Anda di halaman 1dari 389

ISBN 978-623-90116-4-2

PEMBELAJARAN BAIK
Kuliah Kerja Nyata Tematik COVID-19
Catatan praktik baik KKN Tematik COVID-19 secara Luring

Di dukung oleh :
Penanggung Jawab:
Udrekh

Editor:
Sorja Koesuma
Eko Teguh Paripurno
Muhammad Reperiza Furqon

Layout:
Risky Hidayat
Natasya Vierashi Thursdinty

Editing:
Budi Legowo
Nandra Eko Nugroho
Nurul Azizah Andalasia
Yudhi Widiastomo
Mochamad Dennis

Edisi Pertama, 2020


Cetakan Pertama, Oktober 2020

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Pembelajaran Baik
Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19
Jakarta:
xiii + 373 halaman
ISBN: 978-623-90116-4-2

Penerbit
Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana (FPT PRB)
d.a. Pusat Penelitian Mitigasi Bencana ITB
Gedung Riset dan Inovasi eks. PAU Lt. 8
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Jawa Barat
PEMBELAJARAN BAIK
Kuliah Kerja Nyata Tematik COVID-19
Catatan praktik baik KKN Tematik COVID-19 secara Luring

I
SAMBUTAN
DEPUTI BIDANG SISTEM DAN STRATEGI
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Saya menyambut baik atas disusunnya “Buku Pembelajaran Baik Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik COVID-19”. Dengan diterbitkannya buku ini diharapkan dapat menjadi media
pembelajaran untuk seluruh pihak dalam mengedukasi masyarat agar dapat beradaptasi
pada kebiasaan baru yang produktif dan aman COVID-19.

Kejadian pandemi COVID-19 yang melanda di dunia termasuk Indonesia saat ini telah
memberikan pengalaman berharga untuk kita dalam penanggulangan bencana nonalam.
Pandemi ini merupakan bencana nonalam skala nasional yang pertama kali dialami oleh
bagi bangsa kita. Upaya penanganan sudah dilaksanakan secara masif dan terpadu dari
pusat hingga daerah untuk memutus rantai penularan COVID-19 melalui penegakan protokol
kesehatan dan promosi kesehatan. Masyarakat kita dituntut untuk dapat beradaptasi melalui
kebiasaan baru dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Program KKN merupakan bentuk keterpaduan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu aspek
pendidikan dan pengajaran serta penelitian terapan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat. KKN Tematik COVID-19 merupakan sebuah program yang
dilaksanakan melalui kolaborasi dan sinergitas pentahelik yang diikuti oleh 28 perguruan
tinggi, 179 kelompok mahasiswa dan tersebar pada 26 provinsi di seluruh Indonesia. Kami
berharap bahwa mahasiswa yang melaksanakan program KKN Tematik COVID-19 ini, bisa
menjadi agen pengerak untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat
dilaksanakan dan dipatuhi.

Akhir kata, saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim penyusun dan para pihak
yang telah membantu penyusunan buku ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menuntun langkah kita untuk dapat bersama-sama
melakukan upaya penanggulangan bencana yang lebih baik, sinergis, dan terpadu.

Jakarta, 12 Oktober 2020


Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB

ttd

Ir. B. Wisnu Widjaja, M.Sc

II
SAMBUTAN
DIREKTUR PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.

Dalam upaya gotong-royong menangani pandemi Covid-19 di Indonesia, Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti) berkomitmen untuk berkontribusi, khususnya untuk mendukung Kementerian
Kesehatan (Kemkes) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Menidaklanjuti
upaya Ditjen Dikti Kemendikbud dalam penanganan COVID-19 melalui program Relawan
Covid-19 Nasional (RECON) yang telah berjalan sejak April 2020 dan sebagai implementasi
Tridharma perguruan tinggi melalui kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, Ditjen Dikti
Kemendikbud berkolaborasi dengan BNPB, Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan
Resiko Bencana (FPT-PRB), Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesi (AIPKI),
Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan dengan dukungan dari berbagai
stakeholders, menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) terkait dengan
Covid-19 dan literasi dan numerasi yang dilakukan secara nasional mulai 17 Agustus 2020.

KKNT ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi perguruan tinggi, pemerintah dan
stakeholders (hingga tingkat wilayah) dalam upaya penanganan Covid-19, khususnya untuk
memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran tentang Adaptasi Kebiasaan Baru
untuk masyarakat. KKNT ini diharapkan dapat mendorong kontribusi konkrit mahasiswa
sebagai agent of change untuk mewujudkan masyarakat yang aman dan produktif dalam
menghadapi pandemi. Kami sampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada > 9000
mahasiswa dan dosen pembimbing dari > 200 perguruan tinggi yang telah berpartisipasi
dalam program KKNT ini, serta seluruh stakeholders yang telah mendukung kesuksesan
implementasi KKNT.

Kami mendorong agar perguruan tinggi dapat berbagi praktik baik yang telah dijalankan
untuk dirangkai dalam buku bunga rampai praktik baik implementasi KKNT yang disusun
bersama oleh Kemendikbud, BNPB dan FPT-PRB. Buku diharapkan dapat menginspirasi
dan menjadi pembelajaran bersama untuk semua pihak. Buku ini dan seri terbitan lainnya
menjadi bagian dari knowledge management system Ditjen Dikti, dan diharapkan dapat
menjadi pemantik untuk menginspirasi berbagai pihak, khususnya perguruan tinggi di
Indonesia, untuk menyebarkan “kabar baik” yang dapat menjadi endorfin untuk bangsa
Indonesia, dan menjaga kesehatan mental akibat pandemi. Hal ini sejalan dengan buku yang
telah diterbitkan oleh Ditjen Dikti sebelumnya, yaitu dokumentasi pengalaman inspiratif dari
civitas akademika dalam menjalankan transfomasi pendidikan tinggi dikemas dalam buku
yang berjudul “Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19”, dan telah diluncurkan oleh Ditjen
Dikti pada awal Agustus 2020.

III
“Belajar dari Covid-19”, tema Hardiknas 2020 memberikan makna yang mendalam, bahwa
semua pihak harus “sama-sama belajar”, bergotong royong untuk kembali menyehatkan
dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Gotong royong antara dunia pendidikan
dan dunia “nyata” menjadi kunci keberhasilan bangsa untuk menghadapi pandemi dan
bertahan di peradaban baru. Semoga buku ini dapat memberikan pembelajaran untuk
para mahasiswa, dosen, perguruan tinggi, pemerintah dan seluruh stakeholders dalam
berkontribusi konkrit untuk masyarakat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 12 Oktober 2020


Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan

ttd

Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D.

IV
SAMBUTAN
DIREKTUR SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Assalamualaikum Wr. Wb

Salam Tangguh.
Salam Kemanusiaan.

Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia
yang tidak diketahui penyebabnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Pada tanggal
7 Januari 2020, Tiongkok mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru virus corona.
Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai kedaruratan
kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (KKMMD). Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO
sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Virus tersebut ditularkan melalui kontak
langsung dengan tetesan cairan pernapasan orang yang terinfeksi (droplet). Walaupun
COVID-19 sampai saat ini masih terus menyebar, penting bahwa masyarakat harus dapat
mengambil tindakan pencegahan penularan lebih lanjut, mengurangi dampak wabah, dan
mendukung langkah-langkah pengendalian.

Diperlukan upaya yang sistematis, masif dan terstruktur dalam mengatasi persoalan yang
penularan COVID-19 dimasyarakat, salah satunya melalui sektor pendidikan. Penutupan
sektor pendidikan termasuk perguruan tinggi mengharuskan mahasiswa harus tetap
belajar dari rumah yang menyebabkan banyaknya mahasiswa berada pada wilayah tempat
tinggalnya. Kondisi ini dapat dimanfaatkan dengan tetap memberdayakan mahasiswa untuk
aktif berkontribusi pada lingkungan sekitar melalui program KKN Tematik COVID-19.

Mahasiswa dan DPL perguruan tinggi yang berada di wilayah masing-masing diberdayakan
menjadi agen-agen pemutus mata rantai penyebaran COVID-19. Berbagai program yang
langsung menyentuh kepada masyarakat telah dikembangkan antara lain hidroponik untuk
ketahanan pangan, program penguatan protokol kesehatan, dan program assessment dan
pemantauan protokol kesehatan menggunakan aplikasi InaRisk melalui pola dasawisma.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko
Bencana (FPT-PRB), telah melakukan implementasi KKN Tematik Luring (on-sites) pada 28
perguruan tinggi dan 1.667 mahasiswa yang tersebar dari Sumatera hingga Papua. Program
ini juga di ikuti dengan pemberian logistik Alat Perlindungan Diri (APD) kesehatan untuk
mahasiswa dan pembekalan pengetahuan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia melalui aplikasi IMERI.

Program KKN Tematik ini, juga merupakan upaya BNPB dalam melihat dampak dan
permasalahan secara langsung di masyarakat terhadap bahaya COVID-19, utamanya untuk

V
mengukur perilaku masyarakat dan tingkat kepatuhan menjalankan protokol kesehatan
(pesan 3M). Hasil penilaian yang dilakukan oleh mahasiswa menjadikan bahan masukkan
bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang berdasarkan data dan dinamika
perkembangan masyarakat.

Seluruh proses, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi yang
dilakukan digambarkan melalui Buku Pembelajaran KKN Tematik COVID-19, yang di sajikan
melalui penulisan yang sederhana dan mudah dipahami. Buku Pembelajaran ini, nantinya
merupakan sebuah wadah knowledge deposit (kumpulan-kumpulan pengetahuan) yang
ditata dan dikumpulkan secara baik, terstruktur, serta terukur untuk perbaikan program
perubahan perilaku di masyarakat. Buku ini diharapkan juga dapat menjadi masukan untuk
perbaikan sistem penyelenggaraan KKN Tematik di periode selanjutnya.

Peran seluruh lapisan masyarakat utamanya civitas akademika (masyarakat perguruan


tinggi) sangat diperlukan dalam kolaborasi pentahelix penanggulangan bencana. Buku
Praktik Baik KKN Tematik ini merupakan salah satu langkah dari langkah-langkah besar
lainnya untuk membuat sumber pengetahuan (knowledge storage) untuk perbaikan sistem
penanggulangan bencana melalui input data yang sesuai berdasarkan fungsi waktu (real
time) dan luas wilayah dari jumlah keterlibatan dan keterjangkauan di seluruh Indonesia.

Semoga buku praktik baik KKN Tematik COVID-19 ini dapat dijadikan sebagai instrument
pendukung, dasar, serta gambaran pengetahuan untuk dapat lebih menguatkan kapasitas
masyarakat dan perguruan tinggi dalam upaya bersama menciptakan masyarakat produktif
yang dan aman terhadap COVID-19 di masa yang akan datang dengan tetap melaksanakan
protokol kesehatan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 12 Oktober 2020


Direktur Sistem Penanggulangan Bencana

ttd

Dr. Ir. Udrekh, S.E., M.Sc.

VI
SAMBUTAN
SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL BINA
PEMERINTAHAN DESA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas ridho-Nya sehingga “Pembelajaran
Baik Kuliah Kerja Nyata tematik Covid 19” tersusun dengan baik dan diharapkan dapat
memberikan langkah konkrit yang dapat menyelesaikan masalah penyebaran virus Covid
19 di Indonesia.

Begitu besar dampak yang ditimbulkan akibat adanya virus corona ini terutama pada sektor
kesehatan dan ekonomi sehingga diperlukan langkah kerja nyata serta kolaborasi dari
berbagai pihak untuk menyelesaikannya salah satunya melalui program Kuliah Kerja Nyata
(KKN).

Dengan terbitnya buku ini diharapkan dalam memberikan solusi yang konkrit untuk
mendorong penanganan covid 19 melalui kolaborasi mahasiswa, Perguruan Tinggi dan
Pemerintah Desa/Kelurahan dalam upaya penanganan Covid 19 di masyarakat.

Semoga dengan Buku ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama dalam
upaya memfasilitasi penyelenggaraan program Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid 19 (KKNT
COVID 19) untuk penanganan Covid 19 di masyarakat.

Jakarta, 12 Oktober 2020


Sekretaris Direktorat Jenderal
Bina Pemerintahan Desa,

ttd

Mohammad Rizal, SE, M.Si

VII
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
ridho-Nya buku Pembelajaran Baik Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) COVID-19 dapat
diselesaikan sesuai dengan rencana.

KKN merupakan salah satu model penerapan pendidikan perguruan tinggi. Tujuan dari KKN
bagi mahasiswa adalah agar mahasiswa hidup bersama dengan masyarakat, membantu dan
mendampingi masyarakat, menggali potensi sumberdaya manusia dan sumber daya alam
untuk mengatasi permasalahan masyarakat. Kegiatan KKNT COVID-19 untuk mengurangi
penyebaran COVID-19 melalui penerapan protokol kesehatan dan pengembangan model–
model kegiatan tematik dalam mendukung ketahanan pangan, pemulihan ekonomi,
peningkatan pemahaman akan bahaya COVID-19. Selain itu di sisi lain, mahasiswa juga
melakukan penilaian tingkat risiko penyebaran COVID-19 dengan menggunakan aplikasi
InaRisk dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta menerapkan konsep
pembinaan Dasawisma.

Berbagai program dan kegiatan ini ditujukan guna membantu masyarakat untuk menjaga
kesehatan diri, tetap produktif dan inovatif dalam kondisi pandemi COVID-19 pada masa
sekarang ini. Pentingnya pencegahan dan pengurangan risiko bencana pandemi ini akan
membantu pemerintah dalam menurunkan angka kasus terkonfirmasi positif maupun
kematian yang masih memiliki pola kecenderungan untuk meningkat sampai saat ini. Melalui
buku pembelajaran praktik baik KKNT COVID-19 ini diharapkan menjadi masukan bagi sistem
penanggulangan bencana BNPB dan pemerintah daerah untuk melihat masalah–masalah
dan solusi sampai ke tingkat masyarakat terendah dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Dokumentasi pembelajaran baik KKNT COVID-19 ini juga merupakan bagian dari kegiatan
Penguatan Protokol Sistem Penanggulangan Bencana BNPB dalam menghadapi pandemi
COVID-19 yang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kami mengucapkan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana,


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Kesehatan, Perguruan Tinggi, Dosen Pembimbing Lapangan dan mahasiswa peserta
KKNT COVID-19 serta Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) atas dukungan dan
kerjasamanya dalam penyusunan buku Pembelajaran Baik KKNT COVID-19.

Jakarta, Oktober 2020

Tim Editor

VIII
DAFTAR ISI
Sambutan Deputi Bidang Sistem dan Strategi. Badan Nasional
Penanggulangan Bencana ……………………………………………....……………………………………….. ii

Sambutan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan ......………………………………………………………………………........... iii

Sambutan Direktur Sistem Penanggulangan Bencana. Badan Nasional


Penanggulangan Bencana ……………………………………………....…………...………….................... v

Sambutan Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa


Kementerian Dalam Negeri RI ………………………………………………..….…………..….…………..….. vii

Kata Pengantar ………………………………………………..….……………………….................................... viii

Daftar Isi …………………………………...……………………………………….……..…..................................... ix

Pemahaman Masyarakat terhadap Covid-19 dalam Masa Normal Baru


Megalina Limoy dan Margaretha Ita ......………………………………………………………………….. 1
Pencegahan Penularan Virus covid-19 di Dusun Siaga di Dusun Siaga Desa
Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Tahun 2020
Melyani dan Desi Fatmawati ......……………………………………………………………………….......... 5
Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Desa Arang limbung
Telly Katharina dan Denny Pebrianti ......………………………………………………………………….. 13
Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan Masyarakat di Masa Pandemi
Covid-19 Melalui Pembudidayaan Udang Satang
Agung Ferianda, Topandra, Nur Hidayatul, Yulan, Lefia, Irnasari, Julita, Mia,
Tatang, Rahmat Hidayat ......……………………………………………………………………….................. 18
Efektivitas Pembelajaran dalam Penerapan New Normal Di Lingkungan Desa
Cipayung Cikarang Timur
Anggreany Haryani Putri dan Tim KKNT Covid-19 ......……………………………………………. 23
Kuliah Kerja Nyata (KKN): Peran Nyata Mahasiswa di Masa Pandemi sebagai
Relawan COVID Nasional
Syifa Mustika ......………………………………………………………………………...................................... 28
Olahan Kreatif Tanaman Cabai untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di
Masa Pandemi Covid-19 Dusun Borogragal
Roland Martin Simatupang, Muhammad Bisma Pamungkas, Richo Tambunan ...... 32
Membudayakan Pola Hidup Sehat sebagai Upaya Memutus Rantai
Penyebaran Covid-19
Siti Rahmawati Zulaikhah ......………………………………………………………………………................ 37
Bijak Memberikan Gawai pada Anak dalam Pembelajaran Masa New Normal
Eva Ardiana Indrariani dan Larasati ......…………………………………………………………………… 47
Citizen Journalism dalam Produksi dan Konsumsi Berita pada Masa Pandemi
Setia Naka Andrian ......……………………………………………………………………….......................... 53
Inovasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Bagi Anak SD Menggunakan Metode
Gamifikasi Berbasis Grup Whatsapp dan Kahoot
Arif Wibisono ......………………………………………………………………………...................................... 59

IX
Inovasi Pengolahan Rempah-Rempah dalam Kemasan Wedang Rempah Celup
Wawan Priyanto ......………………………………………………………………………................................. 64
Mahasiswa KKN-T UPGRIS Melakukan Pendampingan Belajar di tengah
Pandemi Covid-19
Vina Astriningsih ......………………………………………………………………………............................... 71
Mahasiswa KKNT UPGRIS Melakukan Pendampingan Belajar dalam Rangka
Meningkatkan Semangat Belajar di Masa
Irma Lutviana ......………………………………………………………………………..................................... 76
Produk Olahan Belimbing Wuluh sebagai Modal Pemulihan Ekonomi
Masyarakat Desa Kembangarum Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak
Mega Novita, Teguh Bachtiar, Dian Marlina, Arisul Ulumuddin ......……………………….. 81
Gerakan Kampung Sehat Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru di Era New
Normal KKN Tematik Luring Kelompok 2 di Wilayah Wonogiri
Bayu Sri Pamungkas, Mayawati Ratnawati, Putri Rukmanasari, Santi Dwi Astuti 87
KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Tengah Pandemi Covid 19
Vivin Nopiyanti ......……………………………………………………………………….................................. 96
Kolaborasi Mahasiswa dan Program Jogo Tonggo sebagai Cara Solutif untuk
Mengurangi Penyebaran Covid-19
Titiek Puji Astuti ......………………………………………………………………………................................. 100
Gambaran Kegiatan Pencegahan dan Penularan Covid-19 di Desa Cipondok
Kecamatan Kadugede 2020
Bibit Nasrokhatun Diniah dan Yuli Desi Amalia ......………………………………………………… 107
Menanamkan Kebiasaan Menggunakan Masker Sejak Dini
Siti Nur Aisah dan Yanuar Hery Murtianto ......…………………………………………………………. 112
Pemanfaatan Kebun Sayur Hidroponik sebagai Solusi Ketahanan Pangan
Keluarga pada era Pandemi Covid-19
Ira Setiawati ......………………………………………………………………………........................................ 115
Program Pencegahan Penularan Infeksi COVID-19 di Desa Cimaranten
Kecamatan Cipicung Kabupaten Kuningan 2020
Cecep Heriana dan Muhamad Wildan Khaerudin ......…………………………………………….. 120
Psikoedukasi Tentang Perubahan Perilaku dalam Meningkatkan Self Awarness
pada Era Adaptasi Kebiasaan Baru di Desa Sukabudi Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi
Sandra Adetya ......………………………………………………………………………................................... 125
Psikoedukasi Tentang Protokol Kesehatan di Masa New Normal di Desa
Karang Satria Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi
Yulia Fitriani ......………………………………………………………………………........................................ 132
Strategi Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani ( KWT ) dalam Membentuk
Lumbung Pangan pada Masa Normal Baru
Dwi Prastiyo Hadi ......……………………………………………………………………….............................. 139
Teknik Pendampingan Program Belajar dari Rumah Siswa Sekolah Dasar
pada Masa Pandemi Covid-19
Alfiah ......……………………………………………………………………….................................................... 151
Upaya Penanganan Covid-19 serta Ketahanan Pangan Masyarakat
Novita Wahyu Setyawati ......………………………………………………………………………................. 156
Pemahaman Masyarakat terhadap Covid-19 dalam Masa Normal Baru Desa
Arang Limbung RT/RW 004/005 Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu
Raya Tahun 2020
Katarina Lit, Lisa Rofiyani, Anastasia Lina ......………………………………………………………….. 162

X
Gambaran Kegiatan Pencegahan dan Penularan Covid-19 di Desa Tinggar
Kecamatan Kadugede 2020
Mamlukah dan Yuli Desi Amalia ......……………………………………………………………………….... 167
Bimbel Pendampingan Tugas Sekolah dan Bimbel Keterampilan Tangan
Kholifatul Maghfiroh dan Yanuar Heri Murtianto ......……………………………………………….. 172
Pemahaman Masyarakat terhadap Pentingnya Cuci Tangan di Masa New
Normal
Yanuar Hery Murtianto, Fenti Ayu Irawati, Damayanti Purnama Putri ......……………… 175
Ketahanan Keluarga sebagai Solusi Menghadapi Pandemi
Pipit Mugi Handayani, MA Primaningrum Dian Marthanin ......……………………………….. 178
Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Covid-19 pada Masa
Normal Baru
Icca Stella Amalia dan Ahmad Ropii ......………………………………………………………………….. 184
Cara Cuci Tangan Pakai Sabun dalam Pencegahan Covid 19 di Dusun
Gunung Surat
Anggun Hariyanti dan Yanuar Hery Murtianto ......………………………………………………….. 190
Gambaran Kegiatan Pencegahan dan Penularan Covid-19 di Desa Kadugede
Kecamatan Kadugede 2020
Ade Saprudin dan Yuli Desi Amalia ......…………………………………………………………………… 194
Program Assesment, Edukasi dan Pelatihan sebagai Upaya Pencegahan
Penularan Infeksi COVID-19 di Desa Babatan Kecamatan Kadugede
Kabupaten Kuningan 2020
Fitri Kurnia Rahim dan Muhamad Wildan Khaerudin ......………………………………………… 199
Program Pencegahan Penularan Infeksi COVID-19 di Kelurahan Cirendang
Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan 2020
Hamdan dan Muhamad Wildan Khaerudin ......……………………………………………………….. 204
Promosi Kesehatan dalam Rangka Pencegahan Covid-19 dalam Masa
Normal Baru
Indrayani dan Ahmad Ropii ......………………………………………………………………………............ 211
Pemberdayaan Karangtaruna Randusari Semarang di Kala Pandemi Melalui
Pelatihan Hidroponik dalam Meningkatkan Jiwa Entrepreneurship
Ghurrotul Bariroh dan Yanuar Hery Murtinato ......…………………………………………………… 216
Pembuatan Wedang Uwuh untuk Kekebalan Tubuh di masa Pandemi Covid-19
Yanuar Hery Murtianto dan Firmanty Ikka Elna Lisye ......……………………………………..... 221
Peran KKN T Recon dalam Pembuatan Alat Cuci Tangan dan Sabun Otomatis
Sensor Infrared Proximity Sensor E18-D80nk
Henry Januar Saputra dan Mayanggi Kusuma Devi ......…………………………………………. 224
Lawan Covid-19 dengan 3M: Praktik Baik KKNT COVID-19 di Kelurahan
Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara
Efriani ......………………………………………………………………………................................................... 231
Menumbuhkan Perilaku Pencegahan Masyarakat sebagai Upaya Memutus
Rantai Penyebaran COVID-19 melalui Gerakan 3M dan Berbagi Informasi
Menggunakan Media WhatApp
Dewi Sri Woelandari Pantjolo Giningroem ......………………………………………………………… 240
Meningkatkan Kesadaran dan Peran Masyarakat dalam Memutus Rantai
Penyebaran COVID-19 Melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) COVID-19
di Pulau Dompak, Tanjung Pinang
Hadli Lidya Rikayana, Khairunnisa, Elfa Oprasmani, Wahyu Muzammil ......………….. 246

XI
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Melalui KKNT dalam Pencegahan
Penyebaran Corona Virus di Desa Kampung Tua Dapur 12 Kota Batam
Elfa Oprasmani, Hadli Lidya Rikayana, Wahyu Muzammil ......……………………………….. 255
Sosialisasi Cara Menggunakan Masker yang Benar dalam Masa New Normal
di Desa Surajaya
Muflikha Dwi Amalia dan Yanuar Henry Murtianto ......…………………………………………… 262
KKN Tematik Luar Jaringan (Luring) Menjadi Lentera di Jalan Suram
Pembelajaran Offline saat Pandemi COVID-19
Rauly Sijabat, Alif Ainnun Alim, Lu’luatuz, Putri Ramandani Fitri, Riski Yanti, Dhela
Mayasari, Indriya Mella Agustina, Aji Kurnia Rahman, Lamdari sulistiyani, Rafika
Primadani Putri, Ulfatin Fifit Fitriyani, Munawar Kholil, Putri Suci Susilowati, Fitri
Elma Viana,Anismarselina…………………………………………………………….................................. 266
Inovasi 3D Printing dalam Pembuatan Safety Finger Extention sebagai
Pencegah Virus COVID-19
Yuris Setyoadi ......……………………………………………………………………….................................... 271
Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Sigentong 01 di Masa Normal Baru
Yanuar Hery Murtianto dan Yuandre Reksadana ......……………………………………………… 277
Edukasi Covid-19 di Era New Normal untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan
di Desa Tanjung Pering Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir
Provinsi Sumatera Selatan
Arfan Abrar, Zaditrah Dio Nanda, Taufik Aziz, Nyayu Resti Aprilia, Kirana Luthfia
Nayatami, Reza Elsadai Silalahi, Fernando Hose Hata Mirando, Febi Laras, Sela
Nur Hadaina, Muhammad Hamka, Ahmad Wahyu Warisman, Emi Santika,
Wulandari Sinaga ..................................................................................................................... 281
Covid-19 Tidak Akan Bergerak Jika Manusia Tidak Menggerakan Maka
Patuhilah Protokol Kesehatan
Ronal surya Aditya ......………………………………………………………………………............................ 286
Mari Berubah Masa Depan Cerah tanpa Penularan Covid-19
Tri Nurhudi Sasono ......………………………………………………………………………........................... 292
Merubah Perilaku Masyarakat tentang Protokol Kesehatan dengan
Peningkatan Pengetahuan dalam Menghadapi New Normal
Zulfikar Muhammad 299
Ketahanan Pangan Masyarakat Melalui Pembudidayaan Udang Satang di Era
Pandemi
Agung Ferianda, Topandra, Nur Hidayatul, Yulan, Lefia, Irnasari, Julita, Mia,
Tatang sujana, Rahmat Hidayat, Lefia Bilqisthi ......…………………………………………………. 304
Edukasi Covid-19 dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Terhadap Kehidupan Normal Baru
Adhani Lisa ......………………………………………………………………………......................................... 312
Peran Pemanfaatan Media Teknologi di dalam Kegiatan Belajar Mengajar
pada Kegiatan KKN-T di Desa Tompegunung
Toebagus Galang dan Andika Wahyu Kristianto ......………………………………………………. 325
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Pentingnya Pola Hidup Sehat
di saat Pandemi Virus Covid-19
Lina Sunyata ......………………………………………………………………………....................................... 331
Pelaksanaan Kegiatan KKN Tematik Relawan Covid-19 Nasional (RECON) di
Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun
Desi Kusumawati dan Andri Wahyu Utomo …………………………..……………………..…......... 336

XII
Mengajarkan Anak-Anak Cara Cuci Tangan yang Benar dengan Sabun dalam
Upaya Pencegahan Covid-19 Di Desa Tegalsambi
Novi Rahmawati ......………………………………………………………………………................................ 345
Edukasi dan Pencegahan Penularan Virus Covid-19 pada Masyarakat Desa
Parit Baru dan Parit Adong Kabupaten Kubu Raya Tahun 2020
Yuliana, Alexander ………………………………..………………………………………………....................... 349
Peranan KKNT Literasi Numerasi Kemendikbud dalam Meningkatkan Literasi
Kesehatan Bagi Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Klaten
Yulinda Erma Suryani, Darupratomo, Arif Julianto Sri Nugroho ......………………………. 355
Pemberdayaan Masyarakat Desa Sokawera Kecamatan Cilongok Kabupaten
Banyumas di Masa Pandemi Covid-19
Slamet Sulistiadi dan Ari Dwi Nurasih ......……………………………………………………………….. 366

XIII
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pemahaman Masyarakat terhadap Covid-19


dalam Masa Normal Baru
Megalina Limoy dan Margaretha Ita

Program Studi Kebidanan, Akademi Kebidanan Panca Bhakti, Pontianak


Email: akbidpbpontianak@gmail.com
Abstrak

Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Nama ini diberikan
oleh WHO (World Health Organzation) sebagi nama resmi penyakit ini. Covid sendiri
merupakan singkatan dari Corona Virus Disease-2019. Covid-19 yaitu penyakit yang
disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernafasan sehingga menyebabkan
demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan. Menurut situs WHO, virus
corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau
manusia. Pada manusia corona diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu
biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS),
dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS). Berdasarkan survey kami menggunakan
metode luring di Desa Arang Limbung yang merupakan salah satu Desa yang terdapat di
Kecamatan Sungai Raya. Desa Arang Limbung RT/RW 05/11 berada di Kecamatan Sungai
Raya, Kabupaten Kubu Raya termasuk kedalam zona penularan Rendah. Perkembangan
COVID-19 saat ini di Desa Arang Limbung RT/RW 005/011, per bulan September 2020 adalah
0, Suspek 0, kasus konfirmasi 0, kasus probable 0. Untuk Desa Arang Limbung sendiri
0 kasus Covid19. Bentuk Partisipasi Dalam Memerangi Covid-19 tkelompok 5 Akademi
Kebidanan Panca Bhakti melakukan beberapa kegiatan masyarakat yaitu pembagian
masker, handsainitizer, pemasangan spanduk, poster serta leaflet guna menginformasikan
tentang Covid-19 dan tentu saja tetap mematuhi protocol kesehatan Covid-19.

LATAR BELAKANG

Kuliah Kerja Nyata Tematik COVID-19 adalah Program Pengabdian guna membentuk
kepedulian dalam memberdayakan dan mengedukasi masyarakat untuk mencegah
penyebaran Corona Virus Disease 19 (Covid 19) dengan tetap mematuhi protokol kesehatan
Covid yaitu menjaga jarak fisik (Physical Distancing) dan memakai masker. Mahasiswa
yang mengikuti program dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang proses
pembimbingan dan monitoring menggunakan sistem Luring. Desa Arang Limbung adalah
desa di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan KKNT Tematik Covid-19 dilaksanakan di Desa Arang Limbung karena
lokasi KKNT merupakan daerah terdekat mahasiswa dan dekat dengan Akademi Kebidanan
Panca Bhakti Pontianak serta berdasarkan survey yang telah dilakukan kami mendapatkan
hasil bahwa sebagian warga masih kurang memahami tentang pencegahan covid-19, contoh
ditemukan masyarakat yang belum menggunakan masker, dan tidak menerapkan jaga jarak
(physical distancing). Penduduk Desa Arang Limbung di RT/RW 05/11 sebanyak 600 jiwa.
Masyarakat di Desa Arang Limbung umumnya berprofesi sebagai petani dan umumnya
penduduk lulusan SLTA/sederajat.

METODE

Metode yang digunakan adalah metode Luring yaitu pencegahan covid-19, sasaran
masyarakat di RT/RW 005/011, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten
Kubu Raya. Capaian melakukan kegiatan selama 1 bulan dan tetap menggunakan protokol
kesehatan. Adapun kegiatan adalah Kunjungan kepada ketua RT, pendataan masyarakat

2
dengan mengunakan aplikasi INARISK, pemasangan spanduk, pemasangan poster, leaflet,
pembagian masker dan handsainitaizer, penyerahan plakat dan pemasangan plang (plang
nama RT) serta dilanjutkan dengan penutupan kegiatan KKNT.

DISKUSI

Melakukan diskusi dengan Rt 05, kelompok dan masyarakat yaitu cara pencegahan
Covid-19 di Desa Arang Limbung, adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagaimana
protokol maka dapat diambil kesimpulan mengenai penanggulangan dan pencegahan
Covid-19 dan menginformasikan kepada masyarakat Desa Arang Limbung secara umum
yang benar adalah Rajin mencuci tangan, Kurangi berinteraksi dengan orang lain , Gaya
hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas tubuh, Jaga jarak aman (1 meter) dengan
orang yang batuk/bersin, Hindari kerumunan, Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut,
Hindari bepergian ke daerah terjangkit atau bila sedang sakit, Etika batuk dan bersin, hindari
meludah di tempat umum, Olah daging mentah dengan hati-hati, Hindari memakan daging
hewan yang sakit/ mati karena sakit, Bila ada gejala, segera berobat dan gunakan masker
bila sedang sakit, Serta selalu berdoa kepada Tuhan yang Maha Melindungi.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) pada semester khusus ini sedikit berbeda dengan yang
biasanya, karena yang biasanya Kuliah Kerja Nyata (KKNT) dengan durasi waktu 1 bulan
dan berbeda dikarenakan dimasa pandemic Covid-19. Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)
merupakan tempat bagi mahasiswa untuk belajar hidup dan mengabdi di masyarakat.
Dengan adanya KKNT ini, diharapkan mahasiswa dapat berperan dan berpartisipasi secara
aktif dalam masyarakat, sebab di masyarakat tidak hanya ilmu yang perlu diterapkan tetapi
bagaimana cara mahasiswa menyatu dengan lingkungan masyarakat. Pelaksanaan program
KKNT di Desa Arang Limbung selama kurang lebih satu bulan sejak di mulai tanggal 17
Agustus –24 September 2020 merupakan serangkaian kegiatan yang saling berhubungan
antara koordinator dan pelaksana.

3
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan dan dukungannya yang
diberikan sehingga kami bisa mengabdi dan mengikuti kegiatan KKN Tematik Covid-19
dengan lancar. Dan Mahasiswa dari Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak yang
terlibat KKNT Covid-19 atas partisipasi dan semangatnya menjalani kegiatan KKN Tematik
Covid-19.

KAJIAN PUSTAKA

Diah Handayani, dkk. 2020. Jurnal Respirologi Indonesia. PDPI. Volume 40, Nomor 2. https://
jurnalrespirologi.org/index.php/jri/article/dpwnload/101/110. 2 April 2020.
Masrul, dkk. 2020. Pandemic Covid-19: Persoalan dan Repleksi di Indonesia. Yayasan Kita
Menulis. www.ebook.com. 2020
Deasy Silvya, dkk. 2020. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Volume 4, Nomor 1.
Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjajaran. https://
Jurnal.unpad.ac.id . 2020.
Kemenkes RI. 2020. Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19 di
RT/RW/Desa. www.promkes.kemkes.go.id. 2020

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

4
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pencegahan Penularan Virus covid-19 di


Dusun Siaga Desa Sungai Raya Kecamatan
Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Tahun
2020
Melyani, Desi Fatmawati

Program Studi Diploma III Kebidanan, Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak
Email: akbidpbpontianak@gmail.com
Abstrak

Dalam upaya menangani wabah Covid -19 di Indonesia, Kementrian pendidikan dan
Kebudayaan (kemendikbud) memelalui Direktorat jendral pendidikan Tinggi (Ditjen Dikki)
telah berkotmitmen untuk berpartisipasi dalam progaram Relawan Covid-19 Nasional (REKON).
Menindak lanjuti hal tersebut Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak melakukan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 melalui Recon Kemendikbud. Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik Covid-19 merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat
yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisispliner, institusional, dan kemitraan sebagai
salah satu wujud dari tridharma perguruan tinggi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Khusus
Covid-19. Berdasarkan data globaal di Indonesia pada bulan agustus tahun 2020 dari
1.026.954 yang terkonfirmasi 132.816 kasus. Untuk Provinsi Kalimantan Barat terdapat
sebanyak 429 kasus. diKubu Raya sendiri kasus data covid-19 dimana data terakhir yang
terdapat di Dusun Siaga Desa Sungai Raya ada 16 orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Kasus tersebut sudah ditangani secara cepat dan tepat sesuai protokol penanganan covid-19
oleh pemerintahan provinsi yang turun langsung beserta Dinkes Kubu Raya. Tujuan dari
KKNtematik adalah Memberi pengalaman belajar yang berharga kepada mahasiswa melalui
keterlibatan mahasiswa secara lansgung serta meningkatkan kepedulian siswa untuk
menghadapi permasalahan yang sekarang sedang terjadi. Meningkatkan kompetensi da
memacu kontribusi konkrit mahasiswa dalam penangan covid 19. Metoda yang digunakan
dalam melakukan KKN Tematik Khusus Covid-19 dengan menggunakan : metoda jejaring
berbasis media sosial melalui Whatt app, inaris, telegram. Dengan memberikan edukasi
kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran covid-19. Terdapat 4 program kerja
kelompok yaitu pemasang poster dan pendataan warga di Dusun siaga desa sungai raya
kabupaten kubu raya. Melakukan desifektan di masjid Al-HIDAYAH di dusun siaga desa
sungai raya kabupaten kubu raya. Pembagian masker dan leaflet ke masyarakat didesa
sungai raya dusun siaga kabupaten kubu raya. Pembagian hand sanitizer dan leaflet ke
warga di dusun siaga desa sungai raya kabupaten kubu raya.

LATAR BELAKANG

Word Helalth organization (WHO) secara resmi menyatakan virus corona Covid-19 sebagai
pandami. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara
di seluruh dunia. Dilansir dari INFEKSI EMERGING (Media Informasi Resmi Terkini Penyakit
Infeksi Emerging) yang di unggah oleh Kemenkes RI dan Germas pada tanggal 14 agustus
2020. Menurut World Health Organization (WHO), Coronavirus adalah suatu kelompok
virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis
coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk
pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan
penyakit COVID-19. Sedangkan COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini
tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, pada akhir bulan Desember
2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di
seluruh dunia.

6
Berikut adalah data Global dan data Indonesia tentang perkembangan COVID-19 dan
juga wilayah-wilayah yang terjangkit COVID-19 baik di Indonesia maupun yang di Dunia
(infeksiemerging.kemkes.go.id).

Melihat diagram diatas, meskipun angka kesembuhan terus mengalami kenaikan namun
juga di ikuti dengan angka terkonfirmasi yang terus mengalami kenaikan juga setiap harinya.
Kondisi ini tentu ada kecenderungan mengalami peningkatan jika proses penularan di tengah
masyarakat masih terjadi, solusinya ialah dengan memutus mata rantai penularan dengan
cara menyampaikan edukasi kepada masyarakat tentang gambaran umum COVID-19, tata
cara mencuci tangan yang baik dan benar, memakai masker yang benar, jaga jarak dan
tetap dirumah.

7
Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa gejala positif Covid-19 yang paling banyak yaitu
batuk dan kondisi penyerta positif Covid-19 yaitu pada penyakit hipertensi. Untuk Provinsi
Kalimantan Barat terdapat sebanyak 429 kasus.
Di Kubu Raya sendiri kasus data covid-19 dimana data terakhir yang terdapat di Dusun Siaga
Desa Sungai Raya ada 16 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Kasus tersebut sudah
ditangani secara cepat dan tepat sesuai protokol penanganan covid-19 oleh pemerintahan
provinsi yang turun langsung beserta Dinkes Kubu Raya. Dari kasus diatas kami memberikan
edukasi tentang covid-19 dengan melakukan penempelan poster (cuci tangan, new normal,
pemakaian masker, adaptasi kebiasaan baru) pembagian leaflet, pembagian hand sanitizer
dan masker dengan tujuan mencegah terjadinya penyebaran virus covid-19. Berikut ini
adalah gambar data penyebaran Covid-19 yang ada di Provinsi Kalimantan Barat

Percepatan penanganan Covid-19 harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan


semua pihak termasuk perguruan tinggi. Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak
terpanggil untuk berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 yang sedang
mewabah di masyarakat. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LPPM) Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak merumuskan kegiatan Kuliah Kerja
Nyata Tematik Covid-19 melalui Recon Kemendikbud. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Covid-19 merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa secara interdisispliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari
tridharma perguruan tinggi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Khusus Covid-19 dengan ciri: (1)
relevan dengan program pembangunan daerah atau pemerintah pusat; (2) relevan dengan
kebutuhan masyarakat; dan (3) relevan dengan visi, misi, renstra, yang dimiliki Akademi
Kebidanan Panca Bhakti Pontianak.
Tujuan khusus dalam kegiatan KKN Tematik ini yaitu meningkatkan pemahaman masyarakat,
lingkungan kerja, tempat usaha dan mahasiswa terhadap bahaya dan cara pencegahan
Covid-19 melalui poster, leaflet, video dan pemasangan spanduk , membantu pencegahan
penyebaran virus covid 19 di masyarakat melalui edukasi peasangan poster cuci tangan,
pembagian masker, pembagian hand sanitizer, penyemprotan disinfektan ,membangun
kerjasama dengan berbagai pihak dalam penanganan pencegahan Covid-19 melalui media
social.

8
METODE

Metoda yang digunakan dalam melakukan KKN Tematik Khusus Covid-19 kelompok 2 dengan
menggunakan : metoda jejaring berbasis media sosial melalui Whatt app, inaris, telegram.
Dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran
covid-19. Selain itu anggota KKN Tematik Membagikan masker, membagikan Hans senitizer.
Pembuatan spanduk untuk masyarakat sasaran program terutama masyarakat yang rentan
Covid -19. Pembuatan Brosur tentang pencegahan Covid -19.

No Program dan Jenis Indikator Cara Mengukurnya


Program Keberhasilan
1 Koordinasi lapangan Berhasil Hasil koordinasi dan sosialisasi
dengan kepala program menunjukkan adanya rasa
RT004/RW006 diterima oleh kepala Rt 004/Rw 006
dusun siaga desa
sungai raya
2 Pendataan warga Berhasil Pendataan warga dan pemasangan
dan pemasangan poster
poster
3 Desinfektan Berhasil Terlaksananya proses desinfektan di
masjid Al-HIDAYAH
4 Pembagian masker Berhasil Terlaksananya pembagian masker
dan leaflet dan leaflet
5 Pembagian Berhasil Terlaksananya pembagian handsani-
handsanitizer dan tizer dan leaflet
leaflet
6 Penutupan Berhasil Terlaksanakan penutupan KKN
Tematik covid-19 di Desa sungai raya
Dusun siaga

DISKUSI

Diskusi yang dilakukan oleh peserta KKN Tematik kelompok 2 adalah:


1. Koordinasi dengan BNPB Provinsi dan Kota Pontianak mengenai teknis pelaksanaan
KKN mulai dari penilaian atau asessment menggunakan INARISK, pengadaan APD bagi
mahasiswa
2. Koordinasi wilayah setempat yaitu Kepala Desa Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya
Kabupaten Kubu
3. Koordinasi lapangan dengan kepala Rt 004/Rw 006 Dusun Siaga Desa Sungai Raya.
Kemudian peserta KKN tematik menyampaikan program yang akan dilakukan setelah
mendapat izin perserta Melakukan pendataan warga dan menggunakan media sosial
melalui Whatt app untuk memberikan informasi terkait dengan pencegahan covid-19
Diskusi rutin antar DPL dan peserta KKN setiap kali sebelum dan sesudah kegiatan asesment,
edukasi penanggulangan COVID-19 dan kegiatan pembagian masker, hand sanitizier
penempelan poster dan pembagian leaflet pencegahan covid-19

9
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Pelaksanaan kuliah kerja nyata Tematik (KKNT) di Dusun Siaga di Dusun Siaga Desa Sungai
Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dapat berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan apa yang direncanakan berlangsung dari tanggal 24 agustus sampai dengan
17 september 2020. Setelah ± 1 bulan Terdapat 4 program kerja kelompok yaitu pemasang
poster dan pendataan warga di Dusun siaga desa sungai raya kabupaten kubu raya.
Melakukan desifektan di masjid Al-HIDAYAH di dusun siaga desa sungai raya kabupaten
kubu raya. Pembagian masker dan leaflet ke masyarakat didesa sungai raya dusun siaga
kabupaten kubu raya. Pembagian hand sanitizer dan leaflet ke warga di dusun siaga desa
sungai raya kabupaten kubu raya. Selama kegiataan KKNT covid 19 dilakuakan beberapa
kendala yang menghambat proses dalam pelaksanna program ini ada beberapa warga
yang menolak dilakukan pendataan sehingga kami kesulitan dalam pendataan, selain itu
kendala waktu karena setiap dilakukan pendataan ada bebrapa warga yang sedang tidak
berada di rumah dikarenakan sedang bekerja.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih banyak kami ucapkan kepada pihak yang terkait yaitu:


1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) memelalui Direktorat jendral
pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).
2. (BNPB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
3. Direktur Akademi Kebidanan Panca Bhaki Pontianak. Kepala Desa Sungai Raya
Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.
4. Ketua RT/RW 04/06 di Dusun siaga Desa Sungai Raya.
5. Seluruh Masyarakat Desa sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.
6. Yang berpatrisipasi dalam semua kegiatan KKN.
7. Seluruh Mahasiswa kelompok 2 KKN Tematik Akbid Panca Bhakti Pontianak

KAJIAN PUSTAKA

Kemenkes, 2020. Poster Edukasi Protokol Kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru. https://
www.kemkes.go.id/ Diakses tanggal 22 Agustus 2020 pukul 10.00 WIB
________, 2020. Panduan Singkat Pelacakan Kontak ( Contact Tracking) untuk Kasus
COVID-19. https://www.kemkes.go.id/ Diakses tanggal 22 Agustus 2020 pukul 19.00
WIB
Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Data Kejadian Infeksi Virus COVID-19 di Indonesia.
https://covid19.who.int/Diakses tanggal 22 September 2020 pukul 22.00 WIB
World Health Organization, 2020. Data Global kejadian Infeksi Virus COVID-19 di Dunia.
https://covid19.who.int/ Diakses tanggal 22 September 2020 pukul 22.00

10
DOKUMENTASI

Koordinasi dengan wilayah setempat


Mahasiswa kelompok KKN memperkenalkan
diri dan menyampaikan yang akan dilaksanakan
dilingkungan RT 004 / RW 006.

Pemasangan poster danpendataan warga


Mahasiswa kelompok KKN memasang poster
diwilayan desa sungai raya dusun siaga.

Penemprotan desinfektan di masjid AL-Hidayah


Dusun Siaga Kabupaten Kuburaya

11
Pembagian leaflet

Pembagian Masker

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

12
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Desa


Arang limbung
Telly Katharina dan Denny Pebrianti

Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak, Kalimantan Barat


Email: telly1709@gmail.com
Abstrak

COVID-19 telah dinyatakan sebagai pendemi dunia oleh WHO, dan telah menjadi
masalah global dan dirasakan hingga ke tatanan masyarkat yang paling kecil. WHO
merekomendasikan bahwa cara terbaik untuk mencegah dan memperlambat penyebaran
adalah dengan memiliki pengetahuan dan mendapatkan informasi dengan baik dan benar
tentang COVID-19. Tercatat hingga 23 September 2020 angka kejadian COVID-19 di dunia
mencapai 31.453.048 (31,4 juta) angka kesembuhan 21.583.667 serta 967.347 dinyatakan
meninggal dunia, kasus virus ini telah menyebar di 213 negara. Sedangkan di Indonesia sendiri
yaitu mencapai 252.923 orang positif, 184.298 orang sembuh, 9.837 orang meninggal dunia.
Berdasarkan data Kalimantan Barat terkonfirmasi 879, 720 sembuh dan 7 orang meninggal.
Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten di Kalimantan Barat yang terkonfirmasi COVID
19 paling banyak yaitu 133. Kondisi ini tentu ada kecenderungan mengalami peningkatan
jika proses penularan di tengah masyarakat masih terjadi, solusinya ialah dengan memutus
mata rantai penularan dengan cara menyampaikan edukasi kepada masyarakat cara
mencuci tangan, memakai masker yang benar, jaga jarak dan tetap dirumah. Percepatan
penanganan Covid-19 harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan semua pihak
termasuk perguruan tinggi. Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak terpanggil untuk
berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 yang sedang mewabah di
masyarakat. Metode yang digunakan pada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Khusus Covid-19 ini menggunakan Luring (Luar Jaringan), yang dilaksanakan selama
kurang lebih satu bulan dimulai pada tanggal 17 Agustus sampai dengan 24 September
2020 di RT 5 dan RT 6 RW 10 Desa Arang Limbung Kabupaten Kubu Raya yang memiliki
jumlah 110 Kepala Keluarga. Kegiatan ini meliputi: pendataan sekaligus pengisian form
INA RISK, pembagian leaflet, penempelan brosur dan poster, pembagian masker, sabun
dan handsanitizer, pembuatan tempat pencucian tangan, penyuluhan mencuci tangan
yang benar serta pelaksanaan penyemprotan desinfektan. Pelaksanaan ini memberikan
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) pada masyarakat di RT 5 dan RT 6 RW 10 Desa Arang
Limbung Kabupaten Kubu Raya hanya dapat dilaksanakan pada 63 % yaitu berjumlah 69
KK. Sejumlah 37 % KK tidak dapat dilakukan pendataan dengan alasan menolak serta tidak
ada di tempat yaitu berjumlah 41 KK. Selama proses pelaksanaan tidak terdata individu,
keluarga dan masyarakat yang tertular Covid-19. Berdasarkan hasil penggunaan program
INA RISK untuk penilaian risiko personal, keluarga dan desa seluruhnya tergolong risiko
sedang.

LATAR BELAKANG

COVID-19 telah dinyatakan sebagai pendemi dunia oleh WHO, dan telah menjadi masalah
global dan dirasakan hingga ke tatanan masyarkat yang paling kecil. Presiden Republik
Indonesia telah menyatakan status penyakit ini menjadi tahap Tanggap Darurat pada
tanggal 17 Maret 2020, dan WHO merekomendasikan bahwa cara terbaik untuk mencegah
dan memperlambat penyebaran adalah dengan memiliki pengetahuan dan mendapatkan
informasi dengan baik dan benar tentang COVID-19 (DIKTI, 2020).
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut,
mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome

14
(MERS) dan Sindrom pernapasan akut berat atau Severe acute Respiratory Syndrome
(SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa
pertama kali muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit
Coronavirus Disease-2019 atau yang kita kenal dengan COVID-19 (Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 2020).
Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terinfeksi virus ini. COVID-19 ini dapat
menyebar terutama dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut
yang keluar saat orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin atau berbicara. Orang dapat
terinfeksi COVID-19 jika menghirup percikan orang yang terinfeksi virus ini, oleh karena itu
penting untuk kita untuk menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain. Percikan-percikan
ini dapat menempel di benda-benda dan permukaan lainnya disekitar orang seperti meja,
gagang pintu, dan pegangan tangan. Orang dapat terinfeksi dengan menyentuh benda
atau permukaan tersebut, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka. Inilah
sebabnya penting untuk mencuci tanggan secara teratur dengan sabun dan air bersih/
mengalir, atau membersihkan menggunakan cairan antiseptik.
Tercatat hingga 23 September 2020 angka kejadian COVID-19 di dunia mencapai 31.453.048
(31,4 juta) angka kesembuhan 21.583.667 serta 967.347 dinyatakan meninggal dunia, kasus
virus ini telah menyebar di 213 negara. Sedangkan di Indonesia sendiri yaitu mencapai
252.923 orang positif, 184.298 orang sembuh, 9.837 orang meninggal dunia. Di Kalimantan
Barat dapat dilihat pada gambar di bawah ini (https://dinkes.kalbarprov.go.id/covid-19/).

Gambar 1. Data Covid 19 Kalimantan Barat


Sumber: https://dinkes.kalbarprov.go.id/covid-19/

Berdasarkan data yang ditunjukkan pada gambar 1 bahwa Kalimantan Barat terkonfirmasi
879, 720 sembuh dan 7 orang meninggal. Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten di
Kalimantan Barat yang terkonfirmasi COVID 19 paling banyak yaitu 133.
Kondisi ini tentu ada kecenderungan mengalami peningkatan jika proses penularan di
tengah masyarakat masih terjadi, solusinya ialah dengan memutus mata rantai penularan
dengan cara menyampaikan edukasi kepada masyarakat cara mencuci tangan, memakai
masker yang benar, jaga jarak dan tetap dirumah. Percepatan penanganan Covid-19
harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan semua pihak termasuk perguruan
tinggi. Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak terpanggil untuk berkontribusi dalam
pencegahan dan penanganan Covid-19 yang sedang mewabah di masyarakat. Melalui
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Akademi Kebidanan Panca
Bhakti Pontianak merumuskan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 melalui Recon
Kemendikbud. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Covid-19 merupakan salah satu bentuk

15
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisispliner,
institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari tridharma perguruan tinggi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Khusus Covid-19 dengan ciri: (1) relevan dengan program
pembangunan daerah atau pemerintah pusat; (2) relevan dengan kebutuhan masyarakat;
dan (3) relevan dengan visi, misi, renstra, yang dimiliki Akademi Kebidanan Panca Bhakti
Pontianak. Adapun tempat pelaksanaan KKN Tematik ini di RT 5 dan RT 6 RW 10 Desa Arang
Limbung Kabupaten Kubu Raya.

METODE

Metode yang digunakan pada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Khusus
Covid-19 ini menggunakan metode Luring (Luar Jaringan), yang dilaksanakan selama kurang
lebih satu bulan dimulai pada tanggal 17 Agustus sampai dengan 24 September 2020 di RT
5 dan RT 6 RW 10 Desa Arang Limbung Kabupaten Kubu Raya yang memiliki jumlah 110
Kepala Keluarga. Pelaksanaan selama kegiatan dilakukan berdasarkan protokol kesehatan
Covid-19 yang telah didapatkan peserta melalui pembekalan secara webinar. Kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Tematik Khusus Covid-19 ini meliputi: pendataan sekaligus pengisian form
INA RISK, pembagian leaflet, penempelan brosur dan poster, pembagian masker, sabun
dan handsanitizer, pembuatan tempat pencucian tangan, penyuluhan mencuci tangan yang
benar serta pelaksanaan penyemprotan desinfektan.

DISKUSI

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Khusus Covid-19 ini memberikan Komunikasi
Informasi Edukasi (KIE) pada masyarakat di RT 5 dan RT 6 RW 10 Desa Arang Limbung
Kabupaten Kubu Raya hanya dapat dilaksanakan pada 63 % dari seluruh Kepala Keluarga
(110 KK) yaitu berjumlah 69 KK. Sejumlah 37 % KK tidak dapat dilakukan pendataan dengan
alasan menolak serta tidak ada di tempat yaitu berjumlah 41 KK. Selama proses pelaksanaan
tidak terdata individu, keluarga dan masyarakat yang tertular Covid-19. Berdasarkan
hasil penggunaan program INA RISK untuk penilaian risiko personal, keluarga dan desa
seluruhnya tergolong risiko sedang.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Khusus Covid-19 ini merupakan praktek langsung yang
dilakukan kepada masyarakat di RT 5 dan RT 6 RW 10 Desa Arang Limbung Kabupaten
Kubu Raya dengan tujuan agar masyarkat dapat mencegah tertularnya Covid-19. Dalam
pelaksanaan tidak semua masyarakat mendukung kegiatan KKNT ini karena adanya rasa
cemas dan khawatir terhadap penularan Covid-19. Hasil dari kegiatan KKNT ini adalah
terdatanya 63 % Kepala Keluarga yaitu 69 KK yang didapatkan memiliki risiko sedang untuk
terjadinya penularan Covid-19 berdasarkan program INA RISK.

16
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kerjasama dan bantuan dalam pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Khusus Covid-19 ini. Direktur Akademi Kebidanan Panca
Bhakti Pontianak yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan KKNT Covid-19. Mahasiswa
dari kelompok I KKNT Covid-19 Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak yaitu Chesya
Bellinda (181140981541043) selaku ketua dan anggota yang terdiri dari: Aini Yolanda
(181140981541038), Anggi (181140981541004), Devi Yanti (181140981541008), Hidayah
Wulandari (181140981541049), Maiyanisa (181140981541018), Melna (181140981541057),
Nurlaila (181140981541061), Rifqi Rashifah (181140981541029), Suniati (181140981541068),
Tini Heni Yanti (181140981541069). Kepala Desa Arang Limbung yang telah memberikan ijin
pelaksaan. Serta Ketua RT 5 dan RT 6 RW 10 Desa Arang Limbung yang terlibat langsung
dalam proses pelaksanaan KKNT Covid-19 ini. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami
sebutkan satu-persatu sehingga pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Khusus
Covid-19 ini dapat berjalan dengan baik dan lancar hingga selesai pelaksanaan.

KAJIAN PUSTAKA

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Buku Panduan Bagi Relawan
Mahasiswa Bidang Kesehatan Untuk Memerangi Pandemi Covid-19.
Data Covid-19 Kalimantan Barat terkini https://dinkes.kalbarprov.go.id/covid-19/
Data Covid-19 Dunia https://covid19.who.int/?gclid=CjwKCAjw5Kv7BRBSEiwAXGDElSmxYJ
kcGcDcou7-QXf2yTWwLkwo_PLeZo7GaxPBze7C-l_QtTCfyhoC7xsQAvD_BwE
Yurianto, Ahmad. 2020. Update Sebaran Virus Corona Minggu. https://fixpekanbaru.pikiran-
rakyat.com/nasional/pr-41757957/update-lengkap-sebaran-kasus-positif-corona-
di-34-provinsi-indonesia-minggu-20-september-2020 diakses rabu 22 september
2020 pukul 09.50 WIB

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

17
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

UPAYA MENINGKATKAN KETAHANAN


PANGAN MASYARAKAT DIMASA PANDEMI
COVID 19 MELALUI PEMBUDIDAYAAN
UDANG SATANG
Agung Ferianda, Topandra, Nur Hidayatul, Yulan, Lefia, Irnasari, Julita, Mia, Tatang,
Rahmat Hidayat
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pahlawan 12,
Sungailiat Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Email: Agung.ferianda@stisipolp12.ac.id
Abstrak
Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) atau bagi masyarakat Bangka biasa disebut
dengan udang satang merupakan salah satu komoditas produksi perikanan budi daya
unggulan di Indonesia, udang ini memiliki harga jual dan pangsa pasar relatif tinggi serta
tahan terhadap penyakit dengan tubuh yang besar dan daging yang rasanya seperti lobster.
Desa Labuh Air Pandan yang merupakan salah satu desa di Kabupaten Bangka merupakan
salah satu desa dengan habitat terbesar Udang satang. Pergerakan ekonomi masyarakat
di desa Labuh Air Pandan sebagaian besar sebagai petani udang namun dengan tehnik
pembudidayaaan yang tradisional. Selama pandemi kegiatan pembudidayaan Udang Satang
ini sempat menurun hampir 70 persen yang dikarenakan permintaan yang terus berkurang.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid 19 Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat Bangka
melakukan berbagai upaya dalam menggerakkan kembali ekonomi masyarakat dengan
tujuan untuk meningkatkan produktivitas udang satang dan membantu memasarkan produk
dengan memanfaatkan teknologi. Metode yang digunakan adalah survei dan eksperimen.
Tahapan kegiatan meliputi survei dan diskusi dengan masyarakat petani pembudidaya
untuk sesuai dengan protocol covid 19 guna mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mendukung dan menghambat usaha budi daya dengan analisis SWOT, pembuatan
tambak bersama petani udang satang, pelatihan pemasaran produk secara publikasi
baik cetak maupun digital. dan evaluasi kegiatan. Kegiatan yang telah dilakukan memiliki
implikasi positif terhadap masyarakat pembudidaya di antaranya pemahaman masyarakat
mengenai sistem budi daya tambak dan masyarakat mampu memasarkan produk udang
satang secara mandiri. Berdasarkan analisa SWOT dapat disimpulkan bahwa kegiatan budi
daya udang satang di lokasi pengabdian bersifat berkelanjutan dengan berbagai faktor
internal dan eksternal yang ada.

Kata kunci : Covid 19, tambak udang satang, budi daya, pemasaran.

LATAR BELAKANG

Dimasa pandemi saat ini pergerakan ekonomi masyarakat ditingkat desa juga mengalami
beberapa penurunan dan keterlambatan, termasuk di Desa Labuh Air Pandan, Kecamatan
Mendo Barat Kabupaten Bangka, dimana hampir 60 persen masyarakat Desa Labuh Air
Pandan merupakan Petani Tambak Udang (olah data hasil survei jumlah mata pencaharian
masyarakat desa Labuh Air Pandan, 2020) yang menggantungkan hidupnya dari penjualan
Udang satang. Tercatat bahwa sekitar 70 persen petani tambak udang menghentikan
budidayanya dikarenakan sepinya pembeli Udang.
Udang satang atau biasa dikenal khalayak dengan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)
atau Giant Freshwater Prawn merupakan salah satu jenis Crustacea, yang mempunyai
ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya (Hadie, 2002). Udang galah
merupakan komoditas hasil perikanan air tawar yang sangat potensial untuk dikembangkan
karena memiliki nilai jual yang relatif tinggi, harga Udang Galah saat ini ditingkat petani
tambak udang satang Rp 80.000 per kg, sedangkan harga ditingkat pedagang pengepul Rp
100.000 per kg, bila membeli dipasar harganya mencapai Rp 120.000 per kg (survei awal)
Kegiatan pengembangan udang di Bangka Belitung belakangan cukup marak dijumpai,
tercatat saat ini telah ada 60 perusahaan tambak menginvestasikan usahanya di sektor
perikanan tambak udang namun bukan berinvestasi di usaha tambak udang satang

19
melainkan usaha tambak udang vaname, hal ini dikarenakan kawasan lokasi bangka belitung
yang merupakan kawasan kepulauan dengan pesisir pantai yang cukup pantai dinilai cocok
untuk dilakukan budidaya udang vaname, serta udang vaname dinilai lebih tahan terhadap
penyakit dibanding dengan udang satang. (hasil wawancara dengan eviria ananda,
pengendali dampak lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bangka Belitung). Saat
ini pembudidayaan udang satang masih dilakukan secara tradisional, seperti halnya di Desa
Labuh Air Pandang yang dijadikan lokasi Kuliah Kerja Nyata Tematin Covid 19, berdasarkan
pemantauan lapangan masyarakat Desa Labuh Air Pandan membudidayakan udang satang
dengan meletakkan bibit udang di dalam drum (ember besar) dengan pakan hanya berupa
ubi, lalu proses pembesaran dan panen juga dilakukan berdasarkan permintaan, sehingga
besarnya fisik dan kualitas udang satang beragam.
Ditemui dilapangan, Banyak kendala pembudidayaan udang satang di level petani di
Desa Labuh Air Pandan, beberapa hal tersebut kami rangkum mulai dari sektor ekonomi
(modal), sektor pengetahuan (pemahaman akan budidaya petani) dan sektor lingkungan
(ketersediaan bibit).

METODE

Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yakni bersama Mahasiswa KKNT Covid 19
melaksanakan survei dan diskusi dengan masyarakat petani pembudidaya yang tentunya
sesuai dengan protocol covid 19 guna mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan menghambat usaha budi daya dengan teknik analisis SWOT, pembuatan
tambak bersama petani udang satang, pelatihan pemasaran produk secara publikasi
baik cetak maupun digital. dan evaluasi kegiatan. Kegiatan yang telah dilakukan memiliki
implikasi positif terhadap masyarakat pembudidaya di antaranya pemahaman masyarakat
mengenai sistem budi daya tambak dan masyarakat mampu memasarkan produk udang
satang secara mandiri.

20
DISKUSI

Desa Labuh Air pandan sebagai Desa terdampak Covid 19


Seiring meningkatnya pandemi covid 19 di kabupaten Bangka berdampak juga terhadap
pergerakan ekonomi masyarakat di Desa Labuh Air Pandan hal ini dapat dilihat dari
menurunnya budidaya tambak udang satang di tahun 2020 yang disebabkan menurunnya
permintaan akan akan udang satang kepada petani tambak udang di desa Labuh Air
Pandan. Dari 246 petani tambak udang di Desa Labuh Air pandan masih 76 petani yang
masih membudidayakan udang satang, atau mengalami penurunan sebanyak 70 persen.
(hasil survei olah data desa, 2020)

Permasalahan budidaya tambak udang masyarakat Desa Labuh Air Pandan

Dari pengumpulan hasil survei yang dilaksanakan terhadap 76 petani tambak yang
menghentikan budidayanya didapati terdapat 3 faktor penurunan budidaya tambak udang
di masyarakat labuh air pandan, yakni 1) sektor ekonomi, setidaknya proses budidaya yang
dilaksanakan saat ini masih sangat bersifat tradisional dikarenakan proses pembuatan
tambak yang dinilai membutuhkan modal yang sangat besar (sekitar 25 juta pertambak
ukuran minimal 15 x 20 m) sedangkan perkiraan hasil panen yang beragam. 2) sektor
pengetahuan, minimnya pemahaman akan budidaya tambak udang dan kurangnya
sosialisasi dari instansi terkait membuat masyarakat labuh air pandan mengembangkan
kemampuan tambak udangnya secara otodidak berdasarkan pengalamannya sehingga
proses pengolahan air dan pemberian pakan udang yang merupakan komponen dasar dari
pengelolaan tambak udang dilaksanakan secara tradisional memanfaatkan sumber daya
yang ada. 3) sektor lingkungan, pada sektor ini dipengaruhi oleh ketersediaan bibit udang
satang. Para petani tambak udang di desa Labuh Air Pandan cenderung mencari bibit udang
dari sungai labuh, atau sungai yang berada di desa tersebut sehingga ketersediaan bibit
udang sangat terbatas dikarenakan tingkat pencemaran sungai yang cukup tinggi.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Bahwa masih terdapat beberapa permasalahan dalam budidaya udang satang di desa Labuh
Air Pandan yang diantaranya permasalan sektor ekonomi, sektor pengetahuan dan sektor
lingkungan sehingga ketika pandemi covid 19 muncul menyebabkan pergerakan ekonomi
masyarakat yang notabene merupakan petani udang satang terhambat. Mahasiswa Stisipol
pahlawan 12 mencoba memberikan edukasi terhadap masyarakat desa Labuh Air Pandan
akan potensi desa dengan terjun langsung bersama aparat desa membantu masyarakat
membuat tambak udang, melaksanan pertemuan dengan petani tambak udang dengan
menghadirkan berbagai narasumber dari dinas perikanan Kabupaten Bangka, membantu
memasarkan produk udang satang dengan memanfaatkan teknologi yang tentunya sesuai
dengan protokol covid 19.

21
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas terlaksananya kegiatan KKNT Covid 19
dengan tema upaya meningkatkan ketahanan pangan dimasa pandemi Covid 19 melalui
pembudidayaan udang satang di Desa Labuh Air Pandan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten
Bangka Dan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pahlawan 12
Sungailiat Bangka yang terlibat KKNT Covid, perangkat desa Labuh Air Pandan, Tim Gugus
Tugas penanganan Covid 19 Kabupaten Bangka, serta Masyarakat petani tambak udang di
Desa Labuh Air Pandan

ACUAN PUSTAKA

[1] Bobby Fajrilian. 2017. Analisis Kelimpahan Udang Galah Disungai Menduk Kabupaten
Bangka. Jurnal sumber daya perairan, ISSN 1978-1652
[2] Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2020. Laporan Kegiatan Survei Pemantauan Investasi Tambak Udang Vaname di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

22
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Efektivitas Pembelajaran Dalam Penerapan


New Normal Di Lingkungan Desa Cipayung
Cikarang Timur
Anggreany Haryani Putri, Tim KKNT Covid-19

Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bahyangkara Jakarta Raya,
Email: anggreany.haryani@dsn.ubharajaya.ac.id
Abstrak

Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan. Covid-19 merubah tatanan pola hidup yang semula normal
berubah menjadi new normal yaitu dengan menerapkan 5M (Memakai masker, Mencuci
tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Menjaga kesehatan). Bukan hanya
pola hidup yang berubah namun pola pembelajaran juga berubah yang semua berada
di sekolah berubah menjadi di rumah. Mensosialisasikan Hal ini menjadi penting dalam
program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 Luring, karena masih banyak warga
masyarakat yang tidak menaati protokol kesehatan selain itu keterbatasan sarana juga
membuat masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan, siswa/i pelajar juga mengalami
kesulitan dalam kegiatan pembelajaran daring karena mereka masih keterbatasan dalam
sarana yang dimiliki. Sehingga tidak jarang terjadi penurunan nilai bagi para siswa/i.

LATAR BELAKANG

Covid 19 (Corona Virus Disease 2019) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya
ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.
Covid-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh
dunia. Covid-19 dicatat pada Maret 2020 terdapat 1.528 kasus positif Covid-19, diantaranya
81 pasien dinyatakan sembuh dan 136 dinyatakan telah meninggal dunia. Hingga saat ini
perkembangan Covid-19 dinilai relatif pesat yaitu pada bulan Agustus sudah mencapai
123.503 kasus yang terkonfirmasi, 38.539 sedang dalam perawatan, 79.309 dinyatakan
sembuh dan 5.658 dinyatakan telah meninggal dunia. Di daerah Jawa saat ini Jawa Barat
mencapai presentase terkecil yaitu 5.9% atau sebanyak 6.995 kasus, disusul Jawa Tengah
dengan 10.151 kasus dan Jawa Timur dengan tingkat kasus paling tinggi yaitu 24.115 kasus
Covid-19. iii Melihat angka penyebaran virus Covid-19 di Indonesia membuat Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan bersama Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Hal ini erat hubungannya
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era revolusi industri 4.0.
Dimana perkembangan era revolusi industri 4.0 saat ini memiliki andil besar dalam proses
pengajaran dan pembelajaran. Keengwe & Georgina dalam penelitiannya menyatakan
bahwa perkembangan teknologi memberikan perubahan terhadap pelaksanaan pengajaran
dan pembelajaran (Keengwe & Georgina, 2012). Teknologi informasi dapat diterima sebagai
media dalam melakukan proses pendidikan, termasuk membantu proses belajar mengajar,
yang juga melibatkan pencarian referensi dan sumber informasi (Wekke & Hamid, 2013).

i
Dosen Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
ii
Tim KKNT mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang terdiri dari : Miftahulvi Dwi Ashari, Stephanie
Gracia Leatemia, Agnes Fazriani Utami , Annisa Vanka Atalarik, Aulia Tri Artanti, Diva Aulia Nedih, Daffa Okta Permana, Faula Hanum,
Halimah, Lindsay Tegarivoni Yosephine, Marrisa Aurodita, William Pahala Siregar
iii
Diakses dari laman Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, https://covid19.go.id/peta-sebaran pada tanggal 08 Agustus 2020.
iv
Nisaul Choiroh, Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring/ E-Learning Dalam Pandangan Siswa, Institut Agama Islam Negeri Surakarta,
2020.

24
Desa Cipayung yang berada di daerah Cikarang Timur Kabupaten Bekasi memiliki letak
yang berdekatan dengan Sekolah Dasar 02 Cipayung dimana sekolah tersebut juga terkena
imbas dari perkembangan Covid-19 di daerah Jawa Barat sehingga mengakitakan proses
pembelajaran harus dilaksanakan secara daring. Bagi masyarakat di kota pembelajaran
daring mungkin tidaklah sulit ironinya hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat yang
berada di desa. Pembelajaran daring dalam kehidupan baru (new normal) terkesan asing
dan agak menyulitkan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya karena faktor
lingkungan, faktor sarana dan prasarana, faktor ekonomi, dan faktor sosial lainnya.
Hal ini lah yang melatarbelakangi kami tertarik untuk melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat dalam hal ini Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dengan tema Covid-19 Luring di
Desa Cipayung, sebagai target pendampingan terhadap masyarakat Desa Cipayung agar
siap menghadapi kehidupan new normal khususnya bagi anak – anak sekolah dasar 02
Cipayung.

METODE

Metode yang kami lakukan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dengan
tema Covid-19 Luring adalah dengan menggabungkan pola penelitian lapangan dengan
pola normative. Pertama – tama kami menggunakan Metode Observasi (pengamatan),
pengamatan yang dilakukan adalah survei awal guna mengamati keadaan di Desa
Cipayung sehingga kami dapat memperoleh data lapangan mengenai kehidupan di Desa
Cipayung selama masa Covid-19. Untuk kemudian kami lanjutkan dengan metode Interview
(Wawancara), kegiatan wawancara ini dilakukan untuk mengetahui hal – hal apa yang menjadi
kendala dalam kehidupan new normal di Desa Cipayung khususnya dalam hal penerapan
pembelajaran daring bagi siswa/i SD 02 Cipayung. Setelah semua data kami dapatkan
maka, kami melakukan pengolahan data dengan menganalisa kebutuhan masyarakat Desa
Cipayung khususnya siswa/i SD 02 Cipayung dalam menghadapi new normal dan mentaati
peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

DISKUSI

Dari permasalahan lapangan yang ditemukan pada kurun waktu pelaksanaan KKNT
(Kuliah Kerja Nyata Tematik) Covid-19 Luring di Desa Cipayung Kecamatan Cikarang Utara
Kabupaten Bekasi masyarakat disana masih sangat tertutup dalam hal memberikan informasi
dan menerima informasi yang diberikan oleh tim KKNT, sehingga tim KKNT mengalami
kesulitan dalam menjalankan program kerja yang sudah direncanakan. Karena urgensi
dari pelaksanaan KKNT Covid-19 Luring di Desa Cipayung adalah untuk membentuk pola
pembelajaran yang efektif terhadap pelajar tingkat sekolah dasar dan membentuk pola pikir
masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan dalam menghadapi new normal di Desa
Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur. Meskipun demikian Tim KKNT tetap mengupayakan
pencapaian maksimal dari apa yang telah ditargetkan. Salah satu cara yang dilakukan dengan
cara merubah pola sosialisasi yang awalnya ditargetkan untuk dilaksanakan di satu tempat
(Balai Desa) berubah menjadi kegiatan sosialisasi yang dilakukan dari rumah ke rumah (door
to door). Pada kegiatan sosialisasi ini Tim KKNT dibagi menjadi beberapa kelompok dengan
wilayah RT yang berbeda meskipun masih menjadi bagian dari Desa Cipayung.

25
Selain kegiatan sosialisasi yang berubah kegiatan pembelajaran juga berubah yang semula
direncanakan terpusat menjadi perkelompok kecil. Perubahan-perubahan yang terjadi
bukan menjadi kendala bagi Tim KKNT akan tetapi menjadi suatu hal yang lebih efektif
karena dengan adanya sosialisasi dari rumah ke rumah mereka bias lebih dekat dengan
warga sehingga apa yang mereka sosialisasikan langsung terserap oleh warga dan terlihat
efek positifnya. Salah satu contoh Tim KKNT memberikan sosialisasi terkait pentingnya
penggunaan masker dengan baik dan benar agar terhindar dari virus Covid-19, awalnya
warga banyak yang tidak menggunakan masker pada saat keluar rumah dengan alasan
hanya dekat atau ada juga warga yang menggunakan masker namun hanya menutupi
area mulut, ada juga yang membawa masker di lehernya namun tidak digunakan dengan
berbagai alasan seperti sulit bernafas ketika menggunakan masker. Setelah disosialisasikan
kegunaan menggunakan masker yang benar banyak dari warga yang mulai menyadari
pentingnya mengenakan masker pada saat beraktifitas diluar rumah guna menjaga dirinya
sendiri dan keluarga di rumah dari penularan virus Covid-19. Untuk mendukung sosialisasi
ini Tim KKNT memberikan masker secara cuma-cuma kepada warga Desa Cipayung.
Kegiatan lainnya yang dilakukan oleh Tim KKNT adalah mensosialisasikan pola tatanan
hidup baru pada warga Desa Cipayung dengan motto 5 M (Memakai Masker, Mencuci
Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan, dan Menjaga Kesehatan). Guna
mendukung kegiatan 5M Tim KKNT membuat dan meletakan tempat cuci tangan di sekitar
Desa Cipayung.
Tim KKNT juga melaksanakan pendampingan bagi siswa/i SD 02 Cipayung yang harus belajar
secara daring di rumah. Dimana, ada beberapa permasalahan yang timbul dari kegiatan
belajar megajar secara daring ini. Diantaranya adalah mereka sulit mengikuti pembelajaran
daring karena sarana dan prasarana mereka terbatas, mereka juga sulit memahami
pembelajaran daring dikarenakan hanya mendapatkan petunjuk dari guru melalui pesan
singkat di Whatsapp untuk selanjutnya mereka jadikan panduan dalam mengerjakan tugas
baik secara tertulis maupun secara media elektronik (rekaman video). Untuk itu tim KKNT
memberikan pendampingan dan pola belajar agar para siswa/i dapat lebih mudah mengikuti
pembelajaran secara daring.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Pelaksanaan KKNT Covid-19 Luring ini masih sangat diperlukan bagi warga masyarakat dan
siswa/i yang harus belajar daring dirumah. Karena dengan diadakannya kegiatan KKNT ini
dapat dilakukan sosialisasi mengenai tatanan pola hidup baru di era Covid-19 secara langsung
hal ini dirasakan lebih efektif jika dibandingkan dengan sosialisasi secara virtual. Sosialisasi
secara langsung dinilai lebih efektif karena bisa langsung diterapkan dan dicontohkan
seperti cara mencuci tangan yang benar, cara memakai masker yang baik, menjaga jarak,
cara belajar efektif yang dapat diterima oleh siswa/i sehingga mereka menjadi senang belajar
daring. Sedangkan jika sosialisasi hanya dilakukan secara virtual bagi masyarakat menjadi
lebih sulit diikuti karena keterbatasan sarana dan prasarana seperti HP dan internet, selain
itu juga menjadi kendala dalam penerapan karena keterbatasan kemampuan menyerap
informasi secara virtual.

26
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas dukungan dan bantuannya sehingga
pelaksanaan KKNT di Desa Cipayung dapat berjalan dengan baik dan mahasiswa dari
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang terlibat KKNT Covid-19 Luring di Desa Cipayung.
Penulis haturkan terimakasih kepada Rektor, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor
III, Wakil Rektor IV Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Dekan dan para Wakil Dekan
Fakultas Hukum Univeristas Bhayangkara Jakarta Raya yang telah sangat mendukung
pelaksanaan kegiatan KKNT Covid-19 Luring ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Kepala Desa Cipayung beserta aparatur desa yang telah membantu pelaksanaan
kegiatan KKNT Covid-19 Luring, ucapakan terimakasih kepada siswa/i SD 02 Cipayung yang
sangat interaktif dalam kegiatan KKNT ini.

KAJIAN PUSTAKA

Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, https://covid19.go.id/peta-sebaran


SE tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Covid-19, https://www.kemdikbud.
go.id/main/blog/2020/03/mendikbud-terbitkan-se-tentang-pelaksanaan-
pendidikan-dalam-masa-darurat-covid19
Nisaul Choiroh, “Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring/ E-Learning Dalam Pandangan
Siswa”, Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2020.
Wahyu Aji Fatma Dewi, “Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di
Sekolah Dasar”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 2 No. 1, 2020.
Kajian Empirishttps://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/0908605051-3-BAB%202.pdf

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

27
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Kuliah Kerja Nyata (KKN): Peran Nyata


Mahasiswa di Masa Pandemi sebagai
Relawan COVID Nasional
Syifa Mustika

Dosen Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,


Universitas Brawijaya, Malang
Email: drtika_78@ub.ac.id
Abstrak

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu program yang termasuk dalam mata kuliah
mahasiswa tingkat akhir di berbagai program studi. Selama masa pandemi ini, program KKN
dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya metode luar jaringan (luring). Beberapa
cara dilakukan seperti melakukan sosialisasi, edukasi, hingga penelitian yang berkaitan
dengan COVID-19. Hal ini bertujuan meningkatkan peran mahasiswa dalam penanganan
COVID-19 ini bersama pemerintah. Beberapa hambatan ditemui seperti masalah keamanan
selama pelaksanaan kegiatan dan masalah jaringan selama proses evaluasi.

LATAR BELAKANG

Infeksi Corona virus (COVID-19) merupakan salah satu kasus pandemi yang memberi dampak
besar di seluruh dunia selama kurang lebih 7 bulan terakhir. World Health Organization
memberi nama virus baru penyebabnya tersebut dengan Severe acute respiratory
syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2).1 Pada mulanya transmisi virus ini belum dapat
ditentukan apakah dapat melalui antara manusia-manusia. Jumlah kasus terus bertambah
seiring dengan waktu.2Semua aspek mengalami imbas akibat COVID-19 termasuk aspek
pendidikan.3 Salah satunya adalah tingkat perguruan tinggi. Seperti yang sudah diketahui,
kegiatan perkuliahan di perguruan tinggi tidak hanya mengenai materi keilmuan yang
didapat melalui tatap muka tetapi juga materi berbasis skill atau ketrampilan yang didapat
dari praktek, salah satunya kuliah kerja nyata (KKN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) kali ini juga
dijalani oleh mahasiswa dengan beberapa modifikasi yang disebut dengan KKN Relawan
Covid Nasional (Recon). Penekanan pelaksanaan protokol kesehatan yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan, merupakan salah satu poin penilaian.

METODE

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah materi kuliah yang ditempuh mahasiswa semester
akhir di Universitas Brawijaya. Selama masa pandemi, KKN diadakan dengan dua metode yaitu
metode dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Metode daring dilakukan dengan
memberikan tugas kepada mahasiswa dengan menentukan tema yang akan dibahas dan
akan dipresentasikan serta dievaluasi melalui daring. Contohnya adalah dengan pemberian
tugas pembuatan video atau poster dengan tema kesehatan. Sedangkan, metode luring
adalah praktek langsung yang dilakukan mahasiswa ke masyarakat. Metode ini dilakukan
dengan beberapa cara. Contoh pertama, sosialisasi mengenai COVID-19. Beberapa tema
yang dibahas antara lain edukasi penggunaan masker, social distancing, dan cuci tangan.4
Sosialisasi ini dilakukan dengan beberapa cara seperti pembuatan flyer, sosialisasi door to
door, pembagian masker, edukasi pembuatan hand sanitizer dan disinfektan, serta edukasi
ke sekolah-sekolah mengenai cara cuci tangan. Selain itu, contoh kedua adalah pembuatan
penelitian berupa survei mengenai COVID-19. Dari kegiatan yang dilakukan, tiap minggunya
mahasiswa akan melaporkan progress report serta kesulitan yang dihadapi di lapangan
kepada masing-masing pembimbing.

29
DISKUSI

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu sarana untuk mengaplikasikan ilmu
pengetahuan dan soft skill yang telah didapat oleh mahasiswa selama kuliah. Apalagi
selama pandemi, yang notabene masalah utamanya adalah COVID-19, penyakit infeksi
yang berkaitan dengan kesehatan menuntut mahasiswa berperan aktif memberikan
edukasi dalam masyarakat, walaupun tidak semua mahasiswa yang menjalani KKN adalah
mahasiswa kedokteran. KKN dengan metode luring tentunya memiliki tantangan tersendiri
yaitu memastikan mahasiswa tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga diri
masing-masing selama melakukan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat. Yang
kedua, sebagian mahasiswa yang berada di kota asal masing-masing membuat KKN ini
dilaksanakan secara mandiri yang sebelumnya biasa dilaksanakan secara berkelompok.
Yang ketiga, tantangan koneksi jaringan di masing-masing wilayah mahasiswa yang belum
tentu sama. Padahal, pada proses pelaksanaan KKN dengan metode luring, mahasiswa
diharuskan melaporkan kemajuan kegiatan tiap minggunya dengan pembimbing masing-
masing. Selama proses pelaporan progress report, tiap pembimbing sebaiknya memberikan
umpan balik dan saran yang diperlukan serta melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang
dirancang masing-masing mahasiswa. Proses ini sekaligus menjadi salah satu bentuk
lain dari transfer of knowledge dari dosen selaku pembimbing selain pemberian materi
kuliah melalui daring. Mata kuliah KKN dengan metode ini diharapkan dapat memberikan
pengalaman tak ternilai kepada semua mahasiswa khususnya mengenai cara bersosialisasi
dengan masyarakat, mengaplikasikan protokol kesehatan serta edukasi untuk memutus
mata rantai penularan, yang kesemuanya akan menjadi bentuk kontribusi yang dilakukan
universitas Brawijaya dalam penanganan COVID-19 ini.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

COVID-19 merupakan masalah kesehatan global yang memberikan dampak ke semua


aspek kehidupan. Penanganan masalah ini tidak hanya melibatkan pemerintah dan tenaga
kesehatan tetapi juga masyarakat. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan
memiliki peran aktif dalam penanganan COVID-19, tidak harus dalam sisi medis namun dapat
juga diaplikasikan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai relawan covid nasional
ini.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk menyusun artikel mengenai evaluasi dan gagasan yang bida dilakukan
mengenai KKN dalam masa pandemi. Selain itu, penulis berterima kasih dan bangga
kepada mahasiswa bimbingan saya yaitu kelompok 6 dari Universita Brawijaya yang telah
melakukan programnya selama masa pandemi ini. Harapan penulis agar tulisan ini dapat
bermanfaat untuk pengembangan kegiatan KKN di periode berikutnya.

30
KAJIAN PUSTAKA

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Panduan Praktik Klinis: Pneumonia 2019-nCoV.
PDPI:Jakarta
WHO.(2020).WHO Director-General’s remarks at the media briefing on 2019-nCov on 11
February2020. Cited Feb 13rd 2020. Available on: https://www.who.int/dg/speeches/
detail/who-director-generals-remarks-at-the-media-briefing-on-2019-ncov-on-11-
february- 2020. (Feb 12th 2020)
Relman,E.(2020). Business insider Singapore. Cited Jan 28th 2020.Available on:https://www.
businessinsider.sg/deadly-china-wuhan-virusspreading-human-to-human-officials-
confirm-2020-1/?r=US&IR=T.
Kemenkes RI, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19)
Revisi ke-5 Diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI per 13 Juli 2020.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

31
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

OLAHAN KREATIF TANAMAN CABAI


UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN
PANGAN DI MASA PANDEMI COVID-19
DUSUN BOROGRAGAL
Roland Martin Simatupang1*, Muhammad Bisma Pamungkas2, dan Richo Tambunan3
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang
1

2
Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang
³Program Studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang
Email: martin_smtpng@ub.ac.id
Abstrak
Dusun Borogragal, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang memiliki
lokasi yang jauh dari perkotaan dan tidak padat penduduk. Namun tetap memiliki potensi
ancaman virus Covid-19 karena aktifitas sehari-hari penduduk. Posisi geografis dusun yang
berada di area gunung Arjuna meyimpan potensi pertanian yang perlu dikembangkan
sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan selama masa pandemi. Untuk itu kegiatan
KKN kelompok ini difokuskan dalam memberikan pendampingan kepada penduduk dalam
pengolahan hasil tani sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan memudahkan pengenalan
produk terhadap konsumen di luar area tersebut. Cabai merah (Capsicum annuum L)
yang merupakan salah satu tanaman pertanian di dusun tersebut menjadi sasaran olahan
sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi penduduk. Tanaman cabai merupakan
komoditi hortikultura yang memiliki banyak konsumen, dan penjualan dalam bentuk olahan
diharapkan dapat membantu tercapainya ketahanan pangan.

LATAR BELAKANG

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas jenis tanaman
hortikultura yang memiliki nilai perekonomian yang tinggi untuk wilayah indonesia. Luas area
lahan pertanian cabai merah di Indonesia sekitar 165.000 Hektar sehingga menjadi usaha
budidaya yang terluas dibandingkan komoditas yang lainnya. Konsumsi akan kebutuhan
cabai merah berbanding lurus dengan jumlah kebutuhan konsumen yang memakai cabai
merah serta seiring tingginya ekspor non-migas (Oktoviana, 2012).
Cabai merah pada dasawarsa terakhir ini merupakan komoditas unggulan dibandingkan
komoditas budidaya di Indonesia. Walaupun harga cabai merah di pasar mengalami harga
yang naik turun yang tinggi, para petani tetap memiliki minat yang tinggi untuk dibudidayakan.
Cabai merah memliki daya tahan yang rendah untuk bisa diproduksi oleh karena itu mudah
mengalami pembusukan dan setiap tahun cabai merah tidak selalu dikonsumsi oleh
konsumen sehingga seringkali pascapanen petani mengalami kerugian. Kerusakan cabai
merah disebabkan oleh kadar air yang tinggi sehingga memperbesar kerusakan fisiologis,
mekanis dan aktivitas mikroorganisme ( jamur). Pencegahan kerusakan cabai merah bisa
menggunakan bahan pengawet (Oktoviana, 2012).
Dusun Borogragal adalah sebuah dusun yang terletak di desa Donowarih, Kecamatan
Karangploso, Kabupaten Malang. Dusun Borogragal yang sangat jauh dari daerah perkotaan
dan tidak padat penduduk sehingga ancaman bahaya virus Covid-19 sangat rendah. Tetapi,
mayoritas masyarakat berkerja sebagai pemasok kebutuhan pangan untuk daerah perkotaan
dan pemahaman protokol kesehatan virus Covid-19 yang diberikan oleh pemerintah masih
rendah. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan edukasi masyarakat tentang protokol kesehatan
virus Covid-19. Dusun Borogragal menyimpan potensi pertanian yang sangat subur. Di
dusun ini terdapat tanaman yang menonjol dan jika dikelola secara profesional maka
akan menghasilkan panen yang lebih baik lagi. Tanaman pertanian yang menjadi andalan
masyarakat Borogragal yaitu kopi, tebu, cabai, apel, jeruk, sayuran dan tanaman pertanian
yang lain terdapat di dusun ini. Hampir semua tanaman disini tumbuh dengan subur. Tidak
banyak hama yang menyerang disini.

33
Potensi daerah dusun yang dapat dikembangkan untuk menangani pandemi yaitu
pengolahan hasil kebun untuk menghasilkan harga jual yang lebih tinggi sehingga
meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, peningkatan kreativitas masyarakat
di bidang kerajinan tangan dapat dilakukan menambahkan pendapatan masyarakat.
Pengolahan hasil kebun menjadi sebuah produk yang memiliki harga jual lebih tinggi dan
meningkatkan kreativitas dalam kerajinan tangan dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat dusun Borogragal.

METODE

Bahan yang digunakan dalam pembuatan bubuk cabai ini adalah cabai merah (Capsicum
annum L.) khas kaki gunung Arjuna serta bahan pelengkap seperti garam, gula, bawang
merah (Alium cepa) dan bawang putih (Alium sativum). Alat yang digunakan dalam proses
pembuatan bubuk cabai ini adalah blender sebagai alat penghalus bahan dan alat masak
berupa kompor, wajan dan spatula.

Gambar 1. Alur produksi


Proses pembuatan bubuk cabai dimulai dengan mencuci bersih bahan cabai merah yang
sudah didapatkan, dan kemudian dilakukan pengeringan. Proses pengeringan dapat
dilakukan dengan menggunakan panas matahari atau pun dengan menggunakan oven.
Setelah cabai merah kering, maka dilakukan penggilingan untuk memperhalus cabai. Lalu
saat proses penghalusan ditambahkan bawang merah, bawang putih, gula dan garam.
Selanjutnya bahan-bahan tersebut dimasak. Terakhir, masukkan bubuk cabai di botol
kemasan dan siap diproduksi.

DISKUSI

Dalam proses pengeringan bawang merah di Dusun Borogragal dengan memanfaatkan


panas matahari membutuhkan waktu 4 sampai 5 hari penjemuran. Proses pengeringan
membutuhkan banyak waktu dikarenakan suhu di daerah dusun cukup rendah dan
sering turun kabut yang menghalangi terik matahari. Hal ini wajar mengingat posisi dusun
yang berada di daerah lereng gunung Arjuna. Proses pengeringan cabai merah dapat
juga dilakukan dengan menggunakan oven. Proses pengeringan menggunakan oven
membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan menjemur saat terik panas
matahari karena oven dapat diatur di sihu optimal yaitu 50⁰ C.

34
Sebelum proses pengeringan, cabai di-blancing pada suhu 80⁰ C selama 10 menit yang
bertujuan untuk menonaktifkan sebagian besar mikroba pembusuk yang tidak diharapkan
tumbuh di dalam cabai fermentasi, serta untuk memperbaiki kualitas cabai dari segi
warna dan nutrisi. Tujuan utama blancing ialah menonaktifkan enzim, diantaranya enzim
peroksidase dan katalase, dan sebagian dari mikroba yang ada dalam bahan. Selain
itu, perlakuan blancing dengan media air pada suhu 80-90⁰ C selama 10 menit dapat
meningkatkan kecerahan warna, nutrisi dan tekstur (Kusdibyo dan Musadda, 2000). Cabai
yang telah difermentasi selanjutnya dikeringkan dengan menggunakan alat pengering
berkipas (blower) menggunakan suhu 65⁰C untuk menguapkan sebagian besar kandungan
air cabai (Bilang, dkk., 2017).
Proses pengeringan dapat mempengaruhi perubahan warna buah cabai. Warna buah pada
cabai ditentukan oleh pigmen yang dikandungnya seperti klorofil, karoten, dan likopen.
Warna yang berubah disebabkan oleh adanya proses degradasi maupun proses sintesis
dari pigmen-pigmen tersebut, misalnya degradasi klorofil yang diikuti dengan munculnya
pigmen likopen. Warna merah pada cabai berasal dari kandungan pigmen karotenoid.
Karotenoid merupakan suatu pigmen berwarna jingga, merah, atau kuning bergantung
pada jenis dan konsentrasinya. Senyawa ini sangat sensitif terhadap alkali dan juga udara
atau temperatur terutama pada suhu tinggi (Parfiyanti, dkk., 2016).
Bahan-bahan pendukung yang lain dicampurkan dengan cabai bertujuan untuk menciptakan
rasa pada bubuk cabai. Karena rasa merupakan parameter yang sangat penting terhadap
penerimaan pada konsumen, dimana rasa merupakan perameter utama yang dipilih oleh
konsumen dalam penerimaan terutama pada produk baru (Saputro, dkk., 2016). Untuk hasil
lamanya bubuk cabai bertahanan adalah berkisar 62,9 hari. Persamaan rentang waktu lama
bubuk cabai bertahan sebagai berikut:

(Bilang, dkk., 2017)

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Pengolahan hasil pertanian di dusun Borogragal mendapakan kendala pada tahapan


pengeringan karena cuaca yang sering mengalami penurunan suhu dari terik matahari
karena posisi geografis yang berada di pegunungan. Sehingga diperlukan penggunaan
peralatan oven untuk proses pengeringan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Bubuk
cabai hasil fermentasi dari cabai merah ketika dikemas dengan plastik jenis HDPE (High
Density Poly Ethelene) dengan luas permukaan 0,0024 m² pada tekanan uap jenuh 30⁰
C dan RH 78% dapat memiliki umur simpan 62,9 hari sehingga menjadi pilihan olahan
hasil pertanian yang mampu meningkatkan nilai perekonomian dan ketahanan pangan

35
masyarakat dusun Borogragal. Selain proses produksi, salah satu penentu keberhasilan
suatu produk adalah proses pemasaran. Sehingga pendampingan terhadap penduduk
dusun yang belum fasih teknologi sangat diperlukan untuk dapat mengenalkan produk
mereka terhadap masyarakan luas melalui media internet (toko online). Dengan demikian
diharapkan dapat meningkatkan jumlah penjualan dan menambah nilai ekonomi dari produk
olahan masyarakat dusun Borogragal.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan ikut serta dalam kegiatan KKN
Tematik Covid-19. Terimakasih juga penulis ucapkan untuk mahasiswa kelompok 10 yaitu,
Bagus Habibudin Darmawan, Afnan Domili, Muhammad Noor Aswad, Elita Meidina, Katon
Jaya Saputra, Muhammad Deli A R, Yasinta Almaysuri, Elvalina BR Pandia dari Universitas
Brawijaya yang terlibat langsung maupun tidak langsung selama kegiatan KKNT Covid-19
serta pembuatan tulisan paper ini.

ACUAN PUSTAKA

[1] Bilang, Mariyati, dkk. 2017. Pendugaan Umur Simpan Cabai Bubuk Fermentasi
dari Cabai Rawit (Capsicum frutences L.) dan Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
Menggunakan Metode Akselerasi Pendekatan Labuza. REKA PANGAN Vol.11 Nomor
2.
[2] Oktoviana,Yanti. 2012. PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN KONSENTRASI
NATRIUM BENZOAT TERHADAP KADAR VITAMIN C CABAI MERAH (Capsicum
annuum L). Jurnal Akademika Kimia, Volume 1, No. 4, 2012: 193-199.
[3] Saputro,Moch Agung Puji, dkk. 2016. PEMBUATAN BUBUK CABAI RAWIT (KAJIAN
KONSENTRASI KALSIUM PROPIONAT DAN LAMA WAKTU PEREBUSAN TERHADAP
KUALITAS PRODUK). Jurnal Pangan dan Agroindustri, Vol. 4 No 1 p. 62-71.
[4] Parfiyanti,Evi Ari,dkk. 2016. PENGARUH SUHU PENGERINGAN YANG BERBEDA
TERHADAP KUALITAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.). Jurnal Biologi, Volume
5 No 1, Hal. 82-92.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

36
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Membudayakan Pola Hidup Sehat Sebagai


Upaya Memutus Rantai Penyebaran
Covid-19

Siti Rahmawati Zulaikhah


Program Studi Petenakan, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Nahdlatul Ulama, Purwokerto
Email: rahmawatidjunaidi0@gmail.com
Abstrak
Kasus pandemik Covid-19 merupakan masalah yang serius bukan hanya bagi Indonesia,
namun seluruh dunia, karena memberikan dampak yang sangat besar di semua sektor
kehidupan. Untuk saat ini penanganan kasus Covid-19 belum bisa dilakukan layaknya
pengobatan pada penyakit lain, karena belum ditemukannya obat khusus bahkan vaksin
pun belum ada. Suatu kondisi yang dilematis, karena kasus penyebaran virus ini tinggi,
sehingga perlu dilakukan penanganan secara preventif agar bias menekan kasus tersebut.
Salah satu upaya untuk menekan penyebaran infeksi virus Corona tersebut adalah dengan
memutus rantai penyebaran virus berupa usaha untuk membudayakan pola hidup sehat.
Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa dalam tubuh yang sehat, pikiran yang positif, pola
hidup yang sehat maka akan meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas tubuh yang baik, maka
akan mempersulit masuknya virus menginfeksi tubuh. Sehingga dengan pola hidup yang
sehat akan dapat memutus penyebaran virus corona ini. Metode yang dilakukan dalam
rangka membudayakan pola hidup sehat di masyarakat pedesaan adalah dengan Melakukan
pendekatan atau komunikasi dengan aparat pemerintah desa, melakukan observasi
untuk mendapatkan informasi tentang kondisi masyarakat, permasalahan apa saja yang
timbul terkait Covid-19, Memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang
covid-19 dan protokol kesehatan, pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta
lingkungan, dan Melakukan demonstrasi dalam rangka memutus rantai penyebaran virus
Covid-19.

