Anda di halaman 1dari 20

TEKNOLOGI

ESSAY COMPETITION
GALAKSI 2020

UPAYA PERCEPATAN EKONOMI NASIONAL DI ERA NEW NORMAL


MELALUI APLIKASI MILENIAL STUDENT MART (KOPERASI PELAJAR
BERBASIS APLIKASI UNTUK MENDORONG PELAJAR CERDAS,
PELAJAR KREATIF, PELAJAR BERWIRAUSAHA)

Nama : 1. Devi Yustina B.R. Simarmata (0032431075)


2. Elvira Tri Oktavia (0043412016)
3. Adelia Cahaya Marita (0041972204)

SMA NEGERI 1 SUKODADI


LAMONGAN
2020
Lampiran 1. Lembar Orisinalitas Es
Lampiran 2. Data Diri Peseta
Lam[iran 3. Formulir Pendaftaran
UPAYA PERCEPATAN EKONOMI NASIONAL DI ERA NEW NORMAL
MELALUI APLIKASI MILENIAL STUDENT MART (KOPERASI PELAJAR
BERBASIS APLIKASI UNTUK MENDORONG PELAJAR CERDAS,
PELAJAR KREATIF, PELAJAR BERWIRAUSAHA)

Saat ini dunia dikejutkan dengan maraknya wabah penyakit yang disebabkan
oleh virus corona atau dikenal dengan istilah COVID-19 (Coronavirus diseases-19).
Wabah ini merupakan penyakit baru yang belum dapat ditemukan vaksin sebagai
penolongnya, pertama kali ditemukan di kota Wuhan Provinsi Hubai, Tiongkok pada
tanggal 31 Desember 2019 silam. Virus tersebut sangat mudah menyebar hanya dengan
bersentuhan antara tubuh satu dengan tubuh manusia lainnya dengan kekebalan tubuh
yang lemah. Kebanyakan virus ini menyerang kalangan balita dan dewasa. Gejala dan
tanda-tanda umum terdampak virus antara lain gangguan pernapasan akut, seperti
demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata rata 5-6 hari dengan masa inkubasi
terpanjang selama 14 hari.

Pada tanggal 30 januari 2020, WHO (World Health Organization) menyatakan


bahwa wabah COVID-19 merupakan kedaruratan kesehatan yang akan meresahkan
bagi masyarakat dunia, terutama di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang
terdampak virus COVID-19. Pada tanggal 5 juni 2020 Indonesia melaporkan jumlah
kasus positif corona mencapai 7.766 orang. Untuk mengantisipasi penyebaran lebih
cepat, pemerintah menerapkan program Physical Distancing dengan Pembatasan
Berskala Besar (PSBB) dimana masyarakat akan menetap di rumah namun, tetap
menjaga kestabilan dan kekebalan tubuh. Dengan kondisi tersebut masyarakat
diharuskan melakukan aktivitas belajar, beribadah, bekerja di rumah. Kondisi tersebut
menyebabkan banyaknya buruh yang mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja),
perekonomian negara menurun pesat, serta pembelajaran jarak jauh atau daring yang
tentu menimbulkan banyak permasalahan.

Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2020


menyatakan Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto
(PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2020 mencapai Rp3.687,7 triliun dan atas
dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.589,6 triliun. Ekonomi Indonesia triwulan II-
2020 terhadap triwulan II-2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,32 persen
(y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan
mengalami kontraksi pertumbuhan tertinggi sebesar 30,84 persen. Dari sisi
pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa serta Impor Barang dan Jasa
mengalami kontraksi pertumbuhan masing-masing sebesar 11,66 persen dan 16,96
persen. Ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan sebelumnya mengalami
kontraksi pertumbuhan sebesar 4,19 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan
Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan tertinggi
sebesar 29,22 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan
Jasa serta Impor Barang dan Jasa mengalami kontraksi pertumbuhan masing-masing
sebesar 12,81 persen dan 14,16 persen. Ekonomi Indonesia semester I-2020 terhadap
semester I-2019 mengalami kontraksi sebesar 1,26 persen (c-to-c). Dari sisi produksi,
kontraksi pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan
Pergudangan sebesar 15,07 persen. Sementara dari sisi pengeluaran semua komponen
terkontraksi, dengan kontraksi tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi
Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 6,44 persen.
Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II-2020 didominasi oleh
kelompok provinsi di Pulau Jawa sebesar 58,55 persen, dengan kinerja ekonomi yang
mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 6,69 persen. Sementara itu kelompok Pulau
Maluku dan Papua mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 2,36 persen, walaupun
kontribusinya terkecil (kurang dari tiga persen) dibanding kelompok pulau lainnya.

Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada Satuan Pendidikan dan
Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat
Coronavirus Disease (COVID-19) maka kegiatan belajar mengajar dilakukan secara
daring dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus disease (COVID-19),
menteri pendidikan. Dalam surat edaran tersebut memaparkan adanya pembelajaran
jarak jauh atau daring dengan memanfaatkan ponsel atau laptop sebagai arah perubahan
serta pengalaman baru dalam belajar. Kebijakan tersebut memanfaatkan aplikasi
Google Classroom, Google Meet, Zoom Cloud Meetings, Youtube, Group Chatting
Whatsapp, dan lain-lain yang memudahkan siswa untuk belajar kapanpun dan
dimanapun dengan jangkauan ilmu yang lebih luas, dapat mengatur waktu dalam
belajar. Namun pendidikan yang ada saat ini bisa dikatakan mengalami kemunduran
setelah adanya program yang diberlakukan pemerintah sehingga pelajar mengalami
kesulitan baik dalam kediaan perangkat belajar seperti ponsel dan laptop maupun pulsa
untuk koneksi internet. Dengan kata lain, sistem pembelajaran online ini berpotensi
membuat kesenjangan sosial ekonomi yang selama ini terjadi, menjadi makin melebar
saat pandemi.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia tahun


2020 telah mencatat lebih dari 2 juta buruh dan pekerja formal-informal yang
dirumahkan atau di PHK. Dengan kondisi seperti ini, banyak orangtua kesulitan
menyediakan kesempatan pendidikan yang optimal bagi anak-anak. Dalam situasi yang
lebih buruk, orangtua malah bisa berhadapan pada pilihan dilematis memberi makan
keluarga atau membiayai pendidikan anak. Ini berpotensi membuat angka putus
sekolah meningkat. Sejak kebijakan belajar dari rumah diterapkan secara nasional
mulai tanggal 16 Maret 2020. Muncul indikasi naiknya angka putus sekolah di berbagai
tempat. Mulai dari Papua, Maluku Utara, hingga Jakarta. Ini daerah-daerah yang
tergolong zona merah dalam penyebaran wabah. Angka putus sekolah dari kawasan
perdesaan juga diperkirakan akan naik. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan
Budaya Indonesia tahun 2020 menyebutkan angka putus sekolah negeri dari kalangan
SD, SMP, SMA, SMK dan PLB negeri sebesar 100.905 siswa di Indonesia. Dari
sekolah swasta sebesar 58.170 siswa. Oleh karena itu, Dalam jangka panjang, anak-
anak yang putus sekolah ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk menganggur,
baik secara tertutup atau terbuka. Ini bukan hanya secara akumulatif akan menurunkan
produktivitas nasional, tapi membuat mereka terjebak dalam lingkaran tidak berujung
(vicious circle) kemiskinan struktural.
Perkembangan teknologi informasi pesat tidak dapat dipungkiri membawa
pengaruh yang besar terhadap kehidupan bermasyarakat. Teknologi informasi sudah
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Kehadiran
internet ditengah-tengah masyarakat semakin dibutuhkan dalam berbagai kegiatan.
Remaja utamanya, tidak bisa melawan kemajuan teknologi tersebut. Menurut
KOMINFO (Kementrian Informasi dan Informatika) tercatat di daerah perkotaan
hanya 13% dari anak remaja yang tidak menggunakan internet, sementara di daerah
pedesaan menyumbang jumlah 87%. Setidaknya 30 juta anak-anak dan remaja di
Indonesia merupakan pengguna internet dan media digital. Penggunaan media sosial
dan digital menjadi bagian yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari anak muda
Indonesia. Studi lain menemukan bahwa 98% dari anak-anak dan remaja yang disurvei
tau tentang internet dan 79,5% diantaranya adalah pengguna internet. Yang bisa
dilakukan adalah mengikuti perkembangan teknologi dari tahun ke tahun dan
memanfaatkan dampak positif dari teknologi tersebut.

