Anda di halaman 1dari 15

I.

Current Situation
A. Current Performance
- Lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional yang mempengaruhi daya beli
masyarakat
- Fluktuasi harga pakan peternakan yang cukup tinggi
- Bahan baku impor yang berkualitas
B. Strategic Posture
1. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi dan Misi
“Menjadi penyedia terkemuka dan terpercaya di bidang produk pangan
berprotein terjangkau di Indonesia, berlandaskan kerjasama dan
pengalaman teruji, dalam upaya memberikan manfaat bagi seluruh pihak
terkait”.
TERKEMUKA
 Menjadi yang utama dan selalu diingat
 Menjadi panutan bagi industri sejenis
 Berkembang melalui proses berkesinambungan
 Selangkah lebih maju dalam persaingan

TERPERCAYA
 Dapat diandalkan oleh segenap pemasok, pelanggan dan karyawan
 Konsisten, dapat dipercaya, aman, berkualitas baik, produk higienis
 Bertanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan sekitar

TERJANGKAU
 Mengutamakan masyarakat luas
 Kualitas baik dengan harga terjangkau
 Berperan aktif dalam menanggulangi keterbatasan pangan
 Penyedia protein yang efisien; mengarah pada tingkat keuntungan
jangka panjang yang mendukung kelangsungan usaha

PRODUK PANGAN BERPROTEIN


 Mengembangkan usaha di bidang protein dari hewan ternak termasuk
unggas dan hewan laut
 Termasuk usaha utama di bidang pakan, pembiakan & pemeliharaan
ternak, vaksin, dan lain-lain
 Berujung pada produksi makanan olahan untuk konsumsi manusia

KERJA SAMA
 Bekerja sama dan saling membantu satu sama lain tanpa diminta
 Koordinasi yang sempurna
 Beroperasi sebagai satu kesatuan
 Berbeda pendapat tetapi tetap bergerak sebagai satu tim

PENGALAMAN TERUJI
 Memiliki pengalaman teruji di bidang peternakan dan di
kawasan berkembang Asia

PIHAK TERKAIT
Meliputi:
 Karyawan
 Pelanggan
 Pemasok
 Peternak mitra
 Pemegang Saham
 Masyarakat

2. Tujuan
”Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama”
Kesuksesan utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Perseroan),
dibangun atas dasar keyakinan dalam membina hubungan yang saling
menguntungkan, berdasarkan kepercayaan dan integritas. Bersama
seluruh pihak-pihak terkait, perseroan selalu mengambil posisi pro-aktif
dalam mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan.
 Bersama seluruh pemegang sahamnya, perseroan senantiasa
bertujuan meraih imbal hasil investasi yang lebih baik.
 Bersama rekan bisnis, perseroan bekerja sama dalam menekan
persaingan yang tidak sehat.
 Bersama pelanggan, perseroan memfokuskan diri untuk
memberikan atau menghasilkan produk unggulan dan pelayanan
yang sangat bersaing dan membina hubungan yang saling
menguntungkan.
 Bersama pemasok, menawarkan dan mengeksplorasi kesepakatan
dalam bekerja sama.
 Bersama karyawan, perseroan terus mencari dan
mengembangkan program-program yang dapat memberikan
hasil dan nilai tambah terbaik bagi setiap karyawan.
 Bersama masyarakat, perseroan melakukan upaya untuk menjadi
warga dunia usaha yang bertanggung jawab terhadap masyarakat
di sekitarnya.
Mengikuti motto "Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama"
menjadi titik tolak kesuksesan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Analisis Visi, Misi dan Tujuan