LATAR BELAKANG

Awal timbulnya covid masuk ke Indoesia ditandai dengan terpaparnya 2 warga Negara
Indonesia dengan hasil positif terkena virus Corona, yang diumumkan oleh kepala Negara
pada tanggal 2 Maret 2020. Covid 19 ini pertama muncul dari negeri China tepatnya di kota
Wuhan. Karo (2020) menyatakan bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan
oleh terinfeksinya virus SARS CoV-2, dengan gejala yang ditmbulkan adalah seperti halnya
gejala umum pada gangguan saluran pernafasan baik yang ringan maupun yang berat,
antara lain demam, batuk, sesak nafas, pilek, nyeri tenggorokan, diare dan kelelahan.
Penularan virus Corona ini bisa melalui droplet atau percikan cairan tubuh yang mengenai
seseorang atau benda-benda sekitarnya yang berjarak 1-2 meter biasanya saat batuk dan
bersin. Sampurno, et.al. (2020) menyatakan bahwa penularan virus corona ini rentan pada
individu usia lanjut, dan orang yang mempunyai riwayat medis seperti kardiovaskuler,
diabetes, penyakit pernafasan kronis dan kanker.
Widiyani (2020) dalam Karo (2020) menyatakan bahwa penularan virus Corona yang sangat
cepat sampai hampir semua negara di dunia tidak ada yang dapat memastikan dapat
terhindar dari virus ini, akhirnya organisasi kesehatan dunia )WHO) menyatakan bahwa virus
corona sebagai pandemic pada tanggal 11 Maret 2020.
Kasus pandemik Covid-19 ini sangat mengejutkan Indonesia khususnya dan dunia pada
umumnya, karena sangat berdampak di semua sektor kehidupan, baik sosial, ekonomi dan
politik. Sekolah-sekolah untuk sementara ditutup dengan tidak melakukan tatap muka;
rumah makan, café, tempat-tempat kuliner, tempat wisata ditutup; tempat belanja sepi,
angkutan umum dibatasi, masjid ditutup dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa
kondisi pandemic ini sangat mengkhawatirkan dan perlu dilakukan penanganan yang serius.
Penanganan covid-19 ini belum bisa dilakukan layaknya pengobatan pada penyakit, karena

38
belum ditemukannya obat khusus bahkan vaksin pun belum ditemukan, namaun para
ilmuwan sedang berupaya untuk membuat vaksin covid ini. Usaha untuk meminimalisir atau
bahkan meniadakan penularan covid ini adalah dengan memutus rantai penularan virus
di masyarakat. Untuk itu perlu adanya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang
upaya-upaya pemutus rantai penyebaran covid-19, salah satunya adalah edukasi dan
sosialisasi mengenai pola hidup yang sehat. Prinsip yang digunakan adalah dalam tubuh
yang sehat, pikiran yang positif, pola hidup yang sehat maka akan meningkatkan imunitas
tubuh. Imunitas tubuh yang baik, maka akan mempersulit masuknya virus menginfeksi tubuh.
Sehingga dengan pola hidup yang sehat akan dapat memutus penyebaran virus corona ini.

METODE

KKNT Covid-19 Luring ini dilakukan di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok dan Desa
Banteran Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Metode yang dilakukan dalam
rangka membudayakan pola hidup sehat di masyarakat untuk memutus rantai penyebaran
covid-19 ada beberapa cara yaitu
1. Melakukan pendekatan atau komunikasi dengan aparat pemerintah desa, missal RT,
RW dan Kepala Desa, untuk mencari informasi tentang kondisi masyarakat, aturan-
aturan yang ada di desa dan program-program apa saja yang sedang dijalankan, serta
menginformasikan adanya KKNT.
2. Observasi, sebelum terjun langsung ke masyarakat. Observasi dilakukan untuk
mendapatkan informasi tentang kondisi masyarakat, permasalahan apa saja yang timbul
terkait covid-19.
3. Memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang covid-19, pentingnya
menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan.
4. Melakukan demonstrasi dalam rangka memutus rantai penyebaran virus corona.

DISKUSI

Permasalahan di Masyarakat

Beberapa saat setelah virus corona ini masuk ke Indonesia, kasus demi kasus semakin
meningkat, karena tingkat penyebaran virus yang tinggi. Apalagi setelah diterapkannya
status New Normal oleh pemerintah, kenaikan terjadi lagi pada kasus covid-19 ini. Data
terakhir yang penulis input dari https://corona.jatengprov.go.id// pada tanggal 20/09/2020
menunjukkan bahwa kondisi sebaran covid-19 di propinsi Jawa Tengah, adalah sebagai
berikut:

39
Kondisi sebaran covid-19 untuk wilayah Kabupaten Banyumas adalah sebagai berikut:

Hal ini berdampak status Kabupaten Banyumas dari zona hijau berubah menjadi zona kuning.
Salah satu alasan diterapkannya new normal adalah kondisi perekonomian Indonesia yang
dianggap sangat mengkhawatirkan, apabila tidak segera diterapkan maka akan lebih banyak
pekerja yang menjadi korban, hal ini diungkapkan Sekretaris Kementerian Koordinator
Perekonomian (Sesmenko) Susiwijono Moegiarso dalam diskusi online Pactoc Connect,
Rabu (3/6/2020) dalam https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5039532. Kondisi
setelah diterapkan new normal ini apabila tidak dibarengi dengan kesadaran dan kerjasama
dari masyarakat maka penyebaran covid-19 akan semakin meningkat dan persoalan ekonomi
akan bertambah dan kemungkinan akan terjadi perubahan sosial yang kompleks.
Secara riil di masyarakat sekarang adalah masih banyak anggota masyarakat yang bebas
beraktifitas tanpa protokol kesehatan layaknya tidak ada wabah penyakit. Penerapan social
distancing tidak sesuai dengan budaya yang ada di masyarakat Indonesia, yang dalam
kehidupan keseharian hubungan sosial sangatlah kental. Selain itu fakta di masyarakat
yang seperti itu ada beberapa faktor penyebabnya, menurut Perkasa (2020) dalam Daud
(2020) dikemukakan ada 6 faktor, yaitu: 1) masyarakat belum merasakan keseriusan wabah
penyakit ini, 2) kebijakan antara pusat dan daerah belum sinkron, 3) adanya ketidaktaatan
dari pejabat daerah, 4) Tidak adanya sanksi bagi yang melanggar autran, 5) Belum sinerginya
hubungan antara pemerintah dan non pemerintah 6) Tingkat kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah masih rendah.
Setelah melalui metode observasi dalam tahap persiapan dengan melakukan komunikasi
beserta masyarakat desa dan aparat pemerintah desa, didapatkan permasalahan yang ada
di desa KKNT. Seperti halnya masyarakat yang lain, masyarakat di desa KKNT Covid-19
mempunyai beberapa permasalahan, diantaranya:
1. Banyak masyarakat yang gaptek akan teknologi, sinyal server pun masih susah di
dapat di desa tersebut. Hal ini menyebabkan masayarakat belum banyak mengenal
teknologi internet, kalaupun sudah ada yang menjangkau jumlahnya relative sedikit
dan kemampuan memilah informasi yang manakah seharusnya diambil dan dicerna
juga masih rendah. Media sosial sangat berperan dalam memberikan informasi, mencari
pendapatan dan bercerita tentang pengalaman (Sampurno, et. al., 2020). Namun tidak
semua informasi yang diterima merupakan informasi yang benar, maka wajib bagi
seorang mukmin mencari tau kebenarannya, hingga bisa mengetahui antara informasi
yang benar dan informasi yang salah (Saputra, 2020).
2. Mata pencaharian masyarakat desa KKNT Covid-19 ini beraneka macam, ada yang
sebagai buruh lepas, petani, pedagang, karyawan swasta, yang semuanya terdampak
secara ekonomi karena Covid-19 ini. Meskipun pemerintah sudah memberikan bantuan
dalam rangka meringankan beban ekonomi, missal berupa sembako, bantuan langsung

40
tunai, subsidi listrik, subsidi PDAM dan kelonggaran kredit bank. Namun apabila kondisi
Covid-19 tidak segera berhenti, pemerintah pun akan kewalahan juga.
3. Sektor pendidikan pun terdampak karena Covid-19 ini. Pendidikan yang biasanya
dilakukan dengan tatap muka, karena covd-19 ini semua kegiatan belajar mengajar
dilakukan dengan daring atau Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Hal ini untuk meminimalisir
penyebaran Covid-19 di sekolah terutama di kalangan anak-anak yang belum bisa
menjaga kesehatan diri sendiri. Namun kebijakan ini ternyata ada sisi kekurangannya,
yaitu tidak efektif bagi anak-anak karena mereka kesulitan untuk memahami materi
hanya dengan petunjuk mendengarkan, membaca dan mengerjakan soal. Selain
itu banyak orang tua yang tidak bisa menggunakan smartphone, sehingga muncul
permasalahan yang lain.
4. Sektor Sosial Budaya, Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam. Penerapan
social distancing bias menimbulkan tekanan psikologi, misal kita dituntut untuk berdiam
diri di rumah, orang yang habis bepergian dari luar daerah harus dikarantina selama
14 hari, bahkan orang yang positif terpapar virus corona menjadi terasing dalam
masyarakat. Hal yang sebenarnya ringan namun sulit dihilangkan adalah kebiasaan
berjabat tangan. Pandemi ini diharuskan untuk menjaga jarak, dan tidak berjabat tangan
karena berjabat tangan termasuk mediapenularan Covid-19. Hal ini menjadi kebiasaan
baru bagi masyarakat desa Banteran dan Pageraji yang tidak biasa dan sulit dilakukan,
saat ini masyarakat diharuskan mencuci tangan saat memegang fasilitas umum agar
terhindar dari Covid-19. Bisa dilihat di beberapa tempat umum terdapat ember/galon
berisi air bersih dan sabun.
5. Sektor Keagamaan, Pandemi berpengaruh terhadap keagamaan termasuk penghentian
sementara kegiatan keagamaan dan perayaan hari besar keagamaan. Peraturan
penghentian kegiatan keagamaan sebelumnya sudah dibicarakan dengan pemuka
agama. Penutupan masjid sempat terjadi dibeberapa masjid disekitar desa walaupun
mendapat pertentangan dari beberapa pihak namun penutupan sementara tetap
dilakukan. Setelah keadaan sudah mulai membaik beberapa masjid setelah Idul Fitri
membuka Sholat wajib berjamaah dengan jumlah jamaah dibatasi. Sebelum masuk
masjid masyarakat diharap mencuci tangan, lalu dilakukan pengukuran suhu badan,
membawa alat ibadah sendiri dan menggunakan masker saat sholat. Saat ini semua
masjid sudah mulai dibuka untuk pelaksanaan sholat wajib dan sholat jumat.
6. Sektor Kesehatan, kesehatan di dalam tubuh manusia adalah nomor satu. Pandemi
saat ini mengakibatkan pemberhentian total seluruh pelayanan ataupun fasilitas
umum, musim pancaroba saat ini mudah sekali tubuh mengalami penurunan stamina.
Adanya pandemi mengakibatkan segala bentuk pemeriksaan kesehatan baik di Bidan
setempat ataupun ke Puskesmas menjadi susah. Manusia saat ini dituntut untuk
menjaga kesehatan dirinya sendiri dengan kebiasaan baru yaitu menggunakan masker
dan berjaga jarak.

41
BUDAYA HIDUP SEHAT

Permasalahan yang kompleks akibat pandemic Covid-19 ini perlu dilakukan beberapa solusi
yang dapat meringankannya. Keputusan pemerintah atas program New Normal ini pun
mengharuskan kita untuk hidup berdampingan dengan virus corona, yang belum ditemukan
vaksin untuk usaha preventif penularannya. Usaha-usaha ini nantinya diharapkan dapat
memutus rantai penyebaran virus Covid-19, yang disesuaikan dengan karakteristik sosial
budaya desa setempat. Salah upaya yang seharusnya dilakukan untuk memutus rantai
penyebaran virus ini adalah membudayakan pola hidup sehat.
Pilihan membudayakan pola hidup sehat ini sebagai upaya pencegahan penyerbaran virus
Corona, karena dengan New Normal kita dituntut untuk memulai kebiasaan baru dengan
hidup berdampingan bersama virus Corona namun mencegah virus tersebut masuk kedalam
tubuh kita, untuk itu kita harus selalu menjaga agar imunitas tubuh dalam kondisi yang baik.
Menurut Sulaeman dan Supriadi (2020) dalam Karo (2020) menyatakan bahwa agar
terhindar dari transmisi virus Covid-19 dan infeksius lainnya masyarakat perlu dibekali
dengan pengetahuan tentang kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat, sehingga timbul
kesadartahuan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan diri agar tetap sehat.
Apabila lingkungan tempat tinggal kita bersih dan sehat, maka masyarakat akan merasa
nyaman, tenang dan bahagia sehingga dapat menikmati hidup, terhindar dari stress yang
bisa menurunkan imunitas tubuh. Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, maka diperlukan
asupan nutrisi yang bergizi. Dalam tubuh yang sehat pun akan sangat sulit diinfeksi oleh
berbagai agen penyakit seperti virus Corona maupun agen yang lain, karena tubuh tersebut
mempunyai system pertahanan (imunitas) yang kuat.

Usaha-usaha membudayakan pola hidup sehat di Masyarakat

Relawan Covid-19 terjun ke masyarakat dengan membawa misi terjadinya perubahan


perilaku dari yang tidak baik ke perilaku yang baik di masyarakat. Perilaku dalam hal ini
adalah pola hidup keseharian, dari yang belum menerapkan hidup bersih dan sehat, dengan
adanya KKNT ini diharapkan terjadi perubahan menuju hidup yang bersih dan sehat. Upaya
yang sudah dilakukan dan sudah terjadi perubahan perilaku di masyarakat walaupun belum
signifikan adalah:
1. Melakukan edukasi kepada masyarakat dengan memberikan sosialisasi tentang
pengetahuan mengenai Covid-19 dan protocol kesehatan di forum yang ada di
masyarakat. Bisa dilihat di gambar 1.

Gambar 1. Sosialisasi Tentang Covid-19 dan Protokol Kesehatan

42
2. Melakukan edukasi dengan menempelkan poster-poster mengenai Covid-19 dan pola
hidup sehat. Bisa dilihat di gambar 2.

Gambar 2. Memberikan Informasi Kepada Masyarakat dengan Poster

3. Melakukan edukasi mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik, ikut serta
dalam program desa tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),sehingga
lingkungan di sekitar akan bersih. Lihat gambar 3.

Gambar 3. Membuat Pemilahan Sampah dan Membantu Program STBM


4. Melakukan edukasi kepada masyarakat tentang mencegah penularan virus, dengan
memakai masker dan melakukan operasi razia masker. Lihat gambar 4.

43
5. Melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya cuci tangan, dan mengecek
kesehatan warga untuk pola hidup bersih dan sehat. Lihat gambar 5.

Gambar 5. Edukasi dan Sosialisasi Tentang Cuci Tangan dan Membantu POSBINDU

7. Melakukan edukasi, sosialisasi dan demonstrasi tentang pentingnya olahraga, sehingga


badan menjadi sehat dan imun akan bertambah. Lihat gambar 7.

Gambar 7. Olah Raga Sebagai Salah Satu Upaya Menjaga Kesehatan dan Imunitas Tubuh

8. Melakukan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya makanan


bergizi dalam meningkatkan imunitas tubuh. Lihat gambar 8.

Gambar 8. Sosialisasi ke Taman Kanak-kanak Tentang Makanan Bergizi

44
9. Melakukan edukasi dan sosialisasi untuk menjaga kebersihan lingkungan. Lihat gambar
9.

Gambar 9. Kegiatan Bersih-bersih di Lingkungan Masjid

10. Melakukan edukasi dan sosialisasi tentang protocol kesehatan di UMKM Pembuatan
gula kelapa. Lihat gambar 10.

Gambar 10. Edukasi dan Sosialisasi Tentang Protokol Kesehatan di UMKM Gula Kelapa

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Berdasarkan kegiatan KKNT di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok dan Desa Banteran
Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas ini dapat disimpulkan:
1. yata banyak masalah yang ditimbulkan akibat pandemik Covid-19 ini terhadap semua
aspek kehidupan masyarakat, baik aspek sosial, budaya, politik maupun ekonomi.
2. Salah satu upaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19 ini adalah dengan memutus
rantai penyebaran virus melalui upaya hidup bersih dan sehat di masyarakat.
3. Usaha untuk membudayakan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat, antara lain
dengan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya berolahraga, makan makanan
yang bersih dan sehat, menjaga kebersihan lingkungan, selalu mencuci tangan dan
menggunakan masker.
Pembelajaran dengan adanya KKNT ini adalah ternyata banyak sekali dampak yang
diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19 ini di masyarakat, namun masyarakat masih
banyak yang mengabaikan pola hidup bersih dan sehat sehingga pendampingan akan
protokol kesehatan dan budaya untuk hidup bersih dan sehat di masyarakat sangat
bermanfaat.

45
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas bantuan dan kerjasamanya, dan mahasiswa
Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto yang terlibat KKNT Covid-19 Luring Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, semua aparat pemerintah dan warga masyarakat Desa Pageraji
Kecamatan Cilongok dan Desa Banteran Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas
atas bantuan dan kerjasamanya, sehingga KKNT Covid-19 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

ACUAN PUSTAKA

[1] Karo, M.B., 2020. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Strategi Pencegahan
Penyebaran Virus Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Hardiknas Jilid 1, halaman
1-4.
[2] Sampurno, M.B.T., T.C. Kusumandyoko dan M. A. Islam, 2020. Budaya Media Sosial,
Edukasi Masyarakat, dan Pandemi COVID-19. SALAM. Jurnal Sosial dan Budaya
Syar’i. April 2020.
[3] Widiyani, R. (2020). Latar Belakang Virus Corona, Perkembangan hingga Isu Terkini.
Retrieved from detik News: https://news.detik.com/berita/d4943950/latar-belakang-
virus coronaperkembangan-hingga-isu-terkini.
[4] https://corona.jatengprov.go.id. Tanggap Covid-19 Pemerintha Propinsi Jawa Tengah,
2020.
[5] Daud, 2020. Social Distancing dan Budaya Kita. Pandemik COVID-19: Persoalan dan
Refleksi di Indonesia. Copyright © Yayasan Kita Menulis, 2020
[6] Devid Saputra, 2020. Fenomena Informasi Palsu (Hoax) Pada Media Sosial di Tengah
Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Islam. Mau’idhoh Hasanah : Jurnal Dakwah dan
Ilmu Komunikasi 1 Vol. 2, No. 1, Januari - Juni (2020) P-ISSN : 2685-5305, E-ISSN :
2686-3790 Page 1-10.
[7] Sulaeman dan Supriadi. (2020). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa
Jelantik Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Diseases–19 (Covid-19). Jurnal
Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat. Vol. 1 No.1: 12-17. http://ojs.
ikipmataram.ac.id/index.php/jpu.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

46
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Bijak Memberikan Gawai pada Anak dalam


Pembelajaran Masa New Normal
Eva Ardiana Indrariani, Larasati

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPGRIS
Email: evaardiana@upgris.ac.id
Abstrak

Masa pandemi yang cukup panjang ini sangat berdampak pada seluruh sisi kehidupan,
tidak terkecuali juga dunia anak. Ditutupnya lembaga pendidikan yang cukup panjang
dan beralih belajar di rumah, membawa dampak pada aktivitas anak di rumah. Sayangnya,
banyak orang tua yang belum siap memberikan fasilitas kegiatan di rumah dan memilih
gawai (gawai) sebagai teman bermain anak. Sementara, dampak gawai secara berlebihan
pada anak, terutama anak usia dini dan anak sekolah rendah sangat berbahaya. Kegiatan ini
memberi jembatan dan solusi atas masalah tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan metode
sosialisasi yang bersifat universal terkait dengan topik ‘Bijak Memberikan Gawai pada Anak
di Masa Pandemi Covid-19’ melalui media Zoom dengan kapasitas 500 peserta. Selain itu,
metode yang digunakan adalah diskusi dan pendampingan intensif kepada orang tua. Target
luaran dari kegiatan ini adalah bertambahnya pemahaman orang tua terhadap dampak
gawai pada anak-anak yang akhirnya bijak memberikan gawai pada anak, khususnya di
masa pandemi covid-19 ini.

Kata kunci; gawai, anak, pembelajaran new normal

LATAR BELAKANG

Masa pandemi yang berdampak pada seluruh lini kehidupan merupakan satu fenomena
yang cukup mengancam dunia. Tidak hanya masyarakat ekonomi lemah, para konglomerat,
pemilik usaha skala besar maupun menengah juga merasakan dampak sulitnya. Laporan
Mereka.com (Rabu, 2 September 2020) mencatat jumlah masyarakat positif covid-19 hingga
saat ini telah mencapai 180.646 orang. Jumlah tersebut meningkat cukup drastis dari hari
sebelumnya sebanyak 177.571 orang. Hal ini menjadikan masyakarat serba takut, bingung,
sementara kebutuhan hidup tidak bisa dibendung.
Satu kondisi yang juga menjadi catatan penting adalah dunia anak selama pandemi. Hal ini
berkaitan dengan kondisi anak yang terlalu lama di rumah karena karantina, tidak dapat
bermain bebas dengan teman-temannya, dan lembaga pendidikan rendah juga ditutup
dalam jangka waktu yang lama sehingga banyak orang tua memilih cara praktis dengan
memberikan gawai kepada anaknya sebagai teman main. Senada dengan kondisi tersebut,
Suara.com (Jumat, 24 Juli 2020) memberikan catatan bahwa anak semakin lekat dengan
gawai sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Banyak faktor mengapa orang tua memberikan gawai pada anak. Alasan kepraktisan
menjadi pilihan yang paling mendominasi. Apalagi bagi mereka yang dua-duanya bekerja
dan meninggalkan anak di rumah bersama pengasuh. Maka, berdasarkan pengamatan di
lapangan, gawai merupakan solusi sesaat yang mereka pilih. Kondisi ini terjadi merata di
seluruh dunia karena pandemi juga melanda hampir seluruh penghuni bumi. Di Amerika,
jauh sebelum pandemi melanda, tercatat lebih dari separo orang tua mengakui bahwa
mereka menggunakan gawai dalam mengasuh anak saat mereka bekerja (Compas.com
Sabtu 29 Juni 2013).
Tampaknya, hal serupa juga dialami oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Salah
satu hasil survei The Asian Parent Insigt bersama Samsung Kidstime pada tahun 2014
yang dilakukan kepada 2500 orang tua di Singapura, Indonesia, Malaysia, Singapura dan
Filipina menyatakan bahwa 98% responeden memperbolehkan anaknya menggunakan

48
smartphone/tablet dengan tujuan edukasi, hiburan, pengenalan teknologi, dan untuk tujuan
ketenangan orang tua karena kesibukan (id.theAsianparent.com 2014).
Tampaklah di sini pengasuhan anak dan gawai di masa pandemi mengalami polemik yang
menuntut segera ada solusi. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengurai polemik dan memberi
jalan keluar bagaimana orang tua memiliki pemahaman yang baik terhadap pengasuhan
anak dan memiliki wawasan yang baik tentang fungsi gawai sehingga bijak memberikan
gadged pada anak di masa pandemi Covid-19 ini.

METODE

Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh Tim Pengabdi Dosen Bersama mahasiswa peserta
KKNT Covid-19 dengan metode sosialisasi yang bersifat universal terkait dengan topik “Bijak
Memberikan Gawai pada Anak dalam Pembelajaran New Normal” melalui media zoom
dengan kapasitas 500 peserta. Materi yang disajikan dan menjadi bahasan di antaranya:
1. Ketahanan Keluarga
2. Impelementasi IT dalam Masa New Normal
3. Penggunaan Gawai dalam Pembelajaran Daring

Kegiatan ini bermitra dengan beberapa pemerintah desa dan dihadiri oleh peserta dari
seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini berlanjut dengan pendampingan yang sifatnya
konsultasi secara mendalam. Pendampingan ini merupakan bentuk dari evalusi dari
kegiatan webinar yang telah diselenggarakan. Tim berkoordinasi dengan lembaga desa
untuk membuat jadwal khusus jika masyarakat membutuhkan.

Gambar 1. Kegiatan Webinar KKNT

49
DISKUSI

Setelah dilaksanakan webinar daring berbatuan media zooom di program KKN Tematik
COVID-19 Universitas PGRI Semarang, beberapa hasil diskusidengan orang tua siswa, guru,
dan mahasiswa diperoleh data di antaranya sebagai berikut.
Beberapa alasan anak sebaiknya bermain di luar.
1) Radiasi
Menurut laporan dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) pada 2011, ponsel dan
perangkat nirkabel lainnya masuk dalam kategori 2B karena risiko emisi radiasi yang
dihasilkannya. Pada Desember 2013, Dr. Anthony Miller dari University of Toronto
School of Public Health mengungkapkan bahwa paparan frekuensi radio merupakan
ancaman nyata bagi anak-anak. Penelitian yang dilakukan Universitas Leeds di
Nottingham dan Universitas Manchester and Institute of Cancer Research di London,
Inggris, menyatakan bahwa syaraf anak masih berkembang dan tengkorak tipis
membuat anak rentan terserang radiasi dari ponsel. Penggunaan telepon genggam
di dekat kepala anak dikhawatirkan akan menghancurkan sel otak balita.
2) Mengurangi kemampuan interaksi sosial
Dengan tablet, anak bisa bermain seorang sendiri. Dalam sebuah artikel yang
diterbitkan di The New York Times, penulis buku iBrain:Surviving the Technological
Alteration of the Modern Mind dan Direktur Longevity Center di Universitas
California, Dr Gary Small mengatakan anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak
waktu dengan teknologi, akan mengurangi interaksi dan mengganggu keterampilan
komunikasi.
3) Temperamental
Coba sesekali perhatikan perilaku anak yang berinteraksi dengan gawai berjam-jam
lamanya. Apakah anak Anda menjadi agresif? Tantrum adalah bentuk paling umum
dari agresivitas di kalangan balita. Sikap agresif dan tantrum merupakan akibat dari
paparan gawai. Saat mereka tumbuh dewasa, anak-anak yang kecanduan game
lebih mungkin untuk tidak mematuhi orang tuanya.
4) Penurunan Perkembangan Otak
Pada lima tahun pertama hidupnya, otak anak berkembang sangat pesat. Studi
menunjukkan bahwa terlalu banyak gawai akan memengaruhi fungsi otak dan
menyebabkan anak menjadi kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar. Anak
juga akan mengalami keterlambatan kognitif, gangguan proses belajar, peningkatan
impulsif, dan penurunan kemampuan mengontrol diri. Ahli parenting menyarankan
orang tua untuk mengajak anak bernyanyi, membaca, dan berbicara dengan anak-
anak mereka daripada membiarkannya bermain gawai atau menonton televisi.
5) Obesitas
Anak-anak yang mengandalkan waktu bermain mereka di depan layar gawai
daripada di taman bermain, tidak dapat membakar kalori di tubuhnya. Satu dari tiga
anak Amerika mengalami obesitas yang dapat menyebabkan komplikasi penyakit
seperti diabetes, serangan jantung, dan stroke. Orang tua harus mendorong anak-
anak mereka untuk bermain di luar rumah. Orang tua harus memahami bahwa ada
banyak manfaat bermain seperti berjalan, berlari, dan melompat.

50
6) Merusak penglihatan
Kontak yang terlalu lama di layar komputer dapat merusak mata. Para ahli mengatakan,
penglihatan yang baik diperoleh jika menatap benda dari jarak yang bervariasi.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang kecanduan bermain game komputer
lebih mungkin mengalami gangguan pada mata mereka.
7) Kurang minat bermain di alam terbuka
Gawai ‘membunuh’ perkembangan anak. Sudah seharusnya anak keluar rumah,
berjalan di taman, dan bersosialisasi dengan anak-anak lain. Bukan hanya tinggal di
rumah dan bermain dengan gawai. Beberapa orang tua tidak menyadari bahwa anak
mereka terasing dari alam, tumbuhan, hewan, danau, dan langit. Balita harus mampu
melempar bola, melompat, berlari, dan bernyanyi. Intinya, anak harus aktif bergerak
untuk merangsang perkembangan saraf motorik.
Dengan mengetahui dampak buruk penggunaan gawai berlebihan pada anak, Anda dapat
mengurangi penggunaan gawai mulai dari sekarang. Anak-anak perlu berinteraksi dengan
teman sebaya, dengan keluarganya, dan dengan alam.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Dengan mengetahui dampak buruk penggunaan gawai berlebihan pada anak, kita dapat
mengurangi penggunaan gawai mulai dari sekarang. Kita perlu menyediakan waktu agar
anak dapat secara maksimal mengenal dan mengoptimalkan pembelajaran dalam masa
new normal melalui keluarga dan lingkungan di rumah dan sekitarnya. Meskipun gawai
sebagai media dalam pembelajaran daring. Akan tetapi sebagai orang tua mestinya: 1)
memiliki tekad yang kuat; 2) memberi alternatif kegiatan; 3)sediakan waktu untuk anak; 4)
terus belajar memperkaya ilmu.

UCAPAN TERIMAKASIH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(KEMENDIKBUD) melalui fasilitasi kegiatan KKN-Tematik COVID 19 dan tak lupa pula ucapan
terimakasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atas kesempatan
yang diberikan kepada kami dan institusi untuk turur serta menyongsong keberhasilan
penanggulangan Pandemi COVID-19 melalui kegiatan KKN-Tematik COVID-19. Juga teruntuk
mahasiswa KKN-Tematik COVID-19 dan LPPM Universitas PGRI Semarang, khususnya
kelompok 34 dan 35 atas kerja sama dan kerja kerasnya selama kegiatan pengabdian
KKN-Tematik COVID-19 Universitas PGRI Semarang Bekerjasama dengan KEMDIKBUD dan
BNPB.
Akhirul Kalam Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

51
KAJIAN PUSTAKA

Kompas. 2013. Banyak Orang Tua Andalkan Gadget untuk Mengasuh Anak. Jakarta,
Compas.com, publis Sabtu 29 Juni 2013)
Merdeka.com. 2020. Data terkini Jumlah Korban Virus Corona di Indonesia. Jakarta, Rabu
2 September 2020.
Suara.com. 2020. Sekolah dari Rumah, Orang Tuatetap harus Batasi Penggunaan gadget
pada Anak. Suara.com publis Jumat 24 Juli 2020)
The Asian Parent. 2014. Survey tentang Smartphone dan Tablet – Hasilnya Mencengangkan.
(id.theAsianparent.com diunduh 4 September 2020)

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

52
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Citizen Journalism dalam Produksi dan


Konsumsi Berita pada Masa Pandemi
Setia Naka Andrian

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas PGRI Semarang
Email: setianakaandrian@upgris.ac.id
Abstrak

Dewasa ini produksi dan konsumsi berita begitu menebar di mana-mana. Bahkan tidak
hanya yang bersumber dari media arus utama (mainstream) semata, media sosial pun turut
serta menggelontorkan produksi dan konsumsi berita tersebut. Sudah tentu, di media sosial
siapa saja berhak untuk memproduksi dan mengkonsumsi berbagai informasi terkini. Tidak
sedikit pula, segala informasi terkini ditawarkan begitu lengkap dalam grup WhatsApp atau
grup Facebook, misalnya. Dalam kerja produksi dan konsumsi berita yang begitu masif dan
tidak terbendung tersebut sejalan dengan kerja Jurnalisme Warga (Citizen Journalism).
Bahwasanya kerja jurnalisme dilakukan oleh masyarakat umum pula, bukan dari seorang
wartawan dalam media cetak maupun online. Masyarakat turut andil dengan begitu aktif dalam
kerja pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian berbagai informasi dan berita
paling mutakhir. Dalam jurnalisme warga tersebut, posisi masyarakat tidak hanya menjadi
konsumen media semata, melainkan mereka juga terlibat aktif dalam kerja pengelolaan
informasi yang bergulir tersebut. Produksi dan konsumsi berita tersebut pada masa pandemi
ini pun akan jauh berbeda dan membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak terkait,
terutama mengenai bagaimana kecemasan dan ketakutan masyarakat yang mengkonsumsi
berita mencekam mengenai Covid-19. Meski berita itu hanya beredar, disebar dan ditebar di
media sosial semata, tidak sedikit di antara masyarakat awam masih tergoda untuk begitu
percaya dengan segala informasi yang tentu belum jelas kebenarannya tersebut.

LATAR BELAKANG

Pada masa pandemi yang menerpa seluruh negara di berbagai belahan dunia seperti
sekarang ini, siapa saja akan begitu mudah dan rentan mengidap persoalan yang timbul
akibat wabah Covid-19. Termasuk dalam hal produksi dan konsumsi berita yang begitu masif
di berbagai media sosial masyarakat. Seakan siapa saja akan begitu kewalahan menerima
berbagai berita yang belum jelas kebenarannya, setiap hari, setiap waktu mengintai kita.
Bahkan tidak hanya berbahaya bagi orang dewasa saja, namun anak-anak pun bisa menjadi
korbannya. Mengingat mereka kini telah begitu dekat dengan ponsel, hampir semua anak-
anak telah memegang ponsel dengan alasan sebagai sarana untuk mengikuti pembelajaran
daring dari sekolah. Dari situ, sudah tentu mereka begitu akrab dengan berbagai jenis media
sosial dalam kehidupan sehari-harinya.
Lebih-lebih saat dihadapkan dengan berbagai persoalan yang menggiring masyarakat
untuk percaya atau tidak dengan wabah Covid-19. Ada yang menganggap itu semua hanya
sebuah konspirasi, serta berbagai hal miring terkait wabah yang menimpa berbagai negara di
belahan dunia tersebut. Ada pula yang beranggapan, kenapa harus takut dengan Covid-19?
Takut itu dengan Tuhan! Begitu banyak pula di antara masyarakat yang beranggapan
begitu, akhirnya mereka dengan terang-terangan melanggar protokol kesehatan, bahkan
tidak mengindahkan untuk menghindari kerumunan. Segala itu tentu sangat berpengaruh
dengan berita apa yang mereka konsumsi, sejauh mana mereka memahami segala persoalan
yang timbul akibat pandemi. Siapa saja punya kesempatan untuk percaya atau pun tidak.
Siapa saja juga punya kesempatan untuk mengikuti kelompok mana, baik yang percaya
(mematuhi) atau yang tidak percaya (menolak).
Fenomena tersebut sejalan dengan pemahaman Thohir (2013:17) mengenai relasi agama
dan negara. Bahwasanya kelompok yang menempatkan dan mengekspresikan sikap

54
keagamaannya dengan paradigma substantif. Pengikut kelompok paradigma substantif
melihat dan memposisikan hubungan agama dan negara bersifat simbiotik, yakni hubungan
timbal balik yang saling memerlukan.
Masyarakat begitu lelah menghadari guyuran informasi yang beraneka rupa setiap harinya,
setiap waktunya. Khususnya bagi masyarakat awam, mereka seakan tiada punya daya
untuk memilah informasi mana yang benar serta informasi mana yang salah. Seperti halnya
menurut Eriyanto (2012:3), bahwasanya bahasa adalah aspek sentral dari penggambaran
suatu subjek, dan melalui bahasa pula sebuah ideologi terserap di dalamnya, maka aspek
inilah yang masuk dalam kerja analisis wacana.
Dampak lain atas Covid-19 ini pun sangat nampak dalam garis perekonomian suatu
negara yang begitu dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat. Mengingat segalanya
membutuhkan biaya, jika anak-anak tidak masuk sekolah, bukan berarti orang tua mereka
tidak mengeluarkan biaya. Justru dengan begitu pengeluaran harian akan menjadi berlipat
ganda, tidak hanya untuk kebutuhan makan dan jajan yang sudah bisa dipenuhi di rumah
saja. Namun ada konsumsi data internet yang tidak bernilai sedikit yang dihabiskan setiap
harinya untuk menunjang pembelajaran daring dari sekolah mereka masing-masing.
Tidak sedikit orang tua pun menjadi stres atas berbagai persoalan yang menimpa. Tindak
kekerasan pun tidak sedikit dikabarkan di berbagai media.
Tentu tidak sedikit yang beranggaan, segala sesuatu yang timbul atas imbas dari wabah
tersebut adalah berbagai aturan yang masih terus dilanggar oleh masyarakat, terkait protokol
kesehatan. Serta tidak sedikit pula di antara mereka yang masih kurang paham dengan
bahaya Covid-19, bagaimana penularannya, bagaimana akibatnya. Akhirnya karena mereka
tidak memahami dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan menjadi
abai terhadap segala aturan mengenai protokol kesehatan. Semua yang ada di dunia ini
pasti diikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan harus disepakati oleh seluruh masyarakat
agar bisa mencapai tujuan tertentu. Dikisahkan Anderson (2016:155) bahwasanya kalau mau
main tenis, tentunya menggunakan bola bulat dan ner, dan dari situ ada aturan tentang bola
dan tinggi net. Begitu pula garis batas-batas lapangan yang menentukan di mana poin bisa
didapat. Pemain tenis tidak boleh memukul bola dengan tangan, kaki atau kepala.

METODE

Terkait produksi dan konsumsi berita (persebaran informasi) pada masa pandemi tersebut
begitu rupa terkait dengan perkembangan pola pikir dan cara pandang masyarakat dalam
mengonstruksi informasi yang didapat. Sebab sudah menjadi rahasia umum, bahwa kerja
jurnalisme adalah kerja mengonstruksi realitas, yakni bisa disebut juga sebagai kerja
analisis framing. Sejalan dengan yang disampaikan Eriyanto (2012:7), bahwasanya dalam
analisis framing, yang dilakukan kali pertama adalah melihat bagaimana media bekerja
dalam mengonstruksi realitas. Dalam hal ini, peristiwa dipahami bukan sesuatu yang
diterima begitu saja (taken for granted). Sebaliknya, wartawan medialah yang secara aktif
membentuk realitas.
Realitas tercipta dalam konsepsi wartawan yang terjun ke lapangan dan menulis berita
tersebut. Jika dalam wilayah Jurnalisme Warga, maka masyarakatlah yang turut serta
mencipta realitas tersebut. Hanya saja, bagaimana mereka mencipta realitas tersebut,
apakah sesuai dengan realita yang ada atau begitu semena-mena mencipta realitas palsu.
Dari persoalan yang timbul atas itu, kerja mahasiswa KKN Tematik Covid-19 Universitas PGRI

55
Semarang tahun ini turut menyambut dan merespon berbagai kemungkinan yang dapat
dilakukan guna mengenalkan Covid-19, bagaimana bahayanya, bagaimana pula upaya
pencegahannya, serta mendampingi dalam segenap aktivitas masyarakat dalam lingkup
ekonomi, pendidikan, agama, sosial, kesenian, dan budaya pada masa pandemi.
Tidak sedikit di antara mahasiswa telah melakukan berbagai program kerja yang tepat
sasaran dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat luas. Misalnya upaya mereka
dalam sosialisasi pencegahan Covid-19, memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak
usia SD atau jenjang lainnya, memberikan pelatihan terkait pemenukan ekonomi, serta
memberikan edukasi terkait bagaimana memproduksi dan mengonsumsi berbagai informasi
yang berkembang begitu masif pada masa pandemi.

DISKUSI

Media akrab di telinga siapa saja sebagai sebuah jalan, penghubung, perantara, saluran,
kendaraan, alat, instrumen, organ, peranti, perangkat, sarana, ataupun wahana. Melalui
media seseorang tentu akan sangat mudah dipertemukan dengan orang lain, bahkan tidak
hanya dalam lingkup kecil semata, tetapi sudah bisa menjangkau berbagai warga di belahan
dunia mana pun. Mengingat saat ini, kita sudah berada dalam masa begitu dekatnya dengan
teknologi dan informasi, internet yang mudah diakses oleh siapa pun dan di mana pun ia
berada.
Media menggelontorkan berbagai informasi, menjadi sebuah jurnal harian yang patut
dikonsumsi oleh masyarakat yang ingin tetap berada dalam kondisi yang sangat sadar
dengan berbagai perkembangan. Memang pada zaman sekarang, tidak sedikit yang
beranggapan bahwa persoalan media telah rampung dan tidak menjadi masalah lagi.
Seperti halnya yang pernah dipaparkan oleh penulis dalam makalah berjudul ‘Kekuatan’
Media Alternatif: Sastra yang disampaikan dalam Parade Obrolan Sastra IV (Sebuah
acara rutin setiap tahun yang diselenggarakan oleh Komunitas Lereng Medini, Boja; Milis
Apresiasi-Sastra (APSAS); dan Pondok Maos Guyub). Dalam kesempatan tersebut penulis
menyampaikan, bahwasanya ketika semua telah terbuka lebar di depan mata kita, bahkan
dapat dikatakan telah menusuk-nusuk serta memaksa kelopak mata kita untuk selalu
membuka setiap saat, kapan pun bila kita mau. Maka jika kita lengah sedikit saja, barang
kali kita akan ketinggalan, bahkan tidak akan menemukan dan tidak mendapatkan apa-apa.
Dalam lingkup kerja Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) yang dibahas, dalam hal ini kerja
tersebut sepenuhnya dilakukan oleh mahasiswa KKNT yang telah selesai menyelenggarakan
kegiatan atas program kerja yang diajukan. Mahasiswa tidak hanya merencanakan dan
melaksanakan kegiatan semata, tetapi selepas itu mereka memproduksi sebuah berita
yang kemudian dipublikasikan di berbagai media massa baik cetak maupun online.
Konstruksi realitas yang diproduksi dalam berbagai berita yang dihimpun mahasiswa tersebut
pun turut serta menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat luas dalam memerangi berita
yang belum jelas kebenarannya. Bisa jadi, kerja mahasiswa KKNT tersebut menjadi kerja
paket plus yang tidak hanya mampu merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan
positif semata. Namun para mahasiswa telah mampu menggiring masyarakat dalam
pemahaman positif terkait segala hal negatif begitu rupa menghampiri mereka setiap hari,
pada masa pandemi yang tidak sedikit membuat masyarakat menjadi serba kesusahan ini.

56
Selain kerja Jurnalisme Warga (Citizen Jurnalism) yang dilakukan oleh mahasiswa KKNT
tersebut, mereka juga telah menciptakan media alternatif dalam upaya mengguyur
masyarakat luas dengan berbagai berita positif yang tentu segalanya didasarkan pada
sebuah konstruksi realitas berita yang sesungguhnya terjadi. Media alternatif tersebut
bahkan tidak hanya yang dikerjakan mereka melalui media sosialnya semata. Namun dalam
hal ini, mereka telah mampu menciptakan media alternatif dalam berbagai blog pribadi yang
dikelola secara gratis, baik melalui blogspot.com atau wordpress.com. Bahkan tidak berhenti
di situ saja, mereka juga turut serta beramai-ramai dalam mengguyur berbagai informasi
atas berbagai kegiatan postifinya yang dapat diunggah sendiri dalam laman kompasiana.
com.

Gambar 1. Publikasi selepas menyelenggarakan kegiatan yang dilakukan oleh Kemala Ainun Lutfiana,
mahasiswa KKNT Kelompok 58 dari program studi Pendidikan Matematika.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) yang dikerjakan oleh mahasiswa KKNT Covid-19 oleh
berbagai mahasiswa di seluruh Indonesia, khususnya bagi mahasiswa Universitas PGRI
Semarang, terutama yang dibimbing oleh penulis, dalam hal ini berlaku sebagai Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL), telah secara nyata menjadi salah satu upaya dalam memerangi
berbagai informasi yang masih belum jelas kebenarannya, atau bisa jadi sebuah informasi
bohong. Mereka telah memproduksi sebuah berita harian yang begitu dipertimbangkan
bagaimana konstruksi realitas yang direkam. Sebab dalam penyelesaikan program kerja
yang dilakukan oleh mahasiswa, mereka menjadi pelaku utama yang bergerak dan terjun
langsung kepada masyarakat tempat tinggalnya. Bahkan jika dibilang, kerja mereka tidak
mudah, apalagi pada KKNT Covid-19 yang bergulir tahun ini, mereka bekerja secara individu,
tidak bekerja secara kelompok seperti program yang dilakukan tahun lalu, sebelum pandemi
Covid-19 merebak. Secara langsung maupun tidak langsung, bisa ditegaskan bhwasanya
para mahasiswa telah mampu menggiring masyarakat dalam pemahaman positif terkait
segala hal negatif begitu rupa menghampiri mereka setiap hari, pada masa pandemi yang
tidak sedikit membuat masyarakat menjadi serba kesusahan ini.

57
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas program Kuliah Kerja
Nyata Tematik (KKNT) Covid-19 yang tentu telah banyak menggerakkan mahasiswa di
seluruh Indonesia untuk turut serta merespon kerja-kerja penanggulangan bencana yang
timbul dari wabah Covid-19. Terkhusus penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepda rektor, LPPM, dosen sejawat, civitas akademika, dan mahasiswa Universitas PGRI
Semarang yang telah terlibat dalam kerja terbaik untuk sepenuhnya mensukseskan KKNT
Covid-19 pada 2020 ini.

KAJIAN PUSTAKA

Anderson, Benedict. 2016. Hidup di Luar Tempurung. Tangerang Selatan: Marjin Kiri.
Eriyanto. 2012. Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LkiS
Group.
Eriyanto. 2012. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS Group.
Thohir, Mudjahirin. 2013. Multikulturalisme Agama, Budaya, dan Sastra. Semarang: Gigih
Pustaka Mandiri.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

58
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Inovasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Bagi


Anak SD Menggunakan Metode Gamifikasi
Berbasis Grup Whatsapp dan Kahoot
Arif Wibisono

Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu


Pengetahuan Alam Dan Teknologi Informasi, Universitas PGRI Semarang
Email: arifwibisono@upgris.ac.id
Abstrak

COVID-19 telah memporakporandakan hampir seluruh sendi kehidupan termasuk dunia


pendidikan. Berjalannya dunia pendidikan sekarang ini tidak lagi sama dengan masa-masa
sebelunya. Banyak hal yang berubah, mulai dari tempat belajar yang harus dari rumah saja,
cara belajar yang tadinya bisa tatap muka sekarang lebih banyak dalam jaringan internet.
Metode belajar yang mungkin awalnya tidak terpikirkan menggunakan metode yang dapat
diakses dengan jaringan sekarang ini banyak dimodifikasi agar materi bisa tersampaikan
melalui metode yang dapat dengan mudak diakses siswa dari rumah (Nurmiati et al., 2020).

LATAR BELAKANG

Pandemi COVID-19 yang telah berjalan beberapa bulan menyebabkan penyesuaian di


bidang pendidikan. Guna menghindari terjadinya penularan, maka diambil kebijakan untuk
sekolah dari rumah saja. Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran, setiap pengajar
dituntut untuk memahami benar strategi pembelajaran yang akan diterapkan.
Kunci efektifitas dari sistem pembelajaran daring adalah bagimana seorang guru tetap
kreatif untuk menyajikan pembelajaran daring secara menyenangkan dan mudah dimengerti
sehingga para siswa tidak merasa bosan dan tetap produktif di rumah.
Pembelajaran sebelum dan pada masa COVID-19 tidak kehilangan strukturnya, masih tetap
ada kegiatan awal, pertengahan dan akhir pembelajaran. Masih tetap ada warming up dan
cooling down. Masih tetap ada evaluasi yang dilakukan pendidikan untuk melihat tingkat
pemahaman peserta didik. Pendidikan dan peserta didik perlu membuka cakrawala berfikir
dan melihat perkembangan dalam pembelajaran (Nurmiati et al., 2020).
Pembelajaran daring juga memiliki keterbatasan, tidak semuanya berjalan dengan baik
tentunya ada kendala yang dihadapi, semisal masih terbatas dan mahalnya akses internet,
kepemilikan komputer juga merupakan masalah utama yang berdampak pada tidak
meratanya akses pembelajaran daring.
Interaksi sosial dalam pembelajaran daring terbentuk pada saat terjadi komunikasi, baik
verbal maupun non verbal, dengan sasama pembelajar atau antara pembelajaran dengan
intrukstur. Dapat menggunakan media bantu semisal Whatsapp, instruktur bisa memulai
komunikasi semisal dengan membuka percakapan forum diskusi sesaat sebelum sesi
pembelajaran dimulai, dengan chat dan sebagainya(Yuliani et al., 2020).

Gambar 1. Pembelajaran Daring Berbatuan Grup WhatsApp

60
METODE

Nick Pelling pertama kali menggunakan istilah gamifikasi (gamification) di tahun 2002 pada
presentasi dalam acara TED (Technology, Entertainment, Design). Gamification adalah
pendekatan pembelajaran mengguanakan elemen-elemen di dalam game atau video game
dengan tujuan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran dan memaksimalkan perasaan
enjoy dan engagement terhadap proses pembelajaran tersebut, selain itu media ini dapat
digunakan untuk menangkap hal-hal yang menarik minat siswa dan menginspirasinya untuk
terus melakukan pembelajaran (Jusuf, 2016).
Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan gamifikasi dalam pembelajaran :
1. Kenali tujuan pembelajaran
2. Tentukan ide besarnya
3. Buat skenario permainan
4. Buat desain aktivitas pembelajaran
5. Bangun kelompok-kelompok
6. Terapkan dinamika permainan

Kenali Tujuan Terapkan Dinamika


Pembelajaran Permainan

Bangun Kelompok-
Tentukan Ide Besarnya
Kelompok

Buat Desain Aktivitas


Buat Skenario Permainan
Pembelajaran

Gambar 2. Metode Gamifikasi Dalam Pembelajaran (Adaptasi : Nick Pelling)

Gambar 3. Gamifikasi Menggunakan Aplikasi Kahoot

61
Gambar 4. Pemeringkatan Gamifikasi Kahoot

DISKUSI

Setelah diterapkan metode gamifikasi pada pembelajaran daring berbatuan media


Whatsapp grup dan Kahoot dan diterapkan pada pembelajaran anak usia sekolah SD di
program KKN Tematik COVID-19 Universitas PGRI Semarang, beberapa hasil wawancara
dengan guru pamong, orang tua siswa dan siswa yang disampingi pembelajarannya,
diperoleh data diantaranya: 1) Metode gamifikasi dinilai menarik menyenangkan dan efektif
2) Gamifikasi ternyata sangat mudah diterapkan, tidak diperlukan keahlian khusus dalam
hal pemrograman dan pembuatan aplikasi game 3) Tanpa terasa proses pembelajaran lebih
menyenangkan, yang tersebut diungkapkan oleh siswa yang didampingi proses belajar
daringnya dirumah.

Gambar 5. Proses Pembelajaran Lebih Menyenangkan Menggunakan Metode Gamifikasi, Data Diperoleh
dari Mahasiswa Atas Nama Anisa Dwi Rahayu NPM 17120248 Lokasi Kegiatan di SD N Grogol 02 / Desa
Grogol Karang Tengah Demak

62
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran menggunakan gamifikasi, memberikan alternative untuk membuat


proses belajar lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
Gamifikasi bukan berarti membuat sebuah game, tetapi hanya menerapkan konsep aplikasi
permainan dalam pembelajaran.
Tujuan utama gamifikasi adalah membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan, tanpa
disadari oleh para pembelajar.

UCAPAN TERIMAKASIH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(KEMENDIKBUD) melalui fasilitasi kegiatan KKN-Tematik COVID 19 dan tak lupa pula ucapan
terimakasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atas kesempatan
yang diberikan kepada kami dan institusi untuk turur serta menyongsong keberhasilan
penanggulangan Pandemi COVID-19 melalui kegiatan KKN-Tematik COVID-19. Juga teruntuk
mahasiswa KKN-Tematik COVID-19 dan LPPM Universitas PGRI Semarang, khususnya
kelompok 70 dan 71 atas kerja sama dan kerja kerasnya selama kegiatan pengabdian KKN-
Tematik COVID-19 Universitas PGRI Semarang Bekerjasama dengan KEMDIKBUD dan BNPB.
Akhirul Kalam Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

KAJIAN PUSTAKA

Jusuf, H. (2016). Penggunaan Gamifikasi dalam Proses Pembelajaran. Jurnal TICOM, 5(1),
1–6. https://media.neliti.com/media/publications/92772-ID-penggunaan-gamifikasi-
dalam-proses-pembe.pdf
Nurmiati, N., Muliana, M., Sulaiman, O. K., Ginantra, N. L. W. S. R., Manuhutu, M. A., Sudarso,
A., Leuwol, N. V, Apriza, A., Sahabuddin, A. A., & others. (2020). Belajar Mandiri:
Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19. Yayasan Kita Menulis. https://
books.google.co.id/books?id=HSz7DwAAQBAJ
Yuliani, M., Simarmata, J., Susanti, S. S., Mahawati, E., Sudra, R. I., Dwiyanto, H., Irawan, E.,
Ardiana, D. P. Y., Muttaqin, M., Yuniwati, I., & others. (2020). Pembelajaran Daring
untuk Pendidikan: Teori dan Penerapan. Yayasan Kita Menulis. https://books.google.
co.id/books?id=iuz4DwAAQBAJ

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

63
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Inovasi Pengolahan Rempah-Rempah


Dalam Kemasan Wedang Rempah Celup
Wawan Priyanto

Program Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang


Email: wawanpriyanto@upgris.ac.id
Abstrak

Inovasi ini dilatarbelakangi karena beberapa hal diantaranya rendahnya konsumsi


masyarakat akan rempah-rempah yang mengandung manfaat bagi kesehatan, masih
sedikitnya produk olahan rempah-rempah menjadi minuman instan, dan masyarakat masih
kesulitan untuk menemukan produk minuman rempah yang praktis dan instan. Proses
pengolahan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pemilihan rempah segar, proses
pengeringan, proses penggilingan dan pengemasan. Beberapa hasil respon masyarakat
setelah mengkonsumsi wedang rempah celup diantaranya; 1) wedang rempah celup memiliki
manfaat bagi kesehatan tubuh; 2) cara mengkunsumsinya praktis dan mudah dibuat; dan
3) produk rempah ini akan bertahan lebih lama. Masyarakat berharap produk ini memiliki
beberapa varian lagi yang memungkinkan semua kalangan dapat mengkonsumsinya.

LATAR BELAKANG

Merebaknya virus covid-19 atau yang dikenal Corona di awal tahun 2020 telah mengakibatkan
banyak korban dan terganggunya berbagai aspek kehidupan di dunia. Dikutip dari Kompas.
com pada tanggal 12 Maret 2020, ada 113 negara yang telah terinveksi virus ini. Sementara
itu, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 118.596 kasus dengan korban
meninggal sebanyak 4.262 orang dan jumlah pasien yang sembuh tercatat sebanyak 64.406
orang. Berdasarkan data tersebut, pasien yang terjangkit virus Corona ternyata memiliki
peluang untuk bisa disembuhkan.
Menurut Ahli Penyakit Tropik dan Infeksi dari RSCM, dr Erni Juwita Nelwan mengatakan
bahwa belum ada vaksin untuk virus Corona, namun pasien yang terjangkit tetap
berpeluang sembuh karena virus ini bersifat swasirna atau bisa lenyap dengan sendirinya.
Tubuh pasien terjangkit corona bisa menjadi kebal seiring bekerjanya sistem imunitas untuk
memproduksi zat antibodi. Hal ini akan sangat bergantung pada ketahanan tubuh pasien
menerima dampak yang ditimbulkan oleh virus sembari sistem imunitasnya bekerja (www.
wartaekonomi.co.id). Dalam sebuah wawancara, Guru Besar Universitas Airlangga (Unair)
Surabaya, Profesor Dr. Drh. Chairul Anwar Nidom mengatakan bahwa Covid-19 atau virus
corona dapat ditangkal dengan obat herbal yang biasa ditemui sehari-hari. Pada dasarnya
virus corona ini merupakan satu kingdom dengan influenza yang bisa ditangkal atau dicegah
dengan Curcumin. Tumbuhan curcumin yang dimaksud diantaranya jahe, temulawak, sereh,
kunyit, kayu manis, kayu secang dan sejenisnya (www.ayosurabaya.com).
Tumbuhan curcumin atau yang lebih dikenal empon-empon banyak tersedia di Indonesia.
Bahkan sejak lama, empon-empon atau rempah-rempah banyak digunakan sebagai bahan
dasar pembuat jamu dan bumbu masak. Khasiat rempah-rempah terhadap penyakit yang
berhubungan dengan antioksidan memang sudah dibuktikan di beberapa penelitian antara
lain jahe dan kunyit sebagai antirematik (Defang dkk., 2015), temulawak sebagai antihepatitis
(Devaraj dkk., 2014), serta kencur sebagai antiinflamasi dan relaksasi pembuluh darah
(Hasanah dkk., 2011). Sementara menurut Tortosa dkk (1999), kunyit, jahe, dan temulawak
juga terbukti dapat berfungsi sebagai penghambat oksidasi low density lipoprotein (LDL)
dan akumulasi kolesterol pada makrofag sehingga diduga rempah-rempah tersebut dapat
digunakan sebagai antioksidan dan antiaterosklerosis atau menghambat penyumbatan
pembuluh darah.

65
Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi rempah-rempah semakin meningkat seiring
melandanya virus Covid-19. Namun, konsumsi minuman rempah belum banyak diminati oleh
anak-anak muda. Minuman ini lebih digemari oleh orang-orang yang lanjut usia, sedangkan
anak-anak muda lebih suka dengan minuman instan. Sementara ini, pengolahan rempah-
rempah menjadi minuman instan belum banyak ditemukan. Konsumsi minuman rempah-
rempah masih dalam bentuk seduhan langsung, jamu serbuk, dan botol. Berdasarkan
observasi, masyarakat di semarang umumnya mengkonsumsi minuman rempah dengan
cara mendatangi kedai-kedai wedang rempah. Kedai rempah yang paling banyak dikunjungi
diantaranya wedang jahe rempah Mbah Jo, Wedang rempah Mbah Kung dan Wedang rempah
Benstrong. Ketiga kedai tersebut rata-rata bisa menghabiskan 100-300 porsi minuman/hari.
Konsumen harus antri selama berjam-jam untuk mengkonsumsi minuman rempah, lebih-
lebih pasca berita tentang mulainya orang Indonesia yang terjangkit Corona.
Mulai tertariknya masyarakat terhadap minuman rempah merupakan peluang pasar yang
sangat menjanjikan. Sementara ini, cara penyajian minuman tersebut hanya dengan seduh
langsung dan tidak praktis. Dengan demikian perlu inovasi untuk mengolah penyajian
minuman rempah.
Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan konsumsi minuman rempah khususnya
di kota Semarang adalah menginovasi produk olahan rempah yang langsung dapat
dikonsumsi oleh masyarakat. Produk olahan rempah yang dimaksud adalah pengolahan
lanjutan dari rempah kering menjadi kemasan instan yang dapat langsung dikonsumsi oleh
konsumen. Rempah dikemas dalam bentuk celup, sehingga akan mempermudah konsumen
dalam mengkonsumsinya.

Gambar 1. Penyajian minuman rempah selama ini

METODE

Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah metode pengembangan. Adapun
proses pengembangan wedang rempah celup dapat dilihat dalam bentuk diagram alir
berikut ini.

66
Rempah Segar

Pengeringan

Penggilingan

Pengemasan

Gambar 2. Bagan pengembangan wedang rempah celup

Pengembangan produk dimulai dari proses produksi yaitu mengolah rempah segar yang
kemudian dikeringkan dengan menggunakan teknologi. Selanjutnya diuji kadar air dan
lainnya untuk mengetahui kandungannya. Setelah itu digiling menjadi butiran kecil atau
bubuk menggunakan mesin penggiling dan dikemas juga menggunakan mesin pengemas
otomatis. Setelah dikemas, produk akan diuji terlebih dahulu pada keadaan air seduhan dan
kondisi wedang rempah celup setelah diseduh.
Pengujian produk wedang rempah celup meliputi karakterisasi sifat fisik, kimia, mikrobiologi
dan organoleptik yang mengacu pada standarisasi produk teh celup yang dimodifikasi
berdasarkan keunikan produk wedang rempah celup. Pengujian dilakukan pada keadaan
air seduhan dan juga pada produk wedang rempah celup.
Adapun jenis pengujian pada keadaan air seduhan yaitu karakterisasi sifat organoleptic
meliputi warna, bau, dan rasa. Adapun jenis pengujian pada produk wedang rempah celup
secara langsung yaitu karakterisasi fisik, kimia, dan mikrobiologi meliputi:

1. Kadar air (b/b)


2. Kadar abu (b/b)
3. Kadar abu larut dalam air terhadap abu total (b/b)
4. Kadar abu tidak larut dalam asam (b/b)
5. Kealkalian abu larut dalam air (b/b)
6. Serat kasar
7. Ekstrak dalam air
8. Polifenol
9. Cemaran logam
- Kadmium (Cd)
- Timbal (Pb)
- Timah (Sn)
- Merkuri (Hg)
10. Cemaran arsen (As)
11. Cemaran mikroba
- Angka lempeng total
- Kapang

67
Pengolahan dan pengemasan minuman rempah menjadi lebih praktis serta instan merupakan
upaya mempermudah konsumen dalam mengkonsumsi wedang rempah. Masyarakat
sebelumnya kesulitan untuk mengolah dan mencari bahan untuk mengkonsumi minuman
rempah. Dengan wedang rempah celup, kesulitan masyarakat dalam mengkonsumsi
minuman rempah akan semakin mudah.
Pengembangan minuman rempah ke dalam kemasan praktis celup merupakan cara baru
yang bertujuan agar rempah yang memiliki banyak manfaat dapat disukai oleh semua
kalangan. Minuman rempah diolah dengan cara dan menggunakan teknologi yang baru,
seperti yang telah diterapkan pada pengolahan minuman teh. Rempah dikeringkan atau
dioven, kemudian digiling menjadi bubuk atau potongan kecil serta dikemas dalam kemasan
praktis celup.
Proses pengolahan diawali dengan proses pengeringan berbagai rempah menggunakan
oven pengering. Kemudian dibutuhkan mesin pemotong atau penghancur rempah sehingga
menjadi bubuk atau butiran kecil. Langkah berikutnya adalah proses pengemasan. Proses ini
membutuhkan kantong teh celup untuk memasukkan rempah kedalamnya. Bentuk wedang
rempah celup dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. wedang rempah celup

Selain menggunakan kemasan celup yang menggunakan benang, kemasan ini juga bisa tanpa
menggunakan benang. Hal ini berarti cara penyeduhannya langsung memasukan kemasan
celup dan air panas ke dalam gelas. Untuk inovasi selanjutnya, Wedang rempah celup akan
menambah gula dalam kemasannya, sehingga konsumen tidak perlu lagi menambahkan
gula dalam larutan wedang rempah celup. Hal ini akan tambah mempermudah konsumen
dalam mengkonsumsi wedang rempah. Konsumen hanya memerlukan air panas dan gelas.
Untuk pengemasan, wedang rempah celup akan menggunakan kardus kecil. Satu kardus
berisi 25 bungkus wedang rempah. Kemasan kardus dipilih dengan pertimbangan mudah
terurai di tanah dan ramah lingkungan. Sementara desain pengemasan wedang rempah
celup dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Kardus kemasan wedang rempah celup

68
Rencana kedepan, wedang rempah celup ini juga akan dikembangkan lagi dengan
pengemasan ekonomis isi 5 sampai 10 bungkus per kemasan sehingga harga juga akan
lebih terjangkau.

DISKUSI

Setelah wedang rempah celup ini diberikan kepada masyarakat untuk dikonsumsi pada
program KKN Tematik Literasi Numerasi UPGRIS, beberapa data hasil wawancara kepada
masyarakat diantaranya; 1) wedang rempah celup memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh;
2) cara mengkunsumsinya praktis dan mudah dibuat; dan 3) produk rempah ini akan
bertahan lebih lama. Masyarakat berharap produk ini memiliki beberapa varian lagi yang
memungkinkan semua kalangan dapat mengkonsumsinya. Produk ini juga tidak mengenal
musim, dalam cuaca apapun minuman rempah cocok untuk dikonsumsi. Produk juga
dikemas dengan kemasan yang menarik sehingga desainnya disesuaikan dengan desain
modern dan cocok untuk semua kalangan. Pengolahan rempah juga akan memanfaatkan
teknologi modern, sehingga jumlah produksi, kecepatan dan keakuratan akan berlangsung
baik.
Pengembangan wedang rempah celup ini sementara ini masih mengalami kendala
diantaranya membutuhkan beberapa uji lab untuk mengetahui kandungan dalam rempah,
serta perlu dilakukan uji coba untuk mengetahui berapa lama produk ini dapat bertahan.
Ketersedian rempah-rempah juga tidak menentu, sehingga harga rempah-rempah kadang
sulit terdeteksi.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Inovasi pengolahan rempah-rempah ke dalam wedang celup merupakan cara baru untuk
meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap minuman rempah. Hal ini dapat dijadikan
peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi. Kemasan yang menarik dan praktis
akan mempermudah masyarakat dalam mengkonsumsinya.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan yang diberikan kepada kami
untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di tengah pandemi covid-19. Penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, mahasiswa KKN T dan LPPM Universitas
PGRI Semarang khususnya kelompok 11, 12 dan 98 atas kerja sama dan kerja kerasnya
selama kegiatan pengabdian.

69
KAJIAN PUSTAKA

Hasanah, NA., Nazarudin F, Febrina, E., dan Zuhrotun, A. 2011. Analisis Kandungan Minyak
Atsiri dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galangal
L.). Jurnal MIPA. 16 (3) : 147-152
https://www.wartaekonomi.co.id/read289309/komentari-dr-reisa-fahri-hamzah-kalau-
sering-umumkan-orang-meninggal-lama-lama. Diakses 4 September 2020
https://www.ayosurabaya.com/read/2020/03/27/1553/profesor-nidom-klaim-selesaikan-
obat-covid-19-2-pekan-lagi. Diakses 26 Agustus 2020

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

70
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Mahasiswa KKN-T UPGRIS Melakukan


Pendampingan Belajar
Ditengah Pandemi Covid-19
Vina Astriningsih

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,


Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas PGRI Semarang
Email: vinaastriningsih@gmail.com
Kegiatan pendampingan bimbingan pembelajaran siswa SD

Abstrak
Setiap orang berhak memiliki kependidikan yang layak dan menunjang. Pendidikan ditembuh
dari mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi. Pendidikan dapat
diartikan sebagai tolek ukur untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-
sikap yang diharapkan seseorang menjadi lebih baik. Banyak hal yang berpengaruh dalam
kemajuan pendidikan diindonesia terlebih dalam situasi Covid-19 mengharuskan siswa
harus belajar dari rumah. Atau sering kita kenal dengan istilah daring Pembelajaran dari
rumah layaknya hal yang diperlukan dalam situasi pandemi. Tujuan dari kegiatan ini yaitu
untuk membantu siswa yang membutuhkan dampingan belajar ditengan pandemi Covid-19.
Dari kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi siswa yang kesulitan dalam
mengatasai berbagai persoalan dalam bidang pendidikan.
Kata Kunci: pendidikan, siswa, pembelajaran

72
LATAR BELAKANG

Pandemi Covid-19 melanda diseluruh belahan dunia. Tidak dapat dipungkiri hampir kurun
waktu tujuh bulan terkahir pandemi melaånda Indonesia. Akibat dari pandemi ini semua
kegiatan masyarakat dibatasi baik dari sektor ekonomi bahkan sampai kependidikan.
Dalam sektor pendidikan ini, pembelajaran daring sebagai cara alternatife dalam mengatasi
persebaran virus Covid-19. Maka dari itu, semua kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah
tanpa harus melakukan pertemuan antara siswa dan guru. Praktik pembelajaran daring ini
dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga
perguruan tinggi.
Adanya pandemi Covid-19 mengharuskan semua anak belajar mandiri di rumah. Dengan
pembelajaran daring ini para siswa kesulitan dalam mengkituti proses pembelajaran.
semula pembelajaran dengan datap muka. Sekarang pembelajaran harus ada di rumah dan
didampingi oleh wali murid. Pembelajraran daring dirasa sangat membosankan karena siswa
kurang memahami materi yang diajarkan. Untuk itulah kegiatan pendampingan belajar ini
perlu dilakukan untuk mendorong siswa untuk lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu
dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan
berbagai sumber untuk belajar (Rudi & Cepi:2008). Belajar dan pembelajaran adalah sesuatu
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Adanya proses pembelajaran siswa
dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode door to door. Metode ini
adalah sebuah metode dimana seorang pendidik mengunjungi kediaman siswa untuk
menyampaikan suatu pembelajaran metode door to door sangatlah tepat dalam proses
pendampingan pembelajaran bagi siswa yang membutuhkan karena dengan adanya
metode ini siswa bisa menayakan langsung mengenai kendala yang ada pada dirinya.
Hal ini dilakukan oleh Mahasiswa KKN Tematik Covid-19 Literasi dan Numerasi. Melakukan
hal yang sama dalam proses pendampingan pembelajaran ditengah pandemi Covid-19.
Mahasiswa melakukan kunjungan di salah satu kediaman rumah siswa dan melakukan
pendampingan pembelajaran secara berkelompok. Walaupun kegiatan ini dilakukan secara
luring berinteraksi dengan satu sama lain. Namun kegiatan ini tetap mematuhi protokol
kesehatan yaitu dengan menggunakan masker dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan
berbagai sumber untuk belajar (Rudi & Cepi:2008). Belajar dan pembelajaran adalah sesuatu
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Adanya proses pembelajaran siswa
dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.

73
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendidikan sebagai wujud bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada perkembangan anak untuk mencapai kedweasaan dengan tujuan agar anak cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka
mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan
dan dengan demikina akan menimbulkan perubahandalam dirinya yang memungkinkannya
untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Oemar Hamalik, 2001:79).
Belajar mengacu pada berbagai pengalaman di lapangan yang menunjukkan berbagai
kesulitan, permasalahan, dan bahkan kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam
belajar. Terlebih dalam situasi pandemi covid-19 semua kegiatan di lakukan di luar pertuan
antara guru dan siswa. Maka dari itu untuk melancarka pembelajaran ini dalam kegiatan
Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 Literasi Dan Numerasi 2020. Sebagai wujud untuk
menciptakan pembelajaran secara lancar dan tepat. Maka dari itu dalam kegiatan ini
diharapkan tidak ada kegagalan dalam mengajari siswa Sekolah Dasar yang membutuhkan
pendampingan pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin 7 September
2020. Dengan kegiatan pendampingan belajar dapat diterima oleh masyarakat sekitar
khususnya RT 04 RW 02 Desa Kalikondang. Selain membantu meringankan tugas dari siswa
kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi dari wali murid. Seperti yang diketahui dengan
adanya pandemi Covid-19 banyak orang tua harus memenuhi kebutuhan hidup keluarganya
terlebih banyak korban PHK ataupun mendapatkan penghasilan yang tidak seberapa serta
harus mencari pekerjaan yang lain untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Maka dari
itu dengan adanya kegiatan ini dirasa sangatlah membantu proses pembelajaran siswa SD
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, tauapun belajar mengenai materi yang
kurang dimengerti.
Menurut Abidin (2006:2) makna layanan bimbingan belajar (layanan pembelajaran)
mengisyaratkan pada tujuan intinya, yaitu memberikan kemudahan siswa dalam menanggapi
berbagai persoalan dilingkungan pendidikan dan mampu mengembangkan sikap siswa
mengenai penerimaan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang
sesuai dengan tingkat kecepatan, kesulitan belajar, potensi, dan perkembangan diri siswa.
Adapun beberapa hal yang mendasari adanya kegiatan pendampingan belajar disini
diantanya:
a. Menggungkapkan masalah dan kesulitan belajar siswa
Kesulitan dalam belajar dalah hal sangat mutlak di dalam diri anak, setiap anak memiliki
potensi kecerdasan yang berbeda-beda. Maka dari itu mampu mengungkapkan
kesulitan belajar pada siswa adalah hal yang sangat perlu diperhatikan dan sebagai
kegiatan pendampingan proses pembelajaran ini harus bisa mengetahui tingkatan
kesulitan atau pemahaman yang kurang mengenai pembelajaran. Maka dari itu,
mahasiswa KKN dalam melakukan kegiatan ini harus bisa memecahkan perosalan
ini dan melakukan pembelajaran yang efektif, kreatifitas dan inovatif. Tidak lupa
pada proses kegiatan pendampingan belajar berlangsung untuk tidak jenuh dalam
menerima dan memahami materi mahasiswa KKN memberikan refleksi.
b. Membantu Memecahkan Persoalan
Persoalan mengenai pembelajaran siswa sangatlah berbagai macam kendala. Dalam
point ini mahasaiswa KKN mencoba membantu memecahkan berbagai persoalan
yang terdapat pada kesulitan pembelajaran. dalam persoalan ini tidak hanya
mengenai tugas yang diberikan oleh guru akan tetapi berkaitan dengan materi yang

74
belum dipahami oleh siswa. terlebih dalam pandemi Covid-19 siswa harus belajar
sendiri dirumah. Siswa diharuskan untuk memecahklan persoalan mengenai materi
pembelajaran sendiri.
Dari persoalan ini diharapkan pandemi Covid-19 segera berakhir dan siswa bisa
masuk sekolah seperti biasanya. Agar pendidikan bisa berjalan dengan semestinya.
Pendidikan adalah pokok yang utama dalam kehidupan dengan adanya pendidikan
yang layak mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan terdidik.

KESIMPULAN

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok


orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya memlalui pengajaran,
pelatihan atau penelitian. Untuk mewujudkan hal tersebut proses kegiatan belajar mengajar
harus perlu dikembangkan walaupun pembelajaran secara individual ditengah pandemi
Covid-19. Hal ini harus dilakukan siswa untuk menunjang pencapaian belajar pembelajaran
otodidak yang dilakukan dirumah mungkin sulit dan akan terasa membosankan, maka
dari itu dengan adanya Mahasiwa KKN Tematik Covid-19 diharapkan mampu meringankan
persoalan yang dialami siswa selama pembelajaran sistem daring.

KAJIAN PUSTAKA

Abidin, Zaenal. 2006. “Layanan Bimbingan Belajar sebagai Upaya Peningkatan


Kualitas Proses Belajar Mengajar”. INSANIA. Volume 11, Nomor 1, Januari-April, hlm.2.
Jawa Tengah: STAIN Purwokerto.
Hamalik, Oemar. 2004. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rudi, S., & Cepi, R 2008. Media Pembelajaran. Bandung:Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

75
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Mahasiswa KKNT UPGRIS Melakukan


Pendampingan Belajar Dalam Rangka
Meningkatkan Semangat Belajar di Masa
Pandemi
Irma Lutviana

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,


Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas PGRI Semarang
Email: irmalutviana0603@gmail.com
Gambar 1 Kegiatan Pendampingan Belajar di Desa Kedungbanjar

Abstrak

Artikel ini akan menitikberatkan pada permasalahan anak khususnya dalam konteks
pendidikan. Kegiatan pendampingan belajar ini melibatkan anak-anak yang ada di
Desa Kedungbanjar Rt05/Rw02, Kec. Taman, Kab. Pemalang. Pendampingan belajar ini
menggunakan metode belajar diskusi yang diharapkan kedepannya anak-anak mampu
berpikir positif dan menambah semangat bagi anak-anak. Peran pendampingan belajar ini
mampu membantu anak-anak dalam kegiatan belajar di masa pandemi covid-19. Dengan
adanya peran pendamping belajar maka kegiatan belajar dapat terarah dan maksimal dalam
belajar.
Kata Kunci: Pendampingan belajar, peran pendamping.

77
LATAR BELAKANG

Permasalahan yang sedang dihadapi oleh Indonesia pada saat ini adalah terkait covid-19.
Dampak dari covid-19 ini adalah satunya dalam dunia pendidikan. Sistem pendidikan di
Indonesia saat ini adalah berbasis online, maka dengan adanya pendampingan belajar
maka anak-anak dapat belajar dengan terarah. Pendidikan merupakan peranan penting
yang harus dilalukan dalam mendukung kemandirian anak, karena memiliki tugas untuk
menunjang kemandirian anak dan menjadikan baik buruknya moral manusia kedepannya.
(Menurut Suyanto, 2013:183).
Dalam masa pandemi covid-19 ini yang mengharuskan semua anak belajar di rumah masing-
masing. Banyak kendala yang dialami oleh anak saat belajar dari rumah salah satunya
adalah kurangnya pemahaman materi yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut terjadi
karena anak lebih menyerap materi dengan cara tatap muka bersama guru dibanding ketika
meraka harus belajar mandiri dari rumah. Kegiatan pembelajaran online saat ini dilakukan
oleh beberapa jenjang mulai dari PAUD, TK, SD, SMA/SMK, hingga perguruan tinggi. Semua
kegiatan pembelajaran online sering dirasa anak membosankan karena terlalu banyak
materi dan tugas. Sehingga dengan adanya pendampingan belajar dengan berbagai cara
mengajar maka anak-anak diharapkan tidak merasa bosan dan lebih semangat untuk belajar
online.
Belajar dan pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Adanya kegiatan pembelajaran maka dapat meningkatkan pengetahuan anak
dan peserta didik lainnya. Maka hal tersebut perlu adanya pendampingan dalam kegiatan
belajar karena dapat membantu meningkatkan pengetahuan anak dan peserta didik.

KESIMPULAN
Untuk mengatasi masalah tersebut maka metode yang tepat digunakan adalah berupa
pendampingan belajar dan diskusi. Tentunya dalam pemecahan masalah tersebut perlu
menggunakan model ceramah dalam konteks pengetahun teori, sedangkan pendampingan
merupakan bentuk nyata sebuah pengabdian.
Hal ini dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik Covid-19 Literasi dan Numerasi di masa
pandemi ini guna mendampingi anak-anak di Desa Kedungbanjar dalam belajar. Kegiatan
ini dilakukan secara langsung tatap muka namun tetap menerapkan aturan kesehatan yaitu
menggunakan masker.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pelaksanaan pendampingan belajar di desa Kedungbanjar RT05/RW02, Kec. Taman,


Kab. Pemalang, memberikan pendampingan kepada anak-anak yang masih bersekolah.
Untuk melancarkan proses pembelajaran maka dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik
Covid-19 Literasi dan Numerasi 2020 diterapkan pendampingan belajar pada anak. Sebagai
wujud perkembangan dalam proses belajar yang tepat dan terarah. Harapannya tidak
ada kegagalan dalam kegiatan pendampingan belajar pada anak yang saat ini sangat
membutuhkan pendampingan belajar.

78
Untuk itu kegiatan pembelajaran yang digunakan pada masa pandemi covid-19 ini lenih
cocok melalui system online atau daring. Pembelajaran daring merupakan kegiatan
pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet dengan aksebilitas, konektivitas, dan
kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran (Sadikin, 2020:
216). Pembelajaran sistem online ini mengacu pada berbagai pengalaman di lapangan
yang menimbulkan berbagai macam kesulitan dan permasalahan yang dialami anak atau
peserta didik dalam proses belajar. Dengan pendampingan belajar yang dilakukan di
Desa Kedungbanjar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat khususnya RT 05/ RW02
Desa Kedungbanjar. Kegiatan pendampingan belajar ini dilaksanakan pada hari Selasa, 25
Agustus 2020, dalam kegiatan tersebut dapat membantu meringankan tugas sekolah dari
anak dan peserta didik serta pada kegiatan ini mendapat apersepsi baik dari masyarakat
setempat.
Menurut (Wijayanti, 2014: 129) bimbingan belajar adalah sebuah bantuan belajar yang biasa
dilakukan oleh guru maupun nonformal untuk membantu memecahkan masalah peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran. Adapun beberapa hal yang mendasari adanya kegiatan
pembelajaran saat ini, diantaranya:
a. Membantu pemecahan kesulitan belajar peserta didik
Dalam hal ini persoalan yang dihadapi oleh peserta didik salah satunya adalah kesulitan
dalam memahami materi pembelajaran. Maka hal tersebut menjadi dorongan Mahasiswa
KKNT untuk melakukan pemecahan persoalan terhadap kesulitan pembelajaran. Dilihat
dari persoalan ini yang lebih dominan adalah persoalan mengenai materi yang belum
seluruhnya dipahami oleh peserta didik namun tugas selalu diberikan.
Mengingat hal tersebut karena peserta didik dapat memahami materi ketika bertatap
muka dan dijelaskan langsung oleh guru. Dari persoalan tersebut diharapkan covid-19
segera berakhir sehingga peserta didik dapat belajar seperti semula.
b. Upaya pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
Sikap dan kebiasaan belajar yang baik merupakan hal awal yang harus dimiliki anak
dan peserta didik untuk membangun kualitas proses belajar yang baik untuk menuju
prestasi optimal. Mengingat di masa pandemi covid-19 menjadi penghalang dalam
proses pembelajaran yang baik. Maka diperlukannya pendamping belajar agar upaya
pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dapat berjalan dengan lancar.
Mahasiswa KKNT memiliki langkah-langkah untuk mengembangkan kebiasaan belajar
yang baik di masa pandemi seperti ini:
1. Mengatur waktu jadwal
2. Memilih tempat belajar yang kondusif
3. Anak-anak dilatih untuk bertanya terhadap hal-hal yang belum diketahuinya
4. Sering memberikan motivasi terkait kegiatan pembelajaran
5. Pemberian permainan yang terkait pembelajaran agar peserta didik tidak merasa
bosan.
Dari beberapa langkah tersebut diharapkan peserta didik mampu menyerap materi dan
memahami materi. Selain langkah-langkah tersebut, mahasiswa KKNT juga melakukan
refleksi demi peserta didik agar tidak merasa bosan dalam pembelajaran.

79
KESIMPULAN

Pendidikan merupakan peranan penting yang harus dilalukan dalam mendukung kemandirian
anak, karena memiliki tugas untuk menunjang kemandirian anak dan menjadikan baik
buruknya moral manusia kedepannya. Untuk mewujudkan hal tersebut maka perlu adanya
kegiatan pembelajaran meskipun di masa pandemi covid-19. Mahasiswa KKNT menjadi
peran pentiing dalam pendampingan belajar. Hal tersebut berguna untuk meningkatkan
kebiasan belajar yang baik di masa pandemi.

KAJIAN PUSTAKA

Sadikin, Ali, Afreni Hamidah. 2020. “Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19 (Online
Learning in the Middle of the Covid-19 Pndemic)”. Biodik, volume 6, nomor 02, 2020.
Jambi: Universitas Jambi.
Suyanto, Bagong. 2013. Masalah Social Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

80
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

PRODUK OLAHAN BELIMBING WULUH


SEBAGAI MODAL PEMULIHAN EKONOMI
MASYARAKAT DESA KEMBANGARUM
KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN
DEMAK
Mega Novita1*, Teguh Bachtiar2, Dian Marlina3, dan Arisul Ulumuddin4
Program Studi Informatika, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang
1

2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Semarang
3
Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi Surakarta
4
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas PGRI Semarang
Email: novita@upgris.ac.id
Abstrak
Kembangarum adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak
Provonsi Jawa Tengah Indonesia. Menurut data yang diperoleh dari program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang dilaksanakan mulai 18
Agustus sampai 17 September 2020, masyarakat Desa Kembangarum dapat dikatakan
cukup terdampak pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan oleh banyaknya warga yang
kehilangan penghasilan akibat wabah tersebut. Dari permasalahan tersebut, potensi Desa
Kembangarum yaitu belimbing wuluh digali dan dikembangkan sebagai modal pemulihan
ekonomi di era new normal. Pendekatan yang digukan adalah community development
yang berorientasi kepada upaya-upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan
menjadikan masyarakat sebagai subyek dan sekaligus obyek pembangunan dan melibatkan
mereka secara langsung dalam berbagai kegiata pengabdian masyarakat sebagai upaya
meningkatkan peran serta mereka dalam pembangunan demi kepentingan mereka sendiri.
Hasil dari program ini menunjukkan bahwa pendekatan community development dapat
digunakan untuk merangsang ide wirausaha dan membangkitkan semangat warga untuk
berinovasi berbasis bahan baku lokal, belimbing wuluh.

LATAR BELAKANG

Kembangarum adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak
Provonsi Jawa Tengah Indonesia. Menurut data yang diperoleh dari program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang dilaksanakan mulai 18
Agustus sampai 17 September 2020, masyarakat Desa Kembangarum dapat dikatakan
cukup terdampak pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan oleh banyaknya warga yang
kehilangan penghasilan akibat wabah tersebut. Dari permasalahan tersebut, potensi Desa
Kembangarum yaitu belimbing wuluh digali dan dikembangkan sebagai modal pemulihan
ekonomi di era new normal. Pendekatan yang digukan adalah community development
yang berorientasi kepada upaya-upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan
menjadikan masyarakat sebagai subyek dan sekaligus obyek pembangunan dan melibatkan
mereka secara langsung dalam berbagai kegiata pengabdian masyarakat sebagai upaya
meningkatkan peran serta mereka dalam pembangunan demi kepentingan mereka sendiri.
Hasil dari program ini menunjukkan bahwa pendekatan community development dapat
digunakan untuk merangsang ide wirausaha dan membangkitkan semangat warga untuk
berinovasi berbasis bahan baku lokal, belimbing wuluh.

82
Di tengah masa sulit pandemi Coronavirus Desease 2019 (COVID-19), hampir seluruh
sektor terdampak, tak hanya kesehatan. Sektor ekonomi juga mengalami dampak serius
akibat pandemi virus corona. Menurut data yang diperoleh dari program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik COVID-19 yang dilaksanakan mulai 18 Agustus sampai 17 September 2020,
masyarakat Desa Kembangarum dapat dikatakan cukup terdampak pandemic COVID-19.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya warga yang kehilangan penghasilan akibat wabah
tersebut. Seperti misalnya pedagang makanan, terutama pedagang jajanan yang sehari-
hari berjualan di sekolah, seperti cireng, cilok, batagor, bakso ikan, dan lainnya. Selama
pandemi, sekolah menerapkan metode belajar dari rumah, hal ini menyebabkan tidak
adanya aktivitas di sekolah sehingga mengakibatkan kegiatan perekonomian di lingkungan
pendidikan itu terhenti. Selain pedagang makanan, banyak warga yang bekerja sebagai
buruh pabrik dirumahkan selama pandemi COVID-19.
Desa Kembangarum pada dasarnya memiliki berbagai potensi lokal seperti banyaknya
jumlah sumber daya manusia di usia produktif. Selain itu, desa ini juga memiliki sumber
daya alam dengan geografi yang cocok untuk tanaman buah dan sayur seperti bawang
merah, kangkung, bayam, jambu air, blewah, melon, semangka, dan belimbing. Khususnya
untuk produksi buah belimbing, Kabupaten Demak merupakan penyumbang terbesar
terbesar di Jawa Tengah yaitu sebanyak 39,307 pohon dengan provitas 64,64 Kg/pohon
sehingga jumlah prosuksinya sebesar 26.981 Ku. Belimbing Demak adalah salah satu jenis
buah belimbing yang menjadi primadona karena rasanya yang enak cenderung sangat
manis, ukurannya besar dan daging yang cukup banyak. Selain buah belimbing yang manis,
Kabupaten Demak juga memiliki belimbing sayur atau belimbing wuluh yang asam. Spesies
ini biasanya dipakai sebagai pelengkap pindang atau sayur asam.
Berdasarkan latar belakang di atas, solusi pemulihan ekonomi Desa Kembangarum perlu
digali berdasarkan potensi kearifan lokalnya. Inovasi produk olahan belimbing wuluh
merupakan salah satu kagiatan yang dapat di lakukan saat ini. Produk olahan tersebut dapat
berupa manisan, dodol, keripik dan sirup. Selain inovasi produk, inovasi pemasaran seperti
e-commerce juga perlu dilakukan untuk memperluas jangkauan calon konsumen dengan
pasar yang luas.

METODE

Mitra dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa Kembangarum Kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Mereka merupakan ibu rumah tangga
dan remaja berusia produktif (Gambar 2). Pendekatan yang digunakan adalah Community
Development. Metode ini merupakan pendekatan yang berorientasi kepada upaya-upaya
pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan menjadikan masyarakat sebagai
subyek dan sekaligus obyek pembangunan dan melibatkan mereka secara langsung dalam
berbagai kegiata pengabdian masyarakat sebagai upaya meningkatkan peran serta mereka
dalam pembangunan demi kepentingan mereka sendiri. Tahapan dalam kegiatan KKNT
dilakukan dengan (1) identifikasi kebutuhan masyarakat, (2) perancangan, (3) pembuatan, (4)
pendampingan operasional. Pertama tahap identifikasi kebutuhan masyarakat, wawancara
dan observasi langsung dilakukan kepada mitra. Kedua, tahap perancangan dilakukan
dengan cara studi literature dan diskusi. Tahap ketiga, pembuatan, dilakukan dengan cara
sosialisasi, praktek secara langsung dan diskusi. Terakhir adalah pendampingan yang
dilakukan dengan metode praktek mandiri dan tanya jawab secara langsung.

83
Gambar 2. Peran aktif warga Desa Kembangarum Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak

DISKUSI

Belimbing wuluh atau Averrhoa bilimbi Linn merupakan tanaman yang berasal dari daerah
Amerika yang beriklim tropis dan dibudidayakan di sejumlah Negara seperti Malaysia,
Argentina, Australia, Brazil, India, Philippines, Singapore, Thailand, dan Venezuela. Belimbing
wuluh masuk ke Indonesia dan tumbuh dengan subur di seluruh wilayah Indonesia, salah
satunya di Bali. Hampir seluruh bagian dari tanaman belimbing wuluh dapat dimanfaatkan
untuk kesehatan [1-5]. Buah belimbing wuluh mengandung banyak vitamin C alami sebesar
25mg/100g belimbing wuluh segar yang berguna sebagai penambah daya tahan tubuh
dari perlindungan terhadap berbagai penyakit. Berdasarkan hasil pemeriksaan kandungan
kimia pada buah belimbing wuluh menunjukan bahwa buah belimbing wuluh mengandung
golongan senyawa oksalat, fenol, flavonoid dan pektin.
Daun belimbing wuluh memiliki kandungan flavonoid, saponin, tanin, sulfur, asam format,
peroksidase, kalsium oksalat, dan kalium sitrat. Daun belimbing wuluh dapat dimanfaatkan
sebagai obat rematik, stroke, obat batuk, anti radang, analgesik, anti hipertensi, anti
diabetes. Tanin, flavonoid, dan saponin pada daun belimbing wuluh memiliki aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Bunga belimbing
wuluh selain sebagai obat batuk, juga bisa digunakan sebagai obat pegal linu, gondongan,
rematik, sariawan, jerawat, panu, darah tinggi, dan sakit gigi. Selain itu tanaman ini juga
dapat menyembuhkan sakit perut, diare, gangguan pencernaan, radang rectum.

Pada dasarnya, jarang sekali orang mau memakan belimbing wuluh begitu saja. Hanya
orang-orang tertentu yang menyukainya. Meskipun demikian, karena manfaatnya yang
cukup besar bagi kesehatan, potensi usaha belimbing wuluh sangat menjanjikan. Terutama
karena tanaman ini mudah dibudidayakan sedangkan harga jualnya relatif tinggi. Oleh
karena itu inovasi produk agar lebih diminati konsumen sangat diperlukan. Pada program
KKNT COVID-19 di desa Kembangarum Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, inovasi
produk olahan belimbing wuluh berupa sirup herbal. Komposisinya adalah buah belimbing
wuluh, bunga belimbing wuluh yang berwarna merah, kayumanis, cengkih, gula, dan air.
Pertama potong-potong belimbing wuluh, masukkan ke dalam wadah dan remat-remat
sampai hancur. Kedua, tambahkan gula ke dalamnya. Diamkan 15 menit sampai airnya keluar.
Ketiga pindahkan ke dalam panci. Masukkan air, cengkih, kayumanis, dan bunga belimbing.
Keempat, panaskan dengan api kecil sampai mendidih sambiil diaduk dan sesuaikan rasa
manisnya. Kelima, buang busa-busa yang ada di bagian atas rebusan kemudian angkat.

84
Pada tahap ini, jika ingin lebih kental maka tambahkan gula dan didihkan lebih lama. Keenam
saring sirup agar terpisah dari ampas dan dinginkan. Tahap terakhir adalah penyajian: Tuang
sedikit sirup belimbing wuluh kemudian masukkan es batu dan tambahkan air dingin dan
sajikan. Gambar 3 menunjukkan produk sirup herbal belimbing wuluh yang dihasilkan
pada program KKNT COVID-19. Per botol ukuran besar 1 L, dijual ke konsumen seharga 65
ribu sedangkan untuk botol ukuran kecil 250 mL dengan harga 25 ribu. Keuntungan yang
didapat pada kisaran 20-30%.

Gambar 2. Peran aktif warga Desa Kembangarum Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Kegiatan KKNT COVID-19 yang telah dilaksanakan di Desa Kembangarum Kecamatan


Mranggen Kabupaten Demak Jawa Tengah terbukti dapat memberikan motivasi kepada
masyarakat di tengah masa sulit ini. Banyak warga yang masih belum dapat menerima
kenyataan bahwa dampak COVID-19 nyata. Perilaku konsumen, perilaku kerja, dan perilaku
sosial tidak akan kembali seperti saat sebelum ada pandemi. Sistem pembelajaran blended
learning, pembayaran non tunai, kesadaran pentingnya kebersihan dan kesehatan, dll. Oleh
sebab itu tidak boleh hanya “wait and see”, menunggu pandemi ini berakhir tanpa mencari
solusi apapun. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah pendekatan community development
cocok digunakan dalam kegiatan KKNT COVID-19. Hal ni terbukti dari jumlah keterlibatan
warga secara aktif selama program ini berlangsung. Namun kegiatan ini tidak akan berjalan
dengan baik tanpa dukungan dari pemerintah Desa Kembangarum baik dukungan berupa
sarana prasarana maupun dukungan moral. Sampai dengan kegiatan KKNT ini berakhir,
inovasi produk olahan belimbing wuluh masih sebatas sirup herbal minuman kesehatan.
Diversivikasi produk seperti manisan, dodol dan keripik masih perlu dilakukan untuk
mewujudkan desa sentra olahan belimbing wuluh. Kegiatan praktek secara langsung
merangsang ide wirausaha dan membangkitkan semangat warga untuk berinovasi.

85
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan yang diberikan menjadi
relawan COVID-19 secara nyata dan dukungan dari segenap tim (dosen dan mahasiswa)
yang terlibat baik dari Universitas PGRI Semarang maupun Universitas Setia Budi.

ACUAN PUSTAKA

ACUAN PUSTAKA
[1] Suluvoy, J. K., Sakthivel, K. M., Guruvayoorappan, C., & Grace, V. B. (2017). Protective
effect of Averrhoa bilimbi L. fruit extract on ulcerative colitis in wistar rats via regulation of
inflammatory mediators and cytokines. Biomedicine & Pharmacotherapy, 91, 1113-1121.
[2] Lima, V. L. A. G. D., Mélo, E. D. A., & Santos Lima, L. D. (2001). Physicochemical
characteristics of bilimbi (Averrhoa bilimbi L.). Revista Brasileira de Fruticultura, 23(2), 421-
423.
[3] Kumar, K. A., Gousia, S. K., Anupama, M., & Latha, J. N. L. (2013). A review on
phytochemical constituents and biological assays of Averrhoa bilimbi. Int J Pharm Pharm Sci
Res, 3(4), 136-139.
[4] Norhana, M. W., Poole, S. E., Deeth, H. C., & Dykes, G. A. (2009). Effects of bilimbi
(Averrhoa bilimbi L.) and tamarind (Tamarindus indica L.) juice on Listeria monocytogenes
Scott A and Salmonella Typhimurium ATCC 14028 and the sensory properties of raw shrimps.
International journal of food microbiology, 136(1), 88-94.
[5] Chowdhury, S. S., Uddin, G. M., Mumtahana, N., Hossain, M., & Hasan, S. R. (2012).
In-vitro antioxidant and cytotoxic potential of hydromethanolic extract of Averrhoa bilimbi l.
fruits. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 3(7), 2263.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

86
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Gerakan Kampung Sehat Menuju Adaptasi


Kebiasaan Baru di Era New Normal KKN
Tematik Luring Kelompok 2 di Wilayah
Wonogiri
Bayu S.P1, Mayawati R1, Putri R2, Santi D.A1

Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi, Surakarta


1

2
Program Studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Setia Budi, Surakarta
Email: pamungkasbayu591@gmail.com
Abstrak

Corona virus Disease-2019 (COVID-19) diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada
manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyebaran virus
COVID-19 meningkat semakin cepat melalui tetesan air liur atau keluar dari hidung (droplets)
ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Akan tetapi, masih sangat minim pemahaman
dan kesadaran masyarakat di Dusun Kajar Rt 01/02 Rw 06 Desa Pokoh Kidul Kecamatan
Wonogiri Kabupaten Wonogiri yang mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di luar
rumah. Lokasi tersebut merupakan padat penduduk. Oleh karena itu, perlunya peningkatan
pemahaman COVID-19 dan pentingnya mematuhi protokol kesehatan penanggulangan
COVID-19. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis dari mahasiswa Universitas Setia
Budi Surakarta melakukan pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik COVID-19 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana periode 17
Agustus – 17 September 2020. Kegiatan yang dilakukan dengan metode Edukasi COVID-19
kepada masyarakat Dusun Kajar RT 01/02 RW 06 Desa Pokoh Kidul. Pada program KKN
Tematik COVID-19 ini dilakukan sosialisasi promosi kesehatan, penyaluran fasilitas tempat
cuci tangan di 4 titik yaitu tembat ibadah (masjid), gereja, PAUD, dan Pos Ronda berupa ember
berkran dan sabun cuci tangan sebanyak 4 buah, pembuatan handsanitizer sebanyak 5 liter
dan dikemas dalam botol dengan volume 60 ml sebanyak 60 buah, pembagian masker
sebanyak 150 buah, dan penyemprotan disinfektan sebanyak 3 liter dengan bahan bayclin,
wipol, dan soklin lantai, serta edukasi protokol kesehatan di lingkungan Dusun Kajar RT
01/02 RW 06 Desa Pokoh Kidul Kabupaten Wonogiri.
Kata Kunci: KKN Tematik, Luring, Relawan COVID-19

LATAR BELAKANG

Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu coronavirus
jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease (COVID-19). Diketahui,
asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember tahun
2019. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada
hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran
nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) (Guan, dkk
2020). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19 (WHO,
2020). Hingga kini laju persebaran Corona virus Disease-2019 (COVID-19) meningkat
semakin cepat melalui tetesan air liur atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi
batuk atau bersin. Upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dilakukan pemerintah
dengan menerbitkan beberapa peraturan untuk dipatuhi oleh masyarakat. Masyarakat harus
menerapakan protokol-protokol kesehatan saat keluar rumah atau bepergian kemanapun
untuk mencegah penularan COVID-19 yang sangat cepat menyebar.
Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi penyebaran
COVID-19, penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin bertambah. Hal
ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan terhadap pandemi yang berimplikasi
terhadap minimnya kesadaran masyarakat sehingga penanganan (pencegahan bagi yang

88
tidak terinfeksi dan atau pengobatan terhadap yang terkena wabah) kurang terintegrasi-
interkoneksi dalam sistem pemerintahan di negara kita, dari pemerintahan pusat sampai
dengan tingkat desa/kampung. Hal ini sangat berbahaya karena penyebaran COVID-19
sangat rentan tertular melalui mata, hidung, dan mulut (WHO, 2020).
Kami sebagai mahasiswa aktif yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata sebagai salah
satu mata kuliah yang wajib kami tempuh ingin melaksanakan Kuliah Kernya Nyata (KKN)
Tematik COVID-19 di Dusun Kajar RT 01/02 RW 06 Desa Pokoh Kidul Kecamatan Wonogiri
Kabupaten Wonogiri. Kami memilih Dusun Kajar karna masih banyak warga yang belum
mengetahui tentang corona virus (COVID-19) dan belum melakukan protokol-protokol
kesehatan saat bepergian keluar rumah di era new normal sekarang ini, maka dari itu kami
melakukan edukasi pemahaman dan berkontribusi dalam pelaksanaan penanggulangan
COVID-19 melalui protokol kesehatan yang ada.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami tertarik untuk melakukan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik COVID-19 dengan melakukan edukasi di masyarakat
Dusun Kajar RT 01/02 RW 06 Desa Pokoh kidul Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri
dalam melakukan penanggulangan COVID-19 melalui program kerja KKN Tematik COVID-19
yaitu Gerakan kampung sehat menuju adaptasi kebiasaan baru di era new normal. Tema
yang kami buat untuk mengedukasi pencegahan penyebaran dan penularan COVID-19 di
era new normal sekarang ini. Dalam mencegah penularan dan penyebaran COVID-19, pada
program KKN Tematik COVID-19 ini dilakukan sosialisasi promosi kesehatan, penyaluran
fasilitas tempat cuci tangan di 4 titik yaitu tembat ibadah (masjid), gereja, PAUD, dan
Pos Ronda berupa ember berkran dan sabun cuci tangan sebanyak 4 buah, pembuatan
handsanitizer sebanyak 5 liter dan dikemas dalam botol dengan volume 60 ml sebanyak
60 buah, pembagian masker sebanyak 150 buah, dan penyemprotan disinfektan sebanyak
3 liter dengan bahan bayclin, wipol, dan soklin lantai, serta edukasi protokol kesehatan di
lingkungan Dusun Kajar Rt 01/02 Rw 06 Desa Pokoh Kidul.

METODE

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik COVID-19 ini dilakukan dengan metode edukasi
secara daring dan luring. Metode daring oleh masing-masing mahasiswa secara online
menggunakan whatsapp group dan media sosial instagram untuk menyebarkan edukasi
terkait Covid-19, sedangkan untuk metode luring dilakukan dengan terjun langsung
masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Program kerja kelompok sebagai penunjang kegiatan inti, antara lain pembagian masker,
handsanitizer, minuman herbal, fasilitas cuci tangan dan disinfektan.

DISKUSI

Program KKN dilakukan dengan menerapkan protokol pemerintah yaitu work from home dan
social distancing (Nurhalimah 2020). Adapun program yang akan dilakukan yaitu Edukasi
Masyarakat terhadap COVID-19. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik COVID-19 dilakukan pada
tanggal 17 Agustus – 17 September 2020.

89
1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang ada, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik COVID-19
yang dilakukan berdasarkan identifikasi yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Identifikasi masalah

No Masalah Alternatif Bentuk Kegiatan


Pemecahan
1 Pemahaman Memberikan edukasi Melakukan pembuatan poster
masyarakat terhadap tentang COVID-19 edukasi, banner edukasi, dan stiker
COVID-19 masih dan cara-cara edukasi yang kemudian dibagikan
rendah pencegahan pada tiap warga Dusun Kajar Rt 02
Rw 06 Desa Pokoh Kidul
2 Penggunaan Memberikan Membuat edukasi penggunaan
protokol kesehatan edukasi pentingnya masker kain, handsanitizer, minuman
saat beraktivitas di penggunaan herbal untuk meningkatkan imunitas
luar rumah masih protokol kesehatan dan disinfektan.
jarang dilakukan. di tengah pandemi
COVID-19 serta
mengedukasi
langkah-langkah
penggunaan
protokol kesehatan
yang benar.
3 Kesulitan orang tua Memberikan Membantu menjelaskan tentang
menghadapi belajar pendampingan materi yang ada di sekolah dan
online belajar kepada anak- membantu menyelesaikan pekerjaan
anak SD kelas1-4 rumah, dengan mengikuti protokol
yang kesulitan kesehatan
belajar online.

2. Edukasi
Edukasi dilakukan agar masyarakat mengetahui tata cara penanggulangan COVID-19
(Sulaeman, dkk 2020). Pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik COVID-19 ini edukasi berfokus
pada masyarakat Dusun Kajar Rt 01/02 Rw 06 Desa Pokoh Kidul Kecamatan Wonogiri
Kabupaten Wonogiri. Edukasi yang dilakukan tetap menerapkan sistem social distancing
yaitu sosialisasi menggunakan protokol kesehatan, media, dan poster. Sosialisai berfokus
pada protokol kesehatan yaitu masker , handsanitizer ,dan cara menghadapi era new normal.
Masyarakat diberikan penjelasan mengenai pemahaman berdasarkan sumber terpercaya
yaitu Pedoman Pencegahan COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang bisa diterapkan pada keseharian. Berikut
merupakan edukasi yang dilakukan:
a. Edukasi COVID-19 Melalui Sosial Media
Berpedoman pada Surat Dinas KPU RI, Kami menyebarkan edukasi COVID-19 melalui sosial
media. Tujuannya tentu terutama demi menyebarluaskan pengetahuan tentang penanganan
dan pencegahan penyebaran COVID-19. Adapun media sosial yang digunakan adalah
whatsapp group dan instagram.

90
Gambar 1. Edukasi melalui Sosial Media

b. Edukasi COVID-19 Melalui Poster


Di tengah pademi COVID-19, masyarakat melakukan work from home dan social distancing.
Oleh karena itu, kami memberikan poster edukasi COVID-19 yang meliputi poster langkah
mencuci tangan yang benar sebanyak 4 poster yang dibagikan bersamaan dengan
pendistribusiaan tempat cuci tangan yaitu di masjid, gereja, PAUD, dan pos ronda, poster
mengenai COVID-19 (pengertian, gejala klinis, pencegahan, dan 5 hal penting cegah Covid-19)
sebanyak 6 poster yang dibagikan di 3 pos ronda. Selain itu kami juga membagikan poster
dari KEMDIKBUD sebanyak 54 poster melalui whatsapp group agar edukasi lebih maksimal
serta tanpa melanggar PSBB yang diberlakukan pemerintah.

Gambar 2. Edukasi melalui Poster

c. Edukasi Penggunaan Handsanitizer


Penggunaan handsanitizer merupakan salah satu upaya pencegahan COVID-19. Di
tengah pandemi COVID-19 saat ini, handsanitizer sangat diperlukan jika masyarakat akan
berpergian. Kami membuat handsanitizer sebanyak 5 liter yang dikemas dalam botol 60 ml
sebanyak 60 buah.

91
Gambar 3. Edukasi Penggunaan Hand Sanitizer

d. Edukasi Mencuci Tangan Dengan Benar.


Mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air mengalir adalah hal yang sangat
penting dilakukan saat pandemi seperti sekarang. Mencuci tangan hendaklah harus dengan
benar dan menggunakan sabun, karena mencuci dengan air saja tidak dapat membersihkan
kotoran yang berlemak.

Gambar 4. Edukasi Mencuci Tangan Dengan Benar

3. Penyemprotan Desinfektan ke rumah Warga, Tempat ibadah, dan Pos Ronda


Di tengah kebijakan ekonomi new normal, tempat ibadah dan pos ronda mulai dipadati
masyarakat. Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di tempat ibadah dan pos ronda,
diperlukan penyemprotan disinfektan secara berkala setelah adanya perkumpulan kegiatan
keagamaan di tempat ibadah dan pos ronda. Selain di tempat ibadah dan pos ronda kami juga
melakukan penyemprotan disinfektan di setiap rumah warga. Disinfektan yang digunakan
sebanyak 3 liter yang terdiri dari bayclin, wipol, dan soklin lantai.

92
Gambar 5. Penyemprotan Disinfektan

4. Penyaluran Protokol Kesehatan Kepada Masyarakat


Produk masker kain dan handsanitizer akan disalurkan kepada masyarakat sebagai protokol
kesehatan yang perlu digunakan di tengah pandemi COVID-19. Jumlah masker kain yang
dibagikan adalah 150 masker, sedangkan untuk jumlah handsanitizer yang dibagikan adalah
60 botol @60 ml, dan pembagian 25 leaflet dimana pada leaflet tersebut berisi tentang
pengetahuan COVID-19 yang meliputi pengertian, gejala klinis, pencegahan, faktor resiko,
10 perilaku hidup bersih dan sehat, langkah mencuci tangan yang benar, dan etika batuk &
bersin. Kami juga melakukan, penyaluran fasilitas tempat cuci tangan di 4 titik yaitu tembat
ibadah (masjid), gereja, PAUD, dan pos ronda berupa ember berkran dan sabun cuci tangan
sebanyak 4 buah.

Gambar 6. Penyaluran Fasilitas Protokol Kesehatan

5. Pendampingan Belajar Murid SD


Pendampingan belajar dilakukan karena banyak orang tua yang merasa kesulitan
mengikuti belajar secara online. Maka dari itu kami melakukan pendampingan belajar untuk
memudahkan belajar secara online. Kegiatan ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang
melibatkan siswa siswi SD kelas 1-4.

Gambar 7. Pendampingan Belajar

93
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik COVID-19 di lingkungan Dusun Kajar RT 01/02
RW 06 Pokoh kidul Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri selama bulan Agustus-
Septembar 2020 telah berhasil dilakukan. Kegiatan dilakukan untuk memberikan edukasi
mengenai pencegahan COVID-19 dan pentingnya penggunaan protokol kesehatan guna
menanggulangi COVID-19 di era new normal sekarang ini. Sebagai penunjang pencegahan
COVID-19, telah dibagikan masker sebanyak 150 buah, handsanitizer sebanyak 60 botol
@60 ml, dan produk minuman herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh sdan disinfektan
yang dapat digunakan oleh masyarakat. Masker yang dibagikan adalah masker kain 2
ply 2 lapis, handsanitizer yang mengandung 70% alkohol, dan disinfektan yang dibuat
menggunakan Bayclin®, Wipol®, dan Soklin® pembersih lantai. Sebagai bentuk peningkatan
pemahaman penanggulangan COVID-19 di Dusun Kajar RT 01/02 RW 06 Pokoh Kidul
telah dilakukan edukasi melalui sosial media, whatsapp group, dan poster. Edukasi dengan
sistem tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk penerapan protokol work from home
dan social distancing. Edukasi dimaksudkan agar masyarakat paham mengenai pentingnya
pengguaan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas di luar rumah. Dengan adanya
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik COVID-19 ini mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya usaha pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di masa transisi seperti
saat ini. Selama 1 bulan (17 Agustus-17 September 2020) kami menjalankan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik COVID-19 tidak terdapat penambahan kasus COVID-19 di Desa binaan
yang kita gunakan untuk melaksanakan KKN.

UCAPAN TERIMAKASIH

Kami Kelompok KKNT Covid-19 Luring 02 Wilayah Wonogiri mengucapkan terima kasih
kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana atas diselenggarakannya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik COVID-19 ini.
Kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) apt. Santi Dwi Astuti, S.Farm., M.Sc. yang telah
meluangkan waktu untuk memberi arahan dan dukungan sehingga kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik kelompok 02 berjalan lancar, serta terimakasih kepada seluruh warga
Dusun Kajar Desa Pokoh Kidul yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik COVID-19.

94
KAJIAN PUSTAKA

Guan, W. J., Ni, Z. Y., Hu, Y., Liang, W. H., Ou, C. Q., He, J. X., ... & Du, B. (2020). Clinical
characteristics of coronavirus disease 2019 in China. New England journal of
medicine, 382(18), 1708-1720.
Nurhalimah, N. (2020). Upaya Bela Negara Melalui Sosial Distancing Dan Lockdown Untuk
Mengatasi Wabah Covid-19 (Efforts to Defend the Country Through Social Distancing
and Lockdown to Overcome the COVID-19 Plague). Available at SSRN 3576405.
Presiden RI. (2020) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 Tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Sebagai Bencana Nasional Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara Republik
Indonesia. SK No 010750 A
Sulaeman, S., & Supriadi, S. (2020). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa Jelantik
Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Diseases–19 (Covid-19). Jurnal Pengabdian
UNDIKMA, 1(1).
WHO. (2020) ‘WHO announces COVID-19 outbreak a pandemic’ World Health Organzation
Regional Office for Europe. [online] Tersedia di: http://www.who.int/en/health-topics/
health-emergencies/coronavirus-covid-19/news/news/2020/3/who-announces-
covid-19-outbreak-a-pandemic Diakses: 13 September 2020.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

95
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Tengah


Pandemi Covid 19
Vivin Nopiyanti
Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi
1

Email: tvivinnopiyanti@gmail.com
Abstrak
Pandemi Covid 19 ini membuat smuanya berjalan seolah lambat, penuh kekhawatiran
dengan ada banyaknya korban meninggal dunia semakin hari semakin bertambah.
Diterapkannya PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar) membuat semua menjadi lambat
bahkan terhenti, mulai dari sisi perekonomian hingga Pendidikan salah satunya kegiatan
KKN, sangat beruntung Pemerintah dalam hal ini kemendikbud dan BNPB memfasilitasi
kegiatan KKNT Rekon ini. Daerah KKN kelompok 16 Universitas Setia Budi di daerah
Tenggarong, Provinsi Kalimantan Timur. Pelaksanaan KKNT yang dilakukan adalah Luring
dalam bentuk sosialisasi terjun langsung ke masyarakat berupa penyuluhan, pembagian
masker, handsanitizer, vitamin, dan resep jamu untuk meningkatkan imun kepada masyarakat
dengan tetap melaksanakan protocol Kesehatan. Kegiatan KKNT sangat bermanfaat bagi
mahasiswa dan masyarakat terhadap pemahaman tentang Covid 19

LATAR BELAKANG

KKN ( Kuliah Kerja Nyata) merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh mahasiswa
untuk memperoleh gelar sarjana, Tahun 2020 adalah tahun dimana wabah pandemic
global COVID 19 melanda, apa yang harus kita lakukan sebagai seorang pendidik dalam
lingkungan Institusi Perguruan Tinggi, agar pelaksanaan KKN tersebut tetap berjalan lancar
tanpa membebani mahasiswa maupun orang tua mahasiswa, sehingga proses pembelajaran
tetap berjalan lancar dan masa studi mahasiswa juga tidak molor. KKN biasanya dilakukan
di lingkungan dimana letaknya jauh dari lokasi Perguruan Tinggi dengan jarak tempuh yang
lumayan jauh. Dilakukan selama 1-2 bulan, pelaksanaan dilakukan dengan bergabungnya
semua prodi berkumpul sehingga berbagai ilmu bercampur menyatu menjadi satu tujuan
yaitu mengabdi kepada masyarakat. Pandemi Covid 19 ini membuat smuanya berjalan seolah
lambat, penuh kekhawatiran dengan ada banyaknya korban meninggal dunia semakin hari
semakin bertambah. Diterapkannya PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar) membuat
semua menjadi lambat bahkan terhenti, mulai dari sisi perekonomian hingga pendidikan.

METODE

Pelaksanaan KKN tetap dilakukan dengan adanya Program KKN Recon Relawan KKN
Tematik Covid-19 dari Kemendikbud dan BNPB maka KKN berjalan dengan lancar. Kami
Universitas Setia Budi menjadi salah satu bagian KKN Recon ini, kami mengambil KKN
Luring, dengan melaksanakan KKN di daerah mahasiswa berasal, salah satunya kelompok
kami dari Kelompok 16 , dengan jumlah anggota 11 orang, Daerah KKN Tenggarong, Provinsi
Kalimantan Timur. Pelaksanaan dalam bentuk sosialisasi terjun langsung ke masyarakat
berupa penyuluhan, pembagian masker, handsanitizer, vitamin, dan resep jamu untuk
meningkatkan imun kepada masyarakat. KKN Tematik Covid – 19 yang diikuti 11 orang
mahasiswa dengan jabaran daerah sebagai berikut Kota Tenggarong (8 orang), Kota
Palangaka Raya (1 orang), Kabupaten Barito Selatan (1 orang), Kabupaten Mahakam Ulu (1
orang).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Daerah Dusun Batu, Desa Ngampe, Kecamatan
Mejayan, Kabupaten Kutai Kartanegara, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan
97
sebagai berikut: masih adanya sebagian masyarakat yang menganggap sepele terhadap
pandemi COVID-19 sehingga tidak mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, banyaknya
berita hoax melalui pesan berantai yang justru menyebabkan ketakutan berlebihan pada
sebagian orang selama menghadapi pandemi
Permasalahan yang terjadi selama pandemi berlangsung mendorong kami sebagai Tim KKN
Tematik untuk membantu dalam pengatasan permasalahan tersebut, diantaranya adalah:
pembagian perlengkapan kesehatan seperti masker dan hand sanitizer kepada masyarakat
dalam upaya peningkatan kebersihan, pemberian selebaran (brosur) sebagai sarana
tambahan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap
COVID-19 sehingga tidak ada lagi ketakutan berlebihan maupun tindakan masyarakat yang
tidak melaksanakan protokol kesehatan.

DISKUSI

KKN yang dilaksanakan selama sebulan penuh ini, memberikan manfaat yang sangat besar
terhadap mahasiswa maupun masyarakat sekitar. Bapak Kepala Desa sangat mendukung
kegiatan KKNT Luring ini, karena kegiatan Luring maka tetap dilakukan dengan mematuhi
protokol Kesehatan, dengan menggunakan masker dan faceshield serta jaga jarak.
Kegiatan mahasiswa didukung penuh oleh Kepala Desa dan perangkat desa serta
masyarakat sekitar, dikarenakan mahasiswa juga berasal dari daerah tersebut sehingga
semakin mendukung kegiatan KKN.
Program yang kami lakukan yaitu sebagai berikut : Melakukan koordinasi dengan RT/RW
kelurahan setempat terkait untuk pencegahan pandemi Covid-19, Sosialisasi pentingnya
menerapkan protokol Kesehatan, Melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik dengan
cara luring dan daring, Melakukan wawancara kepada masyarakat setempat terkait Covid-19,
Membagikan masker kepada masyarakat., Membagikan resep jamu untuk daya tahan tubuh
Semuanya sangat bermanfaat dan masyarakat sangat antusias dengan adanya penyuluhan
Covid 19, penerapan protokol kesehatan, pemberian masker gratis, dan memberikan resep
jamu peningkat daya tahan tubuh karena sebagian besar kelompok kami berasal dari
program studi Farmasi.

Gambar 1. Kegiatan KKNT Luring

98
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

KKNT Covid Luring dapat berjalan dengan lancar meskipun dilaksanakan ditengah pandemic
Covid 19, KKNT Luring tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol Kesehatan. KKNT
Luring sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat terutama terhadap pemahaman
tentang Covid19 .

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas diberikan kesempatan melaksanakan
kegiatan Tridarma perguruan tinggi Dan masyarakat Tenggarong,Kalimantan Palangka Raya,
Barito Selatan dan Long Lunuk, mahasiswa dari Universitas Setia Budi yang terlibat KKNT
Covid, LPPM serta Universitas Setia Budi yang memberikan dukungan penuh kegiatan KKN
ini sehingga berjalan dengan lancar.

ACUAN PUSTAKA

Badan Nasional Penanggulangan Bencana


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

99
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

KOLABORASI MAHASISWA DAN


PROGRAM JOGO TONGGO SEBAGAI
CARA SOLUTIF UNTUK MENGURANGI
PENYEBARAN COVID-19
Titiek Puji Astuti

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Setia Budi, Surakarta


Email: titiekpujiastuti@gmail.com
Abstrak
Pandemi covid-19 yang berawal dari Kota Wuhan, China kini telah menyebar hampir seluruh
dunia, memaksa kita untuk beradaptasi di era yang baru. Pemerintah menganjurkan
untuk menjaga dan menerapkan pola hidup yang sesuai protokol kesehatan. Program
Jogo Tonggo mampu dalam menggerakkan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
penanganan COVID-19. Mahasiswa berkolaborasi dengan bidang satuan tugas penanganan
covid-19 melalui RW dan RT. Bidang satgas yang harus ditangani adalah bidang kesehatan,
ekonomi, sosial keamanan dan hiburan. Empat program kerja yang dilaksanakan adalah
edukasi terkait Covid-19 secara online kepada masyarakat melalui sosial media, pembagian
tempat cuci tangan memakai sabun tingkat RW di Kelurahan Punggawan, penguatan
Posyandu di era Adaptasi Kebiasaan baru tingkat balita Kelurahan Punggawan dan Edukasi
Covid-19 untuk balita (lomba memperindah gambar).

LATAR BELAKANG

Pandemi Covid-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit koronavirus 2019
(Covid19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh sindrom
pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). Kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali
dideteksi pada 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga
negara Jepang . Pada 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan Jawa
Timur, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan sebagai provinsi paling terpapar. Sampai tanggal
13 Juli 2020 Indonesia telah melaporkan 76.981 kasus positif terbanyak di Asia Tenggara
melampaui Filipina. Sementara itu, diumumkan 36.689 orang telah sembuh, menyisakan
36.636 kasus yang sedang dirawat.
Kota Surakarta merupakan wilayah otonom dengan status kota di Provinsi Jawa Tengah
dengan letak secara geografis berada antara 110º45’15” - 110º45’35” BT dan 7º36’00”-
7º56’00” LS dengan luas wilayah 44,04 km². Kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan, 51
kelurahan, 604 RW dengan jumlah RT sebanyak 2.714 dan jumlah KK sebanyak 169.772 jiwa
pada tahun 2015. Jumlah RW terbesar terdapat di Kecamatan Banjarsari yaitu sebanyak 176
dengan jumlah RT sebanyak 877. Jumlah RW dan RT yang paling kecil adalah Kecamatan
Serengan yaitu hanya sebesar 72 dan 312. Berdasarkan situs resmi kota Surakarta, sampai
tanggal 13 Agustus 2020 sudah 320 kasus terkonfirmasi. 273 diantaranya sembuh, 25 orang
isolasi mandiri, 10 orang perawatan, 12 orang meninggal konfirmasi. Sejumlah 1056 orang
merupakan suspect covid-19.
KKN Tematik Covid-19 merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa sekaligus melatih mahasiswa meningkatkan
kapasistas dirinya dengan cara terlibat langsung berperan serta melakukan upaya membantu
masyarakat untuk pencegahan, pemutusan rantai penyebaran Covid-19, meningkatkan
ketahanan masyarakat di desanya sendiri untuk siaga, sigap sehingga menjadi desa tangguh
menghadapi wabah Covid-19.
Salah satu program dari Provinsi Jawa Tengah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19
adalah dengan pemberdayaan masyarakat. Salah satu programnya adalah Program Jogo
Tonggo. Program Jogo Tonggo dirasa mampu dalam menggerakkan daya masyarakat
dalam rangka penanganan Covid-19, seperti mengerahkan kembali kelompok karang
taruna, Ibu-ibu PKK, RW/RT dan mengaktifkan siskamling/ronda. Hal ini justru dirasa

101
memupuk kembali rasa sosial dan tanggung jawab bersama sebagai anggota masyarakat,
dan menggerakkan kembali gotong-royong sesama warga. Jogo Tonggo bukan dibentuk
dari nol tapi menggunakan sumber daya manusia yang sudah ada dimana potensi tersebut
menjadi kekuatan yang harus dioptimalkan melawan Covid-19.
Program Jogo Tonggo mengacu pada Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 yang
diterbitkan pada Tanggal 1 April 2020. Dimana dalam instruksi tersebut tercantum bahwa
Satgas Jogo Tonggo adalah Satuan Tugas Menjaga Tetangga yang bertugas memastikan
bahwa warga secara bergotong royong melawan penyebaran dan penularan Covid-19 di
wilayahnya, sekaligus memastikan dukungan dari luar wilayahnya untuk melawan Covid-19
tepat sasaran dan tepat guna. Selain itu, dalam Pembentukan Satgas Jogo tonggo diharapkan
mampu memperhatikan 4 hal, yaitu : kesehatan, ekonomi, sosial dan keamanan, serta
hiburan. Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan anggaran bagi pelaksanaan Jogo Tonggo,
dalam bentuk kebutuhan belanja barang kebutuhan, seperti masker, thermo gun, sprayer,
APD Sipil untuk petugas penyemprot, sepatu boot, dan desinfektan yang didistribusikan ke
seluruh desa/kelurahan di Provinsi Jawa Tengah.
Jogo Tonggo diharapkan mampu untuk memperkuat/mempersiapkan proses adaptasi
warga ke New Normal, sebagai contoh dengan memberlakukan kebijakan pemakaian
masker bagi warga di lingkungan RT/RW masing-masing, atau melakukan screening
awal, cek suhu tubuh, menyediakan sarana prasarana cuci tangan dengan sabun di titik
tertentu, dimana semua bersumber daya masyarakat. Kemudian juga melaksanakan hal-hal
lainnya secara sukarela seperti pencatatan warga yang terdampak Covid-19, warga yang
sedang menjalani perawatan dan yang sudah sembuh, serta memastikan ketersediaan
bahan pangan. Kolaborasi antara mahasiswa sebagai generasi muda dan pemberdayaan
masyarakat melalui Program Jogo Tonggo merupakan kolaborasi yang efektif dalam rangka
mengurangi penyebaran Covid-19.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lokasi KKN yaitut di Kelurahan Punggawan,
ditemukan beberapa permasalahan. Beberapa permasalahan yang terjadi dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Pandemi Covid-19 yang berskala global sedikit banyak membatasi ruang gerak mahasiswa
dalam melakukan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)
2. Di masa New Normal ini, kurangnya peran masyarakat untuk menjaga kesehatan dirinya
sendiri dengan kurang adanya kesadaran untuk melakukan protokol kesehatan seperti :
a. Mengabaikan mencuci tangan dengan benar
b. Megabaikan cara hidup sehat untuk menghadapi New Normal
c. Mengabaikan penggunaan masker yang benar saat keluar rumah
d. Kurang menjaga jarak saat bertemu dengan massa banyak.

METODE

Metode yang dilakukan dalam penanganan masalah covid-19 di Kelurahan Punggawan


sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi antar anggota kelompok dan pejabat daerah terkait dalam rangka
mendukung program KKNT di masa pandemik Covid-19 menggunakan media sosial/
online.

102
2. Melakukan sosialisasi,berupa video penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat dimasa New Normal
sekarang.
3. Melakukan sosilaisasi cara menggunakan masker yang baik dan benar di masa New
Normal.

DISKUSI

Program kerja yang dilaksanakan adalah berikut ini.


1. Edukasi terkait Covid-19 secara online kepada masyarakat melalui sosial media
a. Latar belakang kegiatan
Pandemi covid-19 yang berawal dari Kota Wuhan, China kini telah menyebar
hampir seluruh dunia,yang mana memaksa kita untuk beradaptasi di era yang baru.
Pemerintah menganjurkan kita untuk harus menjaga dan menerapkan pola hidup
yang sesuai protokol kesehatan. Di tengah kekhawatiran seluruh lapisan masyarakat,
kini muncul berbagai berita hoax yang menyebar dengan cepat selaras dengan
kekawatiran kita yang sedang berjuang menghadapi pandemi ini. Kami mahasiswa
Universitas Setia budi yang sedang melaksanakan KKNT (kuliah Kerja Nyata Tematik)
dari Kemendikbud membantu melawan berita hoax dan melakukan sosialisasi
terkait Covid-19. Sosialisasi yang kami lakukan melalui platform media sosial seperti
whatsapp yang kami sebarkan setiap pukul 9 pagi dan 5 sore. Adapun berita tersebut
merupakan berita yang sebenarnya dan bukan berita hoax dari sumber terpercaya
yakni dari Kemenkes maupun web resmi dari pemerintah.
b. Tujuan Kegiatan:
1). Mensosialisasikan pengetahuan seputar covid-19 serta informasi yang benar dan
terbaru dari pemerintah.
2). Agar Masyarakat dapat lebih memahami cara penyebaran dan cara pencegahan
covid-19 sehingga siap untuk menjalankan pola hidup sehat adaptasi kebiasaan
baru.
c. Bentuk Kegiatan
1). Membentuk grup sosial media yaitu grup whatsapp sebagai sarana penyebaran
informasi edukasi kepada masyarakat.
2). Penyebaran informasi edukasi dilakukan secara rutin setiap hari sebanyak 2x
yakni pada pukul 9 pagi dan 5 sore.
2. Pembagian Tempat Cuci Tangan Memakai Sabun tingkat RW di Kelurahan Punggawan
a. Latar belakang kegiatan
Tangan merupakan bagian tubuh yang lembab yang paling sering berkontak dengan
kuman yang menyebabkan penyakit. Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Amerika Serikat (CDC) lebih dari 80% penyakit infeksi ditularkan
melalui tangan. Mencuci tangan merupakan kegiatan sederhana dalam pencegahan
penyebaran infeksi dan virus. Mencuci tangan merupakan proses pembuangan
kotoran dan debu secara mekanis dengan memakai sabun dan air mengalir. Mencuci

103
tangan juga dapat menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi penyebab
berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare
dan saluran nafas seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya
mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri
untuk melakukan dengan benar pada saat yang penting. Praktik mencuci tangan
dengan sabun perlu di terapkan sejak usia dini sebagai upaya mencegah penularan
penyakit berbasis lingkungan.
b. Tujuan kegiatan
Menciptakan kebiasaan hidup sehat yang berkesinambungan di kalangan masyarakat
akan pentingnya cuci tangan pakai sabun (CTPS) dalam kehidupan sehari-hari hingga
menjadi suatu perilaku keseharian masyarakat.
c. Bentuk Kegiatan :
Memberikan tempat cuci tangan dan sabun baik di Kelurahan Punggawan dan
kepada ketua RW.
3. Penguatan Posyandu di Era Adaptasi Kebiasaan baru tingkat Balita Kelurahan Punggawan
a. Latar belakang kegiatan
Pada kondisi saat ini Indonesia sudah mulai menerapkan adaptasi kebiasaan baru,
yang artinya dapat menjalankan kegiatan sehari-hari seperti biasanya namun tetap
menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari penggunaan masker ketika bepergian
keluar rumah, selalu mencuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir dan
menjaga jarak satu sama lain. Posyandu Balita salah satunya, kegiatan ini merupakan
ujung tombak pelayanan kesehatan untuk masyarakat khususnya bayi berusia < 1
tahun, anak balita 1-5 tahun, ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita usia subur Oleh
karena itu mahasiswa KKNT Universitas Setia Budi ikut bekerja sama dengan
pengurus program kerja 4 Posyandu yang berada di kelurahan Punggawan untuk
melaksanakan kegiatan posyandu dari rumah ke rumah.
b. Tujuan Kegiatan
1). Agar masyarakat tetap mendapat pelayanan kesehatan dari pemerintah di masa
pandemic.
2). Mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB).
3). Edukasi mengenai bahaya Covid-19, cara penyebaran serta cara pencegahan
yang tepat.
c. Bentuk Kegiatan
1). Ikut serta dalam kegiatan posyandu keliling.
2). Membagikan masker, handsanitizer, wedang uwuh.
3). Membagikan poster edukasi (contoh : poster cuci tangan, poster ASI eksklusif,
dan sebagainya)
4. Edukasi Covid-19 untuk Balita (Lomba Memperindah Gambar)
a. Latar belakang kegiatan
Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada
hewan ataupun juga pada manusia. Jumlah kasus Virus Corona terus bertambah
seiring bertambah pula kesembuhan pasien covid-19, tapi tidak sedikit yang meninggal.
Virus corona ini sangat rentan terkena salah satunya pada anakanak. Semua

104
kegiatan disekolah diliburkan dalam mencegah penyebaran virus corana. Dalam
mengobati kerinduan anak-anak dan meningkatkan imun mereka yaitu melakukan
hal yang menggembirakan atau menarik salah satunya dengan memperindah gambar
untuk mengurangi rasa bosan atau kejenuhan anak-anak dirumah. Oleh karena itu
mahasiswa KKNT Universitas Setia Budi menyelenggarakan lomba memperindah
gambar pada anak-anak untuk menghibur dan memberikan pengetahuan terhadap
anak-anak di kelurahan Punggawan.
b. Tujuan Kegiatan
Untuk menghibur dan mendidik anak-anak saat belajar dirumah dengan
mengembangkan kreativitas pada masa pandemic.
c. Bentuk Kegiatan :
Lomba memperindah gambar ibu dan anak.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

1. Pelaksanaan kegiatan KKNT Luring kelompok 6 di Kelurahan Punggawan berjalan lancar


sesuai dengan Proker yang disusun. Kegiatan KKNT dimulai dari tanggal 24 Agustus
2020-24 September 2020. Kelurahan Punggawan merupakan kelurahan yang berada
di Kota Surakarta yang bebas dari Covid-19. Hal ini karena aparat pemerintah dan
warga masyarakat saling bahu membahu dan mempunyai kesadaran yang tinggi dalam
mematuhi protokol kesehatan.
2. Kegiatan KKNT di Kelurahan Punggawan didukung oleh berbagai pihak:
a. Pihak pemerintah kota → perijinan di BAPPEDA dan Kesbangpol
b. Pihak Kelurahan → perijinan sampai ke RW, RT, PKK Kelurahan
c. Pihak Kemenkes (Puskesmas) → pembinaan dari Puskesmas Gilingan
d. Pihak Propinsi → program Jogo Tonggo
3. Pelaksanaan kegiatan KKNT di Kelurahan disebar di seluruh RW di Kelurahan Punggawan.
Kelurahan Punggawan terdiri dari 6 RW. Mahasiswa yang berjumlah 11 orang disebar di
6 RW dan membuat wa Grup Jogo Tonggo per RW. Tujuannya adalah agar penyebaran
informasi yang terkait Covid-19 terpusat dari Tim Siaga Covid per RW. Mahasiswa membuat
WA Grup Jogo Tonggo ini yang di dalamnya ada RW dan pengurus-pengurusnya serta
diketahui Bu lurah dan Bu dokter Eni dari Puskesmas Gilingan yang selanjutnya bisa
menginisiasi dan awal penyebaran informasi yang berguna untuk masyarakat sekitar.
4. Empat program kerja telah dilaksanakan dengan sukses. Empat program kerja itu
adalah edukasi terkait Covid-19 secara online kepada masyarakat melalui sosial media,
pembagian tempat cuci tangan memakai sabun tingkat RW di Kelurahan Punggawan,
penguatan Posyandu di era Adaptasi Kebiasaan baru tingkat balita Kelurahan Punggawan
dan Edukasi Covid-19 untuk balita (lomba memperindah gambar).
5. Kendala yang dihadapi adalah banyaknya permintaan masyarakat terkait kegiatan yang
membutuhkan pendanaan, misal pengadaan lomba balita sehat.

105
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas fasilitas yang telah diberikan dalam rangka
menyukseskan program relawan penanggulangan Covid-19. Tidak lupa penulis ucapkan
terima kasih mahasiswa-mahasiswaku dari Universitas Setia Budi Surakarta KKNT Luring
Kelompok 6 yang terlibat KKNT Covid yaitu Fenny and friends. Ucapan terima kasih juga
kepada Pemerintah Kota Surakarta atas ijin yang diberikan kepada kami sampai selesainya
kegiatan KKNT Luring ini.

ACUAN PUSTAKA

[1] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

106
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Gambaran Kegiatan Pencegahan dan


Penularan Covid-19 Di Desa Cipondok
Kecamatan Kadugede 2020

Bibit Nasrokhatun Diniah, Yuli Desi Amalia


Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan
Email : bibitnasrokhatundiniah@yahoo.com
Abstrak
Dalam kondisi saat ini, wabah virus corona bukanlan suatu wabah yang bisa diabaikan
begitu saja. Mengantisipasi dan mengurangi penyebaran virus corona di Indonesia sudah
dilakukan di seluruh daerah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020
ini menyelenggarakan program KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik) yang berfokus pada
permasalahan Covid-19. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa di seluruh Indonesia
agar dapat melakukan upaya pencegahan covid-19 di masyarakat. Kegitan tersebut
dilaksanakan salah satunya oleh mahasiswa STIKes Kuningan yang bertempat di Desa
Cipondok Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan. Metode dalam kegiatan ini yaitu
survei, observasi dan intervensi yang dilakukan kepada masyarakat. Hasil dari kegiatan ini
mahasiwa mampu membuat produk inovasi terkait pencegahan covid-19 berupa tempat cuci
tangan dan MIRAH (Minuman Rempah) untuk daya tahan tubuh sebagai upaya pencegahan
covid-19. Dengan adanya kegiatan KKNT ini diharapkan mahasiswa dapat berperan aktif
dalam upaya pencegahan covid-19 di masyarakat.

LATAR BELAKANG

Tahun 2020 merupakan tahun yang meresahkan bagi seluruh negara termasuk Indonesia.
Hal tersebur disebabkan karena adanya wabah virus Corona (Covid-19). Adanya Covid-19
membuat dunia resah termasuk Indonesia. Covid-19 merupakan jenis virus yang baru
sehingga banyak pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus
tersebut. Seiring mewabahnya virus Corona atau Covid-19 ke ratusan negara, Pemerintah
Republik Indonesia menerbitkan protokol kesehatan. Protokol tersebut akan dilaksanakan
di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian
Kesehatan RI (2020).
Mengantisipasi dan mengurangi penyebaran virus corona di Indonesia sudah dilakukan
di seluruh daerah. Pemerintah Indonesia memberikan kebijakan terkait pencegahan virus
corona dengan cara membatasi aktivitas keluar rumah, kegiatan sekolah dari rumah, bekerja
dari rumah, bahkan kegiatan beribadah pun dirumahkan. Hal ini sudah menjadi kebijakan
pemerintah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sudah dianalisa dengan
maksimal.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 ini menyelenggarakan program
KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik) yang berfokus pada permasalahan Covid-19. Program ini
dilaksanakan oleh mahasiswa di seluruh Indonesia agar dapat melakukan upaya pencegahan
covid-19 di masyarakat. Kegitan tersebut dilaksanakan salah satunya oleh mahasiswa STIKes
Kuningan yang bertempat di Desa Cipondok Kecamatan Kadugede kabupaten Kuningan
tahun 2020, sehingga mahasiwa mampu melakukan upaya pencegahan covid-19 di Desa
Cipondok Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan tahun 2020.

METODE

Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat
dengan melakukan survei kepada masyarakat Desa Cipondok untuk mengukur pengetahuan,
sikap serta perilaku masyarakat dengan menggunakan inarisk. Selain mengukur

108
pengetahuan, sikap serta perilaku menggunakan inarisk mahasiswa juga melakukan
observasi terhadap masyarakat terutama terhadap kebiasaan/perilaku masyarakat di masa
pandemi covid-19. Disamping mahasiswa melakukan survei dan observasi mahasiwa juga
melakukan intervensi seperti penyuluhan kepada masyarakat Desa Cipondok terkait upaya
pencegahan covid-19 dengan menggunakan berbagai instrumen seperti poster dan video.

DISKUSI

Kegiatan KKNT yang dilakukan oleh mahasiswa di Desa Cipondok yaitu dimulai pada tanggal
24 Agustus 2020 sampai dengan 24 September 2020. Kegiatan ini dilaksanakan oleh 11
mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan. Kegiatan KKNT di Desa Kadugede
terdiri dari 3 metode kegiatan diantaranya melakukan suvei terhadap masyarakat untuk
diukur pengetahuan, sikap serta perilaku masyarakat, melakukan observasi secara langsung
kepada masyarakat, melakukan intervensi secara langsung kepada masyarakat terkait
pencegahan covid-19.
Untuk kegiatan survei yang dilakanakan oleh mahasiswa yaitu dengan cara mahasiswa
melakukan survei kepada 10 kepala keluarga dengan menggunakan instumen yang
tersistem yaitu menggunakan inarisk. Variabel yang diukur dalam kegiatan survei tersebut
yaitu variabel pengetahuan, sikap serta perilaku masyarakat Desa Cipondok terkait isu
Covid-19. Kegiatan survei ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada minggu pertama, minggu
kedua dan minggu terakhir kegiatan KKNT, hal tersebut dimaksudkan agar dapat diketahui
pola perubahan antara pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat terkait isu Covid-19.
Berdasarkan hasil survei pada tahap pertama, kedua dan ketiga kepada masyarakat
Desa Cipondok diketahui pengetahuan masyarakat yang tadinya tidak tahu menjadi
tahu, serta perilakunya menjadi berubah ke arah yang lebih baik, yang tadinya tidak mau
menggunakan masker karena mengetahui perlunya menggunakan masker jadi masyarakat
mau menggunakan masker. Berdasarkan hal tersebut diketahui sebanyak 83% masysrakat
Desa Cipondok memiliki pengatahuan yang baik.
Selain mahasiwa melakukan survei mahasiswa juga melakukan intervensi berupa penyuluhan
kepada masyrakat agar masyarakat mengetahui akan pentingnya protokol kesehatan.
Inervensi yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu penyuluhan terhadap masyarakat secara
umum, kepada kader, kepada tokoh masyarakat, kepada anak anak, serta melakukan
penyuluhan ketika kegiatan posyandu.
Isi penyuluhan yang disampaikan yaitu terkait isu covid-19 serta upaya pencegahannya yang
dapat dilakukan oleh masyarakat, sepeti membiasakan menggunakan masker ketika keluar
rumah, membiasakan melakukan cuci tangan pakai sabun, membiasakan jaga jarak, dan lain
sebagainya dengan media yang digunakan yaitu poster serta video pencegahan covid-19.
Selain penyuluhan terkait pencegahan penularan covid-19, mahasiswa juga melakukan
penyuluhan terkit gizi dan pangan yang sangat penting diketahui oleh masyarakat terutama
di masa pandemi covid-19 ini. Setelah adanya intervensi masyarakat mulai memahami akan
pentingnya protokol kesehatan dan sangat terlihat perubahan perilaku masyarakat, yang
tadinya tidak menggunakan masker setelah adanya intervensi jadi mau menggunakan
masker, yang tadinya tidak terbiasa cuci tangan pakai sabun jadi mau membiasakan diri
mencuci tangan pakai sabun, yang tadinya tidak mengerti pentingnya makanan bergizi,
masyarakat menjadi mengerti pentingnya hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi.
Selain mahasiswa mekukan kegiatan survei, observasi dan intervensi, mahasiswa juga

109
melakukan kegiatan pembuatan produk inovasi terkait pencegahan covid-19 di Desa
Cipondok. Produk-produk inovasi yang dibuat oleh mahasiswa di Desa Cipondok yaitu
dengan membuat tempat cuci tangan. Pembuatan tempat cuci tangan ini dimaksudkan
untuk membantu desa memfasilitasi tempat-tempat cuci tangan yang harus ada di tempat
umum, seperti tempat beribadah, pusat desa dan lainnya.
Selain membuat tempat cuci tangan, mahasiswa juga membuat minuman yang disebut
MIRAH (Minuman Rempah). Minuman ini dibuat oleh mahasiswa dari bahan bahan rempah
sebagai upaya pencegahan covid-19 dengan menjaga daya tahan tubuh. Selain itu upaya
pencegahan covid-19 yang dilakukan oleh mahasiswa di Desa Cipondok yaitu dengan
cara praktik pembuatan desinfektan bersama masyarakat Desa Cipondok. Pembuatan
desinfektan ini dimaksudkan untuk menjaga kebersihan tempat-tempat umum serta agar
masyarakat dapat mempraktikannya di rumah sebagai upaya pencegahan covid-19 yang
dapat dilakukan oleh individu/masyarakat.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Kegiatan KKNT yang dilakukan oleh mahasiswa di desa Cipondok Kecamatan Kadugede
tahun 2020 merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan
covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tiga metode yaitu survei, observasi serta
intervensi kepada masyarakat. Berdasarkan hasil survei, observasi serta intervensi
kepada masyarakat Desa Cipondok, masyarakat mengalami perubahan baik pengetahuan
maupun perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik. Selain melakukan survei, observasi
serta intervensi mahasiswa juga menbuat produk inovasi yang berkaitan dengan upaya
pencegahan covid-19 yang tentunya sangat diterima dengan baik oleh masyarakat.

UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih kami ucapkan kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan
Nasional Penanggulangan Bencana yang sudah membrikan kesempatan kepada mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan untuk dapat terlibat langsung dan
berperan aktif dalam upaya pencegan covid-19 yang dikemas dalam kegiatan KKNT ini.
Kami ucapkan juga kepada Pemerintah Desa Cipondok yang sudah menerima denga
terbuka kegiatan KKNT yang dilakukan oleh mahasiswa, sera kami ucapkan juga terima
kasih kepada STIKes Kuningan yang selalu memberikan dorongan kepada mahasiwa agar
mahasiswa dapat melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dan dapat melakukan
perilaku pada masyarakat di masa pandemi covid-19 ini.

KEPUSTAKAAN

Kementerian Sekretariat Negara RI,(2020).Pemerintah Perhatikan Kebutuhan APD Bagi


Tenaga Medis Kementerian Sekretariat Negara RI. Available at:https://www.setneg.
go.id/baca/index/pemerintah_perhatikan_kebutuhan_apd_bagi_tenaga_medis
(Accessed: 20 Maret 2020).

110
Telaumbanua, Dalimama. 2020. Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid-19
di Indonesia. Qalamuna. Jurnal Pendidikan, Sosial dan Agama. Vol 12 No. 1. Hal 50-
70.
Yunus, NR, & Rezeki,a. 2020. Kebijakan Pemberlakuan Lockdown Sebagai Antisipasi
Penyebaran Virus Covid-19. FSH UinSyarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal Sosial dan
Budaya Syar’i. Vol 7 No. 3 hal 227-238.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

111
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Menanamkan Kebiasaan Menggunakan


Masker Sejak Dini
Siti Nur Aisah dan Yanuar Hery Murtianto
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Email : aisahgendut22@gmail.com
Gambar: Pendampingan belajar pada KKNT Covid 19, Literasi dan Numerasi

LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan terutama untuk menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya menciptakan sumber daya manusia, salah
satunga dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Menurut Fitria, dkk (2014:2) faktor-
faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan salah satunya adalah peran keluarga.
Keluarga adalah pendidikan pertama bagi manusia dan contoh nyata dalam meningkatkan
pendidikan.
Pendidikan yang dilaksanakan dalam keluarga setiap harinya berbeda. Namun,
pendidikan keluarga pastilah dimulai dari sebuah kebiasaan. Kebiasaan merupakan sesuatu
hal yang dilakukan berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu. Melakukan aktivitas baik
dapat dijadikan sebuah kebiaaan baik, seperti memelihara hewan, menanam bunga, dan
hal lain sebagainya.

DISKUSI

Kontribusi orang tua dalam menanamkan kebiasaan baik sangat berpengaruh. Seperti
halnya di masa pandemi Covid 19 yang sedang melanda Indonesia, banyak kebiasaan-
kebiasaan baru yang harus dilakukan. Dengan adanya wacana pemerintah menerapkan
Adaptasi Kebiasaan Baru, keluarga menjadi garda terdepan untuk memberikan pendidikan
kebiasaan baru terkait protokol kesehatan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Penggunaan masker menjadi salah satu protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan pada
masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Kebiasaan menggunakan masker tentulah tidak dapat
secara instan dilaksanakan setiap individu. Kebiasaan menggunakan masker merupakan
kesadaran diri sendiri akan pentingnya kesehatan di masa pandemi.
Pada kegiatan pendampingan belajar anak-anak yang merupakan salah satu program
kerja individu Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Covid 19, Literasi dan Numerasi di Dusun

113
Guwo RT 03/ RW 03, Desa Trayu, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Kegiatan
pendampingan tersebut merupakan kegiatan mingguan dengan dengan melibatkan anak-
anak SD/ MI dusun setempat.
Pedampingan belajar dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan, seperti memakai
masker saat pendampingan berlangsung, mencuci tangan sebelum masuk ruangan, dan
tetap jaga jarak. Dengan adanya pendampingan tersebut, masyarakat Dusun Guwo salah
satunya anak-anak yang mulanya belum terbiasa menggunakan masker menjadi mulai
membiasakan diri. Hal tersebut dilakukan agar kebiasaan menggunakan masker melekat
pada diri sendiri, mengingat pandemi Covid 19 masih ada. Protokol kesehatan yang
dilaksanakan setiap hari bahkan setiap detik akan menjadi kebiasaan baik pada masa
mendatang, sehingga tidak hanya dilakukaan selama masa pandemi saja.
Penerapan kebiasaan baik ini dapat diajarkan sejak anak-anak, seperti pada pendampingan
belajar. Anak-anak wajib memakai masker begitu juga balita yang mengikuti pendampingan.
Hal tersebut tidak lepas dari peran orang tua yang mencontohkan kebiasaan menggunakan
masker setiap bepergian. Sehingga anak-anak yang melihat kemudian akan menerapkan
hal yang sama.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan dapat
diterapkan sejak masih anak-anak. Kebiasaan baik tentunya akan berpengaruh pada
kualitas sumber daya manusia. Pada masa pandemi Covid 19, kebiasaan menggunakan
masker menjadi kebiasaan yang harus ditanamkan sejak dini, mengingat beberapa
orang belum terbiasa dengan menggunakan masker. Orang tua, anak, dan masyarakat
harus berkolaborasi dalam pelaksanaan kebiasaan baru dengan baik sehingga mampu
menghadapi masa Pandemi.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan
badan nasional penanggulangan bencana atas diselenggarakannya program Kuliah Kerja
Nyata ( KKN ) Tematik Covid 19, Literasi dan Numerasi dan mahasiswa dari Universitas PGRI
Semarang yag terlibat KKN Covdi 19, Literasi dan Numerasi.

KEPUSTAKAAN
Rahmawati, Sudarma, dan Sulastri. 2014. “HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA
DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS IV
SEMESTER GENAP DI KECAMATAN MELAYA-JEMBRANA”. e-Journal MIMBAR PGSD:
Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan PGSD, 2 (1).

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

114
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pemanfaatan Kebun Sayur Hidroponik


sebagai Solusi Ketahanan Pangan Keluarga
pada era Pandemi Covid-19
Ira Setiawati

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas PGRI Semarang
Email : irasetiawati@upgris.ac.id
Abstrak

Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah melatih warga memperoleh
keterampilan yang berkaitan langsung dengan pengembangan ketahanan pangan
keluarga, melalui program kebun sayur hidroponik, dengan memanfaatkan lahan sempit
dan terbatas diperkotaan. Ketahanan pangan keluarga menjadi solusi penting selama
pandemik COVID-19. Ketersediaan pangan yang cukup bagi keluarga dan masyarakat pada
umumnya, akan dapat menciptakan kestabilan ekonomi. Metode pelaksanaan pada program
pengabdian pada masyarakat ini, menggunakan metode pelatihan dan pendampingan
secara luring, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Hasil dari pengabdian ini
diharapkan masyarakat tetap produktif dan imunitas meningkat, sehingga masyarakat tidak
perlu khawatir akan kekurangan pangan, tanpa harus pergi berbelanja sayur dan buah ke
luar rumah atau ke pasar karena kebutuhan sayur sudah tersedia dan terpenuhi dirumah.
Keyword : kebun sayur, Hidroponik, ketahaan pangan keluarga

LATAR BELAKANG

Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang harus dipenuhi. Gejolak sosial,
ekonomi dan politik, dapat terjadi, apabila ketahanan pangan terganggu. Ketahanan
pangan keluarga menjadi solusi penting di masa pandemi Covid-19 saat ini. Ketersediaan
pangan yang cukup bagi keluarga dan masyarakat pada umumnya, akan dapat menciptakan
kestabilan ekonomi.
Kebun sayur Hidroponik, merupakan upaya dari bentuk ketahanan pangan keluarga di era
pandemi saat ini. Pemanfaatan hidroponik sebagai kebun sayur keluarga merupakan salah
satu metode yang digunakan untuk bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan terbatas
diperkotaan. Menanam sendiri sayuran untuk konsumsi keluarga dapat memberi rasa aman,
karena jelas sumbernya dari kebun sendiri. Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala
kecil sebagai salah satu solusi bertanam yang mudah untuk dipraktikkan oleh siapa saja,
termasuk ibu rumah tangga. Di samping untuk konsumsi di rumah, budidaya hidroponik bisa
juga digunakan sebagai usaha untuk mendapatkan penghasilan.
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan
tanah dengan menekankan pada pemberian nutrisi. Cara menanam tan aman hidroponik
sangat mudah, dengan menggunakan media tanam tanpa tanah dan memanfaatkan air
sebagai sumber nutrisi utama bagi tanaman. Sistem hidroponik ada bermacam-macam,
salah satunya menggunakan Sistem wick atau sistem sumbu. Sumbu yang digunakan
berasal dari kain flanel serta memanfaatkan botol bekas sebagai instalasinya, sehingga
tidak memerlukan lahan yang luas untuk bercocok tanam.

Gambar 1. Botol Bekas & Netpot

116
METODE
Metode pelaksanaan pada program pengabdian pada masyarakat ini, menggunakan
metode pelatihan dan pendampingan. Tentunya pendampingan dan pelatihan secara luring
ini, dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehataan.

Gambar 2. Ibu Rumah tangga peserta pelatihan

Tanaman yang biasa ditanam secara hidroponik untuk skala rumah tangga di antaranya
adalah tanaman sayuran daun, seperti : bayam, kangkung, sawi, selada, kailan, pakcoy,
seledri serta tanaman sayuran buah, seperti : tomat, cabe, terong, pare, mentimun, dan
kacang panjang. Hal ini dilihat dari sisi ekonomis tanaman sayuran daun dan sayuran buah
yang lebih cepat dipanen serta kualitasnya lebih baik jika ditanam sendiri untuk kebutuhan
pangan keluarga.
Langkah pertama yang dilakukan untuk membuat kebun sayur keluarga menggunakan
teknik hidroponik, dimulai dengan penyemaian benih sayur yaitu menyiapkan benih sayuran,
nampan, media tanam rockwool, cutter, air, penggaris. Lalu memilih benih dengan merendam
kedalam air bersih yang fungsinya untuk mendapatkan benih yang bagus. Kemudian
Potong rockwool sesuai ukuran dan dibasahi dengan air sampai merata. Selanjutnya setiap
potongan rockwool dilubangi satu per-satu, jika sudah memasukkan benih yang sudah
direndam ke dalam lubang rockwool dan tutup dengan plastik hitam.

Gambar 3. Rockwool / media tanam

117
Tempatkan benih yang disemai ditempat yang teduh dan amati hingga 2-3 hari sampai
benih sprout/pecah baru tanaman dikenakan cahaya matahari. Untuk penyiraman selama
masa penyemaian usahakan rockwool selalu dalam kondisi lembab, cukup dengan
menyemprotkan air pada media tanam.
Langkah berikutnya yaitu pembuatan nutrisi dan pemindahan bibit sayur yang berusia 1
minggu ke instalasi botol bekas. Nutrisi yang digunakan untuk bibit sayur yaitu AB Mix,
merupakan nutrisi yang sering digunakan untuk budidaya hidroponik.

Gambar 4. Pembuatan nutrisi & pemindahan bibit


Nutrisi AB Mix perlu dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan ke tumbuhan. Contoh
benih tanaman yang digunakan pada pelatihan ini adalah caisim. Takaran untuk kebutuhan
nutrisi caisim sebanyak 5 ml nutrisi A : 5 ml nutrisi B : 1 Liter air. Takaran tersebut merupakan
takaran untuk sayur daun pada umumnya, sedangkan untuk takaran pakcoy atau selada
sudah berbeda lagi. Apabila sudah melarutkan nutrisi AB Mix, langkah berikutnya yaitu
memindahkan bibit yang semula di nampan kemudian dipindahkan kedalam netpot dan
botol bekas. Merawat sayuran dengan menambahkan larutan nutrisi apabila sudah menyusut
dan selalu basahi rockwool apabila mulai mengering.

DISKUSI

Teknik hidroponik ini telah diperkenalkan kepada warga dan masyarakat sekitar dengan
tujuan sebagai solusi ketahanan pangan sehingga dapat kembali menghidupkan ekonomi
masyarakat yang cukup terhambat akibat pendemi Covid -19. Hidroponik merupakan
inovasi dalam pembudidayaan tanaman tanpa menggunakan media tanah melainkan
menggunakan air (H2O). Hidroponik sangat mudah dikembangkan dengan memanfaatkan
lahan sempit bahkan dapat di kembangkan di atas atap. Tanpa disadari, banyaknya sampah
seperti botol plastik bekas atau gelas plastik yang dapat di manfaatkan sebagai media
tanam di sistem hidroponik. Hasil panen hidroponik dapat dijual ke pasar dan tentunya hal
ini dapat meningkatkan pendapatan dan produktivitas masyarakat selama di rumah.

118
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pelatihan hidroponik ini, masyarakat dapat mengetahui bagaimana
memanfaatkan lahan yang sempit dan terbatas agar tetap produktif. Masyarakat juga
memperoleh beberapa keterampilan yang berkaitan langsung dengan pengembangan
ketahanan pangan berupa program kebun sayur keluarga secara hidroponik selama
pandemik COVID-19 serta memperoleh pengetahuan tentang pelatihan hidroponik, seperti
cara penyemaian, cara perawatan, cara membuat larutan nutrisi hidroponik, pemindahan
bibit hidroponik dengan wick system, dan perawatan pasca panen.
Hasil panen dari tanaman hidroponik ini tentunya sangat bermanfaat sebagai solusi
peningkatan ketahanan pangan keluarga di masa pandemic Covid-19. Harapannya,
masyarakat tetap produktif dan imunitas meningkat, sehingga masyarakat tidak perlu
khawatir akan kekurangan pangan, tanpa harus pergi berbelanja sayur dan buah ke luar
rumah atau ke pasar karena kebutuhan sayur sudah tersedia dan terpenuhi dirumah.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan yang diberikan kepada kami
untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di tengah pandemi covid-19. Penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, mahasiswa KKN-T khususnya kelompok
86 dan 87, serta LPPM Universitas PGRI Semarang atas kerja sama dan kerja kerasnya
selama kegiatan pengabdian.

ACUAN PUSTAKA

[1] Ashari, S., dan Purwantini, T.B. (2012). Potensi dan Prospek Pemanfaatan Lahan
Pekarangan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Bogor: Pusat Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian.
[2] Dwiratna, N.P.S., Widyasanti, A., dan Rahmah, D.M. (2016). Pemanfaatan Lahan
Pekarangan Dengan Menerapkan Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari. Jurnal
Aplikasi Untuk Masyarakat Dharmakarya, 5(1): 24-32.
[3] Edison, E. 2010. Human Resource Development Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Bandung:Alfabeta.
[4] Roidah, I.S. (2014). Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik.
Jurnal Bonorowo, 1(2): 43-50.
[5] Setiawati, I., Prihatiningsih R., Novandalina, A., (2016). Manajemen Dalam
Pengembangan Proses Bisnis dan Pemasaran Online pada Usaha Mikro Tanaman
Hidroponik. Semarang: Rakernas AIPKEMA.

119
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Program Pencegahan Penularan Infeksi


COVID-19 di Desa Cimaranten Kecamatan
Cipicung Kabupaten Kuningan 2020
C.Heriana dan Muhamad Wildan Khaerudin

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan Jawa Barat


*Email : Muhamadwildan1998@gmail.com
Abstrak

Sejak kemunculan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia tanggal 2 Maret 2020,
jumlah kasus terkonfirmasi positif dan meninggal masih terus meningkat. Pandemi Covid-19
berdampak sistemik dan mengganggu hampir seluruh aspek kehidupan manusia termasuk
di bidang pendidikan tinggi. Kegiatan KKNT ini bertujuan untuk mendukung dan menguatkan
program penanggulangan dan pencegahan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah serta sebagai upaya mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan
tata cara pencegahan Covid-19. Kegiatan KKNT dilaksanakan mulai dari tanggal 24Agustus
sampai 24September 2020. Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama KKNT diantaranya
melakukan silaturahmi dan survey awal ke Desa Cimaranten, koordinasi dan pengenalan
aplikasi Inaristik ke pihak Desa, pengisian Inaristik Personal dan KK, pemasangan spanduk
dan poster, koordinasi dengan pihak Puskesmas Cipicung terkait kegiatan penanggulangan
dan pencegahan Covid-19 yang dilakukan mahasiswa, melaksanakan penyuluhan
mengenai Covid-19 dan praktek cuci tangan pakai sabun di SD 1 Cimaranten, penyemprotan
desinfektan dan kerja bakti di balai Desa Cimaranten dan pembuatan produk inovasi rempah
untuk meningkatkan imunitas yaitu “The Sereh (TEREH)”.Metode yang digunakan dalam
pelaksanaan KKNT ini adalah wawancara, observasi dan penyuluhan. Teknik pengumpulan
data berupa data primer melalui proses wawancara dan observasi kepada masyarakat
dan data sekunder yang diperoleh dari profil Desa Cimaranten. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner yang ada dalam aplikasi recon kemdikbud dan InARisk. Dengan adanya
kegiatan KKNT ini diharapkan dapat membantu penguatan program penanggulangan dan
pencegahan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta
dapat meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya dan tata cara pencegahannya
Covid-19 sehingga dapat memutus mata rantai penularan Covid-19.

LATAR BELAKANG

Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan virus Corona COVID-19 sebagai
pandemi. Di Indonesia, sejak dua kasus pertama COVID-19 yang diumumkan pada 2 Maret
2020, jumlah kasusnya terus meningkat tersebar di 32 provinsi. Dengan jumlah pasien
COVID-19 yang terus meningkat tanpa terkendali menjadikan Presiden Joko Widodo
memutuskan mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dalam
menangani pandemi virus Corona atau COVID-19 di Tanah Air. Sebagai tindak lanjut atas
kebijakan PSBB, maka beberapa arahan yang harus ditaati diantaranya 1) Kegiatan sekolah
dan bekerja dilakukan di rumah; 2) Pembatasan kegiatan keagamaan; 3) pembatasan
kegiatan di tempat/fasilitas umum; 4) Pembatasan kegiatan sosial dan budaya; 5) Pembatasan
moda trasportasi; 6) Pembatasan kegiatan aspek lainnya khusus terkait aspek pertahanan
dan keamanan.

Meliahat situasi ini, percepatan penganan COVID-19 harus dilakukan secara menyeluruh
dan melibatkan semua pihak termasuk perguruan tinggi. Peran perguruan tinggi bisa
dijadikan sebagai ujung tobak dalam peranannya untuk mensosialisasikan penanganan
COVID-19 kepada masyarakat. Sebagai perguruan tinggi kesehatan yang ada di Kabupaten
Kuningan Provinsi Jawa Barat, maka STIKes Kuningan terpanggil untuk berkontribusi dalam
pencegahan dan penanganan COVID-19 yang sedang mewabah di masyarakat. Salah

121
satu desa yang dijadikan tempat untuk mensosialisasikan penanganan COVID-19 kepada
masyarakat adalah di Desa Cimaranten Kecamatan Cipicung Kabupaten Kuningan.

METODE

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan KKNT ini adalah wawancara, observasi dan
penyuluhan. Teknik pengumpulan data berupa data primer melalui proses wawancara dan
observasi kepada masyarakat dan data sekunder yang diperoleh dari profil Desa Cimaranten.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang ada dalam aplikasi recon kemdikbud
dan InARisk. Dengan adanya kegiatan KKNT ini diharapkan dapat membantu penguatan
program penanggulangan dan pencegahan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah serta dapat meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya
dan tata cara pencegahannya Covid-19 sehingga dapat memutus mata rantai penularan
Covid-19. Adapun masyarakat yang dijadikan sampel untuk dilakukannya assesment dalam
kegiatan KKNT ini adalah sebanyak 110 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini bersifat simple random sampling yang merupakan suatu teknik penentuan sampel
secara acak, dimana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih
menjadi sampel.

DISKUSI

Kegiatan KKNT yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan
yang berlokasi di Desa Cimaranten terletak di Kecamatan Cipicung, Waktu pelaksanaan
kegiatan KKNT yaitu tanggal 24 Agustus sampai 24 September 2020. Kegiatan KKNT ini
dilaksanakan selama 1 bulan. Selama melaksanakan KKNT di Desa Cimaranten Kecamatan
Cipicung Kabupaten Kuningan banyak aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa untuk
memutus mata rantai penularan Covid-19, seperti:
1. Pemasangan Poster, Tujuan kegiatan ini yaitu untuk menginformasikan kepada
masyarakat terkait Covid-19 untuk menambah pengetahuan masyarakat sehingga
semakin waspada dan melakukan perilaku 3M sehingga terhindar dari risiko tertularnya
virus Covid-19.
2. Kegiatan Penyuluhan dan Pemberian Sabun Cuci Tangan di SDN 1 Cipicung. Tujuannya
diadkan kegiatan penyuluhan tersebut agar murid-murid memahami bahwa cuci
tangan sesuai anjuran kesehatan sangat penting dan menjaga kesehatannya.
Dengan menerapkan protokol kesehatan seperti sebelum masuk akan di cek suhu
terlebih dahulu, lalu memakai masker dan tidak lupa mencuci tangan dan menjaga
jarak satu dengan yang lainnya. Pada hari senin kami mahasiswa KKN Stikku
mendapat kesempatan untuk melakukan penyuluhan tentang Virus Covid-19 dan
cara pencegahannya dan penyuluhan tentang mencuci tangan yang baik dan benar.
Diakhir materi kami melakukan simulasi mencuci tangan dengan anak kelas 1-6 SD.
Pada kegiatan ini mendapat apresiaisi yang baik dari pihak sekolah.
3. Penyemprotan Desinfektan dan Kerja Bakti di Bale Desa Cimaranten. Tujuan dari
kegitan ini adalah membersihkan dan mensterilkan balai desa dari virus covid-19
dengan melakukan pencegahan awal yaitu penyemprotan desinfektan di seluruh

122
ruangan yang ada di lanjutkan dengan kegitan kerja bakti unutk membersihkan balai
desa, kegitan ini diikuti oleh sebagianperangkat desa dan seluruh mahasiswa KKNT.
4. Pembuatan Produk Inovasi Rempah The Sereh “TEREH” Untuk Meningkatkan Imunitas
Tubuh. mahasiswa melakukan kegitan Pembuatan Produk Inovasi berupa minuman
untuk meningkatkan imunitas yang dibuat dari rempah – rempah sederhana dan
dapat ditemukan banyak di masyarakat. Untuk nama produk Inovasi ini adalah TEREH
(Teh Sereh Cengkeh Jahe). Tujuan dari pembuatan produk inovasi ini adalahmenjadi
gambaran bagi masyarakat bahwa bahan – bahan tradisonal yang ada dirumah pun
bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada masa pandemi
saat ini.
5. Pemberian Handsanitaizer dan Sabun Cuci Tangan Kepada Perangkat Desa
Cimaranten. Kegiatan diawali dengan sosialisasi tentang pemaparan Hand Sanitizer
itu penting untuk disediakan, dan juga pemaparan tentang cara pembuatan, bahan-
bahan yang digunakan dalam proses pembuatan Hand Sanitizer tersebut. Lalu setelah
dilakukannya sosalisasi kami pun langsung melakukan pemberian Hand Sanitizer
kepada pihak Aparat Desa untuk digunakan di Desa serta juga diharapkan dari pihak
Desa dapat diterapkan juga kepada masyarakat secara luas.
6. Penyediaan Sarana Tempat Cuci Tangan di Pintu Masuk Balai Desa Cimaranten. Tujuan
penyediaan sarana tempat cuci tangan ini diharapkan dapat menjadi fasilitas yang
bermanfaat untuk selalu menjaga kebersihan dan selalu melakukan pola hidup bersih
dan sehat setiap akan melaksanakan aktivitas. Dan dengan penyediaan tempat cuci
tangan di balai Desa Cimaranten ini pun diharapkan dapat menjadi percontohan bagi
masyarakat Desa Cimaranten untuk selalu menjaga kebersihan dan melakukan pola
hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan.
7. Penerapan Tanda Sosial Distancing di Balai Desa cimaranten. Tujuan dari kegitan
adalah untuk menegakan program 3M yang salah satunya adalah menjaga jarak dan
memberikan percontohan penerapan protokol kesehatan yang baik saat melakukan
kegitan yang melibatkan masyarkat untuk berkumpul di Balai Desa.
8. Program Rumah Percontohan Pencegahan Infeksi Covid-19 (RUMPI Covid-19). RUMPI
Covid-19 adalah salah satu program unggulan dari tim KKNT Desa Cimaranten
yang membuat percontohan pengaplikasian protokol kesehatan berbasis keluarga
di rumah. Sebagai contoh adalah tersedianya sarana cuci tangan, sabun dan lap
di depan rumah, tong sampah dan tempat pakaian kotor di dalam rumah bagian
depan sehingga memudahkan ketika membuang masker yang sudah digunakan
dan langsung membuka pakaian ketika sudah berpergian dari luar. Hal ini sangat
efektif untuk memutus rantai penularan Covid-19 karena jika seluruh keluarga sudah
sadar akan pentingnya penerapan protokol kesehatan maka seluruh keluarga akan
terhindar dari infeksi Covid-19.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Dari kegiatan pengisian log book dan pengisian aplikasi inaristik personal dan KK didapatkan
hasil bahwa sebagian besar masyarakat tergolong kedalam risiko rendah terpapar Covid-19.
Dikarenakan beberapa faktor, seperti: pemahaman terhadap Covid-19, penerapan program
3M dan jenis pekerjaan masyarakat yang didominasi oleh petani sehingga sangat jarang
sekali terlihat kerumunan-kerumunan massa. Selain itu, dari 3 kali dilakukannnya assessment
pada saat diawal, ditengah dan diakhir kegiatan KKNT terdapat perubahan perilaku yang

123
tadinya tidak tahu dan mau menerapkan program 3M (Memakai masker, Mencuci tangan
dan Menjaga jarak), dengan adanya edukasi dan komunikasi dari seluruh mahasiswa
kepada masyarakat secara berkelanjutan sehingga perilaku masyarakat sedikit demi sedikit
berubah ke arah yang lebih baik.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas segala fasilitas, pembelajaran dan ilmu yang
diberikan selama kegiatan KKNT ini berlangsungdan mahasiswa Semster 7 Prodi Kesehatan
Masyarakat STIKes Kuningan yang terlibat secara langsung dalam kegiatan KKNT Covid-19
Luring dan juga terimakasih terhadap pihak Desa Cimaranten yang sudah mengizinkan
dan selalu mensupport kegiatan mahasiswa dalam upaya pencegahan penularan infeksi
Covid-19.

ACUAN PUSTAKA

1. Cheval, S., Adamescu, Georgiadis, Herrnegger, Piticar, & Legates. 2020. Observed
And Potential Impacts Of The Covid-19 Pandemic On The Environment. International
Journal Environment. Res. Public Health 2020, 17, 4140; Doi:10.3390/Ijerph17114140.
2. BNPB. 2020. Kondisi Terkini Covid-19 di Indonesia. Http://BNPB.Go.Id/Siaranpress/
Kondisi-Terkini-Covid-19/21996 .
3. Wikipedia. 2020. Data Pandemic Covid-19. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Template:
COVID:19_pandemic_data.

DOKUMENTASI KEGIATAN

124
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

PSIKOEDUKASI TENTANG PERUBAHAN


PERILAKU DALAM MENINGKATKAN
SELF AWARNESS PADA ERA ADAPTASI
KEBIASAAN BARU DI DESA SUKABUDI
KECAMATAN SUKAWANGI KABUPATEN
BEKASI
Sandra Adetya

Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara, Jakarta


Email : Sandra.adetya@dsn.ubharajaya.ac.id
Abstrak

Covid-19 menyebabkan penyakit yang menyerang sistem pernapasan pada manusia. Virus
ini telah menginfeksi jutaan orang sehingga menyebabkan angka kematian yang tinggi
bagi penderitanya diseluruh dunia. Anak-anak hingga orang dewasa memiliki resiko tertular
penyakit ini. Berdasarkan hasil observasi pada tahap survei awal KKNT, masih banyak
masyarakat di Desa Sukabudi kecamatan Sukawangi yang belum memperhatikan dan
sadar akan dampak dari covid 19. Desa ini merupakan desa yang padat penduduk dimana
mayoritas masyarakat dengan ekonomi kelas menengah kebawah yang sebagian besar
mata pencariannya adalah dengan bertani dan bercocok tanam. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan edukasi kepada masyarakat RT 01 desa Sukabudi, kecamatan Sukawangi,
kabupaten Bekasi untuk meningkatkan pemahaman bahaya Covid-19 dan menerapkan
pola perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penularan Covid-19. Metode yang
digunakan adalah Wawancara, Observasi dan Intervensi Sosial dengan pendekatan kognitif-
behaviour dengan penyampaian materi edukasi dan pembiasaan perilaku hidup bersih dan
sehat. Materi edukasi yang diberikan kepada masyarakat rt 01 desa Sukabudi diantaranya
pengenalan Covid-19 dan gejalanya, cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara
memakai masker dan jenis masker yang dipakai untuk non-medis, cara physical distancing,
serta cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Penyampaian materi juga dilakukan
dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran berupa poster. Evaluasi dilakukan
pada akun RECON dan INARISK untuk mengetahui pengetahuan peserta sebelum dan
setelah diberikan edukasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan oleh
fasilitator meningkatkan pemahaman bahaya Covid-19 dan dapat menerapkan pola perilaku
hidup bersih dan sehat.

LATAR BELAKANG

Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh
infeksi Virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS COV-2) atau yang
dikenal dengan novel coronavirus (2019-nCoV) (sianghai, 2020). Sejak kemunculan kasus
pertama positif Covid-19 di Indonesia tanggal 2 Maret 2020, jumlah kasus terkonfirmasi
positif dan meninggal masih terus meningkat. Pandemi Covid-19 berdampak sistemik dan
mengganggu hampir seluruh aspek kehidupan manusia termasuk di bidang pendidikan tinggi.
Secara global, United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
melaporkan pada tanggal 20 April 2020 sudah 191 negara menutup satuanpendidikan
dengan 1,575,270,054 peserta didik terdampak. Di IndonesiaPandemi Covid-19 berdampak
pada 646.192 satuan pendidikan, 68.801.708 Peserta Didik, dan 4.183.591 Pendidik mulai dari
jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai Pendidikan Tinggi, Pendidikan Khusus, Pendidikan
Vokasi,Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Pendidikan Keagamaan (Kemendikbud,2020).
Pemerintah melaporkan rekor kasus baru COVID-19 di Indonesia. Pada tanggal 23 september
2020, penambahannya mencapai 4.634 kasus. Berdasarkan data per 20 September 2020,
secara nasional kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia adalah sebanyak 8,4 persen.
Adapun beberapa provinsi yang menjadi penyumbang kasus tertinggi, yaitu Jawa Barat,
Banten, Sulawesi Selatan, Riau, dan Papua. Sedangkan jumlah kasus tertingginya berasal
dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan. (detikhealth.
com, 2020).

126
Dalam menanggulangi dampak Covid-19, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan langkah-langkah prefentif seperti
campaign gerakan Social Distancing, Physical Distancing, Stay At Home, Work From Home,
dan lain sebagainya agar menahan laju kasus positif corona di Indonesia dan menetapkan
bencana non-alam penyebaran Covid-19 sebagai bencana nasional. (Kementerian Sekretariat
Republik Indonesia, 2020).
Munculnya Covid-19 sebagai salah satu pandemi yang mengancam keamanan negara
adalah bukti nyata terjadinya pergeseran pola ancaman. Sayangnya, masyarakat masih
merasa bahwa ancaman ini tidak memiliki skala besar layaknya terjadinya perang. Menyadari
bahwa masyarakat masih memiliki pemahaman yang rendah terhadap bagaimana menjaga
keamanan dirinya di tengah pandemic. masyarakat membutuhkan sebuah transformasi
pemikiran agar bisa mengembangkan sikap kesadaran diri (self-awareness). Sikap ini
termasuk bagaimana menaati peraturan pemerintah, seperti di rumah saja, pakai masker,
sering cuci tangan, jangan berkerumun, dan protokol-protokol kesehatan lainnya.
Dalam upaya gotong-royong menangani wabah Covid-19 di Indonesia, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti) bersama-sama dengan para mahasiswa-mahasiswi di masing-masing
Universitas telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mitigasi pandemi Covid-19 dalam
program Relawan Covid-19 Nasional (RECON). Menindaklanjuti upaya tersebut dan sebagai
implementasi tridharma perguruan tinggi melalui kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka
Belajar, Ditjen Dikti Kemdikbud berkolaborasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran
Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan dengan
dukungan dari berbagai stakeholders, menyelenggarakan program KKNT yang terkait
dengan Covid-19. Program KKNT ini dengan tujuan untuk pengamalan tridharma mahasiswa
melalui pendampingan masyarakat dan pengajaran murid SD serta akan diselenggarakan
bersama dengan program KKNT Covid-19. KKNT ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi
mahasiswa, masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah, dan stakeholders (hingga tingkat
wilayah) dalam upaya gotong royong penangangan Covid-19 terkhusus untuk memberikan
edukasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perubahan perilaku Adaptasi
Kebiasaan Baru untuk masyarakat.
Berdasarkan hasil observasi pada tahap survei awal KKNT. Pelaksanaan KKNT dilakukan
di RT 01/09 Dusun 3 Desa Sukabudi, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi. Kegiatan
ini dilakukan karena masih banyaknya mayarakat Desa Sukabudi masih sangat minim akan
informasi tentang bahaya covid 19 selama pandemi. Selain itu, minim nya edukasi terkait
covid 19 dan wilayah ini termasuk dalam kategori zona hijau sehingga masyarakat tidak
peduli dengan kewaspadaan dan bahaya virus corona. Masih banyak masyarakat yang
tidak menggunakan masker ketika beraktivitas di luar, tidak menggunakan hand sanitizer
dan tidak ada nya bak untuk mencuci tangan di sekitar tempat tinggal masyarakat sehingga
perlunya edukasi mengenai covid-19 agar masyarakat agar lebih peduli dan paham terkait
cara pencegahan dan bahaya tepapar virus Covid-19.
Untuk membantu mencegah penyebaran virus covid 19 di RT 01/09 Dusun 3 Desa Sukabudi,
Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, diperlukan pendampingan kepada masyarakat.
Pendampingan ini dilakukan oleh Tim kelompok KKNT dari Fakultas Psikologi Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya. Tim kelompok KKNT ini bekerja sama dengan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Berdasarkan
hasil Wawancara dan observasi, tim kelompok KKNT telah menemukan berbagai
permasalahan yang ada di di RT 01/09 Dusun 3 Desa Sukabudi, Kecamatan Sukawangi,
Kabupaten Bekasi. Hal ini menjadi acuan TIM kelompok KKNT untuk menyusun program

127
selama KKNT berlangsung. Program dan kegiatan tersebut akan dideskripsikan secara
lebih rinci pada bahasan selanjutnya
Tujuan utama dari KKNT di RT 01/09 Dusun 3 Desa Sukabudi, Kecamatan Sukawangi,
Kabupaten Bekasi adalah memberikan psikoedukasi tentang perubahan perilaku dalam
meningkatkan self awareness pada era adaptasi kebiasaan baru di RT 01/09 Dusun 3 Desa
Sukabudi, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.

METODE
Metode yang digunakan dalam KKNT ini adalah mahasiswa yang terjun langsung ke
lapangan (luring) di Desa Sukabudi. Metode yang dilakukan diantaranya:

1. Wawancara
Wawancara menurut Moleong (2005) adalah metode pengumpulan data yang banyak
digunakan untuk pengambilan data kelompok. Wawancara individu adalah metode yang
dilakukan pada KKNT kepada warga yang tinggal di lokasi KKNT, diantaranya adalah kepala
keluarga, pekerja harian yang bertani, remaja dan anak-anak yang bermukim di Desa
Sukabudi

2. Observasi
Selain wawancara, pengambilan data juga melalui observasi atau pengamatan di lokasi KKNT.
Data nonverbal dapat diperoleh dari observasi (Prawitasari, 2011). Tim KKNT mengobservasi
aktivitas masyarakat di lokasi KKNT, tujuannya untuk mengetahui apakah masyarakat sudah
mentaati protokol kesehatan pada era adaptasi kebiasaan baru.

3. Metode Intervensi Sosial


Metode intervensi sosial diartikan sebagai perubahan yang terencana yang dilakukan oleh
pelaku perubahan (change agent) yang terdiri dari individu, keluarga, dan kelompok kecil
(lever mikro), komunitas dan organisasi (level mezzo) dan masyarakat yang lebih luas, baik
ditingkat kabupaten/kota, provinsi, negara, maupun tingkat global (level makro). Tujuan dari
intervensi sosial adalah untuk mencegah penurunan fungsi dan kondisi sosial, serta untuk
mengelola keadaan dari berbagai ancaman.
Bentuk intervensi social pada KKNT ini adalah psikoedukasi kelompok melalui berbagai
kegiatan positif, diantaranya:
1. Psikoedukasi dengan memberikan materi pentingnya mematuhi protokol kesehatan
melalui poster
2. Membuat dan membagikan ramuan tradisional (yang ber isi teh, madu dan lemon)
dan membuat seni kolase bersama anak -anak
3. Membuat seni kolase/ menempel bersama anak-anak
4. Pengadaan sarana dan prasarana kesehatan, diantaranya pengadaan sarana cuci
tangan umum
5. Menjaga kebersihan lingkungan dengan penyemprotan disinfektan

128
DISKUSI

Kuliah Kerja Nyata Tematik ini berlangsung dari tanggal 23 Agustus 2020 sampai dengan
19 September 2020. Sebelum KKNT berlangsung, tim melakukan wawancara dan observasi
untuk melihat gambaran masyarakat setempat. Hasil wawancara dan observasi ini dijadikan
acuan untuk menentukan program kegiatan KKNT. Setelah itu Tim KKNT melakukan
sosialisasi kepada warga tentang program kerja yang akan dilakukan. Kegiatan ini dilakukan
pada tanggal 13 Agustus 2020 di lokasi KKNT. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat
memahami program apa saja yang akan dilaksanakan.
Kegiatan KKNT diawali dengan memberikan psikoedukasi tentang pentingnya mematuhi
protokol kesehatan agar terhindar dari virus covid 19. Psikoedukasi ini diberikan melalui
poster dan video yang akan disebar melalui Whatsapp Grup. Jenis-jenis psikoedukasinya,
yaitu: (1) Perilaku sehat, seperti cara cuci tangan dan cara pemakaian masker yang benar, (2)
Kesehatan mental, seperti cara mengolah emosi untuk orang tua saat pandemi, (3) Interaksi
sosial, seperti social distancing, cara bersosialisasi saat pandemi. Memberikan sosialisasi
pada masayarakat Self Awareness dan manajemen waktu dengan menggunakan metode
ceramah kepada bapak/ibu/remaja secara langsung. Materi psikoedukasi merupakan
kegiatan dengan pendekatan kognitif, yakni memberikan wawasan kepada masyarakat
mengenai covid-19 guna merubah paradigma ketidakpedulian akan bahaya virus corona.
Tak hanya itu, mahasiswa dan dosen pun juga selalu memakai masker saat kegiatan
berlangsung guna mencerminkan perilaku hidup sehat dengan pendekatan behaviour
modeling. Pemberian masker kepada masyarakat merupakan usaha merubah perilaku
dengan pendekatan behaviour classical conditioning, yakni masyarakat dikondisikan untuk
memakai masker
Psikoedukasi penting sekali diberikan, karena masih banyak warga yang tidak memahami
bahaya virus covid 19 dan cara pencegahan penyebaran virus tersebut. Hali ini dibuktikan
dengan masih banyaknya warga yang keluar rumah tanpa memakai masker, tidak jaga
jarak dan tidak peduli dengan penyebaran virus. Berdasarkan hasil pengamatan,ada dua
kemungkinan kenapa warga tidak patuh dengan protokol kesehatan, yaitu ketidakpahaman
warga akan bahaya virus covid 19 dan tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Warga
tetap keluar rumah seperti biasa saat tidak ada pandemik, yaitu tidak mematuhi aturan
protokol kesehatan. Memberikan masker kepada warga setempat secara langsung ketika
sosialisasi/ seminar akan berlangsung.
Kegiatan tim KKNT pada minggu pertama juga yaitu psikoedukasi mengenai ramuan
tradisional/jamu melalui tatap muka secara langsung dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan yang ada. Pembuatan minuman ini dengan menggunakan bahan teh, lemon dan
madu. Setiap warga dibagikan satu gelas plastik minuman tradisional. Dengan kegiatan ini
diharapkan warga dapat mengolah rempah-rempah menjadi minuman berkhasiat untuk
menjaga stamina tubuh. Warga pun sangat antusias ketika tim membagikan minuman
tradisional di lingkungan setempat.
Untuk membantu warga menjaga kesehatan, tim KKNT juga mengadakan sarana prasarana
kesehatan. Untuk itu, di minggu ke dua program KKNT ialah pembuatan bak cuci tangan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada warga agar sering
cuci tangan agar terhindar dari penularan virus covid 19. Dalam pelaksanaannya, warga
setempat sangan antusias membantu, dengan menyediakan kursi dan meja sebagai tempat
untuk bak cuci tangan. Warga pun memberikan saran terkait peletakan sarana cuci tangan
dibeberapa titik strategis. Tak hanya itu, anak-anak pun dilibatkan dalam kegiatan ini,
dengan mengadakan melukis bak cuci tangan bersama sebagai bentuk ekspresi emosi.
Proses edukasi menjaga pola hidup bersih ini juga menggunakan pendekatan behaviour

129
Pada sabtu pagi, untuk menjaga agar tubuh tetap sehat, tim KKNT mengadakan senam
kesegaran jasmani dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan ini diharapkan
warga lebih menjaga kebersihan dan pola hidup sehat dengan berolah raga.
Untuk membantu proses edukasi bahaya covid kepada anak-anak setempat tersampaikan
dengan mudah, tim KKNT mengajak anak-anak untuk beraktifitas yang menyenangkan
dengan mengikuti kegiatan membuat seni kolase/ menempel pada poster bergambar virus
corona. Anak-anak sangat antusias dalam kegiatan ini dan lebih mudah memahami materi
yang disampaikan.
Kegiatan berikutnya yaitu penyemprotan disinfektan, Tim KKNT dibantu warga bekerja sama
dengan polisi setempat untuk melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan lokasi
KKNT. Penyemprotan disinfektan dilakukan dengan cara keliling menggunakan mobil pikap
yang disemprotkan dengan masin penyemprot. Setiap rumah dalam 1 RT menggunakan
cairan disinfektan.. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus covid 19.
Respon warga sangat positif, meskipun ada beberapa yang terkesan tidak peduli.
Di minggu keempat, tim KKNT melaksanakan program menanam bibit pohon dengan tehnik
hidroponik. Jenis tanaman yang dipilih adalah tanaman kangkung. Media tanam dengan
menggunakan air kemasan gelas yang diberi lubang, kemudian diisi tanah sampai hampir
penuh, dan kemudian dimasukkan bibit kangkung yang setelah itu disiram dengan air. Bibit
yang seudah disemai selama empat hari, kemudian dimasukkan ke dalam wadah berisi
air, sehingga tanaman dapat tumbuh. Kegitan ini mentargetkan anak-anak guna memberi
wawasan baru. Tak hanya itu, kegiatan ini diharapkan anak-anak agar anak-anak mencintai
alam sekitar. Anak-anak sangan antusias dengan kegiatan ini karna merupakan hal baru
bagi mereka.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kesadaran
masyarakat dalam menaati peraturan pemerintah, seperti di rumah saja, pakai masker,
sering cuci tangan, jangan berkerumun, dan protokol-protokol kesehatan lainnya masih
sangat minim. Ditambah lagi dengan faktor pendidikan yang rendah dan wilayah masih
dalam kondisi zona hijau membuat masyarakat belum melihat dampak yang terjadi dalam
menanggulangi penyebaran covid 19. Masih banyak warga yang abai terhadap aturan
protokol kesehatan sehingga perlu dilakukan pendampingan berkelanjutan.
Hal yang bisa dipelajari dari kegiatan ini adalah perlu adanya keterampilan dalam melakukan
pendekatan terhadap masyarakat. Tujuannya agar masyarakat terbuka dengan informasi
dan menjalankan kebijakan dari pemerintah terkait covid 19. Selain itu, diperlukan program
yang sesuai kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran di lingkungan KKNT dimasa new
normal ini.

130
UCAPAN TERIMAKASIH

Kami segenap segenap kelompok KKN Universitas Bhayangkara Jakarta Raya mengucapkan
terima kasih kepada kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam melaksanakan
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan dalam menyusun laporan kegiatan, terutama kepada :
1. Bapak Drs. H. Bambang Karsono, SH., M.M selaku Rektor Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya.
2. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang sudah menjembatani kegiatan ini antara
DPL,Peserta dan Kemendikbud.
3. Tim KKNT dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang sudah memberikan
wadah untuk melakukan pendampingan terhadap masyarakat dimasa new normal
pandemik covid 19 ini.
4. Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang sudah memfasilitasi alat kesehatan
kepada Tim KKNT.
5. Bapak Iimudin Suparna, Amk selaku Kepala desa Sukabudi
6. Bapak Taryadi selaku ketua Rt.01 desa Sukabudi
7. Warga RT. 01 desa Sukabudi yang telah menerima dan membantu kami melaksanakan
program kerja KKN.
8. Seluruh aparat pemerintahan dan tokoh masyarakat desa Sukabudi yang telah
mendukung kami selama pelaksanaan program KKN.
9. Seluruh anggota KKN Tematik Covid-19 LuringUniversitas Bhayangkara Jakarta Raya
yang telah menjalankan program KKN.
10. Semua pihak yang telah membantu kami dan tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga bantuan yang telah diberikan kepada kami dibalas oleh Allah Swt. dengan pahala
yang berlipat ganda. Amin. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami berharap
semoga laporan ini bermanfaat dan dapat diajukan untuk menjadi acuan program KKN
tahun berikutnya.

ACUAN PUSTAKA
Kementrian Sekretaris Negara RI. 2020. Sesneg.go.id
www.health.detik.com:
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5186781/kasus-baru-
corona-ri-kembali-rekor-satgas-covid-19-jelaskanpenyebabnya?_
ga=2.180407783.1985928665.1600944541-841676233.1600944541

131
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Psikoedukasi Tentang Protokol Kesehatan


di Masa New Normal di Desa Karang Satria
Kecamatan Tambun Utara Kabupaten
Bekasi

Yulia Fitriani

Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya


Email : Yulia.fitriani@dsn.ubharajaya.ac.id
Abstrak

Di era new normal ini masih banyak sekali masyarakat yang belum memahami pentingnya
mematuhi protokol kesehatan. Masih banyak dijumpai masyarakat tidak mematuhi protokol
kesehatan, seperti keluar rumah tanpa masker dan tidak jaga jarak. Hal ini dapat berdampak
pada penularan virus yang sangat cepat. Berdasarkan hasil observasi pada tahap survei awal
KKNT, masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan juga ditemui di Desa Karang
Satria, Kecamatan Tambun Utara, Bekasi. Desa ini merupakan desa dengan mayoritas
masyarakat dengan ekonomi menengah yang sebagian besar mata pencahariannya adalah
karyawan swasta. Artinya masih banyak masyarakat yang harus keluar rumah untuk mencari
penghasilan demi memenuhi kebutuhan keluarga. Tujuan utama dari KKNT di Desa Karang
Satria adalah memberikan psikoedukasi tentang protokol kesehatan di masa new normal.
Metode yang digunakan adalah Wawancara, Observasi dan Intervensi Sosial. Berdasarkan
kegiatan yang sudalh dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat untuk
tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemik covid 19 ini masih perlu ditingkatkan.
Masih banyak warga yang tidak taat terhadap aturan protokol kesehatan sehingga perlu
dilakukan pendampingan berkelanjutan.

LATAR BELAKANG

Sejak Januari 2020 Indonesia terserang wabah virus corona atau covid 19. Menurut World
Health Organization (WHO) sebagai badan resmi organisasi kesehatan dunia pada bulan
Maret 2020 wabah ini ditetapkan sebagai pandemik. Covid 19 merupakan jenis virus baru
yang dapat menyerang setiap individu dengan mudah. Karekteristik dari virus ini yang mudah
menyebar dengan cepat menyebabkan banyak sekali korban dari virus ini. Di Indonesia
sendiri per tanggal 22 September 2020 sudah lebih dari 252.923 pasien yang terjangkit
virus ini, 9.837 diantaranya dinyatakan meninggal dunia, 58.788 dirawat, dan 184.298
dinyatakan sembuh (Kompas, 2020)
Langkah yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia adalah mengeluarkan status darurat
bencana hingga akhirnya diambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
dengan langkah-langkah prefentif seperti campaign gerakan Social Distancing, Physical
Distancing, Stay At Home, Work From Home, dan lain sebagainya agar menahan laju kasus
positif corona di Indonesia (Kementerian Sekretariat Republik Indonesia, 2020). Pada bulan
Juli 2020 pemerintah akhirnya mengambil kebijakan “new Normal” atau pembiasaan baru.
Masyarakat masih tetap bisa beraktivitas di luar dengan tetap menjaga protokol kesehatan
yaitu tetap jaga jarak, memakai masker, dan sering cuci tangan.
Di era new normal ini masih banyak sekali masyarakat yang belum memahami pentingnya
mematuhi protokol kesehatan. Masih banyak dijumpai masyarakat tidak mematuhi protokol
kesehatan, seperti keluar rumah tanpa masker dan tidak jaga jarak. Hal ini dapat berdampak
pada penularan virus yang sangat cepat. Berdasarkan hasil observasi pada tahap survei awal
KKNT, masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan juga ditemui di Desa Karang
Satria, Kecamatan Tambun Utara, Bekasi. Desa ini merupakan desa dengan mayoritas
masyarakat dengan ekonomi menengah yang sebagian besar mata pencahariannya adalah
karyawan swasta. Artinya masih banyak masyarakat yang harus keluar rumah untuk mencari
penghasilan demi memenuhi kebutuhan keluarga.

133
Untuk membantu mencegah penyebaran virus covid 19 di Desa Karang Satria, diperlukan
pendampingan kepada masyarakat. Pendampingan ini dilakukan oleh Tim KKNT dari
Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Tim KKNT ini bekerjesama dengan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Berdasarkan hasil FGD dan observasi, tim KKNT telah menemukan berbagai permasalahan
yang ada di Desa Karang Satria. Hal ini menjadi acuan TIM KKNT untuk menyusun program
selama KKNT berlangsung. Program dan kegiatan tersebut akan dideskripsikan secara lebih
rinci pada bahasan selanjutnya
Tujuan utama dari KKNT adalah memberikan psikoedukasi tentang protokol kesehatan
di masa new normal di Desa Karang Satria Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi.
Sedangkan tujuan khususnya diantaranya adalah:
1. Mewujudkan dan mensosialisasikan program Psikoedukasi Covid-19 di masyarakat.
2. Masyarakat memiliki pemahaman tentang pengertian, bahaya, dan cara mencegah
terinfeksi Covid-19.
3. Masyarakat memiliki pengetahuan tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan
untuk mencegah penularan Covid-19.
4. Memberikan dukungan psikologis kepada masyarakat dalam menghadapi pandemik.
5. Mempererat tali silaturahim antara Mahasiswa Ubhara Jaya dengan masyarakat Karang
Satria Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi.

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan KKNT ini adalah :


1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya covid 19 dan cara pencegahan
dan penularannya.
3. Masyarakat dapat menggunakan dan menjaga fasilitas kesehatan yang diberikan.
4. Masyarakat dapat menjaga kesehatan fisik dan mental.

METODE
Metode yang digunakan dalam KKNT ini adalah mahasiswa terjun langsung ke lapangan
(luring) di Desa Karang Satria. Metode yang dilakukan diantaranya :
1. Wawancara.
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang banyak digunakan untuk
pengambilan data kelompok. Wawancara kelompok terarah atau popular disebut
Focus Group Discussion (FGD). Metode ini banyak dilakukan untuk memperoleh data
dari kelompok sama (Prawitasari, 2011). FGD pada KKNT ini dilakukan pada warga yang
tinggal di lokasi KKNT, diantaranya Bapak-bapak, Ibu-ibu dan anggota karang taruna.
2. Observasi.
Selain wawancara, pengambilan data juga melalui observasi atau pengamatan di
lokasi KKNT. Data nonverbal dapat diperoleh dari observasi (Prawitasari, 2011). Tim
KKNT mengobservasi aktivitas masyarakat di lokasi KKNT, tujuannya untuk mengetahui
apakah masyarakat sudah mentaati protokol kesehatan di masa new normal.

