Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2 PTBE Kontrak Migas

Nama : Siti Nur Habibah

NIM : 104221029

1. Indonesia diketahui menerapkan dua jenis sistem kontrak migas yaitu sistem PSC dan
Gross Split. Lakukan studi pustaka dan kemukakan kelebihan dan kekurangan dari masing-
masing sistem kontrak migas tersebut.

Kelebihan kontrak migas PSC :

1. Mekanisme modal dikembalikan saat kegiatan hulu sudah dilakukan

2. Pengembalian biaya operasi mencapai 100%

Kekurangan konrak migas PSC :

1. Harga DMO= 25% dari ICP pada tahun awal

2. Banyaknya kecurangan dari pihak-pihak tertentu saat melakukan penglolaan hulu


migas.

Kelebihan kontrak migas gross split :

1. Full ICP

2. Adanya penetapan besaran base split antara pemerintah dengann kontraktor

Kekurangan kontrak migas gross split :;

1. Tidak ada FTP

2. Tidak terdapat pengembalian biaya operasi

Sumber : https://jurnal.uns.ac.id/privatlaw/article/view/29216/pd

2. Diketahui kondisi suatu sumur produksi minyak sebagai berikut :


Tentukan berapa persen masing-masing penerimaan Negara dan Kontraktor sebelum kena
pajak, jika merujuk pada harga minyak dunia brent oil saat ini (tuliskan referensi dimana
dan kapan pengambilan datanya)?

Harga minyak per barrel saat ini mencapai 85 USD per barrel (diambil pada hari Rabu,3
November 2021 pukul 22.00 WIB)

Penghitungan Persentase menngunakan kriteria sebagai berikut:


Kontraktor mendapat 5% untuk Status Lapangan

• • Mendapat 1% dalam kedalaman reservoir


• • Mendapat 2% untuk ketersediaan infrastruktur
• • Mendapat 16% untuk jenis reservoir
• • Mendapat 0,5% untuk kandungan CO2%
• • Mendapat 0 % untuk Kandungan H2S, Berat jenis minyak, Tingkat komponen
dalam negeri dan tahapan produksi.
Bila ditotalkan, dapat didapatkan hasil sebesar 24,5% sebagai bagian yang
didapatkan oleh kontraktor. Untuk pendapatan pemerinth dapat dihasilakn dengan
mengurangi jumlah total dengan pendapatan kontraktor atau bisa dituliskan dengan
100% - 24,5% = 75,5% sebagai kepemilikan dari pemerintah.

Referensi: (https://www.investing.com/commodities/crude-oil)
3. Suatu lapangan di Indonesia memproduksi minyak bumi sebesar 158 MMbo. Pemerintah
akan mengeluarkan dana sebesar 2000 MMUSD untuk diberikan ke kontraktor sebagai cost
recovery. Diketahui bahwa kontraktor dikenakan DMO sebesar 25% dengan harga 10%
dari harga pasar saat ini dan pajak sebesar 40%. Jika harga jual minyak bumi mengikuti
harga minyak dunia brent oil saat ini, maka hitunglah penerimaan negara dan kontraktor
mengikuti sistem kontrak PSC. Notes: MM=1.000.000

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑎𝑟𝑟𝑒𝑙.
Harga Minyak: 85 $/barrel

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 = 158 × 106 × 85 = $ 1.423.580

Bagi hasil pemerintah dengan kontraktor: < 50 MMBOPD = 80% : 20%


50 to 150 MMBOPD = 85% : 15%
>150 MMBOPD = 90% : 10%

Minyak yang diproduksi:


158 MMbo > 150 MMBOPD
Berarti bagi hasil pemerintah dengan kontraktor adalah: 90% : 10%

Maka:
𝐹𝑇𝑃 (𝐹𝑖𝑟𝑠𝑡 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑐h𝑒 𝑃𝑒𝑡𝑟𝑜𝑙𝑒𝑢𝑚)

= 20% × 𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒

= 20% × 1.423.580 = $ 284.716

𝐹𝑇𝑃 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎h

= 90 % × 𝐹𝑇𝑃
= 90 % × 1.423.580= $ 1.281.222

𝐹𝑇𝑃 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟

= 10 % × 𝐹𝑇𝑃
= 10 % × 1.423.580 = $ 142.358

𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 = $ 1.423.580 − $ 85 = $ 1.423.496

𝑁𝑒𝑡 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 = 𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 − 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 =1.423.496 − 2 × 103

= $ 1.421.496
Profit Oil:

• Pemerintah:
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 = 90% × $ 1.421.496

= $ 1.279.346

• Kontraktor:

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 = 10% × $1.421.496

= $ 142.149

DMO:

= 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐷𝑀𝑂 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 × 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑆h𝑎𝑟𝑒 × 𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 = 25% × 10% ×


$ 1.423.580 = $ 35.589

DMO Fee:

= 𝐷𝑀𝑂 × 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑆h𝑎𝑟𝑒 =35.589× 10 %


= $ 3.558

Total pendapatan pemerintah:

= 𝐹𝑇𝑃 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎h + 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑂𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎h + 𝐷𝑀𝑂 – 𝐷𝑀𝑂 fee = 1.281.222 +


1.279.346 + 35.589 - 3.558 = $ 2.592.599

Pajak:

= 40% × 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 = 40% ×142.358

= $ 56.943

Anda mungkin juga menyukai