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk menciptakan inovasi


teknologi terbaru: “Aplikasi MILENIAL STUDENT MART“ sebagai teknologi
percepatan pembangunan di era New Normal menuju Indonesia emas 2045. Melalui
aplikasi ini tentu akan menumbuhkan rasa sosialisasi dan kepedulian pemuda terhadap
masyarakat, membentuk jiwa kewirausahaan berpedoman keterampilan serta
membantu mengembalikan perekonomian Indonesia terutama masyarakat di pelosok
negeri yang kurang memiliki pengetahuan teknologi.

Aplikasi MILENIAL STUDENT MART merupakan inovasi teknologi terbaru


android yang mempunyai tujuan untuk membantu mengatasi kemiskinan dan
kurangnya keefektifan siswa selama adanya pembelajaran daring (online). Aplikasi
MILENIAL STUDENT MART juga sebagai wadah keterampilan pemuda-pemudi
milenial dalam berkarya dan berwirausaha. Selain itu juga menumbuhkan karakter
dengan rasa sosialisasi terhadap masyarakat. Aplikasi MILENIAL STUDENT MART
memiliki prinsip 3P CATIWIRA (Pelajar Cerdas, Pelajar Kreatif, Pelajar Berwirausaha)
dengan beberapa fitur yang akan dikelola oleh pengurus aplikasi koperasi tersebut.
Aplikasi MILENIAL STUDENT MART memiliki beberapa fitur penting yang
dibagi menjadi 4 poin. Yang pertama Categories Product merupakan salah satu fitur
dalam aplikasi yang menunjukkan jenis karya pelajar yang dilengkapi dengan rincian
lokasi penjual, harga barang, ukuran pemesanan dan gambar produk. Produk karya
pelajar yang ditawarkan yakni, kerajinan tangan atau kriya, fashion, desain grafis,
lukisan dua dimensi, miniatur, dan gerabah tanah liat. Fitur tersebut disuguhkan bukan
hanya sekedar pembelian biasa tetapi dalam menu Categories Product berinovasi
untuk memudahkan pelajar dalam memasarkan karya serta membeli karya anak bangsa
dengan mudah. Salah satu contoh layanan di fitur ini adalah pengguna dihadapkan pada
beberapa jenis tampilan produk yang memiliki tujuan agar pembeli mampu melihat
barang yang akan dipesan juga memberikan layanan pertanyaan atau negosiasi
langsung dengan penjual melalui via chatting gratis pada aplikasi, serta meingkatkan
keterampilan diri serta pendidikan kewirausahaan sejak dini. Inovasi Categories
Product diperlukan sebagai awal pengenalan produk bagi penjual dan pembeli.
Dikarenakan seorang pembeli memerlukan hal yang dapat meyakinkan dirinya untuk
mengambil barang tersebut. Dengan adanya harga promo satu minggu dalam satu bulan
akan menjadi daya tarik konsumen untuk berlangganan.

Poin yang kedua adalah Consumers yang memperlihatkan besarnya


perhitungan berupa grafik dan statistik yang memiliki tujuan untuk memantau
banyaknya pemesanan dalam satu akun yang telah di daftarkan sebelumnya. Cara kerja
program ini adalah setiap user atau pengguna aplikasi dapat menambahkan penjualan,
melihat konsumen yang berlangganan serta membeli produk di akun penjualan lain.
Dari setiap pemesanan yang dikumpulkan dalam satu form, pengguna aplikasi
MILENIAL STUDENT MART akan mendapatkan feedback dari sponsor yang sudah
bekerja sama dengan perusahaan aplikasi MILENIAL STUDENT MART setiap 1 juta
Consumers dalam satu akun mampu mendapatkan penghargaan serta uang yang akan
disimpan dalam aplikasi tersebut

