Anda di halaman 1dari 11

Laporan Field Visit

PT. Indocement Tunggal Perkasa,


Tbk.

Anggota:
Elisabeth Sophiane (2008060214)
Anggelina Wijaya (2009060011)
Vincent Wijaya (2009060025)
Gauda Granthana (2009060076)
Fendy Soetanto (2009060121)
Tan Katya Saphira (2009060122)
Cavin Handoko (2009060163)
Revy Aditya (2009060183)
Silvia Suminto (2009060205)
Fiona Valentina (2009060211)

Perkembangan Lembaga dan Faktor-Faktor Entrepreneurial


yang Mendorong Perkembangannya
Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia
yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen
khusus. Perseroan didirikan tahun 1985 dan mengoperasikan unit-unit
produksi terpadu, dengan total kapasitas produksi sekitar 16,5 juta ton
semen per tahun. Saat ini Perseroan mengoperasikan 12 pabrik, sembilan
diantaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua di Palimanan,
Cirebon, Jawa Barat dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Sejak awal tahun 2005, Perseroan telah melakukan diversikasi
produk dengan meluncurkan Semen Portland Komposit (Portland Composite
Cement / PCC). Perseroan juga memproduksi Semen Portland Tipe I, II/V,
Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement) dan Semen Putih (White Cement).
Indocement saat ini merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di
Indonesia. Produk Perseroan dipasarkan dengan merek dagang Tiga Roda.
Pada tahun 2001, HeidelbergCement Group, salah satu produsen semen
terkemuka di dunia yang berpusat di Jerman dan beroperasi di 50 negara,
menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan.
Sejak itu, Perseroan bertekad untuk memulihkan kembali kondisi
keuangan yang sehat seperti sebelum terjadi krisis keuangan di Asia. Dengan
dukungan HeidelbergCement Group, Indocement kembali memfokuskan
kegiatannya di bisnis inti sebagai produsen semen, dengan tujuan untuk
mencapai kondisi keuangan yang sehat. Pada tahun 2005, total penjualan
Perseroan mencapai lebih dari Rp5.592 miliar.
Fokus tersebut di atas telah membuahkan hasil dan saat ini kondisi keuangan
Perseroan sudah sehat serta siap melakukan investasi untuk mengimbangi
meluasnya pasar semen di Indonesia.
Pada tahun 2005, dua kompleks pabrik Indocement berhasil meraih
Peringkat Hijau dan Biru sehubungan dengan pengelolaan lingkungan dan
penerapan sistem manajemen lingkungan sebagai bagian dari Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan
(PROPER) yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik

Indonesia. Peringkat Hijau merupakan peringkat kedua tertinggi bagi


perusahaan

yang

ramah

lingkungan

dan

yang

telah

membuktikan

kemampuannya dalam mengelola berbagai aspek pengelolaan lingkungan


dan

pengembangan

masyarakat;

sedangkan

Peringkat

Biru

untuk

perusahaan yang memenuhi peraturan perundangan yang berlaku.


Saham Indocement tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp13.068 miliar pada akhir
tahun 2005. Pada akhir tahun 2005, jumlah karyawan Perseroan mencapai
lebih dari 6.600 orang.

Profil, Sejarah, Visi, Misi, Nilai Dasar (Core Value) yang


Menjadi Faktor Dinamik Lembaga Tersebut
Profil
PT. Indocement Tunggal Perkasa, Tbk, berdiri pada tahun 1973,
merupakan salah satu produsen semen di Indonesia. Saat ini PT. ITP memiliki
tiga pabrik semen di Indonesia yang berada di daerah Citereup, Cirebon, dan
Tarjun. Pabrik PT. ITP di Citereup merupakan pabrik semen terbesar di dunia.
Pemasaran produk semen PT. ITP lebih banyak di Indonesia dibandingkan
negara lain.
Better shelter for a better life merupakan slogan PT. Indocement Tunggal
Perkasa, Tbk. PT. ITP memproduksi tujuh jenis semen berbeda dengan fungsi
yang berbeda. Merek dagang PT. ITP adalah Tiga Roda. PT. ITP merupakan
satu-satunya produsen semen putih di Indonesia.
Sejarah
PT. Indocement Tunggal Perkasa, Tbk awalnya merupakan perusahaan
tertutup yang didirikan oleh tiga pendiri, yaitu Liem Sioe Liong, Dwikatmono,
dan Ibrahim Rasyid. Pada tahun 1989, perusahaan ini berubah menjadi
perubahan terbuka.
1973

Berdiri produsen semen PT. Distinct Indonesia Cement


Enterprise (DICE). Awalanya berdiri dengan 1 plant di

1976-1985
1985

Citereup
1 plant yang ada ditambah dengan 7 plants
8 plants yang sudah dimiliki digabung menjadi satu dan nama
perusahaan tersebut berubah menjadi PT. Indocement
Tunggal Prakarsa
PT. Indocement Tunggal Prakarsa masuk ke Bursa Efek

1989

Jakarta dan Bursa Efek Yogyakarta sehingga menjadi


perusahaan
1991-1996
1997

terbuka.

Namanya

berubah

menjadi

PT.

Indocement Tunggal Perkasa, Tbk


Bertambah dua plants, menjadi plants ke 9 & 10
Perusahaan terkena imbas krisis moneter, memiliki utang
yang banyak sehingga harus diambil alih oleh Komisi
Penyelamatan Perusahaan Indonesia hingga tahun 2001
Bertambah 1 plant lagi di Citereup menjadi 11 plants
Bertambah 1 plant lagi di Tarjun menjadi 12 plants
Perusahaan di akuisisi oleh Heidelberg Cement Corp

1999
2000
2001
Visi

Premium domestic player in cement business and market leader in Java in


ready-mix concrete, aggregates, and sand businesses.
Menjadi pemain lokal dalam bisnis semen dan pemimpin pasar di Jawa dalam
semen, agregat, dan bisnis pasir.
Misi
We are in the business of providing quality cement and building materials at
competitive prices, in a way that promotes sustainable development.
Berada dalam bisnis yang menyediakan bahan bangunan dan pelayanan
dengan harga kompetitif ynag megacu pada perkembangan tetap.

Nilai Dasar
Nilai dasar yang ada pada PT. ITP ini disesuaikan dengan keadaan
terakhir pasar. Nilai dasar terakhir yang dipegang oleh PT. ITP ini disingkat

dalam satu kata: ASIST yang merupakan kepanjangan dari Accountability,


Strive for Excellence, Integrity, Service Mindedness, dan Team work.
Accountability menuntut karyawan agar merasa wajib dan ingin dalam
melaksanakan tugas. Strive for excellence menantang karyawan supaya
memiliki kinerja lebih dari ekspektasi. Integrity menuntut karyawan untuk
menunjung

kejujuran,

kepatutan,

dan

keselarasan

dengan

nilai-nilai

perusahaan. Service mindedness menuntut karyawan untuk memiliki cara


pandang melayani bukan dilayani. Team work menuntut karyawan untuk
bekerja sama dalam bekerja menunaikan tugas.
ASIST dapat terlaksana dengan sebuah corporate style yang meliputi
nurturing yaitu sifat mengasuh suapya mau mengerjakan ASIST, empowering
yaitu tidak adanya kelebihan/kekurangan beban kerja, decisive yaitu budaya
berani, tegas sesuai regulasi korporat, process driven yaitu berorientasi pada
kinerja dan ada panduannya, serta participative.

Kegiatan yang Dilakukan


Kegiatan yang dilakukan oleh PT. ITP meliputi produksi, pemasaran, dan
pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarga serta masyarakat sekitar.
Kegiatan produksi yang dijalankan meliputi kegiatan:
1. Mining. Penambangan di gunung. Gunung di ledakan (blasting)
kemudian batu-batu hasil ledakan diangkut (hauling), batu tersebut
digiling dalam crusher menjadi lebih kecil. Hasilnya dibawa ke pabrik
oleh conveyer. Bahan yang digunakan adalah lime dan sand stone.
2. Drying and grinding. Isi yang sudah dilembabkan dikeringkan dan
digiling kembali. Pada fase ini ada polutan, namun polutan
diminimalisir.
3. Rotary kiln, dipanaskan pada 1400C. Grace cooler, didinginkan
secara cepat. Pada tahap ini semen sudah setengah jadi
4. Semen kemudian ditambah bahan aditif yaitu gypsum untuk
melambatkan proses pengerasan. Kemudian semen tersebut yang
disebut semen silo di antar ke konsumen.
Pemasaran yang dilakukan meliputi pemasaran ke seluruh
Indonesia. Pelayanan kesehatan PT. ITP dilakukan dalam klinik yang