134
3. Intervensi Sosial Melalui Psikoedukasi
Metode intervensi sosial diartikan sebaga perubahan yang terencana yang dilakukan
oleh pelaku perubahan (change agent) terhadap berbagai sasaran perubahan (target
of change) yang terdiri dari individu, keluarga, dan kelompok kecil (level mikro),
komunitas dan organisasi (level mezzo) dan masyarakat yang lebih luas, baik ditingkat
kabupaten/kota, provinsi, negara, maupun tingkat global (level makro). Tujuan dari
intervensi sosial adalah untuk mencegah penurunan fungsi dan kondisi sosial, serta
untuk mengelola keadaan dari berbagai ancaman. Intervenso sosial dapat mendorong
dan membangkitkan kemampuan serta kemandirian masyarakat (Achmad, Nurwati &
Mulyana, 2019).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Natasubagyo&Kusrohmaniah (2019)
Psikoedukasi mampu meningkatkan literasi Depresi. Individu yang diberikan perlakuan
psikoedukasi menjadi lebih peduli terhadap kesehatan mentalnya. Bentuk intervensi
sosial pada KKNT ini adalah psikoedukasi kelompok melalui berbagai kegiatan positif,
diantaranya:
1. Psikoedukasi dengan memberikan materi pentingnya mematuhi protokol kesehatan
melalui aplikasi online dan poster
2. Pengadaan sarana dan prasarana kesehatan, diantaranya pembagian masker, vitamin
C, serta pengadaan sarana cuci tangan umum
3. Psikoedukasi menenai mengatasi kecemasan dan mengelola emosi dimasa pandemik
melalui, kegiatan senam sehat, membuat minuman bernutrisi dan lomba mewarnai
untuk anak-anak
4. Menjaga kebersihan lingkungan dengan penyemprotan disinfektan yang bekerja sama
dengan PMI

DISKUSI

Kuliah Kerja Nyata Tematik ini berlangsung dari tanggal 24 Agustus 2020 sampai dengan
24 September 2020. Sebelum KKNT berlangsung, tim melakukan wawancara dan observasi
untuk melihat gambaran masyarakat setempat. Hasil wawancara dan observasi ini dijadikan
acuan untuk menentukan program kegiatan KKNT. Setelah itu Tim KKNT melakukan sosialisasi
kepada warga tentang program kerja yang akan dilakukan. Kegiatan ini dilakukan pada
tanggal 17 Agustus 2020 berbarengan dengan kegiatan perayaan kemerdekaan Republik
Indonesia di lokasi KKNT. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat memahami program apa
saja yang akan dilaksanakan.
Kegiatan KKNT diawali dengan memberikan psikoedukasi tentang pentingnya mematuhi
protokol kesehatan agar terhindar dari virus covid 19. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Putra&Soetikno (2018) intervensi psikoedukasi mampu meningkatkan
achievement goal pada penetapan tujuan, perencanaan, manajmen waktu dan evaluasi diri
dari kelompok. Psikoedukasi ini diberikan melalui media online yaitu Whatsapp, keliling ke
rumah warga dengan tetap menjaga protokol kesehatan, dan menempel poster tentang
pengetahuan covid 19. Psikoedukasi penting sekali diberikan, karena masih banyak warga
yang tidak memahami bahaya virus covid 19 dan cara pencegahan penyebaran virus tersebut.
Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya warga yang keluar rumah tanpa memakai
masker, tidak jaga jarak dan tidak peduli dengan penyebaran virus. Berdasarkan hasil

135
pengamatan, ada dua kemungkinan kenapa warga tidak patuh dengan protokol kesehatan,
yaitu ketidakpahaman warga akan bahaya virus covid 19 dan kondisi psikologis masyarakat
yang sudah jenuh dengan pandemik ini. Warga tetap keluar rumah seperti biasa saat tidak
ada pandemik, yaitu tidak mematuhi aturan protokol kesehatan. Setelah psikoedukasi ini
dilaksanakan, pemahaman masyarakat akan pandemik ini semakin bertambah, hanya saja
kedisiplinan masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan tetap perlu ditingkatkan.
Untuk membantu warga menjaga kesehatan, tim KKNT juga mengadakan sarana prasarana
kesehatan. Sebelum kegiatan ini berlangsung tim melakukan FGD dengan anggota tim,
ketua RT dan karang taruna tentang sarana yang dibutuhkan oleh warga sekitar. Berdasarkan
hasil FGD diputuskan untuk mengadakan sarana cuci tangan umum, pembagian vitamin C
dan masker gratis kepada warga. Selain itu, ada kegiatan membuat minuman bernutrisi.
Untuk mengedukasi salah satu cara menjaga daya tahan tubuh, tim KKNT membuat
minuman bernutrisi berupa jus buah dan es buah untuk dibagikan ke warga. Tujuannya
untuk mengedukasi warga agar tetap mengkonsumsi makanan dan minuman bernutrisi
agar daya tahan tubuh tetap terjaga.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada warga untuk sering cuci
tangan, memakai masker, dan menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan virus
covid 19. Dalam pelaksanaannya, ada warga yang menolak diberi masker dan vitamin C,
karena mereka mengira diminta untuk membayar vasilitas tersebut. Setelah sarana cuci
tangan ditempatkan dibeberapa titik, ada sarana cuci tangan yang hilang diambil warga. Hal
ini menunjukkan kesadaran warga masih kurang untuk menjaga kebersihan bersama.
Untuk mengatasi masalah psikis yaitu kecemasan selama pandemik, dibutuhkan
keterampilan dalam mengelola emosi, terutama bagi anak-anak. tidak mudah bagi mereka
untuk tetap berdiam diri di rumah karena sudah terbiasa beraktivitas di luar rumah. Untuk
membantu mengatasi kecemasan dan meningkatkan keterampilan mengelola emosi, tim
KKNT mengajak anak-anak untuk beraktifitas yang menyenangkan dengan mengikuti
lomba mewarnai secara daring. Anak-anak cukup antusias mengikuti kegiatan ini, sehingga
mereka tetap terhibur meski harus berada di rumah.
Sedangkan untuk orang dewasa, tim KKNT mengadakan senam kesegaran jasmani
dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Warga cukup antusias mengikutinya, selain
demi menjaga kesehatan olah raga juga dapat menjaaga kestabilan emosi. Kegiatan ini
diharapkan mampu membantu warga mengurangi rasa cemas dan menjaga emosi agar
tetap positif. Karena psikis yang sehat juga dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Kegiatan berikutnya yaitu penyemprotan disinfektan, Tim KKNT dibantu warga bekerja sama
dengan PMI kota untuk melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan lokasi KKNT.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus covid 19. Respon warga sangat
positif, meskipun ada beberapa yang terkesan tidak peduli.

136
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kesadaran
masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemik covid 19 ini masih
perlu ditingkatkan. Masih banyak warga yang abai terhadap aturan protokol kesehatan
sehingga perlu dilakukan pendampingan berkelanjutan.
Hal yang bisa dipelajari dari kegiatan ini adalah perlu adanya keterampilan dalam melakukan
pendekatan terhadap masyarakat. Tujuannya agar masyarakat terbuka dengan informasi
dan menjalankan kebijakan dari pemerintah terkait covid 19. Selain itu, diperlukan program
yang sesuai kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran di lingkungan KKNT dimasa new
normal ini.

UCAPAN TERIMAKASIH

1. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada tim KKNT dari Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan yang sudah memberikan wadah untuk melakukan pendampingan
terhadap masyarakat dimasa new normal pandemik covid 19 ini.
2. Terimaksih penilis sampaikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang
sudah memfasilitasi alat kesehatan kepada Tim KKNT.
3. Terimakasih penulis ucapkan kepada Tim dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
yang sudah menjembatani kegiatan ini antara DPL,Peserta dan Kemendikbud.
4. Terimaksih yang tak terhingga kepada Tim KKNT Desa Karang Satria Kecamatan
Tambun Utara Kabupaten Bekasi:

1. Aisyah Herdianti Masre


2. Andika Lukman Prasetya
3. Ayu Lestari
4. Bernadetha Chika Febrianti
5. Birra Wisda Goesmawathy
6. Catur Vira Sagita
7. Isna Hartianti
8. Lilis Karlina
9. Monica Wulan Suci
10. Nur Hafifah
11. Putri Ayu Andira
12. Windy Asmodwiyanti

137
ACUAN PUSTAKA

Achmad,A.A., Nurwati,R.N. & Mulyana,N. 2019. Intervensi Sosial Terhadap Pengembangan


Masyarakat Lokal di Daerah Transmigrasi Desa Topoyo. Jurnal Public Policy. Vol.5.
No.2
Kementrian Sekretaris Negara RI. 2020. Sesneg.go.id
Kompas. 2020. https://www.kompas.com/covid-19
Natasubagyo,O.S. & Kusrohmaniah,S. 2019. Efektivitas Psikoedukasi untuk Meningkatkan
Literasi Depresi. Gadjah Mada Journal Of Professional Psychology. Vol.5 No.1 : 26-35
Prawitasari, J.E. 2011. Psikologi Klinis: Pengantar Terapan Mikro dan Makro. Erlangga: Jakarta
Putra,A.S.&Soetikno,N. 2028. Pengaruh Intervensi Psikoedukasi Untuk Meningkatkan
Achievement Goal Pada Kelompok Siswa Underachiever. Jurnal Muara Ilmu Sosial,
Humaniora, dan Seni. Vol.2.No.1

138
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Strategi Pemberdayaan Kelompok Wanita


Tani ( KWT ) dalam Membentuk Lumbung
Pangan pada Masa Normal Baru

Studi Kasus KWT SEKAR WANGI Kuningan


Semarang Utara
Dwi Prastiyo Hadi

Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI Semarang


Email: dwiikip58@gmail.com
Abstrak

Saat Pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang menganggur akibat dari PHK sehingga
pendapatan turun, daya beli turun, tabungan mulai habis dan kemudian konsumsi kita juga
harus menyesuaikan mulai turun. Dengan diterapkannya normal baru di butuhkan. Lumbung
pangan masyarakat diharapkan menjadi solusi permasalahan pangan dan ekonomi bagi
masyarakat terdampak covid-19, karena masyarakat dapat menyumbang beras dan
kebutuhan pokok lainnya di lumbung, untuk dibagikan kepada masyarakat yang kurang
mampu.dengan kondisi tersebut maka KWT Sekar Wangi mengadakan kegiatan “Rak
Pangan ( lumbung Pangan ) yaitu berupa pembagian sayuran hasil panen dan sembako,
bagi masyarakat yang terimbas covid-19
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penulis mengambil data sampel dengan
menggunakan purposive sampling yang yang berjumlah 20 orang.Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi partisipan, interview bebas
terpimpin, dan dokumentasi . analisis data meliputi tahap reduksi data, penyajian data dan
verifikasi data.
Dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa strategi pemberdayaan Kelompok Wanita
Tani “Sekar Wangi” dalam pengembangan rak pangan (lumbung pangan ) yakni dengan
melakukan dengan menggunakan proses pemberdayaan dalam melakukan lumbung
pangan di lakukan kegiatan 1) Melaksanakan Jimpitan Sukarela, 2) Mendirikan Usaha
bidang sejenis, 3) Mendirikan Usaha bidang tidak Sejenis , 4) Menjalin kerjasama dengan
mitra selanjutnya dengan melaksanakan siklus / tahapan lumbung pangan yaitu 1) Input, 2)
Proses, 3) Output, 4) Implementasi, 5) Evaluasi
Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa Kelompok Wanita Tani “Sekar Wangi” melakukan
sebuah strategi pemberdayaan yaitu 1)Jimpitan sukarela di berlakukan pada tingkat
kelurahan, sehingga kebijakan yang di lakukan adalah pada tiap RT setaiap malam
mengambil jimpitan di tiap rumah yang ada di kelurahan kuningan, hasil dari jimpitan
tersebut di kumpulkan di bendahara KWT yang nantinya di gunakan untuk pembelian paket
sembako dan sayuran, 2) Mendirikan Usaha Bidang Sejenis yaitu dengan usaha ternak
bebek, Usaha Sayuran Hidroponik, Usaha lele, 3) Mendirikan Usaha Bidang Tidak Sejenis
yaitu dengan usaha pembuatan kompos , usaha bidang pelatihan ( pelatihan hidroponik
dan teknik pembuatan kompos ), dan 3 Menjalin Kerjasama Dengan Mitra yaitu Berkeja
sama dengan Sidouncul dengan menjual tanaman katuk ke sidomuncul, Dinas pertanian
dengan adanya penyuluh dari dinas pertanian maka perkembangan dari tanaman bisa di
pantau,, Dengan Perguran Tinggi yaitu di berikanya mahasiswa untuk KKN-T yaitu dengan
nama Kamelia Agustina, Dengan BNPB ( Bahan Nasional Penanggilangan Bencana ) yaitu
dengan di berikan konsep KKN-T secara luring dan daring dengan keadaan tersebut maka
di harapkan dapat meningkatkan pelayanan lumbung pangan kelurahan Kuningan

LATAR BELAKANG

Pemerintah mulai menerapkan yang namanya new normal yang dimana masyarakat akan
dapat beraktifitas seperti biasa dengan syarat-syarat tertentu dan tetap menerapkan
protocol tertentu untuk mencegah penyebaran COVID-19. Sebelum menerapkan new normal
pemerintah sudah terlebih dahulu menerapkan peraturan seperti social distancing yang

140
kemudian diganti dengan istilah physical distancing, pemerintah juga sudah memberlakukan
lockdown serta kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah sebagai upaya
pemutusan rantai COVID-19.
Namun jika Indonesia ternyata tidak siap menghadapi new normal, yang ada akan memicu
gelombang kedua COVID-19 alias membuat kasus positif virus Corona melonjak. Bahkan
negara yang berhasil menerapkan normal baru pun tetap terkena gelombang kedua. Namun,
apa yang sudah diterapkan oleh pemerintah dalam upaya memutus rantai dari COVID-19
sampai sekarang belum juga membuahkan hasil bahkan korban semakin bertamah dari
hari ke hari. Sehingga pemerintah menerapan new normal bertujuan untuk mempercepat
penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) juga telah memberi pedoman untuk menerapkan kenormalan baru sebagai
langkah transisi.
Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario
kenormalan baru dengan mempertimbangkan studi epidemiologi (penyebaran penyakit)
dan kesiapan regional. Indonesia bersiap menghadapi era normal yang baru atau new
normal pada kondisi pandemi virus Corona (COVID-19). Hal tersebut diharapkan akan
kembali menggerakan kegiatan perekonomian yang laju pertumbuhannya sempat terpuruk
di kuartal I-2020, yaitu hanya 2,97% berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurutnya kegiatan normal baru di tengah pandemi COVID-19 ibarat dua mata uang, ada
potensi untuk meningkatkan perekonomian, tapi ada risiko peningkatan kasus positif virus
Corona. Dimana pemerintah seakaan membiarkan rakyatnya hidup damai dengan virus.
Rakyat tak punya pilihan, rakyat tak punya daya, mau tidak mau mereka harus siap dengan
keadaan yang semakin sulit. Hingga alasan pemerintah akan menerapkan New Normal
untuk tetap bisa memajukan perekonomian yang terus anjlok semenjak pandemic ini.
Meskipun para tenaga ahli sudah menyampaikan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi
jika kebijakan itu diberlakukan. Namun, ini tidak menyurutkan niat pemerintah untuk segera
merealisasikan kebijakan tersebut. Pemerintah akan segera melonggarkan semua aktivitas
sosial serta ekonomi dan bersiap kembali beraktivitas dengan skenario new normal.
Pemerintah semakin terkesan plin-plan dalam mengambil keputusan. Yang sebelumnya
penerapan PSBB yang tidak memberikan efek dalam pemutusan menyebaran wabah
covid-19, kembali lagi akan diterapkannya new normal.
Penerapan new normal ini akan menyebabkan pemulihan ekonomi berjalan lebih lambat
karena masyarakat khawatir ke pusat perbelanjaan atau mal di saat kurva positif virus corona
masih meningkat.masyarakat lebih mengkhawatirkan keselamatan dan biaya kesehatan
dirinya. Situasi ini membuat omzet dari penjual juga tidak maksimal. new normal bisa
dilakukan dan akan berdampak pada perekonomian. Hal itu dikarenakan banyak pengusaha
yang hanya sanggup bertahan pada Agustus. apabila tidak ada instruksi pemerintah dalam
membuka ekonomi Indonesia maka pengusaha akan melakukan pemutusan kerja sepihak.
New normal juga bisa melakukan aktivitas ekonomi dan para pelaksana implementasi. Maka
kombinasi pemerintah sangat penting dari segi pelaksanaan. Hal ini agar tidak meningkatkan
positif korban Covid-19.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama disebabkan oleh konsumsi rumah
tangga yang merosot ke 2,84 persen dan investasi yang hanya tumbuh 1,70 persen. Sementara
itu, konsumsi pemerintah masih tumbuh walau tipis yakni 3,74 persen, ekspor 0,24 persen,
sedangkan impor kontraksi 2,19 persen. Dan juga tidak bisa dipungkiri jika pandemi Covid
19 telah berdampak terhadap kelancaran distribusi pangan di berbagai wilayah. Namun
demikian selain kelancaran distribusi pangan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga
mendorong upaya pemenuhan kebutuhan pangan dengan memanfaatkan lahan pekarangan

141
sebagai sumber pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan.
Dengan kondisi pandemi saat ini, masyarakat harus mampu memproduksi sendiri, mampu
menyediakan pangan dari pekarangan sendiri. Salah satu kelompok kegiatan pekarangan
pangan lestari adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Wangi Kuningan Semarang. Ketua
Sekar Wangi Kuningan,
Nurgiyanti menuturkan sangat merasakan manfaat dari kegiatan ini, terutama di masa
pandemi Covid 19. Mereka tetap giat beraktivitas untuk bertanam aneka sayuran di di
pekarangan, di bantu dengan peserta KKN Tematik UPGRIS KWT Sekar Wangi mengadakan
kegiatan “Rak Pangan ( lumbung Pangan ) yaitu berupa pembagian sayuran hasil panen dan
sembako, bagi masyarakat yang terimbas covid19

METODE
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu
penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan mengangkat data yang ada di lapangan.
Penelitian ini selain penelitian lapangan juga berjenis penelitian pustaka (Library Research)
yaitu penelitian kepustakaan yang dilaksanakan dengan cara membaca, menelaah, dan
mencatat berbagai literatur atau bahan bacaan yang sesuai dan memiliki relevansi dengan
pokok bahasan kemudian disaring serta dituangkan dalam kerangka pemikiran teoritis.
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan,
menggambarkan variable-variable masa lalu dan sekarang (sedang terjadi). Menurut
Jalaludin Rahmat penelitian deskriptif bertujuan untuk : Mengumpulkan informasi secara
rinci yang melukiskan gejala yang ada;
a. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku;
b. Membuat perbandingan dan evaluasi;
c. Menentukan apa yang dilakukan oleh orang lain dalam menghadapi masalah yang
sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menentukan rencana dan keputusan
pada waktu yang akan datang.
Penelitian ini memberikan gambaran secara jelas dan konkrit melalui data dan informasi
sesuai yang ada di lapangan, adapun data tersebut baikberupa kata-kata, gambar/foto,
catatan lapangan atau dokumen dan lain-lain.

2.1. Populasi dan Sampel


a. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang akan diteliti Populasi
juga adalah seluruh jumlah penduduk yang dimaksud untuk diselidiki atau diteliti. Jadi,
populasi adalah seluruh individu atau responden atau fenomena yang terdapat dalam
objek penelitian. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh Pengurus/
Pengelola Kelompok Wanita Tani “Sekar Wangi” yang berjumlah 13 orang, Kemudian
masyarakat penerima sembako 62 orang , pemerintah di wakili kelapa kelurahan 1 orang,
tokoh masyarakat sejummlah 5 orang . Sehingga seluruh populasi serjumlah 81 orang.
b. Sampel
Sample adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti yang dianggap dapat
menggambarkan populasinya. Teknik penentuan atau pengambilan sample dengan

142
menggunakan teknik non randomm sampling yaitu tidak semua anggota ,
populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel.Secara teknis dalam penarikan
sampel, penulis menggunakan teknik Purposive sampling. Purposive sampling yaitu
dengan mengambil orang-orang yang benar-benar terpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri
spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti.
Dalam hubungan ini, lazimnya didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu, jadi
tidak melalui proses pemilihan sebagaimana yang dilakukan dalam tekhnik random.
1. Untuk kriteria pengurus, yakni sudah menjadi pengurus selama 1 tahun ( 7 orang.)
2. Untuk kriteria masyarakat penerima manfaat minimal 5 kali mendapatkan sembako
dan sayuran dari lumbung pangan ( 10 orang)
3. Pihak kelurahan sebanyak ( 1 orang )
4. Tokoh masyarakat ( 2 orang)
Sehingga total sampel yang di gunakan adalah 20 responden

2.2. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memudahkan penulis dalam mengumpulkan data, maka penulis menggunakan
beberapa mentode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Obsrvasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan langsung. Observasi
dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data langsung dari objek penelitian, tidak
hanya terbatas hanya pengamatan saja melainkan pencatatan guna memperoleh
data-data yang lebih konkret dan jelas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
Nonparticipant observer (pengamatan tidak berperanserta), penulis datang ke lokasi
untuk mengamati apa yang terjadi tanpa terlibat dalam aktifitas subjek penelitian.
Sebagai outsider, melihat dan mencatat peristiwa yang terjadi. Ketika mengalami
kesulitan mencatat saat observasi,penulis melakukan pada saat usai kegiatan , dan
penulis mendapatkan izin dari lokasi tersebut.
2. Interview
Interview atau wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih atas topik tertentu. Menurut pendapat kartini kartono, interview merupaka
proses kegiatan tanya jawab secara lisa dari dua orang atau lebih dengan saling
berhadapan secara fisik/langsung. Interview dilakukan untuk mendapatkan data yang
tidak diperoleh dalam. interview dilakukan terhadap seseorang dalam topic tertentu.
Dan juga penulis menggunakan teknik Wawancara terstruktur artinya peneliti telah
mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga
daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga menggunakan
alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu
kelancaran wawancara.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang dilakukan oleh seorang peneliti dengan
menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah,dokumen, peraturan-
peraturan, notulen atau rapat, catatan harian, surat kabar dan sebagainya.dapat
dibedakan menjadi dokumen primer, jika dokumen ini di tulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu pristiwa; dan dokumen skunder, jika pristiwa di laporkan
kepada orang lain yang selanjutnya ditulis orang ini 26 Penulis akan menggunakan.

143
dokumen skunder untuk mendapatkan data-data yang bersumber pada dokumentasi
tertulis secara obyektif dan konkrit, dokumen tersebut berupa cacatan resmi sesuai
dengan keperluan peneliti.

2.3. Metode Analisis Data


Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode analisa kualitatif, artinya penelitian
ini dapat menghasilakan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
individu dan prilaku yang dapat di amati. Analisis data adalah proses mengorganisasikan
dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema, dan dirumuskan tema dan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh
data. Prinsip utama dalam analisa data adalah bagaimana menjadikan data atau informasi
yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk uraian dan sekaligus memberikan makna
atau interprestasi sehingga informasi tersebut memiliki signifikan ilmiah atau teoritis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data kualitatif. Menurut Bogdan dan
Biklen analisis data kualitatif dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitaif. Teknik analisa data ini menguraikan, menafsirkan dan menggambarkan data yang
terkumpul secara sistematik. Dalam model ini kegiatan analisis dibagi menjadi 3 tahap, yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
a. Tahap Reduksi Data
Data yaitu proses pemilihan data kasar dan masih mentah yang berlangsung terus
menerus selama penelitian berlangsung melalui tahapan pembuatan ringkasan,
member ikode, menelusur itema, dan menyusun ringkasan.
b. Tahap Penyajian Data
Seperangkat hasil reduksi data kemudian diorganisasikan kedalam bentuk matriks
(display data) sehingga terlihat gambarannya secara lebih utuh. Penyajian data
dilakukan dengan cara penyampaian informasi berdasarkan data yang dimiliki dan
disusun secara runtut dan baik dalam bentuk naratif, sehingga mudah dipahami.
c. TahapVerifikasi Data/ PenarikanSimpulan
Verifikasi data penelitian yaitu menarik simpulan berdasarkan data yang diperoleh
dari berbagai sumber, kemudian peneliti mengambil simpulan yang bersifat
sementara sambil mencari data pendukung atau menolak simpulan. Pada tahap ini,
penelit i melakukan pengkajian tentang simpulan yang telah diambil dengan data
pembanding teori tertentu. Pengujian inidimaksudkan untuk melihat kebenaran hasil
analisis yang melahirkan simpulan yang dapat dipercaya

144
DISKUSI

Dari hasil penelitian Strategi Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani ( KWT ) dalam
membentuk lumbung pangan pada masa normal baru studi kasus KWT SEKAR WANGI
Kuningan Semarang Utara “ maka dapat di simpulkan yaitu adanya tahapan dan strategi
pemberdayaan KWT dalam membentuk lumbung pangan pada masa normal baru

Adapun tahapan dalam membentuk lumbung pangan adalah sebagai berikut

Gambar 1. Siklus Lumbung Pangan

Dapat di lihat di atas merupakan siklus/ tahapan lumbung pangan di awali dari perencaan
yang menghasilkan data orang yang terkena dampak, Data Pemanenan, dan data kapan
pelaksanaan penukaran sembako. Selanjutnya di proses menghasilkan data penentuan
yang mendapat paket, penjualan atau pembagian hasil panen serta waktu pelaksanaan
hasil panen. Selanjutnya di hasilkan berapa kartu yangdi bagi, berapa yang mendapat
manfaat dan kapan akan di bagi. Dan selanjutnya adalah implementasi pelaksanaan dengan
melibatkan tokoh masyarakat dan pihak kelurahan, selanjutnya setelah selesai pembagian
maka langkah selanjutnya evaluasi kegiatan yang bertujuan mengettahui data terbaru bagi
orang terdampak, data terbaru mengenai siapa yang berdonasi , serta daftar mitra. Berikut
adalah penjelasan dari tahapan tersebut

1. Input
Adalah proses di mana masyarakan menentukan data siapa orang yang terkena dampak
pandemi covid-19 ini selanjutnya di buat skala prioritas, adapun yang di peroleh dari proses
input ini adalah
a. Data Dampak
Data hasil observasi yang di gunakan sebagai dasar dalam memberikan bantuan
berupa paket sembako dan sayuran

145
b. Panen
Pada kegiatan panen ini biasanya di lakukan dua kali dalam satu bulan, hasil dari
panen tersebut di bagikan kepada masyarakat, kalau panennya berlebih maka bisa di
jual dan uangnya di gunakan untuk membeli keperluanpaket sembako atau sayuran
tersebut
c. Penukaran Bentuk Sembako
Penukaran bentuk sembako ini di lakukan dua kali dalam satu bulan dengan
membawa kartu pengambilan paket sembako yang telah di bagikan memlalui ketua
RT dan ketua RW
2. Proses
a. Penentuan yang dapat paket
Dengan adanya proses verifikasi dalam penentuan yang mendapatkan paket maka
masyarakat yang terkena dampak memang sesuai dengan kondisi yang ada dengan
skala prioritas
b. Di jual dan di bagikan
Pada saat panen yang di lakukan dua minggu sekali ini maka sebagian besar di
gunakan untuk paket yang di bagikan dan selebihnya di jual untuk di belikan sebagai
paket sebako dan sayuran yang lengkap
c. Pembagian paket sembako dan sayuran
Pembagian paket sembako dan sayuran di lakukan pada pagi hari sekitar jam 07.00
WIB yang di adakan di depan kantor KWT
3. Output
a. Kartu pengambilan paket
Kartu pengambilan paket di bawa oleh pengambil paket yang nantinya di tukar
dengan paket sembako dan sayuran
b. Paket sembako untuk di bagikan
Paket sembako isinya berupa besar satu kilo, minyak tanah 0,5 liter, lauk berupa
daging ayam potong 0,25 kg dan sayuran hasil panen KWT
c. Peringanan beban masyarakat terdampak covid-19
Dengan adanya pembagian pada paket sembako dan sayuran maka beban
masyarakat bisa berkurang biasanya masyarakat setelah mendapatkan paket maka
akan di manfaatkan selama 4 empat hari kadang satu minggu
4. Implementasi
Implementasinya dengan melakukan kerjasama dengan tokoh massyarakat dan semua RT
dan RW terkaid dengan data yang memperoleh paket sembako karena sedikit maka pada
tiap RT di batasi lima orang
5. Evaluasi
Pada evaluasi strategi ini di gunakan untuk mengetahui apakan yang mendapat bantuan
dari paket sembako dan sayuran ini sudah sesuai apa tidak kalau sudah sesuai maka bisa di
lanjutkan, kalau tidak sesuai maka akan di alihkan pada masyarakatlain yang membuutuhkan
paket sembako dan sayuran

146
Gambar 2. Strategi Pemberdayaan KWT membentuk Lumbung Pangan

Universitas PGRI Semarang melakukan pemberdayaan dengan dengan mengirimkan


mahasiswa untuk melakukan KKN-T dengan menggunakan proses pemberdayaan dalam
melakukan lumbung pangan di lakukan kegiatan 1) Melaksanakan jimpitan Sukarela, 2)
Mendirikan Usaha bidang sejenis, 3) Mendirikan Usaha bidang tidak Sejenis , 4) Menjalin
kerjasama dengan mitra selanjutnya dengan melaksanakan siklus / tahapan lumbung
pangan yaitu 1) Input, 2) Proses, 3) Output, 4) Implementasi, 5) Evaluasi.
Adapun pemberdayaannya KWT dalam membentuk lumbung pangan
1. Jimpitan Sukarela
Jimpitan sukarela di berlakukan pada tingkat kelurahan, sehingga kebijakan yang di lakukan
adalah pada tiap RT setaiap malam mengambil jimpitan di tiap rumah yang ada di kelurahan
kuningan, hasil dari jimpitan tersebut di kumpulkan di bendahara KWT yang nantinya di
gunakan untuk pembelian paket sembako dan sayuran
2. Mendirikan Usaha Bidang Sejenis
a. Usaha ternak bebek
b. Usaha Sayuran Hidroponik
c. Usaha lele
3. Mendirikan Usaha Bidang Tidak Sejenis
a. Usaha pembuatan kompos
b. Usaha bidang pelatihan ( pelatihan hidroponik dan teknik pembuatan kompos )
4. Menjalin Kerjasama Dengan Mitra
1. Berkeja sama dengan Sidouncul dengan menjual tanaman katuk ke sidomuncul
2. Dinas pertanian dengan adanya penyuluh dari dinas pertanian maka perkembangan
dari tanaman bisadi pantau
3. Dengan Perguran Tinggi yaitu di berikanya mahasiswa untuk KKN-T yaitu dengan
nama Kamelia Agustina
4. BNPB ( Badan Nasional Penanggulangan Bencana )

147
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN
4.1. Kesimpulan
Setelah penulis memaparkan, menguraikan dan menganalisa penelitian yang berjudul ,
“Strategi Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani ( KWT ) dalam membentuk lumbung pangan
pada masa normal baru studi kasus KWT SEKAR WANGI Kuningan Semarang Utara “ maka
terdapat kesimpulan yang perlu ditegaskan disini yaitu
1. Tahapan/ siklus membentuk lumbung pangan adalah sebagai berikut
1. Input
2. Proses
3. Output
4. Implementasi strategi
5. Evaluasi strategi
2. Sedangkan untuk strategi pemberdayaan adalah
1. Mengadakan jimpitan sukarela
2. Mendirikan Usaha Bidang Sejenis
3. Mendirikan Usaha Bidang Tidak Sejenis
4. Dan Menjalin Kerjasama Dengan Mitra

4.2. Saran
Adapun saran untuk KWT SEKAR WANGI Kuningan Semarang Utara adalah
1. Internal adalah dengan membudayakan bercocok tanam di pekarangan rumah
sendiri. Dengan bercocok tanam di rumah sendiri di harapkan bisa membantu
lumung pangan tingkat kelurahan sehingga sembako dan sayuran yang di bagikan
akan menjadi lebih banya diri biasanya
2. Ekternal adalah dengan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak yang interest
terhadap dampak covid-19 ini
3. Pemerintah kelurahan yaitu dengan memberikan alikasi dana desa yang di salurkan
ke pihak KWT sehingga KWT mempunyai modaluntuk melakukan tanam ulang dan
perbaikan bibit lele ataupun bibit bebek
4. Membuka open donasi kepada mitra yang ingin membantu secara langsung
5. Melakukan croufunding pada situssitus crofunding yang ada yang konsisten
membantu dampak covid-19

148
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas ketersediaan rombongan mampir ke
kelurahan Kuningan ini Dan mahasiswa dengan nama Kamelia Agustine dari Universitas
PGRI Semarang yang terlibat KKNT Covid-19, KWT Sekar Wangi dan juga yang lain yang
tidak bisa di sebutkan satu persatu

ACUAN PUSTAKA

[1] Clemen, F., Buiison, M. C., Leder, S., Balasubramanya, S., Panchali, S., Bastakoti, R.,
Karki, E. and Koppen, V. B. 2019. From Women’s Empowerment To Food Security:
Revisiting Global Discourses Through A Cross-Country Analysis. Global Food Security.
Elsevier B.V Publisher 2211-9124 No 23: 160 – 172.
[2] Basthomi, K. dan Yuliati, Y. 2015. Peran Wanita Tani Diatas Usia Produktif dalam
Usahatani Sayuran Organik terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Desa Sumberejo
Kecamatan Batu. Jurnal Habitat Agustus 2015. Vol. 26 No. 2: 119-129.
[3] Hastuty, S. 2013. “Kontribusi Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan (P2KP) terhadap Pendapatan Kelompok Wanita Tani di Kelurahan Takkalala
Kecamatan Wara Selatan Kota Palopo”. Jurnal Dinamika, ISSN 2087 – 7889 Vol. 4.No.
2: 19 – 31
[4] Mardikanto, T. 2011. Model-model Pemberdayaan Masyarakat. Surakarta: Lembaga
Pengembanagn Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS
(UNS Press).
[5] Minarni, E. W., Utami, D. S. dan Pratiningsih, N. 2017. Pemberdayaan Kelompok Wanita
Tani melalui Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan dengan budidaya sayuran organik
dataran rendah berbasis kearifan lokal dan berkelanjutan. JPPM LPIP UMP. Vol. 01 No
02: 147-154.
[6] Rustandi, Y. and Ismulhadi. 2019. Cattle Farmer’s Perceptions about Livestock
Insurance Program in Lawang, East Java, Indonesia. International Journal of Social
Science and Economic Research ISSN: 2455-8834 Vol 04 Issue 02: 1125-1138.
[7] Alwi, Syafarudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ke-2 ,Yogyakarta: BPFE,
2012.
[8] Anwar, pendidikan kecakapan hidup, Bandung: Alfabeta, 2006.
[9] Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Research, Tarsoto, Bandung: 1995.
[10] Budiono, Terori pertumbuhan Ekonomi, edisi ke-5 Yogyakarta: pustaka, 2002.
[11] Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data ,Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
[12] Hikmat, harry, strategi pemberdayaan masyarakat, Bandung: Humaniora Utama
[13] Press (HUP), 2001.
[14] J. Moleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013.
[15] Kartono,Kartini, Pengantar Metodologi Research, Bandung: Masdar, 1996.

149
[16] Notoatmodjo, Soekidjo ,Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta :PT Rineka
Cipta, 2015.
[17] PH, Slamet, Pendidikan Hidup; konsep dsar, dalam jurnal Pendidikan dan kebudayaan,
No.037, Jakarta: Balitbang Diknas, 2002.
[18] Prabu Mangkunegara Anwar, Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Bandung: PT Refika Aditama, 2014.
[19] Sedarmayanti, Manajemen Sumber Manusia, Bandung:PT Refika Aditama,2013.
[20] Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2008.
[21] Suharto, Buana dan Ari, Perekayasaan Metodologi Penelitian, Yogyak
[22] Badan Ketahanan Pangan. 2014. Panduan Teknis Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan (P2KP). Jakarta: Ged. E Lt. VI Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

150
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Teknik Pendampingan Program Belajar dari


Rumah Siswa Sekolah Dasar pada Masa
Pandemi Covid-19
Alfiah

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan
Seni Universitas PGRI Semarang
Email: alfiah.upgris@gmail.com
Abstrak

Sampai saat ini pandemi Covid-19 belum juga sirna dari permukaan bumi Indonesia.
Hal tersebut sangat berdampak pada dunia pendidikan. Kebijakan Kemendikbud yang
menetapkan untuk belajar dari rumah masih menelurkan berbagai permasalahan meskipun
telah difasilitasi dengan sarana belajar yang dapat diakses secara gratis. Salah satu faktor
yang menjadi penyebab munculnya permasalahan adalah karakteristik siswa SD yang
cenderung masih senang bermain, bergerak, bekerja secara kelompok, dan beraktifitas
langsung inilah yang secara tidak langsung menuntut kehadiran pendamping yang mampu
mengondisikan siswa untuk dapat belajar secara nyaman. Orang tua yang diharapkan
sebagai pengganti guru dalam mendampingi siswa saat belajar di rumah, tidak mampu
berperan secara maksimal. Keterbatasan waktu maupun tingkat pengetahuan orang tua
menjadi salah satu kendalanya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu tindakan atau solusi yang
dapat menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan diadakannya pendampingan
belajar oleh para relawan.

LATAR BELAKANG

Pandemi Covid-19 yang masih merebak sampai saat ini, sangat berdampak pada dunia
Pendidikan. Seiring dengan upaya pencegahan penyebaran virus corona, berbagai kebijakan
pemerintah telah ditelurkan. Salah satu gagasan atas kebijakan yang dikeluarkan oleh Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan adalah Program Belajar dari Rumah (BDR) di TVRI. Dalam
keterangan lebih lanjut dijelaskan bahwa upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi
keterbatasan sarana belajar. Melalui tayangan BDR diharapakan dapat menjadi alternatif
belajar yang diberikan oleh Kemendikbud untuk membantu banyak keluarga yang memiliki
keterbatasan pada akses internet (Kompas.com, 15 Mei 2020).
Berpijak dari kebijakan yang telah terurai di atas, pelaksanaan belajar dari rumah dengan
berbagai fasilitas yang telah tersedia, tidak semudah yang dibayangkan. Banyak kendala
yang dikeluhkan baik oleh siswa maupun orang tua. Hal tersebut dapat terjadi karena pada
hakikatnya, proses pembelajaran yang ideal adalah adanya pertemuan interaktif secara
langsung antara guru dan siswa. Kehadiran guru dalam proses pembelajaran memiliki peran
yang tak dapat digantikan
oleh apa dan siapa pun. Peran guru dalam proses pembelajaran menjadi penentu
keberhasilan pembelajaran untuk dapat mengubah perilaku siswa. Hal tersebut ditegaskan
oleh Kirom (2017) bahwa peran guru dalam proses pembelajaran tidak sekedar mengajar
tetapi membimbing siswa menuju proses pendewasaan diri. Dalam penjelannya lebih lanjut,
disampaikan bahwa pengertian tersebut menekankan pada proses pendewasaan yang
artinya mengajar dalam bentuk penyampaian materi tidak serta merta menyampaikan materi
(transfer of knowledge), tetapi lebih bagaimana menyampaikan dan mengambil nilai-nilai
(transfer of value) dari materi yang diajarkan agar dengan bmbingan pendidik bermanfaat
untuk mendewasakan siswa.
Sejalan dengan pemikiran di atas, peran guru dalam proses pembelajaran bagi siswa Sekolah
Dasar (SD) tentunya membutuhkan strategi khusus mengingat karakteristis anak SD yang
cenderung masih senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan
senang praktik langsung (Alim dalam Burhaein, 2017). Sejalan dengan kondisi karakteristik

152
siswa SD tersebut, proses pembelajaran bagi siswa SD selama masa pandemi Covid-19 ini
masih ditetapkan untuk belajar dari rumah. Terkait dengan kebijakan tersebut, memunculkan
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Permasalahan tersebut diataranya
adalah 1) keterbatasan sarana yang dimiliki oleh siswa menyebabkan tidak semua siswa
mampu menyelesaikan tugas-tugas belajar secara maksial, 2) tingkat intelektual siswa yang
beragam menyebabkan tidak semua siswa mampu menyelesaikan setiap tugas atau materi
pembelajaran dengan mudah, 3) keterbatasan kesempatan orang tua untuk mendampingi
belajar, baik karena orang tua sibuk bekerja atau terbatas dalam pengetahuan juga akan
menyebabkan ketidakmaksimalan siswa dalam mengikuti proses belajar dari rumah.
Berangkat dari permasalahan-permasalahan tersebut, maka perlu adanya tindakan atau
solusi yang dapat membantu untuk mengurai segala permasalahan yang dihadapi oleh
siswa selama belajar dari rumah.

METODE
Suatu upaya yang dilakukan untuk mengurai permasalahan yang dihadapai masyarakat
pada masa pandemi Covid -19, khususnya dalam menindaklajuti kebijakan dari kemendikbud
terkait dengan kegiatan siswa belajar dari rumah, salah satu solusi yang dilaksanakan adalah
melakukan pendampingan belajar. Kegiatan pendampingan belajar tersebut dilakukan oleh
relawan dengan cara mendatangi rumah-rumah warga. Adapun teknik pelaksanaannya
dilakukan
secara terjadwal dengan menetukan salah satu rumah atau sekolah sebagai tempat untuk
melakukan proses pendampingan belajar bagi siswa SD. Seperti yang telah dijelaskan
pada keterangan di atas bahwa salah satu karakteristik siswa SD adalah cenderung masih
senang belajar dengan pola berkelompok. Oleh karena itu, selama proses pendampingan
belajar ini dilakukan secara berkelompok. Siswa SD yang tinggal di suatu wilayah dibagi
menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 anak. Masing-masing kelompok akan
mendapatkan pendampingan belajar sesuai dengan jadwal yang telah disiapkan oleh para
relawan. Adapaun waktu pelaksanaan pendampingan pagi, siang, dan sore hari. Berlaku
sebagai relawan dalam pendampingan belajar di sini adalah para mahasiswa Universitas
PGRI Semarang yang sedang malaksanakan pengabdian melalui program KKNT dengan
tema Literasi Numerasi di Sekolah. Selama melaksanakan pendampingan belajar dari rumah,
para relawan tetap selalu memperhatikan dan menaati protokol Kesehatan. Kelompok belajar
dibuat dengan jumlah terbatas, dalam pelaksanaan pendampingan selalu di atur dengan
menjaga jarak, dan siswa selalu diwajibkan memakai masker. Hal tersebut dilakukan untuk
memberikan teladan hidup tertib dan upaya pencegahan penularan Covid-19.
Berikut ini adalah dokumen pelaksnaan pembelajaran yang dilakukan oleh para relawan
yaitu mahasiswa Universitas PGRI Semarang.

Gambar 1. Kegiatan mengerjakan soal matematika Gambar 2. Kegiatan mengenalkan virus covid-19

153
Gambar 3. Siswa siap mengikuti kegiatan Gambar 4. Kegiatan pendampingan belajar di rumah
pendampingan belajar

Gambar 5. Kegiatan mengerjakan PR bersama Gambar 6. Kegiatan mengerjakan PR bersama

DISKUSI

Kehadiran dalam proses pembelajaran memegang peranan penting yang dapat menetukan
keberhasilan suatu proses pembelajaran. Seperti telah diuraikan di atas bahwa peran
guru tidak sekedar sebagai pentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga membimbing
para siswa untuk mampu mengambil nilai-nilai dari materi yang dipelajari dalam upaya
pendewasaan diri siswa.
Sejalan dengan konsep tersebut, mengantisipasi merebaknya berbagai berbagai kendala
yang dihadapi oleh masyarakat yaitu siswa dan orang tua atas kebijakan siswa belajar
di rumah, maka pendampingan belajar di rumah yang dilakukan oleh para relawan yaitu
mahasiswa Universitas PGRI Semarang yang sedang melaksnakana pengabdian melalui
program KKNT yang difasilitasi oleh Kemendikbud yanag mengambil tema Literasi Numerasi
di Sekolah mendapat sambutan baiak oleh masyarakat. Melalui program pendampingan
belajar di rumah tersebut, dinilai sangat membantu baik bagi siswa maupun orang tua.
Dengan model belajar berkelompok dan metode yang bervariasi, mampu menumbuhkan
semangat belajar dibandingkan harus belajar sendiri di rumah. Siswa tidak merasa jenuh
atau bosan. Siswa juga tidak kehilangan kesempatannya untuk belajar sambal bermain.
Penerapan metode tanya jawab dan tutorial sebaya juga mampu membantu siswa dalam
menyelesaikan kesulitan dari materi-materi yang sedang dipelajari. Melalui pendampingan
belajar tersebut juga dirasakan dapat mengurangi kerinduan siswa terhadap kehadiran
guru dalam proses pembelajaran yang sebelumnya mereka alami di sekolah. Selain itu, para
orang tua yang memiliki keterbatasan waktu karena harus bekerja atau pun yang merasa
terbatas dalam penguasaan ilmu pengetahuannya juga sangat merasa terbantu dengan
kehadiran para relawan yang telah dengan sepenuh hati melakukan pendampingan belajar
tersebut. Oleh karena itu, dengan penuh harapan bahwa selama pandemi Covid-19 ini belum
berakhir, masih akan datang para relawan yang berjiwa mulia mau meluangkan waktu untuk
melakukan pendampigan belajar dari rumah.

154
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN
Teknik pendampingan belajar di rumah yang dilakukan oleh para relawan dari mahasiswa
Universitas PGRI Semarang sangat bermanfaat yang dapat dirasakan secara langsung baik
oleh siswa maupun orang tua. Melalui model belajar kelompok dan metode tanya jawab dan
tutorial sebaya yang diterapkan selama pendampingan belajar, mampu memotivasi siswa
untuk semangat dan aktif dalam belajar. Selain itu, orang tua juga merasa sangat terbantu
darai keterbatasan yang dimiliki baik dari sisi waktu maupun pengetahuan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan yang
diberikan kepada kami untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di tengah pandemi
covid-19. Penulis
merasa mendapat kesempatan untuk ikut andil dalam berkontribusi mengurai permasalahan
yang dihadapi oleh masayarakat terkait dengan kebijakan untuk siswa belajar dari rumah.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepadaLPPM Universitas PGRI Semarang yang telah
memberi kesempatan penulis untuk ikut membimbing dalam program KKN T. Terima kasih
pula penulis sampaikan kepada mahasiswa KKN T Universitas PGRI Semarang, khususnya
kelompok 51 dan 52 atas kerja sama serta kerja kerasnya selama kegiatan pengabdian dan
tidak lupa pula kepada masyarakat yang telah ikut berperan menyukseskan pelaksanaan
program KKNT.

ACUAN PUSTAKA
Burhaein, Erick. 2017. “Aktivitas Fisik Olahraga untuk Pertumbuhan dan Perkembangan
Siswa SD.” Indonesian Journal of Primary Education Volume 1 Nomor 1, 51-
58. Kasih, Ayunda Pininta. 2020. “Covid-19, Ini Sederet Perubahan Kebijakan
Pendidikan di Indonesia.” Kompas.com. https://www.kompas.com/edu/
read/2020/05/15/143254571/covid-19-ini-sederet-perubahan-kebijakan-pendidikan-
di-indonesia?page=all.
Kirom, Askhabul. 2017. Peran Guru Dan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran
Berbasis Multikultural. Jurnal Pendidikan Agama Islam Volume 3 Nomor 1.
Suherman, Erman. 2007. “Hakikat Pembelajaran.” Jurnal Educare Volume 4 Nomor 2.
Wardani, Kristi. 2010. “Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter Menurut Konsep Pendidikan
Ki Hadjar Dewantara.” Proceedings of The 4th International Conference on Teacher
Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020
155
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Upaya Penanganan Covid-19 serta


Ketahanan Pangan Masyarakat
Novita Wahyu Setyawati

Email : Novita.wahyu@dsn.ubharajaya.ac.id
Abstrak

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang akan dilaksanakan berupa penyuluhan


kepada masyarakat melalui kegiatan sosialisasi penanganan covid-19 melalui upaya
keselamatan dan kesehatan serta ketahanan pangan masyarakat.
Khalayak sasaran dalam kegiatan Abdi Masyarakat ini adalah Para warga setempat.
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan penyuluhan terlebih dahulu
kemudian baru melakukan pendampingan akan praktek dari penyuluhan tersebut.
Ketersediaan tenaga ahli dari para Dosen Universitas Bhayangkara, Bekasi, dan para tenaga
pembantu dari Mahasiswa, peserta (masyarakat) sehingga terlaksananya kegiatan Abdi
Mayarakat ini.
Manfaat yang didapatkan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini antara lain
dapat membantu masyarakata dalam berpikir kreatif dan inovasi dalam mempertahankan
kebutuhan akan pangan di masa pandemic covid-19 berlandaskan kewirausahaan untuk
dapat mendukung dan mempertahankan kondisi saat ini.

LATAR BELAKANG

Sehubungan dengan kondisi pandemi Covid-19, diperlukan adanya edukasi mengenai


pencegahan, pemutusan rantai penyebaran Covid-19, meningkatkan ketahanan pangan
masyarakat untuk siaga, sigap sehingga menjadi desa tangguh menghadapi bencana wabah
Covid-19. Kami bersama warga masyarakat, aparatur desa secara langsung terlibat bersama-
sama melakukan kegiatan edukasi, sosialisasi untuk memahami Covid-19, bahayanya,
pencegahan penularan, memutuskan rantai penyebaran Covid-19, paham protokol interaksi
dalam masa wabah Covid-19, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk patuh dengan
aturan dan himbauan pemerintah. Mahasiswa juga terlibat berperan aktif untuk melakukan
upaya peningkatan ketahanan ekonomi, pangan, sosial, pendidikan dan budaya masyarakat
serta memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya
alam yang ada di desa untuk menjadi desa yang tangguh menghadapi bencana Covid-19
serta menjadi desa yang mandiri meskipun dalam masa wabah Covid-19.
Lokasi saat ini, kami lakukan di RT.005/RW.001, Kel. Marga Mulya, Kec. Bekasi Utara, Kota
Bekasi. Kelurahan Marga Mulya berada di wilayah Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi
Provinsi Jawa Barat. Kelurahan ini memiliki luas wilayah menurut penggunaan 259,09 Ha,
tanah sawah 9,00Ha, dan tanah kering 220,83 Ha. Dengan batas wilayah:
• Sebelah Utara : Kel. Harapan Baru dan Kel. Perwira
• Sebelah Selatan : Kel. Marga Jaya
• Sebelah Timur : Kel. Bekasi Jaya
• Sebelah Barat : Kel. Harapan Jaya dan Kel. Harapan Mulya
Dilihat dari segi kontur tanah yang ada di wilayah ini merupakan dataran rendah.
Hasil survey atau observasi, pada lokasi ini penanganan yang telah dilakukan pihak Kelurahan
dan RT/RW baru sebatas penyemprotan desinfektan yang dilakukan berawal dari 1 minggu 1x,
1 bulan 1x, dan saat ini 3 bulan 1x, sosialisasi menggunakan media pengeras suara mengenai
pencegahan bahaya Covid-19, pemasangan media iklan (seperti: spanduk,brosur/pamflet,

157
dan stiker), dan pemberian bantuan sembako selain dari pemerintah juga pemberian
dari warga untuk warga. Adanya penanganan yang telah dilakukan ini, tidak membuat
masyarakatnya sadar akan bahaya Covid-19. Hal ini terlihat masih adanya masyarakat yang
tidak menggunakan masker, tidak adanya pengetatan pengamanan untuk masuk di area
lokasi (seperti: tempat cuci tangan, pengukur suhu, one gate, dan lain sebagainya) dan
masih adanya ketergantungan masyarakat akan uluran bantuan sembako.
Berdasarkan hasil survey dan permasalahan yang ada maka tim kami akan mengusung
program atau kegiatan mengenai edukasi masyarakat tentang PHBS, Produksi mandiri
pencegahan Covid-19 dan ketahanan pangan melalui TTG (Teknologi Tepat Guna).

METODE
Metode kegiatan yang digunakan adalah dengan metode daring dan luring. Untuk menunjang
kegiatan ini, maka rincian metode pelaksanaan yang akan dilakukan yaitu:
1. Metode Pengumpulan data
Digunakan untuk mengumpulkan data-data mengenai kegiatan yang telah dilakukan
oleh pihak Kelurahan dan RT. 005/ RW. 001 Kel. Marga Mulya, Kec. Bekasi Utara dalam
mengatasi Covid-19.
2. Menentukan tema pengabdian yang akan diberikan.
Berdasarkan atas apa yang telah dilakukan dalam survei yang diuraikan secara rinci
pada latar belakang sehingga tema yaitu Sosialisasi Penanganan Covid-19 Melalui
Upaya Keselamatan dan Kesehatan Serta Ketahanan Pangan Masyarakat.
3. Mencari Studi Pustaka.
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data referensi dari berbagai jenis sumber
keilmuan yang menunjang permasalahan yang sedang dicarikan solusinya, serta
berbagai teori dan implementasi tentang tema ini.
4. Membuat materi kegiatan.
Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan maka dibuatlah materi kegiatan, berupa
penyuluhan dan pelatihan (praktek).
5. Menyajikan penyuluhan dan pelatihan (praktek).
Penyuluhan dan pelatihan (praktek) diberikan dengan metode daring (online) dan luring
(offline / tatap muka) dengan materi yang berkaitan dengan program/kegiatan yang
telah ditentukan.
6. Melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi.
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana perkembangan hasil dari
pelaksanaan kegiatan ini.

158
DISKUSI

Program Pelaksanaan yang dilakukan oleh tim Abdimas adalah sebagai berikut:

No. Nama Kegia- Tujuan Kegiatan Ketepatan Waktu Tingkat Faktor Faktor
tan Pelaksanaan Partisi- Pen- Peng-
pasi (%) dukung hambat
Target Capaian Rencana Realisasi
1. Penyuluhan Masyarakat Masyarakat Penyamapa- Terlaksa- 80% Melalui Adanya
penanganan mulai mema- ian informa- na media poster
covid hami Pence- si melalui cetak dan yang
gahan/pemu- poster dan sosial terlepas
tusan mata grup What- media
rantai virus shapp
Covid-19
2. Edukasi Masyarakat Masyarakat Pembuatan Terlaksa- 80% Sarana Hilangn-
masyarakat mulai sarana cuci na cuci tan- ya sabun
Tentang mamahami tangan gan yang cuci
PHBS cara men- telah tangan
cuci tangan dibuat
yang baik
dan benar
serta tertarik
untuk serta
menyadari
tentang pent-
ingnya hidup
sehat
3. Produksi Masyarakat Masyarakat Dapat mem- Terlaksa- 80% Kesulitan
mandiri telah mama- buat masker na mas-
(kewirau- hami dan dari kain yarakat
sahaan) melak- yang sudah dalam
sanakan tidak ter- menjahit
bagaimana pakai, dan dan men-
cara mem- membuat yatukan
buat masker, handsani- bahan
dan hand- tizer
sanitizer
4. Ketahanan Masyarakat Pembuatan Terlaksa- 80% Tidak ada
pangan mulai tertarik media dan na salu-
melalui TTG dengan sarana tem- ran air
tanam hidro- pat tanaman sehingga
ponik hidroponik mas-
yarakat
harus
menyiram
tanaman
setiap
hari

Salah satu program rencana tindak lanjut yaitu Ketahanan Pangan Melalui TTG (Teknologi
Tepat Guna). Tujuan dari kegiatan ini yaitu, Menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam
pemenuh kebutuhan pangan masyarakat dengan kebun sayur dan hidroponik. Pada

159
awalnya, setelah tim melakukan observasi di wilayah warga RT 005, tim berniat untuk
membuat tanaman hidroponik yang diletakkan disepanjang jalan atau gang RT 005. Namun,
Kendala yang tim alami adalah mahalnya instalasi tanaman hidroponik dan perlunya jangka
waktu yang cukup lama dan bertahap agar program tanaman Hidroponik tersebut dapat
dilihat secara maksimal.
Dengan adanya penyuluhan yang diselenggarakan oleh tim di RT 005, masyarakat
berusaha untuk mempelajari lebih lanjut mengenai tanaman Hidroponik sebagai ketahanan
pangan melalui TTG. Peserta penyuluhan adalah perangkat desa dan ibu-ibu di wilayah RT
005 karena dianggap lebih mengerti akan tanaman. Pemateri pada penyuluhan tersebut
adalah narasumber yang memiliki keahlian dibidangnya, yang disampaikan adalah seputar
keunggulan, cara penanaman dan perawatan tanaman hidroponik. Ilmu yang dapat diambil
dari penyuluhan tersebut adalah, tanaman yang cocok dan bermanfaat jika ditanam secara
hidroponik adalah tanaman sayur, dan instalasi tanaman hidroponik yang menelan biaya
cukup mahal dapat diminimalisir dengan membuat instalasi sederhana menggunakan toples
dan gelas minuman kemasan bekas.
Setelah dilakukan penyuluhan, tim mengajak warga untuk praktek langsung membuat
instalasi tanaman sederhana. Tanaman yang cocok dan bermanfaat bagi warga sekitar RT
005 adalah tanaman sayur. Tim kami membuat Vertical Garden dengan memanfaatkan bahan
botol bekas sebagai media tanamnya. Tindak lanjut dari program ini adalah sebaiknya warga
RT. 005 dapat mengaplikasikan cara menanam baik secara Hidroponik maupun Vertical
Garden dengan membuat instalasi sederhana menggunakan toples atau gelas minuman
kemasan bekas.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat RT. 005 dapat melakukan budidaya
tanaman baik secara Hidroponik maupun Vertikultur. Selain dapat menghemat biaya
pengeluaran membeli sayur mayur kebutuhan rumah tangga, warga juga dapat menjadikan
budidaya dengan teknik Hidroponik maupun secara Vertikultur ini sebagai ketahanan pangan
dan dari sisi ekonomi menguntungkan apabila dilakukan secara berkelanjutan. Terlebih di
masa pandemi Covid-19 diperlukan sebuah inovasi untuk tetap menjaga ketahanan pangan
masyarakat.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Kesimpulan yang kami dapatkan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan abdimas mendapat sambutan, tanggapan dan perhatian yang cukup baik dari
warga sekitar dan pejabat kelurahan.
2. Kegiatan abdimas berlangsung dengan baik. Program program yang direncanakan juga
terlaksana dengan baik dan terealisikan dengan lancar.
3. Bekal yang diberikan kepada masyarakat pada umumnya memberikan dukungan dan
pengetahuan yang positif.
4. Abdimas ini bertujuan membawa kenang-kenangan positif dari kegiatan-kegiatan yang
positif kepada masyarakat Kelurahan Marga Mulya.
Dari kegiatan ini khususnya diwilayah Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara
Kabupaten Kota Bekasi memberikan pembelajaran kepada pihak masyarakat hendaknya
mengerti bahwa kegiatan ini bukan hanya kepentingan dari pihak kampus saja melainkan
untuk masyarakat juga sehingga mereka harus lebih antusias dan berpartisipasi dalam
kegiatan ini.

160
UCAPAN TERIMAKASIH

1. Bapak Inspektur Jenderal Polisi (P) Dr Drs.H.Bambang Karsono,SH.,MM selaku rector


Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
2. Dr. H. Syahrir Kuba, S.Sos. S.IK., M.M. M.H. Selaku Wakil Rektor III Univeristas
Bhayangkara Jakarta Raya
3. Pihak Kemdikbud dan BNPB yang telah memberikan kesempatan dalam kerjasamanya
mengikuti pelaksanaan kegiatan KKNT Covid-19.
4. Pihak Kelurahan Marga Mulya, Ketua RT 005, dan segenap jajarannya yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan acara.
5. Masyarakat Kelurahan Marga Mulya tanpa terkecuali yang telah mengajarkan kami
banyak selama kegiatan KKNT. Serta semua pihak yang mendukung lancarnya
pembuatan laporan ini.

ACUAN PUSTAKA

Rakhman A, B. Lanya, R.A. B. Rosadi, dan M. Z. Kadir. (2015). Pertumbuhan Tanaman Sawi
Menggunakan Sistem Hidroponik dan Akuaponik. J. Teknik Pertanian Lampung 4(4):
245-254

Roidah I. S. (2014). Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. J.


Universitas Tulungagung BONOROWO 1(2): 43-50.

Siswandi dan Sarwono. (2013). Uji Sistem Pemberian Nutrisi dan Macam Media terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Selada (Latuca sativa L.) Hidroponik. J. Agronomika 8(1): 144-
148.

Surtinah. (2016). Penambahan Oksigen pada Media Tanam Hidroponik terhadap Pertumbuhan
Pakcoy (Brassica rapa). J. Bibiet 1(1): 27-35.

Yudhistira. (2018). Data Monografi Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota
Bekasi.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

161
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pemahaman Masyarakat terhadap Covid-19


dalam Masa Normal Baru Desa Arang
Limbung RT/RW 004/005 Kecamatan
Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya
Tahun 2020
Katarina Iit, Lisa Rofiyani, Dan Anastasia Lina

Program Studi Diploma Tiga Kebidanan, Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak
Email : akbidpbpontianak@gmail.com
Abstrak

Menurut WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui menyebabkan infeksi
pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS) dan 69%
kasus terkonfirmasi mengalami batuk kering. Kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama
kali dideteksi pada 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang
warga negara Jepang. Pada 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan Jawa
Timur, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan sebagai provinsi paling terpapar sampai tanggal 13
Agustus 2020, Indonesia telah melaporkan 132.816 kasus positif, kedua terbanyak di Asia
Tenggara setelah Filipina. Berdarkan data Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) kasus
terkonfirmasi di Kubu Raya berjumlah 133 kasus. Tujuan dari KKNT Covid 19 ini yaitu untuk
memutuskan rantai penularan COVID-19 di Jalan Madusari Desa Arang Limbung RT/RW
004/005 Kabupaten Kubu Raya. Pada tanggal 17 Agustus sampai 17 September. Metode yang
digunakan adalah metode luring, sasaran masyarakat di RT/RW 004/005. Perkembangan
COVID-19 saat ini di Desa Arang Limbung RT/RW 004/005, per bulan September 2020
adalah 0, Suspek 0, kasus konfirmasi 0, kasus probable 0. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu
Jalan Madusari Desa Arang Limbung RT/RW 004/005 Kabupaten Kubu Raya 97% termasuk
resiko rendah penularan covid-19. Diharapkankan masyarakat tetap mematuhi protokol
kesehatan yaitu cuci tangan dengan sabun, gunakan masker, jaga jarak minimal 1 meter,
terapkan etika batuk dan bersin, prilaku hidup bersih dan sehat, membersihkan diri segera
setelah pulang dari luar rumah.

LATAR BELAKANG

Virus corona pertama kali muncul dan menyebar ke manusia berasal dari kota Wuhan,
China pada akhir Desember 2019. Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan terdapat
32 kasus positif corona, turun dari 39 kasus pada Senin (06/04). Semua kasus tersebut
diklaim berasal dari luar negeri. Secara keseluruhan, data pemerintah China menyebutkan
sebanyak 3.331 orang meninggal dunia akibat Covid-19 dan 81.740 orang positif terinfeksi
virus corona. Angka-angka ini mengemuka ketika pemerintah China dicurigai tidak
melaporkan data statistik dengan tepat. Pandemi COVID-19 di Indonesia merupakan bagian
dari pandemi penyakit korona virus 2019 (COVID-19) yang sedang berlangsung di seluruh
dunia. Penyakit ini disebabkan oleh korona virus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-
CoV-2). Kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada 2 Maret 2020,
ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Pada 9 April,
pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Sulawesi
Selatan sebagai provinsi paling terpapar. Sampai tanggal 13 Agustus 2020. Indonesia telah
melaporkan 132.816 kasus positif, kedua terbanyak di Asia Tenggara setelah Filipina (Yuliana,
2020). Data Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) September 2020 dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:

163
Gambar 1. Penyebaran Kasus Covid-19 Di Kalimantan Barat
Penyebaran kasus terkonfirmasi di Kubu Raya berjumlah 133 kasus dan merupakan
resiko sedang. Penyebaran kasus covid-19 dapat dicegah dengan menerapkan protokol
kesehatan. Kuliah Kerja Nyata Tematik COVID-19 adalah Program Pengabdian guna
membentuk kepedulian dalam memberdayakan dan mengedukasi masyarakat untuk
mencegah penyebaran Corona Virus Disease 19 (Covid 19) yaitu menjaga jarak fisik
(Physical Distancing), memakai masker, cucu tangan dengan sabun, prilaku hidup bersih
dan sehat, menerapkan etika batuk dan bersin, membersihkan diri segera pulang dari luar
rumah. Mahasiswa yang mengikuti program dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) yang proses pembimbingan dan monitoring menggunakan sistem Luring. Desa
Arang Limbung adalah desa di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi
Kalimantan Barat, Indonesia. Pelaksanaan kegiatan KKNT Tematik Covid-19 dilaksanakan
di Desa Arang Limbung karena lokasi KKNT merupakan daerah terdekat mahasiswa dan
dekat dengan Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak serta berdasarkan survey yang
telah dilakukan kami mendapatkan hasil bahwa sebagian warga masih kurang memahami
tentang pencegahan covid-19, contoh ditemukan masyarakat yang belum menggunakan
masker, dan tidak menerapkan jaga jarak (physical distancing). Penduduk Desa Arang
Limbung di RT/RW 004/005 sebanyak 114 KK. Masyarakat di Desa Arang Limbung umumnya
berprofesi sebagai petani dan umumnya penduduk lulusan SLTA/sederajat.

METODE
Metode yang digunakan adalah metode Luring yaitu pencegahan covid-19, sasaran
masyarakat di RT/RW 004/005, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten
Kubu Raya. Capaian melakukan kegiatan selama 1 bulan dan tetap menggunakan protokol
kesehatan. Adapun kegiatan adalah Survei lapangan, penyusunan rencana kegiatan,
Pembukaan KKNT barsama ketua RT/RW, pendataan masyarakat dengan mengunakan
aplikasi INARISK, pemasangan spanduk, pemasangan poster, edukasi, pembagian masker
dan melakukan Asuhan Ibu hamil dengan hipertensi, kunjungan lansia, penyerahan plakat
dan peta wilayah serta dilanjutkan dengan penutupan kegiatan KKNT.

164
DISKUSI
Secara bersama kami melakukan diskusi dengan Ketua RT 004, kelompok dan masyarakat
yaitu bagaimana cara dalam pencegahan Covid-19 di Jalan Madusari Desa Arang Limbung,
adapun kegiatan yang dilakukan adalah bagaimana protokol kesehatan dalam pencegahan
Covid 19. Maka dapat diambil kesimpulan mengenai penanggulangan dan pencegahan
Covid-19 dan menginformasikan kepada masyarakat di Jalan Madusari Desa Arang Limbung
secara umum yang benar yaitu menggunakan masker yang benar, rajin mencuci tangan
dengan sabun, menjaga jarak minimal 1 meter, Gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga)
untuk imunitas tubuh, menerapkan etika batuk/bersin yang benar, hindari kerumunan,
hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, hindari bepergian ke daerah terjangkit atau
bila sedang sakit, hindari meludah di tempat umum, Olah daging mentah dengan hati-
hati, Hindari memakan daging hewan yang sakit/ mati karena sakit, bila ada gejala, segera
berobat dan gunakan masker bila sedang sakit, Serta selalu berdoa kepada Tuhan yang
Maha Melindungi.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Secara bersama kami melakukan diskusi dengan Ketua RT 004, kelompok dan masyarakat
yaitu bagaimana cara dalam pencegahan Covid-19 di Jalan Madusari Desa Arang Limbung,

165
adapun kegiatan yang dilakukan adalah bagaimana protokol kesehatan dalam pencegahan
Covid 19. Maka dapat diambil kesimpulan mengenai penanggulangan dan pencegahan
Covid-19 dan menginformasikan kepada masyarakat di Jalan Madusari Desa Arang Limbung
secara umum yang benar yaitu menggunakan masker yang benar, rajin mencuci tangan
dengan sabun, menjaga jarak minimal 1 meter, Gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga)
untuk imunitas tubuh, menerapkan etika batuk/bersin yang benar, hindari kerumunan,
hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, hindari bepergian ke daerah terjangkit atau
bila sedang sakit, hindari meludah di tempat umum, Olah daging mentah dengan hati-
hati, Hindari memakan daging hewan yang sakit/ mati karena sakit, bila ada gejala, segera
berobat dan gunakan masker bila sedang sakit, Serta selalu berdoa kepada Tuhan yang
Maha Melindungi.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana, Direktur Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak,
mahasiswa kelompok 6 KKNT, Kepala Desa Arang Limbung, Ketua RW 005 dan Ketua RT
004 Madu Sari serta kami ucapkan terima kasih kepada Masyarakat RT 004/RW 005 yang
telah mendukung kegiatan KKNT ini sehingga dapat berjalan dengan lancar.

ACUAN PUSTAKA
(1) Diah Handayani, dkk. 2020. Jurnal Respirologi Indonesia. PDPI. Volume 40, Nomor 2.
https://jurnalrespirologi.org/index.php/jri/article/dpwnload/101/110. 2 April 2020.
(2) Masrul, dkk. 2020. Pandemic Covid-19: Persoalan dan Repleksi di Indonesia. Yayasan
Kita Menulis. www.ebook.com. 2020
(3) Deasy Silvya, dkk. 2020. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Volume 4, Nomor 1.
Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjajaran. https://
Jurnal.unpad.ac.id. 2020.
(4) Kemenkes RI. 2020. Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan
Covid-19 di RT/RW/Desa. www.promkes.kemkes.go.id. 2020
(5) Kemendikbud. 2020. Virus CoronaSatgas COVID-19 (BNPB): https://www.covid19.
go.id/.diakses tgl 20-09-2020.pukul 10.00 Wib.
(6) Kemenkes RI.2020.Data Covid 19. Diambil dari:,Kantor Staf Presiden (KSP) : http://
ksp.go.id/waspada-corona/index.html.di akses pada tgl 21 -09-2020.pukul 13.00 Wib
(7) Dinas Kesehatan Prov. Kalbar. Data Covid 19:https://covid19.kemkes.go.id/.diakses tgl
21 -09-2020 pukul 11.00 wib
(8) Yuliana Y. 2020. Corona Virus Disease. Jakarta: wellnes.journalpress.id.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

166
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Gambaran Kegiatan Pencegahan dan


Penularan Covid-19 Di Desa Tinggar
Kecamatan Kadugede 2020
Mamlukah, Yuli Desi Amalia

Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan


Email: lulu.3972@yahoo.com
Abstrak

Dalam kondisi saat ini, wabah virus corona bukanlan suatu wabah yang bisa diabaikan
begitu saja. Mengantisipasi dan mengurangi penyebaran virus corona di Indonesia sudah
dilakukan di seluruh daerah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020
ini menyelenggarakan program KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik) yang berfokus pada
permasalahan Covid-19. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa di seluruh Indonesia agar
dapat melakukan upaya pencegahan covid-19 di masyarakat. Kegitan tersebut dilaksanakan
salah satunya oleh mahasiswa STIKes Kuningan yang bertempat di Desa Tinggar Kecamatan
Kadugede kabupaten Kuningan. Metode dalam kegiatan ini yaitu survei, observasi dan
intervensi yang dilakukan kepada masyarakat. Hasil dati kegiatan ini mahasiwa mampu
membuat produk inovasi terkait pencegahan covid-19 berupa eueut senja (minuman
dari sereh dan jahe) untuk daya tahan tubuh serta mahasiswa membuat masker sebagai
protokol kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Dengan adanya kegian KKNT ini
diharapkan mahasiswa dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan covid di masyarakat
serta mahasiswa mampu befikir kreatif denagn cara membuat produk-produk inovatif terkait
pencegahan covid-19 di Masyarakat.

LATAR BELAKANG

Tahun 2020 merupakan tahun yang meresahkan bagi seluruh negara termasuk Indonesia.
Hal tersebur disebabkan karena adanya wabah virus Corona (Covid-19). Adanya Covid-19
membuat dunia resah termasuk Indonesia. Covid-19 merupakan jenis virus yang baru
sehingga banyak pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus
tersebut. Seiring mewabahnya virus Corona atau Covid-19 ke ratusan negara, Pemerintah
Republik Indonesia menerbitkan protokol kesehatan. Protokol tersebut akan dilaksanakan
di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian
Kesehatan RI (2020).
Dalam kondisi saat ini, wabah virus corona bukanlan suatu wabah yang bisa diabaikan begitu
saja. Jika dilihat dari gejalanya, orang yang tidak tahu akan mengira gejala penyakit corona
hanya sebatas influenza bisa, namun menurut analisa dokter virus corona ini cukup berbahaya
dan mematikan. Di tahun 2020 ini perkembangan serta penularan virus corona ini sangat
signifikan karena pola penyebarannya nya sangan cepat dan mencakup seluruh negara di
dunia turut merasakan dampaknya termasuk Indonesia. Dengan semakin meluasnya wabah
virus corona ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait upaya pencegahan
virus corona yang dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
Mengantisipasi dan mengurangi penyebaran virus corona di Indonesia sudah dilakukan
di seluruh daerah. Pemerintah Indonesia memberikan kebijakan terkait pencegahan virus
corona dengan cara membatasi aktivitas keluar rumah, kegiatan sekolah dari rumah, bekerja
dari rumah, bahkan kegiatan beribadah pun dirumahkan. Hal ini sudah menjadi kebijakan
pemerintah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sudah dianalisa dengan
maksimal.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 ini menyelenggarakan
program KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik) yang berfokus pada permasalahan Covid-19.
Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa di seluruh Indonesia agar dapat melakukan
upaya pencegahan covid-19 di masyarakat. Kegitan tersebut dilaksanakan salah satunya

168
oleh mahasiswa STIKes Kuningan yang bertempat di Desa Tinggar Kecamatan Kadugede
kabupaten Kuningan, sehingga mahasiswa dapat melakukan upaya pencegahan covid-19 di
Desa Tinggar Kecamatan Kadugede Kabupaten kuningan Tahun 2020.

METODE

Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat
dengan melakukan survei kepada masyarakat Desa Tinggar untuk mengukur pengetahuan,
sikap serta perilaku masyarakat dengan menggunakan inarisk. Selain mengukur
pengetahuan, sikap serta perilaku menggunakan inarisk mahasiswa juga melakukan
observasi terhadap masyarakat terutama terhadap kebiasaan/perilaku masyarakat di masa
pandemi covid-19. Disamping mahasiswa melakukan survei dan observasi mahasiwa juga
melakukan intervensi berupa penyuluhan kepada masyarakat Desa Tinggar terkait upaya
pencegahan covid-19 dengan menggunakan berbagai instrumen.

DISKUSI
Kegiatan KKNT yang dilakukan oleh mahasiswa di Desa Tinggar yaitu dimulai pada tanggal
24 Agustus 2020 sampai dengan 24 September 2020. Kegiatan ini dilaksanakn oleh 11
mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan. Kegiatan KKNT di Desa Tnggar
terdiri dari 3 metode kegiatan diantaranya melakukan suvei terhadap masyarakat untuk
diukur pengetahuan, sikap serta perilakunya terkait Covid-19, melakukan observasi secara
langsung kepada masyarakat, melakukan intervensi secara langsung kepada masyarakat
terkait pencegahan covid-19.
Untuk kegiatan survei yang dilakanakan oleh mahasiswa yaitu dengan cara mahasiswa
melakukan survei kepada 10 kepala keluarga dengan menggunakan instumen yang tersistem
yaitu menggunakan inarisk. Variabel yang diukur dalam kegiatan survei tersebut yaitu variabel
pengetahuan, sikap serta perilaku masyarakat desa Tinggar terkait isu Covid-19. Kegiatan
survei ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada minggu pertama, minggu kedua dan minggu
terakhir kegiatan KKNT, hal tersebut dimaksudkan agar dapat diketahui pola perubahan
antara pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat terkait isu Covid-19. Berdasarkan hasil
survei pada tahap pertama, kedua dan ketiga kepada masyarakat Desa Tinggar diketahui
pengetahuan masyarakat yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, serta perilakunya menjadi
berubah ke arah yang lebih baik, yang tadinya tidak mau menggunakan masker karena
mengetahui perlunya menggunakan masker jadi masyarakat mau menggunakan masker.
Selain itu mahasiswa juga melakukan intervensi berupa penyuluhan kepada masyarakat
agar masyarakat mengetahui akan pentingnya protokol kesehatan. Inervensi yang dilakukan
oleh mahasiswa yaitu penyuluhan terhadap masyarakat secara umum, kepada kader,
kepada tokoh masyarakat, kepada anak anak serta mahasiswa melakukan penyulukhan
ketika kegiatan posyandu. Isi penyuluhan yang disampaikan yaitu terkait isu covid-19
serta upaya pencegahannya yang dapat dilakukan oleh masyarakat, sepeti membiasakan
menggunakan masker ketika keluar rumah, membiasakan melakukan cuci tangan pakai
sabun, membiasakan jaga jarak dan lain sebagainya dengan media yang digunakan yaitu
poster serta video pencegahan covid-19. Dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat
mulai memahami akan pentingnya protokol kesehatan dan sangat terlihat perubahan

169
perilaku masyarakat,yang tadinya tidak menggunakan masker setelah adanya intervensi
jadi mau menggunakan masker, yang tadinya tidak terbiasa cuci tangan pakai sabun jadi
mau membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun.
Selain mahasiswa mekukan kegiatan survei, observasi dan intervensi, mhasiswa juga
melakukan kegiatan pembuatan produk inovasi terkait pencegahan covid-19 di Desa Tinggar.
Produk-produk inovasi yang dibuat oleh mahasiswa di Desa Tinggar yaitu pembuatan
minuman yang diberi nama Eueut Senja ( jika dalam bahasa Indonesia disebut minuman
sereh jahe). Minuman ini dibuat karena Desa Tinggar memiliki potensi Desa yaitu sereh yang
biasa digunakan dalam masakan. Namun mahasiswa berinovasi membuat sereh menjadi
minuman yang dicampur dengan jahe sebagai upaya untuk menjada daya tahan tubuh di
masa pandemi covid-19 ini. Selain membuat minuman untuk daya tahan tubuh, mahasiswa
juga membuat masker yang dibagikan kepada masyarakat Desa Tinggar sebagai upaya
pencegahan covid-19.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Kegiatan KKNT yang dilakukan oleh mahasiswa di desa Tinggar Kecamatan Kadugede
2020 merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan covid-19.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tiga metode yaitu survei, observasi serta intervensi kepada
masyarakat. Berdasarkan hasil survei, observasi serta intervensi kepada masyarakat Desa
Tinggar, masyarakat mengalami perubahan baik pengetahuan maupun perilaku masyarakat
ke arah yang lebih baik. Selain melakukan survei, observasi serta intervensi mahasiswa juga
menbuat produk inovasi yang berkaitan dengan upaya pencegahan covid-19 yang tentunya
sangat diterima dengan baik oleh masyarakat.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terima kasih kami ucapkan kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta
Badan Nasional Penanggulangan bencana yang sudah memberikan kesempatan kepada
mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan untuk dapat terlibat
langsung dan berperan aktif dalam upaya pencegan covid-19 yang dikemas dalam kegiatan
KKNT ini. Kami ucapkan juga kepada Pemerintah Desa Tinggar yang sudah menerima denga
terbuka kegiatan KKNT yang dilakukan oleh mahasiswa, sera kami ucapkan juga terima
kasih kepada STIKes Kuningan yang selalu memberikan dorongan kepada mahasiswa agar
mahasiswa dapat melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dan dapat melakukan
perilaku pada masyarakat di masa pandemi covid-19 ini.

ACUAN PUSTAKA

Kementerian Sekretariat Negara RI,(2020).Pemerintah Perhatikan Kebutuhan APD Bagi


Tenaga Medis Kementerian Sekretariat Negara RI. Available at:https://www.setneg.
go.id/baca/index/pemerintah_perhatikan_kebutuhan_apd_bagi_tenaga_medis
(Accessed: 20 Maret 2020).

170
Telaumbanua, Dalimama. 2020. Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid-19
di Indonesia. Qalamuna. Jurnal Pendidikan, Sosial dan Agama. Vol 12 No. 1. Hal 50-
70.
Yunus, NR, & Rezeki,a. 2020. Kebijakan Pemberlakuan Lockdown Sebagai Antisipasi
Penyebaran Virus Covid-19. FSH UinSyarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal Sosial dan
Budaya Syar’i. Vol 7 No. 3 hal 227-238.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

171
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Bimbel Pendampingan Tugas Sekolah dan


Bimbel Keterampilan Tangan
Kholifatul Maghfiroh, Yanuar Heri Murtianto

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,


Universitas PGRI Semarang
Email: kholifatulm0@gmail.com
Abstrak

Kita semua tentu sudah tidak asing lagi dengan Covid-19, virus jenis baru yang pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, China. Virus ini mudah menular antar manusia dari tetesan cairan
pernapasan tubuh melalui tangan atau permukaan padat. Secara umum, ada beberapa
gejala klinis Covid 19 seperti demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius), sesak nafas,
dan sakit tenggorokan.
Penyebarannya pun meluas dengan sangat cepat dan menjadi pandemi yang
menggemparkan dunia tak terkecuali Indonesia. Dampak yang ditimbulkannya sangat
signifikan dan dirasakan oleh semua kalangan masyarakat, termasuk dunia pendidikan.
Kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan dengan tatap muka langsung di kelas,
sekarang berubah menjadi sistem belajar secara daring (dalam jaringan).

LATAR BELAKANG
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sudah lebih dari enam bulan terakhir ini berdampak
terhadap perubahan aktifitas belajar-mengajar. Tak terkecuali di negeri ini, sejak bulan
Maret aktifitas pembelajaran daring (online learning) menjadi sebuah pilihan kementerian
pendidikan dan kebudayaan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 semakin meluas.
Praktik pendidikan daring (online learning) ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang
pendidikan sejak tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Tidak ada lagi aktifitas
pembelajaran di ruang-ruang kelas sebagaimana lazim dilakukan oleh tenaga pendidik.
Pembelajaran daring yang belum dipersiapkan secara matang ini tentu berdampak terhadap
metode pembelajaran yang dilakukan oleh para tenaga pendidik. Demikian pula penerimaan
atas pembelajaran dari para peserta didik pun sangat beragam, seringkali tidak memahami
materi maupun penyampaian dari guru.
Adanya program baru yang diliris oleh Kemendikbud bagi mahasiswa semester 7 berupa
KKN-Tematik Covid Literasi dan Numerasi. Kami mahasiswa semester 7 mengikutinya dan
berharap bisa membantu anak-anak di sekitar tempat domisili kami ketika anak-anak sedang
dalam masa pembelajaran jarak jauh. Karena sejatinya program KKN adalah program
pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, yang selebihnya masyrakat Indonesia saat ini
sedang dalam masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Terkhusus kepada anak-anak
di jenjang SD, banyak dari mereka yang ketika melakukan pembelajaran jarak jauh atau
pembelajaran daring susah memahami materi yang diberikan oleh guru. Peran mahasiswa
KKN-T disini adalah untuk membantu memberikan pemahaman lebih terhadap anak-anak
tersebut.

METODE
Metode yang saya gunakan adalah dengan membuat sebuah forum bimbingan belajar secara
luring atau tatap muka langsung agar penyampaian pemahaman materinya lebih mudah.
Tempatnya berada di RT 06 / RW 08 Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Kota
Semaranng. Bimbingan belajar yang kami berikan selain bimbingan belajar pembahasan
tugas sekolah atau pemantapan materi. Kami juga memberikan bimbingan belajar berupa
keterampilan tangan pembuatan origami bagi kelas rendah. Tentunya dengan mematuhi

173
DISKUSI
Ketika pandemi Covid-19 terjadi di negara Indonesia. Pendidikan pun menerima dampaknya.
Dengan kebijakan dari Kemendikbud. Para siswa baik jenjang SD, SMP, SMA sampai
perguruan tinggi, diharpkan melaksanakan kegiatan pembelajaran daring ( dalam jaringan)
atau pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran dari rumah. Ketika telah dilaksanakan
pembelajaran dari rumah. Siswa dan guru hanya bisa bertatap lewat maya dengan
menggunakan teknologi informasi yang sesuai. Dengan menggunakan sistem daring
tersebut tidak semua siswa mampu melaksanakan pembelajaran dengan sistem tersebut.
Jikalau bisa mungkin tidak maksimal.
Dengan adanya kami datang ke tempat tinggal anak-anak RT 06 / RW 08 mengadakan
bimbingan belajar pendampingan tugas sekolah, anak-anak khususnya anak-anak di jenjang
SD merasa sangat terbantu. Mereka sangat antusias dalam belajar bersama kami. Mereka
memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Kami mahasiswa KKN-T Tematik Literasi dan Numerasi Universitas PGRI Semarang berhasil
mengabdi kepada masyarakat dengan pengadaan bimbel pendampingan di RT 06 / RW 08
Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. Anak-anak merasa sangat
terbantu dengan adanya bimbingan belajar tersebut.
Pembelajaran secara daring atau jarak jauh perlu adanya evaluasi, terlebih tidak semua
siswa mampu. Mengevaluasi sistem dan program-program baru agar siswa juga lebih mudah
memahami materi yang disampaikan.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) serta Universitas PGRI Semarang atas program
KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Covid 19, Literasi dan Numerasi 2020, selain itu saya juga
mengucapkan terima kasih kepada Ketua RT dan masyarakat RT 06 / RW 08 yang yelah
memberikan izin serta memberikan tempat kepada saya untuk melaksanakan KKN-T ini dan
telah banyak membantu dalam melaksanakan progran kerja KKN-T ini.
Semoga KKNT yang saya lakukan di RT 06 / RW 08 Kelurahan Sawah Besar Kecamatan
Gayamsari dapat bermanfaat bagi warga setempat khususnya anak-anak sekitar lingkungan
RT 06 / RW 08.

KAJIAN PUSTAKA

https://www.kompas.com/edu/read/2020/08/12/112834471/pendidikan-daring-di-masa-
covid-19?page=all
http://jurnalposmedia.com/pendidikan-dasar-masa-pandemi-peran-guru-tergantikan-oleh-
teknologi/

174
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pemahaman Masyarakat terhadap


Pentingnya Cuci Tangan di Masa New
Normal
Yanuar Hery Murtianto, Fenti Ayu Irawati dan Damayanti Purnama Putri

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas PGRI Semarang
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI Semarang
Email: Fenti Ayu Irawati fentiirawati09@gmail.com
Abstrak

Tujuan utama yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya


mencuci tangan di Masa New Normal. Diharapkan juga masyarakat dapat membiasakan
diri untuk sering melakukan cuci tangan setelah beraktivitas di masa new normal , sehigga
mampu mengurangi penyebaran virus di lingkungan sekitar.
Untuk sasarannya yaitu masyarakat Desa Rengging, khususnya Desa Regging Rt 02/Rw 01
Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Tetapi penyuluhan juga dilakukan secara darng
sehingga bisa di jangkau oleh masyarakat luas.

LATAR BELAKANG
Kebiasaan mencuci tangan memang terlihat sepele, namun memiliki manfaat besar untuk
kesehatan salah satunya bisa mencegah penyakit serius seperti virus Corona yang akhir-
akhir ini membuat gempar warga dunia termasuk masyarakat Indonesia. Bukan hanya dapat
mencegah virus Corona, rajin mencuci tangan juga bisa menghindarkan kamu dari risiko
mengalami diare hingga Hepatitis A. tangan yang tidak bersih akibat lupa cuci tangan dapat
menjadi media penularan berbagai macam penyakit. Tangan yang kotor juga bisa menjadi
sarang virus dan bakteri yang setelah menempel di tangan akan masuk ke dalam tubuh
melalui hidung, mulut atau anus.
Centers of Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa sebenarnya, secara
tidak langsung mencuci tangan akan mengurangi dan membunuh jumlah kuman di tangan.
Dalam hal ini mencuci tangan lebih disarankan menggunakan sabun dan air yang mengalir
karena lebih efektif daripada pembersih tangan seperti hand sanitizer. Pasalnya pembersih
tangan atau hand sanitizer tidak membersihkan secara efektif pada saat setelah berolahraga
atau ketika tangan berminyak dan kotor. Lakukan kebiasaan mencuci tangan dengan benar
seperti menggunakan sabun dan air yang mengalir. Membiasakan diri untuk rajin cuci
tangan akan menghindarkan kamu dari berbagai macam penyakit serius yang sebelumnya
mungkin saja sering dianggap sepele. Kita semua tahu bahwa bagian tubuh yang paling
rentan menjadi sarang virus dan bakteri adalah tangan.

METODE
Metode yang digunakan adalah dengan penyuluhan secara langsung dan secara daring
atau pembuatan video dan poster mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar.

DISKUSI
Untuk memberikan kesadaran masyarakat tentang pentingnya cuci tangan di Masa New
Normal maka dilakukannya penyuluhan mengenai pentingnya cuci tangan di Masa New
Normal dan juga cara mencuci tangan yang baik dan benar. Penyuluhan dilakukan saat
pemasangan media alat cuci tangan yaitu dengan pemasangan poster mengenai cara cuci

176
tangan yang baik dan benar, lalu juga melakukan praktik mengenai cara cuci tangan kepada
masyarakat sekitar. Selain itu saat penyuluhan mengenai cara cuci tangan yang baik dan
benar juga dilakukan perekaman video, hal ini digunakan untuk melakukan penyuluhan
secara daring. Dengan dilakukannya penyuluhan secara daring maka diharapkan dapat
membantu masyrakat luas untuk memberikan pengarahan mengenai pentingnya cuci
tangan dan cara mencuci tangan yang baik dan benar.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Setelah dilakukan penyuluhan mengenai pentingnya cuci tangan dan cara cuci tangan
yang baik dan benar, dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Banyak
masyarakat yang mulai membiasakan diri untuk mencuci tangan setelah beraktivitas. Banyak
yang mulai membiasakan hidup bersih , sehingga masyarakat dapat membantu mengurangi
penyebaran Covid-19.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas diadakannya kegiatan KKN-T Covid-19.
Terima kasih kepada Rektor dan LPPM dari Universitas PGRI Semarang. Terima kasih untuk
DPL dari Kegiata KKN-T Covid-19 dan Terima kasih juga untuk semua warga dan pengurus
Desa Rengging yang terlibat dalam kegiatan KKN-T Covid-19.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

177
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

KETAHANAN KELUARGA SEBAGAI SOLUSI


MENGHADAPI PANDEMI
Pipit Mugi Handayani1, MA Primaningrum Dian M2
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS,
1

2
Program Studi BK FIP, Universitas PGRI Semarang
1
Email: pipitmugihandayani@upgris.ac.id, 2primaningrum.dian@gmail.com
Abstrak
Pada awal Maret 2020 Indonesia mengalami peristiwa yang sangat luar biasa yakni terjadinya
wabah Corona yang menjangkiti seluruh lapisan masyarakat. Seluruh bangsa mengalami
kepanikan pada saat awal meghadapi pandemi tersebut. Kebutuhan yang mendesak saat
ini adalah strategi dan solusi menghadapi pandemi Covid 19 dan pencegahan menularnya
virus corona. Hal tersebut dibutuhkan pemahaman yang intensif mengenai virus corona,
serta cara menanggulanginya agar angka penyebaran tidak semakin meningkat. Saat ini,
masih banyak sekali masyarakat yang menganggap remeh perihal virus corona ini. Oleh
sebab itu, perlu adanya kesadaran masyarakat mengenai permasalahan penanggulangan
dan pencegahan COVID-19. Di sisi lain muncul berbagai masalah seperti ekonomi, sosial-
budaya, dan psikologis yang menyertai persebaran virus corona ini. Gerak cepat dalam
mencegah dan menemukan solusi atas permasalahan itulah yang saat ini harus kita upayakan
dengan melibatkan berbagi pihak yang terkait melalui pemberdayaan masyarakat, solusi
menciptakan produk APD dan kreativitas berupa produk pangan serta kiat dan konsultasi
psikologis bagi orang tua dalam mengantisipasi stres dikarenakan pola hidup yang berubah.

Kata kunci; pemberdayaan masyarakat, ketahanan keluarga, antisipasi stress

LATAR BELAKANG

Saat ini dunia tengah menghadapi bencana multisektoral sejak World Health Organization
(WHO) secara resmi menyatakan CoronaVirus Disease2019 (COVID-19) sebagai pandemik.
Menurut WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang terjadi secara global di
seluruh dunia. Namun, hal ini memiliki dampak pada perubahan karakteristik penyakitnya.
Suatu wabah sebagai pandemi artinya WHO memberi alarm pada pemerintahan semua
negara dunia untuk meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah maupun menangani
wabah. Akibat dari pandemi virus corona ini, mengakibatkan hampir seluruh kegiatan
dilakukan dari rumah, baik sekolah, kuliah, bekerja ataupun aktivitas yang lainnya. Bahkan
tempat beribadah pun sebagian telah ditutup demi mengurangi penyebaran virus corona
ini. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah, seperti physical distancing ( jaga jarak),
lock down, bahkan di beberapa daerah pun telah diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial
Berskala Besar). Namun, masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi peraturan tersebut
hingga akhirnya penyebaran virus ini berjalan sangatcepat.

Hal ini diakibatkan adanya sikap meremehkan dari masyarakat terhadap virus Corona ini.
Masih banyak masyarakat yang bepergian tidak menggunakan masker, berkumpul di satu
tempat dalam skala besar tanpa menerapkan protokol kesehatan. Bahkan adanya new normal
dimaknai secara salah oleh masyarakat. Dalam beraktivitas, semakin kurang menerapkan
protokol kesehatan, masker hanya digunakan sebagai hiasan dan tidak digunakan sesuai
aturan protokol kesehatan. Bahkan akhir-akhir ini virus terindikasi menyebar secara klaster
keluarga, yang artinya penyebaran virus dikarenakan oleh anggota keluarga itu sendiri yang
tidak menerapkan protocol kesehatan secara tepat, seperti tidak mencuci tangan sebelum
masuk ke dalan rumah, tidak membersihkan badan dan emngganti baju setelah bepergian,
dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, perlu adanya kesadaran2

179
masyarakat mengenai permasalahan penanggulangan dan pencegahan COVID-19 ini.
Dalam hal ini, masyarakat membutuhkan pemahaman yang intensif mengenai virus corona,
serta cara menanggulanginya agar angka penyebaran tidak semakin meningkat.

Di sisi lain muncul berbagai masalah seperti ekonomi, sosial-budaya, dan psikologis yang
menyertai persebaran virus corona ini. Banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan,
karyawan diberhentikan bekerja, yang berimbas pada banyak kejadian pencurian, retaknya
hubungan rumah tangga, terjadi perceraian, mengalami tekanan dan depresi sampai dengan
munculnya kasus bunuh diri karena tidak kuat menghadapi beban ekonomi dan psikologis
yang dialami. Gerak cepat dalam mencegah dan menemukan solusi atas permasalahan
itulah yang saat ini harus kita upayakan dengan melibatkan berbagi pihak yang terkait. Hal
utama yang saat ini menjadi pelopor suksesnya gerakan melawan Pandemi Covid 19 adalah
Ketahanan keluarga inti dalam segala hal untuk menghadapi pandemi ini. Maka dibutuhkan
strategi dan langkah konkret yang dapat diupayakan untuk mewujudkna masyarakat yang
tahan atas serangan wabah corona ini.

METODE
Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh Tim Pengabdi Dosen Bersama mahasiswa peserta
KKNT Covid-19 dengan metode sosialisasi dan praktis yang bersifat universal terkait dengan
tema “Ketahanan Keluarga sebagai Solusi Menghadapi Pandemi” melalui media zoom
dengan kapasitas 500 peserta. Materi yang disajikan dan menjadi bahasan di antaranya:
1. Pemberdayaan Lingkungan dan Masyarakat
2. Manajemen keluarga dari sisi psikologis
3. Kreativitas keluarga dalam mengatasi Pandemi dan berbagai produk nyata APD
Kegiatan ini bermitra dengan beberapa pemerintah desa dan dihadiri oleh peserta dari
seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini berlanjut dengan pendampingan yang sifatnya
konsultasi secara mendalam. Pendampingan ini merupakan bentuk dari evalusi dari kegiatan
webinar yang telah diselenggarakan. Tim berkoordinasi dengan lembaga desa untuk
membuat jadwal khusus jika masyarakat membutuhkan.

Gambar 1. Kegiatan Webinar COVID

180
DISKUSI

1. Ketahanan pangan melalui program budikdamber


Program yang telah dilaksanakan mahasiswa KKNT salah satunya adalah mengenalkan cara
budidaya ikan dalam ember kepada masyarakat agar masyarakat bisa mempraktikannya
sendiri di rumah. Dengan begitu masyarakat bisa menikmati hasil panen budidaya ikan
tersebut untuk dikonsumsi sendiri atau dijual. Hal tersebut menjadikan suatu hal yang
dapat membantu masyarakat dalam mempertahankan pangan di masa perekonomian
yang sedang krisis ini akibat pandemic COVID-19. Warga sangatantusias dengan adanya
sosialisasi/pengenalan budidaya ikan dalam ember dengansistem akuaponik. Beberapa
langsung melakukannya di rumah sehari setelah diadakannya sosialisasi.

Gambar 2. Budidaya Ikan dalam Ember

2. Lomba Kreativitas Anak


Dilakukan emutarkan video animasi tentng makanan sehat dan bergizi. Sedikitmenjadi
hiburan dimasa pandemic ini karena anak-anak sudah terlalu lama di rumah dan belum
berangkat sekolah untuk melaksanakan pembelajaran secaralangsung. Hal itu membuat
anak-anak jenuh dan merindukan teman-teman. Dengan adanya sosialisasi ini anak bisa
refresh dan tentunya memetik manfaat dari materi tentangmakanan sehat dan bergizi
yang mahasiswa sampaikan. Setelah diadakannya sosialisasi ini banyak orang tua yang
kemudian meminta mahasiswa untuk membantu dalam proses belajar anak-anak di masa
sekolah Online. Dengan begitu mahasiswa kemudian membuat program kerja baru yaitu
bimbingan belajar kepada anak SD.
3. Pemanfaatan Lahan Dengan Penanaman Apotek Hidup
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah menjaga imunitas tubuh sangatlah penting
dimasapandemic COVID-19. Salah satu cara untuk menjaga imunitas tubuh adalahdengan
cara mengonsumsi minuman herbal. Oleh sebab itu mahasiswamelakukan pemanfaatan
lahan dengan penanaman apotek hidup dengan harapan nantinya tanaman tersebut bisa
menjadi manfaat bagi para warga. Meski hasilnya saat ini masih belum bisa dinikmati
hasil dari pemanfaatan lahan tersebut karena mahasiswa melakukan penanaman

181
mulaidari pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan sampah daun kering lalu
dilanjut penyemaian bibit tanaman apotek hidup kemudian ketika bibit telah tumbuh baru
dipindahkan ke lahan yang
telah disiapkan.

4. Penanganan Stress pada Anak dan Orang Tua Menghadapi Pola Hidup yang Berubah
Adanya pandemi yang mengharuskan siswa untuk belajar di rumah, mengakibatkan
berubahnya sistem dan pola belajar yang selama ini terjadi di sekolah berubah menjadi
belajar dari rumah. Bukan hanya siswa yang diharuskan untuk berubah, guru dan orang
tua juga diharuskan untuk mengikuti perubahan tersebut. Agar tetap dapat memberikan
pembelajaran, guru juga dituntut untuk mampu menggunakan berbagai aplikasi dan media
pembelajaran yang menarik terhadap materi dan tugas-tugas kepada siswa. Orangtua
juga dituntut untuk dapat belajar menjadi guru bagi anaknya sendiri. berbagai alternatif
dilakukan, supaya siswa tetap mendapatkan kesempatan belajar di masa pandemic. Salah
satunya adalah dengan memberikan pendampingan khusus kepada anak dengan belajar
di rumah oleh mahasiswa KKNT. Selama pelaksanaan program, mereka mendampingi
anak untuk tetap belajar dan bermain untuk menambah pengetahuan. Hal ini juga
setidaknya mengurangi beban dan stres orang tua ketika diharuskan mendampingi anak
belajar, sementara orangtua sendiri juga melakukan pekerjaan mereka dari rumah.

5. Pembuatan APD dan berbagai produk menghadapi Covid 19


Dalam menghadapi pandemi ini berbagai langkah dilakukan dengan cara meciptakan
produk-produk yang dapat meleindungi diri dan meningkatkan kewaspadaan melawan
virus corona. Produk tersebut di antaranya membuat pace shield, hand sanitizer, sabun
dan cairan disinfektan. Bahkan juga ada alat-alat pelindung lainnya.

