Anda di halaman 1dari 14

Strength and Weakness PT.

Tunas
Baru Lampung Tbk.
Profil Perusahaan
Didirikan pada tahun 1973, PT Tunas Baru Lampung Tbk
(“TBLA”) menjadi salah satu anggota dari Sungai Budi
Group, salah satu perintis industri pertanian di
Indonesia yang didirikan pada tahun 1947. TBLA berdiri
karena keinginan mendukung pembangunan negara
dan memanfaatkan keunggulan kompetitif Indonesia di
bidang pertanian. Saat ini, Sungai Budi Group adalah
salah satu pabrikan dan distributor produk konsumen
berbasis pertanian terbesar di Indonesia
Visi dan Misi
VISI
Menjadi produsen minyak goreng nabati dan turunannya yang terintegrasi
penuh dengan biaya produksi yang rendah dan ramah lingkungan.
MISI
• Mencari dan mengembangkan peluang pertumbuhan yang terintegrasi di
bisnis inti kami dengan tetap menjaga pengeluaran biaya yang terkontrol.
• Ikut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar
bisnis unit.
• Menjaga dan mempromosikan standar lingkungan hidup yang baku di
dalam segala aspek pengembangan, produksi serta pengolahan dengan
menerapkan standar GMP dan GAP.
• Mengembangkan tim manajemen yang professional yang berintegritas
tinggi dan didukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan
termotivasi
Nilai Perusahaan
TBL Group tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Group yang
telah teruji waktu. Kami sangat menghargai hubungan ini dan
akan berupaya untuk memastikan bahwa kepercayaan tersebut
akan tetap menjadi pilar pertumbuhan TBL Group.
Nilai – nilai tersebut adalah :
 Respect
Perilaku saling menghormati baik dalam maupun diluar
organisasai.
 Integrity & Ethics
Menjunjung tinggi integritas dan kode etik perseroan.
 Teamwork
Kerjasama antar karyawan, atasan dan keduanya dengan
tetap mementingkan kepentingan bersama dibandingakan
dengan kepentingan pribadi.
 Community
Memberikan nilai kepada masyarakat sekitar sebagai salah
satu pemangku kepentingan bagi organisasi.
 Communication
Selalu mengedeoankan aspek komunikasi antar jenjang
komando dan pengawasan sehingga dapat tercipta kerjasama
dan koordinasi yang baik.
Produk
• Minyak Goreng Sawit (PCA) / OLEIN
• Sabun (Cuci, Mandi, dan Krim)
• Minyak Inti Sawit (PKO)
• Minyak Kelapa Sawit (CPO)
• Stearin
• Palm Fatty Acid Distillate (PFAD)
• Sawit dan Copra Chips / Expeller dan Pelet
• Gula
Tata Kelola Perusahaan
Dalam Tata Kelolanya , PTBL memiliki :
1. Komite serta Pedoman Kerja nya
Komite ini terdiri dari :
 Komite Audit
 Komite Nominasi dan Remunerasi
 Komite Manajemen Resiko
Semua komite ini meiliki pedoman kerja, tugas dan
tanggung jaab nya masing – masing.
2. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan melakukan kegiatan keterbukaan informasi Perseroan dan memastikan bahwa
penyebaran informasi Perseroan dilakukan secara akurat, jelas, tepat waktu, dan selengkap mungkin
untuk memelihara dan meningkatkan integritas pasar dan kepercayaan para pemangku kepentingan.
3. Lembaga Penunjang
Kantor akutan publik
Biro administrasi efek
Bursa efek indonesia
Notaris
Pemeringkat efek
4. Kode Etik
Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) melakukan dan memajukan bisnisnya secara transparan dan etis. Untuk
lebih menekankan komitmennya terhadap transparansi. Dalam rangka memastikan etika bisnis dan
transparansi dipatuhi semua bagian, seluruh karyawan Grup telah diberikan Standar Etika Bisnis Group
TBLA dan mereka diwajibkan untuk memahami serta mematuhi standar. Kegagalan mematuhi standar
akan mendapat tindak lanjut.
5. Sistem Pelaporan Pelanggaran
Dalam rangka untuk menjunjung prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi serta mendukung
penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara umum, Perusahaan telah memberlakukan Sistem
Pelaporan Pelanggaran. Sistem ini memungkinkan setiap individu dalam Perusahaan serta mereka yang
memiliki hubungan bisnis dengan Perusahaan melaporkan pelanggaran, dugaan pelanggaran dan upaya
menghalang-halangi dalam seluruh kelompok Perusahaan.
Tanggung Jawab Produk
Sejak 2006,Tunas Baru Lampung telah
bergabung dengan lembaga kelestarian dalam
rangka menghasilkan produk bermutu dan
memenuhi prinsip dan kriteria pengembangan
kelapa sawit berkelanjutan.
Tanggung Jawab Terhadap Karyawan
Perseroan memiliki 3.587 karyawan tetap yang tersebar di
areal perkebunan dan pabrik milik Perseroan. Guna meningkatkan
produktivitas manajemen sumber daya manusia, Perseroan berfokus
pada upaya peningkatan kompetensi setiap karyawan sehingga bisa
