Disusun oleh :
KELOMPOK B
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA
2020
Virus Covid-19 atau biasa disebut corona adalah penyakit berbahaya yang
setiap hari menghantui manusia di tahun-tahun ini, virus kecil yang hanya bisa
dilihat menggunkan mikroskop elektron, bila digambarkan seolah-olah seperti
raja yang bermahkota, tetapi peran covid-19 untuk menyengsarakan manusia
bukan mengayomi seperti penyandang gelar mahkota yang sesungguhnya.
Corona bukan lah virus yang remeh, asal usulnya berasal dari Cina, corona
bisa menular dari manusia ke manusia kontak erat dan dropelet ( percikan cairan
pada saat bersin dan batuk) jumlah penderitan dan kasus kematian akibat virus
corona setiap harinya terus meningkat, terutama kepada orang yang sudah lanjut
usia (lansia) jika sudah terinfeksi bisa sampai menyebabkan kematian, karna
orang yang sudah lansia rentang terhadap baerbagai penyakit karna fungsi
fosiologisnya berangsur-angsur berkurang termasuk imun tubuh.
Dikutip dari jurnal pada tirto.id oleh Harris Prabowo seorang wartawan
tirto.id .Pada 11 agustus ,setelah 6 bulan sekolah menggelar proses belajar
daring,Menteri Keuangan Sri Mulyani berkata dalam satu seminar bahwa
pemerintah tengah membahas untuk memecahkan krisis pendidikan selama
Covid-19.”Bagaimana kita bisa membantu mereka [yang] tidak bisa mengakses
melalui pembelajaran secara digital.. entah masalah teknologi, masalah
handphone,atau tidak bisa membayar pulsa.’’ Lalu,
Menurut hasil riset dari ISEAS-Yusof Ishak Institute yang dirilis pada
tanggal 21 Agustus 2020 menjelaskan ketimpangan nyata didunia pendidikan
Indonesia selama pandemi .Hampir 69 juta siswa kehilagan akses pendidikan
dan pembelajaran saat pagebluk karena kurang mampu. Namun ,disisi lain dari
keluarga mapan lebih mudah belajar jarak jauh.