Gambar 3. Pembuatan cairan disinfektan

182
SIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Dengan mengetahui dan memahami intensif mengenai virus corona, serta cara
menanggulanginya agar angka penyebaran tidak semakin meningkat. maka kesadaran
masyarakat mengenai permasalahan penanggulangan dan pencegahan COVID-19 ini dapat
meningkat.Selain itu, berbagai masalah seperti ekonomi, sosial-budaya, dan psikologis yang
menyertai persebaran virus corona ini juga dapat teratasi dengan baik. Gerak cepat dalam
mencegah dan menemukan solusi atas permasalah itulah yang saat ini harus kita upayakan
dengan melibatkan berbagi pihak yang terkait. Hal utama yang saat ini menjadi pelopor
suksesnya gerakan melawan Pandemi Covid 19 adalah Ketahanan keluarga inti dalam segala
hal untuk menghadapi pandemi ini. Maka dibutuhkan strategi dan langkah konkret yang
dapat diupayakan untuk mewujudkna masyarakat yang tahan atas serangan wabah corona
ini.

UCAPAN TERIMAKASIH

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu


Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(KEMENDIKBUD) melalui fasilitasi kegiatan KKN-Tematik COVID 19 dan tak lupa pula ucapan
terimakasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atas kesempatan
yang diberikan kepada kami dan institusi untuk turut serta menjadi bagian keberhasilan
penanggulangan Pandemi COVID-19 melalui kegiatan KKN-Tematik COVID-19. Juga teruntuk
mahasiswa KKN-Tematik COVID-19 dan LPPM Universitas PGRI Semarang, khususnya
kelompok 55dan 56 atas kerja sama dan kerja kerasnya selama kegiatan pengabdian
KKN-Tematik COVID-19 Universitas PGRI Semarang Bekerjasama dengan KEMDIKBUD dan
BNPB.Semoga ihtiar bersama ini meraih kesuksesan. Akhir kata,
Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

ACUAN PUSTAKA

Merdeka.com. 2020. Data terkini Jumlah Korban Virus Corona di Indonesia. Jakarta, Rabu
2 September 2020. Riana, Friski. 2020. Begini Program Ketahanan Keluarga Versi BKKBN.
https://nasional.tempo.co/read/1310724/begini-program-ketahanan-keluarga-versi-bkkbn

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

183
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya


Pencegahan Covid-19 Pada Masa Normal
Baru
Icca Stella Amalia, Ahmad Ropii

Program Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan, Jawa Barat
Email: stellaicca@yahooo.com ahmadropii353@gmail.com
Abstrak

Latar Belakang : Dalam upaya membangun kemitraan menangani wabah Covid-19 di


Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam
mitigasi pandemi Covid-19 dalam program Relawan Covid-19 Nasional (RECON). Desa
Nusaherang Kecamatan Nusaherang Kabupaten Kuningan Jawa Barat merupakan salah
satu desa yang dipilih menjadi tempat KKNT oleh STIKes Kuningan yang ambil bagian dalam
program KKNT Kemendikbud luring ini. Tujuan kegitan KKNT di Desa Nusaherang adalah
dalam rangka mencegah dan menanggulangi covid-19 di masyarakat.
Metode : Kegiatan KKNT di Desa Nusaherang dialaksanakan mulai tanggal 24 agustus
sampai dengan 24 september. Pemberdayaan kesehatan pada program KKNT di Desa
Nusaherang ini adalah berupa pemberdayaan masyarakat sejak dini pada usia sekolah
dengan membentuk KOCIL (Kader COVID Cilik Desa Nusaherang) dengan tujuan menekan
angka positif Covid di usia dini serta penerapan protokol kesehatan sejak dini. Sasaran
inovasi KOCIL ini adalah anak usia SD kelas 5 dan 6 di SDN 1 Nusaherang yang berjumlah
10 orang, nantinya akan berperan aktif untuk mensosialisasikan pencegahan covid-19 di
sekolah dan masyarakat sekitar.
Hasil : Kegiatan KKNT di Desa Nusaherang mendapat apresiasi baik dari masyarakat dan
pihak Desa Nusaherang. Kegiatan ini pula membentuk sebuah komintas atau kader COVID
cilik yang nantinya akan terus mensosialisasikan PHBS dalam rangka pencegahan covid-19
sejak dini.
Kesimpulan : Kegiatan KKNT di Desa Nusaherang bagian sejarah terbentuknya kader covid
cilik dan pembelajaran bagi mahasiswa untuk terus berperan di tengah masyarakat
Kata Kunci: KKNT, KOCIL, PHBS

LATAR BELAKANG

Sejak kemunculan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia tanggal 2 Maret 2020,
jumlah kasus terkonfirmasi positif dan meninggal masih terus meningkat. Pandemi Covid-19
berdampak sistemik dan mengganggu hampir seluruh aspek kehidupan manusia termasuk
di bidang pendidikan tinggi. Secara global, United Nation Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO) melaporkan pada tanggal 20 April 2020 sudah 191 negara menutup
satuan pendidikan dengan 1,575,270,054 peserta didik terdampak. Di Indonesia Pandemi
Covid-19 berdampak pada 646.192 satuan pendidikan, 68.801.708 Peserta Didik, dan
4.183.591 Pendidik mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai Pendidikan Tinggi,
Pendidikan Khusus, Pendidikan Vokasi, Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Pendidikan
Keagamaan (Kemendikbud, 2020).
Dalam menanggulangi dampak Covid-19, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan menetapkan bencana non-alam penyebaran
Covid-19 sebagai bencana nasional. Kebijakan ini berdampak langsung terhadap kegiatan
yang bersifat komunal atau menghimpun orang banyak dalam suatu tempat. Perguruan
tinggi merupakan institusi yang diliburkan dan mahasiswa melakukan proses pembelajaran
dari rumah. Pada fase adaptasi kehidupan baru saat ini, aktivitas masyarakat untuk wilayah
dengan zona hijau dan kuning mulai dibuka secara bertahap tidak terkecuali untuk perguruan

185
tinggi dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Pembukaan ini mengaktifkan
kembali peran perguruan tinggi dalam membantu pengurangan penyebaran Covid-19
serta menciptakan masyarakat yang aman dan produktif melalui langkah percepatan dan
kolaborasi pentahelix yang di dengan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Covid-19.
Dalam upaya gotong-royong menangani wabah Covid-19 di Indonesia, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti) telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mitigasi pandemi Covid-19
dalam program Relawan Covid-19 Nasional (RECON). Menindaklanjuti upaya tersebut dan
sebagai implementasi tridharma perguruan tinggi melalui kebijakan Kampus Merdeka,
Merdeka Belajar, Ditjen Dikti Kemdikbud berkolaborasi dengan Satuan Tugas Penanganan
Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Asosiasi Institusi Pendidikan
Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan
dengan dukungan dari berbagai stakeholders, menyelenggarakan program KKNT yang
terkait dengan Covid-19. Selain itu, Kemdikbud juga akan menyelenggarakan program
Kampus Mengajar Perintis, dengan tujuan untuk pengamalan tri dharma perguruan tinggi
mahasiswa melalui pengajaran murid SD dalam bidang literasi dan numerasi.
Piloting dari program ini, akan diselenggarakan bersama dengan program KKNT Covid-19.
KKNT ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi mahasiswa, masyarakat, perguruan
tinggi, pemerintah, dan stakeholders (hingga tingkat wilayah) dalam upaya gotong royong
penanganan Covid-19 terkhusus untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran
akan pentingnya perubahan perilaku Adaptasi Kebiasaan Baru untuk masyarakat. KKNT ini
diharapkan dapat mendorong kontribusi konkrit mahasiswa sebagai agen perubahan di
tengah masyarakat mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman dalam menghadapi
pandemi.
KKNT menjadi bagian dari program KKN perguruan tinggi yang dapat diapresiasi dengan
pengakuan kredit (sks) dan sertifikat pengabdian kepada masyarakat. Peserta KKNT yang
merupakan mahasiswa dari berbagai bidang dapat memilih salah satu dari tiga jenis KKNT, yaitu
KKNT Covid-19 secara daring, KKNT Covid-19 secara luring dan KKNT Literasi dan Numerasi
untuk murid SD (luring atau daring). Peserta KKNT akan mendapatkan pembekalan secara
nasional sebelum pelaksanaan KKNT yang direncanakan mulai pertengahan Agustus 2020.
Dalam pelaksanaanya, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud menjadi
penanggung jawab KKNT secara daring, sedangkan Direktur Sistem Penanggulangan
Bencana BNPB menjadi penanggung jawab KKNT secara luring. Pelaksanaan KKNT ini
memerlukan petunjuk teknis yang menjadi acuan bagi para peserta dan perguruan tinggi.
Desa Nusaherang Kecamatan Nusaherang Kabupaten Kuningan Jawa Barat merupakan salah
satu desa yang dipilih menjadi tempat KKNT oleh STIKes Kuningan yang ambil bagian dalam
program KKNT Kemendikbud luring ini. Kegiatan KKNT di Desa Nusaherang dialaksanakan
mulai tanggal 24 agustus sampai dengan 24 september. Tujuan dilaksanakanya KKNT luring
ini dalam rangka mencegah dan menanggulangi covid-19 dengan program pemberdayaan
masyarakat usia sekolah.

METODE
Dalam dimensi kesehatan, pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh
masyarakat (dengan atau tanpa campur tangan pihak luar) untuk memperbaiki kondisi
lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang secara langsung maupun tidak lansung
berpengaruh dalam kesehatan masyarakat. Pemberdayaan kesehatan pada program KKNT

186
di Desa Nusaherang ini adalah berupa pemberdayaan masyarakat sejak dini pada usia
sekolah dengan membentuk KOCIL (Kader COVID Cilik Desa Nusaherang) dengan tujuan
menekan angka positif Covid di usia dini serta penerapan protokol kesehatan sejak dini.
Sasaran inovasi KOCIL ini adalah anak usia SD kelas 5 dan 6 di SDN 1 Nusaherang yang
berjumlah 10 orang, nantinya akan berperan aktif untuk mensosialisasikan pencegahan
covid-19 di sekolah dan masyarakat sekitar.

Gambar 1. Diagram alir tahapan pembentukan KOCIL

DISKUSI

Promosi kesehatan adalah suatu proses membantu individu masyarakat meningkatkan


kemampuan dan keterampilannya mengontrol berbagai faktor yang berpengaruh pada
kesehatan, sehigga dapat meningkatkan derajat kesehatannya (WHO). Menurut Green dan
Kreuter (1991), promosi kesehatan adalah kombinasi dari pendidikan kesehatan dan faktor-
faktor organisasi, ekonomi dan lingkungan yang seluruhnya mendukung terciptanya perilaku
yang kondusif terhadap kesehatan. Adapun yang dimaksud dengan perilaku kesehatan
menurut Kasl dan Cobb (1996) meliputi : a) perilaku pencegahan, b) perilaku sakit, dan c)
perilaku peran sakit.
Misi dari promosi kesehatan adalah advokasi, mediasi, dan pemberdayaan.Yang dimaksud
dengan advokasi adalah upaya meyakinkan para pengambil kebijakan agar memberikan
dukungan berbentuk kebijakan terhadap suatu program. Mediasi adalah upaya
mengembangan jejaring atau kemitraan, lintas program, lintas sector, dan lintas institusi.
Adapun pemberdayaan berarti upaya meningkatkan kemampuan kelompok sasaran
sehingga kelompok sasaran mampu mengembangkan tindakan tepat atas berbagai
permasalahan yang dialami.
Dalam hal ini upaya-upaya promosi kesehatan kesehatan kepada masyarakat sekitar
Desa Nusaherang dalam rangka pencegahan COVID-19 sudah dilakukan dengan sasaran
anak usia sekolah melalui bimbingan belajar COVID-19, majelis ilmu ibu-ibu dalam rangka
sosialisasi pencegahan COVID-19. Kegiatan-kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan
mendapat apresiasi sangat baik dari masyarakat dengan bukti antusiasme saat sesi diskusi.
Konsep pemberdayaan mengemukakan sejak dicanangkannya Strategi Global WHO tahun
1984, yang ditindaklanjuti dengan rencana aksi dalam piagam ottawa (1986). Dalam deklarasi
tersebut dinyatakan tentang perlunya mendorong terciptanya: kebijakan berwawasan
kesehatan, lingkungan yang mendukung, reorentasi dalam pelayanan kesehatan,
keterampilan individu, gerakan masyarakat.
Dalam aspek keterampilan individu dan gerakan masyarakat diperlukanya membuat sebuah
program yang relevan dengan keadaan pandemi ini. Kelompok KKNT Desa Nusaherang
akhirnya membuat program KOCIL yang didukung penuh oleh masyarakat, seperti ketua
tim penggerak PKK Desa Nusaherang yang terus mendampingi giat kelompok KKNT Desa

187
Nusaherang dalam rangka pemberdayaan ini. Respon adik-adik usia sekolah yang sudah
dinobatkan menjadi kader KOCIL sangat bangga dan senang dan akan terus berusaha
menjadi garda terdepan mensosialisasikan pencegahan OVID-19 sejak dini di sekolah dan
masyarakat sekitar.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Kegiatan KKNT luring di Desa Nusaherang merupakan salah satu upaya pemerintah dan
perguruan tinggi yang melaksanakan yaitu STIKes Kuningan untuk terus ikut serta berperan
akif mensosialisasikan pencegahan dan penanggulang COVID-19. Adapun salah satu luaran
pada kelompok program KKNT Desa Nusaherang ialah membentuk kader covid cilik (KOCIL)
yang bertujuan untuk mensosialisasikan pencegahan covid-19 sejak dini baik di sekolahnya
atau masyarakat sekitar.
Pembelajaran yang didapatkan dalam kegiatan KKNT di Desa Nusaherang sangat bermanfaat
untuk mahasiswa yang menjalankan sebagai agen perubahan positif di masyarakat. Banyak
nilai yang didapatkan utamanya dalam proses assessment lapangan yang mengevaluasi
hasil risiko terdampak covid masyarakat dan mengevaluasi peran mahasiswa dalam
mensosialisasikan pencegahan COVID-19.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas dukungan dan kerjasamanya
dan mahasiswa sekolah tinggi ilmu kesehatan kuningan yang terlibat KKNT Covid-19,
Pemerintahan Kabupaten Kuningan yang telah memberikan dukungan dan izin pelaksanaan
kegiatan KKNT, Desa Nusaherang Kecamatan Nusaherang Kabupaten Kuningan yang telah
memberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam kegiatan pencegahan Covid 19.

ACUAN PUSTAKA
[1] Ewles, L dan Simnett, I. (1994). Promosi Kesehatan: petunjuk praktis. Terjemahan
edisi kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
[2] Davies, M dan Macdowall, W. (2006). Health Promotion Theory. McGrawHill Education
Open University Press
[3] Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
[4] Qiftiyah. 2013. Pemberdayaan Masyarakat dan Langkah-langkah Peran serta
Masyarakat. Sekolah Tinggi Nahdatul Ulama. Tuban.
[5] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19). Direkorat Jenderal Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit, 1–88.
[6] Kemenkes. (2020). Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Poltekkes
Kemenkes.
[7] Pedoman KKNT. (2020). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.

188
Berpartisipasi launching Gebrak masker Melakukan pendampingan belajar murid
yang di adakan oleh Pemerintah Desa SD Nusaherang sebanyak 10 siswa
Nusaherang dan TimPenggerak PKK di serta menyelipkan informasi Covid19
aula Desa Nusaherang untuk menambah pengetahuan dan
sikap wasdpada para siswa.

189
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Cara Cuci Tangan Pakai Sabun dalam


Pencegahan Covid 19 di Dusun Gunung
Surat
Anggun Hariyanti, Yanuar Hery Murtianto

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang,
Dosen Pembimbing Lapangan KKNT Kelompok 48, Universitas PGRI Semarang
Email: Anggunhy1410@gmail.com
Abstrak

Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi
virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya
dalam waktu beberapa bulan.
Secara umum, ada beberapa gejala klinis Covid 19 seperti demam (suhu tubuh di atas 38
derajat Celsius), sesak nafas, dan sakit tenggorokan.
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor
yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, salah satunya adalah mencuci tangan
menggunakan sabun atau yang sering kita sebut dengan istilah CTPS (Cuci Tangan Pakai
Sabun).

LATAR BELAKANG

Pentingnya mencuci tangan sebagai cara membersihkan tangan serinhkali dosepelekan


oleh banyak orang. Menurut kementrian kesehatan, hanya 20% masyarakat Indonesia yang
peduli untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangannya. Padahal berbagai masalah
kesehatan seringkali ditimbulkan dari malas mencuci tangan.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun olleh manusia untuk menjadi bersih
dan memutus mata rantai kuman. Hal ini dilakukan karena tangan merupakan agen yang
membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik
secara kontak langsung atau tidak.
Untuk itu salah satu program kerja KKNT saya adalah sosialisasi mengenai CTPS di Dusun
Gunung Surat agar masyarakat Dusun Gunng Surat lebih paham mengenai CTPS.

METODE
Metode yang saya gunakan yaitu dengan bersosialisasi secara online via whatsapp grup
bersama pemuda/i Dusun Gunung Surat mengenai CTPS, diadakan diskusi beserta tanya
jawab pada saat sosialisasi berlangsung.
Selain itu, saya juga membuat sarana cuci tangan menggunakan ember yang ditempel sticker
“Cuci Tangan Pakai Sabun” dan memberikan contoh secara langsung kepada Pemuda/i di
Dusun Gunung Surat sehingga lebih jelas.

191
DISKUSI

Mencuci tangan dengan air saja jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memindahkan
virus dari permukaan kulit, untuk itu cucilah tangan menggunakan sabun (CTPS) karena ia
mengandung senyawa seperti lemak yang di sebut amphiphiles, yang mirip dengan lipid
yang ditemukan dalam membran virus.
Lalu bagaimana mencuci tangan yang benar? Yang pertama dan wajib adalah mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir. Pastikan juga Anda mencuci tangan miniman 20
detik. Anda juga dilarang menyentuh hidung, mulut, mata sebelum mencuci tangan.
Begini enam langkah mencuci tangan yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia
WHO untuk mencegah virus corona :

Gambar 1 (enam langkah mencuci tangan )

1. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan


2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
3. Gosok sela sela jari
4. Punggung jari tangan kanan digosokan pada telapak tangan kiri dengan jari sisi dalam
kedua tangan saling menunci
5. Ibu jari tangan kiri digosok berputar kedalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya
6. Gosok berputas ujung jari tangan kaanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Mencuci tangan dengan air saja jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memindahkan
virus dari permukaan kulit, untuk itu cucilah tangan menggunakan sabun (CTPS) karena ia
mengandung senyawa seperti lemak yang di sebut amphiphiles, yang mirip dengan lipid
yang ditemukan dalam membran virus.

192
Seperti halnya yang saya akukan di Dusun Gunung Surat untuk memberikan pengetahuan
tentang CTPS dengan metode bersosialisasi secara online via whatsapp grup bersama
pemuda/i Dusun Gunung Surat mengenai CTPS, diadakan diskusi beserta tanya jawab pada
saat sosialisasi berlangsung.
Selain itu, saya juga membuat sarana cuci tangan menggunakan ember yang ditempel sticker
“Cuci Tangan Pakai Sabun” dan memberikan contoh secara langsung kepada Pemuda/i di
Dusun Gunung Surat sehingga lebih jelas.
Saya harap dengan hal itu, Pemuda/i Dusun Gunung Surat lebih memahami pentingnya Cuci
Tangan Pakai Sabun dan dapat mengaplikasikannya didalam Masyarakat.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) serta Universitas PGRI Semarang atas program
KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Covid 19, Literasi dan Numerasi 2020, selain itu saya juga
mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dusun Masyarakat dan pemuda/i Dusun Gunung
Surat yeng yelah memberikan izin kepada saya untuk melaksanakan KKNT ini dan telah
banyak membantu dalam melaksanakan progran kerja KKNT ini.
Semoga KKNT yang saya lakukan di Dusun Gunung Surat dapat selalu bermanfaat bagi
banyak orang khusunya Masyarakan Dusun Gunung Surat.

ACUAN PUSTAKA

https://www.alodokter.com/virus-corona
https://alianah.sch.id/berita-6-langkah-mencuci-tangan.html
https://www.diskes.baliprov.gi.id/ayo-kita-lakukan-cuci-tangan-pakai-sabun-ctps-sebagai-
salah-satu-upaya-pencegahan-covid19/

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

193
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Gambaran Kegiatan Pencegahan dan


Penularan Covid-19 Di Desa Kadugede
Kecamatan Kadugede 2020
Ade Saprudin, Yuli Desi Amalia

Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan


Email: adedikes2@gmail.com
Abstrak

Dalam kondisi saat ini, wabah virus corona bukanlan suatu wabah yang bisa diabaikan
begitu saja. Mengantisipasi dan mengurangi penyebaran virus corona di Indonesia sudah
dilakukan di seluruh daerah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020
ini menyelenggarakan program KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik) yang berfokus pada
permasalahan Covid-19. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa di seluruh Indonesia
agar dapat melakukan upaya pencegahan covid-19 di masyarakat. Kegitan tersebut
dilaksanakan salah satunya oleh mahasiswa STIKes Kuningan yang bertempat di Desa
Kadugede Kecamatan Kadugede kabupaten Kuningan. Metode dalam kegiatan ini yaitu
survei, observasi dan intervensi yang dilakukan kepada masyarakat. Hasil dari kegiatan
ini mahasiwa mampu membuat produk inovasi terkait pencegahan covid-19 berupa hand
sanitizer herbal dan Dejapu (Desert Puding jahe) untuk daya tahan tubuh serta upaya
pencegahan covid-19. Dengan adanya kegian KKNT ini diharapkan mahasiswa dapat
berperan aktif dalam upaya pencegahan covid di masyarakat serta mahasiswa mampu
befikir kreatif dengan cara membuat produk-produk inovatif terkait pencegahan covid-19 di
Masyarakat.

LATAR BELAKANG

Tahun 2020 merupakan tahun yang meresahkan bagi seluruh negara termasuk Indonesia.
Hal tersebur disebabkan karena adanya wabah virus Corona (Covid-19). Adanya Covid-19
membuat dunia resah termasuk Indonesia. Covid-19 merupakan jenis virus yang baru
sehingga banyak pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus
tersebut. Seiring mewabahnya virus Corona atau Covid-19 ke ratusan negara, Pemerintah
Republik Indonesia menerbitkan protokol kesehatan. Protokol tersebut akan dilaksanakan
di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian
Kesehatan RI (2020).
Di tahun 2020 ini perkembangan serta penularan virus corona ini sangat signifikan karena
pola penyebarannya nya sangan cepat dan mencakup seluruh negara di dunia turut
merasakan dampaknya termasuk Indonesia. Dengan semakin meluasnya wabah virus
corona ini membua pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait upaya pencegahan virus
corona yang dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Mengantisipasi dan
mengurangi penyebaran virus corona di Indonesia sudah dilakukan di seluruh daerah.
Pemerintah Indonesia memberikan kebijakan terkait pencegahan virus corona dengan
cara membatasi aktivitas keluar rumah, kegiatan sekolah dari rumah, bekerja dari rumah,
bahkan kegiatan beribadah pun dirumahkan. Hal ini sudah menjadi kebijakan pemerintah
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sudah dianalisa dengan maksimal.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 ini menyelenggarakan program
KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik) yang berfokus pada permasalahan Covid-19. Program ini
dilaksanakan oleh mahasiswa di seluruh Indonesia agar dapat melakukan upaya pencegahan
covid-19 di masyarakat. Kegitan tersebut dilaksanakan salah satunya oleh mahasiswa STIKes
Kuningan yang bertempat di Desa Kadugede Kecamatan Kadugede kabupaten Kuningan
tahun 2020, sehingga mahasiswa mampu melakukan upaya pencegahan covid-19 di Desa
Kadugede Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuninga tahun 2020.

195
METODE
Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk melakukan pemberdayaan kepada
masyarakat dengan melakukan survei kepada masyarakat Desa Kadugede untuk
mengukur pengetahuan, sikap serta perilaku masyarakat dengan menggunakan inarisk.
Selain mengukur pengetahuan, sikap serta perilaku menggunakan inarisk mahasiswa
juga melakukan observasi terhadap masyarakat terutama terhadap kebiasaan/perilaku
masyarakat di masa pandemi covid-19. Disamping mahasiswa melakukan survei dan
observasi mahasiwa juga melakukan intervensi kepada masyarakat Desa Kadugede terkait
upaya pencegahan covid-19 dengan menggunakan berbagai instrumen.

DISKUSI

Kegiatan KKNT yang dilakukan oleh mahasiswa di Desa Kadugede yaitu dimulai pada
tanggal 24 Agustus 2020 sampai dengan 24 September 2020. Kegiatan ini dilaksanakn oleh
11 mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan. Kegiatan KKNT di Desa Kadugede
terdiri dari 3 metode kegiatan diantaranya melakukan suvei terhadap masyarakat untuk
diukur pengetahuan, sikap serta perilakunya terkait Covid-19, melakukan observasi secara
langsung kepada masyarakat, melakukan intervensi secara langsung kepada masyarakat
terkait pencegahan covid-19.
Untuk kegiatan survei yang dilakanakan oleh mahasiswa yaitu dengan cara mahasiswa
melakukan survei kepada 10 kepala keluarga dengan menggunakan instumen yang
tersistem yaitu menggunakan inarisk. Variabel yang diukur dalam kegiatan survei tersebut
yaitu variabel pengetahuan, sikap serta perilaku masyarakat Desa Kadugede terkait isu
Covid-19. Kegiatan survei ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada minggu pertama, minggu
kedua dan minggu terakhir kegiatan KKNT, hal tersebut dimaksudkan agar dapat diketahui
pola perubahan antara pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat terkait isu Covid-19.
Berdasarkan hasil survei pada tahap pertama, kedua dan ketiga kepada masyarakat
Desa Kadugede diketahui pengetahuan masyarakat yang tadinya tidak tahu menjadi
tahu, serta perilakunya menjadi berubah ke arah yang lebih baik, yang tadinya tidak mau
menggunakan masker karena mengetahui perlunya menggunakan masker jadi masyarakat
mau menggunakan masker.
Mahasiswa melakukan intervensi berupa penyuluhan kepada masyrakat agar masyarakat
mengetahui akan pentingnya protokol kesehatan. Inervensi yang dilakukan oleh
mahasiswa yaitu penyuluhan terhadap masyarakat secara umum, kepada kader, kepada
tokoh masyarakat, kepada anak anak, mahasiswa melakukan penyuluhan ketika kegiatan
posyandu serta penyuluhan dilakukan di pondok pesantren.
Isi penyuluhan yang disampaikan yaitu terkait isu covid-19 serta upaya pencegahannya yang
dapat dilakukan oleh masyarakat, sepeti membiasakan menggunakan masker ketika keluar
rumah, membiasakan melakukan cuci tangan pakai sabun, membiasakan jaga jarak dan lain
sebagainya dengan media yang digunakan yaitu poster serta video pencegahan covid-19.
Selain melakukan penyuluhan mahasiswa juga berperan aktif dalam mengajak masyarakat
untuk dapat beraktivitas fisik dengan cara berolahraga bersama dengan masyarakat,
yang tentunya dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh masyarakat. Dengan
adanya kegiatan tersebut masyarakat sangat antusias dengan adanya upaya pencegahan
Covid-19 tersebut. Hal ini dibuktikan ketika setelah adanya intervensi mahasiswa melakukan

196
observasi kembali kepada masyarakat terkait perilaku pencegahan Covid-19, masyarakat
mulai memahami akan pentingnya protokol kesehatan dan sangat terlihat perubahan
perilaku masyarakat,yang tadinya tidak menggunakan masker setelah adanya intervensi
jadi mau menggunakan masker, yang tadinya tidak terbiasa cuci tangan pakai sabun jadi
mau membiasakn diri mencuci tangan pakai sabun, yang tadinya tidak selalu menyediakan
hand sanitizer menjadi selalu siap sedia hand sanitizer.
Selain mahasiswa mekukan kegiatan survei, observasi dan intervensi, mhasiswa juga
melakukan kegiatan pembuatan produk inovasi terkait pencegahan covid-19 di Desa
Kadugede. Produk-produk inovasi yang dibuat oleh mahasiswa di Desa Kadugede yaitu
pembuatan hand sanitizer herbal. Pembuatan hand sanitizer herbal ini bertujuan untuk
upaya pencegahan covid-19 dengan cara menjaga kebersihan tangan. Hand sanitizer herbal
ini dibuat menggunakan bahan bahan alami yang mudah didapat yaitu daun sirih dan jeruk
nipis, sehingga masyarakat dapat membuat sendiri tanpa sulit mencari bahan-bahannya.
Selain membuat hand sanitizer herbal , mahasiswa juga membuat makanan dari bahan
alami untuk menjaga daya tahan tubuh. Makanan yang dibuat oleh mahasiswa yaitu berupa
puding jahe. Puding ini dibuat untuk ntuk menjaga daya tahan tubuh dan memberikan efek
hangat terhadap tubuh dari jahe yang ada di dalamnya.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Kegiatan KKNT yang dilakukan olh mahasiswa di Desa Kadugede Kecamatan Kadugede
tahun 2020 merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan
covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tiga metode yaitu survei, observasi serta
intervensi kepada masyarakat. Berdasarkan hasil survei, observasi serta intervensi kepada
masyarakat Desa Kadugede, masyarakat mengalami perubahan baik pengetahuan
maupun perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik. Selain melakukan survei, observasi
serta intervensi mahasiswa juga menbuat produk inovasi yang berkaitan dengan upaya
pencegahan covid-19 yang tentunya sangat diterima dengan baik oleh masyarakat.

UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih kami ucapkan kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan
Nasional Penanggulangan bencana yang sudah membrikan kesempatan kepada mahasiswa
Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan untuk dapat terlibat langsung dan
berperan aktif dalam upaya pencegan covid-19 yang dikemas dalam kegiatan KKNT ini.
Kami ucapkan juga kepada Pemerintah Desa Kadugede yang sudah menerima denga
terbuka kegiatan KKNT yang dilakukan oleh mahasiswa, sera kami ucapkan juga terima
kasih kepada STIKes Kuningan yang selalu memberikan dorongan kepada mahasiwa agar
mahasiswa dapat melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dan dapat melakukan
perilaku pada masyarakat di masa pandemi covid-19 ini.

197
ACUAN PUSTAKA

Kementerian Sekretariat Negara RI,(2020).Pemerintah Perhatikan Kebutuhan APD Bagi


Tenaga Medis Kementerian Sekretariat Negara RI. Available at:https://www.setneg.
go.id/baca/index/pemerintah_perhatikan_kebutuhan_apd_bagi_tenaga_medis
(Accessed: 20 Maret 2020).
Telaumbanua, Dalimama. 2020. Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid-19
di Indonesia. Qalamuna. Jurnal Pendidikan, Sosial dan Agama. Vol 12 No. 1. Hal 50-
70.
Yunus, NR, & Rezeki,a. 2020. Kebijakan Pemberlakuan Lockdown Sebagai Antisipasi
Penyebaran Virus Covid-19. FSH UinSyarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal Sosial dan
Budaya Syar’i. Vol 7 No. 3 hal 227-238.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

198
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Program Assesment, Edukasi dan Pelatihan


Sebagai Upaya Pencegahan Penularan
Infeksi COVID-19 di Desa Babatan
Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan
2020
Fitri Kurnia Rahim dan Muhamad Wildan Khaerudin
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kadugede Jawa Barat
Email: Muhamadwildan1998@gmail.com
Abstrak
Sejak kemunculan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia tanggal 2 Maret 2020,
jumlah kasus terkonfirmasi positif dan meninggal masih terus meningkat. Pandemi Covid-19
berdampak sistemik dan mengganggu hamper seluruh aspek kehidupan manusia termasuk
di bidang pendidikan tinggi. Kegiatan KKNT ini bertujuan untuk mendukung dan menguatkan
program penanggulangan dan pencegahan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah serta sebagai upaya mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan tata
cara pencegahan Covid-19.
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan KKNT ini adalah wawancara, observasi dan
penyuluhan. Teknik pengumpulan data berupa data primer melalui proses wawancara dan
observasi kepada masyarakat dan data sekunder yang diperoleh dari profil Desa Babatan.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang ada dalam aplikasi recon kemdikbud
dan InARisk. Dengan adanya kegiatan KKNT ini diharapkan dapat membantu penguatan
program penanggulangan dan pencegahan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah serta dapat meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya dan
tata cara pencegahannya Covid-19sehingga dapat memutus mata rantai penularan Covid-19.

LATAR BELAKANG

Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan virus Corona COVID-19 sebagai
pandemi. Di Indonesia, sejak dua kasus pertama COVID-19 yang diumumkan pada 2 Maret
2020, jumlah kasusnya terus meningkat tersebar di 32 provinsi. Dengan jumlah pasien
COVID-19 yang terus meningkat tanpa terkendali menjadikan Presiden Joko Widodo
memutuskan mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dalam
menangani pandemi virus Corona atau COVID-19 di Tanah Air. Sebagai tindak lanjut atas
kebijakan PSBB, maka beberapa arahan yang harus ditaati diantaranya 1) Kegiatan sekolah
dan bekerja dilakukan di rumah; 2) Pembatasan kegiatan keagamaan; 3) pembatasan
kegiatan di tempat/fasilitas umum; 4) Pembatasan kegiatan sosial dan budaya; 5) Pembatasan
moda trasportasi; 6) Pembatasan kegiatan aspek lainnya khusus terkait aspek pertahanan
dan keamanan.
Meliahat situasi ini, percepatan penganan COVID-19 harus dilakukan secara menyeluruh
dan melibatkan semua pihak termasuk perguruan tinggi. Peran perguruan tinggi bisa
dijadikan sebagai ujung tombak dalam peranannya untuk mensosialisasikan penanganan
COVID-19 kepada masyarakat. Sebagai perguruan tinggi kesehatan yang ada di Kabupaten
Kuningan Provinsi Jawa Barat, maka STIKes Kuningan terpanggil untuk berkontribusi dalam
pencegahan dan penanganan COVID-19 yang sedang mewabah di masyarakat. Salah
satu Desa yang dijadikan tempat untuk mensosialisasikan penanganan COVID-19 kepada
masyarakat adalah di Desa Babatan Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan.

METODE

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan KKNT ini adalah wawancara dan observasi
untuk kegiatan assessment untuk personal dan KK serta penyuluhan dan pelatihan untuk
kegiatan pembuatan masker, sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun yang baik dan benar,

200
pembuatan tanaman hidroponik, pembuatan handsanitizer dan pembuatan produk inovasi
(Yam Mie) atau Bayam Mie. Teknik pengumpulan data berupa data primer melalui proses
wawancara dan observasi kepada masyarakat dan data sekunder yang diperoleh dari profil
Desa Babatan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang ada dalam aplikasi recon
kemdikbud dan InARisk. Adapun masyarakat yang dijadikan sampel untuk dilakukannya
assessment dalam kegiatan KKNT ini adalah sebanyak 110 orang.

DISKUSI

Kegiatan KKNT yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan
yang berlokasi di Desa Babatan terletak di Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan,
Provinsi Jawa Barat. Kegiatan KKNT ini dimulai pada tanggal 24 Agustus sampai 24
September 2020. Kegiatan KKNT ini dilaksanakan selama 1 bulan. Selama melaksanakan
KKNT di Desa Babatan Kecamatan Kadugede Kabupaten Kadugede banyak aktivitas yang
dilakukan oleh mahasiswa untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, seperti :
1. Pembuatan dan Penempelan Media Poster di Tempat Umum. Hal ini bertujuan agar semua
masyarakat dapat membaca dan meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat dalam
rangka penanggulangan dan pencegahan Covid-19.
2. Pembagian Masker Kepada Masyarakat Desa Babatan. Pembagian masker dilakukan
secara mereta kepada masyarakat agar masyarakat dapat mengenakan masker saat keluar
rumah sesuai dengan aturan protokol kesehatan, agar dapat mencegah dan melakukan
penanggulangan covid-19.
3. Senam Sehat Bersama Warga Desa Babatan. Kegiatan senam ini bertujuan agar masyarakat
dapat menggunakan waktu dengan produktif di masa pandemic guna menghindari stress
akibat covid.
4. Pelatihan Pembuatan Masker. Membuat masker ini bertujuan untuk memberdayakan
ibu-ibu PKK saat pandemi juga menjadi peluang untuk UMKM di Desa Babatan, dan
memanfaatkan bahan sisa kain agar menjadi masker yang bisa dipakai saat keluar rumah.
5. Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Penyuluhan ini bertujuan agar
anak-anak memahami betapa pentingnya CTPS untuk mencegah penyebaran virus corona
seperti saat ini. Dengan sasaran anak-anak dari umur 5-12 tahun yang diikuti oleh 27 anak
TPA.
6. Pembuatan Tanaman Hidroponik. Acara ini memaparkan pembuatan tanaman hidroponik
dengan tujuan kegiatan agar dapat memberdayakan masyarakat selama pandemi melalui
ibu-ibu PKK ini kami berharap pembuatan tanaman hidroponik ini dapat membuat hasil
karya baru yang bermanfaat yaitu membuat hidroponik sederahana yang dapat dilakukan
individu di rumah masing-masing.
7. Pelatihan Pembuatan Handsanitizer. Kegiatan ini bertujuan agar Ibu-ibu Tim Penggerak PKK
dapat menyediakan Hand Sanitizer di rumahnya masing-masing juga dapat mentransferkan
ilmunya kepada seluruh masyarakat Desa Babatan dalam rangka pencegahan dan
penganggulangan virus Covid-19.
8. Pembuatan produk Inovasi Bayam Mie (Yam Mie). Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa
dapat berbagi ilmu dan hal menarik dan bermanfaat untuk dapat meningkatkan kreativitas
Ibu-ibu Tim Penggerak PKK maupun Ibu-ibu lainnya untuk dapat tetap produktif selama
masa pandemi dengan menggunakan bahan-bahan seadanya, sehingga sayuran bayam

201
yang sebelumnya telah ditanam melalui media hidroponik dapat dimanfaatkan dan diolah
menjadi sesuatu yang berbeda.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Dari kegiatanpengisian log book dan pengisian aplikasi inarisk personal dan KK didapatkan
hasil bahwa sebagian besar masyarakat tergolong kedalam risiko rendah terpapar Covid-19.
Dikarenakan beberapa faktor, seperti: pemahaman terhadap Covid-19, penerapan program
3M dan jenis pekerjaan masyarakat yang didominasi oleh petani sehingga sangat jarang
sekali terlihat kerumunan-kerumunan massa. Selain itu, dari 3 kali dilakukannnya assessment
pada saat diawal, ditengah dan diakhir kegiatan KKNT terdapat perubahan perilaku yang
tadinya tidak tahu dan maumenerap kan program 3M (Memakai masker, Mencucitangan
dan Menjagajarak), dengan adanya edukasi dan komunikasi dariseluruh mahasiswa kepada
masyarakat secara berkelanjutan sehingga perilaku masyarakat sedikit demi sedikit berubah
kearah yang lebih baik. Serta dengan adanya produk inovasi berupa Bayam Mie, diharapkan
masyarakat dapat membuat dan mengonsumsi mie sehat yang terbuat dari bahan alami
yaitu bayam sehingga aman, sehat dan bergizi Ketika dikonsumsi.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas segala fasilitas, pembelajaran dan ilmu yang
diberikan selama kegiatan KKNT ini berlangsung dan mahasiswa Semster 7 Prodi Kesehatan
Masyarakat STIKes Kuningan yang terlibat secara langsung dalam kegiatan KKNT Covid-19
Luring dan juga terima kasih kepada pihak Desa Babatan yang sudah mengizinkan dan
selalu mensuport kegiatan mahasiswa dalam upaya pencegahan penularan infeksi Covid-19.

ACUAN PUSTAKA

1. 1. Cheval, S., Adamescu, Georgiadis, Herrnegger, Piticar, & Legates. 2020. Observed
And Potential Impacts Of The Covid-19 Pandemic On The Environment. International
Journal Environment. Res. Public Health 2020, 17, 4140; Doi:10.3390/Ijerph17114140.
2. 2. BNPB. 2020. KondisiTerkini Covid-19 di Indonesia. Http://BNPB.Go.Id/Siaranpress/
Kondisi-Terkini-Covid-19/21996 .
3. 3. Wikipedia. 2020. Data Pandemic Covid-19. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Template:
COVID:19_pandemic_data.

202
DOKUMENTASI KEGIATAN

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

203
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Program Pencegahan Penularan Infeksi


COVID-19 di Kelurahan Cirendang
Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan
2020
Hamdan dan Muhamad Wildan Khaerudin

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan Jawa Barat


Email: Muhamadwildan1998@gmail.com
Abstrak

Sejak kemunculan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia tanggal 2 Maret 2020,
jumlah kasus terkonfirmasi positif dan meninggal masih terus meningkat. Pandemi Covid-19
berdampak sistemik dan mengganggu hampir seluruh aspek kehidupan manusia termasuk
di bidang pendidikan tinggi. Perguruan tinggi merupakan institusi yang diliburkan dan
mahasiswa melakukan proses pembelajaran dari rumah. Pada fase adaptasi kehidupan
baru saat ini, aktivitas masyarakat untuk wilayah dengan zona hijau dan kuning mulai dibuka
secara bertahap tidak terkecuali untuk perguruan tinggi dengan tetap mengutamakan
protokol kesehatan. Pembukaan ini mengaktifkan kembali peran perguruan tinggi dalam
membantu pengurangan penyebaran Covid-19 serta menciptakan masyarakat yang aman
dan produktif melalui langkah percepatan dan kolaborasi yakni dengan program Kuliah
Kerja Nyata Tematik (KKNT) Covid-19. Kegiatan KKNT ini bertujuan untuk mendukung
dan menguatkan program penanggulangan dan pencegahan Covid-19 yang dilakukan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta sebagai upaya mengedukasi masyarakat
tentang bahaya dan tata cara pencegahan Covid-19.
Kegiatan KKNT dilaksanakan mulai dari tanggal 24 Agustus sampai 24 September 2020.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama KKNT diantaranya melakukan silaturahmi
dan survey awal ke Kelurahan Cirendang, koordinasi dan pengenalan aplikasi Inaristik ke
pihak Kelurahan, pengisian Inaristik Personal dan KK, pemasangan spanduk dan poster,
berpartisipasi dalam kegiatan posyandu serta sosialisasi mengenai adaptasi kebiasaan
baru, berpartisipasi dalam kegiatan perlombaan hari kemerdekaan, berpartisipasi dalam
acara jalan santai, bersih-bersih sarana ibadah, melaksanakan penyuluhan mengenai
Covid-19 dan praktek cuci tangan pakai sabun di TK dan SD, pembuatan produk inovasi
rempah untuk meningkatkan imunitas yaitu soft drink peningkat imunitas tubuh. Metode
yang digunakan dalam pelaksanaan KKNT ini adalah wawancara, observasi dan penyuluhan.
Teknik pengumpulan data berupa data primer melalui proses wawancara dan observasi
kepada masyarakat dan data sekunder yang diperoleh dari profil Kelurahan Cirendang.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang ada dalam aplikasi recon kemdikbud
dan InARisk. Dengan adanya kegiatan KKNT ini diharapkan dapat membantu penguatan
program penanggulangan dan pencegahan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah serta dapat meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya
dan tata cara pencegahannya Covid-19 sehingga dapat memutus mata rantai penularan
Covid-19.

LATAR BELAKANG

Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan virus Corona COVID-19 sebagai
pandemi. Menurut WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang terjadi secara
global di seluruh dunia. Namun, ini tidak memiliki sangkut paut dengan perubahan pada
karakteristik penyakitnya. suatu wabah sebagai pandemi artinya WHO memberi alarm pada
pemerintah semua negara dunia untuk meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah
maupun menangani wabah. Hal ini dikarenakan saat sebuah pandemi dinyatakan, artinya
ada kemungkinan penyebaran komunitas terjadi. Dalam menentukan suatu wabah sebagai
pandemi, WHO tidak memiliki ambang batas dalam jumlah kematian atau infeksi atau juga
jumlah negara yang terkena dampak. Hingga 22 September 2020 terdapat total kasus

205
terkonfirmasi mencapai 31.409.623 dan kasus kematian 966.574 di seluruh dunia. Istilah
pandemi ini menyoroti pentingnya negara-negara di seluruh dunia untuk bekerja secara
kooperatif dan terbuka satu sama lain dan bersatu sebagai front persatuan dalam upaya
untuk mengendalikan situasi ini. Semua negara diminta untuk mendeteksi, mengetes,
merawat, mengisolasi, melacak, dan mengawasi pergerakan masyarakatnya.
Di Indonesia, sejak dua kasus pertama COVID-19 yang diumumkan pada 2 Maret 2020,
jumlah kasusnya terus meningkat tersebar di 32 provinsi. Per 22 September 2020 pukul
16:00 WIB terkonfirmasi terdapat 252.923 kasus, dengan korban meninggal sebanyak
9.837 orang dan pasien sembuh sebanyak 184.298 orang. Berdasarkan data dari Gugus
Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pesebaran COVID-19 di wilayah Jakarta menjadi
peringkat pertama pasien terbanyak terkena virus Corona. Dengan jumlah pasien COVID-19
yang terus meningkat tanpa terkendali menjadikan Presiden Joko Widodo memutuskan
mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dalam menangani
pandemi virus Corona atau COVID-19 di Tanah Air. Kebijakan tersebut diambil setelah
pemerintah menilai penyakit ini merupakan penyakit yang dengan faktor risiko tinggi.
Meliahat situasi ini, percepatan penganan COVID-19 harus dilakukan secara menyeluruh
dan melibatkan semua pihak termasuk perguruan tinggi. Peran perguruan tinggi bisa
dijadikan sebagai ujung tobak dalam peranannya untuk mensosialisasikan penanganan
COVID-19 kepada masyarakat. Sebagai perguruan tinggi kesehatan yang ada di Kabupaten
Kuningan Provinsi Jawa Barat, maka STIKes Kuningan terpanggil untuk berkontribusi dalam
pencegahan dan penanganan COVID-19 yang sedang mewabah di masyarakat. Salah satu
Kelurahan yang dijadikan tempat untuk mensosialisasikan penanganan COVID-19 kepada
masyarakat adalah di Kelurahan Cirendang Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan.

METODE
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan KKNT ini adalah wawancara, observasi dan
penyuluhan. Teknik pengumpulan data berupa data primer melalui proses wawancara
dan observasi kepada masyarakat dan data sekunder yang diperoleh dari profil Kelurahan
Cirendang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang ada dalam aplikasi recon
kemdikbud dan InARisk. Dengan adanya kegiatan KKNT ini diharapkan dapat membantu
penguatan program penanggulangan dan pencegahan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah serta dapat meningkatnya kesadaran masyarakat tentang
bahaya dan tata cara pencegahannya Covid-19 sehingga dapat memutus mata rantai
penularan Covid-19. Adapun masyarakat yang dijadikan sampel untuk dilakukannya
assesment dalam kegiatan KKNT ini adalah sebanyak 110 orang. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini bersifat simple random sampling yang merupakan suatu teknik
penentuan sampel secara acak, dimana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang
sama untuk terpilih menjadi sampel.

DISKUSI

Kegiatan KKNT yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan
yang berlokasi di Kelurahan Cirendang terletak di Kecamatan Kuningan, Kabupaten
Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Kelurahan Cirendang memiliki luas wilayah 207.175 Ha. Jumlah

206
penduduk Kelurahan Cirendang tahun 2020 sebanyak 4.983 jiwa dengan pembagian untuk
laki-laki berjumlah 2.523 orang dan perempuan berjumlah 2.400 orang. Perekonomian
Kelurahan Cirendang secara umum di dominasi pada sektor pertanian yang system
pengelolaanya masih sangat tradisional (pengolahan lahan, pola tanam maupun pemilihan
komoditas produk pertaniannya).
Waktu pelaksanaan kegiatan KKNT yaitu tanggal 24 Agustus sampai 24 September 2020.
Kegiatan KKNT ini dilaksanakan selama 1 bulan. Selama melaksanakan KKNT di Kelurahan
Cirendang Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan banyak aktivitas yang dilakukan oleh
mahasiswa untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, seperti:
1. Pembukaan KKN Tematik 2020 Secara Virtual
Pembukaan KKNT dilaksanakan secara virtual untuk menghindari kerumunan dan
mendukung pemerintah untuk menerapkan physical distancing, KKNT 2020 ini dibuka
secara resmi oleh Bupati Kuningan dengan participant dari mahasiswa KKNT sebanyak 90
orang, dosen program studi kesehatan masyarakat, ketua STIKes kuningan, Camat serta
Kepala Desa/Kelurahan yang berkenan menerima mahasiswa untuk melakukan KKN Tematik
2. Koordinasi Dengan Guru TK Dan SD
Koordinasi serta silaturahmi kepada setiap pihak sekolah dilakukan untuk memperkenalkan
diri sebagai mahasiswa yang melaksanakan KKNT di kelurahan cirendang serta bertujuan
meminta izin untuk melaksakan penyuluhan mengenai cuci tangan pakai sabun yang baik
dan benar kepada anak TK (taman kanak-kanak) serta anak SD (Sekolah Dasar).
3. Pendataan dan Pengisian Inarisk
Pendataan melalui aplikasi inarisk dilakukan secara door to door bertujuan untuk menilai
risiko, pengetahuan, serta perilaku masyarakat Kelurahatan Cirendang mengenai Covid-19.
Pendataan ini dilakukan secara berkala selama 3 minggu berturut-turut untuk mengetahui
apakah risiko kesehatan masyarkat kelurahan cirendang mengalami peningkatan atau
penurunan. Setelah melakukan pendataan kami memberikan informasi hasil assesment
serta edukasi yang sesuai dengan hasil.
  4. Penyuluhan CTPS Kepada Anak TK dan SD
Penyuluhan mengenai cuci tangan pakai sabun kepada anak TK dan SD yang sedang
melakukan pembelajaran kelompok home visit. Bertujuan agar anak-anak membiasakan
pola hidup bersih dan sehat terutama ditengah pandemi covid-19.
5. Berpartisipasi Dalam Kegiatan Posyandu Serta Sosialisasi Mengenai Adaptasi Kebiasaan
Baru
Kegiatan posyandu dilakukan di Lingkungan Cikedung, di Posyandu ini terdaftar 12 balita,
dalam pelaksanaannya dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan,
serta pemberian vitamin A. Selain kami membantu dalam pelaksanaannya juga memberikan
sosialisasi mengenai adaptasi kebiasaan baru agar masyarakat tetap menjaga kesehatan
serta melaksanakan protokol kesehatan.
6. Pembagian dan Penempelan Poster CTPS
Untuk meningkatkan dan mengingatkan masyarakat akan kebersihan dan kesehatan kami
memberikan dan menempelkan poster mengenai cuci tangan pakai sabun, agar masyarakat
sadar bahwa pencegahan penyakit dimulai dari hal sederhana.
7. Berpartisipasi Dalam Kegiatan Perlombaan Hari Kemerdekaan
Untuk menjalin silaturahmi kami erpartisipasi membantu panitia dalam perlombaan hari
kemerdekaan yang diselenggarakan oleh karang taruna kelurahan cirendang.

207
8. Bersih-Bersih Tempat Ibadah
Tempat ibadah merupakan salah satu tempat yang sering dan banyak didatangi masyarakat,
untuk itu di tengah pandemi covid-19 tempat ibadah harus selalu dijaga kebersihannya,
demi kesehatan bersama kami melakukan kegiatan bersih-bersih tempat ibadah.
9. Berpartisipasi Dalam Acara Jalan Santai
Dalam memperingati hari jadi kota kuningan yang ke 512, Kelurahan Cirendang mengadakan
acara jalan santai yang dihadiri juga oleh Bupati Kuningan, kami ikut berpartisipasi dalam
acara ini serta memberikan penyuluhan mengenai starter pack adaptasi kebiasaan baru.
10. Penempelan Poster Adaptasi Kebiasaan Baru
Penempelan psoter mengenai adaptasi kebiasaan baru dilakukan di 5titik lingkungan
cirendang, bertujuan untuk mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga kesehatan dan
menerapkan protokol kesehatan di era new normal.
11. Pembuatan Soft Drink Peningkat Imunitas Tubuh (SoRe Soft Drink Rempah)
Latar belakang kami membuat soft drink ini berkaitan dengan tema KKNT sendiri yaitu
pencegahan dan penanggulangan Covid-19, hasil survei melalui inarisk juga menunjukan
sebagian masyarakat belum taat pada protokol kesehatan, banyak masyarakat yang
tidak menggunakan masker, masih berjabat tangan dengan orang lain, tidak memasang
handsanitizer digagang pintu, untuk itu kami berinisiatif untuk membuat soft drink rempah
ini agar masyarakat tetap sehat dan imunitas tubuhnya terjaga.
12. Sosialisasi Pembuatan Soft Drink Rempah Kepada Karang Taruna
Cara pembuatan soft drink rempah kami sosialisasikan kepada karang taruna sebagai
pemuda-pemudi yang aktif di desa agar mereka dapat menyampaikannya kembali informasi
ini dan setiap masyarakat dapat membuat sendiri dirumah.
13. Pelatihan Pembuatan Masker
Sebelum dilakukan sosialisasi pembuatan masker, kami melakukan simulasi agar dapat
maksimal mensosialisasikannya dan menghindari kesalahan. Setelah itu, kami memberikan
pelatihan pembuatan masker kain kepada ibu kader Kelurahan Cirendang dengan alat dan
cara yang sederhana. Pelatihan ini dihadiri oleh 10 orang ibu kader, diadakannya pelatihan
pembuatan masker ini bertujuan agar ibu-ibu bisa membuat masker sendiri dari bahan yang
ada seperti baju/kerudung yang sudah tidak dipakai.
14. Pembuatan dan Pembagian Handsanitizer
Handsanitizer dibuat dengan mencampurkan 3 bahan yaitu aloevera, minyak zaitun dan
alkohol. caranya siapkan 1 cangkir alkohol, lalu campurkan dengan ½ cangkir gel aloe vera
aduk hingga merata, lalu tuang 15 tetes minyak zaitun. Pembagian handsanitizer bertujuan
untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Karena di era new normal masih banyak masyarakat yang malas mencuci tangan, tidak
membawa handsanitizer saat keluar rumah, juga tidak menyediakan handsanitizer di
ruangtamu/rumah.
15. Pembagian Masker
Karena masih banyaknya masyarakat yang mengabaikan penggunaan masker. Kami
berinisiatif membagikan masker bertujuan menyadarkan masyarakatagar selalu memakai
masker walaupun keluar dengan jarak dekat.
16. Penyuluhan ke Madrasah
Melakukan penyuluhan kepada anak-anak madrasah kelurahan cirendang mengenai CTPS

208
dan Pencegahan Covid-19, serta melaksanakan pengecekan suhu tubuh dan penggunaan
handsanitizer bagi anak yang datang dan hendak pulang.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Dari kegiatan pengisian log book dan pengisian aplikasi inaristik personal dan KK didapatkan
hasil bahwa sebagian besar masyarakat tergolong kedalam risiko rendah terpapar Covid-19.
Dikarenakan beberapa faktor, seperti: pemahaman terhadap Covid-19, penerapan program
3M dan jenis pekerjaan masyarakat yang didominasi oleh petani sehingga sangat jarang
sekali terlihat kerumunan-kerumunan massa. Selain itu, dari 3 kali dilakukannnya assessment
pada saat diawal, ditengah dan diakhir kegiatan KKNT terdapat perubahan perilaku yang
tadinya tidak tahu dan mau menerapkan program 3M (Memakai masker, Mencuci tangan
dan Menjaga jarak), dengan adanya edukasi dan komunikasi dari seluruh mahasiswa
kepada masyarakat secara berkelanjutan sehingga perilaku masyarakat sedikit demi sedikit
berubah ke arah yang lebih baik.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas segala fasilitas, pembelajaran dan ilmu yang
diberikan selama kegiatan KKNT ini berlangsung dan mahasiswa Semster 7 Prodi Kesehatan
Masyarakat STIKes Kuningan yang terlibat secara langsung dalam kegiatan KKNT Covid-19
Luring dan juga terimakasih terhadap pihak Kelurahan Cirendang yang sudah mengizinkan
dan selalu mensupport kegiatan mahasiswa dalam upaya pencegahan penularan infeksi
Covid-19.

ACUAN PUSTAKA
1. Cheval, S., Adamescu, Georgiadis, Herrnegger, Piticar, & Legates. 2020. Observed And
Potential Impacts Of The Covid-19 Pandemic On The Environment. International Journal
Environment. Res. Public Health 2020, 17, 4140; Doi:10.3390/Ijerph17114140.
2. BNPB. 2020. Kondisi Terkini Covid-19 di Indonesia. Http://BNPB.Go.Id/Siaranpress/
Kondisi-Terkini-Covid-19/21996 .
3. Wikipedia. 2020. Data Pandemic Covid-19. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Template:
COVID:19_pandemic_data.

209
Penyuluhan CTPS Kepada Anak TK dan SD

Pembagian Masker dan Hand Sanititizer

Penyuluhan Ke Madrasah

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

210
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Promosi Kesehatan dalam rangka


pencegahan Covid-19 dalam Masa Normal
Baru
Indrayani, Ahmad Ropii

Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan,
Jawa Barat
Email: indriadit15@gmail.com ahmadropii353@gmail.com
Abstrak

Latar Belakang: Dalam upaya gotong-royong menangani wabah Covid-19 di Indonesia,


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mitigasi
pandemi Covid-19 dalam program Relawan Covid-19 Nasional (RECON). Desa Ciherang
Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Jawa Barat merupakan salah satu desa yang
dipilih menjadi tempat KKNT oleh STIKes Kuningan yang ambil bagian dalam program
KKNT Kemendikbud luring ini. Tujuan kegitan KKNT di Desa Ciherang adalah dalam rangka
mencegah dan menanggulangi covid-19 di masyarakat.
Metode: Promosi kesehatan pada program KKNT di Desa Ciherang ini adalah berupa
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat secara umum yang berlokasi di madrasah,
majelis taklim ibu-ibu dan posyandu dalam rangka menyampaikan sosialisasi pencegahan
covid-19. Sasaran kegiatan ini adalah kelompok ibu-ibu pengajian, anak didik di madrasah
dan pengunjung posyandu.
Hasil: Penyuluhan ke setiap tempat tempat umum guna melakukan sosialisasi pencegahan
covid-19. Hasilnya adalah semua peserta terlibat aktif berdiskusi selain itu penyuluh juga
memberikan leaflet, brosur untuk mempelajari lebih lanjut dan dibaca di rumah.
Kesimpulan: Kelompok program KKNT Desa Ciherang ialah melakukan penyuluhan ke
tempat tempat umum sekitaran Desa Ciherang
Kata Kunci: KKNT, TTU, Promkes

LATAR BELAKANG

Sejak kemunculan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia tanggal 2 Maret 2020,
jumlah kasus terkonfirmasi positif dan meninggal masih terus meningkat.Pandemi Covid-19
berdampak sistemik dan mengganggu hampir seluruh aspek kehidupan manusia termasuk
di bidang pendidikan tinggi. Secara global, United Nation Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO) melaporkan pada tanggal 20 April 2020 sudah 191 negara menutup
satuan pendidikan dengan 1,575,270,054 peserta didik terdampak. Di Indonesia Pandemi
Covid-19 berdampak pada 646.192 satuan pendidikan, 68.801.708 Peserta Didik, dan
4.183.591 Pendidik mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai Pendidikan Tinggi,
Pendidikan Khusus, Pendidikan Vokasi, Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Pendidikan
Keagamaan (Kemendikbud, 2020).
Dalam menanggulangi dampak Covid-19, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan menetapkan bencana non-alam penyebaran
Covid-19 sebagai bencana nasional.Kebijakan ini berdampak langsung terhadap kegiatan
yang bersifat komunal atau menghimpun orang banyak dalam suatu tempat. Perguruan
tinggi merupakan institusi yang diliburkan dan mahasiswa melakukan proses pembelajaran
dari rumah. Pada fase adaptasi kehidupan baru saat ini, aktivitas masyarakat untuk wilayah
dengan zona hijau dan kuning mulai dibuka secara bertahap tidak terkecuali untuk perguruan
tinggi dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Pembukaan ini mengaktifkan
kembali peran perguruan tinggi dalam membantu pengurangan penyebaran Covid-19
serta menciptakan masyarakat yang aman dan produktif melalui langkah percepatan dan
kolaborasi pentahelix yang di dengan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Covid-19.

212
Dalam upaya gotong-royong menangani wabah Covid-19 di Indonesia, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti) telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mitigasi pandemi Covid-19
dalam program Relawan Covid-19 Nasional (RECON). Menindaklanjuti upaya tersebut dan
sebagai implementasi tridharma perguruan tinggi melalui kebijakan Kampus Merdeka,
Merdeka Belajar, Ditjen Dikti Kemdikbud berkolaborasi dengan Satuan Tugas Penanganan
Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Asosiasi Institusi Pendidikan
Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan
dengan dukungan dari berbagai stakeholders, menyelenggarakan program KKNT yang
terkait dengan Covid-19. Selain itu, Kemdikbud juga akan menyelenggarakan program
Kampus Mengajar Perintis, dengan tujuan untuk pengamalan tri dharma perguruan tinggi
mahasiswa melalui pengajaran murid SD dalam bidang literasi dan numerasi.
Piloting dari program ini, akan diselenggarakan bersama dengan program KKNT Covid-19.
KKNT ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi mahasiswa, masyarakat, perguruan
tinggi, pemerintah, dan stakeholders (hingga tingkat wilayah) dalam upaya gotong royong
penanganan Covid-19 terkhusus untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran
akan pentingnya perubahan perilaku Adaptasi Kebiasaan Baru untuk masyarakat. KKNT ini
diharapkan dapat mendorong kontribusi konkrit mahasiswa sebagai agen perubahan di
tengah masyarakat mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman dalam menghadapi
pandemi.
KKNT menjadi bagian dari program KKN perguruan tinggi yang dapat diapresiasi dengan
pengakuan kredit (sks) dan sertifikat pengabdian kepada masyarakat. Peserta KKNT yang
merupakan mahasiswa dari berbagai bidang dapat memilih salah satu dari tiga jenis KKNT, yaitu
KKNT Covid-19 secara daring, KKNT Covid-19 secara luring dan KKNT Literasi dan Numerasi
untuk murid SD (luring atau daring). Peserta KKNT akan mendapatkan pembekalan secara
nasional sebelum pelaksanaan KKNT yang direncanakan mulai pertengahan Agustus 2020.
Dalam pelaksanaanya, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud menjadi
penanggung jawab KKNT secara daring, sedangkan Direktur Sistem Penanggulangan
Bencana BNPB menjadi penanggung jawab KKNT secara luring. Pelaksanaan KKNT ini
memerlukan petunjuk teknis yang menjadi acuan bagi para peserta dan perguruan tinggi.
Desa Ciherang Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Jawa Barat merupakan salah
satu desa yang dipilih menjadi tempat KKNT oleh STIKes Kuningan yang ambil bagian dalam
program KKNT Kemendikbud luring ini. Kegiatan KKNT di Desa dialaksanakan mulai tanggal
24 agustus sampai dengan 24 september. Tujuan dilaksanakanya KKNT luring ini dalam
rangka mencegah dan menanggulangi covid-19 dengan program promosi kesehatan untuk
masyarakat.

METODE
Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong diri sendiri, serta kegiatan yang sumber daya masyarakat, sesuai dengan
kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan.Promosi kesehatan pada program KKNT di Desa Ciherang ini adalah berupa
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat secara umum yang berlokasi di madrasah,
majelis taklim ibu-ibu dan posyandu dalam rangka menyampaikan sosialisasi pencegahan
covid-19. Sasaran kegiatan ini adalah kelompok ibu-ibu pengajian, anak didik di madrasah
dan pengunjung posyandu.

213
Gambar 1.Diagram alir tahapan pelaksanaan penyuluhan

DISKUSI

Promosi kesehatan adalah suatu proses membantu individu masyarakat meningkatkan


kemampuan dan keterampilannya mengontrol berbagai faktor yang berpengaruh pada
kesehatan, sehigga dapat meningkatkan derajat kesehatannya (WHO). Menurut Green dan
Kreuter (1991), promosi kesehatan adalah kombinasi dari pendidikan kesehatan dan faktor-
faktor organisasi, ekonomi dan lingkungan yang seluruhnya mendukung terciptanya perilaku
yang kondusif terhadap kesehatan. Adapun yang dimaksud dengan perilaku kesehatan
menurut Kasl dan Cobb (1996) meliputi : perilaku pencegahan, perilaku sakit, dan perilaku
peran sakit.
Misi dari promosi kesehatan adalah advokasi, mediasi, dan pemberdayaan.Yang
dimaksud dengan advokasi adalah upaya meyakinkan para pengambil kebijakan agar
memberikan dukungan berbentuk kebijakan terhadap suatu program.Mediasi adalah upaya
mengembangan jejaring atau kemitraan, lintas program, lintas sector, dan lintas institusi.
Adapun pemberdayaan berarti upaya meningkatkan kemampuan kelompok sasaran
sehingga kelompok sasaran mampu mengembangkan tindakan tepat atas berbagai
permasalahan yang dialami.
Promosi kesehatan merupakan fungsi inti dari kesehatan masyarakat serta efektif dalam
mengurangi beban baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular dan mengurangi
dampak sosial maupun ekonomi dari penyakit serupa.
Dalam hal ini upaya-upaya penyuluuhan kesehatan kepada masyarakat sekitar Desa Ciherang
dalam rangka pencegahan COVID-19 sudah dilakukan dengan melakukan penyuluhan ke
setiap tempat tempat umum guna melakukan sosialisasi pencegahan covid-19. Hasilnya
adalah semua peserta terlibat aktif berdiskusi selain itu penyuluh juga memberikan leaflet,
brosur untuk mempelajari lebih lanjut dan dibaca di rumah.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Kegiatan KKNT luring di Desa Ciherang merupakan salah satu upaya pemerintah dan
perguruan tinggi yang melaksanakan yaitu STIKes Kuningan untuk terus ikut serta berperan
akif mensosialisasikan pencegahan dan penanggulang COVID-19. Adapun salah satu luaran
pada kelompok program KKNT Desa Ciherang ialah melakukan penyuluhan ke tempat
tempat umum sekitaran Desa Ciherang.
Pembelajaran yang didapatkan dalam kegiatan KKNT di Desa Ciherang sangat bermanfaat

214
untuk mahasiswa yang menjalankan sebagai agen perubahan positif di masyarakat. Banyak
nilai yang didapatkan utamanya dalam proses assessment lapangan yang mengevaluasi
hasil risiko terdampak covid masyarakat dan mengevaluasi peran mahasiswa dalam
mensosialisasikan pencegahan COVID-19.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas dukungan dan kerjasamanya dan
mahasiswa sekolah tinggi ilmu kesehatan kuningan yang terlibat KKNT Covid-19 di Desa
Ciherang Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

ACUAN PUSTAKA

[1] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Kesiapsiagaan


Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19). Direkorat Jenderal Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit, 1–88.
[2] Kemenkes. (2020). Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Poltekkes
Kemenkes.
[3] Pedoman KKNT. (2020). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
[4] Andalas, U. (n.d.). Unversitas Andalas. 3, 1–7.

Pelatihan pembuatan masker di Desa Ciherang Penyuluhan dan bimbingan belajar mengenai
Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan pencegahan COVID-19 kepada anak SD N 01
Ciherang Kecamatan Kadugede Kabupaten
Kuningan

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

215
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pemberdayaan Karangtaruna Randusari


Semarang di Kala Pandemi Melalui
Pelatihan Hidroponik Dalam Meningkatkan
jiwa Entrepreneurship
Ghurrotul Bariroh, Yanuar Hery Murtinato

Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam dan


Teknologi Informasi Universitas PGRI Semarang
Email: ghurrotul.auryn@gmail.com
Abstrak

Program pengabdian masyarakat yang dilakukan di kelurahan Randusari Semarang berupa


pelatihan hidroponik bertujuan untuk memperkenalkan tentang tanaman hidroponik,
memperindah lingkungan agar tampak asri, serta menunjang kebutuhan ekonomi mitra.
Metode yang digunakan pada program ini adalah pendampingan mitra melalui penyuluhan
dan pelatihan tanaman hidroponik; pelatihan budidaya hidroponik, pelaksanaan kegiatan dan
evaluasi. Pelatihan ini sekaligus sebagai solusi dalam menyikapi penuruanan pendapatan
Negara akibat Covid-19. Masyarakat akan mempunyai keterampilan dalam berwirausaha,
sehingga berdampak pada terciptanya lapangan pekerjaan.
Keyword : Hidroponik, Covid-19, Entrepreneurship, Pemberdayaan.

LATAR BELAKANG

Pandemi COVID-19 yang terjadi sampai saat ini memberikan implikasi sosial, politik
dan yang paling utama yaitu di sektor ekonomi. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh
Indonesia, tetapi juga seluruh Negara yang ada di muka bumi ini. Pada tatanan ekonomi
global, pandemi COVID-19 memberikan dampak yang sangat signifikan pada perekonomian
domestik Negara dan keberadaan UMKM maupun perusahaan-perusahaan besar. UMKM
sebagai tulang punggung perekonomian Nasional juga terdampak secara serius, tidak
hanya penurunan produksi dan nilai perdagangan saja, tetapi juga pada jumlah tenaga kerja
yang harus di PHK.
Sebagian besar masyarakat sangat berhati-hati mengatur pengeluaran keuangannya,
karena ketidakpastian kapan pandemi berakhir. Hal ini menyebabkan turunnya daya beli
masyarakat akan barang-barang konsumsi dan memberikan tekanan pada sisi produsen dan
penjual. Kebijakan social distancing yang kemudian berubah menjadi physical distancing
berdampak pada penurunan kinerja perusahaan yang kemudian diikuti oleh PHK. Selain itu
beberapa perusahaan mengalami kebangkrutan bahkan sampai menutup usahanya.
Mahasiswa sebagai agent of chance berkontribusi dalam memberikan perubahan-
perubahan yang lebih baik, salah satunya yaitu dalam menghadapi pandemi covid-19 saat
ini. Menghadpi hal ini, penulis melalui sebuah program KKN-Tematik Universitas PGRI
Semarang, memberikan pelatihan hidroponik sebagai salah satu bentuk kontribusinya
dalam menghadapi problematik pandemi covid-19.
Saat ini Semarang masih berada pada zona merah. Namun adanya jiwa entrepreneur
dalam diri warganya menjadikan Semarang mampu menghadapi tantangan di kala Pandemi
covid-19, khususnya dalam bidang ekonomi. Tujuan dari program ini yaitu memberikan solusi
permasalahan pada sektor perekonomian sebagai impact dari pandemi Covid-19. Terlebih
semarang sebagai Ibukota Jawa Tengah mempunyai pusat perbelanjaan yang besar. Hasil
produksi dari hidroponik dapat disetorkan ke berbagai pusat perbelanjaan di Semarang,
baik itu modern market maupun traditional market. Selain itu munculnya SARS CoV-2
memberikan peluang dalam budidaya hidroponik, yaitu adanya tuntutan dalam menjaga
pola hidup sehat, seperti rajin olahraga dan makan makanan kaya nutrisi.

217
METODE
Untuk mencapai target luaran yang telah direncanakan, program ini dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut:
1. Pemaparan Materi
Metode yang digunakan dengan memakai teknik ceramah interaktif dengan media power
point. Peserta pelatihan hidroponik ini adalah anggota karang taruna Randusari Semarang
dengan jumlah peserta yang terbatas mengingat adanya peraturan PSBB, namun diharapkan
setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini mereka bisa menyalurkan ilmu yang sudah diperoleh
ke masyarakat sekitar.
2. Praktik Pembuatan Hidroponik
Setelah seluruh peserta memahami materi tentang hidroponik, selanjutnya adalah
mempraktekkan untuk membuat hidroponik. Hidroponik menjadi metode bercocok
tanam yang lebih efektif jika dibandingkan dengan metode lainnya. Metode ini tidak perlu
membutuhkan lahan yang luas, selain itu tanaman yang dihasilkan juga lebih steril (Berberita,
2015). Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam hidroponik diantaranya biji, rockwool, net
pot, kain flannel dan botol. Pertama dilakukan proses pembenihan, rockwool yang sudah
dipotong kotak-kotak dilubangi kurang lebih enam lubang sebagai tempat biji tumbuh.
Setelah itu setiap lubang diisi satu biji. Dalam kurun waktu 2-3 minggu biji akan tumbuh
menjadi tanaman muda.
Tanaman yang sudah tumbuh ini kemudian dipindahkan ke net pot yang sudah dipasang
kain flannel dan kemudian dimasukkan ke dalam botol yang sudah berisi air. Botol sebagai
tempat untuk menampung air bisa digantikan dengan bak. Namun untuk skala budidaya
yang besar dan berkelanjutan lebih baik menggunakan pipa paralon agar lebih kuat
menopang tanaman.
3. Pendampingan
Untuk memastikan bahwa program dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka
tahapan berikutnya yang dijalankan adalah pendampingan. Selama 2 bulan tim pengabdian
kepada masyarakat mendampingi serta memantau pelaksanaan program pemberdayaan
masyarakat melalui pelatihan Hidroponik ini. Selain pendampingan secara fisik datang
langsung, juga dilakukan melalui daring (grup wa) karena cara tersebut dirasa lebih efektif
dan efisien jika dalam praktek dilapangan mengalami kesulitan.
4. Evaluasi Kegiatan
Untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan ini maka evaluasi dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Kegiatan pemaparan materi dievaluasi berdasarkan partisipasi peserta serta keaktifan
peserta. Apabila
tingkat partisipasi minimal mencapai 60% dari seluruh peserta yang direncanakan maka
kegiatan ini dianggap berhasil. Keaktifan peserta dan keefektifan pemaparan dinilai dari
interaksi peserta selama pelaksanaan pemaparan materi.
b. Evaluasi utama atas pengabdian ini adalah apabila target dari program ini tercapai yaitu
setiap warga memiliki Hidroponik dirumah masing-masing. Adapun kegiatan pengabdian
dianggap berhasil apabila minimal terdapat 15 warga yang berhasil membuat Hidroponik.

218
HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep Hidroponik merupakan sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara horizontal,
baik dalam ruangan maupun diluar ruangan dengan media utama air (Mas’ud, 2009). Sistem
budidaya pertanian secara hidroponik ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk
daerah perkotaan dan lahan terbatas (Tom, 2005). Murali et al. (2011) juga menyampaikan
bahwa dilihat dari sisi ekonomi, menanam sayuran dengan konsep Hidroponik sangat
menguntungkan. Tanpa membutuhkan biaya yang tinggi dan dengan perawatan yang relatif
mudah (Tallei dkk, 2017) warga bisa memenuhi kebutuhan sayur mayur sehat tanpa harus
membeli. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terbagi menjadi 2 program besar
yaitu kegiatan pelatihan guna penyampaian materi terkait hidroponik dan program praktik
pembuatan hidroponik.
Kegiatan pelatihan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada target sasaran
masyarakat terkait cara penanaman hidroponik. Adapun kegaitan pelatihan telah dilaksankan
selama satu kali sebagai berikut: Pelatihan dilakukan kepada Karang Taruna Randusari,
dengan materi yang diberikan adalah sebagai berikut: (a)Pentingnya pemberdayaan Karang
Taruna; (b) Pengertian Hidroponik; (c) Kelebihan Hidroponik; (d) Pengadaan media tanam
Hidroponik; (e) Jenis Tanaman Hidroponik untuk di rumah; (f) Pemeliharaan tanaman
Hidroponik; (g) Pemanenan Hidroponik.
Praktik menanam sayuran dengan metode hidroponik di kelurahan Randusari mendapat
respon positif dari peserta pelatihan. Secara umum metode hidroponik yang dijalankan
adalah persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pemanenan. Persiapan
Bibit Tanaman dan Penanaman Seperti halnya menanam, menyemaikan benih juga
memerlukan wadah dan media tanam. Wadah bisa apa saja sepanjang dapat diisi media
tanam seperlunya dan memiliki lubang di bagian bawah untuk mengeluarkan kelebi-han
air. Persemaian menggunakan wadah khusus persemaian benih yang disebut tray. Dapat
juga persemain menggunakan sebuah pot ukuran sedang dan sebuah bekas tempat kue.
Adapun untuk media tanamnya adalah media tanam dari produk jadi yang bersifat organik.
Benih untuk Hidroponik Pemeliharaan Tanaman Tanaman juga memerlukan perawatan,
seperti halnya makhluk hidup yang lain. Tanaman memerlukan perhatian dan kasih sayang.
Selain penyiraman dilakukan setiap hari juga perlu pemupukan, dan juga pengendalian
hama penyakit. Pemanenan sayuran biasanya dilakukan dengan sistem cabut akar (sawi,
bayam, seledri, kemangi, selada, kangkung dan seb-againya). Apabila kita punya tanaman
sendiri dan dikonsumsi sendiri akan lebih menghemat apabila panen dilakukan dengan
mengambil daunnya saja. Dengan cara tersebut tanaman sayuran bisa bertahan lebih lama
dan bisa panen berulang-ulang.
Adapun hasil dari kegaitan pengabdian ini adalah peserta memperoleh pengetahuan apa
itu hidroponik, serta peluang berwirausaha di bidang hidroponik di tengah masa pandemic
saat ini. Selain itu adanya motivasi dan niatan untuk bercocok tanam hidroponik pada
peserta pelatihan. Hal ini dibuktikan dengan respon positif peserta seperti mengikuti
kegiatan pelatihan dengan serius, aktif bertanya jika mengalami kesulitan, dan di akhir
kegiatan pelatihan terdapat beberapa peserta ynag mengkonsultasikan rencana mereka
untuk memulai bercoock tanam di rumah masing-masing.

219
KESIMPULAN
Hidroponik adalah buddaya menanam dengan memanfaatkan air /larutan mineral bernutrisi
tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman. Kegiatan pelatihan dan praktik pembuatan hidroponik telah dilaksanakan. Adapun
hasil dari pengabdian ini adalah peserta memahami cara bertanam Hidroponik serta mampu
mempraktekannya. Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat akan tergugah semangat dan
motivasinya dalam berwirausaha dengan memanfaatkan pelunag besar di masa pandemic
Covid-19 seperti saat ini.

ACUAN PUSTAKA

Berberita (2015). 10 Keuntungan Menanam Tanaman Hidroponik. Diakses pada 29 Juni 2018.
Irfan, P., S. Affiduddin, dan Miftahuddin. (2013). Strategi Pembudidayaan Melinjo Sebagai
Penghijauan dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Kabupaten Batubara. Jurnal
Agribisnis Sumatera Utara. 6(1):44-58.
Mas’ud, H. 2009. Sistem Hidroponik den-gan Nutrisi dan Media Tanam Berbe-da Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Selada. Media Litbang Sulteng. 2 (2), 131- 136.
Tom, T. 2005. Garden History : Philosophy and Design, 2000 BC--2000 AD. Spon Press;
New York.
Tallei, T.E., Rumengan, I.F.M., Adam, A. 2017. Hidroponik untuk Pemula. LPPM Universitas
Lambung Mangkurat, UNSRAT PRESS: Banjar-masin.
Murali, M.R., Soundaria, M., Maheswari, V., Santhakumari, P., Gopal, V. 2011. Hydroponics, a
novel alternative for geo-ponic cultivation of medicinal plants and food crops. International
Journal Pharmacy and Biology Science. 2(2): 286-296.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

220
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pembuatan Wedang Uwuh Untuk


Kekebalan Tubuh dimasa Pandemi Covid-19
Firmanty Ikka Elna Lisye

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,


Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas PGRI Semarang
Email: ikafirmanty@gmail.com
Abstrak

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang obat-obatan atau tanaman tradisional untuk


dijadikan jamu tradisional yang bisa membuat badan menjadi sehat, dan bisa untuk menjaga
imun tubuh dimasa pandemi saat ini. Diharpkan dengan mensosisalisakan tanaman obat-
obatan tradisional dan penyuluhan bagaimana cara membuat tanamn wedang uwuh
tersebut masyarakat khususnya warga Dk. Rembul Rt.04 Rw.07 Ds. Tumbrep Kec. Bandar
bisa membuatnya sendiri sehingga imun tubuh bisa terjaga dengan baik.
Kata kunci : tanaman tradisional, wedang uwuh.

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan penghasil rempah-rempah utama di dunia, tanaman rempah-rempah


tersebut tersebar di seluruh wilayah nusantara. Tanaman rempah-rempah diindonesia
kurang lebih sebanyak 40 jenis dari 100 jenis tanaman rempah yang ada di Indonesia.
Tanaman ini pun sudah terkenal sejak abad IV sebelum masehi. Rempah-rempah Indonesia
di kenal dunia dengan mutu yang sangat tinggi dan cita rasanya yang tidak dapat digantikan
dengan rempah dari negera lain,
Sekarang ini masyarakat juga tidak tahu manfaat tentang rempa-rempah atau obat-obatan
tradisional seperti wedang uwuh dan masyarakat juga tidak menegathui bagaimana
cara membuatnya sehingga masyarakat hanya bisa membeli padahal dengan membuat
sendiripun bisa, Manfaat dari wedan uwuh yaitu menambahkan kekebalan tubuh sehingga
tidak mudah sakit, menghilangkan capek karena berkerja, menambah stamina, melancarkan
peredaran darah, menghangatkan badan, menyembuhkan masuk angin, flu, dan batuk.

METODE
Metode yang digunakan yaitu penyuluhan secara langsung bagaimana cara dan proses
pembuatan minuman “Wedang Uwuh” dengan ini diharpakn masyarakat bisa membuatnya
atau mempraktikanya dirumah.

DISKUSI

Dengan penyuluhan proses pembuatan wedan uwuh ini diharpkan masyarakat bisa
membuatnya sendiri dirumah karena di masa pandemic sekarang ini ekonomi masyarakat
juga semakin menurun sehingga diharapkan bisa membantu perekonomian masyarakat
dk Rembul Rt04 RW07. Sehingga masyarakat tidak usah membeli jamu atau obat untuk
kekebalan tubuh di masa pandemic covid-19 seperti sekarang ini. Adapun bahan dan cara
yang digunakan dalam pembuatan wedan uwuh ini yatu : Jahe, Daun kayu manis, cengkeh
atau daun cengkeh, daun pala, serutan kayu secang, gula batu. Cara membuatnya yaitu
masukkan air kedalam panic 100 ml lalu masukkan bahan-bahan dan tunggu hingga

222
mendidih, memang cara membuatnya sangatlah mudah akan tetapi masyarakat dk rembul
tidak mengetahuinya.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Setelah dilakukan penyuluhan pembuatan wedan uwuh diharapkan masyarakat bisa
membuatnya atau mempraktikanya sendiri, sehingga tidak usah membeli jamu atau obat
kekbalan tubuh pada saat panemi covid-19 seperti skarang ini. Sehingga bisa membantu
perekonomian masyarakat dk Rembul rt 04 rw o7

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan Terimakasih Kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang telah mengadakan KKN-T ini,Terimakasih
kepada rector dan LPPM dari Universitas PGRI Semarang.Terimakasih untuk DPL pada
kegiatan KKN-T Covid-19, Terimakasih juga Teruntuk kepala Rt 04 dan masyarakat Dk.
Rembul yang telah mensukseskan KKNT Selama 1 bulan lamanya.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

223
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Peran KKN T Recon Dalam Pembuatan Alat


Cuci Tangan Dan Sabun Otomatis Sensor
Infrared Proximity Sensor E18-D80nk
Henry Januar Saputra, Mayanggi Kusuma Devi

Pogram Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang


Mahasiswa KKN T, Universitas PGRI Semarang
Email: h3nry.chow@gmail.com
Abstrak

Pandemi COVID-19 merupakan musibah seluruh penduduk bumi. Di Indonesia sendiri


jumlah yang terjangkit positif covid 19 mencapai 5923 terkonfirmasi, sembuh 607,
meninggal 520 Update 17 April 2020 (Sumber: https://www.kemkes.go.id/). Coronavirus
adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus
ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). infeksi
virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit
tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Sampai saat ini, belum ada
vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Mengaktifkan kembali peran
perguruan tinggi dalam membantu pengurangan penyebaran Covid-19 serta menciptakan
masyarakat yang aman dan produktif melalui langkah percepatan dan kolaborasi pentahelix
yang di dengan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Covid-19. Dalam upaya gotong-
royong menangani wabah Covid-19 di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah berkomitmen
untuk berpartisipasi dalam mitigasi pandemi Covid-19 dalam program Relawan Covid-19
Nasional (RECON). Kuliah Kerja Nyata Tematik merupakan program yang dilakukan oleh
mahasiswa yang memadukan bentuk kegiatan meliputi pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah berkomitmen
untuk berpartisipasi dalam mitigasi pandemi Covid-19 dalam program Relawan Covid-19
Nasional (RECON). Menindaklanjuti upaya tersebut dan sebagai implementasi tridharma
perguruan tinggi melalui kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, Ditjen Dikti
Kemdikbud berkolaborasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). Inovasi yang yang dihasilkan melaui program KKN T
Universitas PGRI Semarang yang bekerjasama dengan Kemendikbud dan BNPB adalah alat
cuci tangan dan sabun otomatis melalui sensor infrared.
Kata Kunci: KKN T, RECON, Kemendikbud, BNPB

LATAR BELAKANG

Sejak kemunculan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia tanggal 2 Maret 2020,
jumlah kasus terkonfirmasi positif dan meninggal masih terus meningkat. Pandemi
Covid-19 berdampak sistemik dan mengganggu hampir seluruh aspek kehidupan manusia
termasuk di bidang pendidikan tinggi. Secara global, United Nation Educational, Scientific
and Cultural Organization (UNESCO) melaporkan pada tanggal 20 April 2020 sudah 191
negara menutup satuan pendidikan dengan 1,575,270,054 peserta didik terdampak. Di
Indonesia Pandemi Covid-19 berdampak pada 646.192 satuan pendidikan, 68.801.708
Peserta Didik, dan 4.183.591 Pendidik mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai
Pendidikan Tinggi, Pendidikan Khusus, Pendidikan Vokasi, Pendidikan Masyarakat, Kursus
dan Pendidikan Keagamaan (Kemendikbud, 2020). Pada fase adaptasi kehidupan baru saat
ini, aktivitas masyarakat untuk wilayah dengan zona hijau dan kuning mulai dibuka secara
bertahap tidak terkecuali untuk perguruan tinggi dengan tetap mengutamakan protokol
kesehatan. Pembukaan ini mengaktifkan kembali peran perguruan tinggi dalam membantu
pengurangan penyebaran Covid-19 serta menciptakan masyarakat yang aman dan produktif

225
melalui langkah percepatan dan kolaborasi pentahelix yang di dengan program Kuliah
Kerja Nyata Tematik (KKNT) Covid-19. KKN Tematik adalah KKN yang orientasi program
kegiatannya terfokus pada bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan
dan arah kebijakan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah pada wilayah tertentu
(Kabupaten/Kota).Kuliah Kerja Nyata Tematik merupakan program yang dilakukan oleh
meahasiswa yang memadukan bentuk kegiatan meliputi pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam upaya gotong-royong menangani
wabah Covid-19 di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah berkomitmen untuk berpartisipasi
dalam mitigasi pandemi Covid-19 dalam program Relawan Covid-19 Nasional (RECON).
Menindaklanjuti upaya tersebut dan sebagai implementasi tridharma perguruan tinggi
melalui kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, Ditjen Dikti Kemdikbud berkolaborasi
dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
KKNT menjadi bagian dari program KKN perguruan tinggi yang dapat diapresiasi dengan
pengakuan kredit (sks) dan sertifikat pengabdian kepada masyarakat. Peserta KKNT yang
merupakan mahasiswa dari berbagai bidang dapat memilih salah satu dari tiga jenis KKNT, yaitu
KKNT Covid-19 secara daring, KKNT Covid-19 secara luring dan KKNT Literasi dan Numerasi
untuk murid SD (luring atau daring). Peserta KKNT akan mendapatkan pembekalan secara
nasional sebelum pelaksanaan KKNT yang direncanakan mulai pertengahan Agustus 2020.
Dalam pelaksanaanya, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud menjadi
penanggung jawab KKNT secara daring, sedangkan Direktur Sistem Penanggulangan
Bencana BNPB menjadi penanggung jawab KKNT secara luring. Pelaksanaan KKNT ini
memerlukan petunjuk teknis yang menjadi acuan bagi para peserta dan perguruan tinggi.
Mahasiswa berkesempatan memberi sumbangsih dan inspirasi dalam proses percepatan
penanganan Covid-19 sesuai dengan penghayatan profesinya masing-masing serta menjadi
kesempatan berkolaborasi secara interprofessional dan transprofessional serta Mahasiswa
berkesempatan untuk mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter serta pengalaman dalam
pengabdian masyarakat selama pandemi Covid-19 secara formal. BNPB, Asosiasi Institusi
Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia
(ISMKI) dan dengan dukungan dari berbagai stakeholders, menyelenggarakan program
KKNT yang terkait dengan Covid-19. Selain itu, Kemdikbud juga akan menyelenggarakan
program Kampus Mengajar Perintis, dengan tujuan untuk pengamalan tri dharma perguruan
tinggi mahasiswa melalui pengajaran murid SD dalam bidang literasi dan numerasi.
Universitas PGRI Semarang sebagai lembaga Pendidikan Tinggi selalu berusaha
melaksanakan Catur Dharma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dan
peneladanan) secara optimal, baik di dalam maupun di luar kampus. Kegiatan Catur Dharma
dilakukan oleh setiap civitas akademika, termasuk mahasiswa. Progam Kuliah Kerja Nyata
Tematik Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKNT) merupakan salah satu kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang terintegrasi, karena Kuliah
Kerja Nyata dilaksanakan mahasiswa di luar kampus bersama dengan masyarakat (baik di
pedesaan mau pun di perkotaan) maka pembimbingnya dilakukan oleh dosen pembimbing
lapangan (DPL), kepala desa atau kepala kelurahan, dan camat. Melalui kegiatan ini diharapkan
mahasiswa sebagai penggerak pembangunan dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan
bermasyarakat, mengetahui persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat, dan mampu
memberikan solusinya. Dengan demikian, besar kemungkinan berbagai instansi ikut terlibat
dalam kegiatan KKNT. Kuliah Kerja Nyata Tematik Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
(KKNT) merupakan salah satu kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat yang terintegrasi. Oleh karena itu KKNT ini dilaksanakan oleh Mahasiswa Desa
Badak, kecamatan Belik bersama dengan masyarakat untuk mengetahui segala pontensi-
potensi yang ada di Desa Badak agar Mahasiswa dan pihak-pihak yang berpengaruh di

226
Kelurahan dapat mengembangkan pontensi tersebut dan dapat mengoptimalkan untuk
membangun desa. Salah satu bentuk kepedulian dari mahasiswa KKN T melalui pembuatan
alat cuci tangan dan sabun otomatis melalui sensor infrared, melalui pembuatan alat tersebut
sebagai bentuk edukasi masyarakat agar untuk sering cuci tangan tanpa menyentuh kran
dan menekan sabun untuk mengurangi bekas sentuhan orang yang cuci tangan.

METODE
Program Penanganan virus covid-19 bagi para RECON merupakan bentuk salah satu
edukasi dan kegiatan pendampingan dalam hal penanganan virus covid 19. Dalam kegiatan
ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu: sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan
agar terhindar dari virus covid 19, Pemberian edukasi dan strategi agar terhindar dari virus
covid 19. Tujuannya memberikan kesadaran warga agar lebih mentaati protocol dalam
melawan virus covid-19. Dengan memberikan himbauan, ajakan dan pendampingan bagi
para warga oleh Relawan Covid19 Nasional yaitu mahasiswa KKN Tematik UPGRIS.
Metode Pelaksanaan PKM

DISKUSI

Dalam pelaksanaanya, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud menjadi


penanggung jawab KKNT secara daring, sedangkan Direktur Sistem Penanggulangan
Bencana BNPB menjadi penanggung jawab KKNT secara luring. Pelaksanaan KKNT ini
memerlukan petunjuk teknis yang menjadi acuan bagi para peserta dan perguruan tinggi.
Mahasiswa berkesempatan memberi sumbangsih dan inspirasi dalam proses percepatan
penanganan Covid-19 sesuai dengan penghayatan profesinya masing-masing serta menjadi
kesempatan berkolaborasi secara interprofessional dan transprofessional serta Mahasiswa
berkesempatan untuk mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter serta pengalaman dalam
pengabdian masyarakat selama pandemi Covid-19 secara formal. BNPB, Asosiasi Institusi
Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia
(ISMKI) dan dengan dukungan dari berbagai stakeholders, menyelenggarakan program
KKNT yang terkait dengan Covid-19. Selain itu, Kemdikbud juga akan menyelenggarakan

227
program Kampus Mengajar Perintis, dengan tujuan untuk pengamalan tri dharma perguruan
tinggi mahasiswa melalui pengajaran murid SD dalam bidang literasi dan numerasi. Sebelum
pelaksanaan di lapangan mahasiswa dibekali dengan berbagai materi yang berkaitan
dengan permasalahan yang ada dalam masyarakat agar mereka dapat berinteraksi dengan
masyarakat dan bersama-sama dengan masyarakat memecahkan masalah yang dihadapi
masyarakat. Dengan demikian mahasiswa tidak menjadi “orang asing“ bagi masyarakat
sekitarnya. Menurut survei yang telah dilakukan, Desa Badak tidak memiliki kesadaran
mengenai Kesadaran tentang Pemasaran produk melalu media sosial. Padahal potensi-
potensi yang dimiliki daerah ini sebenarnya dapat mensupport sosial ekonomi keluarga
sehingga dapat mengembangkan usaha yang dimiliki pelaksaan praktek lapangan ini
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan latihan, penerapan dan
pengalaman ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan dan dilakukan
di lingkungan masyarakat sehingga kehadiran mahasiswa dalam praktek lapangan ini
dapat memberikan suatu ilmu, bantuan pemikiran, tenaga dan teknologi juga seni dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan dalam segala bidang hal ini akan berakibat pada
rendahnya kualitas sumber daya manusia yang pada gilirannya akan membawa dampak
yang luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Salah satu program
yang dilakukan program KKN T adalah pembuatan alat cuci tangan dan sabun otomatis
melalui sensor infrared berikut ini adalah proses pembuatan dan bahan yang di butuhkan

Bentuk Prototipe sabun dan cuci Bentuk Prototipe sabun dan cuci tangan
tangan otomatis otomatis tahap ujicoba terbatas

Finishing sabun dan cuci tangan Proses Penyempurnaan sabun


otomatis dan cuci tangan otomatis

228
ALAT DAN BAHAN

Bahan Alat
• ARDUINO UNO • obeng
• POWER SUPPLY 12V 3A • solder
• Infrared Proximity Sensor E18-D80NK • gergaji
Adjustable Distance Switch 3 wire • lem tembak
• Motor Servo Tower Pro MG995 torsi 10 • golok
kg
Cara kerja
• Dc 12V Mini Elektrik Diafragma Pompa
• masukan kabel penghubung alat
• Hose Pu Selang Pu (PollyUrethane) ke stop kontak, lalu klik saklar
• PCB Bolong Universal (titik) 7 x 9 cm penghubung arus listrik ke alat
• ic regulator 7812 • pada saat arus listrik mengalir ke alat
• lcd I2C 16x2 makan lcd hidup menandakan alat
siap digunakan
• Modul Relay 1 Channel 5V
• pertama letakan tangan diatas sensor
• sabun cuci tangan beserta wadah sabun secara otomatis alat akan
• triplek mengeluarkan cairan sabun
• kabel colokan • cuci tangan seperti biasa
• saklar • bilas sabun di bawah sensor untuk
• cat mengaliri air yg ada di dalam galon

• galon • setelah menggunakan alat matikan


alat dengan cara mematikan lewat
saklar agar lebih menghemat listrik.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Berdasarkan beberapa kegiatan KKNT 2020 yang telah dilaksanakan di Desa Badak,
Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang dari tanggal 18 Agustus sampai 17 September
2020, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dapat berkontibusi dan bekerja sesuai dengan
pengetahuan yang didasrkan di Universitas PGRI Semarang. Mahasiswa mampu menyalurkan
ilmu dan pengetahuannya tentang covid-19 dan mengabdi kepada masyarakat selama
satu bulan. Dengan adanya virus covid-19, Desa Badak diharapkan untuk selalu mengikuti
protokol pemerintah, maka sosialisasi kesehatan masyarakat diadakan oleh mahasiswa
Universitas PGRI Semarang.

229
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kerjasamanya, Dan mahasiswa dari
Universitas PGRI Semarang yang terlibat KKNT Covid 19 serta para DPL yang tangguh dan
tekun dalam membimbing mahasiswa KKN T.

ACUAN PUSTAKA

1. https://www.alodokter.com/virus-corona
2. https://smartlegal.id/smarticle/2020/03/18/6-cara-penanganan-virus-corona-yang-
dapat-diterapkan-perusahaan/
3. Panduan menghadapi penyakit virus corona 2019 model RRC di unduh: https://www.
persi.or.id/images/2020/data/panduan_covid19_modelrrc.pdf
4. https://www.kemkes.go.id/article/view/20012900002/Kesiapsiagaan-menghadapi-
Infeksi-Novel-Coronavirus.html.
5. https://relawan.kemdikbud.go.id/korona/
6. https://www.kemkes.go.id/

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

230
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Lawan Covid-19 dengan 3M: Praktik Baik


KKNT COVID-19 di Kelurahan Bangka
Belitung Laut, Kecamatan Pontianak
Tenggara
Efriani

Program Studi Antropologi Sosial, Universitas Tanjungpura, Pontianak


Email: efriani@fisip.untan.ac.id
Abstrak

Percepatan penanggulangan dampak COVID-19 memerlukan sinergitas berbagai instansi


dalam berbagai aspek. Oleh karena itu, tulisan ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan
praktik baik bentuk sinergitas tersebut. Telah dilakukan suatu kajian keterlibatan mahasiswa
sebagai relawan untuk mewujudkan program-program percepatan penanggulangan
dampak COVID-19. Kajian ini dilakukan dengan metode observasi dan wawancara kepada
peserta KKNT Covid-19 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura.
Kajian ini menemukan bentuk-bentuk praktik baik yang dilakukan oleh mahasiswa dalam
mewujudkan keterlibatan Perguruan Tinggi menanggulangi dampak COVID-19. Mahasiswa
pada kelompok ini terhimpun dalam kelompok KKNT-16, melakukan kolaborasi dengan
pemerintah kelurahan. Dengan mengusung metode kolaborasi, KKNT ini dinilai berhasil
mewujudkan setiap program kerjanya yang terwujud dalam gerakan 3M (Mencuci tangan,
Memakai masker, dan Menjaga jarak). Wujud nyata gerakan 3M dituangkan dalam program
kerja yang terdiri dari 3 program kerja utama yakni, (1) Menyediakan tempat mencuci tangan
dengan air mengalir dan sabun anti septik, (2) Membagikan masker dan Face Shield, dan (3)
membuat plang atau papan informasi berisikan himbauan untuk melakukan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) dan menjaga jarak.

