Anda di halaman 1dari 27

PROMOSI KESEHATAN ANAK

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
KELOMPOK 10

Muzilla Putri (22181053)


Siti Anisah (22181045)
Rizky Maulidi (22181080)

Dosen Pengampu
Erna Safitri,SKM

FAKULTAS LIMU ILMU KESEHATAN


PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ABULYATAMA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang” kesehatan anak”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, kami
meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang kesehatan anak ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Banda Aceh, 17 oktober 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat
bagi anak-anak...........................................................................................4
Dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:............................................4
B. Meningkatkan akses anak-anak terhadap pelayanan kesehatan................5
C. Menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak yang sehat........................................................7
D. Melibatkan peran keluarga dalam mendukung kesehatan anak-anak........8
E. Meningkatkan pendidikan dan pengetahuan orang tua tentang kesehatan
anak..........................................................................................................10
F. Membangun kerja sama antara berbagai pihak dalam mempromosikan
kesehatan anak........................................................................................12
G. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan anak.........................................................................................13
H. Untuk memfasilitasi aksesibilitas informasi mengenai pola makan sehat
dan aktivitas fisik pada anak....................................................................15
I. Permasalahan stunting pada anak di Indonesia...........................................17
J. Mengurangi dan mengontrol paparan anak terhadap media dan iklan.......19
BAB III PENUTUP...............................................................................................21
A. Kesimpulan..............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Promosi kesehatan anak merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan anak-anak. Latar belakang promosi kesehatan anak meliputi
beberapa hal berikut:

a. Rentang usia anak: Promosi kesehatan anak melibatkan anak-anak dari


kelahiran hingga masa remaja. Rentang usia ini penting karena setiap fase
perkembangan memiliki kebutuhan kesehatan yang berbeda.
b. Tingginya angka penyakit pada anak: Anak-anak rentan terhadap berbagai
penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan, diare, kekurangan gizi, dan
penyakit menular lainnya. Promosi kesehatan anak bertujuan untuk
mencegah dan mengurangi angka penyakit ini.
c. Peran penting masa kanak-kanak dalam pembentukan kesehatan seumur
hidup: Masa kanak-kanak merupakan periode penting dalam pembentukan
kebiasaan dan gaya hidup sehat. Promosi kesehatan anak bertujuan untuk
membentuk perilaku sehat sejak dini agar dapat berlanjut hingga dewasa.
d. Dampak buruk penyakit pada anak: Penyakit pada anak dapat memiliki
dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan
pendidikan mereka. Promosi kesehatan anak bertujuan untuk mencegah
dan mengurangi dampak buruk ini.
e. Ketersediaan sumber daya kesehatan yang terbatas: Di banyak negara,
terutama di daerah pedesaan atau masyarakat miskin, sumber daya
kesehatan yang terbatas menjadi tantangan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang memadai bagi anak-anak. Promosi kesehatan anak dapat
menjadi solusi untuk meningkatkan kesehatan anak dengan sumber daya
yang ada.
f. Peran keluarga dan masyarakat dalam kesehatan anak: Keluarga dan
masyarakat memiliki peran penting dalam membentuk lingkungan yang
mendukung kesehatan anak. Promosi kesehatan anak melibatkan

1
pendidikan dan partisipasi keluarga serta masyarakat dalam upaya
menjaga kesehatan anak-anak.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pola hidup sehat bagi anak-anak?
2. Bagaimana meningkatkan akses anak-anak terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas, termasuk pencegahan, deteksi dini, dan
pengelolaan penyakit menular dan tidak menular?
3. Bagaimana menciptakan lingkungan yang mendukung
pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang sehat, baik di
rumah, sekolah, maupun di masyarakat?
4. Bagaimana melibatkan peran keluarga dalam mendukung
kesehatan anak-anak, termasuk memberikan nutrisi yang cukup
dan seimbang, serta mendukung aktivitas fisik?
5. Bagaimana meningkatkan pendidikan dan pengetahuan orang tua
tentang pentingnya kesehatan anak-anak, termasuk pemahaman
tentang imunisasi, pola makan sehat, dan pengelolaan penyakit?
6. Bagaimana membangun kerjasama antara berbagai pihak, seperti
pemerintah, lembaga kesehatan, sekolah, dan masyarakat dalam
mempromosikan kesehatan anak-anak?
7. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya menjaga kesehatan anak?
8. Apa tindakan yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi
aksesibilitas informasi mengenai pola makan sehat dan aktivitas
fisik pada anak?
9. Bagaimana mengatasi permasalahan stunting pada anak di
Indonesia dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi
seimbang?
10. Bagaimana mengurangi dan mengontrol paparan anak terhadap
media dan iklan yang berpotensi memberikan pengaruh negatif
terhadap gaya hidup sehat mereka?

