Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SENI TARI DAN PEWAYANGAN

Disusun
Oleh:
 Yesinta Dewi
 Anisah
 Anisa Anggraeni
 Eka Nisa Haki
 Sopiah Munaroh
 Fitriyani
ABSTRAKSI

Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan
hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang.

Jawa Tengah yang merupakan salah satu dari sepuluh daerah tujuan wisata di Indonesia dapat
dengan mudah dijangkau dari segala penjuru baik darat, laut, maupun udara.

Globalisasi berjalan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi, di samping membawa
kemajuan di dalam pribadi pemuda dan setiap elemen masyarakat, globalisasi juga memberikan
dampak buruk terhadap sebuah budaya. Eksistensi budaya menjadi terancam, sehingga meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap budaya mereka adalah tujuan yang paling utama.

Dengan adanya kesadaran dari masing-masing pribadi masyarakat akan dapat sangat
membantu tetap bertahannya budaya kita, karena kesadaran akan menggerakkan hati mereka untuk
mencintai budaya mereka. Dengan demikian, hal tersebut akan mendorong mereka untuk selalu
berusaha menjaga keberadaannya, sehingga eksistensi budaya ini akan terus tetap terjaga.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jawa adalah bagian dari kepulauan NKRI yang paling padat penduduknya. Pulau Jawa itu
sendiri terbagi menjadi provinsi Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa
Timur. Selain padat penduduknya, Jawa juga kaya akan khasanah budaya, karena dari masing-masing
provinsi tersebut memiliki budaya, tradisi, dan latar belakang yang berbeda-beda.

Dewasa ini kelangsungan budaya di pulau Jawa semakin terancam keberadannya, terlebih lagi
dengan adanya modernisasi, globalisasi, dan kemajuan teknologi maka mengakibatkan semakin
mudah pula merasuknya budaya asing yang sangat berpeluang merusak budaya tersebut.

Kini semakin terlihat dengan jelas bahwa tidak dapat dipungkiri budaya kita kini semakin
tersingkir. Pemuda lebih condong kepada budaya Barat dan semakin jarang masyarakat yang peduli
dengan budaya leluhur mereka khususnya tari pewayangan
I. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Budaya memiliki banyak definisi. Dua orang
antropolog yaitu Kroeber dan Kluckhohn lebih dari 50 tahunlalu berupaya untuk memetakan
kebhinekaan pengertian budaya.

MenurutKroeber dan Kluckhohn, ada enam pemahaman pokok mengenai budaya (Sutrisno&
Prutanto, 2005).

Pertama, definisi deskriptif cenderung memandang budayasebagai totalitas komprehensif


yang menyususn keseluruhan hidup sosialsekaligus menunjukkan sejumlah ranah (bidang kajian) yang
membentuk budaya.

Kedua, definisi historis; cenderung melihat budaya sebagai warisan yang dialih turunkan dari
generasi satu ke generasi berikutnya.

Ketiga, definisi normatif bisa mengambil dua bentuk yaitu budaya adalah aturan atau jalan
hidup yangmembentuk pola-pola perilaku dan tindakan yang konkret, serta budayamenekankan
peran gugus nilai tanpa mengacu pada perilaku.

Keempat, definisipsikologis; cenderung memberi tekanan pada peran budaya sebagai


pirantipemecahan masalah yang membuat orang bisa berkomunikasi, belajar, ataumemenuhi
kebutuhan material maupun emosionalnya.

Kelima, definisi struktural;menunjukkan pada hubungan atau keterkaitan antara aspek-aspek


yang terpisahdari budaya sekaligus menyoroti fakta bahwa budaya adalah abstraksi yangberbeda dari
perilaku perilaku konkret.

Keenam, definisi genetis; definisi budayayang melihat asal usul bagaimana budaya itu bisa
eksis atau tetap bertahan. Definisi ini cenderung melihat budaya lahir dari interaksi antarmanusia dan
teta pbisa bertahan karena ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Tarian adalah gerak wayang yang diiringi nyanyian dan gamelan untuk memasukiatau keluar
panggung, serta tarian-tarian Panakawan dalam adegan gara-gara.

Wayang merupakan salah satu bentuk hasil kebudayaan bangsa Indonesia.