dibangun dalam pabrik. Pelayanan klinik ini dilakukan kepada karyawan


dan keluarganya beserta masyarakat sekitar pabrik.

Mindset Pendiri dan Pelaku, Organisasi, Nilai dasar yang


Mendorong Pengembangan.
Kesulitan dan Hambatan yang Dihadapi
PT. ITP ini hampir tidak menemukan kesulitan dalam kinerja karyawan.
Kesulitan yang terjadi lebih mengarah kepada kesulitan teknis seperti, alat
yang cepat rusak, perawatan yang kurang baik, serta fluktuasi kualitas bahan
lain. Secara garis besar, kesulitan dan hambatan dalam produksi tidak
ditemukan.
Kesulitan dan hambatan juga terjadi pada bidang kesehatan. Program
perusahaan yang membiayai secara penuh biaya kesehatan para karyawan
menyebabkan karyawan tidak memperhatikan kesehatannya dengan baik.
Akibatnya, biaya kesehatan terkadang menjulang tinggi dan sulit untuk
ditutup.

Cara Mempertahankan Lembaga


PT. ITP memiliki berbagai cara dalam mempertahankan lembaga agar
tetap berdiri. Pertama, PT. ITP menanamkan pada setiap karyawan bahwa
proyek pembuatan produk ini merupakan proyek bersama oleh karena itu
setiap pekerja harus serius dalam melaksanakan tugas. Hasilnya, setiap
orang yang bekerja di PT. ITP ini serius dalam melaksanakan tugas dan
memberikan hasil yang maksimal dalam setiap produk yang dipasarkan.
Kedua, di bidang kesehatan, PT. ITP membiayai seluruh biaya
kesehatan setiap karyawan staff dan sebagian keluarganya, sehingga
karyawan tidak perlu memikirkan biaya kesehatan yang dikeluarkan. Selain
itu, PT. ITP juga bekerja sama dengan puskesmas setempat menjalankan
pelayanan kesehatan keliling.

Ketiga, PT. ITP memantau polutan yang dihasilkan akibat produksi


semen. PT. ITP menggunakan electrostatic precipitator untuk menyedot debu
yang dihasilkan akibat produksi sebanyak 99,9%. Hal ini menyebabkan
pabrik-pabrik ynag dijalankan oleh PT. ITP bersifat ramah lingkungan.

Situasi Lembaga Saat Ini


PT. ITP saat ini merupakan sebuah perusahaan yang berjalan dengan
baik hingga sekarang. Pegawai yang masuk ke PT. ITP merasa nyaman
sehingga lama sekali bahkan hingga pensiun baru keluar dari PT. ITP. Sistem
dan nilai-nilai dasar yang ditanamkan sungguh memotivasi para pekerja untuk
bekerja dengan maksimal. PT. ITP juga memperhatikan aspek yang seringkali
dianggap kurang penting oleh perusahaan lain yaitu bagian polutan dan
kesehatan karyawannya.
Berdasarkan observasi kami, produksi PT. ITP cukup stabil. Pemasukan
cukup baik dan tetap tidak terpengaruh dengan pasar ekonomi dunia. PT. ITP
memasarkan sebagian produknya dalam negri. Hanya sekitar 2,5% yang
diekspor ke luar negeri.

