Kebijakan “belajar dari rumah” sebagai respons dari pandemi COVID-19 memiliki
dampak serius kepada 68 juta siswa dan 3,2 juta guru. 1 Pembelajaran jarak jauh (PJJ)
di wilayah terpencil karena keterbatasan akses internet dan biaya yang harus
dikeluarkan setiap murid. Sekolah dan murid-murid yang tidak memiliki fasilitas
1 “Beda Sikap Nadiem dan Serikat Guru soal Belajar Selama Corona”, CNN
20-499378/beda-sikap-nadiem-dan-sersoal-belajar-selama-corona
1
untuk mengurangi dampak buruk dari pandemi COVID-19, termasuk pembentukan
Sektor pendidikan pada dasarnya hidup dalam konteks jejaring kompleks yang
sebuah keluarga memiliki dampak besar terhadap lama sekolah dan kualitas
Pendidikan individu.
Dalam sebuah penelitian yang dibuat oleh SMERU Research Institute, Pandemi
angka kemiskinan di tahun 2020 meningkat sebanyak 4 persen dari tahun 2019 menjadi
sekitar 12 persen. Apabila kita menempatkan angka tersebut dalam konteks keluarga,
peningkatan tersebut bisa memiliki dampak yang cukup besar kepada sektor
pendidikan terutama dalam kemampuan orang tua memberikan fasilitas belajar bagi
anak-anaknya.
Pandemi COVID-19 sudah jelas akan memiliki dampak yang beragam terhadap kelas-
kelas ekonomi yang berbeda. Selain kelas miskin sebagai prioritas utama, kelas
selanjutnya karena mereka bisa saja kembali masuk kalangan miskin ketika menerima
pendidikan seorang anak selesai. 3 Terdapat perbedaan angka lama sekolah yang
signifikan (4.54 tahun) antara kelompok tertinggi dan terendah. Ketimpangan tersebut
merupakan sebuah masalah yang sudah menempel dalam pendidikan Indonesia dalam
Maka dari itu, penurunan status ekonomi jutaan keluarga akibat wabah COVID-19
dapat semakin mengurangi rata-rata lama sekolah anak-anak. Belum lagi dengan
Indonesia sudah mulai melaporkan masalah pembayaran biaya SPP yang tidak sesuai
ataupun tidak tepat waktu.5 Sekolah-sekolah yang memiliki angka guru honorer dan
tidak tetap yang tinggi akan mengalami kesulitan yang lebih serius karena guru tanpa
sertifikasi memiliki pendapatan yang lebih rendah. Daerah seperti Kabupaten Garut
sudah mulai inisiatif menyalurkan dana bagi guru-guru tidak tetap di wilayahnya. 6
Kelompok rentan yang sudah tertinggal dalam kualitas pendidikan akan semakin
terjatuh karena kondisi ekonomi yang semakin terpuruk dan pendidikan anak-anak
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200428071536-532-497901/hati-hati-
kelas-menengah-rentan-jatuh-miskin-karena-pandemi
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/05/tingginya-ketimpangan-
pendidikan-antar-kelompok-ekonomi-di-indonesia#
5 “Virus corona: Guru honorer jual barang, orang tua siswa tunggak iuran
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-52525402
https://www.garutkab.go.id/news/pemkab-garut-alokasikan-anggaran-
8-miliar-bantu-guru-honorer-dan-swasta
2
keberlangsungan sekolah, kesejahteraan guru, dan beban orang tua murid yang
Kebijakan PJJ Kemendikbud mendapat berbagai macam respons dari publik. Meskipun
tidak ideal, PJJ dianggap sebagai satu-satunya kebijakan yang memungkinkan proses
terdapat dua masalah utama yang menghambat efektivitas proses PJJ yaitu
Indonesia belum dijangkau oleh internet, bahkan sinyal komunikasi dan listrik pun
belum mencapai beberapa wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Salah satu
building block dari sebuah pembelajaran jarak jauh yang efektif adalah kecepatan
internet yang memadai dan stabil. Tanpa koneksi yang stabil, murid tidak mungkin
mendapatkan materi pembelajaran secara utuh dan proses pemahaman pun terbatas
dan dibatasi oleh internet. Ketimpangan akses terhadap internet tersebut dapat terlihat
jelas ketika kita membandingkan data antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Berdasarkan data dari BPS, persentase rumah tangga dengan akses internet di
Indonesia terus meningkat setiap tahunnya dan mencapai 78% pada tahun 2018.
Meskipun begitu, terlihat adanya disparitas yang cukup tinggi antara akses internet di
pedesaan dan perkotaan yaitu 27% di tahun 2018. Disparitas akses tersebut dapat
dilihat ketika membandingkan beberapa provinsi di Indonesia. Yogyakarta dan Jakarta
memiliki penetrasi internet yang mencapai 50%. Sementara itu, penetrasi internet di
asumsi disparitas pendidikan bagi beberapa wilayah ketika melaksanakan PJJ yang
bersifat daring.
provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Utara
(Kaltara), dan Jawa Timur untuk mengetahui penerapan kebijakan belajar dari rumah. 8
Dari keempat provinsi tersebut, Provinsi NTB dan NTT mencatat angka pembelajaran
daring paling rendah yaitu 7% dan 4% selebihnya menggunakan buku dan lembar kerja
siswa (LKS). Jadi, di samping disparitas regional untuk akses internet, pemanfaatannya
pun masih terfragmentasi pada kelas dan wilayah tertentu. Murid-murid yang tidak
metode pembelajaran PJJ. Secara umum PJJ menambahkan beban kepada guru
karena kebanyakan dari mereka baru pertama kali melakukan pembelajaran dari jarak
jauh. Dengan adanya pandemi COVID-19, sekolah mengerti bahwa proses belajar tidak
bisa dilakukan dalam waktu yang lama seperti pada situasi normal. Akibatnya, guru
terpaksa memadatkan materi pembelajaran yang banyak dalam beberapa jam saja. 9
Bagi murid-murid di wilayah perkotaan, masalah utamanya biasanya berasal dari pola
pemberian tugas tanpa ada timbal balik dari guru. Hal tersebut terjadi karena pada
8 Senza Arsedy, George Adam Sukoco, dan Rasita Ekawati Purba, “Riset
dampak COVID-19: potret gap akses online ‘Belajar dari Rumah’ dari 4 provinsi”, The
gap-akses-online-belajar-dari-rumah-dari-4-provinsi-136534
499370/fsgi-sebut-kualitas-pendidikan-indonesia-turun-saat-corona
3
menengah di Indonesia tidak memiliki sistem pembelajaran daring sehingga guru hanya
Selain itu, banyak murid yang mengeluh tidak ada penjelasan dari guru tentang materi-
materi yang mereka kerjakan. Padahal, guru bisa saja merekam video penjelasan
sebuah materi sebelum memberikan tugas kepada murid. Masalahnya, mereka kurang
memanfaatkan sarana dasar yang ada. Ditambah lagi, Kemendikbud pun tidak
memberikan arahan yang spesifik dan detail dalam pelaksanaan PJJ di masa pandemi
COVID-19 sehingga guru dan sekolah dituntut untuk berinovasi dan membuat
kebijakannya masing-masing.
Bagi sekolah dan guru yang berada di wilayah terpencil, permasalahannya juga tentang
tidak ada atau tidak stabil, keterbatasan finansial keluarga murid, dan fasilitas digital
sekolah yang terbatas. Bagi wilayah pedesaan yang masih bisa mengakses internet,
biaya menjadi kendala karena keluarga murid yang tidak bisa membayar pulsa dan
paket data internet bagi anaknya. Pada akhirnya guru kerap terpaksa mendatangi murid
juga institusi Pendidikan Indonesia yang tidak siap menghadapi situasi tidak terduga
seperti sekarang. Lebih dari itu, kebijakan PJJ memperlihatkan ketidaksiapan Indonesia
antara wilayah maju dengan fasilitas internet dan wilayah terpencil tanpa sinyal begitu
besar sehingga pemerintah pun harus melakukan jenis intervensi yang berbeda sesuai
rumah tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud tentang Pembelajaran secara Daring
dan Bekerja dari Rumah untuk Mencegah Penyebaran COVID -19 yang isinya
menjelaskan tentang pelaksanaan PJJ bagi seluruh sekolah dan perguruan tinggi di
daring yang bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan siswa. Dalam praktiknya, banyak
tenaga pengajar yang tidak dilatih dan tidak mengetahui cara penggunaan sarana
pembelajaran daring.
Lalu, melalui Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
pembelajaran. Selain itu, terdapat beberapa poin tentang pelaksanaan PJJ termasuk
imbauan agar guru tidak terlalu membebankan murid dengan capaian yang sesuai
dengan kurikulum dan penilaian yang bersifat timbal balik menyesuaikan dengan
kebutuhan murid. Surat Edaran Nomor 4 sayangnya tidak memberikan arahan khusus
tentang petunjuk pelaksana (juklak) bagi guru dalam melaksanakan PJJ. Surat tersebut
hanya berperan sebagai arahan umum tentang apa yang harus diajarkan dan
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51906763
11 “Virus corona: Kisah guru di Jawa Barat mendatangi rumah murid-muridnya yang
4
Pada pertengahan April 2020, Kemendikbud melakukan kerja sama dengan TVRI
dan RRI untuk menayangkan program edukasi demi membantu murid dan guru
selama PJJ. Namun, banyak pihak yang menganggap materi yang disampaikan di
TVRI terlalu monoton dan tidak efektif. 12 Meskipun langkah tersebut perlu
pembelajaran yang satu arah dan masalah pendidikan bagi keluarga miskin yang
Wahana Visi Indonesia melakukan survei terhadap 3.000 anak di 30 provinsi pada
pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan jaga jarak selama corona. 13 Survei tersebut
menjelaskan bahwa situasi keluarga juga berdampak pada emosional anak. Murid
juga banyak yang kesulitan menghadapi metode PJJ yang hanya difokuskan pada
pemberian tugas tanpa jadwal yang teratur. Hal tersebut, kembali lagi, terjadi
karena guru yang tidak memiliki pengalaman dalam proses pembelajaran yang
bersifat eksklusif pada sektor industri dan ekonomi, sementara sektor Pendidikan
oleh sektor swasta berbentuk startup seperti Zenius dan Ruangguru yang pada
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200504145301-20-499875/materi-
program-belajar-tvri-dinilai-jadul-dan-tak-efektif
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200506181541-20-500840/home-
sweet-home-tak-berlaku-belajar-makin-sporadis-dan-kaku