Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan

akal pikiran. Akal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.

Melalui akal pikiran inilah manusia dinamakan sebagai makhluk yang berbudaya,

yang secara kodrati diberkahi rasa, cipta dan karsa. Jadi segala sesuatu yang

dihasilkan dari akal pikiran maka dapat diakatakan sebagai kebudayaan dan

setidaknya kebudayan itu terangkum dalam tujuh unsur kebudayaan yaitu sistem religi

(upacara keagamaan), sistem organisasi kemasyarakataan, sistem pengetahuan,

bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup dan sistem teknologi dan peralatan

hidup.

Berbicara kebudayaan berarti berbicara tentang manusia, karena antara

manusia dan kebudayaan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Namun

disisi lain manusia merupakan sebangsa binatang. Dia memiliki banyak kesamaan

dengan binatang lainnya. Pada saat yang sama manusia memiliki banyak ciri yang

membedakan dirinya dengan binatang lainnya, dan ciri-ciri ini menempatkannya lebih

unggul daripada binatang. Ada ciri-ciri utama yang mendasar, yang membedakan

manusia dengan makhluk hidup lainnya. Sifat-sifat manusiawi manusia ditentukan

oleh ciri-ciri ini. Ciri-ciri ini, yang juga menjadi sumber dari apa yang dikenal sebagai

budaya.1 Adapun perbedaan yang paling utama dan pokok antara manusia dan

1
Murtadha Mutahari; Manusia dan Alam Semesta; Konsepsi Islam Tentang Jagat Raya. Penerjemah:
Ilyas Hasan. Cet.1 Jakarta. Lenteraa, 2002.
Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 1
Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
binatang adalah akal. Manusia dikaruniai kecerdasan melalui akal. Ciri inilah yang

menjadikan manusia memiliki kedudukan khusus di alam semesta.2

Kroeber dan Kluckholn mengartikan budaya terdiri dari beragam pola, baik

yang eksplisit maupun implisit, dari dan untuk perilaku yang diperoleh dan di

transmisikan melalui simbol-simbol, membentuk pencapaian tersendiri bagi

sekelompok manusia termasuk perwujudannya dalam artefak-artefak yang merupakan

intisari yang esensial dari budaya yang terdiri dari gagasan-gagasan tradisional

(contohnya; yang secara turun-temurun diwariskan dan diseleksi) dan khsususnya

nilai-nilai yang dianut. Ssitem-sistem budaya dapat disatu sisi merupakan produk

tindakan sementara disisi lain merupakan elemen pengkondisian bagi tindakan lebih

lanjut.3

Dalam memperluas wawasan kebantenan STKIP Setiabudhi memasukan salah

satu Mata Kuliah wajib yaitu Kapita Selekta Kebantenan. Kapita selekta kebantenan

merupakan salah satu kegiatan kajian budaya wajib di STKIP Setiabudhi

Rangkasbitung Semester enam. Kapita Selekta Kebantenan ini pada dasarnya

mengkaji berdasarkan tujuh unsur kebudayaan, yang dijadikan rujukan untuk meneliti

kebudayan yang ada di masyarakat setempat di wilayah provinsi Banten.

Salah satu unsur dari kebudayaan yang banyak menjadi perhatian adalah

kesenian. Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang sampai hari ini

terus berkembang. Kesenian selalu dikaitkan dengan kebudayaan yang telah

berkembamg secara berangsur-angsur dalam kehidupan sosio kultural. Sebagai bagian

dari wujud budaya, maka tidak heran eksistensi keduanya saling melengkapi satu

2
Dr. R. Soekmono; Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I: Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1973.
3
Chris, Jenks, Culture (Konsep Budaya). Penerjemah; Arie Setyaningrum. Stephen Edgell, Reader in
Sosiologi Universitas Salford, 1993.
Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 2
Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
sama lain. Kesenian disebut sebagai sarana yang dapat dijadikan media dalam

mengekspresikan rasa keindahan yang berasal dari jiwa manusia.

