1. Latar Belakang
Kesenian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan yang harus ditumbuh
kembangkan sebagai cirri khas untuk membedakan bngsa yang satu dengan bangsa yang
lainnya. Berkembangnya bentuk kesenian yang ada didaerah setempat dipengaruhi pola piker
masyarakat, sehingga kesejahteraan lebih meningkat. Kesenian juga merupakan salah satu unsur
dari kebudayaan yang merupakan hasil karya manusia yang mengandung unsur-unsur keindahan
dan nilai-nilai kehiduapan manusia yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan
keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”. Menurut Ralph Linton (dalam
Ihromi 2006:18) “kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat yang mana pun
dan tidak mengenal sebagian dari cara hidup itu yaitu bagian yang oleh masyarakat dianggap
mensosialisasikan budaya nasional sebagai jati diri bangsa. Budaya atau nilai budaya dapat
diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya atau yang kita kenal
dengan proses enkulturasi. Untuk itu kita sebagai generasi muda hendaknya mengembangkan
dan berupaya untuk melestarikan kebudayaan yang ada dengan tetap menjaga
yang memiliki beraneka ramag seni budaya dan tradisi-tradisi yang unik dalam kehidupan
1
penduduknya yang terdiri dari berbagai etnis salah kabupaten yang memiliki beraneka ragam.
Termasuk kabupaten Ogan Komering Ilir yang sejak lampau memiliki beraneka ragam
kesenian tradisional, pada umumnya penduduk yang mendiami daerah Ogan Komering
Ilir adalah suku Melayu Palembang, dengan varian Pegagan, Penesak, Rambang
Ilir antara lain : seni tari terdapat Tari Penguton, Tari Puteri Usang Sungging, Tari
Sabung Ayam, Tari Berambak, seni drama Putri Si Rambut Putih, seni musik Tanjidor
dan Orkes Melayu, seni rupa dan kerajinan Kain Sarung Tenun, kerajinan logam dan
perhiasan dan banyak lagi jenis kesenian yang terdapat di kabupaten Ogan Komering
Ilir.
juga seperti musik, kerajinan tangan dan seni tari, adapun musik yang berkembang di
desa ini adalah musik tanjidor yang sering di mainkan apa bila sedang mengadakan
acara pernikahan atau ketika penganten diarak keliling desa. Sedangkan kerajinan
tangan yang ada didesa ini adalah menganyam tikar yang menjadi mata pencarian bagi
dalam menganyam maka di tuangkanlah kedalam sebuah tarian yaitu Tari Berambak
2
Tari Berambak ini sering ditarikan ketika acara pernikahan, festival, dan acara-
acara hiburan rakyat yang ada didesa dan kecamatan tersebut. Tarian ini diciptakan oleh
Bapak Suparman, S. Pd yang biasa dipanggil Suparman Guluk, beliau selain membuat
tarian juga suka membuat lagu-lagu daerah seperti Lagu Berambak, Sungai Babatan
dan banyak lagi lagu ciptaan beliau yan sudah populer di kabupaten Ogan Komering
Ilir.
Tari Berambak ini juga sekarang sudah menjadi tari tradisi didesa Pedamaran
pada umunnya Tari Berambak ditarikan oleh para remaja-remaja didesa tersebut dan
tidak ada ketentuan harus berapa jumlah pasangan penarinya dan Tari Berambak ini
Pakaian yang digunakan sangat sederhana yaitu pakaian yang biasa digunakan
didesa Pedamaran, untuk penari pria menggunakan baju batik, celana hitam, sarung
tajung atau belibis. Sedangkan untuk penari wanita menggunakan baju kebaya dan kain
Tari Berambak ini sangat akrab dengan masyarakat Pedamaran karena tarian ini
tari tradisional khususnya tari sambut yang ada di daerah Pedamaran. Maka untuk
3
2.1 Pembatasan Masalah
Penelitian yang akan diteliti dibatasi secara khusus mengenai perkembangan Tari
perkembangan disini adalah (1) asal pembentukan Tari Berambak (2) perkembangan
bentuk pertunjukan Tari Berambak didesa Pedamaran kabupaten Ogan Komering Ilir.
yang akan ditelitih adalah bagaimana perkembangan Tari Berambak didesa Pedamaran
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian nantinya sebagai berikut:
1. Menjelaskan asal-usul Tari Berambak didesa Pedamaran kabupaten Ogan
Komering Ilir.
