Anda di halaman 1dari 14

TUGAS FILSAFAT ILMU

Oleh:

ACHMAD SAIFUL WHATONI

(20728251041)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) yang terjadi pada awal
tahun 2020 di Tiongkok, telah menyebar secara cepat ke seluruh dunia, tidak
terkecuali Indonesia. Pandemi ini telah memberikan dampak signifikan pada semua
sektor kehidupan manusia seperti ekonomi, perdagangan, pariwisata, dan masih
banyak lagi, termasuk di sektor pendidikan. Dalam skala global, tercatat sebanyak
1.186.127.211 pelajar yang terdampak penutupan sekolah akibat COVID-19, di
mana dampak tersebut berujung pada terganggunya proses belajar-mengajar, di
Indonesia sendiri angka tersebut mencapai sebanyak 68.265.787 pelajar yang
terkena dampak penutupan sekolah (UNESCO, 2020).
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan untuk membatasi penyebaran virus
corona berdampak pada berbagai bidang diseluruh dunia terkhusus pada pendidikan
(Herliandy, 2020). Pembelajaran yang harusnya dilakukan dengan bertatap muka
beralih menjadi pembelajaran online. Pembelajaran daring, online atau
pembelajaran jarak jauh sendiri bertujuan untuk memenuhi standart pendidikan
dengan pemanfaatan teknologi informasi dengan menggunakan perangkat
komputer atau gadget yang saling terhubung antara siswa dan guru maupun antara
mahasiswa dengan dosen sehingga melalui pemanfaatan teknologi tersebut proses
belajar mengajar bisa tetap dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan yang tidak
terikat dengan waktu dan tanpa adanya tatap muka menjadi keunggulan
pembelajaran daring yang bisa dimanfaatkan oleh para guru (Syarifuddin, 2020).

Dampak COVID-19 pada proses belajar disekolah


Selama COVID-19, kegiatan belajar- mengajar secara tatap muka lumpuh
total karena cepatnya penyebaran wabah. Hal tersebut membuat pemerintah tidak
memiliki cukup waktu untuk mencari jalan keluar agar transfer ilmu tetap bisa
terlaksana, meski tanpa bertatap muka. Sehingga satu-satunya opsi yang
memungkinkan adalah dengan melaksanakan pembelajaran jarak jauh yang
dilakukan dari rumah masing-masing siswa dengan mengandalkan sambungan
internet dan gawai. Akses listrik, koneksi internet, dan kepemilikan gawai
merupakan tiga hal penting yang dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran jarak
Jauh yang sifatnya daring. Masalah muncul manakala banyak yang mengeluhkan
akses pada koneksi dan infrastruktur internet yang tidak merata di seluruh wilayah
Indonesia, begitu pula dengan kepemilikan gawai, tidak semua siswa memiliki
keluarga dengan ekonomi mapan untuk membeli perangkat elektronik ini
(Dwiastono, 2020).
Kegiatan belajar melalui daring seperti ini menuntut mahasiswa untuk
memiliki kemandirian dalam belajar. Kemandirian belajar (Self Regulated
Learning) dibutuhkan oleh mahasiswa dalam membangun konsep dan prinsip yang
dipelajarinya. Kemandirian belajar merupakan suatu kesadaran diri untuk belajar
dengan tidak bergantung kepada orang lain dan merasa bertanggung jawab dalam
mencapai tujuan yang diinginkan (Hamka, D. & Vilmala, B.K., 2019). Kemandirian
belajar adalah salah satu faktor penting dalam suatu pembelajaran. Menurut Ranti,
M.G, et.al (2017) ketika proses pembelajaran kurang memberikan penekanan pada
aspek kemandirian belajar mengindikasikan bahwa aspek kemandirian belajar
belum dianggap sebagai faktor penting yang berpengaruh terhadap hasil belajar
mahasiswa, padahal terdapat kecenderungan dimana semakin tinggi tingkat
pendidikan, maka kemandirian belajar yang dituntut semakin tinggi pula. Namun,
kondisi nyata tidaklah demikian berdasarkan hasil observasi pada mata kuliah ilmu
pengetahuan alam yang kebanyakan memiliki konsep abstrak dan harus dipelajari
dengan memperhatikan terfasilitasinya kemandirian belajar dari mahasiswa, masih
banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan pembuktian tanpa
bimbingan dari dosen. Mahasiswa terbentur pada pemahaman konsep dan langkah-
langkah yang harus diambil dalam pembuktian konsep. Sehingga pembelajaran
metode daring ini bisa dikatakan belum sepenuhnya efektif.

