Anda di halaman 1dari 5

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan
Raya Jakarta KM 4 Phone (0254) 280330 Ext. 228, Fax 281254 Pakupatan Serang
Website : fisip-untirta.ac.id kontak@fisip-untirta.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER


NAMA MATA KULIAH : KETAHANAN PANGAN (KODE:UNI 619106)
DOSEN : Yeni Widyastuti, S.Sos.,M.Si
SEMESTER /KELAS : II (DUA) SKS : 2 (DUA) / Kelas 2C, 2D dan 2F
HARI DAN TANGGAL : Senin, 19 April 2021
WAKTU UJIAN : 1 (satu) Minggu s.d. 26 April 2021
SIFAT : Online Test (Assignment SPADA)
Instruksi Soal : Bacalah Soal Berikut Ini dan Buatlah Analisis Berdasarkan Informasi yang Tersedia
Permasalahan Distribusi Pangan
Dalam masa pandemi ini pemerintah telah memberlakukan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) di beberapa daerah, masyarakat juga diminta untuk mengurangi kontak fisik dan melakukan pekerjaan
dari rumah. Hal ini dapat berpengaruh pada produksi, distribusi, dan juga konsumsi pangan. Permasalahan
yang paling besar terjadi pada distribusi pangan. Dengan adanya pembatasan-pembatasan, distribusi pangan
menjadi lemah. Akibatnya, stok pangan tidak merata di semua daerah. Ada daerah yang mengalami defisit dan
ada pula yang mengalami produksi berlebih.
Dalam masa pandemi seperti ini, masyarakat cenderung menjadi lebih kreatif dan bisa berkreasi untuk
mengakali situasi yang ada. Termasuk halnya dalam menjaga akses terhadap pangan. Masyarakat diharapkan
memiliki kesadaran untuk melakukan penanaman mandiri minimal untuk memenuhi kebutuhan pangannya
sendiri. Ada banyak sekali cara untuk melakukan penanaman mandiri seperti misalnya urban farming dan
juga melakukan penanaman dengan metode hidroponik dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada di
rumah.
Sistem distribusi yang efisien menjadi prasyarat untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat
memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu, dengan harga yang terjangkau.
Bervariasinya kemampuan produksi pangan antar wilayah dan antar musim merupakan tantangan dalam
menjamin distribusi pangan agar tetap lancar sampai ke seluruh wilayah konsumen sepanjang waktu. Pada
banyak daerah kepedulian dan kemampuan mengelola kelancaran distribusi masih terbatas, sehingga sering
terjadi ketidakstabilan pasokan dan harga pangan, yang berdampak pada gangguan ketahanan pangan di
wilayah bersangkutan.
Pertanyaan:
1. Berdasarkan ilustrasi di atas terkait dengan Ketersediaan Pangan, jelaskan dan beri contoh
faktor-faktor apa sajakah yang terkait dengan ketersediaan pangan. (Nilai: 30)
2. Berdasarkan ilustrasi dalam artikel di atas terkait dengan Distribusi Pangan, jelaskan dan
beri contoh faktor-faktor apa sajakah yang terkait dengan distribusi pangan. (Nilai: 30)
3. Jelaskan konsep pemenuhan Ketahanan Pangan Keluarga melalui:
a. Urban Farming (Nilai 20)
b. Metode Hidroponik (Nilai 20)
Ketentuan Jawaban:
Dibuat dalam Format PDF dan diupload ke Assignment SPADA menggunakan template jawaban yang
tersedia

Diusulkan oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh


Tanggal/Bulan/Tahun Serang,14 April 2021 Ketua Prodi AP Ketua Prodi AP
Tandatangan
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan
Raya Jakarta KM 4 Phone (0254) 280330 Ext. 228, Fax 281254 Pakupatan Serang
Website : fisip-untirta.ac.id kontak@fisip-untirta.ac.id

Nama Lengkap Yeni Widyastuti,M.Si Dr. Arenawati, M.Si Dr. Arenawati, M.Si
LEMBAR JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER
NAMA MATA KULIAH : KETAHANAN PANGAN (KODE:UNI 619106)
DOSEN : Yeni Widyastuti, S.Sos.,M.Si
SEMESTER /KELAS : II (DUA) SKS : 2 (dua) / Kelas 2C,2D dan 2F
Hari Dan Tanggal Waktu Ujian : 19 April 2021 sd 26 April 2021
Sifat : Penugasan Online (Assignment SPADA)
Nama Lengkap Mahasiswa & NIM : Firyal Ghina Novalda (6661180118)
Kelas : 2D

1. Contoh dan factor-faktor yang terkait dengan Ketersediaan Pangan :

Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2012 pasal 1 ayat 7, ketersediaan pangan adalah kondisi
tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri dan cadangan pangan nasional serta
impor apabila kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan.

