Anda di halaman 1dari 8

1.

Kode Etik Perusahaan dan Tanggung Jawab sosial Pada PT Garudafood

Perseroan menyadari penuh betapa pentingnya untuk menjaga reputasi dalam


menjalankan bisnis yang terbentuk melalui komitmen Manajemen dan Karyawan dalam
berperilaku dan bertindak sesuai dengan etika dan budaya Perseroan dengan tetap
memperhatikan hukum dan peraturan yang berlaku. Oleh sebab itu, Perseroan telah
memiliki Kode Etik yang berfungsi sebagai panduan dalam bersikap dan berperilaku
sesuai normanorma yang berlaku untuk seluruh Manajemen dan Karyawan

Pokok-pokok Kode Etik


Kode Etik berfungsi lebih dari sekedar mengatur bagaimana unsur-unsur Perseroan
bertindak dalam hubungannya dengan rekan bisnis (seperti pelanggan dan pemangku
kepentingan lainnya), namun juga terhadap lingkungan sekitarnya, yang mencakup antara
lain:
1. Karyawan
2. Pelanggan
3. Masyarakat
4. Pesaing
5. Perusahaan Afiliasi
6. Pemegang Saham
7. Calon Investor
8. Mitra Usaha
9. Penyelenggara Negara

Keberlakuan Kode Etik


Kode Etik Perseroan berlaku setara untuk semua lapisan karyawan di dalam Perseroan
dan Entitas Anak, termasuk organ Perseroan yaitu Direksi dan Dewan Komisaris

Sosialisasi Kode Etik dan Sanksi Pelanggaran


Perseroan mensosialisasikan Kode Etik ke seluruh karyawan Perseroan dan Entitas Anak.
Pedoman ini akan dimasukkan juga di dalam materi orientasi karyawan baru. Perseroan
melibatkan seluruh manajemen Entitas anak dalam proses sosialisasi sehingga dalam
pelaksanaannya, setiap lini manajemen dapat ikut bertanggung jawab dalam penegakan
pedoman perilaku ini. Setiap pelanggaran terhadap kode etik akan dikenakan sanksi
sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Perseroan sepenuhnya mendukung terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan yang
telah menjadi resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Resolusi ini dicanangkan
bersama oleh negara-negara lintas pemerintahan sebagai ambisi pembangunan bersama
hingga tahun 2030. SDGs terdiri dari 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan
tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk
kemaslahatan manusia dan planet bumi. Sebagai warga korporasi yang bertanggung
jawab, Perseroan berkomitmen untuk menyukseskan resolusi tersebut sesuai dengan
kapasitasnya. Komitmen tersebut diwujudkan melalui program tanggung jawab sosial
atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang diberi nama “Garudafood Sehati” dan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas operasional Perseroan. Program
Garudafood Sehati juga sejalan dengan misi Perseroan yang membawa perubahan dengan
menciptakan nilai tambah bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling
menumbuhkembangkan, Perseroan selalu berupaya untuk memberikan dampak positif
bagi seluruh pemangku kepentingan yang mencakup masyarakat sekitar Perseroan berada
- Landasan Pelaksanaan Prograam Tanggung Jawab Sosial

Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal 15 (b)


menyebutkan bahwa “setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung
jawab sosial perusahaan”. Yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial
perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman
modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat. Ketentuan tersebut
merupakan salah satu landasan bagi Perseroan dalam melaksanakan program CSR.
Selain itu, pelaksanaan program CSR juga mengacu pada ketentuan perundang-
undangan berikut: 1. Undang-undang RI No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen 2. Undang-undang RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 3.
Undang-undang RI No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 4. Peraturan
Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan juga mengacu pada kebijakan internal, yaitu filosofi “Sehati”. Filosofi ini
memiliki arti harfiah “empati”. Namun terlebih dari itu, kata “Sehati” juga
mengandung kata “sehat” yang menunjukkan kepedulian Perseroan terhadap
kesehatan, baik jasmani maupun rohani. Selain itu, terkandung juga kata “hati” di
dalamnya, yang menggambarkan niat Perseroan untuk melakukan semua kegiatannya
dengan hati yang tulus.

Misi Sehati
Kebijakan CSR Perseroan dalam implementasinya dijabarkan melalui misi Sehati
yang mencakup penerapan filosofi Perseroan yaitu nilai-nilai kemanusiaan, etika
bisnis dan persatuan melalui keharmonisan yang bertujuan membentuk pribadi
unggul untuk menjadi agen perubahan yang mengedepankan nilai kemanusiaan, serta
berkontribusi positif bagi peningkatan masyarakat luas melalui program yang
berkesinambungan dalam aspek-aspek seperti aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

Pilar Sehati
Terdapat 5 (lima) pilar utama di dalam Program CSR Garudafood Sehati, yaitu:
pendidikan, kesehatan masyarakat, lingkungan, bantuan kemanusiaan dan
pemberdayaan masyarakat. Kesesuaian Program Garudafood Sehati dengan SDGs
- Tanggung Jawab sosial bidang pelestarian Lingkungan hidup
Lingkungan hidup merupakan salah satu pilar utama dalam program Garudafood
Sehati. Perseroan berkomitmen untuk terus menekan dampak yang ditimbulkan dari
operasional Perseroan terhadap lingkungan hidup. Karena itu, Perseroan mentaati
berbagai peraturan perundang-undangan, khususnya yang terkait dengan lingkungan
hidup yang berhubungan dengan operasional Perseroan, antara lain:
• Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan
Lingkungan Hidup
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 38 Tahun 2019 tentang Jenis Rencana
atau Usaha yang Wajib Memiliki Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL)
• Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (PP No.
27/2012) yang mengatur cara penyusunan, permohonan dan penerbitan Izin
Lingkungan
Karena itu, Perseroan memastikan seluruh unit bisnis Perseroan dan pabrik yang
dioperasikan oleh Perseroan juga telah memiliki dokumen UKL (Upaya Pengelolaan
Lingkungan) dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan) yang telah disetujui oleh
berbagai lembaga pemerintah daerah, serta tidak termasuk dalam kategori wajib
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Perseroan juga memiliki izin
lingkungan yang telah dikeluarkan oleh instansi lingkungan hidup di tiap wilayah
terkait.
1. Pengelolaan Limbah
2. Efisensi Energi
3. Sertifikasi di Bidang Lingkungan Hidup
- Tanggung Jawab Sosial Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan
kerja
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset utama bagi Perseroan. Karena itu,
Perseroan selalu berupaya untuk memenuhi hak-hak karyawan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini adalah Undang Undang
No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Selain aspek ketenagakerjaaan,
Perseroan juga memprioritaskan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi
karyawan sebagaimana diatur dalam Undang Undang No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun
1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Perseroan sangat
memperhatikan kesejahteraan dan kulitas hidup para karyawan melalui pemberian
remunerasi yang kompetitif. Selain itu, Perseroan juga memberikan perlindungan dan
jaminan keselamatan kepada seluruh karyawan saat beraktivitas di lingkungan
operasional, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja yang Sama
2. Pengembangan Kualitas dan Kompetensi SDM
3. Pelaksanaan Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja
4. Perputaran Karyawan
5. Mekanisme Penyelesaian Permasalahan Ketenagakerjaan

- Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait Pengembangan Sosial dan


Kemasyarakatan
Di bidang sosial-kemasyarakatan, Perseroan memiliki fokus pada pilar bantuan
kemanusiaan (menyikapi pandemi Covid-19) berupa donasi bantuan seperti paket
sembako, hand sanitizer, vitamin, masker dan produk-produk Perseroan. Program
pada pilar Garudafood Sehati lainnya dihentikan sementara karena situasi pandemi
Covid-19.
1. Bidang Pendidikan
2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Komitmen
3. Bidang Kesehatan
4. Bantuan Kemanusiaan

