Anda di halaman 1dari 12

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

TEMPE RAHASIA SEHAT MASYARAKAT INDONESIA


MENUJU INDONESIA SEHAT 2010
oleh
Nani Ratnaningsih *
ABSTRACT
Tempe merupakan bahan pangan asli Indonesia yang dibuat melalui proses fermentasi
dengan menumbuhkan jamur Rhizopus sp pada kedelai yang telah dikuliti dan dimasak.
Tempe merupakan makanan sehat yang dapat berfungsi sebagai makanan fungsional
bagi masyarakat Indonesia dalam rangka menuju Indonesia Sehat 2010. Kandungan gizi
tempe sangat baik dan bermanfaat bagi kesehatan baik berupa unsur gizi makro maupun
unsur gizi mikro. Unsur gizi makro pada tempe mengalami peningkatan seperti kadar
padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna,
nilai efisiensi protein, serta skor proteinnya dibandingkan dengan kedelai. Unsur gizi mikro
pada tempe seperti beberapa vitamin dan mineral juga mengalami peningkatan
dibandingkan dengan kedelai. Adanya senyawa isoflavon aglikon pada tempe dapat
berfungsi sebagai antioksidan, antikanker, antivirus, antiinflamasi, antiaging,
hipokolesterolemik, antiedemik, antialergi, antiosteoporosis, dan estrogenik. Teknologi
pengolahan dan pengawetan tempe sangat penting dilakukan dalam rangka diversifikasi
produk makanan berbasis tempe. Selain itu juga diperlukan diversifikasi bahan baku
tempe selain kedelai. Langkah selanjutnya adalah sosialiasi produk makanan berbasis
tempe kepada masyarakat luas sehingga dapat mendukung program Indonesia Sehat
2010 melalui pemanfaatan bahan pangan asli Indonesia yang murah, mudah didapat, dan
teknologi sederhana sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia.
Keyword : tempe, makanan fungsional, isoflavon, Indonesia Sehat 2010
Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Yogyakarta

Pendahuluan penampilan dan cita rasa yang baik


(secondary function), dan memiliki fungsi
Salah satu kebutuhan primer manusia
fisiologis tertentu bagi tubuh (tertiary
adalah pangan. Saat ini fungsi pangan
function). Semakin tinggi tingkat
bagi manusia tidak hanya sebagai sumber
kemakmuran dan kesadaran seseorang
zat-zat gizi bagi tubuh, namun sudah
terhadap kesehatan, maka tuntutan
mulai bergeser pada fungsi fisiologis.
terhadap ketiga fungsi pangan tersebut
Pangan diharapkan mempunyai fungsi
akan semakin tinggi pula (Made Astawan,
fisiologis tertentu bagi tubuh manusia,
2003).
sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan manusia. Hal ini sudah Nama tempe sudah tidak asing lagi di
diungkapkan oleh Hippocrates (400 BC), telinga kita, karena termasuk salah satu
seorang ahli pengobatan kuno yang makanan tradisional asli Indonesia.
menyatakan bahwa “Let food be thy Tempe dibuat melalui proses fermentasi
medicine and medicine be thy food”. dengan menumbuhkan jamur Rhizopus sp
Nampak sangat jelas bahwa pangan pada kedelai yang telah dikuliti dan
sangat berperanan bagi kesehatan dimasak. Saat ini tempe tidak hanya
manusia sejak zaman dahulu. dikonsumsi di Indonesia, namun telah
mendunia terutama kaum vegetarian telah
Fungsi pangan bagi manusia adalah
menemukan tempe sebagai pengganti
untuk memenuhi kebutuhan zat-zat gizi
daging. Saat ini tempe diproduksi di
tubuh (primary function), memiliki

