Anda di halaman 1dari 4

Metode Modern Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Ummi

A. Metode Pembelajaran Al-Qur’an Ummi


Metode pembelajaran Al-Qur’an yaitu, suatu cara yang teratur dalam kegiatan
belajar mengajar membaca Al-Qur’an secara fasikh sesuai kaidah membaca Al-Qur’an
dengan baik dan benar
Ummi bermakna “ibuku” berasal dari bahasa Arab dari kata “Ummun” dengan
tambahan ya’ mutakallim. Menghormati dan mengingat jasa ibu, tiada orang yang paling
berjasa pada kita semua kecuali orang tua kita terutama ibu. Ibulah yang telah
mengajarkan banyak hal kepada kita, juga mengajarkan bahasa kepada kita.
Metode Ummi merupakan metode yang mengenalkan cara membaca Al-Qur’an
dengan tartil. Metode Ummi ini hanya menggunakan 1 lagu yaitu rost dengan dua nada
yaitu nada tinggi dan rendah maka metode ini sangat cocok digunakan untuk pemula
karena masih menggunakan nada yang sederhana1.
Metode Ummi adalah salah satu metode membaca Al-Qur’an yang langsung
memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Tujuan
metode Ummi adalah untuk memenuhi kebutuhan bagi sekolah-sekolah atau Qur’an
yang manejemen mampu memberikan jaminan bahwa setiap siswa lulus sekolah mereka
dipastikan dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil.
Metode Ummi adalah salah satu pembeljaran yang mengkhususkan pada
pengkajian terhadap materi-materi sekaligus pengaplikasian cara baca Al-Qur’an sesuai
dnegan ilmu tajwid, ilmu fasohah, dan juga ilmu lagu/irama untuk menyiapkan peserta
didik dalam membaca Al-Qur’an melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan2.
B. Praraktik Metode Ummi Dalam Metode Pembelajaran Al-Qur’an
1. Metode Penyampaian Pengajaran Metode Ummi
Metode penyampaian pengajaran metode Ummi dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Privat/Individual

1
Nur, Kholik. “Penerapan Metode Ummi Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Pada Orang Dewasa Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca AL-Qur’an Di Majelis Pendidikan Al-Qur’an Al-Mubarok Pesantren
Kota Kediri, diakses dari https://etheses.iainkediri.ac.id/1393/ ,pada tanggal 1 Novemberr 2021 pukul 07:47
WIB
2
Junaidin Nobisa & Usman, “Penggunaan Motode Ummi Dalam Pembelajaran Al-Qur’an”, al-Fikrah Jurnal
Studi ilmu Pendidikan dan Keislaman. Vol. 4, No. 1, (Juni 2021) Hal. 48, 50-51, 59,60, diakses dari
https://jurnal.alhamidiyah.ac.id/index.php/al-fikrah/article/view/110/116/ , pada tanggal 1 November 2021
pukul 10:48 WIB
Metode pembelajaran Al-Qur’an yang dijalankan dengan cara murid dipanggil
atau diajar satu persatu, sementara anak yang lain diberi tugas membaca sendiri
atau menulis buku Ummi. Metode ini digunakan jika :
1) Jumlah muridnya banyak (bervariasi), sementara gurunya hanya satu
2) Jika jilid dan halamannya berbeda (campur)
3) Biasanya dipakai untuk jilid-jilid rendah
4) Banyak dipakai untuk anak usia TK
b. Klasikal Individual
Metode pembelajaran Al-Qur’an yang dijalankan dengan cara membaca
bersama-sama halaman yang ditentukan oleh guru, selanjutnya setelah tuntas
oleh guru pembelajaran dilanjutkan dengan individual. Metode ini digunakan
jika :
1) Digunakan jika dalam satu kelompok jilidnya sama, halaman berbeda
2) Biasanya dipakai untuk jilid 2 atau 3 ke atas
c. Klasikal Baca Simak
Metode pembelajaran Al-Qur’an yang dijalankan dengan cara bersama-sama
halaman yang ditemtukan oleh guru, selanjutya setelah dianggap tuntas oleh
guru, pembelajaran dilanjutkan dengan pola baca simak, yaitu anak membaca
sementara lainnya menyimak halaman yang dibaca oleh temannya, hal ini
dilakukan walaupun halaman baca anak yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Metode ini digunakan jika :
1) Dalam satu kelompok jilidnya sama, halaman berbeda
2) Biasanya banyak dipakai untuk jilid 3 ke atas atau pengajaran kelas Al-
Qur’an.
d. Klasikal Baca Simak Murni
Metode pembelajaran Al-Qur’an simak murni sama dengan metode klasikal baca
simak, perbedannya klasikal baca smak murni dilid dan halamn anak dalam satu
kelompok sama3.
2. Pendekatan Metode Ummi