Poin ketiga adalah My Cooperative merupakan fitur penting dimana seseorang


yang mendapatkan feedback dari aplikasi MILENIAL STUDENT MART akan
dialokasikan ke dalam fitur ini sebagai simpanan wajib user, simpanan sukarela,
tunjangan pendidikan dan pinjaman user. Bukan hanya akun yang mendapatkan
feedback saja yang mampu melakukan simpan pinjam melainkan seluruh pengguna
aplikasi yang telah terdaftar wajib melakukan interaksi simpan pinjam via aplikasi
MILENIAL STUDENT MART. Syarat yang harus dipatuhi ketika melakukan pinjaman
yaitu pengguna tidak memiliki tagihan pembayaran simpanan wajib dan simpanan
sukarela dalam aplikasi, begitu pula untuk meminjam di tahap kedua juga tidak
diperbolehkan apabila pengguna masih belum melunasi pinjaman pertamanya.

My Cooperative juga menyuguhkan fitur banyaknya uang/feedback yang


diperoleh, hasil laba dalam satu bulan, SHU (Sisa Hasil Usaha) dalam penjualan,
pengeluaran bagi akun konsumen aktif, dan dana bagi hasil bagi setiap akun yang
melakukan penjualan. Berbagai fitur dalam My Cooperative memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan pengguna secara khusus dan masyarakat pada umumnya,
membantu memperbaiki perekonomian bangsa dalam menghadapi era New Normal.
Bukan hanya itu, melalui aplikasi MILENIAL STUDENT MART yang dilengkapi fitur
koperasi online mampu membangkitkan jiwa kekeluargaan serta milenial cerdas dalam
mendapatkan dan melakukan penghematan keuangan sebagai persiapan pembangunan
Indonesia di masa depan.

Poin keempat Donate Me merupakan fitur pendidikan sosialisasi dan


kepedulian kepada sesama masyarakat Indonesia. Dalam program Donate Me
pengguna mampu memberikan sumbangan hasil penjualan karya kepada anak-anak
daerah lain di Indonesia yang kesulitan untuk melakukan pembelajaran daring (online)
dikarenakan, tidaak memiliki ponsel pribadi serta keuangan daerah belum cukup
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kemiskinan yang semakin meningkat. Setiap
pengguna tidak akan merasakan kerugian ketika melakukan donasi sebab, perusahaan
aplikasi akan memberikan apresiasi pada akun yang bersedia memberikan dana kepada
masyarakat yang ditargetkan. Cara kerja fitur ini yaitu dengan menyalurkan dana
keuntungan atau SHU pada masyarakat desa yang kesulitan belajar jarak jauh, dengan
menyertakan identitas pribadi dilengkapi dengan email dan kode referal pengguna
maka transaksi penyaluran dapat dilakukan secara aman. Pengiriman uang dapat
dilakukan dengan bantuan transfer bank atau M-Banking, debit, dan COD (Cash On
Delivery). Tujuan pengiriman uang harus ditulis lengkap untuk memudahkan aplikasi
mendeteksi lokasi secara digital dan akurat.

Poin kelima Menu adalah tinjauan lanjutan aplikasi dilengkapi dengan fitur
home, petunjuk penggunaan, register/ pendaftaran anggota, Costumer Service aplikasi
serta pengaturan aplikasi sesuai dengan keinginan pengguna. Dalam fitur home akun
akan kembali ke tampilan layar yang pertama, fitur petunjuk penggunaan memiliki
tujuan untuk mengarahkan user baru dalam menggunakan aplikasi MILENIAL
STUDENT MART. Fitur register/pendaftaran anggota akan disuguhkan dengan
pembuatan akun bagi pengguna baru apliaksi tersebut. Pendaftaran dilakukan dengan
memasukkan e-mail aktif, identitas diri, serta pembuatan password yang dirahasiakan
tujuannya untuk memberikan pengamanan terhadap penyalahgunaan aplikasi. Fitur
Costumer Service akan menyediakan bantuan dan layanan melalui website yang berisi
pemblokiran akun, dan perbaikan akun ketika terjadi kesalahan. Fitur pengaturan
dimana di dalamnya pengguna mampu mengganti latar belakang tampilan, bahasa
tampilan, penyimpanan, reset, dan chatting dengan pembeli. Di setiap tahun akan
diadakan evaluasi untuk melakukan pembaruan untuk memperbaiki kekurangan dari
aplikasi sehingga pengguna penjualan dan konsumen nyaman dalam memakai aplikasi
tersebut.