1043
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

berbagai tempat di dunia, tidak hanya di Nampak bahwa kesehatan menjadi kunci
Indonesia. Dari kelas bawah, tempe penggerak bagi industri pangan dunia. Hal
terangkat menjadi makanan primadona ini selaras dengan munculnya fenomena
yang kaya gizi. Berbagai macam pangan fungsional. Oleh karena itu pada
kandungan dalam tempe mempunyai nilai makalah ini akan diuraikan tempe sebagai
obat, seperti antibiotika untuk makanan sehat yang dapat berfungsi
menyembuhkan infeksi dan antioksidan sebagai makanan fungsional bagi
pencegah penyakit degeneratif. masyarakat Indonesia dalam rangka
menuju Indonesia Sehat 2010.
Indonesia merupakan negara
produsen tempe terbesar di dunia dan
menjadi pasar kedelai terbesar di Asia.
Sejarah Tempe dan Perkembangan
Sebanyak 50 persen dari konsumsi
kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk Tidak jelas kapan pembuatan tempe
tempe, 40 persen tahu, dan 10 persen dimulai. Rujukan pertama mengenai
dalam bentuk produk lain (seperti tauco, tempe ditemukan pada tahun 1875 dalam
kecap, dan lain-lain) sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Tempe/diakses Bahkan, dalam manuskrip Serat Centhini
tgl 16 Maret 2006). Selama ini masyarakat yang ditulis pada abad ke-16 telah
Indonesia sangat menyukai tempe yang ditemukan kata tempe. Hal ini
berbahan baku kacang kedelai. Hal ini menunjukkan bahwa makanan tradisonal
dapat dilihat dari terus meningkatnya ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu,
konsumsi tempe oleh masyarakat terutama dalam tatanan budaya makan
Indonesia. Soetrisno (1995) menyebutkan masyarakat Jawa, khususnya di
bahwa konsumsi tempe di Indonesia untuk Yogyakarta dan Surakarta. Sebagian
per kapita setiap minggunya pada tahun sumber mengatakan pembuatan tempe
1993 mencapai 0,100 kg, meningkat diawali semasa era Tanam Paksa di
dibandingkan dengan tahun-tahun Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa
sebelumnya, yaitu 0,075 kg pada tahun terpaksa menggunakan hasil pekarangan,
1984, 0,086 kg pada tahun 1987 dan seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai
0,089 kg pada tahun 1990. Konsumsi sumber pangan. Pendapat lain
tempe rata-rata per orang per tahun di mengatakan bahwa tempe mungkin diper-
Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg kenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang
(http://id.wikipedia.org/wiki/Tempe/diakses memproduksi makanan sejenis, yaitu koji
tgl 16 Maret 2006). kedelai yang difermentasikan mengguna-
kan jamur Aspergillus. Selanjutnya, teknik
Tempe merupakan salah satu bahan
pembuatan tempe menyebar ke seluruh
pangan yang murah, mudah didapat,
Indonesia, sejalan dengan penyebaran
proses pembuatan sederhana, dan dapat
masyarakat Jawa yang bermigrasi ke
diolah lagi menjadi berbagai produk
seluruh penjuru Tanah Air.
makanan. Sebagai bahan pangan, tempe
tidak hanya memberikan zat-zat gizi yang Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa
dibutuhkan oleh tubuh, namun juga dapat melalui orang-orang Belanda. Pada tahun
memberikan manfaat secara fisiologis 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan
bagi tubuh sehingga dapat meningkatkan mikrobiologi dari Belanda) melakukan
derajat kesehatan bagi manusia, usaha yang pertama kali untuk meng-
khususnya masyarakat Indonesia. Institute identifikasi kapang tempe. Perusahaan-
of Food Technologists mengemukakan 10 perusahaan tempe yang pertama di Eropa
besar kecenderungan industri pangan di dimulai di Belanda oleh para imigran dari
dunia, yaitu quick fix; drive-and-go; Indonesia. Melalui Belanda, tempe telah
inherently healthy; fancy; farm-friendly; populer di Eropa sejak tahun 1946. Pada
layered flavors; grazing; low-, no- and tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan
reduced-; do-it-yourself doctoring; dan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di
global gangbusters Jepang. Di beberapa negara lain, seperti
(www.ift.org/foodtechnology/14April 2005). Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada,
1044
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Australia, Amerika Latin, dan Afrika, fermentasi tempe adalah bakteri, misalnya
tempe sudah mulai dikenal di kalangan Bacillus licheniformis, Bacillus cereus, dan
terbatas. Klebsiella pneumoniae (Sudarmadji, 1975;
(http://id.wikipedia.org/wiki/Tempe/diakses Liem, dkk., 1977; Curtis, dkk., 1977).
tgl 16 Maret 2006). Selain itu juga terdapat beberapa spesies
yeast dari berbagai genera, misalnya
Secara umum tempe dibuat dari
Trichosporon beigelii, Candida,
kacang kedelai terutama kacang kedelai
Rhodotorula, Hansenula, Yarrowia,
putih/kuning. Berbagai upaya dan
Lodderomyces dan Pichia.
penelitian telah mencoba menggunakan
bahan lain selain kacang kedelai sebagai Pada pembuatan tempe dibutuhkan
bahan baku tempe. Misalnya kacang- inokulum tempe atau starter tempe, yaitu
kacangan yang lain seperti kacang koro bahan yang mengandung biakan jamur
dan kecipir sehingga dikenal tempe koro tempe yang digunakan sebagai agensia
dan tempe kecipir. Nani Ratnaningsih pengubah kedelai rebus menjadi tempe.
(2007) telah meneliti kacang tolo atau Adanya pertumbuhan jamur tempe pada
kacang tunggak sebagai bahan baku kedelai yang melakukan kegiatan
pembuatan tempe sehingga dikenal tempe fermentasi inilah yang menyebabkan
tolo. Bahan baku tempe yang lain adalah kedelai berubah sifat karakteristiknya
ampas, seperti ampas tahu sebagai bahan menjadi tempe. Inokulum yang banyak
baku tempe gembus, ampas kelapa digunakan saat ini oleh pengrajin tempe
sebagai bahan baku tempe bongkrek, dan adalah inokulum tempe buatan LIPI
bungkil kacang tanah sebagai bahan baku Bandung dengan merk RAPRIMA, usar
oncom. Dengan demikian tempe sudah daun, atau ragi tempe lainnya. Rhizopus
mengalami diversifikasi bahan baku oligosporus adalah spesies yang paling
dengan modifikasi proses pembuatan banyak dijumpai sebagai jamur tempe dan
sesuai dengan karakteristik bahan strain NRRL 2710 dinyatakan sebagai
bakunya. strain terbaik (Hesseltine, 1985). Menurut
Mulyowidarso (1988), pada dasarnya
Tempe kedelai mempunyai ciri-ciri
tempe dibuat melalui tiga tahap proses,
warna putih, tekstur kompak dan flavor
yaitu hidrasi dan pengasaman biji kedelai,
spesifik. Warna putih disebabkan adanya
sterilisasi sebagian pada biji yang sudah
miselia jamur yang tumbuh pada
direndam dan dikupas (dengan perebusan
permukaan biji kedelai. Tekstur tempe
atau pengukusan), dan fermentasi biji
kompak juga disebabkan oleh miselia-
kedelai oleh jamur tempe yang
miselia jamur yang menghubungkan
diinokulasikan.
antara biji-biji kedelai tersebut. Terjadinya
degradasi komponen-komponen dalam
kedelai dapat menyebabkan terbentuknya
Pangan Fungsional
flavor spesifik setelah fermentasi. Rasa
dan aroma kedelai berubah sama sekali Meskipun belum ada definisi pangan
setelah menjadi tempe. Tempe yang fungsional (functional food) secara pasti
masih baik (baru) mempunyai rasa dan dan universal, Institute of Food
bau tempe yang spesifik. Bau dan rasa Technologists mendefinisikan pangan
tempe ini tidak mudah dideskripsikan fungsional sebagai pangan dan komponen
tetapi dapat dimengerti dan dihayati bagi pangan yang memberikan manfaat
masyarakat yang telah mengenal tempe kesehatan di luar nutrisi dasar, meliputi
dengan baik (Kasmidjo, 1990). pangan konvensional, fortifikasi, diperkaya
(enriched or enhanced foods), dan
Jamur benang yang biasa dijumpai
suplemen diet
pada tempe adalah jamur tempe itu
(www.ift.org/foodtechnology/24 Maret
sendiri, antara lain Rhizopus oligosporus,
2005). Definisi pangan fungsional menurut
Rhizopus oryzae dan kadang-kadang
Robertfroid, seorang ahli pangan Eropa
Aspergillus oryzae. Asosiasi mikro-
adalah pangan dapat dipertimbangkan
organisme lain selain jamur tempe dalam
fungsional bila mengandung suatu
1045
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

