Anda di halaman 1dari 300

UPGRIS PEDULI CEGAH

COVID-19

Penulis :
Arisul Ulumuddin, S.Pd., M.Pd.
Maftukin Hudah, S.Pd., M.Pd.
Sukamto, S.Pd., M.Pd.
Dr. Heri Prabowo, SE., MM.
Qristin Violinda, S.Psi., MM., Ph.D.
Noora Qotrun Nada, ST., M.Eng.
R. Yusuf Sidiq Budiawan, S.Pd., MA.

Penyunting :
Dian Priambudi, S.Pd.

Penerbit :
UPT Penerbitan Universitas PGRI Semarang Press
Jl. Sidodadi Timur No 24, Dr. Cipto Semarang 50125
Jawa Tengah, Telepon: (024) 8451279

i UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Dilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian
atau Seluruh buku ini tanpa seizing tertulis dari penerbit

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


ISBN: 978-623-6602-77-5

Penulis :
Arisul Ulumuddin, S.Pd., M.Pd.
Maftukin Hudah, S.Pd., M.Pd.
Sukamto, S.Pd., M.Pd.
Dr. Heri Prabowo, SE., MM.
Qristin Violinda, S.Psi., MM., Ph.D.
Noora Qotrun Nada, ST., M.Eng.
R. Yusuf Sidiq Budiawan, S.Pd., MA.

Penyunting : Dian Priambudi, S.Pd.


Perancang Sampul dan Penata Letak :
Tim Kreatif UPGRIS Press

Penerbit:
UPT Penerbitan Universitas PGRI Semarang Press
Jl. Sidodadi Timur No 24, Dr. Cipto Semarang 50125
Jawa Tengah, Telepon: (024) 8451279

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 ii


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang


Maha Esa karena dengan rahmat dan ridho-Nya buku
UPGRIS Peduli Cegah Covid-19 dapat diselesaikan
sesuai dengan rencana.

Berbagai program dan kegiatan ini ditujukan guna


membantu masyarakat untuk menjaga kesehatan diri,
tetap produktif dan inovatif dalam kondisi pandemi
COVID-19 pada masa sekarang ini. Pentingnya
pencegahan dan pengurangan risiko bencana pandemi
ini akan membantu pemerintah dalam menurunkan
angka kasus terkonfirmasi positif maupun kematian
yang masih memiliki pola kecenderungan untuk
meningkat sampai saat ini. Melalui buku UPGRIS Peduli
Cegah Covid-19 ini diharapkan menjadi dokumentasi
ilmiah dalam bentuk pencegahan, penanganan,
Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masya-
rakat melihat masalah – masalah dan solusi sampai
ke tingkat masyarakat terendah dalam menghadapi
pandemi COVID-19

Kami mengucapkan terima kasih kepada Civitas


Universitas PGRI Semarang, pimpinan jajaran Rektor,
Wakil Rektor, dosen dan para mahasiswa yang telah
melakukan praktik baik pencegahan covid-19. Aatas
dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan buku
ini semoga bermanfaat.

Semarang, 20 Mei 2022

Tim Penyusun

iii UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


DAFTAR ISI

Sampul Depan ......................................... i

Informasi Penerbit .................................. ii

Kata Pengantar ....................................... iii

Daftar Isi ................................................. iv

BAB I
Inovasi UPGRIS dalam Penanganan
Covid-19 .................................................. 1

BAB II
Praktik Baik Penanganan Covid-19 .......... 31

BAB III
Kegiatan Vaksinasi di Universitas PGRI
Semarang ................................................. 254

BAB IV
Penelitian & Pengabdian Kepada
Masyarakat Topik Covid-19 ...................... 263

Profil Penulis........................................... 291

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 iv


BAB I
INOVASI UPGRIS DALAM
PENANGANAN COVID-19

P aparan virus Covid-19 menyebar ke


Indonesia sejak awal tahun 2020.
Sampai saat ini pun kita masih dalam
rangka waspada meski sudah mulai
beradaptasi dengan berbagai kebiasaan
baru pasca pandemi. Lihat saja di dalam
tas kita, selalu ada handsanitizer, tisue,
dan masker cadangan. Tidak lupa masker
menjadi hal yang sudah menjadi kebiasaan
sebelum kita bepergian. Belum lagi
perilaku kita yang masih saja tidak lepas
dari kebisaan saat pandemi, belanja online,
belajar mengajar online, rapat online dan
lain sebagainya.
Menggunakan handsanitizer merupakan
salah satu cara dalam menjaga kebersihan
dan kesehatan diri selama masa pandemi
Covid-19. Berguna sebagai pengganti air

1 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


dan sabun, hand sanitizer ini dapat
dijumpai di manapun dengan harga yang
bervariasi. untuk bisa membantu
pemerintah menangani Covid-19.
Salah satu upaya UPGRIS adalah
memproduksi sendiri cairan pembersih
tangan (handsanitizer). Hal ini digawangi
para mahasiswa kreatif dari jurusan
Pendidikan Biologi UPGRIS. Di antaranya
Sajat, Bekti Suryanto, Risqi Ramayanti,
Khoirrul Marom, dan Siti Musapana. Para
mahasiswa itu memanfaatkan keilmu-
annya, dengan membuat cairan pembersih
tangan sendiri, di Laboratorium Biologi
UPGRIS.
Laboratorium Biologi memproduksi
handsanitizer sendiri sejak awal pandemi
berlangsung, untuk ikut serta mencegah
penyebaran Covid-19. Pembuatan cairan
tersebut untuk memenuhi kalangan
sendiri, lembaga, perusahaan, dan untuk
aksi sosial. Cairan pembersih tangan
buatan mahasiswa terbagi dua, yaitu spray
dan gel. Untuk yang spray, bahannya

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 2


adalah alkohol, H202, gliserol, essential oil,
dan aquades. Sedangkan gel, yaitu
aquades, H202, gliserin, pengental atau
carbomer, tea, alkohol, dan essential oil.

Produksi Handsanitizer

Kepala Laboratorium Biologi UPGRIS


Muhammad Syaipul Hayat mengemu-
kakan, pihaknya mendukung penuh
mahasiswa dalam membuat cairan pem-
bersih tangan. Hal tersebut merupakan
kepedulian mahasiswa di tengah pandemi
seperti sekarang, sekaligus mengaplikasi-
kan ilmu yang sudah diterima pada mata

3 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


kuliahnya Di samping itu juga mengasah
kepedulian sosial.
Produksi cairan pembersih tangan
tersebut mendapat respons positif dari
masyarakat. Para mahasiswa pun mulai
memproduksi untuk berbagai kepentingan,
terutama pelayanan publik. Awal produksi
masih sekitar 70-100 liter per bulan.
Namun pada Juni pertengahan tahun lalu
dengan adanya kebijakan PPKM darurat,
membuat masyarakat semakin mempro-
teksi diri dan permintaan makin tinggi.
Produksinya pada saat itu mencapai 200-
300 liter per bulan.
Aksi membuat cairan pembersih tangan
itu selain memupuk jiwa sosial, juga
menumbuhkan semangat mahasiswa
berwirausaha. Sejumlah aksi sosial yang
telah mereka lakukan, di antaranya bekerja
sama dengan beberapa lembaga yang
melakukan aksi sosial.
Jika yang diproduksi oleh Laboratorium
Biologi UPGRIS adalah handsanitizer
berbahan dasar alkohol, lain lagi aksi yang
dilakukan oleh mahasiswa angkatan 2021

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 4


pada bulan Oktober tahun 2021. Pada saat
itu para mahasiswa yang masih baru,
membuat handsanitizer non alkohol dan
membagikannya secara gratis. Kegiatan ini
memecahkan rekor MURI, pembagian hand
sanitizer nonalkohol terbanyak. Dengan
menggunakan bahan alami seperti jeruk
nipis, daun serai dan buah-buahan,
sebanyak 3.700 mahasiswa Upgris secara
serentak, baik yang berada di kampus
maupun di rumah, membuat hand
sanitizer non alkohol. Hasilnya, mahasiswa
bisa membuat 26 ribu botol kecil hand
sanitizer dalam waktu hanya 30 menit. Dan
16 ribu diantaranya diberikan kepada
warga sekitar kampus.
UPGRIS sejak awal pandemi berusaha
menyikapi keadaan dengan baik. Inovasi
tetap dilakukan meski dalam keterbatasan.
Seperti halnya yang dilakukan dosen dari
program studi Teknik Mesin pada April
2020 yang lalu. Produk yang adalah
diciptakan ventilator (alat bantu nafas)
berbasis IoT (Internet of Things). Ditangan
Aan Burhanudin, M.T. (Kepala Program

5 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Studi Teknik Mesin), dibantu Muchamad
Malik M. Eng yang ahli dibidang
mekatronika dan robotika serta tiga
mahasiswa Teknik Mesin UPGRIS yaitu
Iffan Bayu Setyono, Kukuh Wahyu Hidayat
dan Ilham Sabil Mubarok ciptakan
ventilator berbasis Internet of Things (IoT).
Proses pembuatan alat tersebut
dilakukan dengan pembagian tugas
masing-masing yaitu Iffan sebagai
perancang desain mekanis, Kukuh sebagai
perancang desain elektronis dan Ilham
merancang desain perangkat lunak.
Hasil konfirmasi dengan Aan bahwa
desain tersebut dilakukan beberapa kali
revisi sehingga menghasilkan alat bantu
pernafasan yang dapat berfungsi dengan
baik, aman, akurat dan presisi. Menurut
beliau, alat bantu pernasfasan tersebut
telah memiliki sensor tekanan oksigen,
sensor aliran oksigen, sensor detak jantung
dan sensor suhu yang dapat mengatur
tekanan dan aliran oksigen secara otomatis
sesuai dengan setingan Dokter sehingga
menjaga kestabilan alat bantu pernafasan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 6


dan menjadikan pasien lebih merasa aman.
Selain itu, Ventilator buatanya dilengkapi
dengan sensor-sensor yang canggih, alat
bantu pernafasan tersebut juga dapat
dipantau dengan menggunakan kamera
dua arah dan dikendalikan dari jarak jauh
menggunakan jaringan Internet. Data –
data medis pasien akan tersimpan ke
dalam data base secara otomatis.

Ventilator Berbasis IoT

Dengan teknologi tersebut maka Dokter


akan dapat menganalisa kesehatan pasien-
pasien dengan melihat tren data

7 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


kesehatannya sehingga Dokter akan dapat
memprediksi hal apa saja kemungkinan
yang akan terjadi terhadap pasien.

Tim Dosen dan Mahasiswa Pembuat Ventilator Berbasis IoT

Covid-19 menyebar di antara orang-


orang selama kontak dekat, paling sering
melalui tetesan kecil (droplet) yang
dihasilkan oleh batuk, bersin, maupun saat
berbicara. Tetesan ini biasanya jatuh ke
tanah atau ke permukaan selain menjaga
protocol kesehatan dan penyemprotan
disinfektan perlu dilakukan atau bisa
dilakukan dengan penyeterilan mengguna-
kan sinar UV. Penggunaan Sinar Ultraviolet
(UV) merupakan salah satu cara untuk
mencegah dan mengurangi penularan virus

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 8


corona penyebab COVID-19 di udara dan
permukaan benda. Sinar UV terbukti
ampuh untuk membunuh virus dan bakteri
termasuk virus COVID-19, sehingga
banyak alat sterilisasi ruangan diciptakan
dengan berbasis sinar itu.
Sinar UVC telah lama dimanfaatkan
untuk mensterilkan peralatan kesehatan,
alat dan ruang operasi, ruang rawat dan
area rumah sakit. Salah satunya juga
adalah di tempat bermain anak – anak yang
sangat rentan terhadap penularan virus
COVID karena anak – anak belum paham
ataupun kurang memperhatikan mengenai
protokol kesehatan untuk itu perlu adanya
penyeterilan ruang bermain anak – anak
dengan otomatis. Hal ini untuk mewujud-
kan ruang bermain yang steril terhadap
virus dan meminimalisir penularan. Sinar
UVC yang digunakan adalah dengan
panjang gelombang 245 nm yang dapat
menembus kulit dan mata manusia
sehingga tidak diizinkan penggunaannya di
ruang atau area berpenghuni atau ada
orang di dalamnya.

9 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Oleh karena itu UPGRIS peduli terhadap
hal ini. Namanya Ahmad Zuhdi, mahasiswa
yang aktif di Tim Robotika UPGRIS
menangkap manfaat sinar UVC untuk
sterilisasi ini dan dikombinasi dengan
hobinya di dunia robotika. Terciptalah
suatu inovasi Robot Beroda Sebagai Alat
Sterilisasi ruangan menggunakan Sinar
Ultraviolet. Robot ini mampu melakukan
Penyinaran dan sterilisasi ruangan dengan
ultraviolet. Lux untuk tingkat keefektifan-
nya saat robot melakukan penyinaran pada
jarak 10 cm – 30 cm pada benda yang akan
disinarinya, untuk penyinaran di jarak 50
cm keatas tidak efektif karena mempunyai
intensitas cahaya yang sangat rendah.
Penderita COVID- 19 dapat mengalami
demam, batuk kering, dan kesulitan
bernafas. Infeksi menyebar dari satu orang
ke orang lain melalui percikan (droplet) dari
saluran pernapasan yang sering dihasilkan
saat batuk atau bersin. Jarak jangkauan
droplet biasanya hingga 1 meter. Droplet
bisa menempel di benda, namun tidak akan
bertahan lama di udara. Waktu dari

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 10


paparan virus hingga timbulnya gejala
klinis antara 1-14 hari dengan rata-rata 5
hari. Maka, bagi orang yang sedang sakit
diwajibkan memakai masker dan
penyemprotan disenfektan atau sterilisasi
guna meminimalisir penyebaran melalui
droplet.

Robot Pensteril Ruangan dengan UVC

11 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Lain lagi dengan empat Mahasiswa
Teknik Mesin UPGRIS. Mereka membuat
kotak yang bisa mematikan virus corona.
Keempat mahasiswa kreatif tersebut yakni:
Rizal Dwi Bayuna, Jarwo Sutopo Paijo,
Angger Adi Nugroho, dan Faris Dwi
Mulyanto. Para mahasiswa ini membuat
dua jenis kotak sterilisasi yang bekerja
dengan sinar ultra violet dan uap
disinfektan. Benda benda kecil milik
pribadi seperti handphone atau jam tangan
akan terbebas dari virus setelah
dimasukan kotak tersebut. Bahkan,
mahasiswa mengklaim, akurasi alat ini
untuk membunuh virus mencapai 99,7
persen. Cara kerja sistem otomasi pada UV
box sterilizer dengan motor stepper dan
sensor ultrasonic Berbasis arduino, cukup
sederhana. Benda benda kecil milik pribadi
seperti handphone, jam tangan, maupun
dompet yang dimasukan kotak tersebut
disinari sinar ultra violet yang memindai.
Di dalam kotak tersebut terdapat motor
stepper untuk menggerakkan lampu sinar
ultravionel dan dua pasang sensor

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 12


ultrasonic arduino sebagai pengukur jarak
benda. Sifat kasar panas sinar ultra violet
selama satu menit dipastikan akan
mematikan virus atau mensterilisasi benda
benda yang dimasukan ke dalam kotak
tersebut.

Tim Pembuat kotak sterilisasi yang bekerja dengan sinar ultra


violet dan uap disinfektan

Selain perangkat dengan penyinaran


ultra violet, mereka juga membuat
perangkat dengan fungsi yang sama
namun dengan cara kerja penguapan dari
cairan disinfektan. Cairan disinfektan yang
diubah menjadi uap, akan terlihat di dalam

13 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


kotak transparan. Uap tersebut yang
diyakini mensterilkan benda yang dalam
kotak.
UPGRIS sebagai kampusnya para
pendidik juga berinovasi di bidang
pendidikan terutama bagi anak usia dini.
Kendala orang tua untuk memberikan
pembelajaran yang baik untuk para anak
usia dini tersolusikan. Terutama di masa
pandemi anak-anak harus melakukan
pembatasan kegiatan di luar rumah dan
tidak bisa sekolah seperti biasanya. Produk
inovasi ini merupakan kolaborasi dari 3
(tiga) dosen dari 3 program studi yaitu
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Pendidikan IPA dan Teknik Mesin. Para
Dosen UPGRIS ini dengan keilmuwan
masing-masing, mengembangkan konsep
bermain bagi anak taman kanak-kanak
(TK) dengan mengajarkan cara pembelaja-
ran untuk mengatasi masalah-masalah
yang dihadapinya. Ketiga dosen tersebut
ialah Muniroh Munawar M.Pd, Dr Fenny
Roshayanti, serta Yuris Setyoadi M.T.
Permainan ini berbasis STEM, kepanja-

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 14


ngan dari Science (ilmu pengetahuan),
Technology (teknologi), Engineering
(kemampuan olah teknik), and
Mathematics (matematika), yang dinama-
kan Steam Corner.

Produk-Produk STEAM CORNER

Permainan ini terdiri dari Magneticum


dengan tema utama ”Diriku”. Berbentuk
buku cerita terkait mengenal dirinya, ciri-
ciri anggota tubuhnya, dan kesukaannya.

15 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Ada juga permainan bertema berkeluarga
bernama Build at Family (BAF), permainan
peran micro play orang. Yang merupakan
permainan dengan merancang sebuah
bangunan berupa stik dan konektor yang
bisa disusun hingga menjadi sebuah
bangunan rumah dengan tokoh-tokoh
keluarga seperti bapak, ibu, kakak, dan
dirinya, serta terdapat puzzle-puzzle
perabotan rumah tangga. Selain itu, ada
juga permainan bertema micro play
binatang, dengan stik dan konektor untuk
buat kandang, rumput dan lumut-
lumutan. Oleh para inovator, semua itu
didesain dengan bercerita kepada anak
berdasarkan cerita binatangnya. Ada 23
buku cerita binatang yang disediakan.
Jadi, mereka bisa mengembangkan
permainan berdasarkan cerita dari buku.
Terakhir ada permainan robo kit STEM,
terdiri atas buku cerita sebagai literasi bagi
anak-anak dilengkapi robot berkoding yang
bisa berjalan di karpet bergambar. Mulai
aktivitas pagi di rumah, menuju lokasi
transportasi, di fasilitas tempat umum,

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 16


serta aktivitas melestarikan tanaman dan
lingkungan. Semua ini dalam rangka
melatih kemampuan motorik anak usia TK.
Produk hasil penelitian ini juga
memperoleh hibah matching Fund Kedai
Reka dari Kemdikbud dengan beberapa
mitra industri. Merk dagang (brand) Steam
Corner pun sudah didaftarkan ke DJKI.
Proses penelitian, pengembangan sampai
hilirisasi dilakukan pada masa pandemi
Covid-19. Hal ini memberikan motivasi
bahwa UPGRIS tidak berdiam diri saat
pandemi. Dan produk ini sudah dijual
bebas ke masyarakat sehingga para orang
tua yang memiliki anak usia dini di rumah
bisa memanfaatkan pembelajaran seperti
layaknya di sekolah.
Selama pandemi Covid-19 produksi
sampah rumah tangga kian bertambah, di
antaranya limbah kulit buah. Apalagi kita
disarankan untuk banyak makan buah-
buahan untuk meningkatkan kekebalan
tubuh, namun akhirnya limbah berupa
kulit buah menjadi meningkat. Di tangan
sejumlah mahasiswa Universitas PGRI

17 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Semarang (UPGRIS), limbah kulit buah
dapat diolah menjadi produk pengharum
ruangan. Mereka mengelola limbah kulit
buah dalam pembuatan eco enzym, yakni
larutan zat organik kompleks diproduksi
dari hasil fermentasi limbah organik yang
tentunya kaya manfaat. Para mahasiswa
dari tim Program Kreativitas Mahasiswaitu
adalah Eka Nurafina, Alifia Hasna Azzah
Fillah, Handini, dan Sekar Dian Pawestri.
Mereka dibimbing secara langsung oleh
dosen pembimbing tim PKM-K UPGRIS, Dr
Ling Maria Ulfah, SSi MPd.
Mereka mengumpulkan sampah kulit
buah dari sejumlah outlet jus buah di Kota
Semarang dan dapat pula diperoleh dari
sampah dari rumah tangga. Sejauh ini,
limbah kulit buah tersebut hanya dibuang
dan belum dimanfaatkan. Padahal limbah
kulit buah semisal tidak dikelola dengan
baik, maka semakin lama akan terbuang
sia-sia. Maka, pihaknya berusaha meman-
faatkan kulit buah itu untuk memproduksi
Ecos Air, yakni produk air freshener atau

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 18


pengharum udara dengan bahan dari
essential oil yang berbasis eco enzyme.
Menurut ketua tim Eka Nurafina,
diharapkan selain dapat mengurangi
pencemaran limbah kulit buah yang
terbuang sia-sia, hal itu bisa menjadi
peluang usaha dari penjualan Ecos Air. Ia
menjelaskan, hasil dari olahan eco enzyme
itu dibuat menjadi produk pengharum
ruangan atau air freshener yang ramah
lingkungan. Selain itu, masih banyak sekali
manfaat yang diperoleh dari produk
tersebut seperti dapat membunuh kuman,
bakteri dan virus. Sebab, mengandung
asam asetat serta beberapa enzim seperti
enzim lipase, tripsin dan amilase. Tak
hanya itu, zat tersebut juga dapat
menghilangkan bau asap rokok, Eka
menambahkan.
Pada dasarnya, tak sulit untuk
membuat pengharum ruangan berbahan
limbah kulit. Bahan-bahan yang perlu
disiapkan seperti sisa kulit buah yang
masih segar seperti jeruk, apel, air, gula
aren dan aromatic atau essential oil.

19 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Essential oil berupa
kopi, peppermint,
lavender, green tea
dan jeruk. Sedang-
kan untuk alatnya
ada pisau, toples
besar berbahan
plastik, baskom,
sendok makan,
timbangan digital,
Produk Ecos Air saringan, corong,
botol kaca, alat pengukur pH dan spidol.
Proses pembuatan eco enzyme dilakukan
dengan empat tahap. Proses tersebut
diawali dengan menambahkan 10 bagian
air kedalam toples yang terbuat dari plastik
atau isi 60 persen air dari isi toples. Jika
volume wadah 10 liter maka isi air
maksimal 6 liter. Kemudian tambahkan
satu bagian gula aren 10 persen dari
jumlah air atau sekitar 600 gram.
Sementara, anggota tim PMK-K, Allifa
Hasna menjelaskan, proses pembuatan
dimulai dari memasukkan sisa kulit buah-
buahan yang masih segar hingga mencapai

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 20


80 persen wadah toples 10 liter yaitu
sekitar 1800 gram. Aduk rata semua bahan
hingga tercampur. Setelah itu toples
ditutup, dan diberi tanggal pembuatan.
Proses fermentasi ini membutuhkan
waktu selama 3 bulan. Jangan lupa untuk
buka tutup toples, setiap hari untuk
mengeluarkan gas selama 1 bulan pertama.
Setelah dibuka tentu ditutup kembali.

Pembuatan Ecos Air : pengharum udara berbasis eco enzyme

Setelah eco enzyme sudah siap,


dilanjutkan proses pembuatan essential oil
berbasis eco enzyme menjadi air freshener.
Larutan essential oil berbasis eco enzyme
yang sudah jadi, cukup ditambahkan air

21 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


dengan perbandingan 1 : 1000. Yakni 1
mililiter larutan eco enzyme dicampurkan,
ke dalam 1000 mililiter air atau 0,5 mililiter
larutan eco enzym mencampurkan ke
dalam 500 mililiter air. Masukkan larutan
tersebut, ke dalam botol semprot
menggunakan pipet plastik untuk
membersihkan udara dari kuman dan
bakteri serta dapat menghilangkan bau.
Kemudian, pada saat fermentasi berusia
dua bulan tambahkan 10 persen bahan
aromatic berupa coffee, peppermint,
lavender, green tea atau jeruk. Bisa
ditambahkan juga bahan aromatic ke
dalam larutan eco enzyme melalui bantuan
alat ataupun diaduk manual lalu
fermentasi kembali selama satu bulan.
Selepas tiga bulan larutan eco enzyme
siap dipanen, dengan cara disaring
sehingga limbah organik yang tersisa
tersaring. Larutan ini, yang nantinya
digunakan sebagai bahan pengharum
ruangan. Sebelum dipanen pada hari ke 90
melakukan pengukuran pH terlebih dahulu
pada eco enzyme guna memastikan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 22


kestandaran hasil fermentasi yang baik.
"Eco enzyme yang baik mengandung pH
dibawah 4.0 dan memiliki aroma asam
segar khas fermentasi,” papar Hasna
anggota tim.
Inovasi ini sebagai pengharum ruangan,
ecos air memiliki keunggulan yang cukup
banyak antara lain sebagai desinfektan dan
pembersih barang-barang. Sambutan dari
masyarakat cukup bagus, hal itu bisa
dilihat dari banyaknya pesanan di platform
Instagram ecosair.
Masih Terkait dengan limbah buah. Ada
saja inovasi yang dilakukan mahasiswa
UPGRIS selama pandemi Covid-19. Giliran
dari program Studi Teknologi Pangan.
Menggunakan tempat di teras laboratorium
teknologi pangan, delapan kelompok
mahasiswa semester 7 Tekpang UPGRIS
dengan cermat memajangkan karya
terbaiknya. Mereka dibimbing oleh ibu
dosen Iffah Muflihati M.Sc. Ada berbagai
macam produk olahan seperti drink
dragon, selai lembaran kulit manggis,
permen jelly kulit melon, abon kulit nanas,

23 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


teh kulit apel, serta teh kulit jeruk. Mereka
menyajikan dengan cara yang menarik.
Setiap kali pengunjung hadir diminta
untuk mencicipi serta menilai produk
olahanya. Salah satu produk yang menarik
Bokunas (abon kulit nanas). Produk yang
terdiri dari bahan kulit buah nanas, guka
aren, bawanng merah, bawang putih,
cabai, garam, ketumbar lada serta
penyedap rasa.

Mahasiswa Teknologi Pangan UPGRIS dengan inovasi Bokunas


(Abon Kulit Nanas)

Bokunas memiliki rasa seperti seperi


abon pada umumnya. Walaupun berasal
dari kulit nanas namun rasanya mirip

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 24


daging sapi. Ada rasa pedas serta serta
yang bisa dirasakan oleh lidah. Cara
mereka mengolah berdasarkan teori serta
konsultasi dengan dosen sebagai pakar
makanan. Sehingga hasil yang dibuat akan
lebih optimal dan dinikmati masyarakat
luas.
Di dalam kulit buah masih banyak
terdapat banyak kandungan seperti serat
serta vitamin. Hal ini bisa mengurangi
jumlah sampah rumah tangga. Hasil
olahan kulit buah ini, juga bisa dijadikan
potensi yang bisa dikembangkan menjadi
wirausaha. Bahkan tahun 2020, Prodi
TekpangUPGRIS berhasil mengolah limbah
kulit pisang menjadi ekstrak minuman
yang memiliki rasa seperti kopi. Produk
tersebut yang sudah masuk jurnal
kemudian dibaca oleh Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM). Selanjutnya
diminta untuk menentukan standar
kandungan minuman sebuk kulit pisang,
ini juga menjadi bukti bahwa produk
olahan pangan mendapat apresiasi tinggi

25 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Kreativitas dan inovasi UPGRIS masih
terus dilakukan untuk memberikan solusi
bagi masyarakat. Masih terkait pemanfaa-
tan limbah, permasalahan yang dihadapi
masyarakat di Desa Jatimudo terhadap
pemberdayaan masyarakat yang tidak ada
usaha dalam pemanfaatan kulit buah
siwalan menjadi olahan yang lebih
bermanfaat pada saat kondisi pandemi
Covid-19. Kulit buah siwalan hanya
dibuang dan apabila sudah sangat banyak
akan saya bakar agar tempat tersebut bisa
digunakan untuk membuang kulit buah
siwalan kembali, karena jika tidak
demikian limbah tersebut akan mengeluar-
kan bau yang dapat mencemari lingkung-
an. Apalagi saat musim penghujan, limbah
tersebut akan lebih cepat membusuk yang
mana jika dibiarkan akan menyebabkan
penyakit dengan munculnya belatung.
Para mahasiswa Nurmila Azizah, Kukoh
Puji Slamet Rahayu, Ratna Mufidah, Sulis
Setyaningrum dari Prodi Pendidikan Biologi
dan Fahrurrozi dari Prodi Teknik Mesin
dengan Dosen Pembimbing Ibu Eko Retno

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 26


Mulyaningrum, S.Pd., M.Pd. tidak tinggal
diam. Mereka melakukan inovasi dengan
membuat asap cair antifeedant pada rayap
dari limbah kulit buah siwalan (Borassus
flabellifer). Diketahui limbah kulit buah
Siwalan mengandung selulosa, hemiselu-
losa, lignin, dan air sehingga apabila
dilakukan proses pirolisis (pembakaran
tidak sempurna dengan oksigen terbatas)
akan mampu
menghasilkan
asam laktat
dan ã-lakton
yang berperan
sebagai anti-
feedant bagi Buah Siwalan (Borassus flabellifer).
Gambar dari https://kumparan.com/
serangga.
Senyawa antifeedant merupakan suatu
zat yang apabila diujikan terhadap
serangga akan menghentikan aktivitas
makan. Senyawa ini mengubah perilaku
yang mencegah makan melalui aksi
langsung pada organ perasa serangga.
Pada saat ini senyawa bioaktif antifeedant
mulai digunakan sebagai pengendali hama

27 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


alternatif, karena mekanisme kerjanya
dinilai lebih aman terhadap lingkungan
maupun terhadap manusia atau hewan,
ikan dan organisme lain.
Tidak mau kalah, inovasi dilakukan
untuk menghadapi masalah di bidang
ekonomi. Salah satunya dilakukan oleh
para dosen ini, Qristin Violinda S.Psi,MM,
Ph.D, Arisul Ulumuddin S.Pd,M.Pd, dan
Dr. Ir. Efriyani Sumastuti MP. Mereka
memberikan alternatif manajerial yang
dapat mempertanggungjawabkan ketaha-
nan UKM secara umum dan secara khusus
bagi para wanita sebagai pelaku UKM.
Strategi yang dapat digunakan terdiri dari
investasi dalam bisnis inti (yang tampaknya
menjadi faktor kunci di kedua sisi), untuk
meningkatkan profitabilitas, berbagai
macam produk diperlukan, untuk diting-
katkan daya saing dan kualitas yang lebih
tinggi memiliki pengaruh yang lebih besar.
Penjelasannya terletak pada kemampuan
UKM untuk mengikuti kebutuhan spesifik
konsumen dengan pembuatan produk yang
disesuaikan keunggulan kompetitif melalui

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 28


diferensiasi. UKM juga dapat melakukan
pendekatan area yang berdekatan dapat
mengarah pada peningkatan profitabilitas,
mengeksploitasi kesamaan dan kompetensi
dan, dengan demikian, ruang lingkup dan
pembelajaran ekonomi.
Mangambil studi di UKM Alisa, mereka
menawarkan strategi untuk menghadapi
persaingan yang ketat dan mempertahan-
kan posisi. sebagai bisnis yang berorientasi
konsumen. UKM sebaiknya mampu
menyeimbangkan biaya dan produktivitas
tenaga kerja, penjualan dan kompetensi
organisasi agar menjadi relevan dalam
pandangan daya saing. Sumber daya
mempengaruhi marjinalitas dalam konteks
bisnis mereka saat ini, sementara relevan
untuk bertahan dalam persaingan, meng-
hindari kerugian apa pun. Bahkan,
memiliki alat produksi, sistem pemasaran
digital yang efektif dan efisien dengan
demikian mengurangi produksi kesatuan
biaya serta dapat membantu profitabilitas.

29 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Catatan :
Tulisan ini merupakan kumpulan dari
kegiatan inovasi UPGRIS dalam Covid-19
yang telah dipublikasikan di :
1. https://jatengprov.go.id/beritaopd/merespon-
seruan-ganjar-mahasiswa-upgris-produksi-
hand-sanitizer-untuk-pedagang-pasar/
2. https://www.kompas.tv/article/218168/ribua
n-mahasiswa-buat-hand-sanitizer-non-alkohol
3. https://upgris.ac.id/22765-2/
4. https://www.radioidola.com/2021/mengenal-
kotak-sterilisasi-pembunuh-virus-corona-
inovasi-mahasiswa-upgris/
5. https://jateng.tribunnews.com/2021/10/01/
mahasiswa-baru-upgris-dapat-rekor-muri-
pembagian-hand-sanitizer-nonalkohol-
terbanyak
6. https://jateng.tribunnews.com/2021/12/03/karya
-mahasiswa-upgris-semarang-olah-limbah-buah-
jadi-produk-pengharum-ruangan?page=all

7. https://wawasan.co/news/detail/18713/mant
ab-mahasiswa-upgris-mampu-olah-kulit-buah-
jadi-produk-pangan
8. https://upgris.ac.id/asap-cair-antifeedant-
pada-rayap-dari-limbah-kulit-buah-siwalan/

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 30


BAB II
PRAKTIK BAIK
PENANGANAN COVID-19
Mengajarkan Anak-Anak Cara Cuci
Tangan yang Benar dengan Sabun dalam
Upaya Pencegahan Covid-19 di Desa
Tegalsambi
Novi Rahmawati, Yanuar Hery Murtianto
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas PGRI Semarang
Email: noviirhmaa@gmail.com

Virus Covid-19 (SARS-CoV-2) bisa


berada di mana saja, menempel di benda-
benda yang ada di sekitar kita. Upaya yang
bisa dilakukan adalah melakukan berbagai
upaya pencegahan, salah satunya adalah
mencuci tangan menggunakan sabun atau
yang sering kita dengar dengan istilah
CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Mencuci
tangan dengan sabun adalah salah satu
tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunakan air
dan sabun oleh manusia untuk menjadi
bersih dan memutuskan mata rantai

31 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


kuman. Mencuci tangan dengan sabun
(CTPS) dikenal juga sebagai salah satu
upaya pencegahan penyakit. Hal ini
dilakukan karena tangan sering kali
menjadi agen yang membawa kuman dan
menyebabkan patogen berpindah dari satu
orang ke orang lain, baik dengan kontak
langsung ataupun kontak tidak langsung.
Untuk itu salah satu
program kerja KKN-T
saya adalah sosialisasi
mengenai CTPS di
Desa Tegalsambi RT
01 RW 01, Kecamatan
Tahunan, Kabupaten
Jepara agar masya-
rakat Desa Tegalsambi
RT 01 RW 01 lebih paham mengenai CTPS.
Metode yang saya gunakan yaitu dengan
bersosialisasi secara online melalui Grup
Whatsapp dengan warga mengenai CTPS,

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 32


dan juga mengajarkan cara cuci tangan
yang benar secara langsung dengan anak-
anak di Desa Tegalsambi. Selain itu saya
juga sosialisasi mengenai cara pembuatan
sabun cuci tangan sendiri dengan remaja di
Desa Tegalsambi.
Mencuci tangan yang baik harus
menggunakan sabun dan air yang
mengalir. Peran sabun menjadi penting
karena dapat melarutkan lapisan lemak,
termasuk yang dikandung pada selubung
virus dan dinding bakteri. Selanjutnya,
penggunaan air mengalir juga akan
membilas virus atau bakteri yang masih
tersisa di permukaan tangan kita.
Pencegahan ini akan optimal jika mencuci
tangan dilakukan dengan baik dan benar,
menggunakan air mengalir dan sabun,
lama 40-60 detik, serta mengikuti metode 6
langkah sesuai anjuran Kementerian
Kesehatan yang diadopsi dari WHO.