Tidak hanya itu saja, kesenian dapat digunakan untuk melanggengkan norma

dan adat istiadat suatu masyarakat agar tidak lekang dimakan jaman. Maka tidak

heran selain merujuk pada sisi estetika, kesenian menjadi simbol terhadap budaya

suatu tempat. Seperti halnya mengenai Pencak Silat dan Debus yang erat kaitannya

dengan unsur budaya di Banten. Provinsi Jawa Barat dan Banten yang secara budaya

termasuk dalam Suku Sunda, memiliki sekian banyaknya daerah yang merupakan

cikal bakal dari tumbuhnya beberapa aliran atau gaya Pencak Silat di Indonesia.

Cianjur, Serang, Cilegon, Pandeglang disebut-sebut merupakan asal mula penyebaran

Pencak Silat. Secara resmi Pencak Silat di Indonesia diwadahi dalam sebuah

organisasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Persatuan Pencak Silat Indonesia

(PPSI), namun sesungguhnya organisasi-organisasi berbasis Pencak Silat sangat

banyak di tiap daerah, seperti yang ada di provinsi Banten.4

Di Provinsi Banten tepatnya di Desa Pamarayan Kecamatan Cikeusal

Kabupaten Serang terdapat kesenian pencak silat yang sangat menarik untuk dikaji

secara mendalam. Berdasarkan informasi yang saya dapat bahwa Pencak Silat di

Pamarayan ini adalah perguruan pencak silat Nahdatul Ulama. Oleh karena itulah

dalam penelitian Kapita Selekta Kebudayaan ini akan mencari tahu apa dan

bagaimana Kesenian Pencak Silat yang berada di Pamarayan.

4
Resa Arinda Putri, 2018 SILAT BANDRONG DI PADEPOKAN PENCAK SILAT SATRIA MUDA
BANTEN KOTA CILEGON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(http://repository.upi.edu/41360/4/STR_1401805_Chapter1.pdf)
Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 3
Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
B. TUJUAN

Dalam peneltian Kapita Selekta Kebantenan (KSB) ini yang berjudul Kesenian

Pencak Silat, bertujuan untuk mencari tahu Kesenian Pencak Silat yang berada di

Desa Pamarayan Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang sebagai bagian dari tujuh

unsur kebudayaan di Provinsi Banten.

C. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode observaasi lapangan dan

wawancara.

1. Observasi Lapangan

Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan.5 Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu

memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat

diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.

2. Wawancara/Interwiew

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan

narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.6

Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara yaitu wawancara

terstruktur, semi-struktur dan tidak terstruktur.7

Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara semi-struktur

(Semistructure Interview), karena dalam pelaksanaanya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari jenis wawancara ini

adalah menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana pihak yang diajak

5
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&G. Penerbit: Alfabeta Bandung Cet. 26,
2017.hal. 226.
6
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-wawancara/ (Diakses pada Rabu, 2 September 2020
pukul; 15.30).
7
Ibid.hal.233.
Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 4
Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
wawancara diminta pendapat, ide-idenya. Dalam wawancara peneliti perlu

mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

D. WAKTU DAN TERMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Desa Pamarayan Kecamatan Cikeusal Kabupaten

Serang tepatnya Kp. Bojong Lo pada Hari Selasa, 08 September pukul 09.00 s/d

selesai.

Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 5


Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENCAK SILAT


Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
kepulauan Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia,
Brunei dan Singapura, Filipina Selatan dan Thailand selatan sesuai dengan
penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.8 Pencak silat adalah bela diri asli dari
Indonesia.9 Pencak silat merupakan sistem bela diri yang diwariskan oleh nenek
moyang sebagai budaya bangsa Indonesia sehingga perlu dilestarikan, dibina dan
dikembangkan. Peradaban yang tinggi telah dimiliki oleh Indonesia terutama sejak
zaman kerajaan-kerajaan Hindu Budha dan Islam. Kerajaan-kerajaan pada waktu itu
seperti kerajaan Kutai, Tarumanegara, Mataram, Kediri, Singasari, Sriwijaya, dan
Majapahit memiliki prajurit yang dibekali ilmu beladiri untuk mempertahankan
wilayahnya.
Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat di artikan permainan (keahlian)
dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang dan membela
diri dengan atau tanpa senjata. Pencak silat juga merupakan bela diri, sehingga di
dalamnya terdapat unsur keindahan dan tindakan. Pencak silat merupakan hasil budi
dan akal manusia, lahir dari sebuah proses perenungan, pembelajaran dan
pengamatan. Oleh karena itulah pencak silat dapat dikatakan sebagai kebudayaan.
Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembang menjadi masyarakat
dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri di zaman
tersebut terutama didasarkan pada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar
dari sistem pemerintahan sendiri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun
dalam pembelaan kelompok. Tahun 1019-1041 pada zaman kerajaan kahuripan yang
dipimpin oleh Erlangga dari Sidoarjo, sudah mengenal ilmu bela diri pencak silat
dengan nama “Eh Hok Hik” yang artinya “maju selangkah memukul”.10
Pencak silat terus berkembang terutama pada masa seltelah kemerdekaan. Pada
tanggal 18 Mei 1948 di solo para pendekar berkumpul dan membentuk organisasi
Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSSI). Ketua umum pertama IPSSI adalah
8
Wikiperdia.com
9
Setyo Kriswanto Erwin. Pencak Silat. Penerbit: PT. Pustaka Baru, Yogyakarta, 2015.hal.iii
10
Setyo, hal. 2
Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 6
Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
Mr. Wongsonegoro. Kemudian di ubah namanya menjadi Ikatan Pencak Silat
Indonesia. (IPSI).11
Secara falsafah, pencak silat adalah falsafah budi pekerti luhur yakni falsafah
yang mengandung budi pekerti luhur sebagai sumber dari keluhuran sikap, perilaku
dan perbuatan manusia yang diperlukan untuk mewujudkan cita-cita agama dan moral
masyarakat. Falsafah berbudi pekerti luhur dapat pula dikatakan pengendalian diri,
dengan budi pekerti luhur atau pengendalian diri yang tinggi manusia akan dapat
memenuhi kewajiban luhurnya sebagai makhluk tuhan, makhluk individu (pribadi),
makhluk sosial dan makhluk alam semesta yakni taqwa kepada tuhannya,
meningkatkan kualitas dirinya, menempatkan kepentingan masyarakat di atas
kepentingan sendiri dan mencintai alam lingkungan hidupnya.12

B. PERGURUAN PENCAK SILAT DI PAMARAYAN


Perguruan Pencak Silat di Pamarayan merupakan perguruan pencak silat bagian
wialayah Provinsi Banten dengan nama organisasi Pencak Silat Nahdatul Ulama
(PSNU) Pagar Nusa. PSNU pertama kali di dirikan pada tanggal 3 Januari 1986 oleh
Gus Maksum Lir Boyo di Kediri Jawa Timur, sedangkan di Banten tepatnya di Kp
Bojong Loa, Desa Pamarayan Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang di dirikan oleh
Muhamad Natsir, yang sekalaigus sebagai ketua umum wilayah Provinsi Banten
sekarang.
Muhamad Natsir terpilih sebagai ketua umum pada tahun 2017, yang kemudian
menjadikan sekretariatnya di rumah kediamannya yaitu Kp Bojong Loa. Muhamad
Natsir pertama kali mulai belajar pencak silat sejak tahun 2005 di salah satu
padepokan Pusaka Medal, kemudian beliau lulus tahun 2010 dan mendirikan
organisasi PSNU Pagar Nusa di Banten.
PSNU Pagar Nusa memiliki jejak yang sangat luar biasa, pencak silat ini sudah
pentas bukan hanya di tingkat nasional bahkan sampai ke Eropa. Pada tahun 2010
sampai tahun 2013, PSNU Pagar Nusa pernah pentas di Palembang, kemudian di
Maluku Utara (Ternate) dan Batam. Natsir juga mengatakan PSNU Pagar Nusa juga
pernah pentas di eropa yaitu di Prancis.

