Current Situation
A. Current Performance
- Lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional yang mempengaruhi daya beli
masyarakat
- Fluktuasi harga pakan peternakan yang cukup tinggi
- Bahan baku impor yang berkualitas
B. Strategic Posture
1. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi dan Misi
“Menjadi penyedia terkemuka dan terpercaya di bidang produk pangan
berprotein terjangkau di Indonesia, berlandaskan kerjasama dan
pengalaman teruji, dalam upaya memberikan manfaat bagi seluruh pihak
terkait”.
TERKEMUKA
Menjadi yang utama dan selalu diingat
Menjadi panutan bagi industri sejenis
Berkembang melalui proses berkesinambungan
Selangkah lebih maju dalam persaingan
TERPERCAYA
Dapat diandalkan oleh segenap pemasok, pelanggan dan karyawan
Konsisten, dapat dipercaya, aman, berkualitas baik, produk higienis
Bertanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan sekitar
TERJANGKAU
Mengutamakan masyarakat luas
Kualitas baik dengan harga terjangkau
Berperan aktif dalam menanggulangi keterbatasan pangan
Penyedia protein yang efisien; mengarah pada tingkat keuntungan
jangka panjang yang mendukung kelangsungan usaha
KERJA SAMA
Bekerja sama dan saling membantu satu sama lain tanpa diminta
Koordinasi yang sempurna
Beroperasi sebagai satu kesatuan
Berbeda pendapat tetapi tetap bergerak sebagai satu tim
PENGALAMAN TERUJI
Memiliki pengalaman teruji di bidang peternakan dan di
kawasan berkembang Asia
PIHAK TERKAIT
Meliputi:
Karyawan
Pelanggan
Pemasok
Peternak mitra
Pemegang Saham
Masyarakat
2. Tujuan
”Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama”
Kesuksesan utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Perseroan),
dibangun atas dasar keyakinan dalam membina hubungan yang saling
menguntungkan, berdasarkan kepercayaan dan integritas. Bersama
seluruh pihak-pihak terkait, perseroan selalu mengambil posisi pro-aktif
dalam mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan.
Bersama seluruh pemegang sahamnya, perseroan senantiasa
bertujuan meraih imbal hasil investasi yang lebih baik.
Bersama rekan bisnis, perseroan bekerja sama dalam menekan
persaingan yang tidak sehat.
Bersama pelanggan, perseroan memfokuskan diri untuk
memberikan atau menghasilkan produk unggulan dan pelayanan
yang sangat bersaing dan membina hubungan yang saling
menguntungkan.
Bersama pemasok, menawarkan dan mengeksplorasi kesepakatan
dalam bekerja sama.
Bersama karyawan, perseroan terus mencari dan
mengembangkan program-program yang dapat memberikan
hasil dan nilai tambah terbaik bagi setiap karyawan.
Bersama masyarakat, perseroan melakukan upaya untuk menjadi
warga dunia usaha yang bertanggung jawab terhadap masyarakat
di sekitarnya.
Mengikuti motto "Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama"
menjadi titik tolak kesuksesan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
1. Strategis
PT Japfa Comfeed Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk memulai
bisnisnya dengan memproduksi copra pellet sebagai produk pertamanya.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Japfa telah bertransformasi
menjadi salah satu manufaktur produk olahan unggas terbesar dan
terintegrasi di Indonesia. Perjalanan panjang telah ditempuh oleh
perusahaan sejak tahun 1971., yang meliputi proses integrasi, strategi
akuisisi, hingga bertransformasi menjadi perusahaan publik. Japfa
merupakan perusahaan unggas multibusiness, yang usahanya terbagi atas
divisi produksi pakan ternak (animal feed), pengembangbiakan DOC (DOC
Breeding), peternakan komersil (Commercial Farming and Broilers),
Pembudidayaan dan pakan ikan (‘Aquafeed’), Peternakan sapi potong (‘Beef
Cattle), serta perdagangan dan lainnya (‘trading and others’).
Daftar Harga
2. Policies
PT. Japfa comfeed, Tbk dalam menjalankan bisnisnya selalu
mengedepankan keyakinan dalam membina hubungan yang saling
menguntungkan, berdasarkan kepercayaan dan integritas. Bersama seluruh
pihak-pihak terkait, dalam mengembangkan hubungan yang saling
menguntungkan bersama seluruh pemegang saham, rekan bisnis, pelanggan,
pemasok, karyawan dan masyarakat. Pakaian yang digunakan oleh
karyawan dalam bekerja adalah pakaian kerja berupa seragam perusahaan
Japfa terutama yang bekerja di pabrik menggunakan seragam atau pakaian
yang telah ditetapkan oleh Japfa. ”Berkembang Menuju Kesejahteraan
Bersama”, PT japfa comfeed, Tbk dalam menjaga hubungan internal dengan
karyawannya untuk meningkatkan semangat pekerja dalam pemberian dan
penambahan upah melihat tingkat produktivitas yang meningkat setiap
karyawan sesuai masa kerja dan hasil penilaian prestasinya selama bekerja
diperusahaan. Tingkat upah yang pantas akan meningkatkan motivasi
pekerja karena kebutuhan hidup pekerja sudah bisa terpenuhi.
1. Syamsir Siregar
Warga negara Indonesia. Menamatkan pendidikannya di Akademi Militer Nasional
tahun 1965 dan Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 1981 dan
mengabdikan diri sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia hingga tahun 1996.
Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan.
