Anda di halaman 1dari 3

Tradisi Grebeg Suro Majapahit adalah tradisi tahunan yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Suro kalender

Saka. Tradisi ini di pelopori oleh Yayasan Among Tani. Rangkaian kegiatannya antara lain : Ziarah ke
makam leluhur dan pahlawan, pentas kesenian dan makanan rakyat, grebeg suro (arak-arakan dengan
kostum era kejayaan Majapahit dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Tradisi
Grebeg Suro secara keseluruhan dimaksudkan sebagai bagian dari ruwat agung (permohonan
keselamatan dan kesejahteraan) bagi bumi nusantara.

Seni Bantengan

Seni Bantengan. Kesenian rakyat Bantengan berasal dari Kecamatan Pacet tepatnya di desa Made yang
dahulunya merupakan desa yang berdekatan dengan lereng Gunung Welirang. Konon kawasan hutan
tersebut banyak hidup bermacam-macam hewan liar termasuk diantaranya Banteng yang saat ini sudah
punah. Pada saat itu, seorang penduduk desa Made yang bernama Paimin tengah memasuki hutan dan
mendapatkan seonggok kerangka Banteng yang masih lengkap. Kerangka Banteng itu dengan susah
payah dibawah pulang dan dibersihkan kemudian ditempatkan di salah satu tempat rumahnya.

Dari kejadian itu Paimin mendapat inspirasi untuk mengenang satwa Banteng dengan sebuah atraksi
Atraksi itu dimainkan dua orang, 1 orang didepan memainkan kepala dan sekaligus sebagai kaki depan
dan 1orang dibelakang sebagai pinggul sekaligus sebagai kaki belakang. Antraksi gerakannya
menggambarkan, gerakan – gerakan dan sikap banteng sewaktu sedang berkelahi. Untuk
menyemarakkan atraksi itu dilengkapi dengan musik terbang dan jidor. Dalam atraksi ditampilkan
banteng sedang berlaga dengan satwa lain seperti harimau, kera dab burung bahkan mulai
dikembangkan dengan kesenian pencak silat dan barongsai. Begitulah cerita singkat seni Bantengan!

PENGANTIN MOJOPUTRI

PENGANTIN MOJOPUTRI

Di bidang seni dan budaya, Kabupaten Mojokerto mempunyai busana adat pengantin Mojoputri dan
Upacara adat temu manten Mayang Kubro.
Pakaian Adat Pengantin Mojoputri

Tata rias Pengantin Mojoputri sekar kedaton diangkat dari hasil penelitian sejarah. Busana Pengantin
Mojoputri merupakan hasil akulturasi budaya yang berkembang sejak abad 13 hingga kini. Ciri yang
mencolok, tata rias ini mengikuti corak dandanan jaman Mojopahit, jaman kebesaran Islam Demak,
Mataram dan jaman penjajahan Belanda.

Upacara Adat Temu Manten Mayang Kubro

Upacara adat ini diangkat dari perpaduan antara nilai tradisi Jawa atau Mojopahit dengan nilai Islami.
Kata Mayang diambil dari kebesaran nama Raden Wijaya pada saat penobatan menjadi raja Mojopahit
menggunakan mahkota dengan nama mayang mekar. Kubro bermakna agung, biasa dikaitkan dengan
kegiatan ritual yang bernuansa Islam. Upacara adat Mayang Kubro di Kabupaten Mojokerto ini telah
berhasil menjadi penyaji terbaik pada festival upacara adat se Jatim di Surabaya.

UJUNG

Kesenian Ujung tumbuh menjadi kesenian rakyat sebagai visualisasi perjuangan Raden Wijaya, pendiri
Kerajaan Majapahit, pada saat mengalahkan bala tentara Tartar. Dalam atraksi kesenian ujung, dua orang
petarung atau lebih melakukan aksi saling cambuk satu sama lain menggunakan rotan. Pertarungan
dilakukan secara sportif dan dalam suasana bersahabat meski terkadang sampai bercucuran darah.
Rotan adalah simbol senjata “Sodo Lanang” yang digunakan Raden Wijaya dalam pertempuran melawan
bala tentara Tar-tar.

LUDRUK

Ludruk termasuk seni teater tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat Mojokerto. Untuk
menarik para penggemar seni teater ludruk pada pegelarannya sudah mulai dikembangkan dan banyak
kreasi baru. Penampilan yang lebih segar memberikan pesona tersendiri bagi penggemarnya. Kesenian
ludruk terdapat di Kecamatan Kemlagi dan Jetis
WAYANG KULIT

Dalam kitab arjuna wiwaha diungkapkan bahwa kesenian wayang sudah berkembang dan digemari
masyarakat sejak zaman airlangga raja kahuripan, yang menurut beberapa sumber sejarah ditengarai
terletak di wilayah kabupaten mojokerto. dari sumber cerita jawa menerangkan bahwa kesenian wayang
juga dikembangkan pada masa pemerintahan raja sri aji jayabaya di mamenang kediri sejak tahun 930. di
kabupaten mojokerto kesenian wayang kulit dikembangkan oleh ki dalang ki asmoro dari bejijong
trowulan dengan ciri khas daerah wayang versi trowulan. Dalang ki asmoro boleh dikatakan perintis dan
sekaligus sebagai guru dari dalang-dalang di kabupaten mojokerto yang dikenal hingga saat ini

KUDA LUMPING

Kesenian Kuda Lumping adalah gambaran dari sebuah refleksi proses kehidupan sosial masyarakat,
dalam keberadaan dan perkembangannya di wilayah Kabupaten Mojokerto cukup positif

Anda mungkin juga menyukai