11
Setyo, hal. 4
12
Ibid. hal.17
Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 7
Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
Organisasi PSNU Pagar Nusa merupakan organisasi pencak silat yang
mempelajari semua jenis aliran silat seperti Cimande, Beksit, Bandrong, Tajimalela,
Trunggu dan aliran lainnya. Bangsa Eropa khsusnya di Negara Prancis lebih tertarik
kepada aliran tersebut sedangkan yang di luar Banten mereka tertarik dengan aliran
Panglipur.
Mulai dari tahun 2017 sejak terpilihnya Muhamad Natsir sebagai ketua umum
PSNU Pagar Nusa di wilayah Banten mulai aktif dan mulai banyak orang dari
berbagai daerah yang tertarik untuk mempelajarinya. Secara struktural, pengurusan
PSNU Pagar Nusa terdiri atas Pimpinan Pusat (PP), Pimpinan Wilayah (PW),
Pimpinan Cabang (PC), Pimpinan Kecamatan (PK), Pimpinan Ranting (PR) dan
terakhir Pimpinan Rayon (Pndok Pesantren).
Secara keseluruhan jumlah murid PSNU Pagar nusa berjumlah 1.700 orang,
sedangkan untuk bagian wilayah Banten sekarang berjumlah kurang lebih 602 orang.
Sejak awal pendirian PSNU Pagar Nusa sudah meluluskan 12 angkatan dari tahun
2017, karena untuk menguasai dasar pencak silat ternyata hanya membutuhkan tiga
bulan. Namun meskipun demikian mereka harus terus berlatih dan kemudian bisa di
ajarkan di daerahnya masing-masing. Sedangkan saat ini pelatih PSNU Pagar Nusa
berjumlah 4 orang, namun meskipun demikian sudah banyak lulusan dari PSNU yang
sudah mendapatkan surat tugas untuk menjadi pelatih di Pondok Pesantren modern.
Tujuan di dirikan PSNU Pagar Nusa ini utamanya adalah untuk menjaga tradisi
para Kyai dan ulama. Yang kedua, untuk menjaga tradisi Ahlusunah Waljamaah dari
para ulama Nahdatul Ulama (NU), karena selain belajar silat di PSNU Pagar Nusa
juga mengajarkan kepada muridnya belajar ilmu yang lain seperti ilmu hikmat dan
ilmu ketabiban, seperti Ijib dan ajian yang menyangkut kebatinan.
Saat ini budaya pencak silat sudah semakin jarang ditemukan karena terkikis oleh
jaman dan sudah jarang orang yang mau mempelajarinya. Oleh karena itu PSNU
mempunyai harapan agar pencak silat sebagai warisan kebudayaan Nusantara terdapat
generasi dan terus dilestarikan. Pelestarian budaya pencak silat bisa masuk melalui
pendidikan formal maupun informal.
PSNU Pagar Nusa mengusahakan dan mendorong pemerintah agar memasukan
Pencak silat seabgai bagian dari kurikulum pembelajaran baik di muatan lokal atau
setidaknya di kegiatan ekstrakurikuler siswa di sekolah. Ditambah lagi PSNU sudah
memiliki buku panduan terkait cara-cara belajar pencak silat dimulai dari indikator

Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 8


Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
dan capaian kompetensi pencak silat tersebut. Buku panduan tersebut sudah di
rancang untuk berbagai tingaktan, yang dimulai dari tingaktan SD, SMP dan SMA.
Intinya pembelajaran pencak silat tersebut bertujuan untuk mengembangkan dan
menjaga kebudayaan kita sebagai warga negara Indonesia.
Yang membedakan pencak silat PSNU dengan pencak silat lainnya ternyata
adalah di jurus. Setiap aliran, perguruan pencak silat memiliki jurusnya masing-
masing. Itulah yang membedakan aliran yang satu dengan aliran yang lainnya.
Kebanyakan yang beajar silat adalah para pemuda sekitar usia 16 tahun sampai 30
tahun. Untuk kegiatan latihannya pencak silat PSNU Pagar Nusa terjadwal hari jumat
malam dan minggu pagi. Pada malam jumat, sebelum latihan PSNU terlebih dahulu
mengadakan pengajian yasinan dan manakiban. Setelah itu barulah latihan dimulai
sampai subuh, dilanjutkan setelah ba’da subuh latihan dilanjutkan kembali sampai
jam 08.00 pagi. Manakiban merupakan sebuah tradisi mirip dengan yasinan.
Manakiban adalah doa dan sekaligus cerita perjalanan Syekh Abdul Khodir Al-
Jaelani. Untuk hari minggu latihan dilaksankan pagi hari sampai siang. Biasanya
latihan pada hari minggu khusus untuk latihan anak kecil yang masih sekolah di
Sekolah Dasar (SD).
Masyarakat sekitar sekretariat PSNU Pagar Nusa di Pamarayan sangat antusias
dan mendukung penuh pencak silat tersebut. Karena disamping mereka belajar silat
mereka juga di ajari mengamalkan nilai-nilai keagamaan khususnya ilmu hikmah.
Ungkapan terakhir dari Muhamad Natsir sebagai pimpinan Wilayah Banten beliau
berpesan bahwa Silat saja tidak cukup, tetapi silat haruslah dibarengi dengan sholat
dan sholawat.

Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 9


Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
kepulauan Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia,
Malasysia, Brunei dan Singapura, Filipina Selatan dan Thailand selatan sesuai
dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.
Perguruan Pencak Silat di Bojong Loa merupakan perguruan pencak silat
bagian wilayah Provinsi Banten dengan nama organisasi Pencak Silat Nahdatul
Ulama (PSNU) Pagar Nusa. PSNU pertama kali di dirikan pada tanggal 3 Januari
1986 oleh Gus Maksum Lir Boyo di Jawa Timur, sedangkan di Banten tepatnya di
Kp Bojong Loa Desa Pamarayan Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang di
dirikan oleh Muhamad Natsir, yang sekalaigus sebagai ketua umum wilayah
Provinsi Banten sekarang.
Tujuan di dirikan PSNU Pagar Nusa ini utamanya adalah untuk menjaga
tradisi para kyai dan ulama. Yang kedua, untuk menjaga tradisi ahlusunah
waljamaah dari para ulama Nahdatul ulama, karena selain belajar silat di PSNU
Pagar Nusa juga mengajarkan kepada muridnya belajar ilmu lain seperti ilmu
hikmat dan ilmu ketabiban, seperti Ijib dan ajian yang menyangkut kebatinan.

B. SARAN
Di dalam kesenian pencak silat tidak lepas dari peranan ulama di dalamnya,
para ulama mengajarkan pencak silat bukalah untuk berkelahi tetapi untuk
menjaga diri dan meningkatkan keyakinan dan ketaqwaan kepada allah. Swt bagi
orang yang mempelajarinya.
Di dalam kesenian pencak silat terdapat nilai-nilai, salah satunya adalah nilai
keagamaan, keindonesiaan dan kebangsaan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Demikian laporan Kapita Selekta Kebantenan (KSB) ini semoga dapat
memberikan manfaat bagi pembaca khususnya penulis. Laporan ini masih banyak
sekali kekuarangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan dari pembaca yang budiman.

Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 10


Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
DAFTAR PUSTAKA

Dr. R. Soekmono; Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I: Penerbit

Kanisius, Yogyakarta, 1973. Chris, Jenks, Culture (Konsep Budaya). Penerjemah;

Arie Setyaningrum. Stephen Edgell, Reader in Sosiologi Universitas Salford, 1993.

