Anda di halaman 1dari 8

e-Journal, Volume 09 Nomor 1 (2020), edisi Yudisium 1 Tahun 2020, Hal 84-91

Kajian Bentuk dan Makna Tata Rias Tari Bedhaya Bedhah Madiun
di Pura Mangkunegaran Surakarta
Nana Dwi Agustin
Program Studi S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
nanaagustin@mhs.unesa.ac.id
Dra. Dewi Lutfiati, M.Kes.
Dosen Program Studi S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
dewilutfiati@unesa.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bentuk dan makna tata rias meliputi tata rias wajah dan
penataan rambut (2) bentuk dan makna busana (3) bentuk dan makna aksesoris tari bedhaya bedhah
Madiun. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian tata rias tari bedhaya bedhah Madiun
adalah: (1) bedak warna kulit sawo matang, eyeshadow berwarna merah bermakna keberanian, biru
melambangkan seseorang yang berwatak luas dan memiliki sifat pemberi maaf, dan kuning gading
memiliki makna kemuliaan dan kemakmuran. Eyeliner berwarna hitam, alis nanggal sepisan berwarna
hitam, blush on perpaduan warna merah dan orange, hidung mancung shading berwarna coklat, bibir
ideal berwarna merah, laler menclok berbentuk segitiga dengan titik pada bagian bawah berwarna
hitam. Penataan rambut menggunakan kantong gelung. Makna tata rias menonjolkan karakter putri
luruh di medan peperangan. Kantong gelung digunakan untuk menghasilkan kesan rambut penari
memiliki bentuk penataan yang sama dan rapi.(2) busana meliputi: rompi tanpa lengan warna biru
melambangkan seorang prajurit wanita diadaptasi dari busana wayang orang, sampur cinde berwarna
merah melambangkan kasepuhan (yang dianggap tua) mencerminkan sifat sabar, tidak terburu nafsu.
Jarik motif parang kusumo seling lasem warna coklat bermakna kekayaan.(3) aksesoris meliputi:
jamang Cirebon bentuk cringih melambangkan karakter prajurit, garuda mungkur bermakna sebagai
sesuatu yang sakral. Cunduk jungkat, sumping, suweng, klat bahu, gelang, bross dan sabuk pending
sebagai pelengkap penampilan. Kalung penanggalan berbentuk bulan sabit bermakna seseorang yang
berwatak bulan, mampu memberikan sinar kebahagiaan, ketentraman, dan damai. Cundrik yang
bermakna sebagai pusaka kyai gumarang milik Retno Dumilah.

Kata Kunci: Tata Rias, Retno Dumilah, Bedhaya Bedhah Madiun, Pusaka Kyai Gumarang.

Abstract
This research is to know (1) the shape and meaning of makaeup include face makeup and hairdo. (2)
shape and meaning of fashion (3) shape and meaning of accessories bedhaya bedhah Madiun. The
research method uses a qualitative descriptive approach. Data collection techniques are interviews,
observations, and documentation. The result of the makeup research bedhaya bedhah Madiun is: (1)
The powder color is saw ripe skin colour, red eyeshadow means courage, blue symbolizes a person
who is wide disposition and has a forgiving nature, and yellow ivory has meaning glory and prosperity.
Black eyeliner, nanggal sepisan eyebrows black color, blush on the blend of red and orange colors,
nose angular a brown shading, the ideal lip is red, a triangular-shaped laler menclok with dots on the
bottom is black. Hairdouses a tramp bag. The meaning of makeup brings out the character of the
princess in battle field. The tramp bag used to produce the impression of a dancer's hair has the same
and neat arrangement. (2) clothing includes: The blue sleeveless vest symbolize a woman soldier
adapted from the fashion of wayang wong, red sampur cinde is symbolize the kasepuhan (which is
considered old) reflects the nature of patience, not lust. Jarik parang kusumo seling lasem of brown
color means wealth. (3) Accessories include: jamang Cirebon form of cringih used to symbolize the
character of soldiers with a strict line shape. Garuda mungkur with tongues stretched red color means
as something sacred. Cunduk jungkat, sumping, suweng, shoulder clings, bracelets, bross and the
pending belts give meaning as a complement to appearance. A crescent-shaped penanggalan necklace
means one who is a moon-disposition, is able to provide ray of happiness, tenderness, and peace. The
weapons used is a meaningful cundrik as an inheritance of the Kyai Gumarang owned Retno Dumilah.

Keywords: Cosmetology, Retno Dumilah, Bedhaya Bedhah Madiun, Kyai Gumarang weapon.