Situasi dan Kondisi Saat Ini dengan Masalah dan


Peluangnya
Perkiraan produksi semen di Indonesia, terutama Jakarta, akan
meningkat oleh karena lahan yang semakin sempit sehingga bangunan akan
cenderung ke arah vertikal dan membutuhkan produksi semen untuk
bangunan tersebut. Keadaan ini membuat persaingan produksi semen akan
meningkat, namun merupakan peluang yang baik bagi PT. ITP untuk
meningkatkan produksinya. Keadaan ini menyebabkan PT. ITP membutuhkan
karyawan yang lebih dari yang dimiliki sekarang sehingga butuh perekrutan
karyawan baru.
Permasalahan internal yang dimiliki oleh PT. ITP sekarang adalah
sebagian besar pegawainya berusia 40 tahun ke atas sehingga tidak lama
lagi pegawai-pegawai tersebut akan pensiun. Belum lagi kondisi kesehatan

yang menurun karena faktor usia. Hal ini membuat PT. ITP membuka lebih
besar perekrutan karyawan pada saat ini.

Klinik, Fasilitas, Tugas Dokter, Pelayanan Kesehatan, dan


Perinciannya
Untuk menjamin kualitas kesehatan para pekerja di PT. Indocement,
perusahaan ini membentuk departemen kesehatan dan mendirikan sebuah
klinik yang memiliki berbagai fasilitas untuk menunjang pelayanan kesehatan
karyawannya. Departemen Kesehatan ini secara struktural berada di bawah
naungan Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Departemen Kesehatan sendiri terbagi menjadi 4 bagian yang
mempunyai peranan yang berbeda beda. 4 bagian tersebut mencakup :
Tenaga Kesehatan (meliputi dokter dan para staff kesehatan), Perawatan /
Pemeriksaan Medis, Pelayanan Medis, dan bagian Pengawasan Kesehatan
dengan

cara

Pemeliharaan

Pengolahan
Kesehatan

Limbah

dengan

benar.

Sistem

Karyawan

berupa

Swakelola

(Self

Jaminan
Insure).

Swakelola adalah suatu jaminan kesehatan karyawan dimana perusahaan


tersebut menanggung seluruh biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh
karyawan perusahaan tersebut.
Fasilitas yang dimiliki di klinik kesehatan PT. ITP meliputi : medical
check up, ruang audiometri, ruang pemeriksaan rontgen, ruang ibu dan anak,
ruang laboratorium, ruang ugd, klinik keluarga berencana, klinik gigi, klinik
umum,

tempat kebugaran, ruang rawat inap, ruang farmasi ruang

administrasi.
Dokter yang bekerja pada klinik di Indocement ini terdiri dari 2 tipe,
yang pertama adalah dokter perusahaan dan yang kedua adalah dokter dari
luar yang terikat kontrak atau outsource. Seorang dokter perusahaan
mendapatkan gaji bulanan langsung dari perusahaan dan bertanggung jawab
penuh atas kesehatan karyawan serta keluarganya dan bertanggung jawab
pula atas keuangan perusahaan. Sehingga seorang dokter perusahaan harus
dapat mengelola uang bagian divisi kesehatan dengan cermat, agar
perusahaan tidak harus mengganti biaya perawatan yang besar. Dokter
outsource terikat kontrak kerja dengan klinik, umumnya satu tahun namun

dapat diperpanjang, dan mendapat gaji berdasarkan jumlah pasien. Dokter


dari luar ini tidak bertanggung jawab atas karyawan sepenuhnya, dan juga
atas uang perusahaan. Namun dokter outsource tidak mempunyai jenjang
karir di struktur organisasi PT. Indocement.
Tugas dokter perusahaan di PT. Indocement Tunggal Perkasa meliputi:
1. Preventif (Pencegahan)
2. Promotif (Promosi Kesehatan)
3. Curative (Penyembuhan)
4. Rehabilitative (Rehabilitasi)
5. Menentukan anggaran tahunan untuk bidang kesehatan yang
diperlukan oleh perusahaan.
6. Melakukan Observasi ke lapangan untuk mengetahui faktor resiko
pekerjaan setiap karyawan.
7. Menjadi dokter keluarga untuk setiap karyawan dan keluarganya.
8. Melakukan rujukan dan mem-follow up kesembuhan pasien.
9. Menentukan apakah seorang karyawan masih dapat melanjutkan
pekerjaannya atau tidak.
Pelayanan Kesehatan yang ada di PT. Indocement Tunggal Perkasa meliputi::
1. Preventif :
a. Melakukan Medical Check Up untuk para calon karyawan
supaya dapat menentukan dari segi kesehatan apakah calon
dapat bekerja di bidang tersebut atau tidak.
b. Melakukan Medical check up kepada karyawan secara berkala
(tiap tahun). Belakangan ini, kebanyakan penyakit yang diderita
para karyawannya adalah penyakit degeneratif. Untuk check up
ada yang rutin dan sederhana, ada juga yang spesifik. Setiap
bulannya ada kurang lebih 20 undangan pemeriksaan yang
diberikan kepada karyawan.
2. Promotif :