. Murtadha Mutahari; Manusia dan Alam Semesta; Konsepsi Islam Tentang

Jagat Raya. Penerjemah: Ilyas Hasan. Cet.1 Jakarta. Lenteraa, 2002.

. Resa Arinda Putri, 2018 Silat Bandrong Di Padepokan Pencak Silat Satria

Muda Banten Kota Cilegon Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu|

perpustakaan.upi.edu(http://repository.upi.edu/41360/4/STR_1401805_Chapter1.pdf)

. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&G. Penerbit:

Alfabeta Bandung Cet. 26, 2017.

. Setyo Kriswanto Erwin. Pencak Silat. Penerbit: PT. Pustaka Baru,

Yogyakarta, 2015

Internet:

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-wawancara/ (Diakses pada Rabu, 2

September 2020 pukul; 15.30).

Lampiran 1 : Foto Struktur Organisasi PSNU Pagar Nusa


Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 11
Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
Lampiran 2 : Kuesioner

KUESIONER

Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 12


Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
KSB PENELITIAN KESENIAN PENCAK SILAT

Nama Informan/Narasumber : Muhamad Nasir (Pimpinan Wilayah Tingkat Provinsi)

Umur : 43 Tahun

Alamat : Kp. Bojong Loa Desa Pamarayan Kecamatan Cikeusal


Kabupaten Serang

Tanggal dan Tempat Observasi : Selasa, 08 September 2020 di Kp. Bojong Loa

Upaya Pemanfaatan Serabut Kelapa.

No Uraian Pertanyaan Jawaban


1 Apa nama padepokan/perguruan pencak Perguruan Pencak Silat Nahdatul Ulama (PSNU) Pagar
silat di Pamarayan,? Nusa.

2 Siapa pendiri perguruan pencak silat,? Gus Maksum Lir Boyo

3 Kapan di dirikan perguruan pencak silat


tersebut,? 1986

4. Dimana asalnya pencak silat di Lir Boyo.


Pamarayan,?

5. Ada berapa jumlah muridnya,? 620 orang di Pamaryaan Se Kecamatan. Sedangkan


jumlah keseluruhan di Provinsi Banten berjumlah 1.700
orang.

6. Bagaimana awal mula di dirikannya Muhamad Natsir mulai berlajar pencak silat sejak tahun
perguruan pencak silat tersebut? 2005 di salah satu padepokan Pusaka Medal. Aliran silat
tersebut adalah aliran Cimande. Pada tahun 2010
Muhamad Natsir keluar/lulus dari padepokan tersebut.

Pada tahun 2010 sampai tahun 2013, Pagar Nusa pernah


pentas di Palembang, kemudian di Maluku Utara
(Ternate) dan di Batam. Bahkan beliau pernah pentas
pencak silat sampai keluar negeri yaitu di singapur dan
Prancis.

Ketika pementasan Natsir tidak sendiri tetapi bersama


murid-muridnya. Namun ketika di Prancis ia hanya
sendiri karena ketika di Prancis ia diminta untuk menjadi
pemateri dan sekaligus juga mempragakannya. Mereka
tertarik bagaimana pencak silat di Banten, karena mereka
tertarik dengan Pencak Silat dari Banten.

Waktu itu ada pemilihan ketua umum pagar nusa di

Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 13


Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
Provinsi Banten tahun 2017, kemudian Muhamad Natsir
terpilh sebagai ketua umumnya untuk wilayah Provinsi
Banten.

Dari situlah Muhamad Natsir Mendirikan Pencak Silat


Pagar Nusa ini di Pamarayan, tepatnya pada tahun 2017
ketika beliau dipercaya sebagai ketua umum Pagar Nusa.

Pencak Silat Pagar Nusa Merupakan organisasi pencak


silat yang menaungi semua aliran pencak silat termasuk
aliran Cimande disamping aliran, beksit, Bandrong,
Tajimalela dan lain sebagainya.