Dalam mengamati Perusahaan PT. Japfa Comfeed, Tbk saat ini, visi,
misi, dan tujuan yang digunakan oleh PT Japfa comfeed Tbk telah sesuai
dengan yang diharapkan untuk jangka panjang dan masih sesuai dengan
keadaan saat ini, karena sudah terbukti di setiap langkahnya dengan
menjadi penyedia terkemuka dan terpercaya di bidang produk pangan
berprotein terjangkau di Indonesia. sehingga tidak perlu ada perubahan
dari visi, misi tersebut. "Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama"
yang merupakan motto dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Menjelaskan bahwa perusahan tersebut memfokuskan diri untuk
memberikan atau menghasilkan produk unggulan dan pelayanan yang
sangat bersaing dan membina hubungan yang saling menguntungkan.
Dan ini membuktikan bahwa PT Japfa comfeed telah menjalankan visi &
misi nya dengan baik. Jika di lihat dari sejarah berdirinya PT Japfa
Comfeed bukan lah perusahaan yang dibilang baru, perusahaan ini selalu
mengikuti perkembangan yang ada dan berinovasi baik dalam system
penjualan saat ini. Merek utama dari produk-produk Japfa Comfeed,
antara lain: pakan ternak, produk daging ayam segar , produk vaksin dan
makanan daging olahan. Dalam perkembangannya, PT. Japfa Comfeed
kini mampu mendirikan cabang dan pabrik di berbagai kota di Indonesia.
Cabang yang tersebar di seluruh kota di Indonesia membantu agar lebih
mudah para konsumen nya untuk membeli produknya.

1. Strategis
PT Japfa Comfeed Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk memulai
bisnisnya dengan memproduksi copra pellet sebagai produk pertamanya.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Japfa telah bertransformasi
menjadi salah satu manufaktur produk olahan unggas terbesar dan
terintegrasi di Indonesia. Perjalanan panjang telah ditempuh oleh
perusahaan sejak tahun 1971., yang meliputi proses integrasi, strategi
akuisisi, hingga bertransformasi menjadi perusahaan publik. Japfa
merupakan perusahaan unggas multibusiness, yang usahanya terbagi atas
divisi produksi pakan ternak (animal feed), pengembangbiakan DOC (DOC
Breeding), peternakan komersil (Commercial Farming and Broilers),
Pembudidayaan dan pakan ikan (‘Aquafeed’), Peternakan sapi potong (‘Beef
Cattle), serta perdagangan dan lainnya (‘trading and others’).

a. Perusahaan melakukan integrasi strategis dengan mengakuisisi beberapa


perusahaan lain, yaitu:
 (PT Multibreeder Adirama Indonesia (MBAI) dan PT Ciomas
Adisatwa) pada tahun 1992 yang merupakan perusahaan pembibitan dan
pemrosesan ayam serta usaha tambak udang dan pemrosesannya (PT
Suri Tani Pemuka).
 Desember 2007, MBAI mengakuisisi PT Hidon, sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang pembibitan ayam dan penetasan telur.
 Pada tanggal 15 Januari 2008 Perseroan mengakuisisi
PT Santosa Agrindo, sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang penggemukan sapi yang terbesar di Asia Tenggara.
 1 Desember 2009, Perseroan melakukan penggabungan
usaha dengan PT Multi Agro Persada (MAP) Tbk yang
bergerak di bidang distribusi dan produksi pakan ternak.
 1 Januari 2011, dua anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Multiphala
Agrinusa (MAG) dan PT Bintang Terang Gemilang (BTG) yang
bergerak di bidang produksi pakan ternak, melakukan penggabungan
usaha.
 1 Juli 2012 Perseroan melakukan penggabungan usaha dengan PT
Multibreeder Adirama Indonesia Tbk. (MBAI), yang merupakan anak
perusahaan Perseroan, serta PT Multiphala Adiputra (MPA) dan PT
Hidon yang merupakan anak perusahaan MBAI.
b. Memiliki pangsa pasar kuat di bidang agribisnis
c. Operasional berkualitas, didukung sistem biosecurity, penggunaan
teknologi canggih dan modern yang menekan biaya produksi lebih murah
d. Tim profesional dan berpengalaman
e. Produk yang dihasilkan lebih murah dari produk pesaing namun kualitas
yang didapatkan sama

Daftar Harga

2. Policies
PT. Japfa comfeed, Tbk dalam menjalankan bisnisnya selalu
mengedepankan keyakinan dalam membina hubungan yang saling
menguntungkan, berdasarkan kepercayaan dan integritas. Bersama seluruh
pihak-pihak terkait, dalam mengembangkan hubungan yang saling
menguntungkan bersama seluruh pemegang saham, rekan bisnis, pelanggan,
pemasok, karyawan dan masyarakat. Pakaian yang digunakan oleh
karyawan dalam bekerja adalah pakaian kerja berupa seragam perusahaan
Japfa terutama yang bekerja di pabrik menggunakan seragam atau pakaian
yang telah ditetapkan oleh Japfa. ”Berkembang Menuju Kesejahteraan
Bersama”, PT japfa comfeed, Tbk dalam menjaga hubungan internal dengan
karyawannya untuk meningkatkan semangat pekerja dalam pemberian dan
penambahan upah melihat tingkat produktivitas yang meningkat setiap
karyawan sesuai masa kerja dan hasil penilaian prestasinya selama bekerja
diperusahaan. Tingkat upah yang pantas akan meningkatkan motivasi
pekerja karena kebutuhan hidup pekerja sudah bisa terpenuhi.

