Abstrak
Indonesia telah terkena dampak Covid-19 dan telah menjadi pandemi diakibatkan terus
bertambahnya angka positif Covid-19 yang ada di Indonesia. Covid-19 berdampak
kesegala aspek kehidupan masyarakat, seperti halnya dalam bidang perekonomian,
sosial, maupun bidang lainnya. Permasalahan yang dihadapi ialah bagaimana tingkat
konsumsui masyarakat terkhususnya di Kota Medan selama masa Pandemi ini
berlangsung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Kesimpulan
yang di dapat ialah, tingkat konsumsi masyarakat di Kota Medan dengan
membandingkan sebelum dan sesudah Pandemi mengalami kenaikan, dikarenakan
berbagai faktor seperti adanya kebijakan dari pemerintah ataupun perubahan kebiasaan
sosial dan ekeonomi yang secara tidak langsung dirasakan oleh masyarakat.
Abstract
Indonesia has been affected by COVID-19 and has become a Pandemic due to the
continued increase in the number of positive COVID-19 in Indonesia. COVID-19 has
been impact on all aspects of people’s lives, such as in the economic, social, and other
fields. The problems faced is, how is level of community consumtion, especially in the
city of Medan during this Pandemic period. This research uses qualitative and
quantitative methods. The conclusion that can be drawn is that the level of public
consumtion in the city of Medan by comparing before and after the pandemic has
increased, due to various factors such as policies from the government or changes in
social and economicc habits that are indirectly felt by the community.
Pada akhir tahun 2019, yang bertepatan pada bulan Desember, dunia
digemparkan dengan adanya suatu kejadian yang menjadikan masyarakat merasa
khawatir terhadap kesehatan mereka, kejadian tersebut dikenal dengan munculnya
virus-corona (covid-19). Ditemukannya virus tersebut diketahui pertama kali di kota
Wuhan, Tiongkok (Yuliana,2020).
Virus corona (covid-19) sudah dinyatakan sebagai Pandemi oleh WHO dan juga
Pemerintahan Indonesia melalui KEPPRES No.11 Tahun 2020 dimana Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Wabah virus covid-19 ini telah dinyatakan sebagai wabah secarah global,
pada awal keberadaannya, virus ini membuat berbagai aktivitas manusia menjadi
terhadap, dikarenakan kekhawatiran masyarakat terhadap virus covid-19 ini, tindakan-
tindakan yang diambil pemerintah terkait penanganan covid-19 ini tentu mempengaruhi
segala aspek kehidupan manusia juga, seperti adanya social distancing, PPKM, dan lain
sebagainya. Namun, hal tersebut merupakan upaya-upaya pemerintah dalam menenkan
angka laju peserbaran covid-19 yang ada di Indonesia. Tentunya, dengan adanya
kebijakan-kebijakan tersebut mempengaruhi secara singnifikan kegiatan manusia,
terlebih pola konsumsi masyarakat Indonesia.
Konsumsi merupakan suatu aspek yang tidak bisa lepas dari kegiatan rutinitas
manusia, dengan adanya covid-19 dan juga kebijakan-kebijakan dari pemerintah terkait
METODOLOGI
Metodologi ialah bentuk proses penyeledikian dan mencari tau segala apa yang
menjadi masalah berdasarkan langka kerja ilmiah dengan teliti dan cermat guna
menghimpun, menganalisis, mengolah, serta memutuskan suatu tindakan dengan
tersistematis dan juga objektif untuk menyelesaikan berbagai masalah ataupun
melakukan pengujian hipotesis agar memperoleh sautu ilmu yang bermanfaat dan
berguna bagi lapisan kegiatan masyarakat (Rifa’i Abubakar,2021).
A. Kuantitatif
1. Kuisoner
Menurut Sugiyono (2014:230), kuesioner merupakan salah satu teknik
yang dapat digunakan dalam mengumpulan data dengan langkah-langkah
penliti membuat daftar pertanyaan ataupun pernyataan yang kemudian
diberikan kepada responden guna mendapatkan jawaban yang
diperlukan. Pada kali ini, penulis memberikan kuesioner secara tidak
langsung, yaitu melalui google form.
Pada Gambar 1.2, menunjukkan angka perbedaan yang cukup signifikan, dapat
dilihat pada gambar diatas data menunjukkan pada sebelum pandemi pengeluaran
masyarakat dalam transportasi mendominasi yaitu di 0-200.000 atau 67,5% dan setelah
pandemi angka tersebut bertambah menjadi 80%, sedangkan di 200.000-500.000 dan
lebih dari 500.000 mengalami pengurangan. Berbagai macam penyebab, sehingga
terjadinya penurunan jumlah konsumsi terhadap transportasi di masyarakat, diantaranya
yaitu adanya pembatasan dalam bepergian, kemudian proses pembelajaran jarak jauh
(daring), dilarangnya berkerumun dan lain sebagainya, sehingga dapat disimpulkan pula
bahwa keberhasilan pemerintah dalam menekan angka mobilitas masyarakat dalam
melakukan aktivitas di luar ruangan guna mencegah penyebaran covid-19.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari bahasan di atas ialah besarnya pengaruh ataupun
perubahan pola konsumsi masyarakat Kota Medan selama pandemi dan juga
pengaruhnya dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan
bertambahnya kebutuhan-kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kebutuhan
makanan, kebutuhan transportasi, ataupun kebutuhan internet. Berbagai faktor yang
Hal yang paling berdampak ialah pada penggunaan internet, pandemi covid-19
menjadikan segala aspek kegiatan manusia mendominasi kedalam dunia teknologi,
sehingga dengan adanya paksaan secara tidak langsung tersebut dimana masyarakat
harus menyesuaikan gaya dengan kondisi yang saling beriringan dengan dunia
teknologi, pada akhirnya muncul sebuah trobosan baru terkait inovasi yang
memfasilitasi kebutuhan dengan efesien.