Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

ISLAM DAN IPTEK


TUNTASKAN STUNTING
DENGAN PROSES PRODUKSI MAKANAN HALAL DAN BAIK
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEYEGAN

Oleh :
1. Afrida Yanti (1911401016)
2. Kartiningsih (1911401123)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMUKESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2022
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Kesehatan dianggap sangat penting karena setiap hal yang
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat akan
menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
pembangunan negara (Presiden RI, 2009). Upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang paling utama dimulai dari lingkungan keluarga melalui
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Penyelenggaraan makanan yang aman dan higienis merupakan salah


satu upaya yang dapat mengoptimalkan derajat kesehatan masyarakat. Makanan
yang baik adalah makanan yang bergizi optimal dan tidak menimbulkan
penyakit. Namun, tidak semua makanan bergizi baik karena apabila tidak diolah
dengan benar, maka makanan tersebut justru dapat mengganggu kesehatan.
Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk memastikan apakah makanan itu
aman dan terbebas dari sumber penyakit (Andriyani, 2019).

Umat Islam diwajibkan untuk mengonsumsi makanan halalan


thayyiban. Perintah mengosumsi makanan halalan thayyiban merupakan
perintah Allah yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Al-Qur’an juga
memberikan petunjuk mengenai makanan bergizi dengan istilah halalan
thayyiban yang tercantum dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 168, Al-Maidah ayat 88,
An-Nahl ayat 114, dan Al-Anfal ayat 69 (Muzakki, 2021). Makanan halal
berarti makanan yang diizinkan oleh hukum Islam dan harus memenuhi
berbagai syarat, seperti tidak mengandung sesuatu yang dianggap melanggar
hukum menurut hukum Islam, disiapkan, diproses, diangkut atau disimpan
menggunakan alat atau fasilitas yang terlepas dari sesuatu yang haram, dan saat
proses persiapan, pengolahan, pengangkutan atau penyimpanan tidak
mengalami kontak langsung dengan makanan haram (Farisi, 2020).

2
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai upaya mencegah dan
menanggulangi stunting dengan sistem produksi makanan halal lagi baik
dalam ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai upaya mencegah dan
menanggulangi stunting
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai sistem produksi
makanan halal lagi baik dalam ajaran Islam sesuai paham
Muhammadiyah

C. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah penyuluhan.

D. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan di Puskesmas Seyegan, Jalan Kebon Agung KM 10,8,
Seyegan, Margokaton, Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

E. WAKTU KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, 26 November 2022 pukul 08.30-10.00 WIB.

F. SUSUNAN ACARA KEGIATAN


No Waktu (WIB) Kegiatan Pelaksana
1 08.30 – 08.45 Persiapan 1. Afrida Yanti
2. Kartiningsih
2 08.45 – 08.50 Pembukaan Kartiningsih
3 08.50 – 09.00 Pre-test Afrida Yanti
3 09.00 – 09.30 Pemaparan materi Kartiningsih
4 09.30 – 09.45 Diskusi dan 1. Kartiningsih
tanya jawab 2. Beti Nur Utami A.Md
5 09.45 – 09.55 Post-test Afrida Yanti
09.55 – 10.00 Penutup Kartiningsih

3
G. PEMBAHASAN MATERI
Materi yang disampaikan saat kegiatan penyuluhan adalah mengenai upaya
mencegah dan menanggulangi stunting dengan sistem produksi makanan halal
lagi baik dalam ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah. Materi yang
disampaikan terkait stunting antara lain, definisi, faktor penyebab, dampak
dalam jangka pendek dan panjang, serta upaya mencegah dan menanggulangi
stunting. Kemudian, upaya mencegah dan menanggulangi stunting melalui
konsumsi makanan dikaitkan dengan sistem produksi makanan halal lagi baik
dalam ajaran Islam sesuai paham Muhammadiyah. Materi yang disampaikan
dalam hal ini meliputi dalil konsumsi makanan halal lagi baik, alur produksi
makanan halal dan baik mulai dari penyembelihan hingga penyajian, alat yang
digunakan, cara cek kehalalan produk makanan menggukanan aplikasi “CEK
BPOM” dan website resmi BPOM melalui http://cekbpom.pom.go.id/ serta cara
memilih produk halal lagi baik.

H. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi kegiatan dapat dilihat dari hasil pre- dan post-test dimana terjadi
peningkatan pengetahuan sebanyak 3,3%.
Analisis SWOT

Strength Weakness Opportunity Threats


1. Koordinasi 1. Partisipan Materi mampu 1. Masyarakat
antara hanya 80% diterapkan di kurang tertarik
penyelenggara dari target masyarakat dan untuk
dengan sasaran 2. Waktu terbatas kehidupan sehari- memperhatikan
sudah baik karena hari materi yang
2. Kegiatan bersamaan disampaikan
terjadwal dengan 2. Kurangnya
dengan baik kegiatan lain minat
3. Tersedianya masyarakat
media berupa dalam
power point menerapkan
dan leaflet informasi yang
4. Tepat sasaran telah diberikan
5. Adanya
dukungan dari
pihak
puskesmas

4
I. KESIMPULAN
Kegiatan berupa penyuluhan yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai upaya mencegah dan menanggulangi
stunting dengan sistem produksi makanan halal lagi baik dalam ajaran Islam
sesuai paham Muhammadiyah.

J. SARAN
1. Masyarakat disarankan untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan
mengolah bahan atau produk makanan yang akan dikonsumsi.
2. Masyarakat disarankan mampu mengecek kehalalan produk makanan yang
terdapat dalam kemasan melalui aplikasi atau website resmi BPOM apabila
terdapat nama bahan makanan yang asing dan tdak dimengerti.

K. DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, 2019. Kajian Literatur pada Makanan dalam Perspektif Islam dan
Kesehatan. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 15(2), pp. 178-198.

Farisi, M. S. A., 2020. Preferensi Masyarakat terhadap Pembelian Produk


Makanan Halal di Dusun Mlangi Yogyakarta. JMBK, 1(2), pp. 60-75.

Muzakki, F. R., 2021. Konsep Makanan Halal dan Thayyib terhadap kesehatan
dalam Al-Qur'an (Analisis Kajian Tafsir Tematik). Skripsi. Jakarta:
Institut PTIQ Jakarta
Presiden RI, 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia

5
L. DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai