Anda di halaman 1dari 23

EKOPEDAGOGIK

KONSEP DAN PERKEMBANGANNYA

Kelompok
Kelompok 88
Zainuddin
Zainuddin
Astri Putriantari
Astri Putriantari
Dura
Dura
Inna
InnaNurhayati
Nurhayati
Konsep Ekopedagogik

Istilah Ekopedagogik (ecopedagogy)merupakan gabungan


dari dua istilah.

Ekologi pedagogik
(ecology)
Ekopedagogik (pedagogy)

ilmu yang Ilmu


ilmu yang Ilmu
mempelajari pendidikan
mempelajari pendidikan
hubungan lingkungan ilmu
hubungan lingkungan ilmu
timbal balik atau pendidikan
timbal balik
antara mahluk atau pendidikan
antara mahluk
pendidikan
hidup dan pendidikan
hidup dan lingkungan
lingkungannya lingkungan
lingkungannya
Pembelajaran berbasis ekopedagogi merupakan suatu proses
belajar dan upaya untuk mengubah perilaku dan sikap yang
dilakukan oleh peserta didik/ elemen masyarakat.

yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan


,keterampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai
lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada
akhirnya dapat menggerakkan peserta didik dan masyarakat
untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan
keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan yang akan datang.pembelajaran berbasis
lingkungan ini mempelajari permasalahan lingkungan
khususnya masalah dan pengelolaan pencemaran,kerusakan
lingkungan serta sumber daya dan konservasinya.
Konsep-konsep kunci yang terdapat pada
Konsep-konsep kunci yang terdapat
ekopedagogik,antara lain: pada
ekopedagogik,antara lain:

1. Aktivisme Pasca Isu


2. Warganegara planet bumi
3. Pendidikan Seni/Aktivisme Seni
4. Perawatan
5. Hukum Ekologi
6. Praktis
7. Visi dan Strategi
8. Keberlanjutan dan Ketahanan
Untuk memahami lebih jauh tentang ekopedagogik, berikut sejumlah
Untuk memahami lebih jauh tentang ekopedagogik, berikut sejumlah
prinsip dasar yang digariskan dalam Piagam Ecopedagogik.
prinsip dasar yang digariskan dalam Piagam Ecopedagogik.

Pendidikan Warga Planet


Pendidikan Warga Planet
Populer Bumi
Populer Bumi

Pasca Isu
Pasca Isu
Aktivisme
Aktivisme

Pendidikan Perawatan
Pendidikan Perawatan
Seni
Seni
1. Pendidikan populer :
Ecopedagogik merupakan
perpanjangan dari karya Paulo
Freire , pedagogy kaum
tertindas.sebagai pewaris
pedagogi dari ekopedagogik
tertindas didasarkan pada
pendidikan populer di mana
kekuasaan dibagi ,dialog
partisipatif adalah metodologi
kunci,belajar mengarah ke
tindakan , dan belajar di mulai
dari dan menanggapi
pengalaman hidup peserta
didik
2. Pasca Isu aktivisme :
2. Pasca Isu aktivisme :
masalah keadilan sosial dan
masalah keadilan sosial dan
ekonomi, demokrasi dan integritas
ekonomi, demokrasi dan integritas
ecologal berhubungan dan saling
ecologal berhubungan dan saling
bergantung. Pada akhirnya tidak
bergantung. Pada akhirnya tidak
satupun dari mereka yang mungkin
satupun dari mereka yang mungkin
tanpa semua dari mereka utuh.
tanpa semua dari mereka utuh.
Pendidik dapat memilih mana yang
Pendidik dapat memilih mana yang
mengeluarkan peserta didik mereka
mengeluarkan peserta didik mereka
yang paling pribadi terhubung
yang paling pribadi terhubung
dengan namun sebagai entry point
dengan namun sebagai entry point
atau lokasi untuk mulai dari untuk
atau lokasi untuk mulai dari untuk
kemudian bergerak menuju
kemudian bergerak menuju
pemahaman yang terintegrasi dari
pemahaman yang terintegrasi dari
yang lain
yang lain
3. Warga Planet Bumi :
realitas hidup kami
menjadi mengglobal,
kita harus mengglobal
rasa
masyarakat,tanggung
jawab dan komitmen
kami juga.
4. Pendidikan Seni : ekopedagogik mendorong
orang untuk mengembangkan kemampuan
untuk merasakan
,intuisi,bayangan,membuat ,berhubungan dan
mengeskspresikan diri. Dengan cara ini kita
bergerak dari objek ke subjek , dapat
berpartisipasi dalam mengartikulasikan dan
menciptakan dunia yang kita inginkan. Hal ini
menyiratkan bahwa kecerdasan
bahasa,kecerdasan teater, musik,visual art
,fotografi,tari dll
5. Perawatan : Dis-care
(ketidakpedulian) dari
setiap orang dan planet
bumi ini telah
memberikan konstribusi
terhadap krisis saat ini
pada planet kita.
Kepedulian (care) dapat
menyulap kekuatan
untuk mencari
perdamaian di tengah
konflik
Mengapa Ekopedagogik
penting?
Ekopedagogik penting untuk dipelajari, karena
ekopedagogik merupakan isu kritis dalam pedagogik kritis
maupun pedagogik transformatif. Dengan mempelajari
ekopedagogik kita diperkenalkan bahwa pendidikan tidak
hanya mempelajari peserta didik dengan lingkungan
manusia saja, tetapi lebih luas lagi kita perkenalkan pada
lingkungan yang lebih luas lagi.
Dan Ekopedagogik penting bagi pendidik dan peserta didik.
Sejumlah alasan yang mendasari pentingnya
ekopedagogik, kutip dari kurikulum Prancis yang
sejak tahun 60-an telah mengembangkan
pendidikan berbasis lingkungan, yaitu:
1. Membangun kesadaran kolektif untuk berperan
aktif dalam menjaga dan merawat planet bumi
yang dari kacamata global sangat kecil.
2. Alam jangan dipandang sebagai lingkungan
hidup(environment) semata tetapi sebagai
ruang pemberi dan pemakna
kehidupan(lebenstraum).
3. Pendidikan yang dapat mengubah paradigma
ilmu dan bersifat mekanistik, reduksionis,
parsial, dan bebas nilai menjadi ekologis,
holistik dan terikat nilai sehingga dapat tumbuh
kearifan (wisdom), misalnya dengan
membangun watak dan menghargai hak hidup
mahluk hidup lainnya.
4. Pendidikan lebih menekankan pendekatan
Tujuan pendidikan lingkungan hidup