33 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Berikut ini enam cara mencuci tangan yang
baik dan benar.

1. Basahi tangan, gosokkan sabun, lalu gosok


kedua telapak tangan dengan arah
memutar.
2. Usap dan gosok kedua punggung tangan
secara bergantian.
3. Gosok sela-sela jari hingga bersih.
4. Bersihkan ujung jari bergantian dengan
posisi mengunci.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara
bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan,
gosok perlahan secara bergantian,
kemudian bilas dengan air.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 34


Mencuci tangan yang baik harus
menggunakan sabun dan air yang
mengalir. Peran sabun menjadi penting
karena dapat melarutkan lapisan lemak,
termasuk yang dikandung pada selubung
virus dan dinding bakteri.

Bijak Memberikan Gawai pada Anak


dalam Pembelajaran Masa New Normal
Eva Ardiana Indrariani, Larasati
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, FPBS, UPGRIS
Email: evaardiana@upgris.ac.id

Satu kondisi yang juga menjadi catatan


penting adalah dunia anak selama
pandemi. Hal ini berkaitan dengan kondisi
anak yang terlalu lama di rumah karena
karantina, tidak dapat bermain bebas
dengan teman-temannya, dan lembaga
pendidikan rendah juga ditutup dalam
jangka waktu yang lama sehingga banyak
orang tua memilih cara praktis dengan
memberikan gawai kepada anaknya
sebagai teman main. Senada dengan
kondisi tersebut, Suara.com (Jumat, 24
Juli 2020) memberikan catatan bahwa

35 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


anak semakin lekat dengan gawai sebagai
dampak dari pandemi Covid-19.
Banyak faktor mengapa orang tua
memberikan gawai pada anak. Alasan
kepraktisan menjadi pilihan yang paling
mendominasi. Apalagi bagi mereka yang
dua-duanya bekerja dan meninggalkan
anak di rumah bersama pengasuh. Maka,
berdasarkan pengamatan di lapangan,
gawai merupakan solusi sesaat yang
mereka pilih. Kondisi ini terjadi merata di
seluruh dunia karena pandemi juga
melanda hampir seluruh penghuni bumi.

Kegiatan Webinar KKNT

Beberapa hasil diskusi dengan orang tua


siswa, guru, dan mahasiswa diperoleh data
di antaranya sebagai berikut. Beberapa
alasan anak sebaiknya bermain di luar.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 36


1) Radiasi
Menurut laporan dari WHO
(Organisasi Kesehatan Dunia) pada
2011, ponsel dan perangkat nirkabel
lainnya masuk dalam kategori 2B karena
risiko emisi radiasi yang dihasilkannya.
Pada Desember 2013, Dr. Anthony Miller
dari University of Toronto School of
Public Health mengungkapkan bahwa
paparan frekuensi radio merupakan
ancaman nyata bagi anak-anak.
Penelitian yang dilakukan Universitas
Leeds di Nottingham dan Universitas
Manchester and Institute of Cancer
Research di London, Inggris, menyata-
kan bahwa syaraf anak masih
berkembang dan tengkorak tipis
membuat anak rentan terserang radiasi
dari ponsel. Penggunaan telepon
genggam di dekat kepala anak dikhawa-
tirkan akan menghancurkan sel otak
balita.

37 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


2) Mengurangi kemampuan interaksi sosial
Dengan tablet, anak bisa bermain
seorang sendiri. Dalam sebuah artikel
yang diterbitkan di The New York Times,
penulis buku iBrain: Surviving the
Technological Alteration of the Modern
Mind dan Direktur Longevity Center di
Universitas California, Dr Gary Small
mengatakan anak-anak yang mengha-
biskan terlalu banyak waktu dengan
teknologi, akan mengurangi interaksi
dan mengganggu keterampilan komuni-
kasi.
3) Temperamental
Coba sesekali perhatikan perilaku
anak yang berinteraksi dengan gawai
berjam-jam lamanya. Apakah anak Anda
menjadi agresif? Tantrum adalah bentuk
paling umum dari agresivitas di
kalangan balita. Sikap agresif dan
tantrum merupakan akibat dari paparan
gawai. Saat mereka tumbuh dewasa,
anak-anak yang kecanduan game lebih

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 38


mungkin untuk tidak mematuhi orang
tuanya.
4) Penurunan Perkembangan Otak
Pada lima tahun pertama hidupnya,
otak anak berkembang sangat pesat.
Studi menunjukkan bahwa terlalu
banyak gawai akan memengaruhi fungsi
otak dan menyebabkan anak menjadi
kurang perhatian terhadap lingkungan
sekitar. Anak juga akan mengalami
keterlambatan kognitif, gangguan proses
belajar, peningkatan impulsif, dan
penurunan kemampuan mengontrol diri.
Ahli parenting menyarankan orang tua
untuk mengajak anak bernyanyi,
membaca, dan berbicara dengan anak-
anak mereka daripada membiarkannya
bermain gawai atau menonton televisi.
5) Obesitas
Anak-anak yang mengandalkan
waktu bermain mereka di depan layar
gawai daripada di taman bermain, tidak
dapat membakar kalori di tubuhnya.
Satu dari tiga anak Amerika mengalami
obesitas yang dapat menyebabkan

39 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


komplikasi penyakit seperti diabetes,
serangan jantung, dan stroke. Orang tua
harus mendorong anak- anak mereka
untuk bermain di luar rumah. Orang tua
harus memahami bahwa ada banyak
manfaat bermain seperti berjalan,
berlari, dan melompat.
6) Merusak penglihatan
Kontak yang terlalu lama di layar
komputer dapat merusak mata. Para ahli
mengatakan, penglihatan yang baik
diperoleh jika menatap benda dari jarak
yang bervariasi. Penelitian menunjuk-
kan bahwa anak-anak yang kecanduan
bermain game komputer lebih mungkin
mengalami gangguan pada mata
mereka.
7) Kurang minat bermain di alam terbuka
Gawai ‘membunuh’ perkembangan
anak. Sudah seharusnya anak keluar
rumah, berjalan di taman, dan
bersosialisasi dengan anak-anak lain.
Bukan hanya tinggal di rumah dan
bermain dengan gawai. Beberapa orang
tua tidak menyadari bahwa anak mereka
terasing dari alam, tumbuhan, hewan,

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 40


danau, dan langit. Balita harus mampu
melempar bola, melompat, berlari, dan
bernyanyi. Intinya, anak harus aktif
bergerak untuk merangsang perkemba-
ngan saraf motorik.

Pemberdayaan Karangtaruna Randusari


Semarang di Kala Pandemi melalui
Pelatihan Hidroponik dalam Meningkat-
kan Jiwa Entrepreneurship
Ghurrotul Bariroh, Yanuar Hery Murtinato
Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu
Pengetahuan Alam dan Teknologi Informasi Universitas PGRI
Semarang
Email: ghurrotul.auryn@gmail.com

Saat ini Semarang masih berada pada


zona merah. Namun adanya jiwa
entrepreneur dalam diri warganya menja-
dikan Semarang mampu menghadapi
tantangan di kala Pandemi covid-19,
khususnya dalam bidang ekonomi. Tujuan
dari program ini yaitu memberikan solusi
permasalahan pada sektor perekonomian
sebagai impact dari pandemi Covid-19.
Terlebih semarang sebagai Ibukota Jawa
Tengah mempunyai pusat perbelanjaan
yang besar. Hasil produksi dari hidroponik

41 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


dapat disetorkan ke berbagai pusat
perbelanjaan di Semarang, baik itu modern
market maupun traditional market. Selain
itu munculnya SARS CoV-2 memberikan
peluang dalam budidaya hidroponik, yaitu
adanya tuntutan dalam menjaga pola
hidup sehat, seperti rajin olahraga dan
makan makanan kaya nutrisi.
Konsep Hidroponik merupakan sistem
budidaya pertanian yang dilakukan secara
horizontal, baik dalam ruangan maupun
diluar ruangan dengan media utama air
(Mas’ud, 2009). Sistem budidaya pertanian
secara hidroponik ini merupakan konsep
penghijauan yang cocok untuk daerah
perkotaan dan lahan terbatas (Tom, 2005).
Murali et al. (2011) juga menyampaikan
bahwa dilihat dari sisi ekonomi, menanam
sayuran dengan konsep Hidroponik sangat
menguntungkan. Tanpa membutuhkan
biaya yang tinggi dan dengan perawatan
yang relatif mudah (Tallei dkk, 2017) warga
bisa memenuhi kebutuhan sayur mayur
sehat tanpa harus membeli. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini terbagi

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 42


menjadi 2 program besar yaitu kegiatan
pelatihan guna penyampaian materi terkait
hidroponik dan program praktik pembua-
tan hidroponik.
Kegiatan pelatihan dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman kepada target
sasaran masyarakat terkait cara
penanaman hidroponik. Adapun kegaitan
pelatihan telah dilaksankan selama satu
kali sebagai berikut: Pelatihan dilakukan
kepada Karang Taruna Randusari, dengan
materi yang diberikan adalah sebagai
berikut: (a)Pentingnya pemberdayaan
Karang Taruna; (b) Pengertian Hidroponik;
(c) Kelebihan Hidroponik; (d) Pengadaan
media tanam Hidroponik; (e) Jenis
Tanaman Hidroponik untuk di rumah; (f)
Pemeliharaan tanaman Hidroponik; (g)
Pemanenan Hidroponik.
Praktik menanam sayuran dengan
metode hidroponik di kelurahan Randusari
mendapat respon positif dari peserta
pelatihan. Secara umum metode
hidroponik yang dijalankan adalah
persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan

43 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


tanaman dan pemanenan. Persiapan Bibit
Tanaman dan Penanaman Seperti halnya
menanam, menyemaikan benih juga
memerlukan wadah dan media tanam.
Wadah bisa apa saja sepanjang dapat diisi
media tanam seperlunya dan memiliki
lubang di bagian bawah untuk mengeluar-
kan kelebihan air. Persemaian mengguna-
kan wadah khusus persemaian benih yang
disebut tray. Dapat juga persemain
menggunakan sebuah pot ukuran sedang
dan sebuah bekas tempat kue. Adapun
untuk media tanamnya adalah media
tanam dari produk jadi yang bersifat
organik.
Benih untuk Hidroponik Pemeliharaan
Tanaman Tanaman juga memerlukan
perawatan, seperti halnya makhluk hidup
yang lain. Tanaman memerlukan perhatian
dan kasih sayang. Selain penyiraman
dilakukan setiap hari juga perlu pemupu-
kan, dan juga pengendalian hama
penyakit. Pemanenan sayuran biasanya
dilakukan dengan sistem cabut akar (sawi,
bayam, seledri, kemangi, selada, kangkung

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 44


dan sebagainya). Apabila kita punya
tanaman sendiri dan dikonsumsi sendiri
akan lebih menghemat apabila panen
dilakukan dengan mengambil daunnya
saja. Dengan cara tersebut tanaman
sayuran bisa bertahan lebih lama dan bisa
panen berulang-ulang.

Adapun hasil dari kegaitan pengabdian


ini adalah peserta memperoleh pengeta-
huan apa itu hidroponik, serta peluang
berwirausaha di bidang hidroponik di
tengah masa pandemic saat ini. Selain itu
adanya motivasi dan niatan untuk

45 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


bercocok tanam hidroponik pada peserta
pelatihan. Hal ini dibuktikan dengan
respon positif peserta seperti mengikuti
kegiatan pelatihan dengan serius, aktif
bertanya jika mengalami kesulitan, dan di
akhir kegiatan pelatihan terdapat beberapa
peserta ynag mengkonsultasikan rencana
mereka untuk memulai bercoock tanam di
rumah masing-masing.
Hidroponik adalah buddaya menanam
dengan memanfaatkan air /larutan mineral
bernutrisi tanpa menggunakan tanah
dengan menekankan pada pemenuhan
kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kegiatan
pelatihan dan praktik pembuatan hidropo-
nik telah dilaksanakan. Adapun hasil dari
pengabdian ini adalah peserta memahami
cara bertanam Hidroponik serta mampu
mempraktekannya. Dengan adanya pelati-
han ini, masyarakat akan tergugah
semangat dan motivasinya dalam berwirau-
saha dengan memanfaatkan pelunag besar
di masa pandemic Covid-19 seperti saat ini.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 46


Citizen Journalism dalam Produksi dan
Konsumsi Berita pada Masa Pandemi
Setia Naka Andrian
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni,
Universitas PGRI Semarang
Email: setianakaandrian@upgris.ac.id

Pada masa pandemi yang menerpa


seluruh negara di berbagai belahan dunia
seperti sekarang ini, siapa saja akan begitu
mudah dan rentan mengidap persoalan
yang timbul akibat wabah Covid-19.
Termasuk dalam hal produksi dan
konsumsi berita yang begitu masif di
berbagai media sosial masyarakat. Seakan
siapa saja akan begitu kewalahan
menerima berbagai berita yang belum jelas
kebenarannya, setiap hari, setiap waktu
mengintai kita. Bahkan tidak hanya
berbahaya bagi orang dewasa saja, namun
anak-anak pun bisa menjadi korbannya.
Mengingat mereka kini telah begitu dekat
dengan ponsel, hampir semua anak- anak
telah memegang ponsel dengan alasan
sebagai sarana untuk mengikuti
pembelajaran daring dari sekolah. Dari

47 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


situ, sudah tentu mereka begitu akrab
dengan berbagai jenis media sosial dalam
kehidupan sehari-harinya.
Media akrab di telinga siapa saja sebagai
sebuah jalan, penghubung, perantara,
saluran, kendaraan, alat, instrumen,
organ, peranti, perangkat, sarana, ataupun
wahana. Melalui media seseorang tentu
akan sangat mudah dipertemukan dengan
orang lain, bahkan tidak hanya dalam
lingkup kecil semata, tetapi sudah bisa
menjangkau berbagai warga di belahan
dunia mana pun. Mengingat saat ini, kita
sudah berada dalam masa begitu dekatnya
dengan teknologi dan informasi, internet
yang mudah diakses oleh siapa pun dan di
mana pun ia berada.
Media menggelontorkan berbagai
informasi, menjadi sebuah jurnal harian
yang patut dikonsumsi oleh masyarakat
yang ingin tetap berada dalam kondisi yang
sangat sadar dengan berbagai perkemba-
ngan. Memang pada zaman sekarang, tidak
sedikit yang beranggapan bahwa persoalan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 48


media telah rampung dan tidak menjadi
masalah lagi.
Seperti halnya yang pernah dipaparkan
oleh penulis dalam makalah berjudul
‘Kekuatan’ Media Alternatif: Sastra yang
disampaikan dalam Parade Obrolan Sastra
IV (Sebuah acara rutin setiap tahun yang
diselenggarakan oleh Komunitas Lereng
Medini, Boja; Milis Apresiasi-Sastra
(APSAS); dan Pondok Maos Guyub). Dalam
kesempatan tersebut penulis
menyampaikan, bahwasanya ketika semua
telah terbuka lebar di depan mata kita,
bahkan dapat dikatakan telah menusuk-
nusuk serta memaksa kelopak mata kita
untuk selalu membuka setiap saat, kapan
pun bila kita mau. Maka jika kita lengah
sedikit saja, barang kali kita akan
ketinggalan, bahkan tidak akan
menemukan dan tidak mendapatkan apa-
apa.
Dalam lingkup kerja Jurnalisme Warga
(Citizen Journalism) yang dibahas, dalam
hal ini kerja tersebut sepenuhnya
dilakukan oleh mahasiswa KKNT yang

49 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


telah selesai menyelenggarakan kegiatan
atas program kerja yang diajukan.
Mahasiswa tidak hanya merencanakan dan
melaksanakan kegiatan semata, tetapi
selepas itu mereka memproduksi sebuah
berita yang kemudian dipublikasikan di
berbagai media massa baik cetak maupun
online

Konstruksi realitas yang diproduksi


dalam berbagai berita yang dihimpun
mahasiswa tersebut pun turut serta
menjadi bahan pertimbangan bagi
masyarakat luas dalam memerangi berita
yang belum jelas kebenarannya. Bisa jadi,

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 50


kerja mahasiswa KKNT tersebut menjadi
kerja paket plus yang tidak hanya mampu
merencanakan dan melaksanakan berba-
gai kegiatan positif semata. Namun para
mahasiswa telah mampu menggiring
masyarakat dalam pemahaman positif
terkait segala hal negatif begitu rupa
menghampiri mereka setiap hari, pada
masa pandemi yang tidak sedikit membuat
masyarakat menjadi serba kesusahan ini.

Inovasi Pengolahan Rempah-Rempah


Dalam Kemasan Wedang Rempah Celup
Wawan Priyanto
Program Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
PGRI Semarang
Email: wawanpriyanto@upgris.ac.id

Merebaknya virus covid-19 atau yang


dikenal Corona di awal tahun 2020 telah
mengakibatkan banyak korban dan
terganggunya berbagai aspek kehidupan di
dunia. Dikutip dari Kompas. com pada
tanggal 12 Maret 2020, ada 113 negara
yang telah terinveksi virus ini. Sementara
itu, jumlah kasus virus corona di seluruh
dunia telah mencapai 118.596 kasus

51 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


dengan korban meninggal sebanyak 4.262
orang dan jumlah pasien yang sembuh
tercatat sebanyak 64.406 orang.
Berdasarkan data tersebut, pasien yang
terjangkit virus Corona ternyata memiliki
peluang untuk bisa disembuhkan.
Menurut Ahli Penyakit Tropik dan
Infeksi dari RSCM, dr Erni Juwita Nelwan
mengatakan bahwa belum ada vaksin
untuk virus Corona, namun pasien yang
terjangkit tetap berpeluang sembuh karena
virus ini bersifat swasirna atau bisa lenyap
dengan sendirinya. Tubuh pasien terjangkit
corona bisa menjadi kebal seiring
bekerjanya sistem imunitas untuk
memproduksi zat antibodi. Hal ini akan
sangat bergantung pada ketahanan tubuh
pasien menerima dampak yang
ditimbulkan oleh virus sembari sistem
imunitasnya bekerja (www.wartaekono
mi.co.id). Dalam sebuah wawancara, Guru
Besar Universitas Airlangga (Unair)
Surabaya, Profesor Dr. Drh. Chairul Anwar
Nidom mengatakan bahwa Covid-19 atau
virus corona dapat ditangkal dengan obat

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 52


herbal yang biasa ditemui sehari-hari. Pada
dasarnya virus corona ini merupakan satu
kingdom dengan influenza yang bisa
ditangkal atau dicegah dengan Curcumin.
Tumbuhan curcumin yang dimaksud
diantaranya jahe, temulawak, sereh,
kunyit, kayu manis, kayu secang dan
sejenisnya (www.ayosurabaya.com).
Tumbuhan curcumin atau yang lebih
dikenal empon-empon banyak tersedia di
Indonesia. Bahkan sejak lama, empon-
empon atau rempah-rempah banyak
digunakan sebagai bahan dasar pembuat
jamu dan bumbu masak. Khasiat rempah-
rempah terhadap penyakit yang
berhubungan dengan antioksidan memang
sudah dibuktikan di beberapa penelitian
antara lain jahe dan kunyit sebagai
antirematik (Defang dkk., 2015),
temulawak sebagai antihepatitis (Devaraj
dkk., 2014), serta kencur sebagai
antiinflamasi dan relaksasi pembuluh
darah (Hasanah dkk., 2011). Sementara
menurut Tortosa dkk (1999), kunyit, jahe,
dan temulawak juga terbukti dapat

53 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


berfungsi sebagai penghambat oksidasi low
density lipoprotein (LDL) dan akumulasi
kolesterol pada makrofag sehingga diduga
rempah-rempah tersebut dapat digunakan
sebagai antioksidan dan antiaterosklerosis
atau menghambat penyumbatan pembuluh
darah.
Salah satu usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan konsumsi minuman rempah
khususnya di kota Semarang adalah
menginovasi produk olahan rempah yang
langsung dapat dikonsumsi oleh
masyarakat.
Produk olahan
rempah yang di-
maksud adalah
pengolahan lan-
jutan dari rempah
kering menjadi
kemasan instan yang dapat langsung
dikonsumsi oleh konsumen. Rempah
dikemas dalam bentuk celup, sehingga
akan mempermudah konsumen dalam
mengkonsumsinya.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 54


Setelah wedang rempah celup ini
diberikan kepada masyarakat untuk
dikonsumsi pada program KKN Tematik
Literasi Numerasi UPGRIS, beberapa data
hasil wawancara kepada masyarakat
diantaranya; 1) wedang rempah celup
memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh;
2) cara mengkunsumsinya praktis dan
mudah dibuat; dan 3) produk rempah ini
akan bertahan lebih lama. Masyarakat
berharap produk ini memiliki beberapa
varian lagi yang memungkinkan semua
kalangan dapat mengkonsumsinya. Produk
ini juga tidak mengenal musim, dalam
cuaca apapun minuman rempah cocok
untuk dikonsumsi. Produk juga dikemas
dengan kemasan yang menarik sehingga
desainnya disesuaikan dengan desain
modern dan cocok untuk semua kalangan.
Pengolahan rempah juga akan
memanfaatkan teknologi modern, sehingga
jumlah produksi, kecepatan dan
keakuratan akan berlangsung baik.

55 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Peran KKN T Recon Dalam Pembuatan
Alat Cuci Tangan Dan Sabun Otomatis
Sensor Infrared Proximity Sensor E18-
D80nk
Henry Januar Saputra, Mayanggi Kusuma Devi
Pogram Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
PGRI Semarang Mahasiswa KKN T,
Universitas PGRI Semarang
Email: h3nry.chow@gmail.com

Program Penanganan virus covid-19 bagi


para RECON merupakan bentuk salah satu
edukasi dan kegiatan pendampingan dalam
hal penanganan virus covid 19. Dalam
kegiatan ini dilakukan dengan beberapa
metode yaitu: sosialisasi pentingnya
menjaga kebersihan agar terhindar dari
virus covid 19, Pemberian edukasi dan
strategi agar terhindar dari virus covid 19.
Tujuannya memberikan kesadaran warga
agar lebih mentaati protocol dalam
melawan virus covid-19. Dengan memberi-
kan himbauan, ajakan dan pendampingan
bagi para warga oleh Relawan Covid19
Nasional yaitu mahasiswa KKN Tematik
UPGRIS.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 56


Mahasiswa berkesempatan memberi
sumbangsih dan inspirasi dalam proses
percepatan penanganan Covid-19 sesuai
dengan penghayatan profesinya masing-
masing serta menjadi kesempatan
berkolaborasi secara interprofessional dan
transprofessional serta Mahasiswa berke-
sempatan untuk mengasah jiwa kepemim-
pinan dan karakter serta pengalaman
dalam pengabdian masyarakat selama
pandemi Covid-19 secara formal. Sebelum
pelaksanaan di lapangan mahasiswa
dibekali dengan berbagai materi yang
berkaitan dengan permasalahan yang ada
dalam masyarakat agar mereka dapat
berinteraksi dengan masyarakat dan
bersama-sama dengan masyarakat meme-
cahkan masalah yang dihadapi masyara-
kat. Dengan demikian mahasiswa tidak
menjadi “orang asing“ bagi masyara-kat
sekitarnya. Menurut survei yang telah
dilakukan, Desa Badak tidak memiliki
kesadaran mengenai Kesadaran tentang
Pemasaran produk melalu media sosial.
Padahal potensi- potensi yang dimiliki

57 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


daerah ini sebenarnya dapat mensupport
sosial ekonomi keluarga sehingga dapat
mengembangkan usaha yang dimiliki
pelaksaan praktek lapangan ini membe-
rikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
melakukan latihan, penerapan dan
pengalaman ilmu pengetahuan yang telah
diperoleh dari bangku perkuliahan dan
dilakukan di lingkungan masyarakat
sehingga kehadiran mahasiswa dalam
praktek lapangan ini dapat memberikan
suatu ilmu, bantuan pemikiran, tenaga dan
teknologi juga seni dalam merencanakan
dan melaksanakan kegiatan dalam segala
bidang hal ini akan berakibat pada
rendahnya kualitas sumber daya manusia
yang pada gilirannya akan membawa
dampak yang luas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Salah satu program yang dilakukan
program KKN T adalah pembuatan alat cuci
tangan dan sabun otomatis melalui sensor
infrared berikut ini adalah proses
pembuatan dan bahan yang dibutuhkan.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 58


1) Bahan
a. Arduino Uno
b. Power Supply 12v 3a
c. Infrared Proximity Sensor
d. Motor Servo Tower Pro MG995 torsi
10 kg
e. Dc 12V Mini Elektrik Diafragma
Pompa
f. Hose Pu Selang Pu (Polly Urethane)
g. PCB Bolong Universal (titik) 7 x 9 cm
h. ic regulator 7812
i. lcd I2C 16x2
j. Modul Relay 1 Channel 5V
k. sabun cuci tangan beserta wadah
l. triplek
m. kabel colokan
n. saklar
o. cat
p. galon
2) Alat
a. obeng d. lem tembak
b. solder e. golok
c. gergaji

59 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


3) Prosedur pembuatan
a. masukan kabel penghubung alat ke
stop kontak, lalu klik saklar
penghubung arus listrik ke alat
b. pada saat arus listrik mengalir ke alat
makan lcd hidup menandakan alat
siap digunakan
c. pertama letakan tangan diatas sensor
sabun secara otomatis alat akan
mengeluarkan cairan sabun
d. cuci tangan seperti biasa
e. bilas sabun di bawah sensor untuk
mengaliri air yg ada di dalam galon
f. setelah menggunakan alat matikan
alat dengan cara mematikan lewat
saklar agar lebih menghemat listrik.

Proses Pembuatan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 60


Berdasarkan beberapa kegiatan KKNT
2020 yang telah dilaksanakan di Desa
Badak, Kecamatan Belik, Kabupaten
Pemalang dari tanggal 18 Agustus sampai
17 September 2020, dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa dapat berkontibusi dan
bekerja sesuai dengan pengetahuan yang
didasrkan di Universitas PGRI Semarang.
Mahasiswa mampu menyalurkan ilmu dan
pengetahuannya tentang covid-19 dan
mengabdi kepada masyarakat selama satu
bulan. Dengan adanya virus covid-19, Desa
Badak diharapkan untuk selalu mengikuti
protokol pemerintah, maka sosialisasi
kesehatan masyarakat diadakan oleh
mahasiswa Universitas PGRI Semarang.

61 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Teknik Pendampingan Program Belajar
dari Rumah Siswa Sekolah Dasar pada
Masa Pandemi Covid-19
Alfiah
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah,
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas PGRI Semarang
Email: alfiah.upgris@gmail.com

Pandemi Covid-19 yang masih merebak


sampai saat ini, sangat berdampak pada
dunia Pendidikan. Seiring dengan upaya
pencegahan penyebaran virus corona,
berbagai kebijakan pemerintah telah
ditelurkan. Salah satu gagasan atas
kebijakan yang dikeluarkan oleh Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan adalah
Program Belajar dari Rumah (BDR) di TVRI.
Dalam keterangan lebih lanjut dijelaskan
bahwa upaya tersebut dilakukan untuk
mengantisipasi keterbatasan sarana
belajar. Melalui tayangan BDR diharapkan
dapat menjadi alternatif belajar yang
diberikan oleh Kemendikbud untuk mem-
bantu banyak keluarga yang memiliki
keterbatasan pada akses internet
(Kompas.com, 15 Mei 2020).

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 62


Berpijak dari kebijakan yang telah
terurai di atas, pelaksanaan belajar dari
rumah dengan berbagai fasilitas yang telah
tersedia, tidak semudah yang dibayangkan.
Banyak kendala yang dikeluhkan baik oleh
siswa maupun orang tua. Hal tersebut
dapat terjadi karena pada hakikatnya,
proses pembelajaran yang ideal adalah
adanya pertemuan interaktif secara
langsung antara guru dan siswa.
Kehadiran guru dalam proses pembela-
jaran memiliki peran yang tak dapat
digantikan oleh apa dan siapa pun. Peran
guru dalam proses pembelajaran menjadi
penentu keberhasilan pembelajaran untuk
dapat mengubah perilaku siswa. Hal
tersebut ditegaskan oleh Kirom (2017)
bahwa peran guru dalam proses pembela-
jaran tidak sekedar mengajar tetapi
membimbing siswa menuju proses
pendewasaan diri. Dalam penjelannya lebih
lanjut, disampaikan bahwa pengertian
tersebut menekankan pada proses pende-
wasaan yang artinya mengajar dalam
bentuk penyampaian materi tidak serta

63 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


merta menyampaikan materi (transfer of
knowledge), tetapi lebih bagaimana
menyampaikan dan mengambil nilai-nilai
(transfer of value) dari materi yang
diajarkan agar dengan bmbingan pendidik
bermanfaat untuk mendewasakan siswa.
Sejalan dengan pemikiran di atas, peran
guru dalam proses pembelajaran bagi siswa
Sekolah Dasar (SD) tentunya membutuh-
kan strategi khusus mengingat karak-
teristik anak SD yang cenderung masih
senang bermain, senang bergerak, senang
bekerja dalam kelompok, dan senang
praktik langsung (Alim dalam Burhaein,
2017). Sejalan dengan kondisi karakteristik
siswa SD tersebut, proses pembelajaran
bagi siswa SD selama masa pandemi Covid-
19 ini masih ditetapkan untuk belajar dari
rumah. Terkait dengan kebijakan tersebut,
memunculkan berbagai permasalahan
yang dihadapi oleh masyarakat. Permasa-
lahan tersebut diataranya adalah 1)
keterbatasan sarana yang dimiliki oleh
siswa menyebabkan tidak semua siswa
mampu menyelesaikan tugas-tugas belajar

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 64


secara maksial, 2) tingkat intelektual siswa
yang beragam menyebabkan tidak semua
siswa mampu menyelesaikan setiap tugas
atau materi pembelajaran dengan mudah,
3) keterbatasan kesempatan orang tua
untuk mendampingi belajar, baik karena
orang tua sibuk bekerja atau terbatas
dalam pengetahuan juga akan menyebab-
kan ketidakmaksimalan siswa dalam
mengikuti proses belajar dari rumah.
Berangkat dari permasalahan-permasala-
han tersebut, maka perlu adanya tindakan
atau solusi yang dapat membantu untuk
mengurai segala permasalahan yang
dihadapi oleh siswa selama belajar dari
rumah.

Kegiatan bimbingan belajar

65 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Suatu upaya yang dilakukan untuk
mengurai permasalahan yang dihadapai
masyarakat pada masa pandemi Covid -19,
khususnya dalam menindaklajuti kebija-
kan dari kemendikbud terkait dengan
kegiatan siswa belajar dari rumah, salah
satu solusi yang dilaksanakan adalah
melakukan pendampingan belajar. Kegia-
tan pendampingan belajar tersebut
dilakukan oleh relawan dengan cara
mendatangi rumah-rumah warga. Adapun
teknik pelaksanaannya dilakukan secara
terjadwal dengan menetukan salah satu
rumah atau sekolah sebagai tempat untuk
melakukan proses pendampingan belajar
bagi siswa SD. Seperti yang telah dijelaskan
pada keterangan di atas bahwa salah satu
karakteristik siswa SD adalah cenderung
masih senang belajar dengan pola ber-
kelompok. Oleh karena itu, selama proses
pendampingan belajar ini dilakukan secara
berkelompok. Siswa SD yang tinggal di
suatu wilayah dibagi menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 4-5 anak.
Masing-masing kelompok akan mendapat-

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 66


kan pendampingan belajar sesuai dengan
jadwal yang telah disiapkan oleh para
relawan. Adapaun waktu pelaksanaan
pendampingan pagi, siang, dan sore hari.

Kegiatan pendampingan belajar dirumah

Berlaku sebagai relawan dalam


pendampingan belajar di sini adalah para
mahasiswa Universitas PGRI Semarang
yang sedang malaksanakan pengabdian
melalui program KKNT dengan tema
Literasi Numerasi di Sekolah. Selama
melaksanakan pendampingan belajar dari
rumah, para relawan tetap selalu
memperhatikan dan menaati protokol
Kesehatan. Kelompok belajar dibuat
dengan jumlah terbatas, dalam pelaksa-

67 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


naan pendampingan selalu di atur dengan
menjaga jarak, dan siswa selalu diwajibkan
memakai masker. Hal tersebut dilakukan
untuk memberikan teladan hidup tertib
dan upaya pencegahan penularan Covid-
19.
Teknik pendampingan belajar di rumah
yang dilakukan oleh para relawan dari
mahasiswa Universitas PGRI Semarang
sangat bermanfaat yang dapat dirasakan
secara langsung baik oleh siswa maupun
orang tua. Melalui model belajar kelompok
dan metode tanya jawab dan tutorial
sebaya yang diterapkan selama pendam-
pingan belajar, mampu memotivasi siswa
untuk semangat dan aktif dalam belajar.
Selain itu, orang tua juga merasa sangat
terbantu darai keterbatasan yang dimiliki
baik dari sisi waktu maupun pengetahuan.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 68


INOVASI 3D PRINTING DALAM
PEMBUATAN SAFETY FINGER
EXTENSION SEBAGAI PENCEGAH VIRUS
COVID 19
Yuris Setyoadi
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan
Informatika,
Universitas PGRI Semarang
Email: yurissetyoadi@upgris.ac.id

Teknologi 3D printing sudah ada sejak


beberapa tahun lalu. Seiring makin
berkembangnya teknologi, maka 3D
printing ini mulai dimanfaatkan dalam
berbagai bidang. Dengan alat ini kita bisa
menciptakan miniatur, mainan, hingga
prototype suatu proyek. Hadirnya teknologi
3D printing ini sangat membantu manusia
dalam berbagai bidang. Salah satunya
adalah untuk bidang medis. Alat ini
digunakan untuk mencetak organ dari sel
pasien. Di masa mendatang, maka pasien
tidak perlu menunggu donor lagi. Contoh
lainnya penggunaan 3D printing untuk
bidang medis adalah untuk membuat
tangan dan kaki robot. Ini dibuat untuk
membantu pasien yang tidak memiliki jari

69 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


tangan. Selanjutnya kaki dan tangan robot
yang dicetak menggunakan 3d printing ini
dapat disesuaikan dengan bentuk tangan
pengguna tangan robot itu sendiri.
Pemanfaatan teknologi 3D Printer
membuat kelompok KKNT Covid 19
mendapat kan ide untuk membuat alat
pencegah Covid 19, alat yang dibuat adalah
safety finger extension. Alat tersebut cukup
mudah dibuat, dengan memanfaatkan
teknologi 3D Printer, juga bahan yang
digunakan cukup murah dan tidak
memerlukan waktu yang lama. Metode
yang digunakan dalam membuat alat safety
finger extension adalah rancang bangun,
diagram alir pembuatan safety finger
extension dapat dilihat sebagai berikut.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 70


Langkah pertama melakukan proses
desain menggunakan software CAD,
kemudian didapat bentuk model dan
dimensi, data material yang dipakai untuk
rancang bangun.
Langkah kedua dan langkah ketiga
proses manufaktur safety finger extension
menggunakan 3D Printer yang sebelumnya
sudah didesain dengan software CAD,
kemudian dilakukan perakitan.