 produksi pangan. (produksi makanan di suatu daerah),

Peran produsen, khususnya petani, dalam rantai pasok pangan sangat penting. Di tengah
pandemi COVID-19, terjadi penyesuaian yang cenderung bersifat masif. Hampir seluruh
negara di dunia berusaha untuk memenuhi kebutuhan pangan domestiknya sendiri karena
jalur perdagangan internasional terganggu semenjak wabah COVID-19 mulai menyebar.
Produksi dalam negeri menjadi tumpuan utama bagi setiap negara saat ini, termasuk
Indonesia. Fasilitas produksi, seperti mesin dan peralatan pertanian, subsidi pupuk dan benih,
serta fasilitas pendukung produksi lainnya, perlu menjadi prioritas bagi peningkatan produksi
dalam negeri. Penyediaan pangan oleh negara harus diupayakan melalui produksi pangan
dalam negeri, dimana produksi ini harus senantiasa meningkat dari tahun ke tahun seiring
dengan pertambahan penduduk. Produksi pangan meliputi produksi hasil pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan perairan

 perdagangan (makanan dibawa ke suatu daerah dengan mekanisme pasar), stok


(baik yang ada pada pedagang maupun yang menjadi cadangan pemerintah).

Di tengah penyebaran virus Covid-19, rantai pasokan mengalami gangguan yang sangat
signifikan karena adanya pengurangan kapasitas untuk memproses, penutupan jalan dan
pelabuhan, dan pembatasan transportasi, yang memperlambat produksi pertanian dan
distribusi pangan dari produsen ke konsumen. Indonesia akan menghadapi kesulitan untuk
mencari sumber komoditas kunci dari mitra-mitra dagangnya karena aksi unilateral, tetapi
juga tidak dapat segera mengubah ke alternatif lain yang tersedia karena proses perizinan
yang tidak fleksibel. Karena akan susah untuk meng impor barang atau supply makanan yang
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan
Raya Jakarta KM 4 Phone (0254) 280330 Ext. 228, Fax 281254 Pakupatan Serang
Website : fisip-untirta.ac.id kontak@fisip-untirta.ac.id

biasanya di impor, Indonesia harus memutar otak supaya bisa bertahan dalam kondisi seperti
ini,

 transfer (makanan yang disediakan oleh pemerintah dan atau suatu lembaga).

Mobilisasi bahan pangan juga akan mengalami beberapa penyesuaian di mana terjadi pola
perubahan jalur pasokan yang lebih banyak menuju pasar-pasar modern dan pasar yang
berbasis online. Sementara itu dari sisi konsumsi, akibat diterapkannya social/physical
distancing atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa wilayah, pola transaksi
juga mulai berubah yang ditunjukkan semakin meningkatnya transaksi yang menggunakan
platform digital atau online. Kondisi inilah yang pada akhirnya membutuhkan penyesuaian
strategi kebijakan terkait pangan di semua lini (produksi hingga konsumsi dan hulu hingga
hilir) agar ketahanan pangan di Indonesia tetap terjamin.

2. Contoh dan factor-faktor yang terkait dengan Distribusi Pangan

Distribusi Pangan adalah Penyampaian aliran komoditas pangan dari produsen ke


konsumen atau usaha yang mencakup kegiatan arus barang dan jasa sampai di tangan
konsumen. 2 aspek penting yang terlibat dalam proses distribusi pangan, yaitu:

 Channel of distribution (lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi)

Jalur distribusi logistik memiliki peran yang sangat strategis di tengah pandemi virus ini,
terutama dalam hal penanganan wabah dan memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri,
khususnya yang terkait dengan pangan. Masuknya komoditas pangan melalui jalur darat, laut
dan udara menjadi titiktitik yang perlu menjadi perhatian sebelum distribusi komoditas
tersebut tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. Kesiapan personel dan armada yang
diperlukan untuk distribusi menjadi penting di mana personel distribusi harus melalui tes
kesehatan (health screening). Sedangkan armada juga harus melalui sterilisasi pada bagian
interior dan eksterior menggunakan disinfektan. Terminal untuk barang-barang logistik juga
harus menggunakan disinfektan dan dilakukan kontrol harian untuk mencegah adanya virus
yang menetap pada personel dan armada. Dengan mempertimbangkan kondisi geografis
Indonesia, persebaran penduduknya, serta permintaan bahan pangan yang kian inelastis di
tengah pandemi COVID-19, maka menjadi penting jika sektor logistik dapat dioptimalkan
dan protokol logistik dapat dijalankan sebagaimana mestinya karena sektor ini merupakan
salah satu sektor kunci yang dapat menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan di
Indonesia.