Adapun tujuan pendidikan lingkungan yang


disepakati usai pertemuan di tbilisi 1997 oleh
dunia internasional.fien dalam Miyake,dkk (2003)
mengemukakan kelima tujuan yaitu sebagai
berikut:
1. di bidang pengetahuan :
membantu individu ,kelompok dan masyarakat untuk
mendapatkan berbagai pengalaman dan
mendapatpengetahuan tentang apa yang diperlukan untuk
menciptakan dan menjaga lingkungan yang berkelanjutan.

2. di bidang kesadaran :
membantu kelompok sosial dan individu untuk
mendapatkan kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan
secara keselurahan beserta isu-isu yang menyertainya,
pertanyaan dan permasalahan yang berhubungan dengan
lingkungan dan pembangunan.

3.dibidang perilaku :
membantu individu,kelompok dan masyarakat untuk
memperoleh serangkaian nilai perasaan peduli terhadap
lingkungan dan motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam
perbaikan dan perlindungan lingkungan
4. di Bidang keterampilan:
membantu individu, kelompok dan masyarakat untuk
mendapatkan keterampilan untuk
mengidentifikasi,mengantisipasi, mencegah,dan
memecahkan permasalahan lingkungan.

5.di bidang partisipasi :


memberikan kesempatan dan motivasi terhadap
individu,kelompok dan masyarakat untuk terlibat secara
aktif dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.

Jadi pendidikan lingkungan hidup diperlukan untuk


dapat mengelola secara bijaksana sumber daya kita dan
menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap
kepentingan generasi yang akan datang di perlukaan
pengetahuan ,sikap dan keterampilan atau perilaku
yang membuat sumber daya kita tetap dapat di
manfaatkan secara lestari atau dapat di manfaatkan
secara berkelanjutan(suitainble used)
Perkembangan Ekopedagogik di Indonesia
Perkembangan Ekopedagogik di Indonesia

Sebenarnya pendidikan lingkungan hidup di Indonesia


berlangsung sudah relatif lama.

Menurut Fadli (2005), pendidikan lingkungan hidup dan


kependudukan dimasukkan ke dalam pendidikan formal sejak
tahun 1986, yang kemudian oleh Depedikbud (sekarang
Dikbud) merasa perlu untuk memulai mengintegrasikan PLH ke
dalam semua mata pelajaran
Sistem kurikulum tahun 1984 dengan memasukkan masalah-
masalah kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam
hampir semua mata pelajaran

Sejak tahun tahun 1998/1990 hingga saat ini berbagai


pelatihan tentang lingkungan hidup telah diperkenalkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional bagi guru SD, SMP dan SMA
termasuk sekolah kejuruan.
Pada tahun 1996 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan Hidup
(JPL) antara LSM-LSM yang berminat dan menaruh perhatian
terhadap pendidikan lingkungan. Hingga tahun 2004 tercatat 192
anggota JPL yang bergerak dalam pengembangan dan pelaksanaan
pendidikan lingkungan.

Tanggal 21 mei 1996, terbit Memorandum bersama antara


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kantor Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. 0142/U/1996 dan No Kep.
89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan
Pendidikan Lingkungan Hidup.