LATAR BELAKANG

Wabah penyakit yang melanda merupakan bagian utama dari aspek kesehatan, namun
dampaknya terhadap aspek lain termasuk ekonomi sangat besar [1]. Diantaranya, kerugian
yang diakibatkan epidemi bukan hanya terjadinya kondisi kesehatan yang buruk, namun
juga telah menghambat akumulasi modal manusia dan pertumbuhan ekonomi (Lopez, et
al., 2006). Misalnya wabah influenza Spanyol pada tahun 1918 mengakibatkan kerugian
ekonomi lebih dari $ 3 triliun (60%) dan menyumbang sekitar 4,8% pada produk domestik
bruto (PDB) global pada waktu itu. Sejak awal abad ke-21, berbagai wabah seperti SARS,
H1N1, Ebola, Zika dan epidemi baru lainnya dapat mencapai $ 570 miliar hingga $ 3,5 triliun
atau sekitar 0,7% dari total pendapatan global [3].
Pada akhir tahun 2019, muncul SARS-CoV-2 di Wuhan, Cina, yang dengan sangat cepat
menyebar dan menginfeksi lebih dari 210 negara di dunia. Rabu, 11 Maret 2020, Direktur
Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengumumkan virus Corona
(COVID-19) sebagai pandemi. Dengan demikian, COVID-19 adalah bencana global
memberikan dampak pada berubahnya perilaku kesehatan dan sebagai besar berdampak
pada kegiatan manusia [4]. Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan, termasuk
penutupan sekolah dan tempat kerja, pembatalan acara-acara publik, dan pembatasan
gerakan internal dan eksternal. Intervensi kebijakan merupakan upaya untuk melindungi
orang-orang dari berisiko terpapar virus COVID-19.
Namun pembatasan sosial ini juga mendatangan persoalan-persoalan yang baru, diantaranya
kesehatan psikologi dan sosial [5], termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia, mengambil
kebijakan dalam menanggulangi dampak Covid-19, melalui kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) dan menetapkan bencana non-alam penyebaran Covid-19 sebagai
bencana nasional [6], [7].
Berbagai kolaborasi antar instansi telah dilakukan untuk mepercepat penanggulangan

232
dampak COVID-19. Diantaranya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah mengambil
bagian dalam percepatan penanganan dampak COVID-19 berkolaborasi dengan Satuan
Tugas Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Asosiasi
Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran
Indonesia (ISMKI) dan dengan dukungan dari berbagai stakeholders, menyelenggarakan
program KKNT yang terkait dengan Covid-19 [8]. Bentuk keterlibatan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dilakukan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah
berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mitigasi pandemi Covid-19 dalam program Relawan
Covid-19 Nasional (RECON).
Melalui program RECON, perguruan Tinggi telah melaksanakan KKNT yang bertujuan
meningkatkan senergi mahasiswa, masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah, dan
stakeholders (hingga tingkat wilayah) dalam upaya gotong royong penangangan Covid-19
terkhusus untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya
perubahan perilaku Adaptasi Kebiasaan Baru untuk masyarakat. Salah satu praktik nyata
KKNT telah dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Tanjungpura, khsusnya pada
kelompok 16 KKNT-Covid 19 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Selanjutnya ditulis KKNT-
16). KKNT-16 ini terdiri dari 12 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik yang terdiri dari berbagai program studi, diantaranya, Prodi Pembangunan Sosial,
Prodi Antropologi Sosial, Prodi Ilmu Administrasi Negara dan Prodi Ilmu Politik.
KKNT-16 telah melaksanakan tema “Kesehatan Masyarakat” dengan bentuk nyata penerapan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk melawan virus COVID-19 melalui gerakan 3M
(Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Memakai masker). Dengan telah berakhirnya program
KKNT ini adalah hal yang sangat penting untuk mendeksripsikan bentuk-bentuk “Praktik
Baik” yang telah dilakukan oleh mahasiswa bersama dengan warga pada lokasi KKNT. Oleh
karena itu, tulisan ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan setiap bentuk keterlibatan dan
hasil dari kegiatan ini, guna menjadi referensi bagi berbagai program yang berdampak baik
pada percepatan penanggulangan Covid-19.

METODE
KKNT-16 mengambil tema Kesehatan Masyarakat. KKNT-16 adalah mahasiswa/i FISIP yang
telah terdaftar oleh program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
dan dibentuk dalam satu kelompok. KKN Tematik Covid-19 2020 dilaksanakan pada
17 Agustus 2020 sampai dengan 17 September 2020, bertempat di Kelurahan Bangka
Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara. KKNT Covid-19 ini dilaksanakan dengan
mengusung konsep kolaborasi. Kolaborasi adalah jenis tindakan kolektif tingkat tinggi,
suatu bentuk komitmen dan tindakan yang kompleks [9]. Pada hakikatnya kolaborasi adalah
suatu bentuk interaksi antara kelompok kolektif dengan maksud memberikan hasil yang
bermanfaat [10], [11].
KKNT Covid-19 ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan 5 Posyandu di Kelurahan Bangka
Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara. 5 Posyandu yang terdapat di kelurahan
tersebut, menjadi mitra terutama menjadi tempat untuk menyediakan tempat mencuci
tangan, dan pembagian masker. Petugas pasyandu juga menjadi mentor lapangan bagi
mahasiswa. Kelima Posyandu itu ialah Posyandu Pinang Merah, Posyandu Titian Kapuas,
Posyandu Belitung Sehat, Posyandu Ananda, dan Posyandu Muslimin.
Selain mendapat dukungan dari 5 Posyandu yang terdapat di Lokasi KKNT Covid-19,

233
Mahasiswa juga berkolaborasi dengan ketua RT. Ketua RT memiliki peran yang sangat
penting dalam suksesnya setiap kegiatan KKNT Covid-19 yang telah diprogram oleh KKNT-
16. Ketua RT menjadi pengarah untuk kegiatan di lapangan, Ketua RT sekaligus menjadi
perantara antara Mahasiswa dengan warga, karena keterbatasan interaksi fisik yang dapat
dilakukan.

DISKUSI

Kesehatan masyarakat merupakan hal yang perioritas pada masa Pandemi ini. Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi 1 gerakan yang kembali didengungkan dengan
nyaring guna melawan COVID-19 [12]. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan pola hidup
bersih dan sehat, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko
terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan masyarakat [12].
KKNT-16 mendengungkan PHBS pada masa pandemi dengan selogan 3M, Mencuci tangan,
Menjaga jarak dan Memakai masker. 3M merupakan bagian dari PHBS yang wajib dilakukan
pada masa Pandemi COVID-19. 3M merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi masyarakat dalam rangka mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatannya pada masa
pandemi COVID-19 dengan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat, guna mempercepat
penanggulagan COVID-19.
Untuk mewujudkan 3M, KKNT-16 melakukan beberapa kegiatan yang menjadi praktik baik,
berikut:
1. Mencuci Tangan
M yang pertama dilakukan dengan menyediakan tempat mencuci tangan. Salah satu
indikator dari perilaku hidup bersih dan sehat adalah cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang
merupakan cara cuci tangan dengan sabun untuk mencegah berbagai penyakit. CTPS
dilakukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit [13]. Mencuci tangan adalah
membersihkan tangan dengan menggunakan air, cairan lain, atau sabun, dengan tujuan
membersihkan tangan dari kotoran dan mokroorganisme. Dari aspek medis, tujuan utama
tindakan mencuci tangan adalah untuk membersihkan tangan dari patogen (termasuk bakteri
dan virus) dan zat-zat kimiawi yang dapat membahayakan dan mengancam kesehatan. Cuci
tangan pakai sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar merupakan cara termudah
dan efektif untuk mencegah berjangkitnya penyakit. Mencuci tangan dengan air dan sabun
dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit
dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus,
bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan [14].
Selama masa KKNT COVID-19 berlangsung, KKNT-16 telah berhasil menyediakan 5 tempat
mencuci tangan di 5 Posyandu di kelurahan Banga Belitung Laut, Kecamatan Pontianak
Tenggara. Penyediaan tempat mencuci tangan tersebut dibuat secara manual oleh KKNT-16,
dengan material yang sederhana yang disediakan sendiri oleh KKNT-16. Meja tempat wadah
penampungan air terbuat dari material kayu, sementar wadah penampuangan air terbuat
dari ember yang dapat dibeli di toko-toko terdekat. Tempat mencuci tangan ini dilengkapi
dengan sabun cairan anti septik.

234
Gambar 1. Proses Pembuatan Gambar 2. Tempat Mencuci
Tempat Mencuci Tangan Tangan

Setelah pembuatan tempat mencuci tangan selesai, hal selanjutnya yang dilakukan ialah
mengajak anak-anak yang ada di lokasi itu mencuci tangan dengan baik dan benar, bahkan
tak jarang ada orang tua juga yang ikut dan membawa anaknya untuk turut serta dalam
mencuci tangan. Tampak bahwa masyarakat menyambut baik program kerja penyediaan
cuci tangan dan sosialisasi cara mencuci tangan dengan baik dan benar. Dukungan warga
tampak jelas dengan kesukarelaan ibu-ibu untuk menyediakan air minum dan makanan
ringan ketika KKNT-16 melakukan kegiatan pembuatan tempat mencuci tangan.
2. Memakai masker
M yang kedua ialah memakai masker. Memakai masker menjadi salah satu cara efektif
mencegah penularan COVID-19[15]. Memakai masker adalah hal yang dianjurkan bahkan
diwajibkan oleh pemerintah [16]. Di kota Pontianak terdapat peraturan Gubernur tentang
penerapan disiplin dan penegakan hukuman bagi warga yang tidak menaati protokol
kesehatan, termasuk denda bagi warga yang tidak menggunakan masker pada saat
berpergian ke luar rumah [17].
Dalam usaha pengadaan masker, KKNT-16 melakukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Barat. Melalui pengajuan proposal permohonan bantuan perlengkapan
kesehatan pada masa Pandemi COVID-19, KKNT-16 menerima sejumlah 200 buah Face
Shield, 10 Botol Handsanitazer ukuran 250 ml dan 4 kotak masker (1 Kotak berisi 50 Maker).
Setelah mendapat bantuan perlengkapan kesehatan pada masa pandemi Covid 19, KKNT-
16 membagikan bantuan tersebut kepada warga melalui Kantor Kelurahan Bangka Belitung
laut, dan 5 Posyandu (Posyandu Pinang Merah, Posyandu Belitung Sehat, Posyandu Ananda,
Posyandu Muslimin dan Posyandu Titian Kapuas). Penyerahan bantuan diberikan kepada
Pak Lurah Bangka Belitung laut, dan kepada petugas posyandu, untuk kemudian diberikan
kepada warga. Masyarakat menerima dengan sangat senang, terdengar dari ucapan
terimakasih yang berulang-ulang yang diutarakan kepada KKNT-16.

Gambar 3. Permohonan bantuan Gambar 4. Bantuan dari Dinas


kepada Kepala Dinas Kesehatan Kesehatan Prov. Kalimantan
Provinsi Kalimantan Barat, Bapak. Barat
dr. Horison

235
Gambar 5. Penyerahan Bantuan Gambar 6. Penyerahan Bantuan
perlengkapan Kesehatan kepada perlengkapan Kesehatan kepada
Lurah Petugas Posyandu Belitung Sehat

3. Menjaga jarak
M yang ketiga ialah menjaga jarak. Penggunaan masker merupakan salah satu langkah
pencegahan yang dapat membatasi penyebaran COVID-19, namun, penggunaan masker
saja tidak cukup memberikan tingkat perlindungan yang memadai, dan harus dilakukan
juga langkah-langkah lain, termasuk menjaga jarak [16].
KKNT-16 menghimbau kepada warga untuk melakukan protokol kesehatan, termasuk
menjaga jarak. Menjaga jarak, dilakukan dengan membuat tulisan-tulisan yang berisi
himbauan untuk menjaga jarak. Tulisan-tulisan tersebut dibuat secara manual oleh KKNT-16
dengan membuat plang berisi tulisan beragam kata. Bahan dasar pebuatan plang adalah
triplek, kemudian diletakkan di sekitar lokasi yang dilewati masyarakat sebagai pesan kaitan
slogan dari Covid 19.
Kata-kata yang ditulis di plang merupakan kata-kata yang sangat akrab ditelinga warga
sehingga mudah dipahami. Memasang plang berisikan himbauan dan informasi ini, sangat
relevan dengan program pemerintah Indonesia yang tertuang dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol
Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Memasang media informasi di lokasi-
lokasi strategis yang berisikan ketentuan jaga jarak minimal 1 meter, menjaga kebersihan
tangan, dan kedisiplinan penggunaan masker[18].

Gambar 7. Proses Pembutan Gambar 8. Proses Pemasangan


Plang Himbaun untuk Menjaga Plang Himbaun untuk Menjaga
jarakt Kesehatan dan Memakai Masker

236
Gambar 9. Proses Pemasangan Gambar 10. KKNT-16 dan Pak
Plang Himbaun untuk Menjaga Lurah
Kesehatan dan Memakai Masker

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Pandemi Covid-19 membutuhkan sinergitas dalam percepatan penanggulangannya.
Keterlibatan aktif akademisi merupakan rangkaian yang sangat dibutuhkan. Di Bumi ibu
Pertiwi ini, jiwa-jiwa relawan sedang diharapkan. Mahasiswa adalah bagian yang tidak boleh
diam. Jiwa kreatif dan aktif, dalam kesederhanaan dan keterbatasan dana, mereka mampu
mewujudkan sebagian dari program pemerintah Indonesia. Langkah-langkah baik telah
dilakukan, sentuhan kasih telah diwujudkan.
Mengambil bagian dengan cara masing-masing dan dengan ketulusan pasti memberikan
dampak yang tidak terhingga nilainya. Dengan modal yang dihimpun dari anggota kelompok,
KKNT-16 telah menjadi perpanjangan tangan dari keterlibatan Perguruan Tinggi untuk
menanggulangi dampak Covid-19. Meja tempat menyuci tangan yang terbuat dari material
sederhana, yang dikerjakan secara bersama-sama, telah mewujudkan gerakan mencuci
tangan dengan air mengalir dan sabun. Himbauan dan informasi tetang pentingnya HPHB
dan jaga jarak, dilakukan dengan bermodalkan, papan triplek, kayu, cat dan piloks warna
dan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Pemberian masker dan Face Shield kepada
warga menjadi rangkaian kegiatan dalam gerakan 3M.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas fasilitas dan dorongan yang diberikan
sehingga KKNT Covi-19 tahun 2020 ini berjalan dengan baik. Terimakasih tak terhingga
kepada KKNT-16, mahasiswa FISIP Universitas Tanjungpura, (Magdalena Evariani, Nurita
Janvitriani, Fallentina Heliga, Budiman, Eginta Sai Sari Ginting, Faisal Hafizi, Lyudmita K.M
Bakara, Maria Angelina Gode, Mely Yani, Susiana, Theresia Linyang, dan Wihellmus Brahma
Yoga) yang dengan disiplin dan tulus melaksanakan KKNT ini. Terima kasih kepada Rektor
Universitas Tanjungpura, Dekan, dan Wakil Dekan terutama bagian Kemahasiswaan FISIP
Universitas Tanjungpura. Terima kasih kepada Mitra: Camat Pontianak Tenggara, Lurah
Bangka Belitung Laut, Petugas Posyandu dan ketua RT yang telah berkolaborasi dalam
pencapai tujuan KKNT Covid-19 KKNT-16.

237
ACUAN PUSTAKA

[1] J. Michie, “The Covid-19 Crisis-and the Future of the Economy and Economics,”
International Review of Applied Economics, no. 23 April 2020. Routledge, 2020.
[2] A. D. Lopez, C. D. Mathers, M. Ezzati, D. T. Jamison, and C. J. Murray, “Global and
regional burden of disease and risk factors, 2001: systematic analysis of population
health data,” Lancet, vol. 367, no. 9524, pp. 1747–1757, 2006.
[3] B. Gong, S. Zhang, L. Yuan, and K. Z. Chen, “A balance act: minimizing economic loss
while controlling novel coronavirus pneumonia,” J. Chinese Gov., vol. 0, no. 0, pp.
1–20, 2020.
[4] M. E. El Zowalaty, S. G. Young, and J. D. Järhult, “Environmental impact of the COVID-19
pandemic–a lesson for the future,” Infect. Ecol. Epidemiol., vol. 10, no. 1, 2020.
[5] R. E. Glover et al., “A framework for identifying and mitigating the equity harms of
COVID-19 policy interventions,” J. Clin. Epidemiol., 2020.
[6] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang
Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
[7] “Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala
Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019/COVID-19.”
[8] Panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Percepatan Penanggulangan Covid-19 dan
Pengutan Literasi dan Numerasi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2020.
[9] J. W. Campbell, “A collaboration-based model of work motivation and role ambiguity
in public organizations,” Public Perform. Manag. Rev., vol. 39, no. 3, pp. 655–675,
2016.
[10] T. Gajendran and G. Brewer, “Collaboration in public sector projects: unearthing the
contextual challenges posed in project environments,” Eng. Proj. Organ. J., vol. 2, no.
3, pp. 112–126, 2012.
[11] Herlan et al., “Keterlibatan Akademisi Dalam Menanggulangi Dampak Covid-19
Terhadap Masyarakat Melalui Aksi Berbagi Sembako,” JCES (Journal Character Educ.
Soc., vol. 3, no. 2, pp. 267–277, 2020.
[12] Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak - Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial Kementerian
Sosial, Perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) penguatan kapabilitas anak dan
keluarga. 2020.
[13] M. F. Natsir, “Pengaruh penyuluhan CTPS terhadap peningkatan pengetahuan siswa
SDN 169 bonto parang Kabupaten Jeneponto,” J. Kesehat. Lingkung., vol. 1, no. 2, pp.
1–9, 2018.
[14] G. Risnawaty, “Faktor Determinan Perilaku Cuci Tangan pakai sabun (CTPS) pada
Masyarakat di tanah Kalikedinding,” J. Promkes, vol. 4, pp. 70–81, 2016.
[15] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Begini Aturan Pemakaian Masker Kain
yang Benar,” www.depkes.go.id, Jakarta, pp. 1–2, 09-Jun-2020.
[16] WHO, “Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks COVID-19,” World
Heal. Organ., no. April, pp. 1–17, 2020.

238
[17] Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 110 Tahun 2020 tentang Penerapan
Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019.
[18] Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/382/2020
tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam
Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

239
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Menumbuhkan Perilaku Pencegahan


Masyarakat sebagai Upaya Memutus
Rantai Penyebaran Covid-19 melalui
Gerakan 3M dan Berbagi Informasi
menggunakan Media WhatApp
Dewi Sri Woelandari Pantjolo Giningroem

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya


Email: dewi.sri@dsn.ubharajaya.ac.id
Abstrak
Virus Corona (Covid-19 merupakan virus yang berbahaya karana memiliki efek kompleksitas
yang sangat tinggi. Pemerintah Indonesia saat ini menyatakan bahwa virus corona sudah
menjadi bencana nasional non alam, karena penyebarannya yang begitu cepat saat ini.
Tujuan kegiatan KKN Tematik Covid-19 Luring ini adalah untuk memberikan edukasi kepada
warga masyarakat dalam menghadapi bencana global dan cara pencegahannya. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah kota bekasi melalui kelurahan sampai ke
RT dan RW telah banyak melakukan strategi komunikasi kepada masyarakat melalui teknik
koersif, informatif, canalizing, edukatif, persuasive, dan redudance dalam menghimbau
masyarakat untuk mencegah penularan covid-19 diwilayahnya masing-masing dengan cara
memutus rantai penyebaran covid-19.

LATAR BELAKANG

Isu kesehatan yang paling menghebohkan seluruh dunia termasuk Indonesia saat ini
adalah wabah Corona virus desease (Covid-19). Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah
pusat dan daerah dalam rangka meminimalisir penyebaran virus corona. Badan Kesehatan
Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020 bahkan telah menyatakan bahwa Covid-19
sebagai pandemi (Widiyani,2020). Status pandemi atau epidemi global menandakan
bahwa penyebaran Covid-19 berlangsung sangat cepat hingga hampir tak ada negara di
dunia yang dapat memastikan diri terhindar dari virus corona. Virus corona dapat dengan
mudah menyebar dan menginfeksi siapapun tanpa pandang usia. Virus ini dapat menular
secara mudah melalui kontak dengan penderita. Namun demikian hingga saat ini
belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus corona (Covid-19). Upaya
pencegahan yang dilakukan Pemerintah Indonesia baik ditingkat pusat maupun daerah
salah satunya adalah memberikan penyuluhan kepada seluruh lapisan masyarakat tentang
bahaya dan pencegahan virus corona dilakukan melalui media-media online yang dapat
mudah dijangkau oleh masyarakat. Namun demikian banyak masyarakat yang masih belum
memahami secara benar perilaku pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah rantai
penyebaran virus corona (Covid-19).

Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau masyarakat untuk


melakukan perilaku pencegahan dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19
dengan meningkatkan perilaku pola hidup sehat dan bersih (PHBS) dengan cara mencuci
tangan menggunakan air mengalir dan sabun, menerapkan etika batuk dan bersin dengan
baik, memakan makanan yang bergizi seimbang, mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran,
melakukan olah raga secara rutin, serta istirahat yang cukup. Hal ini dilakukan sebagai
upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Atas dasar inilah perlu diadakan kegiatan
pemberian informasi bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam
menghadapi dan melewati pandemi Covid-19, yaitu dengan cara mengadakan penyuluhan
berbasis media tentang PHBS dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Sulaeman dan
Supriadi (2020), menyatakan bahwa membekali masyarakat dengan pengetahuan tentang
covid-19 terutama pengetahuan tentang kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat
merupakan faktor penting agar masyaraiat terhindar dari penularan virus Covid-19

241
Pandemi Covid-19 ini tidak menghalangi kegiatan pendidikan, penelitian, dan juga
pengabdian kepada masyarakat di kampus Universitas Bhayangkara. Kegiatan pendidikan
dan pengajaran di Universitas Bhayangkara saat ini dilakukan secara daring dan juga virtual
yaitu melalui media online elearning Ubharajaya serta media interaktif zoom dan google
meet, demikian pula dengan kegiatan kuliah kerja nyata. Selama ini kegiatan Kuliah Nyata
(KKN) membuat mahasiswa harus berbaur dengan warga, namun dimasa pandemi saat ini
kegiatan tersebut diharuskan melalui kegiatan online, dengan sesekali mereka turun ke
lapangan langsung bertemu dengan warga di lokasi KKN dengan membagikan bantuan
berupa masker dan hand sanitaser yang berasal dari kolaborasi swadaya perangkat RW dan
mahasiswa.

KemenDikNas berkolaborasi dengan BNPB mengusung sebuah program yaitu kuliah kerja
nyata tematik (KKNT) Covid-19 dan mengajak pihak kampus untuk berperan aktif dalam
penyelanggaraan KKNT Covid-19 ini dengan mengirimkan perwakilan mahasiswa yang
secara sukarela mau bergabung didalam program KKNT Covid-19. Program KKNT ini
diselenggarakan sebagai bentuk keprihatinan dari Kemendiknas dan BPNP serta pihak
kampus untuk ikut berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan Covid-19. KKN Tematik
Covie-19 ini merupakan aktualisasi kolaborasi Ditjen Dikti Kemdikbud bersama Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia
(ISMKI), Asosiali Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Kementrian Kesehatan
(Kemenkes), dan Rektor Perguruan Tinggi, serta Pemangku Kepentingan terkait hingga
tingkat daerah. Tujuan dari program KKNT ini adalah mendukung dan menguatkan program
pemerintah tentang penanggulangan dan pencegahan Covid-19 melalui peningkatan
pemahaman dan perubahan perilaku masyarakat khususnya warga RT 004/RW 01 kelurahan
Marga Mulya akan bahaya Covid -19. Secara umum penularan virus corona (Covid-19) ini
dapat terjadi melalui droplet atau cairan yang terpercik pada seseorang atau benda-benda
disekitarnya melalui bersin maupun batuk. Pengetahuan masyarakat tentang bahaya virus
corona akan mempengaruhi perilaku masyarakat dalam melakukan pencegahan.

Perilaku merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang yang memiliki kapasitas yang luas
mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, dan berpakaian (Notoatmojo, 2012). Perilaku hidup
bersih dan sehat seperti selalu mencuci tangan baik sebelum atau sesudah melakukan
kegiatan, mengkonsumsi makanan yang sehat, dan berolah raga serta istirahan secara
teratur dan cukup merupakan salah satu kunci pencegahan penularan virus corona ini.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang baik yang seharusnya
diambil dalam rangka mencegah penyebaran virus corona, sehingga perlu ditanamkan pada
semua lapisan masyarakat. Selain itu dengan PHBS perilaku hidup sehat dilakukan atas
kesadaran sendiri dari masyarakat, sehingga secara tidak sengaja mereka dapat membantu
dan menolong diri mereka sendiri dan juga anggota keluarganya untuk mencegah penularan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

Kegiatan KKN Tematik Covid-19 ini dimulai tanggal 24 Agustus 2020 sampai dengan 24
September 2020 ke RT 004 RW 01 Kelurahan Marga Mulya, Bekasi Utara, dimana 1 Tim
terdiri dari 12 mahasiswa dan 1 dosen pendamping lapangan. Kegiatan KKN Tematik Covid-19
di Kelurahan Marga Mulya lebih banyak dilakukan via daring, namun tetap melakukan
via luring sebanyak 4 kali pertemuan di lokasi KKN, hal ini dilakukan untuk melakukan
pemetaan awal lokasi dan juga mendata warga masyarakat yang tinggal di RT 004 RW 01
Kel Marga Mulya untuk nantinya akan dibuatkan group 1 mahasiswa 10 warga agar mudah
menyebarkan hal-hal positif dan juga poster-poster terkait informasi tentang Covid-19 agar

242
masyarakat lebih perduli tentang bahawa penyebaran Covid-19 serta merubah perilaku
mereka untuk melakukan pola hidup sehat dan bersih melalui gerakan 3M yaitu mencuci
tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak agar rantai penyebaran virus corona
dapat lebih diminimalisir.

Dalam melaksanakan kegiatan edukasi warga masyarakat yang tinggal di RT 004 RW 01


Kel Marga Mulya ini mahasiswa Universitas Bhayangkara Jaya banyak dibantu oleh Bapak
ketua RW dan jajarannya dengan menyediakan fasilitas tempat untuk homebase mahasiswa
KKNT serta memberi bantuan lain guna terselenggaranya program yang akan dilaksanakan
di RT 004 RW 01 Marga Mulya. Warga diberikan edukasi tentang bagaimana cara membuat
masker dan hand sanitiser, hal ini dilakukan dengan harapan warga bisa membuat sendiri alat-
alat untuk memproteksi diri mereka dan tidak perlu mengeluarkan uang untuk membelinya.
Setelah melakukan edukasi kemudian masker diberikan kepada warga masyarakat secara
cuma – cuma. Program ini diharapkan dapat membantu meringankan beban yang dirasakan
warga untuk membeli masker dan hand sanitaser. Program ini menjadi penting mengingat
dengan pola hidup bersih dan sehat melalui gerakan 3M efektif membuat warga menjadi
sadar akan manfaat hidup bersih dan sehat guna memutus rantai penyebaran Covid-19

Keadaan lingkungan RT 004/RW 001 kelurahan marga mulya saat ini belum mendukung
upaya pencegahan dan pengendalian terhadap bahaya Covid-19, dikarenakan kurangnya
kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19. Penanganan pencegahan penyebaran
Covid-19 yang sudah dilakukan oleh pihak kelurahan dan RT/RW adalah melakukan
penyemprotan cairan desinfektan serta melakukan sosialisasi bahaya dan pencegahan
Covid-19 dengan menggunakan media pengeras suara, serta menggunakan media iklan
seperti pamphlet, spanduk, dan juga poster.

Kurangnya kesadaran warga RT 004/RW 01 akan bahaya Covid-19 serta pemutusan rantai
penyebaran Covid-19 terlihat dengan masih banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan
masker, belum tersedia pengetatan pengamanan keluar masuk area perumahan warga,
belum tersedia tempat cuci tangan, one gate system, serta masih adanya ketergantungan
masyarakan akan uluran bantuan sembako. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan
diatas maka program kegiatan KKN Tematik Covid-19 Luring di RT 004/RW 01 di kelurahan
marga mulya mengusung tema KKN Tematik kali ini dengan tema Menumbuhkan Perilaku
Pencegahan Masyarakat sebagai Upaya Memutus Rantai Penyebaran Covid-19 melalui
Gerakan 3M dan Berbagi Informasi menggunakan Media WhatApp.

METODE

Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam KKN Tematik Covid-19 Luring warga
masyarakat di RT 004 RW 01 Kelurahan Marga Mulya ini dilakukan dengan menggunakan
metode:
1. Metode Pengumpulan data
Dilakukan dengan mengumpulkan data-data pendukung dan kegiatan yang
dilakukan pada masyarakatnya untuk diselenggarakannya kegiatan KKN Tematik
Covid-19 Luring. Kriteria pemilihan lokasi KKNT Covid-19 Luring yaitu di sekitar
kampus Universitas Bhayangkara Jakarta Raya kampus II Bekasi.
2. Menentukan tema KKNT Covid-19 Luring yang akan diberikan.

243
Berdasarkan atas apa yang telah dilakukan dalam survei yang diuraikan secara
rinci pada latar belakang sehingga tema KKNT Covid-19 Luring dapat segera
ditentukan yaitu Menumbuhkan Perilaku Pencegahan Masyarakat sebagai Upaya
Memutus Rantai Penyebaran Covid-19 melalui Gerakan 3M dan Berbagi Informasi
menggunakan Media WhatApp di RT.005/ RW.001, Kel. Marga Mulya, Kec. Bekasi
Utara Kota Bekasi yang bertujuan memberikan edukasi kepada warga bagaimana
menumbuhkan perilaku pencegahan rantai penyebaran Covid-19.
3. Mencari Studi Pustaka.
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data referensi dari berbagai jenis sumber
keilmuan yang menunjang permasalahan yang sedang dicarikan solusinya. Dalam
kegiatan KKNT Covid-19 Luring ini, berbagai teori dan implementasi dieksplorasi
untuk dapat memberikan pemahaman yang signifikan.
4. Membuat materi pelatihan.
Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan maka dibuatlah materi pelatihan
yang dibuatkan kedalam modul pelatihan.
5. Menyajikan pelatihan.
Pelatihan diberikan dengan metode ceramah oleh nara sumber dan sesi tanya jawab
untuk memperdalam materi

DISKUSI

Beberapa hal yang ditemui pada kegiatan KKN Tematik Covid-19 Luring di RT 004 RW 01
Kelurahan Marga Mulya diantaranya adalah masih kurangnya pemahaman masyarakat akan
bahaya dan cara pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu Media edukasi yang coba
dishare kepada masyarakat melalui poster dan media social juga masih belum terlalu terlihat
perubahannya pada perilaku masyarakat akan bahaya Covid-19. Warga masyarakat RT 004
dengan bantuan dari Pak RW dan jajarannya meningkatkan ketahanan pangan mereka
dengan melakukan budidaya urban farming dengan teknik vertical garden dan hidriponik.
Hal ini dilakukan agar warga dapat memiliki ketahanan pangan mereka tanpa harus membeli
kebutuhan mereka akan sayur mayor, karena mereka dapat mengambil dengan gratis
sayur-sayuran yang ada di vertical garden dan hidroponik selama masa pandemi Covid-19.
Lebih jauh kegiatan KKN Tematik Covid-19 Luring di RT 004 RW 01 Kelurahan Marga Mulya
dipublikasikan melalui media social dan juga laman youtube dengan tujuan masyarakat
dapat teredukasi dengan melihat pelaksanaan kegiatan KKN Tematik Covid-19 Luring yang
dilakukan melalui laman youtube.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Dari berbagai permasalahan yang diuraikan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa program-
program yang dilakukan mahasiswa Universitas Bhayangkara Jayapada kegiatan KKNT
Covid-19 Luring di RT 004/RW 01 Kelurahan Marga Mulya mulai menumbuhkan kesadaran
dan perubahan perilaku warga masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat
dengan menjalankan gerakan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak),
oleh karena itu agar program yang sudah dijalankan dapat terus berkesinambungan
diperlukan kerjasama yang komprehensif antara warga sekitar, perangkat RT dan RW serta

244
Karang Taruna. Selain itu untuk mempertahankan ketahanan pangan dan perekonomian
warga masyarakat di RT 004/RW 01 Kelurahan Marga Mulya terus berkelanjutan, bantuan
sembako dari Pemerintah harus dikelola dengan baik, demikian juga budidaya urban
farming dengan menggunakan teknik vertical garden yang sudah ada ditambah dengan
budidaya hidroponik pada lahan warga harus dipelihara dengan baik, sehingga warga dapat
mengatasi ketahanan pangan mereka dengan baik. walaupun hasilnya belum maksimal,
namun dapat disimpulkan bahwa program ketahanan pangan yang saat ini dijalankan dapat
dikatakan efektif dan berguna bagi warga masyarakat di RT 004/RW 01 Kelurahan Marga
Mulya

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas dukungan dan bantuan yang diberikan
sehingga kegiatan KKN Temataik Covid-19 Luring di RT 004/RW 01 di Kelurahan Marga Mulya
dapat terselenggara dengan baik. Saya selaku DPL dan juga mahasiswa dari Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya yang terlibat dalam kegiatan KKN Tematik Covid-19 ini tak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu RT 004, Bapak RW 001 dan jajarannya serta
warga RT 004/RW 001 di Kelurahan Marga Mulya karena telah banyak membantu kami
sehingga KKN Tematik Covid-19 Luring ini dapat terlaksana dengan baik

ACUAN PUSTAKA

[1] Kottasova, I. (2020, Maret 17). Coronavirus Lockdowns: 24 Hours of Confusion


Around the World. Retrieved from CNN Health
[2] Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
[3] Sulaeman dan Supriadi.(2020). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa
Jelantik Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Diseases–19 (Covid-19). Jurnal
Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat. Vol. 1No.1:12-17.
[4] Widiyani, R. (2020). Latar Belakang Virus Corona, Perkembangan Isu Terkini, Retrieved
from detik News: https:/news.detik.com/berita/d4943950/latar-belakang-virus-
coronaperkembangan-hingga-isu-terkini.
[5] WHO (2020). Coronavirus disease 2019 (COVIE-19) Situation Report -72 Data as
reported by national authorities by 10:00 CET 1 April 2020
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331685/nCoVsitrep01Apr2020-eng.
pdf

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

245
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Meningkatkan Kesadaran dan Peran


Masyarakat dalam Memutus Rantai
Penyebaran COVID-19 Melalui Kuliah Kerja
Nyata Tematik (KKNT)
COVID-19 di Pulau Dompak, Tanjungpinang
Hadli Lidya Rikayana1*, Khairunnisa2, Elfa Oprasmani3, dan
Wahyu Muzammil4
1
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji,
Tanjungpinang
2
Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang
3
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang
4
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang
*
Email: h.lidya.rikayana@umrah.ac.id
Abstrak
Kota Tanjungpinang merupakan salah satu kota di Provinsi Kepulauan yang memiliki urutan
No. 2 tertinggi kasus COVID-19 terkonfirmasi. Berdasarkan data Gugus COVID-19 Provinsi
Kepulauan Riau per tanggal 24 September 2020, Kota Tanjungpinang memiliki total kasus
konfirmasi sebanyak 287 orang, kasus konfirmasi sembuh sebanyak 255 orang, dan kasus
konfirmasi aktif (sedang dirawat dan karantina) sebanyak 25 orang. Berdasarkan data
penyebaran COVID-19 ini, diperlukan tindakan yang cepat dan tepat untuk memutus rantai
penyebaran COVID-19. Sehingga dapat menekan penyebaran COVID-19 di daerah yang
terpapar virus ini. Tanggung jawab memutus mata rantai penyebaran ini bukan hanya berada
pada pemerintah saja tetapi peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Peningkatan
kesadaran dan peran serta masyarakat ini dapat ditingkat melalui kegiatan Kuliah Kerja
Nyata Tematik (KKNT) COVID-19 yang dilakanakan oleh mahaiswa. Selain itu, kegiatan ini
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dagi mahasiswa dalam mengembangkan
kapaitas dan empatinya dalam memecahkan permasalahan yang ada dimasyarakat. Kegitan
ini dilakakan dengan pendekatan sosial kepada masyarakat dengan cara pertemuan,
sosialisasi dan penyuluhan serta pendekatan pesuasif. Adapun tahapan kegialah terbagi
menjadi 3 tahapan yaitu : analiis sintuai, persiapan dan pelaksanaan
ari penjelasan diatas dapat diimpulkan bahwa kegiatan KKNT ini berjalan dengan lancer.
Kesimpulan pembelajaran yang didapat dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
semua kegiatan berjalan terlaksana dengan baik, mahasiswa dapat berkomunikasi dan
bekerjasama dengan baik dengan pihak terkait, mahasiswa dapat menyalurkan kreativitas
mereka dalam memanfaatkan barang bekas yang ada dilingkungan sekitar mereka,
mahasiswa dapat membuat hand sanitizer untuk dibagikan ke masyarakat.

LATAR BELAKANG

Virus COVID-19 awalnya muncul di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.
Penyebaran virus ini sangat cepat melaui kontak langsung. Penyebaran virus mematikan
yang begitu cepat dan mengakibatkan banyak korban meninggal dunia membuat dunia
gempar. Hal ini berdampak kepada seluruh sektor yang di negara yang terkena wabah virus
ini, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini utamanya
menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya
wabah COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu
alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63, betacoronavirus OC43, betacoronavirus
HKU1, Severe Acute Respiratory Illness Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory
Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).
Kota Tanjungpinang merupakan salah satu kota di Provinsi Kepulauan yang memiliki urutan
No. 2 tertinggi kasus COVID-19 terkonfirmasi. Berdasarkan data Gugus COVID-19 Provinsi
Kepulauan Riau per tanggal 24 September 2020, Kota Tanjungpinang memiliki total kasus
konfirmasi sebanyak 287 orang, kasus konfirmasi sembuh sebanyak 255 orang, dan kasus
konfirmasi aktif (sedang dirawat dan karantina) sebanyak 25 orang.

247
Berdasarkan data penyebaran COVID-19 ini, diperlukan tindakan yang cepat dan tepat untuk
memutus rantai penyebaran COVID-19. Sehingga dapat menekan penyebaran COVID-19 di
daerah yang terpapar virus ini. Tanggung jawab memutus mata rantai penyebaran ini bukan
hanya berada pada pemerintah saja tetapi peran serta masyarakat sangat dibutuhkan.
Peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat ini dapat ditingkat melalui kegiatan Kuliah
Kerja Nyata Tematik (KKNT) COVID-19 yang dilakanakan oleh mahaiswa. Selain itu, kegiatan
ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dagi mahasiswa dalam mengembangkan
kapaitas dan empatinya dalam memecahkan permasalahan yang ada dimasyarakat.

METODE

Kegitan ini dilakakan dengan pendekatan sosial kepada masyarakat dengan cara pertemuan,
sosialisasi dan penyuluhan serta pendekatan pesuasif. Adapun tahapan kegialah terbagi
menjadi 3 tahapan yaitu : analiis sintuai, persiapan dan pelaksanaan.
1. Analisis Sintuasi
Analisis sintuasi ini dilakukan untuk mengetahui pemasalahan apa yang terjadi
dilokasi kegiatan sehingga dapat menyusun program kerja apa yang dapat dilakukan
dimasyarakat dalam pencegahan penyebaran COVID-19.
2. Persiapan
Tahapan ini digunakan untuk mempersiapkan hal apa saja yang diperlukan dalam
pelaksanaan program kerja seperti materi, atau produk yang dapat dibagikan kepada
masyarakat dalam pencegahan penyebaran COVID-19 serta menyusun mekanisme
pelakaan agar kegiatan dapat berjalan dengan lancer.
3. Pelaksanaan
Pada tahap ini mahaiswa melaksanakan program kerja yang telah mereka susun
sebelumnya. Kegitan ini dimulai dari kegiatan :
a. Sosialisasi bersama Palang Merah Indonesia (PMI) mengenai Penerapan Pola

248
Hidup Bersih dan Sehat di masa Pandemi COVID-19.
Program ini dilaksanakan pada tanggal 12 September 2020. Kegiatan ini bertempat
di ruang kelas SD Negeri 010 Bukit Bestari. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat
Kampung Tanjung Siambang.
b. Sosialisasi Mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat kepada generasi muda.
Program ini dilaksanakan pada tanggal 19-20 September 2020. Kegiatan ini bertempat
di ruang SD Negeri 010 Bukit Bestari, dengan sasaran adalah adik- adik siswa-siswi
SD Negeri 010 Bukit Bestari
c. Penyemportan Disinfektan.
Penyemprotan disinfektan ini dilakukan diseluruh rumah desa binaan yaitu Kampung
Tanjung Siambang, yaitu warga RT 001, 002, dan 005 sebagai bentuk pencegahan
COVID-19 dan dilaksanakan pada tanggal 7 September 2020.
d. Pembuatan Ember Cuci Tangan.
Program ini pembuatan tempat cuci tangan dilaksanakan untuk memberikan
kesadaran kepada seluruh warga daerah binaan, yaitu Kampung TanjungSiambang.
Kegitan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKNT di posko KKNT, program ini dilakukan
pada minggu kedua tanggal 31 Agustus 2020
e. Pembuatan Masker dan Hand Sanitizer
Program kerja pembuatan Masker dan Hand Sanitizer dilaksanakan untuk semua
peserta sosialisasi beserta semua masyarakat desa binaan, yaitu Kampung Tanjung
Siambang. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKNT. Pelaksanaannya di
rumah salah satu peserta KKNT dan dilaksanakan pada minggu ke 1-3
f. Pembuatan Musholla bersama Pemuda Tanjung Siambang
Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa serta pemuda desa dan bekerja sama
dengan Kelurahan Tanjung Siambang. Kegiatan berupa pembangunan musholla
di daerah wisata Pantai Tanjung Setumu. 5 Pelaksanaan kegiatan ini pada minggu
terakhir yaitu minggu ke 4. Sasaran kegiatan ini adalah memudahkan semua wisatawa
yang ingin beribadah. Kegiatan ini menggunakan beberapa bahan bangunan seperti
GRC, Genteng, Kayu, dll

DISKUSI

Kegiatan Sosialisasi/Penyuluhan bersama PMI Kota Tanjungpinang Kesehatan Pola Hidup


Bersih dan Sehat berjalan dengan lancar tanpa kendala sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Dalam pelaksanaan program ini, masyarakat sangat antusias mengikutinya dengan
tetap melaksanakan protokol kesehatan yang telah diatur oleh mahaaiswa KKNT. Outcome
yang diharapkan dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat menjaga lingkungan mereka
agar tetap bersih sehingga terhindar dari penyakit apapun. Dalam kegiatan ini pembelajaran
yang bisa diambil adalah bagaimana mahasiswa dapat berkomunikasi dengan pihak-pihak
yang terlibat dan melakukan Kerjasama dengan baik dalam kelompok maupun dengan pihak
terkait. Effendy (2006) metode komunikasi terdiri atas : 1. Komunikasi informative (informative
communication), suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang
tentang hal-hal baru yang diketahuinya. 2. Komunikasi persuasif (persuasive communication),
proses mempengaruhi sikap, pandangan, atau perilaku seseorang dalam bentuk kegiatan
membujuk dan mengajak, sehingga ia melakukan dengan kesadaran sendiri. 3. Komunikasi
instruktif/koersif (instructive/coercive communication), komunikasi yang mengandung
ancaman, sangsi, dan lain-lain yang bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan
sasaran melakukan sesuatu secara terpaksa, karena takut akibatnyaKomunikasi publik

249
adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam organisasi atau
yang diluar organisasi, secara tatap muka atau melalui media. Menurut Tenner dan Detoro
(1992:183), team works is a group of individuals working together to reach a common goal.
Definisi kerjasama tim tersebut menjelaskan bahwa kerjasama tim adalah sekelompok
orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut
akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri.
Hal ini diperkuat oleh Gaspersz (2001) bahwa sumber daya manusia pada semua tingkat
organisasi merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan
mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat
organisasi.

Kegiatan Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sheat di masa Pandemi COVID-19
kepada generasi muda sedikit mengalami kendala. Kendala ini terjadi karena tempat
pelaksanaannya berada di SD dengan mengambil jam pelajaran sehingga sosialisasi
dilaksakan dengan waktu yang singkat dan terselesaikan dengan Kerjasama yang baik
antara mahasiswa KKNT dan Guru. Meskipun demikian, antusias para siswa dalam
sosialisasi ini sangat tinggi dan outcome yang diingin tetap tersampaikan. Dampak yang

250
ingin disampaikan diini adalah bagaimana ssiswa ebagai generai muda dapat menjalan
pola hidup berih dan menjaga lingkungan mereka serta menjadi agent dalam mengajak
masyarakat dalam menjalankan pola hidup bersih. Kegiatan ini juga memberikan
pembelajaran dengan mahaiswa bagaimana cara berkomunikai dan membagun Kerjasama
dengan anak dalam mengedukasi pola hidup sehat. Menurut Santrock (2007:157) “Pada
umumnya masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak adalah kurang gizi, pola
makan. Gizi sangat mempengaruhi perkembangan anak”. Masalah media langsungsangat
berkaitan erat dengan hal ini. Apalagi sekarang ini sudah banyak makanan yang cepat
saji (instan), yang di dalamnya terdapat zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia
bila dikonsumsi terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Melalui Pendidikan Anak
Usia Dini anak dikenalkan tentang pola hidup sehat melalui media langsungseperti buah-
buahan, sayuran dan lauk pauk. Untuk itu dalam hal ini peranan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) dapat membantu pengenalan pola hidup sehat dengan media langsungdalam
menciptakan kualitas anak dimasa yang akan datang.

Program pembuatan ember cuci tangan merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh
mahasiswa KKN Recon Kemdikbud Tanjung Siambang dengan sasaran seluruh masyarakat
beserta pengunjung Kampung Tanjung Siambang. Program ini bertujuan untuk membantu
pemerintah menyediakan tepat cuci tangan agar masyarakat dapat mencuci tangan di
tempat umum dengan mudah sebagai salah satu cara penekanan penyebaran COVID
19. Kegiatan penyerahan tempat cuci tangan kepada pihak kelurahan dompak dan RT
didaerah tersebut tanggal 31 Agustus 2020. Pembelajaran yang didapat mahaiswa dalam
kegiatan ini adalah bagaimana mahasiswa dapat berkreasi dengan menggunakan barang
bekas yang ada disekitar mereka. Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok
manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan
paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009). Menurut Munandar (2009)
pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas
dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat (dalam
Lakoy, 2015).

251
Pembuatan masker dan Hand Sanitizer ini juga untuk mencegah penularan COVID-19.
Mahasiswa KKN mendapatkan bantuan masker dari Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau untuk dibagikan kepada masyarakat. Selain
mendapat bantuan dari BPBD mahasiswa KKNT juga membuat maker kain dan hand
sanitizer sendiri yang dilaksanakan dari tanggal 30 Agustus-10 September 2020 di
posko mahasiswa KKNT. Pembelajaran yang didapat dikegiatan ini kerjaama tim dalam
pembuatan hand sanitizer dan cara pembuatan hand sanitizer alami. Berbagai tanaman
diketahui mengandung berbagai zat aktif yang mempunyai potensi untuk menghambat
pertumbuhan bakteri yaitu saponin, flavonoid dan minyak atsiri danmemiliki bau yang
khas dan tajam. Oleh karena itu kemungkinan berbagai tumbuhan mempunyai aktivitas
antibakteri dan dapat diformulasikan ke dalam sediaan hand sanitizer (Fatimah, 2018).

Penyemprotan disinfektan ini dilakukan diseluruh rumah desa binaan yaitu Kampung
Tanjung Siambang, yaitu warga RT 01,02, dan 05 sebagai bentuk pencegahan COVID-19.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 September 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk
pencegahan covid dengan membunuh virus yang menempel pada media apapun di
lingkungan sekitar mereka.

252
Pembuatan Musholla Di Daerah Wisata Pantai Tanjung Setumu ini dilaksanakan oleh
mahasiswa KKNT bersama pemuda setempat. Tujuan kegiatan ini adalah memudahkan
masyarakat dalam menjalankan ibadah Ketika berwisata ke Pantai Tanjung Setumu. Dalam
kegiatan ini mahasiswa membantu dalam penyusunan proposan dan anggaran dalam
pembangunan mushalla.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Dari penjelasan diatas dapat diimpulkan bahwa kegiatan KKNT ini berjalan dengan lancer.
Adapun pembelajaran yang didapat dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik dengan pihak
terkait.
2. Mahasiswa dapat menyalurkan kreativitas mereka dalam memanfaatkan barang
bekas yang ada dilingkungan sekitar mereka
3. Mahasiswa dapat membuat hand sanitizer untuk dibagikan ke masyarakat.

253
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas terselenggaranya program KKNT Dan
mahasiswa dari Universitas Maritim Raja Ali Haji yang terlibat KKNT Covid-19 di Kelurahan
Dompak, Tanjungpinang. Serta pihak-pihak yang terlibat dalam program kegiatan ini.

ACUAN PUSTAKA

[1] Susilo, Adityo dkk. 2020. Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini
Coronavirus Disease 2019: Review of Current Literatures. Jakarta : Jurnal Penyakit
Dalam Indonesia | Vol. 7, No. 1 FKUI.
[2] Syafrida dan Hartati Ralang. 20202. Bersama Melawan Virus Covid 19 di Indonesia.
Jakarta : Jurnal Sosial & Budaya Syar-i FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Vol. 7
No. 6.
[3] Wisman, Yositta. 2017. Komunikasi Efektif Dalam Dunia Pendidikan. Malang : Jurnal
Nomosleca Faculty of Social and Political Science University of Merdeka Malang
[4] Lawasi, Eva Silvani dan Boge Triatmanto. 2017. PENGARUH KOMUNIKASI, MOTIVASI
DAN KERJASAMA TIM TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN. Malang
: Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Merdeka Malang
[5] Muniatin, Busri, Halida. PENGENALAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI MEDIA
LANGSUNG PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN RA AL-HIDAYAH. Pontianak : FKIP UNTAN
[6] Lakoy, Amanda Carolina. 2015. PENGARUH KOMUNIKASI, KERJASAMA KELOMPOK,
DAN KREATIVITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL ARYADUTA
MANADO THE EFFECT OF COMMUNICATION, TEAMWORK, AND CREATIVITY
ON THE EMPLOYEES PERFORMANCE IN HOTEL ARYADUTA MANADO. Manado :
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi
Manado.
[7] Fatimah, Cut dan Rani Ardiani. 2018. PEMBUATAN HAND SANITIZER (PEMBERSIH
TANGAN TANPA AIR) MENGGUNAKAN ANTISEPTIK BAHAN ALAMI. Prosiding
Seminar Nasional Hasil Pengabdian 2018.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

254
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Meningkatkan Partisipasi Masyarakat


Melalui KKNT dalam Pencegahan
Penyebaran Corona Virus di Desa
Kampung Tua Dapur 12 Kota Batam
Elfa Oprasmani1*, Hadli Lidya Rikayana2, Khairunnisa3, dan Wahyu Muzammil4
1
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang
2
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji,
Tanjungpinang
3
Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang
4
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang

Email: Elfaoprasmani@umrah.ac.id
Abstrak
Kasus Covid-19 terus meningkat di Indonesia, termasuk di Kota Batam. Terdapat 1.430
kasus terkonfirmasi positif di Kota Batam. Hal ini disebabkan masih banyak masyarakat
Batam belum menerapkan protokoler kesehatan dengan benar. Untuk menyelesaikan
masalah ini perlu tindakan strategis mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 ini. Salah
satunya dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mencegah Covid-19, melalui
kegiatan KKNT Kemdikbud. Kegiatan berupa edukasi kepada masyarakat dan penyerahan
alat pencegahan Covid-19. Kegiatan dilakukan dengan 3 tahapan yakni analisis situasi,
persiapan dan pelaksanaan. Hasil dari kegiatan ini berupa alat-alat pencegahan Covid-19
seperti handsanitizer alami, video edukasi, tempat cuci tangan, tong sampah, spanduk
yang dibagikan kepada masyarakat setempat sebagai bentuk pembiasaan tatanan hidup
kepada masyarakat Kampung Tua Dapur 12, Batam. Masyarakat sangat antusias dengan
kegiatan edukasi dan penyerahan alat-alat pencegahan Covid-19. Meskipun demikian
masih ada beberapa masyarakat yang masih belum menerapkan protokoler kesehatan
pada minggu terakhir kegiatan. Sehingga perlu terus dilakukan edukasi dan pendampingan
serta dukungan dari berbagai pihak pembiasaan hidup dengan menerapkan protokoler
kesehatan sehingga dapat memutuskan rantai penyebaran Covid-19.

Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Pencegahan, Corona Virus

LATAR BELAKANG
Coronavirus disease 2019 atau yang dikenal dengan Covid-19 merupakan kejadian luar
biasa yang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh
virus Serve acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-Co V-2) [1]. Virus ini menyerang
sistem pernapasan serta menyebabkan gangguan ringan pada sispem pernapasan, infeksi
paru-paru berat, bahkan hingga kematian [2].
Covid-19 ini pertama kali masuk ke Indonesia pada bulan maret 2020, dan terus meningkat
hingga saat ini [3]. Hal ini juga terjadi di Kepulauan Riau, dengan kasus tertinggi di Kota
Batam sebanyak 1.430 kasus yang terkonfirmasi positif hingga tanggal 24 September 2020
[4]. Hal ini dapat di lihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik Kumulatif Covid-19 Cluster Kota Batam

256
Berdasarkan grafik tersebut kejadian Covid-19 di Kota Batam terus meningkat secara drastis.
Hal ini, dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum menerapkan protokoler kesehatan
dengan benar. Untuk itu, perlu langkah strategis untuk mengantisipasi peningkatan kasus
Covid-19, mengingat hingga saat ini vaksin virus ini masih dalam tahap uji praklinis dan
belum dapat dipastikannya kapan pandemi ini berakhir [5].

Saat ini berbagai aturan telah dikeluarkan oleh pemerintah guna menekan angka kejadian
Covid-19 di Indonesia. Namun hal ini belum cukup apabila tidak ada peran serta masyarakat.
Partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan untuk terus disiplin menjalankan protokoler
kesehatan. Partisipasi masyarakat ini sangat menentukan dalam memutus mata rantai
penularan Covid-19.

Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dari Kementerian Pendidikan
Kebudayaan (Kemendikbud) yang menerjunkan mahasiswa ke daerah asal masing-masing,
diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mencegah, menurunkan rantai
penularan Covid-19, meningkatkan ketahanan masyarakat di daerahnya untuk siaga serta
sigap dalam menghadapi bencana wabah Covid-19. Kegiatan KKNT ini juga mejadi media
bagi mahasiswa untuk mengembangkan kapasitasnya dan empatinya dalam memecahkan
permasalahan yang ada di masyarakat saat ini.

METODE

Kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan melakukan
edukasi kepada masyarakat dan pemberian alat pencegahan Covid-19 yang bertujuan
untuk mengembangkan kapasitas, pengetahuan dan mendorong peningkatan kesadaran
masyarakat dalam perubahan perilaku hidup sehat untuk diri sendiri, keluarga serta
komunitasnya. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 24 Agustus 2020 - 24 September
2020, tempat kegiatan ini di lingkungan Kampung Tua Dapur 12 (pantai) RW 9, Kelurahan
sei Pelunggut Kecamatan Sagulung, Kota Batam Kepulauan Riau. Metode yang dilakukan
dalam kegiatan ini terdiri dari 3 tahap yaitu Analisis situasi, Persiapan dan Pelaksanaan.
1. Analisis situasi
Analisis situasi bertujuan agar memahami jenis permasalahan yang ingin ditangani
dalam program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pencegahan Covid-19,
permasalahannya yaitu: semakin meningkatnya kasus kejadian Covid-19 di Kota
Batam
2. Persiapan
Hal-hal yang dipersiapkan meliputi pendekatan dengan masyarakat, materi edukasi
masyarakat, menyediakan alat pencegahan Covid 19
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan didahului dengan pendekatan kepada masyarakat, pembuatan video
edukasi, pembuatan handsinitizer alami, pembagian alat pencegahan Covid-19
seperti masker, handsanitizer, desinfektan, alat cuci tangan dan tempat sampah,
serta memberikan edukasi kepada masyarakat secara langsung tentang tatanan
pola hidup baru (era new normal).

257
DISKUSI

Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan Kampung Tua Dapur 12 (pantai) RW 9, Kelurahan sei
Pelunggut Kecamatan Sagulung, Kota Batam Kepulauan Riau dari tanggal 24 Agustus 2020
hingga 24 September 2020. Pada minggu pertama kegiatan dimulai dengan koordinasi ke
kantor kelurahan dan diskusi bersama RW 9. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam
pendekatan dengan masyarakat kampung Tua Dapur 12, sehingga dapat memperlacar
kegiatan KKNT. Kegiatan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan
dengan memperhatikan pembatasan fisik, serta menggunakan masker. Dalam pendekatan
dengan masyarakat dibutuhkan kemampuan komunikasi yang baik agar masyarakat antusias
dalam mengikuti kegiatan selanjutnya. Komunikasi yang baik dan efektif selain memberikan
peranan langsung dalam terlaksananya kegiatan pendekatan dengan masyarakat, juga
dapat meningkatkan kepercayaan diri dan dukungan sosial bagi mahasiswa [6]. Pada
minggu pertama juga dilakukan pengisian InaRisk namun di lapangan terjadi beberapa
kendala karena sistem penginputan InaRisk mengalami down.

Gambar 2. Koordinasi dengan pihak kelurahan

Pada minggu kedua kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan handsanitizer dengan


menggunakan bahan alami dari buah lemon. Pembuatan handsanitizer dengan bahan alami
ini bertujuan memberikan alternatif bagi masyarakat agar tetap dapat menjaga kebersihan
tangan dengan bahan yang murah, aman, efektif serta mudah didapat. Hal ini sebagai
solusi karena handsanitizer yang dijumpai di pasaran biasanya mengandung alkohol dan
antiseptik berupa bahan kimia sintetis yang memiliki harga relatif mahal dan tidak jarang
menimbulkan masalah kesehatan kulit karena dapat menurunkan kelembaban kulit normal
[7]. Selanjutnya handsanitizer yang dihasilkan beserta bantuan masker, handsanitizer dan
desinfektan dari BNPB dibagikan kepada masyarakat Kampung Tua Dapur 12. Pada saat
pembagian ini, juga dilakukan pembuatan videoa edukasi cuci tangan yang benar serta
edukasi secara personal kepada masyarakat terkait pentingnya penggunaan masker dan
menerapkan protokoler kesehatan. Hal ini dilakukan karena masyarakat Kampung Tua
masih kurang menerapkan protokoler kesehatan bahkan ada masyarakat yang belum

258
memahami tentang Covid-19. Sosialisasi tentang pentingnya mencegah penyebaran virus
menjadi sangat krusial, penerapan protokoler dalam kehidupan sehari-hari masyarakat harus
dijalankan seperti penggunaan masker, mencuci tangan serta menjaga jarak. Pada kegiatan
ini menunjukkan mahasiswa harus mampu meningkatan kemampuan pemecahan masalah
sehingga mampu memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang ada di masyarakat.
Meski cuaca di lapangan sering hujan, kegiatan di lapangan tetap berjalan dengan baik,
hanya saja pengisian InaRisk tetap mengalami kendala terkait jaringan di lapangan.

Gambar 3. Handsanitizer alami yang dihasilkan

Pada minggu ketiga dilakukan diskusi dengan pemuda pembuatan tong sampah dan
tempat cuci tangan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk cindera mata bagi Kampung Tua
Dapur 12, sebagai tanda terima kasih kepada desa. Selain itu, dengan adanya tempat cuci
tangan ini diharapkan masyarakat selalu menerapkan cuci tangan yang benar sebagai
upaya meminimalisir penularan Covid-19. Selain tempat cuci tangan, juga dilakukan
pemasangan spanduk tentang cuci tangan yang baik dan benar. Pemasangan spanduk ini
dilakukan agar masyarakat selalu menerapkan protokoler kesehatan. Dalam menjalankan
program di minggu ketiga ini, terdapat beberapa kendala seperti pengemasan tong
sampah dan tempat cuci tangan yang tidak sesuai dengan ekspektasi dan kendala cuaca.
Tetapi hal ini tidak menghambat penyelesaian program yang telah direncanakan.

259
Gambar 4. Proses pembuatan tong sampah

Program terakhir yang dilakukan yakni gotong royong dan pemberian tong sampah
dan tempat cuci tangan kepada masyarakat setempat. Program berjalan dengan baik
meskipun antusias masyarakat untuk gotong royong kurang, saat gotong royong masih
ada beberapa masyarakat yang tidak menggunakan masker.
Dalam melaksanakan semua program yang telah direncanakan, mahasiswa harus mampu
membangun kemitraan dengan pihak kelurahan dan RW setempat serta masyarakat.
Selain itu diperlukan berbagai soft skills seperti kerja sama tim, leadership, komunikasi,
serta pemecahan masalah sehingga program dapat terlaksana dengan baik dan
memberikan dampak positif di masyarakat, khususnya pada pencegahan penularan
Covid-19 di Kampung Tua Dapur 12 Kota Batam.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Program yang dilakukan berjalan dengan baik. Masyarakat antusias dengan edukasi dan
penyerahan alat-alat pencegahan Covid-19. Meskipun demikian masih ada beberapa
masyarakat yang masih belum menerapkan protokoler kesehatan pada minggu terakhir
kegiatan. Sehingga perlu terus dilakukan edukasi dan pendampingan serta dukungan dari
berbagai pihak pembiasaan hidup dengan menerapkan protokoler kesehatan sehingga
dapat memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Karena jika dibiarkan maka kasus Covid-19
akan terus meningkat setiap harinya. Kegiatan KKNT ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa
karena dapat mengembangkan soft skills mahasiswa. untuk mampu membangun kemitraan,
kerjasama tim lintas disiplin keilmuan (lintas kompetensi) dan leadership mahasiswa dalam
mengelola program pencegahan penularan Covid-19 di desa/daerah.

260
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas terselenggaranya program KKNT Dan
mahasiswa dari Universitas Maritim Raja Ali Haji yang terlibat KKNT Covid-19 di Kampung
Tua Dapur 12, Batam. Serta pihak-pihak yang terlibat dalam program kegiatan ini.

ACUAN PUSTAKA

[1] Yuliana. 2020. Corona Virus Disease (Covid-19); Sebuah Tinjauan Literatur. Wellness
And Healty Magazine Vol. 2, No. 1.
[2] Kiswantoro, A., H. Rohman, dan D. R. Susanto. 2020. Penyaluran Alat Pencegahan
dan Sosialisasi Protokoler Kesehatan untuk Pelayanan Kunjungan Wisatawan dalam
Menghadapi New Normal Pasca Pandemi Covid. Jurnal Abdimas Pariwisata.
Vol 2, No. 2.
[3] Susilo, A., C. M. Rumende, C. W. Pitoyo, W. D. Santoso, M. Yulianti, Herikurniawan, R.
Sinto, G. Singh,L. Nainggolan, E. J Nelwan1,2, L. K. Chen, A. Widhani, E. Wijaya, B.
Wicaksana, M. Maksum , F. Annisa , C. OM Jasirwan , E. Yunihastuti. 2020. Coronavirus
Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia
Vol. 7, No. 1.
[4] Gugus Covid Kepulauan Riau. 2020. Grafik Kumulatif Covid-19 Cluster Batam
https://corona.kepriprov.go.id/data.phtml
[5] Yuningsih, R. 2020. Promosi Kesehatan Pada Kehidupan New Normal Pandemi
Covid-19. Info Singkat Vol. 12, No. 11.
[6] Hidayat, A. 2018. Pentingnya Pengembangan Soft Skills Mahasiswa di Perguruan
Tinggi. Muhmin Forum Ilmiah Vol. 5, No. 2.
[7] Fatimah C.dan R.Ardiani. 2018. Pembuatan Han Sanitizer (Pembersih Tangan Tanpa
Air) Menggunakan Antiseptik Bahan Alami. Prosiding Seminar Nasional Hasil
Pengabdian.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

261
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Sosialisasi Cara Menggunakan Masker


yang Benar dalam Masa New normal di
Desa Surajaya

Muflikha Dwi Amalia, Yanuar Hery Murtianto

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas PGRI Semarang
Email: muflikhadwiamalia@gmail.com
Abstrak
Pada tanggal 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO) mendapatkan informasi
mengenai kasus pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina mengkonfirmasi telah mengidentifikasi virus baru,
yaitu virus Corona, yang merupakan famili virus flu, seperti virus SARS dan MERS, yang
mana dilaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi virus tersebut terjadi di Cina, termasuk di
luar Provinsi Hubei.
Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu
biasa hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-
SoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pada 11 Februari 2020, WHO
mengumumkan nama virus Corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus Disease 2019
(disingkat menjadi COVID-19).

LATAR BELAKANG
New normal adalah perubahan perilaku atau kebiasaan untuk tetap menjalankan aktivitas
seperti biasa namun dengan selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi
COVID-19. Himbauan dari pemerintah ini menganjurkan agar kita bisa hidup “berdampingan”
dengan virus yang telah menelan ratusan ribu jiwa di seluruh dunia.
Sejak pandemi COVID-19 muncul, hampir semua orang mengalami kendala untuk menjalani
kehidupan normal akibat pembatasan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan
virus Corona. Namun, dengan usainya pembatasan tersebut, pemerintah menganjurkan
kita untuk mulai melakukan kegiatan seperti biasa, tentunya sambil mematuhi protokol
pencegahan COVID-19.
Hal ini mendorong kita untuk lebih gencar dalam menerapkan langkah pencegahan dasar
COVID-19, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan handsanitizer,
tidak menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, menerapkan
physical distancing, serta mengenakan masker dalam setiap aktivitas, terutama di tempat
umum.

METODE
Metode yang saya gunakan yaitu dengan bersosialisasi secara langsung / luring (luar
jaringan) ke rumah-rumah warga Desa Surajaya Rt 03 / Rw 07 mengenai cara menggunakan
masker yang benar, dengan tetap menerapkan aturan protokol kesehatan pada masa New
normal seperti saat ini. Kemudian diadakan diskusi beserta tanya jawab pada saat sosialisasi
berlangsung.

263
DISKUSI

Saat ini pasca munculnya pandemi Covid-19. Meskipun belum berakhir, namun kita dituntut
untuk bisa beradaptasi sambil tetap menjaga kesehatan tubuh dan mental di tengah
pandemi sampai vaksinya ditemukan. Alhasil, saat ini aktivitas sudah hampir sepenuhnya
berjalan seperti biasa. Namun, ada banyak tantangan yang harus dihadapi masyarakat untuk
menjalankan kehidupan new normal tersebut, salah satunya selalu menerapkan pola hidup
sehat. Salah satu pola hidup sehat di era new normal ini yang tidak boleh kita lewatkan
yaitu: Selalu Gunakan Masker Saat Bepergian
Pola hidup sehat yang harus kita terapkan di era new normal ini adalah dengan selalu
menggunakan masker saat bepergian. Dengan mengenakan masker, diharapkan dapat
memperlambat serta mencegah penyebaran virus dari satu orang ke orang lainnya. Selain
itu, penggunaan masker juga harus disertai dengan upaya social atau physical distancing.
Saat Anda harus bepergian keluar rumah, pastikan untuk selalu menjaga jarak dengan
orang lain dan menghindari melakukan kontak fisik dalam jarak dekat.
Lalu bagaimana cara penggunaan Masker yang Benar? Berikut adalah cara menggunakan
Masker yang benar menurut WHO :

• Sebelum mengenakan masker :


Bersihkan tangan dengan handsanitizer berbahan dasar alkohol atau sabun dan air.
• Saat mengenakan masker :
1. Tutup mulut dan hidung anda. Pastikan tidak ada celah antara wajah dan masker.
2. Hindari menyentuh masker. Jika menyentuhnya bersihkan tangan dengan handsanitizer
berbahan dasar alkohol atau sabun dan air.
3. Segera ganti masker dengan yang baru setelah terasa lembap. Jangan gunakan
kembali masker setelah pakai.
• Untuk membuang masker :
1. Lepas masker dari belakang menggunakan talinya. Jangan sentuh bagian depan
masker.
2. Segera buang masker ditempat sampah tertutup.
3. Bersihkan tangan dengan handsanitizer berbahan dasar alkohol atau sabun dan air.

264
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Program yang dilakukan berjalan dengan baik. Masyarakat antusias dengan edukasi dan
penyerahan alat-alat pencegahan Covid-19. Meskipun demikian masih ada beberapa
masyarakat yang masih belum menerapkan protokoler kesehatan pada minggu terakhir
kegiatan. Sehingga perlu terus dilakukan edukasi dan pendampingan serta dukungan dari
berbagai pihak pembiasaan hidup dengan menerapkan protokoler kesehatan sehingga
dapat memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Karena jika dibiarkan maka kasus Covid-19
akan terus meningkat setiap harinya. Kegiatan KKNT ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa
karena dapat mengembangkan soft skills mahasiswa. untuk mampu membangun kemitraan,
kerjasama tim lintas disiplin keilmuan (lintas kompetensi) dan leadership mahasiswa dalam
mengelola program pencegahan penularan Covid-19 di desa/daerah.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, adan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) serta Universitas PGRI Semarang atas program
KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Covid 19, Literasi dan Numerasi 2020, selain itu saya juga
mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa dan Masyarakat Desa Surajaya yang telah
memberikan izin kepada saya untuk melaksanakan KKNT ini dan telah banyak membantu
dalam melaksanakan progran kerja KKNT ini.
Semoga KKNT yang saya lakukan di Desa Surajaya dapat selalu bermanfaat bagi banyak
orang khusunya Masyarakan Desa Surajaya.

ACUAN PUSTAKA

https://vivahealth.co.id/article/detail/13439/mengenal-covid-19
https://www.alodokter.com/ini-panduan-menjalani-new-normal-saat-pandemi-corona
https://saniter.co.id/artikel/new-normal-sudah-mulai-berlaku-jangan-lupa-perhatikan-pola-hi
dupsehatberikutini?gclid=CjwKCAjw5Kv7BRBSEiwAXGDElUQfiM9pcTT5gFHxM6OeiLOgeh
U5w_Xvqt9YKYqh7xi7u3K2sriBxoC7mQQAvD_BwE

265
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

KKN Tematik Luar Jaringan (Luring)


Menjadi Lentera di Jalan Suram
Pembelajaran Offline Saat Pandemi
Covid-19
Rauly Sijabat1, Alif Ainnun Alim, Lu’luatuz zuafah, Putri Ramandani Fitri, Riski Yanti,
Dhela Mayasari, Indriya Mella Agustina, Aji Kurnia Rahman, Lamdari sulistiyani,
Rafika Primadani Putri, Ulfatin Fifit Fitriyani, Munawar Kholil, Putri Suci Susilowati,
Fitri Elma Viana, Anismarselina2
Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
1

2
Mahasiswa Universitas PGRI Semarang
Email: raulysijabat@upgris.ac.id
Abstrak
Pandemi Covid-19 tahun 2020 mendorong diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB), social distancing, serta pembatasan aktivitas social. Kebijakan
tersebut berdampak pada ditutupnya sekolah-sekolah sehingga pembelajaran tatap muka
atau luar jaringan (luring) tidak dapat dilakukan dan digantikan dengan system Belajar Jarak
Jauh (BJJ). Infrastruktur serta kesiapan SDM yang rendah nyatanya tak memuluskan alih
pengetahuan dari guru ke siswa. Guru, orang tua, dan siswa mengeluhkan tidak optimalnya
luaran dari system BJJ. Kehadiran KKN Tematik yang mengangkat tema luar jaringan
(luring) nyatanya sangat membantu guru dalam melakukan transfer kognitif kepada siswa
dan membantu siswa untuk menerima transfer kognitif dari guru. Metode pelaksanaan
pada program pengabdian pada masyarakat ini, menggunakan metode pemberian les
secara privat, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Hasil dari pengabdian
masyarakat yang dikemas dalam KKN Tematik ini telah membantu guru dalam mentransfer
pengetahuan dan menyampaikan pemahaman kepada siswa. Bagi orang tua dan siswa,
kegiatan pengabdian masyarakat ini membantu peran orang tua dalam mendampingi serta
memberikan pemahaman kepada siswa.
Keyword : guru, orang tua, siswa, transfer kognitif

LATAR BELAKANG

Pandemi COVID-19 tahun 2020 telah menghantam seluruh lini kehidupan mulai dari ekonomi,
kesehatan, pendidikan, social, dan bahkan keagamaan. Berbagai upaya pemerintah melalui
kebijakan-kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), social distancing,
pembatasan kerumunan dirumuskan untuk menangani dan meredakan Pandemi COVID-19.
Bagi dunia pendidikan, kebijakan yang dirumuskan dan diberlakukan tersebut memberikan
dampak yang luar biasa. Sekolah terpaksa ditutup dan pembelajaran tidak lagi dapat
dilakukan secara tatap muka di kelas agar tidak menjadi cluster penularan atau penyebaran
virus. Namun demikian, proses pembelajaran dan transfer kognitif tetap harus dilakukan.

Nyatanya, sudah lebih dari enam bulan, belum ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa
Pandemi ini akan segera mereda. Keluhan dari guru, orang tua dan siswa mulai mengemuka.
Guru mengeluhkan tujuan belajar melalui pengalihan kognitif kepada siswa tidak dapat
dilakukan dengan efektif karena kendala infrastruktur yang tidak mampu menjangkau peserta
didik. Orang tua pun mulai mengeluhkan perlunya ekstra pengeluaran untuk pembelian
sarana belajar, yaitu pulsa atau kuota, jaringan yang tidak mencapai daerah terpencil, serta
tidak dimilikinya sarana dan prasarana seperti gadget dan wifi. Belum lagi, orang tua masih
harus meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anaknya belajar. Padahal disisi lain,
orang tua masih harus bekerja untu memenuhi nafkah. Kapabilitas atau kemampuan orang
tua mengenai materi pembelajaran yang harus disampaikan ke anak juga menjadi kendala.
Anak mengeluhkan sulitnya belajar bersama orang tua serta penjelasan yang masih kurang
dari orang tua.

Berdasarkan temuan tersebut, KKN Tematik yang mengusung tema luar jaringan (luring)
ditujukan untuk memberikan bantuan dan memfasilitasi kepentingan guru, orang tua dan
siswa melalui kegiatan bimbingan belajar kepada siswa yang bermuara pada tercapainya
tujuan pembelajaran.

267
METODE

Program pengabdian pada masyarakat yang dikemas dalam KKN Tematik ini adalah
memberikan bimbingan belajar yang dilakukan melalui pendekatan luar jaringan (luring)
dengan memperhatikan protocol kesehatan yang tepat. Operasionalisasi atau pelaksanaan
bimbingan belajar dilakukan dengan kriteria tiap kelompok bimbingan belajar terdiri dari
3-5 siswa yang berada di depan rumah, samping kanan dan samping kiri peserta KKN
Tematik, bimbingan belajar dilakukan maksimal 1 jam tiap hari, menggunakan handsanitizer,
pengecekan suhu badan.

HASIL PENGABDIAN

Tujuan KKN Tematik luring ini adalah menjadi kepanjangan tangan guru dalam menyampaikan
transfer kognitif kepada siswa, membantu orang tua dalam mendampingi putra putrinya
belajar, memberikan penjelasan secara lebih mendalam kepada siswa. Berikut ini adalah
foto-foto kegiatan bimbingan belajar yang dilakukan.

Gambar 1. Kegiatan Bimbingan Belajar dalam Program KKN Tematik Luring

268
DISKUSI

Hingga kegiatan KKN Tematik dilangsungkan hampir tidak ada sekolah yang menyatakan
bersedia melaksanaan kegiatan belajar tatap muka. Pertimbangan utamanya adalah risiko
kesehatan yang harus dihadapi. Meskipun pembelajaran tatap muka yang tidak kunjung
dapat segera dilaksanakan menuai banyak problematic yang memantik civitas akademika
untuk mencari solusi atau jalan keluar. Bagaimana tidak, kita tidak pernah dipersiapkan untuk
menghadapi situasi Pandemi yang secara tiba-tiba merubah seluruh tatanan tak terkecuali
system pendidikan. Mau tidak mau, kebijakan harus diambil segara untuk menghadapi
berubahnya situasi.

Beberapa kendala yang timbul dalam pelaksanaan belajar jarak jauh (BJJ) diantaranya
kesulitan guru dalam mengelola BJJ dan masih terfokus dalam penuntasan kurikulum.
Sementara itu, tidak semua orang tua mampu mendampingi anak-anak belajar di rumah
dengan optimal karena harus bekerja ataupun kemampuan sebagai pendamping belajar
anak. Para peserta didik juga mengalami kesulitan berkonsentrasi belajar dari rumah serta
meningkatnya rasa jenuh yang berpotensi menimbulkan gangguan pada kesehatan jiwa.

Hadirnya mahasiswa yang berpartisipasi pada KKN Tematik luar jaringan (luring) dengan
program kerja bimbingan belajar menjadi “lentera” di tengah jalan suram pembelajaran
tatap muka di era pandemic. Melalui pedoman “belajar bersama yang terdekat”, mahasiswa
tersebut mengajak satu siswa yang tinggal di depan rumahnya, satu siswa yang tinggal di
samping kanan rumahnya, dan satu siswa yang tinggal di samping kiri rumahnya, mahasiswa
memberikan bimbingan belajar secara sukarela tentunya dengan tetap memperhatikan
protocol kesehatan. Hasilnya, guru, orang tua, dan siswa merasa terbantu dengan adanya
program bimbingan belajar ini.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Kegiatan yang dijalankan oleh mahasiswa dan mahasiswi peserta KKN Tematik melalui
bimbingan belajar nyatanya dapat menjadi solusi di tengah sulitnya pembelajaran tatap
muka untuk dapat dilakukan di tengah situasi Pandemi COVID-19. Mahasiswa peserta KKN
Tematik ini tentulah sudah menguasai materi-materi pembelajaran yang ada di bawahnya
sehingga diharapkan dapat membantu guru atau menjadi kepanjangan tangan guru.
Bimbingan belajar yang dilakukan peserta KKN Tematik luring ini juga dapat membantu
orang tua yang kesulitan dalam membagi waktu karena harus bekerja maupun orang tua
yang tidak memiliki pemahaman yang cukup untuk memberikan penjelasan kepada siswa.
Bagi siswa, kehadiran mahasiswa peserta KKN Tematik ini, sementara dapat menggantikan
figure guru yang mungkin saja telah dirindukan kehadirannya serta membantu siswa untuk
mendapatkan penjelasan dan pemahaman materi.

Apabila mahasiswa yang berada di daerah masing-masing dapat melakukan kegiatan ini
dengan memberikan bimbingan belajar kepada satu siswa di depan rumah, satu siswa di
samping kanan rumah, dan satu siswa di samping kiri rumah maka paling tidak permasalahan
terkait sulitnya menjangkau siswa untuk melakukan transfer kognitif telah dapat teratasi.
Harapan tambahannya adalah pergerakan kurva penyebaran penyakit dapat ditekan.

269
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan yang diberikan kepada kami
untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di tengah pandemi covid-19. Penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, mahasiswa KKN-T khususnya kelompok
84 dan 85, serta LPPM Universitas PGRI Semarang atas kerja sama dan kerja kerasnya
selama kegiatan pengabdian.

ACUAN PUSTAKA

[1] Edison, E. 2010. Human Resource Development Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Bandung:Alfabeta.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

270
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

INOVASI 3D PRINTING DALAM


PEMBUATAN SAFETY FINGER EXTENSION
SEBAGAI PENCEGAH VIRUS COVID 19
Yuris Setyoadi

Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang
1

Email: yurissetyoadi@upgris.ac.id
Abstrak
Teknologi printing kini sudah satu langkah lebih maju dengan ditemukannya printer 3D.
Seperti namanya, mesin cetak tersebut tidak seperti printer pada umumnya yang hanya
bisa mencetak di atas bidang datar. Dengan alat tersebut kamu bisa membuat benda tiga
dimensi. Namun cara kerjanya tidak sembarangan. Kita perlu mendesain objek secara digital
terlebih dahulu. Tahap ini membutuhkan ketelitian mengingat desain harus dikerjakan per
layer dengan akurasi yang tinggi. Dengan bantuan teknologi 3D Printer terbentuk ide untuk
membuat alat pencegah agar jari atau tangan tidak tersentuh langsung dengan obyek
yang akan dipegang, alat tersebut adalah safety finger extension. Langkah pembuatan: 1.
Pembuatan desain gambar 3D menggunakan software CAD. 2. Proses produksi mengunakan
3D Printer. 3. Perakitan kelengkapan alat safety finger extension. Produk safety finger
extension diharapkan dapat membantu masyarakat mengurangi kontak langsung dengan
objek ayng akan dipegang, sehingga tangan dan jari selalu aman dan bersih. Walaupun
sudah menggunakan alat pencegah virus covid 19, kebiasaan menjaga kebersihan sesuai
protocol covid 19 juga harus selalu dilakukan.

LATAR BELAKANG

COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus jenis baru dari coronavirus (kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi virus Corona bisa menyebabkan infeksi
pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu, atau infeksi sistem pernapasan dan paru-
paru, seperti pneumonia. COVID-19 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Setelah itu,
diketahui bahwa infeksi ini juga bisa menular dari manusia ke manusia. Penularannya bisa
melalui cara-cara berikut:
• Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19
bersin atau batuk
• Memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah
menyentuh benda yang terkena droplet penderita COVID-19
• Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita COVID-19 tanpa mengenakan
masker
CDC dan WHO menyatakan COVID-19 juga bisa menular melalui aerosol (partikel zat di
udara). Meski demikian, cara penularan ini hanya terjadi dalam prosedur medis tertentu,
seperti bronkoskopi, intubasi endotrakeal, hisap lendir, dan pemberian obat hirup melalui
nebulizer.
COVID-19 dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan
fatal bila menyerang orang lanjut usia, ibu hamil, perokok, penderita penyakit tertentu, dan
orang yang daya tahan tubuhnya lemah, seperti penderita kanker. Karena mudah menular,
penyakit ini juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien
COVID-19. Oleh karena itu, tenaga medis dan orang yang melakukan kontak dengan pasien
COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).
Gejala awal infeksi COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering,
sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau
malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk
berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut di atas muncul
ketika tubuh bereaksi melawan virus COVID-19. Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa
menandakan seseorang terinfeksi COVID-19, yaitu:

272
• Demam (suhu tubuh di atas 38°C)
• Batuk kering
• Sesak napas
Selain gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang jarang terjadi, tetapi juga bisa muncul
pada infeksi COVID-19, yaitu:
• Mudah lelah
• Nyeri otot
• Nyeri dada
• Sakit tenggorokan
• Sakit kepala
• Mual atau muntah
• Diare
• Pilek atau hidung tersumbat
• Menggigil
• Bersin-bersin
• Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau
Gejala COVID-19 bisa muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu setelah seseorang terinfeksi
virus penyebabnya. Sebagian pasien COVID-19 pun ada yang mengalami penurunan
oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia. Untuk memastikan
apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona, diperlukan rapid test
atau PCR. Untuk menemukan tempat melakukan rapid test atau PCR di sekitar rumah Anda,
klik di sini. Pada beberapa penderita, COVID-19 dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Orang yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 melalui pemeriksaan RT-PCR namun tidak
mengalami gejala disebut sebagai kasus konfirmasi asimptomatik. Penderita ini tetap bisa
menularkan COVID-19 ke orang lain. Pada bulan juli 2020, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia mengganti istilah operasional lama pada COVID-19, seperti ODP, PDP, OTG
menjadi istilah baru, yakni suspek, probable, dan konfirmasi. (www.alodokter.com)
Teknologi yang semakin modern memungkinkan kita untuk membuat sesuatu yang dulunya
tidak mungkin. Misalnya saja dalam bidang percetakan, dimana sekarang ini kita bisa
mencetak dalam bentuk 3D. Percetakan semacam ini membuat kita bisa membuat benda
yang diinginkan atau membuat bangunan dari material tertentu.
Teknologi 3D printing sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Awalnya digunakan untuk Rapid
Protoyping yang digunakan dalam perusahaan. Seiring makin berkembangnya teknologi,
maka 3D
printing ini mulai dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Dengan alat ini kita bisa menciptakan
miniatur, mainan, hingga prototype suatu proyek.
Hadirnya teknologi 3D printing ini sangat membantu manusia dalam berbagai bidang. Salah
satunya adalah untuk bidang medis. Alat ini digunakan untuk mencetak organ dari sel
pasien. Di masa mendatang, maka pasien tidak perlu menunggu donor lagi.
Contoh lainnya penggunaan 3D printing untuk bidang medis adalah untuk membuat tangan
dan kaki robot. Ini dibuat untuk membantu pasien yang tidak memiliki jari tangan. Selanjutnya
kaki dan tangan robot yang dicetak menggunakan 3d printing ini dapat disesuaikan dengan
bentuk tangan pengguna tangan robot itu sendiri. (https://bp-guide.id)

273
Gambar 1. 3D Printer. (https://bp-guide.id)

Pemanfaatan teknologi 3D Printer membuat kelompok KKNT Covid 19 mendapat kan ide
untuk membuat alat pencegah Covid 19, alat yang dibuat adalah safety finger extension.
Alat tersebut cukup mudah dibuat, dengan memanfaatkan teknologi 3D Printer, juga
bahan yang digunakan cukup murah dan tidak memerlukan waktu yang lama.

METODE

Metode yang digunakan dalam membuat alat safety finger extension adalah rancang
bangun, diagram alir pembuatan safety finger extension dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan safety finger extension

274
Langkah pertama melakukan proses desain menggunakan software CAD, kemudian
didapat bentuk model dan dimensi, data material yang dipakai untuk rancang bangun.

Gambar 3. proses desain menggunakan software CAD.

Langkah kedua dan langkah ketiga proses manufaktur safety finger extension
menggunakan 3D Printer yang sebelumnya sudah didesain dengan software CAD,
kemudian dilakukan perakitan.

Gambar 4. Proses 3D Printing alat safety finger extension

Gambar 5. Hasil 3D printing alat safety finger extension.

DISKUSI

Alat safety finger extension yang sudah siap kemudian dibagikan kepada masyarakat,
terutama bagi masyarakat yang mempunyai aktifitas yang tinggi, alat safety finger
extension sangat membantu dalam mencegah kontak fisik dengan objek yang akan

275
disentuh, sehingga dapat mengurangi resiko terkana virus Covid 19, walaupun sudah
menggunakan alat safety finger extension tentunya protokol kesehatan tetap harus
dilaksanakan.

Gambar 6. Pemberian alat safety finger extension kepada masyarakat.

Gambar 7. Tutorial kepada masyarakat penggunaan alat safety finger extension.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan yang diberikan kepada
kami untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di tengah pandemi covid-19.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, mahasiswa KKN T dan LPPM
Universitas PGRI Semarang khususnya kelompok 80, 81 dan 88 atas kerja sama dan kerja
kerasnya selama kegiatan pengabdian

ACUAN PUSTAKA

https://www.alodokter.com/covid-19

https://bp-guide.id.AXeNgZv4

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

276
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pendidikan Sekolah Dasar Negeri


Sigentong 01 di Masa Normal Baru
Yanuar Hery Murtianto, Yuandre Reksadana

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,


Universitas PGRI Semarang
Email: Yuandrereksadana22@gmail.com
Abstrak
Pandemi Covid-19 yang sejak awal kemunculannya di Indonesia pada bulan maret hingga
bulan september ini yang kasusnya bahkan semakin meningkat, sehingga untuk memutus
rantai penyebaran virus ini, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala
Besar, yang artinya semua kegiatan termasuk di dalam dunia pendidikan menjadi terbatas.
Seperti kegiatan pembelajaran dan lainnya.

Pandemi Covid-19 merubah tatanan masyarakat dunia. Guna mencegah penularan wabah
virus corona yang meluas, masyarakat diimbau bahkan dipaksa untuk tinggal di rumah.
Sekolah, bekerja bahkan beribadah pun dianjurkan untuk dilakukan di rumah saja. Hampir
semua negara mengimbau warganya untuk tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak ada
kepentingan yang mendesak. Terkecuali, memang bagi mereka yang harus keluar dan
kegiatannya tidak bisa dilakukan dari rumah.

Sehingga pemerintah melalui kemdikbud yang bekerja sama dengan berbagai pihak
termasuk Universitas PGRI Semarang mengadakan kegaiatan KKNT ini dengan tujuan
utamanya adalah untuk membantu masyarakat dalam menyikapi tatanan pembiasaan
kehidupan baru. Di dalamnya terdapat beberapa pilihan tema yang disesuaikan dengan
pelaksaanan program kerja nantinya. Saya memilih tema literasi dan numerasi pada
Sekolah Dasar Negeri Sigentong 01 Desa Sigentong, Kecamatan Wanasari, Kabupaten
Brebes. Selama 4 Minggu dengan melaksanaakan program kerja yang disesuaikan dengan
kebutuhan SD Negeri Sigentong 01.

Pandemi Covid-19 merubah tatanan masyarakat dunia. Guna mencegah penularan wabah
virus corona yang meluas, masyarakat diimbau bahkan dipaksa untuk tinggal di rumah.
Sekolah, bekerja bahkan beribadah pun dianjurkan untuk dilakukan di rumah saja. Hampir
semua negara mengimbau warganya untuk tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak ada
kepentingan yang mendesak. Terkecuali, memang bagi mereka yang harus keluar dan
kegiatannya tidak bisa dilakukan dari rumah.

LATAR BELAKANG

Berbulan-bulan sudah dunia, termasuk Indonesia, berada dalam cengkraman Covid-19.


Kondisi ini memaksa kita untuk tinggal di rumah, melakukan pekerjaan dari rumah, tidak
terkecuali sektor pendidikan. Pemerintah mengambil kebijakan melakukan pembelajaran
jarak jauh. Bahkan, ada guru terpaksa mendatangi peserta didik di rumah bagi mereka
yang tidak bisa mengakses internet. Banyak hambatan dan rintangan dalam melaksanakan
pembelajaran jarak jauh, namun semua itu harus dilalui demi membelajarkan peserta didik
yang “dikurung” Covid-19. Kini pemerintah menggulirkan wacana “ New Normal” termasuk
kenormalan baru dalam bidang pendidikan. New normal kita diminta untuk bisa hidup
berdampingan dengan Covid-19. Tentu banyak hal yang harus kita persiapkan, agar new
normal ini tidak menjadi bumerang bagi kita dengan semakin tingginya angka terjangkit
wabah ini.
Desa Sigentong, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Adalah
salah satu desa di kabupaten Brebes yang Memiliki kondisi, potensi, dan permasalahan
yang berbeda-beda seperti pengertian tentang kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat

278
(PHBS), sampai pada dunia pendidikan terutama pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
bersifat khusus, karena dalam KKN darma pendidikan dan pengajaran, penelitian serta
pengabdian kepada masyarakat dikolaborasikan kedalamnya dan melibatkan sejumlah
mahasiswa dan sejumlah staff pengajar ditambah unsur masyarakat. Pada kesempatan kali
ini ialah KKN Tematik Covid-19 dengan Tema Literasi dan Numerasi yang memiliki tujuan
dalam lingkup kegiatan KKNT Pendidikan Literasi dan Numerasi sebagai berikut:
1. Mahasiswa berkesempatan untuk mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter serta
pengalaman mengajar selama pandemi COVID-19 secara formal.
2. Mahasiswa berkesempatan memberi sumbangsih dan inspirasi dalamprosespembelajaran
jarak jauh maupun luring.
Artinya dengan garis besar tujuan untuk pengamalan tri dharma perguruan tinggi mahasiswa
melalui pengajaran murid Sekolah Dasar dalam bidang literasi dan numerasi, dengan
membantu masyarakat dalam dunia pendidikan khususnya Sekolah Dasar Negeri Sigentong
01 selama Pandemi Covid-19.
Berdasarkan hal tersebut mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang tidak terlepas
fungsinya sebagai mahasiswa Pendidikan, diharapkan dapat mengamalkan ilmunya yang
didapat dalam bangku perkuliahan. Sesuai dengan TRI DHARMA Perguruan Tinggi yaitu :
Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Dari observasi yang telah dilakukan
oleh mahasiswa KKNT Universitas PGRI Semarang di Desa Sigentong, Kecamatan Wanasari,
Kabupaten Brebes, khususnya di SD Negeri Sigentong 01, ditemukan kendala yang nantinya
akan diangkat sebagai program kerja.

METODE
Kegiatan KKN Tematik Covid-19 Literasi dan Numerasi dengan tema literasi dan numerasi
yang dilaksanakan pada Sekolah dasar Negeri Sigentong 01 dan dilaksanakan secara tatap
muka atau luar jaringan.

DISKUSI
Normal baru merupakan suatu skenario untuk mempercepat penanganan Covid-19 dalam
bentuk perubahan perilaku , yaitu menjalani aktivitas secara normal dengan mengikuti
protokol kesehatan. Beberapa Program Kerja yang dilaksanakan pada SD Negeri Sigentong
01 adalah yang pertama, Satu Jam Penuh Manfaat yang didalamnya berisi kegiatan proses
pembelajaran selama satu jam yang setiap pelaksanaannya dibagi menjadi dua kloter dan
setiap pergantian kloter diberi jeda 30 menit untuk mengantisipasi terjadinya pertemuan
antara kloter 1 dan kloter 2, yang dilakukan secara tatap muka (luring), yang kedua
Pembelajaran Hidup Sehat selama masa Pandemi Covid 19 yang didalamnya berisi kegitan
Pembelajaran secara luring (tutup muka) dengan menerapkan Protokol Kesehatan, yang
ketiga Kegiatan Literasi 10 Menit berisi kegiatan membaca buku atau artikel atau materi
pelajaran, yang keempat Lingkungan Bersih Mencegah Kuman dan Virus didalmnya berisi
Kegiatan Bersih-Bersih Lingkungan Sekolah, dan yang terakhir adalah Sosialisasi Covid -19
adalah kampanye mengenai Covid-19 Pemberitahuan Secara Langsung. Dalam pelaksanaan
beberapa program kerja tersebut, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan. Dan beberapa
kegiatan menyesuaikan kebutuhan sekolah secara langsung seperti, membantu keperluan
sekolah, membantu guru dalam mengoreksi hasil pekerjaan siswa, memasukkan nilai siswa
dan memasukkan data siswa.

279
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN
Dalam masa pandemi Covid-19 pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial
berskala besar yang mengharuskan untuk membatasi semua kegiatan yang biasa dilakukan
ketika kehidupan berjalan normal, oleh karena itu semua bidang di negara Indonesia
mengalami pembatasan kegiatan salah satunya di dalam dunia pendidikan menjadi terbatas
untuk melakukan kegiatan, seperti kegiatan pembelajaran dan lainnya. Dengan demikian
pemerintah melalui Kemdikbud yang bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk
Universitas PGRI Semarang mengadakan Kegiatan KKN Tematik Covid-19 Literasi dan
Numerasi dengan tujuan utamanya adalah untuk membantu masyarakat dalam menyikapi
tatanan pembiasaan kehidupan baru. Saya melaksanakan kegiatan ini dengan tema literasi
dan numerasi di Sekolah Dasar Negeri Sigentong 01 dengan program kerja yang disesuaikan
dengan keadaan dan kebutuhan Sekolah Dasar Negeri Sigentong 01.
Dalam pelaksanaannya siswa sangat antusias mengikuti berbagai kegiatan, semangat
mereka menjadi bertambah ketika kegiatan proses pembelajaran dilakukan di sekolah
dengan suasana yang menyenangkan setelah sekian lama belajar dari rumah. Mereka
berangkat lebih pagi dari waktu yang telah ditentukan. Meski serius namun tetap diselingi
dengan tertawa bersenda gurau hal ini menjadikan siswa semangat dan menikmati kegiatan
proses pembelajaran.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih kepada Dosen Pembimbing Lapangan saya Bapak Yanuar Hery Murtianto, M.Pd.,
Kepala Sekolah Ibu Siti Kholisoh, S.Pd. SD., Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah
Dasar Negeri Sigentong 01 serta adik-adikku yang saya cinta dan banggakan. Semoga
Kegiatan yg dilaksanakan dalam KKN Tematik Covid-19 Literasi dan Numerasi ini dapat
bermanfaat bagi Masyarakat, Khususnya Dalam Dunia Pendidikan Di SD Negeri Sigentong
01, Desa Sigentong, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes.

ACUAN PUSTAKA
(1) https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/20/063100865/mengenal-apa-
itunewnormal-di-tengah-pandemi-corona-?page=all
(2) https://www.kompas.com/edu/read/2020/06/14/230812771/siapkah-sekolah-masukera-
new-normal-pendidikan-di-tahun-ajaran-baru?page=all
(3) https://www.antaranews.com/berita/1578102/mempersiapkan-era-normal-baru-
disekolah

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

280
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Edukasi Covid-19 di Era New Normal Untuk


Meningkatkan Ketahanan Pangan
Di Desa Tanjung Pering Kecamatan
Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir
Provinsi Sumatera Selatan
Arfan Abrar1*, Zaditrah Dio Nanda1, Taufik Aziz2, Nyayu Resti Aprilia2, Kirana Luthfia
Nayatami2, Reza Elsadai Silalahi2, Fernando Hose Hata Mirando2, Febi Laras2, Sela Nur
Hadaina3, Muhammad Hamka3, Ahmad Wahyu Warisman3, Emi Santika4, dan Wulandari
Sinaga5

Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya


1

2
Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya,Indralaya
3
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya
4
Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya
5
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sriwijaya, Indralaya
*Email: arfan_abrar@unsri.ac.id
Abstrak

KKNT menjadi bagian dari program KKN perguruan tinggi yang dapat diapresiasi dengan
pengakuan kredit (sks) dan sertifikat pengabdian kepada masyarakat. Peserta KKNT yang
merupakan mahasiswa dari berbagai bidang dapat memilih salah satu dari tiga jenis KKNT, yaitu
KKNT Covid-19 secara daring, KKNT Covid-19 secara luring dan KKNT Literasi dan Numerasi
untuk murid SD (luring atau daring). Peserta KKNT akan mendapatkan pembekalan secara
nasional sebelum pelaksanaan KKNT yang direncanakan mulai pertengahan Agustus 2020.
Dalam pelaksanaanya, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud menjadi
penanggung jawab KKNT secara daring, sedangkan Direktur Sistem Penanggulangan
Bencana BNPB menjadi penanggung jawab KKNT secara luring. Pelaksanaan KKNT ini
memerlukan petunjuk teknis yang menjadi acuan bagi para peserta dan perguruan tinggi.
Adapun pelaksaaan KKNTC-19 ini dilaksanakan di Desa Tanjung Pering, Ogan Ilir, Sumatera
Selatan, yang dilaksanakan pada tanggal 24 Agusrus 2020 sampai 24 September 2020.
Kegiatan ini dilakukan secara luring (luar jaringan) dengan tema umum yaitu Covid-19 dan
tema khusus yaitu ketahanan pangan. Adapun tema dalam pelaksanaan KKN ini yaitu
“Edukasi Covid-19 di Era New Normal Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan”.