 Physical distribution (aktifitas penyaluran arus fisik barang)

Distribusi logistik erat kaitannya dengan mobilisasi pelaku-pelaku penyelenggara jasa


logistik yang berkaitan mulai dari proses pengiriman dan penyimpanan barang, serta dari titik
awal hingga titik akhir sepanjang rantai pasoknya, di antaranya produsen, distributor,
pengecer, hingga konsumen. Rantai distribusi usaha yang saling terkait dengan interaksi
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan
Raya Jakarta KM 4 Phone (0254) 280330 Ext. 228, Fax 281254 Pakupatan Serang
Website : fisip-untirta.ac.id kontak@fisip-untirta.ac.id

sosial menjadi salah satu hal yang harus dipikirkan rencana mitigasinya. Dalam karantina
wilayah yang membatasi interaksi sosial atau pergerakan sosial, distribusi logistik perlu
diberikan pengecualian. Komoditas primer, seperti bahan pangan, yang menjadi komoditas
utama pada saat ini tentunya harus memeroleh perlakuan khusus atau prosedur yang berbeda
seperti biasanya. Dan perlakuan khusus tersebut harus melalui protokol logistik atau
distribusi yang berbeda dibandingkan komoditas lainnya karena daya tahan dan sterilisasinya
harus tetap terjaga sampai tujuan. Salah satu di antara beberapa prosedur yang harus
dijalankan dalam distribusi logistik adalah sterilisasi dengan menggunakan disinfektan untuk
komoditas, pekerja logistik, serta perlengkapan dan peralatan logistik.

3. a. Urban Farming

Masyarakat dilatih agar bisa memproduksi bahan pangan melalui urban farming. Hal ini
sebagai upaya pemenuhan ketersediaan pangan di perkotaan yang dapat memperpendek
proses distribusi pangan, mengurangi harga jual sehingga meningkatkan daya beli masyarakat
dan dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga (World Bank 2013). Ada beberapa jenis
pemanfaatan urban farming  yaitu: (1) memanfaatkan lahan tidur dan lahan kritis (2)
memanfaatkan ruang terbuka hijau (baik milik pribadi maupun publik) (3) mengoptimalkan
kebun sekitar rumah (4) menggunakan ruang (vertikultur).

Ada berbagai metode urban farming yaitu: (1) pemanfaatan permukaan tanah (cara


konvensional); (2) Vertikultur dengan memanfaatkan ruang vertikal sebagai tempat bercocok
tanam, baik dalam bentuk digantung maupun rambat atau terpasang di dinding; (3)
penanaman dalam pot/polybag sebagai media tanam sehingga mudah dipindahkan pada lahan
sempit, dalam ruangan atau di atap rumah; (4) Hidroponik dengan menggunakan air atau
unsur hara. Biasanya dengan menggunakan wadah berbentuk pipa yang disusun bertingkat
maupun berjejer dengan sistem pengaturan air dan hara. Instalasi hidroponik dapat
ditempatkan di luar ruangan, dalam ruangan maupun di atap rumah; (5) Microgreen adalah
budi daya tanaman sayuran berukuran kecil pada fase setelah kecambah atau sebelum dewasa
berumur 7-21 hari.

a. Metode Hidroponik

Metode Hidroponik sangat penting karena di masa Covid-19 ini, sebagian besar masyarakat
mengalami krisis ekonomi pada rumah tangganya, baik itu pendapatan yang menurun
ataupun tidak lagi memiliki pekerjaan. Hal tersebut membuat daya beli masyarakat menurun,
sehingga untuk pemenuhan kebutuhan keseharian menjadi sulit. Maka dari itu, perlu adanya
peningkatan ketahanan pangan pada masyarakat.

Hidroponik semakin banyak dikenal dan dilakukan oleh masyarakat karena berbagai alasan
seperti (a). kebutuhan sayuran semakin meningkat seiring dengan peningkatan penduduk, (b).
keterbatasan lahan dan ruang (c). mewujudkan kawasan mandiri pangan, (d). media tanah
yang telah tercemar terutama di wilayah perkotaan, (e). efisiensi dalam penggunaan lahan,
(f). pertumbuhan gulma sedikit.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan
Raya Jakarta KM 4 Phone (0254) 280330 Ext. 228, Fax 281254 Pakupatan Serang
Website : fisip-untirta.ac.id kontak@fisip-untirta.ac.id

Hidroponik adalah salah satu cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanam. System metode hidroponik adalah salah satu bertanam menggunakan media air.
Teknologi ini merupakan salah satu cara budidaya tanaman menggunakan prinsip penyediaan
larutan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Ara bertanam hidroponik salah satunya bisa
dengan pipa air, untuk menjamin sirkulasi nutrisi, dalam rangkaian pipa air disiapkan alat
pompa dengan kapasitas tertentu. Selain nutrisi, hal yang harus diperhatikan dalam metode
ini adalah suhu dan intensitas cahaya. Rooftop atau bagian atas rumah bisa dijadikan lahan
bertanam, semua hasil panen bisa dikonsumsi untuk keluarga sendiri.

Anda mungkin juga menyukai