71 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Alat safety finger extension yang sudah
siap kemudian dibagikan kepada
masyarakat, terutama bagi masyarakat
yang mempunyai aktifitas yang tinggi, alat
safety finger extension sangat membantu
dalam mencegah kontak fisik dengan objek
yang akan disentuh, sehingga dapat
mengurangi resiko terkana virus Covid 19,
walaupun sudah menggunakan alat safety
finger extension tentunya protokol
kesehatan tetap harus dilaksanakan.

Peran Pemanfaatan Media Teknologi di


dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada
kegiatan KKN-T di Desa Tompegunung
Toebagus Galang, Andhika Wahyu Kistianto
Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik dan Informartika
Universitas PGRI Semarang
Email: toebagusgalang@upgris.ac.id

Desa Tompegunung merupakan sebuah


desa yang terletak di Kecamatan Sukolilo,
Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah.
Desa Tompegunung merupakan Desa yang
warganya mayoritas bekerja sebagai petani.
Karena bila dijumpai di sekitar rumah
warga banyak sekali lahan sawah yang

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 72


dikelola dengan ditanami jagung, padi,
cabai, dan singkong. Dalam dunia
pendidikan didesa Tompegunung terdapat
jenjang pendidikan TK dan SD. Kondisi
masyarakat merupakan suatu keadaan
sosial kemasyarakatan terhadap gejala-
gejala yang menjadi sorotan publik yang
terjadi pada masyarakat tersebut. Kondisi
sosial ini sangat berbengaruh terhadap
aspek lainnya,karena perilaku masyarakat
itu sendiri. Apalagi dengan kondisi wabah
pandemi covid-19 ini seolah menjadikan
perhatian bersama, namun pemerintah
telah membuat kebijakan untuk mengatur
masyarakatnya dengan sedemikian rupa
dimana salah satu nya adalah kegiatan
KKN-T [4].
Hingga kegiatan KKN Tematik
dilangsungkan hampir tidak ada sekolah
yang menyatakan bersedia melaksanakan
kegiatan belajar tatap muka. Pertimbangan
utamanya adalah risiko kesehatan yang
harus dihadapi. Meskipun pembelajaran
tatap muka yang tidak kunjung dapat
segera dilaksanakan menuai banyak

73 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


problematik yang memantik civitas
akademika untuk mencari solusi atau jalan
keluar. Bagaimana tidak, kita tidak pernah
dipersiapkan untuk menghadapi situasi
Pandemi yang secara tiba-tiba merubah
seluruh tatanan tak terkecuali sistem
pendidikan [5]. Mau tidak mau, kebijakan
harus diambil segara untuk menghadapi
berubahnya situasi.
Beberapa kendala yang timbul dalam
pelaksanaan belajar jarak jauh (BJJ)
diantaranya kesulitan guru dalam
mengelola BJJ dan masih terfokus dalam
penuntasan kurikulum [6]. Sementara itu,
tidak semua orang tua mampu
mendampingi anak-anak belajar di rumah
dengan optimal karena harus bekerja
ataupun kemampuan sebagai pendamping
belajar anak. Para peserta didik juga
mengalami kesulitan berkonsentrasi
belajar dari rumah serta meningkatnya
rasa jenuh yang berpotensi menimbulkan
gangguan pada kesehatan jiwa.
Kegiatan yang dijalankan oleh
mahasiswa dan mahasiswi peserta KKN

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 74


Tematik melalui bimbingan belajar
nyatanya dapat menjadi solusi di tengah
sulitnya pembelajaran tatap muka untuk
dapat dilakukan di tengah situasi Pandemi
COVID-19. Mahasiswa peserta KKN
Tematik ini tentulah sudah menguasai
materi-materi pembelajaran yang ada di
bawahnya sehingga diharapkan dapat
membantu guru atau menjadi kepanjangan
tangan guru. Bimbingan belajar yang
dilakukan peserta KKN Tematik luring ini
juga dapat membantu orang tua yang
kesulitan dalam membagi waktu karena
harus bekerja maupun orang tua yang
tidak memiliki pemahaman yang cukup
untuk memberikan penjelasan kepada
siswa. Bagi siswa, kehadiran mahasiswa
peserta KKN Tematik ini, sementara dapat
menggantikan figure guru yang mungkin
saja telah dirindukan kehadirannya serta
membantu siswa untuk mendapatkan
penjelasan dan pemahaman materi.
Pemberdayaan masyarakat merupakan
kegiatan yang harus melibatkan kerja sama
antara mahasiswa KKN dengan masya-

75 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


rakat, dan hal ini dapat terwujud karena
tinggi nya partisipasi masyarakat sebagai-
mana dapat dilihat dari tinggi nya
antusiasme anak anak peserta kegiatan
belaja rmengajar serta orang tua nya
sekalipun di tengah berbagai kekurangan
seperti kesulitan sinyal dan lain lain.
Program kerja KKN (Pembelajaran Pember-
dayaan Masyarakat) Tematik ini menurut
hemat penulis sangat amat bermanfaat
bagi masyarakat desa Tompegunung dan
dari sisi mahasiswa sendiri juga
mendapatkan keuntungan karena dapat
meningkatkan kerjasama dan kebersa-
maan antara TIM KKN (Pembelajaran
Pemberdayan Masyarakat) Tematik di
dalam mengutamakan koordinasi untuk
memecahkan suatu masalah serta mencari
solusi bersama.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 76


Membuat Hand Sanitizer Sederhana
untuk Cegah Virus Covid-19
Amalia Pangesti, Raden Yusuf Sidiq B.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas PGRI Semarang

Pemalang – Mahasiswi Universitas PGRI


Semarang (UPGRIS) yang tergabung dalam
KKN Covid-19 kelompok 35 melakukan
pembuatan hand sanitizer sederhana.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World
Health Organization (WHO) menjelaskan
salah satu cara pencegahan penyebaran
virus Corona adalah dengan membersihkan
tangan secara teratur memakai cairan

77 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


antiseptik pembersih tangan (hand
sanitizer) yang mengandung alkohol atau
mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir. Pembuatan hand sanitizer ini
ditujukan kepada masyarakat di Desa
Saradan, Kecamatan Pemalang, Kabupaten
Pemalang (29/1). Tujuan dari kegiatan ini
agar masyarakat bisa membuat hand
sanitizer di rumah dengan cara sederhana
dan pentingnya mencuci tangan dengan
benar dan bagaimana dampaknya jika
tidak mencuci tangan dengan benar.
Pandemi covid-19 menyebabkan KKN
kali ini dilaksanakan secara individu di
Desa masing-masing dengan tetap
mematuhi SOP Covid-19. Hal yang paling
umum dilakukan di KKN Covid-19 ini
adalah memberikan edukasi dan
demonstrasi seputar covid-19 kepada
masyarakat sekitar. Sesuai dengan aturan
covid-19 yaitu dirumah saja, maka
mahasiswa KKN melakukan penyuluhan
dengan mengunjungi rumah-rumah warga
untuk membagikan hand sanitizer gratis.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 78


Bahan-bahan yang digunakan untuk
pembuatan hand sanitizer sederhana
adalah 50 mililter air yang berfungsi
sebagai pelarut, 200
mililiter Ethanol
berkadar alkohol 95
persen yang berfungsi
sebagai antiseptik, satu
sendok teh Carbomer
untuk pengental, 33
mililiter Propylene glycol
yang berfungsi sebagai
pelembab, dan 3 tetes
Triethanolamine yang
berfungsi sebagai
pengikat pH. Formula
ini menghasilkan 250
mililter hand sanitizer
berkadar alkohol 63
persen. Cara pem-
buatannya, pertama
dengan mencampur-
kan air dan Propylene https://www.kompasiana.com/amali
a84874/6023434dd541df18e560018
glycol ke dalam 2/membuat-hand-sanitizer-sederhana-
wadah bersih (panci untuk-mencegah-penyebaran-covid-19

79 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


alumunium atau pinggan pyrex) sambil
dipanaskan dan diaduk. Lalu tambahkan
aCrbomer sedikit demi sedikit sampai
temperatur mencapai 80-90 derajat dan
semua bahan tercampur dan larut
sempurna.

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh


Masyarakat Desa Tanjungsekar
dengan Olahan Jamu Tradisional di
Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati
Masa Pandemi Covid-19
Pandu Kresnapati
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Universitas PGRI Semarang email:
pandukresnapati@upgris.ac.id

Desa Tanjungsekar merupakan sebutan


untuk Petani tadah Hujan, Jika musim
hujan baru namanya Petani, jika musim
kemarau mayoritas menjadi orang
Perantauan. Kebanyakan ada yang di
Malaysia, Arab Saudi, Hongkong dan Korea
Selatan. Karena keadaan sebagai Petani
yang penghasilannya tidak menentu,
apalagi sampai gagal panen. Jika tidak
merantau,, maka apa yang bisa dimakan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 80


untuk anak dan istrinya. inilah sedikit
realita masyarakat yang ada di desa
Tanjung Sekar. Hampir tidak ada Petani
Tadah Hujan yang sukses di Desa ini.
keberadaan kondisi ekonomi Petani Tadah
Hujan di Desa ini sudah tersingkirkan
dengan Pendapatan sang Perantau yang
ada di Luar Negeri. Kesenjangan sosial
ekonomi semakin lama kian semakin
tampak.
Di tengah masa sulit pandemi
Coronavirus Desease 2019 (COVID-19),
hampir seluruh sektor terdampak, tak
hanya kesehatan. Sektor ekonomi juga
mengalami dampak serius akibat pandemi
virus corona. Menurut data yang diperoleh
dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik COVID-19 yang dilaksanakan
mulai 26 Januari sampai 26 Februari 2021,
masyarakat Desa Tanjungsekar dengan
mata pencaharian mayoritas sebagai petani
dapat dikatakan cukup terdampak
pandemic COVID-19. Hal ini disebabkan
oleh banyaknya warga yang kehilangan
penghasilan akibat wabah tersebut. Seperti

81 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


misalnya pedagang makanan, berjualan
dan menjadi tukang bangunan. Serta
selama pandemi, sekolah menerapkan
metode belajar dari rumah, hal ini
menyebabkan tidak adanya aktivitas di
sekolah sehingga mengakibatkan kegiatan
perekonomian di lingkungan pendidikan
itu terhenti. Selain pedagang makanan,
banyak warga yang bekerja sebagai buruh
pabrik dirumahkan selama pandemi
COVID-19.
Berdasarkan latar belakang di atas,
solusi pemulihan ekonomi Desa
Tanjungsekar Kecamatan Puncakwangi
perlu digali berdasarkan potensi kearifan
lokalnya. Inovasi produk olahan jamu
tradisional merupakan salah satu kagiatan
yang dapat dilakukan saat ini. Produk
olahan jamu tradisional. Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM RI,
2005) mengelompokkan obat tradisional
menjadi 3 jenis, yaitu jamu, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka. Jamu adalah
obat tradisional yang berisi seluruh bahan
tanaman yang menjadi penyusun jamu

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 82


tersebut. Jamu disajikan dalam bentuk
serbuk, seduhan, pil atau cairan. Menurut
Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010
adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan serian (generik), atau
campuran dari bahan tersebut yang secara
turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan dan dapat diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Proses pembuatan jamu secara
tradisional adalah merebus bahan-bahan
yang telah disiapkan (jamu godok) yang
sampai saat ini masih digunakan oleh
produsen jamu tradisional. Sejak dahulu,
jamu sudah dipercaya sebagai obat herbal
yang memiliki segudang manfaat untuk
kesehatan. Selain itu, para pendahulu
percaya bahwa tradisi minum jamu juga
dapat menjaga kelestarian alam. Pasalnya
orang-orang akan menanam kembali
bahan dasar pembuatan jamu. Maka tak
heran apabila hingga kini keberadaan jamu
masih tetap eksis di Indonesia.

83 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Sementara untuk proses pembuatan
jamu tradisonal tersebut sebagai berikut.
1. Menyiapkan bahan dan alatnya terlebih
dahulu. Bahannya berupa jahe, kunyit,
jeruk nipis, dan air. Sedangkan alatnya
adalah tumbukan/cobek, piring, teko,
dan pisau.
2. Bersihkan semua bahan ke dalam air,
setelah itu kupas jahe dan kunyit
3. Tumbuk jahe dan kunyit, masukkan
tumbukan ke dalam teko
4. Peraslah jeruk nipis di teko
5. Didihkan air. Masukkan air yang
mendidih ke dalam teko
7. Jamu siap dinikmati

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 84


Perubahan Pola Konsumsi Daun Pegagan
Masyarakat Desa Morobongo Jumo
Temanggung di Masa Pandemi Covid-19
Faiza Hawa
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas PGRI Semarang

Munculnya pandemi Covid 19 membawa


dampak perubahan yang besar di segala
sektor. Dua diantara sekian sektor yang
terkena imbas dari Covid-19 ini adalah
sektor kesehatan dan ekonomi. Jumlah
masyarakat yang terpapar Covid-19 terus
meningkat. Hal ini mengindikasikan
lemahnya kesadaran masyarakat untuk
menerapkan protokol kesehatan di
kehidupan sehari-hari dan lingkungan
sekitar. Kurangnya masyarakat untuk
menjaga diri dan meningkatkan imun
tubuh dengan mengkonsumsi tanaman
obat dan makanan bergizi juga menjadi
faktor pemicu terserang virus corona
dengan sangat mudah.
Sektor lain yang terkena imbas besar
dari pandemic Covid-19 ini adalah sektor
ekonomi. Banyak usaha hancur karena

85 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


sepinya pelanggan dan besarnya biaya
operasional yang harus dikeluarkan setiap
bulan. Para pengusaha atau pelaku
ekonomi harus memutar otak untuk
menutup ‘kebocoran’ biaya operasional
yang besar dengan minimnya pendapatan
akibat pandemi ini. Akibatnya, usaha
banyak yang ditutup dan karyawan
dirumahkan. Imbasnya, angka pengang-
guran terus naik dan harga kebutuhan
sehari-hari juga melonjak drastis. Tidak
hanya dalam hal konsumsi pangan,
konsumsi kesehatan dan konsumsi lainnya
pun juga mengalami perubahan. Hal ini
membawa dampak berubahnya pola
konsumsi masyarakat di era pandemi
seperti ini.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 86


Gambar di atas ini merupakan
penggambaran bagaimana pola konsumsi
masyarakat berubah selama masa
karantina akibat pandemic Covid 19 yang
dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
2020.
Salah satu tempat pelaksanaan KKN
Universitas PGRI Semarang di tahun
2020/2021 adalah di Desa Morobongo
Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung.
Morobongo merupakan desa kecil yang
terletak di Kabupaten Temanggung. Desa
Morobongo berada di dataran tinggi yang
berbatasan dengan dengan desa
Genduwetan disebelah selatan, dengan
desa Ngaren disebelah barat, dan
berbatasan dengan desa Karangtejo
disebelah timur. Berada di kaki gunung
Sindoro menjadikan desa Morobongo
menjadi desa yang memiliki udara sejuk
dan tanah yang subur. Dua kondisi alam
tersebut merupakan modal bagi
masyarakat desa Morobongo untuk bertani
menanam padi, tembakau dan juga
sayuran sebagai tumpuan utama sektor

87 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


perekonomian mereka. Selain ketiga
tanaman tersebut, warga memanfaatkan
sisa tanah dipinggiran sawah, warga
menyebutnya lempeng, untuk ditanami
berbagai macam tanaman untuk pakan
ternak dan juga tanaman lain seperti daun
pegagan atau daun duduk atau rendeng,
daun sintrong, daun bayam, daun lengko,
daun mandelan dan daun portoseli.
Berbagai macam tanaman tersebut juga
dimanfaatkan warga untuk konsumsi
sehari-hari. Akan tetapi, tidak semua bisa
menikmati berbagai tanaman tersebut
secara langsung, dengan alasan tidak bisa
diterima lidah ataupun tidak cocok dengan
rasanya. Selain itu, masyarakat desa
Morobongo juga memiliki keterbatasan
pengetahuan tentang manfaat tanaman-
tanaman tersebut bagi kesehatan.
Daun pegagan yang dikenal dengan
istilah Latin Cantella Asiatica merupakan
tanaman liar yang berasal dari daerah
tropis dikawasan Asia. Didaerah lain,
pegagan dikenal dengan nama yang
berbeda-beda. Nama pegagan hanya

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 88


dikenal di daerah Jawa tengah, Jakarta
dan Aceh. Sedangkan di Jawa Barat,
pegagan dikenal dengan nama antanan,
dan di Sumatra pegagan disebut sebagai
daun kaki kuda. Di Madura pegagan
disebut tikusan, dan di Bali pegagan
disebut dengan istilah taiduh. Dan masih
banyak lagi penamaan lain untuk daun
pegagan yang tersebar diseluruh wilayah
nusantara ini (Santa dan Bambang 1992;
Lasmadiwati et al. 2004). Di Inggris,
pegagan dikenal dengan istilah penny
worth. Pegagan tumbuh didaerah tropis
dengan dataran rendah dan tinggai,
tepatnya berada 2.500 m diatas permukaan
laut (Januwati dan Muhammad 1992).
Tanaman ini dapat ditemukan dimana saja
karena sifatnya yang mudah beradaptasi,
dan bisa tumbuh dimana saja (Dalimartha
2006). Tanaman ini tumbu diperkebunan,
ladang, sawah, maupun dipinggir jalan,
atau tempat mana saja yang mendapatkan
sinar matahari cukup dan bertanah
lembab. Sutardi (2008) menyebutkan
bahwa produksi pegagan sangatlah tinggi

89 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


mencapai 6,94 t/ha yang berpotensi untuk
menjadi barang ekspor dan memenuhi
kebutuhan dalam negeri.

Terlepas dari semua manfaat daun


pegagan untuk kesehatan, tidak serta
merta semua orang mau mengkonsumsi
daun pegagan secara langsung. Rasa dari
daun pegagan itu sendiri hanya bisa
diterima oleh sebagian kalangan saja.
Namun, mengingat manfaat yang besar
sekali dari daun pegagan ini, dan prospek
kedepan yang sangat menjanjikan, maka
diperlukan inovasi produk dari pengolahan
daun pegagan ini. Inovasi produk yang

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 90


berasal dari tanaman pegagan ini sangatlah
diperlukan agar semua kalangan dan
semua usia bisa menikmati manfaat yang
besar dari daun pegagan. Program KKN
Covid-19 di desa Morobongo Kecamatan
Jumo Kabupaten Temanggung melakukan
inovasi dengan mengolah daun pegagan
menjadi kripik enak dan renyah. Keripik
termasuk dalam golongan kudapan ringan
yang diminati semua orang karena rasanya
yang gurih. Dengan melakukan inovasi
pengolahan daun pegaga ini, mahasiswa
KKN universitas PGRI Semarang tidak
hanya ingin mengolah pegagan menjadi
keripik yang hanya enak dinikmati saja,
tapi juga bisa dijual dan sekaligus
merasakan manfaatnya untuk Kesehatan
dan juga untuk perekonomian. Adapun
keripik pegagan tersebut diolah dengan
menggunakan campuran bahan-bahan
berupa tepung beras, tepung tapioca,
santan dari kelapa tua, bawang putih,
ketumbar, kemiri, garam dan telur. Semua
bahan-bahan tersebut dicampur menjadi
satu menjadi adonan basah, daun pegagan

91 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


dipisahkan dari tangkainga dan dicuci
bersih. Kemudian satu persatu masukkan
daun pegagan tersebut kedalam campuran
adonan basah dan digoreng diminyak
panas. Goreng dengan api sedang dan
cukup dibalik satu kali saja agar tidak
banyak menyerap minyak. Apabila sudah
berubah warna menjadi kuning kecoklatan,
angkat dan tirikan. Tunggu sampe dingin
bari kemudian dimasukkan dalam
kemasan.
Gambar di bawah merupakan gambar
bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat keripik
pegagan, dan
gambar keripik
daun pagagan
dalam kemasan.
Sekilas memang
tampilan dari
keripik pegagan
tersebut mirip
dengan keripik
bayam, rasanya pun tak kalah lezatnya.
Produk keripik pegagan tersebut sudah

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 92


siap jual dengan menambahkan brand dan
ijin usaha industry rumah tangga (PIRT)
serta ijin dari dinas kesehatan untuk
menjamin kualitas barang yang memang
bermanfaat untuk kesehatan.

Pembuatan Minuman Herbal untuk


Meningkatkan Daya Tahan Tubuh di
Masa Pandemi
David Firna Setiawan
Universitas PGRI Semarang

Pandemi COVID-19 yang menjadi


masalah global di seluruh dunia,
mengakibatkan wilayah Demak mudah
sekali tertular COVID-19. Salah satu
penyebabnya adalah adanya bisnis di
bidang pertanian yang merupakan sektor
paling berpengaruh di Demak. Akibat dari
adanya bisnis pertanian tersebut
menjadikan Demak sebagai pintu gerbang
masuknya berbagai orang asing. Kasus
COVID-19 di Demak saat ini total positif
berjumlah 4.558, PDP berjumlah 2.733,
ODP berjumlah 3.481. Hampir seluruh
sektor terdampak, tak hanya kesehatan,

93 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


sektor ekonomi juga mengalami dampak
serius akibat pandemi virus corona.
Menurut data yang diperoleh dari program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Covid-19 yang
dilaksanakan mulai 26 Januari – 26
Februari 2021. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya warga yang kehilangan
penghasilan akibat wabah COVID-19.
Seperti pedagang makanan, terutama
pedagang jajanan yang sehari-hari
berjualan di sekolah, seperti cireng, cilok,
batagor, bakso ikan, dan lainnya. Selama
pandemi, sekolah menerapkan metode
belajar dari rumah. Hal ini menyebabkan
tidak adanya aktivitas pembelajaran di
sekolah sehingga mengakibatkan kegiatan
perekonomian di lingkungan pendidikan
itu terhenti. Selain pedagang makanan,
banyak warga yang bekerja sebagai buruh
pabrik di rumahselama pandemi COVID-
19.
Pada masa pandemic menjaga daya
tahan tubuh adalah salah satu kunci
utama supaya tidak tertular Covid-19.
Faktor kesehatan tubuh merupakan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 94


pertahanan terakhir disamping anjuran
untuk mematuhi protokol kesehatan.
Supaya daya tahan tubuh tetap terjaga
diperlukan suplemen dari luar seperti
vitamin, sayur-sayuran dan makanan
bergizi. Bahkan, banyak masyarakat yang
membuat minuman sehat dan alami dari
rempah jahe dan jamu kunir asam dan
sebagainya (Gumantan, Mahfud, &
Yuliandra, 2020).
Mengonsumsi minuman yang berbahan
dasar kunyit, jahe, kencur, temulawak,
serai dapat membuat daya tahan tubuh
meningkat lebih baik, karena mengandung
zat antioksidan, antiperadangan dan
antibakteri. Selain itu, kandungan vitamin
C yang dapat dijadikan sebagai pelindung
utama tubuh dari berbagai ancaman
bakteri, kuman, dan virus yang dapat
menyebabkan penyakit. Berikut beberapa
manfaat untuk kesehatan yang di dapatkan
setelah mengonsumsi minuman herbal
yaitu membersihkan tubuh dari racun,
mengatur gula darah, mencegah resiko
kanker, dan meningkatkan daya tahan

95 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


tubuh (Said, A, 2007). Maka dari itu,
mahasiswa KKN UPGRIS membuat ide yang
dapat membantu pemerintah untuk
menangani kasus COVID-19, yaitu dengan
membuat minuman herbal untuk
membantu menjaga imunitas tubuh dan
mendistribusikannya kepada warga sekitar
dan sebagai modal pemulihan ekonomi
masyarakat.
Jahe (Zingiber officinale), adalah
tanaman rimpang yang sangat populer
sebagai rempah-rempah dan bahan obat.
Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di
ruas-ruas tengah.
Rasa dominan
pedas disebabkan
senyawa keton
bernama zingeron.
Jahe diperkirakan
berasal dari India.
Namun, ada pula
yang mempercayai
jahe berasal dari
Republik Rakyat

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 96


Tiongkok Selatan. Dari India, jahe dibawa
sebagai rempah perdagangan hingga Asia
Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur
Tengah. Kemudian pada zaman
kolonialisme, jahe yang bisa memberikan
rasa hangat dan pedas pada makanan
segera menjadi komoditas yang populer di
Eropa.
Dalam menu sehari-hari, jahe dan
rempah-rempah lainnya merupakan bahan
penyedap rasa alami dengan kandungan
zat gizi yang dapat melengkapi nilai gizi
menu utama. Jenis zat gizi lainnya dalam
rimpang jahe dengan kuantitas rendah,
adalah magnesium, fosfor, zeng, folat,
vitamin A, riboflavin, dan niacin (Ware,
2017). Jahe dimanfaatkan sebagai bahan
obat herbal karena mengandung minyak
atsiri dengan senyawa kimia aktif, seperti:
zingiberin, kamfer, lemonin, dan sebaginya
(Goulart, 1995; Reader’s Digeast, 2004;
Sudewo, 2006; Santoso 2008). Menurut
Goulart (1995) jahe dimanfaatkan untuk
mengobati penyakit vertigo, mual-mual,
mabuk perjalanan, demam, batuk,

97 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


gangguan saat menstruasi, kanker, dan
penyakit jantung.
Kunyit (Curcuma longa Linn. Syn.
Curcuma domestica Val.) merupakan salah
satu jenis rempah-rempah yang banyak
digunakan sebagai bumbu dalam berbagai
jenis makanan. Bagian utama dari
tanaman ini adalah rimpangnya yang
berada di dalam tanah. Rimpang
biasanyatumbuh menjalar dan berbentuk
elips (Kusbiantoro, 2018). Asam jawa
(Tamarindus indica L.) merupakan salah
satu tanaman yang berkhasiat sebagai
tanaman obat. Banyak sekali kandungan
kimia pada asam jawa baik di bagian
daging, buah, daun, maupun batang
diantaranya yaitu, saponin, flavonoida, dan
tannin (Wardani, 2019). Kedua tanaman ini
sering dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia untuk diolah menjadi minuman
herbal atau yang sering dikenal
masyarakat sebagai jamu yang dijuluki
jamu kunir asam. Minuman herbal kunir
asam banyak dikonsumsi masyarakat,
terbuat dari rimpang kunyit, buah asam

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 98


jawa, air, dan gula merah. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa jamu ini
memiliki aktivitas biologis yang baik bagi
kesehatan karena kandungan senyawa
bioaktif seperti, asam organik, polifenolik,
dan flavonoid. (Wardani, 2019).

Kunyit sebagai bahan dasar


pembuatan jamu kunyit asam memiliki
manfaat sebagai antioksidan (A’yunin,
2019). Kunyit memiliki kandungan
senyawa yang berkhasiat untuk obat, yang
disebut curcumin, desmetoksikumin
sebanyak 10% serta bisdesmetoks-
ikurkumin sebanyak 1-5% dan zat-zat yang

99 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri
yang terdiri dari keton sesquitterpen,
tumeron, tumeon 60%, zingiberen 25%,
feladren, sabinen, borneol dan sineil.
Kunyit juga mengandung lemak sebanyak
1-3%, karbohidrat 3%, protein 30%, pati
8%, vitamin C 45-55%, dan garam-garam
mineral yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.
Sedangkan asam jawa memiliki agen aktif
alami anthocyanin sebagai anti inflamasi
dan antipiretika, selain itu asam jawa
memiliki kandungan tannis, saponins,
sesquiterpenes, alkaloid, dan phlobotamis
yang berfungsi untuk mengurangi aktifitas
sistem saraf (Safitri, Utami, &
Sukmaningtyas, 2009).
Kata empon empon pada dasarnya
memiliki arti sebagai tanaman akar tinggal
atau rimpang. Namun, jenis tanaman yang
termasuk dalam kelompok empon empon
didominasi oleh famili Zingiberaceae atau
temu-temuan. Sedikitnya terdapat 283
macam tanaman obat yang termasuk ke
dalam kelompok empon empon ini. Tetapi,
di antara ratusan jenis tanaman obat

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 100


tersebut, terdapat sekitar 12 macam yang
paling populer digunakan oleh masyarakat
Indonesia. Seperti, temulawak, lempuyang
gajah, lempuyang wangi, jahe, cabe jawa,
lengkuas, kedawung, kencur, kunyit,
pulasari, adas, dan bangle. Di antara 12
tanaman tersebut, yang sudah luas
dibudidayakan atau dikomersilkan baru
ada 6 jenis, yaitu temulawak, lengkuas,
jahe, kunyit, kencur, dan adas. Jadi, tidak
mengherankan jika keenam jenis empon
empon tersebut lebih mudah ditemukan
dibanding jenis lainnya.

101 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Salah satunya adalah melindungi
tubuh dari radikal bebas. Radikal bebas
bisa merusak sel tubuh dan merupakan
cikal-bakal dari banyak penyakit kronis.
Untungnya, jahe, temulawak, dan kunyit
sangat kaya akan senyawa antioksidan.
Antioksidan membantu menangkal radikal
bebas dan melindungi sel dari kerusakan.
Sebagai tambahan, temulawak juga
meningkatkan kerja enzim antioksidan
yang sudah ada pada tubuh Anda. Jadi,
tubuh Anda tidak hanya mendapatkan
tentara antioksidan dari luar, tapi juga
memiliki pertahanan diri yang lebih kuat.

Profil Literasi Keluarga pada Masa


Pendemi Covid-19 di Desa Rawalo dan
Sokaraja Kabupaten Banyumas
Arfilia Wijayanti
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI Semarang

Desa Rawalo merupakan salah satu desa


di kecamatan Rawalo yang berjarak sekitar
20 Km berkendara ke arah selatan dari
pusat Kabupaten Banyumas yaitu

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 102


Purwokerto. Sedangkan desa Sokaraja
merupakan salah satu desa di kecamatan
Sokaraja yang berjarak 8 km dari Kota
Purwokerto ke arah timur. Pandemi covid
ini juga berdampak pada adaptasi
kebiasaan baru masyarakat di desa Rawalo
dan Sokaraja, Kabupaten Banyumas.
Peserta KKN yang berdomisili di desa
Rawalo dan Sokaraja menyatakan bahwa di
daerah sekitar telah terdapat pamflet yang
dapat diakses dan dibaca masyarakat
secara langsung, iklan layanan di TV atau
surat kabar terkait ajakan untuk
melindungi diri menggunakan masker pada
masa pandemi, menerapkan 5M, edaran
dari dinas terkait belajar dari rumah
selama pandemi, namun dalam aktivitas
harian masih ada masyarakat yang acuh
terkait penggunaan masker, belum
menerapkan 5M secara maksimal, serta
kurangnya peran orangtua dalam
pendampingan anak selama BDR (belajar
dari rumah). Hal ini tersebut tentu
berkaitan dengan literasi masing-masing
keluarga terkait informasi yang diperoleh.

103 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Gerakan literasi nasional telah digiatkan
oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sejak tahun 2016 sebagai
bagian dari implementasi dari Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti. Hasil survey
awal di desa Rawalo dan Sokaraja,
Kabupaten Banyumas yang diwakili oleh
33 keluarga menunjukkan bahwa 60,61%
masyarakat belum mengetahui gerakan
literasi nasional. Mui, S., & Anderson, J.
(2008) menyatakan pentingnya praktik
literasi dalam keluarga. Setiap anggota
keluarga berperan dalam penumbuhan
literasi, selain itu juga terdapat kaitan
aktivitas literasi di sekolah dan di rumah.
Berdasarkan latar belakang tersebut,
untuk mengetahui lebih lanjut terkait profil
literasi keluarga di desa Rawalo dan
Sokaraja, Kabupaten Banyumas maka
dilakukan survey literasi keluarga berdasar
indikator keberhasilan gerakan literasi
keluarga sesuai pedoman penilaian dan
evaluasi gerakan literasi nasional. Hasil

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 104


survey literasi keluarga ini diharapkan
nantinya dapat digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan program kerja KKN
berikutnya serta menjadi perhatian bagi
pegiat literasi atau dinas terkait dalam
pendampingan literasi keluarga di desa
Rawalo dan Sokaraja, Kabupaten
Banyumas untuk mendukung gerakan
literasi nasional.

