Minyak dan gas bumi (migas) merupakan sumber daya alam strategis tidak
terbarukan yang dikuasai oleh negara serta merupakan komoditas vital yang
menguasai hajat hidup orang banyak dan mempunyai peranan penting dalam
pelaksana dengan badan usaha atau badan usaha tetap untuk melakukan kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi di bidang minyak dan gas bumi dengan prinsip bagi
hasil.
oleh Jenderal TNI Dr. Ibnu Sutowo. Sistem PSC dipakai hingga sekarang,
meskipun dengan beberapa perubahan. Tercatat tiga kali perubahan term and
Pada system PSC ini minyak dan gas bumi yang dihasilkan adalah milik
berhak menikmati nilai ekonomi melalui bagi hasil produksi. Jika pada kontrak
3
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
4
karya yang dibagi adalah keuntungannya (profit sharing) atau berbentuk uang,
maka pada PSC ini yang dibagi adalah production sharing atau berbentuk minyak
atau gas dan kontraktor wajib memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri termasuk
1. Cost Recovery dibatasi sebesar 40% dari total pendapatan per tahun.
Pertamina.
5. Selisish antara Bruto per tahun dengan cost recovery 60% dibagi
dimana pemerintah selalu dijamin memperoleh minimal 39% dari produksi bruto
tiap tahun. Pada saat terjadi krisis minyak tahun 1973-1974 akibat perang Timur
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
5
baru PSC, perlu juga dipahami bahwa pada PSC Generasi Pertama, aspek
sudah termasuk pajak yang dibayar oleh kontraktor. Pada periode tersebut otoritas
pajak Amerika Serikat menolak mengakui pajak yang dibayar oleh kontraktor
kontraktor di Indonesia oleh kontraktor pajak negara asal. Maka, ketentuan PSC
gas.
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
6
Masalah yang terjadi pada PSC Generasi Kedua adalah tidak ada jaminan
pendapatan bagi pemerinta yang diakibatkan tidak adanya cost recovery ceiling.
tertentu, semakin rendah harga minyak, semakin besar volume minyak yang
Generasi Ketiga. Oleh karena itu, pada PSC Generasi Ketiga ini diperkenalkan
FTP yang besarnya 20%. Dengan demikian 20% dari produksi bruto ini akan
demikian pembagian hasil berubah menjadi 71.15% : 28.85% untuk minyak dan
42.31 % : 57.69 % untuk gas dan bagian bersih setelah dikurangi pajak menjadi
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
7
3. Harga DMO 10% dari harga ekspor setelah selesai 60 bulan pertama.
3. Investment Credit untuk laut dalam sebesar 110% untuk minyak dan
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
8
lapangan.
Kontraktor.[3]
menemukan migas yang dapat diproduksikan secara komersial maka tidak ada
seluruh biaya operasi yang dikeluarkan dari hasil kerja yang telah dilakukan.
Gambar 2.1
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
9
pengoperasian migas yang dipakai saat ini di Indonesia. Kontrak ini mengatur
dipakai untuk menutup biaya operasi (operating cost) yang harus dibayar setiap
yang disebut “equity to be split” akan dibagi antara kontraktor dan pemerintah.
Cashflow adalah aliran uang yang masuk dan keluar pada suatu proyek.
Net cashflow adalah jumlah uang masuk dikurangi dengan jumlah uang keluar
(cash in – cash out). Cash in didapatkan dari Equity to Be Split dan DMO Fee
setelah dikenakan pajak dan ditambahkan lagi dari cost recovery, sedangkan cash
lapangan. Biaya-biaya tersebut yaitu biaya capital dan noncapital, serta biaya
merupakan output dari pengusahaan migas yang berupa minyak atau gas bumi
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
10
konsumen pemakai gas dan penjual (kontraktor). Harga gas dari tahun ke tahun
stabil, tidak seperti harga minyak yang selalu berubah mengikuti harga minyak
dunia dan inflasi. Setelah ada produksi dan juga harga minyak atau gas bumi
maka dapat dihitung gross revenue (pendapatan kotor) yang didapatkan yaitu
2.3.2 Investasi
Istilah capital dan non capital digunakan untuk mendefinisikan nilai suatu barang
atau modal sebagai fungsi dari waktu. Barang – barang yang digolongkan sebagai
capital adalah barang – barang yang dianggap memiliki pengurangan nilai atau
depresiasi terhadap waktu, sedangkan barang – barang non capital dianggap tidak
memiliki nilai depresiasi. Istilah barang / aset capital didefinisikan sebagai nilai
uang dari suatu modal (asset) yang tangible, hai ini meliputi bangunan- bangunan,
Sedangkan istilah barang non capital adalah modal yang meliputi semua
tipe dari material, biaya - biaya operasi dan pemeliharaaan. Tidak ada nilai yang
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
11
dapat ditetapkan pada saat pemeriksaan dan modal tidak mengalami depresiasi
terhadap waktu. Penggolongan suatu barang apakah termasuk capital atau non
2.3.3 Depresiasi
karena waktu atau pemakaian. faktor - faktor yang harus diperhitungkan dalam
menghitung periode depresiasi dari suatu barang atau modal adalah biaya awal
(initial cost), harga / biaya yang dapat diperoleh pada waktu barang - barang
selesai atau tak dapat dipakai lagi dan lama waktu pemakaian. Depresiasi yang
sering dipakai adalah straight line, decline balance, dan double decline balance
barang tiap tahunnya dianggap konstan dari awal tahun sampai akhir periode
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖..........................................................................(2.1)
barang tidak sama dari tahun ke tahun. Pada awal penurunan nilai barang lebih
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
12
besar dibanding pada tahun berikutnya. Secara matematis, metode ini dapat ditulis
sebagai berikut :
1
(𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒s𝑖𝑎si)i = (𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙−𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖i-1)....................................(2.2)
𝑇
2
(𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎s𝑖)i = (𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙−𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖i-1)....................................(2.3)
𝑇
dari produksi migas yang berasal dari reservoir yang dicirikan oleh produksi awal
yang besar, diikuti oleh penurunan yang pada akhirnya tidak lagi dapat
diproduksikan (depleted). Adanya produksi yang stabil dalam jangka waktu yang
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
13
lama sebelum mengalami penurunan, merupakan sesuatu yang sangat baik bagi
perkembangan investasi.
GR = Produksi x Harga......................................................................................(2.4)
FTP adalah bagian dari minyak yang diproduksi yang akan dibagi antara
untuk menjamin penerimaan pemerintah tetap ada, dalam semua kondisi cash flow
project. FTP merupakan sistem penyisihan jumlah tertentu dari produksi setiap
FTP sesuai dengan prosentase bagi hasil yang telah disepakati. FTP dapat
FTP berlaku sejak kontrak baru ditanda tangani atau perpanjangan kontrak
lama. Dengan FTP ini pemerintah memperoleh keuntungan berupa nilai uang
Pada PSC Indonesia, salah satu bentuk insentif adalah IC, yang pada
sebesar 17% dari biaya investasi kapital yang diperlukan pada saat pengembangan
langsung dari produksi bruto sebelum pengembalian biaya operasi, insentif ini
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
14
dimulai pada tahun dimana produksi paling awal terjadi sebelum pengurangn
pajak (yang dibayarkan dimuka pada saat tahun produksi tersebut ketika insentif
definisinya pada sampel dokumen kontrak tersebut adalah bahwa IC diambil pada
biaya operasi. Pada saat biaya operasi ini relatif kecil dibandingkan dengan
pendapatan bruto, maka tidak ada masalah, dalam hal ini insentif IC berjalan
sebagaimana mestinya.[3]
sudah komersil. Biaya ini meliputi biaya non kapital, biaya operasi, depresiasi dari
tangible dan unrecovered cost. Cost Recovery kontraktor dapat diperoleh kembali
dengan mengambil bagian dari pendapatan kotor hasil penjualan minyak, gas
(gross revenue) pada tahun yang bersangkutan. Bila Cost Recovery kontraktor
melebihi Gross Revenue, maka kekurangan tersebut dapat diperoleh pada tahun
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
15
Equity to be split adalah suatu jumlah yang dibagi antara pemerintah dan
kontraktor setelah dipotong cost recovery dan pembagian sebelum cost recovery
(FTP). Jumlah dari pembagian tersebut merupakan kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah.
wilayah kerja antara Pemerintah dan kontraktor ditentukan atas dasar prosentase
sebagian minyak yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam
negeri. Jumlah yang diserahkan ini besarnya ditetapkan secara merata terhadap
seluruh kontraktor yang beroperasi di Indonesia dan diwajibkan sebesar 25% dari
minyak yang dihasilkan pada tahun yang bersangkutan. Minyak yang diserahkan
yang dijual kepada Pemerintah dan dibayar dalam bentuk recovered karena DMO
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
16
2.3.11 Pajak
kontraktor. Besarnya pajak tersebut dapat sebesar 56%, 48%, ataupun 44%.
dikenakan 44%.
2. FTP = % rate x GR
4. Expenditure:
Capital Expenditure
- Intangible
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
17
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑝𝑙𝑖𝑡
7. Contractor Share = ( )
1−𝑇𝑎𝑥
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑝𝑙𝑖𝑡
8. Government Share = (1 − )
1−𝑇𝑎𝑥
Fee) + Tax
manfaat (benefit) dan hasil (return) dimasa yang akan datang. Sebelum
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
18
investasi.
Periode pengembalian, Pay Out Time (POT) dari suatu proyek dapat
dapat kembali.
Proyek yang mempunyai harga POT berarti layak, tetapi POT juga
menunjukkan resiko proyek. Makin panjang POT makin besar resiko yang
investor. Bila periode pengembalian proyek lebih kecil dari periode pengembalian
terpendek yang diinginkan investor, maka proyek diterima, dan bila sebaliknya
ditolak.
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
19
(discounted) selama proyek. Secara sistematis Net Present Value dapat ditulis
sebagai:
𝑃𝑉
𝑁𝑃𝑉 = ∑𝑛𝑡=1 (1+𝑖)𝑡 − 𝐶𝑜....................................................................................(2.7)
Dimana :
t = waktu, Tahun
n = jumlah tahun
i = discount rate
dilakukan pada akhir tahun, dalam menganalisis akhir tahun jauh akan lebih
mudah untuk melihat kelayakan dalam suatu proyek, tetapi sebenarnya dapat juga
dilakukan pada tengah tahun. Jika dilakukan pada tengah tahun maka tidak akan
terlihat langsung keuntungan yang diperoleh. Jika Net Present Value bernilai
positif atau >0, ini menunjukkan bahwa proyek itu layak untuk dikembangkan
sedangkan jika Net Present Value bernilai negatif atau <0, ini menunjukkan
bahwa proyek tidak layak untuk dikembangkan. Tetapi jika harga Net Present
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
20
maupun kerugian.
ke proyek, yaitu discount rate yang menyebabkan NPV sama dengan nol. Suatu
proyek dianggap lebih layak apabila IRR lebih besar daripada cost of capital
(bunga bank). IRR juga membuat Present Value dari penerimaan sama besar
dengan Present Value dari investasi, IRR dicari dengan cara trial and error (coba-
coba) dari deretan cash flow yang telah dihitung dengan beberapa macam besaran
𝑗
pv
∑ n
= 0..............................................................................(2.8)
𝑛=0 (1+IRR)
𝑁𝑃𝑉@𝑖1 %
𝐼𝑅𝑅 = 𝑁𝐶𝐹@𝑖1 % + (𝑁𝐶𝐹@𝑖2 % − 𝑁𝐶𝐹@𝑖1 %)𝑥 [ ]
𝑁𝑃𝑉@𝑖1 % − 𝑁𝑃𝑉@𝑖2 %
Dimana:
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
21
Sesuai dengan grafik dibawah ini pada Gambar 2.2, ketika IRR > discount
rate (NPV +) maka proyek diterima. Sedangkan ketika IRR < discount rate (NPV
Gambar 2.2
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang
akan datang dengan nilai investasi yang sekarang. PIR harus lebih besar dari satu
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
22
mengandung semua asumsi most likely, kemudian kita mengubah salah satu
asumsi yang dipakai dan sementara itu parameter yang lain dianggap tetap.
1. Produksi
2. Harga
3. Investasi
4. Biaya operasi
Dibawah ini adalah contoh gambar untuk analisis sensitivitas spider chart
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
23
Gambar 2.3
dan harga gas memberikan perubahan yang sangat sensitif terhadap nilai NPV.
Sedangkan untuk Capex dan Opex relatif sensitif untuk perubahan nilai NPV.
sebagai berikut:
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
24
Gambar 2.4
Studi tentang sifat fisika minyak dan gas bumi (migas) terus dilakukan
timbal balik antara tekanan (p), volume (V), dan temperatur (T). Hubungan pVT
untuk fluida nyata menjadi sangat esensial dalam menghitung sifat-sifat fisika
fluida baik pada komponen tunggal (pure component) maupun pada multi-
komponen (mixture).
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
25
Gambar 2.5
Gas kondensat adalah gas nyata yang mempunyai energi internal sebagai
fungsi dari temperatur (T), dan tekanan (P) dengan memperhitungkan tenaga ikat
antar molekul-molekul gas. Jika gas kondensat ini diproduksikan maka akan
berubah menjadi dua fasa yaitu gas dan cairan apabila tekanan turun hingga di
fisik yang berbeda-beda. Komposisi gas kondensat didominasi oleh gas metana
dan etana serta sejumlah kecil propana, butana, pentana, heksana, dan heptana
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam
26
memisahkan fasa gas dan cairan agar diperoleh akumulasi gas pada tangki
pengumpul serta untuk mendapatkan kestabilan yang maksimum dari fasa gas dan
cairan. Banyaknya kondensat yang dihasilkan dari produksi gas diukur dengan
parameter Spesific Gravity (SG) gas, melihat komposisi dari gas seperti Metane
H2S Analizer, dan titik mengembun atau titik dimana air dan hidrokarbon mulai
Perhitungan keekonomian production sharing contract (PSC) pada pengembangan lanjut untuk memenuhi pasokan gas Lapangan X, Jawa Barat
Muhammad Choirul Imam