84
e-Journal, Volume 09 Nomor 1 (2020), edisi Yudisium 1 Tahun 2020, Hal 84-91

PENDAHULUAN tubuh diringi musik atau igamelan. Terdapat berbagai


Tari bedhayaa merupakan salah satu contoh macam bentuki tarii aantara llain tari bedhaya iyang
tradisii masa lampauu yang tumbuhh di keraton. Tari berkembangi di lingkungann keraton. Keraton
bedhaya adalah sebuahh tariann Jawa sakrall yang memilikii peranann besarr dalamm memajukan iseni
diritualisasii, terkait dengan istanaa rajaa Yogyakarta Jawa, sepertii yangg terjadii di Puraa Mangkunegaran
dan Surakarta, bedhaya melambangkann karakter Surakarta. Sejaki masaa pemerintahan KGPAA
yangg haluss dari istana kerajaan sertaa menjadi Mangkunegara VII (1916-1944) yang terkenal
sebuahhlambangg yang dianggapp pentingg dari sebagaii ipemerhati senii dan ibudaya, kesenian di
kekuasaann seorangg raja. Terdapatt beberapaa dalami Pura Mangkunegaran terusi imengalami
bentukkk bedhaya antaraa lainn bedhayaa Ketawang perkembangan, isalah isatunya iseni itari. Bentuk-
di keratonn Surakartaa, bedhaya Semangg di keraton bentuki itari padaa imasa pemerintahan KGPAA
Yogyakarta, sertaa bedhaya bedhah Madiunn di Pura Mangkunegara VII seperti Srimpi Pandhelori, Srimpi
Mangkunegaran. Muncar, Golek Lambangsari, Golek Montro, Golek
Bedhaya bedhah Madiun merupakan tari yang Clunthang, Bedhaya Bedhah Madiun, dan sebagainya
diciptakann dann dimiliiki olehh keratonn yaituu Pura (Subagyo, 2007:118). Seni tari yang akan dipaparkan
Mangkunegaran. Tari bedhaya bedhah Madiun adalah tari bedhaya bedhah Madiun. Tari bedhaya
memilikii nilaii keindahann padaa gerakktari, bedhah Madiun dikembangkan oleh KGPAA
gendiingg pengiring, serta tata rias yang adaa pada Mangkunegara VII dibantu permaisuri Kanjeng Ratu
tarii iini ssehingga ddapat ddikategorikan kkepada Timur dari Keraton Yogyakarta. Tari bedhaya
kebudayaannwarisannlleluhur. bedhah Madiun dibawakan oleh tujuh orang penari
Kebudayaannnmerupakann ssuatu hasiil kkarya wanita. Tari bedhaya bedhah Madiun imenceritakan
manusiaa ddalam uusaha mmengembangkan peperangan Panembahan Senapati Danang
keturunann dann mmeningkatkan ttaraf Sutawijaya dengan Retno Dumilah yang justru
kesejahteraann dengan segalakketerbatasan menumbuhkani rasaa cintai padaa dirii Panembahan
kelengkapann jjasmaninya sertaa sumber-sumber Senapati sampai kemudian menjadikan Retno
alamm yang aada dii ssekitarnya. Kebudayann sering Dumilah sebagai Permaisuri Raja Mataram.
diaartikan sebagaii segalaa bentukk keseniian yang Tarii bedhaya bedhah Madiun pertama ikali
indahi dani merupakann warisani lleluhur. dpentaskan dii Pura Mangkunegaran pada iupacara
Kebudayaan dii pulaui iJawa imasih erati kkaitannya Peringatan Triwindu Jumeneng Pura Mangkunegaran
dengani lingkungani keraton. Kebudayaani dii idalam pada tahun 1939, dengan penari putri G.R.Ay. Siti
keratoni terusi dijagai dani ddilestarikan Nurul Kamaril Ngarasati Kusumawardani bersama
keberadaannya. Keraton memilikii berbagaii saudaraa isepupunya dengan penontoni terbatasi pada
macamm bbudaya, bentuk, dani variasii yangg ddapat kerabati Pura Mangkunegaran. Dengan adanya
selaluu dijagaa dann idilestarikan isalah isatunya pagelarann pada acaraa tertentuu sepertii peringatan
kesenian. Manusiai mmembutuhkan kkesenian triwinduu Pura Mangkunegaran maka tari bedhaya
sebagaii hiburan, iritual, iekspresi iestetis, dan bedhah Madiun memilikin nnilai sakrall yang tinggi
lainnyaa dalami kehidupannya. sehingga penontonn dapati menikmatii tarii ini
iSalah satui cabaang keseniani adalah senii tari. dengan kidmat (Subagyo, 2007:123). Hingga saat ini
Senii tarii aadalah iseni yang menggunakani igerakan tari bedhaya bedhah Madiun tetap dilestarikan,
tubuh secaraa beriirama yang ddilakukan dii ttempat misalnya dalam acara pernikahan keluarga Keraton.
dann waktui tertentu untuk keperluan Berdasarkan wawancara awal, setiap hari Rabu di
mengungkapkann perasaan, imaksud, dan ipikiran. pendapa Pura Mangkunegaran sering diadakan
Tari merupakan perpaduann dari beberapaa unsur latihan tari bedhaya bedhah Madiun dan tarian
yaitu wiraga, wirama, dan wirasa. Menurut Hartono keraton lainnya. Ketertarikani akan tari bedhaya
(2012:10-18) wiraga adalah hal-hal yang berkaitan bedhah Madiun tidakk hanya dirasakan oleh
dengan gerak tubuh yang dilakukan oleh penari, masyarakat lokal ttetapi juga turiss mancanegara
wirama berkaitan dengan gerak penari dan irama karena terdapat ciri khas kebudayaan dan kultur,
iringan tari, dan wirasa berkaitan dengan penjiwaan disamping juga tari ini merupakan cerminan dari
atau penghayatan. Seni tari merupakan kesenian yang kebudayaan Jawa. Tata rias pada tari bedhaya bedhah
dalam ipenyajiannya memadukann unsur senii musik Madiun menggambarkan sosok putri yang halus,
dan senii ggerak tubuh. Geraki dalami senii itari terlihat dari tata rias wajah cantik. Tampilan tari
mengandungg suatuu ccerita, periistiwa, aatau bedhaya bedhah Madiun dilengkapi menggunakan
perasaann penciptai yangi dituangkann dalami gerak

