Disusun oleh:
Fitri Azizah M0718024
Ika Fitria Millenia M0718028
Olga Destiana Safitri M0718044
PENDAHULUAN
Saat ini Indonesia tengah digemparkan dengan berita menyebarnya sebuah virus yang
berasal dari China. Virus ini dikenal dengan nama Coronavirus. Infeksi virus Corona disebut
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir
semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. World Health
Organization (WHO) telah menetapkan bahwa COVID-19 ini merupakan pandemi yang telah
menyebar ke seluruh dunia serta menyebabkan beberapa permasalahan seperti sosial, ekonomi
dan menyebabkan kenaikan mortalitas (kematian) pada masyarakat [3]. Dengan munculnya
COVID-19 pemerintah Indonesia dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor
36962/MPK.A/HK/2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menegaskan
bahwa masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah dan melakukan
kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun perguruan tinggi menggunakan metode dalam
jaringan (daring). Selain itu, cara yang dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan social
distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Aturan-aturan yang diberlakukan
selama masa pandemi COVID-19 tentu menjadikan masyarakat untuk lebih banyak
menghabiskan waktu di rumah.
Maka, kondisi pandemi tersebut tidak hanya berpengaruh di bidang kesehatan, tetapi juga
berdampak pada seluruh aspek kehidupan termasuk perekonomian. Salah satunya pada kegiatan
ekonomi yang berhubungan dengan proses jual-beli. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga (FEB UNAIR) Dr. Wisnu Wibowo mengatakan, aturan WFH dan
pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di sejumlah wilayah
menyebabkan pola perilaku konsumsi masyarakat berubah. Hal tersebut, menurut dia, banyak
dipengaruhi oleh bergesernya aktivitas luar jaringan (luring) menjadi dalam jaringan (daring)
setelah adanya pandemi. Apabila kegiatan dilakukan secara luring maka kesempatan untuk
melihat etalase online market relatif terbatas, namun dengan bertambahnya intesitas kegiatan di
rumah diiringi dengan berkembangnya aktivitas digital ekonomi maka peluang untuk
menghabiskan waktu pada aplikasi belanja online juga semakin bertambah.
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana dampak dari pandemi terhadap tingkat konsumtif mahasiswa pada belanja
online
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumtif mahasiswa pada belanja
online
3. Bagaimana menganalisis permasalahan pandemi terhadap tingkat konsumtif mahasiswa
pada belanja online menggunakan Metode Regresi Multinomial Logistik
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
LANDASAN TEORI
1. Konsumsi
a. Pendapatan
b. Tingkat harga
Semakin banyak jumlah atau variasi barang dan jasa yang tersedia di pasar,
maka pilihan konsumen juga semakin besar. Hal ini memungkinkan
semakin besar pula peluang seseorang untuk mengkonsumsi atau membeli
barang atau jasa tertentu.
d. Perkiraan masa depan
Kebutuhan hidup pada masyarakat dengan pola adat yang hidup sederhana
akan memiliki konsumsi yang lebih rendah. Sedangkan untuk beberapa adat
dengan tradisi budaya tertentu akan memiliki konsumsi yang tinggi untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Gaya hidup
2. Regresi Logistik
3. Skala Nominal
Skala nominal dapat dinyatakan sebagai ukuran yang tidak sebenarnya. Skor
untuk setiap satuan pengamatan atau individu hanya merupakan tanda atau simbol
yang menunjukkan kedalam kelompok atau kelas mana individu tersebut
dikelompokkan. Misalnya, jenis kelamin dengan skor “1” untuk laki-laki dan “0”
untuk perempuan. Skor 1 dan 0 hanya untuk membedakan antara kelompok yang
satu dengan yang lainnya. Urutan, selisih, jumlah, dan operasi hitung lainnya
terhadap data skala nominal tidak mempunyai arti.
4. Skala Ordinal
𝑒𝑥𝑝𝑔 1( 𝑥)
𝜋 1( 𝑥)=𝑃(𝑌 =1∨x )= ( 3)
1+ 𝑒𝑥𝑝𝑔 1( 𝑥)+𝑒𝑥𝑝𝑔 2( 𝑥) ❑
𝑒𝑥𝑝𝑔 2(𝑥)
𝜋 2(𝑥)=𝑃(𝑌 =2∨𝑥 )= (4 )
1+ 𝑒𝑥𝑝𝑔 1( 𝑥)+ 𝑒𝑥𝑝𝑔 2(𝑥)
1
𝜋 3(𝑥)=𝑃 (𝑌 =3∨𝑥)= (5)
1+𝑒𝑥𝑝𝑔 1( 𝑥 )+𝑒𝑥𝑝 𝑔 2( 𝑥)
Sehingga secara umum, bentuk dari fungsi logit dengan variabel respon yang
terdiri dari lebih dari dua kategori adalah seperti pada persamaan 7.
n1 n3 n 3❑
n1 n3 n3
𝐺 2=−2 𝑙𝑛 [ ( )( )( )
n
∏[ 𝜋 1( 𝑥𝑖) 𝑦 1i
n
𝜋 2(𝑥𝑖)
n
𝑦 2i
❑
𝜋 3(𝑥𝑖) 𝑦3 i ] ]
= 2∑ 𝑜𝑖𝑗 log(𝑜𝑖𝑗 /𝑒𝑖𝑗)(8)
berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel respon secara tunggal. Uji ini
dimaksudkan untuk melihat apakah suatu variabel prediktor layak masuk dalam
model. Uji parsial menggunakan uji wald dan dapat dilihat pada persamaan 9.
𝛽̂𝑘 2
𝑊𝑘= ( 𝑆𝐸̂( 𝛽̂𝑘 ))(9)
k
^ (𝑂𝑖 − 𝑛𝑖𝜋̂𝑖 )2
C=∑ ❑ =1(10)
i=1 𝑛𝑖𝜋̂𝑖 (1 − 𝜋̂𝑖 ) 𝑘𝑖
Interpetasi model dalam regresi logistik menggunakan nilai odds ratio yang
Hubungan antara odds ratio terhadap parameter model (𝛽) a dalah : 𝜓𝑎𝑏 =
exp(𝛽̂).
DAFTAR PUSTAKA
[1] Astuti, E. D. (2013). Perilaku Konsumtif dalam Memberi Barang pada Ibu Rumah
Tangga di Kota Semarang. E-Journal Psikologi Fisip Unmul, 148-156.
[2] Dradjad, S. (2019). Sifat Konsumtif Masyarakat Berdampak pada Inflasi. Bandung:
humas.bandung.go.id.
[3] Harahap, D. A., & Amanah, D. (2018). Perilaku Belanja Online di Indonesia. Jurnal
Riset Manajemen Sains Indonesia, 2-22.
[5] Lestarina, E., Karimah, H., Febrianti, N., Ranny, & Harlina, D. (2017). Perilaku
Konsumtif di Kalangan Remaja. Jurnal Riset Tindakan Indonesia, 1-6.
[7] Putri, R. N. (2020). Indonesia dalam Menghadapi Pandemi. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 1-5.
[9] Tulong, M. M., Mananohas, M., & Mongi, C. E. (2018). Regresi Logistik
Multinomial Untuk Menentukan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pilihan
Perguruan Tinggi pada Siswa SMA dan SMK di Pulau Karakelang Kabupaten
Kepulauan Talaud. Matematika dan Aplikasi deCartesiaN, 2-5.