komponen (berupa nutrien atau bukan) Komponen pangan fungsional tidak boleh
yang mempengaruhi secara selektif pada memberikan interaksi yang tidak
satu atau berbagai fungsi organ, yang diinginkan dengan komponen lain.
mempengaruhi secara positif dan
Komponen pangan fungsional dapat
fungsional (fisiologis) atau bahkan me-
dikelompokkan dalam golongan sebagai
nyehatkan (Fernandez-Gines dkk, 2005).
berikut: 1) vitamin, 2) mineral, 3) gula
Menurut The First International alkohol, 4) asam lemak tidak jenuh, 5)
Conference on East-West Perspective on peptida dan protein tertentu, 6) asam
Functional Foods tahun 1996, pangan amino, 7) serat pangan, 8) prebiotik, 9)
fungsional adalah pangan yang karena probiotik, 10) kolin, lesitin dan inositol, 11)
kandungan komponen aktifnya dapat karnitin dan skualen, 12) isoflavon
memberikan manfaat bagi kesehatan, di (kedelai), 13) fitosterol dan fitostanol, 14)
luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat polifenol (teh), dan 15) komponen
gizi yang terkandung di dalamnya (Made fungsional lain yang akan ditetapkan
Astawan, 2003). Sedangkan menurut kemudian (www.pom.go.id/27 Januari
Badan Pengawasan Obat dan Makanan 2005).
Republik Indonesia (Badan POM) Nomor
Suatu produk dapat disebut sebagai
HK 00.05.52.0685, pangan fungsional
kelompok pangan fungsional bila : 1)
adalah pangan olahan yang mengandung
harus berupa suatu produk pangan (bukan
satu atau lebih komponen fungsional yang
kapsul, tablet atau bubuk) yang berasal
berdasarkan kajian ilmiah mempunyai
dari bahan atau ingredien alami, 2) dapat
fungsi fisiologis tertentu, terbukti tidak
dan layak dikonsumsi sebagai bagian dari
membahayakan dan bermanfaat bagi
diet atau menu setiap hari, dan 3)
kesehatan (www.pom.go.id/27 Januari
mempunyai fungsi tertentu pada saat
2005).
dicerna. Memberikan peran khusus dalam
Selanjutnya Badan POM menyatakan proses metabolisme tubuh seperti
bahwa pangan fungsional harus: a) meningkatkan imunitas tubuh, mencegah
menggunakan bahan yang memenuhi penyakit tertentu, membantu pemulihan
standar mutu dan persyaratan keamanan tubuh setelah menderita sakit, menjaga
serta standar dan persyaratan lain yang kondisi fisik dan mental serta
ditetapkan; b) mempunyai manfaat bagi memperlambat proses penuaan (C. Hanny
kesehatan yang dinilai dari komponen Wijaya, 2002).
pangan fungsional berdasarkan kajian
Contoh komponen fungsional menurut
ilmiah Tim Mitra Bestari; c) disajikan dan
FDA (Food and Drug Administration)
dikonsumsi sebagaimana layaknya
(www.ific.org./Mei 2004) dapat dilihat pada
makanan atau minuman; d) memiliki
Tabel 1.
karakteristik sensori seperti penampakan,
warna, tekstur atau konsistensi dan cita
rasa yang dapat diterima konsumen.