Dalam wayang terkandung sejumlah pengertian, yakni: wayang mengacu pada


boneka(sejenisnya), wayang mengacu pada pertunjukan ( performance), wayang mengacupada kisah
(lakon), dan wayang mengacu pada orang-orang yang menari.
Seniwayang memilki unsur seni, yaitu seni musik, seni suara, seni gerak, seni tari, danseni rupa
Dalam makalah ini, penulis akan membahas salah satu unsur seni dalam wayang, yaitu seni tari pada
pertunjukan wayang yang mengisahkan sebuah ceritadalam perwayangan tersebut, yaitu kisah cinta antara
Gatotkaca dan DewiPergiwa.
II. Kisah Cinta Gatotkaca-Dewi Pergiwa dalam Tari Wayang Gandrung Gatotkaca

Tari wayang adalah salah satu seni pertunjukan tertua di Jawa. Selain sebagaihiburan, tari
wayang juga menggambarkan filosofi manusia. Tari wayangmerupakan gubahan seni wayang yang
sudah dikenal di pulau Jawa sejak abad kedelapan. Pertunjukan tari wayang biasanya mengambil
cuplikan peristiwa yangmayoritas berasal dari kisah wayang purwa. Nuansa yang ditampilkan
beragam,dari kematian yang menyedihkan, percintaan yang menggelora, hinggapeperangan yang
mengecam. Dalam jagad pewayangan, semua perbuatan yangditabur kelak akan kembali pada pelakunya.
Secara umum, tari wayangmenonjolkan satu atau lebih tokoh pewayangan yang tak lain merupakan
simbolkarakter manusia. Menurut teori tari, pengembangan tari wayang di Tatar Sundasecara
akademis dan sistematis baru dimulai pada tahun 1950-an. Ono LesmanaKartadikusumah, maestro
dari Sumedang, adalah penggubah pertama tari wayangmenjadi seni pertunjukan bercitra rasa
tinggi.Tari Gatotkaca gandrung merupakan salah satu tari yang diciptakan oleh OnoLesmana
Kartadikusumah. Tarian ini mengisahkan Gatotkaca yang jatuh cintapada Dewi Pergiwa. Gatotkaca
adalah seorang tokoh dalamwiracarita Mahabharata

yang dikenal sebagai putra Bimasena atau Wrekodara dari keluarga Pandawa. Ibunya yang
bernamaHidimbi(Harimbi) berasal dari bangsarakshasa, sehingga ia pun dikisahkan memiliki kekuatan
luar biasa. Ketika menginjak dewasa Gatotkaca jatuh cinta pada Dewi Pergiwa, puteri dari Arjuna dan
adik dariAbimanyu. Gatotkaca adalah seorang tokoh yang tahu balas budi. Karena Arjunayang dapat
memotong tali pusarnya kala dia masih bayi, maka dia selalumenghormati keluarga Arjuna, pamannya
sendiri.

Terdapat dua tarian yang mencerita kisah Gatotkaca. Pertama, penari yangmemperlihatkan tarian
yang panjang secara utuh seperti tokoh Gatotkaca yangwataknya monggawa lungguh. Gatotkaca biasa
menari agak panjang dalamadegan siaga menghadapi tugas menjaga keamanan atau menjelang
pertarungan dengan lawan yang disebut tari “Gatotkaca Maju Jurit“.

Selain itu ada juga tarianyang utuh ketika Gatotkaca sedang Gandrung. Tarian ini bisa disebut
bahwaGatotkaca yang tugasnya menjaga keamanan negara pernah jatuh cinta kepadaseorang putri bernama
Pergiwa. Akan tetapi, Gatotkaca yang tegap tidak mempunyai keberanian untuk mengatakan perasaannya
kepada idamannya, maka lahirlah suatu tarian yang disebut “Tari Gatotkaca Gandrung “ yang diiringi lagu

Gunungsari.Cerita pernikahan antara Gatotkaca dengan Pergiwa sangat dikenal dalam


ceritawayangdengan lakon Gatot kaca gandrung

(masa jatuh cinta dari Gatotkaca). Pergiwa adalah putri Arjuna. Sosok Gatotkaca dalam tarian
Gatotkaca Gandrungditampilkan dengan tata rias yang khas, lengkap denga kumis lebat di atas
bibir.Sebuah badong berbentuk khas menghiasi panggung penari. Meski tarianGatokaca Gandrung
secara umum menampilkan ksatria sebagai sosok gagahberani, tari ini juga menggambarkan nuansa
batin Gatotkaca yang lain, sepertimuram, gembira dan kasmaran.Lakon yang diperagakan oleh
seorang penari menuntut seorang penari wayangmampu membawakan tokoh sesuai dengan
karakternya. Sejumlah tokoh ksatriaseperti Gatotkaca dan Arjuna biasanya digambarkan dalam gerakan yang
tenang

dan halus (“lungguh”). Namun, adapula ksatria dengan karakter lincah dantangkas (“ladak”), seperti
Karna atau kasar (“dangah”), misalnya baladewa. Meski

tanpa dialog, penokohan terlihat pada pakem gerakan yang meliputi sikap kepala,bahu, tangan, dan
kaki. Gerakan tangan seperti semblak dan ukel, pada masing-masing tokoh tidak sama. Demikian pula
denga sikap bahu yang memperlihatkanperbedaan karakter keras, lembut, atau sombong.

