Anda di halaman 1dari 9

DAMPAK COVID-19 TERHADAP POLA KONSUMSI

MASYARAKAT DI KOTA MEDAN


1
Abid, 2Aisah Ginting, 3Andika Laia, 4Christina, 5Christy Sibarani, 6Eriana, 7Mahril,
8
Rahel Nissih

Universitas Negeri Medan

Abstrak
Indonesia telah terkena dampak Covid-19 dan telah menjadi pandemi diakibatkan terus
bertambahnya angka positif Covid-19 yang ada di Indonesia. Covid-19 berdampak
kesegala aspek kehidupan masyarakat, seperti halnya dalam bidang perekonomian,
sosial, maupun bidang lainnya. Permasalahan yang dihadapi ialah bagaimana tingkat
konsumsui masyarakat terkhususnya di Kota Medan selama masa Pandemi ini
berlangsung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Kesimpulan
yang di dapat ialah, tingkat konsumsi masyarakat di Kota Medan dengan
membandingkan sebelum dan sesudah Pandemi mengalami kenaikan, dikarenakan
berbagai faktor seperti adanya kebijakan dari pemerintah ataupun perubahan kebiasaan
sosial dan ekeonomi yang secara tidak langsung dirasakan oleh masyarakat.

Kata Kunci : Konsumsi, Masyarakat, Pandemi, Covid-19

Abstract
Indonesia has been affected by COVID-19 and has become a Pandemic due to the
continued increase in the number of positive COVID-19 in Indonesia. COVID-19 has
been impact on all aspects of people’s lives, such as in the economic, social, and other
fields. The problems faced is, how is level of community consumtion, especially in the
city of Medan during this Pandemic period. This research uses qualitative and
quantitative methods. The conclusion that can be drawn is that the level of public
consumtion in the city of Medan by comparing before and after the pandemic has
increased, due to various factors such as policies from the government or changes in
social and economicc habits that are indirectly felt by the community.

Keywords : Consumtion, People’s, Pandemic, COVID-19

1 |Dampak Covid-19 Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat di Kota Medan


PENDAHULUAN

Pada akhir tahun 2019, yang bertepatan pada bulan Desember, dunia
digemparkan dengan adanya suatu kejadian yang menjadikan masyarakat merasa
khawatir terhadap kesehatan mereka, kejadian tersebut dikenal dengan munculnya
virus-corona (covid-19). Ditemukannya virus tersebut diketahui pertama kali di kota
Wuhan, Tiongkok (Yuliana,2020).

Virus corona (covid-19) sudah dinyatakan sebagai Pandemi oleh WHO dan juga
Pemerintahan Indonesia melalui KEPPRES No.11 Tahun 2020 dimana Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Penyebaran Covid-19 di Indonesia sendiri tergolong sangatlah cepat, terbukti


berdasarkan data dari JHU CSSE Covid 19 dan Our World in Data menunjukkan pada
tanggal 19 Mei 2021 kasus baru tercatat sebanyak 4.871 dengan rata-rata 7 harinya
3.557, dan selang beberapa bulan tepatnya pada tanggal 18 juli 2021 , tercatat kasus
baru sebanyak 44.721 dengan rata-rata 7 harinya sebanyak 50.039, dengan demikian
sudah tercatat hingga tanggal 23 maret 2022 total kasus yang terjadi di Indonesia
mencapai 5,99 juta kasus dan yang meninggal dunia sebanyak 154.000 jiwa. Our World
in Data juga menerbitkan data seluruh dunia, dimana total kasusnya mencapai
474.114.550 dan yang meninggal mencapai 6.098.771 jiwa.

Wabah virus covid-19 ini telah dinyatakan sebagai wabah secarah global,
pada awal keberadaannya, virus ini membuat berbagai aktivitas manusia menjadi
terhadap, dikarenakan kekhawatiran masyarakat terhadap virus covid-19 ini, tindakan-
tindakan yang diambil pemerintah terkait penanganan covid-19 ini tentu mempengaruhi
segala aspek kehidupan manusia juga, seperti adanya social distancing, PPKM, dan lain
sebagainya. Namun, hal tersebut merupakan upaya-upaya pemerintah dalam menenkan
angka laju peserbaran covid-19 yang ada di Indonesia. Tentunya, dengan adanya
kebijakan-kebijakan tersebut mempengaruhi secara singnifikan kegiatan manusia,
terlebih pola konsumsi masyarakat Indonesia.

Konsumsi merupakan suatu aspek yang tidak bisa lepas dari kegiatan rutinitas
manusia, dengan adanya covid-19 dan juga kebijakan-kebijakan dari pemerintah terkait

2 |Dampak Covid-19 Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat di Kota Medan


penekanan angka penyebaran covid-19 tentu ada dampak yang terjadi. Beradasarkan
data dari Badan Pusat Statistika (BPS) pada 27 Juni 2020 yang dilansir melalui website
databoks, konsumsi produk kesehatan naik 73,3%, bahan makanan niak 65,8%,
pulsa/paket data 56,6%, makanan/minuman jadi 46,1%, listrik 37,3%, transportasi
umum 7,8% dan BBM naik 7,3%.

Berdasarkan penjelasan di atas, konsumsi merupakan aspek penting yang harus


ada di masyarakat, sehingga tujuan penulisan ini ialah mengkaji bagaimana pola
konsumsi masyarakat Kota Medan sebelum ataupun sesudah masa pandemi covid-19.

METODOLOGI
Metodologi ialah bentuk proses penyeledikian dan mencari tau segala apa yang
menjadi masalah berdasarkan langka kerja ilmiah dengan teliti dan cermat guna
menghimpun, menganalisis, mengolah, serta memutuskan suatu tindakan dengan
tersistematis dan juga objektif untuk menyelesaikan berbagai masalah ataupun
melakukan pengujian hipotesis agar memperoleh sautu ilmu yang bermanfaat dan
berguna bagi lapisan kegiatan masyarakat (Rifa’i Abubakar,2021).

Penelitian pada kali ini mengambil metode campuran, yaitu menggunakan


metode kuantitatif dan juga metode kualitatif, berikut merupakan metode yang
digunakan sesuai dengan kualifikasi metodenya :

A. Kuantitatif
1. Kuisoner
Menurut Sugiyono (2014:230), kuesioner merupakan salah satu teknik
yang dapat digunakan dalam mengumpulan data dengan langkah-langkah
penliti membuat daftar pertanyaan ataupun pernyataan yang kemudian
diberikan kepada responden guna mendapatkan jawaban yang
diperlukan. Pada kali ini, penulis memberikan kuesioner secara tidak
langsung, yaitu melalui google form.

3 |Dampak Covid-19 Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat di Kota Medan


B. Kualitatif
1. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode penilitian yang objek studinya yaitu
merupakan karya-karya penilitan seperti jurnal ilmiah, buku, artikel-
artikel, maupun dalam media massa, maupun literatur sejenis yang dapat
digunakan sebagai kerangka acuan dalam proses penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada kuesioner yang telah dibagikan kepada 40 responden melalui google form,
didapatkan pula jawaban yang bervariasi. Seluruh responden berasalkan pada daerah
Kota Medan dan sekitarnya, sesuai dengan target penelitian yang dilakukan, pertanyaan,
pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan mendasar dan merupakan tingkatan
konsumsi paling umum yang dilakukan oleh masyarakat.

Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan seperti berapakah pengeluaran anda


untuk makan selama satu bulan sebelum dan sesudah pandemi, berapakah pengeluaran
transportasi anda selama satu bulan sebelum dan sesudah pandemi, berapakah
pengeluaran internet anda selama satu bulan selama pandemi dan sebelum pandemi, dan
pertanyaan yang terakhir yaitu, bagaimana responden dalam penggunaan uang
elektronik.

1. Pengeluaran Makanan di Masyarakat Selama Satu Bulan sebelum dan Sesudah


Pandemi

4 |Dampak Covid-19 Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat di Kota Medan


Gambar 1.1 Grafik hasil kuesioner terhadap pengeluaran makanan masyarakat sebelum dan sesudah
pandemi

Berdasarkan Gambar 1.1, diperoleh data dan menunjukkan perbedaan yang


signifikan pula dari sebelum pandemi hingga sesudah pandemi. Dapat dilihat dari
gambar di atas, letak pengeluaran responden paling tinggi sebelum pandemi yaitu
berkisaran pada 500.000-1.000.000 dan yang lebih dari 2.000.000 tidak ada, namun
setelah pandemi, menunjukkan penurunan pada 500.000-1.000.000, namun terdapat
7,5% yang pengeluaran bertambah besar menjadi lebih dari 2 juta perbulannya.

2. Pengeluaran Transportasi di Masyarakat Selama Satu Bulan sebelum dan


Sesudah Pandemi

5 |Dampak Covid-19 Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat di Kota Medan


Gambar 1.2 Grafik hasil kuesioner terhadap pengeluaran Transportasi masyarakat sebelum dan sesudah
pandemi

Pada Gambar 1.2, menunjukkan angka perbedaan yang cukup signifikan, dapat
dilihat pada gambar diatas data menunjukkan pada sebelum pandemi pengeluaran
masyarakat dalam transportasi mendominasi yaitu di 0-200.000 atau 67,5% dan setelah
pandemi angka tersebut bertambah menjadi 80%, sedangkan di 200.000-500.000 dan
lebih dari 500.000 mengalami pengurangan. Berbagai macam penyebab, sehingga
terjadinya penurunan jumlah konsumsi terhadap transportasi di masyarakat, diantaranya
yaitu adanya pembatasan dalam bepergian, kemudian proses pembelajaran jarak jauh
(daring), dilarangnya berkerumun dan lain sebagainya, sehingga dapat disimpulkan pula
bahwa keberhasilan pemerintah dalam menekan angka mobilitas masyarakat dalam
melakukan aktivitas di luar ruangan guna mencegah penyebaran covid-19.

3. Pengeluaran Internet di Masyarakat Selama Satu Bulan Sebelum dan Sesudah


Pandemi

6 |Dampak Covid-19 Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat di Kota Medan


Gambar 1.3 Grafik hasil kuesioner terhadap pengeluaran Internet masyarakat sebelum dan sesudah
pandemi

Gambar 1.3 menunjukkan angka penggunaan Internet sebelum dan sesudah


pandemi, dapat diperhatikan bahwa setiap angkanya mengalami perubahan yang sangat
signifikan, pada sebelum pandemi, pengeluaran internet paling besar yaitu di angka
50.000-100.000 atau setara dengan 50%, namun setelah pandemi angka tersebut
menurun menjadi 40% dan angka 100.000-200.000 mengalami kenaikan yang
semulanya 19% menjadi 27,5%, dan yang lebih dari 200.000 mengalami peningkatan,
yang awalnya hanya 7,5% menjadi 22,5%. Data-data tersebut menunjukkan perubahan
pola perilaku masyarakat terhadap tingkat konsumsi internet, di samping itu juga
diakibatkan dengan berbagai kebijakan dari pemerintah yang menetapkan pembelajaran
jarak jauh (daring) yang memakan internet yang tidak sedikit pula, namun selaras
dengan itu tingkat konsumsi terhadap transportasi menurun pula.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari bahasan di atas ialah besarnya pengaruh ataupun
perubahan pola konsumsi masyarakat Kota Medan selama pandemi dan juga
pengaruhnya dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan
bertambahnya kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kebutuhan
makanan, kebutuhan transportasi, ataupun kebutuhan internet. Berbagai faktor yang

7 |Dampak Covid-19 Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat di Kota Medan


dapat menyebabkan hal itu dapat terjadi, seperti adanya perubahan keadaan
perekonomian maupun sosial dalam jangka selama pandemi berlangsung.

Hal yang paling berdampak ialah pada penggunaan internet, pandemi covid-19
menjadikan segala aspek kegiatan manusia mendominasi kedalam dunia teknologi,
sehingga dengan adanya paksaan secara tidak langsung tersebut dimana masyarakat
harus menyesuaikan gaya dengan kondisi yang saling beriringan dengan dunia
teknologi, pada akhirnya muncul sebuah trobosan baru terkait inovasi yang
memfasilitasi kebutuhan dengan efesien.

8 |Dampak Covid-19 Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat di Kota Medan


DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved maret 25, 2022, from Ourworldindata:


https://ourworldindata.org/explorers/coronavirus-data-explorer
Abubakar, R. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: SUKA-Press UIN
Sunan Kalijaga. Retrieved Maret 25, 2022
Lidwina, A. (n.d.). (S. Fitra, Editor) Retrieved maret 25, 2022, from databoks.katadata:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/06/29/perubahan-pola-
konsumsi-masyarakat-selama-pandemi-covid-19
Putri, R. N. (2020). Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi. doi:10.33087
Syauqi, A. (2020, Oktober 28). Jalan Panjang Covid19. Vol.1 No.1. Retrieved maret 25,
2022
Yuliana. (2020, february). Corova virus diseases (covdi-19); Sebuah tinjauan literatur.
WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE, 2. Retrieved maret 25, 2022

9 |Dampak Covid-19 Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat di Kota Medan

Anda mungkin juga menyukai