LATAR BELAKANG

Sejak kemunculan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia tanggal 2 Maret 2020,
jumlah kasus terkonfirmasi positif dan meninggal masih terus meningkat. Pandemi
Covid-19 berdampak sistemik dan mengganggu hampir seluruh aspek kehidupan manusia
termasuk di bidang pendidikan tinggi. Secara global, United Nation Educational, Scientific
and Cultural Organization (UNESCO) melaporkan pada tanggal 20 April 2020 sudah 191
negara menutup satuan pendidikan dengan peserta didik terdampak. Di Indonesia Pandemi
Covid-19 berdampak pada satuan pendidikan, Peserta Didik, dan Pendidik mulai dari jenjang
Pendidikan Anak Usia Dini sampai Pendidikan Tinggi, Pendidikan Khusus, Pendidikan
Vokasi, Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Pendidikan Keagamaan [1].
Dalam menanggulangi dampak Covid-19, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan menetapkan bencana non-alam penyebaran
Covid-19 sebagai bencana nasional. Kebijakan ini berdampak langsung terhadap kegiatan
yang bersifat komunal atau menghimpun orang banyak dalam suatu tempat. Perguruan
tinggi merupakan institusi yang diliburkan dan mahasiswa melakukan proses pembelajaran
dari rumah. Pada fase adaptasi kehidupan baru saat ini, aktivitas masyarakat untuk wilayah
dengan zona hijau dan kuning mulai dibuka secara bertahap tidak terkecuali untuk perguruan
tinggi dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Pembukaan ini mengaktifkan
kembali peran perguruan tinggi dalam membantu pengurangan penyebaran Covid-19
serta menciptakan masyarakat yang aman dan produktif melalui langkah percepatan dan
kolaborasi pentahelix yang di dengan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Covid-19.
Dalam upaya gotong-royong menangani wabah Covid-19 di Indonesia, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti) telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mitigasi pandemi Covid-19

282
dalam program Relawan Covid-19 Nasional (RECON). Menindaklanjuti upaya tersebut dan
sebagai implementasi tridharma perguruan tinggi melalui kebijakan Kampus Merdeka,
Merdeka Belajar, Ditjen Dikti Kemdikbud berkolaborasi dengan Satuan Tugas Penanganan
Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Asosiasi Institusi Pendidikan
Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan
dengan dukungan dari berbagai stakeholders, menyelenggarakan program KKNT yang
terkait dengan Covid-19.
KKNT ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi mahasiswa, masyarakat, perguruan
tinggi, pemerintah, dan stakeholders (hingga tingkat wilayah) dalam upaya gotong royong
penanganan Covid-19 terkhusus untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran
akan pentingnya perubahan perilaku Adaptasi Kebiasaan Baru untuk masyarakat. KKNT ini
diharapkan dapat mendorong kontribusi konkrit mahasiswa sebagai agen perubahan di
tengah masyarakat mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman dalam menghadapi
pandemi.

METODE

Adapun pelaksaaan KKNTC-19 ini dilaksanakan di Desa Tanjung Pering, Ogan Ilir, Sumatera
Selatan, yang dilaksanakan pada tanggal 24 Agusrus 2020 sampai 24 September 2020.
Kegiatan ini dilakukan secara luring (luar jaringan) dengan tema umum yaitu Covid-19 dan
tema khusus yaitu ketahanan pangan. Adapun tema dalam pelaksanaan KKN ini yaitu
“Edukasi Covid-19 di Era New Normal Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan”.

DISKUSI

Program kerja yang dilaksankan dengan tema Covid-19, yaitu pembagian masker,
pembagian hand sanitizer, pembagian poster, pembagian face shield, pembagian sabun,
penyemprotan disinfektan, pembuatan tempat cuci tangan, pembagian baju hazmat, dan
pelaksanaan webinar covid-19. Selain itu, diberikan juga sosialisasi mengenai pentingnya
penggunaan APD kepada masyarakat Desa Tanjung Pering. Kemudian dilakukan program
kerja dengan tema ketahanan pangan yang terdiri dari pembuatan mol, pembuatan kompos,
pembuatan budidaya ikan lele dalam ember, pembuatan aquaponik, pembuatan produk
pangan, pembuatan pestisida nabati, pembuatan herbal fermentasi, pembagian pupuk NPK,
pembagian benih, pembagian herbisida, penyemaian 6000 benih cabai, pembuatan vertical
garden, dan pembagian tanaman obat keluarga.
Dari program kerja bertema covid-19, yang telah dilaksanakan dengan adanya relawan
covid-19 ini seperti dilakukannya pendistribusian APD beserta edukasi covid-19 kepada
masyarakat Desa Tanjung Pering diharapkan dapat memahami dan menambah kesadaran
mereka untuk selalu menggunakan APD dalam kehidupan sehari-hari.
Program kerja dengan tema ketahanan pangan yang telah dilaksanakan dapat menambah
wawasan masyarakat Desa Tanjung Pering mengenai dunia pertanian dan barang yang telah
didistribusikan juga dapat diterapkan dan bermanfaat bagi warga Desa Tanjung Pering.

283
Gambar 1. Skema Pregram Kerja KKNTC-19 UNSRI

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Adapun kesimpulan yang didapatkan dari program kerja yang telah dilaksanakan oleh
mahasiswa KKNTC-19 Nasional Universitas Sriwijaya di Desa Tanjung Pering lakukan adalah
sebagai berikut:
1. Masyarakat Desa Tanjung Pering masih sangat minim pengetahuan mengenai keilmuan
dasar Covid-19 serta bahayanya, sehingga penerapan protokol kesehatan cenderung
diabaikan.
2. Pemerintah Desa sendiri masih kurang mengadakan edukasi Covid-19 kepada masyarakat
Desa Tanjung Pering.
3. Sebelum adanya relawan Covid-19 yaitu peserta KKNTC-19 Nasional Universitas Sriwijaya
masyarakat tidak mendapatkan distribusi APD, namun setelah adanya peserta KKNTC-19
masyarakat Desa dapat menerima pendistribusian APD tersebut seperti: masker, hand
sanitizer, face shield dan lainnya.
4. Di lingkungan Desa Tanjung Pering, belum adanya tempat cuci tangan di tempat-tempat
umum, namun sejak adanya peserta KKNTC-19 telah disediakan tempat cuci tangan
dibeberapa tempat, hal ini merupakan sebagai penerapan dari protokol kesehatan di
Era New Normal.
5. Masih minimnya pengetahuan masyarakat Desa Tanjung Pering akan ilmu pertanian,
hal ini dikarenakan para petani berpedoman pada pengalaman saja tanpa dibekali ilmu
teori. Misalnya saat melakukan pemupukan dan pengapuran lahan, dilakukan tanpa
perhitungan yang tepat sesuai dosis anjuran sehingga tanaman tumbuh pada kondisi pH
tanah yang tidak optimum dan unsur haranya tidak sesuai kebutuhan tanaman sehingga
menyebabkan kerugian yang cukup besar saat panen.
Dan semoga kegiatan KKNTC-19 ini menjadi pantikan baik untuk pemerintah desa dan
kegiatan kemahasiswaan lain untuk mengembangan potensi yang ada di Desa Tanjung
Pering seperti pengembangan peternakan sapi dan industri kerupuk.

284
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana, dan Lembaga Penelitian dan Pengbdian Masyarakat
Universitas Sriwijaya atas kesempatan yang telah diberikan sehingga kegiatan KKNTC-19
ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu, penulis ucapkan terima kasih kepada
pemerintah dan warga Desa Tanjung Pering yang telah menerima kami dengan baik.

ACUAN PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Petunjuk Teknis (Protokol) KKNT Covid-19
Luring

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

285
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

COVID-19 Tidak Akan Bergerak Jika


Manusia Tidak Menggerakan
Maka Patuhilah Protokol Kesehatan
Ronal Surya Aditya

Program Pendidikan Profesi Ners : Program Profesi STIKes Kepanjen Malang


Email: surattugasronal@gmail.com
Abstrak

Di era pandemic covid-19 tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam menangani
kasus wabah virus ini. Mahasiswa kesehatan terutama calon perawat dituntut agar dapat
memberikan edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat guna untuk mencegah penularan
covid-19. Salah satunya adalah bentuk kknt covid-19 yang dapat membantu memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat terutama di era pandemic. Edukasi yang diberikan
kepada masyarakat diharapkan dapat mengajak masyarakat guna untuk mematuhi protocol
kesehatan dan penerapan pola hidup bersih (phbs). Mahasiswa diharapkan dapat membantu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat dan di dokumentasikan dalam
bentuk asuhan keperawatan. Adapun metode pelaksanaan kknt yaitu melalu media leflet
dan video yang diberikan secara daring yaitu melalui grup watshaap yang sudah dibentuk
oleh mahasiswa dan luring yaitu pemberian leaflet bagi masyarakat yang tidak memiliki
alat komunikasi ataupun bagi lansia. Adapun masalah yang ditemukan dalam pengkajian di
suatu wilayah ditemukan masalah kesehatan masyarakat antara lain hipertensi, jantung ,cva
/stroke,ambeien ,asam urat dan asma. Langkah pertama yang dilakukan yaitu pengkajian
data keluarga, menentukan masalah keperawatan, menentukan intervensi, melakukan
tindakan keperawatan dan mengevaluasi hasil kegiatan yang sudah direncanakan. Setiap
mahasiswa mencari klien dengan usia yang berbeda, antara lain yaitu usia balita laki-laki,
balita perempuan, anak laki-laki , anak perempuan, remaja laki-laki, remaja perempuan, ibu
hamil, dewasa menengah laki-laki, dewsa menengah perempuan, lansia laki-laki, dan lansia
perempuan. Hasil diskusi kelompok menyatakan bahwa 80 % masyarakat antusias ketika di
kaji dan dapat menerima maupun menerapkan intervensi yang sudah direncanakan. Dapat
menerima kedatangan mahasiswa dengan baik ketika saat melakukan pengkajian sampai
evaluasi. Diharapkan mahasiwa dapat menjadi agen of change di lingkup masyarakat dan
dapat mengajak masyarakat untuk berperilaku patuh terhadap kesehatan.

LATAR BELAKANG

Status pandemi atau epidemi global menandakan bahwa penyebaran COVID-19


berlangsung sangat cepat. Kondisi yang datang tiba-tiba ini membuat masyarakat tidak siap
menghadapinya baik secara fisik ataupun psikis sehingga hal tersebut dapat menimbulkan
rasa cemas terhadap masyarakat. Menurut American Psychological Association (APA),
kecemasan merupakan keadaan emosi yang muncul saat individu sedang stress, dan ditandai
oleh perasaan tegang, pikirang yang mebuat individu merasa khawatir dan disertai respon
fisik ( jantung berdetak kencang, naiknya tekanan darah, dan lain sebagainya. Kondisi psikis
yang dialami oleh masyarakat adalah rasa kecemasan akan tertular virus Covid-19 Serta
banyaknya informasi yang menyebar perihal COVID-19, dari berita kematian akibat covid-19,
penularan yang semakin menyebar luas, perekonomian yang berat, serta kecukupan tindakan
dan penyediaan kebutuhan kesehatan juga tenaga medis untuk mengendalikan penyakit ini
bisa menjadi alasan yang dapat menimbulkan kecemasan (Banerjee, 2020). Seperti halnya
di Desa Senggreng Kec. Sumberpucung Kab. Malang, banyak warga yang mendapatakan
informasi dan menjelaskan bahwa COVID-19 menyebabkan kematian membuat mereka
merasa cemas yang berlebih, Kecemasan yang berlebih tersebut akan menimbulkan imun
tubuh menurun. Dan apabila direspon dengan panik dan semakin berpikiran negatif, bisa
saja COVID-19 benar akan menyerangnya karena imunnya yang melemah. Kecemasan

287
dapat direduksi dengan perilaku yang positif seperti selalu mencuci tangan, mengenakan
masker, dan akan lebih baik jika melakukan social distancing untuk sementara waktu hingga
kasus tersebut mereda.

METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan KKN-Tematik covid-19 yaitu dilakukan secara luring
melalui door to door untuk pengkajian awal dan dilanjutkan pengkajian dan intervensi
secara daring dari setiap sasaran yaitu lanisa laki-laki dan perempuan, dewasa menengah
pria, ibu hamil, dewasa menengah perempuan, anak laki-laki, dan perempuan, remaja laki-
laki dan perempuan serta balita laki-laki dan perempuan. Dalam kegiatan KKN-Tematik ini
diawali dengan pengkajian serta jumlah data yang dikaji 110 klien setiap rumah kemudian
perkenalan awal dengan tujuan Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) dengan dilanjutkan
kontrak untuk dilakukan intervensi melalui daring (Media sosial group WA dan media-media
lainnya). Dari beberapa sasaran yang tidak memungkingkan untuk dilakukan intervensi
secara daring, maka dilakukan kunjungan selanjutnya untuk diberikan intervensi dengan
syarat tetap melakukan protokol kesehatan demi keselamatan bersama.

DISKUSI

1. Lansia sendiri juga merupakan usia rentan karena mengalami penurunan akibat proses
penuaan sehingga seringnya terjadi berbagaimacam macam masalah kesehatan
seperti Hipertensi, penurun masa otot hingga kelemahan anggota tubuh pada lansia.
Dimana kelemahan yang terjadi pada lansia bisa menyebabkan risiko jatuh yang
dapat mengakibatkan trauma baik fisik maupun psikologis bahkan kematian. maka
dari itu perlunya upaya pencegahan jatuh pada lansia dengan mengenali penyebab
jatuh maupun memodifikasi lingkungan (Suyasa, dkk, 2016.). Salah satu masalah lain
adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan masalah lebih serius
bila tidak segera ditangani. Sehingga perlunya para lansia untuk mengetahui tentang
hipertensi serta penanganan hipertensi dengan pemberian edukasi hipertensi serta
mekanisme koping yang adaptif agar lansia dapat menjalani masa tua dengan
optimal, bahagia dan sejahtera. (Suarni, dkk. 2018)
2. Seiring bertambahnya usia ditemukan adanya penurunan derajat kebugaran
jasmani yang disebabkan penurunan fungsi organ tubuh serta mulai munculnya
masalah kesehatan seperti hipertsi, jantung, dll. Hal ini mulai sering terjadi pada
dewasa menengah, maka dari itu perlunya pencegahan dan penangan sebelum
mengakibatkan masalah serius dengan cara pemberian edukasi serta membiasakan
diri untuk aktivitas olahraga seperti senam jantung olahraga ini berdampak lebih
baik dalam meningkatkan kebugaran jasmani (Oliveria & Silveira, 2013). Kemudian
terapi non farmkologis, seperti menjaga pola makan, relaksasi otot progresif adalah
metode untuk membantu menurunkan ketegangan sehunga otot tubuh menjadi rilek.
Relaksasi otot progresif bertujuan menurunkan kecemasan, stress. (Elsa D.C Amaral,
Dkk.2007).

288
3. Masalah yang sering dihadapi oleh ibu hamil salah satunya yaitu kecemasan. Dimana
kecemasan dapat timbul dari kurangnya pengetahuan, kondisi yang mempengaruhi
psikologi ibu hamil dan lain-lain. Apalagi yang saat ini hamil pada masa pandemi
Covid-19. Dalam menurunkan kecemasan ibu hamil dapat dilakukan dengan
pemberian terapi relaksasi nafas dalam. Dalam Jurnal Laili (2017), menyebutkan bahwa
ada pengaruh pemberian terapi relaksasi nafas dalam terhadap tingkat kecemasan
pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan ibu hamil. Ibu hamil juga perlu adanya
pemberian pelatihan senam hamil denga tujuan untuk meningkatkan aktifitas fisik,
menurunkan kecemasan dan membantu melancarkan persalinan. Dalam sebuah
penelitian menyebutkan bahwa ada hubungan rutinitas senam ibu hamil dengan
lama proses persalinan kala I dan II pada ibu hamil (Triani dkk, 2017). Ibu hamil juga
perlu adanya pengetahuan mengenai perawatan bayi baru lahir, pencegahan baby
blues dll sebagai bekal ibu setelah persalinan.
4. Salah satu masalah pada remaja adalah sering mengalami kejenuhan saat belajar
apalagi pada masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan sekolah dirumah. Sehingga
perlunya cara untuk mengatasi kejenuhan dan stress saat dirumah saja dengan salah
satu teknik teknik relaksasi. Teknik relaksasi adalah salah satu bentuk terapi berupa
pemberian instruksi kepada seseotang untuk menutup mata dan berkonsentrasi
pada pernafasan sehingga akan tercipta keadaan yang nyaman dan tenang, serta
otot menjadi rileks (Suyono, 2016 ).
5. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini terdapat masalah yang sering terjadi pada
anak usia pre-school ialah kecemasan, malas belajar dan tidak mengerti cara cuci
tangan dengan benar yang mengakibatkan kurangnya pengetahuan tentang
menjaga kebersihan. Untuk mengurangi kecemasan dan menambah pengetahuan,
maka dapat dilakukan dengan cara memberikan terapi lagu cuci tangan pada anak
usia pre-school. Dalam jurnal (Jayastri dkk, 2013), mengatakan bahwa ada pengaruh
bernyanyi lagu cuci tangan terhadap pelaksanaan teknik mencuci tangan pada
anak usia pre-school. Serta dilakukannya pemberian edukasi permainan pada anak
untuk mengatasi kejenuhan ketika belajar. Anak pun juga dapat belajar tentang
sesuatu melalui kegiatan bermain, dan bermain juga sebagai salah satu bagian dari
pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat penting (Prasetyo, 2008)
6. Selama pandem Covid-19 mengharuskan balita untuk terus menerus berada didalam
rumah. sehingga hal ini membuat balita merasa bosan. Orang tua menyampaikan
selama pandemi berlangsung kegiatan bermain menjadi aktivitas yang paling
seting dilakukan, khusunya pada orang tua yang memiliki anak balita (Gloria,2020 ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017). Hal tersebut menunjukkan hakikat
dasar anak yaitu bermain, anak dapat belajar sesuatu melalui kegiatn bermain dan
bermaik juga sebagai salah satu bagian dari pertumbuhan dan perkembangan anak
yang sangat penting. Selain itu orang tua juga perlu memperhatikan masalah tumbuh
kembang anak yang kurang dipedulikan. Dalam penelitian (Fitriani, dkk, 2017) banyak
ditemukan anak yang pada masa tumbuh kembangnya mengalami keterlambatan
yang dapat disebabkan oleh kurangnya peduli orang tua dalam menstimulasi
tumbuh kembangnya. Maka dari itu perlunya edukasi bagi orang tua tentang tumbuh
kembangs serta nutrisi pada anak balita.

289
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Keperawatan komunitas merupakan serangkaian teori keperawatan dan tori kesehatan


masyarakat dengan tujuan promosi, pemeliharaan dan prawatan kesehatan populasi
melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu,keluarga dan kelompok yang
memiliki pengaruh terhadap kesehatan komunitas. Tujuan dalam keperawayan komunitas
yaitu untuk mecegah dan peningkatan kesehatan masyarakat.
keperawatan komunitas yang dilakukan di desa senggren kecamatan sumberpucung
dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih optimal, terutama
kegiatan kkn tematik ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai covid-19 dan meningkatkan motivasi masyarakat dalam mematuhi protokol serta
meningkatkan motivasi masyarakat dalam mencegah penularan covid-19.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas diadakannya KKNT yang banyak membantu
dan bermanfaat bagi mahasiswa. Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen
khususnya dari Kelompok 1 KKNT yang terlibat dan berpartisipasi dalam menyelesakan
tugas dengan sebak-baiknya yang di selenggarakan di Desa Senggreng Kec. Sumberpucung
Kab. Malang. Juga kepada pihak instisusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen
yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada mahasiswa atas kegiatan dan
terselenggarakannya program KKNT. Untuk itu dengan kerendahan hati kami sampakan
permohonan maaf dan terimakasih atas bantuan dan dukungan dari semua piak yang
terlibat dalam kegiatan ini.

ACUAN PUSTAKA

Amaral, E., Kedang, S., & Barimbing, M. A. (2018). Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Primer Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Journal of Food System Research, 14(2), 70–75.
https://doi.org/10.5874/jfsr.14.2_70
Eka Triani Tandiono, Tri Hapsari Listyaningrum, S.ST., M. . (2017). Hubungan Senam Hamil
Dengan Lama Proses Persalinan Kala 1 dan II Pada Ibu Hamil Primigravida di RSIA Sakina
Idaman Yogyakarta. Naskah Publikasi.
Fitriani, I. S., & Oktobriariani, R. R. (2017). Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Orang Tua
terhadap Pencegahan Penyimpangan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Balita.
Indonesian Journal for Health Sciences, 1(1), 1. https://doi.org/10.24269/ijhs.v1i1.383
Gloria. (2020). Sehat Mental Selama di Rumah dengan Aktivitas Positif Bersama Keluarga.
Ugm.Ac.Id. https://ugm.ac.id/id/newsPdf/19175-sehat-mental-selama-di-rumahdengan-
aktivitas-positif-bersama-keluarga

290
Jayastri, D. (2013). Pengaruh Bernyanyi lagu Cuci Tangan Terhadap Pelaksanaan Teknik
Mencuci Tangan Pada Anak Usia Prasekolah (5-6 tahun) Di PAUD Kumar Loka
Denpasar. Applied Catalysis A: General, 58(2), 15–22. https://doi.org/10.1179/174328041
2Y.0000000001
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). Waktu Berkualitas
Bersama Anak. Sahabatkeluarga.Kemdikbud.Go.Id. https://sahabatkeluarga.kemdikbud.
go.id/laman/uploads/Dokumen/4483_2017- 02-13/Waktu Berkualitas Bersama Anak.pdf
Laili, F., & Wartini, E. (2017). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil. Jurnal Kebidanan
Malahayati, 3(3), 152–156. Retrieved from http://ejurnal.malahayati.ac.id/index.
php?journal=bidan&page=article&op=view&path%5B%5D=1013&path%5B%5D=973
Oliveira, N., & Silveira, H. (2013). Assesment of cardiorespiratory fitness using submaximal
protocol in older adults. Review Psiq Clinic, 40, hlm. 88-92.
Prasetyono, D. S. (2008). Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini.
Think Jogjakarta
Suryani, N. K., Wahid, A., & Choriyah, Z. (2018). KEMANDIRIAN LANSIA PENDERITA HIPERTENSI
DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI INDEPENDENCE OF ELDERLY IN THE
FULFILLMENT OF DAILY ACTIVITIES HASIL Ke penderita hipertensi disajikan pada tabel
1 berikut . Kemandirian Lansia Penderita Hipertensi Dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari-
Hari, 10(2), 102–105.
Suyasa, Kamaryati, N. P., & Luh, N. (2016). Studi deskriptif tentang isi panduan pencegahan
dan penanganan jatuh pada lansia. (11), 237–243.
Suyono, D. (2016). Keefektifan Teknik Relaksasi untuk Menurunkan Stres Akademik Siswa
SMA. Jurnal Pendidkan Humaniora, 4(2), 115–120.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

291
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Mari Berubah Masa Depan Cerah


tanpa Penularan Covid-19
Tri Nurhudi Sasono

Program Studi Pendidikan Profesi Ners, STIKes Kepanjen, Malang


Email: trisasono@stikeskepanjen-pemkabmalang.ac.id
Abstrak

Pada tanggal 30 Januari 2020, Direktur Jenderal WHO menetapkan wabah penyakit
coronavirus (COVID-19) sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan
dunia. Seiring perkembangan wabah ini, negara-negara anggota mulai mempertimbangkan
opsi-opsi pencegahan munculnya penyakit ini di wilayah-wilayah baru atau mengurangi
penularan antarmanusia di mana virus COVID-19 sudah mulai menyebar. Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terhadap penyebaran Covid-19
yang diakibatkan oleh penularan virus Corrona. Kecenderunga trend terkini kasus Covid-19
terbanyak adalah menjangkit melalui ketidak patuhan masyarakat terhadap protokol
kesehatan yang sudah ditetapkan Pemerintah. Wilayah Kabupaten Malang saat ini periode
September 2020 masih menjadi zona merah dengan prevalensi kasus sejumlah 856
terkonfirmasi positif covid-19 yang menjadikan Kabupaten Malang menjadi wilayah tertinggi
kedua setelah Kota Surabaya di Jawa Timur. Untuk itu melalui kegiatan KKN Tematik STIKes
Kepanjen “Mari berubah, masa depan cerah tanpa penularan Covid-19” diharapkan dapat
meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta
dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Wilayah Kabupaten Malang.
Metode kegiatan dilaksanakan melalui proses asuhan keperawatan pendekatan hall`s teori
core, cure, care pendidikan kesehatan dan diskusi interaktif melibatkan masyarakat secara
luring dengan memanfaatkan sosial media yang ada di masyarakat melalui grup Whatsapp
di 2 kelompok (dua) Kelurahan dan Desa yaitu Kelurahan Turen dan Desa Sumberpucung.
Hasil kegiatan KKN Tematik Profesi Ners STIKes Kepanjen dilaksanakan mulai tanggal 18
Agustus – 21 September 2020 yang diikuti oleh masyarakat Kelurahan Turen dan Desa
Sumberpucung dengan berbagai stakeholder lintas sektor dan lintas program mulai dari
Kepala Desa, Perangkat Desa/Kelurahan, Bidan Desa, Perawat Desa, Kader Kesehatan,
Ketua RW/RT, Karang Taruna, Komunitas Turen Bersatu, LKNU, RS Pindad Turen, Mahasiswa/
wi STIKes Kepanjen. Para warga masyarrakat sangat antusias mengikuti perkembangan
informasi dan pendidikan kesehatan, khususnya momentum pemutaran video testimoni
penderita covid-19 yang menceritakan pengalaman hidupnya saat tertular covid karerna
ketidak patuhan terhadap protokol kesehatan. Pendekatan kegiatan KKN-T luring lebih
tepat sasaran dan cukup efektif dalam meningkatkan promosi kesehatan kepada warga
masyarakat dan akan mengambil bagian sesuai dengan tugas, fungsi dan kompetensinya
masing-masing.

LATAR BELAKANG

Tanggal 30 Januari 2020, Direktur Jenderal WHO memutuskan dan menetapkan wabah
penyakit coronavirus (COVID-19) sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang
mengganggu stabilitas dunia. Seiring perkembangan wabah ini, negara-negara anggota mulai
mempertimbangkan opsi-opsi pencegahan munculnya penyakit ini di wilayah-wilayah baru
atau mengurangi penularan antarmanusia di mana virus COVID-19 sudah mulai menyebar.
Mahasiswa adalah cikal-bakal pemimpin bangsa di masa akan datang yang memiliki nalar
dan kreativitas yang berpotensi untuk dikembangkan. Pegembangan potensi tersebut selain
melalui perkuliahan, dapat juga dikembangkan melalui keorganisasian mahasiswa ataupun
secara langsung ke masyarakat. Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu upaya yang
dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab

293
untuk mengembangkan sikap, kepribadian, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
dalam mendukung setiap kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam perkuliahan terdapat Tri Darma perguruan tinggi yang salah satunya adalah
pengabdian masyarakat. Adapun dalam mewujudkan hal tersebut dapat diimplementasikan
dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata secara tematik (KKNT). Pada kegiatan ini akan
difokuskan dengan pembangunan kesehatan yang mengacu pada paradigma sehat dengan
memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan
(preventif) tanpa mengesampingkan pelayanan pengobatan (kuratif) dan pemulihan
(rehabilitatif) secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Beberapa kompetisi
yang harus di capai oleh mahasiswa untuk memenuhi tujuan tersebut adalah melakukan
praktik pendekatan keperawatan keluarga dan komunitas di masyarakat. Fokus praktek
keperawatan ini adalah memberikan asuhan keperawatan keluarga, dan komunitas dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Pendekatan proses keperawatan tersebut
akan lebih mengutamakan mengenai pendidikan kesehatan berupa pencegahan dan cara
penghentian penularan COVID-19. Mengingat pada saat ini Indonesia telah menghadapi
wabah penularan COVID-19 dalam era new normal, namun masyarakat lebih beranggapan
bahwa telah normal tanpa perlu ada yang dicemaskan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terhadap
penyebaran Covid-19 yang diakibatkan oleh penularan virus Corrona. Kecenderunga trend
terkini kasus Covid-19 terbanyak adalah menjangkit melalui ketidak patuhan masyarakat
terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan Pemerintah. Wilayah Kabupaten
Malang saat ini periode September 2020 masih menjadi zona merah dengan prevalensi
kasus sejumlah 856 terkonfirmasi positif covid-19 yang menjadikan Kabupaten Malang
menjadi wilayah tertinggi kedua setelah Kota Surabaya di Jawa Timur
Kegiatan KKNT ini dilakukan di Kelurahan Turen dan Desa Sumberpucung Kecamatan
Sumberpucung Wilayah Malang Selatan Kabupaten Malang yang mana sebelumnya telah
dilakukan survey dimana dalam wilayah tersebut terdapat banyak sekali terjadi pelanggaran-
pelanggaran masyarakat terhadap protokol kesehatan yang mana telah banyak orang yang
kembali memanfaatkan fasilitas tersebut tanpa menghiraukan himbauan dengan tetap
berperilaku sehat.

METODE

Metode kegiatan dilaksanakan melalui proses keperawatan pendekatan Hall`s theory


pendidikan kesehatan dan diskusi interaktif secara luring dengan melibatkan masyarakat dan
memanfaatkan sosial media yang ada di masyarakat melalui grup Whatsapp di 2 kelompok
(dua) Kelurahan dan Desa yaitu Kelurahan Turen dan Desa Sumberpucung yang dijadwalkan
mulai tanggal 18 Agustus sampai dengan 21 September 2020. Materi pendidikan kesehatan
disampaikan dalam bentuk soft file mulai dari leaflet, poster, video dan aplikasi penggalian
potensi perilaku beresiko terhadap penularan covid-19. Sebanyak 2 dusun di Kelurahan
Turen dan 3 dusun di Desa Sumberpucung warga cukup antusias mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir mengikuti perkembangan informasi dan pendidikan kesehatan, khususnya
momentum pemutaran video testimoni penderita covid-19 yang menceritakan pengalaman
hidupnya saat tertular covid karerna ketidak patuhan terhadap protokol kesehatan.

294
Gambar 1. Skema Hall Theory Core, Cure, Care

DISKUSI

Kegiatan KKN-Tematik Prodi Pendidikan Profesi Ners STIKes Kepanjen bekerja sama antara
Kampus STIKes Kepanjen dengan Relawan Covid-19 Nasional Kemendikbud bersama BNPB
dan stakeholder terkait termasuk lintas sektor dan program yang ada di Kelurahan Turen dan
Desa Sumberpucung. Pendekatan promotif dan pencegahan penularan Covid-19 dengan
kegiatan proses asuhan keperawatan keluarga dan komunitas masyarakat menjadikan
salah satu pendekatan yang efektif dan efisien. Kegiatan dengan mengoptimalkan sumber-
sumber daya yang dimiliki oleh warga masyarakat serta faktor pendukung lainnya baik dari
sisi pendidikan, pelayanan, komunitas relawan lokal maupun pihak perusahaan menjadikan
masa depan yang cerah dalam menghadapi masa era new normal dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan dan selalu berperilaku sehat.
Kegiatan KKN-Tematik di Kelurahan Turen Kabupaten Malang
Mahasiswa stikes kepanjen melakukan KKNT disekitar Kelurahan Turen selama 1 bulan dan
berjumlah 12 orang untuk melakukan edukasi ke masyarakat sekitar. Pada minggu ke-satu
hari Sabtu, 15 Agustus 2020 mahasiswa STIKes Kepanjen melakukan kegiatan pembagian
masker kepada masyarakat turen guna untuk mencegah penularan COVID-19 atau
CORONA. Pada minggu ke-dua hari selasa, 25 Agustus 2020 mahasiswa STIKes Kepanjen
datang ke kelurahan untuk menemui Bapak Lurah Turen bertujuan untuk bermusyawarah
terkait dengan kegiatan KKNT yang dilakukan mahasiswa STIKes yang beranggota 12 orang
untuk melakukan pengumpulan data beresiko covid-19 di RW 01 yang terdiri dari 6 RT .
disetiap RT 2 mahasiswa yang bertanggung jawab untuk mendapatkan 20 KK. Kemudian
keesokan harinya langsung ke kediaman bu RW 01 Kelurahan Turen bertujuan untuk
memohon ijin melakukan KKNT dan bergabung di grup sosial media yang ada di wilayah
RW 01 Kelurahan Turen Kabupaten Malang. Setelah itu bu RW mengantarkan mahasiswa
untuk bertemu kepada setiap RT untuk menyampaikan maksud dan tujuan mahasiswa
STIKes untuk melakukan kegiatan KKNT di RT tersebut. Pada minggu ke-tiga hari sabtu,
25 Agustus 2020 mahasiwa STIKes Kepanjen melakukan Asessment kepada Bapak Lurah
terlebih dahulu. Setelah itu mahasiswa KKNT membagi tugas kepada sesama mahasiswa.
Setiap RT masing-masing melakukan tanggung jawab untuk mendapatkan data masyarakat
di Kelurahan Turen serta disetiap RT 2 orang yang akan bertanggung jawab mendapatkan

295
data yang dibutuhkan. Kemudian mahasiwa mulai mendatangi setiap rumah sesuai RT
yang di dapatkan untuk mulai melakukan Asessment serta memberikan edukasi terkait
COVID-19 atau bisa disebut dengan CORONA. Pada Mingu Ke–empat Hari Sabtu Tanggal
5 September 2020 Mahasiswa Stikes kepanjen melakukan Kegiatan Posyandu Lansia Di
Rw O1. Kegiatan Posyandu Tersebut Kegiatan Rutin Yang Diaadakan Setiap Bulan. Setelah
melakukan penyuluhan mahasiswa melakukan penempelan Poster Yang Dilakukan Di Balai
Rw Dan Pos Kampling. Penempelan Poster ini bertujuan aga dapat mengetahui penyebab
dan Gejala Covid-19 serta menyebarluaskan leaflet dan poster di grup Whatsapp RW. Setelah
itu pada hari kamis, 17 September 2020 mahasiswa melakukan kegiatan akhir dengan cara
melakukan kegiatan MONEV untuk mempresentasikan tentang hasil pengkajian di wilayah
turen khususnya RW 01 di kegiatan ini mahasiswa hanya mengundang terbatas tokoh
masyarakat seperti: Kepala Kelurahan, Perangkat Desa, Bidan Desa, Perawat Desa, Ketua
RW, Ketua RT, Ketua Dasa wisma, Koordinator Komunitas Turen Bersatu, Karang Taruna,
LKNU dan Direktur RS Swasta Pindad untuk mengikuti kegiatan yang kami buat serta agar
supaya tokoh masyarat tersebut dapat mengetahui apakah di wilayah turen ini khususnya
di RW 01 termasuk di golongan beresiko.

Gambar 2. Kegiatan KKN-Tematik Kelurahan Turen Kabupaten Malang

Kegiatan KKN-Tematik di Desa Sumberpucung Kabupaten Malang


1. Minggu ke-I (17-22 Agustus 2020) Pembukaan KKNT di Balai Desa Sumber Pucung.
Pembukaan dihadiri oleh Dosen Pembimbing, Kepala Desa dan perangkat desa
lainnya. Cek point di Balai Desa Sumberpucung acara ini dilaksanakan di Balai Desa
Sumberpucung dengan melaksanakan cek point sebelum memasuki tempat kegiatan.
2. Minggu ke-II (24-30 Agustus 2020) Penyuluhan kesehatan kepada ibu- ibu kader di
Balai Desa Sumber Pucunga acara ini dilaksanakan di Desa Sumberpucung dengan
melaksanakan cek point sebelum memasuki tempat kegiatan, dan melaksanakan
penyuluhan tentang posyandu di Era New Normal, Penyuluhan kesehatan di
TPQ Miftakhul Ulum acara ini dilaksanakan di TPQ Miftakhul Ulum d e n g a n
melaksanakan kegiatan penyuluhan pada anak anak Tpq tentang pencegahan covid-19
dan cuci tangan dengan baik dan benar, Assesment Personal dan Keluarga ke-1 Acara
ini dilakukan pada minggu pertama di setiap rumah Desa Sumberpucung, assesment
Desa 1 acara ini dilaksanakan di Dusun Suko, dengan memberikan Assesment yang diisi

296
oleh Bapak Kepala Desa dan salah satu Perangkat Desa; Syukuran peresmian lapangan
bola voli Klampis Ireng acara ini dilaksanakan pada malam hari untuk acara tasyakuran
pembukaan lapangan bola voli baru, dengan di hadiri Bapak Kepala Desa dan Salah satu
Perangkat Desa, Cek point di pintu masuk lapak pemancingan acara ini dilaksanakan
pada pagi hari di jalan sebelum lapak pemancingan.
3. Minggu ke-III (31 Agustus – 18 September 2020) Pembuatan grup whatsApp sekaligus
untuk menyebarkan poster Kegiatan dilakukan setiap hari dengan memberikan edukasi
tentang covid-19, Penyuluhan kesehatan di jamaah tahlil RT 30, Posyandu balita di Dusun
Suko Damai II acara dilaksanakan di Desa Suko dengan Membantu kegiatan Posyandu
di Era New Normal seperti Cek Suhu Sebelum mengisi daftar hadir, assesment beresiko
personal individu dan keluarga serta assesment desa dan komunitas pemancingan.
4. Minggu ke-IV (19-21 September 2020) Kegiatan Peresmian Lapak Pemancingan dengan
Masa New Normal dengan ketentuan protokol kesehatan menuju masa depan cerah
tanpa penularan covid-19. Acara ini dilakukan sebelum memasuki lapak pemancingan
dilakukan Cek point dan dihadiri oleh bapak Bupati Malang dan Bapak Kepala desa dan
perangkat desa lainnya.

Gambar 3. Kegiatan KKN-Tematik Desa Sumberpucung Kabupaten Malang

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Kegiatan pendekatan proses asuhan keperawatan penyuluhan yang telah dilakukan di


Kelurahan Turen dan Desa Sumberpucung Kabupaten Malang lebih tepat sasaran dan
cukup efektif dalam meningkatkan promosi kesehatan kepada warga masyarakat. Hal ini
dibuktikan dengan hasil evaluasi kegiatan tampak para warga masyarakat sangat antusias
mengikuti perkembangan informasi dan pendidikan kesehatan, khususnya momentum
pemutaran video testimoni penderita covid-19 yang menceritakan pengalaman hidupnya
saat tertular covid karena ketidak patuhan terhadap protokol kesehatan. Seluruh warga
masyarakat sangat berterimakasih atas materi yang telah diberikan sehingga dapat
menambah pengetahuan tentang wabah virus corona atau covid-19 dan penggunaan masker
yang benar yang saat ini terjadi di indonesia. Setelah dilakukan kegiatan tersebut apa yang
diharapkan oleh tujuan kegiatan ini dapat terpenuhi yakni peserta lebih mengerti mengenai
virus Covid-19 mengenai pencegahan dalam memutus rantai penularan dan penggunaan
masker yang benar. Pendekatan kegiatan KKN-T luring akan dikembangkan dan mengambil
bagian sesuai dengan tugas, fungsi dan kompetensinya masing-masing guna menuju masa
depan cerah tanpa penularan covid-19 di era new normal pandemi saat ini.

297
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas terselenggaranya program Relawan
Covid-19 Nasional, Bapak Bupati Malang, Ketua STIKes Kepanjen, Kepala Desa Sumber
Pucung, Kepala Kelurahan Turen, Kapolsek dan Danramil Sumberpucung dan Turen beserta
Babinsa dan Babinkatibmas, Kepala Puskesmas Sumberpucung dan Turen, Bidan Desa dan
Perawat Desa Sumberpucung dan Kelurahan Turen, Perangkat Desa setempat, Para Kader
Kesehatan, Komunitas Turen Bersatu, Karang Taruna, LKNU, RS Swasta Pindad Turen dan
mahasiswa mahasiswa dari STIKes Kepanjen yang gigih terlibat KKNT Covid-19 serta para
dosen pembimbing pendamping STIKes Kepanjen lainnya.

ACUAN PUSTAKA

[1] Aurick Yudha ,dkk. 2020. Buku Pedoman penggoperasian Kampung Tangguh :
Langkah sistemik melawan pandemi covid-19. Malang: Satgas Covid-19 Universitas
Brawijaya.
[2] Kemenkes RI, 2020. Pedoman Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Jakarta
: Dirjen PP & PL Kemenkes RI.
[3] ___________, 2020. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/
MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan
Fasilitas Umum dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Jakarta :
Dirjen PP & PL Kemenkes RI.
[4] Peraturan Presiden Republik Indonesia No.21. 2020. Pembatasan Sosial Berskala
Besar dalam rangka percepatan penangangan covid-19. Sekretariat Negara Republik
Indonesia
[5] Parker, M. E. (2005). Nursing Theories and Nursing Practice Second Edition.
Philadelphia: F.A Davis Company
[6] Riasmini, Made dkk. 2017. Panduan Asuhan Keperawatan Keluarga Komunitas
Modifikasi Nanda, ICNP, NOC dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat. Jakarta : IPKKI.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

298
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Merubah Perilaku Masyarakat tentang


Protokol Kesehatan dengan Peningkatan
Pengetahuan dalam Menghadapi New
Normal
Zulfikar Muhammad
Program Pendidikan Profesi Ners : Program Profesi STIKes Kepanjen Malang
Email: zoemoeh17@gmail.com
Abstrak

Corona virus 2019 atau COVID-19 merupakan pandemi yang telah mengakibatkan
tingginya angka mortalitas di berbagai belahan dunia. Pengetahuan mengenai Pandemi
COVID-19 yang baik dan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya mencegah
penularan COVID-19 Penting Untuk Diterapkan. Tujuan hal ini Untuk Mengetahui Gambaran
Pengetahuan Masyarakat Tentang Pandemi Covid-19 Dan Perilaku Masyarakat Di Masa
Pandemi Covid-19. Awal Tahun 2020 Ini Umat Manusia Diseluruh Dunia Digoncang Dengan
Pandemi Virus Corona (Covid-19) Yang Membuat Kepanikan Dimana-Mana. Ratusan Ribu
Manusia Terinfeksi Dan Ribuan Lainnya Meninggal Dunia. Untuk Di Indonesia Sendiri
Pemerintah Telah Memberikan Himbauan-Himbauan Kepada Masyarakat Dalam Mengatasi
Wabah Ini Agar Berjalan Efektif Dan Efisien. Tetapi Pada Kenyataannya Masih Banyak
Masyarakat Indonesia Yang Tidak Mengindahkan Himbauan Ini. Oleh Karena itu tujuan
program Ini Bertujuan Untuk Menganalisa Mengapa Sebagian Masyarakat Memunculkan
Perilaku Tersebut, Dan Bagaimana Cara Mengatasinya. Hasil Menunjukan Bahwa Perilaku
Yang Ditampilkan Oleh Orang Yang Tidak Mematuhi Himbauan Pemerintah Didasari Oleh
Bias Kognitif. Selain Menganalisa Perilaku Masyarakat Indonesia Dan Cara Menanganinya,
Maka juga memaparkan kesiapan pengetahuan COVID-19

LATAR BELAKANG

Bencana yang pada umumnya menjelaskan tentang karakteristik tentang gangguan


terhadap pola hidup manusia, dampak bencana bagi manusia, dampak terhadap pola
hidup manusia, dampak terhadap struktur sosial. Menurut International Strategy for Disaster
Reduction (Nurjanah dkk. 2011) yakni suatu kejadian, yang disebabkan oleh alam atau karena
ulah manusia, terjadi secara tiba – tiba atau perlahan – lahan sehingga menyebabkan
hilangnya jiwa manusia. Adapun contoh seperti halnya COVID 19 merupakan pandemi yang
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2)
menjadi peristiwa yang mengancam kesehatan masyarakat secara umum dan telah menarik
perhatian dunia pada tanggal 30 Januari 2020, WHO (World Health Organization) dan
menjadi perhatian dunia internasional (Güner, Hasanoğlu, &
Aktaş, 2020). Beberapa hal mempengaruhi pada perilaku dan pengetahuan yakni
pengetahuan yaitu, merupakan segala sesuatu yang diketahui berdasarkan pengalaman
manusia itu sendiri dan pengetahuan akan bertambah sesuai dengan proses pengalaman
yang dialaminya. Mengacu pada Desa Ternyang Kecamatan Sumberpucung Kabupaten
Malang, pencegahan COVID-19 sangatlah penting demi kesehatan warga sekitar. Adapun
hal ini, warga sangat antusias dalam mengikuti beberapa implementasi yang dilakukan
untuk mencegah penyebaran COVID-19. Oleh karena itu perilaku dan pengetahuan warga
mengalami peningkatan jika mereka mau dan aktif untuk menggalakkan pencegahan
COVID-19.

300
METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan KKN-Tematik COVID-19 yaitu dilakukan secara
luring yakni sebagian dilaksanakan secara online dan offline. Kami melaksanakan kegiatan
dan program kami secara bertahap selama 1 bulan dengan mengacu ke 1 desa dengan
mendatangi 10 rumah warga dengan berprinsip menggunakan protokol kesehatan dan
menggunakan intervensi yaitu memberikan edukasi terkait pencegahan COVID-19,
dikarenakan pada desa yang kami kaji terkait kesehatannya, masih kurang dan memerlukan
beberapa penanganan yang lebih lanjut. Oleh karena itu kami melakukakan beberapa
pendekatan dengan menggunakan media elektronik seperti handphone yang bisa kami
manfaatkan sebagai penyampaian info secara online, sebagaimana yang bisa diakses
melalui aplikasi Whatsapp dan InaRisk. Selain menggunakan pendekatan melalui itu, kami
melakukan pendekatan dengan membuat brosur dan papan poster (pamflet) sebagai
tindakan pencegahan COVID-19 dan menghadapi ERA NEW NORMAL. Pengkajian yang
kami temukan, dengan hasil tidak terdapat warga yang mengalami COVID-19 namun masih
tetap kami berikan edukasi agar tetap tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

DISKUSI

1. Lansia rentan akan terjadinya suatu penyakit karena menurunnya suatu kemampuan
jaringan anggota tubuh, hal ini menurut peneliti sebelumnya mengemukakan
bahwa lansia dapat juga diartikan sebagai menurunnya kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri dan mempertahankan struktur serta fungsi normalnya, sehingga
tidak dapat bertahan terhadap jejas (Darmojo, 2015). Berdasarkan data yang ada,
penyakit terbanyak pada lansia adalah penyakit tidak menular yakni penyakit jantung,
kencing manis, namun seiring menurunnya kekebalan tubuh maka muncul penyakit
menular seperti ISPA dan diare (Kemenkes RI, 2018). Memungkinkan juga lansia juga
bisa tertular COVID-19, maka daripada itu penting untuk menjaga lansia dengan
pencegahan COVID-19.
2. Terkait dengan terapi non farmakologi yang mengacu kepada COVID-19 yakni
pentingnya kesadaran warga untuk selalu mencegah dari penularan COVID-19
dengan aktif dan disiplin dalam penegakkannya, hal ini sesuai dengan penelitian
Sunaryo dan Haryati (2007) menyebutkan bahwa masalah kesehatan baru yang
muncul terlihat dari pergeseran masalah kesehatan berbasis organo biologis menjadi
masalah kesehatan yang berbasis perilaku, sehingga menyebabkan peningkatan
penyakit tidak menular. Dianalogikan bahwa perilaku masyarakat menurun maka
akan bertendensi pada menurunnya kualitas kesehatan seseorang dan sebaliknya
perilaku masyarakat apabila meningkat maka akan mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat tersebut.
3. Salah satu masalah pada anak pada masa pandemi COVID-19 yaitu menurunnya
tingkat pengetahuan, dikarenakan fasilitas pendidikan yakni sekolah saat ini
menerapkan sistem online atau daring. Program yang digunakan untuk mengurangi
kebosanan sekaligus meningkatkan pengetahuan anak dengan menggunakan terapi
bermain. Terapi bermain pada anak adalah penerapan sistematis dari sekumpulan
prinsip belajar terhadap suatu kondisi perilaku yang bermasalah atau dianggap

301
menyimpang dengan melakukan suatu perubahan serta menempatkan anak dalam
situasi bermain (Andriana, 2011)
4. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini terdapat masalah yang sering terjadi pada anak
malas belajar dan tidak mengerti cara cuci tangan dengan benar yang mengakibatkan
menurunnya pengetahuan. Hal ini cocok dengan studi yang mengatakan bahwa ada
pengaruh bernyanyi lagu cuci tangan terhadap pelaksanaan teknik mencuci tangan
pada anak usia pre-school (Jayastri dkk, 2013). Serta dilakukannya pemberian edukasi
permainan pada anak untuk mengatasi kejenuhan ketika belajar. Anak pun juga
dapat belajar tentang sesuatu melalui kegiatan bermain, dan bermain juga sebagai
salah satu bagian dari pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat penting
(Prasetyono, 2008)

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Keperawatan komunitas merupakan serangkaian teori keperawatan dan tori kesehatan


masyarakat dengan tujuan promosi, pemeliharaan dan prawatan kesehatan populasi
melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu,keluarga dan kelompok yang
memiliki pengaruh terhadap kesehatan komunitas. Tujuan dalam keperawayan komunitas
yaitu untuk mecegah dan peningkatan kesehatan masyarakat.
keperawatan komunitas yang dilakukan di Desa Ternyang Kecamatan Sumberpucung
Kabupaten Malang dilakukan untuk menambah taraf kesehatan masyarakat yang lebih
efektif, terutama kegiatan KKNT ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai COVID-19 dan meningkatkan pengetahuan serta perilaku masyarakat dalam
mematuhi protokol serta meningkatkan motivasi masyarakat dalam mencegah penularan
COVID-19

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas diadakannya KKNT yang banyak membantu
dan bermanfaat bagi mahasiswa. Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen
khususnya dari Kelompok 3 KKNT yang terlibat dan berpartisipasi dalam menyelesakan
tugas dengan sebak-baiknya yang di selenggarakan di Desa Ternyang Kec. Sumberpucung
Kab. Malang. Mengacu kepada kepada pihak instisusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kepanjen yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada mahasiswa atas
kegiatan dan terselenggarakannya program KKNT. Untuk itu dengan kerendahan hati kami
sampakan permohonan maaf dan terimakasih atas bantuan dan dukungan dari semua piak
yang terlibat dalam kegiatan ini.

302
ACUAN PUSTAKA

Nurjanah, dkk. 2011. Manajemen Bencana. Jakarta: Alfabeta. Pawirodikromo,. Widodo. 2012.
Seismologi. Teknik. Rekayasa.
Güner, R., Hasanoğlu, İ., & Aktaş, F. (2020). Covid-19: Prevention and control measures in
community. Turkish Journal of Medical Sciences, 50(SI-1), 571–577. https://doi.org/10.3906/
sag-2004-146
DAFTAR PUSTAKA. Darmojo, Boedhi. 2015. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).
Jakarta: FKUI. Depkes RI. 2013
Kemenkes RI. 2018, Pusat Analisis Determinan Kesehatan. (http://www.padk.kemkes.
go.id/article/read/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-covid-19.html/. Diakses tanggal 28
September 2020)
Sunaryo dan Haryati W. 2007. Perbandingan Pendidikan Kesehatan antara Metode Diskusi
dan Pemecahan Masalah dalam Perubahan Perilaku Pasien Diabetes Melitus tipe 2 di
RSUD Swadama Pekalongan. Jurnal Kesehatan. Semarang: Poltekes Semarang.
Andriana, Dian. 2011. Tumbuh Kembang dan terapi bermain pada anak. Jakarta: Salemba
Medika
Jayastri, D. (2013). Pengaruh Bernyanyi lagu Cuci Tangan Terhadap Pelaksanaan Teknik
Mencuci Tangan Pada Anak Usia Prasekolah (5-6 tahun) Di PAUD Kumar Loka
Denpasar. Applied Catalysis A: General, 58(2), 15–22. https://doi.org/10.1179/174328041
2Y.0000000001
Prasetyono, D. S. (2008). Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak Dini.
Think Jogjakarta

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

303
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Ketahanan Pangan Masyarakat Melalui


Pembudidayaan Udang Satang Di Era
Pandemi
Agung Ferianda, Topandra, Nur Hidayatul Hasanah, Yulan, Mia Hanita, Tatang Sujana,
Julita Ariyani, Rahmat Hidayat, Irnasari, Lefia Bilqisthi, Epansa

Program Studi Ilmu Administrasi Negara


Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pahlawan 12 Sungailiat, Bangka
Email: topandra07@gmail.com
Abstrak

Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin
dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam jumlah/mutu, aman dan merata dan
terjangkau. Ketahanan pangan bagi suatu daerah sangatlah penting. Mengingat pangan
merupakan kebutuhan pokok dan merupakan suatu hak asasi manusia. Pangan dalam
penelitian ini yaitu Udang Satang. Dengan tercukupinya kebutuhan pangan yang baik akan
menghasilkan ketahanan pangan yang baik pula. Di Indonesia ketahanan pangan masih
mengalami berbagai masalah. Mulai dari masalah persediaan pangan dan kemampuan
daya masyarakat dalam menjangkau kebutuhan pangan. Di Desa Labuh Air Pandan
ketahanan pangan dalam keadaan relatif baik dan aman. Hal ini dikarenakan pemerintah
Desa Labuh, Air Pandan berupaya mengatasi berbagai masalah dengan strategi. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik
penentuan informan secara purposive dan snowball. Data diperoleh dari wawancara
mendalam dan dokumentasi. Proses analisis data dilakukan dengan mengelompokkan
serta mengkombinasikan data yang diperoleh, dan juga menetapkan serangkaian
hubungan keterkaitan antara data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi
yang digunakan pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan terdiri dari
tiga komponen, yaitu strategi Pemerintah Desa Labuh Air Pandan dalam hal ketersediaan
pangan, aksesibilitas pangan, kualitas dan kemanan pangan. Strategi dalam ketersediaan
beras yaitu peningkatan produksi udang satang, menjaga produksi udang satang di lahan
yang semakin sempit. Sedangkan strategi pemerintah dalam aksesibilitas pangan adalah
pemerintah desa berusaha mendekatkan stok/ketersediaan pangan kepada masyarakat
dan mendayalahgunakan segala potensi stok yang ada. Dan strategi pemerintah desa dalam
menjaga kualitas dan keamanan pangan adalah penggunaan bibit unggul dan dilaksanakan
program sekolah lapangan.
Kata Kunci: Ketahanan Pangan, Strategi, Pemerintah desa

LATAR BELAKANG

Mahasiswa dari tahun ke tahun selalu menjadi objek perhatian dan pembicaraan oleh setiap
elemen masyarakat yang ada di Indonesia. Pembahasannya selalu beragam mulai dari
sikap, ekstensi hingga kontribusinya untuk masyarakat. Secara sadar kita melihat bahwa
semangat mahasiswa dalam membangun pergerakan baik dalam ruang publik, edukasi,
sosial maupun keilmuan masih terbilang kurang maksimal bahkan cenderung ditinggalkan.
Hal tersebut dibuktikan dengan masih minimnya mahasiswa yang mau berkecimpung dalam
dunia organisasi baik di dalam kampus maupun luar kampus. Sekalipun ada keterlibatan,
aktivitas favorit mahasiswa cenderung lebih dominan dalam hal kegiatan-kegiatan ceremony
lainnya. Sebagai mahasiswa, tentu benar ketika menjustifikasi hal tersebut sebagai sesuatu
yang buruk. Hanya saja perlu disadari bahwa peran mahasiswa tidak hanya dalam hal itu
saja, akan tetapi dalam dunia publik yang melibatkan masyarakat umum mahasiswa juga
perlu untuk mengambil peran. Ditengah masa pandemi yang melanda dunia saat ini,
perekonomian menurun secara signifikan yang tak dapat dipungkiri mengacaukan ekonomi.
Dalam hal ini mahasiswa harus ikut berperan dalam penanganan dan control masyarakat.
Secara ideal, fungsi mahasiswa adalah sebagai agent of change dan agen of control. Agent of
change mendefinisikan bahwa mahasiswa merupakan pelaku utama dalam menggalakkan

305
perubahan baik dalam bentuk pikiran, narasi, maupun kegiatan. Sementara agen of control
mendefinisikan mahasiswa sebagai aktor yang berperan dalam menjaga keharmonisan
dan mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap berseberangan dengan
kepentingan rakyat. Seiring dengan berkembangnya zaman, mahasiswa sebagai salah satu
kaum intelektual diharapkan mampu menjadi Social translater yang memberikan pemahaman
dan makna dari setiap fenomena sosial yang muncul baik dalam ruang nyata maupun maya
terlebih pada masa pandemi saat ini. Oleh karena itu, untuk mewujudkan berbagai fungsi
tersebut diperlukan wadah sebagai ruang agar mahasiswa dapat ikut langsung terjun pada
masyarakat bagaimana menanggulangi dan memperbaiki sistem yang sempat terganggu
akibat pandemi salah satunya adalah kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Percepatan
Penanggulangan COVID-19 dan Penguatan Literasi dan Numerasi Tahun 2020, dengan
tema “Ketahanan Pangan Masyarakat Melalui Pembudidayaan Udang Satang“, yang
dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus-17 September 2020 oleh Mahasiswa Prodi Ilmu
Administrasi Negara.
KKN inilah yang nantinya dapat menghasilakan beberapa penanganan yang dapat
diterapkan di desa atau wilayah lain untuk menguatkan dan kembali membangun ketahanan
pangan yang ada disetiap daerah dengan mengandalkan potensi di daerah masing-masing
sehingga dapat kembali dikembangkan dan dimanfaatkan. KKN ini juga menjadi sarana
peduli mahasiswa terhadap Desa yang terdampak COVID-19.

METODE

Dalam melakukan Penelitian ini perlu metode, karena dapat memberikan petunjuk kepada
peneliti dalam urutan-urutan kerja, alat-alat yang digunakan, serta bagaimana penelitian itu
dilaksanakan. Metode merupakan prosedur untuk mencapai hasil penelitian yang diinginkan.
Dalam Penelitian ini adalah temuan tentang peran pemerintah desa Labuh Air Pandan
dalam mewujudkan ketahanan pangan sekaligus faktor pendukung dan penghambat dalam
mewujudkan ketahanan pangan.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini di kategorikan dalam penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan
untuk memperoleh gambaran dan penjelasan sehubungan dengan proses lahirnya
kebijakan pemerintah desa labuh air pandan yang menyangkut ketahanan pangan
desa, data yang dikumpulkan berupa kutipan – kutipan laporan dan bukan angka-
angka yang akan memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Berdasarkan
hal tersebut maka tim hanya melukiskan keadaan atau peristiwa tertentu yang terjadi
selama penelitian.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan, untuk mendapatkan
informasi serta data-data yang diperlukan oleh tim untuk menunjang penelitian ini.
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Labuh, Air Pandan Kecamatan Mendo
Barat, dengan pertimbangan kemudahan akses informasi data dan subyek utama
penelitian dilakukan.
3. Subyek Penelitian
Untuk mempermudah tim dalam melakukan penelitian ini, maka sudah seharusnya
memiliki subyek penelitian. Yang dimaksud subyek penelitian adalah sumber data

306
dalam suatu penelitian, yaitu orang-orang yang bisa memberikan informasi tentang
hal-hal yang diteliti. Adapun proses penetapan subyek penelitian menggunakan
metode purposive sampling untuk memperoleh informasi yang punya pengalaman
dalam hal ketahanan pangan. Selain itu, tim memperoleh informasi yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang beragam dalam memahami ketahanan pangan.
Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah:
• Kepala Desa Labuh
• Kelompok Nelayan
• Nelayan
• Masyarakat
4. Sumber Data
a) Data Primer
Data primer adalah salah satu sumber data yang diperoleh secara langsung tim dari
narasumber yang dapat dipercaya dalam memberikan informasi yang berkaitan
dengan judul KKN-T. Data primer dalam Penelitian ini adalah seluruh unsur yang
berkaitan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini seperti orang
(pejabat) yang terlibat langsung didalamnya yang dapat dipertanggung jawabkan
kapabilitasnya sebagai narasumber untuk mendapat data yang akurat.
b) Data Skunder
Data Sukunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer. Data
skunder tersebut dapat berupa buku-buku ilmiah dokumen-dokumen resmi,
koran-koran maupun dari internet atau televisi, serta masyarakat umum yang juga
menjadi bagian penting dalam penelitian ini.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai masalah
yang menjadi obyek penelitian, maka diperlukan alat pengambilan data sesuai
permasalahan yang diteliti, sebab kualitas data ditentukan oleh alat pengumpulan
data. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengumpulkan atau memperoleh data
yang ada dilapangan secara akurat dan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan,
agar dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Wawancara (interview)
Wawancara adalah pembicaraan dengan maksud tertentu. Pembicaraan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu. Maksud mengadakan wawancara antara lain: mengkonstruksi mengenai
orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-
lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang
diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah,
dan memperluas informasi yang diperoleh orang lain, baik manusia maupun bukan
manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi
yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecek anggota. Dengan adanya
wawancara ini diharapkan tidak terjadi perbedaan pengertian antara peneliti
dengan responden, serta teknik ini digunakan untuk memperoleh data primer dari
subyek peneliti secara langsung.

307
Dalam penelitian ini wawancara hanya diajukan pertanyaan-pertanyaan secara
bebas dan leluasa tanpa terkait dengan susunan pertanyaan yang telah disiapkan
sebelumnya. Tetapi tetap terpusat pada satu pokok masalah yaitu peran Pemerintah
Kabupaten Lamongan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Keadaan demikian ini
memungkinkan wawancara berlangsung secara luwes, arahnya bisa berlangsung
secara lebih terbuka, sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap dan
pembicara tidak terlalu terpaku dan pada akhirnya menjemukan kedua belah pihak.
2) Observasi
Observasi adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data yang dilakukan
secara sistematis, dengan prosedur yang standar. Artinya data dapat diperoleh
secara langsung dalam keadaan sadar dari objek penelitian dengan melakukan
pengamatan yang sistematis dengan cara merekam kejadian dan mencatatnya.
3) Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian
dan penemuan bukti-bukti. Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang
berasal dari sumber non-manusia. Selain itu, dikatakan juga bahwa dokumentasi
juga dapat dikategorikan peneliti sebagai sumber data sekunder atau pendukung.
6. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan. Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian kali
ini adalah deskriptif kualitatif. Dari penelitian ini maka data akan dianalisa dengan
pelukisan keadaan obyek berdasarkan data obyektif, sehingga data-data yang ada
dapat disimpulkan setelah analisa. Adapun tahapan dalam menganalisa data adalah
sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data, yang terdiri dari :
• Mengedit data, yaitu memeriksa data yang terkumpul berkenaan dengan
kelengkapan dan kebenaran sehingga siap untuk diproses lebih lanjut.
• Mengkode data, yaitu data yang terkumpul diberi kode tertentu dan
dikelompokkan.
• Klasifikasi data, yaitu mengadakan seleksi data yang terkumpul sesuai dengan
sumber data masing-masing.
2. Pengelolaan dan penyajian data dilakukan setelah data terkumpul diklasifikasikan
dengan beberapa kebutuhan, kemudian dilakukan pengelolaan data dengan cara
mengklasifikasikan dalam bentuk uraian.
3. Pengembangan dan pengambilan alternatif yaitu setelah data diolah maka diambil
beberapa alternatif yang terbaik atau dijadikan bahan penyampaian informasi dan
pengambilan keputusan. Oleh karenanya dengan menerapkan metode analisa yang
lazim digunakan dalam penelitian lapangan. Peneliti berpedoman pada tahapan
penelitian, bahwa:
• Analisa data dalam penelitian lapangan dilakukan secara jalin-menjalin dengan
proses pengamatan.
• Berusaha menemukan kesamaan dan perbedaan berkenaan dengan gejala
sosial yang diamati, dan menemukan penyimpangan-penyimpangan pola-pola
tindakan atau norma sosial tersebut.
• Membentuk taksonomi tindakan sosial yang diamati.

308
• Menyusun secara tentatif proposisi-proposisi teoritis, berkenaan dengan
hubungan antar kategori yang dikembangkan atau dihasilkan dari penyusunan
taksonomi tersebut diatas.
• Melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap tindakan sosial yang berkaitan
dengan proposisi-proposisi sementara.
• Mengevaluasi proposisi teoritis untuk menghasilkan kesimpulan.
• Untuk mencegah penarikan kesimpulan secara subyektif, dilakukan upaya: (a)
mengembangkan intersubyektif melalui diskusi, (b) menjaga kepekaan sosial
dan kesadaran sebagai peneliti

DISKUSI

Beberapa hal yang menjadi bagian penting dalam kegiatan KKNT COVID-19 Luring kali
ini adalah dimana peran mahasiswa dan masyarakat sangat diapresiasikan. Karena apa,
kerjasama antara keduanya bisa dibuktikan dengan keakraban. Program kerja yang
ditawarkan juga diterima dengan baik terutama dalam perihal pencegahan COVID-19 di
desa tersebut. Desa yang kami bina adalah Desa Labuh Air Pandan, Kecamatan Mendo
Barat.
Menuntun, membina, melaksanakan tugas kemanusiaan melawan COVID-19 adalah sebagian
dari pelaksanaan KKN. Tim yang menjadi pelopor bekerja keras untuk menyelesaikan misi
tersebut. Kemanusiaan, relawan, dan suka duka bersama menjadi impian terbaik untuk
diwujudkan kembali setelah menyelesaikan perjuangan.
Dukungan moril dari setiap elemen termasuk kampus adalah angin semangat bagi tim. Tidak
ada perbandingan terbalik, sikap saling mendukung selalu diprioritaskan. Mencapai sebuah
perasaan yang kuat akan kebersamaan dalam menjalankan tugas.
Semboyan “kuat mengakar rimbun meneduhkan” menjadi pegangan dan pedoman kuat
bagi tim agar terlaksana kebersamaan dalam menjalankan tugas bersama ini.
Lewat budaya mereka menyatu, beramah tamah, saling merangkul memberikan ruang untuk
bergerak adalah sikap yang diberikan agar semua bisa berkontribusi. Canda dan tawa terus
terukir sepanjang perjalanan tugas dari tim. Ruang lingkup yang sempurna sekaligus alam
yang masih terlihat sama. Sekilas memberikan inspirasi untuk membuka wawasan tentang
bagaimana memberikan peluang bagi otak untuk berpikir.
Sebagai mahasiswa kita harus berpikir kritis dalam menentukan nasib negara ini, seperti
ketahanan pangan dan perekonomian apalagi negara kita sedang dilanda pandemi sehingga
masyarakat dituntut untuk turut aktif dalam mengembangkan potensi yang ada. Tim bersama
masyarakat berusaha untuk menggali potensi tersebut. Kegiatan yang dilakukan seperti
membuat tambak udang adalah salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian di desa
tersebut. Dalam membuat tambak udang ini masyarakat bisa meningkatkan ketahanan
pangan dan perekonomian mereka.
Jika dahulu masyarakat tidak melakukan pengolahan dasar tambak, masih menggunakan
pupuk kimia dan pestisida, tidak melakukan proses aklimatisasi dan tidak membuat sendiri
pakan udang, sekarang masyarakat sudah dapat melakukan proses pengolahan lahan
dasar tambak, menggunakan materi organik seperti MOL dan kompos yang lebih ramah
lingkungan, mulai melakukan proses aklimatisasi bibit sebelum ditabur, melakukan uji

309
salinitas dan pengukuran suhu, serta berlatih membuat pakan udang sendiri dari bahan
lokal.
Topik-topik khusus yang dibahas diantaranya tentang pembukaan wawasan siklus air dan
ekosistem tambak, pengolahan dasar tambak, ploting dan kebutuhan tambak, penyesuaian
(aklimatisasi) benur dan nener, uji salinitas dan pengukuran suhu air, pembuatan MOL dan
kompos, pengelolaan kualitas air dan pertumbuhan udang, kualitas air dan budidaya udang
dan ikan, pembuatan benih dan pakan sehat untuk udang, panen dan analisa usaha tani
tambak.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin
dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam jumlah mutu yang aman, merata, dan
terjangkau. Ketahanan pangan bagi suatu daerah sangatlah penting. Mengingat pangan
merupakan kebutuhan pokok dan merupakan suatu hak asasi manusia. Pangan dalam
penelitian ini yaitu Udang Satang. Dengan tercukupinya kebutuhan pangan yang baik akan
menghasilkan ketahanan pangan yang baik pula. Di Indonesia ketahanan pangan masih
mengalami berbagai masalah. Mulai dari masalah persediaan pangan dan kemampuan daya
masyarakat dalam menjangkau kebutuhan pangan. Di Desa Labuh Air Pandan ketahanan
pangan dalam keadaan relatif baik dan aman.
Mahasiswa dari tahun ke tahun selalu menjadi objek perhatian dan pembicaraan oleh setiap
elemen masyarakat yang ada di Indonesia. Pembahasannya selalu beragam mulai dari
sikap, ekstensi hingga kontribusinya untuk masyarakat. Secara sadar kita melihat bahwa
semangat mahasiswa dalam membangun pergerakan baik dalam ruang publik, edukasi,
sosial maupun keilmuan masih terbilang kurang maksimal bahkan cenderung ditinggalkan.
Hal tersebut dibuktikan dengan masih minimnya mahasiswa yang mau berkecimpung dalam
dunia organisasi baik di dalam kampus maupun luar kampus. Sekalipun ada keterlibatan,
aktivitas favorit mahasiswa cenderung lebih dominan dalam hal kegiatan-kegiatan ceremony
lainnya. Sebagai mahasiswa, tentu benar ketika menjustifikasi hal tersebut sebagai sesuatu
yang buruk. Hanya saja perlu disadari bahwa peran mahasiswa tidak hanya dalam hal itu
saja, akan tetapi dalam dunia publik yang melibatkan masyarakat umum mahasiswa juga
perlu untuk mengambil peran. Ditengah masa pandemi yang melanda dunia saat ini,
perekonomian menurun secara signifikan yang tak dapat dipungkiri mengacaukan ekonomi.
Dalam hal ini mahasiswa harus ikut berperan dalam penanganan dan control masyarakat.
Beberapa hal yang menjadi bagian penting dalam kegiatan KKNT COVID-19 Luring kali
ini adalah dimana peran mahasiswa dan masyarakat sangat diapresiasikan. Karena apa,
kerjasama antara keduanya bisa dibuktikan dengan keakraban. Program kerja yang
ditawarkan juga diterima dengan baik terutama dalam perihal pencegahan COVID-19 di
desa tersebut. Desa yang kami bina adalah Desa Labuh Air Pandan, Kecamatan Mendo
Barat. Menuntun, membina, melaksanakan tugas kemanusiaan melawan COVID-19
adalah sebagian dari pelaksanaan KKN. Tim yang menjadi pelopor bekerja keras untuk
menyelesaikan misi tersebut. Kemanusiaan, relawan, dan suka duka bersama menjadi
impian terbaik untuk diwujudkan kembali setelah menyelesaikan perjuangan.

310
UCAPAN TERIMAKASIH

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang memiliki
keistimewaan dan pemberian segala kenikmatan besar, baik nikmat iman, kesehatan dan
kekuatan didalam penyusunan makalah ini. Salawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepada Sayyidina Muhammad SAW. keluarga dan para sahabatnya dan penegak sunnah-
Nya sampai kelak akhir zaman.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Zakiyudin Fikri S.I.P, M.I.P dan Bapak
Agung Ferianda S.IP,M.Sc selaku Dosen Pembimbing, disela-sela rutinitasnya namun tetap
meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, dorongan, saran dan arahan sejak
rencana penelitian hingga selesainya penulisan makalah ini.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah senantiasa penulis berharap semoga pengorbanan dan
segala sesuatunya yang dengan tulus dan ikhlas telah diberikan dan penulis dapatkan akan
selalu mendapat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, Aamiin.

ACUAN PUSTAKA

Murtidjo, B. A. (1992). BUDIDAYA UDANG GALAH, Sistem Monokultur. Kanisius.


Purwaningsih, Y. (2008). Ketahanan pangan: situasi, permasalahan, kebijakan,
dan pemberdayaan masyarakat. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah
Ekonomi dan Pembangunan, 9(1), 1-27.
Purwantini, T. B. (2016, August). Potensi dan prospek pemanfaatan lahan pekarangan
untuk mendukung ketahanan pangan. In Forum Penelitian Agro Ekonomi (Vol. 30,
No. 1, pp. 13-30).

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

311
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Edukasi Covid-19 Dalam Upaya


Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Terhadap Kehidupan Normal Baru
Adhani Lisa
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Email: lisa.adhani@dsn.ubharajaya.ac.id
Abstrak

Kepedulian perguruan tinggi untuk ikut serta dalam memecahkan masalah pada masyarakat
merupakan tugas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian kepada
masyarakat (PKM). Di sini, perguruan tinggi diharapkan menjadi motivator dan fasilitator
dari usaha pembangunan dan perbaikan bangsa. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan satu
bentuk PKM yang menjadi pembelajaran bagi mahasiswa di tengah kehidupan masyarakat
dengan turut serta membantu memecahkan masalah berdasarkan kompetensi keilmuan
sesuai dengan situasi, kondisi, masalah, dan prioritas kebutuhanmasyarakat di lapangan
dengan pendekatan interdisiplin ilmu dan bersifat ilmiah. Saat pandemi Covid-19 ini,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi (Ditjen Dikti) menindaklanjuti upaya tersebut bersama kebijakan Kampus Merdeka,
Merdeka Belajar,mengadakan satu kegiatan gotong royong menangani pandemi ini secara
nasional dalam program KKN Tematik Covid-19. Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya ikut serta berperan dalam KKNT ini. Dua belas mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya melaksanakan KKN Tematik Covid-19 secara luring di
RW 05 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. KKN Tematik Covid-19
ini memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perubahan perilaku
Adaptasi Kebiasaan Baru pada masyarakat, terutama masyarakat RW 05 Kelurahan Kebalen.
Kata Kunci : Covid-19, KKN Tematik, Luring, Ditjen Dikti, Kebalen

LATAR BELAKANG

Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi satu bentuk pembelajaran dengan memberikan pengalaman
belajar kepada mahasiswa di tengah kehidupan masyarakat dengan turut serta membantu
memecahkan masalah berdasarkan kompetensi keilmuan sesuai dengan situasi, kondisi,
masalah, dan prioritas kebutuhan masyarakat di lapangan dengan pendekatan interdisiplin
ilmu dan bersifat ilmiah. Selain ingin meningkatkan peran serta mahasiswa di dalam
kehidupan masyarakat, kegiatan KKN juga sebagai sarana mahasiswa dalam menumbuh
kembangkan kecerdasan interpersonal dan mengembangkan kompetensi how to live
together. Saat fase adaptasi saat ini, merupakan cara hidup baru bagi masyarakat. Aktivitas
masyarakat untuk wilayah dengan zona hijau dan kuning mulai di buka secara bertahap,
tidak terkecuali untuk perguruan tinggi dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan[1].
Hal ini membutuhkan peran perguruan tinggi dalam membantu pengurangan penyebaran
Covid-19 untuk membantu menciptakan masyarakat yang aman dan produktif melalui langkah
percepatan dan kolaborasi pentahelix dengan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)
Covid-19. Dalam upaya gotong royong menangani wabah Covid-19 di Indonesia, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti) telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mitigasi pandemi Covid-19 dalam
program Relawan Covid-19 Nasional (RECON). Menindaklanjuti upaya tersebut dan sebagai
implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka
Belajar. Ditjen Dikti Kemdikbud berkolaborasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19,
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran
Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan dengan
dukungan dari berbagai stakeholders, menyelenggarakan program KKNT yang terkait

313
dengan Covid-19 akan diselenggarakan bersama dengan program KKN Tematik Covid-19[2]
[3]. KKNT ini diharapkan dapat memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran akan
pentingnya perubahan perilaku Adaptasi Kebiasaan Baru untuk masyarakat[4]. Kelurahan
Kebalen merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Babelan Kabupaten
Bekasi. Kurang lebih penduduknya berprofesi sebagai petani, buruh tani, buruh harian
lepas, dan pekerja swasta. Memiliki 6 RT dengan kurang lebih 100 kartu keluarga per RT
menjadikan wilayah ini termasuk wilayah yang padat penduduk. Penataan lingkungan di RW
05 Kelurahan Kebalen ini sudah cukup tertata rapi, namun masih terlihat adanya sampah
di pinggir jalan serta lahan kosong. Tingkat penerapan hidup normal baru pada masyarakat
masih kurang karena banyak warga yang tidak menggunakan masker dalam aktivitasnya di
luar rumah pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Physical distancing juga belum diterapkan di
wilayah ini, nampak dari banyaknya kerumunan warga sehari-hari yang masih tidak menjaga
jarak satu dengan yang lainnya. Melihat profil RW 05 seperti di atas, maka dapat disusun
program kerja yang merujuk pada kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar
sebagai upaya pencegahan terdampak wabah Covid-19 di wilayah ini.

METODE

Pelaksanaan KKN Tematik Covid-19 mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas


Bhayangkara Jakarta Raya di RW 05 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten
Bekasi. KKNT ini akan dilaksanaan selama 1 bulan (24 Agustus – 24 September 2020).

Gambar 1. Skema Pelaksanaan KKNT Covid-19

314
DISKUSI

• Pembekalan KKNT oleh Ditjen DIKTI, BNPB, Forum PT Pengurangan Risiko Bencana,
ISMKI dan AIPKI , UBHARA JAYA

Pelaksanaan KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik) ini diawali dengan pembekalan tentang
KKNT yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) berkolaborasi dengan Satuan Tugas
Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Asosiasi Institusi
Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia
(ISMKI), Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBHARA JAYA) dan berbagai stakeholders.
Pembekalan dilakukan secara daring dalam bentuk webinar. Webinar dilakukan 8 kali,
serentak di seluruh wilayah Nusantara (kegiatan bersifat Nasional) untuk mahasiswa & DPL
(Dosen Pembimbing Lapangan). Mahasiswa diberikan pembekalan tentang hakikat KKNT
di masa pandemi Covid-19 ini. Buku Panduan KKN Tematik Covid-19, Literasi dan Numerasi
juga diberikan kepada seluruh relawan KKNT ini, sebagai pedoman dalam pelaksanaanya.
Mahasiswa juga dibekali materi tentang langkah-langkah memberikan informasi/ sosialisasi,
mengarahkan dan pendekatan personal kepada masyarakat agar masyarakat memahami
kondisi pandemi ini, memahami bahaya dan bagaimana pencegahan penularannya.
Dari kegiatan KKNT ini diharapkan semakin paham dengan kondisi pandemi Covid-19
dan memiliki kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatannya. Pembekalan terhadap
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) juga dilakukan. DPL diharapkan dapat membimbing
mahasiswa agar kegiatan KKNT sesuai tujuan dan dituntut mampu menjawab permasalahan
operasional yang dialami mahasiswa dalam pelaksanaanya[2][3][5][6].

Gambar 2. Materi Pembekalan KKN Tematik Gambar 3. Peserta Pembekalan KKN Tematik

• Survei Awal Masyarakat, berupa wawancara dan mengamati lingkungan yang dilakukan
di awal KKNT kepada masyarakat yang ada di lokasi target

12 (dua belas) mahasiswa KKNT dibawah bimbingan Lisa Adhani, S.T., M.T. dosen tetap prodi
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, selaku DPL, menetapkan
wilayah RW 05 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi sebagai wilayah
KKNT. Kelompok mahasiswa ini terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa prodi Teknik Kimia, 6
(enam) mahasiswa Teknik Industri, 2 (dua) mahasiswa prodi Teknik Lingkungan dan 1 (satu)
mahasiswa prodi Teknik Perminyakan. Melakukan survei awal kepada kondisi masyarakat
dan lingkungan daerah target KKNT ini sebagai acuan dalam menyusun kegiatan. Survei
awal dilakukan dengan cara mengamati lingkungan dan wawancara terhadap beberapa
masyarakat, serta diskusi akan kondisi wilayah dengan Kepala Lurah Kebalen dan Ketua

315
RW 05. Pada diskusi ini diketahui kondisi masyarakat Desa yang belum bisa beradaptasi
dengan keadaan baru walau pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk sosialisasi
protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama masa pandemi ini [7].

Gambar 4. Diskusi Bersama Kepala Lurah Kebalen

wawancara ini sebagai langkah awal dalam menentukan kegiatan KKN Tematik yang
akan dilaksanakan di wilayah tersebut agar mengenai sasaran dan sesuai tujuan yang
dicanangkan oleh kemendikbud pada peluncuran relawan dalam penenanganan Covid-19
dari perguruan Tinggi di Indonesia untuk masyarakat di wilayah masing-masing. Teknik
wawancara kepada masyarakat desa dan pengamatan terhadap lingkungan ini dianggap
cara yang tepat sebagai teknik pengumpulan data. Wawancara ini berkisar dari informal ke
formal. Tidak seperti pada percakapan biasa, wawancara ini ditujukan untuk mendapatkan
informasi dari tidak dari satu sisi saja, oleh karena itu hubungan asimetris harus tampak.
Relawan cenderung mengarahkan wawancara pada penemuan perasaan, persepsi, dan
pemikiran partisipan [8][9].
• Perencanaan KIE (Komunikasi,Informasi,Edukasi) Covid-19 pada wilayah KKNT
Mahasiswa melakukan diskusi tim, untuk membuat perencanaan KIE. Perencanaan
yangdibuat akan menjadi schedule pelaksanaan di lapangan, agar kegiatan KKNT dapat
terarah dan terukur sesuai tujuan [10][11][12].

Gambar 5. Diskusi Kelompok pada hari Sabtu/8 Agustus 2020

Gambar 6. Diskusi Kelompok pada hari Sabtu/15 Agustus 2020

Diskusi tim juga dilakukan secara pekanan, melalui media whatsapp group ataupun google
meet. Hal ini dilakukan sebagai analisa dari kegiatan pekanan yang telah jalan dan rencana
kegiatan pekan berikutnya, sebagai upaya suksesnya tujuan KKNT.

316
Gambar 7. Diskusi Kelompok secara daring pada hari Sabtu/5 September 2020

Gambar 8. Diskusi Kelompok secara daring pada hari Minggu/13 September 2020

Pelaksanaan KKN Tematik (KKNT) Covid-19 Luring Pelaksaaan KKNT Covid-19 merupakan
kegiatan inti dari KKN di lapangan. Kegiatan ini mengacu ada schedule KIE yang telah
dibuat. Isi pesan KIE yang akan disampaikan adalah Edukasi terhadap masyarakat mengenai
kehidupan baru, mensosialisasikan bagaimana agar masyarakat dapat bersosialisasi dengan
keadaan baru, dan mengetahui seberapa besar bahaya Covid-19 sehingga sangat penting
mengetahui bagaimana mengatasi dan pencegahannya dengan pembuatan poster dan
sticker yang menarik minat baca masyarakat, dan cara menggunakan media sosial yang
efektif sebagai sumber berita dan ilmu pengetahuan lainnya, serta pembuatan hand sanitizer
sederhana [9]. Mahasiswa di bawah bimbingan dosen lapangan (DPL) bersama-sama
dengan pejabat, tokoh setempat dan masyarakat bekerja sama untuk menjaga lingkungan
dari pandemi Covid-19. Kegiatan KKN dapat membuat mahasiswa mengembangkan
kompetensinya. Hal ini dapat dilakukan melalui proses sosial dimana mahasiswa harus terus
berinteraksi dengan masyarakat setempat selama KKN berlangsung[13]. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dapat dikatakan sebagai miniatur sebuah realitas sosial. Dalam pelaksanaannya, KKN
dapat melatih dan mengembangkan kemampuan praktis mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah-masalah sosial masyarakat. Dari sisi kompetensi sosial dapat kita lihat bahwa
mahasiswa semakin berkembang
kompetensinya karena mampu bergaul dan terlibat langsung dengan masyarakat sekitar

317
secara baik dan benar[14]. Keberhasilan KKNT ini ditentukan oleh tingkat partisipasi
masyarakat[12][11]. Karena itu dilakukan kegiatan nyata sebagai berikut :
1. Edukasi pada kegiatan Agustusan masyarakat, sebagai penjajakan kepada masyarakat
wilayah RW 05 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi[15]. Kegiatan ini
dilakukan sebagai upaya pendekatan personal kepada masyarakat, agar mengetahui apa
yang menjadi pengharapan mereka disaat pandemik Covid-19 ini, sejauh mana masyarakat
memahami bahaya virus penyebab pandemi ini, dan bagaimana pencegahannya[16].
Penjajakan dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan masyarakat mulai dari mengisi
perayaan hari kemerdekaan Indonesia dengan beberapa lomba dan memasukkan informasi
tentang Covid-19, bahayanya dan usaha pencegahan penularannya[11][9]. Perlombaan yang
dilakukan seperti : memasukkan bendera ke dalam botol untuk anakanak dan tarik tambang
untuk dewasa.

Gambar 9. Lomba Memasukkan Bendera ke Dalam Botol

Gambar 10. Lomba Tarik Tambang

2. Edukasi dalam kegiatan Kerja Bakti masyarakat Kerja bakti dilakukan bersama tokoh dan
masyarakat RW 05 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabuaten Bekasi. Sebagai
pendekatan pada warga pentingnya menjaga kebersihan terutama dalam upaya pencegahan
penularan Covid-19[17].

Gambar 11. Kerja Bakti Membersikan Selokan yang Tersumbat

Gambar 12. Kerja Bakti Mengumpulkan Sampah yang Berserakan

318
3. Edukasi melalui Informasi Visual tentang Covid-19 Mencetak poster sebagai informasi
visual kepada masyarakat, yang diletakkan di tempat strategis dan mudah dilihat[4].
Umumnya anak-anak dan remaja lebih tertarik pada sticker atau gambar yang penuh warna.
Maka diharapkan cara ini dapat lebih mengena pada anak-anak dan remaja yang masih
terlihat suka berkumpul di kedai, depan musholla atau poskamling yang ada di wilayah
tersebut.

Gambar 13. Menempelkan Poster di Area Strategis

Gambar 14. Menempelkan Poster di Poskamling

4. Edukasi melalui media sosial dan Melakukan Assesmen[3][11][2] Assesmen dilakukan


dengan cara melakukan wawancara kepada kepala keluarga atau yang mewakili. Wawancara
dengan beberapa pertanyaan yang disesuaikan dengan buku panduan Dikti. Untuk dapat
melihat peningkatan assesmen terhadap pemahaman masyarakat akan bahayanya Covid-19
dan cara menanggulangi serta pencegahannya, mahasiswa membuat group whatsapp (Wag)
yang beranggotakan 10 (sepuluh) kepala keluarga. Wag ini dibuat sebagai forum informasi
dan sosialisasi tentang Covid-19 serta pemantauan terhadap pemahaman masyarakat serta
kesadaran mematuhi protokol kesehatan. Mahasiswa melakukan pemantauan 2 (dua) kali
dalam seminggu, dengan turun ke masyarakat (luring)

Gambar 15. Komunikasi dengan Warga RW 05 Melalui WhatsApp Group

319
5. Edukasi melalui Pembuatan Hand Sanitizer Hand sanitizer (HS) adalah cairan antiseptik
yang aman dalam upaya pencegah penularan bakteri dan virus di sekitar kita. Hal ini juga
sebagai upaya pengembangan kemampuan akademik mahasiwa prodi Teknik Kimia. Pada
kesempatan ini mahasiswa memberi pemahaman pentingnya HS dibawa saat berpergian,
dan memberi pengetahuan pembuatan HS yang mudah dan sederhana, diharapkan
juga menjadi bekal pengetahuan lainnya terhadap masyarakat, yang bisa memicu ide
berwirausaha kepada anak muda setempat [9].

Gambar 16. Proses Pembuatan Hand Sanitizer

Gambar 17. Pembagian Hand Sanitizer Kepada Warga

6. Edukasi melalui Pembuatan Alat Cuci Tangan Pembuatan alat cuci tangan di tempat
umum sebagai upaya menanggulangi dan pencegahan penularan Covid-19. Hal ini sebagai
sumbangsih tim KKNT UBHARA JAYA yang terdiri dari mahasiswa prodi Teknik Kimia, Teknik
Industri, Teknik Lingkungan, dan Teknik Perminyakan.

Gambar 18 . Pembuatan Meja Alas Alat Cuci Tangan

320
Gambar 19 . Pembuatan Ember Keran Alas Alat Cuci Tangan

Gambar 20 Penyerahan Alat Cuci Tangan ke Ketua RW

Gambar 19 . Penempatan Alat Cuci Tangan

7. Penutup Penutupan kegiatan KKNT ini dilakukan sebagai upaya ucapan terimakasih
kepada pejabat, tokoh dan terutama warga RW 05 Kelurahan Kebalen atas kerjasamanya dan
kepeduliannya dalam ikut menjaga diri dan lingkungan dari terjangkitnya pandemi Covid-19.
Serta saling sharing untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19 dan
mematuhi protokol kesehatan sebagai kemampuan dalam beradaptasi pada keadaan baru
di masa pandemi Covid-19 ini. Walau masih terdapat perwakilan warga yang belum memakai
masker pada ramah tamah penutupan itu, namun mereka sudah menyadarinya, berjanji
akan berusaha untuk mematuhi demi keselamatan dirinya dan kelestarian lingkungannya.

Gambar 20. Ramah Tamah Acara Penutupan KKNT Covid-19

321
Gambar 21. Foto Bersama Ketua RW dan Perwakilan RT

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 kali ini merupakan program Kemdikbud melalui Ditjen
Dikti. Ditjen Dikti berkolaborasi dengan BNPB, Forum PT Pengurangan Risiko Bencana,
ISMKI dan AIPKI, serta segenap stakeholders lainnya, mengerahkan seluruh mahasiswa di
Nusantara untuk bersatu bergerak saling membahu meningkatkan kesadaran masyarakat
akan bahaya Covid-19 dan dengan sadar dapat beradaptasi dengan keadaan baru di masa
pandemi Covid-19 ini. KKNT Covid-19 ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat
sesuai Tridharma Perguruan Tinggi. Karena itu, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
juga ikut ambil peran dalam gerakan sosialisasi adaptasi keadaan baru di masa pandemi
ini. Hasil dari KKNT Covid-19 yang dilaksanakan oleh 12 (dua belas) mahasiswa Fakultas
Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya di bawah bimbingan 1 (satu) orang DPL,
dapat memberikan dampak positif terhadap warga, dilihat dari antusiasnya warga bertanya
tentang Covid-19 kepada mahasiswa, pembuatan hand sanitizer, dan memberi ruang seluas-
luasnya akan kehadiran mahasiswa pada tiap kegiatan yang diadakan masyarakat selama 1
(satu) bulan menjalani KKNT di wilayah mereka, serta adanya peningkatan akan kesadaran
kebersihan untuk dapat beradaptasi dengan kondisi baru di masa pandemi ini, dilihat dari
lingkungan yang semakin bersih dan tidak ada lagi samah berserak. Poster tentang Covid-19
yang disebar mahasiswa juga menarik perhatian warga, sehingga warga semakin paham
akan bahaya Covid-19. Dampak positif ini diwujudkan dalam bentuk Buku Pembelajaran KKN
Tematik Luring Covid-19. Buku ini dapat menjadi acuan bagi mahasiswa KKNT Luring Covid-19,
dosen pembimbing, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, masyarakat setempat dan pihak-
pihak lainnya yang diharapkan dapat mendukung kelancaran KKNT Luring selanjutnya. KKN
Tematik Luring Covid-19 sangat perlu dukungan berbagai pihak terutama pemerintah daerah
(kabupaten/kota) dan masyarakat setempat. Karena itu kegiatan sosialisasi dan advokasi
ini sangat penting untuk dilakukan dalam mendapatkan komitmen dan dukungan dalam
melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan KKN Tematik Luring. Pihak swasta
khususnya dunia usaha perlu ikut serta untuk mendukung kegiatan KKN Tematik ini dalam
upaya pemberdayaan masyarakat berkelanjutan. Kepedulian dunia usaha ini sesuai dengan
program Corporate Social Responsibility (CSR). Potensi perguruan tinggi yang memiliki SDM
berkualitas (dosen dan mahasiswa), pemerintah yang memiliki dukungan regulasi, serta
partispasi masyarakat merupakan modal untuk mendorong swasta dalam melaksanakan
program CSR melalui KKN Tematik Luring. Setelah kegiatan KKNT selesai, pemberdayaan
masyarakat dalam menjaga kebersihan, pencegahan dan penanggulangan Covid-19 harus
terus berjalan. Karena itu tulisan ini sangat penting sebagai rumusan kegiatan tindak lanjut
setelah KKNT Luring Covid-19. Begitu juga koordinasi dengan pihak-pihak terkait terutama
perguruan tinggi dengan pemerintah daerah dalam menindaklanjuti hasil KKNT Luring ini
sesuai perannya masing-masing. Lokasi KKN Tematik Luring Covid-19 dapat menjadi model
kegiatan KKNT Luring selanjutnya, pengabdian kepada masyarakat atau penelitian yang
dilakukan oleh perguruan tinggi.

322
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


(Kemdikbud) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atas arahan dan
dukungannya dalam kegiatan KKN Tematik Luring Covid-19 ini. Juga mahasiswa Fakultas
Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya ( Anggun Nurhasanah, Cahya Ramdhani
Aziz, Muhammad Reza Akbar, Arief Maulana, Pandu Waluyojati, Gery Putra Hariyadi, Rizky
Nur Fajar, Ikrom Achsanul Mudlif, Winda Dewi Nolisa, Sartika Rahmawati, Isman Diansyah
Candra Eka R., Israel Maylando) yang telah memberikan segenap perhatiannya kepada
masyarakat dalam memberi pemahaman akan bahayanya Covid-19, cara pencegahan dan
penanggulangannya, sebagai bukti bahwa mereka adalah agen perubahan kearah yang
lebih baik di tengah-tengah masyarakat. Serta mampu menunjukkan bahwa mereka memiliki
kecerdasan interpersonal dan mampu mengembangkan kompetensi how to live together.
Serta kepada bagian Biro kemahasiswaan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang
mendukung kegiatan KKN Tematik Luring Covid-19 ini dengan surat tugas ST/261/VIII/2020/
UBJ. Selanjutnya kepada RW 05 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi
dan segenap aparaturnya yang telah memfasilitasi dan menjadi penghubung dengan
masyarakat.

ACUAN PUSTAKA

[1] N. Nurhalimah, “Upaya Bela Negara Melalui Sosial Distancing Dan Lockdown Untuk
Mengatasi Wabah Covid-19 (Efforts to Defend the Country Through Social Distancing
and Lockdown to Overcome the COVID-19 Plague).,” Available SSRN 3576405, 2020.
[2] P. T. Direktorat Jendral and P. dan K. Kementerian, Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata
(Kkn)Tematik Percepatan Penanggulangan Covid-19. 2020.
[3] I. R. J. Ditjen Dikti Kemdikbud, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 BNPB, “Buku Panduan
KKNT Covid-19, dan Literasi dan Numerasi,” 2020.
[4] Windi Mulyani, “EDUKASI COVID-19 MELALUI PROGRAM KKN UNS UNTUK MEWUJUDKAN
DESA KEDUNGWINANGUN SIGAP, CERDAS DAN SEHAT,” Artik. KKN UNS Era Covid-19,
vol. 1, p. 9, 2020.
[5] “Panduan menggunakan RECON (unuk peserta KKNT dan dosen pembimbing lapangan).”
[6] “Panduan INARISK Self Assessment Personal/Keluarga/Desa.”
[7] Kemendesa., “Protokol Relawan Desa Lawan COVID-19,” Jakarta Kementeri. Desa,
Pembang. Drh. Tertinggal, dan Transm., 2020.
[8] I. N. Rachmawati, “Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara,” J.
Keperawatan Indones., vol. 11, no. 1, pp. 35–40, 2007.
[9] L. Adhani, Mayadi, S. Setiawati, and K. Fadhilla Ramdhania, “Sosialisasi Media Sosial dan
Pembuatan Hand sanitizer, Hand soap Dalam Rangka Ikut serta Menanggulangi COVID-19,”
J. Sains Teknol. dalam Pemberdaya. Masy., vol. 1, no. 1, pp. 11–18, 2020.
[10] A. K. WIBOWO, “EFEKTIFITAS METODE KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI (KIE)
TERHADAP RESPON DETEKSI DINI PENYAKIT TBC DI DESA SROWOT KEC. KALIBAGOR

323
KAB BANYUMAS,” Repos. Univ. MUHAMMADIYAH PURWOKERTO., 2019.
[11] Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Buku Saku Penggunaan
Media KIE. 2017.
[12] G. J. Wowiling, J. P antow, and G. Waleleng, “KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI
(KIE) SEBAGAI BENTUK SOSIALISASI PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI
KELURAHAN TINGKULU KECAMATAN WANEA MANADO,” J. “Acta Diurna,” vol. IV, no. 1,
2015.
[13] editor; C. W. M. George Herbert Mead, “Mind, Self and Society, the definitive edition,”
Univ. Chicago Press, no. D, pp. 0–5, 2015.
[14] editor; C. W. M. George Herbert Mead, “The philosophy of the act,” Univ Chicago Press,
2015.
[15] Nasrul Effendy, Dasar-Dasar Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC,
1998.
[16] Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
[17] N. Izzah, Perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) penguatan kapabilitas anak dan keluarga.
2020.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

324
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Peran Pemanfaatan Media Teknologi di


dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada
kegiatan KKN-T di Desa Tompegunung
Toebagus Galang1, Andhika Wahyu Kistianto2
1
Dosen Fakultas Hukum Universitas PGRI Semarang,
2
Mahasiswa Fakultas Teknik dan Informartika Universitas PGRI Semarang
Email: toebagusgalang@upgris.ac.id
Abstrak

Tujuan KKN Tematik luring ini adalah menjadi kepanjangan tangan guru dalam menyampaikan
transfer kognitif kepada siswa, membantu orang tua dalam mendampingi putra putrinya
belajar, memberikan penjelasan secara lebih mendalam kepada siswa. Pemberdayaan
masyarakat merupakan kegiatan yang harus melibatkan kerja sama antara mahasiswa KKN
dengan masyarakat, dan hal ini dapat terwujud karena tinggi nya partisipasi masyarakat
sebagaimana dapat dilihat dari tinggi nya antusiasme anak anak peserta kegiatan belaja
rmengajar serta orang tua nya sekalipun di tengah berbagai kekurangan seperti kesulitan
sinyal dan lain lain. Program kerja KKN (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Tematik
ini menurut hemat penulis sangat amat bermanfaat bagi masyarakat desa Tompegunung
dan dari sisi mahasiswa sendiri juga mendapatkan keuntungan karena dapat meningkatkan
kerjasama dan kebersamaan antara TIM KKN (Pembelajaran Pemberdayan Masyarakat)
Tematik di dalam mengutamakan koordinasi untuk memecahkan suatu masalah serta
mencari solusi bersama.
Keyword : Teknologi, KKN-T , Tompegunung.