Selain ditarikan tunggal, tari wayang dapat dipentaskan secara berpasangan atauberkelompok.
Komposisi penari turut menentukan tokoh yang dibawakan. Tariantunggal pada umumnya
membawakan karakter. Tarian berpasangan mengambillakon seperti Surgiwa-Subali dan Pergiwa-
Pergiwati. Sedangkan tarianberkelompok tidak mengangkat suatu karakter, melainkan jabatan,
seperti prajurit

(“monggawa”) atau raja (“denawa”).

Gatotkaca merupakan salah satu tari wayangyang ditarikan tunggal. Dalam perkembangannya, tari
wayang sering ditampilkanbersamaan dalam sebuah sandiwara wayang. Sepintas tarian ini cenderung
sulitdibedakan dengan pertunjukan orang yang merupakan induk seni dari tariwayang.Selain dalam
dunia perwayangan, tari gandrung merupakan sebuah tarian yangkini berkembang di tiga daerah,
yaitu Banyuwangi, Bali, dan Lombok. Meskipunmemilki kemiripan, tari gandrung ketiga daerah ini
memiliki ciri khas tersendiriyang tidak dimilki daerah lain. Selain itu tari gandrung yang ditampilkan
dalamketiga tarian ini memilki perbedaan dengan tarian gandrung yang ada dalam kisahperwayangan
yang mengisahkan kisah cinta Gatotkaca dengan Dewi Pergiwayang dekenal dengan tari Gandrung Gatotkaca.
Tari gandrung gatotkaca ditarikanoleh lelaki yang menggambarkan sosok Gatotkaca yang sedang jatuh
cinta padaDewi Pergiwa, sedangkan ketiga tarian gandrung dari daerah Banyuwangi, Bali,dan Lombok
ditarikan oleh wanita yang tidak ada hubungannya dengan kisahcinta Gatokaca dengan Dewi Pergiwa.

1. .Penutup

Tari wayang merupakan salah satu kekayaan kebudayaan Indonesia. Tari wayangbiasanya ditampilkan
bersamaan dengan adegan wayang orang yang diiringi oleh musik. Tari wayang tidak hanya sekedar
tarian tanpa makna. Tari wayangmenggambarkan tokoh yang diperankan dalam dunia perwayangan.
TokohGatotkaca merupakan salah satu tokoh wayang yang melegenda. Kisah cintaGatotkaca dengan
Dewi Pergiwa, Putri Arjuna, telah memberikan warna tersendiridalam dunia perwayangan, terutama
dalam unsur seni tari. Tari Gandrung sebagai

salah satu tari yang menggambarkan kisah jatuh cinta Gatotkaca kepada seorangputri. Dalam
perkembangannya, tari wayang ini sering ditampilkan bersamaandalam sandiwara
wayangMasyarakat Indonesia harus melestarikan budaya lokal, tari wayang salah satunya.Seiring
dengan perkembangan teknologi dan informasi. Saat ini tarian wayangsudah sangat jarang
ditampilkan. Selain minimnya gedung seni, tari wayang saatini kalah pamor dengan musik dan tari
kontemporer
Daftar Pustaka

Darmoko. Seni Gerak Dalam Pertunjukan Wayang Tinjauan Estetika.

http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/06_Seni%20Gerak_Darmoko.pdf.24 Maret 2011Khazanah sunda.

Tari Wayang, Simbol Karakter Manusia.

http://kompas.realviewusa.com/default.aspx?iid=38606&startpage=page0000009.23 Juli
2010Mudra, M. Tari Gandrung, Simbolisasi Budaya Masyarakat Sasak
Lombok.http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2494/tari-gandrung-simbolisasi-budaya-
masyarakat-sasak-di-lombok. 24 Maret 2011Sutrisno, Mudji & Prutanto, Hendar.

Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta:Kanisius. 2005

Anda mungkin juga menyukai