bekerja lebih efektif dan efisien. Di PT Tunas Baru Lampung Tbk,
Perseroan sungguh menyadari bahwa karyawan Perusahaan menjadi
aset terpenting Perseroan. Perseroan memberikan upaya terbaik tidak
hanya dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat
namun juga menyediakan fasilitas sosial untuk karyawan dan
keluarganya. Saat ini, disediakan perumahan, asrama, kantin, fasilitas
olahraga dan ibadah. Sebagai tambahan, Perseroan juga menyediakan
tunjangan transportasi, makan dan medikal bagi seluruh karyawan.
Perseroan menjalankan pengembangan sumber daya manusia secara
berkelanjutan melalui program pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan di setiap level. Pelatihan dalam kelas dan saat bekerja
dilakukan secara berkala di seluruh kegiatan operasi Perseroan.
Perseroan berupaya memastikan agar karyawan Perseroan memiliki
keahlian, pengalaman dan latihan yang tepat guna memberi kontribusi
efektif bagi keuntungan Perseroan dan karyawan.
Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Dari sisi tanggung jawab sosial, Perseroan telah menyelesaikan evaluasi
social mapping pada area-area operasional. Evaluasi tersebut bertujuan untuk
mempertajam program-program Perseroan agar lebih terarah, komprehensif, dan
bermanfaat secara berkelanjutan. Perseroan memikul tanggung jawab untuk ikut
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar perkebunan yang di kelola, salah
satu bentuk kepedulian Perseroan adalah dengan menerima / membeli TBS atau tebu
dari masyarakat sekitar. Perseroan menitik beratkan kepada sektor ekonomi,
pendidikan, kesehatan dan lingkungan.
Selain itu perusahaan memiliki manajemen yang terkait hal tersebut. Seperti
adanya manajemen lingkungan, strategi pengelolaan lingkungan, penerapan praktik
agrikultural yang baik yaitu menajemen lahan, manajemen air teknik zero burning
dalam pembukaan lahan dan penanaman kembali, manajemen pengendalian hama
terpadu serta konservasi keanekaragaman hayati. Pada manajemen lahan perusahaan
melarang pembukaan lahan dengan cara membakar, selain itu saat pembukaan lahan
diberlakukan kebijakan untuk melakukan penanaman cover crop untuk mengantisipasi
laju erosi. Perusahaan ini juga menerapkan sistem pengendalian hama terpadu
dengan menurunkan penggunaan pestisida dan insektisida kimia melainkan lebih
mengedepankan metode organic dan biologis. Selain itu perusahaan ini juga
membatasi pembukaan areal yang sudah ditandai dengan High Conservation Value
(HCV).
Etika Bisnis
Etika Bisnis Positif
• Menggunakan pupuk organik sehingga tidak mencemari lingkungan
• Memiliki Kualitas Produk terbaik. terbukti dengan mendapatkan award kualitas
produk terbaik pada tahun 2018, selain itu perusahaan juga melakukan kontrol
terhadap kualitas produk perseroan secara konsisten.
• Memiliki manajemen yang baik seperti manajemen lahan, Manajemen air,
Manajemen pengedalian hama, dan Manajemen Limbah.
• Turut andil dalam Konservasi Lingkungan
Di PT Tunas Baru Lampung Tbk, Perseroan yakin telah memainkan perannya dalam
memelihara lingkungan negara kepulauan terbesar di dunia ini. Perseroan
memanfaatkan hampir 100% hasil panen serta memastikan hasil yang disediakan alam
ini tidak ada yang terbuang. Perseroan bahkan memanfaatkan Tandan Kosong sebagai
pupuk dalam kegiatan mulching dan trenching. Perseroan menghargai lingkungan dan
berupaya menjadikan praktek bisnis berwawasan lingkungan di seluruh aktivitas
Perseroan karena yakin hal tersebut dapat membantu generasi penerus untuk
menjadikan dunia - tempat yang lebih layak bagi kehidupan.
• seluruh karyawan Grup diberikan Standar Kode Etik Bisnis TBLA dan mereka wajib untuk memahami dan
mematuhi standar tersebut
• Selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
• Mengedepankan prinsip keadilan dalam memperlakukan karyawan
• Berhasil mengimplementasikan apa yang menjadi
tanggung jawab perusahaan kepada lingkungan
masyarakat dari sektor ekonomi, dengan adanya
koperasi unit desa (KUD)
• Memiliki prinsip berkelanjutan (sustainability
management) yang menitik beratkan kepada 4P
(People, Planet, Product, dan Profit)

Etika Bisnis Negatif


• Belum ada rencana yang jelas mengenai pencegahan-
pencegahan untuk menghindari kebakaran hutan. Fokus
kami hanya kepada pengelolaan dan maintance
mengenai air, dll.
• CSR kurang terarah dari sisi pendidikan dan
kesehatan.
• Produktivitas tergantung kepada curah hujan.

Anda mungkin juga menyukai