85
e-Journal, Volume 09 Nomor 1 (2020), edisi Yudisium 1 Tahun 2020, Hal 84-91

busana yaitu rompi bludru serta aksesoris pendukung gelang, dan sebagainya), menurut (Kamus Besar
seperti keris (Suharji:2017). Bahasa Indonesia 2018:214). Dalam tata rias bentuk
Tata rias merupakan salah satu aspek sebagai bagian dari yang dapat diamati, misalnya
pendukung sebuah pementasan tari. Tata rias terdiri bentuk alis menjangan ranggah, bentuk riasan mata
dari tata rias wajah, penataan busana, dan aksesoris tajam, dan lain sebagainya. Menurut Kamus Besar
yang dikenakan oleh penari. Tata rias wajah dibagi Bahasa Indonesia (2018:1030) makna adalah
menjadi dua yaitu tata rias wajah dasar dan tata rias pengertian yang diberikan oleh suatu bentuk
wajah khusus. Tata rias wajah pada seni tari kebahasaan. Maknaa adalahi persepsi, ppikiran atau
merupakani tata rias yang haruss menonjoli perasaann yangg dialami seorang yang pada
diihadapan penonton ketikaa dilihati pada jarak yang gilirannya dikomunikasikan kepada orang lain.
tidak terlalu ddekat. Kesann yang dihasilkan dari tata Ketika kita sedang berbicara kepada orang lain kita
rias wajah dapat digunakan untuk mengetahui pperan sebenarnya sedang mengalihkan satu paket simbol
yang sedang dibawakan oleh penari. Tata rias wajah kepada orang lain (Liliweri, 2011:50).
dalam seni tari memiliki tujuan untuk membantu Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini
menggambarkan suatu peran dengan membuat bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan bentuk dan
wujudnya menyerupai peranan yang akan digunakan makna tata rias tari bedhaya bedhah Madiun di Pura
(Thowok, 2012:12). Tata rias tari bedhaya bedhah Mangkunegaran. (2) mendeskripsikan bentuk dan
Madiun menggunakan tata rias panggung dengan makna busana tari bedhaya bedhah Madiun di Pura
menonjolkan karakter putri luruh. Menurut Kusantati Mangkunegaran. (3) Mendeskripsikan bentuk dan
(2008:499) tata rias wajah karakter adalah tata rias makna aksesoris tari bedhaya bedhah Madiun di Pura
untuk meniru karakter-karakter lain yang mungkin Mangkunegaran. Terkait dengan hal tersebut belum
menghendaki penambahan kumis, jenggot, bentuk ada sumber dan kajian tertulis tentang bentuk tata rias
mata, alis, hidung, atau keperluan lainnya sesuai dalam tari bedhaya bedhah Madiun.
dengan karakter yan diinginkan. Tata rias wajah putri Penelitian inii ddilaksanakan ssebagai upaya
luruh digunakan untuk tokoh wanita yang berwatak mengetahui, mengenal, dan melestarikann budaya
halus dan sabar serta berpenampilan lemah lembut secara tertulis sehingga pembaca dapat mengetahui
seperti tokoh Drupadi, Sinta, dan Kunthi (Sumarni, bentuk dan makna tata rias tari bedhaya bedhah
2001:40-41). Warna-warna eyeshadow, lisptick, dan Madiun. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
warna alis yang digunakan pada tari bedhaya bedhah diangkat judul “Kajian Bentuk dan Makna Tata Rias
Madiun memiliki makna. Selain tata rias, busana dan Tari Bedhaya Bedhah Madiun di Pura
aksesoris yang digunakan dalam pementasan tari ini Mangkunegaran Surakarta”.
memiliki bentuk berbeda dengan aksesoris yang
digunakan oleh tari keraton lainnya serta memiliki METODE
makna yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
Tata busana yang dikenakan penari bedhaya dengan pendekatan kualitatif. Suyitno (2018:9)
bedhah Madiun menurut hasil penelitian Munarsih mengemukakan penelitian kualitatif sebagai
(2010:70) terdiri dari: rompi bludru tanpa lengan, penelitian yang berpangkal dari pola pikir induktif,
sampur cinde, jarik motif parang kusumo seling yang didasarkan atas pengamatan obyektif partisipatif
lasem, stagen, dan kantong gelung. Aksesoris yang terhadap suatu gejala (fenomena) sosial. Penelitian
digunakan antara lain: jamang, sumping, suweng, deskriptif kualitatif mendeskripsikan tentang tata rias
cunduk jungkat, garuda mungkur, klat bahu, kalung tari bedhaya bedhah Madiun di Pura
penanggalan, gelang tangan, bross, ikat pinggang Mangkunegaran. Obyek penelitian adalah kajian
atau pending, keris atau cundrik. tentang bentuk dan makna tata rias, bentuk dan
Berdasarkan hasil wawancara awal menyatakan makna busana, bentuk dan makna aksesoris. Teknik
bahwa belum adanya sumber serta kurangnya pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
dokumentasi terkait, demikian pula belum terdapat meliputi: (1) Wawancara: wawancara digunakan
kajian tertulis tentang bentuk dan makna tata rias tari untuk mengumpulkan informasii yang didapatkan
bedhaya bedhah Madiun maka perlu adanya mengenai bentuk dan makna tata rias tari bedhaya
penelitian untuk mengkaji tentang tata rias pada tari bedhah Madiun di Pura Mangkunegaran. Wawancara
bedhaya bedhah Madiun di Pura Mangkunegaran. pada penelitian ini dilakukan dengan maestro tari
Pengertian bentuk adalah wujud yang ditampilkan Pura Mangkunegaran, penari bedhaya bedhah
(tampak)i dapat ppula diartikan sebagai kata Madiun, dua dosen seni tari, pengamat tata rias pada
penggolong bagi benda yang berkeluk (cincin, tari tradisional. (2) Observasi: merupakan teknik