2
C. Tujuan
11. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola
hidup sehat bagi anak-anak.
12. Meningkatkan akses anak-anak terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
13. Menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak yang sehat.
14. Melibatkan peran keluarga dalam mendukung kesehatan anak-
anak.
15. Meningkatkan pendidikan dan pengetahuan orang tua tentang
pentingnya kesehatan anak-anak.
16. Membangun kerjasama antara berbagai pihak dalam
mempromosikan kesehatan anak-anak.
17. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak-anak tentang
pentingnya menjaga kesehatan dan gaya hidup sehat.
18. Mendorong anak-anak untuk mengadopsi perilaku sehat, seperti
menjaga kebersihan, makan makanan bergizi, berolahraga, dan
tidur cukup.
19. Membantu anak-anak menghindari dan mengurangi risiko terkena
penyakit atau kondisi kesehatan yang dapat dicegah, seperti
obesitas, karies gigi, dan penyakit menular.
20. Mendukung anak-anak dalam mengembangkan keterampilan hidup
sehat, seperti keterampilan mengelola stres, memahami pentingnya
mental health, dan memahami bagaimana menjaga kesehatan fisik
dan emosional mereka.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup


sehat bagi anak-anak
Dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:

1. Edukasi dan kampanye: Melakukan kampanye dan menyebarkan


informasi mengenai pentingnya pola hidup sehat bagi anak-anak
melalui media massa, sosial media, dan publikasi lainnya. Edukasi ini
dapat meliputi nutrisi yang seimbang, olahraga teratur, tidur yang
cukup, kebersihan diri, serta pengelolaan stres dan emosi.
2. Program sekolah: Melibatkan sekolah dalam program-program
kesehatan yang mengajarkan anak-anak tentang pentingnya pola hidup
sehat. Program ini dapat mencakup pengenalan jenis makanan sehat,
olahraga, dan kegiatan-kegiatan yang mendukung kesehatan secara
menyeluruh.
3. Peran orang tua: Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk
pola hidup sehat bagi anak-anak. Meningkatkan kesadaran orang tua
tentang pentingnya pola hidup sehat dapat dilakukan melalui seminar,
lokakarya, atau konseling kesehatan keluarga. Orang tua juga dapat
menjadi contoh dan mendukung anak-anak dalam menjalankan pola
hidup sehat.
4. Kerjasama dengan pemerintah dan lembaga terkait: Meningkatkan
kerjasama dengan pemerintah dan lembaga terkait seperti rumah sakit,
puskesmas, dan organisasi kesehatan lainnya dapat membantu
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup
sehat bagi anak-anak. Dengan adanya program-program kesehatan
yang diselenggarakan oleh pemerintah dan lembaga terkait,
masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi dan sumber daya
yang mendukung pola hidup sehat.

4
5. Pemberian insentif: Memberikan insentif kepada masyarakat yang
aktif dalam menjalankan pola hidup sehat bagi anak-anak dapat
menjadi motivasi tambahan. Insentif ini dapat berupa penghargaan,
hadiah, atau diskon untuk kegiatan atau produk yang mendukung pola
hidup sehat.
6. Penggunaan teknologi: Memanfaatkan teknologi seperti aplikasi
kesehatan, wearables, atau platform online untuk menyebarkan
informasi dan memonitor pola hidup sehat anak-anak dapat menjadi
cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Teknologi ini dapat memberikan pengingat dan motivasi bagi
masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah di atas, diharapkan kesadaran


masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat bagi anak-anak dapat meningkat
sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

B. Meningkatkan akses anak-anak terhadap pelayanan kesehatan


Dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:
1. Peningkatan infrastruktur: Membangun dan meningkatkan fasilitas
kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang mampu
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi anak-anak.
Infrastruktur yang memadai akan memudahkan anak-anak dan
keluarga untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang
diperlukan.
2. Peningkatan jumlah tenaga kesehatan: Meningkatkan jumlah tenaga
kesehatan yang terlatih dan berkualitas, terutama dalam bidang
pediatrik, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Hal ini dapat dilakukan melalui
peningkatan jumlah mahasiswa yang mengambil jurusan kesehatan
terkait dan program-program pendidikan yang mendukung
peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.

5
3. Program kesehatan sekolah: Melibatkan sekolah dalam program-
program kesehatan yang menyediakan pelayanan kesehatan kepada
anak-anak. Program ini dapat mencakup pemeriksaan kesehatan rutin,
imunisasi, penyuluhan tentang pola hidup sehat, dan pengobatan
ringan.
4. Peningkatan kesadaran masyarakat: Meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya pelayanan kesehatan yang berkualitas
bagi anak-anak melalui kampanye dan edukasi. Informasi mengenai
hak-hak anak terhadap kesehatan dan pentingnya mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat disebarkan melalui media
massa, sosial media, dan publikasi lainnya.
5. Pemberian subsidi atau bantuan keuangan: Memberikan subsidi atau
bantuan keuangan kepada keluarga yang kurang mampu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi anak-anak.
Hal ini dapat dilakukan oleh pemerintah atau lembaga swadaya
masyarakat untuk meringankan beban finansial keluarga dalam
mengakses pelayanan kesehatan.
6. Pengembangan telemedicine: Memanfaatkan teknologi telemedicine
untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi
anak-anak yang tinggal di daerah terpencil atau sulit dijangkau.
Telemedicine memungkinkan anak-anak dan keluarga untuk
melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan melalui video call atau
aplikasi kesehatan sehingga dapat memperoleh diagnosis dan
pengobatan yang tepat.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah di atas, diharapkan akses
anak-anak terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat meningkat
sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

6
C. Menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak yang sehat
Berbagai aspek, mulai dari lingkungan fisik hingga sosial.Berikut adalah
penjelasan secara panjang mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-
anak yang sehat:
1. Lingkungan Fisik yang Aman dan Sehat: Penting untuk menciptakan
lingkungan fisik yang aman dan sehat bagi anak-anak. Hal ini meliputi
pemenuhan kebutuhan dasar seperti air bersih, sanitasi yang baik, dan
akses ke makanan bergizi. Selain itu, penting juga untuk mencegah
terjadinya paparan terhadap zat berbahaya seperti asap rokok, polusi
udara, dan bahan kimia beracun. Meningkatkan kualitas air minum
dan udara di sekitar anak-anak dapat dilakukan melalui regulasi dan
pengawasan yang ketat.
2. Pola Hidup Sehat: Mendorong pola hidup sehat pada anak-anak sangat
penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Ini meliputi asupan makanan yang seimbang dan bergizi, aktivitas
fisik yang cukup, tidur yang cukup, dan menjaga kebersihan diri.
Sekolah dan keluarga dapat berperan dalam memberikan pendidikan
dan contoh pola hidup sehat kepada anak-anak.
3. Pendidikan Kesehatan: Memberikan pendidikan kesehatan kepada
anak-anak dan keluarga merupakan langkah penting dalam
menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak yang sehat. Pendidikan kesehatan dapat
mencakup informasi tentang nutrisi, kebersihan diri, pentingnya
olahraga, imunisasi, dan penggunaan obat-obatan yang aman. Sekolah
dan pusat kesehatan dapat berperan dalam menyediakan program
pendidikan kesehatan kepada anak-anak dan keluarga.
4. Peran Keluarga: Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam
menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak yang sehat. Keluarga dapat memberikan
dukungan emosional dan fisik kepada anak-anak, serta memberikan

7
contoh pola hidup sehat. Selain itu, keluarga juga dapat memastikan
akses anak-anak terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas,
seperti pemeriksaan kesehatan rutin dan imunisasi.
5. Lingkungan Sosial yang Mendukung: Lingkungan sosial yang
mendukung juga penting untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak yang sehat. Lingkungan sosial yang positif,
seperti keluarga yang harmonis, teman sebaya yang baik, dan sekolah
yang mendukung, dapat membantu anak-anak mengembangkan
keterampilan sosial, emosi, dan kognitif mereka dengan baik. Selain
itu, lingkungan sosial yang mendukung juga dapat membantu
mencegah terjadinya masalah kesehatan mental pada anak-anak.
6. Perlindungan terhadap Kekerasan dan Eksploitasi: Menciptakan
lingkungan yang aman dari kekerasan dan eksploitasi sangat penting
dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang
sehat. Anak-anak harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan fisik,
seksual, dan emosional. Selain itu, anak-anak juga harus dilindungi
dari eksploitasi seperti pekerja anak, perdagangan manusia, dan
pernikahan anak. Pemerintah, lembaga perlindungan anak, dan
masyarakat secara keseluruhan harus bekerja sama untuk menciptakan
lingkungan yang aman bagi anak-anak.

Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan


perkembangan anak-anak yang sehat, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal, memiliki kualitas hidup yang baik, serta menjadi
generasi yang sehat dan produktif di masa depan.

D. Melibatkan peran keluarga dalam mendukung kesehatan anak-anak


Sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak tumbuh dan
berkembang dengan baik. Keluarga memiliki peran yang sangat kuat dalam
membentuk gaya hidup dan pola pikir anak-anak mereka terkait kesehatan dan
kebiasaan sehari-hari.

8
Berikut adalah beberapa penjelasan tentang bagaimana peran keluarga dapat
mendukung kesehatan anak-anak secara panjang:

1. Memberikan nutrisi yang seimbang: Keluarga dapat membantu


mendukung kesehatan anak-anak dengan memberikan nutrisi yang
seimbang dan bergizi. Hal ini dapat dilakukan dengan menghidangkan
makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein, dan
menghindari makanan cepat saji atau camilan tidak sehat. Keluarga
juga dapat mengajar anak-anak tentang pentingnya makan makanan
sehat dan memberikan contoh dengan memilih makanan sehat untuk
diri mereka sendiri.
2. Mendorong gaya hidup aktif: Keluarga memiliki peran penting dalam
mendorong gaya hidup aktif pada anak-anak. Dukungan keluarga
untuk berpartisipasi dalam kegiatan fisik seperti bermain di luar,
olahraga, atau kegiatan fisik lainnya dapat membantu anak-anak
menjadi aktif secara teratur. Keluarga juga dapat menjadi contoh
dengan menjadi aktif secara bersama-sama sebagai kegiatan keluarga,
seperti berjalan-jalan atau bersepeda bersama.
3. Menjaga lingkungan yang sehat: Keluarga dapat menjaga lingkungan
yang sehat di rumah untuk mendukung kesehatan anak-anak. Ini
termasuk menjaga kebersihan, menghindari paparan terhadap bahan
kimia berbahaya, memastikan ventilasi yang baik, dan menerapkan
kebiasaan perilaku seperti mencuci tangan secara teratur. Keluarga
juga bisa membantu anak-anak memahami manfaat menjaga
kebersihan diri dan lingkungan.
4. Memberikan dukungan emosional: Dukungan emosional dari keluarga
sangat penting untuk kesehatan anak-anak. Dukungan dan perhatian
dari anggota keluarga dapat membantu mengurangi stres dan
memberikan anak-anak rasa aman dan nyaman. Komunikasi yang
terbuka dan positif juga dapat membantu anak-anak memahami emosi
mereka sendiri dan belajar bagaimana menangani stres atau situasi
yang sulit dengan cara yang sehat.

9
5. Mendorong pola tidur yang sehat: Tidur yang cukup dan berkualitas
juga sangat penting untuk kesehatan anak-anak. Keluarga dapat
membantu mendukung pola tidur yang sehat dengan menetapkan
rutinitas tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan tidur yang
nyaman, dan memastikan anak-anak memiliki waktu yang cukup
untuk tidur setiap malamnya. Keluarga juga dapat memberikan contoh
dengan memiliki kebiasaan tidur yang baik.

Melibatkan peran keluarga dalam mendukung kesehatan anak-anak adalah


langkah penting untuk membantu anak-anak tumbuh dan berkembang dengan
baik. Dukungan dan contoh yang diberikan oleh keluarga dapat membantu anak-
anak mengembangkan kebiasaan sehat yang akan berdampak pada kesehatan
mereka di masa depan.

E. Meningkatkan pendidikan dan pengetahuan orang tua tentang


kesehatan anak
Proses untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada orang tua
tentang pentingnya aspek kesehatan dalam kehidupan anak-anak. Ini mencakup
peningkatan pengetahuan, pengertian, dan kesadaran tentang faktor-faktor yang
memengaruhi kesehatan anak, serta pentingnya praktek kesehatan yang tepat.
Pentingnya kesehatan anak-anak adalah karena mereka merupakan kelompok
yang rentan terhadap penyakit, infeksi, dan kondisi kesehatan lainnya. Kehadiran
kesehatan yang baik pada anak-anak dapat berdampak langsung pada
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Selain itu, memiliki pengetahuan yang
memadai tentang kesehatan anak-anak juga memungkinkan orang tua untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan potensial dengan cepat dan mencari
perawatan yang sesuai.
Meningkatkan pendidikan dan pengetahuan orang tua tentang pentingnya
kesehatan anak-anak melibatkan beberapa aspek penting. Pertama, orang tua perlu
memahami pentingnya pola makan seimbang dan gizi yang tepat untuk
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Hal ini dapat mencakup

10
pemahaman tentang pentingnya mengonsumsi makanan sehat, memahami nutrisi
yang tepat untuk usia anak-anak, dan menghindari makanan yang tidak sehat atau
berpotensi mengganggu kesehatan anak-anak.
Selain itu, pendidikan dan pengetahuan orang tua tentang pentingnya
kesehatan anak-anak juga mencakup pemahaman tentang pentingnya kebersihan
dan sanitasi yang baik. Ini meliputi pengajaran tentang pentingnya cuci tangan
sebelum makan, menjaga lingkungan yang bersih dan higienis, serta menghindari
kontak dengan benda-benda yang berpotensi membawa infeksi.

Selanjutnya, orang tua juga perlu memahami pentingnya kegiatan fisik dan
olahraga untuk kesehatan anak-anak. Meningkatkan pemahaman mereka tentang
manfaat olahraga, aktivitas fisik, dan pentingnya menjaga gaya hidup aktif dapat
membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti obesitas dan penyakit
jantung pada anak-anak.

Selain itu, meningkatkan pendidikan dan pengetahuan orang tua juga mencakup
pemahaman tentang pentingnya imunisasi dan vaksinasi bagi anak-anak. Orang
tua perlu mengerti prosedur yang tepat, jadwal imunisasi yang disarankan, serta
manfaat dan perlindungan yang diberikan oleh vaksinasi.
Lebih lanjut, dalam meningkatkan pendidikan dan pengetahuan orang tua
tentang pentingnya kesehatan anak-anak, penting juga untuk menyampaikan
informasi tentang pentingnya pengawasan dan pemantauan kesehatan secara rutin.
Ini meliputi pemahaman tentang pentingnya kunjungan ke dokter secara berkala,
pemeriksaan kesehatan yang diperlukan, dan pentingnya mendeteksi tanda-tanda
awal penyakit atau masalah kesehatan pada anak-anak.
Secara keseluruhan, meningkatkan pendidikan dan pengetahuan orang tua
tentang pentingnya kesehatan anak-anak adalah upaya yang berkelanjutan untuk
memberikan fondasi yang kuat bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Hal
ini melibatkan pemahaman tentang gizi yang seimbang, kebersihan dan sanitasi,
aktivitas fisik, imunisasi, serta pentingnya pengawasan dan pemantauan
kesehatan. Dengan pengetahuan yang ditingkatkan, orang tua dapat mengambil

11
langkah-langkah yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan anak-
anak mereka.

F. Membangun kerja sama antara berbagai pihak dalam mempromosikan


kesehatan anak
Organisasi non-pemerintah, sekolah, rumah sakit, keluarga, dan
masyarakat umum. Tujuan utama dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan
kesehatan anak-anak, mencegah penyakit, dan memastikan pertumbuhan dan
perkembangan yang sehat.
Salah satu langkah awal dalam membangun kerja sama ini adalah melakukan
identifikasi terhadap berbagai pihak yang berperan dalam kesehatan anak-anak.
Pemerintah memiliki peran penting dalam menyediakan akses terhadap perawatan
kesehatan yang berkualitas melalui pelayanan kesehatan publik dan sistem
kesehatan nasional. Organisasi non-pemerintah dapat berperan dalam memberikan
pelatihan, menyediakan dana, dan mengadvokasi perlindungan anak-anak. Rumah
sakit dan sekolah juga dapat berkontribusi dalam memberikan edukasi kesehatan
kepada anak-anak dan keluarga mereka.
Setelah pihak-pihak yang terlibat diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah
mengkoordinasikan upaya mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui pembentukan
kelompok kerja atau forum kerja sama yang melibatkan semua pihak terkait.
Dalam kelompok kerja ini, akan ada diskusi, perencanaan, dan pengorganisasian
program-program kesehatan anak-anak. Selain itu, kerja sama juga bisa berupa
pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara semua pihak terkait, sehingga
dapat memperkaya upaya-upaya yang dilakukan.

Adapun beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan dalam membangun


kerja sama dalam mempromosikan kesehatan anak-anak antara lain:

1. Pembentukan kebijakan yang mendukung kesehatan anak-anak, seperti


kebijakan kesehatan sekolah yang menyediakan makanan sehat dan
aktivitas fisik.

12
2. Meningkatkan akses terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas bagi
anak-anak, termasuk pemberian vaksinasi, skrining penyakit, dan
pengobatan yang tepat.
3. Mengadakan program edukasi tentang gizi seimbang, kebersihan diri, dan
pola hidup sehat kepada anak-anak dan keluarga mereka di sekolah dan
lingkungan masyarakat.
4. Melibatkan keluarga dalam proses pengasuhan anak, termasuk
memberikan informasi tentang perkembangan anak, pola makan yang
sehat, dan pentingnya aktivitas fisik.
5. Melakukan advokasi untuk perlindungan terhadap anak-anak, termasuk
penegakan hukum terhadap kekerasan dan pelecehan anak.
6. Menyediakan dukungan psikologis dan kesehatan mental kepada anak-
anak yang membutuhkan, melalui konseling di sekolah atau mendirikan
pusat pelayanan kesehatan mental anak.
7. Membangun kemitraan dengan media massa dan platform online untuk
menyebarkan informasi kesehatan anak-anak secara luas kepada
masyarakat.
8. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap program-program yang
dilakukan, guna memastikan keefektifan dan efisiensi dari upaya-upaya
kesehatan anak-anak.

Membangun kerja sama antara berbagai pihak ini adalah tugas yang
kompleks, namun sangat penting dalam mempromosikan dan melindungi
kesehatan anak-anak. Hanya dengan kerja sama yang baik dan sinergi antara
semua pihak terkait, kita dapat mencapai kesehatan yang optimal bagi anak-anak
dan generasi yang akan datang.

G. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya


menjaga kesehatan anak
ada beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Edukasi dan kampanye: Pemerintah, lembaga kesehatan, dan
organisasi masyarakat dapat melakukan kampanye pendidikan yang

13
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya menjaga kesehatan anak. Kampanye ini dapat dilakukan
melalui media massa, seperti televisi, radio, dan internet, serta melalui
kegiatan sosialisasi di sekolah, pusat kesehatan masyarakat, dan
tempat-tempat umum lainnya.
2. Pendidikan kesehatan di sekolah: Sekolah merupakan tempat yang
ideal untuk memberikan edukasi kesehatan kepada anak-anak. Materi
mengenai pentingnya menjaga kesehatan anak dapat dimasukkan
dalam kurikulum sekolah dan disampaikan melalui pelajaran
kesehatan atau kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, sekolah juga dapat
mengadakan seminar atau workshop untuk orangtua agar mereka juga
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga
kesehatan anak.
3. Kerjasama dengan komunitas lokal: Melibatkan komunitas lokal
dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
menjaga kesehatan anak dapat menjadi strategi yang efektif.
Organisasi masyarakat, seperti kelompok ibu-ibu, kelompok remaja,
atau kelompok agama, dapat diajak bekerja sama dalam mengadakan
kegiatan edukasi dan kampanye kesehatan anak. Dengan melibatkan
komunitas lokal, pesan-pesan kesehatan akan lebih mudah diterima
dan dipahami oleh masyarakat.
4. Aksesibilitas dan ketersediaan informasi: Penting untuk memastikan
bahwa informasi mengenai kesehatan anak mudah diakses dan tersedia
bagi masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui penyediaan brosur,
poster, atau pamflet tentang kesehatan anak di pusat kesehatan
masyarakat, sekolah, atau tempat-tempat umum lainnya. Selain itu,
informasi juga dapat disebarkan melalui media sosial atau website
resmi yang dapat diakses oleh masyarakat.
5. Peran orangtua dan keluarga: Orangtua dan keluarga memiliki peran
yang sangat penting dalam menjaga kesehatan anak. Oleh karena itu,
penting untuk memberikan pendidikan dan dukungan kepada orangtua
mengenai pentingnya menjaga kesehatan anak. Ini dapat dilakukan

14
melalui konseling kesehatan anak di pusat kesehatan masyarakat atau
dengan menyediakan panduan dan materi edukasi yang mudah
dipahami bagi orangtua.
6. Kolaborasi dengan sektor lain: Upaya meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan anak juga perlu
melibatkan sektor lain, seperti sektor pendidikan, sektor swasta, dan
sektor pemerintah. Kolaborasi ini dapat dilakukan melalui program-
program bersama, seperti program pengenalan gizi sehat di sekolah
atau program promosi kesehatan di tempat kerja.

Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan kesadaran masyarakat tentang


pentingnya menjaga kesehatan anak dapat meningkat. Dengan meningkatnya
kesadaran ini, diharapkan masyarakat akan lebih memperhatikan aspek-aspek
kesehatan anak dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan
mereka.

H. Untuk memfasilitasi aksesibilitas informasi mengenai pola makan sehat


dan aktivitas fisik pada anak
ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan:

1. Membuat kampanye penyuluhan: Mengadakan kampanye penyuluhan


yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pentingnya
pola makan sehat dan aktivitas fisik pada anak. Kampanye ini dapat
dilakukan di sekolah, pusat kesehatan, atau melalui media sosial untuk
mencapai lebih banyak orang.
2. Menyediakan materi edukatif: Membuat dan menyediakan materi
edukatif yang mudah dipahami dan menarik bagi anak-anak, orang
tua, dan guru. Materi ini dapat berupa brosur, poster, atau video
pendek yang menjelaskan tentang pola makan sehat dan pentingnya
aktivitas fisik dalam bahasa yang sederhana dan menarik.
3. Membangun program sekolah yang sehat: Melibatkan sekolah dalam
upaya meningkatkan aksesibilitas informasi mengenai pola makan

15
sehat dan aktivitas fisik. Dalam hal ini, sekolah dapat menyediakan
kantin dengan pilihan makanan sehat, menyelenggarakan program
olahraga dan kegiatan fisik, serta mengintegrasikan pendidikan gizi
dalam kurikulum.
4. Menggandeng ahli gizi dan dokter anak: Menggandeng ahli gizi dan
dokter anak dalam memberikan informasi mengenai pola makan sehat
dan aktivitas fisik pada anak. Ahli gizi dapat memberikan panduan
nutrisi yang tepat sesuai dengan usia dan kebutuhan anak, sedangkan
dokter anak dapat memberikan informasi mengenai manfaat aktivitas
fisik dan bagaimana melakukannya dengan aman.
5. Mendorong partisipasi orang tua: Melibatkan orang tua dalam
mendukung pola makan sehat dan aktivitas fisik anak-anak. Dapat
dilakukan melalui penyuluhan khusus untuk orang tua, mengadakan
sesi diskusi atau workshop tentang pola makan sehat, serta
memberikan tips praktis yang dapat diterapkan di rumah.
6. Mengoptimalkan teknologi: Memanfaatkan teknologi seperti aplikasi
mobile atau situs web untuk menyediakan informasi mengenai pola
makan sehat dan aktivitas fisik pada anak. Aplikasi ini dapat
menyediakan resep makanan sehat, jadwal aktivitas fisik, serta
memantau perkembangan anak dalam mencapai pola makan dan
aktivitas yang sehat.
7. Membangun kerjasama dengan pemerintah dan lembaga terkait:
Membangun kerjasama dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk
meningkatkan aksesibilitas informasi mengenai pola makan sehat dan
aktivitas fisik pada anak. Hal ini dapat dilakukan melalui program-
program pemerintah yang fokus pada kesehatan anak, seperti program
gizi sekolah atau kampanye nasional tentang pola makan sehat.

Dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut, diharapkan aksesibilitas


informasi mengenai pola makan sehat dan aktivitas fisik pada anak dapat
meningkat. Hal ini akan membantu anak-anak dan keluarga mereka untuk
memahami dan menerapkan pola hidup sehat, sehingga dapat meningkatkan

16
kualitas hidup dan mencegah berbagai masalah kesehatan yang terkait dengan
pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.

I. Permasalahan stunting pada anak di Indonesia


merupakan isu serius yang perlu segera diatasi. Stunting adalah kondisi
gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan pertumbuhan fisik dan
perkembangan otak yang terhambat. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi
kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan sejak dalam kandungan
hingga usia 2 tahun.

Untuk mengatasi permasalahan stunting, langkah-langkah penting yang harus


dilakukan adalah:

1. Peningkatan akses terhadap gizi seimbang: Pemerintah perlu


meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi, terutama
bagi keluarga dengan tingkat ekonomi rendah. Program bantuan
pangan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program
Sembako Harapan (PSPH) dapat diperluas dan ditingkatkan untuk
mencakup lebih banyak keluarga yang membutuhkan.
2. Peningkatan pendidikan gizi: Pendidikan gizi harus menjadi bagian
integral dari sistem pendidikan di sekolah-sekolah. Materi tentang
pentingnya gizi seimbang, cara memasak makanan bergizi, dan praktik
pola makan sehat harus diajarkan kepada siswa sejak usia dini. Selain
itu, pelatihan gizi juga harus diberikan kepada ibu hamil dan ibu
menyusui agar mereka dapat memberikan nutrisi yang tepat kepada
anak-anak mereka.
3. Penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi: Faktor lingkungan juga
berperan penting dalam kesehatan anak. Penyediaan akses yang
memadai terhadap air bersih dan sanitasi yang baik dapat mencegah
penyakit infeksi yang dapat menghambat pertumbuhan anak.
Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam infrastruktur air dan
sanitasi di daerah-daerah yang masih kekurangan.