Masalah-masalah yang mengahambat efektifitas pembelajaran daring


Di Indonesia, pembelajaran secara daring adalah hal yang baru. Baik peserta
didik dan pendidik tidak dipersiapkan untuk melaksanakan pembelajaran daring.
Adapun masalah-masalah yang dihadapi siswa dan guru sebagai berikut :.
1. Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa
Kondisi guru di Indonesia tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi,
ini bisa dilihat dari guru-guru yang lahir tahun sebelum 1980-an. Kendala
teknologi informasi membatasi mereka dalam menggunakan media daring.
Begitu juga dengan siswa yang kondisinya jauh dari kota yang belum paham
dengan teknologi hampir sama dengan guru-guru yang dimaksud dengan
pemahaman penggunaan teknologi.
2. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai
Perangkat pendukung teknologi jelas mahal. Banyak di daerah Indonesia
yang guru pun masih dalam kondisi ekonominya yang menghawatirkan.
Kesejahteraan guru maupun murid yang membatasi mereka dari serba terbatas
dalam menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi yang sangat
diperlukan dengan musibah Covid-19 ini.
3. Akses Internet yang terbatas
Jaringan internet yang benar-benar masih belum merata di pelosok negeri.
Tidaksemua lembaga pendidikan baik Sekolah dasar maupun sekolah
menengah dapatmenikmati internet. Jika ada pun jaringan internet kondisinya
masih belum mampu mengkover media daring.
4. Kurang siapnya penyediaan Anggaran
Biaya juga sesuatu yang menghambat karena, aspek kesejahteraan guru dan
murid masih jauh dari harapan. Ketika mereka menggunakan kuota internet
untuk memenuhi kebutuhan media daring, maka jelas mereka tidak sanggup
membayarnya. Ada dilema dalam pemanfaatan media daring, ketika Menteri
pendidikan memberikan semangat produktivitas harus melaju, namun disisi lain
kecakapan dan kemampuan finansial guru dan siswa belum melaju ke arah yang
sama. Negara pun belum hadir secara menyeluruh dalam memfasilitasi
kebutuhan biaya yang dimaksud.

Kerugian Siswa Pada Proses Penilaian


Ada kerugian mendasar bagi murid ketika terjadi penutupan sekolah
ataupun kampus. Banyak ujian yang mestinya dilakukan oleh murid pada kondisi
normal, sekarang dengan mendadak karena dampak covid-19, maka ujian
dibatalkan ataupun di tunda. Penilaian internal bagi sekolah barangkali dianggap
kurang urgent tetapi bagi keluarga murid informasi penilaian sangat penting. Ada
yang menganggap hilangnya informasi penilaian murid sangatlah berarti bagi
keberlangsungan masa depan murid. Misalkan saja target-target skill maupun
keahlian tertentu murid yang mestinya tahun ini mendapatkan penilaian sehingga
berdampak treatment untuk tahun yang akan datang, maka pupus sudah bagi murid
yang telah mampu menguasai banyak keterampilan di tahun ini tetapi tidak
memperoleh penilaian yang semestinya.
Kasus lain untuk mahasiswa di perguruan tinggi. Banyak perguruan tinggi
di luar negeri mengganti ujian tradisional dengan alat bantu online. Ini adalah
kondisi baru untuk dosen dan mahasiswa. Penilaian bagi mahasiswa bisa saja
memiliki kesalahan pengukuran, tidak seperti pengukuran seperti biasa dilakukan.
Penelitian di negara- negara Eropa bahwa pengusaha menggunakan penilaian yang
berbeda yaitu dengan cara kredensial pendidikan seperti halnya klasifikasi gelar dan
rata-rata nilai untuk menyeleksi pelamar dari kalangan alumni perguruan tinggi.
Sehingga mempengaruhi bagaimana pelamar baru dari alumni perguruan tinggi
dapat kecocokan di pasar kerja dan diterima sesuai dengan upah yang diharapkan.
Begitu juga di Indonesia belum ada satu perusahaan yang mengumumkan
bagaimana lulusan baru universitas dapat mengikuti seleksi di pasar kerja. Namun
demikian pemerintah Indonesia menawarkan kartu pra kerja untuk melatih kembali
kemahiran lulusan perguruan tinggi dalam mempersiapkan lulusan universitas
untuk bekerja di masa datang pasca Covid-19.