Tabel 1. Komponen fungsional, sumber dan manfaat bagi kesehatan

Kelas/Komponen Sumber Manfaat bagi kesehatan


Karoteoid
Menetralkan senyawa radikal bebas
Wortel, berbagai buah-
Beta-karoten yang merusak sel tubuh; mendukung
buahan
pertahanan antioksidan dalam sel
Kangkung, bayam, Kontribusi dalam memelihara
Lutein, Zeaxanthin
jagung, telur, jeruk kesehatan penglihatan

1046
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Tomat dan produk Kontribusi dalam memelihara


Lycopene
olahannya kesehatan prostat
Serat (Dietary Fiber)
Kontribusi dalam memelihara
Serat tidak larut Kulit ari gandum
kesehatan saluran pencernaan
Kulit ari biji oat, oat dan Mengurangi resiko Penyakit Jantung
Beta glucan
produk olahannya Koroner (PJK)
Mengurangi resiko Penyakit Jantung
Serat larut psyllium seed husk
Koroner (PJK)
Mengurangi resiko Penyakit Jantung
Biji-bijian utuh Serealia Koroner (PJK) dan kanker; kontribusi
dalam memelihara kadar gula darah
Asam lemak
Asam lemak tidak jenuh
rantai tunggal Mengurangi resiko Penyakit Jantung
Biji-bijian (tree nuts)
(Monounsaturated fatty Koroner (PJK)
acids)
Asam lemak tidak jenuh
rantai jamak
Kontribusi dalam memelihara fungsi
(Polyunsaturated fatty Walnuts, flax
mental dan penglihatan
acids, PUFA) – asam
lemak Omega-3 -ALA
Mengurangi resiko Penyakit Jantung
PUFA – asam lemak Salmon, tuna, minyak Koroner (PJK); kontribusi dalam
Omega-3—DHA/EPA dari ikan laut lain memelihara fungsi mental dan
penglihatan
PUFA – asam linoleat Kontribusi dalam memelihara
Daging sapi dan domba,
terkonjugasi (Conjugated komposisi tubuh yang dikehendaki dan
beberapa jenis keju
linoleic acid , CLA) kesehatan fungsi imun/kekebalan
Flavonoid
Mendukung pertahanan antioksidan
Buah berry, cherry,
Anthocyanidin dalam sel; kontribusi dalam
anggur merah
memelihara fungsi otak
Flavanol—Catechin,
Teh, kakao, cokelat, Kontribusi dalam memelihara
Epicatechin,
apel, anggur kesehatan jantung
Procyanidin
Menetralkan senyawa radikal bebas
Flavanon Buah jeruk yang merusak sel tubuh; mendukung
pertahanan antioksidan dalam sel
Menetralkan senyawa radikal bebas
Bawang-bawangan,
Flavonol yang merusak sel tubuh; mendukung
apel, teh, brokoli
pertahanan antioksidan dalam sel

1047
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Cranberries, kakao,
Kontribusi dalam memelihara
apel, strawberries,
Proanthocyanidin kesehatan saluran kencing dan
anggur, wine, kacang
jantung
tanah, kayu manis
Isothiocyanat
Bunga kol, brokoli, Meningkatkan detoksifikasi senyawa
cauliflower, broccoli, yang tidak dikehendaki dan
Sulforaphane
kubis, kangkung, mendukung pertahanan antioksidan
horseradish dalam sel
Phenol
Mendukung pertahanan antioksidan
Apel, pear, jeruk, dalam sel; kontribusi dalam
Caffeic acid, Ferulic acid
beberapa sayurana memelihara kesehatan penglihatan
dan jantung
Sterol/stanol tanaman
Jagung, kedelai,
gandum, minyak kayu, Mengurangi resiko Penyakit Jantung
Sterol/stanol bebas
makanan dan minuman Koroner (PJK)
fortifikasi
fortified table spreads,
Mengurangi resiko Penyakit Jantung
Ester stanol/sterol stanol ester dietary
Koroner (PJK)
supplements
Polyol

Gula alkohol—xylitol, Beberapa chewing gums


Mengurangi resiko karies gigi
sorbitol, mannitol, lactitol dan pangan lain

Prebiotik/Probiotik
Biji-bijian utuh, bawang-
bawangan, beberapa
Inulin, Fructo- Memperbaiki kesehatan saluran
buah-buahan, bawang
oligosaccharides (FOS), pencernaan/ gastrointestinal;
putih, madu, kucai,
Polydextrose memperbaiki absorpsi kalsium
makanan dan minuman
fortifikasi
Memperbaiki kesehatan saluran
Lactobacilli, Yoghurt, produk olahan
pencernaan/ gastrointestinal dan
Bifidobacteria susu dan non susu
sistem imunitas
Phytoestrogen
Kontribusi dalam memelihara
Isoflavon—Daidzein, Kacang kedelai dan kesehatan tulang, fungsi otak dan
Genistein produk olahannya sistem imunitas; pada wanita dapat
memelihara kesehatan menopausal
Flax, rye, beberapa Kontribusi dalam memelihara
Lignan
sayuran kesehatan jantung dan fungsi imunitas