2. Memberikan gambar bentuk sajian dan perkembangan Tari Berambak didesa
4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian nanti adalah sebagai berikut :
1. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha mengembangkan kesenian
5. Tinjauan Pustaka
5.1 Kebudayaan
Pengertian Kebudayaan “Kebudayaan merupakan keseluruhan system gagasan, tindakan
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
menurut Ralph Linton (dalam Ihromi 2006:18) menyatakan bahwa “Kebudayaan adalah
seluruh cara kehidupan dari masyarakat yang mana pun dan tidak mengenal sebagian dari
4
cara hidup itu yaitu bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih
moral, adat dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat.”
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah hasil karya manusia
untuk diri manusia itu sendiri yang meliputi kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat dan
berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
universal; meliputi sistim organisasi social, sistim mata pencaharian hidup, sistim
pemahaman, pengalaman dan imajinasinya. Suatu hasil disebut karya seni tergantung
pada dapat tidaknya karya itu memberikan kesenangan bagi orang yang mengalaminya,
disamping itu kesenian merupakan perwujudan rasa keindahan yang penuh dengan
menjadi 3, yaitu :
(a) seni rupa, yaitu kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan
mata, misalnya seni patung, relief, lukis dan lain-lain; (b) seni suara,
yaitu kesenian yang dinikmati manusia dengan telinga, misalnya seni
vokal, instrumentalia, sastra; (c) seni yang dinikmati manusia dengan
menggunakan mata dan telinga, misalnya sendratari yang merupakan
gabungan dari seni tari, instrumentalia, dan sastra.
5
Bastomi (1988:1) “Seni adalah salah satu upaya budi manusia yang menumbuhkan
penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang
melihat atau mendengar.” Aristoteles (dalam Sartono, 2007:2) “Seni adalah peniruan
bentuk alam dengan kreativitas dan ide penggubahnya agar lebih indah”.
Dari pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa seni adalah
penciptaan benda atau segala hal peniruan bentuk alam yang merupakan perbuatan
gerak-gerak tubuh dan anggotanya yang diatur sedemikian rupa sehingga berirama”
Menurut Soedarsono (1978:1) “apabila tari dianalisa secara teliti, maka akan
tampak bahwa diantara sekian banyak elemen yang terdapat didalamnya, ada dua yang
paling penting, yaitu gerak dan ritme”. Kamaladevi Chattopadhaya (dalam Soedarsono,
1992:81), seorang ahli tari dari India, mengemukakan sebuah batasan tentang tari
sebagai berikut. “Tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang
pernah pula mengutarakan sebuah definisi yang berbunyi “tari adalah gerak-gerak dari
seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta
gerak yang ritmis yang ditimbulkan oleh tubuh manusia yang disesuaikan dengan gerak
perjalanan sejarah yang cukup lama, yang selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang
telah ada”. Dengan merujuk pengertian di atas maka lahirnya tari tradisional tidaklah
6
secara spontan, karena dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke generasi yang
Komering Ilir khususnya di desa Pedamaran. Tari ini biasanya disajikan sebagai tari
penyambutan tamu resmi, acara pernikahan bahkan terkadang ditampilkan pada saat
Tarian ini diciptakan oleh Bapak Suparman, S. Pd yang biasa dipanggil Suparman
Guluk, beliau selain membuat tarian juga suka membuat lagu-lagu daerah seperti Lagu
Berambak, Sungai Babatan dan banyak lagi lagu ciptaan beliau yan sudah populer di
Tari Berambak ini juga sekarang sudah menjadi tari tradisi didesa Pedamaran
pada umunnya Tari Berambak ditarikan oleh para remaja-remaja didesa tersebut dan
tidak ada ketentuan harus berapa jumlah pasangan penarinya dan Tari Berambak ini
Pakaian yang digunakan sangat sederhana yaitu pakaian yang biasa digunakan
didesa Pedamaran, untuk penari pria menggunakan baju batik, celana hitam, sarung
7
tajung atau belibis. Sedangkan untuk penari wanita menggunakan baju kebaya dan kain
6. Prosedur Penelitian
jenis penelitian, objek penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan
Komering Ilir.