86
e-Journal, Volume 09 Nomor 1 (2020), edisi Yudisium 1 Tahun 2020, Hal 84-91

pengamatan langsungi untuk melihat obyek Mangkunegaran VII bertahta, ssering Ddikirim abdi
penelitian secara langsung. Obyek yang diamati dalem dari lingkungan Mangkunegaran uuntuk
ialah tata rias tari bedhaya bedhah Madiun. (3) Studi belajarr tarii di keraton Yogyakarta, baikk putra
Dokumentasi: ddokumentasi merupakan teknik maupun putri. Menjelangi ulang ttahun pperkawinan
pengumpulan dataa penelitian yang memiliki tujuan yang ke-16 makaa KGPAA Mangkunegaran VII
untuk memperolehi data langsung dari sumber- mengutuss beberapa penarii darii Mangkunegaran
sumber dokumen ttertulis, aarsip, foto, dan dokumen untuki belajarr tari bedhaya bedhah Madiun dii Krida
lainnya yang berkaitan dengan tari bedhaya bedhah Beksaa iWirama, di bawah asuhani Pangeran
Madiun. Tejokusumo di Yogyakarta. Sekitar tahun 1935-1937
Prosedur penelitian pada tahap persiapan dengan bedhaya bedhah Madiun dibawa ke Pura
melakukan pra observasi di Pura Mangkunegaran. Mangkunegaran dan kemudiann menjadii salah satu
Tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data bentukk keseniann yangg digunakann untukk
dilakukan secara bersamaan pada saat dilakukan menjamuu tamuu dalam upacara rresmi. Bedhaya
wawancara kepada para narasumber. Sumber data bedhah Madiun disajikann oleh tujuh orang penari
didapatkan dari lima sumber yaitu maestro tari Pura dengan peran: bbatak (simbol aakal piikiran), igulu
Mangkunegaran, penari bedhaya bedhah Madiun, (simbol jjalan), dhadhaa (simbol kkalbu), endhel
dosen tari Institut Seni Indonesia Surakarta, dosen (simbol nafsuu manusia), apit ngajeng (simbol tangan
seni tari Universitas Negeri Surabaya, pengamat tata kanan), apit wingking (simbol tangan kiri), dan buntil
rias tari tradisional. Teknik pengumpulan data yaitu (simbol alatt kelamin). Kemudian penjelasan dari
dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi hasil wawancara kepada narasumber mengenai tari
disertai dengan instrumen wawancara dan instrumen bedhaya bedhah Madiun ialah sebagai berikut: “Inti
observasi. Validasi data dilakukan dengan triangulasi tari bedhaya bedhah Madiun melambangkan
sumber dan triangulasi metode untuk menguji data peperangan antara peran batak dan endhel yang
dari lima narasumber. Analisis data disajikan dalam memunculkan tafsir sebagai simbolisasi konflik
bentuk deskriptif tentang tata rias tari bedhaya antara akal budi dan nafsu manusiawi”.
bedhah Madiun di Pura Mangkunegaran. Tari bedhaya merupakaan salah satuu pproduk
tari keraton Jawa yang disajikann olehh penarii pputri
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam bentuk koreografi kelompokk dengan ttema
Hasil penelitian ini memuat tentang kajian bentuk percintaan, pperjuangan, peperangann yang
dan makna tata rias tari bedhaya bedhah Madiun di dibawakan tujuh sampai sembilan orang penari.
Pura Mangkunegaran Surakarta, penelitian ini Bentuk tari bedhaya yaitu lemahh gemulaii ddengan
dilakukan dengan mewawancarai narasumber yang tata rias dan busana sama, sserba ggemerlap ppenuh
dianggap mempunyai wawasan yang cukup dalam kelokan dan keagungan.
obyek dari penelitian ini. Fungsi tari bedhaya bedhah Madiun berdasarkan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah hasil wawancara peneliti dengan narasumber di
diuraikan pada bab 1, maka paparan data menjelaskan Surakarta yaitu sebagai berikut:
tentang (1) bentuk dan makna tata rias tari bedhaya a. Sebagaii bagian dari ritus. Salahh satu tarii
bedhah Madiun yang meliputi tata rias wajah dan ritual iyang ddipagelarkan ddalam uupacara-
penataan rambut, (2) bentuk dan makna busana tari upacara yang dianggap sakral.
bedhaya bedhah Madiun, (3) bentuk dan makna Sejak masa pemerintahan KGPAA
aksesoris tari bedhaya bedhah Madiun. Mangkunegaran VII tari bedhaya bedhah
Hasil pengumpulan data dari narasumber diolah Madiun telahh dipentaskani ppada uupacara-
dan disajikan yaitu kepada narasumber yang ada di upacaraa rresmi Mangkunegaran, seperti
Pura Mangkunegaran, penari bedhaya bedhah jumenengann dan ppenobatan traja. Sebelumm
Madiun di Pura Mangkunegaran, dosen seni tari ISI dii ppentaskan ipara ipenari iakan imelakukan
Surakarta, dosen seni tari Unesa, dan pengamat tata puasaa iuntuk imendekatkan dirii kkepada
rias tari tradisional di Surabaya. Peneliti melakukan Tuhan Yang Maha Esa sertaa mmempertebal
wawancara terhadap beberapa subjek tersebut. penghayatani darii itarian iini. Satui ihari
Melalui observasi dan wawancara maka data dalam sebelumi ipementasan akani dilakukan iupacara
penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah, dii ddalem ageng yangi idinamakan uluk-uluk
sebagai berikut: bertujuanu iuntuk mmemohon restu dan doa
KGPAA Mangkunegarani VII memerintah dari keselamatan.
tahun 1916 sampai dengan i1944. Pada saat KGPAA b. Sebagai sarana hiburan.