Berdasarkan gambar di atas


menunjukkan bahwa terdapat 72,73%
keluarga yang memiliki 1-3 aktivitas literasi
yang dilakukan di rumah, 9,09% masing-
masing untuk keluarga yang memiliki 4–6
dan 7-9 aktivitas literasi yang dilakukan di

105 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


rumah, serta belum mengidentifikasi
aktivitas literasi yang dilakukan di rumah,
dan tidak ada keluarga yang mencapai skor
maksimal 4. Artinya, belum ada keluarga
yang mengidentifikasi lebih dari sama
dengan 10 aktivitas literasi yang dilakukan
di rumah. Adapun aktivitas literasi yang
paling banyak dilakukan adalah kegiatan
membaca buku, melihat dan membaca
tayangan berita di TV atau HP.
Pada komponen sarana prasarana
pendukung literasi keluarga, indikator
keberhasilan literasi keluarga mencapai
skor maksimal 4 jika keluarga memiliki
sarana dan prasarana yang mendukung
literasi keluarga (perpustakaan keluarga,
pojok baca, komputer, dan jaringan
internet). Ketercapaian indikator keber-
hasilan literasi keluarga pada komponen
sarana prasarana pendukung literasi
keluarga di rumah dapat dilihat pada
gambar di bawah.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 106


Berdasarkan gambar di atas menunjuk-
kan bahwa terdapat masing-masing
36,36% keluarga yang memiliki salah satu
serta dua sarana dan prasarana
pendukung literasi di rumah, 18,18%
keluarga belum memiliki sarana dan
prasarana pendukung literasi, 9,09 %
keluarga memiliki tiga sarana dan
prasarana pendukung literasi. Pada
komponen sarana dan prasarana
pendukung literasi di rumah, juga belum
ada keluarga yang mencapai skor
maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa
komponen sarana dan prasarana
pendukung literasi di rumah masih

107 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


kurang. Sarana dan prasana yang banyak
dimiliki adalah HP dan jaringan internet, di
masing-masing keluarga masih belum
terdapat perpustakaan keluarga ataupun
pojok baca.
Pada komponen kegiatan atau aktivitas
yang mengembangkan literasi baca-tulis,
indikator keberhasilan literasi keluarga
mencapai skor maksimal 4 jika Keluarga
memiliki bahan bacaan fiksi dan nonfiksi
dan melakukan berbagai kegiatan atau
aktivitas literasi baca-tulis secara rutin
dengan melibatkan semua anggota
keluarga. Kegiatan atau aktivitas keluarga
yang mengembangkan literasi baca-tulis
diantaranya membacakan buku kepada
anak sejak dini, memiliki jadwal membaca
buku bersama, menulis surat kepada
teman atau keluarga, berlangganan
berbagai macam bahan bacaan, dan lain-
lain. Sedangkan pada komponen kegiatan
atau aktivitas yang mengembangkan
literasi digital, indikator keberhasilan
literasi keluarga mencapai skor maksimal 4
jika keluarga memiliki bahan bacaan digital

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 108


dan melakukan berbagai kegiatan atau
aktivitas literasi digital secara rutin dengan
melibatkan semua anggota keluarga.
Kegiatan atau aktivitas yang mengembang-
kan literasi digital diantaranya memiliki
bahan bacaan digital, memanfaatkan
aplikasi dalam gawai dalam kehidupan
sehari-hari, seperti membeli barang,
mencari informasi, menonton film edukasi,
dan lain-lain. Perbandingan ketercapaian
indikator keberhasilan literasi baca tulis
dan literasi digital dapat dilihat pada
gambar di bawah.

109 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Untuk menggiatkan gerakan literasi
keluarga, peserta KKN di desa Rawalo dan
Sokaraja, Kabupaten Banyumas telah
menyampaikan informasi kepada masyara-
kat setempat terkait kegiatan atau aktivitas
literasi yang dapat dilakukan di rumah,
melalui pelaksanaan program kerja KKN
berupa bimbingan belajar anak sekolah,
penempelan poster terkait pencegahan
Covid 19 di beberapa tempat yang dapat
diakses warga, ataupun penyampaian
informasi melalui grup whatsapp warga
setempat.

Pemerolehan informasi masyarakat


tentang gerakan literasi berdampak pada
literasi warga desa Rawalo dan Sokaraja,

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 110


Kabupaten Banyumas, warga tidak hanya
membaca informasi pencegahan Covid 19
namun telah direfleksikan dalam adaptasi
kebiasaan baru dengan mulai tertib
menggunakan masker, melakukan 5M,
serta orang tua juga lebih peduli dalam
mendampingi anak belajar dari rumah.
Namun demikian, perlu diadakan
pendampingan lebih lanjut agar di tiap
keluarga dapat mengidentifikasi lebih dari
10 aktivitas atau kegiatan literasi dalam
keluarga tidak hanya membaca, menulis
dan mengakses TV dan internet melalui HP.
Selain itu, dibutuhkan juga kerjasama
antara perangkat desa serta dinas terkait
ataupun sekolah setempat dengan masing-
masing keluarga dalam penyediaan sarana
dan prasarana pendukung literasi, seperti
perpustakaan keluarga ataupun pojok
baca.

111 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Pendampingan Belajar pada Anak-Anak
di Desa Semingkir Kecamatan
Randudongkal Kabupaten Pemalang
Aryo Andri Nugroho
Program Studi Pendidikan Matematika, FPMIPATI,
Universitas PGRI Semarang
Desa Semingkir merupakan sebuah
desa yang ada di Kecamatan Randudongkal
Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa
Tengah. Desa ini memiliki luas wilayah
sekitar 525.339 ha, dari sekian 8 desa yang
letaknya 5 km ujung paling timur. dengan
batas- batas wilayah sebagai berikut: Utara
Desa Sumurkidang, Timur Desa Wanarata,
Selatan Desa Wisnu, dan Barat Desa
Karangmoncol terbagi atas 5 wilayah yang
meliputi beberapa RW (Rukun Warga) yaitu
RW.01 sampai dengan RW.05 serta terdiri
atas 46 RT (Rukun Tetangga) dengan
keadaan desa sebagian besar masyarakat-
nya berpenghasilan dari pertanian
tanaman padi yang merupakan sumber
utama mata pencaharian sehari-hari
walaupun ada sebagian kecil pedagang dan
lain-lain. Desa Kembangarum memiliki
jumah penduduk laki-laki sebanyak 6,161

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 112


jiwa, sedangkan perempuan sebanyak
5,082 jiwa, sehingga total 11,243 jiwa.

Di tengah masa sulit pandemi Corona


virus Desease 2019 (COVID-19), hampir
seluruh sektor terdampak, yang paling
utama yaitu sektor kesehatan dimana
masih banyak masyarakat yang tidak
mematuhi prtokol kesehatan, akibatnya
kasus virus corona mangalami peningka-
tan sangat drastis. Menurut data yang
diperoleh dari program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) COVID-19 yang dilaksanakan mulai

113 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


26 Januari sampai 26 Februari 2021,
masyarakat Desa Semingkir dapat
dikatakan cukup terdampak pandemic
COVID-19. Hal ini disebabkan masih
banyak masyarakat yang kurang
memahami serta kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menerapkan protokol
kesehatan. Karena pandemic Covid-19 ini
maka seluruh masyarakat terkena
dampaknya. Salah satu masyarakat yang
terdampak adalah anak-anak dengan
penerapan pembelajaran jarak jauh,
karena pembelajaran di sekolah berhenti
dilakukan secara luring atau tatap muka
langsung dikelas. Pembelajaran jarak jauh
melalui pembelajaran daring menjadi solusi
untuk mengatasi kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran secara tatap
muka langsung (Kusuma & Hamidah,
2020). Pembelajaran daring yaitu
penyelenggaraan kelas pembelajaran
dalam jaringan untuk menjangkau
kelompok target yang massif dan luas,
sehingga pembelajaran daring dapat
diselenggarakan dimana saja serta diikuti

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 114


secara gratis maupun berbayar (Bilfaqih &
Qomarudin, 2015). Selama pandemi ini,
anak-anak kesulitan belajar secara mandiri
karena para orang tua Sebagian besar
bekerja dan pengawasan anak untuk
belajar kurang. Hal ini menjadi suatu
permasalahan tersendiri di desa Semingkir.
Anak-anak cenderung lebih banyak
bermain daripada belajar, apalagi
pembelajaran yang dilakukan secara
daring masih terkendala dengan banyak
factor, diantaranya pada perangkat dan
jaringan serta kurangnya buku modul yang
dapat digunakan.
Berdasarkan latar belakang di atas,
solusi mengenai Pendidikan anak-anak di
Desa Semingkir ini perlu adanya
pendekatan untuk pembelajaran dengan
cara pendampingan belajar dari rumah
dengan inovasi-inovasi yang dapat
dilakukan. Inovasi belajar yang dilakukan
kepada anak-anak sekolah di desa
Semingkir yaitu dengan metode-metode
yang menyenangkan dengan suatu
permasalahan yang dekat dengan mereka

115 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


serta sesuai dengan kurikulum yang ada di
sekolah. Dalam pelaksanaan pendamping-
an belajar dari rumah membutuhkan
dukungan dari para orang tua dan RT
setempat.
Pembelajaran dari rumah yang
dilakukan mahasiswa KKN UPGRIS
berjalan dengan baik walaupun muncul
beberapa hambatan. Pembelajaran dari
rumah dimulai dengan mengidentifikasi
anak-anak desa Semingkir dengan
mendata jenjang pendidikannya melalui
ketua RT setempat dan juga menanyakan
kepada para orang tua anak-anak. Setelah
itu, data tersebut dikelompokkan berdasar-
kan jenjang Pendidikan yaitu mulai dari TK
sampai dengan SD karena itu yang
terbanyak. Sedangkan anak SMP dan SMA
tidak begitu terkendala. Hal ini dikarena-
kan mereka sudah memiliki daya nalar
yang lebih baik. Kemudian setelah
dikelompokkan, mengumpulkan orang tua
anak-anak sesuai dengan protocol dengan
didampingi oleh ketua RT dan tokoh
masyarakat setempat. Selain itu, juga

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 116


meminta ijin kepada babinsa daerah desa
Semingkir. Setelah memperoleh izin dari RT
dan orang tua, diadakan pembelajaran dari
rumah secara periodek yaitu dari hari senin
sampai jumat dengan mengutamakan
protocol Kesehatan. Pembelajaran yang
dilakukan menyesuaikan dengan pem-
belajaran yang ada di sekolah masing-
masing. Metode yang digunakan dalam
pendampingan belajar, lebih cenderung
menggunakan pembelajaran yang menye-
nangkan dan memberikan suatu perma-
salahan yang nantinya akan diselesaikan
oleh anak-anak sesuai dengan jenjangnya.

117 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Kegiatan KKN UPGRIS 2021 yang telah
dilaksanakan di Desa Semingkir
Kecamatan Randudongkal Kabupaten
Pemalang Jawa Tengah terbukti dapat
memberikan motivasi kepada masyarakat
di tengah masa sulit ini. Banyak warga
yang masih belum dapat menerima
kenyataan bahwa dampak COVID-19
nyata. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah
pendekatan pembelajaran dari rumah
dengan metode menyenangkan melalui
permasalahan yang dekat dengan anak-
anak cocok digunakan dalam kegiatan KKN
COVID-19.

Pemanfaatan Media Sosial untuk


Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
terkait Pencegahan Covid-19 melalui
Kuliah Kerja Nyata di Desa Kesesirejo
Dhaniel Erlangga
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Universitas PGRI Semarang

Mahasiswa memiliki tanggungjawab di


perguruan tinggi yang tak hanya sekedar
untuk belajar, tetapi mahasiswa pun

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 118


dibekali 3 kewajiban yang disebut dengan
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
mencakup pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat. Dalam
mewujudkan pengabdian pada
masyarakat, direalisasikan dalam suatu
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
bertujuan agar mahasiswa mampu
mengembangkan kepribadiannnya sebagai
seseorang yang bermanfaat bagi
masyarakat. Isu yang saat ini menjadi
sorotan masyarakat adalah isu mengenai
wabah Covid-19. Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh coronavirus jenis baru
(SARS-CoV-2).
Gejala Covid-19 diantaranya gangguan
pada saluran pernafasan, demam, batuk
kering, dan kelelahan. Namun ada juga
yang tidak mengalami gejala apapun, tetapi
sangat rentan menularkannya ke orang
lain, sehingga upaya preventif yang dapat
dilakukan adalah dengan menjaga jarak
dengan orang lain. WHO telah menetap-
kan virus Corona sebagai pandemi, dan di

119 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


tanah air pun Presiden Joko Widodo
memutuskan untuk mengambil kebijakan
PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala
Besar yang menuntut masyarakat untuk
beraktifitas di rumah, menjaga jarak
dengan orang lain dan menghindari
kerumunan. Sehingga aktifitas belajar dan
bekerja pun dilaksanakan secara online
dengan tujuan untuk memutus laju
penyebaran virus Corona. Covid-19
merupakan penyakit yang memiliki resiko
yang tinggi, namun masih banyak
masyarakat yang belum paham dan
bahkan acuh terhadap dampak virus
corona. Banyak masyarakat yang masih
beraktifitas di luar rumah, hal ini
dipengaruhi juga karena faktor ekonomi
masyarakat. Oleh karena itu dengan latar
belakang pendidikan, mahasiswa memiliki
tanggung jawab untuk mensosialisasikan
pencegahan covid-19 kepada masyarakat
melalui Kuliah Kerja Nyata dilingkungan-
nya. Namun kuliah Kerja Nyata (KKN)
Universitas Pendidikan Indonesia untuk
saat ini tidak membenarkan mahasiswa

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 120


untuk terjun ke lapangan secara langsung,
tetapi dilaksanakan secara daring melalui
aplikasi dan media sosial yang dimiliki.
Programprogram KKN yang dibagikan di
media sosial kepada masyarakat dan siswa
diharapkan dapat meningkatkan kesada-
ran masyarakat akan pentingnya pencega-
han Covid-19.
Covid-19 secara tidak langsung
memaksa kita untuk melek teknologi,
karena semua aktifitas baik bekerja, belajar
maupun silahturahmi harus menggunakan
teknologi digital. Media sosial layaknya
sebuah koin yang memiliki dua sisi yang
tidak dapat dipisahkan, media sosial
memiliki sisi yang positif bila digunakan
dengan bijak dan sebaliknya memiliki sisi
negatif jika digunakan untuk hal yang
kurang bermanfaat. Pada zaman sekarang
dapat dikatakan bahwa semua kalangan
hampir memiliki media sosial, oleh karena
itu pada program KKN di RT 02 RW 02 Desa
Kesesirejo ini penyusun menggunakan
media sosial sebagai alat yang utama untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan

121 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


isu yang sedang menjadi sorotan di negara
bahkan dunia, yakni isu mengenai
pandemi Covid-19. Kita tidak dapat
memungkiri bahwa diluar sana masih
banyak berita yang kurang bermanfaat,
karena masih banyak berita hoax yang
malah membuat masyarakat merasa takut,
panik bahkan stres karena Covid19.
Sehingga penyusun melaksanakan
program yang mengedukasi baik itu kepada
masyarakat maupun ke siswa sekolah
dasar, sehingga walaupun di rumah saja
tetapi pengetahuan tetap dapat diperoleh
dari media sosial yang kini akrab di
masyarakat.
Pada kuliah Kerja Nyata di Desa
Kesesirejo, penulis melaksanakan
beberapa program, yaitu pendataan
penduduk yang terkait dengan upaya
pencegahan Covid-19 di lingkungan
sekitar, program pencegahan Covid-19 bagi
siswa Sekolah Dasar secara daring, dan
program edukasi pencegahan Covid-19
bagi masyarakat. Adapun hasil dari
program pendataan penduduk, diperoleh-

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 122


nya data penduduk berdasarkan usia,
pendidikan, dan pekerjaan. Kemudian
diperoleh data penduduk yang terkait
dengan ekonomi seperti data penduduk
yang masih bekerja dan tidak bekerja saat
pandemi, data penduduk yang berdagang,
wirausaha dll yang terdampak pandemi
Covid-19, dan data penduduk yang kurang
mampu. Kemudian selain itu diperoleh juga
data penduduk yang memiliki gejala Covid-
19, penduduk yang positif Covid-19, dan
penduduk yang meninggal karena Covid-
19. Di Desa Petinggen terdapat satu orang
yang positif Covid-19, namun telah di
isolasi di Rumah Sakit rujukan pemerintah
setempat dan alhamdulillah kini telah
pulang dan dinyatakan sembuh. Program
pendataan ini cukup berjalan dengan baik,
karena dapat membantu pemerintah
setempat terkait dengan upaya pencegahan
Covid-19.
Program edukasi kepada siswa pun
dapat berjalan dengan baik, awalnya
sebelum pandemi siswa SDN 02 Kesesirejo
belum meggunakan media digital dalam

123 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


pembelajaran, pihak sekolah tidak
membenarkan siswa untuk membawa
gadget ke sekolah, sehingga pembelajaran
daring ini merupakan sesuatu yang baru
bagi siswa. Menurut guru pembelajaran
daring ini cukup berjalan dengan baik,
namun karena tidak tatap muka, masih
banyak siswa yang kurang dalam
memahami materi pembelajaran, oleh
karena itu penulis bekerjasama dengan
guru untuk membuat media pembelajaran
digital berupa video dengan materi pecahan
untuk siswa kelas satu, dua dan tiga SD.
Materi pecahan ini salah satu materi yang
belum dipahami oleh siswa, sehingga
penulis membuat video dengan tampilan
yang menarik dan mendukung cara
berpikir anak, seperti pemberian contoh
kongkret, di sertakan gambargambar, dan
suara penjelasan guru agar siswa lebih
memahami materi. Video ini cukup
memberikan pengaruh kepada siswa,
karena guru pun mengkonfirmasi terdapat-
nya peningkatan nilai siswa pada saat PAT.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 124


Kemudian program edukasi kepada
siswa yang kedua yaitu video pencegahan
Covid-19, sama halnya dengan video
penguatan materi pembelajaran, video ini
pun di kemas dengan menarik dan
informasi yang cukup padat. Hasil dari
edukasi ini siswa lebih menyadari akan
pentingnya menjaga pola hidup bersih dan
sehat, siswa sadar akan pentingnya
mencuci tangan dalam upaya pencegahan
Covid-19.
Program edukasi kepada masyarakat
yaitu membagikan beberapa poster terkait
dengan upaya pencegahan Covid-19 secara
daring. Adapaun poster yang dibuat yaitu
mengenai tips ceria dan bahagia selama di
rumah saja, olahraga yang bisa dilakukan
selama di rumah, enam langkah mencuci
tangan yang benar, menjaga gizi seimbang
selama di rumah, penjelasan mengenai
adaptasi kebiasaan baru/new normal, tips
belanja yang aman saat new normal, tips
naik ojeg online yang aman saat new
normal, tips pergi ke kantor yang aman
saat new normal, dan pembuatan poster

125 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


mengenai perkembangan angka kejadian
Covid-19 di Kabupaten Pemalang. Poster
ini di bagikan di media sosial pribadi
penulis, dan ketua RT pun membantu
dengan ikut serta menyebarkan poster di
sosial medianya dan di grup. Program ini
cukup berjalan dengan baik, namun masih
banyak masyarakat yang belum sadar akan
pentingnya pencegahan Covid-19, oleh
karena itu penulis menyalurkan APD
berupa masker kepada masyarakat yang
bekerja di luar rumah namun tidak
menggunakan masker. Dengan harapan
masyarakat mampu meningkatkan kesada-
ran pentingnya melakukan pencegahan
Covid-19.
Setelah 30 hari melaksanakan program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) saya dapat
menyimpulkan bahwa pelaksanaan Kuliah
Kerja Nyata Duta Perubahan Perilaku
Pencegahan Covid-19 pada Masa Adaptasi
Baru untuk mewujudkan Merdeka Belajar
yang telah terprogramkan bisa berjalan
dengan lancar sesuai dengan program yang
telah direncanakan meskipun tidak dapat

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 126


dipungkiri adanya perubahan dan
penambahan kegiatan. Kuliah Kerja Nyata
ini dapat membentuk mahasiswa menjadi
lebih dewasa dalam menyikapi permasala-
han yang ada dan dapat menumbuhkan
rasa peduli terhadap isu-isu di masyarakat.
Selain itu dapat membentuk keperibadian
yang mandiri dan bertanggung jawab
terhadap tugasnya yaitu mengabdi pada
masyarakat. dan dapat disimpulkan bahwa
media sosial yang digunakan dengan bijak
untuk sesuatu hal yang positif maka akan
memberikan pengaruh yang besar
terhadap pola pikir masyarakat, poster dan
video menarik yang disebarkan melalui
media sosial terbukti dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya
melakukan pencegahan Covid19 khusus-
nya di RT 02 RW 02 Desa Kesesirejo.

127 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Sirup Buah Jambu Biji Merah Sebagai
Alternatif Peningkatan Nilai Jual Hasil
Panen Warga Desa Sendangharjo
Kecamatan Karangrayung Kabupaten
Grobogan
Dhian Endahwuri
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas PGRI Semarang

Dusun Tegalsari Desa Sendangharjo


adalah sebuah desa yang terdapat di
Kecamatan Karangrayung, Grobogan Jawa
Tengah. Mata pencaharian warganya
sebagian besar adalah petani dan buruh
bangunan. Berdasarkan informasi dari tim
KKN UPGRIS 2021 dengan adanya pandemi

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 128


COVID 19 warga desa Sendangharjo cukup
merasakan dampaknya. Hal tersebut bisa
dilihat dari banyak warna yang pulang
kampung karena kehilangan pekerjaannya.
Dengan adanya potensi yaitu tersedianya
buah jambu biji merah yang melimpah
maka tim KKN UPGRIS mendorong warga
untuk bersama-sama memanfaatkan buah
tersebut sebagai upaya memulihkan
perekonomian warga di tengah – tengah
pandemi. Melalui upaya pemberdayaan
masyarakat, masyarakat berperan aktif
dalam tketerlibatan langsung dalam
kegiatan ini. Salah satu program kerja dari
KKN ini adalah pengolahan sirup buah
jambu biji merah. Hasil dari program ini
bahwa upaya-upaya pemberdayaan
masyarakat dapat digunakan untuk
mendorong warga untuk semangat
berinovasi dengan menggunakan bahan
baku lokal.
Sendangharjo merupakan desa memiliki
tanah yang luas dan penduduk yang padat,
terdapat di kecamatan Karangrayung
kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah

129 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Indonesia. Desa Sendangharjo memiliki
luas wilayah 1.345.000 km2, dengan total
penduduk berjumlah 11.130 jiwa. Desa
Sendangharjo terdiri dari ke tujuh dusun,
yaitu Dusun Gadoh, Dusun Sendang,
Dusun Gunung Tugel, Dusun Karangwuni,
Dusun Ngumbok, Dusun Pengkol, dan
Dusun Tegalsari. Selain itu Desa
Sendangharjo terdiri dari 14 Rukun Warga
dan 72 Rukun Tetangga.Di sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Juwangi, sebelah
timur berbatasan dengan Desa
Karanganyar, sebelah barat dengan
Kabupaten Boyolali, dan sebelah utara
berbatasan dengan Desa Ketro.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 130


Mitra dalam kegiatan ini adalah warga
Dusun Tegalsari RT 04 RW10
Sendangharjo Kecamatan Karangrayung
Kabupaten Grobogan. Sebagai langkah
menggerakkan produktivitas masyarakat di
masa pandemi COVID-19, maka Tim KKN
UPGRIS 2021 mengajak masyarakat
sekitar untuk mengikuti pelatihan
pembuatan sirup buah jambu biji.
Pelatihan dilakukan beberapa tahapan. (1)
Tahapan pertama adalah pelatihan tentang
potensi yang ada di lokasi KKN yaitu di
dusun Tegalsari bahwa buah jambu biji
merah yang melimpah akan menghasilkan
sesuatu yang bernilai jual, (2) Tahapan
kedua adalah pelatihan tentang jambu biji
merah yang kaya akan manfaat, salah satu
nya adalah untuk meningkatkan sistem
imun tubuh, (3) tahapan ketiga pelatihan
cara pembuatan sirup sekaligus praktek
pembuatan sirup buah jambu biji merah
Selain pelatihan cara membuat sirup
buah jambu biji, tim KKN UPGRIS 2021
juga memberi motivasi kepada masyarakat
untuk mengembangkan sirup buah jambu

131 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


biji merah menjadi peluang usaha dan
dapat dipasarkan, sehingga dapat
membantu perekonomian masyarakat
dimasa pandemi COVID-19.
Jambu biji (Psidium guajava) dikenal
karena bagian tengah buahnya terdapat biji
yang berkumpul dan berukuran kecil.
Tanaman ini berasal dari pulau-pulau di
Laut Karibia Daratan Amerika Tengah dan
Amerika Selatan bagian utara. Jambu biji
sudah menyebar ke seluruh dunia,
ternasuk Indonesia. Saat ini, tanaman
jambu biji dibudidayakan dan menyebar
luas di daerah Sumatra dan Jawa, yang
meliputi Sumatra Utara, Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa
Timur. Jambu biji memerlukan iklim yang
sesuai untuk pertumbuhan yang optimal,
yaitu pada suhu 23-28°C. Kandungan gizi
pada jambu biji yaitu mengandung
beragam vitamin dan mineral. Kandungan
gizi yang paling menonjol adalah vitamin C,
Dalam 100 gram buah, terdapat 183 mg
vitamin C. Hal ini menempatkan jambu biji
dalam urutan pertama buah dengan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 132


kandungan vitamin C, selanjutnya adalah
pepaya, stroberi, kiwi, melon, dan jeruk.
Dengan berbagai kandungan tersebut,
manfaat buah jambu biji merah sudah
tidak diragukan lagi. Selain bisa
meningkatkan imunitas tubuh, buah
jambu biji juga
dapat mengobati
diare, batuk flu,
dan dapat merawat
kulit. Karena
manfaatnya yang
cukup besar bagi
kesehatan selain
itu jumlah buah
jambu biji di dusun tegalrejo melimpah,
serta orang cenderung sudah cukup
memakan buahnya hanya 1 buah maka tim
KKN UPGRIS mengajak warga untuk
membuka peluang usaha melalui sirup
buah jambu biji merah.

133 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Menjaga Kualitas Pendidikan Siswa SD
melalui Pendampingan Belajar Masa
Pandemi Covid-19 di Desa Pesayangan Rt
03 Rw 07 Kecamatan Taman Kabupaten
Pemalang
Larasati, Raden Yusuf Sidiq B.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia
Universitas PGRI Semarang

Desa pesayangan merupakan kelurahan


yang terdapat di kecamatan Taman,
kabupaten Pemalang. Selama pandemi
covid-19, anak-anak yang berstatus
sekolah, terutama Sekolah dasar (SD) lebih
banyak menghabiskan waktu di rumah
dengan hp dengan alasan sekolah online.
Akan tetapi, kondisi tersebut ternyata tidak
sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik
oleh anak-anak. Fakta di lapangan
menunjukkan anak-anak usia SD yang
mayoritas difasilitasi hp oleh orang tuanya
lebih banyak bermain game, berselancar di
ruang yutube, maupun bermain di fitur
medsos yang lain. Program Pendampingan
bimbingan belajar yang diselenggarakan
oleh KKN UPGRIS dalam bentuk kelompok

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 134


kecil dengan menerapkan protokol
kesehatan adalah salah satu solusi
membantu anak-anak SD dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.
Kegiatan ini menggunakan pendekatan
Community Development yang berorientasi
kepada pengembangan potensi akademik
anak-anak sebagai bagian dari
masyarakat. Hasil yang diperolah adalah
siswa SD merasa terbantu dalam belajar
baik pada saat mengerjakan tugas sekolah
maupun dalam memahami materi
pelajaran. Selain itu, intensitas bermain hp
dan kegiatan berkumpul teman sebaya
dengan tujuan yang tidak jelas lebih
berkurang.
Di tengah kondisi pandemi yang kian
belum ada tanda-tanda selesainya, hampir
semua lini bidang terkena dampak yang
sangat buruk, termasuk bidang
pendidikan. Hampir setahun anak-anak
sekolah dialihkan di rumah dengan sistem
pembelajaran jarak jauh (PJJ). Belumlah
menjadi solusi efektif PJJ bagi para siswa
di daerah pedalaman. Selain kondisi orang

135 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


tua yang memiliki pengetahuan teknologi
yang rendah, kesadaran anak-anak untuk
mandiri untuk belajar pun masih belum
ada. Anak-anak yang kini status
sekolahnya sedang online atau pembelaja-
ran jarak jauh memiliki kebiasaan
berkumpul bersama dengan teman-teman
sebayanya, memainkan hand phone (hp),
bersepeda, dan saat merekapulang ke
rumah masing-masing, sebagian anak-
anak lebih banyak memainkan hpnya.
Kondisi tersebut semakin parah saat
saat anak-anak mendapat tugas dari
gurunya di sekolah yang harus dikerjakan
di rumah, kemudian diunggah pada
aplikasi pembelajarannya. Sebagian anak-
anak kesulitan dalam mengerjakan tugas
sekolah, sedangkan orang tuanya tidak
dapat membantu karena sibuk bekerja
maupun tidak adanya kemampuan
menyelesaikan tugas sekolah anaknya.
Jika di kota-kota besar orang tua dapat
dengan mudah mengikutkan anaknya
untuk bimbingan belajar atau mengundang
guru les untuk mendampingi belajar anak-

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 136


anaknya sehingga meskipun anak jauh
dari gurunya, mereka terbantu dengan
adanya guru les tersebut, di daerah
pedalaman seperti desa Pesayangan
Pemalang ini tidak ada fasilita tersebut. Hal
ini dikarenakan akses lembaga bimbingan
belajar yang jauh dari tempat tingga/di
kota, juga tidak adanya kemampuan orang
tua untuk membiayai les anak-anaknya.
Kondisi ini menjadi permasalahan
tersendiri di bidang pendidikan yang real di
lapangan sehingga perlu segera diberi
perhatian.
Berdasarkan latar belakang di atas,
perlu adanya solusi untuk membatu anak-
anak pedalaman desa Pesayangan. Untuk
itu, melalui program KKN UPGRIS,
dilakukanlah program bimbingan belajar
untuk anak SD.
Mitra dalam kegiatan ini adalah
masyarakat Desa Pesayangan, Kecamatan
Taman, Kabupaten Pemalang. Mereka
adalah anak-anak yang menempuh
pendidikan jenjang SD. Pendekatan yang
digunakan adalah Community

137 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Development yang berorientasi pada
pengembangan sumber daya masyarakat
yang ada (anak-anak) dengan melibatkan
dan memberi dampak kepada mereka
secara langsung
melalui kegiatan
yang dilakukan.
Diharapkan, ada
perubahan kondisi
dari sebelum dan
sesudah diberikan
perlakuan, yakni meningkatnya kualitas
pola pikir dan menyelesaikan masalah,
terutama dalam proses belajar. Adapun
tahapan pelaksanaannya dilakukan
dengan tahap; dilakukan dengan (1)
identisi kebutuhan mitra, (2) perancangan,
(3) pendampingan. Tahap pertama
dilakukan dengan cara langsung bertemu
mitra dan melakukan wawancara terhadap
masalah yang dihadapi seputar beban
sekolah jarak jauh. Tahap kedua dilaukan
dengan cara merancang garis besar materi
sesuai jenjang sekolah anak, dan
menyiapkan material yang dibutuhkan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 138


saat kegiataan. Adapun tahap ketiga
adalah pendampingan intensif yang
dilakukan dengan metode diskusi yang
berfokus pada penyelesaian masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara
bimbingan belajar dengan prestasi belajar.
Dengan demikian anak yang mendapatkan
bimbingan belajar secara intensif
berpotensi mendapatkan prestasi yang
baik, dibandingkan dengan anak yang
tidak memperoleh bimbingan belajar.
Dalam kegiatan ini, bimbingan belajar
dilakukan di saat anak-anak melakukan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena
pandemi yang berkepanjangan. Kegiatan
dilakukan dengan mengikuti protocol
kesehatan yang ketat dan dibatasi hanya
pada kelompok-kelompok kecil agar tidak
menimbulkan kerumunan.
Antusias masyarakat menyambut
program bimbingan belajar ini sangat
bagus. Orang tua maupun siswa yang
menjadi sasaran kegiatan sangat semangat
dan senang dengan adanya program ini.