II. Strategic Managers


Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris melakukan
pengawasan yang memadai terhadap Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi
memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan.
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi memiliki pemahaman dan kompetensi yang
memadai untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha,
membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Perseroan,
serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan yang
membangun terhadap kinerja manajemen.

A. Board of Directors (Dewan Komisaris)


Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang melakukan pengawasan dan
memberikan arahan kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan.
Dewan Komisaris turut melakukan pemantauan terhadap efektivitas implementasi
GCG yang dilakukan Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tahun 2017 jumlah anggota Dewan
Komisaris adalah 6 (enam) orang dengan susunan sebagai berikut:

1. Syamsir Siregar
Warga negara Indonesia. Menamatkan pendidikannya di Akademi Militer Nasional
tahun 1965 dan Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 1981 dan
mengabdikan diri sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia hingga tahun 1996.
Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan.
2. Hendrick Kolonas

Warga negara Indonesia. Meraih gelar Bachelor of Arts (BA-Hons) bidang


Accounting & Finance dari Middlesex University–England (1982), kemudian
Master of Business Administration dari Schiller International University, London
(1983) serta Master of Arts dalam bidang Banking Administration dari The
University of Hull, England (1989). Beliau menjabat sebagai Wakil Komisaris
Utama Perseroan sejak tahun 2012, berdasarkan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Beliau menjadi salah satu founder beberapa
perusahaan pembiayaan konsumen seperti PT Wahana Ottomitra Multiarta dan
perusahaan lembaga keuangan seperti PT SMS Finance, PT Asuransi Jaya Proteksi,
PT Pan Pacific Insurance dan lainnya. Sejak 2010 hingga saat ini menjabat sebagai
Presiden Komisaris PT Celebes Artha Ventura.

3. Retno Astuti Wibisono


Warga negara Indonesia. Meraih gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas
Airlangga, Surabaya. Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan
sejak 2013, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perseroan. Beliau pernah menjabat sebagai Corporate Secretary di beberapa
perusahaan publik terkemuka. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris
Perusahaan PT Ometraco Corporation Tbk (1994 – 2000). Sejak 2000, menjabat
sebagai Head of Legal & License dan Corporate Secretary di Perseroan hingga
memasuki masa purna tugas.

4. Ignatius Herry Wibowo


Warga negara Indonesia. Menamatkan pendidikan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro, Semarang. Beliau diangkat menjadi Komisaris
Independen Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
14 April 2015. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan di
Perseroan sejak tahun 1998 hingga memasuki masa purna tugas pada bulan Juni
2014.

5. Jaka Prasetya
Warga negara Singapura. Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut
Teknologi Bandung (1994) dan Master of Business Admintration dari MIT Sloan
School of Management (1998). Saat ini, beliau menjabat sebagai Komisaris
Perseroan (2016 – sekarang) dan Managing Director di KKR Singapura (2014 –
sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Managing Partner di Leafgreen Capital
Partners (2011 – 2014), Managing Director di Raiffeisen Bank International (2010
– 2011), CEO di United Fiber System di Singapura (2006 – 2009), Director di
Deutsche Bank (2004 – 2006.

B. Top Management (Dewan Direksi)

Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif
dalam mengelola Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan. Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan
mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas, wewenang dan hal-hal lain
yang terkait dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa pada
tanggal 3 Juni 2014, jumlah anggota Direksi Perseroan adalah 5 (lima) orang
dengan susunan sebagai berikut:

1. Handojo Santosa (Direktur Utama)


Beliau menamatkan pendidikan di Pepperdine University, USA (1984). Pada tahun
1997, ia diangkat sebagai Presiden Direktur PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk,
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan. Tanggung jawabnya meliputi pengawasan seluruh kegiatan operasional
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk., termasuk Divisi Budidaya, Divisi Perdagangan
dan Divisi Sapi Potong. Diangkat sebagai Direktur Eksekutif Japfa Ltd pada 19
Desember 2008. Bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen bisnis dan
operasi group perusahaan, termasuk membuat keputusan korporasi. Mengawasi
perumusan perencanaan perusahaan, arah strategis, bisnis dan kebijakan group
perusahaan.

2. Bambang Budi Hendarto (Wakil Direktur Utama)

Beliau lulus dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1972 dengan meraih
gelar Sarjana Peternakan. Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1989
dan sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan sejak tahun 1997 berdasarkan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Secara khusus,
beliau membawahi Divisi Perunggasan meliputi Unit Pakan Ternak, Unit
Pembibitan Ayam, Unit Peternakan Komersial dan Produk Konsumen.
Beliau juga menjabat sebagai President COO & Chief Operating Officer
Operational I – Poultry Japfa Group (2005-sekarang.

3. Tan Yong Nam (Direktur)

Warga negara Singapura. Beliau menyelesaikan pendidikan dengan gelar Bachelor


of Arts (Ekonomi) dari University of Cambridge, UK pada tahun 1983. Dia juga
terdaftar sebagai Chartered Financial Analyst pada The Institute of Analis
Chartered Financial, USA di tahun 1992 dan saat ini merupakan anggota Mensa
International. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2008 berdasarkan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Secara khusus, ia mengawasi Divisi
Teknologi Informasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Diangkat sebagai
Direktur Eksekutif pada 1 Juni 2009. Sebagai Grup Chief Executive Officer
(“CEO”), ia bertanggung jawab untuk memimpin pengembangan dan pelaksanaan
strategi jangka panjang Grup dan juga bertanggung jawab terhadap semua
keputusan manajemen sehari-hari.

4. Koesbyanto Setyadharma (Direktur)

Warga negara Indonesia. Meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas
Padjajaran, Bandung, pada 1984. Beliau bergabung dengan Perseroan sejak 1986
dan diangkat sebagai Direktur sejak 2014 berdasarkan Keputusan Rapat umum
Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Dalam Perseroan, beliau diamanatkan untuk
membawahi divisi keuangan yang terdiri Corporate Finance termasuk Relasi
dengan Perbankan (Banking Relation), Financial Controller, Perpajakan dan
Akunting.

5. Rachmat Indrajaya (Direktur Independen)

Meraih gelar sarjana dari Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil di Universitas
Trisakti, Jakarta, pada 1988. Beliau diangkat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi
(Independen) sejak 2013 berdasarkan Keputusan Rapat umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan. Dalam Perseroan, beliau berperan serta dalam memastikan
terciptanya iklim independen yang merupakan kunci dari penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang ditujukan pada kepentingan pemegang saham minoritas dan
pemangku kepentingan lainnya.

C. Analisis

Sepanjang tahun 2016, Direksi Perseroan mengadakan rapat secara informal


maupun formal sebagai media koordinasi dan pelaporan tanggung jawab.
Kehadiran anggota Direksi dapat dilakukan secara fisik maupun melalui video
conference sebanyak 12 (dua belas) kali, dengan tingkat kehadiran semua anggota
100%. Hal ini telah sesuai dengan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 33 / POJK.04/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik, Direksi diwajibkan melakukan rapat sekurang-kurangnya 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

Pada tahun 2016, anggota Dewan Komisaris belum berpartisipasi dalam pelatihan,
workshop, konferensi, dan seminar. Hal ini dikarenakan kondisi pribadi para
Dewan Komisaris yang sulit untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Berbeda
dengan Dewan Komisaris, Pada tahun 2016, anggota Direksi Perseroan telah
mengikuti program pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar yang diadakan di
Singapura, Jakarta, dan Yogyakarta. Hal ini memang harus dilakukan oleh para
anggota Direksi, karena dengan mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pelatihan,
workshop, maupun seminar akan dapat meningkatkan kompetensi dan membawa
branding tersendiri bagi Perseroan.

Pada tahun 2016, susunan anggota Dewan Komisaris mengalami perubahan.


Terdapat satu tambahan anggota Dewan Komisaris yaitu H. Achmad Syaifudin
HAQ. Perubahan susunan ini ditetapkan berdasarkan hasil dari Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan. Penambahan Dewan Komisaris ini menurut kami
berdampak positif. H. Achmad Syaifudin HAQ ini ditugaskan untuk lebih
mengawasi bagian Trading dalam PT Japfa.

