Anda di halaman 1dari 13

APRESIASI SENI TARI

REOG PONOROGO

OLEH :

Lia Fitriani
X GRAFIKA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan rahmat dan hidayah Allah SWT saya dapat menyelesaikan
makalah kesenian dengan judul Apresiasi Seni Daerah Reog Ponorogo.

Makalah kesenian ini saya susun dengan maksud untuk melengkapi tugas kesenian
dan sebagai pengganti UTS.

Dalam makalah kesenian ini saya sampaikan beberapa informasi tentang kesenian
khas Jawa Timur yang tepatnyanya berasal dari daerah Ponorogo yang bernama Reog
Ponorogo. Dengan maksud, agar para pembaca dapat memahami dan melestarikan budaya
khas Indonesia khususnya Reog Ponorogo yang terancam punah karena kekurngan dana dan
diakui oleh negara lain.

Saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang telah


membantu saya dalam pembuatan makalah kesenian ini. Khususnya Bapak Widodo Djati S
selaku pembimbing saya dalam pembuatan makalah kesenian ini, Bapak Soenarjono selaku
ketua paguyuban Reog Ponorogo di Surabaya dan Bapak Agung selaku Guru kesenian saya

Dengan demikian, semoga makalah kesenian ini dapat bermanfaat bagi semua orang,
khususnya kepada pembaca yamg ingin mengenal kesenian khas Jawa Timur yang
bernamaReog Ponorogo dan mungkin makalah ini tak luput dari kesalahan dan membutuhkan
koreksi atau pembenahan yang labih menditai lagi untuk itu saya menerima kritik dan saran
dari para pembaca,terima kasih.

Pasuruan, Oktober 2017

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini semakin banyak masyarakat yang menganggap kesenian khas
daerah yang dalam hal ini adalah Reog Ponorogo hanya sebuah kesenian masa lalu. Yang di
anggap kesenian memanggil setan dengan aura mistis. Dan dalam kenyataannya semakin
banyak masyarakat yang melupakan warisan kebudayaan daerah, dalam hal ini adalah Reog
Ponorogo karena semakin majunya hiburan . Reog Ponorogo merupakan kesenian khas
daerah Ponorogo yang pada akhirnya akan luntur apabila tidak ada peran pemerintah dan
seluruh elemen masyarakat dalam melestarikan kesenian tersebut dan bahkan warga negara
lain yang notabene bukan merupakan kesenian khas daerah meraka malah mau melestarikan
peninggalan budaya masa lalu itu. Dan dampaknya muncul kontroversi kalau negara tetangga
mulai mengakui kesenian khas daerah kita lalu bagaimana kita sebagai pemilik asli dari
kesenian khas daerah tersebut apakah kita hanya berdiam diri dan membiarkannya terjadi
begitu saja? padahal sebenarnya dizaman sekarang bukan suatu upacara pemanggilan setan

melainkan suatu sendra tari yang sangat menarik untuk dipahami dan dipelajari. Namun

apakah masyarakat zaman sekarang mengetahui apa itu kesenian Reog Ponorogo?

Oleh karena itu makalah kesenian ini saya buat agar para pembaca dapat mengetahui
apa itu Reog Ponorogo dan menghimbau agar semua elemen masyarakat khususnya para
pemuda di Indonesia mau melestarikan kesenian khas daerah mereka masing masing dan
mungkin kalau bisa membawa kesenian tersebut ke kancah internasional.

1.2 Tujuan

Saya membuat makalah ini dengan tujuan untuk membuat para pembaca mengeta hui
apa itu kesenian daerah dari Jawa Timur yang bernama Reog Ponorogo dan menghimbau
kepada para masyarakat agar mau melestarikan kesenian khas daerah Indonesia agar tidak di
klaim oleh negara lain.
1.3 Ruang Lingkup

Sebenarnya kesenian Reog itu berasal dari Ponorogo tetapi karena keterbatasan waktu
dan sarana untuk mencari informasi yang labih detai lagi akhirnya saya membatasi ruang
lingkup untuk menggali informasi di daerah Surabaya dan sekitarnya dan akhirnya saya
menemukan sebuah paguyuban seni tari Reog Ponorogo yang diberi nama Sani Tari Reog
Ponorogo Tunggal Budoyo Suroboyo. Paguyuban seni tari ini berdomisili di Surabaya yang
tepatnya dijalan pacar keling gang I.