139 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Anak-anak yang selama ini belajar jarak
jauh tanpa ada pendampingan, merasa
menemukan oase, kalau diibaratkan orang
kehausan. Orang tua pun demikian.
Semua merasa senang dan tertolong
karena anaknya ada yang membimbing
dalam belajar.
Kebiasaan anak-anak pun sedikit ada
perubahan setelah adanya program ini.
Biasanya, mereka menggunakan hp untuk
bermain game atau membuka yutube
tanpa tujuan yang jelas, kini mulai terarah,
memanfaatkan internet untuk mencari
bahan belajar. Orang tua pun yang selama
ini merasa berat karena borosnya tagihan
kuota hp untuk bermain anak-anaknya,
kini seperti mendapat angina segar karena
sang anak sudah mulai sadar akan fungsi
medsos dan mulai menggunakan hp untuk
tujuan menunjang belajar sekolah daring.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 140


Produk Olahan Kunir Asem sebagai Jamu
untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan
Tubuh Masyarakat Desa Candisari
Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Grobogan
Atip Nurwahyunani
Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas PGRI Semarang

Candisari adalah sebuah desa yang ada


di Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Grobogan Provinsi Jawa Tengah Indonesia.
Desa Candisari terletak di ujung
Kecamatan Purwodadi dengan batas
sebelah Utara yaitu Desa Cingkrong
Kecamatan Purwodadi, batas sebelah

141 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Selatan Desa Sugihan Kecamatan Toroh,
batas sebelah Timur Desa Genuksuran
Kecamatan Purwodadi dan batas sebelah
Barat Desa Pengkol Kecamatan
Penawangan. Desa candisari memiliki
jumlah penduduk laki-laki sebanyak
239.000 jiwa sedangkan perempuan
sebanyak 248.000 jiwa. Desa Candisari
saat ini dipimpin oleh Kepala Desa yang
bernama Bapak Eko Sutjipto, S.H., M.H
dan dibantu oleh seorang Sekretaris Desa
yaitu Ibu Andri Astuti. Sebagian besar mata
pencaharian penduduk sebagai petani,
sebagian lagi sebagai pencari nafkah di
kota besar / buruh sebagian lagi sebagai
pedagang.
Ditengah masa sulit pandemi
Coronavirus Desease 2019 (COVID19)
hampir semua sektor terdampak termasuk
kesehatan. Selama pandemi banyak
kesehatan yang menurun apalagi ditambah
cuaca yang kurang mendukung sehingga
menyebabkan penurunan imunitas tubuh.
Jika kekebalan tubuh menurun maka
tubuh akan mudah dimasuki oleh virus.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 142


Menurut data yang diperoleh dari program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
dilaksanakan mulai 26 Januari-26
Februari 2021, masyarakat Desa Candisari
masih belum menerapkan protokol
kesehatan seperti menggunakan masker
dengan baik. Selama pandemi sekolah
menerapkan metode belajar dari rumah hal
ini menyebabkan tidak adanya aktivitas di
sekolah sehingga anak-anak bisa bermain
di rumah. Namun anak-anak juga masih
belum menggunakan masker dengan baik.
Kadang ada juga anak yang mengikuti
bimbingan belajar tidak memakai masker
padahal selama bimbingan belajar anak
tersebut berinteraksi dengan teman nya
yang lain.
Di desa Candisari setiap rumah sudah
disiapkan tempat cuci tangan namun
masih belum menggunakan masker jika
bepergian. Penjual yang ada di sekitar juga
tidak menggunakan masker dengan baik.
Padahal penggunaan masker sangat
penting bagi kesehatan tubuh di masa
pandemi seperti ini. Namun menjaga tubuh

143 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


tidak hanya dari luar saja tapi dari dalam
juga. Masyarakat juga memerlukan asupan
dari dalam tubuh seperti jamu dan obat
untuk menjaga tubuh agar tidak terkena
virus Covid19.
Berdasarkan latar belakang diatas solusi
untuk meningkatkan kekebalan tubuh
masyarakat Desa Candisari perlu digali.
Inovasi produk olahan kunir atau kunyit
merupakan salah satu kegiatan yang dapat
dilakukan saat ini. Produk olahan tersebut
dapat berupa jamu, pelengkap masakan
dan sebagai pewarna makanan. Kunyit
atau kunir adalah salah satu tanaman
rempah-rempah dan obat asli dari wilayah
Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian
mengalami penyebaran ke daerah
Malaysia, Indonesia, Australia bahkan
Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan
India serta bangsa Asia umumnya pernah
mengonsumsi tanaman rempah ini, baik
sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu
atau untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan. Kunyit tergolong dalam
kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 144


Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan
beberapa nama lokal, seperti turmeric
(Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit
(Indonesia dan Malaysia), janar (Banjar),
kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyè'
(Madura), Kunyir (Komering). Kunyit
adalah rempah-rempah yang biasa
digunakan dalam masakan di negara-
negara Asia. Kunyit sering digunakan
sebagai bumbu dalam masakan sejenis
gulai, dan juga digunakan untuk memberi
warna kuning pada masakan, atau sebagai
pengawet. Produk farmasi berbahan baku
kunyit, mampu bersaing dengan berbagai
obat paten, misalnya untuk peradangan
sendi (arthritis-rheumatoid) atau osteo-
arthritis berbahan aktif natrium
deklofenak, piroksikam, dan fenil butason
dengan harga yang relatif mahal atau
suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam
bentuk kapsul. Produk bahan jadi dari
ekstrak kunyit berupa suplemen makanan
dalam bentuk kapsul (Vitamin-plus) pasar
dan industrinya sudah berkembang.
Suplemen makanan dibuat dari bahan

145 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


baku ekstrak kunyit dengan bahan
tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12,
Vitamin E, Lesitin, Amprotab, Mg-stearat,
Nepagin dan Kolidon 90.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 146


"Asam" adalah nama umum yang
dipakai untuk semua bumbu berasa
masam pada masakan, termasuk juga
asam kandis dan asam gelugur. Nama
"asam jawa" dipakai oleh orang Melayu
karena dipakai dalam masakan Jawa.
Tumbuhan ini sendiri didatangkan oleh
orang-orang dari India. Asam jawa
termasuk tumbuhan tropis. Asal-usulnya
diperkirakan dari savana Afrika timur di
mana jenis liarnya ditemukan, salah
satunya di Sudan. Semenjak ribuan tahun,
tanaman ini telah menjelajah ke Asia tropis
dan kemudian juga ke Karibia dan Amerika
Latin. Di banyak tempat yang bersesuaian,
termasuk di Indonesia, tanaman ini
sebagian meliar seperti di hutan-hutan
luruh daun dan savana. Pohon asam dapat
tumbuh baik hingga ketinggian sekitar
1.000 m (kadang-kadang hingga 1.500 m)
dpl, pada tanah berpasir atau tanah liat,
khususnya di wilayah yang musim
keringnya jelas dan cukup panjang. Daging
buah asam jawa sangat populer, dan
digunakan dalam aneka bahan masakan

147 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


atau bumbu di berbagai belahan dunia.
Buah yang muda sangat masam rasanya,
dan biasa digunakan sebagai bumbu sayur
asam atau campuran rujak. Selain sebagai
bumbu, untuk memberikan rasa asam atau
untuk menghilangkan bau amis ikan, asem
kawak biasa digunakan sebagai bahan
sirup, selai, gula-gula, dan jamu.
Pada dasarnya jarang sekali orang mau
memakan asam begitu saja. Meskipun
begitu namun kunir asam memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan tubuh. Terutama
karena tanaman ini mudah untuk
dibudidayakan. Oleh karena itu inovasi
produk agar lebih diminati sangat
diperlukan. Pada program KKN Covid di
Desa Candisari Kecamatan Purwodadi
Kabupaten Grobogan inovasi produk
olahan kunir asam berupa jamu
tradisional.
Komposisinya adalah kunir, asam, gula
merah, air, sejumput garam. Pertama
kupas kulit kunir nya, masukkan ke dalam
wadah dan parut kunir tersebut sampai
halus. Kedua peras kunyit yang sudah

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 148


halus dengan menggunakan kain dan
ditambahkan air. Ketiga masukkan asam,
gula merah, dan sejumput garam ke dalam
panci. Keempat aduk-aduk sampai gula
merah meleleh dan air kunir mendidih.
Kelima jika sudah mendidih dicicipi dahulu
agar rasanya bisa pas lalu saring ampas
kunir dan asam dengan menggunakan
kain. Tahap terakhir adalah penyajian :
tuang jamu kunir asam yang sudah dingin
ke dalam wadah dan jamu kunir asam siap
disajikan. Gambar 2 menunjukkan cara
pembuatan jamu kunir asam yang
dihasilkan pada program KKN Covid.
Gambar 3 penyerahan jamu kunir asam
kepada warga.

149 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Pengelolaan Sampah Plastik Sebagai
Kerajinan Tangan Bunga Hias
di Desa Gembong Rt 01/ Rw 06
Kecamatan Kandangserang
Kabupaten Pekalongan
Buyung Kusumawardhana
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi
Universitas PGRI Semarang

Kegiatan Mahasiswa KKN UPGRIS 2021


berlangsung selama satu bulan dari
tanggal 26 Januari-26 Februari 2021.
Salah satu kelompok KKN UPGRIS 2021
yaitu kelompok Kab. Pekalongan yang
terbagi lagi dalam kelompok kecil sesuai
desa masing-masing. Desa Gembong RT
01/ RW 06 Kec. Kandangserang
merupakan salah satu tempat kegiatan
KKN di kelompok Kab. Pekalongan.
Sebelum kegiatan KKN dimulai Mahasiswa
ditugaskan untuk survey tempat dan
melihat potensi, kekurangan dan kelebihan
yang ada di tempat KKN yang akan
digunakan. Hasil survey tempat di Desa
Gembong RT 01/ RW 06 Kec.
Kandangserang yaitu belum ada tempat

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 150


pembuangan akhir (TPA) sampah dan
pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Hal tersebut merupakan permasalahan
utama yang ada di Desa Gembong RT 01/
RW 06 Kec. Kandangserang Kab.
Pekalongan.
Sampah plastik merupakan jenis
sampah yang sulit terurai atau
membutuhkan waktu yang sangat lama.
Sesuai hasil survey di lapangan, tempat
pembuangan sampah warga Desa
Gembong RT 01/ RW 06 selama bertahun-
tahun adalah di sungai tentu, hal tersebut
sangat berdampak sangat buruk terhadap
kehidupan warga dan mahluk hidup
lainnya. Sampah
plastik tidak hanya merusak kehidupan
saat ini tetapi juga ancaman nyata bagi
kelangsungan hidup seluruh mahluk hidup
yang ada di dunia. Mengutip dari
kumparan.com bahwa, Diapaparkan oleh
Greenpeace, pada dasarnya sampah plastik
ini berpotensi terbelah menjadi partikel-
partikel kecil, yang disebut sebagai
mikroplastik dengan ukuran sebesar 0,3

151 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


hingga 5 milimeter. Partikel kecil inilah
yang justru berbahaya, karena berpeluang
masuk ke dalam tubuh mahluk hidup,
termasuk manusia. Adapun dampak yang
bisa ditimbulkan pada manusia anatar lain
kanker, stroke, serta penyakit pernapasan.
Berangkat dari permasalahan
tersebut Mahasiswa KKN Desa Gembong
berusaha memberikan solusi terbaik dalam
menangani permasalahan yang cukup
kompleks. Sosialisasi pemanfaatan
sampah plastik -sampah plastik
merupakan penyumbang jumlah sampah
terbanyak di desa Gembong dilihat dari
kondisi tempat pembuangan sampah-
sebagai hiasan rumah dinilai efektif sebagai
usaha mengurangi jumlah sampah yang
terbengkalai. Dikatakan efektif karena
pembuatannya yang mudah, dan tidak
memerlukan rupiah. Selain itu, cuaca yang
hujan setiap harinya tidak memungkinkan
untuk melakukan kebersihan sampah di
Desa Gembong RT 01/ RW 06 bersama
warga dan respon warga melalui ketua RT
terhadap ajakan kebersihan dari KKN Desa

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 152


Gembong acuh tak acuk sehingga
Mahasiswa KKN memberikan sosialisasi
pemanfaatan sampah plastik sebagai
langkah pencegahan penumpukan jumlah
sampah.

Pembuatan bunga dari sampah plastik


cukup mudah. Alat dan bahan yang
digunakan adalah 10 Plastik kresek /
Plastik Jinjing, Gunting untuk
menggunting kawat, Kawat, Sedotan yang
digunakan sebagai penutup kawat atau
batang bunga. Langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah Mencuci plastik
yang sudah digunakan dengan air
mengalir, Jemur plastik yang sudah dicuci

153 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


sampai plastik kering supaya mudah pada
saat dibentuk menjadi bunga, Potong-
potong plastik menjadi 5 potong lembar dan
tumpuk 5 potong plastik menjadi satu
tumpukan, Buat tumpukan potongan
plastik seperti membuat kipas dengan
kertas, Tekuk bagian tengah bentuk kipas
yang belum terbuka, Pada bagian tengah,
ditali dengan menggunakan kawat yang
nantinya berfungsi sebagai batang bunga,
Buka setiap helai plastik yang tadinya
menumpuk seperti kipas sampai plasik
tersebut membentuk menjadi sebuah
bunga. Lakukan langkah pembuatan
bunga dari sampah plastik tersebut hingga
jumlah bunga menjadi banyak. Minimal 5
bunga untuk dirangkai menjadi satu.
Bunga hias dari sampah plastik siap
digunakan sebagaimana mestinya.
Sampah adalah suatu bahan yang
terbuang atau dibuang, merupakan hasil
aktifitas manusia maupun alam yang
sudah tidak digunakan lagi karena sudah
diambil unsur atau fungsi utamanya.
Setiap aktifitas manusia pasti

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 154


menghasilkan buangan atau sampah.
Sumber sampah biasanya berasal dari
rumah tangga, pertanian, perkantoran,
perusahaan, rumah sakit, pasar dan
sebagainya (Sejati, 2009).
Berdasarkan hasil survey di desa
Gembong RT 01/RW 06 Kec.
Kandangserang, Kab. Pekalongan, sampah
plastik dihasilkan dari berbagai aktifitas
manusia yaitu sampah rumah tangga.
Dengan adanya sosialisasi dari mahasiswa
KKN UPGRIS, banyak warga yang meniru
dan membuat kerajinan tangan bunga hias
di rumah masing-masing. Hal tersebut
terlihat dari banyaknya warga yang
mengirimkan foto pembuatan dan
pemanfaatan sampah plastik kepada
mahasiswa KKN melalui Group WhatsApp.
Dengan demikian membuktikan bahwa
langkah awal pengelolaan sampah plastik
sebagai kerajinan tangan berupa bunga
hias merupakan langkah yang efektif dalam
mengurangi produksi sampah plastik.

155 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Berikut beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi jumlah sampah (Chandra,
2006) :
1. Jumlah penduduk . Jumlah penduduk
bergantung pada aktivitas dan
kepadatan penduduk. Semakin padat
penduduk, sampah semakin menumpuk
karena tempat atau ruang untuk
menampung sampah kurang. Semakin
meningkat aktivitas penduduk, sampah
yang dihasilkan semakin banyak,
misalnya pada aktivitas pembangunan,
perdagangan, industri, dan sebagainya.
2. Sistem pengumpulan atau pembuangan
sampah yang dipakai. Pengumpulan
sampah dengan menggunakan gerobak
lebih lambat jika dibandingkan dengan
truk.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 156


3. Pengambilan bahan-bahan yang ada
pada sampah untuk dipakai kembali.
Metode itu dilakukan karena bahan
tersebut masih memiliki nilai ekonomi
bagi golongan tertentu. Frekuensi
pengambilan dipengaruhi oleh keadaan,
jika harganya tinggi, sampah yang
tertinggal sedikit.

Pengelolaan sampah yang kurang


baik dapat memberikan dampak negative
bagi kesehatan dan lingkungan seperti
berikut (Chandra, 2006) :

157 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


1. Dampak terhadap kesehatan:
Menjadikan sampah sebagai tempat
perkembangbiakan vector penyakit
seperti lalat, kecoa atau tikus. Jumlah
penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) akan meningkat karena vektor
penyakit hidup dan berkembang biak
dalam sampah kaleng ataupun ban
bekas yang berisi air hujan. Terjadi
kecelakaan akibat pembuangan sampah
sembarangan seperti luka akibat benda
tajam seperti besi, kaca, dan sebagainya.
Gangguan psikosomatis atau penyakit
yang melibatkan pikiran dan tubuh, di
mana pikiran memengaruhi tubuh
hingga penyakit muncul atau menjadi
bertambah parah misalnya sesak napas,
insomnia, stress, dan lain-lain.
2. Dampak terhadap lingkungan : Estetika
lingkungan menjadi kurang sedap
dipandang mata. Proses pembusukan
sampah oleh mikroorganisme akan
menghasilkan gas-gas tertentu yang
menimbulkan bau busuk. Pembakaran
sampah dapat menimbulkan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 158


pencemaran undara dan bahaya
kebakaran yang lebih luas. Pembuangan
sampah ke dalam saluran pembuangan
air akan menyebabkan aliran air
terganggu dan saluran air menjadi
dangkal.

Produk Olahan Bola-Bola dari Bahan


Ketela sebagai Modal Pemulihan
Ekonomi Masyarakat Desa Cabean
Kecamatan Demak Kabupaten Demak
Sri Mulyani
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas PGRI Semarang

Di tengah masa sulit pandemi


Coronavirus Desease 2019 (COVID-19),
hampir seluruh sektor terdampak, tak
hanya kesehatan. Sektor ekonomi juga
mengalami dampak serius akibat pandemi
virus corona. Menurut data yang diperoleh
dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Covid-19 yang dilaksanakan mulai 26
Januari – 26 Februari 2021. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya warga yang
kehilangan penghasilan akibat wabah

159 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


COVID-19. Seperti misalnya pedagang
makanan, terutama pedagang jajanan yang
sehari-hari berjualan di sekolah, seperti
cireng, cilok, batagor, bakso ikan, dan
lainnya. Selama pandemi, sekolah
menerapkan metode belajar dari rumah.
Hal ini menyebabkan tidak adanya
aktivitas pembelajaran di sekolah sehingga
mengakibatkan kegiatan perekonomian di
lingkungan pendidikan itu terhenti. Selain
pedagang makanan, banyak warga yang
bekerja sebagai buruh pabrik di
rumahselama pandemi COVID-19.
Demak Desa Cabean pada dasarnya
memiliki berbagai potensi lokal seperti
banyaknya jumlah sumber daya manusia
di usia produktif. Selain itu, desa Cabean
ini juga memiliki sumber daya alam dengan
geografi yang cocok untuk tanaman buah
dan sayur seperti bawang merah,
kangkung, bayam, jambu air, blewah,
melon, semangka, dan belimbing.
Khususnya untuk produksi buah jambu
delima. Di Desa Cabean terkenal dengan
adanya buah jambu delima di setiap rumah

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 160


warga masing-masing. Hal ini adanya
penanaman pohon jambu delima sebagai
pendapatan warga sekitar
Berdasarkan latar belakang di atas,
solusi untuk pemulihan ekonomi Desa
Cabean Demak perlu digali berdasarkan
potensi kearifan lokalnya. Inovasi produk
olahan bola-bola ubi yang terdiri dari ketela
ini merupakan salah satu kagiatan yang
dapat di lakukan saat pandemi sekarang
ini, karena dapat mengubah perekonomian
saat ini. Ketela pohon, ubi kayu, atau
singkong (Manihot esculenta) adalah perdu
tahunan tropika dan subtropika dari suku
Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas
sebagai makanan pokok penghasil
karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.
Umbi ketela pohon merupakan sumber
energi yang kaya karbohidrat namun
sangat miskin protein. Sumber protein
yang bagus justru terdapat pada daun
singkong karena mengandung asam amino
metionina. Ketela pohon memiliki kalori
hampir dua kali lipat daripada kentang dan
mungkin salah satu makanan berkalori

161 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


dengan nilai tertinggi untuk setiap umbi
dan akar kaya pati. Akar 100 g
menghasilkan 160 kalori. Nilai kalori
mereka terutama berasal dari sukrosa yang
menyumbang lebih dari 69% gula total.
Amilosa (16-17%) merupakan sumber
utama karbohidrat kompleks lainnya.
Ketela Pohon sangat rendah lemak dan
protein dibanding sereal dan kacang-
kacangan. Meskipun demikian, protein ini
memiliki lebih banyak protein daripada
sumber makanan tropis lainnya seperti ubi
jalar, kentang, pisang raja, dll. Seperti pada
akar dan umbi lainnya, ketela pohon juga
bebas dari gluten. Kilauan bebas gluten
digunakan dalam sediaan makanan
khusus untuk pasien penyakit celiac.
Dan inilah manfaat
ketela pohon bagi
kesehatan antara lain : 1.
Menjaga Kekebalan Tubuh,
2. Mencegah Peradangan
dan Pembengkakan, 3.
Menjaga keseimbangan
cairan di dalam tubuh,

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 162


4. .Suplemen alami pembangun otot tubuh,
5. Menyembuhkan penyakit bronkitis.
Kegiatan KKN “Duta Perubahan Perilaku
Pencegahan COVID-19 di Masa Adaptasi
Baru” yang telah dilaksanakan di Desa
Cabean Kecamatan Demak, Kabupaten
Demak Jawa Tengah. Terbukti dapat
memberikan motivasi kepada masyarakat
di tengah masa sulit ini. Banyak warga
yang masih belum dapat menerima
kenyataan bahwa dampak COVID-19
nyata. Perilaku konsumen, perilaku kerja,
dan perilaku sosial tidak akan kembali
seperti saat sebelum ada pandemi.

163 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Produk Susuku (Susu Kurma) untuk
Menjaga Stamina Tubuh dan sebagai
Peluang Usaha di Masa Pandemi Covid-
19 di Desa Wonosari RT 06 RW 01
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak
Mohammad Riza Mansur
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan
Rekreasi/FPIPSKR
Universitas PGRI Semarang

Di tengah masa sulit pandemi sebagian


sektor terdampak, tak hanya kesehatan.
Sektor ekonomi juga mengalami dampak
serius akibat pandemi virus corona.
Menurut data yang diperoleh dari kuliah
kerja nyata, masyarakat Desa Wonosari

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 164


cukup terdampak pandemic. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya warga yang
kehilangan penghasilan akibat wabah
tersebut. Seperti misalnya pedagang
makanan, terutama pedagang jajanan yang
sehari-hari berjualan di sekolah, seperti
cireng, cilok, batagor, bakso ikan, dan
lainnya. Selama pandemi, sekolah
menerapkan metode belajar dari rumah,
hal ini menyebabkan tidak adanya aktivitas
di sekolah sehingga mengakibatkan
kegiatan perekonomian di lingkungan
pendidikan itu terhenti. Selain pedagang
makanan, banyak warga yang bekerja
sebagai perantau dan buruh pabrik
dirumahkan selama pandemi COVID-19.
Warga desa Wonosari mayoritas
masyarakatnya masih mengonsumsi susu
sapi murni untuk meningkatkan kesehatan
mereka. Dimasa pandemi ini, konsumsi
susu sapi menjadi lebih meningkat. Susu
sapi dikenal sebagai obat tradisional yang
bisa menyembuhkan berbagai gangguan
kesehatan. Bukan hanya sebagai obat
untuk mengobati penyakit, susu juga biasa

165 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


dikonsumsi untuk mencegah tubuh dari
serangan berbagai penyakit atau sekadar
menyegarkan tubuh. Hingga kini, susu sapi
masih eksis dan masih banyak digemari
oleh masyarakat sebagai ramuan herbal
yang kaya manfaat. Salah satu susu yang
banyak ditemui dan dikonsumsi
masyarakat Indonesia adalah susu sapi.
Susu sapi berasal dari ssapi perah yang di
ternak warga. Minuman berwarna putih
dengan rasa murni ini memang dikenal
sebagai salah satu minuman yang kaya
akan manfaat. Seperti dapat mencegah
panas dalam, obat untuk sariawan hingga
dapat menurunkan asam lambung. Pada
dasarnya, susu sapi sangat mudah
diperoleh sehingga sekarang dimasa
pandemi ini banyak warga yang beralih
pencaharian menjadi peternak sapi untuk
diolah susunya menjadi susuku (susu
kurma) yang bisa bernilai jual tinggi saat
ini.
Berdasarkan latar belakang diatas,
solusi pemulihan ekonomi Desa Wonosari
perlu digali berdasarkan apa yang sudah

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 166


tersedia. Pengolahan susu kurma dijadikan
minuman untuk menjaga kesehatan dan
juga menjadi peluang usaha yang
menjanjikan dimasa pandemi. Mitra dalam
kegiatan ini adalah masyarakat Desa
Wonosari Kecamatan bonang Kabupaten
Demak Provonsi Jawa Tengah Indonesia.
Mereka merupakan ibu rumah tangga dan
remaja berusia produktif. Pendekatan yang
digunakan adalah Community
Development. Metode ini merupakan
pendekatan yang berorientasi kepada
upaya-upaya pengembangan pemberdaya-
an masyarakat dengan menjadikan
masyarakat sebagai subyek dan sekaligus
obyek pembangunan dan melibatkan
mereka secara langsung dalam berbagai
kegiata pengabdian masyarakat sebagai
upaya meningkatkan peran serta mereka
dalam pembangunan demi kepentingan
mereka sendiri. Tahapan dalam kegiatan
KKN dilakukan dengan (1) identifikasi
kebutuhan masyarakat, (2) perancangan,
(3) pembuatan, (4) pendampingan
operasional. Pertama tahap identifikasi

167 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


kebutuhan masyarakat, wawancara dan
observasi langsung dilakukan kepada
mitra. Kedua, tahap perancangan
dilakukan dengan cara studi literature dan
diskusi. Tahap ketiga, pembuatan,
dilakukan dengan cara sosialisasi, praktek
secara langsung dan diskusi. Terakhir
adalah pendampingan yang dilakukan
dengan metode praktek mandiri dan tanya
jawab secara langsung.
Susu sapi adalah termasuk salah satu
minuman yang kaya akan manfaat. Hampir
setiap orang Indonesia dan India serta
bangsa Asia umumnya pernah mengon-
sumsi susu sapi baik sebagai pelengkap
kami menambahkan buah kurma untuk
menjaga kesehatan dan stamina tubuh.
Kurma biasa di dapatkan di Arab Saudi.
Namun, seiring berkembangnya waktu
buah kurma juga dapat hidup di tanah
subur Indonesia.
Susu kurma yang konon berkhasiat
untuk menyegarkan tubuh atau dapat
membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula
yang mengatakan bermanfaat untuk

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 168


menghindarkan dari panas dalam atau
seriawan, serta membuat perut menjadi
dingin.

Pada dasarnya banyak warga yang


masih mengonsumsi susu kurma di Desa
Wonosari. Oleh karena itu, Anggi Laila
Almadany sebagai Mahasiswa KKN di Desa
Wonosari mengajak dan melatih warga
untuk membuat susu kurma untuk
dikonsumsi pribadi dan juga bisa
dipasarkan secara keliling ataupun melali
sosial media. Komposisi susuku adalah
susu sapi murni, buah kurma, gula merah,
air. Pertama rebus susu sapi murni hingga
mendidih, campurkan sedikit garam.

169 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Kedua, blender susu sapi bersama dengan
kurma yang telah di buang bijinya, gula
merah dan sedikit air. Ketiga, siapkan
wadah/ botol. Keempat, tuang dan saring
susu kurma agar terpisah dari ampasnya.
Tahap terakhir adalah penyajian : tuang
susu kurma ke dalam gelas lalu
tambahkan es batu. Untuk susu kurma
yang akan dijual bisa dikemas
menggunakan botol.

”Bir Pletok” sebagai Inspirasi Produk


Jualan dan Alternatif Minuman
Kesehatan Masyarakat di Masa Pandemi
Covid-19
Veryliana Purnamasari
Program Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas PGRI Semarang

Di tengah masa sulit pandemi


Coronavirus Desease 2019 (COVID-19),
hampir seluruh sektor terdampak, tak
hanya kesehatan. Sektor ekonomi juga
mengalami dampak serius akibat pandemi
virus corona. Menurut data yang diperoleh
dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN)

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 170


Tematik COVID-19 yang dilaksanakan
mulai 26 Januari 2021 - 26 Februari 2021,
masyarakat Kelurahan Siwalan dapat
dikatakan cukup terdampak pandemic
COVID-19. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya warga yang kehilangan
penghasilan akibat wabah tersebut. Seperti
misalnya pedagang makanan, terutama
pedagang jajanan yang sehari-hari
berjualan di sekolah, seperti cireng, cilok,
batagor, bakso ikan, dan lainnya, dan juga
yang bekerja di pabrik yang terkena PHK.
Selama pandemi, sekolah menerapkan
metode belajar dari rumah, hal ini
menyebabkan tidak adanya aktivitas di
sekolah sehingga mengakibatkan kegiatan
perekonomian di lingkungan pendidikan
itu terhenti.
Berdasarkan hasil pengamatan selama
KKN berjalan Kelurahan Siwalan RT
09/RW 03 memiliki potensi pada SDM dan
potensi terbesar pada bidang property
Rumah/Kos karena saya banyak menemui
Kos/Kontrakan di sana. Namun mengingat
tidak semua warga mampu untuk memulai

171 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


bisnis ini saya berusaha mencari potensi
lain dan ternyata pola hidup di sana rata-
rata masyarakat usia 40 tahun keatas
terutama laki-laki memiliki kebiasaan
konsumsi jamu namun anak remaja dan
ibu-ibu justru sebaliknya mereka tidak
menyukai jamu karena identic dengan rasa
pahit. Disini saya menjadikan hal tersebut
sebagai peluang. Bagaimana jika
masyarakat kami kenalkan dengan jamu
yang memebrikan rasa segar, tidak pahit,
dan bisa diminum dengan es.
Berdasarkan latar belakang diatas saya
membuat solusi yaitu memperkenalkan
masyarakat kepadaJamu
Tradisional Indonesia
Khas Betawi “Bir Pletok”
Jamu ini sudah cukup
lama namun faktanya
banyak masyarakat
yangmasih belum tahu
tentang jamu ini. Jamu
Bir pletok dibuat dengan bahan utama
Jahe dan beberapa rempah pendamping

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 172


lan yang akan menciptakan rasa segar dan
tidak pahit.
Bir pletok merupakan salah satu
minuman khas Betawi yang memiliki rasa
yang unik dan kisah yang unik. Bir ini
terinspirasi dari pengaruh budaya minum
alcohol yang sering disebut wine yang biasa
dikonsumsi oleh orang Belanda saat zaman
colonial dulu. Zaman dahulu masyarakat
betawi iri ketika melihat rakyat colonial
memiliki minuman yang bisa
menghangatkan tubuh, hingga pada
akhirnya masyarakat betawi menciptakan
minuman dengan efek yang sama yaitu
menghangatkan tubuh namun, tanpa
alcohol, minuman ini di buat dari bahan
utama jahe dan dicampur beberapa
rempah lainya. Itulah yang disebut bir
pletok.
Jahe sendiri memiliki manfaat yang
sangat bagus untuk tubuh seperti
menghangatkan tubuh, menjaga daya taha
tubuh, mengurangi gejala flu, melegakan
tenggorokan dan lain-lain. Berikut ini

173 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


merupakan bahan-bahan yang diperlukan
untuk membuat Bir pletok :
3 Gram Jahe
• Cengkeh • Daun pandan
• Kapulaga • Kayu secang
• Biji pala • Kayu manis
• Lada bubuk • Gula pasir
• Daun sereh
• Daun jeruk

Langkah – langkah :
1. Tumbuk jahe, kapulaga, biji pala, dan
daun sereh.
2. Kemudian masukan kedalam air yang
sudah dipanaskan di dalam panci.
3. Masukan daun pandan, daun jeruk,
cengkeh, dan kayu manis.
4. Tambahkan sedikit lada dan gula pasir.
5. Tambahkan kayu secang sebagai
pewarna.
Dari kegiatan KKN-T ini dapat
disimpulkan bahwa mayoritas penduduk di
kelurahan siwalan RT 09/RW 03 adalah
anak-anak, remaja dan ibu rumah tangga

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 174


yang masih masuk usia. Melihat potensi
tersebut, pengembangan ekonomi dapat
dilakukan, salah satunya pengambangan
jamu alternatif ‘bir pletok’ di masa pandemi
covid 19. Pembelajaran dapat diambil yaitu
mengembangkan alternatif perekonomian
dengan melihat peluang yang ada, dan
menggeser sudut pandang untuk
menemukan sesuatu yang menarik.

175 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Penempelan Poster Protokol
Kesesehatan sebagai Upaya Pencegahan
Covid- 19 di Lingkungan Kelurahan
Genuk Sari RT 02 RW 06
Kota Semarang
Ifdul Gozali
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Universitas PGRI Semarang

Akhir tahun 2019, menjadi momentum


sejarah dengan munculnya kasus-kasus
Covid- 19 yang
berasal dari China.
Covid-19 adalah
salah satu jenisnya
Penyakit infeksi
saluran pernafasan
yang disebabkan
oleh virus SARS-
CoV-2 dari keluarga
besar virus corona
(WHO, 2020). Gejala paparan virus ini
adalah ditandai dengan demam, batuk,
sesak nafas, bahkan lebih parah lagi
pneumonia, serta sindrom pernapasan
akut.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 176


Mengingat virus corona tidak terlihat
dan dapat bertahan terus, berbagai upaya
perlu dilakukan untuk mendisinfeksi
tempat atau fasilitas umum yang banyak
digunakan oleh masyarakat. Ini sangat
penting dilakukan untuk mencegah
penyebaran dan memutus rantai Covid-19.
salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan menggunakan metode
poster protokol kesehatan . Protokol
kesehatan merupakan salah satu upaya
memutuskan rantai penyebaran virus
covid-19.
Kegagalan dalam menerapkan PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar)
,tingkat aktifitas masyarakat masih
tergolong tinggi dan penerapan PSBB
belum dianggap efektif. Terutama kegiatan
di tempat umum seperti pasar, tempat
ibadah, dan sebagainya. Banyak tempat
umum dikunjungi oleh masyarakat,
tentunya bisa menjadi cluster baru untuk
penyebaran Covid-19. Oleh karena itu,
diperlukan sosialisai protokol kesehatan
secara berkala. Berdasarkan latar belakang

177 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


ini, tujuannya layanan ini agar warga bisa
memutus rantai penyebaran virus dengan
mematuhi protokol kesehatan yang sudah
di tetapkan oleh pemerintah.
Aktivitas penempelan poster protokol
kesehatan bisa membawa pengaruh baik
sepanjang proses berjalan sesuai rencana,
maka rencana tersebut merupakan bentuk
kerjasama bersama masyarakat dalam
menjalankan kegiatan, hal itu umumnya
dilakukan mandiri, dengan komunitas
berarti dalam pengadaan peogram kerja tim
KKN UPGRIS, diperlukan pendekatan
metodis agar bisa berjalan secara
operasional dan efisien. Jelas bahwa
pendekatan kepada masyarakat harus
berjalan sesuai dengan rencana kegitan
yang diharapkan.
Pendekatan yang digunakan adalah
Community Based atau biasa disebut
pendekatan berbasis komunitas karena
dalam pendekatan ini mengajak komunitas
untuk menganalisis, Memahami, menelaah
masalah secara mandiri dengan tujuan
agar masyarakat memahami cara

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 178


mencegah penyebran covid-19. Edukasi
serta sosialissi dari tim KKN UPGRIS bisa
diambil dengan cara yang sederhana agar
penjelasan yang diberikan dapat dipahami.
Sedangkan metode yang digunakan adalah
metode yang terfokus pada pencegahan
covid-19 dimasyarkat.
Metode terfokus melalui program
berbasis masyarakat, dimana masyarakat
menfokuskan pada akar masalah dan
bentuk penyelesaian atau solusi. Program
ini memerlukan sistem yang jelas dan
bentuk solusi yang nantinya memiliki
manfaat dalam kebutuhn masyarakat.
Metode ini memanfaatkan sumber daya,
material, teknologi, informasim dan dana.
Sebagai alurnya nanti, masyarakat
diberikan penyuluhan tentang kesehatan,
utamanya di lingkungan keluarga. Bentuk
kesehatan yang dimaksud adalah cara
melindungi diri dan orang lain dengan
memanfaatka barang bekas agar menjadi
manfaat.
Kegiatan penempelan poster protokol
kesehatan merupakan salah satu program

179 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


KKN UPGRIS yang dilaksanakan sebagai
bentuk kelanjutan program kerja dalam
mencegh penyebaran virus covid-19.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengurangi penyebaran cluster baru virus
corona yang sangat rentan penyebarannya
ditempat umum. Edukasi protokol
kesehatan dilakukan dengan cara
mendatangi rumah kerumah warga dan
online karena mengingat perlunya batasan
sosial antar komunitas. Bentuk edukasi
protokol kesehatan dilakukan dengan
pembuatan video protokol kesehatan.
Video protokol kesehatan ini dibagikan
melalui Whatsapp grub RT, Youtube dan
sosilisasi secara langsung agar mendapat
tanggapan yang baik di masyarakat.
Lokasi penempelan poster protokol
kesehatan yang bertempat di jalan Dong
Biru Kelurahan Genuk Sari RT 02 RW 06
dilaksanakn dibeberapa bagian sarana
umum yang menjadi titik peenempelan
poster protokol kesehatan yaitu pada
bagian yang sering kali dikunjungi oleh
masyarakat.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 180


Selanjutnya dalam melancarkan
kegiatan perlu adanya persiapan yang
cukup dan pemahaman sesuai dengan
pendekatan dan metode yang digunakan.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas
bahwa masyarakat perlu memahami
arahan terlebih dahulu sebelum nanti
mulai dikerjakan. Berikut alur dalam
mengerjakan sosialisasi protokol
kesehatan.
1. Membuat video protokol kesehatan.
2. Melakukan persiapan sebelm
melakukan kegiatan penempelan poster
protokol kesehatan dilingkungan
kelurahan Genuk Sari RT 02 RW 06.

181 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


3. Melakukan penempelan poster protokol
kesehatan dilingkungan kelurahan
Genuk Sari RT 02 RW 06 di setiap rumah
warga.
Program Kerja Kuliah Kerja Nyata
pencegahan Covid-19 Universitas PGRI
Semarang Tahun 2021 “Penempelan poster
protokol kesehatan dilingkungan
kelurahan Genuk Sari RT 02 RW 06
Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19” telah
dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Masyarakat merasa terbantu dengan
adanya kegiatan penempelan poster
protokol kesehatan ini.

Senam Sehat sebagai Upaya Peningkatan


Daya Tahan Tubuh pada Masa Pandemi
Covid-19 Warga Desa Sidomukti
Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati
Yulia Ratimiasih
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi/FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

Dewasa ini masyarakat desa


Sidomukti harus semakin sadar akan
kesehatan karena kesehatan adalah harta

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 182


yang paling berharga bagi tubuh kita,
dengan berolahraga menjadikan kita
senantiasa dalam keadaan bugar dan sehat
(Aung, et al., 2020). Karena olahraga
merupakan suatu kegiatan jasmani yang
dilakukan dengan maksud untuk
memelihara kesehatan dan memperkuat
otot-otot tubuh serta meningkatkan imun
tubuh terutama pada masa pandemi Covid-
19 diera new normal ini kita harus benar-
benar menjaga kebersihan, kesehatan dan
kebugaran (Li, et al., 2020; Zendrato,
2020). Imunitas adalah cara tubuh mnusia
dalam melawan dan membunuh benda
asing seperti bakteri, virus dan organ
transplantasi lainnya apabila di
transplantasikan ke dalam tubuh maka
tubuh menganggap benda asing tersebut
bukan dari dri jaringan tubuh sehingga
tubuh akan menolaknya. Sangat Penting
menjalankan protokol kesehatan dalam
pencegahan dan pengendalian corona virus
disease 2019 (covid-19) dalam berkegiatan.
Sesuai anjuran pemerintah masyarakat
diminta untuk menjalankan protokol agar

183 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


terhindar dari penularan virus dengan
menggunakan masker, menjaga jarak,
mencuci tangan atau menggunakan hand
sanitizer (Susilawati & Prasetyo, 2020). Tim
mengajak peserta untuk menerapkan
protokol Kesehatan secara ketat tak
terkecuali dalam kegiatan olah raga seperti
senam sehat.Kegiatan olahraga pada
masyarakat bermanfaat untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan
kebugaran jasmani yang diselenggarakan
secara terpadu dan menyeluruh melalui
pendekatan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitative .
Pada saat pandemi kesehatan
masyarakat menjadi menurun karena
masyarakat lebih cenderung memilih
rebahan tidak melakukan aktivitas gerak
yang aktif untuk menjaga daya tahan
tubuh. Diantara olahraga yang dapat
dilakukan warga dan masyarakat untuk
menunjang kebugaran tubuh dan daya
tahan tubuh adalah senam aerobik.
Olahraga yang sudah popular dikalangan
masayarakat dan tidak asing lagi bagi ibu–

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 184


ibu rumah tangga yaitu olahraga senam
aerobik. Senam aerobik tidak membutuh-
kan banyak perlengkapan yang begitu
rumit, sehingga sangat memudahkan para
ibu rumah tangga untuk melakukan
olahraga ini karena bisa dilakukan
dirumah atau dilakukan bersama-sama.
Selain dapat dan mudah dilakukan senam
aerobik juga memiliki banyak sekali
manfaat bagi ibu rumah tangga salah
satunya untuk kesehatan jantung dan
parunya, yang sangat berkaitan dengan
kebugaran jasmani.
Mahasiswa KKN UPGRIS yang
berdomisili di desa Sidomukti menggerak-
kan kembali kegiatan senam yang ada di
desanya agar dapat meningkatkan daya
tahan tubuh. Di desa Sidomukti sudah ada
kegiatan senam rutin yang diadakan satu
minggu sekali tapi memang belum secara
penuh menerapkan protokol kesehatan
maka dari itu mahasiswa mengajak
masyarakat terutama ibu-ibu beralih ke
senam sehat. Walaupun memang ada
beberapa ibu-ibu yang sudah sadar akan

185 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


protokol kesehatan tapi ada beberapa yang
mengajak anaknya untuk senam dan lupoa
tidak dibawakan masker. Dari hal tersebut
mahasiswa selain menggerakkan untuk
melakukan senam sehat juga memeberikan
sosialisasi cara memakai masker yang
benar dan pembagian masker disana.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk
mensukseskan program kerja senam sehat
mahasiswa yang KKN di desa Sidomukti
yaitu Alina Marlinawati (21), Desi Dewi
Natalia (22), Dewi Una Sari (21).
Utaminingsih (21). Acara senam juga
dibantu mahasiswa KKN desa lain dengan
pembatasan 20 orang.
Dalam kegiatan senam rutin di desa
Sidomukti mahasiswa juga mengadakan
sosialisasi pentingnya senam sehat di masa
Pandemi Covid-19. Setiap gerakan dalam
senam memiliki kegunaan tersendiri, yaitu
seperti meningkatkan kelentukan,
memperbaiki sikap dan gerak atau
keindahan tubuh, menambah ketrampilan,
meningkatkan kesehatan tubuh (Nugraha
& Berawi, 2017). Oleh karena itu, kita bisa

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 186


memilih olahraga senam untuk
meningkatkan kesehatan jasmani kita.
Senam ini bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi pemasukan oksigen di dalam
jaringan tubuh. Kadar oksigen yang masuk
tersebut ditentukan oleh besarnya
kapasitas paru-paru saat menghirup udara
(Mattioli, Pinti, Farinetti, & Nasi, 2020).

Senam merupakan aktifitas jasmani


yang efektif untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Gerakan-gerakan senam sangat sesuai
untuk mengisi program pendidikan

187 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


jasmani. Gerakannya merangsang
komponen kebugaran jasmani seperti
kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh
bagian tubuh. Disamping itu senam juga
berpotensi untuk mengembangkan gerak
dasar sebagai landasan penting bagi
penguasaan keterampilan teknik suatu
cabang olahraga. Menurut Margono
(Wardani, 2012) mengemukakan
bahwa,”Senam ialah latihan tubuh yang
dipilih dengan berencana, disusun secara
sistematis dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis‟.
Komunitas senam yang ada di Desa
Sidomukti ini Bernama ”Senam Mbok
Bahenol”. Walaupun kelihatan namanya
lucu tapi ini mengandung arti agar ibu-ibu
di desa Sidomukti semangat olahraga
senam agar menjadi “bahenol”. Menurut
salah satu anggota senam bernama ibu
inayah beliau mengatakan bahwa senam
ini merupakan senam rutin jadi ketika ada
pandemi Covid-19 senam tetap dilaksana-
kan dengan mematuhi protokol kesehatan.
Komunitas senam ini juga anggotanya

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 188


tidak berasal luar desa dan hanya satu RT
saja karena mengingat kondids sekarang
ini. Kegiatan senam dilakukan mulai jam
08.00- 10.00 dimana matahari pagi masih
sehat dan cocok digunakan untuk
membakar lemak. Senam ini dilakukan
satu minggu sekali yaitu pada hari jumat
saja . Tempat dilaksanakan senam yaitu
dirumah ibu monah tepatnya digarasinya
jadi kalau hujan tidak kehujanan.
Komunitas senam ini dipimpin
instruktur handal dan cantik yang
bernama cik ani. Cik ani yang bertubuh
langsing dan tentunya menjadi panutan
ibu-ibu untuk semakin rajin senam agar
tubuhnya bagus seperti cik ani. Komunitas
senam imi mewajibkan anggotanya
memakai masker dan mencuci tangan
sebelum masuk rumah ibu monah akrena
sudah disediakan tempat cuci tangan
disana yatitu didepan rumah ibu monah
dan sudah ada sabunnya juga. Walaupun
kadang ibu-ibu mencopot masker saat
kegiatan karena pengap ibu-ibu sadar dan
seketika dipakai lagi. Setelah senam ada

189 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


kegiatan makan bersama bisanay menunya
juga sehat seperti urapan.
Mahasiswa KKN Upgris yang
berdomisili di desa Sidomukti sangat
senang bisa mengedukasi dan ikut senam
bersama karena komunitas senam ini
sangat ramah dan senang diberikan
sosialisasi yang benar mengenai Covid-19.
Menurut ibu inayah anggota senam
ternyata manfaatnya banyak sekali yaitu
una menjaga kebugaran jasmani seluruh
komunitas “Senam Mbok Bahenol”.
Gerakan-gerakan senam pagi bermanfaat
untuk melatih otot-otot pada tubuh,
melancarkan peredaran darah sehingga
lebih sehat dan juga meningkatkan Imun
tubuh. Paparan sinar matahari pagi juga
bagus bagi tubuh karena kandungan
vitamin D alaminya. Jika tubuh sehat dan
bugar secara fisik, maka kemampuan
konsentrasi juga akan meningkat dan
memudahkan dalam menyelesaikan
pekerjaan sehari-hari.
Lagu yang sering diputar saat senam
biasanya adalah lagu dangdut. Kegiatan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 190


senam ini juga lengkap dengan kegiatan
pendahuluan ,kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Lagu yang sering diputar yaitu
“Saya masih ting-ting”. Anggota senam jika
lengkap adalah 25 oramg tetapi
kenyataanya biasanya hanya 15 -17 orang
saja karena garansinya sempit maka dari
itu dibatasi jumlah orangnya agar leluasa
bergerak dan mengingat kondisi Covid-19.
Berhubung kegiatan senam sehat yang ada
di desa Sidomukti pada hari jumat dan
komunitas “Senam mbok bahenol” hanya
ada 12 orang maka kami KKN UPGRIS
domisili desa sidomktti mengajak KKN
UPGRIS beda desa yaitu desa
Gunungwungkal dan Alasdowo untuk
senam bersama. Dan menjadi contoh
untuk tetap memakai masker walaupun
kegiatan senam berlangsung.
Senam Aerobik menurut Marta Dinata
(2005:5) adalah “Serangkaian gerak yang
dipilih secara sengaja dengan cara
mengikuti irama musik yang juga dipilih
sehingga melahirkan ketentuan ritmis,
kontinuitas dan durasi tertentu”. Senam

191 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


aerobik juga merupakan salah satu
aktivitas fisik yang bertujuan untuk
melatih otot jantung agar bisa bekerja
dalam jangka waktu yang lama dan terus
menerus adalah. Senam aerobik adalah
suatu aktivitas fisik yang tersusun secara
sistematis yang membutuhkan oksigen
untuk menunjang aktivitas tubuh
seseorang. Tujuan senam aerobik akan
dapat tercapai apabila latihan senam
aerobik dilakukan secara teratur, kontinyu,
dan terprogram, sehingga akan menunjang
terbinanya unsur-unsur kesegaran
jasmani.
Kegiatan senam sehat yang dilakukan
di desa Sidomukti dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan memang
dapat meningkatkan daya tahan tubuh da
nada beberapa manfaat lain. Manfaat
Senam Aerobik menurut (Dwijayanti, 2016)
mengatakan bahwa yang dilakukan secara
benar dan dengan takaran yang tepat yaitu
: 1) Dapat meningkatkan fungsi sistem
tubuh, peningkatan kekuatan, daya tahan
otot dan kardiovaskuler, serta peningkatan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 192


fleksibilitas dan komponen kebugaran
lainnya. 2) Dapat meningkatkan
keharmonisan fungsi saraf dan otot,
melalui berbagai latihan koordinasi di
dalamnya.3) Dapat meningkatkan
kemampuan menerima, membedakan,
menerjemahkan isyarat, karena dalam
melakukan senam aerobik terutama yang
diiringi dengan musik seseorang harus
tetap mengikuti musik tersebut. 4) Dalam
meningkatkan kecerdasan, peserta senam
pada suatu kelas senam aerobik harus
tetap mengikuti koreografi yang diberikan
oleh instruktur. 5) Dapat meningkatkan
kepekaan terhadap kondisi lingkungan
sehingga mampu beradaptasi dengan
mudah, dan menjaga keharmonisan dalam
hidup bersama. 6) Dapat meningkatkan
kemampuan kontrol emosi, pelepasan
ketegangan, meningkatnya kreativitas,
serta peningkatan pengalaman estetis.

193 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Edukasi Tentang Covid-19 serta
Pemanfaatan Tanamaan Herbal pada
Pedagang Jamu Keliling di Desa
Tanjungsari
Septian Dwi Kuncoro
Program Studi Tekhnik Mesin. Fakultas Teknik dan
Informatika Universitas PGRI Semarang

Covid-19 merupakah penyakit yang


disebabkan oleh virus corona jenis baru.
Awal mula dari penyebaran virus ini adalah
Wuhan, China. Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) adalah penyakit jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia. Virus penyebab

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 194


COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2.
Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia). Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan
dari kucing luwak (civet cats) ke manusia
dan MERS dari unta ke manusia. Adapun,
hewan yang menjadi sumber penularan
COVID-19 ini masih belum diketahui
(Kemenkes RI, 2020).
Corona virus adalah suatu kelompok
virus yang dapat menyebabkan penyakit
pada hewan atau manusia. Beberapa jenis
coronavirus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai
dari batuk pilek hingga yang lebih serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
Gejala-gejala COVID-19 yang paling
umum adalah demam, batuk kering, dan
rasa lelah. Gejala lainnya yang lebih jarang
dan mungkin dialami beberapa pasien
meliputi rasa nyeri dan sakit, hidung
tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis,
sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera

195 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


rasa atau penciuman, ruam pada kulit,
atau perubahan warna jari tangan atau
kaki. Gejala-gejala yang dialami biasanya
bersifat ringan dan muncul secara
bertahap. Beberapa orang menjadi
terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala
ringan(WHO, 2020).
Virus ini dapat ditularkan dari
manusia ke manusia dan telah menyebar
secara luas di China dan lebih dari 190
negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret
2020, WHO mengumumkan COVID-19
sebagai pandemik. COVID-19 adalah
penyakit baru yang telah menjadi pandemi.
Penyakit ini harus diwaspadai karena
penularan yang relatif cepat, memiliki
tingkat mortalitas yang tidak dapat
diabaikan, dan belum adanya terapi
definitif. Masih banyak knowledge gap
dalam bidang ini sehingga diperlukan
studistudi lebih lanjut (Adityo Susilo dkk.,
2020)
Penyebaran virus ini sangat cepat
sehingga semua negara di dunia ini sedang
menghadapi masalah kesehatan yang

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 196


sama. Tak terkecuali di Indonesia. Bebrapa
daerah terjadi transmisi lokal, seperti di
Pacitan, Jawa Timur. Hingga saat ini di
Kabupaten Pacitan pasien konfirmasi
positif virus corona sudah mencapai 50-
an.Hal itu tentu saja membuat semua
orang khawatir akan terjadi penularan
yang lebih masif. Untuk mencegah itu,
pihak pemerintah telah melakukan
berbagai upaya dimulai dari penutupan
akses wisata, sosialisasi penerapan
protocol kesehatan. Tak terkecuali di Desa
Tanjungsari yang merupakan tempat
kegiatan Kuliah Kerja Nyata - Belajar
Bersama Masyarakat Mandiri Unair ke-62.
Masih banyak warga yang kurang
memahami virus corona itu sehingga dalam
menerapkan protocol kesehatan masyara-
kat masih terkesan kurang maksimal. Di
ruang public masih banyak warga yang
tidak menggunakan masker, kurang
menjaga jarak, dan kesadaran untuk
mencuci tangan setiap melakukan aktifitas
dirasa masih kurang.

197 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Di awal virus corona ini masuk
Indonesia, di masyarakat banyak beredar
informasi bahwa empon-empon dapat
menyebuhkan covid-19. Dari permasala-
han - permasalahan di atas maka, diperlu-
kan upaya nyata untuk mensosiali-sasikan
serta mengedukasi masyarakat utamanya
kelompok dengan latar belakang
pendidikan dan ekonomi yang kurang
untuk lebih memahami apa itu covid-19
hingga upaya mencegah penularan covid-
19. Untuk permasalahan kedua, maka
diperlukan edukasi bagi masyarakat bahwa
empon-empon itu belum terbukti secara
klinis dapat menyembuhkan covid-19,
melainkan untuk menjaga kesehatan dari
segi imunitas tubuh. Sehingga diperlukan
sosialisasi dan edukasi terhadap tanaman-
tanaman herbal yang dapat digunakan
menjadi jamu, manfaat tanaman herbal
tersebut bagi kesehatan, hingga cara
mengonsumsi jamu tersebut dengan benar.
Jamu dapat digunakan juga untuk anak-
anak. Menurut Geertz (1961) obat
tradisional bukan semata-mata hanya

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 198


untuk wanita namun tersedia pula untuk
laki-laki dan anak-anak. Jamu memiliki
beberapa keunggulan, seperti toksisitasnya
rendah dan efek samping yang ditimbulkan
ringan (Andriati & Wahjudi, 2016).
Dengan demikian diharapkan
masyarakat dapat memahami secara
komprehensif dan utuh bagaimana harus
berperilaku di masa pandemi ini. Terkait
dengan tanaman herbal, maka dengan
kegiatan ini akan tercapai mayarakat yang
pahan akan manfaat tanaman obat
keluarga yang merupakan bagian dari
tanaman herbal dapat digunakan untuk
mencegah virus corona dengan meningkat-
kan imunitas tubuh seseorang. Edukasi
dan sosialisasi kepada masyarakat di
lakukan dengan metode daring melalui
sosial media dengan sasaran masyarat
umum. Sasaran kedua adalah pedagang
jamu akan dilaksanakan dengan metode
tatap muka untuk berinter.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang
dilaksanakan di Desa Tosari memiliki
tujuan utama untuk meningkatkan

199 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


pemahaman masyarakat terhadap covid-19
serta memahami tentang pemanfaatan
tanaman herbal untuk meningkatkan
imunitas tubuh. Kegiatan berlangsung
dengan lancar dengan sasaran utaman
adalah 20 pedagang jamu keliling dan
masyarakat umum. Kegiatan ini dimulai
dari tahap persiapan dan pelaksanaan.
Tahap persiapan merupakan tahapan yang
cukup panjang guna memperoleh hasil
yang baik dan berjalannya agenda kegiatan
ini dapat berjalan dengan lancar.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini
dimulai dari pengumpulan materi dan
informasi tentang covid-19 secara
komprehensif, artinya dilakukan pencarian
mulai dari pengertian covid-19 itu sendiri,
penyebab, gejala, penanganan, sampai
dengan upaya pencegahannya. Dari
informasi ini kemudian dibuat inti sari
yang mana akan dijadikan bahan materi
untuk pembuatan pamflet tentang covid-19
hingga upaya pencegahannya. Peranca-
ngan pamflet ini menggunakan teknologi
tertentu sehingga dapat dibuat suatu

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 200


pamflet yang memiliki desain menarik serta
informative. Sehingga dapat menarik
perhatian dan memudahkan pembaca
untuk memahami isi secara keseleuruhan
dengan baik. Pamflet ini di unggah pada
platform media sosial pelaksana yaitu
instagram sehingga tujuan pemahaman
masyarakat melalui media sosial dapat
tercapai. Hasilnya merupakan feedback
positif dari para pengguna instagram
dengan memberikan like.
Hal lain juga demikian, pelaksana
mengumpulkan materi tentang tanaman
herbal, manfaat tanaman herbal, cara
mengonsumsi tanaman herbal sebagai
jamu guna meningkatkan kesehatan
tubuh. Dari informasi yang didapatkan
kemudian dibuatlah intisari materi yang
akan dimuat dalam pamflet tentang jamu
tradisional. Perancangan pamflet ini
menggunakan teknologi informasi tertentu
sehingga dapat dibuat suatu pamflet yang
memiliki desain menarik serta informative.
Sehingga dapat menarik perhatian dan
memudahkan pembaca untuk memahami

201 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


isi secara keseluruhan dengan baik.
Pamflet ini di unggah pada platform media
sosial pelaksana yaitu instagram sehingga
tujuan pemahaman masyarakat melalui
media sosial dapat tercapai. Hasilnya
merupakan feedback positif dari para
pengguna instagram dengan memberikan
like. Kedua hal tersebut merupakan
bagaimana pelaksana memproses suatu
informasi kemudian menyajikannya
kembali dalam bentuk media lain. Sehingga
tujuan pemahaman masyarkat umum
tentang covid-19 dan pemanfaatan
tanaman herbal dapat tercapai.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 202


Kegiatan berikutnya merupakan
sosialisasi tentang covid-19 dan
pemanfaatan tanaman herbal sebagai jamu
kepada pedagang jamu keliling yang
dilakukan secara langsung pada sasaran.
Pada tahap persiapan dialakuakn
serangakain persiapan guna menjadikan
tujuan sosiaslisasi dan edukasi ini
tercapai dengan maksimal. Dimulai
dengan melakukan kunjungan kepada
pihak pemangku desa, yaitu Kepala Desa
Tosari yang dilaksanakan di kantor balai
desa tanjungsari. Dari hal tersebut
didapatkanlah ijin untuk melaksanakan
kegiatan di Desa Tosari dengan
diberikannya surat rekomendasi dari pihak
desa. Kemudian pelaksana mendapatkan
data penduduk dan sebaran penduduk
yang berprofesi sebagai pedagang jamu
keliling untuk memudahkan akses
kegiatan. Pada pelaksanaanya, 20
pedagang jamu keliling ini rata-rata masih
rendah pengetahuannya terhadap covid-
19. Sehingga hal ini berdampak pada
bagaimana mereka berperilaku sehari-hari.

203 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Contohnya adalah kesadaran penggunaan
masker masih rendah, dan tingkat intesitas
mencuci tangan yang cukup rendah.
Kemudian sosialisasi dilaksanan dengan
mengedukasi mereka tentang bagaimana
seharsnya bersikap di masa pandemic ini.
Dari uji kualitatif, sasaran menunjukan
tingkat pengetahuan yang lebih baik
tentang covid-19. Ketika bereka ditanya
apa itu covid-19 mereka sudah bisa
membedakan antara penyakit dan hal yang
menyebabkannya. Mereka lebih paham
mengenai bagaimana gejala klinis dari
covid-19. Mereka juga lebih memahami
bagaimana cara utama untuk mencegah
penularan covid-19. Antusiasme ini
merupakan semangat bersama untuk
belajar bersama sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan mereka dalam
menerapkan protocol kesehatan yang telah
dibuat pemerintah utamanya ketika
mereka berada di ruang public. Mereka
juga lebih memahami pentingnya menjaga
diri sendiri dan orang lain, kepedulian
inilah menjadi slaah satu parameter dalam

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 204


suksesnya kegiatan ini. Para pedagang
jamu keliling ini, ketika ditanya apa
manfaat dan bagaimana cara mengonsum-
si jamu dengan benar, sebagian mereka
cukup tahu tentang beberapa manfaat
jamu, namun hal itu masih dangkal, dan
beberapa dari merka kurang memahami
manfaat jamu tersebut terlebih bagaimana
mengonsumsinya dengan benar.

Sosialisasi dilaksanakn pada 20


pedagang jamu keliling ini dengan metode
edukasi dengan menggunakan ilustrasi
gambar sehingga memudahkan komuni-
kasi antar personal. Hasilnya rata-rata
mereka paham bahan apa saja yang dapat

205 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


dimanfaatkan sebagai jamu. Mereka juga
paham apa tanaman-tanaman herbal
tersebut bagi kesehatan tubuh. Mereka
juga lebih paham bagaimana cara
mengonsumsi jamu dengan benar dengan
menggunakan takaran yang tepat sesuai
dengan penelitian yang ada. Mereka juga
menjadi paham siapa-siapa saja yang boleh
dan tidak boleh mengonsumsi jamu pada
kondisi-kondisi tertentu, misalnya wanita
hamil, penderita penyakit kronis, terlebih
pada hati, alergi pada bahan tertentu.
Kegiatan sosialisasi edukasi kepada
mayarakat umum dan khususnya pada 20
pedagang jamu keliling secara umum
Dapat dikatakan berjalan dengan lancar
dan baik. Proses kegiatan sosialisasi ini
terpampang pada gambar 3 dan kegiatan
pembagian masker dan handsaniterzer
terpampang pada gambar 2. Kegiatan ini
sudah menjawab tujuan aal yaitu
memberikan pemahaman yang
komprehensi bagi pedagang jamu keliling
dengan memberikan edukasi dan
sosialisasi tentang covid-19 dan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 206


pemanfataan tanaman herbal sebagai jamu
untuk meningkatkan kesehatan. Dimuali
dari pemahaman masing-masing pribadi
inilah kemudian diharapkan mereka akan
mengimplementasikan protokol kesehatan
dalam kegiatan sehari berjualan jamu
secara keliling dan dapat turut
memberikan informasi manfaat jamu dan
cara mengonsumsi jamu dengan benar
pada pelanggan jamu masing-masing. Di
masa yang akan dating akan lebih baik
untuk mengadakan pelatihan pembuatan
jamu yang tepat guna meningkatkan
kualitas jamu dengan narasumber seorang
ahli dalam bidang farmakognosi dan
fitokimia.

207 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Budidaya Maggot untuk Pakan Ternak dan
Ikan sebagai Embrio Pemulihan Ekonomi
Masyarakat di Kelurahan Sendangmulyo
Kecamatan Tembalang Kota Semarang
Soedjono
Manajemen Pendidikan, Program Magister Manajemen,
Universitas PGRI Semarang

Pandemi covid-19 di Indonesia


memiliki dampak yang sangat segnifikans
terhadap runtuhnya sektor-sektor
pendukung kehidupan, terutama sektor
ekonomi. Kelurahan Sendangmulyo adalah
sebuah kelurahan yang ada di Kecamatan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 208


Tembalang Kota Semarang Provinsi Jawa
Tengah Indonesia, yang merupakan salah
satu kelurahan produktif juga mengalami
dampak yang cukup segnifikan
terhadap keberlangsungan perekonomian-
nya. Menurut data yang diperoleh dari
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
COVID-19 Literasi dan Numerasi
2020.yang dilaksanakan mulai 26 Januari
sampai 26 Februari 2021, masyarakat
kelurahan Sendangmulyo dapat dikatakan
cukup terdampak pandemi COVID-19. Hal
ini disebabkan oleh banyaknya warga yang
kehilangan penghasilan akibat wabah
tersebut. Kelurahan Sendangmulyo
merupakan kelurahan yang memiliki
potensi yang sangat beragam, apabila
potensi tersebut diberdayakan tidak
menutup kemungkinan akan berdampak
positif bagi warga kelurahan tersebut.
Dari kesekian potensi yang ada
budidaya mogot merupakan alternatif yang
sangat memunginkan untuk dikembang-
kan dalam upaya membangkitkan kembai
ekonomi warga yang terdampak. Pendeka-

209 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


tan yang digukan adalah community
development yang berorientasi kepada
upaya-upaya pengembangan pemberdaya-
an masyarakat dengan menjadikan
masyarakat sebagai subyek dan sekaligus
obyek pembangunan dan melibatkan
mereka secara langsung dalam berbagai
kegiatan pengabdian masyarakat sebagai
upaya meningkatkan peran serta mereka
dalam pembangunan demi kepentingan
mereka sendiri. Hasil dari program ini
menunjukkan bahwa pendekatan
community development dapat digunakan
untuk merangsang ide wirausaha dan
membangkitkan semangat warga untuk
berinovasi berbasis bahan baku lokal, yaitu
mogot.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 210


Kelurahan Sendangmulyo merupakan
kelurahan yang memiliki potensi yang
sangat beragam, apabila potensi tersebut
diberdayakan tidak menutup kemungkinan
akan berdampak positif bagi warga
kelurahan tersebut. Dari kesekian potensi
yang ada budidaya maggot BSF merupakan
alternatif yang sangat memunginkan untuk
dikembangkan dalam upaya membangkit-
kan kembai ekonomi warga yang
terdampak. Maggot BSF adalah larva Black
Solder Fly/ Lalat Tentara Hitam (indonesia)
yang dihasilkan dari telur-telur bsf yang
telah menetas. BSF/ hermetia illucens
(latin)/ Lalat Tentara Hitam (indonesia)
adalah satu jenis lalat yang memiliki
banyak kelebihan dan manfaat bagi
manusia. BSF memiliki daur hidup seperti
kupu-kupu yaitu metamorphosis. Dalam
fase hidupnya (BSF) yang singkat hanya
sekitar rata-rata 7 hari, BSF ini tidak
makan dan hanya minum. BSF adalah
jenis lalat yang bersih dan bersahabat
dengan manusia berdasarkan karakternya
ini. BSF betina setelah melakukan mating

211 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


(kawin) menghasilkan telur berkisar 500-
900 buah telur yang menetas dan menjadi
larva. Larva / Maggot bsf selama hidupnya
memakan hal-hal yang bersifat organik,
dan ini dapat dimanfaatkan untuk
menekan limbah organik dari sampah,
sehingga maggot bsf ini dapat membantu
mengatasi permasalahan sampah rumah
tangga utamanya. Kemampuan maggot bsf
dalam melahap makanan organik sangat
tinggi, dari jumlah 10.000 larva dapat
menghabiskan 1Kg makanan organik
dalam 24 jam. Jika satu ekor BSF betina
dapat menghasilkan 500 telur (minimal
dari jumlah hasil optimal 500-900 buah
telur), maka hanya dibutuhkan 20 ekor
betina yang bertelur untuk menghasilkan
10.000 larva untuk mereduksi 1Kg sampah
organik setiap hari. Maggot bsf ini juga
memiliki nutrisi yang baik, kandungan
protein dan asam amino yang lengkap
dimiliki oleh maggot bsf dan hal ini
menjadikannya digunakan sebagai sumber
pakan alternatif yang baik bagi sejumlah
hewan ternak seperti jenis unggas dan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 212


ikan, serta sejumlah binatang peliharaan
seperti iguana, burung berkicau, dsb. Di
sinilah manfaat ekonomi dan lingkungan
dapat menjadi alternatif membantu warga
kelurahan Sendangmulyo mengatasi
permasalahan pandemi.
Berdasarkan latar belakang di atas,
solusi pemulihan ekonomi Kelurahan
Sendangmulyo perlu digali berdasarkan
potensi kearifan lokalnya. Embrio
pembenihan larva/ maggot bsf ini
merupakan salah satu kagiatan yang dapat
di lakukan oleh warga saat ini.
Larva/maggot bsf yang dihasilkan dapat
menjadi pakan sumber pakan alternatif
yang baik bagi sejumlah hewan ternak
seperti jenis unggas dan ikan, serta
sejumlah binatang peliharaan seperti
iguana, burung berkicau, yang banyak di
budidaya dan dipelihara oleh masyarakat
Kelurahan Sendangmulyo sendiri.
Prospektif budidaya ini diharapkan
menjadi aktivitas ‘ke-dua’ selain mata
pencaharian utama seluruh warga di
wilayah RW 21 Kelurahan Sendangmulyo.

213 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Keberhasilan warga RW 21 dalam budidaya
maggot bsf diharapkan ke depan menjadi
model budidaya sekaligus penghasil
maggot bsf yang akan mensuplay
kebutuhan pakan alternatif bagi sejumlah
hewan ternak seperti jenis unggas dan
ikan, serta sejumlah binatang peliharaan
seperti iguana, burung berkicau di wilayah
kelurahan Sendangmulyo dan sekitarnya.
Black Soldier Fly (BSF), lalat tentara
hitam (Hermetia illucens, Diptera:
Stratiomyidae) adalah salah satu insekta
yang mulai banyak dipelajari karakteristik-
nya dan kandungan nutriennya. Lalat ini
berasal dari Amerika dan selanjutnya
tersebar ke wilayah subtropis dan tropis di
dunia (Čičková et al). Di Indonesia, lalat
yang banyak manfaatnya bagi manusia ini,
baru di lirik para peternak sebagai
pengganti pellet, terutama larvanya yang
sering disebut maggot bsf. Keunggulan
maggot bsf mengandung protein tinggi dan
berkualitas yang dibutuhkan oleh ikan,
pembuatan yang mudah dilakukan oleh
siapa saja dengan biaya produksi yang

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 214


murah dan terjangkau karena media
utamanya adalah sampah organic. Manfaat
lain dari maggot, adalah pengolahan
sampah organik yang biasanya banyak
diproduksi oleh rumah tangga. Dengan
diolah menjadi maggot, sampah akan
menghilang dan di saat yang sama akan
menjadi makanan untuk ikan.

Dalam fase hidup nya (BSF) yang


singkat hanya sekitar rata-rata 7 hari, BSF
ini tidak makan dan hanya minum. BSF ini
adalah jenis lalat yang bukan merupakan
vektor penyakit seperti lalat hijau/lalat
sampah, yang hinggap dan makan pada
tumpukan sampah lalu masuk ke rumah-

215 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


rumah dan hinggap pada makanan kita.
BSF adalah jenis lalat yang bersih dan
bersahabat dengan manusia berdasarkan
karakternya ini. Seperti hewan lain pada
umumnya, BSF berjenis kelamin jantan
dan betina, dari seekor betina menurut
penelitian (pihak lain) akan menghasilkan
sejumlah telur setelah melakukan mating
(kawin). Jumlah telur yang dihasilkan
seekor betina berjumlah 500-900 buah
telur yang akhirnya akan menetas dan
menjadi larva. BSF dapat kita budidayakan
dalam sebuah kandang sehingga
kebutuhan akan telur-telurnya dapat
dihasilkan secara menerus (sustainable).
Sinar matahari merupakan sarat mutlak
dalam mendukung aktifitas BSF, oleh
karenanya iklim tropis yang dimiliki oleh
kita di Indonesia sangat mendukung dalam
budidayanya ini. Larva / Maggot bsf ini
memberikan banyak manfaat bagi
manusia. Selama hidupnya maggot bsf ini
memakan hal-hal yang bersifat organik,
dan ini dapat dimanfaatkan untuk
menekan limbah organik dari sampah,

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 216


sehingga maggot bsf ini dapat membantu
mengatasi permasalahan sampah rumah
tangga utamanya. Kemampuan maggot bsf
dalam melahap makanan organik ini
sangat tinggi, dari jumlah 10.000 larva
dapat menghabiskan 1Kg makanan organik
dalam 24 jam. Jika satu ekor BSF betina
dapat menghasilkan 500 telur (minimal
dari jumlah hasil optimal 500-900 buah
telur), maka hanya dibutuhkan 20 ekor
betina yang bertelur untuk menghasilkan
10.000 larva untuk mereduksi 1Kg sampah
organik setiap hari. Maggot bsf ini juga
memiliki nutrisi yang baik, kandungan
protein dan asam amino yang lengkap
dimiliki oleh maggot bsf dan hal ini
menjadikannya digunakan sebagai sumber
pakan alternatif yang baik bagi sejumlah
hewan ternak seperti jenis unggas dan
ikan, serta sejumlah binatang peliharaan
seperti iguana, burung berkicau, dsb.
Harga jual larva BSF/Maggot BSF bisa
dipasarkan seharga Rp 7 ribu per kilogram.
Namun untuk larva yang dijual online akan
dipatok harga yang agak berbeda. Untuk

217 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


tiap gramnya, larva BSF dijual seharga Rp
20 ribu karena sudah termasuk packing
(Gambar 3). Hasil tambahan dari budidaya
Maggot BSF ini adalah pupuk organik
untuk pertanian. Di sinilah manfaat
ekonomi dan lingkungan dapat menjadi
alternatif membantu warga kelurahan
Sendangmulyo mengatasi permasalahan
pandemi.

Maggot BSF di budidayakan dengan


langkah sebagai berikut: 1)
Mempersiapkan alat dan bahan, 2)
Membuat kandang lalat dan wadah maggot,
3) Mencacah sampah organik 4) Menaruh
sampah yang sudah dicacah ke dalam

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 218


wadah maggot (lihat Gambar 4), 5)
Menutup wadah maggot dengan kain dan
ditaruh di tempat lembab, 6) Melakukan
monitoring setiap hari untuk memastikan
jumlah sampah yang berkurang, 7)
Memilah sampah yang sudah tersisa
dengan maggot yang ada, 8) Maggot yang
sudah besar dipisahkan dan ditaruh di
ember yang sudah diisi dedak untuk pakan
ternak.

Tema “Literasi dan Numerasi” kegiatan


KKN Tematik COVID-19 bertujuan, agar
mahasiswa sebagai duta perubahan dapat
meng-influence masyarakat untuk
bertransformasi sesuai dengan program-

219 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


program yang dilaksanakan. Hal tersebut
terbukti seperti KKNT yang telah
dilaksanakan di Kelurahan Sendangmulyo
Semarang Jawa Tengah dapat memberikan
motivasi kepada masyarakat di tengah
masa sulit ini. Banyak warga yang masih
belum dapat menerima kenyataan bahwa
dampak COVID-19 nyata. Perilaku
konsumen, perilaku kerja, dan perilaku
sosial tidak akan kembali seperti saat
sebelum ada pandemi. Sistem pembelaja-
ran blended learning, pembayaran non
tunai, kesadaran pentingnya kebersihan
dan kesehatan, dll. Oleh sebab itu tidak
boleh hanya “wait and see”, menunggu
pandemi ini berakhir tanpa mencari solusi
apapun. Kesimpulan dari kegiatan ini
adalah pendekatan community develop-
ment cocok digunakan dalam kegiatan
KKNT COVID-19. Hal ni terbukti dari
jumlah keterlibatan warga secara aktif
selama program ini berlangsung. Namun
kegiatan ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa dukungan dari pemerintah
Kelurahan Sendangmulyo baik dukungan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 220


berupa sarana prasarana maupun
dukungan moral. Sampai dengan kegiatan
KKNT ini berakhir, budidaya larva maggot
bsf sebagai pusat budidaya dan sentra
produksi pakan ikan dan burung di
Kelurahan Sendangmulyo progresnya
sangat positif dalam penopang ketahanan
ekonomi warga dan kesehatan lingkungan.
Kegiatan tutorial dan praktek secara
langsung merangsang ide wirausaha dan
membangkitkan semangat warga untuk
berinovasi.

Budidaya Tanaman Sereh di Masa


Pandemi Covid-19
Nabila Aliffia
Manajemen Pendidikan Universitas PGRI Semarang

Serai atau sebagian orang disebutnya


dengan nama sereh merupakan salah satu
bumbu masakan andalan, karena
menambah wangi dan cita rasa suatu
masakan. Lebih dari itu, serai punya
banyak manfaat bagi kesehatan.Tanaman
serai dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Lemongrass.

221 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Serai sekilas mirip dengan tanaman
daun bawang dan masuk ke dalam famili
rumput-rumputan. Tanaman ini berasal
dari daerah Ceylon,
Sri Lanka yang
kemudian menyebar
dan tumbuh alami
di negara-negara
tropis. Tanaman ini
biasa ditanam
sebagai tanaman bumbu dan tanaman
obat. Tanaman serai wangi memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
➢ Tumbuh berumpun.
➢ Akar serabut jumlah cukup banyak,
mampu menyerap unsur hara dalam
tanah cukup baik sehingga
pertumbuhannya lebih cepat.
➢ Daun pipih memanjang menyerupai
alang – alang. Panjang daun mencapai 1
meter melengkung. Lebar daun bila
pertumbuhan normal antara 1 – 2 cm.
➢ Bila daun diremas tercium aroma tajam
khas serai wangi.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 222


➢ Warna daun hijau muda hingga hijau
kebiru – biruan.
➢ Batang berwarna hijau dan merah
keunguan.
Syarat Tumbuh
Pertumbuhan tanaman serai wangi
dipengaruhi oleh kesuburan tanah, iklim
dan tinggi tempat diatas permukaan laut,
dan tumbuh di berbagai tipe tanah baik
didataran rendah maupun daratan tinggi
sampai dengan ketinggian 1.200 m dpl,
dengan ketinggian tempat optimum 250 m
dpl. Untuk pertumbuhan daun yang baik
diperlukan iklim yang lembab, sehingga
pada musim kemarau pertumbuhannya
menjadi agak lambat. Tanaman pelindung
berpengaruh kurang baik terhadap
produksi daun dan kadar minyaknya.
Secara umum serai wangi tumbuh baik
pada tanah gembur sampai liat dengan pH
5,5 – 7,0. Dengan curah hujan rata-rata
1.000 – 1.500 mm/tahun dengan bulan
kering 4 - 6 bulan, produksi daun menjadi

223 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


turun tetapi rendemen dan mutu minyak
meningkat (Zainal et al., 2004).

Persiapan lahan
Bila lokasi lahannya berupa semak
belukar cukup dibabat, dibakar dan
langsung dibajak. Setelah pembukaan
lahan dilakukan pengajiran lubang tanam.
Jarak tanam ditanah yang subur 100 x 100
cm, sedangkan di tanah yang kurang subur
75 x 75 cm. Ukuran lubang tanaman
adalah 30 x 30 x 30 cm. Penanaman serai
wangi dapat juga dilakukan dengan sisitem
parit, ukuran lebar dan dalam parit sama
seperti sistem lubang. Pada lahan yang
topografinya lereng, sebaiknya barisan
lubang atau parit tanam searah kountour.
Penanaman serai wangi pada kemiringan
lahan 25 - 30º dengan curah hujan 3.500
mm/th, sebaiknya menggunakan
terasering dan pertanaman secara pagar.

Penanaman
Seminggu setelah penyemprotan
herbisida penanaman sudah dapat
dilakukan. Penanaman sebaiknya

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 224


dilakukan di awal atau diakhir musim
hujan ini menghindari penyiraman. Bibit
yang ditanam pada musim hujan akan
tumbuh dengan cepat. Bibit serai wangi
ditanam 1 atau 2 batang per lubang tanam.
Bila ukuran batang bibit yang akan
ditanam cukup besar, cukup ditanam 1
batang per lubang, tetapi bila kecil-kecil
ditanam 2 batang per lubang. Penanaman
dilakukan sampai sedikit diatas pangkal
batang, lalu tanah disekitar bibit
dipadatkan.

225 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Penyiangan dan Penyulaman
Penyiangan pertama dilakukan 1
bulan setelah tanam selanjutnya tiga bulan
sekali atau 4 kali dalam setahun
tergantung pertumbuhan gulma.
Sedangkan penyulaman dilakukan bila ada
bibit yang belum tumbuh atau mati dalam
kurun waktu satu bulan Setelah tanam.
Penyulaman ini sangat penting untuk
mempertahankan jumlah populasi dan
produksi. Bibit yang digunakan untuk
penyulaman dapat berasal dari anakan
yang sudah ditanam dan hidup
disampingnya atau dari rumpun induk
yang sejenis.

Pemupukan
Untuk menjaga kesuburan tanah dan
kestabilan produksi, tanaman serai wangi
perlu dipupuk. Pupuk berpengaruh pada
produksi daun dan banyaknya minyak
atsiri yang dihasilkan per hektar (Rusli et
al., 1990). Umur satu bulan setelah tanam,
beri pupuk Urea sebanyak 25 gram atau
satu sendok makan per rumpun. Pupuk

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 226


diberikan dengan cara melingkari rumpun
sejarak 25 cm atau satu jeng-kal.
Pemupukan dilakukan bersamaan dengan
pengemburan.

Pengembangan Produk Inovatif sebagai


Optimalisasi Bisnis di Masa Pandemi bagi
Masyarakat Desa Mulyoharjo Jepara
Khoiriya Latifah, Noora Qotrun Nada, dan Bambang Agus
Herlambang
Prodi Informatika, Fakultas Teknik Dan Informatika
Universitas PGRI Semarang

Desa Mulyoharjo Kecamatan Kota


Jepara merupakan desa sentra kerajinan
ukir dan patung dicanangkan oleh pemkab
Jepara pada Januari 2012 sebagai desa
wisata industry kreatif. Desa Mulyoharjo
terkenal dengan sebutan “Central Patung
Jepara”. Karena terdapat suatu lokasi yang
khusus dipergunakan untuk memperton-
tonkan aneka ukiran dan patung dari
berbagai ukuran dan jenis. Dan disinilah
banyak wisatawan asing ataupun lokal
mampir untuk menonton dan membeli
ukiran dan patung-patung tersebut.

227 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Dengan adanya pandemic Covid-19 ini
maka industri ukir Jepara mengalami
penuruan eksport serta sepinya wisatwan
yang datang ke Jepara karena adanya
program pemerintah untuk memutus
rantai penyebaran virus corona Covid-19.
Hal ini sangatlah berdampak bagi
penghasilan masyarakat sehingga kita
diharuskan untuk berfikir kreatif agar bisa
bertahan dimasa pandemic ini. Sebagai
sentra industri kerajinan seni patung dan
ukir dari kayu Mulyoharjo adalah sebuah
kawasan di Jepara yang memiliki potensi
ukir yang besar dan merupakan produk
unggulan Jepara. Keunikan dari kawasan
ini adalah karyanya terbuat dari satu kayu
gelondongan tanpa terputus serta
banyaknya pengrajin mebel, sehingga
mengakibatkan limbah kayu yang
menumpuk yang biasanya di buang atau di
bakar oleh para pengrajin / pengusaha
mebel. Apabila limbah kayu tersebut
dibuang dan menumpuk serta berceceran
maka akan dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan. Hal tersebut

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 228


sangat di sayangkan karena sebenarnya
kita bisa melakukan inovasi dengan
memanfaatkan limbah kayu tersebut
menjadi pot bunga dari serbuk gergaji,
souvenir dari limbah kayu, pigura dari
limah kayu sehingga menjadi peluang
usaha baru.
Selain sebagai sentra ukir dan desa
wisata industry kreatif sebagian besar
wilayah desa Mulyoharjo adalah persawa-
han atau perkebunan , tanah di desa
Mulyoharjo sangat cocok untuk di tanami
tumbuhan buah dan sayur seperti cabai,
sawi, padi, pohon rambutan dan
khususnya pohon pisang kapok. Belum
banyak masyarakat yang memanfaatkan
dan berinovasi dengan tanaman local ini
untuk meningkatkan perekonomiannya
karena sebenernya tanaman local ini juga
mempunyai nilai ekonomis. Misalnya
dengan berinovasi dengan produk olahan
pelepah pisang kapok yang dapat dijadikan
cemilan berupa keripik. Dari hasil
observasi desa Muyoharjo memerlukan
pengembangan inovasi untuk menumbuh-

229 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


kan kreatifitas masyarakat menuju
masyarakat yang produktif menuju
pemulihan ekonomi Indonesia.
Pengembangan inovasi untuk
menumbuhkan kreatifitas masyarakat
menuju masyarakat yang produktif menuju
pemulihan ekonomi Indonesia di desa
Mulyoharjo dilakukan melalui pemberian
pelatihan pengolahan limbah kayu
industry menjadi pot bunga, figura dan
bahan penyangga tempat cuci tangan,
pelatihan pengolahan pelepah pisang
menjadi keripik sampai pada bagaimana
melakukan pemasaran di masa pandemi.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 230


Untuk pengolahan limbah kayu
berdasarkan hasil wawancara dengan CV.
Barokah Karya (Bapak Sumadi), limbah
yang dihasilkan dari industri kayu dapat
mencapai 25% -30% dari volume bahan
kayu gelondongan, prosentase ini cukup
besar sehingga nilai manfaat yang
dihasilkan dari limbah kayu ini juga
mempunyai . Kayu-kayu limbah yang ada
di industri pengolahannya terdiri dari jenis
kayu jati, kamper, besi, dan kayu lokal.
Limbah kayu adalah kayu sisa potongan
dalam berbagai bentuk dan ukuran yang
terpaksa harus dikorbankan dalam proses
produksinya karena tidak dapat
menghasilkan produk (output) yang
bernilai tinggi dari segi ekonomi dengan
tingkat teknologi pengolahan tertentu yang
digunakan (Departemen Pertanian, 1970).
Limbah kayu ini akan diproses menjadi
beberapa barang yang mempunyai nilai
ekonomis. Proses pembuatan bervariasi
sesuai dengan bentuk desain yang akan
dibuat. Namun secara garisbesarnya,
bahan limbah kayu dibuat dengan memilih

231 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


ukuran yang sama. Selanjutnya potongan
kayu disusun sesuai dengan desain yang
telah dibuat. Dilanjutkan dengan
menempelkan satu demi satu bagian
potongan kayu dengan menggunakan lem
kayu. Untuk memperkuat kesatuan
sambungan di bantu dengan menggunakan
ragum. Setelah kering selama kurang lebih
dua hari, ragum dilepas, dan dilanjutkan
dengan perapian bidang bidang atau
bagian-bagian yang belum rata dengan
menggunakan ketam, serta amplas dan
terakhir adalah tahap finishing.
Sedangkan untuk tanaman local desa
Mulyoharjo bisa memanfaatkan pohon
pisang sebagai bahan tanaman lokal yang
mempunyai nilai ekonomis sehingga bisa
diolah menjadi makanan yang bergizi tinggi
yaitu dengan membuat inovasi produk
olahan pelepah pisang kepok berupak
keripik. Pisang Kepok atau Musa
paradisiaca merupakan tanaman yang
berasal dari daerah India Selatan dan
tanaman ini tumbuh subur di Indonesia
karena Indonesia mempunyai iklim tropis,

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 232


memiliki sifat iklim yang sejuk dan lembab
sehingga memudahkan tanaman pohon
pisang kapok ini tumbuh subur dan
kondisi tanah di Indonesia . Seluruh bagian
pisang kepok mempunyai manfaat yang
baik untuk kesehatan. Pisang kepok
menandung karbohidrat, protein, serat,
vitamin A, vitamin B6, vitamin C, kalium,
potassium, asam amino, antasida, dan zat
besi. Selaen itu pohon pisang kepok
memiliki banyak senyawa kimia baik
antara lain saponin, tannin dan flavanoid.
Senyawa-senyawa tersebut terkenal
memiliki fungsi dalam bidang pengobatan.
Sedangkan getah pelepah pisang
mengandung saponin, antakruinon dan
kuinon yang merupakan antibakteri yang
dapat dimanfaatkan sebagai hand
sanitizer. Selain itu pelepah pisang kepok
memiliki beberapa manfaat baik bagi tubuh
antara lain menyembuhkan Anemia,
membersihkan saluran kemih, menurun-
kan berat badan, mengatur tekanan darah,
membakar lemak, obat diabetes dan bisa
dijadikan handsanitazer alami. Tanaman

233 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


pisang di desa Mulyoharjo ini mudah
didapatkan dan mudah di budidayakan
serta kandungan manfaat yang besar dan
harga jual yang relatif sedang dengan
pencarian bahan yang mudah. Untuk
membuat keripik dari pelepah pisang
komposisinya adalah pelepah pohon pisang
kepok, tepung beras, tepung tapioka,
bawang putih bubuk dan royco ayam.

Sedangkan Manfaat pelepah pisang


adalah sebagai berikut
1. Obat Diabetes
Pelepah pisang bisa menjadi obat
diabetes. Kandungan serat yang ada
dalam batang pisang mampu mencegah
kadar gula darah naik dan mengatur
tingkat insulin.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 234


2. Menyembuhkan Anemia
Zat besi dan vitamin B6 yang
terkandung dalam pelepah pisang dapat
meningkatkan kandungan hemoglobin
dalam darah
3. Mengatur Tekanan Darah
Pelepah pisang bisa mengatur
tekanan darah.
4. Handsanitizer Alami
Getah pelepah pisang juga bisa
dimanfaatkan untuk jadi hand sanitizer
alami karena getah pelepah pisang
mengandung saponin, antakruinon dan
kuinon yang merupakan antibakteri.
5. Membakar Lemak di Perut
Pelepah pisang dapat membantu
membakar lemak perut yang membandel
dengan menambahkan jahe kedalam jus
pelepah pisang. Karena kombinasi jahe
dan pelepah pisang meningkatkan
pencernaan dan metabolisme..
6. Menurunkan Berat Badan
Manfaat pelepah pisang juga
bermanfaat untuk menurunkan berat
badan secara keseluruhan. karena jus

235 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


pelepah pisang dapat memfasilitasi
pergerakan usus dan menjaga perut
tetap sehat. Seratnya memperlambat
pelepasan gula dan lemak ke dalam
aliran darah, serta membantu
menghilangkan lemak dari tubuh.
7. Membersihkan Saluran Kemih
Berikutnya, jus pelepah pisang juga
bersifat diuretik sehingga mampu
menghilangkan racun dan
membersihkan saluran kemih. Minum
jus batang pisang setidaknya tiga kali
seminggu dapat mencegah infeksi
saluran kemih.
Gambar dibawah menunjukan label
produk kemasan keripik pelepah pisang
yang dihasilkan pada program KKN Duta
Perubahan Perilaku. Per kemasan
dengan berat isi 100g, dijual ke
konsumen dengan kisaran 10-15 ribu
dengan presentase keuntungan kisaran
30%.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 236


Selain memberikan pelatihan
pembuatan inovasi produk dari bahan
limbah kayu dan inovasi bahan local dari
pelepah pisang, pelatihan dan
pendampingan cara pemasaran produk
juga dilakukan agar masyarakat bisa
memaksimalkan fungsi smart phone
dengan optimal, membuat akun pemasaran
atau akun e-commerce menggunakan
social media atau akun e-commerce di

237 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


market place. Sehingga dengan pelatihan
dan pendampingan pembuatan produk dan
pemasaran maka akan menumbuhkan jiwa
yang kreatif, produktif sehingga akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.

Pemanfaatan Buah Naga Super Merah


dalam Pembuatan Keripik pada Masa
Pandemi Covid-19 di Kelurahan Genuksari
Kecamatan Genuk Kota Semarang
Siska Aprilia
Program Studi Manajemen Universitas PGRI Semarang

Buah naga termasuk dalam buah yang


eksotik karena penampilannya yang
menarik, rasanya asam manis
menyegarkan dan memiliki beragam
manfaat untuk kesehatan. Manfaat buah
naga menurut Marhazlina (2008) dalam

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 238


penelitiannya adalah sebagai anti
hiperkolesterolemik, sedangkan Pedreño
dan Escribano (2001) menyatakan bahwa
buah naga berpotensi sebagai anti radikal
bebas karena mengandung betasianin.
Buah naga yang paling diminati konsumen
dewasa ini adalah jenis buah naga super
merah (Hylocereus costaricensis) karena
buah naga super merah memiliki rasa lebih
manis tanpa rasa langu dibanding jenis
lainnya dan diyakini lebih berkhasiat
untuk kesehatan tubuh dan memiliki
warna yang menarik (Anonymous, 2009).
Hal ini ditunjang oleh riset yang dilakukan
oleh Marhazlina (2008), peneliti
Department of Nutrition and Dietetics
Faculty of Medicine and Health Sciences
Universiti Putra Malaysia yang menyatakan
bahwa buah naga super merah berpotensi
membantu menurunkan kadar gula darah
dan mencegah risiko penyakit jantung pada
pasien diabetes. Buah naga super merah
(Hylocereus costaricensis) selain
dikonsumsi dalam bentuk segar juga diolah
menjadi beberapa produk olahan untuk

239 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


mempermudah mengkonsumsi karena
buah naga adalah buah yang mengandung
kadar air tinggi maka bersifat muda rusak
oleh karena itu banyak orang yang
membuat olahan buah naga untuk
mengurangi jumlah kerugian, adapun
produk olahan yang diminati antara lain
dodol, sirup, dan kripik buah naga super
merah (Hylocereus costaricensis).
Solusi pemulihan ekonomi. Genuksari
perlu digali berdasarkan potensi kearifan
lokal. Inovasi produk olahan tersebut dapat
berupa buah naga dapat berupa keripik
buah naga. Selain inovasi produk, inovasi
pemasaran seperti e-commerce juga perlu
dilakukan untuk memperluas jangkauan
calon konsumen dengan pasar yang luas.
Keripik buah naga merupakan salah satu
produk makanan ringan yang belum
pernah ada sebelumnya. Rasanya yang
renyah dan murahnya harga yang
ditawarkan menjadikan produk tersebut
sebagai alternatif tepat untuk menemani
waktu santai bersama rekan dan keluarga.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 240


Ada banyak sekali manfaat dari buah
naga, berikut ini adalah manfaat dari buah
naga.
1. Membantu Mengurangi Berat Badan
Mengisi perut dengan makanan
kaya akan serat serta rendah kalori
yakni buah naga ini akan membuat
perut Anda terus merasa kenyang tanpa
perlu takut akan bertambahnya berat
badan. Selan itu buah naga juga akan
membuat pencernaan semakin lancar
karena buah ini mengandung cukup
banyak air pada daging buah maupun
kulitnya.
2. Camilan Sehat Bagi Anda yang Sedang
Berdiet
Sama halnya dengan poin pertama,
bagi Anda yang sedang berdiet baik
untuk menurunkan berat badan
maupun untuk menjaga berat badan
ideal Anda, maka tidak salah jika Anda
memanfaatkan manfaat buah naga
untuk diet. Mengkonsumsi buah naga
secara teratur akan membuat perut

241 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Anda terus merasa kenyang tanpa takut
berat badan tubuh akan naik.
3. Membantu Proses Detoksifikasi
Sebagai sumber kaya akan
antioksidan, buah naga juga dapat
mengurangi radikal bebas dalam tubuh
sehingga proses detoksifikasi (pengelua-
ran racun dalam tubuh) akan berjalan
lancar.
4. Mampu Mencegah Kanker
Sama seperti buah yang berwarna
merah lainnya, buah naga mengandung
lycopene. Lycopene yang bertugas
bertanggung jawab sebagai penyedia
warna merah pada buah naga. Buah
naga juga telah terbukti dapat
merendahkan risiko terkena kanker
prostat. Tidak hanya lycopene, buah
naga juga kaya akan antioksidan
hytoalbumin yang membantu pemben-
tukan radikal bebas karsinogenik dalam
tubuh. Buah ini juga kaya serat,
kalsium, fosfor, vitamin C, B2, dan
kandungan vitamin lainnya. Buah naga
juga membantu mengeluarkan racun

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 242


logam dari tubuh yang beberapa di
antaranya dapat menimbulkan penyakit
kanker.
5. Mampu Mencegah Diabetes
Sifat antioksidannya ini juga
berfungsi untuk mencegah terjadinya
diabetes melitus karena dapat
membunuh sel jahat yang biasanya
dihasilkan oleh pola hidup dan pola
makan yang tidak sehat. Buah naga
juga aman bagi penderita diabetes,
karena buah naga memiliki kadar gula
yang sangat rendah.
6. Mampu Mencegah Tekanan Darah
Tinggi dan Serangan Jantung
Didalam buah naga terkandung zat
Lycopene yang berfungsi sebagai
pencegah kanker. Serangan jantung
dan tekanan darah tinggi juga bisa
dicegah dengan buah naga. Karena
kandungan dari biji buah naga kaya
akan lemak omega 3 dan 6 yang
berguna untuk membantu meringan-
kan gangguan kardiovaskular.

243 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


7. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Buah naga bermanfaat untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Karena buah naga mengandung banya
sekali nutrisi dan gizi. Selain itu,
dengan rajin mengkonsumsi buah naga,
maka proses penyembuhan baik luka
luar maupun luka luar akan semakin
cepat pula.
8. Meningkatkan Nafsu Makan
Jika rutin mengkonsumsi buah
naga terutama pada anak-anak,
kandunganvitamin B1 dan B2 yang
terdapat pada buah naga akan
membuat nafsu makan pada anak-
anak menjadi meningkat. Manfaat dari
buah naga memang bertolak belakang
dengan anda yang sedang melakukan
diet, namun bagi anda yang sedang diet,
anda cukup mengganti makanan
sehari-hari dengan buah naga.
Disamping buah ini mengenyangkan,
buah naga juga tidak membuat tubuh
melar.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 244


9. Membantu Masalah Pencernaan
Buah naga juga bisa membantu
anda yang sedang membersihkan
pencernaan. Kandungan serat yang
tinggi pada buah naga membantu
membersihkan pencernaan dan
mengobati sembelit. Selain kandungan
seratnya yang tinggi, ternyata buah
naga juga tinggi akan protein yang
dapat membuat badan anda sehat dan
segar.
10. Menunda Penuaan Dini
Buah naga juga dapat
memperlambat penuaan dini, karena
buah naga kaya akan kandungan
antioksidan. Antioksidan sendiri
berfungsi membuat kulit tetap kencang
dan bergenerasi dengan baik.
11. Membantu Meringankan Batuk dan
Asma
Biji buah naga juga dapat meri-
ngankan gangguan respirasi bagi anda
yang menderita penyakit asma atau
sedang sakit batuk yang tak kunjung

245 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


henti. Karena biji dari buah naga kaya
akan kandungan lemak omega 3 dan 6,
maka cocok sekali bagi anda yang
mempunyai gangguan respirasi.
12. Membantu Pertumbuhan dan
Kesehatan Tulang Serta Melancarkan
Peredaran Darah
Kalsium yang ada dalam buah naga
akan menjaga kesehatan tulang dan gigi
Anda. Dan juga zat besi serta fosfor
akan membantu melancarkan
peredaran darah dan membantu
memperbaiki jaringan yang rusak
dalam tubuh.

KKN “Duta Perubahan Perilaku


Pencegahan COVID-19 di Masa Adaptasi
Baru” Di Kelurahan Genuksari Kecamatan
Genuk Kota Semarang, inovasi produk

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 246


olahan buah naga berupa Keripik buah
naga.

Komposisinya adalah :
1. Tepung tapioca
2. Tepung terigu
3. Buah naga
4. Bawang putih
5. Ketumbar
6. Garam
7. Penyedap
8. Air
Pertama kupas buah naga ambil
dagingnya, kemudian haluskan buah naga
dan bumbu- bumbu. Kemudian campur
buah naga dengan tepung tapioca dan
tepung terigu. Setelah itu tambahkan
bumbu halus kemudian diberi sedikit air,
dan diaduk sampai adonan kalis.

247 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Setelah adonan kalis kemudian
dimasukkan kedalam plastik es bambo
pakai corong dan diikat. Kemudian kukus
adonan selama 30 menit setelah itu angkat
dan didinginkan agar mengeras. Setelah
mengeras iris tipis-tipis kerupuk dan
dijemur sampai kering, kemudian
gorengsampai garing di lakukan secara
berlangulang-ulang sampai selesai. Keripik
buah siap di kemas dan siap untuk di jual
ke konsumen. Pada program KKN “Duta
Perubahan Perilaku Pencegahan COVID-19
di Masa Adaptasi Baru” menunjukan
produk hasil-hasil dari keripik buah naga.
Hal ni terbukti dari jumlah keterlibatan
warga secara aktif selama program ini
berlangsung. Namun kegiatan ini tidak
akan berjalan dengan baik tanpa
dukungan dari warga Dusun Truko baik
dukungan berupa sarana prasarana
maupun dukungan moral.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 248


Ramuan Herbal Penangkal Virus Corona
Nur Anis Afia, Henry Januar Saputra
Universitas PGRI Semarang

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia


sejak akhir tahun 2019 telah menimbulkan
keresahan dan kerugian yang tinggi bagi
masyarakat dunia termasuk Indonesia.
Masa pandemic covid19 semakin diperpan-
jang, untuk menghadapi pandemi COVID-
19, berbagai upaya dilakukan oleh
masyarakat untuk mencegah diri dari
penyakit tersebut. Mulai dari cuci tangan,
menggunakan masker dan menjaga
jarak.Hal penting yang tidak boleh
diabaikan adalah menjaga stamina tubuh
agar tetap sehat. Salah satu upaya menjaga
stamina tubuh agar tetap sehat adalah
dengan mengkonsumsi tanaman obat.
Tanaman obat dapat dijadikan obat
yang aman, tidak mengandung bahan
kimia, murah, dan mudah didapat
(Kementan, 2015). Pemanfaatan obat
tradisional tersebut sebagai upaya
untuk pemeliharaan kesehatan, pence-

249 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


gahan penyakit dan perawatan kesehatan
termaksud pada masa kedaruratan
kesehatan masyarakat atau bencana
nasional Corona Virus Disease 2019
(COVID19) (Kemenkes,2020). Cara
sederhana untuk menghadapi virus
Corona dengan memanfaatkan sitokin
yang ada pada jahe, kunyit, serai, kayu
manis untuk meningkatkan imunitas
tubuh. Dalam Peraturan MENKES/187/
2017 Tentang Formularium Ramuan
Obat Tradisional Indonesia menyebut-
kan, formularium ramuan obat tradisional
Indonesia (FROTI) merupakan informasi
tentang jenis-jenis tumbuhan obat yang
tumbuh diIndonesia yang telah terbukti
aman jika digunakan sesuai aturan dan
secara empiris bermanfaat bagi
kesehatan. Corona virus itu ditangkal
dengan sistem imunitas yang tinggi
maka tanaman-tanaman yang berkhasiat
sebagai imunomodulator, seperti empon-
empon itu bisa menangkal serangan
virus. Jika imunitas tubuh turun maka
tubuh akan mudah terserang penyakit

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 250


Objek sasaran dalam kegiatan KKN ini
adalah ibu rumah tangga Rt 08 Rw 02
Kelurahan Cepiring, Kecamatan Cepiring,
Kabupaten Kendal Hari dan metode
kegiatan pemberdayaan masyarakat ini
melalui penyuluhan. Evaluasi dalam
kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga
tahap yaitu : 1. Tahap perencanaan
kegiatan, tahap mencari informasi lokasi
tentang pemanfaatan lahan pekarangan
dan selanjutnya ditentukan hari pelaksa-
naan. 2. Proses kegiatan, tahap ini
ditujukan untuk penyuluhan dan
kemudian diadakan umpan balik berupa
tanya jawab langsung. 3. Tahap akhir
kegiatan, tahap ini dilakukan untuk
mengukur dalam kegiatan memahami
tentang bagasse yang dapat digunakan
sebagai salah satu alternative campuran
media tanam pada lahan pekarangan dan
kandungan - kandungan yang ada
didalamnya.
Hasil tanaman obat dapat dibuat
minuman sehat. Bahan bahan:

251 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


- 2 ruas jari jahe
- 2 ruas jari kunyit
- 2 ruas jari kayu manis
- 2 ruas jari serai
membuat:
• Semua umbi jahe, kunyit dikupas
• Jahe, kunyit yang telah dikupas, juga
serai dicuci bersih
• Umbi dipotong-potong, untuk serai juga
dipotong.
• Didihkan air 6 gelas atau 1,5 liter,
masukkan bahan yang telah
dipotong - potong tadi, sampai airnya
menjadi separuh atau 3 gelas
• Masukkan 2 ruas jari kayu manis.
Diminum hangat atau dingin, masu-
kan 1 sdm madu.
Kegiatan ini adalah adanya pening-
katan pengetahuan masyarakat
mengenai jenis - jenis bahan obat tradisio-
nal yang digunakan untuk menjaga
imunitas dan cara mengolahnya maupun
cara mengkonsumsinya. Mayoritas masya-
rakat paham dengan materi yang
disampaiakan dengan media tutorial di

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 252


youtube semakin meningkatkan motivasi
untuk menjaga imunitas selama
pandemi covid-19 dengan menerapkan
pola hidup sehat dan mengkonsumsi obat
tradisional. Pemakaian media ini cukup
efektif.

253 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


BAB III
KEGIATAN VAKSINASI DI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
Virus Covid-19 pertama kali ditemukan di
Wuhan Tiongkok pada tahun 2019,
penyebaran covid-19 di Indonesia
mencapai puncak pada awal tahun 2020
sehingga membutuhkan partisipasi
masyarakat dalam berperan aktif dalam
memutus mata rantai virus tersebut.
Perguruan tinggi memiliki peran strategis
karena menjadi tempat berkumpulnya
kaum cendekia yang tentu diharapkan
menjadi pusat edukasi pencegahan covid
19. Langkah strategis Universitas PGRI
Semarang dalam rangka mengambil peran
pentingnya untuk memberikan perhatian
dan kepedulian dalam pencegahan dan
penanganan dampak covid 19 tersebut
dengan membentuk satgas covid 19 pada
bulan Agustus 2019. Tugas pokok dari
Satgas Covid-19 UPGRIS adalah sebagai
berikut : (1) mengawasi dan mendata
korban serta melakukan Tindakan sesuai

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 254


prosedur penanganan covid 19. Beberapa
SOP Pencegahan Covid-19 yang di terapkan
di Universitas PGRI Semarang sebagai
berikut:
SOP Pencegahan Covid-19
1. Lembaga menyediakan handsanitiser
dan alat pengukur suhu
2. Satgas menyediakan konten (poster/
banner/spanduk) sosialisasi pencega-
han Covid-19
3. Satpam mengecek suhu setiap tamu
dan sivitas akademika yang masuk ke
lingkungan kampus.
4. Sivitas akademika menerapkan 3M
(menggunakan masker, menjaga jarak
dan menjauhi kerumunan, dan
mencuci tangan) dilingkungan
kampus.
5. Sivitas akademika mengurangi
kegiatan yang dapat menimbulkan
kerumunan.
6. Mengutamakan daring daripada
luring.

255 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


7. Apabila tidak memungkinkan daring
dan menghendaki luring maka
penanggung jawab kegiatan berkoordi-
nasi dengan Satgas.
8. Penanggung jawab kegiatan luring
mengajukan permohonan relawan
pada Satgas
9. Satgas menugaskan relawan untuk
memantau setiap kegiatan luring yang
mengajukan permohonan relawan.
10. Satgas memfasilitasi penyemprotan
disinfektan bagi sivitas akademika
yang membutuhkan.
SOP apabila ada yang terpapar Covid-19
1. Dosen/Karyawan yang berstatus
kontak erat atau kasus konfirmasi
melaporkan diri ke pimpinan (atasan
langsung) dan atau Satgas
Penanganan Covid-19 UPGRIS disertai
bukti hasil pemeriksaan.
2. Pimpinan berkoordinasi dengan Satgas
dalam menentukan kebijakan yang
diambil.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 256


3. Dosen/Karyawan berhak mengaju-kan
permohonan kerahasiaannya pada
Pimpinan dan Satgas.
4. Satgas melaporkan Dosen/Karyawan
yang positif ke Dinas Kesehatan Kota
(DKK) Semarang
5. Pimpinan (atasan langsung) dan
Satgas menyambut Tim DKK apabila
berkunjung ke kampus.
6. Pimpinan merekomendasikan sebagai
berikut:
a. Dosen/karyawan kasus konfir-masi
untuk karantina mandiri 11 hari
b. Mengijinkan masuk Dosen/
Karyawan yang telah tidak menun-
jukkan gejala setelah selesai
menjalani karantina mandiri.
7. Dosen / Karyawan yang telah selesai
menjalani karantina mandiri mela-
porkan diri kembali ke pimpinan dan
Satgas.
8. Satgas melakukan penyemprotan di
ruang kerja Dosen/Karyawan yang
positif Covid-19.