17
4. Promosi pemberian ASI eksklusif: Pemberian ASI eksklusif selama 6
bulan pertama kehidupan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan optimal anak. Pemerintah dan LSM harus bekerja sama
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat ASI
eksklusif dan memberikan dukungan kepada ibu-ibu agar dapat
memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka.
5. Peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan: Pemerintah perlu
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas, terutama di daerah-daerah terpencil. Pelayanan kesehatan
yang mencakup pemantauan pertumbuhan anak, pemberian imunisasi,
dan pendampingan gizi harus tersedia dan mudah dijangkau oleh
masyarakat.
Selain langkah-langkah di atas, penting juga untuk mengedukasi masyarakat
tentang pentingnya gizi seimbang. Beberapa cara untuk mengedukasi masyarakat
adalah:

1. Kampanye penyuluhan gizi: Pemerintah, LSM, dan organisasi masyarakat


harus melakukan kampanye penyuluhan gizi secara massal. Kampanye ini
dapat dilakukan melalui media massa, seperti televisi, radio, dan sosial
media, serta melalui kegiatan penyuluhan langsung di komunitas.
2. Pelatihan gizi bagi ibu-ibu: Pemerintah dan LSM dapat menyelenggarakan
pelatihan gizi bagi ibu-ibu di tingkat desa atau kelurahan. Pelatihan ini
dapat memberikan pengetahuan tentang gizi seimbang, cara memasak
makanan bergizi, dan praktik pola makan sehat.
3. Program pendampingan gizi: Pemerintah dapat meluncurkan program
pendampingan gizi di tingkat desa atau kelurahan. Program ini melibatkan
para kader kesehatan atau relawan yang memberikan pendampingan
kepada ibu-ibu dalam memilih dan memasak makanan bergizi untuk
keluarga mereka.
4. Penyediaan literatur dan materi edukatif: Pemerintah dapat menyediakan
literatur dan materi edukatif tentang gizi seimbang yang mudah dipahami
oleh masyarakat. Materi ini dapat disebarkan melalui pusat kesehatan

18
masyarakat, sekolah-sekolah, dan lembaga-lembaga lain yang
berhubungan dengan kesehatan.

Penting untuk melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, LSM,


masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya mengatasi permasalahan stunting dan
mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang. Dengan kerja sama
yang baik dan langkah-langkah yang tepat, diharapkan angka stunting di
Indonesia dapat terus menurun dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan
optimal.

J. Mengurangi dan mengontrol paparan anak terhadap media dan iklan


pengaruh negatif terhadap gaya hidup mereka merupakan langkah penting
dalam mempromosikan pola makan sehat dan aktivitas fisik. Berikut adalah
beberapa cara untuk melakukannya:

1. Mengawasi dan membatasi waktu layar: Orang tua perlu mengawasi


dan membatasi waktu anak-anak mereka di depan layar, termasuk
televisi, komputer, dan gadget. Menetapkan batasan waktu harian
yang wajar untuk menggunakan media elektronik dapat membantu
mengurangi paparan anak terhadap iklan yang tidak sehat.
2. Memilih tayangan yang positif: Orang tua perlu memilih tayangan
yang positif dan mendidik untuk anak-anak mereka. Memilih program
televisi atau film yang mendukung pola makan sehat dan gaya hidup
aktif dapat membantu mengurangi pengaruh negatif dari iklan yang
tidak sehat.
1. Membahas iklan dengan anak: Penting untuk berbicara dengan anak-
anak tentang iklan dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi
keputusan mereka. Mengajarkan anak-anak untuk menjadi kritis
terhadap iklan dan memahami tujuan di baliknya dapat membantu
mereka memahami bahwa tidak semua produk yang diiklankan adalah
sehat atau diperlukan.