87
e-Journal, Volume 09 Nomor 1 (2020), edisi Yudisium 1 Tahun 2020, Hal 84-91

Fungsii ilain dari tari bedhaya bedhah setengah kali dari tinggi badan). Tataa riass iputri
Madiun adalahh untuk menghibur dan luruhi imemiliki iciri-ciri ibentuk aliss idibuat igaris
menyejukkann hati. Tari bedhaya bedhah hitami imengikuti tepiani alisi ibagian atas kemudian
Madiun merupakann ciptaan dari pada garis ujungnya melengkung indah ke bawah.
Mangkunegara VII sehingga dapat memberikan Bagian garis mata digunakan eyeliner warna hitam
kesenangan ibatin bbagi keluargaa dari Pura yang pada kedua ujungnya bertemu dan sedikit
Mangkunegaran. Hall inii idapat idilihat dari ditarik ke atas, hidungi mancung, dann mata setengah
pemilihani ppenari sseorang wanitaa cantik, tertutup (liyepan). Paningkiran (2013:11) character
lluwes, dan ikenes. make up adalah suatu tata rias yang diterapkan untuk
c. Sebagai ppelengkap ikebesaran ppengukuhan mengubah penampilan seseorang dalam hal umur,
kewiibawaan rajaa atau suatuu llingkungan sifat, wajah, suku, dan bangsa sehingga sesuai dengan
tertentu. tokoh yang diperankannya. Tataa rias tari bedhaya
Tari bedhaya bedhah Madiun merupakan bedhah Madiun memilikii riasan menggunakan alis
lambangg kebesarann padaa masa nanggal sepisan dengan bentukk ramping
Mangkunegara VII, diperlakukann sebagai melengkung indah dan berwarna hitam serta
tariann yyang isakral idan memiliiki mmakna menggunakan shading padaa hidungi agar hidung
yang idalam. Dapati dilihati dari pagelaran tari terlihat mancung. Warna eyeshadow yaitu biru,
yang hhanya idilakukan pada saat tertentu merah dan kuning gading. Warna eyeliner hitam tebal
dengan aturan-aturann iyang ketat bagi ipara untuk memberikan kesann itajam, bentuk hidung
penari. mancung dengan shading coklat, blush on
Kebesarann iseorang rajai memerlukani menggunakan perpaduan warna merah dan orange.
sarana, idalam ikesenian tari bedhaya bedhah Bentuk bibir ideal menggunakan warna lipstick
Madiun idigunakan oleh KGPAA merah. Menggunakan laler menclok berbentuk
Mangkunegara VII isebagai sarana untuk segitiga dengan titik pada bagian tengah dahi antara
menunjukkann kekuasaan sebagai seorang raja, pangkal alis. (V.W.PTT.13-112019)
sehinggai ttarian ini hanyaa dipentaskan pada Tabel Tata Rias Wajah Bedhaya Bedhah Madiun.
upacaraa ppenobatan raja dan peringaran No. Bentuk Tata Rias Gambar
kenaikani ttahta raja.
1 Tata Rias Wajah
d. Sebagai regaliai ipusaka kerajaan.
a. Rias wajah penari
Tari bedhayaa bedhah Madiun digunakan bedhaya bedhah
sebagail iregalia Pura Mangkunegaran Madiun
meskipunn ihanya iberupa kadipaten Pura menggunakan warna
bedak kuning
Mangkunegaran itetap melestarikan idan langsat sesuai
menjagaa iwarisan kkesenian yang ttelah dengan warna kulit
diciptakann ooleh ppendahulunya. Hingga saatt penari.
inii bedhaya bedhah Madiun mmasih
b. Riasan pada mata
dipentaskann idalam iacara-acara yang ada di menggunakan
Pura Mangkunegaran isehingga imenjadi salah eyeshadow warna
ssatu iidentitas tarian milik Pura merah sebagai
Mangkunegaran. (IV.W.DTI.28-11-2019) warna antara, biru
pada bagian kelopak
mata, dan kuning
1. Bentuk dan Makna Tata Rias Tari Bedhaya gading pada bagian
Bedhah Madiun di Pura Mangkunegaran highlight.
Bentuk riasan pada tari bedhaya bedhah Madiun c. Riasan pada garis
merupakan kategori tata rias pangggung karakter mata menggunakan
eyeliner berwarna
putri luruh. Menurut Dwiyanti (2016:50) tata rias hitam.
wajah yang diperuntukkan kesempatan panggung
menekankan efek-efek seperti pada mata, hidung, d. Riasan pada alis,
menggunakan
bibir, dan alis. Ciri-ciri putri luruh menurut Nuraini
bentuk alis nanggal
(2011:40) mempunyai sifat lemah lembut dan rendah sepisan
hati, menggunakan gerak-gerak tari dengan irama (melengkung
yang mengalir terus-menerus dan sedikit mengayun indah).
dengan ketukan irama, arah pandangan yaitu
mengarah ke diagonall ke bawah (kira-kira tiga
88
e-Journal, Volume 09 Nomor 1 (2020), edisi Yudisium 1 Tahun 2020, Hal 84-91