1.4 Metode

Dalam pembuatan makalah ini saya menggunakan metode yang bernama metode
interview langsung ke narasumber. Jadi saya langsung datang ke rumah ketua paguyuban
Sani Tari Reog Ponorogo Tunggal Budoyo Suroboyo yang dalam hai ini sebagai narasumber
kami untuk menanyakan beberapa informasi tentang kesenian Reog dan disana diterangkan
semua masalah yang berkaitan dengan kesenian tari Reog Ponorogo tersebut.
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2.1 Reog Ponorogo Tunggal Budoyo Suroboyo

Paguyuban Seni Tunggal Budoyo suroboyo lahir di Surabaya dan ber alamat di jalan
pacar keling no 111 surabaya. Tujuan mereka membuat paguyuban Seni tunggal budoyo
Suraboyo yaitu untuk mewadahi kreatifitas generasi muda supaya terhindar dari hal hal
negatif seperti kenakalan remaja dll selain itu mereka juga ingin menjaga dan melestarikan
kesenian daerah agar tidak hilang dan lenyap dimakan modernisasi dunia.

Paguyuban Seni Tunggal Budoyo ini menampilkan seni tari Reog Ponorogo tetapi karena
mereka ingin melestarikan banyak seni tradisi akhirnya mereka juga menampilkan kesenian
tradisional lainnya seperti jaranan kuda lumping dan banyak lagi. Paguyuban ini diketuai oleh
bapak soenarjono yang beralamat di jalan pacar keling no 66 surabaya.

Prestasi Paguyuban Seni Tunggal Budoyo cukup gemilang di daerah Surabaya


contohnya paguyuban ini pernah memenjadi juara1 lomba festival Reog se Surabaya dan
mengikuti parade senja yang hanya diikuti seniman Reog yang puya reputasi besar, selain itu
Paguyuban Seni Tunggal Budoyo ini juga menjadi salah satu paguyuban yang di kontrak oleh
pemerintah kota Surabaya untuk menampilkan kesenian Reog mereka dibalai pemuda.

2.2 Sejarah Reog Ponorogo

Sebenarnya Reog Ponorogo muncul sebagai bentuk upacara adat kepercayaan gaib setempat
yang kental akan aura magis dan ilmu kebatinan yang kental, seiring dengan perubahan
zaman maka berubahlah Reog Ponorogo itu mejadi suatu bentuk hiburan dan kesenian teater
rakyat.

Diduga topeng dadak merak itu ter inspirasi dari bentuk sebuah patung yang terletak
digugusan pura belahan yang berdiri pada zaman kerajaan kahuripan yang saat itu di pimpin
oleh raja Airlangga di dekat gunung penanggungan, yaitu patung Dewa Wisnu Diatas Garuda
yang berbulu menyebar.
Dan ada sebuah keunikan di topeng dadak merak yaitu adanya mutiara di paruh
burung merak yang konon merupakan tanda atau simbol bahwa kerajaan wengker telah
masuk kedalam agam islam. Simbol mutiara tersebut merupakan perlambamg dari biji tasbih
yang digunakan kaum muslim saat berdoa.

Sebenarnya asal mula cerita Reog Ponorogo ada lima versi ber beda tetapi Cuma tiga
versi yang diakui yaitu :

a. cerita versi suryongalam

Versi ini bercerita tentang seorang demang yang bernama Suryongalam yang
merupakan kaki tangan kerajaan Majapahit menyindir rajanya yang konon lebih banyak
dikendalikan oleh permaisuri sehingga di gambarkan singgo barong yang merupakan
perlambamg seorang raja di tunggangi / kendalikan oleh merak yang lembut sebagai
perlambang permaisuri,

b. cerita versi songgolangit / dewi ragil kuning

Ini adalah versi resmi yang banyak di pergunakan seniman Reog yaitu cerita tentang
raja Ponorogo yang bernama Prabu Klono Sewandono dari Kerajaan Bantaran Angin ingin
mempersunting putri dari Kerajaan Kediri yang bernama Dewi Songgolangit / Dewi Ragik
Kuning karena sang putri tidak mau menikah akhirnya putri itu mengirim pasukan dari
Kerajaan Kediri yang terdiri dari singobarong dan dadakmerak lalu raja klono sewandono dan
wakilnya Bujanganong /Pujangga Anom melawannya dengan pengawalnya yaitu pasukan
berkuda yang bernama Jathilan dan pasukan gagah berani yang mempunyai ilmu hitam
mematikan yang bernama Warok

c. versi ki ageng kutu

Versi ki ageng kutu yaitu tentang kiageng kutu yang menyindir raja Ponorogo yang
dikendalikan oleh raja dari negeri china yang bermaksud untuk memprovokasi raja Ponorogo
untuk mengkorupsi uang negara.
2.3 Apa Itu Reog Ponorogo

Reog adalah sebuah kesenian budaya berbentuk teater yang dilakukan oleh
sekelompok pemain drama tari dengan berbagai karakter dan perwatakan pelaku, kesenian
Reog ini berasal dari daerah Jawa Tawa timur bagian barat laut dan kabupaten Ponorogo
dianggap sebagai kota asal kesenian Reog yang sebenarnya.

Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental akan bau
mistik dan ilmu ilmu kebatinan.

Pada zaman modern Reog biasanya dimainkan oleh 7 orang pria bertubuh gagah
dengan memakai topeng berwarna merah dengan jambang dan kumis yang panjang dalam
kesenian Reog mereka disebut Warok, lalu ada 6 pria yang berpenampilan seperti
perempuan dan masing masing menunggangi seekor kuda tetapi karena perubahan zaman
akhirnya beberapa paguyuban seni tari dan teater Reog mengganti penari mereka menjadi
seorang wanita asli dalam kesenian Reog mereka sering disebut dengan Jathilan, sepasang
pemgawal raja yang disebut bujang anom, dan ada seorang raja yang berpenampilan layaknya
sebuah pemimpin lalu ada seekor singa yang bernama singo barong yang ditunggangi seekor
merak yang disebut Singo Barong dan disini keunikan dari Reog yaitu Singo Barong yang
memiliki berat 50 60 kg hanya di bawakan dan ditarikan menggunakan gigi dan hanya bisa
dilakukan oleh orang yang terlatih.

2.4 Tokoh Pemeran Reog Ponorogo

Reog Ponorogo mempunyai 5 pemeran utama yang selalu bermain disaat pertunjukan
yaitu :

Singgo Barong yang berbentuk kepala harimau dengan tatanan bulu merak yang
mengembang lebar sebagai mahkota yang di sebut dengan dadak merak,
beratnya bisa mencapai 50 60 kg yang digigit dengan gigi,jadi penari harus
kuat dan mengerti tekniknya.
Pujangga Anom atau Bujanganong,memakai yang bentuknya lucu dan seram,
gerak tariannya lincah dan akrobatik.

Raja Klono Sewandono adalah seorang raja, juga memakai topeng yang berciri
khas satria dan pemberani

Sekelompok Jathilan jumlahnya bisa mencapai empat ,enam, delapan dan


seterusnya dan harus genap, penari berpenampilan kesatria tapi feminim dengan
menunggang kuda replika dari kepang atau anyaman bambu.

Warok peran sebagai pembinaataun sesepuh diperankan oleh laki laki yang
bertubuh kekar, mempunyai jambang dan kunis yang tebal serta memakai tutup
kepala yang disebut belangkon

2.6 Musik Pengirig Reog Ponorogo

Musik pengiring ini di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok penyanyi yang
terdiri dari dua penyanyi yang menyanyi lagu daerah seperti Jathilan Jonorogo apabila
diadakan di kabupaten Ponorogo dan apabila di Surabaya para aguyuban reog di
Surabaya sering menggantinya dengan Semanggi Surabaya atau Jembatan Merah
yang merupakan lagu khas Surabaya dengan bahasa jawa lalu kelompok instrument
gamelan memiliki anggota sekitar 9 orang yang terdiri dari:

2 orang penabuh gendang


1 orang penabuh ketipung atu gendang terusan.
2 orang peniup slompret
2 orang penabuh kenong
1 orang penabuh gong
2 orang pemain angklung

Salah satu ciri khas dari tabuhan reog adalah bentuk perpaduan irama yang berlainan
antara kethuk kenong dan gong yang berirama selendro dengan bunyi slompret yang berirama
pelog sehingga menghasilkan irama yang terkesan magis.
2.7 Lembar Isian Tentang Reog Ponorogo

2.7.1 Asal Kesenian Reog Ponorogo

A. Kota/Desa : Ponorogo

B. Kabupaten : Ponorogo

C. Provinsi : Jawa Timur

2.7.2 Info Umum Reog Ponorogo

A. Nama: Reog Ponorogo

B. Fungsi: dizaman dahulu sebagai upacara adat tetapi seiring dengan perubahan
waktu berubah menjadi kesenian tradisional dan teater rakyat

C. Waktu: Pertunjukan reog dilaksanakan pada pukul 08.30 sampai pukul 09.00

D. Tempat: Balai Pemuda Surabaya

E. Jumlah pemain teater: pemain sendra tari & teater reog ponorogo berjumlah 17
orang yang terdiri dari:

Singgo Barong :1 2 orang

Pujangga Anom atau Bujanganong :1 2 orang

Raja Klono Sewandono. :1 orang

Sekelompok Jathilan :6 oranng

Warok :7 orang

F. Jumlah pemain musik: pemain musik gamelam pada reog berjumlah 9 orang

Pria &Wanita/Pria saja/ Wanita saja


Setiap pemain memainkan 1 alat musik

Pakaian pemain musik menggunakan jas yang dipadukan dengan celana


panjang dan topi belangkon

Tata rias: tata rias para pemain gamelan reog relative tanpa make up

G. Penyanyi lagu daerah

Penyanyi pria berjumlah 2 orang

Penyanyi wanita tidak ada

Pakaian penyanyi lagu daerah sama dengan pakaian pemain musi


gamelan yaitu menggunakan jas yang dipadukan dengan celana
panjang dan topi belangkon