- Tanggung Jawab Terhadap Produk dan Pelanggan


Upaya Perseroan untuk menjaga tingkat kepuasan pelanggan merupakan bagian dari
strategi jangka panjang Perseroan. Perseroan meyakini pelanggan merupakan elemen
yang sangat penting dalam menetukan kelanggengan usaha Perseroan. Perseroan
berkomitmen penuh untuk menghasilkan produk yang memenuhi aspek keamanan
pangan, kualitas dan halal yang dicantumkan dalam KEBIJAKAN GARUDAFOOD
yang ditandatangani oleh CEO Garudafood. Dalam mewujudkan komitmennya,
Perseroan mempraktikkan kebijakan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin),
melaksanakan dan sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005
dari SGS, menerapkan dan sertifikasi Lab System ISO 17025 dari KAN, sertifikasi
SNI untuk produk wajib SNI oleh LS-Pro BBIA yang sudah terakreditasi Komite
Akreditasi Nasional, menerapkan ISO 22000:2018 untuk Transport and Storage dan
seluruh produk yang dihasilkan oleh Perseroan telah terdaftar di Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia dan telah bersertifikat halal dari
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia
(LPPOMMUI
1. Informasi Produk
2. Kesehatan dan Keselamatan Konsumen
3. Saluran Pengaduan Pelanggan
4. Survei Kepuasan Pelanggan
2. Budaya (Nilai-nilai perusahaan) dan Komunikasi Perusahaan
“Nilai Inti Perusahaan” atau Corporate Core Values merupakan pedoman dasar sekaligus
petunjuk pelaksanaan budaya, manajemen dan kerja di Perseroan, yang diperuntukkan
bagi seluruh lapisan manajemen dan karyawan. Dimana hal ini telah dikuatkan pula
dalam keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan sebagaimana telah dituangkan dalam Akta
Pernyataan Keputusan RUPS No.2 tanggal 2 Juni 2020, yang menyatakan bahwa
Perseroan:
a. Menyetujui untuk meratifikasi Nilai-Nilai Dasar Perusahaan (“Corporate Core
Values”) sebagai landasan dan sumber dalam membangun budaya Perseroan.
b. Menyetujui atas penerapan Corporate Core Values dalam setiap perilaku dan tindakan
Perseroan, pengurus dan karyawan, termasuk namun tidak terbatas dalam membuat
peraturan-peraturan, keputusan-keputusan dan kebijakankebijakan Perseroan.

Mentalitas Dasar
1. Bersyukur atas Anugerah Tuhan
• Hidup kita adalah anugerah Tuhan.
• Kerja kita adalah pelayanan bagi sesama.
• Hidup dan bekerja dalam Kesadaran, Rasa Syukur dan Sikap Inklusif.
2. Semangat untuk Sukses
• Semangat juang, pantang menyerah (Fighting spirit).
• Cerdik dalam menyikapi situasi yang menantang
• Konsisten untuk mau terus berhasil/sukses.
3. Pelayanan kepada Stakeholders
• Sukses adalah pencapaian konsisten atas target yang jelas melalui proses yang
cemerlang.
• Stakeholders adalah pihak-pihak yang terkena dampak tindakan kita di sepanjang
proses bisnis kita.
• Sukses stakeholders kita adalah kunci pertumbuhan bisnis, sukses kita adalah sukses
stakeholders kita.
4. Berpikir Kreatif dan Inovatif
• Kreativitas adalah kemampuan dan proses untuk membangkitkan gagasan atau
konsep baru.
• Inovasi adalah proses untuk memilah dan mengimplementasikan gagasan baru
dalam konteks komersial.
• Kreativitas dan inovasi adalah mesin untuk menciptakan siklus bisnis baru
5. Perbaikan Berkesinambungan
• Manajemen adalah Plan, Do, Check, Action (PDCA).
• Manajemen didasarkan pada fakta dan data.
• Problem adalah kesempatan untuk tumbuh.