e. Riasan pada bagian bentuk yang sama ketika membawakan tari bedhaya
pipi menggunakan bedhah Madiun.(I.W.PBM.15-12-2019)
blush on perpaduan
warna merah dan Bentuk keseluruhan tata rias tari bedhaya
orange. bedhah Madiun di Pura Mangkunegaran dapat dilihat
pada gambar berikut ini:

f. Riasan pada hidung


menggunakan
shading dan thint
untuk memberikan
kesan hidung
mancung.

g. Riasan pada bibir


menggunakan
lipstick warna Gambar 4.1: Bentuk tata rias tari bedhaya bedhah Madiun
merah.
di Pura Mangkunegaran.
(Sumber: Dokumen Mangkunegaran)
h. Laler menclok
merupakan hiasan
dahi berada di 2. Bentuk dan Makna Busana Tari Bedhaya Bedhah
antara pangkal alis. Madiun di Pura Mangkunegaran
Laler menclok Busana yang digunakan dalam tari bedhaya
berbentuk segitiga bedhah Madiun mengacu pada pencampuran antara
dengan titik gaya Yogyakarta dan gaya Mangkunegaran. Bedhaya
dibagian bawah bedhah Madiun merupakan sebuah tari yang
segitiga, berwarna memiliki tema gerilya (Tempo, 2019:23) sehingga
hitam.
busana yang dikenakan yaitu: rompi tanpaa lengan
2 Penataan Rambut
atau baju kotangan berwarna biru tua terbuatt dari
Penataan rambut penari
kain bludru pada bagian lengan dibordiri imote
bedhaya bedhah Madiun
engkol berumbai, sampur cindei berwarnai imerah
yaitu menggunakan
kantong gelung.
memakai gombyok kembangi dsuruh dan imote
Kantong gelung melingkari bagian perut, kedua ujungnya berjuntai ke
memiliki bentuk lonjong bawah hampir menyentuh ikaki. Di atas sampur
terbuat dari kain bludru melingkar slepe berwarna kuning emas. Busana
berwarna hitam. bagian bawah menggunakan kain batik parang
kusumo seling lasem yang dikenakann ddengan
mmodel cseretan, dililitkani tubuhi darii arahi kkanan
Makna tata rias tari bedhaya bedhah Madiun di kee ikiri. (III.W.DTU.27-11-2019)
Pura Mangkunegaran, bahwa tata rias penari bedhaya Makna busana dari bagian atas atau baju
bedhah Madiun secara umum memiliki makna putri kotangan berwarna biru tua. Menurut Prawira
(1989:58-62) warna biru mempunyai karakteristik
yang memiliki sifat lemah lembut, bijaksana, dan
sejuk, pasif, tenang, damai, dan produktif. Warna biru
tenang. Makna tata rias dapat disimbolkan dari pada busana bedhaya bedhah Madiun memiliki
warna-warnaa iriasan yang digunakan. Warna riasan makna segala hal baik, biru merupakan warna ciri
pada bagian mata yaitu warna biru, merah dan kuning khas yang digunakan oleh Pura Mangkunegaran yang
gading diambil dari warna-warna pada lambang Praja melambangkani isifat sseorang iraja yangi imemiliki
Mangkunegaran yang melambangkan ipemberani, pandangann lluas. Warnaa keemasann padaa iujung-
bijaksana dalam bertingkah laku. Bentuk dan warna ujung baju kotangan diadopsi dari warna emas pada
makutha dalam lambang Praja Mangkunegaran
alis berwatak karakter putri luruh atau putri halus.
memiliki makna kekayaan yang dimiliki
Penggunaan shading dan thint pada hidung Mangkunegaraan lewat tari bedhaya bedhah Madiun,
menunjukkan hidung mancung. Warnaa blush on dimana tari ini merupakan ciptaan KGPAA
merah dan orange menggambarkan agari wajah Mangkunegaran VII pada saat beliau berkuasa.
penari tidakk terlihati pucati dan lebih isegar. Bentuk
bibiri iideal dengan warna merah bertujuan agar
terlihat cantik dan jelas dilihat dari jarak jauh.
Penataan rambut menggunakan kantong gelung
memiliki maksud agar semua rambut penari memiliki

