1043
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
berbagai tempat di dunia, tidak hanya di Nampak bahwa kesehatan menjadi kunci
Indonesia. Dari kelas bawah, tempe penggerak bagi industri pangan dunia. Hal
terangkat menjadi makanan primadona ini selaras dengan munculnya fenomena
yang kaya gizi. Berbagai macam pangan fungsional. Oleh karena itu pada
kandungan dalam tempe mempunyai nilai makalah ini akan diuraikan tempe sebagai
obat, seperti antibiotika untuk makanan sehat yang dapat berfungsi
menyembuhkan infeksi dan antioksidan sebagai makanan fungsional bagi
pencegah penyakit degeneratif. masyarakat Indonesia dalam rangka
menuju Indonesia Sehat 2010.
Indonesia merupakan negara
produsen tempe terbesar di dunia dan
menjadi pasar kedelai terbesar di Asia.
Sejarah Tempe dan Perkembangan
Sebanyak 50 persen dari konsumsi
kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk Tidak jelas kapan pembuatan tempe
tempe, 40 persen tahu, dan 10 persen dimulai. Rujukan pertama mengenai
dalam bentuk produk lain (seperti tauco, tempe ditemukan pada tahun 1875 dalam
kecap, dan lain-lain) sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Tempe/diakses Bahkan, dalam manuskrip Serat Centhini
tgl 16 Maret 2006). Selama ini masyarakat yang ditulis pada abad ke-16 telah
Indonesia sangat menyukai tempe yang ditemukan kata tempe. Hal ini
berbahan baku kacang kedelai. Hal ini menunjukkan bahwa makanan tradisonal
dapat dilihat dari terus meningkatnya ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu,
konsumsi tempe oleh masyarakat terutama dalam tatanan budaya makan
Indonesia. Soetrisno (1995) menyebutkan masyarakat Jawa, khususnya di
bahwa konsumsi tempe di Indonesia untuk Yogyakarta dan Surakarta. Sebagian
per kapita setiap minggunya pada tahun sumber mengatakan pembuatan tempe
1993 mencapai 0,100 kg, meningkat diawali semasa era Tanam Paksa di
dibandingkan dengan tahun-tahun Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa
sebelumnya, yaitu 0,075 kg pada tahun terpaksa menggunakan hasil pekarangan,
1984, 0,086 kg pada tahun 1987 dan seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai
0,089 kg pada tahun 1990. Konsumsi sumber pangan. Pendapat lain
tempe rata-rata per orang per tahun di mengatakan bahwa tempe mungkin diper-
Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg kenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang
(http://id.wikipedia.org/wiki/Tempe/diakses memproduksi makanan sejenis, yaitu koji
tgl 16 Maret 2006). kedelai yang difermentasikan mengguna-
kan jamur Aspergillus. Selanjutnya, teknik
Tempe merupakan salah satu bahan
pembuatan tempe menyebar ke seluruh
pangan yang murah, mudah didapat,
Indonesia, sejalan dengan penyebaran
proses pembuatan sederhana, dan dapat
masyarakat Jawa yang bermigrasi ke
diolah lagi menjadi berbagai produk
seluruh penjuru Tanah Air.
makanan. Sebagai bahan pangan, tempe
tidak hanya memberikan zat-zat gizi yang Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa
dibutuhkan oleh tubuh, namun juga dapat melalui orang-orang Belanda. Pada tahun
memberikan manfaat secara fisiologis 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan
bagi tubuh sehingga dapat meningkatkan mikrobiologi dari Belanda) melakukan
derajat kesehatan bagi manusia, usaha yang pertama kali untuk meng-
khususnya masyarakat Indonesia. Institute identifikasi kapang tempe. Perusahaan-
of Food Technologists mengemukakan 10 perusahaan tempe yang pertama di Eropa
besar kecenderungan industri pangan di dimulai di Belanda oleh para imigran dari
dunia, yaitu quick fix; drive-and-go; Indonesia. Melalui Belanda, tempe telah
inherently healthy; fancy; farm-friendly; populer di Eropa sejak tahun 1946. Pada
layered flavors; grazing; low-, no- and tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan
reduced-; do-it-yourself doctoring; dan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di
global gangbusters Jepang. Di beberapa negara lain, seperti
(www.ift.org/foodtechnology/14April 2005). Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada,
1044
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
Australia, Amerika Latin, dan Afrika, fermentasi tempe adalah bakteri, misalnya
tempe sudah mulai dikenal di kalangan Bacillus licheniformis, Bacillus cereus, dan
terbatas. Klebsiella pneumoniae (Sudarmadji, 1975;
(http://id.wikipedia.org/wiki/Tempe/diakses Liem, dkk., 1977; Curtis, dkk., 1977).
tgl 16 Maret 2006). Selain itu juga terdapat beberapa spesies
yeast dari berbagai genera, misalnya
Secara umum tempe dibuat dari
Trichosporon beigelii, Candida,
kacang kedelai terutama kacang kedelai
Rhodotorula, Hansenula, Yarrowia,
putih/kuning. Berbagai upaya dan
Lodderomyces dan Pichia.
penelitian telah mencoba menggunakan
bahan lain selain kacang kedelai sebagai Pada pembuatan tempe dibutuhkan
bahan baku tempe. Misalnya kacang- inokulum tempe atau starter tempe, yaitu
kacangan yang lain seperti kacang koro bahan yang mengandung biakan jamur
dan kecipir sehingga dikenal tempe koro tempe yang digunakan sebagai agensia
dan tempe kecipir. Nani Ratnaningsih pengubah kedelai rebus menjadi tempe.