a. Survey ke setiap lapangan pekerjaan karyawannya untuk


mengidentifikasi faktor resiko dari setiap karyawan yang datang
berobat.
b. Pelatihan kesehatan meliputi :
i. Penyakit Respirasi yang dapat disebabkan oleh debu.
ii. Program pencegahan gangguan pendengaran.
iii. Perilaku hidup sehat dan keamanan kerja.
iv. Tindakan gawat darurat dan pertolongan pertama.
v. Kenyamanan atau ergonomi karyawan.
vi. Menjelaskan mengenai Diabetes Mellitus.
vii. Menjelaskan mengenai Penyakit Jantung Koroner.
viii. Menjelaskan mengenai HIV/AIDS.
ix. Menjelaskan mengenai Asma.
Pelatihan tidak diberikan pada karyawan saja namun ada
keluarganya juga misalkan pada istrinya.
c. Menerangkan ke keluarga karyawan mengenai resiko pekerjaan
dan penyakit penyakit yang mungkin timbul.
d. Penyebaran brosur, pamphlet, banner, surat dan pertemuan
yang membahas tentang masalah kesehatan.
3. Kuratif :
Tersedianya pelayanan kesehatan seperti:
a. Ruang Unit Gawat Darurat (24 Jam)
b. Klinik Umum
c. Klinik Kesehatan gigi
d. Klinik Keluarga Berencana
e. Klinik ibu dan anak
f. Farmasi
4. Rehabilitatif:
a. Penyembuhan Kesehatan
b. Menentukan, dari kondisi kesehatannya, apakah orang tersebut
bisa bekerja di bidangnya seperti biasa, ataupun harus

dipindahkan ke divisi lain yang tidak terkena paparan resiko,


ataupun tidak boleh bekerja sama sekali.
c. Kompensasi terhadap karyawan yang mengalami cacat.
5. Pelayan Kesehatan Keliling ke 12 desa di sekitar PT. Indocement
Tunggal Perkasa.
6. Program Pengontrolan Lingkungan dan Fasilitas yang meliputi
Pengontrolan faktor resiko yang utama dari perusahaan ini yaitu debu
dan bising. Debu adalah limbah terutama yang terdapat pada proses
produksi semen sehingga divisi kesehatan bekerja sama dengan divisi
lain berusaha mengontrol agar asap yang keluar seminimal mungkin
dan tidak menimbulkan polusi udara dan mengganggu warga sekitar.
Selain itu faktor resiko lainnya juga harus selalu diawasi dan dimonitor
seperti faktor resiko fisik berupa suara bising, suhu (panas/dingin),
faktor resiko kimia berupa debu dan lainnya, dan faktor resiko biologis
berupa air. Pada PT Indocement ini, limbah cair sangat sedikit dan bisa
dikatakan hampir tidak ada.
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter perusahaan di PT.
Indocement sangat banyak. Biasa pelayanan seperti promotif itu dilakukan
secara berkala, dan bergantian. Menjadi dokter perusahaan di sana tidaklah
mudah, namun itu semua membuahkan hasil karena PT Indocement dapat
meminimalisasikan kecelakaan kerja yang terjadi disana; selain itu setiap
program-program yang diadakan menunjukkan rasa kepedulian terhadap
karyawan, keluarga karyawan, lingkungan dan warga sekitar sehingga setiap
aspek mendukung kinerja perusahaan ini.

Anda mungkin juga menyukai