1048
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Protein kedelai (Soy Protein)


Kacang kedelai dan Mengurangi resiko Penyakit Jantung
Protein kedelai
produk olahannya Koroner (PJK)
Sulfida/Thiol
Meningkatkan detoksifikasi senyawa
Bawang putih, bawang
Diallyl sulfide, Allyl yang tidak dikehendaki; kontribusi
merah, kucai, bawang-
methyl trisulfide dalam memelihara kesehatan jantung
bawangan
dan fungsi imunitas
Kontribusi dalam memelihara
Dithiolthion Cruciferous vegetables
kesehatan fungsi imunitas

Kandungan Gizi Tempe sedangkan kenaikan terjadi pada asam


oleat dan linolenat (asam linolenat tidak
Komposisi gizi tempe baik kadar
terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak
protein, lemak, dan karbohidratnya tidak
jenuh mempunyai efek penurunan
banyak berubah dibandingkan dengan
terhadap kandungan kolesterol serum,
kedelai. Namun, karena adanya enzim
sehingga dapat menetralkan efek negatif
pencernaan yang dihasilkan oleh jamur
sterol di dalam tubuh.
tempe, maka protein, lemak, dan
karbohidrat pada tempe menjadi lebih Dua kelompok vitamin terdapat pada
mudah dicerna di dalam tubuh tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks)
dibandingkan yang terdapat dalam dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K).
kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat Tempe merupakan sumber vitamin B yang
baik untuk diberikan kepada segala sangat potensial. Jenis vitamin yang
kelompok umur (dari bayi hingga lansia), terkandung dalam tempe antara lain
sehingga bisa disebut sebagai makanan vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam
semua umur. pantotenat, asam nikotinat (niasin),
vitamin B6 (piridoksin), dan B12
Dibandingkan dengan kedelai, terjadi
(sianokobalamin). Vitamin B12 umumnya
beberapa hal yang menguntungkan pada
terdapat pada produk-produk hewani dan
tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat
tidak dijumpai pada makanan nabati
dari meningkatnya kadar padatan terlarut,
(sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian),
nitrogen terlarut, asam amino bebas,
namun tempe mengandung vitamin B12
asam lemak bebas, nilai cerna, nilai
sehingga tempe menjadi satu-satunya
efisiensi protein, serta skor proteinnya.
sumber vitamin yang potensial dari bahan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin
zat gizi tempe lebih mudah dicerna,
B12 paling mencolok pada pembuatan
diserap, dan dimanfaatkan tubuh
tempe; vitamin B12 aktivitasnya
dibandingkan dengan yang ada dalam
meningkat sampai 33 kali selama
kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan
fermentasi dari kedelai, riboflavin naik
anak balita penderita gizi buruk dan diare
sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali,
kronis.
niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-
Selama proses fermentasi tempe, 5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat.
terdapat tendensi adanya peningkatan Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang
derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan
Dengan demikian, asam lemak tidak jenuh seperti Klebsiella pneumoniae dan
majemuk (polyunsaturated fatty acids, Citrobacter freundii. Kadar vitamin B12
PUFA) meningkat jumlahnya. Dalam dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai
proses itu asam palmitat dan asam 6,3 mikrogram per 100 gram tempe
linoleat sedikit mengalami penurunan, kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi
1049
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

kebutuhan vitamin B12 seseorang per Seperti halnya vitamin C, E, dan


hari. Dengan adanya vitamin B12 pada karotenoid, isoflavon juga merupakan
tempe, para vegetarian tidak perlu merasa antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh
khawatir akan kekurangan vitamin B12, untuk menghentikan reaksi pembentukan
sepanjang mereka melibatkan tempe radikal bebas. Dalam kedelai terdapat tiga
dalam menu hariannya. jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein,
dan genistein. Pada tempe, di samping
Tempe mengandung mineral makro
ketiga jenis isoflavon tersebut juga
dan mikro dalam jumlah yang cukup.
terdapat antioksidan faktor II (6,7,4-
Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink
trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat
berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05
antioksidan paling kuat dibandingkan
mg setiap 100 gram tempe. Kapang
dengan isoflavon dalam kedelai.
tempe dapat menghasilkan enzim fitase
Antioksidan ini disintesis pada saat
yang akan menguraikan asam fitat (yang
terjadinya proses fermentasi kedelai
mengikat beberapa mineral) menjadi
menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus
fosfor dan inositol. Dengan terurainya
luteus dan Corynebacterium.
asam fitat, mineral-mineral tertentu
(seperti besi, kalsium, magnesium, dan Kandungan zat-zat gizi pada tempe
zink) menjadi lebih tersedia untuk kacang tolo (Nani Ratnaningsih, 2007) bila
dimanfaatkan tubuh. dibandingkan dengan tempe kedelai dapat
dilihat pada Tabel 2.
Di dalam tempe juga ditemukan suatu
zat antioksidan dalam bentuk isoflavon.