Para penyanyi bernyanyi sambil duduk

2.7.3 Alat Musik Yang Mengiringi Reog Ponorogo

A. Alat musik dalam gamelan reog berjumlah 9 buah

B. 2 orang penabuh gendang dimainkan dengan dipukul dan terbuat dari kayu dan
kulit sapi

C. 1 orang penabuh ketipung atu gendang terusan. dimainkan dengan dipukul dan
terbuat dari kayu, alumunium dan kulit sapi

D. 2 orang peniup slompret dimainkan dengan ditiup dan terbuat dari bambu

E. 2 orang penabuh kenong dimainkan dengan dipukul dengan menggunakan alat


dan terbuat dari logam dan kayu

F. 1 orang penabuh gong dimainkan dengan dipukul dengan alat dan terbuat dari
logam dan kayu

G. 2 orang pemain angklung dimainkan dengan digoyang dan terbuat dari bambu
2.7.4 Lagu Daerah Yang Mengiringi Reog Ponorogo

A. Judul nyanyian yang digunakan tergantung tempat di tampilkan seperti


Semanggi Suroboyo atau Jathilan Ponorogo

B. Nyanyian yang dinyanyikan menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa jawa

C. Nyanyian di reog ini dinyanyikan selama 20 menit

2.7.5 Apresiasi Terhadap Reog Ponorogo

A. Fungsi pertunjukan reog ini dizaman dahulu sebagai upacara adat tetapi seiring
dengan perubahan waktu berubah menjadi kesenian tradisional dan teater
rakyat

B. Keunikan pertunjukan reog ponorogoyaitu Singo Barong yang memiliki berat


50 60 kg hanya di bawakan dan ditarikan menggunakan gigi dan hanya bisa
dilakukan oleh orang yang terlatih

C. Keunikan musik reog ponorogo yaitu bentuk perpaduan irama yang berlainan
antara kethuk kenong dan gong yang berirama selendro dengan bunyi slompret
yang berirama pelog sehingga menghasilkan irama yang terkesan magis

D. Pendapat saya tentang seni tari dan teater reog adalah Reog merupakan sebuah
kesenian yang memiliki nilai budaya tinggi dan berbentuk tari atau teater yang
seharusnya kita jaga dan rawat agar tidak luntur atau munkin bahkan hilang
dimakan globalisasi dan modernisasi dunia.

2.7.6 Latar Belakang Reog Ponorogo Muncul

Menurut beberapa cerita turun menurun reog ponorogo merupakan bentuk upacara adat
kepercayaan gaib setempat yaitu di kawasan Ponorogo yang kental akan aura magis dan ilmu
kebatinan yang kental, seiring dengan perubahan zaman maka berubahlah Reog Ponorogo itu
mejadi suatu bentuk hiburan dan kesenian teater rakyat yang dalam bukan lagi menggunakan
kekuatan gaib melainkan dengan teknik teknik khusus dan latihan yang keras .
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.3 Kesimpulan

Sebenarnya Reog merupakan sebuah kesenian yang memiliki nilai budaya yang
tinggi dan unik untuk dimengerti. Bentuk reog ponorogo sendiri ialah teater tari yang
dilakukan oleh 18 orang yang berpakaian sesuai dengan karakter dan watak masing masing.
Pertunjukan Reog diiringgi beberapa penabuh gamelan dan penyanyi yang membawakan lagu
dengan berbahasa daerah.

3.4 Saran

kita warga Indonesia sebagai pemilik asli kesenian Reog Ponorogo mulai banyak
yang kurang tertarik untuk melestarikannya sehingga warga negara lain yang tertarik dengan
kesenian Reog ini mulai mempelajari dan apabila kita tidak mempedulikannya maka bisa saja
kesenian Reog ini diakui oleh negara lain contohnya negara tetangga sebagai pencuri
kebudayaan dan mungkin bisa dikatakan rival negara kita. Lalu bagaimana reaksi kita sebagai
warga Indonesia khususnya para pemuda sebagai generasi penerus. Oleh kerena itu mulai
sekarang marilah kita melestarikan budaya kita yang sangat kaya akan nilai budaya ini,
terimakasih.
BAB IV PENUTUP

4.2 Daftar Pustaka

www.Google.com

www.Wikipedia.com

Paguyuban Seni Tunggal Budoyo suroboyo jalan pacar keling no 111 surabaya

Anda mungkin juga menyukai