlebih dahulu kondisi anak pada
dokter. Dengan demikian, dokter akan meminta anak untuk menjalani
pemeriksaan sampel darah, fases atau urine untuk membuktikan apakah
benar terinfeksi cacing atau tidak. Bila dalam pemeriksaan sputum tinja
dan darah ditemukan telur cacing dewasa, maka dokter akan meresepkan
obat antiparasit. Obat bisa lebih dari satu jenis, bila memang ditemukan
infeksi parasit kombinasi. Serta salep atau krim juga diberikan untuk
mengurangi rasa gatal di sekitar dubur yang cacingan.
DAFTAR PUSTAKA

Herwis, Ewis. 2018. “Untuk Para Ibu, Begini Cara Mudah untuk Mengobati
Cacingan pada Anak Anda serta Cara Mencegahnya”.
https://palembang.tribunnews.com/2018/09/05/untuk-para-ibu-begini-
cara-mudah-untuk-mengobati-cacingan-pada-anak-anda-serta-cara-
mencegahnya?page=2 diakses pada tanggal 14 September 2019

Rusmawati, dkk. 2015. "Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Cacingan". Malang.


https://docplayer.info/72929590-Satuan-acara-penyuluhan-sap-penyakit
cacingan.html diakses pada tanggal 10 Agustus 2019

Tanpa Nama. 2018. "Bahaya Cacingan bagi Anak-Anak dan Dewasa".


https://doktersehat.com/bahaya-cacingan-untuk-anak-dan-dewasa
diakses pada tanggal 10 Agustus 2019

Wahyuni, Winiey Tillich. 2016. "Kecacingan (Obat Cacing)". Jakarta.


https://www.slideshare.net/winnieytillichwahyuni/makalah-penyakit-
kecacingan-60235296 diakses pada tanggal 11 Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai