Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“GIZI UNTUK ANAK USIA DINI”

PENYULUHAN GIZI DAN PEMERIKSAAN STATUS GIZI PADA ANAK


USIA DINI DI RA AL-HIDAYAH

Dosen Pembimbing
Drg. Cahaya Bulan Syafitri Nst

Tim Penyusun :
1. Syarifah Aini
2. Winda Wahyuni
3. Roma Diana
4. Pitri Juwita
5. Nada Riani
6. Nur Khofifah
N

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
MANDAILING NATAL
T.A 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan mengucapkan puji dan Syukur kehadirat Allah


SWT, atas Rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan ;aporan akhir pengabdian kepada Masyarakat ini dengan judul
“Penyuluhan Gizi”
Shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita hijrah dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh
pengetahuan dan peradaban yang tinggi dengan Nilai islam yang selalu membawa
arah yang lebih baik setiap harinya
Akhir kata semoga penyuluhan Gizi yang dilakukan saat ini dapat
membantu proses pengembangan dan perbaikan aplikasi ilmu yang didapati di
perguruan tinggi.
Panyabungan, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................3
B. Tujuan Kegiatan .......................................................................................5
C. Sasaran Kegiatan ......................................................................................5

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................6


A. Tema Kegiatan ..........................................................................................6
B. Waktu Dan Tempat ...................................................................................6
C. Deskripsi Proses Kegiatan ........................................................................6
D. Metode Kegiatan ......................................................................................9
E. Keberlanjutan Program .............................................................................9
F. Rekomendasi Rencana Tindak Lanjut ......................................................9
BAB III HASIL PENYULUHAN ......................................................................10
A. Data Siswa RA Al-Hidayah ......................................................................10
B. Pemantauan Status Gizi Anak ..................................................................11

BAB IV PENUTUP..............................................................................................13
A. Kesimpulan ..............................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan di Indonesia dilakukan dengan menerapkan


program Indonesia Sehat. Pembangunan kesehatan sendiri merupakan salah satu
bagian terpenting dalam pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan ini
memiliki tujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan penduduk Indonesia yang
optimal dengan meningkatkan kesadaran, kemauan dan juga kemampuan dari
masyarakat untuk menerapkan hidup sehat . Status gizi merupakan salah satu dari
indikator keberhasilan dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Gizi sendiri
termasuk masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius di Indonesia.
Salah satu permasalahan gizi yang masih menjadi tantangan berat bagi
tenaga kesehatan adalah gizi kurang pada balita. Padahal balita merupakan bibit-
bibit generasi masa depan bangsa. Sehingga, Indonesia dituntut untuk maksimal
dalam memperbaiki gizi balita tersebut . Usia balita sendiri sangat rawan
mengalami gangguan kesehatan akibat dari status gizi yang kurang. Mengingat
bahwa usia balita adalah awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dampak dari gizi yang kurang pada balita pun cukup beragam antara lain adalah
meningkatnya risiko penyakit infeksi, menghambat pertumbuhan dan
perkembangan anak, menyebabkan gangguan kesehatan saat usia remaja dan
dewasa bahkan dapat meningkatkan risiko kematian anak . (Benjamin caballero,
2005 )
Gizi kurang pada balita juga dapat menyebabkan kelainan-kelainan fisik
maupun mental . Perlunya perhatian yang lebih terjadinya gizi kurang pada masa
emas balita ini diakibatkan karena dampaknya akan bersifat tidak dapat pulih atau
irreversible. Lebih jauh lagi, kurangnya gizi pada balita mampu mengganggu
perkembangan otaknya sehingga dapat memicu terganggunya gangguan mental.
A. Latar Belakang
Pada dasarnya gizitersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini.Penelitian ini merupakan penelitian
mengenai peran gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini

3
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan sebagai orang tua maupun
orang dewasa yang ada disekitar anak bahwa sangat penting untuk mengetahui
dari peran gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak seperti yang ada
dalam peranan gizi sangat perlukan dan diperhatikan sedini mungkin.
(kusumaningtyas, 2017)
Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi seperti karbohidrat sebagi sumber
energi (tenaga), protein sebagai zat pembangun dan vitamin atau mineral sebagai
zat pengatur, akan membantu mencegah terjadinya penyakit yang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Susunan gizi yang tepat akan
memacu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan makanan yang baik
adalah makanan yang disesuaikan dengan tingkat usia dan jenis aktivitasnya
Peran orang tua dalam hal pendidikan anak sudah seharusnya berada pada urutan
pertama, para orang tualah yang paling mengerti benar akan sifat-sifat baik dan
buruk anak-anaknya, apa saja yang mereka sukai dan apa saja yang mereka tidak
sukai.
Ada pun gizi seimbang dapat dikelompokkan berdasarkan tiga fungsi
utama yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
a. Sumber energi dapat kita jumpai pada tanaman padi-padian atau
sereal seperti beras, jagung, gandum, dan umbi-umbian
b. Sumber protein dibagi menjadi dua yaitu protein hewani dan protein
nabati. Protein hewani terdapat dalam daging ayam,telur, dan susu. Sumber
protein nabati terdapat di dalam kacang-kacangan seperti kacang
kedelai,kacang tanah, kacang hijau, kacang merah
c. Sumber zat pengatur terdapat dalam sayuran dan buah, sayuran
diutamakan yang berwarna hijau dan jingga, seperti bayam, daun
singkong,kangkung, wortel, serta sayur kacang kacangan seperti kacang
panjang, dan buncis. sementarabuah-buahan yang diutamakanialahyang berwarna
jingga dan kaya akan serat dan barasa asam, seperti pepaya, mangga, nanas,
jambu biji, apel, sirsat dan jeruk. Selain itu makanan sehari-hari yang mengenal
sumber lemak murni, seperti minyak goreng, margarine, mentega serta sumber

4
karbohidrat murni seperti gula pasir, gula merah madu dan sirup. (Fiona watson,
2019)
Oleh karena itu zat gizi seimbang tersebut telah dijadikan patokan oleh
para ahli gizi sehingga lahirlah apa yang disebut Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS).Kebutuhan gizi pada anak harus dipenuhi oleh orang tua dalam
kehidupan sehari-hari anak yang dapat dibagi menjadi dua macam antara lain zat
gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro ialah semua zat yang dibutuhkan
oleh anak dalam jumlah yang banyak misalnya pada protein, karbohidrat, energi
dan lemak. Sementara untuk zat gizi mikro ialah zat gizi yang dibutuhkan
dalam jumlah yang sedikit mislanya pada vitamin dan mineral
Para orang tua adalah yang pertama kali tahu bagaimana perubahan dan
perkembangan karakter dan kepribadian anak-anaknya, hal-hal apa saja yang
membuat anaknya malu dan hal-hal apa saja yang membuat anaknya takut. Para
orang tualah yang nantinya akan menjadikan anak-anak mereka seorang yang
B. Tujuan Kegiatan
Adapun Tujuan dari kegiatan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan
kepada anak usia dini tentang Penyuluhan Pendidikan Kesehatan tentang apa saja
makanan yang sehat untuk dikonsumsi .
C. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan siswa RA Al-Hidayah Dalan Lidang Kecamatan
Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal yang berjumlah 30 peserta didik.

5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tema Kegiatan
Kegiatan penyuluhan gizi terhadap anak usia dini untuk meningkatkan
pemahaman mereka mengenai gizi. Makanan apa saja yang baik di konsumsi dan
tidak boleh dikonsumsi.
B. Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini adalah :
Hari : Rabu
Tanggal : 13 Desember 2023
Nama Sekolah : RA Al-Hidayah Dalan Lidang
Tempat : Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing
Natal
C. Deskripsi Proses Kegiatan
Kegiatan penyuluhan gizi untuk anak usia dini yang fokus pada makanan
yang baik untuk kesehatan terhadap anak di RA Al-Hidayah Dalan Lidang secara
umum berjalan dengan lancar. Kepala RA Al-Hidayah Dalan Lidang membantu
mempersiapkan tempat untuk pelaksanaan penyuluhan gizi untuk anak usia dini

D. Persiapan Kegiatan
a. Identifikasi Kebutuhan: persiapkan kebutuhanan sebelum melaksanakan
kegiatan penyuluhan gizi terhadap anak.
b. Penyusunan Rencana Kegiatan: Menyusun rencana yang jelas tentang
susunan kegiatan yang akan di laksanakan pada pengabdian parenting ini
bagaimana metode pelaksanaan kegitan, serta target capaian dari program
kegiatan penyuluhan gizi terhadap anak ini.
2. Kegiatan Atau susunan acara
a. Pemberian Pretest terlebih dahulu terhadap peserta didik . Dn membantu
anak untu mengisi Pretest tersebut.

6
Gambar 1 Pengisian pretest

b. Pemberian Materi Gizi Untuk Anak Usia Dini

Gambar 2 Materi Gizi Untuk anak usia dini

7
c. Pengenalan alat permainan untuk anak usia dini agar proses pembelajaran
tidak membosankan terhadap anak usia dini

Gambar 3 Pengenalan makanan yang sehat dan tidak sehat

d. Selanjutnya kegiatan pemberian snack bergizi untuk anak usia dini


e. Kegiatan pemberian post test kembali untuk anak usia dini
f. Kegiatan mengukur tinggi badan dan menimbang berat badan anak

Gambar 4 Menimbang berat badan dan tinggi badan anak


g. Kegiatan penutup. Pemberian gambar isi piring ku agar anak menunjukkan
nya pada orang tua mereka dan juga untuk memberikan edukasi tentang
sarapan seperti isi piringku yang dibagi pada anak usia dini.

8
Gambar 4 Pemberian Edukasi Isi Piringku pada anak usia dini

E. Metode Kegiatan
Adapun metode dalam kegiatan pengabdian dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Dengan metode ceramah. Dalam penyampaian materi gizi menggunakan
metode ceramah, bernyanyi dan sambil bermain
2. Metode bernyanyi
3. Metode belajar sambil bermain
4. Metode pemberian alat peraga pada anak usia dini
5. Metode Sesi Tanya jawab juga dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini.
F. Keberlanjutan Program
Kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada parenting Pola asuh
orang tua di siswa RA Al-Hidayah Dalan Lidang Kecamatan Panyabungan
Kabupaten Mandailing Natal terlaksana dengan baik dengan bantuan dari anggota
penyuluhan atau mahasiswa PIAUD VII B dan juga bantuan dari Sekolah siswa
RA Al-Hidayah yang sangat berbaik hati untuk pelaksanaan ini

G. Rekomendasi Rencana Tindak Lanjut


Berdasarkan evaluasi dari kegiatan yang dilakukan maka rekomendasi
yang kami ajukan bagi kegiatan ini adalah Kegiatan serupa seharusnya
dilaksanakan secara kontinyu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
tentang gizi untuk anak usia dini. Karena usia ini anak sangat membutuhkan
pemahamn tentang gizi.

9
BAB III
HASIL
A. Data Siswa RA Al-Hidayah
Data siswa yang ikut dalam penyuluhan berjumlah 30 sisa/siswi. Akan
tetapi yang ikut dalam kategori melakukan pre test dan post test berjumlah 12
siswa/siswi. Sebelum melakukan penyuluhan terlebih dahulu anggota tim
pelaksana pengabdian membagikan pretest dan sesusah penyuluhan dibagikan
kembali post test
a. Tes Awal (pretest)
Tes ini juga sering kita dengar dengan istilah pre-test Tes ini
digunakan pada saat akan berlangsungnya penyempaian materi
dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan
yang akan diajarkan sudah dapat di kuasai oleh siswa. Materi tes

yang di berikan harus berkenaan dengan materi yang akan diajarkan.


b. Tes Akhir (post-test)
Tes ini lebih banyak diketahui dengan post-test. Tes ini
dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran suatu materi dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang
materi dan pokok penting materi yang dipelajari. Materi tes ini
barkaitan dengan materi yang telahdiajarkan kepada siswa
sebelumnya. Tujuannya agar guru dapat mengetahui mana lebih baik
dari hasil kedua tes tentang pemahaman siswa. Apabila siswa lebih
memahami suatu materi setelah proses pembelajaran maka,
program pengajaran dinilai berhasil. (Ina Magdalena,Miftah Nurul
Annisa,DKK, 2021)

10
Berikut tabel 1 data siswa yang ikut dalam melakukan pre-test dan
post-test
No Nama Umur BB/kg TB/cm
1 Asila 6 tahun 18,50 kg 90 cm
2 Adril 6 tahun 17,85 kg 115 cm
3 Aisyah 6 Tahun 17,85 kg 89 cm
4 Ahd. Rais 5 Tahun 18,60 kg 93 cm
5 Aina 5 Tahun 14,60 kg 98 cm
6 Aslan 6 Tahun 18,20 kg 115 cm
7 Akhiruddin 5 Tahun 20,40 kg 108 cm
8 Hafis 6 Tahun 15,40 kg 120 cm
9 Pahrul 6 Tahun 16,10 kg 95 cm
10 Alfi 6 Tahun 16,55 kg 87 cm
11 Al-Fareza 5 Tahun 13,45 kg 94 cm
12 Zabir 5 Tahun 20,40 kg 108 cm

Dari tabel tersebut adapat disimpulkan, siswa RA Al-Hidayah


Yang ikut serta dalam kegiatan pretest sebelum penyuluhan dan Post-test
Sesudah penyuluhan berjumlah 12 orang dengan Berat Badan (BB) dan
Tinggi Badan (TB) masing-masing pada anak.
B. Pemantauan Status Gizi Anak
Berdasarkan pemantauan status gizi balita berguna untuk
mengetahui kekurangan atau kelebihan gizi pada masa balita (Mitra,
Septiani, Susmaneli, & Nurlisis, 2019).
Tabel 2 Pengukuran Status Gizi Anak RA Al-Hidayah

Kategori status
Indeks pengukuran Jumlah %
gizi

BB/U Kurus -

Normal 5 18.5%

11
Lebih -

TB/U Pendek -

Normal 5 18.5%

Kurus -

BB/TB Kurus -

Normal 4 14.8%

Lebih 1 3.7%

IMT/U Gizi Kurang 2 7.4%

Gizi Baik 3 11.1%

Gizi Lebih 5 18.5%

Obesitas 2 7.4%

Total 27 100%

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat dari 12 anak usia dini RA Al-


Hidayah, berdasarkan indek BB/U status gizi normal terdapat 5 anak (18,5
%) . Berdasarkan indeks TB/U dapat dilihat masih terdapat masalah gizi
pendek/stunting tidak ada, normal sebanyak 5 anak (14.8%) .Berdasarkan
Indeks BB/TB didapatkan hasil indeks normal sebanyak 4 anak (87,5%) dan
masih ada 1 anak dengan gizi lebih (3.7%), dan pada penghitungan IMT/U
pada anak mengalami status gizi kurang 2 orang (7.4%) , gizi normal 3
orang (11,1%) dan 18,5% mengalami masalah gizi lebih, namun yang
mengalami obesitas ada juga sebanyak 2 orang (7.4%).

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari program Pengabdian masyarakat ini adalah
sebagai berikut :
1. Pentingnya bagi orang tua untuk memiliki pengetahuan yang benar dalam
pemberian gizi yang baik pada anak usia
2. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalahbahwagizi/ nutrisisangat
berperan penting untuk pertumbuhandan perkembangan anak usia dini. Gizi
atau nutrisi merupakan komponen yang harus ada dan keberadaannya sangat
diperlukan oleh tubuhterutama dalam proses tumbuh kembang fisik, sistem
saraf dan otak, serta tingkat intelektualitas dan kecerdasan manusia.
3. Pemenuhan kebutuhan gizi (nutrien) merupakan faktor utama untuk
mencapai hasil tumbuh kembang agar sesuai dengan potensial genetik.
Pertumbuhan adalah setiap perubahan tubuh yang dihubungkan dengan
bertambahnya ukuran-ukurantubuh secara fisik dan struktural.
B. Saran
Kegiatan penyuluhan seperti ini dapat dilakukan secara rutin baik di
lokasi yang sama maupun di lokasi yang berbeda dengan sasaran masyarakat yang
benar-benar membutuhkan pengetahuan dan pemahaman tentang gizi untuk anak
usia dini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Eka Mishbahatul Mar'ah Has, 2002, The Development of Nutrition Demand


Enquiry Model for Preschool-Aged Children Based on Health
Promotion Model,(Jurnal Ners Vol. 7 No. 20)

Fiona watson, dkk, 2019, Pembangunan Gizi di Indonesia, (Jakarta Pusat;


Direktorat kesehatan dan gizi masyarakat kedeputian
pembangunan manusia masyarakat dan kebudayaan, kementerian
PPN / Bappenas)

Setiawati, dkk, 2020, Hubungan Status Gizi Dengan Pertumbuhan Dan


Perkembangan Balita 1-3 Tahun, (holistik jurnal kesehatan, Vol 14,
No 1)

Neni sintia, dkk, 2019, Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini
Dengan Model Outbond, Jurnal CARE 6 (2)

14

Anda mungkin juga menyukai