Organisasi Pencak Silat Pagar Nusa tidak melihat pencak


silat tersebut dari aliran apa karena semuanya harus
dipelajari.

Sekretariat PN Banten adalah pusatnya di Pamarayan


yaitu di tempat kediaman Muhamad Natsir sebagai pendiri
dan ketua Pagar Nusat wilayah Banten. Ada tiga pencak
silat yang diminati di Eropa yaitu Cimande, Trunggu dan
Bandrong. Sedangkan jika di luar Banten orang eropa
tertarik dengan padepokan silat aliran Panglipur.

Mulai dari tahun 2017 Pencak Silat PN mulai aktif, dan


banyak pelatih-pelatih pencak silat datang ke tempat
tersebut terutama pelatih yang berasal dari lirboyo, karena
memang pertama kali perguruan pencak silat ini di dirikan
di Lirboyo oleh Gus Maksum pada tanggal 3 Januari 1986
yang kemudian pada akhirnya banyak santri-santri dari
Lirboyo yang datang ke Pamarayan.

Jadi pendirian Pondok di pamarayan dimulai sejak


terpilihnya ketua Muhamad Natsir sebagai ketua umum
Provinsi Banten tahun 2017 dan sekaligus pendirian
sekretariat sekarng di Pamarayan.

Pada awalnya tidak ada orang yang mau belajar Pencak


Silat, karena belum ada yang tertarik untuk
mempelajarinya. Kemudian Muhamad Natsir mengadakan
sebuah pementasan Pencak Silat di Pamarayan sehingga
dari situlah banyak orang yang mulai tertarik untuk
mempelajarinya.

Setelah pementasan itu, orang tertarik untuk


mempelajarinya. Terdapat 10 orang yang mendaftarkan
diri untuk belajar silat dan mereka menjadi angkatan
pertama diperguruan tersebut. Dari 2017 hingga sekarang
berarti sudah sekitar 3 tahun, dalam satu tahunnya bisa
mengeluarkan atau meluluskan untuk pencak silat tingkat
dasar. Jika dijumlahkan setiap tahunnya sudah meluluskan
12 angkatan.
7 Mengapa perguruan tersebut di dirikan di Perguruan ini di dirikan di Pamarayan alasannya adalah

Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 14


Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
pamarayan.? untuk menghemat biaya tranfortasi agar mudah di jangkau
oleh orang yang mau belajar silat di pamarayan. Karena
secara geografis Pamarayan berdada di tengah Provinsi
Wilayah teritorial provinsi Banten.
8 Ada berapa guru yang mengajar silat di Pelatih di Pagar Nusa di Pamarayan berjumlah 4 Orang,
perguruan tersebut,? namun meskipun demikian Pagar Nusa Juga membuka
pencak silat dibeberapa pondok pesantren. Secara
struktural di pondok pesantren dinamakan dengan
tingkatan rayon seperti di Pondok Pesantren Darul
Hikmah, dan lain-lain.

Orang yang diberi tugas sebagai pelatih mendapatkan


surat tugas yang sekarang baru 15 pelatih yang diberikan
surat tugas.
9. Apa tujuan di dirikannya perguruan Tujuan dari di dirikan perguruan ini utamanya adalah
pencak silat tersebut,? berkhidmat pada tradisi para kyai dan ulama. Kemudian
yang kedua adalah untuk menjaga faham Ahlusunah
waljamaah di Indonesia baik secara ideologi, harokah
maupun amaliyahnya. Intinya tujuan di dirikan padepokan
ini adalah untuk menjaga budaya maupun tradisi yang ada
di bumi nusantara ini. Itulah cita-cita padepokan tersebut.

Harapannya dengan adanya pencak silat ini kapanpun dan


dimapaun dapat memberikan manfaat untuk masyarakat
sekitar. Kemudian juga terdapat generasi yang
melanjutkan organisasi Pencak silat ini. Kemudian juga
PN ini berharap pencak silat bisa dilestarikan dan
dipelajari di pendidikan formal seperti sekolah.

Sampai sekarang PN sedang mendorong agar masuk ke


dalam muatan lokal di sekolah. PN ingin mencoba agar
bagaimana pencak silat ini dimasukan kedalam kurikulum
yang ada di sekolah. Setidaknya di kegiatan
ekstrakurikuler sekolah Pencak Silat menjadi salah
satunya masuk ke dalam ekstrakurikuler sekolah tersebut.

Ditambah lagi sekarang Pencak Silat Pagar Nusa sudah


memiliki buku panduan terkait pembelajaran Pencak Silat.
Dimulai dari indikator dan capaian kompetensi Pencak
Silat Pagar Nusa. Dan pagar nusa sudah membagi materi
Pencak Silat untuk tingkatan SD, SMP dan SMA itu
sudah dibuatkan.

Initnya pencak silat ini bertujuan mengembangkan dan


menjaga kebudayaan melalu mempelajarinya.
10. Apakah yang membedakan pencak silat di Yang membedakan pencak silat di Pamarayan dengan
pamarayan dengan pencak silat yang pencak silat lainnya adalah di jurus. Karena pencak silat
lainnya,? itu terdiri dari berbagai aliran, jadi beda aliran berarti juga
beda jurus.

Kemudian juga struktural, di Pencak Silat Pagar Nusa


terdiri atas PP (Pimpinan Pusat), PW (Pimpinan Wilayah),
PC (Pimpinan Cabang), PK (Pimpinan Kecamatan), PR

Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 15


Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan
(Pimpinan Ranting/Desa/Kelurahan) dan terakhir
Pimpinan Rayon (Pondok Pesantren).
11. Hari apa saja latihannya? Latihan pencak silat di Pamarayan dilaksanakan pada
malam jumat dan hari minggu pagi.

Pada malam jumat, sebelum latihan PN di pamarayan


terlebih dahulu mengadakan yasinan dan manakib
kemudian dari situ barulah latihan hingga menjelang
waktu subuh. Setelah itu ba’da subuh dilanjut kembali
latihan sampai pukul 08.00
12. Adakah keteramilan seni lain selain Mempelajari ilmu hikmah dan ilmu ketabiban.
pencak silat,?
13 Bagaimana harapan kedepan mengenai
persilatan di pamarayan,?
14 Darimana saja murid yang belajar pencak Murid di sini berasal dari wilayah banten, luar banten dan
silat di pamarayan? Adakah yang dari luar negeri. Seperti dari Prancis, biasanya setiap setahun
luar,? sekali pada bulan mulud yang dari perancis datang ke
Pamarayan.

Bahkan murid yang di Prancis sudah memiliki padepokan.

Kebayanakan yang belajar silat adalah para pemuda


sekitar usia 16 sampai 30 tahunan.

Diceritakan oleh Natsir bahwa ia pernah mendapat pesan


dari Gus Ais anaknya Gusdur bahwa harapannya
bagaimana nanti orang Banten bisa meninggalkan dunia
hitam.
15. Tanggapan masyarakat Masyarakat di sekitar pamarayan khususnya sangat
antusias dan mendukung penuh dengan adanya Pencak
silat tersebut.

Karena pencak silat yang di ajarkan di Pamarayan tetap


intinya mengajak agar menjaga tradisi ulama dan
disamping itu juga tidak mengkhususkan hanya belajar
silat tetapi juga mengaji ba’da maghrib yang sekarang ini
sudah luntur di lingkungan masyarakat.

Sebuah ungkapan dari para guru silat adalah… bahwa silat


saja tidak cukup tetapi silat harus dibarengi dengan Sholat
dan Sholawat.

Laporan Kegiatan Kapita Selekta Kebantenan (KSB): Kesenian 16


Pencak Silat. Study Kasus: Pencak Silat di Pamarayan

Anda mungkin juga menyukai