LATAR BELAKANG

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN) merupakan salah satu
kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi.
Tujuan dari penyelenggaraan KKN ialah tidak hanya untuk mendidik makhasiswa namun
juga sebagai tugas bagi Universitas itu sendiri yakni dapat bermanfaat untuk masyarakat
sekitar.
Di tahun 2020 ini kegiatan KKN yang merupakan sebuah ritual tahunan bagi Universitas
mendapat tantangan yakni dalam bentuk Pandemi Covid-19. Pandemi sebagaimana yang
dimaksud penulis ini merupakan sebuah pandemi yang berada dalam taraf global dimana
berdasarkan data covid19.go.id pada 25 september 2020 Indonesia mencatatkan jumlah
korban sebanyak 270 ribu [1] dan jumlah ini masih terus bertambah setiap hari nya. Tinggi
nya angka penyebaran Covid-19 di Indonesia memaksa pemerintah untuk memberlakukan
pembatasan kegiatan masyarakat agar tingkat penularan dapat terbendung dan pembatasan
kegiatan ini mempengaruhi segala sektor kegiatan di Indonesia, termasuk kegiatan KKN itu
sendiri.
Menghadapi hal ini, Kemendikbud kemudian berinisiatif membuat sebuah program KKN
yang menyesuaikan dengan protokol pencegahan Covid-19 yang lebih fleksibel di dalam
penempatan wilayah KKN yang dikenal dengan Program KKN-T (Tematik).
OProgram sebagaimana yang dimaksud oleh penulis ini dilaksanakan secara serentak di
seluruh Indonesia termasuk di Desa Tompegunung, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati
bersama dengan masyarakat untuk mengetahui segala pontensi-potensi yang ada di Desa
Tompegunung agar Mahasiswa dan pihak-pihak yang berpengaruh di Kelurahan dapat
mengembangkan pontensi tersebut dan dapat diberdayakan untuk membangun desa.
Sebelum pelaksanaan di lapangan mahasiswa dibekali dengan berbagai materi yang
berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam masyarakat agar mereka dapat berinteraksi
dengan masyarakat dan bersama- sama dengan masyarakat memecahkan masalah yang
dihadapi masyarakat. Dengan demikian mahasiswa tidak menjadi “orang asing“ bagi

326
masyarakat sekitarnya. Menurut survei yang telah dilakukan, Desa Tompegunung Merasa
kesulitan dalam menghadapi Pendidikan selama pandemic covid 19 dan pemahaman
tentang Kesehatan saat Pandemi covid-19 ini, dikarenakan pelaksaan pembelajaran yang
dialihkan menjadi belajar dari rumah dan harus didampingi orang tua , karena itu Sebagian
besar orang tua siswa merasa kesulitan dan kerepotan. Serta menyadarkan masyarakat
desa Tompegunung untuk menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan covid
19 dengan mengadopsi kegiatan yang sama yang pernah dilakukan di surabaya [2].
Dalam pelaksaan praktek lapangan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
melakukan latihan, penerapan dan pengalaman ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
dari bangku perkuliahan dan dilakukan di lingkungan masyarakat sehingga kehadiran
mahasiswa dalam praktek lapangan ini dapat memberikan suatu ilmu, bantuan pemikiran,
tenaga dan teknologi juga seni dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan dalam
segala bidang hal ini akan berakibat pada rendahnya kualitas sumber daya manusia yang
pada gilirannya akan membawa dampak yang luas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Memperhatikan hal-hal tersebut, pada tahun 2020 Universitas
PGRI Semarang menyelenggarakan KKN T COVID-19 Daring Pendidikan Selama Covid 19.
Mahasiswa KKN melakukan survei beberapa kali sebelum penerjunaan hingga dikonsep
menjadi beberapa program dimana salah satunya adalah Pendampingan bimbingan belajar
untuk anak-anak yang berusia sekolah dasar secara kontinyu setiap satu minggu tiga kali
pertemuan sehingga total pertemuan selama satu bulan sebanyak 12 pertemuan dengan 2
Pertemuan yakni pada awal dan Akhir kegiatan yang berfungsi sebagai penjelasan teknis
dan evaluasi pelaksanaan.

METODE

Program pengabdian pada masyarakat yang dikemas dalam KKN Tematik ini adalah
memberikan bimbingan belajar yang dilakukan melalui pendekatan dalam jaringan (daring)
yang dipadukan dengan Luar Jaringan (Luring) sehingga memenuhi protocol kesehatan yang
tepat [3]. Operasionalisasi atau pelaksanaan bimbingan belajar diawali dengan pertemuan
pertama yang dilaksanakan secara luring dengan memperhatikan protokol kesehatan untuk
mengajar anak anak tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berbasis daring yang
selanjutnya dilakukan dengan Memberikan edukasi melalui video inovatif mengenai materi
sekolah ditambah dengan tips untuk menghadapi pendidikan selama covid 19 yang akan
di publikasi melalui social media supaya anak anak dan orang tua tidak merasa kesulitan
dan bosan yang pada pertemuan terakhir diakhiri secara luring lagi sebagai sarana evaluasi
pelaksanaan.

HASIL PENGABDIAN

Tujuan KKN Tematik luring ini adalah menjadi kepanjangan tangan guru dalam menyampaikan
transfer kognitif kepada siswa, membantu orang tua dalam mendampingi putra putrinya
belajar, memberikan penjelasan secara lebih mendalam kepada siswa. Berikut ini adalah
foto-foto kegiatan bimbingan belajar yang dilakukan.

327
Gambar 1. Kegiatan Bimbingan Belajar dalam Program KKN Tematik Daring dan Luring

DISKUSI

Desa Tompegunung merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sukolilo,


Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Desa Tompegunung merupakan Desa yang warganya
mayoritas bekerja sebagai petani. Karena bila dijumpai di sekitar rumah warga banyak
sekali lahan sawah yang dikelola dengan ditanami jagung, padi, cabai, dan singkong.
Dalam dunia pendidikan didesa Tompegunung terdapat jenjang pendidikan TK dan SD.
Kondisi masyarakat merupakan suatu keadaan sosial kemasyarakatan terhadap gejala-
gejala yang menjadi sorotan publik yang terjadi pada masyarakat tersebut. Kondisi sosial ini
sangat berbengaruh terhadap aspek lainnya,karena perilaku masyarakat itu sendiri. Apalagi
dengan kondisi wabah pandemi covid-19 ini seolah menjadikan perhatian bersama, namun
pemerintah telah membuat kebijakan untuk mengatur masyarakatnya dengan sedemikian
rupa dimana salah satu nya adalah kegiatan KKN-T [4].
Hingga kegiatan KKN Tematik dilangsungkan hampir tidak ada sekolah yang menyatakan
bersedia melaksanaan kegiatan belajar tatap muka. Pertimbangan utamanya adalah risiko
kesehatan yang harus dihadapi. Meskipun pembelajaran tatap muka yang tidak kunjung
dapat segera dilaksanakan menuai banyak problematik yang memantik civitas akademika
untuk mencari solusi atau jalan keluar. Bagaimana tidak, kita tidak pernah dipersiapkan untuk
menghadapi situasi Pandemi yang secara tiba-tiba merubah seluruh tatanan tak terkecuali

328
sistem pendidikan [5]. Mau tidak mau, kebijakan harus diambil segara untuk menghadapi
berubahnya situasi.
Beberapa kendala yang timbul dalam pelaksanaan belajar jarak jauh (BJJ) diantaranya
kesulitan guru dalam mengelola BJJ dan masih terfokus dalam penuntasan kurikulum [6].
Sementara itu, tidak semua orang tua mampu mendampingi anak-anak belajar di rumah
dengan optimal karena harus bekerja ataupun kemampuan sebagai pendamping belajar
anak. Para peserta didik juga mengalami kesulitan berkonsentrasi belajar dari rumah serta
meningkatnya rasa jenuh yang berpotensi menimbulkan gangguan pada kesehatan jiwa.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Kegiatan yang dijalankan oleh mahasiswa dan mahasiswi peserta KKN Tematik melalui
bimbingan belajar nyatanya dapat menjadi solusi di tengah sulitnya pembelajaran tatap
muka untuk dapat dilakukan di tengah situasi Pandemi COVID-19. Mahasiswa peserta KKN
Tematik ini tentulah sudah menguasai materi-materi pembelajaran yang ada di bawahnya
sehingga diharapkan dapat membantu guru atau menjadi kepanjangan tangan guru.
Bimbingan belajar yang dilakukan peserta KKN Tematik luring ini juga dapat membantu
orang tua yang kesulitan dalam membagi waktu karena harus bekerja maupun orang tua
yang tidak memiliki pemahaman yang cukup untuk memberikan penjelasan kepada siswa.
Bagi siswa, kehadiran mahasiswa peserta KKN Tematik ini, sementara dapat menggantikan
figure guru yang mungkin saja telah dirindukan kehadirannya serta membantu siswa untuk
mendapatkan penjelasan dan pemahaman materi.
Pemberdayaan masyarakat merupakan kegiatan yang harus melibatkan kerja sama antara
mahasiswa KKN dengan masyarakat, dan hal ini dapat terwujud karena tinggi nya partisipasi
masyarakat sebagaimana dapat dilihat dari tinggi nya antusiasme anak anak peserta
kegiatan belaja rmengajar serta orang tua nya sekalipun di tengah berbagai kekurangan
seperti kesulitan sinyal dan lain lain. Program kerja KKN (Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat) Tematik ini menurut hemat penulis sangat amat bermanfaat bagi masyarakat
desa Tompegunung dan dari sisi mahasiswa sendiri juga mendapatkan keuntungan
karena dapat meningkatkan kerjasama dan kebersamaan antara TIM KKN (Pembelajaran
Pemberdayan Masyarakat) Tematik di dalam mengutamakan koordinasi untuk memecahkan
suatu masalah serta mencari solusi bersama.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan yang diberikan kepada kami
untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di tengah pandemi covid-19. Penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, mahasiswa KKN-T khususnya kelompok 61
dan 62, serta LPPM Universitas PGRI Semarang atas kerja sama dan kerja kerasnya selama
kegiatan pengabdian.

329
ACUAN PUSTAKA

[1] Covid19.go.id, (2020), https://covid19.go.id/peta-sebaran, Diakses pada 25 Sept 2020.


[2] Detiknews,(2020), Cegah Penyebaran COVID-19, SD Muhammadiyah 20 akan Gelar
Pembelajaran Daring, https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5085924/cegah-
penyebaran-covid-19-sd-muhammadiyah-20-akan-gelar-pembelajaran-daring diakses
pada 25 September 2020.
[3] Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, (2020), Buku Pedoman
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan COVID-19 di RT RW.
[4]
Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, (2020), Buku
Rancangan Pengajaran Tanggap Pandemi COVID-19 FK UI 2020
[5] Kusnayat, Agus & Muiz, Mohammad & Sumarni, Nani & Mansyur, Agus & Zaqiah, Qiqi.
(2020). Pengaruh Teknologi Pembelajaran Kuliah Online Di Era Covid-19 Dan Dampaknya
Terhadap Mental Mahasiswa. EduTeach : Jurnal Edukasi dan Teknologi Pembelajaran. 1.
153-165. 10.37859/eduteach.v1i2.1987.
[6] Jusuf, Heni & Sobari, Ahmad & Fathoni, Mohamad. (2020). Pengaruh Pembelajaran Jarak
Jauh Bagi Siswa SMA Di Era Covid-19: -. Jurnal Kajian Ilmiah. 1. 15-24. 10.31599/jki.v1i1.212.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

330
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat


Tentang Pentingnya Pola Hidup Sehat Di
Saat Pendemi Virus Covid-19
Lina Sunyata

Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Fakultas ISIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak
Email: Lina.sunyata@fisip.untan.ac.id
Abstrak

Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 merupakan penyakit infeksi Virus Corona jenis baru
yang berasal dari Wuhan China. Penyakit yang umumnya menyerang saluran pernafasan ini
dapat menyebar menyebar dari manusia ke manusia dan menyebabkan resiko kesehatan
masyarakat yang serius. Menurut data dari Website Satuan Tugas Covid-19, di Kelurahan
Bansir Laut terdapat 5 kasus yang Positif Covid-19, 4 orang telah dinyatakan sembuh dan
1 orang masih dalam perawatan. Upaya untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19,
kelompok 05 Universitas Tanjung Pura Pontianak melakukan Kegiatan mengedukasi
Masyarakat untuk cuci tangan dengan air mengalir dan dan sabun atau handsanitizer
sesering mungkin, jaga jarak, menerapkan etika batuk, berjemur matahari sekitar 10-15
menit, pada saat mengedukasi dibagikan masker, handsanitizer dan Vitamin C, selain itu
menggunakan metode jejaring berbasis media sosial melalui Whatsapp, Inaris, Telegram
dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 juga memasang pamflet dan banner tentang Covid-19, menyediakan tempat cuci
tangan dan meja agar masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan dan melakukan
desinfektan di Masjid sekitar RW 1.

LATAR BELAKANG

Sejak kemunculan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia tanggal 2 Maret 2020, jumlah
kasus terkonfirmasi positif dan meninggal masih terus meningkat hingga saat ini. Pandemi
Covid-19 berdampak sistemik dan mengganggu hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat
Indonesia. Setiap hari jumlah kasus Covid-19 terus meningkat dan semakin menghawatirkan.
Untuk Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Covid-19 juga sudah menyebarluas hampir ke
seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat. Berikut Data terbaru Covid-19 di Kalimantan
Barat.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Kota Pontianak merupakan salah satu daerah di
Kalimantan Barat paling beresiko terpapar covid-19. Berdasarkan fakta dilapangan khususnya
masyaratkat disekitar kota Pontianak masih banyak yang belum memiliki kesadaran
tentang pentingnya hidup dengan protokol Kesehatan. Selain itu juga masyarakat masih
banyak yang tidak peduli dengan pentingnya hidup sehat sebagai upaya mencegah dan
menanggulangi virus covid-19. Untuk itu dalam upaya gotong-royong membantu pemerintah
dan masyarakat menangani wabah Covid-19 di Kota Pontianak umumnya dan Kelurahan

332
Bansir Laut khususnya, Melalui program KKNT Covid-19 dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) l Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Mahasiswa
yang tergabung dalam kelompok KKNT Covid-19 ini berkomitmen untuk melakukan
pendampingan sekaligus penggerak pola hidup sehat bagi masyarakat di Kelurahan Bansir
Laut Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.
Piloting dari program KKNT Covid-19 ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi mahasiswa,
masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah, dalam upaya gotong royong penangangan
Covid-19 terkhusus dalam hal memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran akan
pentingnya perubahan perilaku Adaptasi Kebiasaan Baru untuk masyarakat. KKNT ini
diharapkan dapat mendorong kontribusi konkrit mahasiswa sebagai agen perubahan di
tengah masyarakat mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman dalam menghadapi
Pandemi Covid-19.

METODE

Metode yang digunakan adalah metode Luring yaitu pencegahan covid-19 dengan
menekankan pada pola hidup sehat pada masyarakat. Sasaran pada kegiatan ini adalah
masyarakat di Kelurahan Bansir Laut, RW 01, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota
Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Capaian melakukan kegiatan selama 1 bulan dan
tetap menggunakan protokol Kesehatan. Adapun kegiatan adalah Kunjungan kepada
Lurah Bansir laut dan Ketua RW 01 sekaligus survey lokasi KKNT, mengedukasi masyarakat
tentang covid-19, Pemasangan pamflet tentang Covid-19, Pemasangan spanduk, Asesement
Masyarakat dengan menggunakan aplikasi INARISK, Pemasangan sarana cuci tangan,
pembagian desinfektan, pembagian masker, pembagian vitamin c, dan terakhir penyerahan
plakat dan kenang-kenangan kepada pihak Kelurahan Bansir Laut sekaligus penutupan
Kegiatan KKNT.

Kunjungan kepada Lurah Bansir laut.

Kunjungan ke RW 01

Mengedukasi masyarakat tentang covid-19.

Pemasangan pamflet tentang Covid-19.

Pemasangan spanduk tentang Covid-19.

Pemasangan sarana cuci tangan.

Asesement Masyarakat dengan


menggunakan aplikasi INARISK. 333

Melakukan desinfektan Masjid.


Pemasangan spanduk tentang Covid-19.

Pemasangan sarana cuci tangan.

Asesement Masyarakat dengan


menggunakan aplikasi INARISK.

Melakukan desinfektan Masjid.

Pembagian Masker dan vitamin C.

Penyerahan plakat dan kenang-kenangan


kepada pihak Kelurahan Bansir Laut
sekaligus penutupan Kegiatan KKNT.

DISKUSI

Melakukan diskusi dengan Lurah Bansir laut dan Ketua RW 01 Kelurahan Bansir Laut yaitu Cara
pencegahan Covid-19 dan peningkatan pola hidup sehat di Kelurahan Bansir Laut. Adapun
kegiatan yang dilakukan adalah sebagaimana protokol Kesehatan maka dapat diambil
kesimpulan mengenai pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dan mengedukasi serta
menginformasikan kepada masyarakat Kelurahan Bansir Laut khususnya RW 01 tentang
perilaku yang benar adalah menjalankan pola hidup sehat dengan selalu mencuci tangan
dengan air mengalir dan mengunakan sabun, memakai masker saat keluar rumah atau saat
sedang sakit, kurangi beraktivitas diluar rumah dan selalu jaga jarak jika keluar rumah, rajin
berolahraga, makan makanan bergizi seimbang, tidur cukup, hindari kerumunan, dan hindari
bepergian ke daerah yang terjangkit atau apabila sedang sakit, selain itu jangan lupa untuk
terus beribadah dan berdo`a kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemic virus covid-19 ini
segera selesai.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Covid-19 ,pada semester ini dilaksanakan pada masa
pandemi Covid 19,hal ini membentuk mahasiswa menjadi lebih dewasa dalam menyikapi
permasalahan yang ada dan dapat memahami hidup bermasyarakat. Selain itu dapat
membentuk kepribadian yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap tugas dan fungsinya
serta membentuk jiwa Kepimpinan dan Kerjasama Tim.:Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)
Covid-19 merupakan usaha pengabdian pada masyarakat. Semoga dari program kerja yang
terlaksana dengan Tema Kesehatan Masyarakat kedepannya masyarakat dapat menerapkan
protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat., serta menjaga jarak , dan hindari
kerumuman, Sarana dan Prasarana yang kami berikan dapat bermanfaat bagi warga RW.01
Kelurahan Bansir Laut.

334
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas kesempatan dan pengalaman yang
telah diberikan, mahasiswa dari (Universitas Tanjungpura) yang terlibat KKNT Covid -19,
Seluruh perangkat Desa Kelurahan Bansir Laut kota Pontianak, beserta seluruh masyarakat
Kelurahan Bansir laut yang telah bersedia menerima kami dalam melaksanakan kegiatan
KKNT Covid-19 ini. Petunjuk Teknis (Protokol) KKNT Covid-19 Luring

ACUAN PUSTAKA

Erlina Burhan, 2020 : Happy Hypoxia pada Covid-19, Departemen Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi FKUI – RSUP Persahabatan
Ns Gortap Sitohang, 2020 : Implementasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Covid-19
di Perkantoran
Perhimpuan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif Indonesia, 2020 : Buku Pedoman
Penanganan Pasien Kritis Covid-19
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2020 : Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Covid-19
KEMENDIKBUD 2020 : Petunjuk Teknis (Protokol) KKNT Covid-19 Luring

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

335
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pelaksanaan Kegiatan KKN Tematik


Relawan Covid -19 Nasional (RECON)
Di Desa Garon, Kecamatan Balerejo,
Kabupaten Madiun.
Desi Kusumawati1, Andri Wahyu Utomo2
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun
1

2
Program Studi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains,
Universitas PGRI Madiun
1
Email: desi@unipma.ac.id
2
andri@unipma.ac.id
Abstrak
Kuliah Kerja Nyata Tematik merupakan suatu kegiatan pendidikan berupa pengalaman belajar
kepada mahasiswa sekaligus melatih kemampuan dan peningkatan kapasitasnya dengan
cara terlibat secara langsung ikut serta dalam peran membantu masyarakat. Kegiatan KKN
Tematik Covid-19 ini dilaksanakan di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun
Selama kurang lebih 1 bulan meliputi kegiatan yang dilaksanakan secara luar jaringan (luring).
Metode yang diberikan selama kegiatan KKN Tematik Covid-19 yang dilaksanakan di Desa
Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun : Protokol Kesehatan di Era New Normal
- Adaptasi Kebiasaan Baru, Pelatihan pembuatan hand sanitizeralami dari toga di sekitar
rumah, Olahraga dan nutrisi meningkatkan imunitas di era new normal pandemi covid-19,
Pembuatan face shield sederhana menyambut Era New Normal, Pupuk Organik Cair,Produk
Dari Bahan Sisa Sekitar
Diharapkan dari kegiatan KKN Tematik Covid-19 luring ini agar masyarakat tidak panik
dalam menghadapi bahaya Covid-19 dan mampu menerapkan kehidupan kenormalan baru
sesuai protokol kesehatan yang berlaku agar terputusnya rantai penularan Covid-19 serta
mampu mengimplementasikan segala hal yang telah disosialisasikan guna meningkatkan
perlindungan dan kewaspadaan diri sendiri serta keluarga guna mencegah resiko penularan
virus tersebut.

LATAR BELAKANG

Ditengah pandemi yang masih berlangsung saat ini, banyak masyarakat khususnya di
daerah desa yang masih bingung atau kurang mengerti tentang apa itu Covid-19,mulai dari
bagaimana penularannya serta apa saja tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Beberapa masyarakat bahkan masih kurang waspada dan terkesan tidak memperhatikan
bahaya yang dapat disebabkan oleh penyakit Covid-19 dapat ditandai dengan kurangnya
kesadaran diri dalam melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku, oleh sebab itu kasus
positif Covid-19 di Indonesia terus menerus naik setiap harinya, yang menyebabkan pandemi
ini belum juga berakhir serta beberapa tempat memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB).
Untuk memberikan sosialisasi serta mengedukasi masyarakat mengenai Covid-19,
dilakukanlah program KKN Tematik Covid-19. KKN Tematik Covid-19 merupakan suatu
kegiatan pendidikan berupa pengalaman belajar kepada mahasiswa sekaligus melatih
kemampuan dan peningkatan kapasitasnya dengan cara terlibat secara langsung ikut
serta dalam peran membantu masyarakat di daerah tertentu untuk melakukan tindakan
pencegahan, pemutusan rantai penyebaran Covid-19, meningkatkan ketahanan serta
kewaspadaan warga desa untuk selalu siap siaga dalam menghadapi bencana wabah
Covid-19. Mahasiswa bersama warga masyarakat, aparatur desa secara langsung terlibat
bersama-sama melakukan kegiatan edukasi, sosialisasi untuk memahami Covid-19, bahaya
yang ditimbulkan, pencegahan dan penularan
Sasaran kegiatan KKN Tematik Covid-19 ini dilaksanakan di Desa Garon, Kecamatan Balerejo,
Kabupaten Madiun. Program tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih 1 bulan
meliputi kegiatan yang dilaksanakan secara luar jaringan (luring). Hasil yang diharapkan dari
kegiatan KKN Tematik Covid-19 ini yaitu agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada

337
dalam menghadapi bahaya Covid-19, mampu menerapkan kehidupan kenormalan baru
namun tetap sesuai protokol kesehatan yang berlaku agar terputusnya rantai penularan
Covid-19.Meskipun nanti ketika kegiatan KKN Tematik Covid-19 telah selesai dilaksanakan,
masyarakat tetap mampu mengimplementasikan segala hal yang telah disosialisasikan guna
meningkatkan perlindungan dan kewaspadaan diri sendiri serta keluarga guna mencegah
resiko penularan virus tersebut.

METODE LURING

1. PROTOKOL KESEHATAN DI ERA NEW NORMAL - ADAPTASI KEBIASAAN BARU


Tempat dan fasilitas umum merupakan salah satu lokus masyarakat beraktivitas yang akan
mendukung keberlangsungan perekonomian, namun berpotensi menjadi lokus penyebaran
Covid-19. Perlu protokol kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan di tempat dan fasilitas
umum untuk mencegah penularan Covid-19. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto
menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang
Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum yang disahkan pada 19
Juni 2020. [1]
Di setiap kegiatan yang kita ikuti di Desa Garon kita selalu menyampaikan protokol
kesehatan di era New Normal-adaptasi kegiatan baru kita bagikan pamflet, leaflet serta
informasi dan edukasi dimana kita mendapatkan informasi dari grup telegram KKNTC-19
Luring Kemendikbud.

2. HAND SANITIZER DARI BAHAN ALAMI


Virus corona (Covid-19) telah dinyatakan pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dimasa pandemi ini tepatnya era new normal terdapat protokol kesehatan yang harus ditaati
salah satunya yaitu rajin mencuci tangan dengan sabun, namun jika bepergian mencuci
tangan dengan sabun sulit dilakukan. Hal tersebut dapat diganti dengan menggunakan gel
pembersih tangan atau hand sanitizer.
Gel pembersih tangan atau hand sanitizer ini juga dikenal dengan sebutan detergen sintetik
cair pembersih tangan yang merupakan sediaan pembersih yang dibuat dari bahan aktif
detergen sintetik dengan atau tanpa penambahan zat lain yang tidak menimbulkan iritasi pada
kulit. Saat ini kebutuhan hand sanitizer meningkat tajam. Persediaan akan alkohol sebagai
satu-satunya zat kimia yang aman dalam pembuatan hand sanitizer semakin terbatas dan
mahal sehingga pembuatan handsanitizer dengan bahan alami sangat diperlukan karena
semakin melambungnya harga handsanitizer yang dijual di pasaran. [2]
Bahan-bahan untuk membuat hand sanitizer dari bahan alami sangat mudah didapatkan

338
dan biasanya ada disekitar kita yaitu lidah buaya, jeruk nipis, daun sirih dan alkohol.
Pembuatannya pun juga mudah yang dilakukan pertama adalah merebus daun sirih yang
sudah dicuci bersih dengan air sampai mendidih.Kemudian didinginkan dan disaring.
Selanjutnya mengambil lidah buaya yang sudah di bersihkan kemudian di blender.Selanjutnya
mengambil jeruk kemudian di peras di ambil airnya kemudian di tambahkan Alkohol 70
%, kemudian masukkan semua bahan ke wadah dan diaduk rata setelah tercampur Hand
sanitizer siap di masukan kedalam wadah botol. [2]
Namun, dalam pembuatan hand sanitizer dari bahan alami ini tidak tahan lama seperti
handsanitizer yang dijual di pasaran. Tetapi jika membuat sendiri kita tahu bahan apa saja
yang digunakan dan tidak perlu khawatir jika memiliki alergi terhadap bahan kimia tertentu.

Gambar 2 : Pelaksanaan pembuatan hand sanitizer dari bahan alami

3. OLAHRAGA DAN NUTRISI MENINGKATKAN IMUNITAS DI ERA NEW NORMAL


PANDEMI COVID-19
Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Nutrisi
serta olahraga sangat penting dibutuhkan tubuh karena membutuhkan tambahan energi
dan gizi dimana pola makan yang sehat serta olahraga yang teratur sangat penting untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunitas) yang baik. [1]
Alhamduliah Desa Garon sangat mendukung kegiatan senam baik aerobik serta senam lansia
yang diadakan satu minggu sekali dalam setiap bulannya. Senam dilakukan kurang lebih
satu sampai dua jam untuk membakar kalori juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh
dimulai pagi pukul 06.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB kemudian setelah kegiatan senam
juga dibagikan nutrisi berupa sarapan pagi dan makanan pendamping yang merupakan
hasil dari tanaman pekarangan warga sekitar dusun.

Gambar 2 : Pelaksanaan pembuatan hand sanitizer dari bahan alami

339
4. FACESHIELD DARI BAHAN SEDERHANA

Faceshield merupakan pelindung wajah atau alat pelindung diri yang penggunaannya
ditujukan untuk melindungi seluruh bagian wajah pemakainya dari berbagai marabahaya
seperti objek melayang dan pecahan jalan raya, percikan kimia atau material-material yang
berpotensi menginfeksi. Di era kenormalan baru ini, penggunaan faceshield cukup penting
sebagai alat pelindung diri wajah tambahan selain masker untuk mencegah penularan virus
corona melalui droplet yang terpercik akibat batuk atau bersin orang lain. Dengan adanya
faceshield ini, diharapkan dapat mengurangi resiko penularan akibat Covid-19 sehingga
terjadi penurunan angka kasus positif di suatu wilayah.
Penggunaan faceshield tidak hanya khusus ditujukan untuk petugas medis yang bekerja
langsung menangani pasien Covid-19 di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan,
namun juga untuk masyarakat umum yang bekerja atau beraktifitas diluar ruangan sehingga
memungkinkan bertemu dengan banyak orang lain. Pemakaian face shield terbukti
mengurangi risiko penularan Covid-19, namun penggunaan face shield harus bersama
dengan masker untuk meningkatkan efektifitas pencegahan sehingga face shield bukanlah
pengganti masker namun pelengkap masker sebagai alat pelindung tambahan.
Peneliti di Duke University Medical Center berpendapat dalam sebuah artikelbaru-baru
ini di Pengendalian Infeksi & Epidemiologi Rumah Sakit bahwa sudah saatnya rumah sakit
mempertimbangkan masker universal. Singkatnya, alasan menerapkan kebijakan masker
universal di rumah sakit adalah membatasi penularan SARS-CoV-2 dari pasien ke HCP, dari
HCP ke pasien dan ke HCP lain,” artikel tersebut menyatakan hal tersebut bisa dilakukan
dengan alat pelindung diri (APD) yang biasanya digunakan (gaun penghalang, respirator
N95), benar, tetapi pelindung wajah akan ideal. Pelindung wajah tidak akan terhalang
oleh keadaan yang membuat masker wajah yang biasa digunakan terkadang bermasalah.
“Pelindung wajah memberikan perlindungan wajah yang lebih baik, dibandingkan dengan
masker, sehingga mengurangi risiko kontaminasi diri,” tulis para peneliti.“Selain itu, pelindung
wajah tahan lama, dapat dibersihkan dan digunakan kembali berulang kali. Karena desainnya
yang lebih sederhana, daya tahan, dan potensi penggunaan kembali, pelindung wajah
cenderung menghadapi kekurangan seperti masker wajah. Selain itu, pelindung wajah tidak
menghalangi komunikasi nonverbal wajah, dapat dikenakan bersamaan dengan peralatan
pelindung wajah / mata lainnya dan tidak memengaruhi vokalisasi.” [3]. Sayangnya ditengah
pandemi ini, harga faceshield ikut melambung tinggi yang disebabkan oleh beberapa
oknum memanfaatkan keuntungan secara pribadi sehingga banyak masyarakat tidak
mampu membeli barang tersebut dikarenakan harganya yang relatif mahal khususnya bagi
masyarakat menengah kebawah.Untuk mengatasi hal tersebut, dibuatlah terobosan berupa
pembuatan face shield menggunakan bahan dasar sederhana yang mudah didapatkan
serta relatif murah dan terjangkau harganya. Dengan adanya pelatihan pembuatan face
shield dari bahan sederhana ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat
desa untuk menggunakan face shield sebagai alat pelindung diri tambahan serta melatih
kreatifitas warga.
Alat dan bahan yang digunakan pun cukup mudah didapatkan diantaranya :gunting, cutter,
mika plastik yang agak tebal, busa spons, double tape, karet elastik, staples, stiker (sesuai
selera). Pembuatan dimulai dengan menggunting mika plastik membentuk lekukan sesuai
dengan ukuran standar face shield, selanjutnya ditempelkan double tape lurus pada bagian
atas disisakan sedikit ruang untuk menempel karet elastik pada bagian ujung double tape.
Selanjutnya memotong busa sesuai bentuk lekukan dahi, kemudian ditempelkan ke double
tape yang sudah direkatkan tadi.Memotong karet elastik sesuai lingkar kepala kemudian
dilekatkan pada bagian ujung double tape selanjutnya distaples agar karet elastik lebih kuat

340
merekat. Jika ingin lebih menarik, dapat ditempelkan stiker pada bagian depan face shield
untuk menambah kesan unik sesuai selera masing-masing
Dibandingkan face shield yang dijual di pasaran dengan harga kisaran Rp 15.000/biji,
dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana tersebut hanya menghabiskan Rp
10.000/2 biji. Adanya perbandingan cost ratio yang jauh ini, diharapkan masyarakat mampu
membuat sendiri face shield tanpa harus membeli dengan harga yang mahal sehingga
mampu menghemat biaya pengeluaran namun tetap memiliki alat pelindung diri tambahan
sesuai standar.

Gambar 4 : Pelaksanaan pembuatan faceshield dari bahan sederhana

5. PUPUK ORGANIK CAIR,PRODUK DARI BAHAN SISA SEKITAR


Menurut Sitompul (1995) dalam [4] pertumbuhan tanaman merupakan suatu proses
bertahan hidup pada tanaman, yang menyebabkan berubahnya hasil dan ukuran tanaman.
Pertumbuhan tanaman secara optimum akan terjadi jika tanaman memperoleh unsur hara
yang cukup. Unsur hara biasa tersedia dalam bentuk pupuk dan mudah ditemukan di toko-
toko pertanian yang tentunya memerlukan biaya untuk memperolehnya. Dilihat dari bahan
baku dan proses pembuatannya, pupuk dibedakan menjadi pupuk alami dan pupuk buatan;
berdasarkan senyawanya dibedakan menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik; dan
berdasarkan fasanya dibedakan menjadi pupuk padat dan cair [5]
Salah satu alternative pupuk yang ramah lingkungan dan relative murah adalah pupuk
organic cair dengan memanfaatkan bahan-bahan yang sudah tidak dimanfaatkan yaitu
limbah berupa nasi basi, bonggol pisang, molase, bintil kacang/jagung, EM4, dan ragi
tempe/tape.
Kombinasi pemberian pupuk organik yang dipadukan dengan pupuk anorganik dapat
menciptakan kondisi tanah (sifat fisik, kimia dan biologi) terpelihara dengan baik sehingga
meningkatkan produktivitas tanaman dan efisien dalam penggunaan pupuk.Penggunaan
pupuk organik dan anorganik digunakan dengan dosis yang sesuai agar kebutuhan hara
untuk tanaman dapat terpenuhi.Hal yang lebih diharapkan adalah penggunaan pupuk
organik dapat menekan atau meminimalkan penggunaan pupuk anorganik.Berdasarkan hal
di atas, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh berbagai konsentrasi pupuk organik
cair (POC) dan dosis pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
Pada Pupuk Organik Cair yang dibuat menggunakan bahan salah satunya adalah bintil
kacang yaitu untuk mengaktifkan unsur N dalam tanah.Dengan dibantu oleh bioaktivator
yaitu EM4. Diharapkan microorganisme tersebut akan hidup dan berkembangbiak dalam
pupuk dengan penambahan molase sebagai bahan makanannya. Jadi nantinya jika pupuk
digunakan maka akan menambah unsur N dalam tanah dan membantu pertumbuhan

341
tanaman, sehingga tanaman yang tumbuh akan menghasilkan produk yang berkualitas baik.
Cara membuat Pupuk Organik Cair sangat sederhana yaitu mengumpulkan bahan,
menghaluskan bonggol pisang, ragi tempe/tape dan bintil kacang/jagung.Selanjutnya
ditimbang dan diukur sesuai ukuran lalu dicampur dengan pelarut air.Setelah tercampur
pupuk di masukkan ke wadah tertutup dan difermentasi selama 3 hari. Setelah 3 hari pupuk
akan mengeluarkan gas itu tandanya mikroorganisme dalam pupuk berkembang dengan
baik dan pupuk siap digunakan dengan menuang sebagian pupuk di tanah dekat akar
tanaman.

Gambar 5 : Pelaksanaan pembuatan pupuk organik cair,produk dari bahan sisa sekitar

DISKUSI

Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 merupakan suatu kegiatan pendidikan berupa
pengalaman belajar kepada mahasiswa sekaligus melatih kemampuan dan peningkatan
kapasitasnya dengan cara terlibat secara langsung ikut serta dalam peran membantu
masyarakat. Kegiatan KKN Tematik Covid-19 luring ini dilaksanakan di Desa Garon,
Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun Selama kurang lebih 1 bulan.
Sasaran kegiatan KKN Tematik Covid-19 ini dilaksanakan di Desa Garon, Kecamatan Balerejo,
Kabupaten Madiun.Program tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih 1 bulan
meliputi kegiatan yang dilaksanakan secara luar jaringan (luring). Hasil yang diharapkan dari
kegiatan KKN Tematik Covid-19 ini yaitu agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada
dalam menghadapi bahaya Covid-19, mampu menerapkan kehidupan kenormalan baru
namun tetap sesuai protokol kesehatan yang berlaku agar terputusnya rantai penularan
Covid-19.
Metode yang diberikan selama kegiatan KKN Tematik Covid-19 yang dilaksanakan di Desa
Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun :
1. Protokol Kesehatan di era new normal - adaptasi kebiasaan baru
2. Pelatihan pembuatan hand sanitizeralami dari toga di sekitar rumah
3. Olahraga dan nutrisi meningkatkan imunitas di era new normal pandemi covid-19
4. Pembuatan face shield sederhana menyambut era new normal
5. Pupuk organik cair,produk dari bahan sisa sekitar
Alhamdulilah KKN Tematik Covid-19 Universitas PGRI Madiun 2020/2021 yang dilaksanakan

342
di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun merupakan suatu bentuk kegiatan
pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan baik dan lancar sesuai waktu yang
ditentukan. Mahasiswa di lokasi KKNT disambut dan diterima dengan baik sehingga program
kerja dapat berjalan lancar dan banyak memberikan manfaat bagi mahasiswa dan warga
desa Garon selama pandemi.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN


Dari Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) untuk masyarakat yang telah dilakukan
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan suatu bentuk pengabdian
kepada masyarakat.
2. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas PGRI Madiun 2020/2021
berjalan dengan baik dan lancar sesuai waktu yang telah ditentukan.
3. Kehadiran mahasiswa dilokasi KKNT disambut dan diterima dengan baik, sehingga
program kerja dapat berjalan dengan lancar.
4. Program kerja yang telah dilaksanakan dilaksanakan di Desa Garon, Kecamatan
Balerejo, Kabupaten Madiun selama kurang lebih 1 bulan
5. Program kerja dalam KKNT memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa dan warga
Desa Garon terutama ditengah pandemi.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih saya sampaikan kepada :


1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Nasional Penaggulangan
Bencana
2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas PGRI Madiun
3. Mahasiswa tim KKNTC-19 Luring Universitas PGRI Madiun : Melani Putri Melati,
Lisniawati, Christin Hudoyo, Erisa Apriliyani, Erlangga Eka Suryanto (Prodi Farmasi),
Yuanita Prameswari, Selly Mustika, Hertanti (Prodi Biologi), Dimas Kurniawan, Ahmad
Syaiful Bakhri, Reza Aji Oktaviansyah (Prodi Ilmu Keolahragaan)
4. Bapak Andri Wahyu Utomo, S.Pd., M.Or selaku tim Monevin KKNTC-19 Luring
Universitas PGRI Madiun
5. Bapak dan Ibu Kepala Desa Garon, Kepala Dusun, Tim Penggerak PKK, Posyandu
serta masyarakat Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.
Atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan kegiatan KKNTC-19 Luring
Universitas PGRI Madiun dan menimba ilmu di Desa Garon, Kecamatan Balerejo,
Kabupaten Madiun. Semoga buku ini terbit memberikan manfaat yang besar untuk
kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama masa pandemi Covid-19.

343
ACUAN PUSTAKA

[1] Kemenkes.go.id, “Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/382/2020


tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum,”
Kemenkes.go.id. [Online]. Available: Kemenkes.go.id.
[2] D. Kusumawati, “Sosialisasi Pembuatan Hand Sanitizer Alami Kemalajeripis Era New
Normal Covid-19 Camping Edukasi,” 2020.
[3] F. Diamond, “Face Shields Called Best Way to Protect Healthcare Workers From
COVID-19,” https://www.infectioncontroltoday.com/view/face-shields-called-best-
way-protect-healthcare-workers-covid-19, 2020. [Online]. Available: https://www.
infectioncontroltoday.com/view/face-shields-called-best-way-protect-healthcare-
workers-covid-19.
[4] E. Susanti, D. Purbajanti, and Sutarno, “Pertumbuhan Hijauan Kacang Pintoi
(Arachis pintoi) pada Berbagai Panjang Stek dan Dosis Pupuk Organik Cair Periode
Pemotongan Kedua,” Anim. Agric. J., 2012.
[5] Sarjanaku, “Macam-macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur
mikro,” 2012. [Online]. Available: www.sarjanaku.com/2012/06/macammacam-pupuk-
organik-dan-anorganik.%0Ahtml.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

344
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Mengajarkan Anak-Anak Cara Cuci Tangan


Yang Benar Dengan Sabun dalam Upaya
Pencegahan Covid-19 Di Desa Tegalsambi
Novi Rahmawati, Yanuar Hery Murtianto

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni,
Universitas PGRI Semarang
Email: noviirhmaa@gmail.com
Abstrak

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia
dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan,
mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul
di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus
Disease-2019 (COVID-19). Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini
dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau
bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya.

LATAR BELAKANG
Virus Covid-19 (SARS-CoV-2) bisa berada di mana saja, menempel di benda-benda yang ada
di sekitar kita. Upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan berbagai upaya pencegahan,
salah satunya adalah mencuci tangan menggunakan sabun atau yang sering kita dengar
dengan istilah CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Mencuci tangan dengan sabun adalah
salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan
air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
Mencuci tangan dengan sabun (CTPS) dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan
penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang membawa kuman
dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak
langsung ataupun kontak tidak langsung.
Untuk itu salah satu program kerja KKN-T saya adalah sosialisasi mengenai CTPS di Desa
Tegalsambi RT 01 RW 01, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara agar masyarakat Desa
Tegalsambi RT 01 RW 01 lebih paham mengenai CTPS.

METODE
Metode yang saya gunakan yaitu dengan bersosialisasi secara online melalui Grup Whatsapp
dengan warga mengenai CTPS, dan juga mengajarkan cara cuci tangan yang benar secara
langsung dengan anak-anak di Desa Tegalsambi. Selain itu saya juga sosialisasi mengenai
cara pembuatan sabun cuci tangan sendiri dengan remaja di Desa Tegalsambi.

346
DISKUSI
Mencuci tangan yang baik harus menggunakan sabun dan air yang mengalir. Peran sabun
menjadi penting karena dapat melarutkan lapisan lemak, termasuk yang dikandung pada
selubung virus dan dinding bakteri. Selanjutnya, penggunaan air mengalir juga akan
membilas virus atau bakteri yang masih tersisa di permukaan tangan kita. Pencegahan
ini akan optimal jika mencuci tangan dilakukan dengan baik dan benar, menggunakan air
mengalir dan sabun, lama 40-60 detik, serta mengikuti metode 6 langkah sesuai anjuran
Kementerian Kesehatan yang diadopsi dari WHO.

Berikut ini enam cara mencuci tangan yang baik dan benar:

1. Basahi tangan, gosokkan sabun, lalu gosok kedua telapak tangan dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian.
3. Gosok sela-sela jari hingga bersih.
4. Bersihkan ujung jari bergantian dengan posisi mengunci.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan, gosok perlahan secara bergantian, kemudian
bilas dengan air.

347
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN
Mencuci tangan yang baik harus menggunakan sabun dan air yang mengalir. Peran sabun
menjadi penting karena dapat melarutkan lapisan lemak, termasuk yang dikandung pada
selubung virus dan dinding bakteri. Selanjutnya, penggunaan air mengalir juga akan
membilas virus atau bakteri yang masih tersisa di permukaan tangan kita.
Upaya yang saya lakukan yaitu sosialisasi mengenai CTPS di Desa Tegalsambi RT 01 RW
01, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara agar masyarakat Desa Tegalsambi RT 01 RW 01
lebih paham mengenai CTPS. Sosialisasi dilakukan secara online melalui Grup Whatsapp
dengan warga mengenai CTPS, dan juga mengajarkan cara cuci tangan yang benar secara
langsung dengan anak-anak di Desa Tegalsambi. Dengan membiasakan anak-anak dari
usia dini untuk selalu menjaga kebersihan dan melindungi diri agar tidak terjangkit virus
yang mematikan. Oleh karena itu dengan mengedukasi dan mengajarkan anak untuk cuci
tangan diusia dini sangat penting apalagi disaat pandemi Covid-19 seperti ini.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

348
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Edukasi dan Pencegahan Penularan Virus


Covid-19 Pada Masyarakat Desa Parit Baru
dan Parit Adong Kabupaten Kubu Raya
Tahun 2020
Yuliana, Alexander
Program Studi Diploma III Kebidanan, Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak
Email: akbidpbpontianak@gmail.com
Abstrak

Pandemi infeksi virus corona (SARS-CoV- 2) yang menyebabkan penyakit Coronavirus


disease 2019 (COVID-19) kini telah menginfeksi 235 negara dengan angka kematian 959.116
(3,1 %) dari 30.949.804 kasus (WHO, 2020) sedangkan di Indonesia tercatat 3,9% (9.837)
kematian dari total 252.923 kasus terkonfirmasi positif per 22 September 2020 (BNPB,
2020). Pemutusan rantai penularan baru infeksi virus corona kini menjadi target negara
terinfeksi khususnya Indonesia dengan strategi penerapan protokol kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari sesuai anjuran World Health Organization (WHO) seperti edukasi
tentang pencegahan penularan virus corona, himbauan penerapan perilaku hidup bersih
dan sehat seperti berolahraga, berjemur, konsumsi makanan bergizi dan suplemen, cuci
tangan dibawah air mengalir, penggunaan masker dan pembatasan jarak (social distancing).
Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak dibawah arahan (BNPB) dan Kemendikbud
turut serta dalam upaya percepatan penanggulangan COVID-19 melalui program Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Tematik pada masyarakat Desa Parit Baru dan Desa Kuala II Provinsi
Kalimantan Barat. Metode KKN yang dilakukan mahasiswi yaitu penilaian risiko tertular
virus Covid 19 pada 46 Kepala Keluarga di RT 03/ RW 03, 54 KK di Desa Parit Adong
Kuala II dan edukasi tentang adaptasi kebiasaan baru dan penerapan protokol kesehatan di
perkantoran (AHHASS A Yani) melalui upaya pemasangan poster, pembagian masker dan
hand sanitizier serta pemasangan poster edukasi COVID-19 dan pembuatan fasilitas cuci
tangan di rumah ibadah (Gereja Paroki Santo Agustinus Sungai Raya dan Biara Rumah Belas
Kasih), tempat usaha (Street cafe, Cafe Ana dan Barber Shop Akong) serta panti asuhan
Bunda Pengharapan. Hasil penilaian risiko masyarakat melalui INARISK diketahui dari 100
KK didapatkan 56 KK risiko rendah, 44 risiko sedang, sedangkan dari 100 personal yang di
assesmen didapatkan 71 individu berisiko rendah, 26 orang risiko sedang dan ditemukan
3 orang risiko tinggi. Hampir seluruh masyarakat tidak mengetahui dengan jelas tentang
COVID-19 dan tidak paham cara mencuci tangan yang benar. Kendala yang dialami selama
kegiatan adalah sebanyak 2 KK di RT 08/RW 03 Parit Tengkorak tidak ada ditempat saat
assesmen dan beberapa warga menolak, sedangkan kendala di Desa Parit Adong adalah
jarak tempuh dan lokasi yang cukup jauh.

LATAR BELAKANG

COVID-19 adalah penyakit saluran pernafasan menular yang disebabkan oleh virus baru
SARS-CoV-2. Virus COVID-19 menyebar melalui droplet atau percikan ludah yang masuk
langsung ke tubuh melalui mata, hidung, dan mulut, atau jika tangan menyentuh permukaan
yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah (mata, hidung, mulut). World Health
Organization (WHO) melaporkan secara global jumlah penderita terinfeksi Covid-19
sebanyak 31.132.906 terkonfirmasi, 183.106 kasus baru dan menyebabkan kematian 962.008
(3,1%) (WHO, 2020). Gambar di bawah ini menunjukkan perkembangan kasus COVID-19
(meninggal, sembuh dan terkonfirmasi) di Dunia sampai tanggal 22 September 2020.

350
Menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 data terkonfirmasi di Indonesia
sebanyak 252.923, 58.788 (23,2%) kasus aktif, sebanyak 184.298 (72,9%) sembuh, 9.837
(3,9%) meninggal, dimana angka kematian di Indonesia lebih tinggi dari angka kematian
dunia. Virus COVID-19 ini berbahaya dan menyebar dengan cepat. Jika tidak segera
ditangani dapat menyebabkan sakit parah dan bahkan kematian, terutama pada kelompok
orang rentan seperti orang lanjut usia, ibu hamil, dan orang dengan penyakit penyerta
seperti jantung, darah tinggi, penyakit paru, dan lain-lain yang akan dijabarkan dalam
gambar dibawah ini

Berdasarkan laporan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia melalui Pusat Data dan
Informasi dalam gambar 1.4 diatas diketahui bahwa kematian akibat COVID-19 lebih banyak
pada jenis kelamin laki-laki dan kelompok usia ≥ 60 tahun dan kasus sembuh tertinggi pada
kelompok umur 31-45 tahun (31,9%).
Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >38 C), batuk dan kesulitan bernapas.
Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal
seperti diare dan gejala saluran napas lain. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
melalui Pusat Data dan Informasi melaporkan bahwa gejala klinis COVID-19 terbanyak
yang muncul pada penderita di Indonesia yaitu batuk sedangkan kondisi penyakit penyerta
tertinggi adalah hipertensi yang akan dijabarkan dalam gambar dibawah ini.

351
Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa gejala klinis COVID-19 terbanyak yang muncul
pada penderita positif di Indonesia yaitu 70,3 % batuk, 46,5% dengan riwayat demam, 38,8%
demam (suhu >38 C), 34,1% dan lemas 29,4%. Sedangkan kondisi penyakit penyerta tertinggi
adalah hipertensi 50,6%, diabetes melitus 34,4% dan penyakit jantung 19,8 %. Percepatan
penanganan Covid-19 harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan semua pihak
termasuk perguruan tinggi. Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak terpanggil untuk
berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 yang sedang mewabah di
masyarakat. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak merumuskan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
Tematik Covid-19 melalui Recon Kemendikbud.
Tujuan khusus dalam kegiatan KKN Tematik ini yaitu meningkatkan pemahaman masyarakat,
lingkungan kerja, tempat usaha dan mahasiswa terhadap bahaya dan cara pencegahan
Covid-19 melalui poster, leaflet, video dan pemasangan spanduk , membantu pencegahan
penyebaran virus covid 19 di masyarakat melalui pembuatan fasilitas cuci tangan, pembagian
masker, pembagian hand sanitizer, penyemprotan disinfektan ,membangun kerjasama
dengan berbagai pihak dalam penanganan pencegahan Covid-19 melalui media social.

METODE

Metoda yang digunakan dalam melakukan KKN Tematik Khusus Covid-19 kelompok 3
dengan menggunakan : metoda media sosial melalui Whatt app, telegram dan aplikasi
Inarisk yang dilaksanakan dari tanggal 18 Agustus sampai dengan 24 September 2020
di Desa Parit Baru RT 03 RW.08 dan Desa Kuala II dengan memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang pencegahan penyebaran covid-19. Selain itu anggota KKN Tematik juga
membagikan masker, hands senitizer. penyemprotan disinfektan, edukasi cara cuci tangan,
pembuatan sarana fasilitas cuci tangan, pembuatan spanduk dan pemasangan poster dan
brosur tentang pencegahan Covid -19 dengan sasaran masyarakat yang rentan Covid -19.

352
DISKUSI

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Khusus Covid-19 ini melakukan penilaian
risiko terpapar Covid-19 pada 100 KK dan 100 personal di RT 03 Desa Parit Baru dan RT
05 , RT 08 Desa Kuala II Kabupaten Kubu Raya dan memberikan edukasi pencegahan
COVID-19 (demonstrasi cuci tangan), pemberian masker dan hand sanitizier serta pembuatan
sarana cuci tangan. Kegiatan lain KKNT dilakukan pemasangan poster edukasi Covid-19
di perkantoran PT AHHAS, tempat usaha (Street Café dan Café Ana), Barbershop Akong,
Rumah Ibadah (Biara Rumah Belas Kasih dan Gereja Santo Agustinus) serta Panti Asuhan
Bunda Pengharapan.

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Khusus Covid-19 ini merupakan praktek langsung yang
dilakukan kepada masyarakat personal di RT 03 Desa Parit Baru dan RT 05 , RT 08 Desa
Kuala II Kabupaten Kubu Raya dengan tujuan agar masyarkat dapat mencegah tertularnya
Covid-19. Dalam pelaksanaan tidak semua masyarakat mendukung kegiatan KKNT ini karena
adanya rasa cemas dan khawatir terhadap penularan Covid-19. Hasil dari kegiatan KKNT ini
adalah terdatanya 3, 33% warga dengan risiko tinggi karena usia > 60 tahun dan menderita
penyakit komorbid yaitu hipertensi.

353
UCAPAN TERIMAKASIH
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana
atas kesempatan yang diberikan kepada Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak
dalam kegiatan upaya percepatan penanganan penanggulangan COVID-19. Ketua RT
Desa Parit Baru dan Kuala II, Pastor Paroki Gereja Santo Agustinus Sungai Raya, Pimpinan
Panti Asuhan Bunda Pengharapan dan Rumah Belas Kasih, PT. AHASS, Pemilik Street Cafe
dan Ana Cafe serta Barbershop Akong yang telah memberikan izin kepada kami dalam
melaksanakan asesment dan edukasi protokol kesehatan. Seluruh mahasiswi kelompok III
KKN Tematik yang telah bekerja keras menjalankan seluruh rangkaian kegiatan mulai dari
penilaian hingga aksi nyata seperti edukasi, pembagian masker dll.

KAJIAN PUSTAKA

1. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Buku Panduan Bagi Relawan
Mahasiswa Bidang Kesehatan Untuk Memerangi Pandemi Covid-19.
2. Data Covid-19 Kalimantan Barat terkini https://dinkes.kalbarprov.go.id/covid-19/
3. Kemenkes, 2020. Poster Edukasi Protokol Kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru.
https://www.kemkes.go.id/ Diakses tanggal 22 Agustus 2020 pukul 10.00 WIB
4. ______ , 2020. Panduan Singkat Pelacakan Kontak ( Contact Tracking) untuk Kasus
COVID-19. https://www.kemkes.go.id/ Diakses tanggal 22 Agustus 2020 pukul 19.00
WIB
5. Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Data Kejadian Infeksi Virus COVID-19 di
Indonesia. https://covid19.who.int/ Diakses tanggal 22 September 2020 pukul 22.00
WIB
6. World Health Organization, 2020. Data Global kejadian Infeksi Virus COVID-19 di
Dunia. https://covid19.who.int/ Diakses tanggal 22 September 2020 pukul 22.00

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

354
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Peranan KKNT Literasi Numerasi


Kemendikbud Dalam Meningkatkan Literasi
Kesehatan Bagi Siswa Sekolah Dasar di
Kabupaten Klaten
Yulinda Erma Suryani1*, Darupratomo2, dan Arif Julianto Sri Nugroho3
1
Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Kesehatan,
Universitas Widya Dharma Klaten
2
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma Klaten
2
Program Studi Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten
*Email: yulinda@unwidha.id
Abstrak

Keterbatasan literasi kesehatan membuat masyarakat abai terhadap protokol kesehatan,


serta meningkatkan perilaku berisiko penularan infeksi yang merugikan diri sendiri dan
orang lain. Literasi kesehatan yang baik sangat penting dimiliki terutama bagi siswa
sekolah dasar. Mahasiswa Universitas Widya Dharma Klaten berusaha untuk meningkatan
litarasi kesehatan kepada siswa SD melalui program KKNT Literasi Numerasi Kemendikbud.
Kegiatan KKNT Literasi Numerasi dilaksanakan di Gumulan, Kepala SDIT Budi Luhur, Kepala
SDN 1 Pasung, Kepala SDN 2 Bonyokan, Kepala SDN 2 Pokak, Kepala SDN 1 Glagah, Kepala
SDN 2 Ganguran. Program pencegahan dan mengurangi penularan virus SarCov 2 dilakukan
dengan cara: sosialisasi Covid-19, sosialisasidan praktek cara mencuci tangan dengan baik
dan benar, praktek membuat masker kain, sosialisasi adaptasi kebiasaan baru. Sosialisasi
Covid-19 menggunakan metode Pemutaran video dan buku saku Siswa tentang Covid 19.
Sosialisasi mencuci tangan dengan baik dan benar menggunakan metode bernyanyi &
praktek langsung. Sosialisasi pembuatan masker dilakukan dengan menggunakan metode
praktek & penugasan. Sosialisasi adaptasi kebiasaan baru menggunakan metode pemutaran
video. Penggunaan metode yang tepat lebih efektif untuk meningkatkan literasi kesehatan
pada siswa SD.

LATAR BELAKANG

Corona virus disease 2020 yang kemudian disingkat menjadi (COVID - 19) merupakan penyakit
yang disebabkan oleh coronavirus jenis baru yang diberi nama Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus ini menyerang sistem pernapasan, yang
mengakibatkan gangguan paru - paru berat hingga menyebabkan kematian. Virus Corona
dapat menyerang siapa saja. Di Indonesia sendiri kasus terinfeksi virus corona pertama kali
muncul di Jawa Barat pada 2 Maret 2020. Sejak hari itu, jumlah kasus terkonfirmasi positif
Covid 19 dari hari ke hari jumlahnya semakin bertambah dan telah menyebar ke seluruh
Provinsi yang ada di Indonesia. Jumlah kasus positif Covid 19 di Indonesia terus mengalami
penambahan.
Penanganan Covid-19 tak hanya terkait sistem kesehatan, tapi juga tingkat literasi masyarakat.
Masyarakat berliterasi, cenderung lebih siap menghadapi dampak buruk pandemi. Bahkan,
menurut WHO dalam Health Literacy The Solid Fact (2013), tingkat literasi menjadi penentu
utama status kesehatan seseorang daripada pendapatan, status pekerjaan, tingkat
pendidikan, ras, atau etnis. Literasi berperan penting dalam menentukan status kesehatan
masyarakat di era modern. Literasi yang rendah berpotensi meningkatkan perilaku berisiko
dan memperburuk kesehatan. Seseorang dengan literasi kesehatan yang rendah lebih
rentan terhadap tertular COVID-19 (Prem K, Liu Y, Russell TW, et al., 2020).
Pada masa pandemi, literasi kesehatan sangat dibutuhkan. Literasi masih sering diartikan
sebatas kemampuan seseorang untuk membaca literasi sebenarnya memiliki arti yang lebih
besar dari sekadar membaca. Literasi merupakan kemampuan seseorang untuk bernalar
dan memproses informasi yang kita baca. Kirsch & Irwin (1993) meyatakan bahwa ada
tiga bagian penting dalam penguasaan literasi yakni 1) literasi wacana, yaitu kemampuan
seseorang dalam menyarikan informasi dari sebuah berita, puisi, narasi, bahkan editorial
media massa; 2) literasi dokumen, yaitu kemampuan seseorang memahami POS (Prosedur
Operasional Standar) sebuah pekerjaan, jadwal, peta, tabel, grafik, dan kuesioner; serta

356
3) literasi kuantitatif, yaitu kemampuan menggunakan angka-angka untuk melakukan
perhitungan dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Literasi kesehatan (health literacy) adalah salah satu cabang dari sekian banyaknya cabang
literasi. literasi kesehatan adalah segala pengetahuan yang berhubungan dengan bidang
kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan pola hidup sehat. The Institute of Medicine
mendefinisikan literasi kesehatan sebagai kemampuan seseorang untuk memperoleh,
memproses, dan memahami informasi serta pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dalam
upaya pengambilan keputusan terkait kesehatan secara tepat (Ratzan and Parker, 2000).
Pandemi Covid-19 membawa kesadaran baru bagi individu, masyarakat, dan pengambil
kebijakan tentang pentingnya literasi kesehatan. Keterbatasan literasi kesehatan membuat
masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, serta meningkatkan perilaku berisiko
penularan infeksi yang merugikan diri sendiri dan orang lain. dalam penanganan Covid-19,
meningkatkan literasi kesehatan merupakan kebutuhan vital. Bila tidak, dapat mengancam
sistem kesehatan nasional. Ketika masyarakat tidak memahami detailnya informasi, maka
informasi yang salah akan menyebar dengan cepat dan masyarakat dapat membuat
keputusan buruk sehingga dapat memengaruhi kesehatan dan keselamatannya.
Sehubungan dengan wabah saat ini, inovasi baru dikembangkan atau disesuaikan
untuk meningkatkan literasi kesehatan digital masyarakat dan yang masyarakat butuhkan
untuk mencari, menemukan, memahami, dan menggunakan informasi kesehatan
dari sumber elektronik serta menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk mengatasi
atau memecahkan masalah kesehatan. Literasi kesehatan yang baik sangat penting dimiliki
karena bisa berdampak pada batasan faktor sosial, kultur, dan individu, sementara literasi
kesehatan yang buruk juga dapat berefek pada pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil
penelitian Farhan dkk (2020) menemukan bahwa penggunaan media digital sebagai pusat
informasi literasi kesehatan dan dapat dilakukan oleh masyarakat atas kesadaran dapat
dikembangkan melalui media informasi seperti YouTube.
Kebutuhan akan literasi kesehatan ditengah pandemi ini sangat dibutuhkan. Saat ini
banyak informasi yang beredar terkait pencegahan, dan pengendalian Covid 19. Namun
terkadang informasi yang beredar tersebut tidak tepat, sehingga memunculkan kecemasan
di masyarakat. Pengetahuan akan kesehatan perlu disebarluaskan dengan baik. Informasi
yang salah selama masa krisis kesehatan dapat menyebarkan paranoia, ketakutan, dan
stigmatisasi. Hal ini juga dapat menyebabkan orang menjadi tidak terlindungi dengan baik
atau lebih rentan terhadap virus. Di tengah masa pandemi ini literasi kesehatan memiliki
tujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang Bahaya yang ditimbulkan akibat adanya virus
corona, Upaya pencegahan, Gejala Covid 19 dan Lainnya. Adanya pandemi ini membuat
kita sebagai manusia untuk lebih peduli terhadap kesehatan.
Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam membangun kesadaran literasi kesehatan
dimasyarakat. Salah satu langkah konkretnya dengan diselengarakanya kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN), sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui KKN,
mahasiswa belajar mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan secara
langsung di masyarakat juga memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan
pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara lebih nyata. KKNT Literasi Numerasi Tematik Covid-19 merupakan suatu bentuk
pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa sekaligus
melatih mahasiwa meningkatkan kapasitas dirinya dengan cara terlibat langsung berperan
serta melakukan upaya membantu masyarakat di daerah asalnya masing-masing untuk
pencegahan, pemutusan rantai penyebaran Covid-19. KKNT Literasi Numerasi Kemdikbud
merupakan program Kampus Mengajar Perintis, dengan tujuan untuk pengamalan tridharma
mahasiswa melalui pengajaran murid SD dalam bidang literasi dan numerasi. Melalui

357
KKNT ini sinergi mahasiswa, masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah, dan stakeholders
(hingga tingkat wilayah) dalam upaya gotong royong penangangan Covid-19 melalui literasi
kesehatan dapat lebih meningkat sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya
perubahan perilaku Adaptasi Kebiasaan Baru bagi siswa. KKNT ini diharapkan dapat
mendorong kontribusi konkrit mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat
mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman dalam menghadapi pandemi.

METODE

Program KKNT Literasi Numerasi Kemendikbud diikuti oleh 13 orang mahasiswa yg bertugas
di 13 SD yang tersebar di 9 Kecamatan di Kabupaten Klaten propinsi Jawa Tengah, yang
dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus - 30 September 2020. Berikut rincian lokasi KKN.

Tabel 1. Data Mahasiswa Peserta KKN beserta Lokasi Kegiatan

Program kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam upaya peningkatan literasi kesehatan
siswa SD dalam rangka mengurangi penularan covid-19 dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya:
1. Sosialisasi mengenai Covid-19
Sosialisasi Mengenai covid-19 dilakukan dengan tujuan agar siswa SD bsa tahu
tentang covid 19 dan apa yang menyebabkannya.Kegiatan sosialisasi dilakukan
dengan menggunakan metode ceramah, pemutaran film dll
2. Penyuluhan Cara Cuci Tangan Yang Baik dan Benar
Salah satu cara sederhana untuk menjaga kesehatan adalah dengan mencuci tangan.
Cara mencuci tangan yang baik dan benar adalah langkah awal untuk kamu bisa
menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Budaya mencuci tangan harus diterapkan sejak
dini agar terbiasa hingga dewasa.Memberikan penyuluhan terhadap siswa mengenai

358
pentingnya cuci tangan dan cara cuci tangan yang benar merupakan gerakan
meningkatkan kesadaran terhadap pandemic.
Metode yang digunakan dalam program ini yaitu metode bernyanyi Yang dilakukan
dengan semenarik mungkin agar siswa bisa senang dan bisa menerima serta
mempraktikkan kegiatan mencuci tangan setiap hari baik di lingkungan sekolah
maupun rumah.
3. Belajar Membuat Masker Kain
Praktik membuat masker bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang, mengatasi rasa
bosan ketika dirumah, dan meningkatkan ketrampilan siswa. Mahasiswa menyediakan
bahan dan alat yang digunakan untuk membuat masker kain, dan membimbing siswa
agar siswa mampu membuat masker sendiri dirumah. Tugas siswa adalah membuat
pola masker pada kain, setelah itu menggunting pola, menyablon nama masing
masing siswa dengan alat setrika yang sudah disediakan, selanjutnya menjahit
4. Pengenalan Adaptasi Baru
Keselamatan pelajar harus dikedepankan dimasa new normal. Proses pelaksanaan
persiapan pendidikan harus bisa berkoordinasi dengan melibatkan berbagai pihak,
khususnya pihak orang tua siswa. Agar hal ini tidak menimbulkan kekhawatiran dan
kecemasan ditengah proses pembelajaran. Segala peraturan protokol kesehatan
segara di maksimalkan mulai dari sarana prasarana pendidikan dan fasilitas keperluan
siswa selama mamasuki masa new normal. Selain itu penyesuaian penerapan
protokol kesehatan perlu bagi para pelajar selama proses belajar. Seperti merapkan
pola hidup sehat dan menerapkan physical distancing (Jaga jarak).

DISKUSI

Literasi kesehatan memiliki peran yang cukup besar dalam bidang Kesehatan. Pada masa
pendemi Covid-19, literasi kesehatan menjadi hal yang penting dimiliki. Dengan adanya
literasi informasi kesehatan keada siswa sekolah dasar, menjadikan siswa untuk lebih paham
mengenai betapa bahayanya virus SarCov 2 (Corona). Siswa juga memiliki keterampilan
dalam mencegah terjangkitnya virus SAR Cov 2. Melalui literasi kesehatan siswa tahu cara
mengakses, membaca atau memahami, menilai dan menerapkan informasi mengenai
pandemi covid-19 yang terjadi saat ini.
Di masa pandemi saat ini masih banyak anak-anak sekolah terutama tingkat SD yang
belum paham tentang bahayanya virus covid-19, meskipun sudah dilakukan kebiasaan
baru di sekolahnya mereka tetap menganggap kondisi saat ini seperti kondisi sebelumnya
yang aman. Proses pembejalaran dilakukan menggunakan metode pembelajaran baru
yaitu metode daring. Metode daring ini ternyata membuat siswa-siswa kewalahan untuk
mengikuti daring, dikarenakan ada beberapa faktor yaitu kurangnya ketersediaan orang tua
yang mendampingi belajar anak, tidak mempunyai gadget, kurangnya kesadaran dari siswa
sendiri untuk sekolah, dan siswa sulit menangkap materi jika tidak dijelaskan secara langsung
melalui tatap muka. Hal itu menyebabkan guru-gurunya kesulitan dalam mengolah nilai
karena ada siswa yang jarang mengumpulkan tugas. Akhirnya Sekolah berusaha mencari
jalan alternatif untuk mengkondisikan siswa, yaitu dengan melakukan program home visit
dan tetap menerapkan protokol kesehatan, berhubungan dengan hal tersebut kelompok
KKNT Universitas Widya Dharma Klaten membuat program untuk memberi edukasi yang
berkaitan dengan COVID-19.

359
A. Sosialisasi COVID 19 Melalui Video Animasi
Pada awal pembelajaran home visit anak-anak diberi tahu tentang COVID-19 melalui video
animasi, di dalam video tersebut juga menjelaskan tentang bagaimana cara mengenali
gejala virus tersebut, cara menghindari virus tersebut, dan apa pentingnya memakai APD
seperti masker saat berpergian keluar rumah juga memakai sanitizer atau rajin cuci tangan
ketika setelah memegang benda di tempat umum atau setelah keluar rumah.

B. Penyuluhan Cara Cuci Tangan Yang Baik dan Benar


Penyampaian materi mengenai pentingnya mencuci tangan dengan baik dan benar dilakukan
dengan metode bernyanyi. Dengan bernyanyi diharapkan literasi kesehatan siswa SD bisa
ningkat sehingga menimbulkan kesadaran bagi mereka untuk selalu menjaga kebersihan
dan bisa mencuci tangan dengan baik dan benar.
Pada saat pertama kali melakukan home visit didapatkan temuan bahwa dalam mencuci
tangan, yang banyak dilakukan siswa hanyalah mencuci telapak tangan saja. Mereka juga
mencuci tangan hanya mencuci sja tanpa memperhatikan airnya sehingga siswa juga
banyak yang mencuci tangan tanpa menggunakan air yang mengalir. Siswa juga belum
memiliki kebiasaan untuk mengeringkan tangan sesudah mencuci tangan
Di SDN 1 Karangasem siswa diajak bernyayi sebanyak 4 kali, sehingga siswa menjadi hafal
dengan lagunya. Ketika siswa sudah hafal lagunya maka siswa mampu mempraktkkannya.
Materi penyuluhan tentang mencuci tangan dengan baik dan benar disambut dengan
antusias oleh siswa, mereka belajar dengan ceria. Siswa juga tertarik untuk mencatat lirik
lagu cuci tangan yang telah disampaikan. Dan siswa semakin sadar bahwa mencuci tangan
itu sangat penting.
Di SD Negeri 2 Bonyokan Mahasiswa memberikan penyuluhan terhadap siswa mengenai
pentingnya cuci tangan dan cara cuci tangan yang benar merupakan gerakan meningkatkan
kesadaran terhadap pandemi. Metode yang digunakan dalam program ini yaitu metode
pengenalan cra cuci tangan dengan memutarkan video dengan kemudian langsung di
praktekkan kepada siswa agar meraka tau cara mencuci tangan tangan yang baik dan benar.
Dengan pemutaran video, siswa lebih mudah memahami sehingga mengundang daya tarik
kepada siswa tersebut. Dan mereka juga sadar kenapa harus cuci tangan sebelum dan
sesudah mereka melalukan kegiatan dirumah maupun diluar

360
C. Belajar Membuat Masker Kain
Setelah mengedukasi tentang COVID-19, anak-anak diajak untuk membut salah satu APD
yaitu masker, kegitan tersebut bertujuan agar siswa lebih sadar tentang pentingya memakai
masker saat bertemu orang lain di luar rumah karena mereka senang dan bangga memakai
hasil karya mereka sendiri. Bentuk masker tersebut dibuat kekinian dengan membuat motif
tie dye karena selain memotong pola masker siswa juga dapat berkreasi dengan pewarna
untuk membuat motif sesuai kreatifitas mereka.
Praktik membuat masker bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang, mengatasi rasa bosan
ketika dirumah, dan meningkatkan ketrampilan siswa. Pada pelaksanaan kegiatannya,
mahasiswa menyediakan bahan dan alat yang digunakan untuk membuat masker kain,
dan membimbing siswa agar siswa mampu membuat masker sendiri dirumah. Tugas siswa
adalah membuat pola masker pada kain, setelah itu menggunting pola, menyablon nama
masing masing siswa dengan alat setrika yang sudah disediakan, selanjutnya menjahit.
Praktik membuat masker ini diikuti oleh siswa dengan sangat antusias. Dengan kegiatan
belajar membuat masker kain, siswa sangat senang dan mempelajarinya dengan baik,
bahkan ada siswa yang mempraktikkan sendiri dirumah. Sehingga Kegiatan ini menjadi
kegiatan ketrampilan selama dirumah dimasa pandemic.

361
D. Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru
Keselamatan pelajar harus dikedepankan dimasa new normal. Proses pelaksanaan persiapan
pendidikan harus bisa berkoordinasi dengan melibatkan berbagai pihak, khususnya pihak
orang tua siswa. Agar hal ini tidak menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan ditengah
proses pembelajaran. Segala peraturan protokol kesehatan segara di maksimalkan mulai
dari sarana prasarana pendidikan dan fasilitas keperluan siswa selama mamasuki masa new
normal. Selain itu penyesuaian penerapan protokol kesehatan perlu bagi para pelajar selama
proses belajar. Seperti merapkan pola hidup sehat dan menerapkan physical distancing
(Jaga jarak).
Program pengenalan Adaptasi Baru kepada siswa SD Negeri 1 Karangasem menggunakan
bahan ajar Print Out Materi Covid, Buku Saku Aman Covid, dan pemutaran Video Pembelajaran
Adaptasi Baru ketika di Sekolah. Kesadaran yang tinggi juga ditunjukkan oleh pihak sekolah
dengan membuat fasilitas fasilitas adaptasi baru seperti Tanda Jaga Jarak, wastafel disetiap
ruang kelas, pemberian face sield dan buku saku aman covid. Seluruh siswa SD Negeri 1
Karangasem sangat patuh terhadap Protokol Kesehatan, selalu ditekankan untuk membawa
buku saku aman covid ketika pembelajaran luring home visit. Jadi ketika melanggar, hanya
perlu diingatkan dan diminta untuk membuka buku aman covid. Walaupun tinggal di bawah
bukit siswa memiliki kesadaran yang tinggi akan pandemic.
Mahasiswa memberikan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru kepada siswa serta kepada
wali murid SDN II Belangwetan secara luring dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Mahasiswa memberi tahukan apa itu “ New Normal “ dan bagaimana cara menghadapi virus
corona dan bagaimana cara beradaptasinya. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi
tersebut diantaranya: menjaga daya tahan tubuh, menjaga kebersihan lingkungan,
mengenakan Masker, mencuci Tangan dan pentingnya menjaga Jarak.
Sebagai wujud nyata bahwa Universitas Widya Dharma berupaya untuk memperlengkapi
SDM yang mampu berkarya dalam upaya meminimalisir penyebaran COVID-19. Yulinda Erma
Suryani, S.Pd., M.Si sebagai DPL bersama mahasiswa melakukan pelatihan pembuatan

362
sabun dari minyak jelantah. Sebenarnya target dari pelatihan ini ditujukan untuk siswa
kelas 5 & 6 SD, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan, maka pelatihan diberikan
kepada Kepala Sekolah & Guru/Wali Kelas SD KRISTEN 2 SUMBEREJO. Dengan pelatihan
pembuatan sabun berbahan dasar minyak jelantah, diharapkan dapat menambah wawasan
& membekali guru-guru pengetahuan mengenai manfaat minyak jelantah selain untuk
mengurangi pencemaran lingkungan. Sabuh hasil olahan minyak jelantah bisa digunakan
untuk mencuci tangan. Semoga pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun
bermanfaat bagi seluruh elemen SD KRISTEN 2 SUMBEREJO dan ke depannya dapat
melakukan pelatihan mandiri kepada siswa.

363
KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Program KKN-T Kemendikbud ini mendapatkan respon positif dari wali murid, wali kelas,
serta kepala sekolah bahkan terdampak pada siswanya sendiri. Program pendampingan
terhadap siswa sendiri sangat membantu terhadap semangat belajar siswa serta wali murid
sendiri. Pendampingan ini tidak cukup dengan waktu singkat, karena di butuhkan kerja
sama dari peran orang tua, wali kelas, serta dukungan dari kepala sekolah sendiri, sehingga
membangkitkan semangat belajar terhadap siswa. Untuk meningkatan literasi kesehatan
pada siswa SD diperlukan metode yang cocok agar siswa bisa memahami dengan baik apa
yang sudah disampaikan mengenai covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru, sehingga siswa
dengan kedasarannya dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas diprakarsainya program KKNT
Literasi Numerasi sehingga mahasiswa kami dapat menerapkan ilmunya dilapangan dan
membantu siswa-siswi dampingannya agar bisa meningkatan literasi kesehatan. Kepala
SDN II Belangwetan, Kepala SD Kristen 2 Sumberejo, Kepala SDN Kabupaten, Kepala
SDN 1 Karangasem, Kepala SDN Gemampir, Kepala SD Alam Harapan Kita, Kepala SDN 3
Gumulan, Kepala SDIT Budi Luhur, Kepala SDN 1 Pasung, Kepala SDN 2 Bonyokan, Kepala
SDN 2 Pokak, Kepala SDN 1 Glagah, Kepala SDN 2 Ganguran, yang telah menerima dan
membimbing mahasiswa kami, sehingga mereka bisa melaksanakan program-kerja dengan
baik dan lancar. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada Koordinator Wilayah
Bidang Pendidikan Kecamatan Wedi, Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan
Klaten Tangah, Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Klaten Utara, Koordinator
Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Klaten Selatan, Koordinator Wilayah Bidang
Pendidikan Kecamatan Jatinom, Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Ceper,
Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Karangnongko, Koordinator Wilayah
Bidang Pendidikan Kecamatan Cawas, Kasi SD Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yang
telah membantu mengkoordinasikan kepada kepala sekolah lakosi KKNT tentang program
KKNT mahasiswa Unwidha. Dan mahasiswa dari Universitas Widya Dharma Klaten yang
terlibat KKNT Covid: Meliana Ekawati (Psikologi), Noviani Indah Perwitaningrum (Ekonomi
Manajemen), Faridhatul khasanah (Ekonomi Manajemen), Maulana Wahyu Cahyaningrum
(Ekonomi Akutansi), Hari yuliani (Psikologi), Tera Daryanti (PPKN), Ellyana Laily Nur Kudus
(Psikologi), Faiz Bagas Nashrullah (Ekonmi Manajemen), Khoirunnisa Al Mukaromah
(Psikologi), Muhammad Rizal Alfiansyah (Ekonomi Manajemen), Chusna Rofiqoh (Ekonomi
Manajemen), Grafitri Nindi Antika (Psikologi), Henri Saka Pamungkas (Psikologi).

364
ACUAN PUSTAKA

[1] Kirsch, Irwin S. 1993. The National Adult Literacy Survey: A Brief Update. The Pennsylvania
Adult Basic & Literacy Education Handbook for Program Administrators 1993 Edition.
Lancaster, PA: New Educational Projects, Inc. http://www.ets.org/research/policy_
research_reports/publications/chapter/1993/izlu
[2] Prem K, Liu Y, Russell TW, et al. 2020. The Effect Of Control Strategies To Reduce Social
Mixing On Outcomes of The Covid-19 Epidemic In Wuhan, China: A Modelling Study. The
Lancet Public Health. Vol.5, Issue 5, Hal. 261-270. DOI: 10.1016/S2468-2667(20)30073-6
[3] Ratzan SC, Parker RM. 2000. National Library of Medicine current bibliographies in
medicine: Health literacy . Bethesda, MD: National Institutes of Health https://www.
researchgate.net/publication/230877250_National_Library_of_Medicine_Current_
Bibliographies_in_Medicine_Health_Literacy
[4] WHO. 2013. Health Literacy; The Solid Fact. WHO, Copenhagen. https://www.euro.who.
int/__data/assets/pdf_file/0008/190655/e96854.pdf

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

365
Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
2020

Pemberdayaan Masyarakat Desa Sokawera


Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas
Di Masa Pandemi Covid-19
Slamet Sulistiadi, Ari Dwi Nurasih
Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto
1

2
Program Studi Biologi Nahdlatul Ulama Purwokerto
Email: Sulistiadislamet22@gmail.com
Abstrak

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik COVID-19 Luring di Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok,
Kabupaten Banyumas. Pada program KKN tersebut telah direalisasikan program-program
yang telah kami rancang dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Tujuan dari pelaksanaan
KKN ini yaitu diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman belajar melalui keterlibatan
dalam masyakarat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan
menanggulangi permasalahan yang berada di lapangan. Adapun khalayak sasaran dari
program-program yang telah kami lakukan yaitu siswa-siswi sekolah yang ada di Desa
Sokawera, meliputi murid TK dan Paud, serta masyarakat Desa Sokawera.
Dalam kegiatan kknt Covid-19 di Desa Sokawera, telah dilaksanakan beberapa program.
program-program tersebut diantaranya adalah sosialisasi covid-19 dan era new normal,
sosialisasi penerapan pola hidup sehat, sosialisasi pemanfaatan pekarangan rumah,
edukasi makanan dan minuman sehat, penyuluhan budidaya ikan dan sayuran dalam ember,
serta penginisiasian pendayagunaan sda kehutanan dan umkm. dalam program-program
tersebut, pembagian masker kepada masyarakat Desa Sokawera, pembiayaan bibit cabai
untuk pemanfaatan lahan di sekitar rumah, memberikan bibit sayuran dan benih ikan lele
untuk program kerja budidaya ikan dan sayuran dalam ember, serta melakukan survei ke
hutan untuk mencari potensi pemanfaatan lahan hutan. di samping program utama yang
telah kami lakukan, kami juga mengikuti beberapa kegiatan desa dan beberapa kegiatan
rutinan masyarakat. selama 32 hari program-program tersebut dapat terlaksana dengan
baik dan dapat diterima oleh masyarakat.

LATAR BELAKANG

Upaya penanggulangan dan pencegahan COVID-19, Desa Sokawera Kecamatan Cilongok


Kabupaten Banyumas membentuk Satgas COVID-19. Permasalahan terkait COVID-19
menyebabkan munculnya dampak permasalahan di Desa Sokawera pada berbagai bidang.
Pada kondisi sebelumnya di Desa Sokawera diketahui terdapat 1 orang yang dinyatakan
positif COVID-19, sehingga kewaspadaan di masyarakat perlu ditingkatkan. Dengan adanya
kasus tersebut, maka upaya pencegahan COVID-19 harus diperketat seperti mengikuti
protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh WHO.
Dari segi pendidikan, masyarakat banyak yang mengalami kesulitan dalam mengakses
pendidikan dimana sistem pembelajarannya berubah menjadi sistem dalam jaringan
(daring). Banyak siswa-siswi yang mengeluh karena terbatasnya pendampingan belajar dari
guru. Di bidang agama, masyarakat masih melakukan aktivitas keagamaan seperti biasa
namun banyak yang mengabaikan protokol kesehatan COVID-19 yaitu physical distancing
dan penggunaan masker yang belum terealisasikan sepenuhnya. Di bidang kesehatan,
beberapa masyarakat masih kurang mengerti dan memahami bahaya COVID-19, hal ini
dibuktikan dengan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan physical distancing
serta penggunaan masker saat keluar rumah dan berkerumun.
Dalam aspek ekonomi banyak warga yang terkena dampak seperti Pemutusan Hubungan
Kerja. Dalam aspek sosial, kegiatan masyarakat menjadi terganggu dikarenakan pembatasan
sosial yang diterapkan oleh pemerintah. Selain itu, keberadaan berita palsu yang beredar
mengenai virus corona juga ikut andil dalam permasalahan sosial yang adadalam masyarakat.

367
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) COVID-19 Luring dapat menjadi salah satu upaya
pencegahan COVID-19 dan dampaknya dalam kehidupan masyarakat melalui program-
program dalam KKN.
Saat ini pemerintah sudah mulai menerapkan kebijakan New Normal pada daerah yang
masuk pada zona hijau. New Normal merupakan langkah percepatan penanganan
COVID-19 yang dapat meminimalisir dampak buruk COVID-19 bagi berbagai aspek atau
bidang di kehidupan masyarakat. New Normal dapat dijalankan dengan mempertimbangkan
kesigapan daerah dan hasil riset epidemiologi diwilayah terkait, kemudian masyarakat dapat
menjalankan aktivitas sehari-hari namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tahap awal penerapan New Normal adalah dengan dibukanya beberapa sekolah dan
tempat ibadah. Penerapan New Normal juga telah dilakukan di pusat pembelanjaan, baik
modern maupun tradisional. Namun, di wilayah Desa Sokawera masih banyak warga yang
belum peka dengan adanya virus corona. Masih banyak warga yang melanggar protokol
kesehatan seperti tidak memakai masker ketika keluar rumah dan masih banyak warga
yang berkerumun tanpa menjaga jarak. Beberapa dari mereka juga menganggap remeh
bahaya virus corona. Maka dari itu harus diadakan sosialisasi atau edukasi mengenai New
Normal dan penerapan pola hidup sehat, termasuk di dalamnya mencakup penyuluhan
pemanfaatan lahan untuk menanam berbagai macam tanaman yang dapat diolah agar
ekonomi masyarakat tetap stabil.
Sebagai bentuk merealisasikan program dan tujuan diatas maka telah diadakan kuliah kerja
nyata (KKN). Kuliah kerja nyata adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada mayarakat oleh
mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan merupakan salah satu bagian dari tri
dharma perguruan negeri. Dalam hal ini yang menjadi sasaran utama KKN adalah Desa
Sokawera, dimana KKN dari UNU Purwokerto telah melaksanakan berbagai macam program
untuk pencegahan COVID-19 yang menjadi akar dari berbagai macam permasalahan di
kehidupan masyarakat.Dengan adanya penurunan penyebaran covid-19 di Kabupaten
Banyumas membuat pemeritah siap melaksanakan kebijakan New Normal, akan tetapi
masyarakat belum sepenuhnya memahami kondisi New Normal tersebut. Oleh karena
itu, kami sebagai mahasiswa melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata untuk membantu
pencegahan, penanggulangan dampak virus corona dan memberikan edukasi New Normal
pada masyarakat.

METODE
Metode pelaksanaan kegiatan KKNT Covid-19 Luring di Desa Sokawera tercantum dalam
tahapan-tahapan kegiatan berikut ini:
a. Survei awal
Survei awal dilaksanakan pada hari selasa 10 Agustus 2020 bertempat di Desa Sokawera
Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Bersilaturrahmi dengan kepala desa Sokawera
dan tokoh masyarakat yang membicarakan beberapa pembahasan diantaranya mengenai
rencana kegiatan KKNT Covid-19 Luring di Desa Sokawera oleh mahasiswa Universitas
Nahdlatul Ulama Purwokerto
b. Identifikasi masalah
Menggali permasalahan dengan melakukan diskusi dengan pemerintah desa dan Satgas
Covid-19 Desa Sokawera
c. Analisis Kebutuhan

368
1) Mengidentifikasi tingkat pemahaman masyarakat Desa Sokawera terkait new normal
2) Mengidentifikasi manfaat dan dampak yang diterima masyarakat Sokawera dengan
adanya kegiatan KKNT Covid-19 Luring
3) Mengidentifikasi permasalahan yang ditimbulkan akibat adanya Covid-19 dan
memberikan solusi melalui kegiatan KKNT Covid-19 Luring
d. Penetapan Khalayak Sasaran
Sasaran yang terlibat dalam kegiatan adalah seluruh masyarakat desa Sokawera Kecamatan
Cilongok Kabupaten Banyumas
e. Penetapan luaran dan indikator pencapaian kegiatan KKNT Covid-19 Luring

DISKUSI

1. Sosialisasi COVID-19 dan era New Normal


Kegiatan sosialisasi COVID-19 dilakukan bersama Satgas Covid-19 Desa Sokawera.
Sosialisasi COVID-19 dan era New Normal dilaksanakan sebanyak 3 kali. Secara berturut-
turut dilaksanakan pada Jum’at, 28 Agustus 2020, Selasa , 1 September 2020 dan Rabu, 2
September 2020. Target sasaran sekolah-sekolah TK dan PAUD yang ada di Desa Sokawera
dan ibu-ibu PKK dan dasawisma. Metode yang digunakan dalam sosialisasi yaitu penyuluhan.
Dalam kegiatan dilakukan juga pembagian masker sebanyak 80 pcs terdistribusi dengan
tepat. Adapun respon masyarakat sangat antusias menerima bantuan dan mendukung
adanya program yang berkelanjutan. Kendala utama yang dihadapi yaitu masyarakat masih
sulit untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru di era New Normal.
Solusi yang ditawarkan adalah menejlaskan langsung secara kekeluargaan kepada
masyarakat dengan mengedukasi dan memberikan informasi yang tepat terkait COVID.
Masyarakat harus terbiasa dengan adaptasi kebiasaan baru, salah satunya dengan selalu
menggunakan masker ketika keluar rumah. Factor pendorong Agar semua masyarakat paham
tentang COVID-19 dan arti New Normal serta dapat menerapkan protocol kesehatan yang

369
dianjurkan WHO di era New Normal dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan rekomendasi
nasehat yang selalu disampaikan adalah selalu menerapkan protocol kesehatan yang
dianjurkan WHO
Setiap kunjungan tersebut kita membagikan masker. Selain itu, dilaksanakan juga
sosialisasi keliling menggunakan ambulans. Pelaksanaan sosialisasi keliling terlaksanakan
berkat kerjasama dengan pihak Yayasan Argo Wilis, Pemerintah Desa Sokawera, Gugus
Tugas COVID-19 Desa Sokawera, Babinsa, dan Babinkamtibnas. Kegiatan tersebut
dilakukan dengan mengelilingi Desa Sokawera sebagai salah satu bentuk himbauan
dalam pencegahan penularan COVID-19 dan adaptasi kebiasaan baru di era New Normal.
Penyuluhan penerapan pola hidup sehat dilakukan dengan mengikuti kegiatan rutin warga
seperti arisan ibu-ibu PKK. Adapun kegiatan dilaksanakan pada tanggal 3 September 2020
Kegiatan ini masih sebagai runtinitas kegiatan dari sosialisasi COVID-19 dan era New Normal.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan ibu-ibu mengikuti dengan antusias. Selama kegiatan
berlangsung, ibu-ibu dan peserta KKNT tetap mematuhi protokol kesehatan
2. Edukasi Makanan Sehat
Kegiatan program kerja edukasi makanan sehat diawali dengan koordinasi dengan
kelompok kader. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 10 September 2020 Tim kemudian
mempersiapkan materi tentang makanan dan minuman sehat untuk kegiatan edukasi
makanan sehat. Kegiatan dilakukan dengan cara menjelaskan materi dalam kegiatan rutin
warga seperti arisan ibu-ibu PKK. Kegiatan berjalan dengan lancar dan ibu-ibu mengikuti
dengan antusias. Selama kegiatan berlangsung, ibu-ibu dan peserta KKNT tetap mematuhi
protokol kesehatan. Kendala yang ditemui saat pelaksanaan kegiatan yaitu kehadiran
masyarakat yang lebih banyak dari ekpetasi. Sehingga paket makanan sehat sederhana
yang disiapkan mengalami kekurangan. Sebagai factor pendorong kegiatan yaitu ajakan
mengonsumsi makanan maupun minuman sehat merupakan salah satu upaya dalam
menjalankan pola hidup sehat agar kita terhindar dari berbagai jenis penyakit.
3. Pemanfaatan pekarangan rumah
Kegiatan sosialisasi pemanfaatan pekarangan rumah diawali dengan koordinasi dengan
pemerintah desa agar kegiatan tepat sasaran. Kemudian pihak kepala desa mempersiapkan
kader untuk mengikuti acara pemanfaatna pekarangan rumah.. Kegiatan sosialisasi
dilakukan secara langsung kepada ibu-ibu Dasa Wisma RT 06 RW 08. Kami berusaha
mengajak warga untuk memanfaatkan lahan sekitar rumahnya dengan ditanami tanaman.
Kami menjelaskan bahwa pekarangan rumah bisa ditanami berbagai macam tumbuhan,
kemudian kami membagikan 300 bibit tanaman cabai merah dan 8 pack poly bag sebagai
stimulus. Kegiatan berjalan dengan lancar. Capaian dan respon kegiatan berjalan dengan
baik, bibit sudah terdistribusi kepada masyarakat. Respon: masyarakat antusias dengan
adanya program kegiatan ini dan mau mencoba mempraktekan di pekarangan rumah
masing-masing apalagi sangat terbantu dengan adanya pembagian bibit. Berdasarkan
kendala perlu pemahanan khusus untuk mempersiapkan benih ikan dan sayuran yang
cocok untuk menjalankan program kegiatan. Solusi yang ditawarkan banyak membaca dari
internet dan memilih ikan dan sayuran sesuai dengan rekomendasi dari berbagai pihak.
Agar pelajar dan masyarakat dapat berdikari dalam bidang panganan. Budikdamber juga
memberikan edukasi untuk produktif dua hal sekaligus yaitu ikan dan sayuran. Rekomendasi
yang perlu diberikan Inovasi dalam bidang panganan perlu dikembangkan lagi.
4. Budidaya Ikan dalam Ember
Kegiatan budidaya ikan dalam ember dilaksanakan pada 4 September 2020. Kegiatan
budidaya ikan dan sayuran dalam ember ini diawali dengan koordinasi bersama pihak
Yayasan Argo Wilis. Kemudian kami melakukan penyuluhan kepada pelajar PKBM Argo

370
Wilis Paket B Desa Sokawera. Kami memanfatkan ember-ember yang sudah ada didepan
gedung Argo Wilis lalu kami menyerahkan benih ikan lele sebanyak 200 ekor serta bibit
sayuran kangkung dan sawi. Kegiatan berjalan dengan lancar.kendala yang perlu dihadapi
adalah pemahanan khusus untuk mempersiapkan benih ikan dan sayuran yang cocok untuk
menjalankan program kegiatan. Solusi yang ditawarkan banyak membaca dari internet dan
memilih ikan dan sayuran sesuai dengan rekomendasi dari berbagai pihak. Faktor pendorong
agar pelajar dan masyarakat dapat berdikari dalam bidang panganan. Budikdamber juga
memberikan edukasi untuk produktif dua hal sekaligus yaitu ikan dan sayuran.
Seminggu kemudian kami melakukan kunjungan untuk mengobservasi perkembangan
budidaya ikan dan sayuran dalam ember. Ditemukan hasil bahwa tidak semua ikan lele
hidup, ada sekitar 5 ekor yang mati karena suhu mencapai 30 derajat celcius pada siang
hari. Sayuran-sayuran juga sudah mulai tumbuh. Kami menyarankan posisi ember untuk
dipindahkan agar tidak terlalu terkena panas sinar matahari.
5. Penginisasian Pendayagunaan SDA Kehutanan
Kegiatan ini diawali dengan koordinasi dengan pihak perhutani. Kemudian kami melalukan
survei lokasi ke hutan Sekarwarna. Setelah itu kami melakukan penginisiasian untuk
budidaya tanaman pakis sayur dan burus di kawasan hutan pangkuan Desa Sokawera.
Kegiatan berjalan dengan lancer. Melakukan pendekatan kepada masyarakat tentang
pendayagunaan SDA kehutanan dan UMKM. Menginisiasi pemanfaatan lahan di dalam
kawasan hutan untuk penanaman pakis dan burus. Capaian kegiatan pendayagunaan SDA
Kehutanan dan UMKM berjalan dengan baik dan produk berupa pakis dan burus dapat
dijadikan sumber penghasilan masyarakat khusunya yang tinggal di daerah perhutanan.
Respon masyarakat antusias selama kegiatan dan ingin menjalankan usaha pakis dan
burus sebagai salah satu sumber penghasilan keluarga. Kendala yang dihadapi yaitu sulit
untuk mencapai lokasi karena berada di daerah dataran tinggi. Solusi harus berhati-hati
dan utamakan keselamatan. Faktor pendorong yang disampaikan agar masyarakat sadar
akan manfaat untuk pelestaria hutan sekaligus sebagai pemanfaatan media tanam pakis
dan burus yang bila dikelola sebagai usaha maka dapat menjadi sumber penghasilan

KESIMPULAN DAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti kegiatan KKN Tematik COVID-19 Luring pada tahun 2020 ini, dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Pandemi COVID-19 ini sangat berdampak pada kehidupan masyarakat Desa Sokawera
dalam berbagai bidang seperti dibidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan
agama.
2. Pemerintah Desa Sokawera sangat memperhatikan setiap warganya. Setiap keluarga
mendapatkan bantuan uang dan sembako yang dibagikan secara adil dan merata.
3. Masyarakat Desa Sokawera sangat mendukung kegiatan KKN Tematik COVID-19 Luring
dan turut berpartisipasi di setiap program kerja.
4. Kegiatan KKN Tematik COVID-19 Luring ini dapat menjadi penghubung yang baik
antara Pemerintah Desa Sokawera dan masyarakat umum agar bisa lebih bersatu untuk
menghadapi pandemi COVID-19.

371
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas program KKNT Covid-19 Luring yang
dilaksanakan secara nasional dan kami dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut
Dan mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto yang terlibat KKNT Covid
Andi Zaelani, Kiki Kurniasih, Diana Kamilah, Iis Nurhayati, Siti Mualimah, Khusni Mubarok,
Astuti, Tasya Devi Aditya, Sarjono, Inayatul Maola dan Diana Kamilah. Terimakasih juga
kami sampaikan kepada Pemerintah Desa Sokawera dan Satgas Covid-19 Desa Sokawera
Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas

ACUAN PUSTAKA (ARIAL BOALD 11)

[1] Wibowo, Arief, et al. “Penyuluhan Wirausaha Berbasis Teknologi untuk Pemulihan
Ekonomi Masyarakat Terdampak Covid-19 di Masa New Normal.” E-Dimas: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, vol. 11, no. 3, 2020, pp. 357-365, doi:10.26877/e-dimas.
v11i3.5872.
[2] .Widiyawati, I, et.al “Optimalisasi Pengelolaan Pertanian Terpadu Guna Mendukung
Terwujudnya Desa Mandiri Energi di Desa Sokawera, Kabupaten Banyumas.”Agrokreatif:
Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, vol 6, no 2,2020, pp 112-120
[3] Riza, Ainur, et al. “Pemberdayaan Anggota Kelompoktani melalui Pemanfaatan Jerami
Padi pada Budidaya Tanaman Bunga Kol di Kecamatan Tarogong Kaler.” Jurnal Inovasi
Penelitian, vol. 1, no. 4, Sep. 2020, pp. 717-724.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

372
Kuliah Kerja Nyata Tematik
COVID-19

Dilaksanakan oleh :

Didukung oleh :

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana


Kedeputian Bidang Sistem Dan Strategi
Badan N
 asional Penanggulangan Bencana
2020

Anda mungkin juga menyukai