89
e-Journal, Volume 09 Nomor 1 (2020), edisi Yudisium 1 Tahun 2020, Hal 84-91

Tabel Busana Tari Bedhaya Bedhah Madiun makna sama dengan grodo yaitu sesuatu yang
No. Bentuk Busana Gambar sakral. Sabuk pending digunakan sebagai
pelengkap. Penari bedhaya bedhah Madiun
1. Rompi bludru tanpa menggunakan cundrik sebagai senjata. Cundrik
lengan, busana bagian ialah keris kecil yang digunakan atau dibawa oleh
atas berwarna biru tua kaum wanita. Dari keseluruhan melambangkan
pada bagian ujung- kemewahan karena tarian tersebut dimiliki oleh
ujung busana terdapat keraton. Penggunaan warna-warna emas pada
mote yang dibordir motif busana dan aksesoris memberikan kesan
engkol berumbai
mewah sehingga memiliki nilai keindahan ketika
berwarna keemasan.
ditampilkan. (1.MTP.BMABM.12-11-2019)
2. Sampur cinde berwarna
merah, ukuran sampur
panjang. Dengan
gombyok kembang
suruh dan monte pada
ujung-ujung sampur.

3. Kain batik motif parang


kusumo seling lasem.

Gambar 4.2: Bentuk busana dan aksesoris tari


bedhaya bedhah Madiun di Pura Mangkunegaran
(Sumber: Dokumen Mangkunegaran)

3. Bentuk dan Makna Aksesoris Tari Bedhaya PENUTUP


Bedhah Madiun di Pura Mangkunegaran A. Kesimpulan
Munarsih (2010:70) menyatakan aksesoris Berdasarkan penelitian dan survei yang telah
tari bedhaya bedhah Madiun antara lain: jamang, peneliti laksanakan pada tata rias tari bedhaya
sumping, cunduk jungkat, garuda mungkur, bedhah Madiun di Pura Mangkunegaran, maka
suweng, klat bahu, kalung penanggalan, gelang
dapat disimpulkan sebagai berikut:
tangan, bross, ikat pinggang/slepe, cundrik
dengan roncean melati/kolong keris. Berdasarkan 1. Bentuk dan makna tata rias tari bedhaya
hasil wawancara lima narasumber bentuk bedhah Madiun di Pura Mangkunegaran
aksesoris kepala yang digunakan dalam tari ini secara keseluruhan penampilan berwatak
jamang Cirebon berbentuk cringih yang karakter putri luruh yang berada di
diadaptasi dari bentuk jamang pada mahkota peperangan. Riasan wajah menggunakan
Basukarna pada lambang Praja Mangkunegaran,
warna-warna yang memiliki makna di Pura
cunduk jungkat, sumping, hiasan kepala atau
grodo dan kantong gelung. Aksesoris busana yang Mangkunegaran. Warna yang digunakan
digunakan dalam tari bedhaya bedhah Madiun antara lain warna biru, merah, kuning
ialah kalung penanggalan dengan bentuk bulan gading, keemasan, dan coklat. Penataan
sabit, bross, kelat bahu berbentuk seperti grodo, rambut menggunakan kantong gelung
pending dan menggunakan senjata berupa dengan bentuk lonjong terbuat dari kain
cundrik. bludru hitam.
Makna aksesoris yang digunakan seperti
2. Bentuk busana secara keseluruhan
jamang lancip menggambarkan sosok prajurit
dalam medan perang. Hiasan kepala garuda menggunakan baju atas yaitu baju kotangan
mungkur memiliki makna sesuatu yang sakral berwarna biru tua dan batik parang kusumo
sama halnya dengan kedudukan tertinggi seorang seling lasem sebagai busana bagian bawah.
raja. cunduk jungkat dan sumping digunakan Makna busana dapat dilihat dari warna yang
sebagai pelengkap aksesoris kepala. Kalung digunakan yaitu warna biru menonjolkan
penanggalana memilikii imakna sseorang pputri karakter putri luruh, warna merah sampur
berwatakk bbulan yyang mmemberikan ssinar
cinde memiliki makna keberanian, warna
kebahagiaan, kketentraman, ddan iikedamaian.
Suweng, bross dan gelang digunakan sebagai coklat pada batik parang kusumo seling
pelengkap hiasan tambahan agar penari terlihat lasem memiliki makna berwibawa dan
luwes pada penampilan keseluruhan penari keemasan yang memiliki makna sebagai
bedhaya bedhah Madiun. Kelat bahu memiliki
90
e-Journal, Volume 09 Nomor 1 (2020), edisi Yudisium 1 Tahun 2020, Hal 84-91