Berdasarkan fitur yang tersedia aplikasi MILENIAL STUDENT MART


menampilkan sebuah gagasan terbaru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,
dimana semua kegiatan penjualan dapat di akses lewat online. Bahkan pengiriman uang,
pemesanan makanan pun dapat dijangkau dengan mudah tanpa harus datang ke lokasi.
Oleh karena itu, dalam aplikasi ini penulis menambahkan gagasan yang sama dengan
simpan pinjam pada umumnya namun, kali ini mampu di akses secara online dalam
gadget. Target pengguna aplikasi ini adalah siswa dalam satu sekolah dimana badan
pengelola dipilih dari pengurus koperasi, anggota OSIS, dan guru sebagai wadah
penyaluran keterampilan yang dimiliki siswa SMA sehingga tertarik untuk
memasarkan barang atau karya milik pribadi untuk dapat dikenal masyarakat luar,
mampu mempelajari dasar berwirausaha sejak dini. Begitu juga dengan sekolah
sebagai pendukung akan lebih dikenal masyarakat dengan keaktifan siswanya

Sebagai tindak lanjut dari aplikasi “MILENIAL STUDENT MART” maka


diperlukan koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang bersangkutan. Pada
hakikatnya kemajuan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan adalah hal yang
tidak dapat dihindari. Perkembangan teknologi informasi pesat tidak dapat dipungkiri
membawa pengaruh yang besar terhadap kehidupan bermasyarakat. Kehadiran internet
di tengah-tengah masyarakat semakin dibutuhkan dalam berbagai kegiatan. Dengan
adanya fenomena-fenomena terkait kemiskinan dan kurangnya kreatifitas pemuda.
Harapan atas gagasan yang diberikan mampu menjadi penyelesaian atau minimal
mampu mengurangi jumlah kemiskinan dan keterbatasan teknologi. Negara yang tidak
menjaga kualitas remajanya tidak akan pernah menjadi besar, baik di saat ini maupun
di masa depan. Hal ini dikarenakan pemuda memiliki peran penting pemegang tongkat
estafet kemajuan bangsa, kualitas negara dapat dilihat dari kualitas remajanya. Aplikasi
MILENIAL STUDENT MART dengan prinsip 3P CATIWIRA (Pelajar Cerdas, Pelajar
Kreatif, Pelajar Berwirausaha) dibuat dengan tujuan menumbuhkan rasa sosialisasi dan
kepedulian pemuda terhadap masyarakat, membentuk jiwa kewirausahaan berpedoman
keterampilan serta membantu mengembalikan perekonomian Indonesia untuk
mewujudkan Indonesia mempercepat pembangunan perekonomian di Era New Normal
menyongsong Indonesia Emas 2045.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS), 2020. Ekonomi Indonesia Triwulan II 2020 Turun 5,32

Persen : Badan Pusat Statistik

Imam, Bang. (2020) Jumlah Siswa Putus Sekolah Tahun 2020 Dengan Sumber

Kemdikbud http://bangimam-berbagi.blogspot.com/2020/05/jumlah-siswa-
putus-sekolah-tahun-2020.html (diakses pada Minggu, 3 Mei 2020)

Astini, Ni Komang Suni. 2020. Pemanfaatan Teknologi informasi dalam pembelajaran

Tingkat Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19 . 11 (2) . 13-25.

Pratomo, Yudha . (2019). APJJI : Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia Tembus 171
Juta Jiwa dari
https://tekno.compas.com/read/2019/05/16/03260037/apjiijumlah-pengguna-internet-
di-indonesia-tembus-171-juta-jiwa

Pendidikan, M. (n.d). Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan


Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus (COVID-19). 2020.
Lampiran 2. Prototype Awal
Lampiran 3. Data Diri Peserta
Lampiran 4. Formulir Pendaftaran

Anda mungkin juga menyukai