Dampak Pada Lulusan Sekolah


Lulusan universitas ataupun pendidikan menengah yang mencari pekerjaan
tahun ini mengalami gangguan yang hebat karena pandemi Covid-19. Para
mahasiswa maupun siswa yang tahun ini lulus mengalami gangguan pengajaran di
bagian akhir studi mereka. Dampak langsung yang dialami oleh mereka adalah
gangguan utama dalam penilaian akhir yang mestinya mereka dapatkan. Namun
dengan kondisi apapun mereka tetap lulus dalam kondisi resesi global yang
memilukan ini. Kondisi pasar kerja yang cenderung sulit merupakan kendala baru
bagi lulusan. Persaingan dipasar kerja sangat “gaduh” dan berhimpit dengan para
pekerja yang juga sudah mengalami Putus Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan
dimana mereka bekerja. Adapun jika mereka sebagai lulusan baru Universitas maka
mereka mau tidak mau akan menerima upah lebih rendah dan mereka akan
mempunyai efek dalam persaingan karier. Lulusan universitas yang awalnya
memprediksi dirinya akan mendapatkan pekerjaan dan upah yang memadai akan
tetapi kenyataan di Indonesia disebabkan karena covid-19 mengakibatkan mereka
harus berpikir ulang tentang pendidikan yang ditempuh dan mendapatkan upah
yang diharapkan.

Dampak Covid-19 terhadap pembelajaran Kimia bagi generasi sekarang


Siswa mamupun mahasiswa yang saat ini sedang belajar termasuk ke dalam
generasi Z yang sudah tidak asing dengan penggunaan teknologi dan sistem
pembelajaran secara online. Mereka dikategorikan Generasi Z, karena lahir setelah
era. Generasi ini sejak lahir ke dunia, segala aspek teknologi sudah berkembang
pesat seperti smartphone, computer, dan akses internet mudah. Karena itu,
mahasiswa umumnya mampu menggunakan teknologi dengan cepat sesuai
kebutuhannya dalam menempuh studi . Potensi ini tentu sangat menguntungkan
dalam persaingan di masa revolusi industri 4.0. Sejak terjadinya pandemi Covid-19
(Corona virus disesase) dan, pembelajaran kimia mengalami perubahan yang
mendasar. Dari sisi kesiapan mahasiswa yang termasuk generasi Z, seharusnya
peralihan pembelajaran kimia secara tatap muka menjadi full online learning,
tidaklah membuat mereka gagap teknologi. Berdasarkan Penelitian Farida ida
bahwa Mahasiswa sebagian besar mampu melaksanakan dengan baik pembelajaran
kimia secara daring dengan menggunakan berbagai platform pembelajaran. Tingkat
partisipasi dan semangat mahasiswa untuk berupaya menguasai konten
pembelajaran, mengerjakan tugas-tugas dan ujian online cukup tinggi. Ditinjau dari
segi pemahaman, belum semua mahasiswa dapat beradaptasi untuk mengakses
konten pembelajaran kimia dengan baik. Kesulitan terutama dirasakan pada konten
yang berkaitan dengan perhitungan, reaksi-reaksi dan aspek submikroskopik.
Sebagian mahasiswa terkendala oleh faktor-faktor eksternal yaitu ketersediaan
jaringan internet yang memadai untuk akses belajar, platform E-learning yang
sering error, media pembelajaran yang belum mengakomodasi gaya belajar dan
lingkungan tempat belajar yang kurang kondusif
PEMBAHASAN
Langkah Strategis dan Solusi bagi dunia Pendidikan Indonesia
Dalam penanganan dampak Covid-19 pada dunia pendidikan, seluruh
steakholders harus bahu membahu berbuat. Kondisi ini tidak boleh terlepas
pandang dari kebijakan pemerintah dan pelaksanaannya operasionalisasi di
lapangan. Adapun hal- hal yang wajib dilakukan oleh semua steakholders
pendidikan adalah;
1. Pemerintah
Pemerintah sangat penting dan fundamental. Pemerintah harus ikut andil
dalam menyelasaikan masalah dalam Pendidikan di era pandemi ini , pemerintah
menyediakan kuota gratis untuk setiap siswa untuk menunjang kegiatan
pembelajaran online.
2. Orangtua
Orang tua sebagai pendidik utama di rumah tangga harus menjalankan
fungsinya. Meskipun demikian tetap saja bantuan guru di sekolah perlu hadir door
to door disemua peserta didik. Ini harus membuka cakrawala dan tanggungjwab
orang tua bahwa pendidikan anaknya harus dikembalikan pada effort orang tua
dalam mendidikan mental, sikap dan pengetahuan anak- anaknya.
3. Guru
Langkah pembelajaran daring harus seefektif mungkin. Guru bukan
membebani murid dalam tugas-tugas yang dihantarkan dalam belajar di rumah. Jika
perlu guru hadir secara gagasan dalam door to door peserta didik. Guru bukan
hanya memposisikan sebagai pentransfer ilmu, tetapi tetap saja mengutamakan ing
ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
4. Sekolah
Sekolah sebagai Lembaga penyelenggara Pendidikan harus bersiaga
memfasilitasi perubahan apapun menyangkut Pendidikan siswanya. Pendidikan
tingkah laku harus menjadi pijakan kuat ditengah perkembangan teknologi dan arus
percepatan informasi. Program-program pendidikan yang dilakukan sekolah harus
benar-benar disampaikan kepada murid, terlebih dengan media daring tetap saja
pihak sekolah harus benar-benar memperhatikan etika sebagai lembaga pendidikan.
Penekanan belajar dirumah kepada murid harus benar-benar mendapat kawalan
agar guru-guru yang mengajar melalui media garing tetap smooth dan cerdas dalam
menyampaikan pelajaran-pelajaran yang wajib dipahami oleh murid.