karakter yang rendah hati, elegan, dan Nuraini, Indah. 2011. Tata Rias dan Busana Wayang
kemakmuran. Orang Gaya Surakarta. Yogyakarta: Badan
3. Aksesoris kepala yang digunakan yaitu Penerbit ISI Yogyakarta.
jamang, grodo, cunduk jungkat, sumping Paningkiran, Halim. 2013. Make-up Karakter untuk
dan suweng. Aksesoris busana yang Televisi & Film. Jakarta: PT Gramedia
digunakan yaitu kalung penanggalan, bross, Pustaka Utama.
Prawira, Sulasmi Darma. 1989. Warna sebagai Salah
kelat bahu, gelang, sabuk pending, dan
Satu Unsur Seni dan Desain.
cundrik. Jamang Cirebon motif cringih
Jakarta:Depdikbud.
bermakna prajurit medan perang, garuda
Pusat Data dan Analisa Tempo. 2019. Dirodo
mungkur/grodo bermakna sebagai sesuatu Meto:Menggali Kembali Identitas
yang disakralkan memberi kekuatan kepada Mangkunegaran. Jakarta: Tempo
raja. sumping, cunduk jungkat, dan suweng Publishing.
digunakan sebagai penunjang penampilan. Subagyo, Hadi dkk. 2007. Sejarah Tari: Jejak
Kalun penanggalan berbentuk bulan Langkah Tari di Pura Mangkunegaran.
bermakna seorang putri yang memiliki Surakarta: ISI Press.
watak rembulan, memberikan sinar Suharji. 2017. “Bedhaya Bedhah Madiun dance: As a
kebahagiaan, ketentraman, dan damai. Tourism Superior Asset in Puro
Gelang bross, dan pending digunakan Mangkunegaran”. Journal of Arts Research
sebagai pelengkap penampilan. Senjata and Education. Vol 17 (2): hal. 190-198.
cundrik bermakna sebagai pusaka kyai Sumarni, Nanik Sri. 2001. “Warna, Garis, dan
gumarang milik Retno Dumilah. Bentuk Ragam Hias Dalam Tata Rias dan
Tata Busana Wayang Wong Sri Wedari
Surakarta Sebagai Sarana Ekspresi”.
B. Saran
Harmonia Jurnal Pengetahuan dan
Berdasarkan kesimpulan maka saran yang
Pemikiran Seni. Vol 2, no. 3, September-
diajukan untuk tari bedhaya bedhah Madiun
Desember 2001: hal. 37-49.
sebagai berikut: Suyitno. 2018. Metode Penelitian Kualitatif: Konsep,
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai Prinsip, dan Operasionalnya. Tulungagung:
kajian awal untuk penelitian selanjutnya Akademia Pustaka.
meliputi penelitian mengenai tataa rias Thowok, Didik Nini. 2012. Stage Make-up. Jakarta:
wajahi padaa seni tari dan pertunjukan. PT Gramedia Pustaka Utama.
Penulis menyadari bahwa peneliti ini masih ______. 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
belum sempurna oleh karena itu peneliti cetakan ke-3. Jakarta: CV Adi Perkasa.
mengharapkan kritik dan daran dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Dwiyanti, Sri dan Megasari, Dindy Sinta. 2016. Tata
Rias Wajah. Surabaya: Unesa University
Press.
Hartono. 2012. Pembelajaran Anak Usia Dini.
Semarang: Unner Pres.
Kusantati, Herni. 2008. Tata Kecantikan Jilid 2.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasad dan
Menengah.
Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba
Makna. Jakarta: Prenada Media Group.
Munarsih, Sri. 2010. Tari Bedhaya Bedhah Madiun
Pura Mangkunegaran Surakarta, Legitimasi
Kekuasaan Mangkunegara VIII melalui
Kebudayaan. Tesis tidak diterbitkan.
Surakarta: PPs Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

91

Anda mungkin juga menyukai