Tabel 2 . Kandungan zat-zat gizi pada tempe kacang tolo dan tempe kedelai
Sampel
Zat gizi
Tempe kacang tolo Tempe kedelai
Air (%) 63,4 62,4
Abu (%) 2,6 1,3
Lemak (%) 1,7 2,2
Serat kasar (%) 3,2 5,0
Protein total (%) 31,6 36,7
Protein tercerna (%) 26,3 31,6
Sedangkan kandungan isoflavon pada kedelai dan produk olahannya, serta tempe koro
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kandungan Isoflavon pada kedelai dan produk olahannya, serta tempe koro
(Anderson, 1997 dalam Suyanto Pawiroharsono, 1998; Priatni dan Budiwati, 2002)

Genistein Daidzein Total Isoflavon


Protein
Produk (µg/g (µg/g Isoflavon (µg/g
(g/100 g) protein)
protein) protein) (µg/g protein)

Kacang kedelai -
37,0 1106 1891 5,1
(mentah)

Kacang kedelai -
35,2 1214 1942 5,5
panggang

Tepung kedelai 37,8 1185 - 2084 5,5

1050
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Susu kedelai 4,4 30 - 56 2,0

Tempe, mentah 17,0 277 - 531 3,1

Tahu, mentah 15,8 209 - 336 2,1

Tempe koro benguk - 702,9 700,8 - -

Manfaat Tempe Bagi Kesehatan isoflavon) mempunyai aktivitas


antioksidan dan antihemolisis lebih baik
Tempe berpotensi untuk digunakan
dari daidzein dan genistein. Selain itu, Jha
melawan radikal bebas, sehingga dapat
(1985) menemukan bahwa senyawa
menghambat proses penuaan dan
isoflavon lebih aktif 10 kali dari senyawa
mencegah terjadinya penyakit degeneratif
karboksikroman.
(aterosklerosis, jantung koroner, diabetes
melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu Isoflavon menjadi terkenal karena
tempe juga mengandung zat antibakteri berdasarkan penelitian diketahui bahwa
penyebab diare, penurun kolesterol darah, zat gizi ini berperan dalam mencegah
pencegah penyakit jantung, hipertensi, terjadinya kanker dan gangguan jantung.
dan lain-lain. Penelitian yang dilakukan di Selain itu, isoflavon juga dikaitkan dengan
Universitas North Carolina, Amerika masalah osteoporosis dan menopause.
Serikat, menemukan bahwa genistein dan American Heart Association mengeluar-
fitoestrogen yang terdapat pada tempe kan rekomendasi agar setiap orang
ternyata dapat mencegah kanker prostat mengkonsumsi kedelai dan olahannya.
dan payudara. Tempe merupakan sumber Setelah tiga bulan mengkonsumsi kedelai,
zat gizi yang baik, terutama bagi penderita diketahui bahwa terjadinya peningkatan
hiper kolesterolemia. Dari berbagai high density lipoprotein (HDL) rata-rata 4,7
penelitian ternyata tempe dapat persen. HDL akan membuat materi
menurunkan kadar kolesterol dalam darah penyumbat arteri keluar dari pembuluh
serta mencegah timbulnya penyempitan darah karena itu ia disebut sebagai
pembuluh darah, karena tempe kolesterol jahat. Penelitian juga membukti-
mengandung asam lemak tidak jenuh kan bahwa penambahan kedelai ke dalam
ganda sehingga penderita hipertensi diet para penderita masalah kolesterol
dianjurkan untuk mengkonsumsi tempe akan membantu menurunkan kadar
setiap hari, disamping diet rendah lemak kolesterol dalam tubuh mereka. Kedelai ini
jenuh. Tempe juga mengandung zat anti digunakan sebagai pengganti daging,
bakteri yang dapat menghambat susu dan keju. Isoflavon juga merupakan
pertumbuhan beberapa jenis bakteri Gram suatu antioksidan yang bisa membantu
positif serta penyebab diare (Salmonella mencegah terjadinya penuaan dini. Selain
sp dan Shigella sp). Oleh karena itu, menurunkan kadar kolesterol dan bersifat
tempe juga dianjurkan untuk dikonsumsi antioksidan, mengkonsumsi isoflavon
balita yang menderita diare. lebih dari 50 mg/hari dapat menghambat
terjadinya atherogenesis atau proses
Kandungan isoflavon pada tempe
penyumbatan pembuluh darah pada
sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
jantung. Manfaat lain, isoflavon menurun-
Berbagai hasil penelitian menunjukkan
kan kadar diastolik tekanan darah, mem-
bahwa isoflavon yang terkandung pada
perbaiki elastisitas pembuluh darah dan
tempe seperti genistein, glisitein, dan
mencegah penyempitan pembuluh darah
daidzein, serta faktor-II (6,7,4' tri-hidroksi
koroner.
isoflavon) sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Murata (1985) membuktikan Isoflavon juga merupakan estrogen
bahwa Faktor-II (6,7,4' tri-hidroksi alami dari tumbuh-tumbuhan (fito-