3. Manajemen, Sentralisasi dan Desentralisasi


Sistem Pengendalian Internal
Untuk memastikan dan memberikan jaminan yang wajar bahwa aset Perseroan dapat
terjaga dengan aman, risiko bisnis dapat ditangani dengan baik, serta informasi yang
harus diungkapkan dapat dilaporkan kepada Direksi, Perseroan memiliki kerangka sistem
pengendalian internal yang meliputi risiko keuangan, operasional, dan lingkungan serta
terkait regulasi.
Secara berkala Unit Internal Audit menguji efektivitas sistem pengendalian internal untuk
memastikan kontrol internal Perseroan telah dilaksanakan dengan efektif. Manajemen
telah menilai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan pada tanggal 31
Desember 2020, dan menyimpulkan bahwa kontrol internal atas pelaporan keuangan
telah efektif, dimana Unit Audit Internal secara berkala mengirimkan tim untuk
melakukan kegiatan audit di Perseroan dan entitas anak di berbagai aspek operasional
seperti di bidang pemasaran, penjualan, pengelolaan sumber daya manusia dan
manajemen keuangan. Jika terdapat adanya temuan yang diperoleh oleh Unit Audit
Internal akan disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti dan kepada Komite
Audit yang merupakan instrumen Perseroan yang mendukung Dewan Komisaris dalam
tugasnya untuk mengawasi kegiatan bisnis Perseroan dan entitas anak.

Penerapan sistem Manajemen Risiko Perseroan dalam pengelolaan usahanya, Perseroan


telah melakukan berbagai upaya pengelolaan risiko di setiap aspek kegiatan usaha
Perseroan dan Entitas Anak, terutama dalam hal faktor risiko utama dan faktor risiko
yang berpotensi untuk mempunyai dampak signifikan terhadap kinerja dan posisi
keuangan Perseroan dan Entitas Anak. Adapun risiko-risiko utama yang dihadapi
Perseroan serta mitigasi yang telah dilaksanakan mencakup: (1) Risiko Kendali Mutu, (2)
Risiko Kepatuhan Terhadap Regulasi, (3) Risiko Keuangan, (4) Risiko Manajemen Data,
(5) Risiko Bisnis, (6) Risiko Persaingan, (7) Risiko Penurunan Kekuatan Merek dan (8)
Risiko Manajemen,

Fungsi Pengawasan oleh Dewan Komisaris


Peran dan fungsi pengawasan merupakan tugas utama yang diemban Dewan
Komisaris, khususnya dalam memberikan masukan yang sejalan dengan aspirasi
pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan. Dalam melaksanakan fungsi
pengawasan, hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi dibangun melalui
kesamaan pandangan untuk mencapai visi dan misi Perseroan.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris berpegang pada rencana
kerja dan anggaran yang sebelumnya telah disepakati bersama. Dewan Komisaris
melakukan penelahaan dan pemantauan terhadap setiap inisiatif strategis yang dijalankan
Direksi dan menilai kesesuaiannya dengan rencana kerja Perseroan.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris berpegang pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan menghormati hak dan wewenang Direksi dalam
pengelolaan Perseroan. Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris menggunakan
mekanisme secara langsung maupun tidak langsung.
Dewan Komisaris tidak saja memperhatikan aspek keuangan tetapi Dewan Komisaris
juga menaruh perhatian terhadap upaya Perseroan untuk tetap menjaga kelancaran dan
keamanan operasional serta kemampuan dalam menjaga dari sisi permintaaan yang pada
akhirnya membawa dampak positif terhadap profitabilitas Perseroan.
Fungsi Pelaksanaan dilakukan oleh direksi

Fungsi perencanaan dan pelaksanaan oleh Dewan Direksi


Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar Perseroan

4. Produk dan kegiatan produksi yang dilakukan

Produk
Garuda merupakan merek Perseroan untuk produk kacang kulit dan kacang bersalut, serta
pilus. Kacang kulit Garuda, terbuat dari kacang tanah pilihan yang garing dan renyah
serta isi yang padat dengan kandungan asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) di
dalamnya yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Inovasi terbaru di
segmen ini meliputi kacang kulit rasa bawang dan kacang biga atau kacang dengan tiga
butir isi. Kacang bersalut, dengan varian produk kacang bersalut Garuda saat ini meliputi
kacang atom, kacang telur dan kacang panggang. Di 2020, Garuda juga memperluas
cakupan bisnis diluar produk Kacang seperti Garuda Pilus, Garuda Potato snack, Garuda
O’Corn snack dan Garuda O’Corn – Popcorn Instant. Inovasi terbaru dari merek Garuda
yang menggandeng partner global adalah Garuda Potato dan Garuda O’Corn. Per 31
Desember 2020, merek Garuda memiliki 41 SKU