III. External Environment

A. Natural Environment

a. Ketersediaan bahan baku jagung sebagai bahan baku utama pembuatan


pakan ternak yang bersifat musiman, menjadi kendala tersendiri bagi
perusahaan karena kebutuhan atau permintaan pabrik pakan bersifat rutin.
Jagung menjadi kebutuhan bahan baku utama dalam pembuatan pakan, yang
masih harus impor dalam pemenuhannya. Disebabkan adanya kesenjangan
antara produksi/penyediaan dan kebutuhan pabrik pakan terutama yang
berkaitan dengan ketepatan mutu, jumlah dan kapasitas pasokan
(kontinutas) termasuk harga bersaing. Negara yang memerlukan serta
kegunaaanjagung yang semakin bersaing seperti selain untuk bahan pakan
(feed), juga untuk pangan (food), bahan bakar (fuel), bahan baku industri
olahan, dan sebagai bahan pupuk (fertilizer).
b. Wabah penyakit hewan ternak seperti flu burung, perubahan iklim yang
tidak menentu secara tidak lanngsung berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup hewan ternak, sehingga berpengaruh terhadap permintaan pakan
ternak dan untuk produk vaksin dan obat lainnya juga meningkat.

B. Societal Environment
1. Economic:
a. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami tren kenaikan
peningkatan dari tahun 2016 sampai 2017, akan tetapi cenderung
lambat yang dapat berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat
akan daging dan kebutuhan lainnya.
b. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar di Asia
Tenggara, namun konsumsi daging perkapitanya merupakan salah
satu yang terendah.

c. Fluktuasi harga produk peternakan yang cukup tinggi merupakan


kendala bagi perusahaan, hal ini berakibat pada margin yang
diperoleh perseroan menjadi tidak stabil, maka perseroan harus
melakukan sejumlah inovasi agar margin penjualannya dapat terus
terjaga pada tingkat yang diinginkan.
d. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomo 48/M-
DAG/PER/7/2015 tentang ketentuan umum di bidang impor. Hal ini
menyebabkan Impor jagung sebagai bahan baku pakan ternak
ditekan. Jumlah impor jagung saat ini harus dipotong setengahnya.

2. Technological
a. Penggunaan alat produksi dengan teknologi baru meningkatkan
produksi yang cepat dan efisien.
b. Semua produk diolah dengan higienis sehingga aman.
c. Semakin berkembangnya teknologi informasi yang menyebabkan
Japfa harus terus mengembangkan teknologi perusahaan mengikuti
arus perkembangan teknologi
3. Political-Legal
a. Pengawasan Pemerintah yang semakin ketat terhadap pelaku usaha
dan adanya peraturan perundang-undangan serta kebijakan
pemerintah yang berubah dengan cepat dapat secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi kegiatan usaha serta
pendapatan Perseroan.
b. Peraturan Menteri Pertanian No. 22/PERMENTAN/PK.110/6/2017
mengenai Pendaftaran dan Peredaran Pakan. PT Japfa sebagai
perusahaan yang memproduksi pakan ternak, harus melakukan
pendaftaran pakan.
b) Peraturan Menteri Keuangan No. 142/PMK.010/2017 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
267/PMK.010/2015 Tentang criteria dan / atau rincian ternak, Bahan
Pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan ikan yang atas
impor dan / atau penyerahannya dibebaskan dari pengenaan pajak
pertambahan nilai. Dalam peraturan ini PT Japfa berkewajiban
untuk memberikan rincian mengenai bahan pembuatan pakan
ternak.
c) Peraturan Menteri Perdagangan No 21/2016 mengenai
Penetapan harga acuan pembelian jagung di tingkat petani. PT Japfa
sebagai pabrikan yang membutuhkan bahan baku jagung dari petani
harus menaati harga acuan untuk membeli jagung.
d) Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomo
48/M-DAG/PER/7/2015 tentang ketentuan umum di bidang impor.
PT Japfa sebagai perusahaan yang melakukan impor bahan baku
jagung harus mematuhi besarnya maksimal total impor jagung yang
dapat dibuat dan tidak melebihi batas.

4. Sociocultural
a. Masyarakat Indonesia menginginkan produk yang berkualitas tetapi
terjangkau
b. Kegiatan kebudayaan masyarakat meningkatkan permintaan akan
daging
c. Konsumen mengharapkan produk yang praktis

Anda mungkin juga menyukai