(2007) telah meneliti kacang tolo atau Adanya pertumbuhan jamur tempe pada
kacang tunggak sebagai bahan baku kedelai yang melakukan kegiatan
pembuatan tempe sehingga dikenal tempe fermentasi inilah yang menyebabkan
tolo. Bahan baku tempe yang lain adalah kedelai berubah sifat karakteristiknya
ampas, seperti ampas tahu sebagai bahan menjadi tempe. Inokulum yang banyak
baku tempe gembus, ampas kelapa digunakan saat ini oleh pengrajin tempe
sebagai bahan baku tempe bongkrek, dan adalah inokulum tempe buatan LIPI
bungkil kacang tanah sebagai bahan baku Bandung dengan merk RAPRIMA, usar
oncom. Dengan demikian tempe sudah daun, atau ragi tempe lainnya. Rhizopus
mengalami diversifikasi bahan baku oligosporus adalah spesies yang paling
dengan modifikasi proses pembuatan banyak dijumpai sebagai jamur tempe dan
sesuai dengan karakteristik bahan strain NRRL 2710 dinyatakan sebagai
bakunya. strain terbaik (Hesseltine, 1985). Menurut
Mulyowidarso (1988), pada dasarnya
Tempe kedelai mempunyai ciri-ciri
tempe dibuat melalui tiga tahap proses,
warna putih, tekstur kompak dan flavor
yaitu hidrasi dan pengasaman biji kedelai,
spesifik. Warna putih disebabkan adanya
sterilisasi sebagian pada biji yang sudah
miselia jamur yang tumbuh pada
direndam dan dikupas (dengan perebusan
permukaan biji kedelai. Tekstur tempe
atau pengukusan), dan fermentasi biji
kompak juga disebabkan oleh miselia-
kedelai oleh jamur tempe yang
miselia jamur yang menghubungkan
diinokulasikan.
antara biji-biji kedelai tersebut. Terjadinya
degradasi komponen-komponen dalam
kedelai dapat menyebabkan terbentuknya
Pangan Fungsional
flavor spesifik setelah fermentasi. Rasa
dan aroma kedelai berubah sama sekali Meskipun belum ada definisi pangan
setelah menjadi tempe. Tempe yang fungsional (functional food) secara pasti
masih baik (baru) mempunyai rasa dan dan universal, Institute of Food
bau tempe yang spesifik. Bau dan rasa Technologists mendefinisikan pangan
tempe ini tidak mudah dideskripsikan fungsional sebagai pangan dan komponen
tetapi dapat dimengerti dan dihayati bagi pangan yang memberikan manfaat
masyarakat yang telah mengenal tempe kesehatan di luar nutrisi dasar, meliputi
dengan baik (Kasmidjo, 1990). pangan konvensional, fortifikasi, diperkaya
(enriched or enhanced foods), dan
Jamur benang yang biasa dijumpai
suplemen diet
pada tempe adalah jamur tempe itu
(www.ift.org/foodtechnology/24 Maret
sendiri, antara lain Rhizopus oligosporus,
2005). Definisi pangan fungsional menurut
Rhizopus oryzae dan kadang-kadang
Robertfroid, seorang ahli pangan Eropa
Aspergillus oryzae. Asosiasi mikro-
adalah pangan dapat dipertimbangkan
organisme lain selain jamur tempe dalam
fungsional bila mengandung suatu
1045
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
komponen (berupa nutrien atau bukan) Komponen pangan fungsional tidak boleh
yang mempengaruhi secara selektif pada memberikan interaksi yang tidak
satu atau berbagai fungsi organ, yang diinginkan dengan komponen lain.
mempengaruhi secara positif dan
Komponen pangan fungsional dapat
fungsional (fisiologis) atau bahkan me-
dikelompokkan dalam golongan sebagai
nyehatkan (Fernandez-Gines dkk, 2005).
berikut: 1) vitamin, 2) mineral, 3) gula
Menurut The First International alkohol, 4) asam lemak tidak jenuh, 5)
Conference on East-West Perspective on peptida dan protein tertentu, 6) asam
Functional Foods tahun 1996, pangan amino, 7) serat pangan, 8) prebiotik, 9)
fungsional adalah pangan yang karena probiotik, 10) kolin, lesitin dan inositol, 11)
kandungan komponen aktifnya dapat karnitin dan skualen, 12) isoflavon
memberikan manfaat bagi kesehatan, di (kedelai), 13) fitosterol dan fitostanol, 14)
luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat polifenol (teh), dan 15) komponen
gizi yang terkandung di dalamnya (Made fungsional lain yang akan ditetapkan
Astawan, 2003). Sedangkan menurut kemudian (www.pom.go.id/27 Januari
Badan Pengawasan Obat dan Makanan 2005).
Republik Indonesia (Badan POM) Nomor
Suatu produk dapat disebut sebagai
HK 00.05.52.0685, pangan fungsional
kelompok pangan fungsional bila : 1)
adalah pangan olahan yang mengandung
harus berupa suatu produk pangan (bukan
satu atau lebih komponen fungsional yang
kapsul, tablet atau bubuk) yang berasal
berdasarkan kajian ilmiah mempunyai
dari bahan atau ingredien alami, 2) dapat
fungsi fisiologis tertentu, terbukti tidak
dan layak dikonsumsi sebagai bagian dari
membahayakan dan bermanfaat bagi
diet atau menu setiap hari, dan 3)
kesehatan (www.pom.go.id/27 Januari
mempunyai fungsi tertentu pada saat
2005).
dicerna. Memberikan peran khusus dalam
Selanjutnya Badan POM menyatakan proses metabolisme tubuh seperti
bahwa pangan fungsional harus: a) meningkatkan imunitas tubuh, mencegah
menggunakan bahan yang memenuhi penyakit tertentu, membantu pemulihan
standar mutu dan persyaratan keamanan tubuh setelah menderita sakit, menjaga
serta standar dan persyaratan lain yang kondisi fisik dan mental serta
ditetapkan; b) mempunyai manfaat bagi memperlambat proses penuaan (C. Hanny
kesehatan yang dinilai dari komponen Wijaya, 2002).
pangan fungsional berdasarkan kajian
Contoh komponen fungsional menurut
ilmiah Tim Mitra Bestari; c) disajikan dan
FDA (Food and Drug Administration)
dikonsumsi sebagaimana layaknya
(www.ific.org./Mei 2004) dapat dilihat pada
makanan atau minuman; d) memiliki
Tabel 1.
karakteristik sensori seperti penampakan,
warna, tekstur atau konsistensi dan cita
rasa yang dapat diterima konsumen.
1046
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
1047
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
Cranberries, kakao,
Kontribusi dalam memelihara
apel, strawberries,
Proanthocyanidin kesehatan saluran kencing dan
anggur, wine, kacang
jantung
tanah, kayu manis
Isothiocyanat
Bunga kol, brokoli, Meningkatkan detoksifikasi senyawa
cauliflower, broccoli, yang tidak dikehendaki dan
Sulforaphane
kubis, kangkung, mendukung pertahanan antioksidan
horseradish dalam sel
Phenol
Mendukung pertahanan antioksidan
Apel, pear, jeruk, dalam sel; kontribusi dalam
Caffeic acid, Ferulic acid
beberapa sayurana memelihara kesehatan penglihatan
dan jantung
Sterol/stanol tanaman
Jagung, kedelai,
gandum, minyak kayu, Mengurangi resiko Penyakit Jantung
Sterol/stanol bebas
makanan dan minuman Koroner (PJK)
fortifikasi
fortified table spreads,
Mengurangi resiko Penyakit Jantung
Ester stanol/sterol stanol ester dietary
Koroner (PJK)
supplements
Polyol
Prebiotik/Probiotik
Biji-bijian utuh, bawang-
bawangan, beberapa
Inulin, Fructo- Memperbaiki kesehatan saluran
buah-buahan, bawang
oligosaccharides (FOS), pencernaan/ gastrointestinal;
putih, madu, kucai,
Polydextrose memperbaiki absorpsi kalsium
makanan dan minuman
fortifikasi
Memperbaiki kesehatan saluran
Lactobacilli, Yoghurt, produk olahan
pencernaan/ gastrointestinal dan
Bifidobacteria susu dan non susu
sistem imunitas
Phytoestrogen
Kontribusi dalam memelihara
Isoflavon—Daidzein, Kacang kedelai dan kesehatan tulang, fungsi otak dan
Genistein produk olahannya sistem imunitas; pada wanita dapat
memelihara kesehatan menopausal
Flax, rye, beberapa Kontribusi dalam memelihara
Lignan
sayuran kesehatan jantung dan fungsi imunitas
1048
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
Tabel 2 . Kandungan zat-zat gizi pada tempe kacang tolo dan tempe kedelai
Sampel
Zat gizi
Tempe kacang tolo Tempe kedelai
Air (%) 63,4 62,4
Abu (%) 2,6 1,3
Lemak (%) 1,7 2,2
Serat kasar (%) 3,2 5,0
Protein total (%) 31,6 36,7
Protein tercerna (%) 26,3 31,6
Sedangkan kandungan isoflavon pada kedelai dan produk olahannya, serta tempe koro
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kandungan Isoflavon pada kedelai dan produk olahannya, serta tempe koro
(Anderson, 1997 dalam Suyanto Pawiroharsono, 1998; Priatni dan Budiwati, 2002)
Kacang kedelai -
37,0 1106 1891 5,1
(mentah)
Kacang kedelai -
35,2 1214 1942 5,5
panggang
1050
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
1051
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
1052
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
1054