2. Hendrick Kolonas
5. Jaka Prasetya
Warga negara Singapura. Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut
Teknologi Bandung (1994) dan Master of Business Admintration dari MIT Sloan
School of Management (1998). Saat ini, beliau menjabat sebagai Komisaris
Perseroan (2016 – sekarang) dan Managing Director di KKR Singapura (2014 –
sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Managing Partner di Leafgreen Capital
Partners (2011 – 2014), Managing Director di Raiffeisen Bank International (2010
– 2011), CEO di United Fiber System di Singapura (2006 – 2009), Director di
Deutsche Bank (2004 – 2006.
Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif
dalam mengelola Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan. Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan
mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas, wewenang dan hal-hal lain
yang terkait dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa pada
tanggal 3 Juni 2014, jumlah anggota Direksi Perseroan adalah 5 (lima) orang
dengan susunan sebagai berikut:
Beliau lulus dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1972 dengan meraih
gelar Sarjana Peternakan. Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1989
dan sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan sejak tahun 1997 berdasarkan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Secara khusus,
beliau membawahi Divisi Perunggasan meliputi Unit Pakan Ternak, Unit
Pembibitan Ayam, Unit Peternakan Komersial dan Produk Konsumen.
Beliau juga menjabat sebagai President COO & Chief Operating Officer
Operational I – Poultry Japfa Group (2005-sekarang.
Warga negara Indonesia. Meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas
Padjajaran, Bandung, pada 1984. Beliau bergabung dengan Perseroan sejak 1986
dan diangkat sebagai Direktur sejak 2014 berdasarkan Keputusan Rapat umum
Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Dalam Perseroan, beliau diamanatkan untuk
membawahi divisi keuangan yang terdiri Corporate Finance termasuk Relasi
dengan Perbankan (Banking Relation), Financial Controller, Perpajakan dan
Akunting.
Meraih gelar sarjana dari Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil di Universitas
Trisakti, Jakarta, pada 1988. Beliau diangkat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi
(Independen) sejak 2013 berdasarkan Keputusan Rapat umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan. Dalam Perseroan, beliau berperan serta dalam memastikan
terciptanya iklim independen yang merupakan kunci dari penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang ditujukan pada kepentingan pemegang saham minoritas dan
pemangku kepentingan lainnya.
C. Analisis
Pada tahun 2016, anggota Dewan Komisaris belum berpartisipasi dalam pelatihan,
workshop, konferensi, dan seminar. Hal ini dikarenakan kondisi pribadi para
Dewan Komisaris yang sulit untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Berbeda
dengan Dewan Komisaris, Pada tahun 2016, anggota Direksi Perseroan telah
mengikuti program pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar yang diadakan di
Singapura, Jakarta, dan Yogyakarta. Hal ini memang harus dilakukan oleh para
anggota Direksi, karena dengan mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pelatihan,
workshop, maupun seminar akan dapat meningkatkan kompetensi dan membawa
branding tersendiri bagi Perseroan.
A. Natural Environment
B. Societal Environment
1. Economic:
a. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami tren kenaikan
peningkatan dari tahun 2016 sampai 2017, akan tetapi cenderung
lambat yang dapat berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat
akan daging dan kebutuhan lainnya.
b. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar di Asia
Tenggara, namun konsumsi daging perkapitanya merupakan salah
satu yang terendah.
2. Technological
a. Penggunaan alat produksi dengan teknologi baru meningkatkan
produksi yang cepat dan efisien.
b. Semua produk diolah dengan higienis sehingga aman.
c. Semakin berkembangnya teknologi informasi yang menyebabkan
Japfa harus terus mengembangkan teknologi perusahaan mengikuti
arus perkembangan teknologi
3. Political-Legal
a. Pengawasan Pemerintah yang semakin ketat terhadap pelaku usaha
dan adanya peraturan perundang-undangan serta kebijakan
pemerintah yang berubah dengan cepat dapat secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi kegiatan usaha serta
pendapatan Perseroan.
b. Peraturan Menteri Pertanian No. 22/PERMENTAN/PK.110/6/2017
mengenai Pendaftaran dan Peredaran Pakan. PT Japfa sebagai
perusahaan yang memproduksi pakan ternak, harus melakukan
pendaftaran pakan.
b) Peraturan Menteri Keuangan No. 142/PMK.010/2017 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
267/PMK.010/2015 Tentang criteria dan / atau rincian ternak, Bahan
Pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan ikan yang atas
impor dan / atau penyerahannya dibebaskan dari pengenaan pajak
pertambahan nilai. Dalam peraturan ini PT Japfa berkewajiban
untuk memberikan rincian mengenai bahan pembuatan pakan
ternak.
c) Peraturan Menteri Perdagangan No 21/2016 mengenai
Penetapan harga acuan pembelian jagung di tingkat petani. PT Japfa
sebagai pabrikan yang membutuhkan bahan baku jagung dari petani
harus menaati harga acuan untuk membeli jagung.
d) Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomo
48/M-DAG/PER/7/2015 tentang ketentuan umum di bidang impor.
PT Japfa sebagai perusahaan yang melakukan impor bahan baku
jagung harus mematuhi besarnya maksimal total impor jagung yang
dapat dibuat dan tidak melebihi batas.
4. Sociocultural
a. Masyarakat Indonesia menginginkan produk yang berkualitas tetapi
terjangkau
b. Kegiatan kebudayaan masyarakat meningkatkan permintaan akan
daging
c. Konsumen mengharapkan produk yang praktis