1) Perkembangan : suatu proses perubahan dalam diri individu yang bersifat
artistik.
3) Berambak : adalah Menganyam tikar.
4) Pedamaran : adalah kecamatan dari desa pedamaran itu sendiri.
5) Ogan Komering Ilir : merupakan kabupaten dari desa Pedamaran.
berarti cermat, seksama, hati-hati. Seperti pernyataan dari Hillway (dalam Alkaf,
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh
8
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian
deskriptif analisis. Hal ini sesuai dengan tujuan memperoleh deskripsi yang mendalam
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah
Komering Ilir. Objek ini mencakup penata tari, musik iringan tari, dan hal-hal yang
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah”. Instrumen dari penelitian ini adalah peneliti sendiri. Seperti yang diungkapkan.
Dalam penelitian kualitatif kedudukan peneliti cukup rumit, ia sekaligus sebagai
perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia
menjadi pelapor hasil penelitian. Pengertian instrumen disini sangat tepat karena ia
9
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data participant observation
(observasi berperan serta) yaitu “peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian” (Sugiyono,
2010:145).
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis,
datang di tempat kegiatan orang yang sedang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam
latihan dan persiapan Tari Berambak. Dengan observasi ini peneliti bertujuan untuk
dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bagaimana bentuk dan keadaan tari ini
sebenarnya.
menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Alat bantu yang dipergunakan
untuk kelancaran wawancara adalah alat tulis, buku catan, laptop, hand phone dan
kamera. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada pihak-pihak terkait sebagai
berikut:
1) Pencipta Tari Berambak, untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang
10
2) Penari atau pendukung tari untuk memperoleh data yang berkaitan dengan tari
Tepak Keraton.
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
iringan tari, pendapat dan komentar pembahan tentang Tari Berambak, dalam hal ini
peneliti menyertakan tape recorder, buku catatan, dan kamera digital sebagai media
peneliti dan subjek penelitian, baik berupa individu berasal dari situasi manusia. Karena
itu data yang dideskripsikan peneliti sebenarnya merupakan hasil rekonstruksi pikiran
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data
langkah-langkah berikut :
1. Membuat catatan lapangan.
Peneliti mencatat, merekam atau memotret apa yang didengar dan dilihat di
dokumen.
menjadi catatan yang lebih rapi, mudah diapahami, enak dibaca tetapi hanya berisi
11
3. Menggelompokkan data sejenis.
Peneliti seawal mungkin jika sudah bisa, mulailah memilah atau menggelompokkan
“data sejenis” atau sub tema atau tema dari kumpulan data tersebut.
4. Melakukan interprestasi dan penguatan.
Peneliti “meraba-raba” memberi arti terhadap deskripsi para responden (kelompok
hal-hal penting, dicari tema dan polanya” (Sugiyono, 2010:247). Data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
Reduksi data merupakan bagian analisis data yang dapat mempertegas, memperpendek,
membuat focus dan membuang yang tidak penting agar kesimpulan akhir dapat ditarik
secara valid.
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif”. Dalam penelitian ini akan disajikan data secara lengkap, baik data yang
anatara kategori permasalahan yang ada untuk mendapat sajian yang jelas sehingga
kegiatan mengumpulkan data dapat terjadi dengan baik dalam bentuk gambar maupun
foto-foto.
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga
diteliti menjadi jelas. Dengan memamhami apa yang adadi lapangan, setelah
12
dideskripsikan dalam bentuk sajian data, kemudian diuji kebenarannya dan diambil
DAFTAR PUSTAKA
Alkaf, Nuraida Halid. 2009. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Tanggerang: Islamic
Research Publishin.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Elvandari, Efita. 2009. Bahan Ajar Filsafat Seni. Palembang: Universitas PGRI
Palembang.
Elvandari, Efita. 2010. Bahan Ajar Sejarah dan Analisis Tari. Palembang: Universitas
PGRI Palembang.
http://r4hmatdocuments.blogspot.com/2009/08/pengertian-perkembangan-dan-
pertumbuhan.html
Sartono, dkk. 2007. Tari Tanggai Selayang Pandang. Palembang: Dewan Kesenian
Palembang
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
13
14