Gery merupakan merek Perseroan yang diluncurkan pada tahun 1997 untuk produk
biskuit bersalut dan confectionery. Merek Gery memenuhi kebutuhan segmentasi anak,
remaja dan keluarga. Varian produk untuk segmentasi anak; Gery Snack Cereal, Gery
Pasta, Gery Meses, Gery Bischoc. Untuk segmentasi remaja dan dewasa, Gery Saluut
Malkist dan Gery Saluut Wafer. Sedangkan untuk segmentasi keluarga; Gery Festive.
Merek Gery meluncurkan varian produk baru pada 2020 yakni Gery Saluut Sandwich dan
Gery Pasta Moncart (co-branding dnegan animasi Monkart). Serta jenis biskuit lain
seperti Gery Saluut Malkist varian Cheese, Gery Snack Sereal Pouch dan Gery Saluut
Wafer Coklat Kelapa. Per 31 Desember 2020, merek Gery memiliki 36 SKU

Leo pertama kali diluncurkan oleh Perseroan pada tahun 2005 untuk produk keripik
kentang. Varian produk merek Leo saat ini yaitu keripik kentang rasa ayam original. Per
31 Desember 2020, merek Leo memiliki 1 SKU.
Chocolatos, pertama kali diluncurkan pada tahun 2008, merupakan inovasi dari Perseroan
untuk menghadirkan wafer stik yang lebih besar dan isi krim cokelat yang lebih padat.
Perpaduan antara wafer stik dan krim cokelatnya memberikan cita rasa serta kepuasan
tersendiri dalam menikmati wafer stik yang berbeda dari produk yang tersedia di pasar.
Chocolatos juga telah mengembangkan produknya ke kategori minuman serbuk rasa
cokelat dan cokelat putih green tea latte sebagai inovasi baru di minuman cokelat.
Kenikmatan cokelat dari Italia menjadi keunggulan dari produk Chocolatos ini. Varian
produk merek Chocolatos saat ini meliputi Chocolatos Wafer Stick, Chocolatos Wafer
Cream, Chocolatos Drink RTS (Ready to Serve), Chocolatos Drink RTD (Ready to
Drink) – Botol dan Tetra Pack, dan Chocolatos Milk Drink. Pada 2020 Chocolatos
mengeluarkan varian produk baru yaitu Chocolatos Wafer Cream Economis dan
Chocolatos Milk Drink. Per 31 Desember 2020, merek Chocolatos memiliki 19 SKU.
Clevo pertama kali diluncurkan pada tahun 2009 untuk minuman susu UHT berukuran
125 ml untuk anak-anak. Varian rasa susu Clevo saat ini meliputi rasa cokelat, stroberi
dan ice cream. Per 31 Desember 2020, merek Clevo memiliki 3 SKU. Selain produk
regular di atas, Perseroan juga memiliki produkproduk musiman yang hanya dipasarkan
menjelang hari raya Idul Fitri yang diproduksi di bawah merek Gery dan Chocolatos

Kegiatan Produksi
PT Garudafood Memproduksi makanan ringan (kacang), biscuit, keju Cheddar Olahan &
salah dressing, Snack pilus, keripik, Confectionery, Minuman susu dan minuman cokelat

5. Hambatan dan Peluang Perdagangan Internasional


Dalam laporan World Economic Outlook yang dirilis pada Januari 2021, lembaga Dana
Moneter Internasional atau International Monetary Fund (“IMF”) memprediksi
pertumbuhan ekonomi global tahun 2020 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 3,5%.
Kontraksi ekonomi di tahun 2020 utamanya disebabkan karena banyak negara yang
mengambil kebijakan lockdown, sehingga aktivitas ekonomi masyarakatnya berkurang
secara drastis. Kebijakan ini juga membuat arus perdagangan barang dan jasa dunia
mengalami penurunan. Berdasarkan data Organisasi Perdagangan Dunia, sepanjang tahun
2020 volume perdagangan dunia mengalami penurunan hingga 32%.

Anda mungkin juga menyukai