3
Junaidin Nobisa & Usman, “Penggunaan Motode Ummi Dalam Pembelajaran Al-Qur’an”, al-Fikrah Jurnal
Studi ilmu Pendidikan dan Keislaman. Vol. 4, No. 1, (Juni 2021) Hal. 48, 50-51, 59,60, diakses dari
https://jurnal.alhamidiyah.ac.id/index.php/al-fikrah/article/view/110/116/ , pada tanggal 1 November 2021
pukul 10:48 WIB
Dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an metode Ummi menggunakan 3
pendekatan bahasa Ibu, yaitu :
a. Metode Langsung
Langsung dibaca tanpa dieja atau diurai tanpa banyak penjelasan atau belajar
dengan melakukan secara langsung. Metode ini telah diterapkan oleh Nabi
Muhammad dan para sahabat dalam mengajarkan tata cara beribadah. Mereka
menggunakan metode langsung dalam mengajar anak-anaknya sendiri.
b. Diulang-Ulang
Bacaan Al-Qur’an akan semakin kelihatan indah. Kekuatan dan kemudahannya
ketika kita mnegulang-ulang ayat atau surat dalam Al-Qur’an. begitu pula
seorang Ibu dalam mengajarkan bahasa kepada anaknya.
c. Kasih Sayang Tulus
Kekuatan cinta, kasih sayang yang tulus dan kesabaran seorang Ibu dalam
mendidik anak adalah kunci kesuksannya. Demikian juga, seorang guru yang
mengajar Al-Qur’an jika ingin sukses hendaknya meneladani seorang Ibu agar
guru juga dapat menyentuh hati siswa mereka4.
C. Kelebihan Metode Ummi
a. Memiliki sistem pembelajaran 10 pilar berbasis mutu
1) Goodwill manajemen : Mendukung pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an serta
pertanggung jawaban
2) Sertifikasi guru Al-Qur’an : Seorang guru harus memiliki sertikasi untuk menjadi
guru profesional dalam bidang Al-Qur’an
3) Tahapan pembelajaran yang baik dan benar : Pelaksanaan pembelajaran sesuai
dengan waktu
4) Target jelas dan terukur : Memiliki target tuntas pembelajaran yang sesuai
5) Mastery learning yang konsisten : Materi yang berkelanjutan dan ketuntasan
siswa dalam membaca
6) Waktu pembelajaran yang memadai : Memiliki standar waktu yang telah
ditentukan setiap pembelajaran5

4
Junaidin Nobisa & Usman, “Penggunaan Motode Ummi Dalam Pembelajaran Al-Qur’an”, al-Fikrah Jurnal
Studi ilmu Pendidikan dan Keislaman. Vol. 4, No. 1, (Juni 2021) Hal. 48, 50-51, 59,60, diakses dari
https://jurnal.alhamidiyah.ac.id/index.php/al-fikrah/article/view/110/116/ , pada tanggal 1 November 2021
pukul 10:48 WIB
7) Rasio guru siswa yang proposional : Rasio antara guru dan siswa dalam
pengkondisian dalam pembelajaran
8) Kontrol internal dan eksternal : Internal, pengawasan yang dilakukan oleh
koordinator Al-Qur’an dan kepala sekolah. Ekasternal, pengawasan oleh pihak luar
(Ummi Foundation)
9) Progres report siswa : hasil dari evaluasi yang dilakukan guru terhadap siswanya
10) Koordinator guru Al-Qur’an yang handal : Penanggung jawab pengawasan
terhadap pelaksanaan pembelajaran
b. Memiliki materi yang terstruktur : Jilid 1-6 ditambah jilid garib dan tajwid
c. Memiliki buku materi yang terdiri dari buku berjilid : Jilid 1-6 dan 2 jilid tambahan
d. Mempunyai tahapan yang sistematis dengan alokasi waktu yang memadai
e. Melaksanakan pembelajaran Al-Qur’an dengan langsung, diulang, dan kasih sayang
f. Menerapkan pengawasan yang ketat6
D. Kekurangan Metode Ummi
a. Guru Al-Qur’an profesional masih sedikit
b. Membutuhkan dana yangbesar untuk dana operasional yang besar
c. Memerlukan wkatu yang lama sekitar 2-4 tahun untuk menghasilkan anak yang
mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar7

6
Hermawan, Didik. “Penerapan Motode Ummi dalam Pembelajaran Al-Qur’an, diakses dari
https://jornals.ums.ac.id , pada tanggal 1 November 2021 pukul 14:02 WIB

7
Hermawan, Didik. “Penerapan Motode Ummi dalam Pembelajaran Al-Qur’an, diakses dari
https://jornals.ums.ac.id , pada tanggal 1 November 2021 pukul 14:02 WIB

Anda mungkin juga menyukai