19
2. Mengajarkan literasi media: Mengajarkan anak-anak tentang literasi
media dapat membantu mereka memahami bagaimana media bekerja
dan bagaimana iklan dapat mempengaruhi pikiran dan perilaku
mereka. Memberikan pengetahuan tentang teknik pemasaran dan
strategi manipulatif yang digunakan dalam iklan dapat membantu
anak-anak menjadi lebih sadar dan kritis terhadap pesan yang
disampaikan.
3. Mendorong minat dan kegiatan alternatif: Mengarahkan minat anak-
anak ke kegiatan yang positif dan sehat, seperti olahraga, seni, atau
kegiatan sosial, dapat membantu mengurangi waktu yang dihabiskan
di depan layar. Dengan memberikan alternatif yang menarik dan
bermanfaat, anak-anak akan lebih tertarik untuk terlibat dalam
kegiatan yang mempromosikan pola makan sehat dan aktivitas fisik.
4. Melibatkan keluarga dalam kegiatan yang sehat: Melibatkan seluruh
keluarga dalam kegiatan yang sehat dapat membantu mengurangi
paparan anak terhadap media dan iklan yang berpotensi negatif.
Misalnya, mengadakan piknik keluarga, bersepeda bersama, atau
memasak makanan sehat bersama dapat menjadi alternatif yang
menyenangkan dan bermanfaat.
5. Membangun kesadaran di sekolah: Sekolah juga dapat berperan dalam
mengurangi dan mengontrol paparan anak terhadap media dan iklan
yang berpotensi negatif. Dapat dilakukan melalui penyuluhan tentang
dampak iklan yang tidak sehat, mengadakan kegiatan yang
mendukung pola makan sehat dan aktivitas fisik, serta melibatkan
orang tua dalam upaya ini.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan anak-anak akan
lebih terlindungi dari pengaruh negatif media dan iklan yang dapat mempengaruhi
gaya hidup mereka. Penting untuk memberikan pendidikan dan dukungan yang
tepat kepada anak-anak agar mereka dapat membuat keputusan yang sehat dan
memilih gaya hidup yang aktif.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
memberikan vaksinasi secara rutin, menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
serta menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga dan makan makanan bergizi,
dapat membantu mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kualitas hidup
anak. Promosi kesehatan anak juga berperan dalam melindungi anak dari
kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi. Melalui pendidikan dan pemahaman yang
baik tentang hak-hak anak, serta penerapan sistem perlindungan anak yang efektif,
dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-
anak.
Kesimpulannya, promosi kesehatan anak merupakan upaya yang
komprehensif untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak-anak.
Melalui pendekatan yang melibatkan orang tua, masyarakat, dan berbagai sektor
terkait, promosi kesehatan anak dapat menciptakan lingkungan yang mendukung
tumbuh kembang anak secara optimal dan mencegah berbagai Kesimpulan dari
promosi kesehatan anak secara lengkap adalah bahwa promosi kesehatan anak
merupakan upaya yang penting dan komprehensif untuk mencegah penyakit dan
memaksimalkan potensi tumbuh kembang anak. Melalui pendekatan yang
holistik, promosi kesehatan anak mencakup berbagai aspek kehidupan anak,
termasuk gizi, imunisasi, kebersihan, pendidikan kesehatan, dan lingkungan yang
sehat.
Tujuan utama promosi kesehatan anak adalah memberikan pengetahuan dan
keterampilan kepada orang tua dan keluarga dalam merawat anak dengan baik.
Dengan demikian, orang tua dapat menjadi agen perubahan yang memastikan
anak-anak mereka tumbuh dan berkembang dengan baik secara fisik, mental, dan
sosial.
Namun, promosi kesehatan anak juga melibatkan peran aktif dari masyarakat,
termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, tenaga kesehatan, dan organisasi non-
pemerintah. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung kesehatan anak, seperti penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai,

21
akses ke air bersih, dan tempat bermain yang aman Selain itu, pentingnya promosi
kesehatan anak terkait dengan upaya pencegahan penyakit menular dan tidak
menular. Dengan masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi masa depan
mereka.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Andriana D. Tumbuh Kembang & Terapi bermain pada Anak. Jakarta :


Salemba Medika. 2011

2. Ariani, Yosoprawoto, M. Usia Anak dan Pendidikan Ibu Sebagai Faktor


Risiko Gangguan

Perkembangan anak. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 2,


Agustus 2012.

3. Chusna, PA. Pengaruh Media Gadget Pada Perkembangan Karakter Anak.


Jurnal Dinamika

Penelitian Media Komunikasi Sosial Keagamaan. Vol. 17, No. 2,


November 2017.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi. 2019. Profil Kesehatan Kabupaten Sigi


Sulawesi Tengah.

4. E Fitriahadi & Y Priskila / Jurnal Kesehatan 13 (2) 2020, 183-191

5. Hajiji, M. Ribuan anak di Kabupaten Sigi Mengalami Kerdil.

https://sulteng.antaranews.com/berita/87716/ribuan-anak-di-kabupaten-
sigi-tumbuhkerdil.8 Desember 2019.

6. Kusumaningtyas, K, Wayanti, S. Faktor Pendapatan Dan Pendidikan


Keluarga Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun.
Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari
2016.

7. Muhammad Sobari. Kesalehan Sosial, Jakarta, Alfa Beta. (2007).

8. Mulyawan, H. Gambaran kejadian BBLR. (Skripsi). Depok: Universitas


Indonesia. 2009.

9. Purnama, U. Hubungan antara status ibu bekerja atau ibu tidak bekerja
dengan status gizi anak balita di Kecamatan Medan Tembung.
(http://repository.usu.ac.id/handle/1

23456789/32433 Diakses 08 Oktober 2014).

10. Santri, A; Idriansari, A; Girsang, B, M. 2014. Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Pertumbuhan

Dan Perkembangan Anak Usia Toddler (1-3 Tahun) Dengan Riwayat Bayi
Berat Lahir

23
Rendah. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Vol 5, Nomor 01 Maret
2014.

11. Soedjatmiko. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. 2010.

12. Soetjiningsih & Ranuh, I. N. Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta:


Penerbit Buku

Kedokteran EGC. (2014).

13. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. 2013.

14. Utina, J., Palamani, S., Tamunu, E. Hubungan antara status bekerja ibu
dengan pencapaian tumbuh kembang anak usia batita di kelurahan
Maasing Kecamatan Tuminting kota Manado.
(http://ejurnal.poltekkesmanado.ac.id
/index.php/juiperdo/article/download/39/40. Diakses 18 Maret 2015).

15. Wati. Hubungan Stimulasi Perkembangan Terhadap Perkembangan Anak


Usia 0-5 Tahun Di RW 8 Kelurahan Kalicari Kota Semarang. 2016.

16. WHO. Kesehatan Anak. 2010

17. Wikipedia. Dasar Pendidikan 2011 [internet], Bersumber dari

http://www.psp.kemdiknas.go.id [Diakses pada tanggal 17/02/2013]. 2011.

18. Yuliana. Pola pertumbuhan anak usia 1-5 tahun di wilayah Bogor.
(Skripsi). Bogor: Institut

24

Anda mungkin juga menyukai