1051
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

estrogen). Sebab isoflavon mempunyai (6,7,4' tri-hidroksi isoflavon) merupakan


struktur kimia menyerupai estradiol, senyawa yang sangat menarik perhatian,
hormon utama wanita. Karena kemiripan karena senyawa ini tidak terdapat pada
ini maka isoflavon bisa melekat pada kedelai dan hanya terdapat pada tempe.
reseptor estrogen tubuh. Dengan Senyawa ini terbentuk selama proses
demikian, isoflavon bisa digunakan oleh fermentasi oleh aktivitas mikroorganisme.
para wanita yang mengalami gangguan Senyawa ini mula-mula ditemukan
menopause. Selain itu isoflavon dapat kembali oleh Gyorgy (1964) pada ekstrak
membantu mangatasi osteoporosis. tepung tempe. Perkembangan selanjutnya
terbukti bahwa Faktor-II tersebut pada
Isoflavon dapat membantu mengatasi
kedelai jumlahnya sangat kecil. Ia
osteoporosis karena dua hal. Pertama,
merupakan senyawa konjugat/terikat
isoflavon menstimulasi aktivitas
dengan senyawa karbohidrat melalui
osteoblastik (pembentukan sel tulang)
ikatan glikosidik. Faktor-II dipandang
melalui aktivitas reseptor estrogen. Kedua,
sebagai senyawa yang sangat prospektif
isoflavon juga meningkatkan produksi
sebagai senyawa antioksidan (10 kali
hormon pertumbuhan IGF-1 (Insulin-Like
aktivitas dari vitamin A atau karboksi
Growth Factor 1). Isoflavon juga dikatakan
kroman dan sekitar 3 kali dari senyawa
mempunyai kemampuan untuk mencegah
isoflavon aglikon lainnya pada tempe)
kanker. Penelitian yang dilakukan oleh Dr.
serta antihemolitik (Jha, 1985). Menurut
J. Mark Cline dari Wake Forest University
penelitian Barz dkk. (1993) biosintesa
pada tahun 1999 menunjukkan bahwa
Faktor-II dihasilkan melalui demetilasi
penambahan Isoflavon dalam diet dapat
glisitein oleh bakteri Brevibacterium
menurunkan pertumbuhan tidak normal
epidermis dan Micrococcus luteus atau
sel payudara dan endometria sehingga
melalui reaksi hidroksilasi daidzein.
resiko terjadinya kanker kedua jaringan
tersebut akan menurun. Faktor-II

Tabel 4. Potensi pemanfaatan senyawa isoflavonoida pada tempe bagi kesehatan


(Suyanto Pawiroharsono, 1996)

No Isoflavon Bioaktivitas Referensi

1 Daidzein, Genistein., Antioksidan Gyorgy dkk. (1964);


Glisetein dan Faktor-II Antikanker Kramer, dkk. (1984)

2 Isoflavon (khususnya Antioksidan, Antiinflamasi Zilliken (1987)


6,7,4' tri-OH Hipokholesterolemik,
isoflavon) Antikontriksi,Antikanker (radical
scavenger)

3 Faktor-ll Antihaemolitic Murata (1985)


Antiedematik Jha (1985)

4 6,7 di-OH -metoksi Antiedematik, Antiallergi, Jha (1985)


menghambat arteriosclerosis

5 Daidzein, Genistein Estrogenik dan antiosteoporosis Snyder dan Kwon(1987) ;


Oilis (1962)

6 Isoflavon agikon Antivirus, antiaging Selway (1986);

1052
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Produk-produk Makanan Berbasis pemanfaatan bahan pangan asli Indonesia