257 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


9. Pemantauan terkait yang melaksana-
kan isolasi mandiri dan yang dirawat di
RS
SOP jika ada Dosen/ Karyawan yang
sakit di RS
1. Dosen/Karyawan kasus konfirmasi
yang dirawat di RS melaporkan diri ke
pimpinan dan atau Satgas Penanga-
nan Covid-19 UPGIS disertai bukti
rawat inap.
2. Pimpinan memfasilitasi penggala-ngan
dana untuk meringankan beban
Dosen / Karyawan yang dirawat di RS.
3. Pimpinan mengijinkan masuk Dosen
/Karyawan yang telah dinyatakan
negatif oleh RS.
SOP jika ada Dosen/karyawan yang
meninggal terpapar Covid-19
1. Pembatasan yang lelayu ke rumah
duka
2. Pimpinan menyampaikan ungkapan
duka ke keluarga Dosen/karyawan
yang meninggal.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 258


3. Pimpinan memfasilitasi doa bersama
secara daring.
SOP bagi yang sudah sehat habis terkena
Covid-19
1. Ybs menyerahkan surat bukti non
reaktif/ Bebas Covid-19
2. Satgas melaporkan ke pimpinan
3. Yang memberi ijin adalah pimpinan
WR II
SOP Ijin kegiatan terbatas di kampus
1. Penyelengara mengirim surat beserta
rundown acara
2. Penyelenggara menyediakan termogun
dan petugasnya dari penyelenggara
3. Penyelenggara menyiapkan tempat
cuci tangan
4. Penyelenggara menerapkan 3M
Dalam rangka mewujudkan komitmen
dan kepedulian UPGRIS berperan aktif
dalam memutus penyebaran mata rantai
covid-19 dengan dengan penerapan
protokol Kesehatan yang ketat dalam
segala aktifitas kegiatannya. Untuk

259 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


memastikan tempat dan ruangan bersih
dan terbebas dari virus maka dilakukan
penyemprotan cairan disinvektan.

Satgas Covid-19 sedang melakukan penyemprotan cairan


disinvektan
Kegiatan penyemprotan cairan
disinvektan dilakukan petugas sebelum
dan sesudah kegiatan sehingga terjamin
kebersihan ruangan sebelum digunakan
untuk aktivitas civitas akademika UPGRIS.
Cairan disinvektan juga disiapkan di setiap
pintu masuk ruangan sehingga sebelum
masuk dan keluar ruangan melakukan
cuci tangan dengan cairan tersebut. Cairan
disinvektan tersebut merupakan hasil
inovasi Dosen dan Mahasiswa sehingga
selain dimanfaatkan kalangan UPGRIS
juga di jual di pasaran, sehingga setiap hari

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 260


terus berproduksi karena permintaan
sangat banyak.

Produksi cairan disinvektan UPGRIS

Dr Syaipul Hayat, M.Pd. merupakan


salah satu pembimbing mahasiswa dalam
melakukan inovasi membuat cairan
disinvektan yang sangat bermanfaat dalam
rangka memutus mata rantai penularan
Covid-19.
Kepedulian dan perhatian UPGRIS
dalam pencegahan covid 19 tidak saja di
lingkungan internal kampus dengan
menyiapkan tempat yang bersih di dalam
kampus tetapi juga memberikan perhatian
dengan membantu masyarakat yang
terdampak covid 19 dengan pembagian
sembako untuk masyarakat.

261 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Penyaluran sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19

Universitas PGRI Semarang bekerja


sama dengan Perhompedin dan Dokkes
Polda Jawa Tengah menyelenggarakan
kegiatan vaksinasi Sinovac I dan II untuk
civitas akademika dan masyarakat umum
yang diselenggarakan pada tanggal 28
Oktober 2021 di Balairung UPGRIS.

Vaksinasi Covid-19

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 262


BAB IV
PENELITIAN & PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT TOPIK
COVID-19
A. PENELITIAN
“Transfer Pengetahuan dan Adaptasi
Kerja Dosen Di Masa Pandemi Covid
19”
Pandemi covid 19 berdampak pada
dunia pendidikan, sehingga dosen dapat
beradaptasi dalam bekerja terutama
pada tri dhama perguruan tinggi.
Tujuan penelitian ini untuk menganali-
sis transfer pengetahuan dan adaptasi
kerja dosen pada tri dharma perguruan
tinggi dimasa pandemi covid 19.
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif. Teknik pengambi-
lan data menggunakan observasi,
dokumentasi dan wawancara secara
mendalam. Teknik analisis data
menggunakan interaktif model. Hasil
penelitian ini mengungkapkan bahwa

263 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Universitas PGRI Semarang, Fakultas
dan Program Studi telah melakukan
transfer informasi pengetahuan kepada
dosen untuk beradaptasi dalam
menjalankan tugas pekerjaanya pada
masa pandemi Covid 19. Transfer
informasi pengetahuan tersebut dilak-
sanakan melalui kegiatan sosialisasi,
webinar dan pelatihan yang bertema
tugas pendidikan, penelitian dan
pengabdian dosen. (Yunus dkk., 2020).

“Studi Analisis Guru Kelas dan


perencanaan Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Covid-19”
Pandemi Covid-19 telah membuat
percepatan transformasi dalam berbagai
bidang di dunia, termasuk dalam bidang
pendidikan. Tujuan dari penelitian ini
adalah menganalisis perencanaan
pembelajaran yang dilaksanakan ketika
masa pandemi Covid-19 di SD Pandean
Lamper 02 Kota Semarang. Penelitian
ini merupakan studi yang menggunakan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 264


metodologi kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara, kuesioner, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menun-
jukkan bahwa perencanaan pembela-
jaran selama masa pandemi di SDN
Pandeanlamper 02 Kota Semarang
hampir sama dengan sebelum pandemi.
Perbedaannya hanya terletak pada
materi yang lebih sederhana, media
yang digunakan berupa video youtube,
dan kegiatan pembelajaran yang
menggunakan videocall, grup whatsapp,
google form, dan aplikasi online lainnya.
Sedangkan pola pembelajaran yang
dilaksanakan dengan menyusun
pembelajaran yang kreatif dan berva-
riasi disesuaikan dengan karakteristik
siswa masing-masing kelas seperti
videocall, googleclassroom, google form,
whatsapp grup, dan lainnya.
(Wakhyudin dkk, 2020)

265 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


“Pembelajaran Micro Teaching
OnLine dalam Pengembangan
Profesionalisme Guru saat Pandemi
Covid-19“
Salah satu upaya meningkatkan
kemampuan mengajar mahasiswa
adalah melalui microteaching yang
dilaksanakan secara online untuk tetap
menjaga kualitas kemampuan menga-
jar, performa mengajar dan juga
pengalaman mengajar yang baik dan
terstruktur. Dengan kemampuan
mengajar yang berkualitas yang
mempengaruhi kemampuan penguasa-
an kelas serta meningkatkan luaran
pembelajaran sesuai standar diharap-
kan dapat meningkatkan daya saing
melalui SDM yang mampu mengubah
tantangan menjadi peluang. Tujuan
penelitian adalah pengemba-ngan
pembelajaran asesmen microtea-ching
online sebagai upaya menyiapkan calon
guru dengan ketrampilan dan pengala-
man mengajar yang berkualitas di masa

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 266


pandemi Covid-19 bagi mahasiswa
Universitas PGRI Semarang melalui
peningkatan ketrampilan mengajar.
Microteaching Online sebagai upaya
menyiapkan calon guru yang profesional
dan berkualitas di masa pandemi Covid-
19 di desain dan diterapkan dalam
proses pembelajaran pada mata kuliah
microteaching. (Zahraini dkk, 2020)

“Financial Literacy dan Financial


Planning terhadap ketahanan
Keuangan Saat Pandemi Covid-19”
Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh financial literacy
(pengetahuan keuangan) dan financial
planning (perencanaan keuangan)
masyarakat Indonesia terhadap ketaha-
nan finansial (financial resilience) di
tengah pandemik covid-19 yang akan
mengganggu kestabilan keuangan
masyarakat. Sehingga penelitian ini
difokuskan untuk menunjang kehidu-
pan ekonomi dan sosial masyarakat.

267 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian kuantitatif. Proses pengum-
pulan data dilakukan dengan menggu-
nakan online survey. Responden dalam
penelitian ini adalah karyaawan yang
bekerja di berbagai sektor dengan total
responden 250. Implikasi penelitian ini
adalah pentingnya perusahaan untuk
menumbuhkan pengetahuan keuangan
karyawan untuk meningkatkan finan-
cial resilience karyawan. Selain itu
penelitian ini diharapkan mampu
memberikan kesadaran pada masyara-
kat bahwa kehidupan manusia itu
uncertain (tidak pasti) sehingga untuk
menjaga kestabilan ekonomi membu-
tuhkan pengelolaan keuangan yang
baik. Adapun target luaran dalam
penelitian ini adalah seminar nasional
dan jurnal internasional yaitu Dipone-
goro International Jurnal of Business.
Saat ini penelitian telah memenuhi TKT
1 yaitu Prinsip dasar riset telah
diobservasi dan dilaporkan. Karena

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 268


konsep dalam riset telah berkembang
dengan baik maka peneliti bermaksud
mengembangkan ulang hipotesis,
desain, dan prosedur riset untuk dapat
memenuhi target TKT 3 yaitu Ranca-
ngan dan Metodologi Penelitian dapat
tersusun komplit sehingga dapat
menghasilkan kajian berkaitan dengan
financial resilience rumah tangga yang
dapat berpengaruh terhadap stabilitas
keuangan nasional. (Indiworo dkk.,
2020).

“Profil Kebahagiaan Mahasiswa Saat


Study From Home Pada Masa Pandemi
Covid-19”
Study from home yang sedang
dilaksanakan pada seluruh jenjang
pendidikan; salah satunya pada
perguruan tinggi pada saat pandemic
covid-19 ini memberikan pengaruh pada
proses pembelajaran dan tingkat stress
bagi mahasiswa. Penelitian ini untuk
mendeskripsikan tingkat kebahagiaan

269 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


mahasiswa di wilayah Jawa Tengah.
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
survey dengan alat pengumpul data
penelitian menggunakan skala kebaha-
giaan yang disebarkan melalui google
form dengan memanfaatkan jaringan
teman sejawat dan juga mahasiswa.
Sampling dalam penelitian ini menggu-
nakan teknik snowball dan mendapat-
kan sampel sebanyak 738 mahasiswa
yang berasal dari berbagai perguruan
tinggi di Jawa Tengah. Data hasil
penelitian ini memberikan gambaran
kebahagiaan dilihat dari 5 aspek fisik,
aspek social, aspek ekonomi, aspek
emosi dan aspek kognitif. Hasil ini
memberikan gambaran tingkat kebaha-
giaan mahasiswa dalam menjalani
perkuliahan secara daring. (Dian dkk.,
2020).

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 270


“Kecemasan Mahasiswa PGSD Tingkat
Akhir di Masa Pandemi”
Mahasiswa adalah sebutan bagi
orang yang sedang menempuh pendidi-
kan tinggi di sebuah perguruan tinggi
yang terdiri dari sekolah tinggi,
akademi, dan yang paling umum adalah
Universitas. Skripsi adalah sebutan
untuk tugas akhir bagi mahasiswa yang
melakukan sebuah penelitian pada
kasus-kasus atau fenomena yang
muncul kemudian diteliti dengan
menggunakan teori-teori yang relevan
dan dianalisis untuk mendapatkan hasil
atau jawaban dari kasus atau fenomena
tersebut. Tentunya dalam menyelesai-
kan skripsi sebagian besar mahasiswa
akan mengalami hambatan baik
eksternal maupun internal yang
tentunya akan menghambat dalam
proses kelulusan atau penyelesaian
masa study. Keterlambatan dalam
menyelesaikan skripsi akan berdampak
pada stress, kecemasan dan bahkan

271 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


perubahan perilaku dari mahasiswa
hingga pada tingkat depresi. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh bahwa 35%
termasuk mahasiswa dengan tingkat
kecemasan kategori Sangat Baik, 38%
mahasiswa dengan tingkat kecemasan
kategori Baik dan 18% mahasiswa
tingkat kecemasan kategori Sedang.
Dapat disimpulkan bahwa tingkat
kecemasan mahasiswa PGSD
Universitas PGRI Semarang masih
dalam taraf Baik, artinya kecemasan
yang dirasakan oleh mahasiswa masih
dikatakan normal. (Setianingsih dkk,
2020).

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 272


“Kajian Pembelajaran Daring Sebagai
Dampak Pandemi Covid 19 di TK
Ceria Anakku Semarang”
Indonesia saat ini sedang
menghadapi situasi pandemi COVID-19
yang berdampak pada segala bidang
khususnya bidang pendidikan.
Pemerintah melalui Kemendikbud
merubah tata cara belajar dengan
konsep belajar jarak jauh (daring) untuk
menekan angka pasien yang terpapar
COVID-19. Sistem pengajaran di tingkat
TK perlu dirangkum dalam bentuk
pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan. Proses belajar dari
rumah juga memerlukan keaktifan serta
peran serta orangtua dalam mengganti-
kan guru untuk memberikan instruksi
dan pengajaran bagi anak. Permasala-
han yang diteliti adalah 1) Bagaimana
proses pembelajaran daring berlang-
sung sebagai dampak pandemi COVID-
19? 2) Bagaimana orangtua menyikapi
pembelajaran daring tersebut? 3) Apa

273 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


kendala - kendala yang muncul selama
pembelajaran daring tersebut? Tujuan
khusus dari penelitian ini adalah
mengetahui proses pembelajaran daring
yang dilakukan siswa, guru dan
orangtua sebagai dampak pandemi
COVID-19. Tahapan metode penelitian
yaitu melalui pengambilan data,
klasifikasi data dan analisa data yang
dilakukan secara daring. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah
Teknik pembelajaran di TK Ceria
Anakku dilakukan dengan dua metode
yaitu pembelajaran daring dan luring.
Pembelajaran daring dilaksanakan
melalui whatsapp dan video call.
Pembelajaran luring dilaksanakan
dengan home visit dan tatap muka
terjadwal di sekolah dengan menerap-
kan protokol kesehatan; Orangtua
menyikapi positif kegiatan belajar
daring walau dengan beberapa kendala;
Kendala yang dihadapi adalah dari segi
teknik dan trik mengajar, kendala
psikologis, kendala waktu dan

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 274


munculnya kebosanan. Solusi dari
kendala - kendala ini adalah diadakan-
nya konsultasi orangtua siswa dan tutor
saat home visit, konsultasi dan tukar
pengalaman sesama orangtua siswa,
serta diadakannya pembelajaran luring
terjadwal di sekolah dengan menerap-
kan protokol kesehatan. (Suwarti dkk,
2021).

275 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


B. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
“PKM Edukasi Pencegahan
Penanganan Pertama Covid-19 Di
Kelurahan Barusari Kecamatan
Semarang Selatan Kota Semarang”
Di Indonesia sendiri jumlah yang
terjangkit positif covid 19 mencapai
5923 terkonfirmasi, sembuh 607,
meninggal 520 Update 17 April 2020
(Sumber: https://www.kemkes.go.id/).
Coronavirus adalah kumpulan virus
yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus
ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti infeksi paru-
paru (pneumonia). infeksi virus Corona
atau COVID-19 bisa berupa gejala flu,
seperti demam, pilek, batuk kering,
sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Setelah itu, gejala bisa memberat.
Sampai saat ini, belum ada vaksin
untuk mencegah infeksi virus Corona

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 276


atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara
pencegahan yang terbaik yaitu melalui
mengedukasi warga masyarakat.
Sehubungan dengan hal ini pemerintah
terus melakukan pembaruan kabar
terbaru terkait virus Corona dan
melakukan tindakan atau penanganan
untuk menghadapi adanya wabah virus
Corona tersebut. Selain itu bagi
masyarakat umum perlu ada juga
penanganan dalam mengedukasi supa-
ya paham akan pentingnya bahaya
covid-19, akan tetapi masyarakat umum
biasanya sering tidak mengindahkan
pesan himbauan dari pemerintah dan
sering lupa himbauan yang diberikan
pemerintah, maka oleh sebab itu tim
pengabdi dari UPGRIS memberikan
himbauan berupa tulisan ajakan untuk
sadar akan bahaya covid-19, Selain itu
masyarakat juga belum sadar akan
kebersihan cuci tangan terutama pada
saat memegang uang ataupun pergi
keluar. Pelaksanaan kegiatan ini akan
diadakan dalam bentuk Himbauan

277 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


mengenai, ajakan melalui tulisan yang
dituangkan dalam bentuk leaflet dan
pendampingan dalam mengedukasi
masyarakat khususnya di kelurahan
barusari kecamatan semarang selatan
di Kota Semarang. Pentingnya memberi
pemahaman kepada warga mengenai
virus covid-19. Tujuannya memberikan
kesadaran warga agar lebih mentaati
protocol dalam melawan virus covid-19.
Dengan memberikan himbauan, ajakan
dan pendampingan bagi para warga di
kelurahan barusari kecamatan sema-
rang selatan di Kota Semarang.
(Ulumudin dkk. 2020)

“PKM Pandemi Covid-19 Di Riverside


Learning Centre Kelurahan Bendan
Duwur Kecamatan Gajahmungkur
Kota Semarang”
Saat ini, covid-19 telah menyebar
ke berbagai negara di dunia termasuk
Indonesia. Jumlah kasus positif di
Indonesia sudah mencapai angka 5.000

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 278


kasus dan terus bertambah. Riverside
Learning Centre (RLC) merupakan
lembaga kursus bahasa Inggris di
Semarang yang memiliki peserta didik
yang berlatar belakang kesehatan.
Peserta kegiatan ini adalah tenaga
kesehatan yang akan magang di instansi
kesehatan baik di Indonesia maupun
luar negeri sebagai konsultan. Sehu-
bungan dengan kondisi pandemi ini,
tenaga mereka sangat dibutuhkan
sebagai narasumber di berbagai lokasi
di Indonesia bahkan di luar negeri,
sedangkan mereka merasa kurang
memiliki kemampuan berkomunikasi
dalam bahasa Inggris. Menyadari
pentingnya berkomunikasi dalam
bahasa Inggris di era globalisasi ini,
maka RLC bekerjasama dengan tim
pengabdian kepada masyarakat UPGRIS
untuk mengadakan pelatihan komuni-
kasi bahasa Inggris yang difokuskan
pada topik pandemi Covid-19 yang
sesuai dengan latar belakang keilmuan
peserta dan kebutuhan dunia saat ini.

279 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Dengan metode pelatihan, pendampi-
ngan, dan evaluasi, kegiatan pengab-
dian kepada masyarakat ini melibatkan
native speaker sebagai narasumber
yang berasal dari Belanda bernama
Angeline. Pelatihan ini diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan ber-
komunikasi dalam bahasa Inggris
peserta sehingga mereka dapat
berkontribusi dalam situasi pandemi
saat ini. Hasil pelatihan tersebut
berjalan dengan baik, hal ini ditandai
dengan mahirnya mahasiswa melaku-
kan paparan/presentasi terkait topik
COVID-19 sehingga harapan ke depan
peserta mampu menyampaikan materi
mengenai pandemic ini kepada
masyarakat dengan jelas. (Ardini dkk,
2020).

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 280


“Pentingnya Aktivitas Fisik di Masa
Pandemi Covid 19 Pada Siswa
Menengah Kejuruan di Kabupaten
Semarang”
Tingkat aktivitas siswa sekolah
menengah kejuruan (SMK) di kabupaten
Semarang tidak tampaknya telah turun
secara signifikan selama dekade
terakhir dimasa pandemi, banyak siswa
tetap secara khusus melakukan
aktivitas fisik di masa pandemi.
Pemahaman tentang pentingnya
aktivitas fisik pada siswa SMK di
kabupaten Semarang memberikan
dorongan untuk siswa selalu aktif
melalukan olahraga di masa pandemi.
Jenis pilihan olahraga yang aman sperti
latihan otot di dalam rumah menjadi
pilihan siswa dalam meningkatkan
aktivitas fisik di masa pandemi.
Aktivitas fisik secara aktif pada siswa
SMK di kabupaten Semarang membantu
para siswa untuk selalu menjaga
kesehatan di masa pandemi, sehingga

281 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


siswa SMK di kabupaten semarang
dapat menjaga kesehatannya melalui
aktivitas fisik secara teratur. Pentingnya
olahraga dengan menjaga pembatasan
diri pada masa pandemi juga menjadi
tujuan utama dalam pemahaman siswa
melalui mata pelajaran pendidikan
jasmani di sekolah. Peran guru dalam
mata pelajaran pendidikan jasmani
memiliki sumbangan untuk membentuk
siswa SMK di kabupaten Semarang
untuk sadar diri berolahraga dan aktif
secara fisik di masa pandemic (Hudah
dkk. 2020).

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 282


“KKN Duta Perubahan Perilaku
Universitas Pgri Semarang Produk
Jamu Kunyit Asam Untuk
Meningkatkan Kesehatan Tubuh Dan
Sebagai Peluang Usaha Dimasa
Pandemi Covid-19 Saat Ini Di Dukuh
Manding Rt 08 Rw 01 Desa Kepoh
Kencono Kecamatan Pucakwangi
Kabupaten Pati”

Dukuh Manding merupakan salah


satu dukuh di Desa Kepohkencono,
Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten
Pati. Menurut data yang diperoleh dari
program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN)
2021 yang dilaksanakan mulai 26
Januari sampai 26 Februari 2021,
masyarakat Dukuh Manding dapat
dikatakan cukup terdampak COVID-19.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya
warga yang kehilangan penghasilan
akibat wabah tersebut dan juga
kepanikan warga mengenai kesehatan
tubuh mereka. Dari permasalahan
tersebut, potensi Dukuh Manding yaitu

283 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


masih banyaknya warga yang
mengonsumsi jamu untuk meningkat-
kan dan menjaga kesehatan tubuh
mereka, disini saya mau mengembang-
kan atau memanfaatkan kunyit dan
asam jawa menjadi sesuatu yang
bernilai yang bisa membantu perekono-
mian dan juga menjaga kesehatan
tubuh warga. Pendekatan yang
digunakan adalah Community Develop-
ment yang berorientai kepada upaya –
upaya pengembangan pemberdayaan
masyarakat dengan menjadikan masya-
rakat sebagai subjek dan sekaligus
obyek pembangunan dan melibatkan
mereka secara langsung dalam berbagai
kegiatan pengabdian masyarakat
sebagai upaya meningkatkan peran
serta mereka dalam pembangunan demi
kepentingan mereka sendiri. Hasil dari
program ini menunjukan bahwa pende-
katan Community Development dapat
digunakan untuk merangsang ide
wirausaha dan semangat warga untuk
berinovasi. (Saputra dkk, 2021) .

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 284


“PKM Stimulus Peningkatan Sarana
Dan Prasarana Olahraga Bulutangkis
Untuk Aktivitas Jasmani Warga Di
Tengah Pandemi Covid-19”
Aktivitas jasmani dapat dilakukan
oleh masyarakat baik secara individu
maupun berkelompok. Masyarakat
dapat memanfaatkan sarana dan prasa-
rana olahraga yang ada disekitarnya.
Ketersediaan sarana dan prasarana
olahraga yang memadai sangat penting
dilakukan untuk meningkatkan sema-
ngat dan motivasi masyarakat dalam
melakukan kegiatan olahraga untuk
menjadi kesehatan tubuhnya. Keterse-
diaan sarana dan prasarana juga dapat
memberikan pilihan kepada masyarakat
untuk melakukan olahraga yang mereka
inginkan. Ketersediaan sarana dan
prasarana olahraga bagi warga di RT 03
RW O6 Perum Polri Durenan Indah
masih sangat kurang, sehingga
mempengaruhi minat warga untuk
melakukan aktivitas olahraga. Pening-

285 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


katan sarana dan prasarana olahraga
dengan menyediakan sarana dan
prasarana olahraga bulutangkis sangat
membantu warga di RT O3 RW 06,
untuk meningkatkan aktivitas jasmani.
Warga memanfaatkan fasilitas itu setiap
pagi, sore dan mengisi kegiatan akhir
pekan. Kegiatan pengab-dian juga
diarahkan untuk mengem-bangkan
bakat dan minat anak-anak dan para
remaja di RT 03 RW 06, untuk
mengembangkan diri pada olahraga
bulutangkis. Para remaja dan anak-
anak diberikan pengetahuan tentang
teknik dasar dalam bermain bulu
tangkis. (Setyawan, 2021)

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 286


“Cendekia Sebagai Wadah
Pengembangan Profesionalisme Guru
Di Masa Pandemi Covid-19”
Cendekia merupakan salah bentuk
wirausaha yang dikembangkan berda-
sarkan tuntutan guru menjadi guru
profesional untuk selalu mengembang-
kan keprofesionalannya. Hal ini sesuai
dengan amanat Undang-Undang Guru
dan Dosen No. 14 tahun 2005, Permen
PANRB No. 16 Tahun 2009, dan
Peraturan Bersama Mendiknas dan
Kepala BKN No. 14 tahun 2010.
Dinyatakan bahwa guru yang akan naik
pangkat /golongan ke jenjang yang lebih
tinggi, mulai dari pangkat / golongan
IIIb, salah satunya disyaratkan untuk
membuat karya inovatif, misalnya
membuat penelitian tindakan kelas
(PTK), artikel ilmiah hasil PTK, karya
inovatif dan perancangan pembelajaran
inovatif. Oleh karena itu dikembangkan
unit usaha melalui Cendekia sebagai
pusat peningkatan kompetensi guru

287 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


melalui pelatihan dan pendampingan
penelitian tindakan kelas, media
pembelajaran, alat peraga, perancangan
pembelajaran inovatif, best practice,
penyusunan bahan ajar, dan evaluasi
pembelajaran secara online, dan
training & consulting analisis data
penelitian. (Nizarudin dkk, 2021).

“Pelatihan Produksi Minuman


Tradisional Sebagai Usaha
Peningkatan Ekonomi Pada Masa
Pandemi Covid-19 Di Panti Asuhan
Manarul Mabrur Semarang”
Pandemi covid-19 ini sangat
berpengaruh terhadap kesehatan,
banyak orang kemudian berusaha
mencari produk kesehatan sebagai
upaya pemeliharaan kesehatan tubuh
dan pencegahan penularan vius corona,
oleh karena itu produksi minuman
kesehatan yang memiliki nilai jual akan
menjadi salah satu solusi. Berkaitan
dengan hal tersebut, Tim PKM UPGRIS

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 288


akan mensosialisasikan, memberikan
pelatihan, dan mendampingi remaja-
remaja di Panti Asuhan Manarul Mabrur
Semarang untuk memanfaatkan tana-
man rempah - rempah yang mudah di
dapatkan di daerah tersebut menjadi
produk minuman yang memiliki khasiat
bagi tubuh dan dapat meningkatkan
ekonomi. Panti Asuhan Manarul Mabrur
sudah memiliki keterampilan dalam
memproduksi makanan - makanan
frozen yang dipasarkan di daerah
sekitarnya tetapi masih terbatas
jenisnya, untuk itu Tim PKM dari
UPGRIS ingin meningkatkan keterampi-
lan remaja di Panti asuhan tersebut.
Kegiatan PKM ini akan dilakukan dalam
3 tahap, yaitu sosialisasi kesehatan dan
pelatihan produksi minuman tradisio-
nal, pelatihan pengemasan produk dan
pemasaran, serta pendampingan penge-
masan dan pemasaran produk. Melalui
kegiatan ini, luaran yang diharapkan
yaitu terbentuknya kesadaran masyara-
kat untuk melakukan protokol keseha-

289 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


tan di masa kebiasaan baru, salah
satunya adalah menjaga imunitas
tubuh dengan mengkonsumsi minuman
tradisional serta pemanfaatan tanaman
rempah-rempah untuk diolah menjadi
produk kesehatan yang memiliki nilai
ekonomi. (Arisyanto, 2021).

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 290


PROFIL PENULIS
Arisul Ulumuddin, S.Pd., M.Pd lahir di
Jepara 27 Mei 1987, menyelesaikan
Pendidikan S1 Prodi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia FBS UNNES pada tahun
2008 dan S2 di perguruan tinggi yang sama.
Tahun 2010 menjadi Dosen PBSI di UPGRIS.
Selain sebagai dosen penulis diamanahi
sebagai Kepala Pusat Pemberdayaan
Masyarakat dan KKN LPPM UPGRIS, serta
pada organisasi lainnya seperti menjadi
pengurus aktif Nahdlatul Ulama, UPPKS
Kota Semarang, Pengurus Ekonomi Lokal
Kota Semarang, ICSB Kota Semarang,
Dewan Masjid Indonesia Kota Semarang
serta tim Fasilitator Satgas Pencegahan Covid-19 BNPB RI. Penulis
telah menghasilkan beberapa buku diantaranya yaitu Penulisan
Kreatif, Dasar-Dasar Ilmu Komunikasi dan Penulisan Berita.

Maftukin Hudah, S.Pd., M.Pd,Lahir di


Bandung, 10 Desember 1988. Asli dari
Karimunjawa , Kabupaten Jepara Jawa
Tengah. Menyelesaikan Pendidikan S1
Program studi PJKR FIK UNNES 2010
kemudian melanjutkan Pendidikan S2
Pendidikan Olahraga UNNES 2015.
merupakan Dosen Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi , Fakultas IPS dan
Keolahragaan , Universitas PGRI
Semarang. Karier menulis buku Sport
massage, Smart Training Outbound ,
Smart Training Outbound edisi
revisi,Pengembangan pelampung
Karakter. Penulis juga sebagai pelatih
dan Founder Tirto karimun swimming club, Sport massage & Recovery,
Foubder Project Outbound Tim Trainer Pelatihan Sport massage
perkumpulan Therapy massage Indonesia (PTMI) dan license Sport
massage Nasional Level 2

291 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Sukamto, S.Pd., M.Pd., lahir di
Semarang. Menempuh pendidikan S-1
Pendidikan Matematika di Universitas
PGRI Semarang lulus tahun 2004.
Setelah itu mengambil program S-2 di
Magister Pendidikan Dasar Konsentrasi
Matematika Universitas PGRI Semarang
lulus tahun 2013. Sejak tahun 2013 aktif
mengajar di program S-1 Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI
Semarang. Penulis juga menjadi Pelatih
Ahli Program Sekolah Penggerak
Kemendikbudristekdikti untuk sekolah
dampingan Kabupaten Grobogan, instruktur Program Profesi Guru
Dalam Jabatan dan Prajabatan. Dapat dihubungi melalui email :
sukamto@upgris.ac.id.

Dr. Heri Prabowo, S.E., M.M. lahir di


Pemalang. Menempuh pendidikan S-1
Manajemen di Universitas Wangsa
Manggala (sekarang menjadi Universitas
Mercubuana Yogyakarta) pada tahun 1998-
2002 dengan peminatan manajemen
pemasaran. Setelah itu mengambil program
S-2 di Magister Manajemen Universitas
Semarang tahun 2011-2013 dengan
konsentrasi manajemen pemasaran. Pada
tahun 2017-2020 menempuh pendidikan S-
3 Ilmu Ekonomi konsentrasi Manajemen
Pemasaran di Universitas Merdeka Malang.
Sejak tahun 2018 aktif mengajar di program
S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI
Semarang. Dapat dihubungi melalui email : heriprabowo@upgris.ac.id.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 292


Qristin Violinda S.Psi,MM,Ph.D lahir di
Manado 17 Oktober 1980, menyelesaikan
pendidikan S1 Program Studi Psikologi
UNDIP tahun 2005 kemudian melanjutkan
pendidikan S2 Magister manajemen UNDIP
dan Menyelesaikan pendidikan S3 pada
program studi Manajemen SMEs di HZAU
Wuhan,China pada tahun 2016. Pada tahun
2010-2013 penulis merupakan Dosen di
fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang kemudian pada tahun 2017
penulis melanjutkan karirnya sebagai dosen
di Universitas PGRI Semarang pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Selain berprofesi sebagai Dosen penulis aktif
sebagai chief in editor dan juga aktif sebagai reviewer. Menulis
merupakan salah satu kegemaran sehingga banyak tulisan penulis
yang sudah dimuat dalam buku dan jurnal terakreditasi sinta bahkan
sampai jurnal internasional bereputasi.

Noora Qotrun Nada S.T., M.Eng lahir di


Pekalongan. Menempuh pendidikan S-1 di
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
(sekarang menjadi Universitas Telkom
Bandung) pada tahun 1999-2004. Setelah itu
mengambil program S-2 di MTI Universitas
Gajah Mada lulus tahun 2013. Sebelum
menjadi dosen, Noora sempat bekerja sebagai
Engineer On Site PT Telkom untuk Corporate
Customer di Jakarta, Yogyakarta dan
Semarang. Sejak tahun 2015 Noora aktif
mengajar di program S-1 Fakultas Teknik dan
Informatika Universitas PGRI Semarang. Dapat dihubungi melalui
email : noora@upgris.ac.id.

293 UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19


Raden Yusuf Sidiq Budiawan, S.Pd., M.A.
lahir di Sleman, 8 Januari 1988,
menyelesaikan studi S-1 Prodi Pendidikan
Bahasa Inggris FBS UNY tahun 2011, S-1
KKT Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia FBS UNY tahun 2012, dan S-2
Prodi Linguistik FIB UGM tahun 2014.
Penulis merupakan dosen tetap Prodi S-1
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FPBS Universitas PGRI Semarang sejak
tahun 2015 sampai saat ini. Penulis juga
pernah menjadi dosen tamu di
Rajamangala University of Technology dan Chulalongkorn University,
Thailand pada tahun 2017. Penulis juga merupakan koordinator
program internasional Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di
Universitas PGRI Semarang sejak tahun 2017 dan aktif membina klub
debat mahasiswa sejak tahun 2018. Penulis telah menulis modul BIPA
Tingkat Dasar A1 dan masih dalam proses menyelesaikan buku
Pengantar Psikolinguistik dan Pengajaran Bahasa Indonesia berbasis
Studi Kasus.

UPGRIS PEDULI CEGAH COVID-19 294

Anda mungkin juga menyukai