SOLUSI PEMBELAJARAN KIMIA SELAMA PANDEMI


1. Pembelajaran melalui berbagai Flatform
Dengan bantuan kuota atau paket data yang telah diberikan pemerintah
siswa maupun mahasiswa bahkan guru dan dosen sangat diringankan untuk belajar
melalui berbagai flatform untuk menunjang pembelajaran jarak jauh. Sebagian
besar guru dan dosen mengadakan pembelajaran dan diskusi melalui aplikasi
socialmedia seperti WhatsApp. Beberapa ada yang memanfaatkan Google
Classroom. Sebagian pembelajaran online juga dilaksanakan melalui video
conference dengan memanfaatkan aplikasi Zoom Cloud meetings. Penyampaian
materi paling banyak dilakukan yaitu dengan membagi file melalui pesan
WhatsApp dan socialmedia lainnya. Selain itu siswa maupun mahasiswa dapat
mencari sumber belajar secara gratis dengan kuota kemendikbud pada berbagai
situs belajar antara lain :

Tabel.1 Daftar Flatform Situs Pembelajaran online Gratis di Indonesia


No. Flatform Alamat Situs
1 Rumah belajar https://belajar.kemdikbud.go.id/
2 Meja kita https://mejakita.com/
3 Icando https://bit.ly/appicando
4 Indonesia X https://www.indonesiax.co.id/
5 Google for Education https://edu.google.com/
6 Kelas Pintar https://www.kelaspintar.id/
7 Microsoft Office 365 https://www.microsoft.com/id/education/products/office
8 Quipper School https://www.quipper.com/id/school/
9 Ruangguru https://ruangguru.com/belajar
10 Sekolahmu https://www.sekolah.mu/kelasmu/
11 Zenius https://www.zenius.net/
12 Cisco webex https://www.webex.com/
2. Blended Learning
Dalam melaksanakan pembelajaran di tengah pandemi covid- 19 ini Blended
learning dapat menjadi salah satu alternatif. Untuk lebih meyakinkan bahwa
Blended learning merupakan alternatif pembelajaran yang dapat digunaka pada
masa pandemic covid-19, terdapat beberapa hasil penelitian yang menunjukan
Keberhasilan blended learning. Al-Qahtani, A. A. Y., & Higgins, S. E. (2013), dan
Giannousi, M., et.al. (2014) yang menemukan bahwa blended learning group was
more successful than traditional teaching method on students´ achievement.
Blended learning sendiri merupakan bentuk pembelajaran inovatif yang
mengkombinasikan antara belajar secara tatap muka dan belajar melalui daring,
penjelasan ini sesuai dengan pendapat Lalima&Dangwal, K.L (2017) Blended
learning is an innovative concept that embraces the advantages of both traditional
teaching in the classroom and ICT supported learning including both offline
learning and online learning. Melalui belajar daring yang disajikan oleh pola
pembelajaran blended learning mahasiswa dilatih untuk mampu belajar secara
mandiri. Mahasiswa bisa memperkuat pengetahuannya dengan cara mencari sendiri
pengetahuan yang dibutuhkan melalui fasilitas internet yang dapat diakses dimana
saja dan kapan saja
3. Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran online yang disinergikan dengan basis pembelajaran yang
tepat akan memberikan efek pembelajaran yang lebih optimal. Salah satu
pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi peserta didik dari
berbagai riset telah dilakukan adalah pembelajaran berbasis proyek. Interaksi dapat
terjadi secara efektif dalam pembelajaran berbasis proyek dengan memanfaatkan
proses penyelidikan dengan cara mengarahkan peserta didik untuk membuat atau
mengembangkan produk yang aplikatif dan berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari. Secara khusus, pembelajaran berbasis proyek terdiri dari tugas- tugas berbasis
penyelidikan yang membantu peserta didik mengembangkan pentingnya teknologi,
sosial dan inti dari kurikulum . Beberapa hasil riset yang menunjukkan keefektifan
pembelajaran berbasis proyek diantaranya hasil penelitian Sucilestari dan Arizona
(2018) yang mengungkapkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan kecakapan hidup mahasiswa. Peningkatan ini terjadi pada semua
aspek kecakapan hidup yaitu kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan kecakapan vokasional. Model pembelajaran berbasis proyek menjadi
alternatif model pembelajaran yang dapat diimplementasikan untuk membina
kecakapan hidup mahasiswa di perguruan tinggi atau peserta didik di sekolah
khususnya pada pembelajaran yang berkaitan dengan sains atau dalam hal ini kimia.
Sejalan dengan hasil penelitian Chasanah et al. (2014) yang menemukan,
pembelajaran dengan model project based learning lebih efektif daripada model
pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar berupa kemampuan
berpikir kreatif dan keterampilan proses sains siswa. Noor, et al. (2017)
mengungkapkan bahwa pembelajaran e-learning dalam pembelajaran berbasis
proyek secara signifikan efektif dalam pencapaian sikap spritual, sikap sosial,
proyek, produk dan ketuntasan belajar peserta didik. Berdasarkan berbagai hasil
riset yang dipaparkan di atas pembelajaran online berbasis proyek dapat menjadi
salah satu solusi dalam mengoptimalkan pembelajaran khususnya di tengah
terjadinya pandemic Covid-19. Melalui pembelajaran online berbasis proyek
peserta didik dapat melalui pembelajaran yang bermakna sehingga pengetahuan dan
ilmu yang didapatkan memiliki arti yang dapat dimanfaatkan sebagai bekal mereka
menjadi problem solver dari permasalahan yang dihadapi. Hal ini didukung juga
dengan hasil penelitian Tasiwan (2015) proyek. Sebagai wahana untuk
mengembangkan KPS siswa, pembelajaran berbasis proyek diterapkan pada
pembelajaran Sistem Periodik Unsur. Sesuai silabus, Materi Sistem Periodik Unsur
meliputi: Perkembangan Sistem Periodik yang meliputi Sistem Periodik Klasik dan
Modern; Periode dan Golongan; Hubungan Konfigurasi Elektron dan Sistem
Periodik; Beberapa Sifat Periodik Unsur yaitu Jari-jari Atom, Energi Ionisasi,
Afinitas Elektron, dan Keelektronegatifan.
4. Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Tidak Semua siswa dapat menikmati pembelajaran online seperti yang
dijelaskan diatas. Kondisi ekonomi keluarga menyebabkan banyak anak tidak dapat
mengikuti pembelajaran online karena tidak memiliki perangkat elektronik baik
smartphone, maupun televisi. Seringkali orang tua harus berhutang untuk membeli
smartphone agar anaknya dapat mengikuti PJJ. Bahkan terdapat kasus pencurian
handphone di Garut demi anaknya agar bisa belajar (Supriadi, 2020). Tak jarang,
siswa harus meminjam handphone milik tetangga untuk bisa mengikuti PJJ. Pada
masyarakat yang dapat memiliki gawai pun, PJJ tersebut terhambat dengan sinyal
yang tidak memadai. Pada akhirnya, guru memberikan toleransi pada siswa yang
tidak mengikuti kegiatan belajar dan tidak mengerjakan tugas karena tidak memiliki
gawai. Oleh karena sangat perlu suatu pembelajaran jarak jauh yang meminimalkan
penggunaan smartphone.
Pembelajaran berbasis lingkungan sebagai solusi untuk siswa atau guru yang
kekurangan sarana dan pra-sarana untuk menunjang pembelajaran online. konsep
pendidikan yang berbasis sekolah alam, di mana siswa benar-benar diarahkan untuk
fokus pada materi dan praktik yang ada, dengan meminimalisasi penggunaan
gawai, sambungan internet, ataupun aliran listrik. Pastinya pendidikan berbasis
sekolah alam ini akan disesuaikan dengan keadaan pada masa pandemi. Pendidikan
berbasis sekolah alam ini akan melibatkan aspek potensi daerah dan kearifan lokal
di lingkungan tempat tinggal siswa, sehingga siswa tidak perlu pergi jauh untuk
menimba ilmu selama pendidikan. Konsep pendidikan ini dapat diaplikasikan di
seluruh daerah di Indonesia, namun diutamakan di daerah-daerah pedalaman dan
daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal) yang memiliki masalah seperti di
atas.
Pembelajaran kimia dengan berbasis lingkungan atau bahan alam yang ada
disekitar sangat membantu siswa untuk meningkatkan literasi lingkungan siswa.
Dengan bahan alam guru dapat merancang suatu praktikum untuk memecahkan
masalah suatu persoalan kimia. Dengan begitu ilmu kimia yang dimiliki siswa dapat
menjelaskan proses yang terjadi dalam suatu fenomena alam tertentu, sehingga
dengan pengetahuan baru yang dia peroleh siswa mampu mengaplikasikannya ke
kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya korosi guru dapat merancang suatu
percobaan dengan besi yang direndam di berbagai jenis air, seperti air garam, air
putih biasa dan besi satunya dibiarkan diudara mana yang lebih cepat berkarat.
Dengan prakrikum seperti itu siswa mampu menjelaskan penyebab korosi, sehingga
dengan pengetahuan barunya mereka dapat mencengah suatu korosi.
PENUTUP
Di masa pandemi ini, semua pihak di sektor pendidikan dipaksa keluar dari
zona nyaman untuk berinovasi menciptakan kreativitas, melakukan adaptasi yang
lebih dengan penggunaan teknologi, serta harus menyadari peranan penting
teknologi dalam mendukung pembelajaran. Peran orang tua sangatlah dibutuhkan
dalam kegiatan pembelajaran ini, Orang tua diharapkan dapat membimbing
keteraturan dan kedisiplinan ketika proses belajar, memeberikan motivasi dalam
belajar serta menjadi fasilitator yang baik dalam belajar.
Meskipun demikian, peran guru juga tetap diperlukan dalam pembelajaran
daring ini, seperti: menyiapkan materi pembelajaran, mengajarkan dan
mengevaluasi proses kegiatan belajar. Disini guru juga dituntut meningkatkan
kreativitas agar pembelajaran di rumah tidak membosankan, mengingat siswa
setingkat sekolah dasar mudah bosan jika hanya menggunakan metode
pembelajaran yang monoton.
Dengan penyebaran virus COVID-19 selain banyak merugikan diberbagai
sector, tetapi juga terdapat hikmah. Manfaat pembelajaran daring adalah siswa dan
guru lebih kenal dengan kemajuan teknologi. Perkembangan alat komunikasi yang
begitu canggih dan cepat telah mengubah sistem pembelajaran di dunia pendidikan.
Para guru dan siswa dipaksa untuk beralih kebisaaan, dimana proses pembelajaran
yang pada awalnya dilaksanakan secara manual dan langsung, kini diganti dengan
pembelajaran berbasis daring. Namun, untuk siswa setingkat sekolah dasar,
penggunaan teknologi ini tentunya masih memerlukan arahan dari orang tua.
Namun yang menjadi kelemahan yang pali dirasakan yaitu kurangnya
interaksi antara murid dengan guru. Dengan adanya pembelajaran sistem daring
membuat guru dan siswa menjadi kurang berinteraksi karena beberapa metode
pembelajaran daring bersifat satu arah, sehingga akan sulit bagi guru untuk
menjelaskan materi dan juga akan sulit bagi siswa untuk memperoleh penjelasan
lebih luas dari materi yang susah untuk dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qahtani, A. A. Y., & Higgins, S. E. (2013). Effects of traditional, blended and
e-learning on students' achievement in higher education. Journal of Computer
Assisted Learning, 29(3), 220-234.
Chasanah, ARU, Khoiri,N. & Nuroso, H. (2016). Efektivitas Model Project Based
Learning terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa pada Pokok Bahasan Kalor Kelas X SMAN 1 Wonosegoro
Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika. 7 (1), 19-
24.
Dwiastono, R. (2020, Mei 21). “Sudah Efektifkah Metode Belajar dari Rumah di
Tengah Pandemi di Indonesia?” website: https://www.voaindonesia.com/a/.
Giannousi, M., Vernadakis, N., Derri, V., Antoniou, P. & Kioumourtzoglou, E.
(2014). A comparison of student knowledge between traditional and blended
instruction in a physical education in early childhood course. Turkish Online
Journal of Distance Education, 15(1), 99-113.
Hamka, D. & Vilmala, B.K. (2019). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Blended Learning Melalui Aplikasi Google Classroom Untuk Peningkatan
Kemandirian Belajar Mahasiswa. Journal of Education Informatic
Technology and Science (JeITS), 1(2), 145-154.
Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban, M. E., & Kuswanto, H. (2020).
Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. JTP-Jurnal Teknologi
Pendidikan, 22(1), 65-70.
Lalima&Dangwal, K.L. (2017). Blended Learning: An Innovative Approach.
Universal Journal of Educational Research, 5(1), 129-136.
Noor, ME., Hardyanto, W & Wibawanto, H. (2017). Penggunaan E-Learning dalam
Pembelajaran Berbasis Proyek di SMA Negeri 1 Jepara. Innovative Journal
of Curriculum and Educational Technology 6 (1), 17-26.
Ranti,M.G, et.al. (2017). Pengaruh Kemandirian Belajar (Self Regulated Learning)
terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur Aljabar. Math
Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 75-83.
Sucilestari, R. & Arizona, K. (2018). Pengaruh Project Based Learning pada
Matakuliah Elektronika Dasar terhadap Kecakapan Hidup Mahasiswa Prodi
Tadris Fisika UIN Mataram. Konstan Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika, 3
(1), 26-35.
Supriadi, J. (2020, Agustus 6). Miris, Ayah di Garut Nekat Curi HP agar Anaknya
Bisa Belajar Online. Diambil 13 September 2020, dari Liputan6.com.
Syarifudin, A. S. (2020). Impelementasi Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan
Mutu Pendidikan Sebagai Dampak Diterapkannya Social Distancing. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua, 5(1), 31-34.
Tasiwan, 2015, Efek Pembelajaran Berbasis Proyek Terbimbing Terhadap
Perkembangan Dalam Tatanan Group Investigation Pada Matakuliah
Ekologi Hewan Terhadap Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Usi
Pematangsiantar, Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, Vol 12, No 1, Hal 12-
22.
UNESCO. (2020). Education: From disruption to recovery.website:
https://en.unesco.org/covid19/ go.id/.

Anda mungkin juga menyukai