Tempe yang murah, mudah didapat, dan
berfungsi sebagai makanan fungsional
Tempe sebagai bahan pangan bagi
sehingga dapat meningkatkan derajat
masyarakat Indonesia dapat diolah
kesehatan masyarakat Indonesia.
menjadi berbagai produk makanan, baik
appetizer, main course maupun dessert.
Berbagai teknik olah dan pengawetan
Simpulan
pada tempe menghasilkan produk olahan
tempe yang sangat beragam. Tempe Tempe merupakan bahan pangan asli
mentah dapat digoreng, direbus, dibakar, Indonesia yang dibuat melalui proses
dikukus, ditumis, atau dikeringkan menjadi fermentasi dengan menumbuhkan jamur
tepung tempe sebelum siap diolah Rhizopus sp pada kedelai yang telah
menjadi produk makanan lain. dikuliti dan dimasak. Kandungan gizi
tempe sangat baik dan bermanfaat bagi
Masyarakat sudah mengenal berbagai
kesehatan baik berupa unsur gizi makro
produk olahan tempe, seperti tempe
maupun unsur gizi mikro seperti senyawa
goreng, tempe mendoan, keripik tempe,
isoflavon. Adanya senyawa isoflavon
tempe bacem, tempe besengek, sambal
aglikon pada tempe dapat berfungsi
goreng tempe, dan masih banyak lagi.
sebagai antioksidan, antikanker, antivirus,
Saat ini pemanfaatan tempe sudah
antiinflamasi, antiaging, hipokolestero-
mengikuti trend makanan yang disukai di
lemik, antiedemik, antialergi, antiosteo-
masyarakat sehingga muncul sate tempe,
porosis, dan estrogenik. Teknologi peng-
steak tempe, burger tempe, sosis tempe,
olahan dan pengawetan tempe sangat
nugget tempe, bakso tempe, tempe krispi,
penting dilakukan dalam rangka
rolade tempe, ice cream tempe, bahkan
diversifikasi produk makanan berbasis
sudah mulai dikenalkan bakpia tempe,
tempe. Sosialiasi produk makanan ber-
brownies tempe, dan makanan modern
basis tempe kepada masyarakat luas
lainnya.
perlu diintensifkan sehingga dapat
Penelitian tentang produk olahan mendukung program Indonesia Sehat
tepung tempe saat ini juga sudah banyak 2010.
dilakukan. Kusumaningrum (2004) telah
meneliti pembuatan sari tempe dalam
pembuatan soyghurt dengan kadar protein REFERENCE
sekitar 4% dan jumlah inokulum 5% v/v. Barz, W., Heskamp, Klus, K., Rehms, H.
Produk olahan dari tepung tempe antara dan Steinkamp, R. Recent Aspect of
lain cookies, brownies, soyghurt, ice Protein, Phytate and Isoflavone
cream. Metabolism by Microorganisms
Namun masalah yang dihadapi adalah Isolated from Tempe-Fermentation.
kurang intensifnya sosialisasi produk Tempo Workshop, Jakarta, 15
makanan berbasis tempe sehingga February 1993.
masyarakat Indonesia belum dapat C. Hanny Wijaya. 2002. Pangan
memanfaatkan tempe secara optimal. Fungsional dan Kontribusinya bagi
Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan Kesehatan.
peran Program Studi Teknik Boga dalam www.kharisma.de/home/makalah_han
diversifikasi dan sosialisasi produk-produk ny.pdf/Desember 2002.
makanan berbasis tempe kepada
masyarakat luas dengan cara Fernandez-Gines J.M., J. Fernandez-
mengintensifkan penelitian dan Lopez, E. Sayas-Barbera, dan J.A.
pengabdian kepada masyarakat tentang Perez-Alvarez. 2005. Meat Products
teknologi pengolahan produk makanan as Functional Foods: A Review. J
berbasis tempe. Dengan demikian dapat Food Sci 70:R37-R43.
mendorong tercapainya program
Indonesia Sehat 2010 melalui
1053
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Gyorgy, S., Murata, K. and Ikehata, H. fermentation, Tsukuba, Japan, July


1964. Antioxydant isolated from 14-16, 1985.
fermented soybean. Nature, 23,
Nani Ratnaningsih. 2007. Pembuatan
(4947), 870-872.
Tempe Kacang Tolo Sebagai
Hesseltine, C.W. 1985. Fungi, People and Alternatif Sumber Protein Nabati.
Soybeans. Mycologia, 77:505-525. Prosiding Diseminasi Penelitian
dalam Mulyowidarso, 1988. Dosen Muda. Lemlit UNY.
Jha, H.C. 1985. Novel isoflavanoids and Priatni dan Budiwati. 2002. Pengaruh
its derivates, new antioxydant derived Inokulum terhadap kandungan
from fermented soybean (tempe). Senyawa Isoflavon Tempe Koro
Asian Symposium Non-salted Benguk (Mucuna pruriens). Semiloka
Soybean Fermentation, Tsukuba, Hasil Penelitian Makanan Tradisional.
Japan, July 14-16,1985. Diakses dari www.lipi.go.id.
Kasmidjo, R.B. 1990. Tempe : Suyanto Pawiroharsono, 1996. Aspek
Mikrobiologi dan Biokimia Pengolahan Mikrobiologi Tempe. Bunga Rampai
serta Pemanfaatannya. PAU Pangan Tempe Indonesia.Yayasan Tempe
dan Gizi, UGM, Yogyakarta. Indonesia, Jakarta. p.169-201
Kusumaningrum, E.N. (2004). Pembuatan _______________, 1998. Biotransformasi
Minuman Soyghurt dari Sari Tempe Isoflavon pada Tempe dan Prospek
dengan Menggunakan Bakteri Pemanfaatannya untuk Kesehatan.
Lactobacillus plantarum. Jurnal Technical Bulletin. American Soybean
Matematika, Sains, dan teknologi. Vol Assosiation & united soybean
5 No 1, 1 Maret 2004. Boarrd.HN/l/ND/1998. p. 1-35
Made Astawan. 2003. Pangan Fungsional http://id.wikipedia.org/wiki/Tempe/diakses
untuk Kesehatan yang Optimal. tgl 16 Maret 2006.
www.kompas.com./22 Maret 2003.
www.ific.org/Mei 2004. Functional Foods.
Mulyowidarso, R.K. 1988. The
www.ift.org/foodtechnology/24 Maret
Microbiology and Biochemistry of
2005. IFT releases Expert Report on
Soybean Soaking for Tempe
functional foods.
Fermentation. Disertasi PhD,
Universitas New South Wales. www.pom.go.id/27 Januari 2005.
Peraturan Kepala Badan Pengawas
Murata, K, 1985. Formation of antioxidants
Obat dan Makanan Republik
and nutrient in tempe, Asian
Indonesia Nomor HK 00.05.52.0685.
Symposium on Non-salted soybean

1054

Anda mungkin juga menyukai