Direktorat Jendral Pendidikn Dasar dan Menengah (Dikdasmen) juga


terus mendorong pelaksanaan PLH di sekolah-sekolah antara lain
melalui penataran guru, penggalakan bulan bakti lingkungan,
penyiapan Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan
dan Lingkungan Hidup (PKLH) untuk guru SD, SMP, SMU dan SMK,
Profram sekolah asri dan lain-lain.
Sementara itu, LSM maupun perguruan
tinggi dalam mengembangkan
pendidikan lingkungan hidup melalui
kegiatan seminar, serarasehan,
lokakarya, penataran guru,
pengembagna sarana pendidikan
seperti penyusunan modul-modul
integrasi, buku-buku bacaan dan lain-
lain.

Tnggal 5 juli 2005, Menteri Linkungan


Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional
mengeluarkan SK bersama Kep No
07/MenLH/06/2005 No 05/VI/KB2005
untuk pembinaan dan pengembangan
pendidikan lingkungan hidup, bahwa
pendidikan lingkungn hidup dilakukan
secara integrasi dengan mata ajar yang
telah ada (Fadli, 2005).
Universitas Negeri Semarang (UNNES) dapat dipandang
sebagai Universitas Konservasi yang menjadikan matakuliah
PLH merupakan matakuliah wajib.

Hal-hal terpenting dalam mengaktualisasikan pendidikan


lingkungan hidup menurut fadli (2005) harus
mempertimbangkan hal hal berikut:
1. Mempertimbangankan lingkungan sebagai suatu totolitas-
alami dan buatan, bersifat teknologi dan sosial (ekonomi,
politik, kultural, historis, moral, estetika);
2. Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus
menerus dan sepanjang hidup, dimulai pada jaman pra
sekolah, dan berlanjut ke tahap pendidikan formal maupun
non formal;
3. Mempunyai pendekatan yang bersifatnya interdisipliner,
dengan menarik/mengambil isi atau ciri spesifik dari
masing-masing disiplin ilmu sehingga memungkinkan
suatu pendekatan yang holistik dan perspektif yang
seimbang
4. Meneliti (examine) issue lingkungsn yang utama dari
5. Memberikan tekanan pada situasi
lingkungan saat ini dan situasi
lingkungan yang potensial, dengan
memasukkan pertimbangan
perspektif historisnya
6. Mempromisikan nilai dan
pentingnya kerjasama lokal, nasional
dan internasional untuk mencegah
dan memecahkan masalah masalah
lingkungan;
7. Secara ekslipisit
memepertimbangan/memperhitungk
an aspek lingkungan dalam rencana
pembangunan dan pertumbuhan;
8. Mempukan peserta didik untuk
mempunyai peran dalam
merncanakan pengalaman belajar
mereka, dan memberi kesempatan
9. Menghubungkan (relate) kepekaan kepada lingkungan,
9. Menghubungkan (relate) kepekaan kepada lingkungan,
pengetahuan, keterampilan, untuk memecahkan masalah dan
pengetahuan, keterampilan, untuk memecahkan masalah dan
klarifikasi nilai pada setiap tahap umur, tetapi bagi umur
klarifikasi nilai pada setiap tahap umur, tetapi bagi umur
muda (tahun-tahun pertama) diberikan tekanan yang khusus
muda (tahun-tahun pertama) diberikan tekanan yang khusus
terhadap kepekaan lingkungan terhadap lingkungan tempat
terhadap kepekaan lingkungan terhadap lingkungan tempat
mereka hidup;
mereka hidup;
10. Membantu peserta didik untuk menemukan (discover),
10. Membantu peserta didik untuk menemukan (discover),
gejala- gejala dan penyebab dari maslah lingkungan;
gejala- gejala dan penyebab dari maslah lingkungan;
11. Memberikan tekananan mengenai kompleksitas masalah
11. Memberikan tekananan mengenai kompleksitas masalah
lingkungan, sehingga diperlukan kemampuan untuk berfikir
lingkungan, sehingga diperlukan kemampuan untuk berfikir
secara kritis dengan keterampilan untuk memecahkan
secara kritis dengan keterampilan untuk memecahkan
masalah;
masalah;
12. Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran
12. Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran
(learning enviroment) dan berbagai pendekatan dalam
(learning enviroment) dan berbagai pendekatan dalam
pemebeljaran mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan
pemebeljaran mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan
yang kuat pada kegiatan-kegiatan yag sifatnya praktis dan
yang kuat pada kegiatan-kegiatan yag sifatnya praktis dan
memberikan pengalaman secara langsung (first-band
memberikan pengalaman secara langsung (first-band
experience) (Fadli, 2005).
Renungkan sejenak !!!
Jika pohon terakhir telah dicabut
Sungai terakhir telah tecemar
Ikan terakhir telah tertangkap
Maka kita akan sadar
Bahwa manusia tidak dapat memakan uang

(kutip: Green Peace)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai